Template Lembar Jawaban UTS Santa
Template Lembar Jawaban UTS Santa
DATA EKSEGESIS
Teks : Kitab Filipi 4 Ayat 13
Kumpulkanlah data hermeneutis (isi dan konteks) dari teks (nas) Kitab-kitab Injil
dan Kisah Para Rasul yang telah anda pilih pada awal perkuliahan dengan
ketentuan berikut:
Cross references:
Phi 2:13; 2Co 12:9f
Also see cross references for: Phi 2:13
1
πάντα(panta) : kata sifat tak tentu akusatif netral jamak tidak ada derajat
dari πᾶς,yang artinya : Semua,Setiap
Terjemahan : Segala perkara dapat ditanggung di dalam yang memberi kekuatan kepada
saya
Segala perkara dapat ditanggung di dalam yang memberi kekuatan kepada saya
13. Segala perkara dapat ditanggung di dalam yang memberi kekuatan kepada saya
13. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku.
c. Bahasa Daerah
5. Menyusun uraian analisis perbandingan terjemahan teks (Gordon D. Fee, 168 + 215).
2
ἰσχύω ( segala perkara ) dalam terjemahan Harafia pengucapan kata ini bisa
dipahami segala rupa keadaan; segala sesuatu hal-hal mengenai kekuatiran,
kekurangan, kelimpahan, akan makanan, juga perkara untuk bersatu supaya tidak
terjadi perpecahan dan perkara dalam mengerjakan keselamatan. Dengan
demikian, tujuannya ‘segala perkara’ dapat juga merupakan hal untuk seia sekata
supaya tidak terjadi perpecahan, melainkan supaya bersatu dan merendahkan diri
seperti Kristus. Selain itu juga perkara untuk tetap kerjakan keselamatan,,
sehingga kata mengajar sangat lah penting. Dan di dalam terjemahan TB-LAI
Juga memakai kata (seala perkara) sama dengan terjemahan bahasa Batak yang
juga mengartikanya dengan kata (segala perkara),Begitu juga dalam terjemahan
KJV ( King James Version ) memilih untuk menterjemahkan dengan kata all
things yang artinya (Segala Perkara) Terjemahan bahasa Pak-Pak,harafiah,KJV
dan terjemahan TB-LAI memiliki kesamaan dalam kata.
Tanggapan : ἰσχύω : Usulan ini menandai lokasi di mana satu kata atau lebih, disisipkan
oleh saksi yang dikutip
7. Menyusun uraian analisis susunan kalimat (Gordon D. Fee, 19, 51-72, 89-98).
8. Menyusun uraian analisis gramatika dan sintaksis (Gordon D. Fee, 16-18, 51+72).
Ayat 14
“Hal yang perlu diperhatikan dari nats yang ditafsirkan adalah kata
“segala perkara”. Konteks dekatnya meliputi konteks sebelum dan
sesudah dari nats yang ditafsirkan.
Dalam Filipi 4:6, mengatakan supaya jangan kuatir tentang apa pun juga,
tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa
dan permohonan dengan ucapan syukur. Berdasarkan ayat ini, hal
kekuatiran adalah bagian dari ungkapan ‘segala perkara’ yang
dimaksudkan Paulus. Selain itu juga dalam Flp. 4:11, “Kukatakan ini
bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri
dalam segala keadaan.” Dari ayat ini hal mengenai kekurangan juga dapat
menjadi bagian dari ungkapan ‘segala perkara.’ Filipi 4:12 juga berkata,
“Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam
segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan
3
rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan,
baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.” Dari ayat ini
hal-hal mengenai apa itu kekurangan dan kelimpahan, juga mengenai hal
makanan merupakan bagian dari ungkapan ‘segala perkara.’ Selain itu
juga ada dalam Filipi 4 ayat (14), “...bahwa kamu telah mengambil bagian
dalam kesusahanku,” dan juga dalam ayat (19), “Allahku akan memenuhi
segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus
Yesus.” Adapun bagian dari ungkapan ‘segala perkara’ dalam ayat ini
adalah hal mengenai kesusahan dan juga segala keperluanmu.
