Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmu Kesehatan UMC | Vol.11 No.

1 2022

Edisi: Januari – Juli 2022


ISSN : 2089-080X | e-ISSN: 2685-9769

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DISMENORE PADA


REMAJA PUTRI DI MAN 1 OGAN KOMERING ULUTAHUN 2021
1
Tiara Mayang Sari, 2Suprida, 3Rizki Amalia, 4Satra Yunola
1,2,3,4
Faculty of Midwifery and Nursing, Universitas Kader Bangsa Palembang

Email: tiara.mayangsari333@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Dismenore pada saat menstruasi menjadi gangguan yang sering dijumpai oleh
remaja putri. Kejadian dismenore meliputi nyeri perut, kram dan sakit punggung bawah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia menstruasi, lamanya menstruasi
dan riwayat keluarga secara simultan dengan kejadian dismenore pada remaja putri di MAN
I OKU tahun 2021.
Metode: Peneliti ini menggunakan Metode survey analitik dengan menggunakan pendekatan
cross sectional. Peneliti ini menggunakan data primer dengan sampel sebanyak 82 orang.
Hasil: Dari 82 responden didapatkan responden yang mengalami dismenorhea sebanyak 34
orang (41,5%) dan yang tidak sebanyak 48 orang (58,5%). Dengan usia menarche dini 28 orang
(54,1%) dan yang normal 54 orang (65,9%). Dengan lama menstruasi normal 40 orang
(48,8%) dan yang pendidikan rendah 42 orang (51,3%), yang memiliki riwayat keluarga 50
orang (61,0%) dan tidak sebanyak 32 orang (39,0%). Dari hasil analisi bivariat ada hubungan
bermakna antara usia menstruasi dengan kejadian dismenore dengan p value = 0,021≤ α 0,05.
Ada hubungan bermakna antara lama menstruasi dengan kejadian dismenore dengan p value =
0,029≤ α 0,05.Ada hubungan bermakna antara riwayat keluarga dengan kejadian dismenore
dengan p value = 0,003.≤ α 0,05.
Kesimpulan: Ada hubungan bermakna antara usia menarche ,lama menstruasi ,riwayat
keluarga dengan kejadian dismenore di MAN I OKU Tahun 2021.
Kata Kunci:
Kejadian dismenore, usia menstruasi, lama menstruasi, riwayat keluarga

ABSTRACT
Dysmenorrhea during menstruation is a disorder that is often encountered by young women.
The incidence of dysmenorrhea includes abdominal pain, cramps and lower back pain.The
purpose of this study was to determine the relationship between menstrual age, duration of
menstruation and family history simultaneously with the incidence of dysmenorrhea in
adolescent girls at MAN I OKU in 2021. This researcher used an analytical survey method by
using cross sectional approach. This researcher uses primary data with a sample of 82 people.
The results of the study from 82 respondents found that 34 people (41.5%) experienced
dysmenorrhea and 48 people (58.5%). With the age of early menarche 28 people (54.1%) and
54 people (65.9%). With normal menstrual duration 40 people (48.8%) and low education 42

42
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC | Vol.11 No.1 2022

people (51.3%), who had a family history of 50 people (61.0%) and not as many as 32 people
(39.0%). From the results of the bivariate analysis, there was a significant relationship
between menstrual age and the incidence of dysmenorrhea with p value = 0.021≤ 0.05. There
is a significant relationship between the length of menstruation and the incidence of
dysmenorrhea with p value = 0.029≤ 0.05. There is a significant relationship between family
history and the incidence of dysmenorrhea with p value = 0.003.≤ 0.05. Conclusion There is a
significant relationship between age of menarche, duration of menstruation, family history and
the incidence of dysmenorrhea in MAN I OKU in 2021. Suggestions for MAN I OKU students
to do regular exercise at least 3 times a week such as running, jogging, cycling, swimming and
other sports increase the hormone endorphins that can make you feel comfortable and
indirectly reduce pain during menstruation

