Anda di halaman 1dari 6

TAKEHOME ASSIGNMENT UNTUK NILAI UTS

TEMPLATE PENGUMPULAN DATA EKSEGESIS

Fakultas : Ilmu Teologi


Program Studi : Teologi
Semester : Gasal
Tahun Akademik : 2021 / 2022
Nama Matakuliah : Tafsir Perjanjian Baru: Surat-surat dan Apokaliptik
Kode Matakuliah : MKB 04 Th
Dosen Pengampu : Bernhardt Siburian, M.Th.
Nama Mahasiswa : Santa Jojor Banjarnahor
NIM : 190201018
Semester Berjalan : V (Lima)
Group : A
Nama Dosen Wali : Bernard Lubis, M.Th

DATA EKSEGESIS
Teks : Kitab Filipi 4 Ayat 13

Kumpulkanlah data hermeneutis (isi dan konteks) dari teks (nas) Kitab-kitab Injil
dan Kisah Para Rasul yang telah anda pilih pada awal perkuliahan dengan
ketentuan berikut:

1. Mencantumkan teks dan apparatus texts (Gordon D. Fee, 18-19, 73-74).


NA28
Philippians 4:13 πάντα ἰσχύω ἐν τῷ ἐνδυναμοῦντί με.

Var. unit #0: (inserted text)


πάντα ἰσχύω ἐν τῷ ἐνδυναμοῦντί με ⸆.         (f
(plus) (1T 1,12) Χριστω   ℵ2 D2 (F G) K L P Ψ 075. 81. 104. 365. 630. 1175. 1241.
1505. 1881. 2464 𝔐 sy; Hier
(plus) txt   ℵ* A B D* I 33. 629. 1739 lat co; Cl
(plus) Χριστου  F G

Cross references:
Phi 2:13;  2Co 12:9f
Also see cross references for: Phi 2:13

2. Mencantumkan transliterasi teks atau pembacaan (pronounciation).

1
πάντα(panta) : kata sifat tak tentu akusatif netral jamak tidak ada derajat
dari πᾶς,yang artinya : Semua,Setiap

ἰσχύω(ischyō) : verba indikatif present aktif orang pertama


tunggal dari ἰσχύω,yang artinya : menjadi kuat ,mampu

ἐν(en) : kata depan datif dari ἐν,yang artinya : di


dalam

τῷ(tō) : artikel pasti bentuk tunggal maskulin datif


ὁ, yang artinya: itu

ἐνδυναμοῦντί(endynamounti) : verb participle menyajikan bentuk tunggal


datif maskulin aktif ἐνδυναμόω,yang artinya, kekuatan

με(me) : kata ganti pribadi akusatif tunggal dari


ἐγώ,yang artinya : saya

Terjemahan : Segala perkara dapat ditanggung di dalam yang memberi kekuatan kepada
saya

3. Menyusun uraian kata-kata teks (Gordon D. Fee, 19, 89-118).

Segala perkara dapat ditanggung di dalam yang memberi kekuatan kepada saya

4. Menerjemahkan teks dengan 4 ketentuan (Gordon D. Fee, 43):


a. Urutan Uraian Kata-kata Teks

13. Segala perkara dapat ditanggung di dalam yang memberi kekuatan kepada saya

b. Tata Bahasa Baku Indonesia (S-P-O-K)

13. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku.

c. Bahasa Daerah

13. Saluhutna do tarpatupa ahu marhitehite Ibana, na margogoihon ahu!

d. King James Version (KJV)

I can do all things through Christ which strengtheneth me.

5. Menyusun uraian analisis perbandingan terjemahan teks (Gordon D. Fee, 168 + 215).

2
ἰσχύω ( segala perkara ) dalam terjemahan Harafia pengucapan kata ini bisa
dipahami segala rupa keadaan; segala sesuatu hal-hal mengenai kekuatiran,
kekurangan, kelimpahan, akan makanan, juga perkara untuk bersatu supaya tidak
terjadi perpecahan dan perkara dalam mengerjakan keselamatan. Dengan
demikian, tujuannya ‘segala perkara’ dapat juga merupakan hal untuk seia sekata
supaya tidak terjadi perpecahan, melainkan supaya bersatu dan merendahkan diri
seperti Kristus. Selain itu juga perkara untuk tetap kerjakan keselamatan,,
sehingga kata mengajar sangat lah penting. Dan di dalam terjemahan TB-LAI
Juga memakai kata (seala perkara) sama dengan terjemahan bahasa Batak yang
juga mengartikanya dengan kata (segala perkara),Begitu juga dalam terjemahan
KJV ( King James Version ) memilih untuk menterjemahkan dengan kata all
things yang artinya (Segala Perkara) Terjemahan bahasa Pak-Pak,harafiah,KJV
dan terjemahan TB-LAI memiliki kesamaan dalam kata.

