Pengawasan Pengelolaan ONPP Di Fasyanfar - Materi Paparan Webinar PT MBS - Rev - RZL
Pengawasan Pengelolaan ONPP Di Fasyanfar - Materi Paparan Webinar PT MBS - Rev - RZL
Apoteker dapat
2
meningkatkan pengetahuan Pelaku Usaha turut berperan
tentang regulasi dalam pengawasan distribusi
pengelolaan obat obat
1 3
DASAR HUKUM
PENYERAHAN
(Apotek/ Toko Obat/ PKM/ RS/ Klinik)
• ORDONANSI OBAT KERAS (Sterkwekende Geneesmiddlent Ordonnantie, Staatsblad 1949:419)
PERATURAN PAYUNG
• PERMENKES NO 167 TAHUN 1972 TENTANG PEDAGANG ECERAN OBAT → KEPMENKES NO 1331 TAHUN 2002
• PERMENKES NO 9 TAHUN 2014 TENTANG KLINIK
• PERMENKES NO 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSKESMAS
PELAKSANAAN
PRODUK REGISTRASI
OBAT & SAMPLING PRODUK MONITORING
MAKANAN & PENGUJIAN LAB IKLAN, PROMOSI & KONSUMEN
LABEL PRODUK
RnD INDUSTRI NOMOR
IJIN EDAR
FASILITAS SERTIFIKAT
PRODUKSI CPOB/CPOTB/
CPKB/CPPOB
SARANA SARANA
PRODUKSI DISTRIBUSI SARANA
PELAYANAN
Online Single Submission
(OSS) :
INSPEKSI SARANA
e-Registration
e-GMP Pengawasan Berbasis Digital :
e-CDOB SIPT; e-NAPZA, e-was, SmartPOM,
DIGITALISASI BPOM Mobile,
e-BPOM (Export-Import) Dashboard Tracking
Identifikasi QR CODE Patroli Siber, BPOM Command Center
Dashboard Tracking
Otentifikasi
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI
• Ease of Doing Business
• Digital Signature
melalui webinar, serta melibatkan public figure, Pencegahan Produk ilegal
youtuber, influencer, dan vlogger
Mencegah
Tujuan Pengawasan Menjamin
ketersediaan obat
yang aman,
Mencegah
terjadinya
kebocoran dan
penyimpangan
(diversi) dari jalur
Secara Umum berkhasiat dan
bermutu
penyalahgunaan
legal ke jalur ilegal
atau sebaliknya
Pengawasan pengelolaan
Pengawasan Obat dilaksanakan dengan
dilaksanakan melalui berkoordinasi dengan
pemeriksaan oleh instansi terkait sesuai
Petugas. ketentuan peraturan
perundang-undangan.
8
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI
Rumah Sakit Apotek Puskesmas PerBPOM 24/2021 PMK 3/2015
(PMK 72/2016) (PMK 73/2016) (PMK 74/2016 → PMK
26/2020)
Pemilihan - - -
Perencanaan Perencanaan Perencanaan -
Pengadaan Pengadaan Permintaan Pengadaan
Penerimaan Penerimaan Penerimaan Penerimaan
Penyimpanan Penyimpanan Penyimpanan Penyimpanan Penyimpanan
Pendistribusian - Pendistribusian Penyerahan Peredaran → Penyaluran
dan Penyerahan
Pemusnahan dan Pemusnahan dan Pemusnahan dan Pengembalian Pemusnahan
Penarikan Penarikan Penarikan Pemusnahan
Pengendalian Pengendalian Pengendalian -
Administrasi Pencatatan dan Administrasi Pelaporan Pencatatan dan
Pelaporan Pelaporan
- - Pemantauan dan evaluasi -
9
Ruang Lingkup
Komoditi yang diatur
Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika dan
Fasilitas Pelayanan
Prekursor Farmasi Kefarmasian
Pelaporan
Obat dan
NPP Penyerahan Instalasi Farmasi Klinik
A. Pengadaan
B. Penerimaan
C. Penyimpanan
D. Penyerahan
E. Pengembalian
F. Pemusnahan dan Pelaporan
A. PENGADAAN
Pengadaan Bahan Obat hanya dapat
PENGADAAN dilakukan oleh Apotek, IFRS dan
Sumber Pengadaan OBAT DAN BAHAN OBAT Puskesmas:
Khusus u/ keperluan meracik, kecuali
RS dpt u/ produksi dlm jumlah terbatas
dan u/ kebutuhan sendiri
bersumber dari fasilitas
PBF
resmi berupa Industri Perhatikan izin dan
Farmasi atau Pedagang APOTEK kewenangan sarana
SP
SP –> ttd APJ/Ka. Inst tujuan penyaluran
Besar Farmasi
IF INST. FARMASI RS
Surat Pesanan
Harus Mencantumkan:
➢ nama sarana sesuai izin (disertai nomor izin) dan alamat lengkap (termasuk nomor telepon/ faksimili bila ada) dan stempel
sarana.
