Anda di halaman 1dari 6

JM

Volume 8 No. 1 (April 2020)


© The Author(s) 2020

EFEK AROMA TERAPI LAVENDER MENGURANGI NYERI NIFAS

EFECT LAVENDER AROMA TERAPY REDUCE PUERPERIUM

PAIN DENI MARYANI, DARA HIMALAYA


PRODI D3 KEBIDANAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS BENGKULU
Email: dmaryani@unib.ac.id

ABSTRAK

Pendahuluan: Nyeri pada masa nifas dapat berpengaruh pada wanita dalam proses mobilisasi
dan menimbulkan efek negatif pada waktu hamil, bersalin, dan nifas berikutnya. Nyeri pada
masa nifas apabila tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan komplikasi akibat pasien
takut untuk mobilisasi seperti infeksi masa nifas dan perdarahan.Pemberian terapi
nonfarmakologi menjadi alternatif karena tidak memberikan efeksamping, salah satu terapi
nonfarmaklogi itu adalah dengan pemberian aromaterapi minyak esensial lavender, lavender
memiliki sifat antikonfulsan, antidepresi, dan menenangkan. Aroma terapi lavender pada saat
dihisap akan merangsang hipotalamus mengeluarkan hormon endorphin yang dikenal dengan
hormon kebahagiaan dan menimbulkan efek mengurangi rasa nyeri. Tujuan penelitian ini
untukmengetahui efek aromaterapi lavender mengurangi nyeri nifas.Metode: Penelitian ini
merupakan tinjauan literatur (literature review) dengan metode naratif yang mencoba menggali
hasil penelitian terkait dengan pengaruh aroma terapi lavender.Sumber pencarian data melalui
database terkomputerisasi dari google cendekia (google sholar) dari tahun 2010 sampai tahun
2019 Kriteria pemilihan hasil penelitian dari jurnal nasional dan internasional.Hasil: penelitian
yang didapat menggunakan metode quasi eksperimen, aromaterapi lavender efektif mengurangi
nyeri pada masa nifas. Kesimpulan: aromaterapi lavender terjadi pengurangan nyeri nifas
ditandai dengan ibu merasa rileks, nyaman.

Kata kunci: lavender, nyeri, nifas

ABSTRACT

Introduction: Pain during the puerperium can affect women in the process of mobilization and
cause negative effects during pregnancy, childbirth, and subsequent postpartum. Pain during the
puerperium if not handled properly can cause complications such as puerperal infection and
bleeding. Giving nonpharmacology is an alternative because it does not provide side effects,
one of the nonpharmacological therapies is by giving aromatherapy of lavender essential oil,
lavender has anticonfulsan, antidepressant, and calming properties. The aroma of lavender
therapy when smoked will stimulate the hypothalamus to release endorphin hormone, known as
the hormone of happiness and cause the effect of reducing pain. The purpose of this study was

ISSN: 2338-7068 1
to determine the effects of lavender aromatherapy in reducing puerperal pain. Method: This
research is a literature review (narrative review) with a narrative method that tries to explore the
results of research related to the influence of the aroma of lavender therapy. Sources of data
search through a computerized database from Google Scholar (Google Sholar) from 2010 to
2019 Criteria for selecting research results from national and international journals. Results: the
study obtained using the quasi-lavender aromatherapy experimental method effectively reduces
pain in the puerperium. Conclusion: lavender aromatherapy is a reduction in puerperal pain
characterized by mothers feeling relaxed, comfortable.

