Paper Kelompok 20
Paper Kelompok 20
KULINER LANJUT
DIET ATLET DAN DIET RENDAH LEMAK
Disusun oleh :
EU001
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2023
BAB I
PENDAHULUAN
I . Latar Belakang
Sebagai seorang atlet, peak performance adalah kunci untuk menunjukkan eksistensi
diri dan berprestasi pada sebuah kompetisi. Peak performance atau juga disebut penampilan
puncak/terbaik adalah saat dimana seseorang secara individu atau tim mengeluarkan seluruh
kemampuan terbaiknya dan bermain hampir sempurna dalam mengikuti kompetisi. Persiapan
untuk meraih peak performance yaitu dengan pembuatan program latihan,pengaturan nutrisi,
dan juga pelatihan mental atau psikologis seorang atlet.
Persyaratan nutrisi untuk latihan dan kompetisi ditentukan oleh aturan masing-masing
cabang olahraga, yang bervariasi dalam ukuran arena bermain, durasi, dan frekuensi
kompetisi, panjang musim, fase latihan, jumlah pemain, dan pergantian pemain (Chowdhury
et al., 2020). Kesehatan jasmani seorang atlet dapat dicapai dengan memenuhi kebutuhan gizi
sesuai dengan karakteristik olahraga atlet (Sasmarianto et al., 2021). Seorang atlet
memerlukan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis olahraga, intensitas latihan, dan
durasi waktu latihan. Tubuh memerlukan nutrisi yang tepat untuk menyediakan energi, baik
dari jenis makanannya maupun porsinya.
Performa atlet dipengaruhi oleh Beberapa hal penting, antara lain fondasi Yang kuat
dalam kondisi fisik, Pengalaman, program latihan, dan nutrisi (Peeling et al., 2018). Hari saat
bertanding merupakan kesempatan untuk show up seluruh kemampuan dan keterampilan
sebagai hasil dari program latihan yang dilakukan. Pada hari tersebut seluruh kondisi tubuh
dalam keadaan prima, metabolisme tubuh lancar dan tidak ada bakteri atau virus yang bersifat
patogen menyerang dalam tubuh. Dalam hal pemenuhan nutrisi saat event, peran makanan
tak dapat diabaikan oleh seorang pelatih. Jenis makanan dan porsi makanan diatur
sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan tubuh saat bertanding. Nutrisi lengkap, diet
seimbang harus menyediakan energi, karbohidrat, dan protein dalam jumlah yang cukup
untuk memastikan nutrisi optimal untuk mendukung kinerja olahraga (Chowdhury et al.,
2020).
Aktifitas fisik pada atlet Membutuhkan asupan energi melalui Nutrisi yang tepat.
Nutrisi dapat membuat Perbedaan antara atlet yang baik dan Hebat. Pemberian nutrisi yang
tepat Membantu mempertahankan energi Selama berolahraga, memastikankonsentrasi
glukosa darah normal, mencegah rasa lapar, menjaga massa otot, dan mempercepat
pemulihan. Meskipun kebutuhan energi lebih tinggi, sumber makanan yang
direkomendasikan untuk atlet remaja tidak menyimpang jauh dari rekomendasi umum untuk
kesehatan yang optimal. Pemberian nutrisi yang tepat pada atlet akan berdampak pada
penampilan atlet saat latihan maupun bertanding. Nutrisi akan sangat membantu atlet
meningkatkan performa melalui Energi yang dihasilkan, menunda kelelahan (fatique),
meningkatkan kekuatan dan fokus serta mempercepat proses pemulihan (recovery). Pada
dasarnya atlet untuk dapat mencapai performa terbaiknya sangat perlu untuk memperhatikan
asupan nutrisinya (Zahra & Muhlisin, 2020).
Karbohidrat merupakan sumber Bahan bakar utama bagi tubuh; memuat Karbohidrat
diyakini membantu Menyimpan sejumlah besar energi dan Digunakan untuk membantu
mengisi Kembali dan memuat kandungan glikogen Otot. Hal ini umum untuk atlet
profesional Untuk memuat karbohidrat sehari atau Beberapa hari sebelum acara atletik.
