Anda di halaman 1dari 26

PROFIL DESA CANGKUANG KULON

KECAMATAN DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG

A. GAMBARAN UMUM DESA

Sebelum dipecah menjadi Desa Cangkuang Barat dan Cangkuang Timur pada tahun 1983,
luas wilayah wilayah Desa Cangkuang adalah 424,494 Ha yang berdasarkan cerita dari para
orang tua/sesepuh bernama Rd. Raksaeni yang kemudian menjabat sebagai Lurah/Kepala Desa
Cangkuang pertama sampai tahun 1810.
Nama Desanya sendiri diambil dari nama sebuah tumbuhan yang banyak tumbuh di
daerah rawa serta sangat besar manfaatnya bagi kehidupan penduduk pada zamannya, yaitu
pohon CANGKUANG. Manfaat pohon ini antara lain daunnya dapat dipergunakan sebagai bahan
anyaman tikar atau pembungkus gula aren/gula kawung.
Nama-nama Lurah / Kepala Desa Cangkuang dari tahun 1800 sampai sekarang sebagaimana
terlihat pada tabel berikut :
NAMA-NAMA LURAH/KEPALA DESA CANGKUANG

Nomor Nama Masa Jabatan

1. Rd. Raksaeni 1800-1810

2. Rd. Djasiban 1810-1820

3. Rd. Sadiah 1820-1860

4. Rd. Aspali (Rd. Madali) 1860-1864

5. Rd. MH. Abdul Gani 1864-1894

6. M. Adimadja (M.H.A. Gozali) 1894-1932

7. M.H. Adi Soebandi 1932-1946

8. M. Adi Wiria 1946-1948

9. M.O. Soewanda 1948-1969

10. Isar Sukirman 1969-1979

11. Yiyib S Effendi 1980-1989

12. Entah Soetisna 1990-1998

13. Cecep Ahmad 1999-2007

14. H. Dadan Sukarya 2007-2013

15. Cecep Ahmad 2013-sekarang

Pada tahun 1990 periode kepemimpinan ENTAH SOETISNA, Desa Cangkuang Barat di
ganti nama menjadi Desa Cangkuang Kulon disesuaikan dengan nama Ibukota Kecamatan
Dayeuhkolot berdasarkan hasil Musyawarah Desa pada tanggal 7 Juni 1990 yang dituangkan
dalam Keputusan Desa Nomor 144/Kep.01-Des/1990 dan disahkan oleh Bupati Kepala Daerah
Tingkat II Bandung saat itu yang dijabat oleh H.U. HATTA DJATI PERMANA dengan surat
Keputusan Nomor 144/Kep.01-Pemdes/Gtn/1990 tanggal 29 Desember 1990 serta disetujui
oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat melalui Surat Keputusan Nomor 140/SK.97-
Pemdes/1991 tanggal 16 Januari 1991.
I. KONDISI GEOGRAFIS
Secara umum kondisi fisik Desa Cangkuang kulon dapat digambarkan sebagai berikut :

1) Letak, Luas dan Batas Desa

a. Letak Desa :

Desa Cangkuang Kulon merupakan daerah penyangga terletak diperbatasan


antara Kabupaten dan Kotamadya Bandung, tepatnya berbatasan dengan jalan
Toll Padaleunyi/Kelurahan Cibaduyut Kidul Kecamatan Bojongloa Kidul
Kotamadya Bandung serta termasuk wilayah Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten
Bandung yang merupakan dataran rendah dengan ketinggian 600 meter dari
permukaan laut.

b. Luas Desa :

Luas Desa Cangkuang Kulon relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan luas desa
lain yang ada wilayah Kabupaten Bandung, yaitu : ± 214,494 Ha yang terbagi atas :

- Lahan Kering / darat : 195,294 Ha

- Lahan Basah / Sawah, Kolam dll : 19, 200 Ha

c. Batas Desa :

- Sebelah Utara : Kelurahan Cibaduyut Kidul Kota Bandung;

- Sebelah Selatan : Desa Rancamanyar Kecamatan Baleendah;

- Sebelah Barat : Desa Sukamenak Kecamatan Margahayu ;

- Sebelah Timur : Desa Cangkuang Wetan Kecamatan Dayeuhkolot ;

2) Orbitasi

a. Jarak dari Ibukota Kecamatan Dayeuhkolot : ± 4 Km

b. Jarak dari Pusat Ibukota Kabupaten Bandung : ± 10 Km

c. Jarak dari Pusat Ibukota Propinsi Jawa barat : ± 8 Km

3) Keadaan Cuaca

a. Banyaknya curah hujan : antara 1500 s/d 2.500 mm/tahun


b. Suhu udara rata-rata : 19° - 32° C.
4) Sumber Daya Alam

Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Desa Cangkuang Kulon berupa lahan kering
seluas ± 195,294 Ha dan lahan basah ± 19,200 Ha, dimanfaatkan oleh masyarakat
seoptimal mungkin. Lahan basah sekalipun semakin hari semakin menyempit oleh
karena alih fungsi menjadi kawasan industri/pabrik dan pemukiman, sisanya masih
dimanfaatkan untuk ditanami padi, sayuran/kangkung dan perikanan darat.
Sedangkan lahan kering dimanfaatkan untuk perumahan dan halaman/pekarangan
rumah dan sumber daya alam yang berupa galian C dan lain-lain tidak ada.
5) Pembagian Wilayah

