Anda di halaman 1dari 126

BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

BAGIAN I
PENDAHULUAN

Pembelajaran mahasiswa DIII Kebidanan baik di kelas maupun di lahan praktik (pengalaman
klinik) dirancang untuk mempersiapkan lulusannya yang profisien/mahir dalam memberikan
atau menyediakan asuhan kebidanan yang komprehensif.

Tujuan praktik mahasiswa D III Kebidanan adalah untuk mengintegrasikan, melengkapi, dan
memantapkan penguasaan seluruh kompetensi yang harus diperoleh mahasiswa selama
pendidikan serta untuk memberikan pengalaman profesional sebagai bidan. Untuk mencapai
hal tersebut ditempuh beberapa strategi diantaranya adalah setelah mendapatkan
pembelajaran di kelas dan laboratorium, mahasiswa dituntut agar dapat mengaplikasikan
pengetahuan yang telah dimilikinya terhadap kasus nyata di lahan praktik.

Dalam pembelajaran praktik klinik digunakan pendekatan preceptoring dan mentoring.


Dalam proses preceptoring/mentoring ini diterapkan konsep self-directed learning dimana
hal ini sangat tergantung pada proses pembelajaran baik di kelas maupun di lahan praktik.

Pemeran utama dalam proses preceptoring/mentoring ini adalah mahasiswa. Ketika


mahasiswa melakukan serangkaian kegiatan (misalnya: membaca informasi yang berkaitan
dengan kebidanan, melakukan observasi terhadap setiap demonstrasi, menyelesaikan latihan
keterampilan, mempraktikkan keterampilan klinik, preseptor/mentor bertindak sebagai
pendamping dan pengamat.

Dua hal penting yang harus dikuasai dalam proses pembelajaran klinik KDPK oleh seorang
mentor/preseptor adalah mahir/profisien dalam kemampuan klinik KDPK dan memiliki
kemampuan dasar mengajar sebagai fasilitator, teacher, guidance, motivator, advokator dan
evaluator.

BAGIAN II
PRINSIP-PRINSIP UMUM

Prodi Kebidanan Bandung 1


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

A. DISKRIPSI

Buku Panduan KDPK ini dapat membantu preseptor/mentor untuk lebih efektif dalam
bimbingan pembelajaran praktik klinik KDPK. Buku pedoman ini berisi berbagai point
penting yang harus preseptor/mentor ketahui sehingga pembelajaran KDPK di kelas dan di
klinik akan lebih efektif, termasuk bagaimana perencanaan untuk pembelajaran, menyiapkan
lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan menilai kompetensi mahasiswa. Sesuai
dengan model pembelajaran praktik klinik dengan preseptorship/mentorship, maka proses
bimbingan yang diberikan preseptor/mentor harus memperhatikan tingkat pencapaian
keterampilan mahasiswa sehingga pendekatan dan metoda bimbingan pada tahap akuisisi,
kompeten dan profisien harus dibedakan.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN KLINIK KDPK

1. Melakukan persiapan pasien baru, meliputi:


a. Menyiapkan tempat tidur
b. Menerima pasien baru
2. Melakukan pencegahan infeksi, meliputi:
a. Mencuci tangan
b. Memakai pelindung diri (sarung tangan, masker, kaca mata, dan apron)
c. Melakukan pemrosesan alat bekas pakai (dekontaminasi dan cuci bilas)
d. Melakukan desinfeksi tingkat tinggi (DTT) dan sterilisasi
e. Melakukan pengelolaan sampah dan bahan bekas pakai
3. Melakukan pemeriksaan fisik, meliputi:
a. Melakukan pemeriksaan tanda vital
b. Melakukan pemeriksaan umum dan khusus
4. Membantu pasien melakukan perawatan diri dan higiene lingkungan, meliputi:
a. Memandikan pasien di tempat tidur
b. Melakukan oral higiene
c. Melakukan vulva higiene
d. Mengganti alat tenun tanpa memindahkan pasien
5. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigen, meliputi:
a. Memberikan oksigen
b. Melakukan pengisapan lendir (suction)
c. Membantu pasien batuk efektif
d. Membantu pasien latihan nafas dalam
6. Melakukan pemenuhan kebutuhan cairan dan transfusi darah, meliputi:
a. Mengukur intake dan output cairan
b. Memberikan cairan melalui Infus
c. Menghitung tetesan infus
d. Mengganti cairan infus
e. Melepas infus
f. Melaksanakan transfusi darah
7. Melakukan pemenuhan kebutuhan nutrisi, meliputi:
a. Membantu pasien makan
b. Memasang sonde/pipa penduga lambung
c. Memberikan nutrisi per sonde / melalui pipa penduga lambung
d. Melepas sonde/penduga lambung
8. Melakukan pemenuhan kebutuhan eliminasi, meliputi:
a. Membantu pasien buang air kecil (BAK) dengan urinal

Prodi Kebidanan Bandung 2


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

b. Membantu pasien buang air kecil (BAB) dengan pispot


c. Melakukan kateterisasi / douwer kateter
d. Melepas kateter / douwer kateter
9. Melakukan pemenuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat, meliputi:
a. Mengatur posisif fowler dan semi fowler
b. Mengatur posisi trendelenburg
c. Mengatur posisi dorsal recumbent
d. Mengatur posisi lithotomi
e. Mengatur posisi genu pectoral/knee chest
f. Membantu pasien memenuhi kebutuhan ambulasi dan mobilisasi
10. Melakukan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman (manajemen nyeri) , meliputi:
a. Membantu teknik relaksasi
b. Melakukan teknik distraksi
c. Melakukan terapi kompres hangat
d. Melakukan terapi kompres dingin
11. Melakukan perawatan post-operasi dan perawatan luka, meliputi:
a. Melakukan perawatan luka operasi
b. Melakukan pengangkatan jahitan (hecting-up)
12. Melakukan pemberian obat, meliputi:
a. Memberikan obat melalui mulut (per oral)
b. Memberikan obat melalui intravena (IV) secara langsung, secara tidak langsung
(melalui wadah cairan intravena), dan melalui selang intravena)
c. Memberikan obat melalui intramuskuler (IM)
d. Memberikan obat melalui subcutan (SC)
e. Memberikan obat melalui intracutan (IC)
f. Memberikan obat melalui rektum (per rectal)
g. Memberikan obat melalui vagina (per vaginam)
h. Memberikan obat melalui kulit
i. Memberikan obat melalui mata
j. Memberikan obat melalui telinga
k. Memberikan obat melalui hidung
13. Melakukan persiapan, pemeriksaan laboratorium dan diagnostik, meliputi:
a. Mengambil Urin pada Wanita Untuk Bahan Pemeriksaan
b. Mengambil Urin pada Pasien Yang Memakai Kateter
c. Mengambil Feses Untuk Bahan Pemeriksaan
d. Mengambil Darah Untuk Bahan Pemeriksaan
e. Mengambil Sputum Untuk Bahan Pemeriksaan
f. Melakukan Pemeriksaan Glukosa Urin (Urin Reduksi)
g. Melakukan Pemeriksaan Protein Urin
h. Melakukan Pemeriksaan HB Sahli
i. Melakukan Persiapan Pasien untuk USG
j. Melakukan Persiapan Pasien untuk Rontgen
k. Melakukan Persiapan Pasien untuk Pap Smear (Papanicolaou Smear)
14. Melakukan keterampilan menghadapi pasien dalam keadaan terminasi dan perawatan
jenazah, meliputi:
a. Mendampingi Pasien Dalam Keadaan Terminal
b. Melakukan Perawatan Jenazah

C. PRASYARAT MAHASISWA

Prodi Kebidanan Bandung 3


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

Mengacu pada kurikulum pendidikan D III Kebidanan berdasarkan SK Menteri Kesehatan


No. HK.00.06.2.4.1583 dijabarkan kompetensi berdasarkan peran dan fungsi Bidan.
Kurikulum Nasional Pendidikan D III Kebidanan tahun 2002 terdiri dari 110 SKS, dengan
perbandingan teori dan Praktik 45,5 %:54,5%, dengan pembelajaran praktik mencapai 2400
jam.
Untuk mencapai kompetensi keterampilan klinik KDPK melalui praktik klinik, mahasiswa
harus memenuhi prasyarat, yaitu telah lulus mata kuliah KDPK yang dilaksanakan pada
Semester I (satu).

D. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MAHASISWA

1. Mengenal preseptor/mentor
2. Mengikuti program orientasi lingkungan belajar klinik
3. Membaca kembali penuntun belajar/Instrument penilaian
4. Mereview materi-materi KDPK dengan referensi terbaru dan berdasarkan hasil evidence
based.
5. Menghadiri pertemuan pra dan pasca klinik.
6. Menghadiri jadwal dinas dan secara aktif berpartisipasi dalam semua kegiatan
7. Mendemonstrasikan seluruh keterampilan klinik dalam KDPK dengan menggunakan
penuntun belajar dan instrument penilaian.
8. Melakukan redemonstrasi seluruh keterampilan klinik dalam KDPK dengan
menggunakan penuntun belajar.
9. Mendiskusikan dengan preseptor/mentor tentang KDPK dan melatih keterampilan
klinik sampai tahap profisien.
10. Mendiskusikan dengan preseptor/mentor keterampilan klinik yang belum dipahami atau
belum dikuasai.
11. Memastikan bahwa buku pencatatan dan format laporan telah ditanda tangani oleh
preseptor/mentor.
12. Mencari setiap kesempatan untuk belajar lebih banyak
13. Mempersiapkan diri untuk ujian pencapaian keterampilan klinik yang telah dipelajari.
14. Mendiskusikan dengan preseptor/mentor tentang kesiapan untuk diuji dan pengaturan
waktunya.
15. Mematuhi semua protap dan peraturan praktik klinik.

E. PERILAKU PROFESIONAL BIDAN

1. Berpegang teguh pada filosofi , etika profesi dan aspek legal.


2. Bertanggung jawab dan mempertanggung-jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya.
3. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir.
4. Menggunakan cara pencegahan universal untuk penyakt penularan dan stragi
pengendalian infeksi.
5. Melakukan konsultasi dan rujukan yang tepat dalam memberikan asuhan kebidanan.
6. Menghargai budaya setempat sehubungan dengan praktek kesehatan, kehamilan,
kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak.
7. Menggunakan model kemitraan dalam bekerjasama dengan kaum wanita/ibu agar
mereka dapat menentukan pilihan yang telah di informasikan tentang semua aspek
asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas
kesehatannya sendiri.
8. Menggunakan keterampilan mendengar dan memfasilitasi.
9. Bekerjasama dengan pertugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
kepada ibu dan keluarga.
10. Advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan

Prodi Kebidanan Bandung 4


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

F. PRINSIP-PRINSIP ASUHAN KEBIDANAN

Asuhan kebidanan merupakan metoda pemberian asuhan yang berbeda dengan model
praktik kedokteran. Diharapkan mahasiswa dapat memahami apa perbedaannya dan bisa
menjelaskan prinsip-prinsip yang memberi batasan tentang asuhan kebidanan. Bidan-bidan
di seluruh dunia sependapat bahwa prinsip asuhan kebidanan adalah sebagai berikut:
1. Memahami bahwa kehamilan, persalinan dan kelahiran anak merupakan suatu
proses alamiah dan fisiologis.
2. Menggunakan cara-cara yang sederhana, tidak melakukan intervensi tanpa adanya
indikasi sebelum menggunakan teknologi canggih.
3. Aman, berdasarkan fakta, dan memberi kontribusi pada keselamatan jiwa ibu.
4. Terpusat pada ibu, bukan terpusat pada pemberi asuhan kesehatan/lembaga (Sayang
Ibu).
5. Menjaga privasi serta kerahasiaan ibu.
6. Membantu ibu agar merasa aman, nyaman, dan didukung secara emosional.
7. Memastikan bahwa kaum ibu mendapatkan informasi, penjelasan dan konseling
yang cukup
8. Mendorong ibu dan keluarga agar menjadi peserta aktif dalam membuat keputusan
setelah mendapat penjelasan mengenai asuhan yang akan mereka dapatkan.
9. Menghormati aspek budaya setempat, kebiasaan, praktik-praktik adat, dan keyakinan
agama.
10. Memantau kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual dan sosial ibu/keluarganya
selama kehamilan, persalinan / kelahiran anak dan sampai 40 hari pasca salin.
11. Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

BAGIAN III
PROSES BIMBINGAN KLINIK

A. STARTEGI PEMBELAJARAN KDPK

Target KDPK tercantum dalam daftar target KDPK, yang didokumentasikan secara rinci
dalam buku pencapaian terget mahasiswa.
Untuk mencapai target kompetensi KDPK, strategi yang digunakan adalah:
- Mahasiswa harus memenuhi prasyarat peserta didik
- Mahasiswa telah melakukan praktikum di laboratorium kelas dan lulus dalam
pengujian dengan model/simulasi
- Mahasiswa melakukan praktik klinik KDPK dengan pencapaian target sebesar 100%
dengan bimbingan intensif dari preseptor.
Tahapan-tahapan tersebut diharapkan dapat memenuhi pencapaian tujuan belajar (learning
objective) KDPK sehingga mahasiswa kompeten dalam kompetensi tersebut.

Prodi Kebidanan Bandung 5


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

B. METODE PEMBELAJARAN

Untuk mencapai tujuan kompetensi KDPK digunakan berbagai metode pembelajaran baik
pada saat pembelajaran di kelas maupun di lahan praktik, diantaranya adalah:
- Studi kasus
- Pembelajaran berkelompok (brain storming, diskusi, demontrasi)
- Bedsite teaching
- Coaching
- Belajar mandiri
- Penugasan
- Peer Review
- Visite
- Reflectif learning

C. BAHAN PENUNJANG PEMBELAJARAN

- Berbagai text book, e-book dan berbagai sumber untuk KDPK


- Buku panduan KDPK untuk preseptor/mentor
- Buku panduan KDPK untuk mahasiwa
- Model tubuh pasien (poppy)
- Instrument/alat dan bahan tindakan

BAGIAN IV
EVALUASI PEMBELAJARAN KLNIK
KDPK

Evaluasi dilakukan sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai dalam kompetensi KDPK.
Evaluasi dilaksanakan baik secara formatif maupun sumatif dan dilaksanakan dengan
demonstrasi pada model maupun pada saat praktik klinik pada kasus nyata.

A. Penilaian Formatif

Tes formatif dilakukan selama proses pembelajaran praktik klinik untuk melihat
perkembangan dan mengidentifikasi kesulitan mahasiswa dalam praktik sehingga hambatan
selama pembelajaran praktik dapat diketahui secara dini.
Untuk melihat perkembangan mahasiswa, berikut ini beberapa hal yang harus di perhatikan
oleh mahasiswa dalam tes formatif yaitu :

- Mahasiswa harus siap untuk dilakukan pengukuran kompetensi KDPK selama


proses.

Prodi Kebidanan Bandung 6


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

- Mendiskusikan dan menyusun rencana tindak lanjut pasca umpan balik


- Memperbaiki kinerja berdasarkan umpan balik dari preseptor dengan tetap
menggunakan penuntun belajar
- Mencacat setiap perkembangan pencapaian kompetensi dan target pada logbook

B. Penilaian Sumatif

Tes sumatif dilaksanakan pada setiap akhir proses pembelajaran suatu keterampilan baru
dimana mahasiswa menyatakan kesiapan untuk dilakukan pengukuran pencapaian
keterampilan yang dapat dilaksanakan selama periode praktik klinik. Untuk mereview dan
menganalisis secara lengkap bukti bahwa mahasiswa sudah kompeten dimungkinkan adanya
tambahan waktu.
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh mahasiswa dalam penilaian sumatif :

- Jika mahasiswa sudah merasa kompeten dan siap untuk diuji, menghubungi
preseptor/mentor untuk persiapan sebagai berkut :
a. Kontrak waktu pelaksanaan ujian sumatif, hari, tanggal dan jam serta lama ujian
b. Mendiskusikan kriteria-kinerja minimal yang harus dikuasai termasuk hal-hal
kritis untuk unit kompetensi KDPK
c. Mendiskusikan alat-alat yang digunakan
d. Mendiskusikan prosedur tindakan
e. Mendiskusikan orang yang terlibat dan dapat dihubungi dalam pelaksanaan ujian
f. Mendiskusikan tentang peraturan dan etika dan keamanan yang berhubungan
dengan tindakan KDPK
g. Mendiskusikan tingkat pencapaian/penguasaan keterampilan KDPK dengan
keputusan kompeten dan tidak kompeten
Status kompeten dapat dinilai apabila mahasiswa dapat memenuhi persyaratan
stándar kompetensi yang telah ditentukan oleh profesi. Hal ini dilaksanakan
untuk menjamin bahwa mahasiswa berpraktik mandiri secara efektif dan aman.
Kualifikasi penilaian pada tes sumatif ini hanya ada dua keputusan yang dapat
diambil yaitu kompeten dan tidak kompeten. Yang disebut kompeten adalah
mahasiswa secara konsisten mendemonstrasikan seluruh langkah-langkah klinis
sesuai dengan standar dan diberikan nilai A (4.00). Batas lulus jika mahasiswa
mendemontrasikan langkah-langkah kritis dan diberikan nilai B (2.75).
h. Pada akhir ujian kandidat (mahasiswa) dan asesor
(penilai) menandatangani keputusan hasil pengujian pada lembar instrumen
pengujian
i. Mahasiswa menerima umpan balik dan untuk
ditindaklanjuti pada praktik berikutnya

Prodi Kebidanan Bandung 7


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

BAGIAN V
LOGBOOK KDPK

A. DAFTAR TARGET KETERAMPILAN KLINIS KDPK

NO KOMPETENSI TARGET

1. Melakukan persiapan menerima pasien baru:


a. Menyiapkan tempat tidur terbuka 5
b. Menyiapkan tempat tidur tertutup 5
c. Menerima pasien baru:
 Memindahkan pasien dari branchard ke tempat tidur atau 5
sebaliknya
 Memindahkan pasien dari kursi roda ke tempat tidur atau 5
sebaliknya
d. Melakukan anamnesa 5
2. Melakukan pemeriksaan fisik:
a. Melakukan pemeriksaan fisik 5
umum
b. Melakukan pemeriksaan tanda vital: 25
 Melakukan pemeriksaan tekanan darah 25
 Melakukan pemeriksaan denyut nadi 25
 Melakukan pemeriksaan suhu 25
 Melakukan pemeriksaan pernafasan
3. Membantu perawatan diri pasien dan higiene lingkungan:
a. Memandikan pasien di atas tempat tidur 5
b. Melakukan oral higiene 5
c. Melakukan vulva higiene 5
d. Mengganti alat tenun tanpa memindahkan pasien 5