Keywords: The incidence of dysmenorrhea, age of menarche, duration of menstruation, family


history

PENDAHULUAN Prevalensi dismenore tertinggi sering


Kesehatan reproduksi adalah suatu ditemui pada remaja wanita, yang
keadaan sejahtera fisik,mental,dan sosial diperkirakan antara 20-90%. Sekitar 15%
secara utuh tidak semata-mata bebas dari remaja dilaporkan mengalami dismenore
penyakit atau kecacatan dalam suatu yang berat. Di Amerika Serikat, dismenore
berkaitan dengan system reproduksi, fungsi diakui sebagai penyebab paling sering
dan prosesnya (WHO) [1]. Remaja usia ketidakhadiran di sekolah yang dialami
pubertas tidak hanya bertanggung jawab remaja putri. Selain itu, juga dilakukan
untuk berprestasi akademik, tetapi juga survey pada 113 wanita Amerika Serikat
memiliki tanggung jawab untuk menjamin dan dinyatakan prevalensi sebanyak 29-
pemeliharaan fungsi reproduksi yang antara 44%, paling banyak pada usia 18-45 tahun
lain yaitu menstruasi [2]. [3]. Menurut Survei Demografi Kesehatan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Indonesia (SDKI), di Indonesia remaja
Tahun 2014 Kesehatan Reproduksi yang putri mendiskusikan tentang haid dengan
menjamin setiap orang berhak memperoleh teman sebesar 58%, diskusi bersama ibunya
pelayanan kesehatan reproduksi yang sebesar 45%.
bermutu, aman dan dapat dipertanggung Satu dari lima remaja tidak
jawabkan, dimana peraturan ini juga mendiskusikan tentang haid dengan orang
menjamin kesehatan perempuan dalam usia lain sebelum mengalami haid yang
reproduksi sehingga mampu melahirkan pertama. Remaja putri yang mengalami
generasi yang sehat, berkualitas yang nyeri haid saat menstruasi sebesar 76%,
nantinya berdampak pada penurunan remaja putri yang tidak mengalami nyeri
Angka Kematian Ibu [1].Menurut World haid saat menstruasi sebesar 58% [4]. Pada
Health Organization (WHO) angka umumnya siswi sekolah menengah atas
kejadian dismenore cukup tinggi diseluruh atau sederajat memasuki umur remaja.
dunia. Rata-rata in sidensi terjadinya Salah satu tanda seorang wanita memasuki
dismenore pada wanita muda antara 16,8 – masa pubertas adalah masa menstruasi.
81% [3]. Rata-rata di negara-negara Eropa Menstruasi merupakan keluarnya lapisan
dismenore terjadi pada 45-97% wanita. endometrium yang menyertai ovum yang
Dengan prevalensi terendah di Bulgaria tidak dibuahi dari saluran reproduksi
(8,8%) dan tertinggi mencapai 94% di berupa cairan yaitu darah. Salah satu
negara Finlandia. gangguan kesehatan reproduksi yang

