Anda di halaman 1dari 56

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny “L” UMUR 31

TAHUN G1P0A0H0 UK 35-36 MINGGU DI POLI KIA

PUSKESMASTIGO BALEH KOTA

BUKITTINGGI

Laporan Individu Praktik Klinik Kebidanan Holistik Kehamilan

Disusun Oleh :

KARNILA (2215901125)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROFESI PENDIDIKAN BIDAN

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK

BUKITTINGGI

TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny “L” UMUR 31

TAHUN G1P0A0H0 UK 35-36 MINGGU DI POLI KIA

PUSKESMAS TIGO BALEH

KOTA BUKITTINGGI

Disusun Oleh
KARNILA ( 2215901125 )

Telah memenuhi persyaratan dan disetujui

Pada tanggal

Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik

( ) ( )

Mengetahui,

Ketua Program Studi Profesi Bidan


Fakultas Kesehatan Universitas Fort De Kock

( Febriniwati Rifdi, S.ST, M.Biomed)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena berkat limpahan rahmat dan

hidayahNya sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah

yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal Ny L UK 35-36

minggu Di Puskesmas Tigo Baleh”

Tujuan penulisan Laporan Kasus ini merupakan salah satu persyaratan

guna memperoleh gelar Profesi bidan dari Fakultas Kesehatan Universitas Fort De

Kock Bukittinggi.Bersama dengan terselesaikannya penyusunan laporan ini,

perkenankanlah saya mengucap terimakasih yang sebesar-besarnya dengan setulus

hati kepada semua pihak atas bantuannya, terutama :

1. Ibu Dr. Hj. Evi Hasnita, S.pd, Ns, M.Kes selaku Rektor Universitas

Fort De KockBukittinggi.

2. Ibu Oktavianis, S.ST, M.Biomed selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Universitas Fort De Kock Bukittinggi.

3. Ibu Febriniwati Rifdi, S.ST, M.Biomed selaku Ketua Program Studi

Sarjana Terapan Kebidanan Universitas Fort De Kock Bukittinggi.

4. Nurul Amalina, S.ST,M.Keb Selaku CI Akademik di Universitas Fort

De Kock Bukittinggi.

5. Windi Herfita Ayu A.Md.Keb Selaku CI Akademik di Puskesmas

Tigo Baleh

i
Kami menyadari bahwa Laporan Kasus ini masih banyak kekurangan dan

jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Laporan kasus

ini.

Akhir kata, semoga Laporan ini diterima dan bermanfaat bagi kita

khususnya bagi peneliti dan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk

menambah pengetahuan.

Bukittinggi, Desember 2022

Penulis.

Bukittinggi, Desember 2022

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

Negara. Tingginya AKI dan AKB termasuk tantangan paling berat untuk

mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030. Agenda

pembangunan berkelanjutan yaitu Sustainable Development Goals (SDGs)

yang telah disahkan pada September 2015 berisi 17 tujuan dan 169 target.

Tujuan ketiga SDGs adalah menjamin kehidupan yang sehat dan

mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia dengan salah satu

target mengurangi AKI secara global sebanyak 70 per 100.000 Kelahiran

Hidup (KH)dan AKB 12 per 1.000 kelahiran pada tahun 2030 tahun 2030

(WHO, 2017).

Pada tahun 2018 Data World Health Organization (WHO) menyatakan

secara global, Di seluruh dunia Angka Kematian Ibu (AKI) kelahiran hidup

diperkirakan 8,30 per 100.000 akibat komplikasi kehamilan dan persalinan

(Mulyani & Novianti, 2020). Dari jumlah pencatatan program kesehatan

keluarga di Kementerian Kesehatan Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun

2020 menunjukan 4.627 kematian di Indonesia dibandingkan peningkatan

jumlah ini menunjukan tahun 2019 sebesar 4.221 kematian, sebagaian besar

penyebab berdasarkan kematian ibu tahun 2020 sebanyak 1.330 kasus

disebabkan oleh perdarahan, hipertensi dalam kehamilan sebanyak 1.110


2

kasus dan gangguan sistem peredaran darah sebanyak 230 kasus (Profil

Kesehatan Indonesia, 2019).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Tan et al.,

2015). Asuhan Kebidanan yang diberikan continuity of care bahwa dapat

mengoptimalkan deteksi resiko tinggi maternal dan neonatal.Menurut

Keputusan Menteri Kesahatan Republik Indonesia

Nomor369/MENKES/SK/III2007, standar kompetensi ke 3 bidan yaitu

bidan memberikan asuhan antenatal yang

bermututinggiuntukmengoptimalkankesehatanselamakehamilan yang

meliputi: deteksi dini, pengobatan, atau rujukkan komplikasi tertentu.