Prodi Kebidanan Bandung 8


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

4. Melakukan pencegahan infeksi:


a. Melakukan pemrosesan alat (dekontaminasi dan cuci bilas) 10
b. Melakukan desinfeksi tingkat tinggi (DTT) atau sterilisasi
10
5. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigen:
a. Memberikan oksigen 5
b. Melakukan pengisapan lendir 5
c. Membantu pasien batuk efektif 5
d. Membantu pasien teknik nafas dalam 5
6. Melakukan pemenuhan kebutuhan cairan dan transfusi darah:
a. Memberikan cairan melalui infus (pemasangan infus) 10
b. Menghitung kebutuhan cairan melalui infus (tetesan infus) 10
c. Mengukur intake dan output cairan 10
d. Mengganti cairan infus 10
e. Melepas infus 10
f. Melaksanakan transfusi darah 2
7. Melakukan pemenuhan kebutuhan nutrisi:
a. Membantu pasien makan 5
b. Memasang sonde/pipa penduga lambung 2
c. Memberikan nutrisi per sonde 5
d. Melepas sonde/pipa penduga lambung 2
8. Melakukan pemenuhan kebutuhan eliminasi:
a. Membantu pasien buang air kecil (BAB) dengan pispot/urinal 5
b. Melakukan kateterisasi / douwer kateter
c. Melepas kateter / douwer kateter 5
5
9. Melakukan pemenuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat:
a. Mengatur posisif fowler dan semi fowler 2
b. Mengatur posisi trendelenburg 2
c. Mengatur posisi dorsal recumbent 2
d. Mengatur posisi lithotomi 2
e. Mengatur posisi genu pectoral/knee chest 2
f. Membantu pasien memenuhi kebutuhan ambulasi dan mobilisasi 2
10. Melakukan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman (manajemen nyeri):
a. Membantu teknik relaksasi
b. Melakukan teknik distraksi 2
c. Melakukan terapi kompres hangat 2
d. Melakukan terapi kompres dingin 2
2
11. Melakukan perawatan post-operasi dan perawatan luka:
a. Melakukan perawatan luka operasi 5
b. Melakukan pengangkatan jahitan (hecting-up) 2
12. Melakukan pemberian obat:
a. Memberikan obat melalui mulut (per oral) 5
b. Memberikan obat melalui intravena (IV) secara langsung, secara 5/5/5
tidak langsung (melalui wadah cairan intravena), dan melalui
selang intravena)
c. Memberikan obat melalui intramuskuler (IM) 5
d. Memberikan obat melalui subcutan (SC) 5
e. Memberikan obat melalui intracutan (IC) 5
f. Memberikan obat melalui rektum (per rectal) 2
g. Memberikan obat melalui vagina (per vaginam) 2
h. Memberikan obat melalui kulit 2
i. Memberikan obat melalui mata 2

Prodi Kebidanan Bandung 9


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

j. Memberikan obat melalui telinga 2


k. Memberikan obat melalui hidung 2
13. Melakukan persiapan, pemeriksaan laboratorium dan diagnostik,
meliputi:
a. Mengambil Urin pada Wanita Untuk Bahan Pemeriksaan 2
b. Mengambil Urin pada Pasien Yang Memakai Kateter 2
c. Mengambil Feses Untuk Bahan Pemeriksaan 2
d. Mengambil Darah Untuk Bahan Pemeriksaan 2
e. Mengambil Sputum Untuk Bahan Pemeriksaan 2
f. Melakukan Persiapan Pasien untuk USG 2
g. Melakukan Persiapan Pasien untuk Rontgen 2
h. Melakukan Persiapan Pasien untuk Pap Smear (Papanicolaou 2
Smear)
14. Melakukan keterampilan menghadapi pasien dalam keadaan
terminasi dan perawatan jenazah, meliputi:
A. Mendampingi Pasien Dalam Keadaan Terminal 2
B. Melakukan Perawatan Jenazah 2

B. PENUNTUN BELAJAR KDPK

PENUNTUN BELAJAR
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR TERBUKA

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N /A : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini

LANGKAH/TUGAS KASUS
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Mempersiapkan alat-alat tenun untuk tempat tidur terbuka secara
ergonomis*, meliputi :
a. Tempat tidur*, kasur, dan bantal
b. Baki dan alasnya 1 buah, berisi :
c. Laken/seprai besar 1 buah
d. Perlak 1 buah
e. Steeklaken/seprai kecil 1 buah
f. Boven laken 1 buah
g. Selimut 1 buah
h. Sarung bantal 1 buah
* Alat tenun disusun secara ergonomis sesuai dengan urutan pemakaian
(yang akan digunakan duluan diletakkan paling atas, begitu seterusnya).
* Kalau tempat tidur yang digunakan beralas papan, maka perlu tambahan
alas kasur 1 buah.
PROSEDUR
2. Mencuci tangan sesuai prosedur

Prodi Kebidanan Bandung 10


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
3. Mengatur tempat tidur, kasur dan bantal (diatur sedemikian rupa sehingga
memudahkan petugas menyiapkan tempat tidur terbuka).
4. Memasang laken/seprai besar dengan benar dan rapi dengan garis tengah
lipatannya secara tepat berada di tengah kasur/tempat tidur. Bagian atas
laken/seprai dimasukkan di bawah kasur bagian kepala ± 25 cm di bawah
kasur dan bagian bawah laken/seprai juga dimasukkan dibawah kasur
bagian kaki ± 25 cm.
5. Mengatur kedua sisi samping seprai atau tempat tidur dengan sudut 90 0,
lalu memasukkannya ke bawah kasur.
6. Memasang perlak di tengah tempat tidur.
 Upayakan simetris/ sama panjang antara sisi kanan dan kiri tempat
tidur.
7. Memasang steeklaken (seprai kecil) di atas perlak dan memasukkan
bagian sisinya bersamaan dengan perlak ke bawah kasur.
 Upayakan simetris/ sama panjang antara sisi kanan dan kiri tempat
tidur.
8. Memasang boven laken (alas selimut) secara terbalik dengan garis tengah
berada di tengah kasur/tempat tidur. Menempatkan tepi atas boven laken
berada tepat di tepi atas bagian kepala pada kasur/tempat tidur, dan
bagian bawah dimasukkan ke bawah kasur.
9. Memasang selimut dengan garis tengah berada di tengah tempat tidur.
Menempatkan tepi atas selimut ± 50 cm dari tepi atas kasur bagian kepala
dan memasukkan bagian bawah selimut ke bawah kasur.
10. Mengatur kedua sisi samping bovenlaken dan selimut bagian bawah/kaki
dengan membentuk sudut 900
11. Melipat bagian atas boven laken tepat di atas selimut
12. Memasang sarung bantal dan menempatkan bantal dengan bagian yang
terbuka berlawanan arah dengan pintu.
13. Mencuci tangan sesuai prosedur

Prodi Kebidanan Bandung 11


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR TERTUTUP

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai urutan
(apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A

LANGKAH/TUGAS KASUS
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Mempersiapkan alat-alat tenun untuk tempat tidur tertutup secara
ergonomis*, meliputi :
a. Tempat tidur*, kasur, dan bantal
b. Baki dan alasnya 1 buah, berisi :
c. Laken/seprai besar 1 buah
d. Perlak 1 buah
e. Steeklaken/seprai kecil 1 buah
f. Boven laken 1 buah
g. Selimut 1 buah
h. Sarung bantal 1 buah
i. Over laken 1 buah
* Alat tenun disusun secara ergonomis sesuai dengan urutan pemakaian
(yang akan digunakan duluan diletakkan paling atas, begitu seterusnya).
* Kalau tempat tidur yang digunakan beralas papan, maka perlu tambahan
alas kasur 1 buah.
PROSEDUR
2. Mencuci tangan sesuai prosedur
3. Mengatur tempat tidur, kasur dan bantal (diatur sedemikian rupa sehingga
memudahkan petugas menyiapkan tempat tidur terbuka).

Prodi Kebidanan Bandung 12


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
4. Memasang laken/seprai besar dengan benar dan rapi dengan garis tengah
lipatannya secara tepat berada di tengah kasur/tempat tidur. Bagian atas
laken/seprai dimasukkan di bawah kasur bagian kepala ± 25 cm di bawah
kasur dan bagian bawah laken/seprai juga dimasukkan dibawah kasur
bagian kaki ± 25 cm.
5. Mengatur kedua sisi samping seprai atau tempat tidur dengan sudut 90 0,
lalu memasukkan ke bawah kasur.
6. Memasang perlak di tengah tempat tidur.
 Upayakan simetris/ sama panjang antara sisi kanan dan kiri tempat
tidur.
7. Memasang steeklaken (seprai kecil) di atas perlak dan memasukkan
bagian sisinya bersamaan dengan perlak ke bawah kasur.
 Upayakan simetris/ sama panjang antara sisi kanan dan kiri tempat
tidur.
8. Memasang boven laken (alas selimut) secara terbalik dengan garis tengah
berada di tengah kasur/tempat tidur. Menempatkan tepi atas boven laken
berada tepat di tepi atas bagian kepala pada kasur/tempat tidur, dan
bagian bawah dimasukkan ke bawah kasur.
9. Memasang selimut dengan garis tengah beradadi tengah tempat tidur.
Menempatkan tepi atas selimut ± 50 cm dari tepi atas kasur bagian kepala
dan memasukkan bagian bawah selimut ke bawah kasur.
10. Mengatur kedua sisi samping bovenlaken dan selimut bagian bawah/kaki
dengan membentuk sudut 900
11. Melipat bagian atas boven laken tepat di atas selimut
12. Memasang sarung bantal dan menempatkan bantal dengan bagian yang
terbuka berlawanan arah dengan pintu.
13. Memasang overlaken/seprai penutup dengan garis tengah berada di
tengah tempat tidur/kasur dengan tepi atas laken berada di tepi atas bagian
kepala kasur dan tepi bawah laken berada di tepi atas bagian kaki kasur.*
14. Mencuci tangan sesuai prosedur

*Untuk mempersiapkan tempat tidur tertutup sama halnya dengan menyiapkan tempat tidur
terbuka, hanya dengan menambah overlaken/seprai penutup saja dengan tujuan untuk
menutup tempat tidur agar tidak kotor sebelum digunakan.

Prodi Kebidanan Bandung 13


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR PASCA BEDAH

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai urutan
(apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A

LANGKAH/TUGAS KASUS
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Mempersiapkan alat-alat tenun untuk tempat tidur pasca bedah secara
ergonomis*, meliputi :
a. Tempat tidur*, kasur, dan bantal
b. Baki dan alasnya 1 buah, berisi :
c. Laken/seprai besar 1 buah
d. Perlak 1 buah
e. Steeklaken/seprai kecil 1 buah
f. Boven laken 1 buah
g. Selimut 1 buah
h. Sarung bantal 1 buah
i. Buli-buli panas 2 buah
* Alat tenun disusun secara ergonomis sesuai dengan urutan pemakaian
(yang akan digunakan duluan diletakkan paling atas, begitu seterusnya).
* Kalau tempat tidur yang digunakan beralas papan, maka perlu
tambahan alas kasur 1 buah.
PROSEDUR
2. Mencuci tangan sesuai prosedur
3. Mengatur tempat tidur, kasur dan bantal (diatur sedemikian rupa
sehingga memudahkan petugas menyiapkan tempat tidur terbuka).
4. Memasang laken/seprai besar dengan benar dan rapi dengan garis
tengah lipatannya secara tepat berada di tengah kasur/tempat tidur.
Bagian atas laken/seprai dimasukkan di bawah kasur bagian kepala ±
25 cm di bawah kasur dan bagian bawah laken/seprai juga dimasukkan
dibawah kasur bagian kaki ± 25 cm.
5. Mengatur kedua sisi samping seprai atau tempat tidur dengan sudut 90 0,
lalu memasukkan ke bawah kasur.

Prodi Kebidanan Bandung 14


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
6. Memasang perlak di tengah tempat tidur.
 Upayakan simetris/ sama panjang antara sisi kanan dan kiri tempat
tidur.
7. Memasang steeklaken (seprai kecil) di atas perlak dan memasukkan
bagian sisinya bersamaan dengan perlak ke bawah kasur.
 Upayakan simetris/ sama panjang antara sisi kanan dan kiri tempat
tidur.
8. Memasang boven laken (alas selimut) secara terbalik dengan garis
tengah berada di tengah kasur/tempat tidur. Menempatkan tepi atas
boven laken berada tepat di tepi atas bagian kepala pada kasur/tempat
tidur, dan bagian bawah dimasukkan ke bawah kasur.
9. Memasang selimut dengan garis tengah beradadi tengah tempat tidur.
Menempatkan tepi atas selimut ± 50 cm dari tepi atas kasur bagian
kepala dan memasukkan bagian bawah selimut ke bawah kasur.
10. Mengatur kedua sisi samping bovenlaken dan selimut bagian
bawah/kaki dengan membentuk sudut 900
11. Melipat bagian atas boven laken tepat di atas selimut
12. Memasang sarung bantal dan menempatkan bantal dengan bagian yang
terbuka berlawanan arah dengan pintu.
13. Menempatkan dua buah buli-buli panas yang telah diisi air panas
masing-masing pada bagian sudut kanan dan kiri bawah/bagian kaki
tempat tidur di bawah bovenlaken dan selimut dengan penutup buli-buli
panas mengarah keluar.
 Hal ini dilakukan ± 10-15 menit sebelum pasien dipindahkan ke
tempat tidur dengan tujuan untuk menghangatkan tempat tidur bagi
pasien pasca bedah.
 Sebelum menempatkan buli-buli panas, pastikan penutup buli-buli
panas telah tertutup rapat untuk mencegah keluarnya air yang dapat
membasahi kasur/tempat tidur.
 Pada saat pasien akan dipindahkan ke tempat tidur, buli-buli panas
dapat diangkat kembali dari tempat tidur.
14. Mencuci tangan sesuai prosedur

PENUNTUN BELAJAR

Prodi Kebidanan Bandung 15


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE BRANCHARD


ATAU SEBALIKNYA

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A

LANGKAH/TUGAS KASUS
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Mempersiapkan alat-alat : branchard dan tempat tidur
PROSEDUR
2. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien
3. Mengatur branchard dalam posisi terkunci
4. Membantu mengangkat pasien dengan 2-3 orang
5. Berdiri menghadap pasien
6. Menyilangkan tangan pasien di depan dada
7. Petugas menekuk lutut, kemudian memasukkan tangan ke bawah
tubuh pasien.
8. Petugas pertama meletakkan tangan di bawah leher/bahu dan bawah
pinggang (petugas yang paling besar/tinggi), petugas kedua
meletakkan tangan di bawah pinggan dan panggul pasien, serta orang
ketiga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki (petugas yang
paling kecil/pendek).
Catatan: Jika tubuh pasien besar/gemuk, satu tangan petugas
diselipkan dibawah tubuh pasien dan tangan yang lain melingkari
bagian atas tubuh pasien.
9. Mengangkat bersama-sama dan memindahkan ke branchard
10. Mengatur posisi pasien di branchard.

Catatan:
 Memindahkan pasien dari tempat tidur ke branchard merupakan tindakan
memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan dari tempat tidur ke
branchard.
 Sikap petugas harus ramah, sopan dan komunikatif.

PENUNTUN BELAJAR
MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA
ATAU SEBALIKNYA

Prodi Kebidanan Bandung 16


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A

LANGKAH/TUGAS KASUS
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Mempersiapkan alat-alat : kursi roda atau tempat tidur
PROSEDUR
2. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien
3. Menganjurkan atau membantu pasien untuk duduk di tempat tidur
terlebih dahulu, dengan menganjurkan pasien untuk meletakkan tangan
di samping badannya, dan telapak tangannya menghadap ke bawah.
4. Berdiri di samping tempat tidur, kemudian letakkan tangan pada bahu
pasien.
5. Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang/bantal
6. Bantu pasien untuk turun dan berdiri, dengna mengatur kursi roda dalam
posisi terkunci.
7. Beridirilah menghadap pasien dengan kedua kaki merenggang.
8. Fleksikan lutut dan pinggang anda.
9. Menganjurkan pasien melangkah ke lantai, tahan lutut anda pada lutut
pasien.
10. Membantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi roda.
11. Membantu pasien duduk di kursi dan atur posisi secara nyaman.

Catatan:
Sikap petugas harus ramah, sopan dan komunikatif.

PENUNTUN BELAJAR
MENCUCI TANGAN

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 Kebidanan
Prodi : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
Bandung 17
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS


Persiapan Alat Dan Bahan:
1. Air mengalir
2. Sabun
3. Handuk
4. Sikat (Jika perlu)

Persiapan Petugas/ Bidan


1. Lepaskan semua aksesori di tangan seperti cincin, jam dll
Prosedur
2. Basahi jari tangan, lengan bawah hingga siku dengan air mengalir
3. Lakukan penyabunan (dengan 6 langkah) dan sikat bila perlu.
4. Langkah Pertama : Gosok/ cuci telapak tangan dengan telapak
tangan
5. Langkah Kedua : Gosok/ cuci punggung tangan kanan dengan telak
tangan kiri dan sebaliknya punggung tangan kiri dengan telapak
tangan
6. Langkah Ketiga : Gosok/ cuci sela-sela jari tangan kiri dan kanan
7. Langkah Keempat : Gosok/ cuci punggung jari kanan pada telapak
tangan kiri dan sebaliknya punggung jari kiri pada telapak tangan
kanan
8. Langkah Kelima: Gosok/ cuci ibu jari kanan dan kiri
9. Langkah Keenam: Gosok/ cuci jari-jari tangan kanan pada telapak
tangan kiri dan sebaliknya, jari-jari tangan kiri pada telapak tangan
kanan
10. Langkah Ketujuh: Gosok/ cuci pergelangan tangan kanan hingga
siku dan sebaliknya, pergelangan tangan kiri hingga siku
11. Bilas pada air mengalir hingga bersih (6 langkah: telapak tangan,
punggung tangan, sela-sela jari, punggung jari, ujung jari, ibu jari
dan pergelangan tangan hingga siku).
12. Keringkan dengan handuk bersih dan kering

PENUNTUN BELAJAR
PEMROSESAN ALAT (DEKONTAMINASI DAN CUCI BILAS)

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
Prodi
3 Kebidanan Bandung
: Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri 18
N /A : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Mempersiapkan alat-alat dan perlengkapan, meliputi :
a. Perlengkapan perlindungan diri meliputi :
 Sarung tangan rumah tangga 1 pasang
 Apron/celemek 1 buah
 Kaca mata google 1 buah
 Masker 1 buah
 Alas kaki bertutup
b. Handuk pribadi 1 buah
c. Timer/jam tangan
d. Perlengkapan dekontaminasi :
 Waskom/ember berisi larutan klorin 0,5%
 Waskom/ember berisi air keran
e. Alat & Perlengkapan cuci bilas :
 Sikat 1 buah
 Sabun
 Keran air mengalir + waskom/wastafel
f. Lap/handuk 1 buah/sesuai kebutuhan untuk mengeringkan alat-alat
PROSEDUR
A. DEKONTAMINASI
2. Mencuci tangan sesuai prosedur
3. Memakai perlengkapan perlindungan diri (PPD) antara lain :
celemek/apron, kaca mata/google, masker, alas kaki bertutup dan sarung
tangan rumah tangga.
 PPD digunakan utk menghindari kontaminasi/percikan cairan
darah/kotoran selama pemrosesan alat dilakukan
4. Merendam alat/instrumen/sarung tangan bekas pakai dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit
 Perhatikan waktu perendaman, upayakan tepat 10 menit
 Gunakan timer utk memudahkan pengontrolan waktu
 Perendaman alat/instrumen yang terlalu lama dalam larutan klorin
dapat menyebabkan alat logam mudah rusak/berkarat, sebaliknya jika
kurang dari 10 menit mengakibatkan proses dekontaminasi tidak
efektif
 Upayakan merendam alat bekas pakai secara bersamaan untuk
memudahkan pengontrolan waktu
 Pastikan alat/instrumen terendam seluruhnya dalam lartuan klorin
0,5%