43
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC | Vol.11 No.1 2022

terkait dengan menstruasi adalah dismenore gangguan psikologis. Sehingga banyak


[5]. remaja putri yang tidak menyadari kalua
Sejalan dengan masa peralihan mereka sebenarnya terkena dimenore
pubertas anak remaja, gangguan menstrusi karena menganggap perasaan nyeri, kram
sering terjadi, menjadi prevalensi t. perut yang dirasakan saat menstruasi ini
Gangguan menstruasi yang dihadapi merupakan hal yang biasa atau lumrah
perempuan cukup banyak antara lain adalah terjadi saat menstruasi.
Pre Menstruasi Syndrome (PMS), amenore, Faktor - faktor risiko yang terkait dengan
poligomenore, oligomenore, dan salah kejadian dismenore primer. yaitu usia saat
satunya adalah dismenorea [6]. Dismenore menstruasi pertama kurang dari 12 tahun
disebabkan ketidakseimbangan hormon (menarche dini), kurang atau tidak pernah
progesteron dalam darah, prostaglandin dan berolah raga, siklus haid memanjang atau
factor stress/psikologi mengakibatkan lama haid lebih dari normal (7 hari),
terjadinya dismenore pada beberapa Wanita mengkonsumsi alkohol, stress, riwayat
[7-8]. Nyeri haid sering dialami oleh keluarga yang positif, dan merokok. belum
sebagian besar Wanita . Dari data yang pernah hamil dan melahirkan, adanya
didapat, dismenore ini mengganggu riwayat nyeri haid pada keluarga, status gizi
setidaknya 50% wanita masa reproduksi [14].
dan 60-85% pada usia remaja, yang Usia menarche yang cepat adalah < 12
mengakibatkan banyaknya absensi pada tahun yang menjadi faktor risiko terjadinya
sekolah maupun kantor [7]. Penyebab dismenore primer. Riwayat keluarga (ibu
dismenore primer bisa bervariasi yaitu atau saudara perempuan kandung) yang
faktor olahraga, usia menstruasi, lama mengalami dismenorea menyebabkan
menstruasi, riwayat keluarga yang seorang wanita untuk menderita dismenore
mengalami dismenore juga menjadi salah parah, hal ini berhubungan karena kondisi
satu faktor yang paling berpengaruh anatomis dan fisiologis dari seseorang pada
terhadap dismenore primer [9]. Hasil umumnya hampir sama dengan orang tua
penelitian menunjukkan durasi menstruasi dan saudara-saudaranya [8].
atau lama menstruasi juga mempengaruhi Gangguan dismenore ini harus segera
dismenore dengan nilai Hasil chi-square disadari dan ditangai, jika tidak segera
diperoleh nilai (p= 0,045) [10] terdapat ditangai maka akan menyebabkan
hubungan yang bermakna antara lama gangguannatau leainan yang mendasari
menstruasi dengan kejadian dismenorea penyebab kematian, dan kemandulan.
primer di SMA Dharma Sakti Medan Selain itu juga berdampak psikologis
Tahun 2018 dengan (p=0,031) [11]. lainnya Jika dismenore tidak ditangani
Penelitian lain menunjukkan ada hubungan maka memiliki dampak patologis (kelainan
antara usia menarche dengan dismenore atau gangguan) yang mendasari dapat atau
primer dengan nilai (p=0,041) [12]. memicu kenaikan angka kematian,
Faktor Riwayat keluarga yang termasuk kemandulan. Hingga
menderita dismenore juga bisa menyebabkan gangguan emosional,
berpengaruh. Hasil penelitian menunjukkan ketidaknyamanan, dan kegelisahan.
riwayat keluarga dengan dismenore primer Berdasarkan uraian diatas maka peneliti
lebih banyak mengalami dismenore ringan bermaksud melakukan yang berkaitan
yaitu 34 responden (45.9%) dibandingkan dengan faktor-faktor yang berhubungan
kategori yang lain [13]. dengan dismenore pada remaja putri di
Kejadian dimenore banyak dianggap MAN 1 Ogan Komering Ulu Tahun 2021.
remaja putri sebagai hal yang biasa
dirasakan pada saat menstruasi, padahal
dismenore akut bisa mengakibatkan
gangguan kesehatan lainnya dan juga