Glikogen otot adalah bahan bakar utama Yang digunakan otot untuk melakukan Pekerjaan
sehari-hari. Karbohidrat Dipecah oleh tubuh dan diubah menjadi Glikogen; yang disimpan
dalam otot. Pemuatan karbohidrat diyakini Menempatkan sejumlah besar glikogen ke Dalam
otot yang pada gilirannya Membantu kinerja fisik dan daya tahan Jangka panjang (Mueller et
al., 2016).
Energi yang terkuras saat selesai Kompetisi memerlukan makanan guna Mempercepat
pemulihan untuk mengisi Kembali cadangan energi, mengatur Kembali keseimbangan cairan
maupun Mineral. Selain itu nutrisi memperbaiki Berbagai kerusakan otot akibat kompetisi.
Disamping istirahat, makanan pun Kembali berperan besar pra kompetisi. Kebutuhan
makanan atau berbagai zat Gizi dan strategi pemenuhannya baik pada Hari latihan,
bertanding, maupun Pemulihan.
BAB II
PEMBAHASAN
Perhitungan dan pemenuhan kebutuhan energi dan zat gizi bagi atlet harus
mempertimbangkan jenis olahraga, tahapan pemenuhan gizi untuk periode Latihan,
kompetisi dan pemulihan. Kita juga harus memperhatikan variasi makanan, kesukaan
dan daya terima atlet supaya dapat memenuhi kebutuhan atlet. Energi dihasilkan dari
zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Nilai energi yang dihasilkan dari
karbohidrat, protein, dan lemak berbeda, nilai tersebut yaitu:
Menghasilkan
Karbohidrat 4 kkal
Protein 4 kkal
Lemak 9 kkal
Makanan seorang atlet harus mengandung semua zat gizi makro dan mikro.
Secara umum menu makanan harus mangandung.
No Zat Gizi Kandungan Gizi (%)
1 Karbohidrat 40-70
2 Lemak 20-45
3 Protein 12-20
2. AKTIVITAS FISIK
WAKTU MAKAN:
3-4 jam sebelum tanding: makanan utama nasi + lauk + sayur + buah
2-3 jam sebelum tanding: makanan kecil roti/krakers
1-2 jam sebelum tanding: makanan cair/minuman jus/the
< 1jam sebelum tanding: cairan /minuman
7. GOLONGAN MAKANAN
- MAKANAN SUMBER KARBOHIDRAT
Satu satuan penukar mengandung: 175 kalori, 4 gram protein, dan 40 grm
karbohidrat
- SAYURAN
Satu satuan penukar mengandung: 50 kalori, 3 gram protein, 10 gram karbohidrat.
Berat sayuran adalah 100 gram yang diperkirakan 1 gelas setelah masak
Bahan makanan Bahan makanan
BAYAM KACANG PANJANG
BUNCIS JAMUR
BUNGA KOL KETIMUN
DAUN BAWANG KOL
DAUN LABU SIAM LABU SIAM
DAUN MANGKOKAN NANGKA
DAUN MELINJO GAMBAS
DAUN PAKIS REBUNG
DAUN PEPAYA SAWI
DAUN SINGKONG TOGE
DAUN UBI TERONG
KANGKUNG TOMAT
WORTEL
- BUAH
Saru satuan penukar mengandung: 40 kolori dan 10 gram karbohidrat
Bahan Makanan Berat (gr) URT
APEL 75 ½ BUAH SEDANG
ALPOKAT 50 ½ BUAH BESAR
ANGGUR 75 10 BIJI
BELIMBING 125 1 BUAH BESAR
JAMBU BIJI 100 1 BUAH BESAR
JAMBU AIR 100 2 BUAH SEDANG
JAMBU BOL 75 ¾ BUAH SEDANG
DUKU 75 15 BUAH
DURIAN 50 3 BIJI
JERUK MANIS 100 2 BUAH SEDANG
KEDONDONG 100 1 BUAH BESAR
MANGGA 50 ½ BUAH BESAR
NANAS 75 1
BUAH SEDANG
NANGKA MASAK 50 6
PEPAYA 100 3 BIJI
PISANG AMBON 50 1 BUAH SEDANG
PISANG RAJA SEREH 50 50 BUAH SEDANG
RAMBUTAN 75 2 BUAH KECIL
SALAK 75 8 BUAH
SAWO 50 1 BUAH BESAR
SIRSAK 75 1 BUAH BESAR
SEMANGKA 150 ½ GELAS
MELON 150 1 POTONG BESAR
1 POTONG BESAR
- SUSU
Satu satuan penukar mengandung: 110 kal, 7 gram protein, 9 gram karbohidrat,
dan 7 gram lemak
Bahan Makanan Berat (gr) URT
SUSU SAPI 200 1 GELAS
KEJU 30 1 POTONG BESAR
TEPUNG SUSU 25 5 SENDOK MAKAN
WHOLE 20 4 SENDOK MAKAN
TEPUNG SUSU SKIM 25 4 SENDOK MAKAN