Prodi Kebidanan Bandung 19


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
5. Memindahkan peralatan/instrumen/sarung tangan yang telah direndam
dalam larutan klorin 0,5% ke dalam waskom/ember yang berisi air keran
untuk kemudian dilakukan pembersihan/cuci bilas.
 Hal ini untuk mengantisipasi agar peralatan/instrumen tidak terendam
terlalu lama dalam larutan klorin 0,5% yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada alat.
B. PEMBERSIHAN (CUCI BILAS)
6. Menempatkan alat/instrumen dalam larutan sabun/ detergen untuk
dilakukan pembersihan
7. Menyikat/membersihkan alat/instrument dalam larutan sabun dengan
menggunakan sikat.
 Perhatikan daerah bergigi dan engsel dari setiap alat/instrumen, harus
benar-benar bersih dari noda darah/kotoran.
 Sisa darah/kotoran yang melekat pada alat dapat menyebabkan proses
sterilisasi/DTT nantinya menjadi tidak efektif.
 Untuk alat/instrumen seperti trocard harus dibongkar agar benar-
benar bersih
 Untuk alat seperti kateter/slang, pastikan bagian dalamnya bersih
dengan cara menyemprotkan larutan sabun ke dalam kateter/slang,
dapat dibantu dengan pukulan/sentilan ringan pada kateter/slang
untuk mengeluarkan sisa darah/duh tubuh yang menempel.
 Untuk sarung tangan, harus benar-benar bersih bagian luar dan dalam
sarung tangan. Cek apakah sarung tangan bocor/tidak dengan cara
mengisi sarung tangan dengan udara lalu direndam dalam air, jika
terdapat gelembung udara hal ini menandakan sarung tangan bocor
dan segera buang untuk mencegah pemakaian ulang.
8. Membilas semua alat/instrumen yang sudah dibersihkan dalam larutan
sabun dengan menggunakan kran air mengalir sampai benar-benar bersih
dari kotoran atau sisa sabun/detergen.
9. Mengering-anginkan alat/instrumen yang sudah dicuci-bilas atau
mengeringkannya dengan menggunakan lap/handuk yang bersih.
10. Mencuci sarung tangan rumah tangga yang sudah dipakai lalu membuka
dan mengering-anginkannya
 Perhatikan, jika sarung tangan rumah tangga rusak/bocor, segera
buang, jangan digunakan lagi.
11. Melepas alat perlindungan diri (APD) lainnya, seperti masker, kaca mata
gogle dan celemek/apron.
 Perhatikan, jika APD kotor karena percikan darah/duh tubuh/cairan
pada waktu melakukan cuci bilas, segera bersihkan dengan cara
menyekanya dengan larutan klorin 0,5% sebelum membuka sarung
tangan rumah tangga.
12. Mencuci tangan sesuai prosedur

Prodi Kebidanan Bandung 20


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
PEMROSESAN ALAT (STERILISASI)

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N /A : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini

LANGKAH/TUGAS KASUS
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

Prodi Kebidanan Bandung 21


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
1. Mempersiapkan alat-alat dan perlengkapan, meliputi :
 Talk dalam wadahnya (utk sarung tangan)
 Kassa/kertas secukupnya (utk sarung tangan)
 Korentang steril atau sarung tangan steril
a. Sterilisasi Uap panas bertekanan tinggi :
 Otoklaf
 Duk/kain/kertas utk pengepakan/pemaketan khusus utk alat-alat yg
akan dibungkus
 Selotif utk pelabelan/segel
 Wadah steril utk alat yang tidak dibungkus
b. Sterilisasi panas kering :
 Oven
 Wadah steril utk menyimpan alat steril, atau
 Kertas aluminium (untuk membungkus)
c. Sterilisasi kimiawi :
 Wadah bersih 1 buah
 Larutan Glutaraldehide 2-4 % ; Formaldehid 8%
 Wadah steril 1 buah
 Air steril (aquabidestilata/NaCl 0,9)
PROSEDUR STERILISASI (Ada beberapa pilhan metode sterilisasi, tergantung
sterilisator yang tersedia dan jenis alat/instrumen yang akan disterilkan)
A. STERILISASI DENGAN UAP PANAS BERTEKANAN TINGGI
(OTOKLAF)
1. Melakukan pengesetan alat/instrumen sesuai kebutuhan/prosedur tindakan
(misal : instrumen partus set, heacting set, curratage set, dll)
 Semua peralatan berengsel harus terbuka dan tidak terkunci, sedangkan
instrumen yang terdiri lebih dari satu bagian, harus dibongkar.

 Tidak dianjurkan untuk mensterilkan bahan-bahan plastik/tidak tahan


panas tinggi termasuk mensterilkan benda tajam berulang-ulang
karena dapat menyebabkan tumpul
 Menempatkan kassa/kapas dan bahan sejenisnya dalam tromol khusus
lalu dikunci.
 Sebelum disterilan, sarung tangan dilumuri talk terlebih dahulu dan
menyelipkan kasa/kerta dalam sarung tangan untuk mencegah lengket.
 Nald/jarum jahit disematkan pada satu helai kassa agar tidak tercecer
sebelum dibungkus.
2. Membungkus set instrumen dengan menggunakan kain/duk bersih (jika ingin
dibungkus)
 Instrumen sebaiknya tidak diikat ketat dengan karet/cara lain yang
dapat mencegah kontak uap
3. Melakukan penyegelan untuk alat/instrumen yang dibungkus dengan
menggunakan selotif dan diberi label.

Prodi Kebidanan Bandung 22


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
4. Menempatkan/menyusun semua alat/instrumen yang akan disterilkan dalam
sterilisator/otoklaf
 Perhatikan instruksi/petunjuk penggunaan sterilisator (manual
instructor), tergantung produknya.
 Pastikan alat/instrumen ditempatkan sesuai dengan jenisnya, jangan
terlalu padat agar uap dapat mengenai seluruh permukaan alat.
5. Menutup/mengunci sterilisator/otoklaf
6. Mengatur suhu dan waktu untuk sterilisasasi yaitu pada suhu 121 oC
(250oF) selama 30 menit untuk alat yang dibungkus dan 20 menit untuk
alat yang tidak dibungkus atau sesuai petunjuk penggunaan/manual
instructor dari sterilisator.
7. Menunggu 20-30 menit (atau hingga meter tekanan udara terbaca nol)
sampai sterilisator dingin. Kemudian buka penutup/pintunya untuk
mengeluarkan uap. Biarkan instrumen kering seluruhnya (hingga 30 menit)
 Paket yang basah dapat menyerap bakteri, virus, fungi dari
sekelilingnya.
8. Menempatkan baki dan paket steril pada permukaan yang dilapisi
kertas/bahan kain untuk mencegah kondensasi ketika mengeluarkan paket.
 Setelah sterilisasi, instrumen yang dibungkus dianggap steril sepanjang
paket tersebut tetap bersih dan kering (termasuk tidak ada noda air)
dan utuh. Instrumen yang tidak dibungkus harus digunakan segera
setelah dikeluarkan dari sterilisator kecuali bila tetap disimpan dalam
wadah steril dan tertutup.

B. STERILISASI DENGAN PANAS KERING (OVEN)


1. Membungkus instrumen dengan kertas aluminium atau menempatkan di
sebuah kontainer logam dengan penutup rapat.
 Jarum suntik/jarurm jahit harus
dimasukkan dalam tabung gelas dengan disumbat kapas.
2. Memanaskan hingga suhu yang diinginkan (atau sesuai dengan petunjuk
penggunaan/manual instructor sterilisator).
3. Memulai perhitungan waktu setelah tercapai temperatur yang dikehendaki,
(APIC, 2002):
170oC (340oF)  60 menit
160oC (320oF)  120 menit
150oC (300oF)  150 menit
140oC (285oF)  180 menit
121oC (250oF)  semalaman
 Bila menggunakan panas kering untuk mensterilkan alat yang
dibungkus dengan kain, pastikan temperatur tidak > 170oC
 Jarum & instrumen tajam harus disterilkan pada temperatur lebih
rendah (<160oC)

Prodi Kebidanan Bandung 23


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
4. Mengangkat paket atau wadah logam setelah dingin dan menyiimpannya.
 Instrumen lepas sebaiknya dikeluarkan dengan cunam yang steril dan
gunakan segera atau tempatkan dalam wadah steril dengan penutup
yang rapat.
C. STERILISASI KIMIA
1. Menyiapkan wadah bersih yang sudah diisi dengan larutan kimia
Glutaraldehida 2-4% atau formaldehid 8%
2. Merendam seluruh instrumen dalam wadah bersih yang sudah diisi dengan
larutan kimia dan menutup rapat wadah tersebut
3. Membiarkan instrumen itu terendam 10 jam dalam larutan Glutaraldehid
(periksa instruksi spesifik produk tsb) atau minimal 24 jam pada
Formaldehid 8%.
 Sementara itu, siapkan wadah steril berisi air steril (aquabidestilata
atau NaCl 0,9%)
4. Mengangkat alat yang sudah direndam dari larutan dengan
cunam/korentang steril atau memakai sarung tangan steril, dan
membilasnya tiga kali dalam air steril dan mengeringkannya di udara.
5. Menyimpan alat yg sudah disterilisasi dalam wadah steril dengan penutup
yang ketat apabila instrumen tersebut tidak akan digunakan segera.

PENUNTUN BELAJAR
PEMROSESAN ALAT (DISINFEKSI TINGKAT TINGGI/DTT)

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N /A : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini

LANGKAH/TUGAS KASUS
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

Prodi Kebidanan Bandung 24


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
1. Mempersiapkan alat-alat dan perlengkapan, meliputi :
 Talk dalam wadahnya (utk sarung tangan)
 Kassa/kertas secukupnya (utk sarung tangan)
 Korentang DTT atau sarung tangan DTT
Alat pen-DTT :
DTT dengan merebus :
 panci besar bertutup sumber panas (kompor gas/minyak), atau
 alat perebusan listrik
 wadah DTT + tutup 1 buah
DTT dengan mengukus :
 pengukus (dengan 1-3 langsang) dan sumber panas (kompor gas/minyak)
 beberapa buah panci untuk meniriskan
 wadah DTT + tutup 1 buah
DTT kimiawi :
 wadah bersih 1 buah
 larutan klorin 0,1% (menggunakan air DTT) atau larutan klorin 0,5%
(menggunakan air keran) yang baru dibuat
 Wadah DTT + tutup 2 buah
 Air DTT untuk membilas
PROSEDUR DTT (Ada beberapa pilhan metode DTT, tergantung alat yang tersedia dan
jenis alat/instrumen yang akan di-DTT)
A. DTT DENGAN CARA MEREBUS
2. Merendam semua alat panci berisi dalam air atau alat perebus listrik.
 Atur permukaan air sedemikian rupa, sekurangnya 2,5 cm (1 inci) di
atas alat. Pastikan semua wadah dan mangkok yg akan direbus telah
dipenuhi air.
 Semua peralatan berengsel hrs terbuka dan tidak terkunci, sedangkan
instrumen yang terdiri lebih dari satu bagian, harus dibongkar.
3. Menutup rapat dan membiarkan air mendidih perlahan.
 Kurangi panas pada perebusan. Air mendidih terlalu keras
memboroskan minyak dan dapat merusak alat.
4. Memulai mencatat waktu proses DTT setelah air mendidih
 Jangan menambahkan air atau alat atau mengambil alat apapun sebelum
proses DTT selesai.
5. Merebus alat selama 20 menit setelah mendidih
6. Memindahkan alat-alat dengan korentang/cunam yang telah di DTT lebih
dahulu ke dalam wadah DTT dan tertutup rapat.
 Jangan biarkan alat-alat terus terendam dlm air, karena sewaktu air
mulai dingin, kuman dan partikel masuk dalam panci/kontainer dan
dapat mengkontaminasi alat.
 Jika kontainer/wadah DTT basah, gantilah dengan wadah DTT yang
kering dan tertutup rapat.
DTT DENGAN CARA MENGUKUS

Prodi Kebidanan Bandung 25


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
1. Menempatkan instrumen, dan alat-alat lain di salah satu panci yang ada
lubang di dasarnya (langsang).
 Utk memudahkan pengeluaran panci/langsang, jangan isi panci terlalu
penuh.
 Mengulangi proses ini sampai ketiga panci terisi, (misalnya: untuk
instrumen bisa diletakkan pada panci/langsang pertama, sedangkan
untuk sarung tangan dan bahan-bahan lain seperti kassa/kapas bisa
diletakkan pada panci/langsang berikutnya)/
2. Meletakkan semua panci/langsang di atas panci bawah yang berisi air
untuk dididihkan.
 Sebuah/beberapa panci kosong tanpa lubang disiapkan disamping
sumber panas.
3. Menutup rapat panci dan mendidihkan sampai air mendidih.
4. Memulai mencatat waktu atau menulis waktu mulainya DTT, pada saat
uap mulai keluar di antara panci dan tutup.
5. Mengukus selama 20 menit
6. Mengangkat panci/langsang atas dan tutup panci. Mengguncangkan panci
agar air turun dari panci yang baru diangkat.
7. Menempatkan panci yg baru diangkat ke atas panci kosong.
 Ulangi sampai semua panci ditempatkan di atas panci kosong dan tutup
panci yg paling atas. Langkah ini membuat semua alat dingin dan
kering tanpa terkontaminasi.
8. Membiarkan alat-alat menjadi kering dalam panci (1-2 jam) sebelum
dipakai.
9. Memindahkan alat-alat kering ke dalam wadah/kontainer yang kering dan
telah di-DTT dengan menggunakan cunam/penjepit DTT dan menutupnya
dengan rapat.
C. DTT KIMIA
1. Menyiapkan wadah bersih berisi larutan klorin 0,1% atau larutan klorin
0,5%
2. Merendam seluruh instrumen dalam wadah bersih yang sudah diisi dengan
larutan klorin dan menutup rapat wadah tersebut.
3. Membiarkan instrumen itu terendam selama 20 menit
 Sementara itu, siapkan wadah DTT berisi air DTT.
4. Mengangkat alat yang sudah direndam dari larutan dengan
cunam/korentang DTT atau memakai sarung tangan DTT, dan
membilasnya tiga kali dalam air DTT dan mengeringkannya di udara.
5. Menyimpan alat yg sudah di-DTT dalam wadah DTT dengan penutup
yang ketat apabila instrumen tersebut tidak akan digunakan segera.

Prodi Kebidanan Bandung 26


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MEMBUANG SAMPAH/BENDA TAJAM*

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH/TUGAS KASUS
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

Prodi Kebidanan Bandung 27


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
1. Mempersiapkan perlengkapan meliputi :
 Wadah tahan tusukan/anti bocor (kotak kardus tebal, botol plastik,
kaleng berpenutup)
Bukaan penutup harus cukup lebar untuk mudah memasukkan
benda tajam, tetapi cukup kecil supaya sukar untuk dikeluarkan
lagi
 Sarung tangan rumah tangga
 Plester
 Kran air mengalir
 Sabun
 Handuk/lap
PROSEDUR PEMBUANGAN DI DAERAH TINDAKAN
2. Menghindari menyarungkan kembali penutup jarum atau
melepaskan jarum semprit
3. Mendekontaminasi semprit dan jarum dengan cara mencelupkan
ujung jarum dalam larutan klorin 0,5%, lalu menghisap dan
menyemprotkan tiga kali
 Jika semprit akan dipakai kembali, penuhkan semprit dengan larutan
klorin 0,5% dan merendam selama 10 menit)
4. Memasukkan benda/sampah tajam ke dalam wadah tahan
tusukan/anti bocor
5. Memindahkan wadah sampah tajam yang sudah terisi ¾ dari area
tindakan untuk dibuang
PROSEDUR PEMBUANGAN WADAH BENDA-BENDA TAJAM
6. Memakai sarung tangan rumah tangga yang tebal
7. Menutup/menyumbat/memplester dengan rapat wadah yang sudah
¾ penuh.
 Pastikan tidak ada bagian benda tajam yang menonjol keluar wadah
8. Membuang wadah benda tajam secara dibakar (insinerasi) atau
dienkapsulasi atau dikubur.
 Enkapsulasi yaitu wadah yang sudah terisi ¾ penuh diisi dengan bahan
sepeerti semen, pasir atau bubuk plastik sampai penuh, sesudah bahan
menjadi padat dan kering, wadah ditutup, dibuang pada tanah rendah,
ditumbun/dikubur. Bahan sisa kimia dapat dimasukkan bersma dengan
benda tajam.
9. Melepaskan sarung tangan rumah tangga
 Mencuci sarung tangan setiap hari atau setiap kali terlihat kotor dan
dikeringkan
10. Mencuci tangan sesuai prosedur dan mengeringkan dengan
handuk/lap bersih dan kering

* Sampah/benda tajam meliputi jarum suntik, jarum jahit, silet, pisau skalpel.

Prodi Kebidanan Bandung 28


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MEMBUANG SAMPAH CAIR TERKONTAMINASI*

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH/TUGAS KASUS
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

Prodi Kebidanan Bandung 29


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
1. Mempersiapkan perlengkapan meliputi :
 Sarung tangan rumah tangga
 Kaca mata pelindung/google
 Celemek plastik
 Larutan klorin 0,5%
 Kran air mengalir
 Sabun
 Handuk/lap
PROSEDUR
2. Memakai PPD (sarung tangan rumah tangga, kaca mata pelindung, dan
celemek plastik) sewaktu menangani dan mengangkut sampah cair
3. Menuangkan sampah cair ke wastafel atau ke dalam toilet secara hati-hati
dan menyiram dengan air untuk membuang sisa sampah
 Hindari percikan air
4. Membuang sampah cair ke dalam lubang tertutup jika sistem pembuangan
kotoran tidak tersedia.
 Jangan dibuang ke saluran terbuka
5. Mendekontaminasi wadah bekas sampah cair dengan menambahkan
larutan klorin 0,5% selama 10 menit lalu dicuci.
6. Melepaskan sarung tangan rumah tangga. Mencuci sarung tangan setiap
hari atau setiap kali terlihat kotor dan dikeringkan
7. Mencuci tangan sesuai prosedur dan mengeringkan dengan handuk/lap
bersih dan kering

*Sampah cair terkontaminasi misalnya jaringan, darah, tinja, urin dan duh tubuh lainnya.

PENUNTUN BELAJAR
MEMBUANG SAMPAH PADAT TERKONTAMINASI*

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A

LANGKAH/TUGAS KASUS
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

Prodi Kebidanan Bandung 30


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
1. Mempersiapkan perlengkapan meliputi :
 Sarung tangan rumah tangga
 Celemek plastik
 Larutan klorin 0,5%
 Kran air mengalir
 Sabun
 Handuk/lap
PROSEDUR
2. Memakai sarung tangan rumah tangga yang tebal sewaktu menangani
dan memindahkan sampah padat
3. Membuang sampah padat dalam wadah logam atau plastik dengan
penutup ketat
4. Mengumpulkan wadah sampah secara reguler dan memindahkan yang
bisa dibakar ke dalam insinerator atau area pembakaran
5. Melepaskan sarung tangan rumah tangga (cuci setiap hari atau setiap kali
terlihat kotor dan keringkan)
6. Mencuci tangan dan mengeringkan sesuai prosedur

*Sampah padat terkontaminasi misalnya bahan-bahan bekas pembedahan, kasa bekas pakai,
benda-benda lain yang terkontaminasi dengan darah atau bahan organik lain.

