MATERI PELATIHAN
SERTIFIKASI KOMPETENSI
KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA
SKEMA KLASTER
Tem Penyusun :
1. Mengidentifikasi luas, sektor 1.1 Aspek-aspek eksternal yang mempengaruhi profesi teknisi akuntansi
dan tanggung jawab diidentifikasi dalam menjalankan pekerjaan
industri 1.2 Peran dan tanggung jawab berbagai pihak yang terlibat dalam profesi
teknisi akuntansi diidentifikasi dalam menjalankan pekerjaan
2. Menerapkan pedoman, 2.1 Informasi yang berhubungan dengan hukum, peraturan dan kode etik
prosedur, dan aturan dikumpulkan dan dianalisa
2.2 Informasi yang berhubungan dengan hukum, peraturan dan kode etik
dalam kaitannya dengan pihak yang bersangkutan di tempat kerja
ditentukan
2.3 Ketentuan tentang praktik kerja yang relevan dipergunakan sebagai
dasar untuk menjalankan pekerjaan dan pengambilan keputusan
secara beretika
3. Mengelola informasi 3.1 Dokumen, laporan, data, dan kalkulasi dianalisis dan diorganisir
sesuai kebutuhan konsumen dan/atau organisasi
3.2 Informasi disajikan dalam format yang sesuai dengan kebutuhan
pengguna informasi
4. Merencanakan penyelesaian 4.1 Tugas yang harus diselesaikan dan kondisi yang relevan ditentukan
pekerjaan dengan 4.2 Pekerjaan direncanakan secara mandiri maupun secara tim untuk
mempertimbangkan periode tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya, waktu
keterbatasan waktu dan dan skala prioritas;
sumber daya 4.3 Perubahan teknologi dan organisaasi kerja dapat diadaptasi
5. Merancang dan mengelola 5.1 Kebutuhan pengembangan kompetensi dan sasaran pengembangn
kompetensi personal diidentifikasi dan dikaji ulang secara periodik
5.2 Kebutuhan kompetensi, otorisasi, dan lisensi diidentifikasi
5.3 Kesempatan pengembangan profesional yang menggambarkan
kebutuhan dan sasaran diselesaikan dalam jangka waktu tertentu
3. Menerapkan praktik-praktik 3.1 Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan setiap
kesehatan dan keselamatan waktu dalam pekerjaan sehari-hari
kerja 3.2 Peringatan bahaya dan tanda-tanda keselamatan dikenali dan
diobservasi
3.3 Teknik-teknik penanganan keselamatan secara manual dan
tehnik keselamatan operasi peralatan diterapkan setiap waktu;
3.4 Prosedur pertolongan pertama secara darurat diikuti
3.5 Situasi yang secara potensial berbahaya diidentifikasi, meliputi
kegagalan dan peralatan berbahaya, secara langsung dilaporkan
1. Menyiapkan data awal 1.1 Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan disiapkan
perusahaan 1.2 Data perusahaan dibuat
2. Menyusun Data Setup 2.1 Daftar Akun disusun dan saldo awal akun dientry
Awal dan Saldo Awal 2.2 Kode Pajak disiapkan
2.3 Kartu Piutang dan pelanggan dibuat dan saldo awal piutang di entry
2.4 Kartu utang dan pemasok dibuat dan saldo awal utang dientry
2.5 Kartu Persediaan dibuat dan saldo awal persediaan dientry
3. Melakukan entry transaksi 3.1 Transaksi yang akan dientry dianalisis
3.2 Transaksi dientry dengan menggunakan menu yang tepat
3.3 Penyesuaian dientry dengan tepat
3.4 Proses tutup buku dilakukan secara tepat
4. Mencetak laporan 4.1 Laporan laba rugi dibuat sesuai dengan ketentuan SOP
keuangan dan laporan 4.2 Laporan neraca dibuat sesuai dengan ketentuan SOP
lainnya 4.3 Laporan ekuitas dibuat sesuai dengan ketentuan SOP
4.4 Laporan arus kas dibuat sesuai dengan ketentuan SOP
4.5 Laporan piutang dibuat sesuai dengan ketentuan SOP
4.6 Laporan Utang dibuat sesuai dengan ketentuan SOP
4.7 Laporan persediaan dibuat sesuai dengan ketentuan SOP
5. Membuat backup file 5.1 Backup file data dibuat sesuai dengan ketentuan SOP
5.2 Backup file data disimpan dalam media penyimpanan data
Pengertian Etika : etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam
pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti
norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik
Profesi, Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan
bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang
bekerja tetap sesuai. PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. PROFESIONAL, adalah
orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu
dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi.
Ciri-Ciri Profesi
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat
pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi
mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan
dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan,
keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi
harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu p rofesi.
Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia m enyatakan pengakuan
profesi akan tanggungjawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan. Prinsip
ini memandu anggota dalam memenuhi tanggungjawab profesionalnya dan merupakan landasan
dasar perilaku etika dan perilaku profesionalnya. Prinsip ini meminta komitmen untuk berperilaku
terhormat, bahkan dengan pengorbanan keuntungan pribadi.
Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar
profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada
kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat 4 (empat) kebutuan dasar yang
harus dipenuhi :
1. Kredibilitas.
Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
2 . Profesional isme.
Diperlukan individu yang denga jelas dapat diindentifikasikan oleh pamakai jasa akuntan
sebagai profesional dibidang akuntansi.
3 . Kualitas J asa.
Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan
dengan stndar kinerja yang tinggi.
4. Kepercayaan.
Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika
profesional yang melandasi pemebrian jasa oleh akuntan.
Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) bertujuan agar para pekerja di lingkungan kerjanya
masing-masing selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat dan terutama bekerja secara produktif
dalam meningkatkan kinerja Perusahaan serta meningkatkan kesejahteraan Karyawan Perusahaan.
Undang Undang yang mengatur tentang Keselamatan Kerja adalah UU Nomor 1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan Kerja.
Undang-undang ini ialah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah,
di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum
Republik Indonesia.
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran,
asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;
Peningkatan Kompetensi Peserta Didik SMK P2KPTK2 JB 2021 8
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physic maupun psychis,
peracunan, infeksi dan penularan.
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya;
n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman
atau barang;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan
barang;
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya
menjadi bertambah tinggi.
Bila terjadi kecelakaan Kerja Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam
tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja. (Misal
Kebakaran, Keracunan, Bangunan Roboh, Hubungan Pendek Arus Listrik, serta setiap adanya
potensi yang menyebabkan kecelakaan perlu dilaporkan ke pihak berwajib).
Salah satu atribut penting dalam menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
(SMK3) adalah sistem Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) pada organisasi atau
perusahaan. Hal ini dibutuhkan selain dikarenakan peraturan perundangan/standar tetapi sebagai
kesadaran perusahaan atau organisasi dalam memberikan pertolongan pertama kepada korban yang
mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa
ke tempat rujukan.
Tujuan dari P3K adalah memberi perawatan darurat pada korban, sebelum pertolongan yang lebih
lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya, menyelamatkan nyawa korban,
meringankan penderitaan korban, mencegah penyakit/cidera menjadi lebih parah dan
mempertahankan daya tahan korban
Hal-hal yang melatarbelakangi perlunya (P3K) antara lain:
1. Adanya sumber bahaya di tempat kerja
2. Sumber bahaya yang disadari tapi tidak dimengerti cara pengendaliannya
3. Dapat mengakibatkan cidera pada pekerja
4. Adanya kecelakaan kerja dan kematian akibat kerja
5. Belum diselenggarakannya P3K di tempat kerja
Untuk dapat menjalankannya (P3K) dibutuhkan kesiapan fasilitas pertologan, seperti:
1. Personil yang berkompeten
2. Buku petunjuk P3K
b. Menghindari pendarahan Penderita luka parah membutuhkan pertolongan segera oleh tenaga
P3K yang terlatih, juka tenaga medis tidak cepat didapat. Paling baik, jika mempunyai tenaga medis
yang profesional, atau tenaga P3K yang terlatih. Jika tidak mempunyai sedikitnya harus mengetahui
tindakan yang harus dilakukan sampai pertolongan datang.
Mengetahui letak kotak P3K atau ruang tempat pertolongan pertama
Pendarahan : angkat lukanya dan Pendarahan : beri bantal tipis diatastekan sampai lukanya
menutup luka dan perban erat-erat
6.4 Kejutan
Hampir setiap kecelakaan,cedera atau luka-luka,selalu diikuti oleh kejutan. Keadaan penderita
pucat,dingin dan lunak kulitnya,lemas badan,dan denyut nadi makin cepat,mungkin juga tidak
sadarkan diri.
a. Pindahkan korban di tempat yang nyaman dan tenang.
6.5 Keracunan
Untuk semua peristiwa keracunan, Kirimkan kepada tenaga medis secepat mungkin.
a. Pindahkan ketempat yang segar.
b. Lakukan seperti merawat shock.
c. Buat pertolongan pernafasan,jika pernafasan berhenti. Jangan melakukan pertolongan
pernafasan melalui kontak mulut ke mulut,bila terjadi racun terminum melalui mulut
(asam,alkali,dan lain-lain)
d. Amankan dan simpan cairan yang diduga racun untuk contoh
e. Ambil dan muntahkan korban untuk pemeriksaan dokter/klinik