Oksidan Kimia
Oksidan Kimia
“Oksidan kimia”
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Oksidan Kimia”. Sebagai tugas dan bahan diskusi, yang
diberikan oleh dosen Mata Kuliah Penyehatan Udara kami menyadari bahwa
makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai
pihak.
Oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini
Akhir kata penulis haturkan permohonan maaf atas segalah kekurangan, bila
penyusunan Makalah ini dianggap kurang berkenan, terutama oleh pihak dianggap
dirugikan dan lain-lain. Oleh karena itu keritikan yang bersikap konstruktis
senantiasa kami harapkan, baik dari pembimbing maupun yang membaca Makalah
ini agar kami dapat memperbaiki diri.
Oleh sebab itu akibat segalah kekurangan isi Makalah kami, kami ucapkan banyak
terimakasih jika ada segalah kritik dan saran dari berbagai pihak pembaca. Semoga
Tuhan yang Maha Esa senantiasa membalas kebaikan yang telah diperbuat dan
memaafkan setiap kekeliruan yang telah kami lakukan.
Kami menyadari bahwah Makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh sebab itu
kamiakan sangat berterima kasih sekirahnya mendapatkan masukan untuk
menyempurnakan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
2.1 Pengertian...............................................................................................2
2.9 Pengendalian........................................................................................14
3.1 Kesimpulan............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Untuk Mengetahui Oksidan Kimia dalam penyehatan udara
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.1.1 Oksidan
Oksidan atau radikal bebas adalah molekul oksigen yang tidak stabil atau
molekul lainnya yang tidak stabil. Molekul-molekul tersebut menurut Cooper (1994)
hanya mengandung satu atau lebih elektron bebas (elektron yang tidak berpasangan =
unpaired electrons). Adanya satu atau lebih elektron bebas menyebabkan senyawa itu
menjadi sangat reaktif.
Dalam tubuh terdapat molekul oksigen yang stabil dan yang tidak stabil, molekul
oksigen yang stabil, sangat penting untuk memelihara kehidupan, yang tidak stabil
termasuk golongan radikal bebas. Sejumlah tertentu radikal bebas diperlukan untuk
kesehatan, tetapi kelebihan radikal bebas dapat merusak kesehatan dan sangat
berbahaya. Fungsi radikal bebas dalam tubuh adalah melawan radang, membunuh
bakteri dan mengatur tonus otot polos dalam organ tubuh dan pembuluh darah.
Produksi radikal bebas yang tinggi/sangat banyak dapat terjadi oleh berbagai
faktor misalnya: sinar ultra violet (terdapat dalam sinar matahari), kontamina dalam
makanan (zat warna tekstil yang dipergunakan untuk mewarnai makanan), polusi
udara (pencemaran udara oleh asap pabrik dan kendaraan bermotor), asap rokok,
insektisida (dalam pertanian dan rumah tangga) dan olahraga berat, serta berbagai
bentuk stress psikis.
2.2 Oksidan Fotokimia
Oksidan fotokimia adalah komponen atmosfer yang diproduksi oleh proses
fotomikia, yaitu suatu proses kimia yang mebutuhkan sinar, yang akan mengoksidasi
komponen-komponen yang tidak segera dapat dioksidasi oleh gas oksigen. Senyawa
yang terbentuk merupakan polutan sekunder yang diproduksi karena interaksi antara
polutan primer dengan sinar.
Hidrokarbon merupakan komponen yang berperan dalam produksi oksidan
fotokimia. Reaksi ini juga melibatkan siklus fotolitik NO 2 . Polutan sekunder yang
paling berbahaya yang dihasilkan oleh reaksi hidrokarbon dalam siklus tersebut
adalah ozon ( O3 ) dan peroksiasetilnitrat, yaitu salah satu komponen yang paling
sederhana dari grup peroksiasilnitrat (PAN).
2
Oksidan yang terutama adalah ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2) dan
peroxyacylnitrate (PAN). NO2 berasal dari hasil reaksi fotokimia NO dengan oksigen
di udara. Sedangkan ozon dan PAN berasal dari reaksi fotokimia NO, NO 2, SO2 dan
radiakal hidrokarbon.