TEPUNG SARIDELE 200 1 GELAS
YOGURT
- MINYAK
Satu satuan penukar mengandung: 45 kalori dan 5 gram lemak
Bahan Makanan Berat (gr) URT
MINYAK KACANG 5 ½ SENDOK MAKAN
MINYAK GORENG 5 ½ SENDOK MAKAN
MINYAK IKAN 5 ½ SENDOK MAKAN
KELAPA PARUT 30 5 SENDOK MAKAN
SANTAN 50 ½ GELAS
LEMAK SAPI 5 1 POTONG KECIL
LEMAK BABI 5 1 POTONG KECIL
MARGARIN 5 ½ SENDOK MAKAN
Cara buat:
Iris halus daun bawang, panaskan minyak lalu tumis sesaat, sisihkan
Aduk rata ayam yang sudah di blender dan masukkan bawang putih halus,
garam, gula pasir, kaldu bubuk, dan merica hingga halus dan lengket
Masukkan labu siam parut, daun bawang beserta minyak, tepung terigu,
dan tepung tapioka,kedalam ayam yang sudah di aduk rata dengan bumbu
lainnya
Oles kukusan dengan minyak, bentuk bulat adonan dengan sendok
kemudian masukkan ke dalam kukusan
Untuk saus, potong bawang putih dan bawang merah, geprek kemiri, iris
cabai rawit, dan cabai merah keriting
Panaskan minyak, tumis bawang merah, bawang putih, dan kemiri, masak
sesaat lalu tambahkan cabai rawit dan cabai merah keriting
Masukkan daun jeruk dan gula merah, aduk rata kemudian tambahkan air,
air asam jawa, saus sambal, dan garam, masak hingga mendidi
Larutkan tepung beras lalu masukkan ke dalam saus, aduk rata.
Siomay ayam siap disajikan
Cara buat:
Potong-potong dada ayam dan tahu sutra menjadi seperti dadu.
Masukkan dada ayam, tahu sutra, dan bawang putih kedalam blender.
Ketika sudah halus letakkan didalam wadah dan tambahkan sedikit garam
dan merica bubuk.
Kupas kulit wortel lalu potong memanjang dan untuk brokoli dipotong –
potong pisahkan dari tangkainya dan dibersihkan.
Setelah sayuran wortel dan brokoli sudah bersih, lalu dikukus hingga
melunak.
Kupas kentang dan potong seperti dadu, lalu grilled pada telflon hingga
berwarna kecoklatan dan matang.
Pecahkan telur, lalu tambahkan garam dan merica bubuk setelah itu
campurkan dan aduk.
Tuangkan telur kedalam Teflon lalu lebarkan, tambahkan campuran dada
ayam yang sudah halus, dan gulung secara bersamaan lalukan hingga telur
matang.
Setelah semuanya matang, angkat dan letakkan dipiring.
Chicken rollade with grilled potato siap disajikan.
BAB III
PENUTUP
Persyaratan nutrisi untuk latihan dan kompetisi ditentukan oleh aturan masing-masing
cabang olahraga, yang bervariasi dalam ukuran arena bermain, durasi, dan frekuensi
kompetisi, panjang musim, fase latihan, jumlah pemain, dan pergantian pemain (Chowdhury
et al., 2020). Kesehatan jasmani seorang atlet dapat dicapai dengan memenuhi kebutuhan gizi
sesuai dengan karakteristik olahraga atlet (Sasmarianto et al., 2021). Seorang atlet
memerlukan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis olahraga, intensitas latihan, dan
durasi waktu latihan. Tubuh memerlukan nutrisi yang tepat untuk menyediakan energi, baik
dari jenis makanannya maupun porsinya.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dan memegang peranan sangat penting
untuk seorang atlet dalam melakukan olahraga. Untuk olahraga, energi berupa ATP dapat
diambil dari karbohidrat yang terdapat dalam tubuh berupa glukosa dan glikogen yang
disimpan dalam otot dan hati. Selama beberapa menit permulaan kerja glukosa dalam darah
merupakan sumber energi utama, selanjutnya tubuh menggunakan glikogen otot dan hati.