Desa Cangkuang Kulon dibagi dalam beberapa wilayah kerja terdiri dari :

a. Dusun : 4 Dusun
b. Rukun Warga (RW) : 23 RW
c. Rukun Tetangga (RT) : 139

WILAYAH KERJA DUSUN I

Nomor Wilayah Kerja Jumlah RT

1. RW.01 Situtarate 10

2. RW.02 Tarate Mekar 08

3. RW.22 Tarate Angkasa Merkar 03

4. RW.21 Kopo Permai 06

5. RW.03 Kp. Baru 04

6. RW.05 Komplek Kota Baru 06

Jumlah : RW 37

WILAYAH KERJA DUSUN II

Nomor Wilayah Kerja Jumlah RT

1. RW.04 Kopo Permai 06

2. RW.06 Citamiang Kaler 10

3. RW.07 Citamiang Kidul 08

4. RW.08 Sayuran 06

5. RW.09 Sindang palay 09

Jumlah : RW 39

WILAYAH KERJA DUSUN III

Nomor Wilayah Kerja Jumlah RT

1. RW.10 Cibogo 04

2. RW.11 Ciparayhilir 04

3. RW.12 Bojong Tanjung 04

4. RW.13 Bojong Cijerah 06

5. RW.18 Bojong Cilebak 06


6. RW.17 Cibogo Indah 02

Jumlah 26

WILAYAH KERJA DUSUN IV

Nomor Wilayah Kerja Jumlah RT

1. RW.14 Cilebak 04

2. RW. 15 Cangkuang Mekar 05

3. RW.16 Taman Cibaduyut Indah 15

4. RW.19 Taman Cibaduyut Indah 04

5. RW.20 Taman Cibaduyut Indah 05

6. RW.23 Babakan Nugraha 04

Jumlah : RW 37

II. GAMBARAN UMUM DEMOGRAFI


Desa Cangkuang Kulon Kecamatan Dayeuhkolot yang memiliki luas ± 214,494 Ha dengan
jumlah penduduk sampai akhir Desember 2016 sebanyak 49.020 orang yang terdiri dari
25.095 Laki-laki, 23.925 Perempuan, 13.798 Kepala Keluarga (KK) dengan rincian
sebagai berikut :

JUMLAH PENDUDUK DESA CANGKUANG KULON


MENURUT KEWARGANEGARAAN

Nomor Kewarganegaraan Jumlah

1. Warga Negara Indonesia 49.017


2. Warga Negara Asing 3

Jumlah 49.020

JUMLAH PENDUDUK DESA CANGKUANG KULON


BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Nomor Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki – Laki 25.095


2. Perempuan 23.925

Jumlah 49.020

JUMLAH PENDUDUK DESA CANGKUANG KULON


BERDASARKAN PENGANUT AGAMA

Nomor Penganut Agama Jumlah


1. ISLAM 44.840

2. Kristen Protestan 1.662

3. Kristen Katholik 1.553

4. Hindu 541

5 Budha 424

Jumlah 49.020

III. KONDISI EKONOMI


Faktor Geografis, demografis, dan letak strategis Desa Cangkuang Kulon telah
membawa Desa Cangkuang Kulon menjadi Desa Perkotaan, di mana perekonomian desa
dibangun melalui sektor usaha non pertanian.
Sektor jasa dan perdagangan menjadi mata pencaharian terbesar bagi penduduk
Desa selain menjadi karyawan swsata/pabrik/industri. Sektor jasa dan perdagangan akan
terus meningkat apabila ditopang oleh sektor usaha kecil dan menengah yang kuat.
Potensi ekonomi yang ada berupa kerajinan tangan berupa sepatu/sandal,
makanan olahan seperti telur asin dan perternak ikan, domba, bebek dan penanam padi
menjadi perhatian Pemerintah Desa seiring dengan program-program yang digulirkan
oleh Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan Pusat.
Pemerintah Desa juga akan mengembangkan kegiatan usaha berupa sarana
Gedung Olah Raga (GOR) milik desa menjadi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan
pemanfaatan potensi-potensi lainnya dengan tujuan untuk peningkatan kesempatan
lapangan kerja sektor informal.
BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
(RPJMDes)