Keywords: lavender, pain, puerperium

PENDAHULUAN ketidaknyamanan pada ibu.East (2010)


melaporkan dari hasil penelitiannya di rumah
Masa nifas (puerperium) adalah masa sakit Royal Victoria di Australia terjadi 90%
pulih kembali, mulai dari persalinan selesai ibu nifas mengalami nyeri perineum, 33%
sampai alat-alat kandungan kembali seperti nyeri dirasakan ketika berjalan, 39% ketika
sebelum hamil. Lama masa nifas 6-8 minggu. duduk, dan 45% ketika berbaring. Bentuk
(Mochtar, 2010) Hal penting dalam masa nyeri yang dialami ibu nifas adalah nyeri
nifas dengan menjaga kesehatan ibu dan akut, nyeri ini dapat menjadi menakutkan dan
bayinya baik fisik maupun psikologis dimana akan berdampak negatif terhadap pengalaman
dalam asuhan pada masa ini peranan keluarga menjadi seorang ibu, oleh sebab itu nyeri
sangat penting, dengan memberikan nutrisi, dalam masa nifas harus mendapat penanganan
dukungan psikologis maka kesehatan ibu dan yang serius dan penting untuk di atasi.
bayi terjaga. Asuhan masa nifas sangat Nyeri dapat diatasi dengan cara
penting dan diperlukan karena dalam periode farmakologi dan non farmakologi, terapi
ini disebut masa kritis baik pada ibu maupun farmakologi dengan menggunakan obat-
bayinya. Diperkirakan insiden kematian ibu obatan yang dapat mengurangi rasa nyeri
di Indonesia sebesar 60% terjadi pada masa analgesik, dari hasil penelitian untuk
post partum dan sebesar 50% kematian masa mengatasi rasa nyeri sebagian besar wanita
nifas terjadi dalam 24 jam pertama akan menggunakan obat pengurang rasa nyeri
(Kemenkes, 2015) ibu nifas sering merasakan analgetik dan ice pack sebesar 69%,
keluhan selama pasca melahirkan, keluhan sedangkan dengan meminum obat anakgesik
yang sering dirasakan ibu nifas diantaranya sebesar 75%. (East, 2010).Pada tipe terapinon
nyeri perut bagian bawah disebabkan karena farmakologi untuk dapat mengurangi rasa
involusi atau terjadi kontraksi, nyeri akibat nyeri dapat digunakan dengan carateknik
luka laserasi. (Maryunani, 2016). relaksasi, massage, kompres, terapi musik,
Setiap orang berbeda penerimaan murottal, dan aroma terapi. (Smeltzer, 2002).
ambang nyerinya, sebagian orang akan Teknik non farmakologi banyak
merasa terganggu dengan keadaan nyeri nifas digunakan untuk mengatasi nyeri masa nifas,
terutama nyeri pada daerah perineum. Pada selain itu juga pengobatan atau terapi dengan
ibu post partum keadaan nyeri perineum non farmakologi tidak memiliki efek
adalah hal yang fisiologis, namun apabila samping.Alternatif yang digunakan untuk
seseorang tidak dapat beradaptasi dengan pengobatan non farmakologi adalah dengan
nyeri tersebut dapat mengganggu aktifitas ibu menggunakan aroma terapi. Aroma terapi
sehari-hari dan dapat berpengaruh pada berasal dari kata aroma yang memiliki arti
mobilitas ibu yang dapat menyebabkan harum atau wangi, therapy diartikan cara
komplikasi lain seperti infeksi nifas, dan pengobatan, sehingga aroma therapy diartikan
perdarahan.Nyeri yang disebabkan oleh suatau cara penyembuhan penyakit dengan
laserasi dan kontraksi dapat menyebabkan menggunakan minyak essensial. (Jaelani,