DAFTAR PUSTAKA
Bulqini, A., Hartono, S., & Wahyuni, E. S. (2022). NUTRISI UNTUK PEAK
PERFORMANCE BAGI ATLET PROFESIONAL SEBELUM, SELAMA, DAN
SETELAH KOMPETISI, 1-10.
Syafrizar, D., & Welis, W. (2009). Jl. Danau Semayang: Wineka Media.
Wati, I. P. (2018). PROSENTASE PEMENUHAN GIZI MAKRO PADA ATLET TARUNG
DERAJAT PERSIAPAN PON 2016, 1-8.
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Diet, dalam arti yang sesungguhnya adalah menyesuaikan asupan pola makan
dengan aktivitas yang kita jalani setiap harinya. Seringkali kita menyalahartikan diet
dengan definisi mengurangi asupan makanan untuk menurunkan berat badan. Tidak
sedikit yang bertanya-tanya mengapa saat mereka mengurangi makan mereka justru
menjadi tambah gemuk.
Pada dasarnya, tubuh manusia didesain untuk bertahan hidup sehingga saat kita
memutuskan untuk memperpanjang waktu makan atau memutuskan tidak makan,
metabolisme tubuh akan melambat secara berkala untuk menjaga energi tubuh dan terus
mengirimkan sinyal rasa lapar ke otak.
Itulah sebabnya tidak makan sama sekali bukan merupakan solusi yang baik jika
kamu ingin mengurangi berat badan. Diet tidak hanya dilakukan oleh seseorang yang
memiliki kelebihan berat badan, namun juga dapat dilakukan oleh para pemilik berat
badan normal untuk menjaga kesehatan tubuhnya setiap hari, sepanjang tahun, sepanjang
hidup kita. Pemilihan diet yang tepat sangat penting karena adanya perbedaan
metabolisme tubuh yang membakar kalori dan tingkat aktivitas yang kita lakukan setiap
hari.
Karena itu jangan tergoda untuk mengikuti tren diet hanya karena ingin mencoba
metode yang disarankan oleh seorang teman yang berhasil menjaga berat badan atau artis
favorit kita yang dapat dengan cepat menaikkan atau menurunkan berat badannya.
Aktivitas fisik yang cukup besar dapat membakar kalori dan menyisakan hanya sedikit
lemak tubuh.
Namun jangan cepat-cepat bangga dulu saat lemak yang tersisa hanya tinggal
sedikit di dalam tubuh kita karena lemak juga termasuk unsur gizi yang memiliki manfaat
dan dibutuhkan bagi tubuh kita. Diet rendah lemak yakni pola makan yang membatasi
jumlah asupan lemak yang masuk dari makanan.
Lemak yang lebih banyak dikonsumsi pun sebaiknya yang termasuk dalam
kategori lemak tidak jenuh. Misalnya, hindari lemak jenuh yang berasal dari gorengan.
Kemudian, masuknya asupan serat juga harus lebih dari 25 gram per hari. Karena itu,
perbanyak sayuran juga mendukung diet rendah lemak ini. Perlu diingat kembali bahwa
diet rendah lemak dilakukan agar kalori yang masuk berkurang.
Karena itu, jangan sampai makanan lain selain lemak justru dimakan berlebihan,
seperti gula yang kalorinya juga tinggi. Diet rendah lemak merupakan salah satu jenis diet
dengan cara mengurangi jumlah lemak dalam makanan yang bertujuan untuk mengurangi
jumlah kadar lemak yang ada dalam tubuh, tak hanya itu jenis diet ini juga bisa bertujuan
sebagai pencegahan dari penyakit yang diakibatkan oleh kelebihan lemak seperti obesitas
dan jantung koroner.
Sebenarnya diet ini hanya ditujukan kepada pasien displipidemia namun tidak
memungkinkan juga bagi orang yang menginginkan berat badan normal. Dislipidemia
merupakan gangguan metabolism lemak dalam darah yang ditandai dengan adanya
peningkatan kadar kolesteroltotal, kolesterol LDL, kadar trigliserida serta penurunan
kadar kolesterol HDL. Dislipidemia sendiri merupakan factor utama dengan resiko
terjadinya penyakit jantung koroner (PJK) dan stroke.