Ozon bukan merupakan hidrokarbon tetapi konsentrasi O3 di atmosfer naik
sebagai akibat langsung dari reaksi hidrokarbon, sedangkan PAN merupakan turunan
hidrokarbon. Hasil reaksi antara O dengan hidrokarbon merupakan produk
intermediat yang sangat reaktif yang disebut hidrokarbon radikal bebas (RO2 ).
Radikal bebas semacam ini dapat bereaksi lebih lanjut dengan berbagai komponen
termasuk NO, NO2 , O2 , O3 , dan hidrokarbon lainnya. Beberapa reaksi yang mungkin
terjadi di antara bermacam-macam reaksi tersebut adalah sebagai berikut (Fardiaz,
1992) :
a. Radikal bebas bereaksi cepat dengan NO membentuk NO 2 . Karena NO
dihilangkan dari siklus tersebut, akibatnya mekanisme normal untuk menghilangkan
O3 dari siklus tidak terjadi, sehingga konsentrasi O3 meningkat.
b. Radikal bebas dapat bereaksi dengan O2 dan NO2 membentuk peroksiasilnitrat.
c. Radikal bebas dapat bereaksi dengan hidrokarbon lainnya dan komponen oksigen
membentuk komponen-komponen organik lainnya yang tidak diinginkan.
Campuran produk-produk sebagai akibat gangguan hidrokarbon di dalam siklus
fotolitik NO2 disebut smog fotokimia, yaitu terdiri dari kumpulan O3 , CO, PAN dan
komponen-komponen organik lainnya termasuk aldehide, keton, dam alkil nitrat.
Konsentrasi oksidan di udara dipengaruhi oleh ada tidaknya sinar matahari dan kadar
3
bahan-bahan pencemar primernya di udara. Pada siang hari kadar oksidan mencapai
titik maksimum dan malam hari kadar oksidant berada pada titik minimumnya.
2.2.1 Oksidan Ozon (O3)
Oksidan (O3) merupakan senyawa di udara selain oksigen yang memiliki sifat
sebagai pengoksidasi. Oksidan adalah komponen atmosfir yang diproduksi oleh
proses fotokimia, yaitu suatu proses kimia yang membutuhkan sinar matahari
mengoksidasi komponen-komponen yang tak segera dioksidasi oleh oksigen.
Senyawa yang terbentuk merupakan bahan pencemar sekunder yang diproduksi
karena interaksi antara bahan pencemar primer dengan sinar. Hidrokarbon merupakan
komponen yang berperan dalam produksi oksidan fotokimia. Reaksi ini juga
melibatkan siklus fotolitik NO2. Polutan sekunder yang dihasilkan dari reaksi
hidrokarbon dalam siklus ini adalah ozon dan peroksiasetilnitrat.
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor,
oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil
tetapi lapisan lain dengan bahan pencemar udara Ozon sangat berguna untuk
melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk diudara pada
ketinggian 30 km dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm
secara perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen tergantung dari
jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon
menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat didaerah panjang gelombang 240-320
nm. Absorpsi radiasi elektromagnetik oleh ozon didaerah ultraviolet dan inframerah
digunakan dalam metode-metode analitik.
4
Seperti halnya CO, emisi nitrogen oksida dipengaruhi oleh kepadatan penduduk
karena sumber utama NOx yang diproduksi manusia adalah dari pembakaran, dan
kebanyakan pembakaran disebabkan oleh kendaraan, produksi energi dan
pembuangan sampah. Sebagian besar emisi NOx yang dibuat manusia berasal dari
pembakaran arang, minyak, gas alam dan bensin. Oksida yang lebih rendah yaitu NO
terdapat di atmosfer dalam jumlah lebih besar daripada NO2. Pembentukan NO dan
NO2 mencakup reaksi antara nitrogen dan oksigen di udara sehingga membentuk NO,
kemudian reaksi selanjutnya antara NO dengan lebih banyak oksigen membentuk
NO2. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
N2 + O2 ———-> 2NO
2NO + O2 ————> 2NO2
Udara terdiri dari sekitar 80% volume nitrogen dan 20% volume oksigen. Pada
suhu kamar kedua gas ini hanya sedikit mempunyai kecenderungan untuk bereaksi
satu sama lain. Pada suhu yang lebih tinggi (di atas 1210 OC) keduanya dapat bereaksi
membentuk nitric oksida dalam jumlah tinggi sehingga mengakibatkan polusi udara.