PENUNTUN BELAJAR
MEMPROSES LINEN (ALAT TENUN) BEKAS PAKAI

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A

LANGKAH/TUGAS KASUS
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

Prodi Kebidanan Bandung 31


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
1. Mempersiapkan perlengkapan meliputi :
 Sarung tangan rumah tangga
 Kaca mata pelindung
 Masker
 Celemek plastik
 kantong kain/kantong plastik/ember yang ada tutupnya
 Larutan klorin 0,5%
 Kran air mengalir
 Sabun
 Handuk/lap
PROSEDUR MENGUMPULKAN DAN MEMBAWA LINEN
2. Memakai PPD (sarung tangan rumah tangga, celemek, kaca mata
pelindung dan masker)
3. Mengumpulkan linen bekas pakai dalam kantong kain/kantong
plastik/ember yang ada tutupnya
4. Memilih linen yang kotor dan yang tidak kotor untuk dicuci
 Area pemilihan linen kotor harus terpisah dari area lain untuk
mencegah kontaminasi area yg bersih
 Pemilihan harus dilakukan secara cermat, karena tidak jarang linen
kotor mengandung barang tajam seperti jarum. Selain itu dapat pula
diperoleh kasa kotor atau terkena darah.
PROSEDUR MENCUCI DENGAN TANGAN
5. Mencuci linen kotor sekali terpisah dari linen yang tidak kotor
6. Mencuci semuanya dalam air dengan sabun cair untuk mengeluarkan
kotorannya, bahkan kalau tidak tampak sekalipun.
 Pakai air hangat kalau ada
 Tambahkan pemutih (misalnya 30 – 60 ml, kira-kira 2-3 sendok
makan larutan klorin 5%) untuk membantu membersihkan dan
tindakan terhadap bakteri.
 Tambahkan asam (asam lemah) untuk mencegah linen jadi kuning,
kalau diinginkan.
7. Memeriksa kebersihan cucian.
 Mencuci ulang kalau ternyata masih kotor atau bernoda
8. Membilas cucian dengan air bersih.
PROSEDUR MENCUCI DENGAN MESIN
9. Mencuci linen yang kotor sekali terpisah dari linen yang tidak kotor

Prodi Kebidanan Bandung 32


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
10. Menyesuaikan suhu dan siklus waktu dari mesin menurut instruksi pabrik
dan jenis sabun yang akan dipakai
 Baik siklus mencuci dingin maupun panas dengan pemutih
menurunkan jumlah bakteri pada linen
 Mencuci dengan air panas  gunakan air panas di atas 71oC dan
sabun untuk melepas kotoran, tambahkan pemutih dan asam,
sesuaikan siklus waktu mesin menurut instruksi pabrik.
 Pencucian denan air dingin cukup baik jika pembersih
(sabun/deterjen) cukup dan digunakan pd konsentrasi yg tepat.
Penggunaan air dingin juga menghemat energi.
11. Memeriksa kebersihan linen kalau siklus mencuci telah lengkap
 Cuci ulang kalau masih kotor/bernoda.
PROSEDUR MENGERINGKAN, MEMERIKSA DAN MELIPAT LINEN
12. Mengeringkan di udara di bawah matahari atau dengan mesin.
 Linen jangan sampai menyentuh tanah
 Jauhkan dari debu dan uap
13. Memeriksa adanya lubang atau area yang usang setelah linen seluruhnya
kering.
 Kalau ada, bahan itu harus dibuang atau diperbaiki sebelum dipakai
lagi atau disimpan.
14. Menyetrika linen yang bersih dan kering dan dilipat
15. Menyimpan linen dalam rak atau wadah yang bersih dan kering sebelum
digunakan kembali atau sebelum disterilkan (seperti duk, dll)

PENUNTUN BELAJAR
PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A Kebidanan Bandung
Prodi 33
BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS

Persiapan alat dan bahan:


1. Baki dan alasnya
2. Spygmomanometer
3. Termometer raksa/digital
4. Kassa/tissu dalam wadahnya
5. Jam tangan/penghitung waktu
6. Bengkok
7. Larutan korin 0,5% dalam tempatnya
8. Gelas plastik 3 buah, masing-masing berisi larutan klorin, air sabun
dan air DTT
9. Buku catatan
10. Skerem/ sampiran

Prosedur
1. Mengidentifikasi dan menyambut klien
2. Memperkenalkan diri
3. Memberi tahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Mengatur posisi klien duduk/ berbaring
5. Memasang skerem
6. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
7. Mencuci dan mengeringkan tangan
8. Mendekatkan alat
9. Petugas menempatkan diri di sebelah kanan klien

Pemeriksaan Suhu Badan

10. Bersihkan daerah aksila klien dengan tissu atau kassa

11. Cek kondisi air raksa termometer, kibaskan termometer sampai


permukaan air raksa menunjukkan di bawah 35.5oC

12. Tempatkan ujung termometer yang berisi air raksa pada apeks
fossa axilaris kiri/kanan dengan sendi bahu adduksi maksimal

13.Tunggu sampai 3-5 menit, kemudian lakukan pembacaan suhu


badan

14.Bersihkan termometer dengan larutan klorin 0,5%, kemudian air


sabun dan terakhir air DTT dan keringkan

15.Catat hasil pemeriksaan


Pemeriksaan Nadi
16.Membebaskan lengan yang akan diperiksa dari pakaian
17.Meletakkan lengan yang akan diperiksa dan meminta klien untuk
rileks
18.Menggunakan jari telunjuk dan jari tengah untuk meraba arteri

Prodi Kebidanan Bandung 34


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

19.Menghitung denyut nadi selama satu menit


20. Mencatat hasil pemeriksaan
Pemeriksaan Frekuensi Nafas
21.Meminta klien untuk melepas pakaian bagian atas
22.Melalukan inspeksi atau melakukan palpasi dengan kedua tangan
pada punggung/dada untuk menghitung gerakan pernafasan
selama satu menit
23.Mencatat hasil pemeriksaan

Pemeriksaan Tekanan Darah


24. Membebaskan lengan yang akan diperiksa dari pakaian
25. Meminta klien untuk rileks
26. Menempatkan tensimeter dengan membuka aliran air raksa,
memeriksa saluran pipa dan meletakkan spymomanometer secara
vertikal
27. Menggunakan stetoscope dengan corong bel yang terbuka
28. Memasang manser sedemikian rupa sehingga melingkari lengan
atas secara rapi dan tidak terlalu ketat (2 cm di atas siku) dan
sejajar jantung diperiksa dari pakaian
29. Meraba pulsasi arteria brachialis di fossa cubiti sebelah medial
30. Naikkan tekanan manset dan dengan dua/tiga jari meraba pulsasi
arteria brachialis/radialis dengan cepat sampai hilangnya pulsasi
31. Menurunkan tekanan manset perlahan-lahan sampai pulsasi arteri
teraba kembali dan catat hasilnya sebagai tekanan sistolik
palpatoir
32. Mengambil stetoskop dan memasang corong bel pada tempat
perabaan pulsasi
33. Memompa kembali manset sampai 30 mmHg di atas tekanan
sistolik palpatoir
34. Mendengarkan melalui stetoskop, sambil menurunkan perlahan-
lahan/ 3 mmHg per detik dan catat saat mana mendengar bising
pertama sebagai tekanan sistolik
35. Melanjutkan penurunan tekanan manset sampai suara bising yang
terakhir, sehingga setelah itu tidak terdengar bising lagi dan catat
sebagai tekanan diastolik
36. Melepas manset
37. Merapikan pasien dan alat
38. Memberi tahu hasil pemeriksaan pada pasien
39. Cuci tangan dan keringkan
40. Catat hasil pemeriksaan

PENUNTUN BELAJAR
PEMERIKSAAN FISIK

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
Prodi Kebidanan Bandung 35
BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS


Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alas baki
2. Bak instrumen
3. Tensimeter
4. Stetoskop
5. Termometer dan tempat pencuciannya
6. Alat penghitung waktu
7. Timbangan berat badan
8. Sudip lidah
9. Pita ukur
10. Kapas dan tempatnya
11. Tissue dan tempatnya
12. Refleks hammer
13. Bengkok
14. Senter
15. Sarung tangan
16. Larutan klorin 0,5 % dalam tempatnya
17. Buku catatan

PROSEDUR
1. Mengidentifikasi dan menyambut klien
2. Memperkenalkan diri
3. Memberi tahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan (Informed
Consent)
Persiapan Lingkungan/ Ruangan
4. Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
5. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
6. Mencuci dan mengeringkan tangan
Prosedur
7. Mendekatkan alat
8. Melakukan penilaian pada keadaan umum pasien dengan
melakukan inspeksi terhadap pasien mengenai :
- Keadaan umum
- Status nutrisi
- Warna kulit
- Tekstur
- Pigmentasi
Tanda-tanda Vital
9. Melakukan pengukuran temperatur pada aksila, sebelum melakukan
pengukuran, keringkan aksila dari keringat
10. Menghitung nadi selama satu menit penuh dengan melakukan
palpasi pada arteri radialis
11. Menghitung pernafasan satu menit penuh dan amati jenis
pernafasan
12. Melakukan pemeriksaan tekanan darah
Kepala dan Wajah
13. Melakukan inspeksi dan palpasi pada
- Kepala untuk melihat : kepala simetris, bentuk bulat,
pembengkakkan

Prodi Kebidanan Bandung 36


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

- Rambut : warna rambut, distribusi, aloplesia atau rontok


- Kulit kepala : tekstur halus, kebersihan/ kepala kotor atau bau,
kelembaban lesi, odema
14. Melakukan pemeriksaan pada wajah
- Melakukan inspeksi pada wajah untuk melihat pergerakan
ekspresi pigmentasi, acne, tremor
- Wajah simetris
- Warna kulit sama dengan warna kulit anggota tubuh lain
- Mengamati adanya odema pada wajah
- Nervus fasialis : mengangkat alis, menahan pipi yang
digembungkan dan diperiksa/ ditekan, otot temporal dan
messenter kulat, dapat menggerakkan mulut dan mengunci
rahang
15. Pemeriksaan pada mata:
 Keadaan umum : alis, kelopak mata, mampu mengedip, tidak
ada lessi
 Kesimetrisan
 Pemeriksaan ketajaman
 Pergerakan bola mata
 Kornea tekstur transparan, halus
 Kelenjar lakrimalis tidak ada sumbatan
 Sklera tidak ikterik dan konjungtiva tidak anemis
 Lapang pandang ; klien dapat meliksa jari pemeriksa : superior
50 0 , lateral 90 0 , nasal 60 0 , inferior 70 0
16. Pemeriksaan pada hidung :
- Keadaan umum : warna kulit hidung sama dengan kulit lain,
secret tidak banya, lessi, nyeri, mukosa hidung tidak
kemerahan
- Septum hidung simetris
- Polip
17. Pemeriksaan pada telinga :
- Canalis bersih /tidak
- Keadaan membran timpani
- Menggunakan alat Bantu dengar / tidak
18. Pemeriksaan pada mulut :
- Rongga mulut : bau mulut, stomatitis
- Bibir : warna, simetris, lesi, kelembaban , bengkak
- Gusi : warna, odema
- Gigi geligi : karang gigi, karies, sisa gigi dan jumlah
- Lidah : kebersihan, warna, kesimetrisan, kelembaban, luka,
bercak, pembengkakan
- Kerongkongan : tonsil, peradangan, lendir/ secret
- Suara : serak, hilang suara, perubahan dalam intonasi

Pemeriksaan leher
19. Simetris, pergerakan, massa, kaku leher
20. Kelenjar tiroid
21. Vena jugularis tidak ada distens, JVP 0 cm
22. Pembesaran kelenjar getah bening : preaurikular, post auricular,
oksipital, submandibular, submantal, servikal.
Pemeriksaan dada
23. Bentuk dada normal / tidak
24. Pemeriksaan buah dada :
- Inspeksi : simetris,warna, ukuran, bentuk, peradangan, putting

Prodi Kebidanan Bandung 37


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

susu
- Palpasi : benjolan, massa, nyeri, pembengkakan
25. Pemeriksaan pada paru-paru :
- Inspeksi : Pola pernafasan
- Palpasi pada dinding toraks : pemadatan jaringan paru
- Perkusi : resonance intercostae 2-8 kanan, resonance
intercostae 2-7 midvlavikula kiri, intercostae 2-5 midclavikula
kanan
dullness intercostae 9-11 kanan,
dullness intercostae 9-10, dullness intercostae 6-10 kanan dan
intercostae 8-10 kiri
- Auskultasi pada dinding toraks : suara vesikuler normal (bersih),
tidak ada wheezhing, rales/ ronchi basah
26. Pemeriksaan pada jantung :
- Inspeksi
- Palpasi : pulsasi normal pada semua daerah
- Perkusi : tidak terjadi pembesaran, dullness pada midsternal
kiri mediastinum
- Auskultasi : Bunyi jantung I dominant di area trikuspidal dan
mitral, bunyi jantung II dominant pada area pulmonal dan aortic
27. Payudara
- Inspeksi : tidak ada pembesaran, tidak kemerahan, tidak ada
massa, puting menonjol pada wanita
- Palpasi : tidak nyeri, tidak ada massa
Pemeriksaan Abdomen
28. Inspeksi :
- Bentuk
- Penonjolan umbilicus
- Bayangan bendungan vena di kulit abdomen
- Benjolan / massa
- Striae
29. Auskultasi : Peristaltik usus
30. Palpasi
Sebelum palpasi, tanyakan kepada pasien adakah bagian yang
sakit, bila ada, maka bagian tersebut dipalpasi paling akhir
- Palpasi seluruh dinding abdomen untuk mencari tanda nyeri
umum ( perotonitis, pankreatitis )
- Benjolan / massa
- Turgor kulit
31. Pemeriksaan hepar
32. Pemeriksaan lien
33. Palpasi titik Mc. Burney
34. Pemeriksaan massa dengan cara perkusi abdomen
35. Pemeriksaan ginjal
Pemeriksaan genitalia dan kelenjar limfe inguinal
36. Pemriksaan kelenjar limfe inguinal : adakah pembesaran, nyeri
37. Gunakan sarung tangan
38. Pemeriksaan genital wanita (sebaiknya dilakukan di meja
ginekolog):
- Prolapsus uteri
- Pembesaran kelenjar bartolin
- Sekret vagina berbau/ tidak, warna
- Nyeri
39. Pemeriksaan anus :

Prodi Kebidanan Bandung 38


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

- Hemorroid
- Fistula
- Kebersihan
Pemeriksaan ekstremitas & tulang belakang
40. Odema
41. Simetris
42. Refleks patela
43. Bentuk tulang belakang
44. Beritahu hasil pemeriksaan
45. Rapikan pasien dan alat, rendam dalam klorin, cuci tangan dan
catat

PENUNTUN BELAJAR
MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS

Prodi Kebidanan Bandung 39


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MELAKUKAN ORAL HIGIENE

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan Alat Dan Bahan:
1. Baki dan alasnya
2. Sikat gigi
2. Handuk/ tissue
3. Sarung tangan
4. Pasta gigi
5. Air dalam Gelas
6. Bengkok
7. Vaselin
8. Tempat sampah
9. Larutan Klorin 0,5% dalam tempatnya
Prosedur
Persiapan Klien
1. Menyambut Ibu dan yang menemani ibu
2. Memperkenalkan diri
3. Memberi tahu dan meminta izin tentang tindakan yang akan

Prodi Kebidanan Bandung 40


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

dilakukan
4. Membimbing pasien mengambil posisi yang nyaman
Persiapan Lingkungan
5.Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
6. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
7. Mencuci dan mengeringkan tangan
Prosedur
8. Mendekatkan alat dan Bahan
9. Letakan handuk dan bengkok di bawah dagu pasien
10. Memakai sarung tangan
11. Periksa mulut dengan senter, lendir diambil jika perlu
12. Bersihkan gigi, gusi dan lidah dengan lembut menggunakan sikat
gigi
13. Bimbing pasien untuk berkumur.
Pastikan pasien sudah merasa bersih dan nyaman
14. Oleskan vaselin pada bibir jika perlu
15. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
16. Membereskan alat
17. Dokumentasikan hasil asuhan

PENUNTUN BELAJAR
MELAKUKAN VULVA HIGIENE

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alasnya
2. Sarung tangan
3. Bak instrumen
4. Bengkok
5. Selimut
6. Perlak dan alasnya
5. Kapas DTT
7. Kom Bertutup berisi air DTT
8. Kassa
9. Sampiran/ Skerem
10. Larutan klorin dalam tempat
11. Tempat sampah
12. Pakaian dalam klien

Prosedur

Prodi Kebidanan Bandung 41


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

Persiapan Klien
1. Mengidentifikasi dan menyambut klien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan
Persiapan Lingkungan
4. Memasang sampiran/ skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
5. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
6. Mencuci dan mengeringkan tangan
Prosedur
7. Mendekatkan alat
8. Anjurkan klien untuk melepaskan pakaian dalamnya, jaga privasinya
9. Posisikan ibu untuk tindakan
10. Pasang alas bokong
11. Dekatkan bengkok
12.Memasang sarung tangan
13.Buka labia mayora sampai kelihatan klitoris dan lubang uretra
14. Usap bagian luar labia mayora sampai perineum dan anus
lakukan hal yang sama pada sisi lain
15.Usap bagian dalam labia minora dari atas ke bawah sampai
perineum dan anus
16. Lakukan hal yang sama pada sisi lain
17. Usap dan bersihkan bagian tengan vulva dari klitoris, uretra
sampai ke perineum
18. Keringkan dengan kassa, jika perlu
19. Ganti pakaian dalam klien, jika perlu
20. Rapikan pasien dan alat, rendam dalam klorin, cuci tangan dan
catat

Prodi Kebidanan Bandung 42


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MELAKUKAN PEMBERIAN OKSIGEN

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan Alat Dan Bahan:
1. Baki dan alasnya
2. Nasal kateter/ masker/nasal kanul
3. Tabung oksigen
4. Air steril
5. Humidifier
6. Selang
7. Flow meter
8. Manometer
9. Air DTT atau Vaselin/jelly
10. Bak instrument
11. Sarung tangan
12. Kapas lidi/ lidi wotten
13. Bengkok
14. Perlak dan alasnya
15. Tempat sampah
16. Larutan klorin 0,5% dalam wadahnya

Prodi Kebidanan Bandung 43


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

17. Skerem/ sampiran


Prosedur
1. Menyambut Ibu dan yang menemani ibu
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan kepada klien tentang prosedur yang akan dilakukan
dan tujuannya
4. Membantu pasien dengan posisi yang nyaman
Persiapan Lingkungan/ Ruangan
5.. Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
6. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
7. Mencuci dan mengeringkan tangan
Persiapan Alat
8. Cek tabung oksigen yang akan dipakai
9. Mendekatkan alat-alat ke dekat pasien
10. Sambungkan flow meter pada tabung oksigen
11. Sambungkan humidifier pada flow meter
12.Sambungkan selang oksigen pada humidifier dengan kateter atau
kanule
Prosedur
13. Memakai sarung tangan
14. Pemberian dengan nasal kanule
- membersihkan lubang hidung dengan lidi waten
- tes aliran oksigen dengan mendekatkan ujung selang ke
punggung tangan.
- ujung kanul dimasukan ke dalam lubang hidung
- tali diikatkan ke belakang kepala
- atur flow meter sesuai instruksi
15. Bila menggunakan Masker
- tes aliran oksigen dengan mendekatkan ujung selang ke
punggung tangan.
- masker ditutupkan pada hidung dan mulut pasien
- tali diikatkan di belakang kepala
- sambungkan selang dan atur flow meter sesuai instruksi
16. Bila menggunakan nasal kateter
- Ukur panjang kateter mulai dari hidung sampai dengan telinga
pasien
- Olesi jelly atau celupkan ke dalam air DTT pada ujung kateter
- tes aliran oksigen dengan mendekatkan ujung selang ke
punggung tangan.
- Masukan kateter secara perlahan sesuai panjang kateter yang
telah diukur (orofaring)
- Inspeksi rongga mulut dengan tounge spatel, ujung kateter
harus berada diantara uvula
- atur flow meter sesuai instruksi
- Fiksasi kateter dengan plester pada hidung
17. Minta pada klien untuk mengatur nafasnya dengan baik dan
menghirup aliran oksigen
18. Rapikan pasien
19. Catat kecepatan aliran oksigen dan respon klien
20. Cuci tangan