Diet yang diartikan sebagai pola makan sehari-hari bisa digunakan untuk
menyebut kebiasaan makan sekelompok orang. Pola makan penduduk Jepang yang
didominasi oleh ikan dan sumber protein terkadang disebut sebagai diet Jepang atau diet
Okinawa, sedangkan pola makan orang India yang jarang makan daging disebut sebagai
diet India. Ketika menjalankan diet rendah lemak, adapun dua jenis lemak yang harus
dikonsumsi dalam jumlah sedikit bahkan harus dihindari.
Yaitu yang pertama adalah lemak yang berasal dari hewan, lemak yang berasal
dari hewan sendiri memiliki dua jenis yaitu yang sifatnya jenuh dan tidak jenuh. Lemak
bersifat jenuh banyak sekali ditemui pada produk susu, mentega, keju, dan daging hewan
besar seperti sapi, kerbau dan kambing. Sedangkan lemak tidak jenuh terdapat pada
produk ikan dan hewan unggas seperti ayam, bebek dan burung puyuh. Lemak tak jenuh
ini juga bisa digunakan untuk memasak layaknya minyak goring ataupun minyak zaitun.
Adapun jenis lemak lain yang berasal dari hewan, yaitu lemak dengan sifat tak
jenuh ganda seperti minyak ikan salmon. Lemak tak jenuh ganda sendiri sebenarnya
sangat disarankan untuk dikonsumsi setiap hari karena sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Salah satu jenis lemak berikutnya yaitu lemak nabati, adalah lemak yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan seperti minyak zaitun, walnut, susu almond, canola, minyak kelapa
dan minyak jerami. Minyak yang berasal dari kelapa sawit ataupun minyak goreng
memiliki sifat jenuh sehingga dapat meningkatkan kadar kolestrol dalam darah.
Dengan meningkatnya kadar kolesterol dalam darah maka itu akan menyebabkan
tersumbatnya pembuluh arteri atau sering juga disebut sebagai penyakit kardiovaskuler.
Sehingga untuk mencegah serta mengatasi penyakit tersebut maka, kamu bisa
menjalankan diet dengan rendah lemak. Selain itu, diet dengan rendah lemak dapat
mengatasi penyakit kegemukan atau yang biasanya disebut obesitas yaitu merupakan
masalah yang cukup serius bagi kesehatan jangka panjang yang dapat menyebabkan
penyakit kronis lain seperti diabetes dan stroke.
Sedangkan kadar kolesterol yang harus dipenuhi yaitu sekitar 200mg hingga
300mg per hari tidak boleh lebih dari itu karena jika lebih akan membuat proses diet
gagal. Tidak hanya itu saja, Jumlah karbihidrat yang harus dipenuhi yaitu sekitar 50%
hingga 60% dari energy total, untuk karbohidrat sendiri utamakan untuk mengkonsumsi
makanan yang memiliki jenis karbohidrat kompleks seperti nasi merah.
Dan jangan lupa untuk selalu memperbanyak mengkonsumsi serat lebih dari 25
gram per harinya, untuk serat sendiri agar bisa memilih serat yang berasal dari sayur-
sayuran hijau seperti baying, kangkung ataupun sawi karena sayuran hijau memiliki jenis
serat yang sangat baik untuk proses diet.
BAB II
PEMBAHASAN
Hiperkolesterolemia berasal dari kata hiper yang artinya tinggi dan emia yang
artinya darah. Hiperkolesterolemia adalah keadaan yang ditandai oleh adanya
peningkatan kadar lemak darah, salah satunya dengan peningkatan nilai kolesterol hingga
≥ 240 mg/dl (Gilman, 2007).
Adapun manfaat lain yang bisa didapatkan dari menjalankan diet rendah lemak
yaitu dapat meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan
karbohidrat sederhana, sehingga kadar karbohidrat pada tubuh merupakan karbohidrat
yang penyerapannya akan lebih maksimal di dalam tubuh. Dengan menjalankan diet
dengan rendah lemak, tubuh juga bisa mengubah jenis serta asupan lemak yang baik dan
mudah dicerna di tubuh sehingga tidak akan menumpuk dan menimbulkan penumpukan
lemak yang dapat mempengaruhi kenaikan berat badan serta bentuk tubuh yang lebih
gendut.