44
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC | Vol.11 No.1 2022

METODE responden dengan usia menstruasi dini


Desain penelitian ini adalah kuantitatif sebanyak 28 orang (34,1%) dan yang
dengan menggunakan metode survei normal sebanyak 54 orang (65,9%).
analitik melalui pendekatan Cross
Sectional. Populasi dalam penelitian ini Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden
adalah seluruh siswi kelas X, XI dan XII Berdasarkan lama menstruasi di MAN 1
MAN I OKU yang berjumlah 463 siswi. OKU
Sampel penelitian ini yang di dapat Lama f %
berjumlah 82 orang. Menstruasi
Analisis data menggunakan analisis Normal 40 48,8
bivariat dan analisis univariat. Analisis
Tidak 42 51,2
univariat adalah seluruh variabel yang
Normal
akan digunakan dalam analisa ditampilkan
dalam distribusi frekuensi. Analisis Jumlah 82 100
bivariat untuk mengetahui hubungan
masing-masing variabel dependen dan Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui
independen dengan menggunakan uji chi bahwadari 82 responden didapatkan
square. responden dengan lama menstruasi normal
sebanyak 40 orang (48,8%) dan yang
HASIL DAN PEMBAHASAN pendidikan rendah sebanyak 42 orang
Hasil analisis univariat diperoleh hasil (51,3%).
seperti yang ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel4. Distribusi Frekuensi Responden
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan riwayat keluarga di MAN 1
Berdasarkan Kejadian Dismenore di MAN OKU
1 OKU Riwayat F %
Kejadian f % keluarga
Dismenore Ya 50 61,0
Ya 34 41,5 Tidak 32 39,0
Tidak 48 58,5
Jumlah 82 100 Jumlah 82 100

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa


dari 82 responden didapatkan responden Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa
yang mengalami dismenore sebanyak 34 dari 82 responden didapatkan responden
orang (41,5%) dan yang tidak sebanyak 48 yang memiliki riwayat keluarga sebanyak
orang (58,5%). 50 orang (61,0%) dan tidak sebanyak 32
orang (39,0%).Hasil Analisis Bivariat yang
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden telah dilakukan ditunjukkan pada tabel 5.
Berdasarkan usia menstruasi di MAN 1
OKU
Usia f %
Menstruasi
Dini 28 34,1
Normal 54 65,9
Jumlah 82 100

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui


bahwa dari 82 responden didapatkan

45
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC | Vol.11 No.1 2022

Tabel 5. Hubungan antara usia menstruasi dengan kejadian dismenore di MAN 1 OKU
Kejadian
Usia Menstruasi Dismenore Total
P value OR
Ya Tidak
n % n % N %
Dini 17 60,7 11 39,3 28 100 3,364
0,021
Normal 17 31,5 37 68,5 54 100 (1,299-8,709)
Jumlah 34 48 82 100

Berdasarkan tabel 5 terlihat bahwa Hasil uji chi-square diperoleh p


dari 28 responden yang usia menstruasi value= 0,021 < 0,05 hal ini menunjukan
dini yang mengalami dismenore sebanyak adahubungan bermakna antara usia
17 orang (60,7%), lebih banyak menstruasi dengan kejadian dismenore.
dibandingkan dengan responden yang Dengan demikian hipotesis yang
tidak mengalami dismenore sebanyak 11 menyatakan ada hubungan bermakna
orang (39,3%). Sedangkan, dari 54 antara usia menstruasi dengan kejadian
responden usia menarche normal yang dismenore. Hasil Odds Ratio diperoleh
mengalami dismenore sebanyak 17 orang nilai OR : 3,364 artinya responden yang
(31,5%), lebih sedikit dibandingkan usia menstruasi dini memiliki
dengan responden yang tidak mengalami kecenderungan 3,364 kali untuk
dismenore sebanyak 37 orang (68,5%). mengalami dismenore dibandingkan
dengan responden yang usia menstruasi
normal.

Tabel 6. Hubungan antara lama menstruasi dengan kejadian dismenore di MAN 1 OKU

Kejadian
Lama Dismenore Total
menstruasi
Ya Tidak P value OR
n % N % N %
Normal 22 55,0 18 45,0 40 100 3,056
0,028
Tidak Normal 12 28,6 30 71,4 42 100 (1,224-
Jumlah 34 48 82 100 7,625)

Data yang ditunjukkan tabel.6 Sedangkan, dari 42 responden lama


terlihat bahwa dari 40 responden yang menstruasi tidak normal yang mengalami
lama menstruasi normal yang mengalami dismenore sebanyak 12 orang (28,6%),
dismenore sebanyak 22 orang (55,0%), lebih sedikit dibandingkan dengan
lebih banyak dibandingkan dengan responden yang tidak mengalami
responden yang tidak mengalami dismenore sebanyak 30 orang (71,4%).
dismenore sebanyak 18 orang (45,0%). Berdasarkan uji chi-square diperoleh p
value = 0,028 < 0,05.