➢ nama fasilitas pemasok beserta alamat lengkap
➢ nama, bentuk dan kekuatan sediaan, jumlah (dalam bentuk angka dan huruf) dan isi kemasan (kemasan penyaluran terkecil atau
tidak dalam bentuk eceran) dari Obat/Bahan Obat yang dipesan;
➢ nomor urut surat pesanan, nama kota dan tanggal dengan penulisan yang jelas;
• harus bisa menjamin otoritas penggunaan sistem hanya oleh Apoteker/TTK Penanggung Jawab
• harus bisa menjamin ketertelusuran produk (min 5 th)
• harus dapat ditunjukan dan dipertanggungjawabkan kebenarannya pada saat pemeriksaan
Sistem • harus tersedia sistem backup data
Elektronik • harus mudah dalam evaluasi & penarikan data pada saat dibutuhkan
• ada mekanisme pemberitahuan secara elektronik dari pihak pemasok bahwa pesanan tersebut telah
diterima
• pengadaan NPP harus dilengkapi SP manual asli, 7 (tujuh) hari setelah konfirmasi dari pihak pemasok
• asli dan dibuat sekurang-kurangnya rangkap 2 (NPP 3) serta tidak dibenarkan dalam bentuk faksimili
Manual dan fotokopi
• ditandatangani oleh Apt/TTK PJ, nama jelas, dan nomor SIPA/SIPTTK
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan
Surat Pesanan
Surat Pesanan
Narkotika, Asli, min rangkap 3
Nama , alamat dan
Psikotropika dan (NPP), tdk SP harus terpisah
Telp IF/PBF
diperkenankan dari obat lain
Prekursor Farmasi pemasok
fax/f.kopi/e-mail
Catatan: SP yg tdk bisa dilayani/dipenuhi harus: a) dibuat Surat Penolakan Pesanan paling
lama 7 hari kerja, b) tetap diarsipkan dan diberi tanda pembatalan yg jelas
PENGADAAN DILAKUKAN MELALUI SISTEM PENGADAAN
BARANG/ JASA PEMERINTAH, TERMASUK E-PURCHASING
SP yang tidak dapat digunakan karena suatu hal, harus diberi tanda pembatalan yang jelas
1 dan diarsipkan bersama dengan Surat Pesanan lainnya
SP yang tidak bisa dilayani baik sebagian atau seluruhnya, harus meminta surat penolakan
2 pesanan dari pemasok
Seluruh arsip harus mampu telusur dan dapat ditunjukkan pada saat diperlukan
7
B. PENERIMAAN
khusus Produk Rantai Dingin (Cold Chain Product) harus diperiksa kondisi
• Penerimaan harus PERIKSA: cool box dan catatan pemantauan suhu saat diterima. Jika Produk Rantai
Dingin (Cold Chain Product) dilengkapi dengan Vaccine Vial Monitor (VVM),
berdasarkan Faktur 1. KONDISI KEMASAN dilakukan pemeriksaan kondisi VVM pada saat diterima
pembelian / SPB/ LPLPO yang DALAM KEADAAN BAIK
2. KESESUAIAN OBAT YANG
sah. DITERIMA DG SP/LPLPO
sesuai
• Hanya dapat melakukan 3. KESESUAIAN OBAT YANG
penerimaan yang ditujukan DITERIMA DG FAKTUR
untuk Fasyanfar sesuai
TTD FAKTUR/LPLPO/SPB
SP/LPLPO Ketidaksesuaian
& NAMA, SIPA/SIPTTK,
nama produsen, ketidaksesuaian
• Harus dilakukan oleh nomor bets STEMPEL
nama pemasok,
Apt/TTK PJ nama Obat/Bahan atau tanggal
• Bila Apt/TTK PJ berhalangan, Obat, jumlah, kedaluwarsa
dapat didelegasikan ke bentuk, kekuatan
sediaan Obat, dan isi KOREKSI
Tenaga kefarmasian (Surat kemasan BETS/KADALUARSA &
pendelegasian) KONFIRMASI KE
• Bila Apt PJ Puskesmas PRODUK PEMASOK
berhalangan, didelegasikan DIKEMBALIKAN
ke Tenaga kefarmasian/
tenaga medis/ tenaga
kesehatan lain DIHARI YANG
BERITA ACARA
PENERIMAAN
SAMA
TIDAK SESUAI
C. PENYIMPANAN
Dalam wadah asli dari produsen.