Sebelum memulai diet rendah lemak, disarankan untuk menimbang berat badan
terlebih dahulu untuk mengetahui sejauh mana harus menjalani diet ini. Dengan begitu
juga bisa menyesuaikan energi dengan berat badan serta aktivitas fisik apa saja yang
memungkinkan dilakukan ketika menjalani diet dengan rendah lemak ini. Persyaratan
berikutnya yaitu harus menghitung kadar protein yang sesuai pada menu makanan yaitu
sekitar 10% hingga 20% dari energi total.
Sedangkan kadar kolesterol yang harus dipenuhi yaitu sekitar 200 mg hingga 300
mg per hari dan tidak boleh lebih dari itu karena jika lebih akan membuat proses diet
gagal. Tidak hanya itu saja, Jumlah karbihidrat yang harus dipenuhi yaitu sekitar 50%
hingga 60% dari energi total, untuk karbohidrat sendiri utamakan untuk mengkonsumsi
makanan yang memiliki jenis karbohidrat kompleks seperti nasi merah. Dan jangan lupa
untuk selalu memperbanyak mengkonsumsi serat lebih dari 25 gram per harinya, untuk
serat sendiri agar bisa memilih serat yang berasal dari sayur- sayuran hijau seperti baying,
kangkung ataupun sawi karena sayuran hijau memiliki jenis serat yang sangat baik untuk
proses diet.
Bagi yang menjalankan program diet rendah lemak, dianjurkan untuk mengurangi
pangan sumber lemak seperti makanan yang digoreng, bersantan, mentega, kelapa, keju
dan dianjurkan pengolahan pangan dengan cara dipanggang, ditim atau dikukus. Contoh
menu sehari diet rendah lemak teridiri dari sarapan (rotih bakar selai nenas, jus tomat
wortel); snack pagi (puding buah naga); makan siang (nasi, gurami nyatnyat, sate tempe,
plecing kangkung tauge, pepaya); snack sore (pisang rebus) dan makan malam (nasi, sate
lilit ikan, pepes tahu jamur, sop sayuran, jeruk). Jenis makanan dapat diganti sesuai
kebiasaan makan subjek dengan berpatokan pada bahan penukar yang diberikan. Untuk
memantau pelaksanaan diet dilakukan pengukuran asupan makan dengan metode food
recall dan konseling gizi tiga kali dalam seminggu.
BAB III
PENUTUP
Diet rendah lemak merupakan salah satu jenis diet dengan cara mengurangi jumlah
lemak dalam makanan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah kadar lemak yang ada dalam
tubuh, tak hanya itu jenis diet ini juga bisa bertujuan sebagai pencegahan dari penyakit yang
diakibatkan oleh kelebihan lemak seperti obesitas dan jantung koroner.
Dengan menjalankan diet dengan rendah lemak, tubuh juga bisa mengubah jenis serta
asupan lemak yang baik dan mudah dicerna di tubuhmu sehingga tidak akan menumpuk dan
menimbulkan penumpukan lemak yang dapat mempengaruhi kenaikan berat badan serta
bentuk tubuh yang lebih gendut.
Dan yang lebih penting yang kamu bisa dapatkan dari menjalankan diet dengan
rendah lemak ini yaitu bisa menurunkan asupan kolestrol pada makananmu, sehingga akan
dengan mudah sekali mengontrol kadar lemak darah dalam tubuh. Seperti jenis diet- diet
lainnya, diet rendah lemak ini juga memiliki aturan serta cara yang harus ditaati agar berhasil
dan bisa menjalankan diet ini dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmi, Yosfi, and Titis Sari Kusuma. Ilmu Bahan Makanan. Universitas Brawijaya Press,
2020.
Kurnia, Rita. "Pendidikan Gizi Untuk Anak Usia Dini." Jurnal Educhild: Pendidikan dan
Sosial 4.2 (2015): 109-114.
Ismuningsih, Rita; Tuti Rahmawati. (2013). "Pengaruh Konsumsi Lemak Terhadap Tekanan
Darah Penderita Hipertensi Rawat Jalan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Surakarta Cempo Surakarta". Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1-4.