46
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC | Vol.11 No.1 2022

Hal ini menunjukan ada hubungan OR= 3,056 artinya responden yang lama
bermakna antara lama menstruasi dengan menstruasi tidak normal memiliki
kejadian dismenore. Dengan demikian kecenderungan 3,056 kali untuk
hipotesis yang menyatakan ada hubungan mengalami dismenore dibandingkan
bermakna antara lama menstruasi dengan dengan responden yang lama menstruasi
kejadian dismenore. normal.
Hasil Odds Ratio diperoleh nilai

Tabel 7. Hubungan antara riwayat keluargdengan kejadian dismenore di MAN 1 OKU


Kejadian
Riwayat Dismenore Total
Keluarga
Ya Tidak P value OR
n % n % N %
Ya 28 54,9 23 45,1 51 100 5,072
0,003
Tidak 6 19,4 25 80,6 31 100 (1,779-
Jumlah 34 48 82 100 14,465)

Dari tabel 7 terlihat bahwa dari 51 Hasil Odds Ratio diperoleh nilai
responden yang mempunyai riwayat OR= 5,072 artinya responden yang
keluarga yang mengalami dismenore mempunyai riwayat dismenore dalam
sebanyak 28 orang (54,9%), lebih banyak keluarga memiliki kecenderungan 5,072
dibandingkan dengan responden yang kali untuk mengalami dismenore
tidak mengalami dismenore sebanyak 23 dibandingkan dengan responden yang
orang (45,1%). tidak ada riwayat dismenore dalam
Sedangkan, dari 31 responden yang keluarga.
tidak mempunyai riwayat keluarga yang
mengalami dismenore sebanyak 6orang
(19,4%), lebih sedikit dibandingkan Hubungan usia menstruasi dengan
dengan responden yang tidak mengalami kejadian dismenore
dismenore sebanyak 25 orang Hasil analisa univariat dari 82
(80,6%).Berdasarkan uji chi-square responden didapatkan responden dengan
diperoleh p value = 0,003 < 0,05 hal ini usia menarche dini sebanyak 28 orang
menunjukan ada hubungan bermakna (54,1%) dan yang normal sebanyak 54
antara riwayat keluarga dengan kejadian orang (65,9%).Berdasarkan hasil analisa
dismenore. bivariat dari 28 responden yang usia
Dengan demikian hipotesis yang menstruasi dini yang mengalami
menyatakan ada hubungan bermakna dismenore sebanyak 17 orang (60,7%),
antara riwayat keluarga dengan kejadian lebih banyak dibandingkan dengan
dismenore.Berdasarkan uji chi-square responden yang tidak mengalami
diperoleh p value = 0,003 < 0,05 hal ini dismenore sebanyak 11 orang (39,3%).
menunjukan ada hubungan bermakna Sedangkan, dari 54 responden usia
antara riwayat keluarga dengan kejadian menarche normal yang mengalami
dismenore. Dengan demikian hipotesis dismenore sebanyak 17 orang (31,5%),
yang menyatakan ada hubungan lebih sedikit dibandingkan dengan
bermakna antara riwayat keluarga dengan responden yang tidak mengalami
kejadian dismenore. dismenore sebanyak 37 orang (68,5%).

47
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC | Vol.11 No.1 2022

Hasil uji chi-square diperoleh p value dismenore sebanyak 18 orang (45,0%).