6. Menyusun uraian analisis apparatus texts (Gordon D. Fee, 18-19, 74-87).


ἰσχύω ( segala perkara ) Tanda ini menandai lokasi di mana satu kata atau lebih,
kadang-kadang seluruh ayat, disisipkan oleh saksi yang dikutip

Tanggapan : ἰσχύω : Usulan ini menandai lokasi di mana satu kata atau lebih, disisipkan
oleh saksi yang dikutip

7. Menyusun uraian analisis susunan kalimat (Gordon D. Fee, 19, 51-72, 89-98).

Segala perkara dapat kutanggung


di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

8. Menyusun uraian analisis gramatika dan sintaksis (Gordon D. Fee, 16-18, 51+72).
Ayat 14
“Hal yang perlu diperhatikan dari nats yang ditafsirkan adalah kata
“segala perkara”. Konteks dekatnya meliputi konteks sebelum dan
sesudah dari nats yang ditafsirkan.
Dalam Filipi 4:6, mengatakan supaya jangan kuatir tentang apa pun juga,
tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa
dan permohonan dengan ucapan syukur. Berdasarkan ayat ini, hal
kekuatiran adalah bagian dari ungkapan ‘segala perkara’ yang
dimaksudkan Paulus. Selain itu juga dalam Flp. 4:11, “Kukatakan ini
bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri
dalam segala keadaan.” Dari ayat ini hal mengenai kekurangan juga dapat
menjadi bagian dari ungkapan ‘segala perkara.’ Filipi 4:12 juga berkata,
“Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam
segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan

3
rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan,
baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.” Dari ayat ini
hal-hal mengenai apa itu kekurangan dan kelimpahan, juga mengenai hal
makanan merupakan bagian dari ungkapan ‘segala perkara.’ Selain itu
juga ada dalam Filipi 4 ayat (14), “...bahwa kamu telah mengambil bagian
dalam kesusahanku,” dan juga dalam ayat (19), “Allahku akan memenuhi
segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus
Yesus.” Adapun bagian dari ungkapan ‘segala perkara’ dalam ayat ini
adalah hal mengenai kesusahan dan juga segala keperluanmu.

9. Menyusun uraian analisis etimologi kata-kata kunci dan konteks penggunaannya


(Gordon D. Fee, 99-118).

ἰσχύω ( segala perkara )


Kata ἰσχύω yang artinya mampu pada terjemahan Harfiah, adalah
bangun.Terang dalam KBBI merupakan (dapat dilihat) nyata; jelas,. Kamu
adalah “Terang Dunia”. umumnya memiliki makna kata benda nominatif
netral tunggal umum ( terang). Kata ini menunjukan kepada suatu yang
dapat mengatakan kondisi penglihatan ke pada orang lain. Kata ini dapat
pula di terjemahkan menerangkan

10. Menyusun uraian analisis konteks historis dari teks (historical criticism, Gordon D.
Fee, 119-137) :
a. Bidang kehidupan vertikal, di antaranya tentang situasi: keberagamaan (idiologi
agama), kebertuhanan umat (teisme).
Filipi, seperti yang terlihat dipeta terletak disebelah utara Yunani timur
(Makedonia). Kota itu sudah lama berdiri saat Paulus pertama kali datang sekitar
49 CE (Acts 16:11-40). Sebenarnya, berdirinya kita itu sekitar 4 abad lalu saat
diperintah oleh Thracians. Tahun 356 BCE, Philip II dari Makedonia, ayah
Aleksander Agung, mengambil alih kota itu dan menamakannya sesuai dengan
namanya. Dia kemudian mendirikan kota ini sebagai basis militer untuk
melindungi daerah yang sudah ditaklukannya dan dekat tambang emas yang
menghasilkan 1.000 talenta emas setiap tahun baginya. Kota itu juga penting untuk
rute melewati asia.1 Tahun 168 BC Filipi menjadi bagian dari kerajaan Romawi
yang waktu itu mengalahkan Persia dalam perang Pydna dan Makedonia dibagi
menjadi 4 daerah kekuasaan, Filipi menjadi bagian yang pertama.

Paulus menyerang orang-orang dalam jemaat di Filipi yang sudah terpengaruh oleh
lawan-lawan Paulus. Tentang lawan-lawan Paulus ini, sebagian tokoh muncul
dengan gagasannya masing-masing. Berada yang mengatakan Paulus sedang
berhadapan dengan orang-orang Kristen yang menganut saluran Gnostisisme atau
para misionaris Yahudi. Berada juga yang menyebutkan bahwa yang dikecam