Prodi Kebidanan Bandung 44


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MELAKUKAN LATIHAN BATUK EFEKTIF

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan Alat
1. Bantal, jika ada luka insisi pada Abdomen
2. Bengkok
3. Handuk/ tissue
Prosedur
Persiapan Kien
1. Menyambut Ibu dan yang menemani ibu
2. Memperkenalkan diri
3. Memberi tahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Posisikan pasien pada semifowler/fowler
Persiapan Lingkungan/ Ruangan
5. Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
6. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
7. Mencuci dan mengeringkan tangan
8. Anjurkan pasien untuk meletakan telapak tangan di bawah tulang
rusuk
9. Anjurkan klien untuk nafas dalam dengan perlahan lewat hidung
sampai dengan terjadinya pengembangan paru dan otot abdominal
terlihat rileks

Prodi Kebidanan Bandung 45


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

10. Amati kontraksi otot diafragma dan intercosta


11. Anjurkan klien untuk ekspirasi melalui mulut secara perlahan, dan
lepaskan refleks/ keinginan untuk batuk
12. Latihan dilakukan setiap 4 jam 5-10 kali
Jika klien merasa ada sekret/ lendir dapat dikeluarkan/ ditampung
dalam bengkok
13. Rapikan klien
14. Cuci tangan
15. Catat dalam dokumen

PENUNTUN BELAJAR
MEMBANTU PASIEN LATIHAN NAFAS DALAM

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan Klien
1. Menyambut Ibu dan yang menemani ibu
2. Memperkenalkan diri
3. Memberi tahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Posisikan pasien pada semifowler/fowler
Persiapan Lingkungan/ Ruangan
7. Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
8. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
9. Mencuci dan mengeringkan tangan
Prosedur
10. Anjurkan pasien untuk meletakan telapak tangan di bawah tulang
rusuk
11. Anjurkan klien untuk nafas dalam dengan perlahan lewat hidung
sampai dengan terjadinya pengembangan paru dan otot abdominal
terlihat rileks
12. Amati kontraksi otot diafragma dan intercosta
13. Anjurkan klien untuk ekspirasi melalui mulut secara perlahan,
Latihan dilakukan setiap 4 jam 5-10 kali
14. Rapikan klien
15. Cuci tangan

Prodi Kebidanan Bandung 46


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

\
PENUNTUN BELAJAR
MELAKUKAN PENGHISAPAN LENDIR

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan Alat
1. Alat penghisap lendir dengan botol yang berisi larutan klorin 0,5%
2. Kateter pengisap lendir
3. Pinset steril
4. Sarung tangan steril
5. Kom berisi larutan aquades/NaCl 0,9%
6. Kasa steril
7. Kertas tisu
8. Waskom berisi larutan klorin 0,5%
Persiapan Pasien
1. Menyambut pasien dan yang menemani pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Memberi tahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
Persiapan Lingkungan/ Ruangan
5. Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
6. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
7. Mencuci dan mengeringkan tangan
8. Mengatur pasien dalam posisi terlentang dan kepala miring ke arah
petugas
9. Menggunakan sarung tangan
10. Menghubungkan kateter pengisap dengan selang pengisap
11. Menghidupkan mesin pengisap

Prodi Kebidanan Bandung 47


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

12. Melakukan pengisapan lendir dengan memasukkan kateter


pengisap ke dalam kom berisi aquades atau NaCl 0,9% untuk
mencegah trauma mukosa.
13. Memasukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak mengisap
melalui hidung atau mulut pasien.
Jangan memasukkan kateter pengisap terlalu dalam ke dalam
tenggorokan.
14. Menarik dengan memutar kateter pengisap sekitar 3-5 detik.
15. Membilas kateter dengan aquades atau NaCl 0,9%.
16. Melakukan hingga jalan nafas bersih dari lendir.
17. Membersihkan hidung dan mulut serta merapikan pasien.
18. Mendekontaminasi alat habis pakai dalam larutan klorin 0,5%.
14. Mencuci tangan
15. Mencatat dalam dokumen hasil tindakan dan respon pasien.

PENUNTUN BELAJAR
MELAKUKAN PEMASANGAN INFUS/TRANSFUSI DARAH

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alas baki
2. Sarung tangan
3. Bak instrumen
4. Perlak dan alasnya
5. Abbocath
6. Infus / transfusi set
7. Torniquet
8. Kassa steril
9. Kom steril
10. Plester
11. Tiang / standar infus
12. Gunting
13. Bengkok
14. Cairan infus
15. Kapas DTT
16. Larutan klorin 0,5 % dalam tempatnya
17. Tempat sampah kering & basah
18. Kantung darah dan cairan NaCl 0,9%

Prosedur

Persiapan Klien

Prodi Kebidanan Bandung 48


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

1. Mengidentifikasi dan menyambut klien


2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan kepada klien tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan dan tujuannya
Persiapan Lingkungan/ Ruangan
4. Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
5. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
6. Mencuci dan mengeringkan tangan
Persiapan Alat
7. Menyiapkan cairan infus/ kantung darah yang akan digunakan
dengan cara menyambungkan infus set / transfusi set pada bagian
spike (jarum penusuk botol) dengan botol infus/ kantung darah
kemudian gantungkan pada standar infus
8. Buka klem infus / transfusi set (regulator/ roller and clamp), isi
lobus penampung (drip chamber/ ruang tetes) dengan cairan infus
1/3 bagian, biarkan cairan menetes melalui slang/ pipa infus set
untuk mengeluarkan gelembung udara pada slang infus.
Perhatikan pengisian cairan infus jangan melebihi garis batas di
tengah, agar memudahkan untuk menghitung tetesan.
9. Tutup klem setelah cairan mencapai ujung slang infus, letakkan
ujung infus pada tempat yang aman
10.Siapkan plester untuk memfiksasi jarum abbocath, letakkan pada
tutup bak instrumen
11. Mendekatkan alat
12. Memasang perlak dan pengalas di bawah lengan
13. Letakkan bengkok di dekat tangan
14. Memasang torniquet sekitar 10 cm diatas pembuluh darah vena
yang akan ditusuk
15. Mintalah pasien untuk mengepalkan tangannya, amati dan raba
untuk memastikan pembuluh darah yang tepat
16. Memakai sarung tangan
17. Buka kemasan abocath
18. Lakukan antisepsis pada pembuluh darah vena yang akan ditusuk
dengan kapas DTT
19. Ambil abocath kemudian tusukkan jarum abocath dengan lubang
jarum menghadap keatas dan membentuk sudut 15
20. Setelah abocath masuk ke dalam vena, ditandai dengan adanya
darah pada abocath, tarik jarum secara perlahan kemudian
masukkan abocath secara keseluruhan
21. Lepaskan ikatan torniquet, tarik jarum secara perlahan dengan ibu
jari tangan kanan, segera sambungkan dengan ujung selang infus,
sementara tangan kiri menekan ujung abocath untuk mencegah
darah mengalir keluar atau masuknya udara kedalam pembuluh
darah
22. Fiksasi abocath secara menyilang dengan plester, tutup dengan
kassa steril dengan plester
23. Atur tetesan cairan infus sesuai kebutuhan
24. Rapikan pasien dan alat, rendam dalam klorin
25. Cuci tangan dan keringkan dengan handuk bersih dan kering
26. Mencatat hasil tindakan (nama pasien, waktu pemasangan, jenis
cairan infus, kecepatan tetesan infus, dan respon pasien)

Catatan (Transfusi darah):

Prodi Kebidanan Bandung 49


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

- Sebelum melakukan transfuse darah, terlebih dahulu diberikan cairan infus NaCl 0,9%,
dan setelah transfuse darah slang infuse harus dibilas dengan larutan NaCl 0,9%.
- Jika darah yang tersedia berasal dari bank darah/PMI, terlebih dahulu dihangatkan
dengan cara membungkus kantung darah dengan kain/duk dan dikepitkan pada aksila
anggota keluarga pasien. Kantung darah tidak boleh dihangatkan dengan air
mendidih/direndam dalam air hangat.

PENUNTUN BELAJAR
MELAKUKAN PECABUTAN INFUS

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alas baki
2. Sarung tangan
3. Bak instrumen
4. Perlak dan alasnya
5. Gunting
6. Plester
7. Kapas dan kassa
8. Bengkok
9. Kapas dan air DTT dalam tempatnya
10. Larutan klorin 0,5% dalam tempatnya
11. Tempat sampah

Prosedur

Persiapan Klien
1. Mengidentifikasi dan menyambut klien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan kepada klien tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan dan tujuannya
Persiapan Lingkungan
4. Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
5. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
6. Mencuci dan mengeringkan tangan
7. Memasang perlak dan pengalas

Prodi Kebidanan Bandung 50


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

8. Mendekatkan alat
9. Memasang sarung tangun
10.Menutup klem infus
11.Melepaskan plester dengan kapas DTT
12.Melepaskan infus dengan menekan ujung luka dengan kassa
secara perlahan-lahan, anjurkan klien menarik nafas panjang.
13.Tutup dengan kassa steril dan plester
14.Rapikan pasien dan alat, rendam dalam klorin.
15. Cuci tangan dan keringkan
16. Mencatat hasil tindakan (nama pasien, waktu pencabutan, dan
respon pasien)

PENUNTUN BELAJAR
MELAKUKAN PEMASANGAN SONDE LAMBUNG/NGT

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alasnya
2. Sarung tangan
3. Stetoskop
4. Kom berisi air DTT
5. Arteri klem
6. Bengkok
7. Spuit 10 cc dan 20 cc
8. Plester
9. Kertas lakmus
10. Gunting
11. Tempat makanan cair
12. Air minum
13. Perlak dan alasnya
14. Bak steril
15. Lidi wotten 2 buah/ secukupnya
16. Sudip lidah
17. Kassa secukupnya
18. Tempat sampah
19. Larutan klorin 0,5% dalam tempatnya

Langkah-langkah

Persiapan Klien
1. Menyambut Ibu dan yang menemani ibu
2. Memperkenalkan diri

Prodi Kebidanan Bandung 51


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

3. Menjelaskan kepada klien tentang prosedur yang akan dilakukan


dan tujuannya
4. Posisikan pasien dengan kepala lebih tinggi dari badan
Persiapan Lingkungan
5. Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
6. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
7. Mencuci dan mengeringkan tangan
Persiapan Alat
8. Buka NGT dari kemasannya
9. Buka spuit dan letakkan dalam bak steril
Prosedur
10. Pasang perlak dan alasnya diatas dada pasien
11. Mendekatkan alat
12. Pakai sarung tangan steril
13 Periksa bagian lubang hidung jika kotor bersihkan dengan lidi
wotten dan air DTT
14. Lakukan pengukuran NGT dimulai dari ujung daun telinga lalu ke
bawah hidung diteruskan ke prosesus xipoideus, beri tanda
Hati-hati saat melakukan pengukuran NGT. Jangan NGT
menyentuh benda lain/ terkontaminasi.
15. Basahi NGT dengan air DTT, sebagai lubricant
16. Masukan NGT melalui hidung ke belakang kerongkongan secara
lembut dan perlahan sampai yang telah ditandai. Minta klien
menahan nafas dan menelan.
Perhatikan kondisi dan reaksi klien.
17. Pastikan NGT telah masuk ke dalam lambung:
- memasukan udara ke dalam lambung dengan menggunakan
spuit dengarkan dengan stetoskop
- atau rendam ujung NGT bagian luar dalam kom berisi air
- atau aspirasi cairan lambung dengan kertas lakmus
- atau dengan menggunakan sudip lidah, bagian NGT akan
terlihat di belakang rongga mulut
18. Setelah NGT dipastikan sudah masuk, Fiksasi dan klem
19. Lepaskan klem, masukkan air  3 cc perlahan-lahan dan klem
kembali
20. Untuk pemberian makanan cair :
Ambil spuit 20 cc, isi dengan makanan cair, buka klem dan
masukan secara perlahan-lahan
21. Setelah selesai, masukkan air matang dengan spuit dengan cara
seperti diatas.
22. Tutup NGT atau plester bagian luar NGT dengan dilapisi kassa
23. Rapikan pasien dan alat, rendam dalam klorin.
24. Cuci tangan dan keringkan
25. Catat hasil tindakan

Prodi Kebidanan Bandung 52


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MELAKUKAN PECABUTAN SONDE LAMBUNG/NGT

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alasnya
2. Sarung tangan
3. Bengkok
4. Kassa/ Pincet dan kapas DTT serta lidi waten
5. Perlak dan pengalas
6. Bak instrumen
7. Larutan klorin 0,5% dalam tempatnya
8. Tempat sampah

Langkah-langkah

Persiapan Klien
1. Menyambut Ibu dan yang menemani ibu
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan kepada klien tentang prosedur yang akan dilakukan
dan tujuannya
Persiapan Lingkungan
4. Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
5. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
6. Mencuci dan mengeringkan tangan
Prosedur
4. Pasang perlak diatas dada pasien
5. Mendekatkan alat
6. Memakai sarung tangan
7. Lepaskan plester dengan hati-hati
8. Melakukan pencabutan NGT dengan menggunakan pincet/ kassa

Prodi Kebidanan Bandung 53


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

secara hati-hati. Anjurkan klien untuk rileks.


Perhatikan sisa cairan lambung pada saat pencabutan, NGT jangan
menyentuh/ mengkontaminasi benda lain
9. Bersihkan lubang hidung dan sekitarnya dengan menggunakan
kapas DTT atau lidi waten
10. Rapikan pasien dan alat, rendam dalam klorin.
11. Cuci tangan dan keringkan
12. Catat hasil tindakan

PENUNTUN BELAJAR
MELAKUKAN PEMASANGAN PISPOT/BADPAN

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alasnya
2. Sarung tangan dalam bak instrumen
3. Bedpan/ Pispot
4. Air bersih pada tempatnya
5. Perlak dan alasnya
6. Kapas DTT dalam tempatnya
7. Tissue atau handuk kecil
8. Selimut
9. Skerem/pembatas
10. Tempat sample feces jika diperlukan
11. Tempat sampah
12. Larutan klorin 0,5% dalam tempatnya

Langkah-langkah

Persiapan Klien
1. Menyambut Ibu dan yang menemani ibu
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan kepada klien tentang prosedur yang akan dilakukan
dan tujuannya
4. Menyiapkan posisi klien dorsal recumbent
Persiapan Lingkungan
5. Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
6. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
7. Mencuci dan mengeringkan tangan
Prosedur

Prodi Kebidanan Bandung 54


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

8. Memasang sarung tangan


9. Memasang perlak dan pengalas dibawah gluteal
10. Tempatkan pispot di atas pengalas tepat dibawah gluteal dengan
posisi lubang bagian pispot tepat di bawah anus. Tanyakan
kepada klien tentang kenyamanan posisi tersebut.
11. Anjurkan klien untuk defekasi pada tempatnya/ pispot yang telah
terpasang
12. Ambil sample feces jika diperlukan untuk pemeriksaan
laboratorium, tempatkan pada wadah yang telah disediakan
13. Setelah selesai siram daerah anus dan sekitarnya dengan air
sampai bersih.
14. Membersihkan vulva dan anus dengan kapas DTT dan keringkan
dengan tissue.
Bersihkan dari daerah vulva terlebih dahulu kemudian bagian anus
15. Rapikan pasien dan alat, rendam dalam klorin.
16. Cuci tangan dan keringkan
17. Catat hasil tindakan

Prodi Kebidanan Bandung 55


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MELAKUKAN KATETERISASI/DOUWER KATETER

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alasnya
2. Sarung tangan
3. Bengkok
4. Kateter Dower
5. Perlak dan alasnya
6. Aquadest / Air DTT dalam wadah
7. Bak instrumen
8. Selimut
9. Skerem/pembatas
10. Kapas cebok
11. Lampu sorot (bila perlu)
12. Spuit 20 cc
13. Urine Bag
14. Tempat sampah
15. Larutan Klorin 0,5% dalam tempatnya
16. Tali pengikat

Langkah-langkah

Persiapan Klien
1. Menyambut Ibu dan yang menemani ibu
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan kepada klien tentang prosedur yang akan dilakukan
dan tujuannya
4. Menyiapkan posisi klien dorsal recumbent
5. Memasang selimut
Persiapan Lingkungan/ Ruangan
6. Mengatur pencahayaan/lampu sorot jika diperlukan

Prodi Kebidanan Bandung 56


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

7. Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
8. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
9. Mencuci dan mengeringkan tangan
Persiapan Alat
10. Memasang urine bag pada kateter
11. Isi Spuit 20 cc dengan aquades/ air DTT 10-15 cc
Prosedur
12. Memasang perlak dan pengalas
13. Mendekatkan alat
14. Memasang sarung tangan
15. Membersihkan vulva dengan kapas DTT
16. Mengolesi kateter dengan air DTT
17. Membuka labia minor dan memasukan kateter ke meatus uretra
sampai air kencing keluar ( 5-7,5 cm). Menganjurkan klien menarik
nafas dalam.
18. Mengisi balon kateter dengan cairan aquadest atau sejenisnya
dengan menggunakan spuit 10 cc.
Hati-hati saat pengisian balon kateter. Pastikan urine keluar terlebih
dahulu dan kateter sudah masuk 5-7,5 cm.
19. Fiksasi kateter dan urine bag agar dapat dipantau
20. Rapikan pasien dan alat, rendam dalam klorin.
21. Cuci tangan dan keringkan
22. Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya

Prodi Kebidanan Bandung 57


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
PENCABUTAN KATETER//DOUWER KATETER

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alasnya
2. Sarung tangan
3. Bengkok
4. Spuit 20 cc
5. Perlak dan alasnya
6. Bak instrumen
7. Selimut
8. Skerem/pembatas
9. Lampu sorot (bila perlu)
10. Tempat sampah
11. Kapas cebok dan air DTT
12. Gunting benang
13. Larutan klorin 0,5% dalam tempatnya

Langkah-langkah

Persiapan Klien
1. Menyambut Ibu dan yang menemani ibu
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan kepada klien tentang prosedur yang akan dilakukan
dan tujuannya
4. Menyiapkan posisi klien dorsal recumbent
5. Memasang selimut
Persiapan Lingkungan/ Ruangan
6. Mengatur pencahayaan/lampu sorot jika diperlukan
7. Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
8. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
9. Mencuci dan mengeringkan tangan
Prosedur
10. Memasang perlak dan pengalas

Prodi Kebidanan Bandung 58


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

11. Mendekatkan alat


12. Menggunting pengikat urine bag
13. Memasang sarung tangan
14 Mengeluarkan air dari kateter dengan spuit 20 cc
15. Melepaskan kateter secara perlahan, anjurkan klien menarik nafas
panjang.
Hati-hati saat pencabutan kateter. Pastikan balon kateter sudah
tidak terdapat air.
16. Membersihkan vulva dengan kapas DTT
17. Rapikan pasien dan alat, rendam dalam klorin dan buang sampah
pada tempat sampah yang sesuai
18. Cuci tangan dan keringkan
19. Catat tindakan yang dilakukan