= 0,021 < 0,05 hal ini menunjukan ada Sedangkan, dari 42 responden lama
hubungan bermakna antara usia menstruasi tidak normal yang mengalami
menstruasi dengan kejadian dismenore. dismenore sebanyak 12 orang (28,6%),
Dengan demikian hipotesis yang lebih sedikit dibandingkan dengan
menyatakan ada hubungan bermakna responden yang tidak mengalami
antara usia menstruasi dengan kejadian dismenore sebanyak 30 orang (71,4%).
dismenore.Hasil penelitian ini sejalan Berdasarkan uji chi-square diperoleh
dengan penelitian yang menyatakan p value = 0,028 < 0,05 hal ini menunjukan
bahwa umur menarche dengan kejadian ada hubungan bermakna antara lama
dismenorea diperoleh hasil uji statistik menstruasi dengan kejadian dismenore.
diperoleh p= 0.013 yang artinya terdapat Dengan demikian hipotesis yang
hubungan antara mahasiswi yang menyatakan ada hubungan bermakna
mengalami menarche pada usia < 12 antara lama menstruasi dengan kejadian
tahun, mahasiswi yang mengalami dismenore.Hasil penelitian ini sejalan
menarche pada usia < 12 tahun dengan hasil penelitian yang menyetakan
mempunyai peluang 2.6 kali mengalami bahwa terdapat hubungan lama
dismenore [15].Terdapat hubungan lama menstruasi dengan dismenore dengan
menstruasi dengan dismenore dengan Hasil chi-square diperoleh nilai p = 0,033
Hasil chi-square diperoleh nilai p = 0,045 [16]. Ada hubungan yang signifikan
[16]. Terdapat hubungan usia menstruasi antara lama menstruasi dengan kejadian
dengan kejadian dismenore primer Pada dismenore pada mahasiswa semester VIII
Remaja Putri Kelas XI SMA Negeri 15 Universitas Jenderal Soedirman
Palembang dengan nilai p = 0,018 Purwokerto dengan nilai p = 0,005 [18].
[17].Berdasarkan hasil penelitian dan Lama menstruasi lebih dari normal (7
teori terkait, peneliti berasumsi bahwa hari), menimbulkan adanya kontraksi
usia menstruasi yang terlalu dini, dimana uterus, terjadi lebih lama mengakibatkan
organ-organ reproduksi belum uterus lebih sering berkontraksi dan
berkembang secara maksimal dan masih semakin banyak prostaglandin yang
terjadi penyempitan pada leher rahim, dikeluarkan. Semakin lama menstruasi
maka akan timbul rasa sakit pada saat terjadi, maka semakin sering uterus
menstruasi. Wanita yang memiliki usia berkontraksi, akibatnya semakin banyak
menstruasi dini yang berisiko, harus pula prostaglandin yang dikeluarkan.
memperhatikan masalah kesehatannya Akibat produksi prostaglandin yang
terutama akan kejadian dismenore. berlebihan, maka timbul rasa nyeri.
Selain itu, kontraksi uterus yang terus
Hubungan lama menstruasi dengan menerus juga menyebabkan supply darah
kejadian dismenore ke uterus berhenti sementara sehingga
Hasil analisa univariat dari 82 terjadilah dismenore primer [11].
responden didapatkan responden dengan Berdasarkan hasil penelitian dan teori
lama menstruasi normal sebanyak 40 terkait, peneliti berasumsi bahwa wanita
orang (48,8%) dan yang pendidikan yang mengalami menstruasi lebih lama
rendah sebanyak 42 orang (51,3%).Hasil dari menstruasi normal akan mengalami
analisa bivariat dari 40 responden yang nyeri ketika mentruasi. Hal ini
lama menstruasi normal yang mengalami dikarenakan kontraksi otot uterus yang
dismenorhea sebanyak 22 orang (55,0%), berlebih dalam fase sekresi sehingga
lebih banyak dibandingkan dengan produksi hormon prostaglandin menjadi
responden yang tidak mengalami berlebih.