Dalam proses pembakaran, suhu yang digunakan biasanya mencapai 1210-1765oC
dengan adanya udara, oleh karena itu reaksi ini merupakan sumber NO yang penting.
Jadi reaksi pembentukan NO merupakan hasil samping dalam proses pembakaran.
Gas nitrogen dioksida (NO2) bila mencemari udara mudah diamati dari baunya yang
sangat menyengat dan warnanya coklat kemerahan. Organ tubuh yang paling peka
terhadap pencemaran gas NOw adalah paru-paru. Paru-paru yang terkontaminasi oleh
gas NO2 akan membengkak sehingga penderita sulit bernapas yang dapat
mengakibatkan kematian. Konsentrasi gas NO yang tinggi dapat menyebabkan
gangguan pada system syaraf yang mengakibatkan kejang-kejang. Pada tanaman
dapat menyebabkan nekrosis atau kerusakan pada jaringan daun. Pencemaran udara
oleh gas NOx juga dapat menyebabkan timbulnya Peroxi Acetil Nitrates (PAN).
Dapat menyebabkan iritasi pada mata yang menyebabkan mata terasa pedih dan
berair.
2.2.3 Sulfur Oksida (SO2)
Sulfur Oksida (SOx) merupakan gas jemih dan tidak berwama yang merupakan
bagian dari pencemar udara, kadamya bisa mencapai 18 %. Gas ini baunya
5
menyengat dan amat membahayakan bagi kehidupan manusia Sulfur oksida banyak
dihasilkan akibat adanya aktivitas manusia, antara lain industri industri yang
menggtmakan proses pembakaran yang menggunakan bahan bakar batu bam, maupun
proses-proses peleburanlpemumian logam. Terutama akihat teIjadinya pembakaran
dari senyawa-senyawa yang mengandWlg blerang. (Tresna. A, 1991).
Hanya sepertiga dari jumlah sulfur yang terdapat eli atmosfir merupakan basil dari
aktivitas manusia, dan kebanyakan dalam bentuk S02. Sebanyak dua pertiga
darijumlah sulfur diatmosfir berasal dari sumber-sumber alarn seperti vulkano, dan
terbentuk dalam bentuk H2S.
Transportasi bukan merupakan sumber utama polutan SOx, tetapi pembakaran
bahan bakar pada sumbemya merupakan sumber utama polutan SOx, misalnya
pernbakaran batu arang, minyak bakar, gas, kayu dan sebagainya. Sumber SOx yang
kedua adalah dari proses-proses industri pemurnian petroleum, industri asam sulfat,
industri peleburan baja dan sebagainya.
2.2.4 Hidrokarbon
HC atau disebut juga Hidrokarbon, merupakan ikatan yang tersusun oleh
penyusun utamanya adalah atom karbon (Ar = 12) dan atom Hidrogen (Ar = 1).
Ikatan yang dibentuk dapat berupa ikatan-ikatan lurus (ikatan rantai) atau ikatan
cincin (ikatan tertutup). (Wardhana, 1994) Hidrokarbon merupakan sumber yang
penting karena ia mencakup keseluruhan bahan bakar fosH (batu bara, minyak bumi,
gas asH, dan lain-lain.), dan bahan bakar bio, termasuk juga plastik, lilin dan pelarut.
6
(Anonim, 2(05) Menurut Wardhana (1994), ada dua kemungkinan HC sebagai
pencemar udara:
1. HC sebagai emisi akan menjadi bahan pencemar udara apabila HC tidak tercampur
rata pada saat pembakaran, sehingga tidak terjadi reaksi dengan oksigen, maka He ini
akan iIrut keluar dengan gas buangan hasil pembakaran
2. Kemungkinan lain yang menyebabkan HC sebagai emisi pencemar udara yaitu
pada saat HC yang tidak ikut terbakar dengan oksigen mengalami cracking akiOOt
suhu yang tinggi dari basil pembakaran.