Upaya yang dilakukan untuk menekan AKI dan AKB dengan

memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkesinambungan

(Continuity of Care) mulai dari hamil, bersalin, nifas, neonatus hingga

pemilihan alat kontrasepsi.

Pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil melalui pemberian

pelayanan antenatal minimum 6 kali selama masa kehamilan yaitu minimal 2

kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu). Minimal 1 kali

pada trimester kedua (usia kehamilan 12-28 minggu). Minimal 3 kali pada

trimester ketiga (usia kehamilan 28 minggu – lahir). Pelayanan tersebut

diberikan untuk menjaminperlindungan terhadap ibu hamil dan janin berupa

deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi

kehamilan. Salah satu komponen pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu

pemberian zat besi sebanyak 90 tablet (Fe) (Buku KIA , 2020).


3

Salah satu tanda gejala kehamilan yang sering terjadi pada ibu hamil di

awal kehamilan adalah mual dan muntah, hal ini terjadi di karenakan pengaruh

hormone estrogen dan progesterone yang mengalami peningkatan sehingga

dapat menyebabkan meningkatnnya asam lambung yang membuat

pengeluaran air liur (hipersalivasi), daerah lambung terasa panas, terjadi mual

muntah dan sakit kepalaterutama pada pagi hari atau sering disebut morning

sickness (Heryani, 2019; I. K. Sari, 2015). Keluhan mual muntah ini

berhubungan dengan status gizi ibu namil.

Oleh karna itu Bidan perlu melakukan asuhan kebidanan komprehensif

merupakan asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh dari mulai

hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, neonatal sampai pada keluarga

berencana. Asuhan kebidanan ini diberikan sebagai bentuk penerapan fungsi,

kegiatan, dan tangggung jawab bidan dalam memberikan pelayanan kepada

klien dan merupakan salah satu upaya untuk menurunkan AKI dan AKB

(Saifuddin, 2011).

Berdasarkan pada hasil pengkajian dan pemeriksaan, didapatkan data

Ny. “L” berusia 31 tahun saat kehamilan sekarang, anak pertama, dengan usia

kehamilan 35-36 minggu. Saat kehamilan sekarang Ny.L belum melakukan

pemeriksaan labor. Dari data yang didapatkan diatas pada Ny. L penulis

mengangkat diagnosa berdasarkan keadaan yang dialami oleh pasien antara

lain yaitu, mengangkat diagnose Ny.L 31 Tahun” G1P0A0H0 35-36

Minggu .Oleh karena itu penulis tertarik melakukan asuhan kebidanan holistik

kehamilan pada Ny. L merancang beberapa asuhan untuk mencegah terjadinya

masalah potensial pada Ny. L. salah satunya adalah dengan melakukan


4

pemantauan ibu hamil, serta melakukan asuhan untuk mengatasi apabila ada

masalah-masalah yang terjadi pada pasien.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulisan terdorong untuk

melakukan asuahn dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Pada

Ny “L” Umur 31 Tahun G1P0A0H0 Uk 35-36 Minggu Di Poli KIA

Puskesmas Tigo Baleh Kota Bukittinggi”

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam kasus ini yaitu “Bagaimana Asuhan Kebidanan

Pada Ibu Hamil Pada Ny “L” Umur 31 Tahun G1P0A0H0 Uk 35-36 Minggu

Di Poli KIA Puskesmas Tigo Baleh Kota Bukittinggi?