2 Journal Of Midwifery Vol. 8 No. 1 April


2009) Aromaterapi yang sering digunakan HASIL PENELITIAN
antara laincendana, kemangi, cengkih,
lavender, kenanga, kayu manis, melati, Masa nifas adalah masa setelah
cengkih, mawar jasmine. Lavender banyak melahirkan hingga alat kandungan kembali
dikembangkan didunia karena memiliki seperti keadaan sebelum hamil dan dalam
banyak khasiat dikenal sebagai minyak waktu kurang lebih 6 minggu.(Mochtar,
penenang, efek sedatif, anti konvulsan, 2010) Menjaga kesehatan ibu baik fisik
antidepresi, anxiolytic, dan bersifat maupun psikologis sangat diperlukan pada
menenangkan.ini terjadi karena adanya masa periode ini karena pengalaman masa
senyawa-senyawa coumarin dalam minyak hamil, melahirkan, dan nifas akan
tersebut. (Koensoemardiyah, 2009). memberikan dampak yang positif bagi ibu,
Zat aktif yang terkandung didalam aroma sebaliknya bila masa ini memberikan
terapi lavender akan merangsang hipotalamus pengalaman yang tidak baik akan
untuk memproduksi dan mengeluarkan menimbulkan dampak negatif yang akan
endorpin proses ini terjadi pada saat aroma berpengaruh pada kondisi ibu baik fisik
terapi dihisap. Endorpin sebagai zat yang maupun psikis, secara fisik bila ibu nifas
menimbulkan rasa tenang, relaks, dan takutdengan rasa nyeri bisa berakibat ibu
bahagia, endorpin dikenal dengan hormon takut untuk bergerak sehingga dapat
kebahagiaan dan memiliki efek sebagai menyebabkan komplikasi seperti infeksi nifas
analgetik. (McCullough, 2018) pemberian dan perdarahan masa nifas.
aroma terapi dengan inhalasi dilakukan Artikel pertama merupakan penelitian
dengan berbagai cara dengan dihisap ditisu, yang dilakukan oleh Widayani (2016) dengan
dihirup melalui telapak tangan, dan menggunakan metode quasi eksperimen
penguapan. (Dwijayanti, 2014) tujuan dari dengan rancangan one group pre dan post
penelitian ini untuk mengetahui efek aroma test, tempat penelitian di kota Bandung
terapi lavender terhadap pengurangan nyeri sampel 28 responden hasil penelitian
nifas. menyatakan ada penurunan nyeri sebelum dan
setelah pemberian aromaterapi lavender
METODE PENELITIAN secara inhalasi, pemberian aromaterapi
lavender berpengaruh terhadap penurunan
Penelitian ini merupakan tinjauan intensitas nyeri luka perineum.
literatur (literature review) dengan metode Artikel ke dua penelitian yang dilakukan
naratif yang mencoba menggali hasil oleh Anwar dengan judul pengaruh
penelitian terkait dengan pengaruh aroma aromaterapi lavender terhadap penurunan
terapi lavender terhadap pengurangan nyeri intensitas nyeri pasien pasca operasi section
nifas. Sumber pencarian data melalui caesaria di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
database terkomputerisasi dari google Lampung, metode penelitian quasi
cendekia (google sholar) dari tahun 2010 eksperiment rancangan nonequivalent control
sampai dengan tahun 2019 tentang group, instrument yang digunakan untuk
penggunaan penggunaan aroma terapi mengukur tingkat nyeri dengan alat ukur
lavender berjumlah 12 jurnal penelitian. Hasil Numerical Rating Scale dengan skala 0-10
penelitian dipilih berdasarkan tema yang pengkajian nyeri dilakukan sebelum dan
sesuai dengan judul artikel dan sudah setelah diberikan aroma terapi lavender pada
dipublikasikan baik prosiding maupun jurnal. kelompok perlakuan. Hasil penelitian pada
Kriteria pemilihan hasil penelitian jurnal kelompok intervensi menggambarkan rata-
nasional dan internasional. rata nilai skala sesudah pemberian
aromaterapi lavender mengalami penurunan
rerata 6.92 menjadi 3.83.hasil penelitian
dengan uji Mann-Whitney diperoleh hasil p-
value (0,000) < α (0,05) dapat disimpulkan