Prodi Kebidanan Bandung 59


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MENGATUR POSISI FOWLER DAN SEMI FOWLER

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan Alat
1. Tempat tidur
2. Bantal/penopang
Prosedur
1. Menyambut Ibu dan yang menemani ibu
2. Memperkenalkan diri
3. Memberi tahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
5. Mencuci dan mengeringkan tangan
6. Mengatur/membantu pasien untuk duduk.
7. Memberikan sandaran pada tempat tidur pasien atau beberapa
buah bantal atau atur/tinggikan tempat tidur bagian kepala, untuk
posisi fowler (90º) dan untuk semi fowler (30-45o).
8. Menganjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah duduk
9. Mencuci tangan dan keringkan
10. Catat perubahan yang terjadi selama tindakan

Prodi Kebidanan Bandung 60


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MENGATUR POSISI SIM

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan Alat
1. Tempat tidur
2. Bantal
Prosedur
1. Menyambut Ibu dan yang menemani ibu
2. Memperkenalkan diri
3. Memberi tahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
5. Mencuci dan mengeringkan tangan
6. Mengatur pasien dalam keadaan berbaring. Kemudian apabila
dimiringkan ke kiri dengan posisi badan setengah telungkup, maka
lutut kaki kiri diluruskan serta paha kanan ditekuk dan diarahkan ke
dada. Tangan kiri di belakang punggung dan tangan kanan di
depan kepala.
7. Apabila pasien miring ke kanan, posisi badan setengah telungkup
dan kaki kanan lurus, sedangkan lutut dan paha kiri ditekuk ke
arah dada. Tangan kanan di belakang punggung dan tangan kiri di
depan kepala.
8. Mencuci tangan dan keringkan
9. Catat perubahan yang terjadi selama tindakan

Prodi Kebidanan Bandung 61


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MENGATUR POSISI TRENDELENBURG

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan Alat
1. Tempat tidur
2. Bantal
Prosedur
1. Menyambut Ibu dan yang menemani ibu
2. Memperkenalkan diri
3. Memberi tahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
5. Mencuci dan mengeringkan tangan
6. Mengatur pasien dalam keadaan berbaring terlentang. Letakkan
bantal di bawah lipatan lutut serta di antara kepala dan ujung
tempat tidur pasien.
7. Pada bagian kaki tempat tidur, berikan balok penopang atau secara
khusus, atur tempat tidur dengan meninggikan bagian kaki pasien.
8. Mencuci tangan dan keringkan
9. Catat perubahan yang terjadi selama tindakan

Prodi Kebidanan Bandung 62


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MENGATUR POSISI DORSAL RECUMBENT

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan Alat
1. Tempat tidur
2. Bantal
Prosedur
1. Menyambut Ibu dan yang menemani ibu
2. Memperkenalkan diri
3. Memberi tahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
5. Mencuci dan mengeringkan tangan
6. Mengatur pasien dalam keadaan berbaring terlentang, pakaian
bawah dibuka.
7. Tekukkan lutut, renggangkan paha, telapak kaki menghadap ke
tempat tidur dan renggangkan kedua kaki.
8. Mencuci tangan dan keringkan
9. Catat perubahan yang terjadi selama tindakan

Prodi Kebidanan Bandung 63


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MENGATUR POSISI LITOTOMI

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan Alat
1. Tempat tidur/bed ginekologi
2. Bantal
Prosedur
1. Menyambut Ibu dan yang menemani ibu
2. Memperkenalkan diri
3. Memberi tahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
5. Mencuci dan mengeringkan tangan
6. Mengatur pasien dalam keadaan berbaring terlentang, kemudian
angkat kedua paha dan tarik ke arah perut.
7. Atur sedemikian rupa sehingga tungkai bawah membentuk sudut
90o terhadap paha.
8. Letakkan bagian lutut/kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi
litotomi.
9. Pasang selimut untuk menutupi bagian bawah tubuh pasien.
10. Mencuci tangan dan keringkan
11. Catat perubahan yang terjadi selama tindakan

Prodi Kebidanan Bandung 64


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MENGATUR POSISI GENU PEKTORAL/KNEE CHEST

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan Alat
1. Tempat tidur
2. Bantal
Prosedur
1. Menyambut Ibu dan yang menemani ibu
2. Memperkenalkan diri
3. Memberi tahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
5. Mencuci dan mengeringkan tangan
6. Menganjurkan pasien untuk berada dalam posisi menungging
dengan kedua kaki di tekuk dan dada menempel pada kasur
tempat tidur.
7. Pasang selimut pada pasien
8. Mencuci tangan dan keringkan
9. Catat perubahan yang terjadi selama tindakan

PENUNTUN BELAJAR
MELAKUKAN TERAPI KOMPRES HANGAT

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan Alat
1. Buli-buli panas/botol atau kain/handuk dan kom berisi air hangat
2. Termos berisi air panas (suhu 46 – 51,5o)
3. Termometer air
4. Kain pembungkus
Prosedur
1. Menyambut Ibu dan yang menemani ibu
2. Memperkenalkan diri

Prodi Kebidanan Bandung 65


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

3. Memberi tahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan


4. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
5. Mencuci dan mengeringkan tangan
6. Mengisi buli-buli panas/botol dengan air panas.
7. Menutup buli-buli / botol yang telah diisi air panas, kemudian
keringkan. Hati-hati! Periksa tutup buli-buli/botol sudah benar-
benar rapat dan tidak bocor.
8. Memasukkan buli-buli/botol ke dalam kain. Bila menggunakan
kain/handuk, msaukkan kain pada air hangat, lalu diperas.
9. Menempatkan botol/buli-buli/kain yang sudah diperas pada daerah
yang akan dikompres.
10.Mengangkat buli-buli/botol/kain setelah 20 menit, lalu isi lagi buli-
buli/botol dengan air panas/masukkan lagi kain ke dalam air
hangat lalu peras. Taruh lagi buli-buli/botol/kain pada daerah yang
akan dikompres.
14. Membereskan alat-alat dan merapikan pasien
15. Mencuci tangan dan keringkan
16. Catat perubahan yang terjadi selama tindakan

PENUNTUN BELAJAR
MELAKUKAN TERAPI KOMPRES DINGIN

Prodi Kebidanan Bandung 66


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan Alat
1. Kirbat es/kantong es
2. Air dingin/es batu
2. Termometer air
3. Kain pembungkus
Prosedur
1. Menyambut Ibu dan yang menemani ibu
2. Memperkenalkan diri
3. Memberi tahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
5. Mencuci dan mengeringkan tangan
6. Memasukkan air dingin/es batu pada kirbat/kantong es. Bila
menggunakan kain, masukkan kain pada air dingin lalu diperas.
7. Meletakkan kantong/kirbat es/kain pada daerah yang akan
dikompres aeperti pada daerah aksila atau pada daerah yang
sakit.
8. Mengangkat kantong/kain setelah 20 menit, lalu isi lagi kirbat
/kantong dengan es batu/air dingin/masukkan lagi kain ke dalam
air dingin lalu peras. Taruh lagi kantong/kirbat es/kain pada daerah
yang akan dikompres.
14. Membereskan alat-alat dan merapikan pasien
15. Mencuci tangan dan keringkan
16. Catat perubahan yang terjadi selama tindakan

PENUNTUN BELAJAR
MELAKUKAN PERAWATAN LUKA

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
Prodi Kebidanan Bandung 67
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
Persiapan alat:
Baki dan alasnya
a. Alat-alat steril :
1. Bak instrumen
2. Pinset 2 buah
3. Sarung tangan
4. Kapas lidi/ lidi wotten 2 buah
5. Kassa steril secukupnya
6. Deppers secukupnya
7. Kom kecil 2
b. Alat- alat tidak steril
8. Gunting
9. Plester
10. Bengkok
11. Kapas DTT/ Wash bensin / alkohol
12. Betadine / Obat luka yang diperlukan
13. Perlak dan alasnya
14. Cairan NaCl 0,9 %
15. Tempat sampah
16. Larutan Klorin 0,5% dalam tempatnya

Prosedur
1. Mengidentifikasi klien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan kepada klien tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan dan tujuannya
4. Menyiapkan posisi klien terlentang/sesuai kondisi klien
5. Memasang selimut
6. Memasang skerem
7. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
8. Mencuci dan mengeringkan tangan
9. Gunting plester secukupnya dan letakkan pada bagian tutup bak
instrumen
10. Mendekatkan alat
11. Membuka baju pasien pada bagian yang akan dilakukan tindakan
12. Mencuci tangan dan keringkan
13. Memasang perlak
14. Memakai sarung tangan
15. Mendekatkan bengkok
16. Membuka balutan lama dan bekas plester dibersihkan dengan
kapas DTT/ kapas alcohol/ wash bensin, buang pada tempatnya
17. Bersihkan luka dengan menggunakan pinset dan kassa steril yang
telah dibasahi dengan NaCl 0,9 %.
Lakukan satu arah dari atas ke bawah dan dari dalam keluar
Tekan perlahan bagian luka yang terbuka untuk mengeluarkan
pus/ nanah (jika ada)

Prodi Kebidanan Bandung 68


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

18. Lakukan beberapa kali sampai luka tampak bersih


19. Oles bagian luka dengan menggunakan antiseptik / salep dengan
menggunakan kassa betadine/lidi waten
20. Tutup luka dengan kassa steril secukupnya. Usahakan serat kassa
jangan menempel pada luka
21. Plester dengan rapi
22. Rapikan pasien dan alat, rendam dalam klorin
23. Mencuci tangan dan keringkan
24. Mencatat/mendokumentasikan hasil tindakan

PENUNTUN BELAJAR
MELAKUKAN PENGANGKATAN JAHITAN (HEACTING UP)

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
Prodi Kebidanan Bandung 69
A
BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
Persiapan alat:
Baki dan alasnya
a. Alat-alat steril :
1. Bak instrumen
2. Pinset anatomi dan cirurgi @ 1 buah
3. Sarung tangan
4. Arteri klem
5. Gunting angkat jahitan
4. Kapas lidi/ lidi wotten 2 buah
5. Kassa steril secukupnya
6. Deppers secukupnya
7. Kom kecil 2
b. Alat- alat tidak steril
8. Gunting perban
9. Plester dan perban
10. Bengkok
11. Kapas DTT/ Wash bensin / alkohol
12. Betadine / Obat luka yang diperlukan
13. Perlak dan alasnya
14. Cairan NaCl 0,9 %
15. Tempat sampah
16. Larutan Klorin 0,5% dalam tempatnya

Prosedur
1. Mengidentifikasi klien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan kepada klien tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan dan tujuannya
4. Menyiapkan posisi klien terlentang/sesuai kondisi klien
5. Memasang selimut
6. Memasang skerem
7. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
8. Mencuci dan mengeringkan tangan
9. Gunting plester secukupnya dan letakkan pada bagian tutup bak
instrumen
10. Mendekatkan alat
11. Membuka baju pasien pada bagian yang akan dilakukan tindakan
12. Memasang perlak
13. Mendekatkan bengkok
14. Memakai sarung tangan
15. Membuka balutan lama dan bekas plester dibersihkan dengan
kapas DTT/ kapas alcohol/ wash bensin, buang pada tempatnya
16. Bersihkan luka dengan menggunakan pinset dan kassa steril yang
telah dibasahi dengan NaCl 0,9 %.
Lakukan satu arah dari atas ke bawah dan dari dalam keluar
Tekan perlahan bagian luka yang terbuka untuk mengeluarkan pus/
nanah (jika ada)
17. Lakukan beberapa kali sampai luka tampak bersih

Prodi Kebidanan Bandung 70


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

18. Angkat jahitan dengan menarik simpul jahitan sedikit ke atas,


kemudian gunting benang dan tarik dengan hati-hati. Lalu buang
pada kasa yang telah tersedia.
19. Tekan daerah sekitar luka hingga pus/nanah tidak ada.
19. Oles bagian luka dengan menggunakan antiseptik / salep dengan
menggunakan kassa betadine/lidi waten
20. Tutup luka dengan kassa steril secukupnya. Usahakan serat kassa
jangan menempel pada luka.
21. Plester dengan rapi atau lakukan pembalutan.
22. Rapikan pasien dan alat, rendam dalam klorin
23. Mencuci tangan dan keringkan
24. Mencatat/mendokumentasikan hasil tindakan

PENUNTUN BELAJAR
MEMBERIKAN OBAT MELALUI MULUT (PER ORAL)

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A

Prodi Kebidanan Bandung 71


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS


Persiapan alat dan bahan:
1. Daftar buku obat/catatan/jadwal pemberian obat
2. Obat dan tempatnya
3. Air minum dan tempatnya

Langkah-langkah

Persiapn Klien
1. Mengidentifikasi dan menyambut klien
2. Memperkenalkan diri
3. Memberitahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
Persiapan Lingkungan
4. Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
5. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
6. Mencuci dan mengeringkan tangan
Prosedur
7. Baca obat, perhatikan obat, dosis, cara pemberian
8. Jelaskan pada klien cara meminum obat
9. Bantu pasien untuk meminumnya
10. - Apabila berupa obat tablet/kapsul dalam botol jangan sentuh
dengan tangan, tuangkan ke dalam tutup botol dan pindahkan ke
tempat obat
- Apabila berupa elixir: kocok obat dengan hati-hati kemudian
tuangkan ke dalam sendok takar sesuai dosis yang didinginkan
11. Kaji kesulitan menelan, bila ada jadikan tablet dalam bentuk
bubuk atau bantu dengan cairan
12. Kaji denyut nadi dan tekanan darah sebelum pemberian obat
yang membutuhkan pengkajian
13. Catat perubahan, reaksi terhadap pemberian dan evaluasi respon
terhadap obat
14. Catat hasil pemberian obat :tanggal, jenis obat
15. Cuci tangan

PENUNTUN BELAJAR
MEMBERIKAN OBAT MELALUI INTRAVENA

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A

Prodi Kebidanan Bandung 72


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS


Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alasnya
2. Daftar buku obat/catatan/jadwal pemberian obat
3. Obat dalam tempatnya
4. Spuit dan jarum sesuai ukuran (dewasa 2.5-3.75 cm;anak 1.25-2.5
cm)
5. Kapas DTT/ alkohol dalam tempatnya
6. Aquabidest/ Cairan pelarut
7. Bak steril dilapisi kasa steril
8. Sarung tangan
9. Bengkok
10. Perlak dan alasnya
11.Tempat sampah tajam
12. Torniquet (karet pembendung)
13. Tempat sampah tajam, basah dan kering
14. Larutan Klorin 0,5% dalam tempatnya

Langkah-langkah

Persiapan Kien
1. Mengidentifikasi dan menyambut klien
2. Memperkenalkan diri
3. Memberitahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
Persiapan Lingkungan/ Ruangan
4. Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
5. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
6. Mencuci dan mengeringkan tangan
Prosedur
7. Mendekatkan alat
8. Cuci tangan
9. Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan baju
lengan panjang, buka dan ke ataskan
10. Pasang perlak/pengalas dibawah vena yang akan dilakukan
penyuntikan
11. Pakai sarung tangan
12. Ambil obat dalam tempatnya sesuai dengan dosis yang akan
diberikan, yakinkan tidak ada udara dalam spuit, tempatkan dalam
bak steril
13.Periksa tempat yang akan dilakukan penyuntikan
14. Lakukan pengikatan dengan karet pembendung (torniquet) pada
bagian atas daerah yang akan dilakukan penyuntikan
15. Antisepsis pada daerah yang akan dilakukan suntikan dengan
kapas alcohol/ DTT
16. Ambil spuit yang berisi obat
17. Lakukan penusukan dengan lubang jarum menghadap ke atas
dengan memasukan ke pembuluh darah
18. Lakukan aspirasi, bila ada darah, lepaskan karet pembendung,
semprotkan obat perlahan-lahan hingga habis
19. Tarik spuit dengan cepat,tahan dengan kapas, jangan lakukan
masase karena akan menimbulkan iritasi

Prodi Kebidanan Bandung 73


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

20. Buang spuit ke tempat sampah tajam


21. Rapikan pasien dan bantu supaya dalam posisi yang nyaman,
sarankan untuk melakukan latihan ringan pada otot yang disuntik
22. Rapikan alat, rendam dilarutan klorin dan cuci tangan
23. Dokumentasikan hasil asuhan (Tanggal, waktu, dosis, nama obat,
reaksi obat)

PENUNTUN BELAJAR
MEMBERIKAN OBAT MELALUI INTRAMUSKULER

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A

Prodi Kebidanan Bandung 74


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS


Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alasnya
2. Catatan pemberian obat
3. Bengkok
4. Perlak dan alasnya
5. Obat dalam tempatnya
6. Cairan pelarut (Aquabidest)
7. Spuit sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
8. Bak instrument

Prodi Kebidanan Bandung 75


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

9. Kapas alcohol/ DTT


10. Tempat sampah tajam, basah dan kering
11. Larutan Klorin 0,5% dalam tempatnya
Jumlah Nilai Persiapan alat = …../33 x 100

Langkah-langkah

Persiapan Klien
1. Mengidentifikasi dan menyambut klien
2. Memperkenalkan diri
3. Memberitahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Mengatur posisi klien yang nyaman (sesuai dengan lokasi untuk
penyuntikan)
Persiapan Lingkungan/ Ruangan
5. Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
6. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
7. Mencuci dan mengeringkan tangan
Prosedur
8. Bebaskan daerah yang akan dilakukan suntikan
9. Pasang perlak dan alasnya
10.. Mendekatkan alat
11. Ambil obat dalam tempatnya sesuai dengan dosis yang akan
diberikan. Jika obat dalam sediaan bubuk, larutkan dengan
aquabidest. Siapkan pada bak instrument.
13. Antisepsis pada daerah yang akan dilakukan suntikan dengan
kapas alkohol/ DTT
14. Lakukan penyuntikkan dengan lubang jarum menghadap ke
atas:
 Pada daerah paha (vastus laterales) dengan cara meminta
klien berbaring terlentang dengan lutut sedikit fleksi
 Pada ventrogluteal dengan cara meminta klien berbaring
miring, telungkup atau telentang dengan lutut dan
panggul pada sisi yang akan disuntik dalam keadaan
fleksi
 Pada dorsogluteal dengan cara meminta klien telungkup
dengan lutut diputar ke arah dalam atau miring dengan
lutut bagian atas dan pinggul pada sisi yang akan
disuntik dalam keadaan fleksi dan diletakkan di depan
tungkai bawah
 Pada deltoid dengan meminta klien untuk duduk atau
berbaring mendatar dengan lengan atas fleksi
15. Minta klien untuk tenang/ rileks dengan menarik nafas saat akan
dilakukan penyuntikan
16. Lakukan aspirasi, jika tidak ada darah masukkan obat hingga
habis dengan posisi jarum tegak lurus (membentuk sudut 90º
dengan permukaan kulit)
17. Tarik spuit dan tahan dengan kapas alcohol/DTT beberapa
saat.
18. Masukkan sampah kedalam bengkok dan buang ke dalam tempat
sampah yang sesuai (tempat sampah tajam)
19. Cuci tangan, keringkan dan catat.
Nilai skill = jumlah skor prosedur/ 57 x 100

Prodi Kebidanan Bandung 76


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

Total skill = jumlah nilai persiapan alat + nilai skill/ 2

Keterangan :
- Point yang dicetak bold/ ditebalkan merupakan kritikal point, jika nilai 1 atau
tidak benar dilakukan, mahasiswa remedial
- Pont yang di cetak miring merupakan soft skill

