Anda di halaman 1dari 24

C.

Uraian Unit Kompetensi

KODE UNIT : A.02GNS01.001.1


JUDUL UNIT : Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk
menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan pekerjaan 1.1 Panduan/program/juknis mengenai
perlindungan K3 di tempat kerja
disiapkan sesuai kebutuhan.
1.2 Peralatan dan perlengkapan
diidentifikasi sesuai ketentuan.
2. Mengidentifikasi sumber 2.1 Sumber bahaya di area kerja
bahaya dan aksi diidentifikasi sesuai prosedur .
pengendalian bahaya 2.2 Aksi pengendalian bahaya dipilih
berdasarkan karakter sumber bahaya.
2.3 Peralatan pelindung diri yang tepat
ditentukan sesuai dengan jenis
bahaya.
3. Melaksanakan program 3.1 Peralatan pelindung diri yang tepat
perlindungan K3 di area digunakan sesuai prosedur.
kerja 3.2 Inspeksi sumber bahaya
dilaksanakan sesuai prosedur.
3.3 Aksi pengendalian bahaya
dilaksanakan sesuai prosedur.
4. Mengomunikasikan 4.1 Informasi hasil identifikasi sumber
informasi K3 bahaya, penilaian dan pengendalian
resiko di tempat kerja dilaporkan.
4.2 Informasi terkait perlindungan K3
dikomunikasikan kepada unit kerja
secara akurat dan jelas.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengaplikasikan program
perlindungan K3 di lingkungan kegiatan yang memiliki potensi
bahaya dan kejadian-kejadian berbahaya.

35
1.2 Inspeksi sumber bahaya yang dimaksud adalah pemeriksaan
terhadap potensi bahaya yang dapat disebabkan oleh sumber
bahaya.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Perlengkapan
2.1.1 Alat Pelindung Diri (APD)
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Tally sheet

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
dan aturan penggantinya
3.2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
dan aturan penggantinya
3.3 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan aturan
penggantinya
3.4 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Ringan dan aturan penggantinya
3.5 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.05/MEN/1996 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan aturan
penggantinya
3.6 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.03/MEN/1998 tentang
Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan dan Aturan
Penggantinya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Standar Operasional Prosedur terkait Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

36
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan pada
Tempat Uji Kompetensi (TUK), tempat kerja, dan/atau tempat kerja
simulasi.
1.2 Metode asesmen yang dapat diterapkan dapat berupa metode tes
lisan tes tertulis, observasi di tempat kerja/demonstrasi/simulasi,
verifikasi bukti/portofolio, dan wawancara, serta metode lain yang
relevan.
1.3 Penilaian/asesmen kompetensi dilakukan pada aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja untuk memenuhi ketercapaian
kompetensi yang ditetapkan.

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
3.1.2 Hirarki pengendalian bahaya
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan alat pengendalian bahaya

4. Sikap kerja
4.1 Teliti
4.2 Cermat
4.3 Disiplin

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam melakukan identifikasi bahaya di tempat kerja

37
KODE UNIT : A.02GNS01.003.1
JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Efektif
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan serta sikap kerja yang diperlukan
dalam melakukan komunikasi efektif.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menetapkan strategi 1.1 Tujuan komunikasi ditetapkan
komunikasi sesuai kebutuhan.
1.2 Metode dan media yang tepat
ditetapkan berdasarkan tujuan dan
karakteristik komunikan.
1.3 Peralatan dan perlengkapan
disiapkan sesuai kebutuhan.
2. Menerapkan komunikasi 2.1 Komunikasi dilakukan sesuai
efektif dengan metode yang ditetapkan.
2.2 Hasil komunikasi dicatat sebagai
bahan tindak lanjut.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini diperlukan baik secara internal maupun
ekternal dalam rangka memperoleh data dan informasi ataupun
menyampaikan informasi yang disesuaikan dengan tujuan/
kebutuhan.
1.2 Metode komunikasi dapat berupa Focus Group Discussion (FGD),
seminar, dan dialog.
1.3 Media meliputi dan tidak terbatas pada jaringan internet, alat
pengolah data, dan alat komunikasi.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
2.1.2 Alat/media presentasi
2.1.3 Alat rekam suara dan/atau video
2.1.4 Alat komunikasi
2.2 Perlengkapan

41
2.2.1 Alat tulis kantor

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan pada
Tempat Uji Kompetensi (TUK), tempat kerja, dan/atau tempat kerja
simulasi.
1.2 Metode asesmen yang dapat diterapkan dapat berupa metode tes
lisan tes tertulis, observasi di tempat kerja/ demonstrasi/ simulasi,
verifikasi bukti/portofolio, dan wawancara, serta metode lain yang
relevan.
1.3 Penilaian/asesmen kompetensi dilakukan pada aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja untuk memenuhi
ketercapaian kompetensi yang ditetapkan.

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Media komunikasi
3.1.2 Metode komunikasi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Melakukan personal approach
3.2.2 Menerima dan memberikan tanggapan

42
3.2.3 Menggunakan media komunikasi

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Cermat
4.2 Komunikatif

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menetapkan metode komunikasi disesuaikan
dengan tujuan dan karakteristik komunikan

43
KODE UNIT : A.02GNS01.021.1
JUDUL UNIT : Menetapkan Nama Jenis Kayu
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan
untuk menetapkan nama jenis kayu pada
kegiatan pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan pekerjaan 1.1 Peraturan/prosedur terkait disiapkan
sesuai kebutuhan.
1.2 Peralatan dan perlengkapan disiapkan
sesuai ketentuan.
2. Mengidentifikasi ciri 2.1 Ciri kasar dan/atau anatomi yang
kasar dan/atau terdapat pada kayu diidentifikasi secara
anatomi kayu makroskopis.
2.2 Ciri kasar dan/atau anatomi yang
dominan pada kayu ditetapkan sesuai
standar.
2.3 Nama jenis kayu dicatat sesuai
ketentuan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengorganisasikan pekerjaan
dalam rangka menetapkan nama jenis kayu.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Alat bantu identifikasi jenis kayu seperti atlas kayu dan
aplikasi identifikasi jenis kayu
2.1.2 Kaca pembesar (pembesaran 10-20 kali)
2.1.3 Alat penyayat yang tajam (pisau/cutter)
2.1.4 Alat pemotong kayu
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor
2.2.2 Tally sheet

114
2.2.3 Alat pelindung diri

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Menteri kehutanan Nomor P.45/Menhut-II/2011 tentang
Pengukuran dan Pengujian Hasil Hutan dan aturan penggantinya
3.2 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.54/Menhut-II/2014
tentang Kompetensi dan Sertifikasi Tenaga Teknis dan Pengawas
Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan aturan
penggantinya
3.3 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.42/Menlhk-Setjen/2015 sebagaimana telah diubah menjadi
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.58/MenLHK/Setjen/Kum.1/2016 tentang Penatausahaan Hasil
Hutan Kayu yang Berasal dari Hutan Tanaman pada Hutan
Produksi dan aturan penggantinya
3.4 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.60/Menlhk-Setjen/Kum.1/2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.
P.43/Menlhk-Setjen/2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan
Kayu yang Berasal Dari Hutan Alam dan aturan penggantinya
3.5 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.64/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2017 tentang Penetapan Harga
Patokan Hasil Hutan Untuk Perhitungan Provisi Sumber Daya
Hutan dan Ganti Rugi Tegakan dan aturan penggantinya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 SNI 5010.5:2015 Pendukung di bidang kehutanan – Bagian 5
Nama kayu perdagangan
4.2.2 Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 163 Tahun 2003
tentang Pengelompokan Jenis Kayu sebagai Dasar
Pengenaan Iuran Kehutanan

115
4.2.3 Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor
P.2/VI-SET/2015 tentang Metode Pengukuran dan Pengujian
Hasil Hutan dan aturan penggantinya
4.2.4 Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari Nomor P.17/PHPL-SET/2015 tentang Pedoman
Pelaksanaan Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan
Kayu dari Hutan Alam dan aturan penggantinya
4.2.5 Manual Pengenalan Jenis Kayu di Lapangan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan pada
Tempat Uji Kompetensi (TUK), tempat kerja, dan/atau tempat kerja
simulasi.
1.2 Metode asesmen yang dapat diterapkan dapat berupa metode tes
lisan tes tertulis, observasi di tempat kerja/demonstrasi/simulasi,
verifikasi bukti/portofolio, dan wawancara, serta metode lain yang
relevan.
1.3 Penilaian/asesmen kompetensi dilakukan pada aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja untuk memenuhi ketercapaian
kompetensi yang ditetapkan.