Bila diperlukan pemindahan dari wadah asli nya untuk pelayanan resep → disimpan di dalam
wadah baru yang dapat menjamin keamanan, mutu, dan ketertelusuran obat dengan dilengkapi
dengan identitas obat meliputi nama obat dan zat aktifnya, bentuk dan kekuatan sediaan, nama
produsen, jumlah, nomor bets dan tanggal kedaluwarsa
Terlindung dari dampak yang tidak diinginkan akibat paparan cahaya matahari, suhu, kelembaban
atau faktor eksternal lain;
Memperhatikan bentuk sediaan dan kelas terapi Obat serta disusun secara alfabetis
memperhatikan kemiripan penampilan dan penamaan Obat → tidak berdekatan & penandaan
khusus
Obat yang sudah mendekati kedaluwarsa (3-6 bulan sebelum tanggal daluwarsa) diberikan
penandaan untuk kehati-hatian. Hentikan penggunaan jika sisa masa kedaluwarsa kurang dari
masa pemakaian yang dibutuhkan oleh pasien untuk menghabiskan Obat
dalam hal tempat penyimpanan Obat dilengkapi label identitas Obat (nama, bentuk sediaan, dan
kekuatan), maka harus dipastikan label identitas Obat pada tempat penyimpanan sesuai dengan
identitas Obat yang disimpan di dalamnya
Mutasi Obat dari Instalasi Farmasi Rumah Sakit ke depo/unit antara lain rawat inap, rawat jalan,
kamar operasi, instalasi gawat darurat, harus tercatat pada kartu stok dengan disertai bukti
serah terima obat dari instalasi farmasi kepada depo/unit
Prekursor Farmasi dan Obat-obat tertentu harus disimpan di tempat yang aman berdasarkan
analisis risiko (pembatasan akses personil, mudah diawasi langsung Penanggung Jawab)
Obat/ Bahan Obat Rusak dan/atau kedaluwarsa harus disimpan terpisah dari obat/bahan obat
yang masih layak guna dan diberi penandaan yg jelas, serta dilengkapi dengan pencatatan berupa
kartu stok (manual/ elektronik)
❑ Tempat penyimpanan Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Obat-obat
Tertentu harus mampu menjaga keamanan, khasiat dan mutu
❑ Penyimpanan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi Wajib
memenuhi Standar Pelayanan Kefarmasian
❑ Tempat penyimpanan Narkotika atau Psikotropika dilarang digunakan
untuk menyimpan barang selain Narkotika atau Psikotropika
❑ Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Puskesmas, dan Instalasi
Farmasi Klinik harus memiliki tempat penyimpanan Narkotika dan
Psikotropika berupa Lemari Khusus
❑ Lemari Khusus berada dalam penguasaan Apoteker Penanggung Jawab
Lemari Khusus Penyimpanan NPP
Tempat penyimpanan minimal chiller untuk produk dengan persyaratan penyimpanan pada suhu 2 oC
sampai dengan suhu 8 oC dan freezer untuk produk dengan persyaratan penyimpanan pada suhu -25 oC
sampai dengan suhu -15 oC
Tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan alat monitoring suhu yang terkalibrasi
Harus dilakukan pemantauan suhu tempat penyimpanan minimal 2 (dua) kali sehari pada pagi
dan sore hari.
Tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan generator otomatis atau generator manual yang
dijaga oleh personil khusus selama 24 jam
Penyimpanan obat tidak terlalu padat sehingga sirkulasi udara dapat dijaga, jarak antara produk
sekitar 1-2 cm
Khusus Produk Rantai Dingin (Cold Chain Product) yang dilengkapi dengan Vaccine Vial Monitor (VVM),
dilakukan pemeriksaan kondisi VVM secara berkala
PENYIMPANAN PRODUK RANTAI DINGIN/ CCP
e) Pencatatan pada kartu stok harus dilakukan secara tertib dan akurat, yaitu:
1) pencatatan dilakukan setiap kali ada transaksi penerimaan atau
penyerahan/penggunaan;
2) jumlah persediaan sesuai dengan mutasi (penerimaan dan
penyerahan/penggunaan) yang dilakukan termasuk jika ada Obat atau Bahan
Obat yang hilang, rusak/kedaluwarsa; dan
3) kartu stok manual diletakkan bersama/berdekatan dengan Obat atau Bahan
Obat yang bersangkutan
Stok Opname
a) Melakukan stok opname secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan
untuk Obat dan Prekursor, dan stok opname Narkotika dan Psikotropika secara berkala
sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan dibuktikan dengan keterangan:
1) tanggal pelaksanaan stok opname
2) rekonsiliasi jumlah pemasukan/penerimaan, jumlah pengeluaran/penggunaan dan stok
akhir
3) paraf manual/elektronik petugas yang melakukan stok opname
PASIEN
Penyelenggaraa
n Praktik Bidan 4. Isosorbidinitrat tab 5 13. Parasetamol
dan 10 mg - Supp 80mg
PUSKESMAS - Supp 125mg
- Drops 100 mg/ml
5. NaCl 0,9 inf 14. Propanolol
INST. FARMASI - Tab 10 mg
- Inj 1mg/ml
RSUD/KLINIK DAERAH
6. Deksametason inj 5 15. Fitomenadion (vitamin K1)
• KOSONG dan LANGKA mg/ml - Inj 2mg/ml (i.m)
• DISTRIBUTOR KOSONG - Inj 10mg/ml (i.m)
• SURAT KETERANGAN
KEKOSONGAN OBAT
7. Salbutamol cairan ih 16. Magnesium Sulfat
1mg/ml - Inj 40% (i.v)
INST. FARMASI
RSUP/TNI/POLRI 8. Ringet lactat inf 17. Nifedipin tab 10 mg
PASIEN
c) Resep dan/ atau surat permintaan tertulis
Prekursor Farmasi harus disimpan terpisah dari
resep dan/ atau surat permintaan tertulis lainnya.
INST. FARMASI d) Resep yang di dalamnya tertulis Narkotika
RSUP/TNI/POLRI bersama Psikotropika dan/atau Prekursor Farmasi
harus disimpan bergabung dengan resep
• (-) DALAM RESEP
Narkotika lainnya.
INST. FARMASI • SURAT PERMINTAAN
RSUD/KLINIK DAERAH TERTULIS
e) Resep yang di dalamnya tertulis Psikotropika
• SURAT KETERANGAN bersama Prekursor Farmasi harus disimpan
KEKOSONGAN OBAT
bergabung dengan resep Psikotropika lainnya.
PUSKESMAS RESEP
E. PENGEMBALIAN
Pengembalian Obat dan NPP juga dapat dilakukan dari depo/unit antara lain rawat inap, rawat
jalan, kamar operasi, instalasi gawat darurat kepada Instalasi Farmasi Rumah Sakit dalam hal :
a.rusak atau kedaluwarsa;
b.pengalihan penggunaan antar depo/unit; dan/atau
c.sisa penggunaan/pelayanan.
Dalam hal sisa penggunaan/pelayanan berupa Narkotika berasal dari kamar operasi, pengembalian
harus disertai sisa sediaan dan sisa kemasan Narkotika terpakai
Seluruh dokumen pengembalian harus terdokumentasi dengan baik dan mampu telusur
Dokumen pengembalian yang memuat Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi harus disimpan
terpisah dari dokumen pegembalian obat lainnya
F. PEMUSNAHAN DAN PELAPORAN
Pelaporan
Pemusnahan • Dalam hal ditemukan Obat dan NPP yang diduga
substandard atau ilegal termasuk palsu, Fasilitas Pelayanan
1. Apoteker/Tenaga Teknis Kefarmasian harus melaporkan kepada Badan POM melalui
Kefarmasian Penanggung Unit Pelaksana Teknis terdekat
Jawab wajib memastikan • Pelaporan paling sedikit mencakup informasi sebagai
kemasan termasuk label obat berikut:
yang akan dimusnahkan telah a.Informasi obat yaitu terdiri atas: nama obat; dosis;
dirusak. komposisi; nomor bets; tanggal produksi dan/atau tanggal
2. Pemusnahan Obat/Bahan kedaluwarsa; nomor izin edar; foto produk yang
Obat dilakukan sesuai dengan menampilkan bentuk sediaan dan kemasan; pendaftar
ketentuan peraturan dan/atau produsen;
perundang-undangan. b.Kronologis singkat penemuan obat, antara lain: waktu
kejadian;kondisi penyimpanan; kondisi kemasan primer
dan/atau sekunder; lokasi temuan; dan keterangan yang
mendasari dugaan sebagai substandard dan/atau ilegal
termasuk palsu.
Terima Kasih