Adanya hidrokarbon di atmosfir. terutama metana. berasal dari sumber-sumber alami
terutama proses-proses biologi walaupun sejumlah keeil juga dapat berasal dari
aktivitas geotennal seperti sumber gas alamo minyak bumi. api alam, dan sebagainya.
7
Kadar ozon alami yang berubah-ubah sesuai dengan musim pertahunnya berkisar
antara 10–100mg/m3 (0,005–0,05 ppm). Diwilayah pedesaan kadar ozon dapat
menjadi tinggi karena adanya kiriman jarak jauh O 3 dari udara yang berasal dari
perkotaan. Didaerah perkotaan yang besar, tingkat ozon atau total oksidan maksimum
1 jam dapat berkisar dari 300–800 mg/m3 (0,15-0,40 ppm) atau lebih. 5–30% hasil
pemantauan di beberapa kota besar didapatkan kadar oksida maksimum 1jam yang
melampaui 200 mg/m3 (0,1 ppm). Peroksiasetilnitrat umumnya terbentuk secara
serentak bersama dengan ozon.
PAN adalah polutan sekunder, yang berarti tidak langsung dipancarkan sebagai
buangan dari pembangkit listrik atau mesin pembakaran internal , tetapi terbentuk dari
polutan lain melalui reaksi kimia di atmosfer. Reaksi radikal bebas yang dikatalis
oleh sinar ultraviolet dari matahari mengoksidasi hidrokarbon yang tidak terbakar
menjadi senyawa aldehida , keton , dan dikarbonil , yang reaksi sekundernya
menghasilkan radikal peroksiasil , yang bergabung dengan nitrogen dioksida untuk
membentuk peroksiasil nitrat.
8
Sumber pencemar Hidrokarbon, adanya hidrokarbon di atmosfir terutama metana.
berasal dari sumber-sumber alami terutama proses-proses biolo~ walaupun sejumlah
keeil juga dapat berasal dari aktivitas geotennal seperti sumber gas alam, minyak
bumi, api alam, dan sebagainya.
9
2.4 Dampak terhadap Kesehatan
Oksidan fotokimia masuk kedalam tubuh dan pada kadar subletal dapat
mengganggu proses pernafasan normal, selain itu oksidan fotokimia juga dapat
menyebabkan iritasi mata. Beberapa gejala yang dapat diamati pada manusia yang
diberi perlakuan kontak dengan ozon, sampai dengan kadar 0,2 ppm tidak ditemukan
pengaruh apapun, pada kadar 0,3 ppm mulai terjadi iritasi pada hidung dan
tenggorokan. Kontak dengan Ozon pada kadar 1,0–3,0 ppm selama 2 jam pada orang-
orang yang sensitif dapat mengakibatkan pusing berat dan kehilangan koordinasi.
Pada kebanyakan orang, kontak dengan ozon dengan kadar 9,0 ppm selama beberapa
waktu akan mengakibatkan edema pulmonari.
Pengaruh utama SOx terhadap manusia adalah iritasi sistem pemafasan, beberapa
peneJitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada konsentrasi S0 2
sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa individu yang sensitif iritasi teJjadi
pada konsentrasi 1-2 ppm. SOz dianggap poJutan yang membahayakan bagi
kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengaJami penyakit kronis
pada sistem pemafasan dan kardiovaskuJer (Fardiaz, 1992).
10
Sampai saat ini belum ada kejadian yang menunjukkan bahwa hidrokarbon pada
konsentrasi udara ambien mempunyai pengaruh langsung merugikan bagi manusia.
Bererapa penelitian terhadap hewan dan manusia menunjukkan bahwa hidrokarbon
alifatik dan alisiklis mempunyai pengaruh yang tidak diinginlam t~lhadap manusia
hanya pada konsentrasi beberapa ratus sampai beberapa ribu kali lebih tinggi daripada
konsentrasi yang terdapat di atmosfir. Pada konsentrai kurang dari 500 ppm tidak
menunjukkan pangaruh apapun
11
Dampak secara umum :
Polusi Udara mempunyai dampak negatif terhadap perubahan iklim,
emisi/paparan zat berbahaya tidak hanya mencemari udara yang hirup tetapi lebih
jauh juga berdampak pada munculnya efek rumah kaca, yang mengakibatkan
peningkatan temperatur rata-rata di planet kita. Semakin banyak kendaraan bermotor
dan semakin banyak industri yang menjadi sumber pencemaran udara maka berarti
lebih banyak juga akibat yang ditimbulkan yang mengarah pada Pemanasan Global
(Global Warming). Salah satu senyawa penyebab efek rumah kaca yaitu akibat
keberadaan ozon di lapisaN troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang
dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan
troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
Peningkatan suhu rata-rata bumi
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
2.6 Dampak Terhadap Hewan
Dampak bagi hewan adalah dapat menyebabkan timbulnya kanker pada mata sapi
karena Ozon (salah satu oksida) yang semakin tipis. Berdasarkan studi menggunakan
binatang percobaan, pengaruh terbentuknya PAN akibat tingginya kadar oksida
nitrogen adalah dapat membahayakan seperti misalnya meningkatnya kepekaan
terhadap radang saluran pernafasan, dapat terjadi setelah mendapat pajanan sebesar
100 μg/m3 (Tugaswati, 2004).Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan
100% kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau kurang.
12
d) Meningkatkan hama serangga dan beberapa penyakit.
Selain itu, dampak bagi hewan adalah dapat menyebabkan timbulnya kanker pada
mata sapi karena ozon yang semakin tipis.
13
untuk menyebabkan kerusakan tanaman. Etilen (C2Ht) merupakan satu-satunya
hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan tanaman pada konsentrsi ambien 1
ppm atau kmang. Asetilen dan propilen juga bersifat racun terhadap tanaman,
tetapi konsentrasi yang dibutuhkan adalah 60 - 500 kali sebanyak etiJen. Pengaruh
etilen terhadap tanaman terutama adalah menghambat pertumbuhan, perubahan
warna
2.9 Pengendalian
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi polusi ozon
(sumber US EPA):
Batasi penggunakan mobil selama siang dan awal malam hari di akhir musim semi,
panas dan awal musim gugur.
Jangan menggunakan peralatan bertenaga bensin di lingkungan rumah selama
waktu tersebut.
Jangan mengisi bensin mobil Anda selama waktu tersebut.
Jaga agar mesin mobil dirawat dengan baik.
Pastikan tekanan ban mobil anda sesuai dengan anjuran.
Gunakan produk yang ramah lingkungan: c at, pembersih dan peralatan kantor
(beberapa bahan kimia ini adalah sumber VOC).
Menghemat energi.
14
2.10 Upaya Pemerintah Pusat
Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh pemeritah pusat untuk mencegah dan
mengendalikan pencemaran udara antara lain:
15
Tambahan
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Oksidan (O3) merupakan senyawa di udara selain oksigen yang memiliki
sifat sebagai pengoksidasi. Oksidan adalah komponen atmosfir yang
diproduksi oleh proses fotokimia, yaitu suatu proses kimia yang
membutuhkan sinar matahari mengoksidasi komponen-komponen yang tak
segera dioksidasi oleh oksigen. Senyawa yang terbentuk merupakan bahan
pencemar sekunder yang diproduksi karena interaksi antara bahan pencemar
primer dengan sinar.Yang dimaksud dengan oksidan fotokimia meliputi
Ozon, Nitrogen dioksida, dan peroksiasetilnitrat (PAN).Keadaan oksidan
dalam kadar yang tidak normal akan memberikan dampak baik dampak
terhadap kesehatan,dampak terhadap lingkungan dan ekosistem, dampak
terhadap hewan dan tumbuhan, serta dampak terhadap material. Maka dari itu
dilakukan upaya pengendalian yang dapat dilakukan oleh individu maupun
pemerintah.
17
DAFTAR PUSTAKA
18