C. Tujuan Penelitian

1) Tujuan Umum

Diperoleh pengalaman nyata dalam memberikan asuahan kebidanan pada

kehamilansecara komprehensif dengan menggunakan manejemen

kebidanan dan mendokumentasikan dalam bentuk SOAP

2) Tujuan Khusus

Adapun manfaat penulisan dari laporan ini yaitu :

a. Mengumpulkan data dasar / pengkajian pada

b. Mengidentifikasi masalah dan mendiagnosa

c. Mengidentifikasi masalah potensial

d. Mengidentifikasi kebutuhan segera

e. Menentukan perencanaan

f. Melakukan penatalaksanaan

g. Mengevaluasi tindakan
5

h. Mendokumentasikan asuhan kebidanan

D. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan laporan ini yaitu :

a. Bagi Ibu hamil ( pasien )

Dengan dilakukannya Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Pada

Ny “L” Umur 31 Tahun G1P0A0H0 Uk 35-36 minggu. Diharapkan

dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi

selama hamil dan pentingnya bagi kesehatan ibu dan bayi.

b. Bagi Mahasiswa

Dengan adanya tugas ini, selain meningkatkan proses belajar

atau menyelesaikan tugas, tetapi juga menambah wawasan mahasiswi

dalam pengetahuan tentang tindakan asuhan kebidanan pada ibu

hamil trimester III.

c. Bagi Puskesmas Tigo Baleh

Sebagai bahan masukan atau informasi kepada petugas kesehatan

sehingga dapat memberikan kebidanan khususnya pada ibu hamil

secara komprehensif.

d. Bagi Universitas Fort De Kock

Sebagai salah satu bahan acuan untuk peningkatan kualitas

pendidikan di program studi Profesi Bidan, khususnya tentang asuhan

kebidanan pada ibu hamil trimester III


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Kehamilan

a. Pengertian

Pengertian Kehamilan adalah suatu peristiwa pertemuan dan

persenyawaan antara sel telur dan sel sperma. Proses kehamilan merupakan

mata rantai yang berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi, migrasi

spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi)

pada uterus, pembentukan plasenta serta tumbuh kembang hasil konsepsi

sampai dilahirkan (Manuaba, 2010).

Kehamilan adalah suatu keadan dimana janin di kandung ditubuh

wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan diakhiri

dengan proses persalinan (Maryunani, 2010). Kehamilan ialah suatu proses

proses alami dalam kehidupan terjadinya pembuahan sel telur oleh sel spema

di masa ovulasi yang berproses menjadi janin dan selama kehamilan ibu harus

diberikan perawatan yang penting serta intervensi yang tepat (Homer, 2019; I.

K. Sari, 2015; World Health Organization, 2017).

Ovulasi adalah proses fisiologis yang ditandai dengan pecahnya dan

pelepasan folikel dominan dari ovarium ke tuba fallopi di mana ia berpotensi

untuk dibuahi yang terjadi pada 12-14 hari sebelum menstruasi yang diatur

oleh fluktuasi kadar hormon gonadotropik (FSH/LH). (Lord., 2020;

Yulizawati et al, 2018). Kehamilan sendiri di bagi menjadi beberapa tahapan

yang di hitung per triwulan terdiri dari triwulan satu atau trimester satu yang
7

terjadi pada minggu ke 0-12, triwulan dua atau trimester dua yang terjadi pada

minggu ke 13-28 dan terakhir menjelang persalinan triwulan tiga atau

trimester tiga yang terjadi pada minggu ke 29-49 (Putrono, 2016; Victor

Trismajaya, 2019).

Selama proses kehamilan terdiri dari beberapa proses yaitu fertilisasi,

migrasi, implantasi dan terakhir plasentasi. Yang pertama fertilisasi

merupakan proses pembuahan yang terjadi di rahim tepatnya di tuba falofi

yang di sebabkan terjadinya pertemuan antara sel telur dan sel sperma

sehingga sel sperma memasuki sel telur dan berfertilisasi dan

mengalamipenetrasi sehingga sel telur membentuk zigot (Hartini, 2018;

Persaud, 2016). Setelah terjadinya proses fertilisasi, fase kehamilan

selanjutnya akan berlanjut menuju fase migrasi dimana migrasi sendiri ialah

suatu proses dimana morula yang sudah dibuahi akan berjalan menuju tuba

falopi dengan tujuan menuju uterus (Mandriwati, 2016; Stephanie, 2019).