A. Visi Misi Kabupaten Bandung

a. Visi Kabupaten Bandung


Terwujudnya Kabupaten Bandung yang maju, mandiri, berdaya saing melalui tata
kelola pemerintahan yang baik dan pemantapan pembangaunan perdesaan berlandaskan
religius, kultural dan berwawasan lingkungan
Makna dari visi tersebut di atas adalah :
1. Repeh Rapih Kertaraharja adalah tujuan yang ingin dicapai, yaitu suatu kondisi
masyarakat Kabupaten Bandung yang hidup dalam keadaan aman, tertib, tentram, damai,
sejahtera, senantiasa berada dalam lindungan, bimbingan dan rahmat dari Allah SWT.
2. Akselerasi Pembangunan atau Percepatan Pembangunan adalah segala upaya yang
dilakukan untuk membuat proses pembangunan lebih cepat, sehingga manfaatnya dapat
dirasakan oleh masyarakat. Percepatan pembangunan tersebut mengandung maksud
menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif bagi cepatnya pertumbuhan dan
perkembangan pembangunan di Kabupaten Bandung.
3. Partisipatif merupakan pendekatan yang diterapkan dalam upaya pencapaian tujuan
dengan pengertian bahwa masyarakat mempunyai ruang yang sangat luas untuk berperan
aktif dalam keseluruhan proses pembangunan, mulai dari tahap perencanaan pelaksanaan
dan pengawasan. Sesuai dengan paradigma kepemerintahan yang baik, bahwa kedudukan
masyarakat dalam pembangunan adalah sebagai subjek yang turut membantu
mengarahkan pembangunan sesuai dengan prakarsa, tuntutan, kehendak dan
kebutuhannya secara proporsional dan bertanggung jawab.
4. Religius mengandung pengertian bahwa nilai-nilai, norma, semangat dan kaidah agama
khususnya Islam yang diyakini dan dianut serta menjadi karakter dan identitas mayoritas
masyarakat Kabupaten Bandung harus menjiwai, mewarnai, menjadi roh dan pedoman
seluruh aktivitas kehidupan, termasuk penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan,
dengan tetap menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan hidup beragama.
5. Kultural mengandung pengertian bahwa nilai-nilai budaya sunda yang baik, melekat dan
menjadi jati diri masyarakat Kabupaten Bandung harus tumbuh dan berkembang seiring
dengan laju pembangunan, serta menjadi perekat keselarasan dan stabilitas sosial.
Pengembangan budaya sunda tersebut dilakukan dengan tetap menghargai pluralitas
kehidupan masyarakat secara proporsional.
6. Berwawasan lingkungan mengandung pengertian perhatian dan kepedulian yang tinggi
terhadap keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan yang didasari oleh kesadaran
akan fungsi strategis lingkungan terhadap keberlangsungan hidup manusia. Daya dukung
dan kualitas lingkungan harus menjadi acuan utama segala aktivitas pembangunan agar
tercipta tatanan kehidupan yang seimbang, nyaman dan berkelanjutan.
7. Peningkatan kinerja pembangunan desa mengandung pengertian, bahwa pembangunan di
Kabupaten Bandung memberikan perhatian yang besar dan sungguh-sungguh terhadap
pembangunan desa, peningkatan kualitas kinerja Pemerintahan Desa dan pemberdayaan
masyarakat di pedesaan. Desa yang dalam susunan pemerintahan merupakan unit
pemerintahan terendah adalah ujung tombak pembangunan daerah dan menjadi muara
seluruh aktivitas pembangunan.

b. Misi Kabupaten Bandung


Untuk mewujudkan Visi di atas, maka harus ditetapkan juga Misi yang harus
mendapatkan perhatian seksama dimana tugas yang diemban oleh Pemerintah Kabupaten
Bandung adalah :
1. Mewujudkan pemerintahan yang baik,
2. Memelihara stabilitas kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tentram dan dinamis,
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
4. Meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat,
5. Memantapkan keshalehan sosial berlandaskan iman dan taqwa,
6. Menggali dan menumbuhkembangkan budaya sunda,
7. Memelihara keseimbangan lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan,
8. Meningkatkan kinerja pembangunan Desa.

B. Visi Misi Desa Cangkuang Kulon

VISI
Terwujudnya masyarakat Desa Cangkuang Kulon yang sejahtera dan dinamis dalam nuansa
religious dan berwawasan lingkungan sebagai daerah penyangga kota.

MISI
1. Menciptakan pemerintahan desa yang bersih, amanah dan transparan serta berorientasi
pada optimalisasi pelayanan kepada masyarakat;
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat dengan menggali dan
memberdayakan potensi-potensi sosial ekonomi masyarakat;
3. Peningkatan pembangunan infrastruktur perdesaan dengan berorientasi pada
peningkatan partisipasi, gotong-royong dan swadaya masyarakat;
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berbasis iman dan taqwa;

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DESA


a. Menciptakan pemerintahan desa yang bersih, amanah dan transparan serta berorientasi
pada optimalisasi pelayanan kepada masyarakat.
b. Meningkatkan manajemen dan administrasi pemerintahan desa berupa penataan sistim
dan struktur organisasi yang berorientasi pada efisiensi dan efektifitas pemerintahan
desa;
c. Pembenahan pemerintahan desa secara struktural, fungsional dan kultural yang
mencakup aspek :
- Manajemen sumber daya manusia;
- Manajemen perencanaan
- Manajemen logistik
- Manajemen konflik
d. Membentuk aparatur desa yang bersih, jujur dan professional yang berorientasi pada
fungsi dan keahlian dengan memberikan pendidikan dan
pelatihan sebagai upaya peningkatan kinerja.
e. Peningkatan sarana dan prasarana desa guna peningkatan pelayanan secara
optimalkepada masyarakat.
f. Peningkatan kesejahteraan yang layak bagi aparatur desa sesuai dengan kemampuan
desa.
g. Menciptakan etos kerja yang baik dan lingkungan kerja yang kondusif.
h. Penyediaan media layanan pengaduan masyarakat berupa kotak pengaduan dan
Media teknologi komunikasi lainnya.

i. Meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat dengan menggali dan memberdayakan


potensi-potensi di berbagai bidang;
a. Bidang Politik
b. Bidang Keamanan
c. Bidang Ekonomi
d. Bidang Keagamaan
e. Bidang Kesehatan
f. Bidang Kepemudaan dan Olahraga
g. Bidang Kebudayaan dan Kesenian
h. Bidang Lingkungan Hidup

j. Peningkatan pembangunan infrastruktur perdesaan dengan berorientasi pada


peningkatan partisipasi, gotong-royong dan swadaya masyarakat;
a. Peningkatan peran serta lembaga-lembaga masyarakat di desa dalam pembangunan
khususnya LPMD;
b. Peningkatan koordinasi dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan BKM
dalam pelaksanaan PNPM;
c. Peningkatan sumber daya manusia pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di desa;
d. Peningkatan intensitas pertemuan atau musyawarah warga, tokoh masyarakat dan
lembaga-lembaga kemasyarakatan.
k. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berbasis iman dan taqwa;
a. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait guna pelaksanaan dan penuntasan
Wajar Dikdas 9 Tahun;
b. Optimalisasi peran madrasah;
c. Sosialisasi Program pemberantasan buta huruf dan baca Al-Qur’an;
d. Perhatian khusus pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

C. PRIORITAS DESA
Sebagai tindak lanjut strategi dan arah kebijakan desa, Pemerintah Desa Cangkuang Kulon
menyusun skala prioritas kegiatan tahun berjalan berdasarkan hasil musyawarah rencana
pembangunan (musrenbangdes) yang dipilih berdasarkan urgensi kegiatan dan berpedoman
kepada RPJMDes.
1) Dalam Bidang Pemerintahan, Tahun 2016 memprioritaskan kebijakan kepada
peningkatan pelayanan kepada masyarakat melalui :
a. Peningkatan Sumber Daya Aparatur, yaitu pelaksanaan kegiatan pelatihan dan
pembinaan perangkat desa, PKK, serta RW yang dibiayai oleh APBDes;
b. Peningkatan kesejahteraan perangkat desa, BPD, dan lembaga kemasyarakat desa,
melalui honorarium, insentif, tunjangan, dan lain sebagainya;
c. Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran antara lain pembangunan mushala
desa, penambahan peralatan kantor, komputer, ATK, mebeler, kursi aula, sound
system, dan perlengkapan pendukung lainnya;
d. Pelaksanaan Pemilihan pengurus RW dan RT di lingkungan Desa Cangkuang Kulon
yang telah habis masa bhaktinya;
e. Penyediaan database kependudukan berupa kegiatan pendataan data dasar keluarga.

2) Bidang Pembangunan, tahun 2016 Pemerintah desa bersama dengan lembaga


kemasyarakatan menitikberatkan pada pembangunan fisik yang berorientasi kepada
pelestarian/penataan lingkungan, pencegahan bencana banjir berupa pembangunan
kirmir/TPT di beberapa saluran air.

3) Bidang Kemasyarakatan, tahun 2016 melalui kegiatan sosial yang dianggarkan dalam
APDes Tahun 2016 telah disalurkan beberapa bantuan stimulant berupa bantuan
seperti :
a. Penanggulangan Kemiskinan melalui program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak
Huni yang dibiayai oleh APBD;
b. Peningkatan Pendidikan Dasar, berupa bantuan kepada siswa SD dan SMP tidak
mampu, bantuan sarana dan prasarana PAUD dan posyandu dari program ADPD;
c. Bantuan untuk sarana-sarana ibadah.
d. Fasilitasi bantuan korban gemba melalui pembentukan kelompok
penanggulangan korban gemba;
e. Dan kegiatan lainnya.

C. Stategi dan Arah Kebijakan Desa Cangkuang Kulon

A. Strategi
a. Melaksanakan pembangunan secara bertahap,
b. Memanfaatkan berbagai bantuan Pemerintah bagi kepentingan pembangunan masyarakat
secara menyeluruh,
c. Mengadakan kerja sama antar desa dan pihak lain,
d. Menggali potensi desa,
e. Meningkatkan kerja sama antar lembaga pemerintahan desa,
f. Meningkatkan sumber daya aparatur desa,
g. Melakukan pembinaan RT/RW,
h. Meningkatkan peranan dan partisipasi masyarakat,
i. Menumbuh dan mengembangkan budaya gotong royong masyarakat,
j. Pemberdayaan masyarakat dan lembaga pemerintahan desa.

B. Arah Kebijakan Pemerintah Desa


1. Pada setiap tahapan pelaksanaan kegiatan pembangunan tingkat desa diarahkan untuk
meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Desa Cangkuang Kulon agar makin
maju, mandiri dan sejahtera.
2. Melalui upaya pembangunan, potensi sumber daya Desa Cangkuang Kulon diarahkan
menjadi kekuatan ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan keamanan yang nyata.
3. Pertumbuhan ekonomi diarahkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat serta
mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial.
4. Pendayagunaan sumber daya alam sebagai pokok-pokok kemakmuran rakyat dilakukan
secara terencana, rasional, optimal, bertanggung jawab dan sesuai dengan kemampuan
daya dukungnya dengan mengutamakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat serta
memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup bagi
pembangunan yang berkelanjutan.
5. Sumber dana pembangunan berasal dari bantuan Pemerintah, pendapatan asli desa,
swadaya masyarakat dan bantuan lainnya yang sah.
6. Pembangunan desa diarahkan untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasil-
hasilnya dalam rangka meningkatkan pendayagunaan potensi desa secara optimal dan
terpadu dalam mengisi otonomi desa yang nyata, dinamis, serasi dan bertanggung jawab
serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

C. Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Desa


1. Pengelolaan Pendapatan Desa
Intensifikasi dan Ekstensifikasi
Perencanaan pendapatan desa merupakan satu jenis perencanaan yang tujuannya
menetapkan besarnya target penerimaan desa yang harus dicapai dalam satu tahun
anggaran tertentu.
Target pendapatan desa yang akan dicapai tersebut, pengurusannya harus seksama
dan memperhatikan kondisi dan potensi yang dimiliki oleh desa itu sendiri, karena
pencapaiannya akan berpengaruh langsung terhadap pengeluaran desa, baik pengeluaran
rutin maupun pengeluaran pembangunan. Hal ini sejalan dengan prinsip penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yaitu berkembang dan dinamis,
artinya ada keseimbangan antara pengeluaran rutin dan pembangunan dengan penerimaan
desa. Dalam arti senantiasa harus diupayakan peningkatan penerimaan desa sehingga
dengan demikian pengeluaran rutin dan pembangunan dapat ditingkatkan.
Perencanaan sebagaimana dimaksud di atas pada hakekatnya meliputi :
a. Penyusunan dan penetapan jumlah besaran rupiah dari pendapatan desa yang
ditargetkan secara minimal akan dicapai dalam 1 (satu) tahun anggaran dan
dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
b. Penyusunan dan penetapan penggunaan pendapatan desa dalam kaitan besaran rupiah
yang secara maksimal dapat dikeluarkan untuk membiayai pengeluaran rutin dan
pengeluaran pembangunan desa dalam satu tahun anggaran dituangkan dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
2. Pengelolaan Belanja Desa
Kebijakan Umum Keuangan Desa
a. Setelah peraturan desa mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)
ditetapkan, dalam pelaksanaannya ditindaklanjuti dengan menetapkan Keputusan
Kepala Desa.
b. Untuk pelaksanaan tata usaha keuangan desa yang tertib dan teratur, dipergunakan
“Buku Administrasi Keuangan Desa” yang pengelolanya dilakukan oleh
Bendaharawan Desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa atau persetujuan Badan
Permusyawaratan Desa (BPD).
c. Setiap pendapatan dan pengeluaran keuangan desa harus dicatat dalam Buku
Administrasi Keuangan Desa dan setiap pengeluaran keuangan desa harus terlebih
dahulu mendapatkan persetujuan Kepala Desa, dilengkapi dengan bukti pengeluaran
yang dapat dipertanggungjawabkan.
d. Buku administrasi keuangan desa terdiri dari :
- Buku Anggaran Desa
- Buku Kas Umum
- Buku Kas Pembantu
e. Kepalam Desa sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali memeriksa pengisian buku
adminstrasi keuangan desa guna mengetahui kebenaran pelaksanaannya dan
memberikan petunjuk pengisiannya apabila terdapat pencatatan yang kurang benar.
f. Apabila dalam satu tahun anggaran yang bersangkutan yaitu dari tanggal 1 Januari
sampai dengan 31 Desember terjadi perubahan pendapatan maupun pengeluaran,
Kepala Desa diharuskan untuk membuat perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APBDes) yang ditetapkan melalui Peraturan Desa dengan kewajiban
melaporkan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah ditetapkan kepada Bupati
melalui Camat.
g. Pengawasan atas ketertiban kelancaran pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APBDes), dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
h. Kepala Desa sebagai Top Manager dalam Pemerintahan Desa tidak hanya berfungsi
melakukan pengawasan terhadap pendapatan desa khususnya dalam rangka
pencapaian target pendapatan desa yang telah ditetapkan, dengan pelaksanaan
pengawasan tersebut diharapkan pengumpulan pendapatan desa dapat berjalan lebih
intensif dan dapat mencapai target yang ditetapkan.
i. Pada akhir tahun anggaran Pemerintah Desa membuat perhitungan anggaran yang
ditetapkan dengan Peraturan Desa selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun
anggaran yang bersangkutan berakhir.
C. PRIORITAS DESA
Sebagai tindak lanjut strategi dan arah kebijakan desa, Pemerintah Desa Cangkuang Kulon
menyusun skala prioritas kegiatan tahun berjalan berdasarkan hasil musyawarah rencana
pembangunan (musrenbangdes) yang dipilih berdasarkan urgensi kegiatan dan berpedoman
kepada RPJMDes.
Pada prinsipnya pelaksanaan program kegiatan desa tersebut dijabarkan melalui aspek-
aspek pembangunan fisik dan non fisik, dan semua kegiatan tersebut adalah merupakan tanggung
jawab Kepala Desa yang bertumpu kepada tiga pilar utama, yaitu : Kepala Desa sebagai
penanggung jawab secara umum, Ketua LPMD sebagai pelaksana pembangunan fisik material,
dibantu oleh unsur BPD dalam rangka pembinaan dan penampung aspirasi.
1. Bidang Politik
a. Mempertahankan dan mengembangkan Pancasila sebagai satu-satunya pedoman hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi warga Negara Republik Indonesia walaupun
program P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) telah dihapus tapi
dirasakan aplikasi di lapangan / di masyarakat masih dibutuhkan untuk menghadapi
pembinaan keagamaan.
b. Penataan kehidupan politik yang didukung oleh suasana yang memungkinkan
berkembangnya budaya politik yang mengarah pada perwujudan sikap keterbukaan yang
bertanggung jawab dalam komunikasi antara suprastruktur dan infrastruktur politik
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
c. Terselenggaranya otonomi desa yang nyata, dinamis, serasi dan bertanggung jawab,
peningkatan hubungan kerja sama antar desa yang saling menguntungkan dan menunjang
kepentingan nasional.
d. Penataan manajemen aparat desa untuk meningkatkan kualitas, kemampuan dan
kesejahteraan manusianya, serta peningkatan kegiatan penerangan, komunikasi dan media
massa dalam menggerakkan dan menggairahkan peran serta aktif masyarakat dalam
pembangunan.
2. Bidang Ekonomi
a. Peningkatan diversifikasi usaha dan hasil pertanian serta peningkatan intensifikasi
pertanian yang didukung oleh industri pertanian.
Penangkaran benih ikan yang dilakukan oleh kelompok tani harus mampu memberikan
manfaat besar bagi masyarakat dan menjadi pemasok sumber benih yang berkualitas yang
pada gilirannya dapat meningkatkan tarap kesejahteraan.
b. Penataan dan pemanfaatan kelembagan dan sistem koperasi agar koperasi makin efisien
serta berperan utama dalam perekonomian rakyat dan berakar pada masyarakat.
Koperasi merupakan bagian integral dari perekonomian nasional, baik sebagai badan usaha
maupun sebagai gerakan ekonomi rakyat, pembangunannya diarahkan untuk
mengembangkan koperasi menjadi makin maju, makin mandiri dan makin berakar dalam
masyarakat serta menjadi badan usaha yang sehat dan mampu berperan di semua bidang
usaha, terutama dalam kehidupan perekonomian masyarakat, dalam upaya mewujudkan
demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pembangunan Koperasi diselenggarakan melalui peningkatan kemampuan organisasi,
manajemen, kewiraswastaan dan permodalan dengan didukung oleh peningkatan jiwa dan
semangat berkoperasi menuju pematangan perannya sebagai soko guru perekonomian
nasional.
c. Kemampuan dan peranan usaha kecil terus dikembangkan dengan pengembangan iklim
yang mendukung serta memperoleh permodalan dan kesempatan usaha, juga kemudahan
dalam memperoleh pendidikan dan pelatihan dan bimbingan manajemen serta alih
teknologi.
d. Penguatan modal Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) sebagai suatu wadah kelembagaan
ekonomi di desa yang mampu memberikan dorongan terhadap kemampuan ekonomi
masyarakat melalui kemitraan dalam usaha.
e. Mendorong para pengrajin / Home Industri yang bisa menghasilkan produk unggulan Desa
Cangkuang Kulon.
f. Kewirausahaan di kalangan generasi muda dan golongan ekonomi lemah perlu terus
dipupuk dan dikembangkan melalui peningkatan kemampuan berproduksi, berusaha dan
bekerja sama serta kemampuan menciptakan daya saing dalam pemasaran hasil produksi
dan jasa. Hal ini sebagai upaya penanggulangan pengangguran.
g. Pemberian berbagai bimbingan teknis dan informasi pasar perlu dilanjutkan agar koperasi
dan pengusaha golongan ekonomi lemah makin mampu memanfaatkan setiap peluang
usaha yang mempercepat kemandirian dan memiliki kepribadian yang tangguh sebagai
wiraswasta.
3. Bidang Pendidikan
Pembangunan pendidikan diarahkan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia
serta kualitas sumber daya manusia dan memperluas serta meningkatkan pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan.
Pendidikan yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan sendiri mungkin
merupakan tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah, peran aktif masyarakat
dalam jalur, jenis dan jenjang pendidikan perlu didorong dan ditingkatkan.
Oleh karena itu pemerintah berkewajiban memotivasi masyarakat melalui hal-hal
sebagai berikut :
a. Mendorong masyarakat dan orang tua untuk menyekolahkan anaknya sampai tamat
pendidikan dasar.
b. Membantu orang tua murid yang miskin melalui program bantuan pendidikan dalam rangka
meringankan beban biaya sekolah.
c. Mengusulkan program pembangunan sarana dan prasarana pendidikan melalui
Musrenbang.
d. Menyelenggarakan pendidikan kejar paket A dan B sebagai upaya membantu masyarakat
dan anak putus sekolah.
4. Bidang Kesehatan
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk makin meningkatkan kualitas dan pemerataan
jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
termasuk perbaikan gizi masyarakat.
Pelayanan kesehatan dikembangkan dengan terus mendorong peran serta masyarakat
termasuk dunia usaha. Kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan bersih berorientasi kepada
kepedulian lingkungan terus dibina sehingga tumbuh dan berkembang menjadi sikap dan
budaya masyarakat.
Penguatan kelembagaan dengan menggerakkan PKK Desa dan Kader Posyandu yang
mampu melakukan pembinaan-pembinaan dan memberikan penerangan serta dapat menjadi
penggerak program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Melaksanakan penimbangan Balita secara berkala serta membantu Ibu Hamil dan
Menyusui agar selalu memeriksakan kesehatannya kepada Puskesmas.
5. Bidang Kebudayaan
Budaya sebagai perwujudan cipta, rasa karya, yang dilandasi nilai-nilai luhur bangsa
harus diupayakan agar senantiasa menjiwai perilaku masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan, serta membangkitkan sikap kesetiakawanan dan tanggung jawab sosial dan
disiplin serta semangat pantang menyerah.
Kebudayaan tradisional yang merupakan puncak-puncak kebudayaan Desa Cangkuang
wetan harus mengangkat nilai budaya desa dalam upaya menuju ke arah kemajuan adab dan
mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
Melestarikan budaya-budaya desa serta melakukan pembinaan agar jangan sampai
punah.
6. Pembangunan Mental Spiritual
Sehubungan Visi dan Misi Kabupaten Bandung berkaitan dengan religius dalam rangka
menciptakan masyarakat yang bersumber daya manusia tinggi, berwawasan, berilmu
pengetahun dan teknologi tinggi disertai iman dan taqwa terhadap Allah SWT, sangat perlu
pembinaan-pembinaan yang berkaitan dengan dasar-dasar agama (Islam). Dalam hal ini ujung
tombak pemerintahan desa yang berkiprah sesuai dengan fungsi dan profesinya adalah Jajaran
Majelis Ulama dan Para Tokoh Agama.
BAB III
KEWENANGAN DESA

A. URUSAN HAK ASAL USUL DESA

Pengakuan Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap keberadaan Desa tertuang


dalam pengertian Desa : “Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa,
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia”. Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 Desa hanya diakui sebagai
kesatuan masyarakat hukum berdasarkan asal-usul dan adat istiadat (self governing community)
bukan disiapkan sebagai entitas otonom sebagai local self goverrnent.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 memberikan definisi secara standar mengenai


wewenang untuk mengelola “urusan” pemerintahan Desa. Kewenangan direduksi menjadi
urusan. Menurut pasal 206 ada empat urusan pemerintahan Desa: (a) urusan yang sudah ada
berdasarkan hak asal-usul Desa; (b) urusan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang
diserahkan pengaturannya kepada Desa; (c) tugas pembantuan dari Pemerintah, provinsi,
dan/atau pemerintah kabupaten/kota; dan (d) urusan lainnya yang oleh peraturan
perundangperundangan diserahkan kepada Desa.

Urusan hak asal usul Desa yang menjadi entitas dalam penyelenggaraan Pemerintahan di
Desa meliputi hak untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan asal usul dan adat istiadat yang tidak bertentangan dengan perundang-undangan. Hal ini
tercermin dalam kewenangan Desa untuk membuat Peraturan Desa bersama-sama dengan
Badan Permusyawaratan Desa.

Tahun 2016 Pemerintah Desa bersama dengan BPD telah menghasilkan produk hukum
berupa Peraturan Desa sebanyak 3 (tiga) buah, yaitu :
1. Peraturan Desa Nomor 01 Tahun 2016 tentang Rencana kerja pembangunan desa
2. Peraturan Desa Nomor 02 Tahun 2016 tentang Rencana anggaran pendapatan dan
belanja desa
3. Peraturan Desa Nomor 03 Tahun 2016 tentang perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa;

Pelaksanaan urusan hak asal usul desa terintegrasi dalam pelaksanaan urusan-urusan
pemerintahan desa lainnya dengan melibatkan seluruh elemen pemerintahan desa, dan lembaga
kemasyarakatan.
Pelaksanaan kegiatan khususnya di lingkup Pemerintah Desa telah disesuaikan dengan
rincian tugas pokok dan fungsi masing-masing satuan tugas perangkat yang terdiri dari
kesekretariatan, pelaksana teknis lapangan, dan unsur kewilayahan.
Berikut ini susunan perangkat Desa Cangkuang Kulon :

1. Kepala Desa : Cecep Ahmad


2. Sekretaris Desa : Gungun Hidayat Permana
3. Kepala Seksi Pemerintahan : Mustopa, S.sos
4. Kepala Seksi Kesejahteraan : Ayi Kuswandi
5. Kepala Seksi Pelayanan : T. Heryana
6. Kepala Urusan tata usaha dan umum : Juanda
7. Kepala Urusan Keuangan : Syafrizal
8. Kepala Urusan Perencanaan : Soleh Rukmana
9. Bendahara Desa : Andi Permana saputra
10. Kepala Dusun I : Acep Ruhiyat
11. Kepala Dusun II : Asep Tayat Setiawan
12. Kepala Dusun III : Ahmad Saepudin
13. Kepala Dusun IV : Kahpi Icar Sopandi
14. Staff 1 : Hendra Suryana
15. Staff 2 : Asep Angga senjaya
16. Staff 3 : Tia setiadi

Gambaran dari pelaksanaan kegiatan Desa tahun 2013 sampai tahun 2016 tertuang
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tiap tahun sebagai acuan kegiatan
pelaksanaan pembangunan, baik di bidang Pemerintahan, Pembangunan dan kemasyarakatan.

B. URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN KEPADA DESA

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 10 Tahun 2007 tentang


Urusan Pemerintahan Kabupaten yang Pengaturannya Diserahkan Kepada Desa di Lingkungan
Pemerintahan Kabupaten Bandung, terdapat 31 urusan pemerintahan yang pengaturannya
diserahkan kepada desa tergantung dari kemampuan desa itu sendiri. Desa Cangkuang Kulon
akan menerima dan melaksanakan urusan kepemerintahan, antara lain :
a. Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan;
b. Bidang Pertambangan dan Energi serta Sumber Daya Mineral;
c. Bidang Kehutanan dan Perkebunan;
d. Bidang Perindustrian dan Perdagangan;
e. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
f. Bidang Penanaman Modal;
g. Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
h. Bidang Kesehatan;
i. Bidang Pendidikan;
j. Bidang Sosial;
k. Bidang Penataan Ruang;
l. Bidang Pemukiman/Perumahan;
m. Bidang Pekerjaan Umum;
n. Bidang Perhubungan;
o. Bidang Lingkungan Hidup;
p. Bidang Politik Dalam Negeri dan Administrasi Publik;
q. Bidang Otonomi Desa;
r. Bidang Perimbangan Keuangan;
s. Bidang Pariwisata dan Kebudayaan;
t. Bidang Pertanahan;
u. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil;
v. Bidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat;
w. Bidang Perencanaan;
x. Bidang Penerangan/Informasi dan Komunikasi;
y. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
z. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
aa. Bidang Pemuda dan Olahraga;
bb. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa;
cc. Bidang Statistik; dan
dd. Bidang Arsip; dan
ee. Perpustakaan.

Urusan Pemerintahan Kabupaten yang Pengaturannya diserahkan kepada Desa telah


ditetapkan dalam Peraturan Desa Cangkuang Kulon Nomor 4 Tahun 2008 tentang Kewenangan
Desa Cangkuang Kulon Berdasarkan Urusan Pemerintahan Kabupaten Yang Pengaturannya
Diserahkan Kepada Desa Cangkuang Kulon.
Penyelenggaraan pemerintahan secara umum di Desa Cangkuang Kulon Kecamatan
Dayeuhkolot adalah dalam rangka pencapaian tujuan Nasional dan tujuan pembangunan
termasuk pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat serta dalam
rangka pelaksanaan tugas yang telah dibebankan, baik oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah disamping pelaksanaan tugas di dalam penyelenggaraan urusan rumah
tangga sendiri guna mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera lahir dan bathin
melalui kebersamaan, keselarasan, keserasian dan keseimbangan secara berkesinambungan
dalam berbagai bidang.
Dalam melaksanakan kebijakan serta rencana kegiatan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan senantiasa didukung oleh seluruh komponen serta satuan pelaksana kegiatan
yang ada di Desa, antara lain :
1) BPD Periode 2012-2018, yang terdiri dari :
a. Ketua : Yasin Jaenudin, S.sos
b. Wakil Ketua : Dindin Aminudin, S.ag
c. Sekretaris : Dadan Mahmudin, S.Pd
d. Anggota : ASEP ROSID

Anggota : ACHMAD SASMITA


Anggota : YUHANA JUNAEDI,SH
Anggota : JAENUDIN,SDP
Anggota : ASEP IYUS
Anggota : RUCHIYAT
Anggota : ENDANG KOSASIH,SPd
Anggota : YUYUN YUNENGSIH

2) LPMD, terdiri dari :


a. Ketua : Drs . Abdullah
b. Wakil Ketua : H. Engkos Kosasih
c. Sekretaris :
d. Bendahara : Asep Rasdiman
e. Anggota : - Sumantri

3) PKK, Terdiri dari 20 orang Pengurus yang membidangi 4 Pokja.


4) Pengurus RW dan RT, terdiri dari
RW.01 Situtarate : Endeng Saepuloh
RW.02 Tarate Mekar : Asep Iyus
RW.03 Kp. Baru : Roib
RW.04 Kopo Permai : Daud S saribun
RW.05 Kota Baru : Icep Toyib
RW.06 Citamiang Kaler : Sanang Suherta
RW.07 Citamiang Lidul : Ahmad Santoso
RW.08 Sayuran : Wahyu Diana
RW.09 Sindang palay : Ate
RW.10 Cibogo : Ating Somantri
RW.11 Ciparay Hilir : Suhendi
RW.12 Bojong Tanjung : Uay Supriatna
RW.13 Bojong Cijerah : Yaya
RW.14 Cilebak : Agam Setiawan
RW.15 Cangkuang Mekar : Zaenal Haeruman
RW.16 Taman Cibaduyut Indah : Jaenudin, Sdp
RW.17 Cibogo Indah : Roni Sahroni
RW.18 Bojong Cilebak : Agus Suhendar
RW.19 Taman Cibaduyut Indah : Supriatna
RW.20 Taman Cibaduyut Indah : Nugroho Sampurno
RW.21 Kopo Permai : Drs. Handoyo Semedi
RW.22 Angkasa Mekar : Agus Susanto
RW.23 Babakan Nugraha : Yuyun Yunengsih

Dalam melaksanakan setiap program kegiatan, pemerintah Desa senantiasa


melaksanakannya berdasarkan hasil perencanaan yang dibuat berdasarkan musyawarah dan
mufakat, dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat yang ada, antara lain BPD, LPMD,
Perangkat Desa, BKM, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, PKK, Organisasi Pemuda serta
oraganisasi masyarakat lainnya yang ada di lingkungan masyarakat.

Kegiatan tersebut bertajuk Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes),


hasil dari kegiatan MusrenbangDes tersebut dituangkan dalam Rencana Pembanguanan Jangka
Menangah Desa (RPJMD) dan Rencana Kegiatan Pembangunanan Desa (RKPDes) kemudian
dipilah berdasarkan skala prioritas Desa sesuai dengan kemampuan Desa dan dimuat dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), seperti tersebut dalam lampiran di bawah ini.
BAB III
URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA

Urusan pemerintahan lainnya berupa pencegahan dan penanggulangan bencana awal


tingkat desa dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum dilaksanakan berdasarkan
ketersediaan sumber daya yang ada.
Wilayah Desa Cangkuang Kulon terbilang cukup aman dan berisiko kecil terhadap terjadinya
bencana alam, khususnya banjir.
Pencegahan terjadinya banjir dilakukan secara bertahap dari tahun ke tahun dengan
memprioritaskan perbaikan dan normalisasi sungai serta saluran air.
Program-program pembangunan yang dititikberatkan kepada infrastruktur diharapkan dapat
meminimalisir keruksakan lingkungan khususnya sungai dan saluran air dengan pelaksanaan
pembangunan kirmir saluran yang dibiayai oleh bantuan APBD, DANA DESA , RAKSA DESA,
BANTUAN PROVINSI dan swadaya masyarakat.
Selain itu sosialisasi akan pentingnya peningkatan kebersihan lingkungan terus dilakukan
secara simultan dalam bentuk pertemuan formal maupun informal.
Kegiatan peningkatan kebersihan dan perbaikan lingkungan juga dilakukan pada program Bulan
Bhakti Gotong Royong dengan melibatkan elemen masyarakat, khususnya para anggota LINMAS
Desa.
Dalam bidang ketentraman dan ketertiban umum Pemerintah Desa selalu berkoordinasi
dengan pihak keamanan terkait yaitu Kepolisian Sektor Dayeuhkolot dan Koramil Dayeuhkolot
melalui Babinkamtibmas dan Babinsa Desa.
Kesadaran masyarakat akan peningkatan ketentraman dan ketertiban umum Desa Cangkuang
Kulon tergolong baik, ditandai adanya sistim keamanan swakarsa masyarakat melalui kegiatan
Poskamling di tiap RW dan RT.
Masyarakat pun sudah dapat berkoordinasi langsung dengan Pemerintah Desa melalui
Kasi Trantib dan pihak keamanan dalam penanganan kejadian-kejadian yang mengganggu
ketentraman dan ketertiban di lingkungan Desa Cangkuang Kulon.

ANTISIPASI PEMERINTAH DESA

 Untuk antisipasi penangan pertama korban bencana alam banjir :


 Lahan carik desa dijadikan Shelter untuk tempat evakuasi korban bencana banjir;
 Makanan, obat-obatan;
 Peralatan darurat bencana.

Anda mungkin juga menyukai