48
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC | Vol.11 No.1 2022

Hubungan riwayat keluarga dengan faktor risiko dismenore mungkin


kejadian dismenore dihubungkan dengan kondisi seperti
Berdasarkan hasil analisa univariat endometriosis.
dari 82 responden didapatkan responden
yang memiliki riwayat keluarga sebanyak KESIMPULAN
50 orang (61,0%) dan tidak sebanyak 32 Berdasarkan hasil penelitian yang telah
orang (39,0%).Hasil analisa bivariat dari dilakukan dapatdisimpulkanbahwa ada
51 responden yang mempunyai riwayat hubungan bermakna antara usia
keluarga yang mengalami dismenore menstruasi, lamanya menstruasi dan
sebanyak 28 orang (54,9%), lebih banyak riwayat keluarga secara simultan dengan
dibandingkan dengan responden yang kejadian dismenore pada remaja putri di
tidak mengalami dismenore sebanyak 23 MAN I OKU tahun 2021.Selanjutnyaada
orang (45,1%). Sedangkan, dari 31 hubungan bermakna antara usia
responden yang tidak mempunyai riwayat menarche secara parsial dengan kejadian
keluarga yang mengalami dismenorhea dismenore di MAN I OKU Tahun 2021
sebanyak 6 orang (19,4%), lebih sedikit dengan p value = 0,021.Ada hubungan
dibandingkan dengan responden yang bermakna antara lama menstruasi secara
tidak mengalami dismenore sebanyak 25 parsial dengan kejadian dismenore di
orang (80,6%).Berdasarkan uji chi- MAN I OKU Tahun 2021 dengan p value
square diperoleh p value = 0,003 < 0,05 = 0,028.Ada hubungan bermakna antara
hal ini menunjukan ada hubungan riwayat keluarga secara parsial dengan
bermakna antara riwayat keluarga dengan kejadian dismenore di MAN I OKU
kejadian dismenore. Dengan demikian Tahun 2021 dengan p value = 0,003.
hipotesis yang menyatakan ada hubungan
bermakna antara riwayat keluarga dengan DAFTAR PUSTAKA
kejadian dismenore. [1] Prijatni, I., & Rahayu, S. 2016.
Hasil penelitian ini di dukung oleh Modul Kesehatan Reproduksi dan
hasil penelitian di MTs Negeri 3 Medan Keluarga Berencana. Kemenkes RI.
terdapat hubungan lama [2] Pundati, T. M., Sistiarani, C., &
menstruasidengan dismenore dengan Hariyadi, B. Faktor-faktor yang
Hasil chi-square diperoleh nilai p = 0,009 berhubungan dengan kejadian
[16]. Selanjutnya hasil penelitian dismenore pada mahasiswa semester
menunjukkan adanya hubungan yang VIII Universitas Jenderal Soedirman
bermakna antara riwayat keluarga dengan Purwokerto. Kesmas Indonesia;
kejadian dismenore pada siswi SMP 2016; 8(1):40-48.
Negeri3 Karawang dengan nilai p = 0,000 [3] Sulistyorini. 2017. Buku Ajar
[19]. Keterampilan Dasar Praktik Klinik
Berdasarkan hasil penelitian dan teori Kebidanan.Yogyakarta: Pustaka
terkait, peneliti berasumsi bahwa wanita Rihanna.
yang memiliki riwayat dismenore pada [4] Statistik, B. P. 2017. Survey
keluarganya memiliki prevalensi yang Demografi Kesehatan Indonesia
lebih besar untuk terjadinya dismenore. (SDKI). Jakarta: Badan Pusat
Anak dari ibu yang memiliki masalah Statistik.
menstruasi akan mengalami menstruasi [5] Sari, A. P. 2017. Faktor–Faktor yang
yang tidak menyenangkan, ini merupakan Berhubungan dengan Kejadian
alasan yang dapat dihubungkan terhadap Dismenorea pada Siswi SMK Swasta
tingkah laku yang dipelajari dari ibu. Istiqlal Deli Tua Kabupaten Deli
Alasan riwayat keluarga merupakan Serdang.