Selanjutnya terjadinya proses penempelan sel telur atau implantasi

pada uterus akan mengalami fase sekresi yaitu masa pasca menstruasi yang di

pengaruhi oleh hormon progresteron yang menyebabkan banyak kelenjar

selaput pada endometrium dan membentuk EPF (Early Egnancy Factor) untuk

mencegah terjadinya konsepsi (Yulizawati et al, 2018). Proses akhir dari

kehamilan adalah plasentasi yang merupakan proses akhir terjadinya

kehamilan yang dimana plasenta adalah bagian terpenting untuk janin yang

terbentuk pada 2 minggu setelah pembuahan (Fatmawati, 2019; Persaud,

2016).
8

b. Tanda dan gejala Kehamilan

Menurut (Narayan, 2017; I. K. Sari, 2015) tanda gejala kehamilan

meliputi sebagai berikut :

1) Mual dan muntah

Salah satu tanda gejala kehamilan yang sering terjadi pada

ibu hamil di awal kehamilan adalah mual dan muntah, hal ini

terjadi di karenakan pengaruh hormone estrogen dan progesterone

yang mengalami peningkatan sehingga dapat menyebabkan

meningkatnnya asam lambung yang membuat pengeluaran air liur

(hipersalivasi), daerah lambung terasa panas, terjadi mual muntah

dan sakit kepalaterutama pada pagi hari atau sering disebut

morning sickness (Heryani, 2019; I. K. Sari, 2015).

Cara mengatasi mual muntah pada ibu hamil dapat

dilakukan dengan terapi farmakologi atau non-farmakologi, dalam

terapi farmakologi diberikan paling sering adalah Vitamin B6 dan

Antasida oleh dokter untuk mengurangi mual dan muntah pada ibu

hamil. (Widiasari & Trapika, 2017).

Pada terapi non-farmakologi terdiri dari berbagai macam

salah satunya adalah relaksasi dapat mengurangi mual dan muntah

pada ibu hamil, yang terdiri atas latihan pernafasan dan

pengelolaan emosi selain relaksasi ibu hamil juga diharapkan dapat

memenuhi nutrisi dengan cukup selama kehamilan selain itu bisa

dilakukan dengan pemberian aromaterapi ginger oil (Fitri Dyna,

2020; Shakiba, Parsi, Pahlavani Shikhi, & Navidian, 2019)


9

2) Amenorea

Pada wanita amenorea siklus menstruasi yang tidak teratur

atau tidak menstruasi hal ini disebabkan salah satunya

ketidakseimbangan hormon dan stress (Ezechi, 2016; Ghosh,

2018). Pada kehamilan terlambat haid atau amenora merupakan

tanda gejala kehamilan pasti hal ini terjadi dikarenakan sel telur

yang sudah matang di buahi oleh sel sperma sehingga tidak terjadi

peluruhan sel telur pada dinding rahim (Suparman, 2017).

Haid terakhir sering digunakan menjadi acuan dalam

penentuan usia kehamilan dan penentuan perkiraan persalinan pada

ibu hamil yang biasanya dihitung dengan cara menghitung hari

haid terakhir atau HPHT dengan menggunakan rumus Neagle. (I.

K. Sari, 2015).

3) Sinkope

Ibu hamil terkadang mengalami pusing yang berlebihan di

karenakan ketidak seimbangannya hormone sehingga dapat

membuat ibu hamil sering pingsan dan kehilangan kesadaran selain

di sebabkan oleh pusing pingsan juga di sebabkan karena ibu

mengalami penurunan nafsu makan secara hormone yang

menyebabkan tubuh ibu melemah (Narayan, 2017; I. K. Sari,

2015).

Sinkope sendiri akan mulai berkurang pada saat usia

kehamilan lebih dari 16 minggu dimana ibu sudah mulai

beradaptasi dengan kehamilannya (Yulizawati et al., 2017).


10

Adapun cara mengatasi sinkope pada ibu hamil dengan cara

memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan menjaga ibu agar ibu tidak

stress semasa kehamilan (Mugianti, 2016).

4) Perubahan payudara

Perubahan fisik pada payudara selama kehamilan akan

mengalami pembesaran hal ini di karenakan perngaruh hormon

estrogen yang memancing ductus berkembang dan membuat

payudara menjadi lebih tegang hal ini bertujuan untuk

mempersiapkan ibu dalam menyusui bayi setelah kelahiran

(Narayan, 2017; Shachar, 2018; Yulizawati et al., 2017).

Pada kehamilan biasanya payudara akan kencang dan sakit

hal ini dapat diatasi dengan memeriksakan dan merawat payudara

dengan tujuan untuk mengetahui lebih dini adanya kelainan,

sehingga diharapkan dapat dikoreksi sebelum persalinan.(Syull K

Adam, Martha D. Korompis, 2018). Perawatan payudara dapat

dilakukan pada setelah usia kehamilan 6 bulan dengan cara pijat

payudaradengan lembut, mulailah dari luar kemudian perlahan-

lahan bergerak ke arah puting susu dan lebih berhati-hatilah pada

area yang mengeras dengan menggunakan baby oil atau minyak

kelapa (A. Lestari, 2019).


