Anda di halaman 1dari 2

TB PARU

No. Dokumen : SOP/UKP/2022

No. Revisi : 0
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS Ners. Nurlina Kusuma, S.Kep


NISAM ANTARA NIP : 1974031352005042001

1. Pengertian Tuberkulosis paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberculosis.
2. Tujuan sebagai acuan petugas medis dan paramedis di UPTD Puskesmas Nisam Antara
untuk melakukan penanganan pada pasien dengan diagnosis TB Paru.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Nisam Antara No. tentang Pelayanan
Klinis.

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.02.02/MENKES/514/2015.
5. Prosedure/ Alat dan bahan
1. Spigmomanometer / Tensimeter
Langkah-
2. Alat tulis
Langkah 3. Stetoskop
4. Thermometer
5. Senter

Prosedure :
A. Ruang Poli Umum
1. Petugas menyapa pasien
2. Petugas melakukan anamnesis awal (keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi dan riwayat penyakit
keluarga)
3. Petugas melakukan vital sign (TD, HR, RR,T)
4. Dokter melakukan anamnese terhadap pasien terkait keluhan yang
dirasakan berupa batuk lebih dari 2 minggu kadang di sertai dengan
darah, demam, sesak nafas, nyeri dada, badan lesu, dan nafsu makan
berkurang
5. Dokter melakukan pemeriksaan fisik paru:ves(+/+), rh (+/+), wh (-/-).
6. Dokter menegakkan diagnosa berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang dengan pemeriksaan sputum sewaktu
dan pagi.
7. Dokter memberikan edukasi : Istirahat cukup, makan makanan bergizi.
Terapi Farmakologi : paket OAT merah diberikan sesuai berat badan
sampai dosis 56 x, dilanjutkan OAT kuning 48 x, beiringan dengan
mengecek sputum ulang pada bulan 2,5 dan 6.
8. Dokter melakukan rujukan jika memenuhi kebijakan kriteria rujukan
9. Dokter menulis semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi,
rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien.

B. UGD dan Rawat Inap


1. Pasien datang sendiri / di dampingi oleh keluarga
2. Dokter melakukan anamnese dan pemeriksaan lain sehingga dapat
menentukan tingkat kegawatan pasien dengan mengarahkan ke jalur
triase sesuai kegawatan.
3. Jika gawat darurat (sesak berat), tindakan segera, harus di rujuk,
stabilisasi terlebih dahulu dan memberikan penjelasan kepada keluarga
serta meminta persetujuan keluarga.
4. Jika darurat tapi gawat, diobservasi (observasi tekanan darah, KU,
pemasangan oksigen, pemasangan infus jika perlu), kemudian persiapan
untuk rawat inap jika harus rawat inap. Sebelumnya diberikan
penjelasan kepada keluarga dan meminta persetujuan keluarga.
Diberikan terapi sesuai dengan standar layanan klinis.
5. Dokter menulis semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi,
rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien
-
6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang perlu Waktu dan sasaran


diperhatikan
1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang kesehatan ibu dan KB
3. Rawat Inap
8. Unit Terkait
4. UGD
5. Puskesmas Pembantu
6. Ruang Farmasi
1. Rekam Medis
9. Dokumen Terkait 2. Buku Register Pasien
3. Lembar Resep

No. Yang diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

10. Rekaman historis


perubahan

Anda mungkin juga menyukai