10. Menyusun uraian analisis konteks historis dari teks (historical criticism, Gordon D.
Fee, 119-137) :
a. Bidang kehidupan vertikal, di antaranya tentang situasi: keberagamaan (idiologi
agama), kebertuhanan umat (teisme).
Filipi, seperti yang terlihat dipeta terletak disebelah utara Yunani timur
(Makedonia). Kota itu sudah lama berdiri saat Paulus pertama kali datang sekitar
49 CE (Acts 16:11-40). Sebenarnya, berdirinya kita itu sekitar 4 abad lalu saat
diperintah oleh Thracians. Tahun 356 BCE, Philip II dari Makedonia, ayah
Aleksander Agung, mengambil alih kota itu dan menamakannya sesuai dengan
namanya. Dia kemudian mendirikan kota ini sebagai basis militer untuk
melindungi daerah yang sudah ditaklukannya dan dekat tambang emas yang
menghasilkan 1.000 talenta emas setiap tahun baginya. Kota itu juga penting untuk
rute melewati asia.1 Tahun 168 BC Filipi menjadi bagian dari kerajaan Romawi
yang waktu itu mengalahkan Persia dalam perang Pydna dan Makedonia dibagi
menjadi 4 daerah kekuasaan, Filipi menjadi bagian yang pertama.
Paulus menyerang orang-orang dalam jemaat di Filipi yang sudah terpengaruh oleh
lawan-lawan Paulus. Tentang lawan-lawan Paulus ini, sebagian tokoh muncul
dengan gagasannya masing-masing. Berada yang mengatakan Paulus sedang
berhadapan dengan orang-orang Kristen yang menganut saluran Gnostisisme atau
para misionaris Yahudi. Berada juga yang menyebutkan bahwa yang dikecam
4
Paulus yaitu orang-orang Kristen Yahudi yang masih berpegang pada Taurat
supaya mendapatkan keselamatan.Sementara gagasan lain menyebutkan Paulus
sedang berpolemik dengan Yudaisme, Libertinisme dan kemurtadan.Namun yang
diketahui dengan jelas yaitu Paulus sedang melawan misionaris Yahudi yang
dinamakannya 'anjing-anjing'. Ini mengindikasikan bahwa berada sejumlah orang
yang telah berhasil masuk ke dalam jemaat dan memberikan pengaruh negatif pada
anggota jemaat. Oleh sebab itu Paulus pada pasal belakang menasihatkan jemaat
supaya tidak membiarkan diri disesatkan orang-orang itu. Jemaat harus tetap teguh
dalam Tuhan sebab kedatangan-Nya sudah tidak lama lagi (Filipi 4:1,5b).
5
hidupnya menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya (19).
Sebagai orang percaya kita tentu memiliki keyakinan yang sama mengenai
kehidupan hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah dengan situasi
yang tidak mudah, khususnya yang mengalami keterbatasan keuangan. Biasanya
kita akan menghibur mereka dengan mengutip kata-kata Paulus di dalam ayat 13
dan 19. Namun sayang, kita sering lupa memperhatikan ayat-ayat lainnya di
dalam perikop ini.
Ayat 14 misalnya, sangat mendorong kita untuk terlibat secara langsung di dalam
mendanai hamba-hamba Tuhan yang hidup kekurangan dan kesusahan. Kita
percaya Tuhan akan memberikan kekuatan di dalam segala situasi, bahkan yang
buruk sekalipun. Tuhan juga akan mencukupkan kebutuhan mereka menurut
kekayaan-Nya. Namun sesungguhnya kita juga memiliki kesempatan untuk
dipakai Tuhan menjadi alat-Nya dalam menolong hamba-hamba Tuhan yang
kesusahan atau mencukupkan kebutuhan hamba-hamba Tuhan yang
berkekurangan.
Tidak semua orang dapat melayani dengan menjadi misionaris, pendeta, atau
guru. Namun, banyak di antara kita yang dapat melayani dengan memberikan
uang kita. Menurut Paulus, uang jemaat di Filipi yang dikirimkan kepadanya telah
menolong pelayanannya sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian jemaat Filipi
telah menghasilkan buah (17). Maka marilah kita memuliakan Tuhan melalui
rejeki atau harta yang Tuhan percayakan kepada kita dengan mendukung hamba-
hamba Tuhan yang membutuhkan agar mereka dapat melayani dengan baik.