11

c. Tanda pasti kehamilan menurut (Narayan, 2017; Yulizawati et al.,

2017)

1) Terdapat detak jantung janin Salah satu cara mendeteksi kehamilan

adalah terdengarnya detak jantung janin pada ibu yang bisa

didengarkan melalui stetoskop pada trimester pertama.

2) Palpasi dilakukan untuk outline janin untuk menentukan posisi

janin dan mengetahui gerakan janin. Palpasi dapat dilakukan

disekitar minggu ke 22-24 usia kehamilan.

d. Tanda tidak pasti kehamilan

1) Saat pemeriksaan kehamilan terdapat tanda hegar dan ballottment

Tanda hegar merupakan tanda tidak pasti kehamilan dimana

konstitensi rahim berubah menjadi lunak. Ballontment salah satu

tanda tidak pasti kehamilan dimana perut dipalpasi terjadi pantulan

balik

B. Konsep Antental Care (ANC)

a. Pengertian ANC

Antenatal care merupakan perawatan atau asuhan yang diberikan

kepada ibu hamil sebelum kelahiran, yang berguna untuk memfasilitasi

hasil yang sehat dan positif bagi ibu hamil maupun bayinya dengan

menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi komplikasi

yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan

pendidikan kesehatan (Zavira, 2020).

Pemeriksaan antenatal (Antenatal Care/ ANC) merupakan usaha

yang dilakukan untuk mencegah penyebab morbiditas dan mortalitas pada


12

ibu hamil dan anak. ANC adalah pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh

ibu hamil antara waktu kontrasepsi sampai saat waktu melahirkan. Tujuan

ANC adalah untuk menyiapkan sebaikbaiknya fisik dan mental serta

menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas,

sehingga saat postpartum keadaan ibu dan anak sehat serta normal secara

fisik dan mental (Harfiani dkk, 2019).

b. Tujuan ANC

Menurut Pusdiknakes (2013) adapun tujuan dari pemeriksaan

kehamilan yang disebut dengan ANC tersebut adalah :

1) Memantau kemajuan kehamilan, dengan demikian kesehatan ibu dan

janin pun dapat dipastikan keadaannya.

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu,

karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan

(bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang

sangat berguna bagi ibu dan janinnya.

3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang

mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan

pada ibu hamil dan janinnya.

4) Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan

mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat

tentang kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan

diharapkan dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan

semua pihak.
13

5) Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan

persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas

pun dapat berjalan dengan lancar.

6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa

salah satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu

dalam keadaan sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu

apapun.

Tujuan utama ANC adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat

dan positif bagi ibu dan bayinya dengan cara membina hubungan saling

percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat

mengancam jiwa, mempersiapkankelahiran dan memberikan

pendidikan.Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah

tetap berjalan normal selamakehamilan (Pusdiknakes, 2013).

Kunjungan Antenatal Jadwal Pemeriksaan Kehamilan (ANC)

Jadwal Pemeriksaan Kehamilan (ANC) Ibu hamil mendapatkan pelayanan

ANC minimal 6 kali selama kehamilan, yang terbagi dalam (Buku

KIA,2020) :

1) Trimester I : 2 kali (hingga usia kehamilan 12 minggu)

2) Trimester II : 1 kali (usia kehamilan diatas 12 - 24 minggu)

3) Trimester III : 3 kali (usia kehamilan diatas 24 - 40 minggu)


14

Standar Asuhan Kehamilan Standar asuhan minimal kehamilan

termasuk dalam "14T", yaitu:

1) Ukur berat badan dan tinggi badan (T1).

Menurut Depkes RI (2010), sebagai pengawasan akan

kecukupan gizi dapat dipakai kenaikan berat badan wanita hamil

tersebut. Kenaikan berat badan wanita hamil antara 6,5 kg sampai

16 kg. Nilai berat badan naik lebih dari semestinya, anjurkan untuk

mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat. Lemak

jangan dikurangi, terlebih sayur-mayur dan buah-buahan. Adapun

cara untuk menentukan status gizi dengan mengihitung IMT

(Indeks Masa Tubuh) dari berat badan dan tinggi badan ibu

sebelum hamil sebagai berikut:


15

2) Ukur tekanan darah (T2)

Tekanan darah yang normal 110/70 – 140/90 mmHg, bila

melebihi 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklampsi

(Darmawan, 2013).