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Anatomi kayu
3.1.2 Pengenalan dan identifikasi jenis kayu
3.2 Keterampilan yang dibutuhkan
3.2.1 Mengamati dan menetapkan ciri kasar serta ciri anatomi
jenis kayu
3.2.2 Menggunakan alat bantu identifikasi jenis kayu

116
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Cermat

5. Aspek Kritis
5.1 Ketepatan dalam mengidentifikasi ciri kasar dan/atau anatomi
kayu

117
KODE UNIT : A.02GNS01.056.1
JUDUL UNIT : Menetapkan Volume Kayu Gergajian
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan
untuk menetapkan (volume) kayu gergajian pada
kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1 Peraturan/prosedur terkait


disiapkan sesuai kebutuhan.
1.2 Peralatan dan perlengkapan
disiapkan sesuai ketentuan.
2. Menetapkan dimensi dan 2.1 Dimensi kayu gergajian diukur
volume kayu gergajian sesuai ketentuan.
2.2 Hasil pengukuran kayu gergajian
dikelompokkan sesuai sortimen.
2.3 Volume kayu gergajian dihitung
sesuai dengan hasil pengukuran.
3. Mendokumentasikan hasil 3.1 Hasil pengukuran kayu gergajian
pelaksanaan kegiatan didokumentasikan sesuai dengan
ketentuan.
3.2 Hasil pengukuran kayu gergajian
dilaporkan sesuai ketentuan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengorganisasikan pekerjaan
dalam rangka menetapkan dimensi, (volume) dan sortimen kayu
gergajian.
1.2 Dimensi kayu gergajian adalah ukuran tebal, lebar dan panjang
kayu gergajian.
1.3 Sortimen yang dimaksud adalah bentuk hasil olahan kayu
gergajian antara lain papan lebar, papan tebal, papan sempit dan
broti.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan

256
2.1.1 Alat ukur (meteran)
2.1.2 Mistar siku
2.1.3 Alat hitung
2.1.4 Jangka sorong (caliper)
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Tally sheet
2.2.2 Alat tulis kantor
2.2.3 Alat pelindung diri

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Menteri kehutanan Nomor P.45/Menhut-II/2011 tentang
Pengukuran dan Pengujian Hasil Hutan dan aturan penggantinya
3.2 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.54/Menhut-II/2014 tentang
Kompetensi dan Sertifikasi Tenaga Teknis dan Pengawas Tenaga
Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan aturan
penggantinya
3.3 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.42/Menlhk-Setjen/2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan
Kayu yang Berasal Dari Hutan Tanaman pada Hutan Produksi dan
aturan penggantinya
3.4 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.60/Menlhk-Setjen/Kum.1/2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.43/Menlhk-Setjen/2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan
Kayu yang Berasal Dari Hutan Alam dan aturan penggantinya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada)
4.2 Standar
4.2.1 SNI 7537.1.2010 Kayu gergajian - Bagian 1: Istilah dan
Definisi
4.2.2 SNI 7537.2.2010 Kayu gergajian - Bagian 2: Pengukuran
dimensi

257
4.2.3 SNI 7537.3.2010 Kayu gergajian - Bagian 3: Pemeriksaan
4.2.4 Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor
P.2/VI-SET/2015 tentang Metode Pengukuran dan Pengujian
Hasil Hutan dan aturan penggantinya
4.2.5 Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari Nomor P.17/PHPL-SET/2015 tentang Pedoman
Pelaksanaan Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan
Kayu dari Hutan Alam dan aturan penggantinya
4.2.6 Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari Nomor P.18/PHPL-SET/2015 tentang Pedoman
Pelaksanaan Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan
Kayu dari Hutan Tanaman pada Hutan Produksi dan aturan
penggantinya

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan pada
Tempat Uji Kompetensi (TUK), tempat kerja, dan/atau tempat kerja
simulasi.
1.2 Metode asesmen yang dapat diterapkan dapat berupa metode tes
lisan, tes tertulis, observasi di tempat kerja/demonstrasi/ simulasi,
verifikasi bukti/portofoli, dan wawancara serta metode lain yang
relevan.
1.3 Penilaian/asesmen kompetensi dilakukan pada aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja untuk memenuhi ketercapaian
kompetensi yang ditetapkan.

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Prinsip dan teknik pengukuran kayu gergajian
3.1.2 Pengenalan sortimen kayu gergajian

258
3.1.3 Cacat bentuk kayu gergajian
3.1.4 Rendemen kayu gergajian
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan alat ukur dimensi
3.2.2 Menggunakan mistar siku
3.2.3 Menggunakan alat hitung

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Teliti
4.2 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengukur dimensi kayu gergajian sesuai
ketentuan

259
KODE UNIT : A.02GNS01.057.1
JUDUL UNIT : Menetapkan Mutu Penampilan Kayu
Gergajian
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan
untuk menetapkan mutu penampilan kayu
gergajian pada kegiatan pemanfaatan hasil hutan
kayu.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1 Peraturan/prosedur terkait


disiapkan sesuai kebutuhan.
1.2 Peralatan dan perlengkapan
disiapkan sesuai ketentuan.
2. Melaksanakan 2.1 Cacat kayu gergajian
penetapan mutu diidentifikasi sesuai dengan
ketentuan.
2.2 Cacat kayu gergajian dinilai
sesuai dengan ketentuan.
2.3 Mutu penampilan kayu gergajian
ditetapkan sesuai dengan
ketentuan.
3. Mendokumentasikan 3.1 Hasil penetapan mutu
hasil pelaksanaan didokumentasikan sesuai dengan
kegiatan ketentuan.
3.2 Hasil penetapan mutu dilaporkan
sesuai ketentuan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengorganisasikan pekerjaan
dalam rangka menyiapkan pekerjaan dan menetapkan mutu
penampilan sortimen kayu gergajian.
1.2 Cacat yang dimaksud adalah cacat alami dan cacat bentuk:
1.2.1 Cacat alami adalah kelainan yang terdapat pada kayu
gergajian akibat bawaan asal kayu yang dapat mempengaruhi
mutu; dan

260
1.2.2 Cacat bentuk adalah kelainan atau penyimpangan bentuk
yang disebabkan oleh proses pengolahan seperti
pengeringan, penyimpanan dan atau cara menggergaji
yang salah, terdiri dari lengkung, membusur, mencawan,
memuntir atau melincang, dan bentuk permata.
1.3 Mutu penampilan kayu gergajian yang dimaksud adalah mutu
penampilan pada kayu gergajian bagian muka yang disesuaikan
dengan standar baku mutu kayu gergajian yang dipergunakan.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mistar siku
2.1.2 Jangka sorong (caliper)
2.1.3 Alat ukur (meteran)
2.1.4 Alat hitung (kalkulator)
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Tabel persyaratan mutu
2.2.2 Tally sheet
2.2.3 Alat tulis kantor
2.2.4 Alat pelindung diri

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Menteri kehutanan Nomor P.45/Menhut-II/2011
tentang Pengukuran dan Pengujian Hasil Hutan dan aturan
penggantinya
3.2 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.54/Menhut-II/2014
tentang Kompetensi dan Sertifikasi Tenaga Teknis dan Pengawas
Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan aturan
penggantinya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar

261
4.2.1 SNI 7537.1. 2010 Kayu gergajian - Bagian 1: Istilah dan
definisi
4.2.2 SNI 7538.1.2010 Kayu gergajian daun lebar - Bagian 1:
Klasifikasi, persyaratan dan penandaan
4.2.3 SNI 7539.1.2010 Kayu gergajian jenis jati - Bagian 1:
Klasifikasi, persyaratan dan penandaan
4.2.4 SNI 7540.1.2010 Kayu gergajian daun jarum - Bagian 1:
Klasifikasi, persyaratan dan penandaan
4.2.5 SNI 7538.2.2010 Kayu gergajian daun lebar - Bagian 2: Cara
Uji
4.2.6 SNI 7539.2.2010 Kayu gergajian jenis jati - Bagian 2: Cara
Uji
4.2.7 SNI 7540.2.2010 Kayu gergajian daun jarum - Bagian 2:
Cara Uji
4.2.8 Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor
P.2/VI-SET/2015 tentang Metode Pengukuran dan
Pengujian Hasil Hutan dan aturan penggantinya

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan pada
Tempat Uji Kompetensi (TUK), tempat kerja dan/atau tempat kerja
simulasi.
1.2 Metode asesmen yang dapat diterapkan dapat berupa metode tes
lisan, tes tertulis, observasi di tempat kerja/demonstrasi/ simulasi,
verifikasi bukti/portofolio dan wawancara serta metode lain yang
relevan.
1.3 Penilaian/asesmen kompetensi dilakukan pada aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja untuk memenuhi ketercapaian
kompetensi yang ditetapkan.

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

262
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Mutu kayu gergajian
3.1.2 Identifikasi dan penilaian cacat kayu gergajian
3.1.3 Prinsip penetapan muka kayu gergajian yang terdapat
cacat
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan alat pengukuran
3.2.2 Menggunakan alat hitung
3.2.3 Membaca tabel persyaratan mutu

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Teliti
4.1 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Kecermatan dalam menilai cacat kayu gergajian sesuai dengan
ketentuan

263
KODE UNIT : A.02GNS01.058.1
JUDUL UNIT : Melaksanakan Penatausahaan Hasil Hutan
(PUHH) Kayu Olahan
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk
melaksanakan penatausahaan hasil hutan kayu
olahan dalam kegiatan pemanfaatan hasil hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan 1.1 Peraturan/prosedur terkait disiapkan
pekerjaan sesuai kebutuhan.
1.2 Peralatan dan perlengkapan disiapkan
sesuai ketentuan.
2. Melakukan pengisian 2.1 Data pasokan bahan baku diunggah
data (input/entry) melalui SIPUHH sesuai ketentuan.
melalui Sistem 2.2 Data hasil produksi kayu olahan
Informasi diunggah melalui SIPUHH sesuai
Penatausahaan Hasil ketentuan.
Hutan (SIPUHH) 2.3 Data pengangkutan kayu olahan
diunggah sesuai peraturan.
2.4 Hasil entry data dicetak sesuai
peraturan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk mengorganisasikan pekerjaan
dalam rangka menyiapkan pekerjaan, membuat dokumen PUHH,
produksi, pengangkutan dan mutasi yang digunakan untuk
penatausahaan hasil hutan kayu olahan.
1.2 Data hasil produksi diunggah adalah volume kayu gergajian dan
DPKO (Daftar Produksi Kayu Olahan).
1.3 Hasil entry data yang dicetak meliputi dokumen laporan mutasi
hasil hutan olahan kayu (LMHHOK), surat keterangan sah hasil
hutan kayu olahan (SKSHHKO).

2. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan


2.1 Peralatan

264
2.1.1 Alat pengolah data
2.1.2 Perangkat lunak (aplikasi SIPUHH)
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor
2.2.2 Jaringan internet

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.45/Menhut-II/2011 tentang
Pengukuran dan Pengujian Hasil Hutan dan aturan penggantinya
3.2 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.54/Menhut-II/2014 tentang
Kompetensi dan Sertifikasi Tenaga Teknis dan Pengawas Tenaga
Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan aturan
penggantinya
3.3 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.42/Menlhk-Setjen/2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan
Kayu yang Berasal Dari Hutan Tanaman pada Hutan Produksi dan
aturan penggantinya
3.4 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.60/Menlhk-Setjen/Kum.1/2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.43/Menlhk-Setjen/2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan
Kayu yang Berasal Dari Hutan Alam dan aturan penggantinya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor
P.2/VI-SET/2015 tentang Metode Pengukuran dan Pengujian
Hasil Hutan dan aturan penggantinya
4.2.2 Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari Nomor P.17/PHPL-SET/2015 tentang Pedoman
Pelaksanaan Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan
Kayu dari Hutan Alam dan aturan penggantinya

265
4.2.3 Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari Nomor P.18/PHPL-SET/2015 tentang Pedoman
Pelaksanaan Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan
Kayu dari Hutan Tanaman pada Hutan Produksi dan aturan
penggantinya

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan pada
Tempat Uji Kompetensi (TUK), tempat kerja, dan/atau tempat kerja
simulasi.
1.2 Metode asesmen yang dapat diterapkan dapat berupa metode tes
lisan tes tertulis, observasi di tempat kerja/demonstrasi/ simulasi,
verifikasi bukti/portofolio, dan wawancara, serta metode lain yang
relevan.
1.3 Penilaian/asesmen kompetensi dilakukan pada aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja untuk memenuhi ketercapaian
kompetensi yang ditetapkan.

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Aplikasi SIPUHH
3.1.2 Penatausahaan hasil hutan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengunggah data melalui SIPUHH
3.2.2 Menggunakan alat pengolah data

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Teliti
4.2 Cermat

266
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengunggah data hasil produksi kayu olahan
melalui SIPUHH

267

Anda mungkin juga menyukai