ISSN: 2338-7068 3
bahwa pemberian aroma therapi lavender aroma terapi lavender terhadap nyeri pada ibu
berpengaruh terhadap penurunan intensitas post sectio caesarea hari pertama di ruang
nyeri post operasi sectio caesarea. (Anwar, bersalin rumah sakit pertamina bintang amin
2018) bandar lampung, Penelitian ini menggunakan
Penelitian ke tiga dilakukan dilakukan di pra eksperimen dengan pendekatan one group
Unit Kebidanan dan Ginekologi di Iran, pretest dan post test. Responden dalam
dengan judul penelitian Effect of lavender penelitian ini adalah ibu bersalin dengan post
scent inhalation on prevention of stress, sectio caesarea di hari pertama di ruang
anxiety and depression in the postpartum bersalin RS Pertamina Bintang Amin
period, Sampel sebanyak 140 responden sebanyak 37 kasus. Analisis univariate dalam
(kelompok intervensi dan kelompok control). penelitian ini menggunakan persentase
Analisa data menggunakan Mann whitney, sedangkan analisis bivariate menggunakan uji
analisis varian menggunakan ANOVA dan tes T dependen. Hasil penelitian ini menunjukkan
post hok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyeri pada ibu bersalin post SC hari
bahwa rata-rata stres, kecemasan, dan depresi pertama sebelum pemberian aroma terapi
pada titik waktu 2 minggu (P = 0,012, P lavender dengan nilai rata-rata (mean) sebesar
<0,0001, dan P = 0,003) dan stres, 5,8378, sedangkan nyeri pada ibu bersalin
kecemasan, dan skor depresi pada titik waktu post SC hari pertama setelah pemberian
1 bulan (P <0,0001) dan 3 bulan setelah aroma terapi lavender dengan nilai rata-rata
melahirkan (P <0,0001) secara signifikan (mean) sebesar 3,4054. Terdapat pengaruh
lebih rendah pada kelompok intervensi pemberian aroma terapi lavender terhadap
dibandingkan dengan kelompok kontrol nyeri pada ibu bersalin post SC hari pertama
(Kianpour, 2016) (p value = 0,000). (Haryanti, 2019).
Penelitian keempat Dwijayanti dengan Penelitian keenam oleh Aprina dengan
judul efek aromaterapi lavender inhalasi judul latihan slow deep breathing dan aroma
terhadap intensitas nyeri pasca sectio terapi lavender terhadap intensitas nyeri pada
caesaria di RSUD Dr. Adhyatma MPH, klien post seksio sesaria Desain penelitian ini
rancangan penelitian yang digunakan adalah menggunakan Quasy Eksperiment dengan
pre eksperimental design dengan rancangan rancangan Non-Equivalent Control Group.
one group pretest-post testdesign. Sampel Jenis penelitian yang digunakan dalam
yang digunakan adalah pasien pasca sectio penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi
caesaria berjumlah 32 responden.Instrument dalam penelitian ini adalah pasien post
yang digunakan dalam penelitian ini adalah operasi seksio sesaria di RSUD H. Abdul
skala numerik (Numerical Rating Scale, Moeloek Provinsi Lampung.Sampel
NRS) sebelum dan sesudah diberikan penelitian ini adalah 60 responden, yang
aromaterapi lavender. Hasil yang didapat dibagi menjadi 30 kelompok slow deep
pembuktian hipotesis adanya perbedaan breathing dan 30 kelompok aromaterapi
intensitas nyeri pasca sectio caesaria sebelum lavender. Pengumpulan data dilakukan
dan sesudah pemberian aroma terapi lavender dengan membagi responden menjadi 2
secara inhalasi menggunakan uji paired t-test kelompok yaitu kelompok yang akan
dikarenakan data yang berdistribusi normal. dilakukan slow deep breathing dan kelompok
Hasil penelitian didapatkan p value 0,001 (< aromaterapi lavender. Kemudian peneliti
0,05) dan hasil t sebesar 9,000 (>t =2,042) bersama responden mengisii lembar NSR
hitung tabel yang berarti ada perbedaan yang sebelum dilakukan tindakan, lalu peneliti
signifikan antara sebelum dan sesudah melakukan intervensi dan mengkaji ulang
pemberian aromaterapi lavender secara skala nyeri setelah dilakukan tindakan Hasil
inhalasi. (Dwijayanti, 2014). penelitian ada perbedaan latihan slow deep
Penelitian kelima dilakukan oleh breathing dengan aroma terapi lavender
Haryanti dengan judul pengaruh pemberian terhadap intensitas nyeri pada pasien pasien