PENUNTUN BELAJAR
MEMBERIKAN OBAT MELALUI SUBKUTAN

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alasnya
2. Catatan pemberian obat
3. Bengkok
4. Perlak dan alasnya

Prodi Kebidanan Bandung 77


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

5. Obat dalam tempatnya


6. Cairan pelarut (Aquabidest)
7. Spuit 1 cc
8. Bak instrumen
9. Kapas alcohol/DTT
10. Tempat sampah tajam
11. Larutan Klorin 0,5% dalam tempatnya

Langkah-langkah
1. Mengidentifikasi dan menyambut klien
2. Memperkenalkan diri
3. Memberitahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
Persiapan Lingkungan/ Ruangan
4. Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
5. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
6. Mencuci dan mengeringkan tangan
Prosedur
7. Mendekatkan alat
9. Pasang perlak dan alasnya
10. Bebaskan daerah yang akan dilakukan suntikan
11. Ambil obat dalam tempatnya sesuai dengan dosis yang
akan diberikan. Siapkan pada bak instrument.
12. Antisepsis pada daerah yang akan dilakukan suntikan
dengan kapas alcohol/ DTT
13. Tegangkan dengan tangan kiri, daerah yang akan disuntik
14 Lakukan penusukan pada lubang jarum menghadap ke atas
membentuk sudut 45º terhadap permukaan kulit
15. Lakukan aspirasi. Bila tidak ada darah masukkan obat
hingga habis
16. Minta klien untuk rileks dan menarik nafas saat akan
penyuntikan
17. Tarik spuit dan tahan dengan kapas alcohol/DTT.
18. Bilas 3 kali spuit yang telah digunakan dengan larutan klorin
0,5% kemudian air DTT
19. Masukkan sampah kedalam bengkok dan buang ke dalam
tempat sampah yang sesuai.
20. Cuci tangan, keringkan.
21. Catat tindakan dan respon pasien

Prodi Kebidanan Bandung 78


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MEMBERIKAN OBAT MELALUI INTRAKUTAN

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alasnya
2. Daftar buku obat/catatan/jadwal pemberian obat
3. Obat dalam tempatnya
4. Spuit 1 cc/insulin
5. Kapas DTT/ alkohol dalam tempatnya
6. Cairan pelarut

Prodi Kebidanan Bandung 79


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

7. Bak steril dilapisi kasa steril


8. Sarung tangan
9. Bengkok
10. Perlak dan alasnya
11.Tempat sampah tajam
12. Larutan klorin 0,5 % dalam wadahnya

Langkah-langkah

Persiapan Klien
1. Mengidentifikasi dan menyambut klien
2. Memperkenalkan diri
3. Memberitahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Mengatur posisi klien sesuai dengan lokasi penyuntikan
Persiapan Lingkungan/ Ruangan
5. Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
6. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
7. Mencuci dan mengeringkan tangan
Prosedur
8. Mendekatkan alat
9. Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan baju
lengan panjang, buka dan ke ataskan
10. Pakai sarung tangan
11. Ambil obat untuk tes alergi kemudian larutkan/encerkan dengan
aquabidest (cairan pelarut)
12. Ambil 0.5 cc dan encerkan lagi sampai kurang lebih 1 cc, dan
siapkan pada bak injeksi
13.Tegangkan daerah yang akan disuntik dengan tangan kiri
14. Antisepsis pada daerah yang akan dilakukan suntikan dengan
kapas alcohol/ DTT
15. Lakukan penusukan dengan lubang jarum menghadap ke atas
dengan sudut 15-20 derajat dengan permukaan kulit
17. Minta klien untuk rileks dan menarik nafas saat akan
penyuntikan
18. Semprotkan obat hingga terjadi gelembung putih pada kulit
19. Tarik spuit dan tidak boleh melakukan masase
20. Rapikan pasien dan alat, rendam dalam klorin, cuci tangan
21. Dokumentasikan hasil asuhan

Prodi Kebidanan Bandung 80


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MEMBERIKAN OBAT MELALUI ANUS (PER REKTAL)

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alasnya
2. Sarung tangan steril
3. Bengkok
4. Perlak dan alasnya
5. Tissue
6. Jelly
7. Supositoria
8. Bak instrumen steril

Prodi Kebidanan Bandung 81


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

9. Kapas dan air DTT


10. Tempat sampah
11. Larutan klorin 0,5% dalam tempatnya

Langkah-langkah

Persiapan Klien
1. Mengidentifikasi dan menyambut klien
2. Memperkenalkan diri
3. Memberitahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
6. Anjurkan klien untuk melepaskan pakaian dalamnya, jaga
privasinya
7. Posisikan klien dalam posisi sims / tidur miring kiri
Persiapan Lingkungan
8. Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
9. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
10. Mencuci dan mengeringkan tangan
Prosedur
11. Mendekatkan alat
12. Pasang alas bokong
13. Buka supositoria dari bungkusnya
14. Memasang sarung tangan
15. Bersihkan jika bagian anus klien kotor dengan kapas DTT
16. Olesi ujung obat dengan pelicin/ jelly
17. Ambil supositoria dan masukkan ke dalam anus, spingter
Interna dan mengenai dinding rectum dengan perlahan-
lahan (± 10 cm pada orang dewasa dan ± 5 cm pada
bayi/anak). Anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam
18. Rapikan pasien dan alat, rendam dalam klorin, cuci tangan
dan catat
PENUNTUN BELAJAR
MEMBERIKAN OBAT MELALUI VAGINA (PER VAGINAM)

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alasnya
2. Sarung tangan steril
3. Bengkok
4. Perlak dan alasnya
5. Tissue
6. Jelly
7. Supositoria
8. Bak instrumen steril

Prodi Kebidanan Bandung 82


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

9. Kapas dan air DTT


10. Selimut
11. Skerem/ sampiran
11. Tempat sampah
12. Larutan Klorin 0,5% dalam tempatnya

Langkah-langkah

Persiapan Klien
1. Mengidentifikasi dan menyambut klien
2. Memperkenalkan diri
3. Memberitahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Memasang selimut
Persiapan Lingkungan/ Ruangan
5. Memasang skerem/ sampiran
Persiapan Petugas/ Bidan
7. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
8. Mencuci dan mengeringkan tangan
9. Buka supositoria dari bungkusnya
Prosedur
10. Mendekatkan alat
11. Anjurkan klien untuk melepaskan pakaian dalamnya, jaga
privasinya
12. Posisikan klien dalam posisi litotomi / dorsal recumbent
13. Pasang alas bokong
14. Dekatkan bengkok
15. Memasang sarung tangan
16. Melakukan vulva hygiene
17. Ambil supositoria dan masukkan ke dalam vagina, anjurkan
pasien untuk nafas dalam
18. Masukkan suppositoria sesuai dengan daerah yang dituju
(Forniks posterior)
19. Rapikan pasien dan alat, rendam dalam klorin, cuci tangan
dan catat

Prodi Kebidanan Bandung 83


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MEMBERIKAN OBAT MELALUI KULIT

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alasnya
2. Daftar buku obat/catatan/jadwal pemberian obat
3. Obat dalam tempatnya (seperti krim, losion, aerosol, dan spray)
4. Kain kasa
5. Kertas tisu
6. Balutan
7. Perlak dan alas
8. air sabun, air hangat
9. Sarung tangan

Prodi Kebidanan Bandung 84


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

10 Pinset anatomis dalam bak instrument


11. Lidi wotten / kapas lidi
12. Tempat sampah
13. Larutan Klorin 0,5% dalam tempatnya

Prosedur
1. Mengidentifikasi dan menyambut klien
2. Memperkenalkan diri
3. Memberitahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
5. Mencuci dan mengeringkan tangan
6. Memasang perlak dan pengalas di bawah daerah yang akan
dilakukan tindakan
7. Memasang sarung tangan
8. Membersihkan daerah yang akan diberi obat dengan air hangat
(apabila terdapat kulit mengeras) dan gunakan pinset anatomis.
9. Berikan obat yang sesuai dengan indikasi dan cara pemakaian,
seperti mengoleskan atau mengompres.
10.Tutup dengan kasa atau balutan pada daerah yang diobati jika
perlu.
11. Rapikan alat, rendam dilarutan klorin dan cuci tangan
12. Dokumentasikan hasil asuhan (Tanggal, waktu, dosis, nama
obat, reaksi obat)

PENUNTUN BELAJAR
MEMBERIKAN OBAT MELALUI MATA

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alasnya
2. Daftar buku obat/catatan/jadwal pemberian obat
3. Obat dalam tempatnya dengan penetes steril atau berupa salep
4. Pipet
5. Pinset anatomis dalm bak instrument
6. Balutan
7. Perlak dan alas
8. Plester
9. Sarung tangan
10. Kain kassa
11. Air hangat/kapas basah DTT

Prodi Kebidanan Bandung 85


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

12. Tempat sampah


13. Larutan Klorin 0,5% dalam tempatnya

Prosedur
1. Mengidentifikasi dan menyambut klien
2. Memperkenalkan diri
3. Memberitahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
5. Mencuci dan mengeringkan tangan
6. Memasang perlak dan pengalas di bawah kepala
7. Mengatur posisi pasien dengan kepala menengadah dengan
posisi petugas di camping kanan.
8. Memasang sarung tangan.
9. Membersihkan daerah kelopak dan bulu mata dengan kapas
basah DTT dari sudut mata ke arah hidung, apabila sangat kotor
basuh dengan air hangat.
10.Buka mata dengan menekan perlahan-lahan bagian bawah
dengan ibu jari dan bagian atas tulang orbita dengan jari telunjuk.
11. Teteskan obat mata di atas sakus konjungtiva apabila
menggunakan obat tetes mata. Setelah tetesan selesai sesuai
dengan dosis, anjurkan pasien untuk menutup mata dengan
perlahan-lahan.
12. Apabila obat mata jenis salep yang digunakan, pegang aplikator
salep di atas pinggir kelopak mata kemudian pencet tube
sehingga obat keluar. Lalu berikan obat pada kelopak mata
bawah. Setelah selesai, anjurkan pasien untuk melihat ke bawah.
Secara bergantian, berikan obat pada kelopak mata atas,
kemudian biarkan pasien untuk memejamkan mata dengan
menggerakkan kelopak mata.
13. Tutup mata dengan kasa bila perlu.
12. Rapikan alat, rendam dilarutan klorin dan cuci tangan
12. Dokumentasikan hasil asuhan (Tanggal, waktu, dosis, nama
obat, reaksi obat)

Prodi Kebidanan Bandung 86


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MEMBERIKAN OBAT MELALUI TELINGA
Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :
0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alasnya
2. Daftar buku obat/catatan/jadwal pemberian obat
3. Obat dalam tempatnya
4. Penetes
5. Spekulum telinga
6. Pinset anatomi dalam tempatnya
7. Plester
8. Kain kassa
9. Kertas tissue
10 Balutan kassa
11. Perlak dan alasnya
12. Lidi wotten / kapas lidi

Prodi Kebidanan Bandung 87


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

13. Tempat sampah


14. Larutan Klorin 0,5% dalam tempatnya

Prosedur
1. Mengidentifikasi dan menyambut klien
2. Memperkenalkan diri
3. Memberitahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
5. Mengatur pencahayaan/lampu sorot jika diperlukan
6. Memasang skerem
7. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
8. Mencuci dan mengeringkan tangan
9. Memasang perlak dan pengalas di bawah kepala klien
10. Memasang sarung tangan
11. Atur posisi pasien dengan kepala miring kiri atau miring kanan,
sesuai dengan daerah yang akan diobati, usahakan agar lubang
telinga pasien ke atas
12. Luruskan lubang telinga dengan menarik daun telinga ke
atas/ke belakang(pada orang dewasa) dan Ke bawah pada
(anak-anak)
13.Apabila obat berupa tetes, maka teteskan obat pada dinding
saluran untuk mencegah terhalang oleh sisa gelembung udara
dengan jumlah tetesan sesuai dosis
14.Apabila berupa salep gunakan kapas lidi dan oleskan salep
kemudian masukan/oleskan pada lubang telinga
15. Pertahankan posisi kepala 2-3 menit
16. Tutup kepala dengan pembalut dan plester jika perlu
17. Rapikan alat, rendam dilarutan klorin dan cuci tangan
18. Dokumentasikan hasil asuhan (Tanggal, waktu, dosis, nama
obat, reaksi obat)
PENUNTUN BELAJAR
MEMBERIKAN OBAT MELALUI HIDUNG

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alasnya
2. Daftar buku obat/catatan/jadwal pemberian obat
3. Obat dalam tempatnya
4. Penetes/pipet
5. Spekulum hidung
6. Pinset anatomi dalam tempatnya
7. Plester
8. Kain kassa
9.kertas tisu
10 Balutan

Prodi Kebidanan Bandung 88


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

11 lidi kapas
12. Sarung tangan
13. Bak instrumen
14. Lampu sorot jika diperlukan
15. Tempat sampah
16. Larutan Klorin 0,5% dalam tempatnya

Langkah-langkah

Persiapan Klien
1. Mengidentifikasi dan menyambut klien
2. Memperkenalkan diri
3. Memberitahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Atur posisi pasien dengan cara:
a. Duduk di kursi dengan kepala menengadah ke belakang
b. Berbaring dengan kepala ekstensi pada tepi tempat tidur
c. Berbaring dengan bantal dibawah bahu dan kepala tengadah
ke belakang
Persiapan Lingkungan
5. Mengatur pencahayaan/lampu sorot jika diperlukan
6. Memasang skerem
Persiapan Petugas/ Bidan
7. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
8. Mencuci dan mengeringkan tangan
Prosedur
9. Mendekatkan alat
10. Memakai sarung tangan
11.Apabila obat berupa tetes, maka teteskan obat pada tiap lubang
hidung dengan jumlah tetesan sesuai dosis
12.Apabila berupa salep gunakan kapas lidi dan oleskan salep
kemudian masukan/oleskan pada lubang hidung
13. Pertahankan posisi kepla 5 menit
14. Rapikan alat, rendam dilarutan klorin dan cuci tangan
15. Dokumentasikan hasil asuhan (Tanggal, waktu, dosis, nama
obat, reaksi obat)

Prodi Kebidanan Bandung 89


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MENGAMBIL URIN PADA WANITA UNTUK BAHAN PEMERIKSAAN

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH/TUGAS KASUS
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

Prodi Kebidanan Bandung 90


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
1. Mempersiapkan alat dan bahan meliputi :
 Baki dan alasnya
 Kom berisi kapas DTT
 Waslap dan sabun mandi
 Pispot dua buah
 Botol urin yang sudah diberi label atau etiket
 Surat pemeriksaan laboratorium
 Sarung tangan bersih
 Perlak dan alasnya
 Bengkok
 Waskom berisi lar.klorin 0,5%
 Sampiran
PROSEDUR
2. Mengidentifikasi dan menyambut klien
3. Memperkenalkan diri
3. Memberitahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Menganjurkan pasien untuk membuka pakaian bawah dan menutupinya
dengan selimut
5. Menggunakan sarung tangan bersih
6. Memasang perlak di bawah bokong pasien
7. Membersihkan daerah genitalia dengan waslap dan sabun, kemudian
keringkan
8. Memasang pispot di bawah bokong/glutea
9. Meletakkan bengkok dekat glutea
10. Membersihkan daerah genitalia eksterna dengan kapas DTT
11. Menganjurkan pasien berkemih sedikit dan tampung dalam pispot,
kemudian ganti pada pispot yang lain.
12. Membersihkan daerah genitalia dengan waslap dan sabun, lalu keringkan.
13. Tuangkan urin ke dalam botol urin yang sudah diberi label.
14. Lepaskan sarung tangan dan celupkan dalam rendam dalam larutan klorin
0,5%
15. Mencuci tangan dan keringkan
16. Mencatat waktu pelaksanaan pengambilan dan keadaan urin.
17. Mengirimkan urin selambat-lambatnya 15 menit setelah pengambilan.

Prodi Kebidanan Bandung 91


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MENGAMBIL URIN PADA PASIEN YANG MEMAKAI KATETER

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH/TUGAS KASUS
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

Prodi Kebidanan Bandung 92


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
1. Mempersiapkan alat dan bahan meliputi :
 Baki dan alasnya
 Bak instrumen berisi kasa steril
 Spuit disposible 20 cc steril
 Klem
 Betadin 3%
 Botol urin yang sudah diberi label atau etiket
 Surat pemeriksaan laboratorium
 Sarung tangan bersih
 Perlak dan alasnya
 Bengkok
 Waskom berisi lar.klorin 0,5%
 Sampiran
PROSEDUR
2. Mengidentifikasi dan menyambut klien
3. Memperkenalkan diri
3. Memberitahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Menutupi tubuh bagian bawah dengan selimut
5. Menggunakan sarung tangan bersih
6. Melakukan desinfeksi bagian proksimal kateter dengan Betadin 3%
7. Menggunakan spuit steril untuk mengisap urin melalui ujung kateter.
8. Menuangkan urin ke dalam botol urin steril
9. Memasukkan spuit ke dalam bengkok atau langsung membilas spuit 3 kali
dengan lar.klorin dan dibuang ke tempat sampah yang sesuai.
10. Tuangkan urin ke dalam botol urin yang sudah diberi label.
11. Lepaskan sarung tangan dan celupkan dalam rendam dalam larutan klorin
0,5%
12. Mencuci tangan dan keringkan
13. Mencatat waktu pelaksanaan pengambilan dan keadaan urin.

