KAK MASTERPLAN PERSAMPAHAN Edit
KAK MASTERPLAN PERSAMPAHAN Edit
(KAK)
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan populasi pada suatu wilayah dengan meningkatnya jumlah
penduduk dan berkembangnyakegiatan ekonomi pada suatu daerah akan
menyebabkan bertambahnya volume sampah yangharus ditangani. Jika tidak
diantisipasi dengan baik, maka dikhawatirkan akan menimbulkan dampak
negatif, seperti pencemaran air dan tanah, penurunan kesehatan masyarakat,
dan lain-lain.
Mengacu pada Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008, tentang pengelolaan
sampah dan Peraturan Pemerintah (PP) Pemerintah Pusat No. 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
merupakan suatu bentuk gambaran dalam upaya pengurangan dan
penanganan masalah persampahan. Pengurangan sampah meliputi kegiatan
pembatasan, penggunaan kembali, dan pendaur ulang, sedangkan
penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan,
pengolahan, dan pemrosesan akhir.
Oleh karenanya, pentingnya peran pemerintah dalam hal ini pemerintah Kota
Tidore Kepulauan lewat dinas lingkungan hidup dalam penanggulangan
masalah persampahan dengan regulasi berupa masterplan persampahan
yang dituangkan dalam dokumen induk persampahan sehingga dapat
mengontrol sistem persampahan yang di tetapkan dalam suatu cakupan
wilayah. Fungsi dari masterplan persampahan yaitu untuk mengontrol sistem
pengelolaan sampah di suatu wilayah Sehingga dapat mereduksi sampah di
sumber amat strategis sifatnya, untuk mengurangi volume sampah yang perlu
diangkut ke TPA. Secara jangka panjang, hal tersebutakan mengurangi potensi
pencemaran lingkungan dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
B. TUJUANDAN SASARAN
1. Tujuan
Adapun Tujuan dilaksanakannya Penyusunan Dokumen Rencana Induk
Masterplan Persampahan Kota Tidore Kepulauan adalah untuk
meningkatkan sistem pengelolaan sampah secara komprehensif yang dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan daerah dan
masyarakatnya.
2. Sasaran
Adapun sasaran dari Penyusunan Dokumen Rencana Induk Masterplan
Persampahan Kota Tidore Kepulauan yaitu:
a. Untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang mencakup lima
aspek yaitu regulasi/peraturan, kelembagaan, teknis operasional,
pembiayaan, dan peran masyarakat. kawasan rindang, dan juga
tempat interaksi sosial masyarakat.
b. Meningkatkan manajemen pengelolaan sampah yang mudah
dilaksanakan dan dikembangkan sesuai dinamika perkembangan Kota.
c. Meningkatkan kinerja pengelolaan TPA melalui revitalisasi TPA
maupunpenyiapan lokasi TPA baru sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
d. Menyiapkan program 3R berbasis masyarakat.