4 Journal Of Midwifery Vol. 8 No. 1 April


post sectio sesaria (Pvalue=0.000). nifasnya. pemberian aromaterapi lavender
Penelitian ketujuh dilakukan oleh berpengaruh terhadap penurunan intensitas
Shikhan dengan judul Episiotomy pain relief: nyeri luka perineum. Zat aktif yang
use of lavender oil essence in primiparous terkandung didalam aroma terapi lavender
Iranian women penelitian dilakukan di rumah akan merangsang hipotalamus untuk
sakit Kamali Iran uji klinis melibatkan 60 memproduksi dan mengeluarkan endorpin
wanita primipara dengan kategori kelompok proses ini terjadi pada saat aroma terapi
kasus dan kelompok control, instrument dihisap. Endorpin sebagai zat yang
penilaian nyeri dengan menggunakan visual menimbulkan rasa tenang, relaks, dan
analogue scale (VAS) dan redness, edema, bahagia, eandorpin dikenal dengan hormon
ecchymosis discharge scale (REEDA).hasil kebahagiaan dan memiliki efek sebagai
penelitian penggunaan esensi minyak analgetik. (McCullough, 2018) pemberian
lavender efektif dalam mengurangi aroma terapi dengan inhalasi dilakukan
ketidaknyamanan perinealsetelah episiotomi. dengan berbagai cara dengan dihisap ditisu,
(Sheikhan, 2012) dihirup melalui telapak tangan, dan
penguapan. (Dwijayanti, 2014) Pada
PEMBAHASAN penelitian ke tiga aromaterapi lavender juga
efektif untuk mengurangi kecemasan dan
Dari tujuh jurnal yang dipilih stress pada ibu postpartum di Iran, dan juga
menggunakan metode penelitian yang sama untuk mencegah terjadinya depresi
yaitu quasi eksperimen aromaterapi esensial postpartum/ postpartum bluesyang dapat
lavender dengan inhalasi, penulis mengganggu kepentingan ibu, bayi dan
menyimpulkan bahwa aromaterapi lavender anggota keluarganya. (Kianpour, 2016)
efektif mengurangi nyeri pada masa nifas
baik itu karena nyeri karena laserasi KESIMPULAN
perineum, luka post sectiocesaria. Pemberian
aromaterapi lavender tidak memberikan Berdasarkan analisis yang penulis
efeksamping.Terapi esensial minyak lavender lakukan terhadap tujuh jurnal yang relevan
berpengaruh secara positif terhadap dan penelitian yang penulis lakukan dapat
kecemasan dan dapat mengontrol rasa sakit. disimpulkan setelah diberikan aromaterapi
Aroma terapi lavender dapat menjadi salah lavender terjadi pengurangan nyeri nifas
satu alternatif penanganan nyeri akibat luka ditandai dengan ibu merasa rileks, nyaman.
perineum. (Salamati, 2014). Terdapat berbagai metode untuk mengurangi
Hasil penelitian menjelaskan bahwa rasa nyeri nifas, aromaterapi lavender selain
molekul dan partikel lavender saat dihirup dapat mengurangi rasa nyeri nifas juga dapat
akan masuk melalui hidung, kemudian mengurangi kecemasan dan mencegah depresi
diterima oleh reseptor saraf sebagai signal post partum.
yang baik dan kemudian diinterpretasikan Aromaterapi lavender dapat menjadi
sebagai bau yang menyenangkan, dan alternatif pengobatan nonfarmakologi dalam
akhirnya sensori bau tersebut masuk serta pengurangan rasanyeri pada masanifas yang
memengaruhi sistem limbic sebagai pusat diakibatkan oleh laserasi perineum, luka post
emosi seseorang, sehingga syaraf dan operasi section caesaria aman untuk diberikan
pembuluh darah perasaan akan semakin dan tidak ada efeksamping.
relaks dan akhirnya rasa nyeri berkurang.
(Kristianti, 2010). SARAN
Membantu ibu dalam mengatasi rasa
nyeri nifas diperlukan untuk memberikan rasa Saran yang dapat diberikan adalah tenaga
rileks, nyaman pada ibu sehingga ibu akan kesehatan dapat menggunakan aromaterapi
merasa bahagia dalam menjalani masa lavender sebagai pengobatan nonfarmakologi