4
Paulus yaitu orang-orang Kristen Yahudi yang masih berpegang pada Taurat
supaya mendapatkan keselamatan.Sementara gagasan lain menyebutkan Paulus
sedang berpolemik dengan Yudaisme, Libertinisme dan kemurtadan.Namun yang
diketahui dengan jelas yaitu Paulus sedang melawan misionaris Yahudi yang
dinamakannya 'anjing-anjing'. Ini mengindikasikan bahwa berada sejumlah orang
yang telah berhasil masuk ke dalam jemaat dan memberikan pengaruh negatif pada
anggota jemaat. Oleh sebab itu Paulus pada pasal belakang menasihatkan jemaat
supaya tidak membiarkan diri disesatkan orang-orang itu. Jemaat harus tetap teguh
dalam Tuhan sebab kedatangan-Nya sudah tidak lama lagi (Filipi 4:1,5b).

b. Bidang kehidupan horizontal, di antaranya tentang situasi:, sosial, budaya,


ekonomi, politik, antropologi, pendidikan, dll.) baik :
 Sejarah teks (konteks dekat) dan
Hal yang perlu diperhatikan dari nats yang ditafsirkan adalah kata “segala perkara”.
Konteks dekatnya meliputi konteks sebelum dan sesudah dari nats yang ditafsirkan.
Dalam Filipi 4:6, mengatakan supaya jangan kuatir tentang apa pun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur. Berdasarkan ayat ini, hal kekuatiran adalah bagian dari ungkapan
‘segala perkara’ yang dimaksudkan Paulus. Selain itu juga dalam Flp. 4:11, “Kukatakan
ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala
keadaan.” Dari ayat ini hal mengenai kekurangan juga dapat menjadi bagian dari
ungkapan ‘segala perkara.’ Filipi 4:12 juga berkata, “Aku tahu apa itu kekurangan dan
aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada
sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal
kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.” Dari ayat ini hal-
hal mengenai apa itu kekurangan dan kelimpahan, juga mengenai hal makanan
merupakan bagian dari ungkapan ‘segala perkara.’ Selain itu juga ada dalam Filipi 4 ayat
(14), “...bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku,” dan juga dalam ayat
(19), “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan
kemuliaanNya dalam Kristus Yesus.” Adapun bagian dari ungkapan ‘segala perkara’
dalam ayat ini adalah hal mengenai kesusahan dan juga segala keperluanmu.

 Sejarah di dalam teks (konteks jauh).


Dari konteks jauhnya, ungkapan ‘segala perkara’ dapat juga merupakan hal untuk
seia sekata supaya tidak terjadi perpecahan, melainkan supaya bersatu dan
merendahkan diri seperti Kristus (2:1-11). Selain itu juga perkara untuk tetap
kerjakan keselamatan, seperti dalam Filipi 2:12-18.

11. Menyusun uraian analisis perikop (Gordon D. Fee, 140-162).


Di dalam pelayanannya, Paulus bukanlah seorang yang selalu berkecukupan
secara keuangan. Kelimpahan dan kekurangan ia alami silih berganti (12). Namun
surat Paulus kepada jemaat di Filipi ini seolah mengindikasikan bahwa Paulus
sering berada di dalam kekurangan. Meski demikian Paulus tidak berkecil hati
karena ia yakin bahwa Tuhan akan memberikan kekuatan yang cukup untuk
bertahan di dalam segala situasi (13). Tuhan juga akan memenuhi kebutuhan

5
hidupnya menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya (19).

Sebagai orang percaya kita tentu memiliki keyakinan yang sama mengenai
kehidupan hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah dengan situasi
yang tidak mudah, khususnya yang mengalami keterbatasan keuangan. Biasanya
kita akan menghibur mereka dengan mengutip kata-kata Paulus di dalam ayat 13
dan 19. Namun sayang, kita sering lupa memperhatikan ayat-ayat lainnya di
dalam perikop ini.

Ayat 14 misalnya, sangat mendorong kita untuk terlibat secara langsung di dalam
mendanai hamba-hamba Tuhan yang hidup kekurangan dan kesusahan. Kita
percaya Tuhan akan memberikan kekuatan di dalam segala situasi, bahkan yang
buruk sekalipun. Tuhan juga akan mencukupkan kebutuhan mereka menurut
kekayaan-Nya. Namun sesungguhnya kita juga memiliki kesempatan untuk
dipakai Tuhan menjadi alat-Nya dalam menolong hamba-hamba Tuhan yang
kesusahan atau mencukupkan kebutuhan hamba-hamba Tuhan yang
berkekurangan.

Tidak semua orang dapat melayani dengan menjadi misionaris, pendeta, atau
guru. Namun, banyak di antara kita yang dapat melayani dengan memberikan
uang kita. Menurut Paulus, uang jemaat di Filipi yang dikirimkan kepadanya telah
menolong pelayanannya sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian jemaat Filipi
telah menghasilkan buah (17). Maka marilah kita memuliakan Tuhan melalui
rejeki atau harta yang Tuhan percayakan kepada kita dengan mendukung hamba-
hamba Tuhan yang membutuhkan agar mereka dapat melayani dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai