Sebelum dipecah menjadi Desa Cangkuang Barat dan Cangkuang Timur pada tahun 1983,
luas wilayah wilayah Desa Cangkuang adalah 424,494 Ha yang berdasarkan cerita dari para
orang tua/sesepuh bernama Rd. Raksaeni yang kemudian menjabat sebagai Lurah/Kepala Desa
Cangkuang pertama sampai tahun 1810.
Nama Desanya sendiri diambil dari nama sebuah tumbuhan yang banyak tumbuh di
daerah rawa serta sangat besar manfaatnya bagi kehidupan penduduk pada zamannya, yaitu
pohon CANGKUANG. Manfaat pohon ini antara lain daunnya dapat dipergunakan sebagai bahan
anyaman tikar atau pembungkus gula aren/gula kawung.
Nama-nama Lurah / Kepala Desa Cangkuang dari tahun 1800 sampai sekarang sebagaimana
terlihat pada tabel berikut :
NAMA-NAMA LURAH/KEPALA DESA CANGKUANG
Pada tahun 1990 periode kepemimpinan ENTAH SOETISNA, Desa Cangkuang Barat di
ganti nama menjadi Desa Cangkuang Kulon disesuaikan dengan nama Ibukota Kecamatan
Dayeuhkolot berdasarkan hasil Musyawarah Desa pada tanggal 7 Juni 1990 yang dituangkan
dalam Keputusan Desa Nomor 144/Kep.01-Des/1990 dan disahkan oleh Bupati Kepala Daerah
Tingkat II Bandung saat itu yang dijabat oleh H.U. HATTA DJATI PERMANA dengan surat
Keputusan Nomor 144/Kep.01-Pemdes/Gtn/1990 tanggal 29 Desember 1990 serta disetujui
oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat melalui Surat Keputusan Nomor 140/SK.97-
Pemdes/1991 tanggal 16 Januari 1991.
I. KONDISI GEOGRAFIS
Secara umum kondisi fisik Desa Cangkuang kulon dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Letak Desa :
b. Luas Desa :
Luas Desa Cangkuang Kulon relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan luas desa
lain yang ada wilayah Kabupaten Bandung, yaitu : ± 214,494 Ha yang terbagi atas :
c. Batas Desa :
2) Orbitasi
3) Keadaan Cuaca
Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Desa Cangkuang Kulon berupa lahan kering
seluas ± 195,294 Ha dan lahan basah ± 19,200 Ha, dimanfaatkan oleh masyarakat
seoptimal mungkin. Lahan basah sekalipun semakin hari semakin menyempit oleh
karena alih fungsi menjadi kawasan industri/pabrik dan pemukiman, sisanya masih
dimanfaatkan untuk ditanami padi, sayuran/kangkung dan perikanan darat.
Sedangkan lahan kering dimanfaatkan untuk perumahan dan halaman/pekarangan
rumah dan sumber daya alam yang berupa galian C dan lain-lain tidak ada.
5) Pembagian Wilayah
Desa Cangkuang Kulon dibagi dalam beberapa wilayah kerja terdiri dari :
a. Dusun : 4 Dusun
b. Rukun Warga (RW) : 23 RW
c. Rukun Tetangga (RT) : 139
1. RW.01 Situtarate 10
Jumlah : RW 37
4. RW.08 Sayuran 06
Jumlah : RW 39
1. RW.10 Cibogo 04
2. RW.11 Ciparayhilir 04
Jumlah 26
1. RW.14 Cilebak 04
Jumlah : RW 37
Jumlah 49.020
Jumlah 49.020
4. Hindu 541
5 Budha 424
Jumlah 49.020
VISI
Terwujudnya masyarakat Desa Cangkuang Kulon yang sejahtera dan dinamis dalam nuansa
religious dan berwawasan lingkungan sebagai daerah penyangga kota.
MISI
1. Menciptakan pemerintahan desa yang bersih, amanah dan transparan serta berorientasi
pada optimalisasi pelayanan kepada masyarakat;
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat dengan menggali dan
memberdayakan potensi-potensi sosial ekonomi masyarakat;
3. Peningkatan pembangunan infrastruktur perdesaan dengan berorientasi pada
peningkatan partisipasi, gotong-royong dan swadaya masyarakat;
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berbasis iman dan taqwa;
C. PRIORITAS DESA
Sebagai tindak lanjut strategi dan arah kebijakan desa, Pemerintah Desa Cangkuang Kulon
menyusun skala prioritas kegiatan tahun berjalan berdasarkan hasil musyawarah rencana
pembangunan (musrenbangdes) yang dipilih berdasarkan urgensi kegiatan dan berpedoman
kepada RPJMDes.
1) Dalam Bidang Pemerintahan, Tahun 2016 memprioritaskan kebijakan kepada
peningkatan pelayanan kepada masyarakat melalui :
a. Peningkatan Sumber Daya Aparatur, yaitu pelaksanaan kegiatan pelatihan dan
pembinaan perangkat desa, PKK, serta RW yang dibiayai oleh APBDes;
b. Peningkatan kesejahteraan perangkat desa, BPD, dan lembaga kemasyarakat desa,
melalui honorarium, insentif, tunjangan, dan lain sebagainya;
c. Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran antara lain pembangunan mushala
desa, penambahan peralatan kantor, komputer, ATK, mebeler, kursi aula, sound
system, dan perlengkapan pendukung lainnya;
d. Pelaksanaan Pemilihan pengurus RW dan RT di lingkungan Desa Cangkuang Kulon
yang telah habis masa bhaktinya;
e. Penyediaan database kependudukan berupa kegiatan pendataan data dasar keluarga.
3) Bidang Kemasyarakatan, tahun 2016 melalui kegiatan sosial yang dianggarkan dalam
APDes Tahun 2016 telah disalurkan beberapa bantuan stimulant berupa bantuan
seperti :
a. Penanggulangan Kemiskinan melalui program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak
Huni yang dibiayai oleh APBD;
b. Peningkatan Pendidikan Dasar, berupa bantuan kepada siswa SD dan SMP tidak
mampu, bantuan sarana dan prasarana PAUD dan posyandu dari program ADPD;
c. Bantuan untuk sarana-sarana ibadah.
d. Fasilitasi bantuan korban gemba melalui pembentukan kelompok
penanggulangan korban gemba;
e. Dan kegiatan lainnya.
A. Strategi
a. Melaksanakan pembangunan secara bertahap,
b. Memanfaatkan berbagai bantuan Pemerintah bagi kepentingan pembangunan masyarakat
secara menyeluruh,
c. Mengadakan kerja sama antar desa dan pihak lain,
d. Menggali potensi desa,
e. Meningkatkan kerja sama antar lembaga pemerintahan desa,
f. Meningkatkan sumber daya aparatur desa,
g. Melakukan pembinaan RT/RW,
h. Meningkatkan peranan dan partisipasi masyarakat,
i. Menumbuh dan mengembangkan budaya gotong royong masyarakat,
j. Pemberdayaan masyarakat dan lembaga pemerintahan desa.
Urusan hak asal usul Desa yang menjadi entitas dalam penyelenggaraan Pemerintahan di
Desa meliputi hak untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan asal usul dan adat istiadat yang tidak bertentangan dengan perundang-undangan. Hal ini
tercermin dalam kewenangan Desa untuk membuat Peraturan Desa bersama-sama dengan
Badan Permusyawaratan Desa.
Tahun 2016 Pemerintah Desa bersama dengan BPD telah menghasilkan produk hukum
berupa Peraturan Desa sebanyak 3 (tiga) buah, yaitu :
1. Peraturan Desa Nomor 01 Tahun 2016 tentang Rencana kerja pembangunan desa
2. Peraturan Desa Nomor 02 Tahun 2016 tentang Rencana anggaran pendapatan dan
belanja desa
3. Peraturan Desa Nomor 03 Tahun 2016 tentang perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa;
Pelaksanaan urusan hak asal usul desa terintegrasi dalam pelaksanaan urusan-urusan
pemerintahan desa lainnya dengan melibatkan seluruh elemen pemerintahan desa, dan lembaga
kemasyarakatan.
Pelaksanaan kegiatan khususnya di lingkup Pemerintah Desa telah disesuaikan dengan
rincian tugas pokok dan fungsi masing-masing satuan tugas perangkat yang terdiri dari
kesekretariatan, pelaksana teknis lapangan, dan unsur kewilayahan.
Berikut ini susunan perangkat Desa Cangkuang Kulon :
Gambaran dari pelaksanaan kegiatan Desa tahun 2013 sampai tahun 2016 tertuang
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tiap tahun sebagai acuan kegiatan
pelaksanaan pembangunan, baik di bidang Pemerintahan, Pembangunan dan kemasyarakatan.