49
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC | Vol.11 No.1 2022

[6] Wulandari, P., Retnaningsih, D., & Dengan Kejadian Di Smenore Primer
Winarti, R. Faktor-Faktor Yang Di Pondok Pesantren Al-Imdad
Berhubungan Dengan Kejadian Yogyakarta.
Dismenorea Pada Remaja Putri Di [14] Herawati, R. Faktor-Faktor Yang
Prodi Ners Stikes Widya Husada Mempengaruhi Kejadian Nyeri Haid
Semarang. In Prosiding Seminar (Dismenorea) Pada Siswi Madrasah
Nasional Widya Husada.Semarang; Aliyah Negeri Pasir Pengaraian.
2019. Jurnal Martenity and Neonatal,
[7] Puji, A. I. 2010. Efektivitas Senam 2017; 2(3): 161-172.
Dismenore Dalam Mengurangi [15] Lail, N. H. 2019. Hubungan Status
Dismenore Pada Remaja Putri di Gizi, Usia Menarche dengan
SMU N 5 Semarang. Retrieved Octo, Dismenorea pada Remaja Putri Di
24, 2010. SMK K Tahun 2017. Jurnal Ilmiah
[8] Lubis, P. Y. 2019. Faktor-faktor Kebidanan Indonesia, 9(02), 88-9
yang berhubungan dengan kejadian [16] Mouliza, N. Faktor yang
dismenore primer pada remaja siswi Berhubungan dengan Kejadian
SMA Dharma Sakti Medan tahun Dismenore Pada Remaja Putri di
2018. MTS Negeri 3 Medan Tahun
[9] Ningrum, N. P. Efektifitas Senam 2019. Jurnal Ilmiah Universitas
Dismenore Dan Yoga Untuk Batanghari Jambi, 2020;20(2): 545-
Mengurangi Dismenore. Global 550
Health Science (GHS), [17] Dewi, N. P. S. R., Citrawathi, D. M.,
2017;2(4):325-331. & Savitri, N. P. W. 2019. Status Gizi
[10] Mouliza, N. Faktor yang dan Usia Saat Menarche Berkorelasi
Berhubungan dengan Kejadian terhadap Kejadian Dismenore Siswi
Dismenore Pada Remaja Putri di SMP. Jurnal Penelitian dan
MTS Negeri 3 Medan Tahun 2019. Pengembangan Sains dan
Jurnal Ilmiah Universitas Humaniora, 2019; 3(2):99-108.
Batanghari Jambi, 2020;20(2):545- [18] Pundati, T. M., Sistiarani, C., &
550. Hariyadi, B.. Faktor-faktor yang
[11] Lubis, P. Y. 2019. Faktor-faktor berhubungan dengan kejadian
yang berhubungan dengan kejadian dismenore pada mahasiswa semester
dismenore primer pada remaja siswi VIII Universitas Jenderal Soedirman
Sma Dharma Sakti Medan tahun Purwokerto. Kesmas Indonesia.
2018. 2016; 8(1):40-48.
[12] Elvira Aditiara, B., & Wahyuni, S. [19] Nurfadillah, H., Maywati, S., &
Hubungan Antara Usia Menarche Aisyah, I. S. Faktor-Faktor Yang
Dengan Dysmenorrhea Primer Berhubungan Dengan Kejadian
(Doctoral dissertation, Universitas Dismenore Primer Pada Mahasiswi
Muhammadiyah Surakarta). 2018 Universitas Siliwangi. Jurnal
[13] Ade, U. S., & Purwati, Y. 2019. Kesehatan Komunitas Indonesia,
Faktor-Faktor Yang Berhubungan 2021; 17(1).

50
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC | Vol.11 No.1 2022

51

Anda mungkin juga menyukai