PENUNTUN BELAJAR
MENGAMBIL FESES UNTUK BAHAN PEMERIKSAAN

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A

Prodi Kebidanan Bandung 93


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Mempersiapkan alat dan bahan meliputi :
 Tempat penampung atau botol penampung beserta penutupnya
 Dua batang lidi kapas sebagai alat untuk mengambil feses/ spatel steril
 Bengkok
 Waskom berisi lar.klorin 0,5%
PROSEDUR
2. Mengidentifikasi dan menyambut klien
3. Memperkenalkan diri
3. Memberitahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Menganjurkan pasien utnuk BAB lalu ambil feses melalui lidi kapas yang
telah dikeluarkan. Setelah selesai, anjurkan untuk membersihkan daerah
sekitar anus, atau tampung bahan dengan menggunakan spatel steril.
6.Memasukkan bahan pemeriksaan ke dalam botol yang telah
disediakan/temapatkan feses dalam wadah steril dan ditutup.
 Feses jangan dicampur dengan urin.
 Jangan diberi barium atau minyak mineral yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri.
6. Berikan label nama pasien dan tanggal pengambilan bahan pemeriksaan pada
botol penampung.
7. Mencuci tangan dan keringkan

Prodi Kebidanan Bandung 94


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MENGAMBIL DARAH UNTUK BAHAN PEMERIKSAAN

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH KERJA/ KEGIATAN KASUS
Persiapan alat dan bahan:
1. Baki dan alasnya
2. Sarung tangan
3. Bengkok
4. Spuit 3 cc/5 cc
5. Perlak dan alasnya
6. Tabung reaksi
7. Label
8. Torniquet
9. Kapas DTT/ Alcohol dan kassa
10. Plester (jika perlu)
11. Bak instrumen
Jumlah nilai persiapan alat = ………/33 x 100

Prosedur
1. Mengidentifikasi dan menyambut klien

Prodi Kebidanan Bandung 95


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

2. Memperkenalkan diri
3. Memberi tahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Memasang skerem
5. Melepaskan jam tangan dan perhiasan
6. Mencuci dan mengeringkan tangan
7. Mendekatkan alat
8. Memasang perlak dan pengalas di bawah lengan
9. Memakai sarung tangan
10. Memasang torniquet di atas siku, pastikan pembuluh darah
vena teraba/terlihat.
11. Membersihkan daerah yang akan ditusuk dengan kapas
DTT/ kapas alcohol.
12. Minta klien untuk rileks dan menarik nafas saat akan
dilakukan pengambilan darah
13. Menusukan jarum pada vena membentuk sudut 30 0
14. Aspirasi dengan lembut dan mengecek apakah jarum
sudah masuk ke dalam vena bila sudah tepat, lepaskan
torniquet
15. Mengambil darah sesuai kebutuhan
16. Mencabut jarum dari spuit dan mendorong dengan lembut
pada sisi tabung
17. Tutup bekas luka tusukan jarum dengan kapas/kassa dan
plester (jika perlu)
18. Memberi label pada tabung/ spuit
19. Menempatkan tabung ke rak
20. Rapikan pasien dan alat, rendam dalam klorin, cuci tangan
dan catat
Nilai skill = …………/60 X 100

Keterangan :
- Point yang dicetak bold/ ditebalkan merupakan kritikal point, jika nilai 1 atau
tidak benar dilakukan, mahasiswa tidak lulus
- Pont yang di cetak miring merupakan soft skill

Prodi Kebidanan Bandung 96


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

PENUNTUN BELAJAR
MENGAMBIL SPUTUM UNTUK BAHAN PEMERIKSAAN

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH/TUGAS KASUS
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Mempersiapkan alat dan bahan meliputi :
 Botol/wadah sputum dan penutupnya
 Formulir pemeriksaan
PROSEDUR

Prodi Kebidanan Bandung 97


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
2. Mengidentifikasi dan menyambut klien
3. Memperkenalkan diri
3. Memberitahu klien tentang prosedur dan tujuan tindakan
4. Memberi etiket/label pada botol penampung sputum
5. Menganjurkan pasien untuk membantukkan dahak ke dalam botol
penampung sputum lebih kurang 5 cc, kemudian tutup.
6. Apabila kultur untuk pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA), ikuti instruksi
yang ada pada botol penampung. Biasanya diperlukan 5-10 cc sputum yang
dilakukan secara 3 hari berturut-turut.
7. Mencuci tangan dan keringkan

PENUNTUN BELAJAR
MENDAMPINGI PASIEN DALAM KEADAAN TERMINAL

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH/TUGAS KASUS
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

Prodi Kebidanan Bandung 98


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
1. Mempersiapkan alat dan bahan meliputi :
 Baki dan alasnya
 Tensimeter
 Stetoskop
 Jam dengan penghitung detik
 Lampu senter
 Deppers
 Kom berisi air DTT
 Sarung tangan bersih
 Bengkok
 Sampiran
PROSEDUR
2. Mencuci tangan dan keringkan
3. Menggunakan sarung tangan
3. Menjelaskan pada keluarga pasien tentang semua prosedur yang
akan dilakukan.
4. Membasahi bibir pasien yang kering dengan menggunakan deppers yang
dibasahi air DTT.
6. Mengeringkan keringat pasien, kalau perlu ganti pakaian pasien.
6. Melakukan observasi cairan, oksigen, dan berikan obat-obatan sesuai dengan
indikasi.
7. Menganjurkan keluarga untuk berdoa, meminta kehadiran rohaniawan, dan
membimbing untuk berdoa.
8. Melepaskan sarung tangan
9. Mencuci tangan dan mengeringkan dengan handuk bersih dan kering
10. Mencatat hasil observasi pasien

PENUNTUN BELAJAR
MELAKUKAN PERAWATAN JENAZAH

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :


0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai
urutan (apabila harus berurutan)
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri
N / : Langkah kerja atau kegiatan tidak diperlukan dalam observasi ini
A
LANGKAH/TUGAS KASUS
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

Prodi Kebidanan Bandung 99


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

LANGKAH/TUGAS KASUS
1. Mempersiapkan alat dan bahan meliputi :
 Baki dan alasnya
 Kom berisi kapas kering
 Kom berisi kapas alkohol
 Kain kasa/perban untuk pengikat
 Sarung tangan bersih
 Gunting
 Perlak dan alas
 Bengkok
 Waskom berisi lar.Klorin 0,5 %
 Kain panjang/penutup jenazah
 Kartu identitas jenazah
 Formulir jenazah/surat kematian
PROSEDUR
2. Mencuci tangan dan keringkan
3. Menggunakan sarung tangan
3. Menjelaskan pada keluarga pasien tentang semua prosedur yang
akan dilakukan.
4. Menempatkan dan mengatur jenazah pada posisi anatomis.
7. Menyingkirkan selimut penutup jenazah
6. Melepaskan semua alat kesehatan (seperti infus, slang oksigen, dll)
7. Membersihkan tubuh dari kototran dan noda.
8. Menempatkan kedua tangan jenazah di atas abdomen dan mengikat
pergelangannya (bergantung pada kepercayaan dan agama).
9. Menempatkan satu bantal di bawah kepala.
10. Menutup kelopak mata, jika tidak ada tutup, bisa dengan kapas basah.
11. Mengatupkan rahang dan mulut, kemudian ikat dan letakkan gulungan
handuk di bawah dagu.
12. Meletakkan perlak dan alas di bawah glutea.
13. Mencatat semua milik pasien dan berikan kepada keluarga.
14. Memberi kartu atau tanda pengenal.
15. Membungkus/menutup jenazah dengan kain panjang.
16. Melepaskan sarung tangan dan merendam dalam larutan klorin.
17. Mencuci tangan dan mengeringkan
18. Mencatat dan mengisi formulir jenazah/surat kematian.

Prodi Kebidanan Bandung 100


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

C. FORMULIR KONTRAK BELAJAR


Formulir kontrak belajar merupakan gambaran kebutuhan belajar secara individu selama
praktik yang disesuaikan dengan tujuan praktik klinik. Didiskusikan dan disetujui
pembimbing. Kontrak belajar ini menjadi dasar untuk mahasiswa dan pembimbing dalam
menentukan strategi pembelajaran praktik klinik.

NAMA :................................................................................
NIM :................................................................................

TEMPAT KONTRAK KEGIATAN REKOMENDASI


PRAKTIK/ BELAJAR PEMBIMBING
TANGGAL

Prodi Kebidanan Bandung 101


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

........................,.....
Pembimbing Praktik Klinik Mahasiswa

................................. .............................

D. FORMULIR LOG BOOK


Formulir log book merupakan realisasi dari kontrak belajar yang dilaksanakan setaip hari
praktik klinik sesuai dengan tujuan praktik klinik. Diketahui dan diberi rekomendasi/saran
perbaikan oleh pembimbing. Log Book ini menjadi dasar untuk mahasiswa dan pembimbing
dalam mencapai tujuan praktik klinik berikutnya.

Nama Mata Kuliah : ..........................................................................................


Kode : ..........................................................................................
Beban/Jumlah SKS : ..........................................................................................
Semester : ..........................................................................................
Tempat/Lokasi Praktik : ..........................................................................................
Waktu Praktik : ..........................................................................................

Nama Mahasiswa/NIM : ..........................................................................................


Nama Pembimbing : ..........................................................................................

No Keterampilan Hari/Tgl/ Proses Pencapaian Komentar Tanda


Jam Keterampilan Pembimbing Tangan
Pelaksana-an Dengan Mandiri Pembimbing
Bimbingan dan Cap

Prodi Kebidanan Bandung 102


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

Prodi Kebidanan Bandung 103


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

No Keterampilan Hari/Tgl/ Proses Pencapaian Komentar Tanda


Jam Keterampilan Pembimbing Tangan
Pelaksana-an Dengan Mandiri Pembimbing
Bimbingan dan Cap

Prodi Kebidanan Bandung 104


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

No Keterampilan Hari/Tgl/ Proses Pencapaian Komentar Tanda


Jam Keterampilan Pembimbing Tangan
Pelaksana-an Dengan Mandiri Pembimbing
Bimbingan dan Cap

Prodi Kebidanan Bandung 105


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

Koordinator Mata Kuliah

............................................

E. Daftar Pencapaian Target KDK


1. Melakukan persiapan menerima pasien baru
a. Menyiapkan tempat tidur terbuka
NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

b. Menyiapkan tempat tidur tertutup


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

c. Menerima pasien baru


 Memindahkan pasien dari branchard ke tempat tidur atau sebaliknya
NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

 Memindahkan pasien dari kursi roda ke tempat tidur atau sebaliknya


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR

Prodi Kebidanan Bandung 106


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

1
2
3
4
5

d. Melakukan anamnesa
NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

2. Melakukan pemeriksaan fisik


a. Melakukan pemeriksaan fisik umum
NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

b. Melakukan pemeriksaan tanda vital


 Melakukan pemeriksaan tekanan darah
NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5
6
7
8

Prodi Kebidanan Bandung 107


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

 Melakukan pemeriksaan denyut nadi


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Prodi Kebidanan Bandung 108


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

 Melakukan pemeriksaan suhu


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Prodi Kebidanan Bandung 109


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

22
23
24
25

 Melakukan pemeriksaan pernafasan


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

3. Membantu perawatan diri pasien dan higiene lingkungan:


a. Memandikan pasien di atas tempat tidur

Prodi Kebidanan Bandung 110


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

NO TANGGAL KASUS TTD


NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

b. Melakukan oral higiene


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

c. Melakukan vulva higiene


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

d. Mengganti alat tenun tanpa memindahkan pasien


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

4. Melakukan pencegahan infeksi:


a. Melakukan pemrosesan alat (dekontaminasi dan cuci bilas)
NO TANGGAL KASUS TTD

Prodi Kebidanan Bandung 111


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

b. Melakukan desinfeksi tingkat tinggi (DTT) atau sterilisasi


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

5. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigen:


a. Memberikan oksigen
NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

b. Melakukan pengisapan lendir


NO TANGGAL KASUS TTD

Prodi Kebidanan Bandung 112


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR


1
2
3
4
5

c. Membantu pasien batuk efektif


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

d. Membantu pasien teknik nafas dalam


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

6. Melakukan pemenuhan kebutuhan cairan dan transfusi darah:


a. Memberikan cairan melalui infus (pemasangan infus)
NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Prodi Kebidanan Bandung 113


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

10

b. Menghitung kebutuhan cairan melalui infus (tetesan infus)


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

c. Mengukur intake dan output cairan


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

d. Mengganti cairan infus


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4

Prodi Kebidanan Bandung 114


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

5
6
7
8
9
10

e. Melepas infus
NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

f. Melaksanakan transfusi darah


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

7. Melakukan pemenuhan kebutuhan nutrisi:


a. Membantu pasien makan
NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

b. Memasang sonde/pipa penduga lambung

Prodi Kebidanan Bandung 115


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

NO TANGGAL KASUS TTD


NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

c. Memberikan nutrisi per sonde


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

d. Melepas sonde/pipa penduga lambung


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

8. Melakukan pemenuhan kebutuhan eliminasi:


a. Membantu pasien BAK/BAB dengan pispot/urinal
NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

b. Melakukan kateterisasi / douwer kateter


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR

Prodi Kebidanan Bandung 116


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

1
2
3
4
5

c. Melepas kateter / douwer kateter


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

9. Melakukan pemenuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat:


a. Mengatur posisif fowler dan semi fowler
NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

b. Mengatur posisi trendelenburg


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

c. Mengatur posisi dorsal recumbent


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

d. Mengatur posisi lithotomi


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

Prodi Kebidanan Bandung 117


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

e. Mengatur posisi genu pectoral/knee chest


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

f. Membantu pasien memenuhi kebutuhan ambulasi dan mobilisasi


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

10. Melakukan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman (manajemen nyeri):


a. Mengajarkan teknik relaksasi
NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

b. Melakukan teknik distraksi


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

c. Melakukan terapi kompres hangat


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

d. Melakukan terapi kompres dingin


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

11. Melakukan perawatan post-operasi dan perawatan luka:


a. Melakukan perawatan luka operasi

Prodi Kebidanan Bandung 118


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

NO TANGGAL KASUS TTD


NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

b. Melakukan pengangkatan jahitan (hecting-up)


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

12. Melakukan pemberian obat:


a. Memberikan obat melalui mulut (per oral)
NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

b. Memberikan obat melalui intravena (IV)


 Secara langsung
NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

 Secara tidak langsung (melalui wadah cairan intravena/drip)


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3

Prodi Kebidanan Bandung 119


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

4
5

 Melalui selang intravena


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

c. Memberikan obat melalui intramuskuler (IM)


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

d. Memberikan obat melalui subcutan (SC)


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

e. Memberikan obat melalui intracutan (IC)


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5
f. Memberikan obat melalui rektum (per rectal)

Prodi Kebidanan Bandung 120


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

NO TANGGAL KASUS TTD


NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

g. Memberikan obat melalui vagina (per vaginam)


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

h. Memberikan obat melalui kulit


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

i. Memberikan obat melalui mata


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

j. Memberikan obat melalui telinga

Prodi Kebidanan Bandung 121


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

NO TANGGAL KASUS TTD


NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

k. Memberikan obat melalui hidung


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2
3
4
5

13. Melakukan persiapan, pemeriksaan laboratorium dan diagnostik:


a. Mengambil Urin pada Wanita Untuk Bahan Pemeriksaan
NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

b. Mengambil Urin pada Pasien Yang Memakai Kateter


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

c. Mengambil Feses Untuk Bahan Pemeriksaan


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

d. Mengambil Darah Untuk Bahan Pemeriksaan


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR

Prodi Kebidanan Bandung 122


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

1
2

e. Mengambil Sputum Untuk Bahan Pemeriksaan


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

f. Melakukan Persiapan Pasien untuk USG


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

g. Melakukan Persiapan Pasien untuk Rontgen


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

h. Melakukan Persiapan Pasien untuk Pap Smear (Papanicolaou Smear)


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

14. Melakukan keterampilan menghadapi pasien dalam keadaan terminasi dan


perawatan jenazah, meliputi:
a. Mendampingi Pasien Dalam Keadaan Terminal
NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR
1
2

b. Melakukan Perawatan Jenazah


NO TANGGAL KASUS TTD
NAMA/NO.CM DIAGNOSA PRESEPTOR

Prodi Kebidanan Bandung 123


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

1
2

F. Rekapitulasi Pencapaian Target KDPK

NO KOMPETENSI TARGET PENCA-


PAIAN
1 Melakukan persiapan menerima pasien baru:
a. Menyiapkan tempat tidur terbuka 5
b. Menyiapkan tempat tidur tertutup 5
c. Menerima pasien baru:
 Memindahkan pasien dari branchard ke tempat tidur atau 5
sebaliknya
 Memindahkan pasien dari kursi roda ke tempat tidur atau 5
sebaliknya
d. Melakukan anamnesa 5
2 Melakukan pemeriksaan fisik:
a. Melakukan pemeriksaan fisik umum 5
b. Melakukan pemeriksaan tanda vital:
 Melakukan pemeriksaan tekanan darah 25
 Melakukan pemeriksaan denyut nadi 25
 Melakukan pemeriksaan suhu 25
 Melakukan pemeriksaan pernafasan 25
3 Membantu perawatan diri pasien dan higiene lingkungan:
a. Memandikan pasien di atas tempat tidur 5
b. Melakukan oral higiene 5
c. Melakukan vulva higiene 5
d. Mengganti alat tenun tanpa memindahkan pasien 5
4 Melakukan pencegahan infeksi:
a. Melakukan pemrosesan alat (dekontaminasi dan cuci bilas) 10
b. Melakukan desinfeksi tingkat tinggi (DTT) atau sterilisasi
10
5 Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigen:
a. Memberikan oksigen 5
b. Melakukan pengisapan lendir 5
c. Membantu pasien batuk efektif 5

Prodi Kebidanan Bandung 124


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

d. Membantu pasien teknik nafas dalam 5


6 Melakukan pemenuhan kebutuhan cairan dan transfusi darah:
a. Memberikan cairan melalui infus (pemasangan infus)
b. Menghitung kebutuhan cairan melalui infus (tetesan infus) 10
c. Mengukur intake dan output cairan 10
d. Mengganti cairan infus
e. Melepas infus 10
f. Melaksanakan transfusi darah 10
10
2
7 Melakukan pemenuhan kebutuhan nutrisi:
a. Membantu pasien makan 5
b. Memasang sonde/pipa penduga lambung 5
c. Memberikan nutrisi per sonde 5
d. Melepas sonde/pipa penduga lambung 5
8 Melakukan pemenuhan kebutuhan eliminasi:
a. Membantu pasien buang air kecil (BAB) dengan pispot/urinal 5
b. Melakukan kateterisasi / douwer kateter
c. Melepas kateter / douwer kateter 5
5
9 Melakukan pemenuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat:
a. Mengatur posisif fowler dan semi fowler 2
b. Mengatur posisi trendelenburg 2
c. Mengatur posisi dorsal recumbent 2
d. Mengatur posisi lithotomi 2
e. Mengatur posisi genu pectoral/knee chest 2
f. Membantu pasien memenuhi kebutuhan ambulasi dan 2
mobilisasi
10 Melakukan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman (manajemen
nyeri):
a. Membantu teknik relaksasi 2
b. Melakukan teknik distraksi 2
c. Melakukan terapi kompres hangat 2
d. Melakukan terapi kompres dingin 2
11 Melakukan perawatan post-operasi dan perawatan luka:
a. Melakukan perawatan luka operasi 5
b. Melakukan pengangkatan jahitan (hecting-up) 2
12 Melakukan pemberian obat:
a. Memberikan obat melalui mulut (per oral) 5
b. Memberikan obat melalui intravena (IV) secara langsung, 5/5/5
secara tidak langsung (melalui wadah cairan intravena), dan
melalui selang intravena)
c. Memberikan obat melalui intramuskuler (IM) 5
d. Memberikan obat melalui subcutan (SC) 5
e. Memberikan obat melalui intracutan (IC) 5
f. Memberikan obat melalui rektum (per rectal) 2
g. Memberikan obat melalui vagina (per vaginam) 2
h. Memberikan obat melalui kulit 2
i. Memberikan obat melalui mata 2
j. Memberikan obat melalui telinga 2
k. Memberikan obat melalui hidung 2
13 Melakukan persiapan, pemeriksaan laboratorium dan diagnostik,
meliputi:
a. Mengambil Urin pada Wanita Untuk Bahan Pemeriksaan 2
b. Mengambil Urin pada Pasien Yang Memakai Kateter 2
c. Mengambil Feses Untuk Bahan Pemeriksaan 2
d. Mengambil Darah Untuk Bahan Pemeriksaan 2
e. Mengambil Sputum Untuk Bahan Pemeriksaan 2
f. Melakukan Persiapan Pasien untuk USG 2
g. Melakukan Persiapan Pasien untuk Rontgen 2

Prodi Kebidanan Bandung 125


BUKU PANDUAN KDPK UNTUK MAHASISWA

h. Melakukan Persiapan Pasien untuk Pap Smear (Papanicolaou 2


Smear)
14 Melakukan keterampilan menghadapi pasien dalam keadaan
terminasi dan perawatan jenazah, meliputi:
a. Mendampingi Pasien Dalam Keadaan Terminal 2
b. Melakukan Perawatan Jenazah 2

Bandung, ............................
Koordinator Mata Kuliah Pembimbing Praktik

............................................. ...............................................

Prodi Kebidanan Bandung 126

Anda mungkin juga menyukai