C. DASAR HUKUM
Mengenai system persampahan pada suatu wilayah maka acuan dari
Penyusunan Dokumen Rencana Induk Masterplan Persampahan Kota Tidore
Kepulauan didasari atas :
1. Undang-undang (UU) Pemerintah Pusat No. 18 Tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah
2. Peraturan Pemerintah (PP) Pemerintah Pusat No. 22 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
3. Peraturan Pemerintah (PP) Pemerintah Pusat No. 27 Tahun 2020
Tentang Pengelolaan Sampah Spesifik
4. Peraturan Pemerintah (PP) Pemerintah Pusat No. 81 Tahun 2012
Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga
5. Peraturan Kementerian Dalam Negeri (Permendagri) Kementerian Dalam
Negeri No.7 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Perhitungan Tarif Retribusi
dalam Penyelenggaraan Penanganan Sampah
6. Peraturan Kementerian Dalam Negeri (Permendagri) Kementerian Dalam
NegeriNo. 33 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan Sampah
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 03/PRT/M/2013 Tahun 2013
Tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam
Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.10/MENLHK/SETJEN/PLB.0/4/2018
Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyusunan Kebijakan dan Strategi
Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga
9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 59 Tahun 2016
Tentang Baku Mutu Lindi bagi Usaha dan/atau Kegiatan Tempat
Pemrosesan Akhir Sampah
Alamat :
(PPK)
E. LOKASI KEGIATAN
Lokasi dari kegiatan Penyusunan Dokumen Rencana Induk Masterplan
Persampahan Kota Tidore Kepulauan yaitu berada di wilayah administrasi Kota
Tidore Kepulauan
F. SUMBER PENDANAAN
H. LINGKUP KEGIATAN
1. Ruang lingkup wilayah perencanaan wilayah Kota Tidore Kepulauan
2. Ruang lingkup materi secara substansi harus mencakup lima aspek sebagai
berikut:
❖ Aspek Teknis dan Operasional, meliputi analisis timbulan dan komposisi
sampah;
❖ kajian sarana dan prasarana pengumpulan, pengangkutan dan
pengolahan, danpembuangan akhir; pemilahan dan reduksi;
pengelolaa skala regional.
❖ Aspek Kelembagaan, meliputi kajian institusi pengelola persampahan
baik daripemerintah terkait pelayanan publik termasuk hierarki
manajemen maupun pengelola persampahan di masyarakat.
❖ Aspek Regulasi, mengkaji peraturan, panduan, pedoman di tingkat
daerah dikaitkan dengan regulasi di tingkat atasnya serta merancang
peraturan di daerahyang diperlukan.
❖ Aspek Pembiayaan, mengkaji system retribusi kebersihan, anggaran
pengelolaan sampah, kebutuhan pembiayaan/investasi dan potensi
sumber pembiayaan.
❖ Aspek Peran Serta Masyarakat, mengkaji bentuk dan tingkat peran serta
masyarakat (formal dan informal) dan potensi partisipasi sektor swasta.
Pada intinya adalah mencoba mengikutsertakan dan memberdayakan
seluruh stakeholder yang terlibat dalam sistem pengelolaan sampah
melalui edukasi yang kontinu, terarah, dan berkelanjutan.
3. Ruang lingkup materi secara sistematika yaitu menganalisis data Penunjang
dan Kondisi Pengelolaan Sampah. Untuk memperoleh perencanaan yang
baik, maka data dasar yang akurat menjadi satu prasyarat yang amat
penting. Pada bagian ini akan diamati kondisi pengelolaan sampah yang
ada dari sumber, pengumpulan, upaya reduksi dan pemilahan yang telah
dilakukan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir di TPA.
Secara garis besar pengamatan data yang akan dianalisis meliputi Timbulan
dan komposisi sampah rumahtangga, Sistem pengumpulan, Layanan
pengangkutan dan area retribusi sampah, Sebaran TPS, Sebaran Lokasi 3R.
4. Arahan Kebijakan, Strategi dan Program
Arahan kebijakan strategi dan program dan analisis dari kebijakan
infrastruktur dilakukan untuk jangka waktu 20 tahun (2023-2043). Beberapa
dokumen yang dibutuhkan dalam analisis ini mencakup :
❖ RPJMD Kota Tidore Kepulauan
❖ Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota (RTRW)
❖ Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Seluruh rencana tersebut diintegrasikan secara komprehensif untuk
mendapatkanrencana sistem pengelolaan sampah terpadu dan
berkelanjutan di Kota Tidore Kepulauan Indikator kinerja agar disusun
dengan tolok ukur yang kuantitatif dan bertahap namun realistis sesuai
dengan kondisi dan kemampuan daerah.
5. Penyusunan Rencana Tindak, mencakup peran setiap stakeholder terkait
serta kebutuhan pendanaan, kelembagaan dan regulasi.
I. PERSONIL