ISSN: 2338-7068 5
dan metode alternative dalam mengurangi kediri. J Penelit Stikes RS Baptis Kediri.
rasa nyeri pada masa nifas 2010;3(2):94–100
Maryunani, A. Management kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: CV.Trans Info Media.2016.
McCullough JEM, Liddlea SD, Closeb C,
Anwar M, Astuti T, Bangsawan M. Pengaruh Sinclaira M, Hughes CM. Reflexology: A
aromaterapi lavender terhadap penurunan randomised controlled trial investigating
intensitas nyeri pasien paska operasi the effects onbeta-endorphin, cortisol and
sectio caesarea. Jurnal pregnancy related stress.
Keperawatan.2018;XIV(1).84-90. ESEVIER.2018;31:76-84.
Aprina, Hartika R, Sunarsih. Latihan Slow Mochtar R. Obstetri fisiologi jilid I. Jakarta:
Deep Breathing dan Aromaterapi EGC. 2008
Lavender terhadap Intensitas Nyeri pada Salamati A, Mashouf S, Sahbaei F, Mojab F.
Klien Post Seksio Sesaria. Jurnal Effects of Inhalation of Lavender
Kesehatan. 2018;9(2):272-9. Essential Oil on Open-heart Surgery
Dwijayanti, W. Efek aromaterapi lavender Pain. Iran J Pharm Res IJPR .
inhalasi terhadap intensitas nyeri paska 2014;13(4):1257–61. Available from:
sectio caesarea. Med Hosp. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25
2014;2(2):120-5. 587315.
East CH, dkk. Perineal pain following Sheikhan F,dkk. Episiotomy pain relief: Use
childbirth: prevalence, effects on of Lavender oil essence in primiparous
postnatal recovery and analgesia Iranian women.ELSEVIER.2012;18:66-
usage.ELSEVIER.2012;28:93-7. 70.
Haryanti RP, Patria A. Pengaruh pemberian Smeltzer, Suzanne C & Bare, Brenda G.
aroma terapi lavender terhadap nyeri Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
pada ibu post sectio caesarea hari EGC. 2002.
pertama di ruang bersalin rumah sakit Tournaire M, Theau-Yonneau A.
pertamina bintang amin bandar lampung. Complementary and Alternative
MANUJU: MALAHAYATI NURSING Approaches to Pain Relief during Labor.
JOURNAL. 2019;1(2):140-7. Ecam.2007;4(4):409-17.
Jaelani. Aromaterapi. Jakarta: Pustaka Widayani W. Aromaterapi lavender dapat
Populer. 2009. menurunkan intensitas nyeri perineum
Koensoemardiyah. Aromaterapi untuk pada ibu post partum. Journal Ners and
Kesehatan dan Kecantikan. Yogyakarta: Midwifery Indonesia.2016;4(3):123-8.
Lily Publisher. 2009. Yazdkhastia M, Pirak A. The effect of
Kementerian Kesehatan RI. Buku Kesehatan aromatherapy with lavender essence on
Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes severity of laborpain and duration of
RI.2015. labor in primiparous women.
Kianpour, M., Akram Mansouri, Tayebeh ELSEVIER. 2016;25.81-6.
Mehrabi & Gholamreza asghari, 2016.
Effect of Lavender Scent Inhalation On
Prevention Of Stress, Anxiety and
Depression In The Postpartum Period.
Iranian Journal of Nursing and
Midwifery Research. 2016;21(2)197-
201.
Kristanti EE. Pengaruh aromaterapi lavender
terhadap penurunan derajat kecemasan
pada lansia di panti wredha st yoseph

6 Journal Of Midwifery Vol. 8 No. 1 April

Anda mungkin juga menyukai