3) Ukur tinggi fundus uteri (T3)

Pengukuran tinggi fundus uteri mulai dari batas atas

sympisis dan disesuaikan dengan hari pertama haid terakhir. Tinggi

fundus uteri diukur pada kehamilan >12 minggu karena pada usia

kehamilan ini uterus dapat diraba dari dinding perut dan untuk

kehamilan >24 minggu dianjurkan mengukur dengan pita meter.

Tinggi fundus uteri dapat menentukan ukuran kehamilan.

Bila tinggi fundus kurang dari perhitungan umur kehamilan

mungkin terdapat gangguan pertumbuhan janin, dan sebalinya

mungkin terdapat gemeli, hidramnion, atau molahidatidosa

(Depkes, 2012). Taksiran beran janin dapat dihitung dari rumus

Johnson Toshack (Johnson Toshock Estimated Fetal Weight) yang

diambil dari tinggi fundus uteri. JEFW (gram) = (FH (Fundal

Heightcm) – n x 155 (konstanta).

n = 11 bila kepala di bawah spina ischiadica.

n = 12 bila kepala di atas spina ischiadica.

n = 13 bila kepala belum masuk pintu atas panggul


16

Dengan menggunakan cara Mc. Donald dapat mengetahui

taksiran berat janin. Taksiran ini hanya berlaku untuk janin presentasi

kepala. Rumusnya adalah sebagai berikut : (tinggi fundus dalam cm –

n ) x 155= Berat (gram). Bila kepala diatas atau pada spina ischiadika

maka n = 12. Bila kepala dibawah spina ischiadika, maka n =11.


17

4) Pemberian tablet Fe (zat besi) (T4).

Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah

mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikan

kadar haemoglobin. Ibu hamil dianjurkan meminum tablet zat besi

yang berisi 60 mg/hari dan 500 µg (FeSO4 325 mg).

Kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimestser II

karena absopsi usus yang tinggal. Tablet Fe dikonsumsi minimal

90 tablet selama kehamilan, sebaiknya tidak minum bersama teh

atau kopi karena akan menganggu penyerapan.

5) Pemberian imunisasi TT (T5)

Imunisasi Tetanus Toxoid harus segara diberikan pada saat

seorang wanita hamil melakukan kunjungan yang pertama dan

dilakukan pada minggu ke-4.

6) Pemeriksaan Hb (T6)

Pemeriksaan hemoglobin (Hb) pada ibu hamil harus

dilakukan pada kunjungan pertama dan minggu ke 28 bila kadar

Hb < 11 gr% ibu hamil dinyatakan Anemia, maka harus diberi

suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg Asam Folat hingga Hb menjadi 11

gr% atau lebih


18

7) Pemeriksaan Protein Urine (T7).

Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine

mengandung protein atau tidak untuk mendeteksi gejala

preeklamsi.

8) Pemeriksaan Urine Reduksi (T8)

Untuk ibu hamil dengan riwayat diabetes melitus (DM).

Bila hasil positif maka perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk

memastikan adanya diabetes melitus gestasional (DMG).

9) Pemeriksaan Payudara (T9).

Senam payudara atau perawatan payudara untuk ibu hamil,

dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi dimulai pada usia

kehamilan 6 minggu.

10) Senam Hamil (T10).

Senam hamil membuat otot ibu hamil rileks dan tenang,

rasa rileks dan tenang itu bisa mempengaruhi kondisi psikis ibu

hamil. Rasa gugup dan 20 nerves saat akan mengalami masa

persalinan bisa menimbulkan kerugian bagi ibu hamil akan

mengalami penurunan Hb. Hb sangat penting untuk ibu hamil bisa

mengeluarkan banyak darah.

11) Pemberian Obat Malaria (T11).

Diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah malaria

juga kepada ibu hamil dengan gejala malaria yakni panas tinggi

disertai menggigil dan hasil apusan darah yang positif.


19

12) Pemberian Kapsul Minyak Yodium (T12).

Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan yodium

di daerah endemis yang dapat berefek buruk terhadap tumbuh

kembang manusia.

13) Temu Wicara / Konseling (T13).

Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Memberikan

saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang

tanda-tanda resiko kehamilan

C. Kehamilan TM III

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin,

lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300

hari (40 minggu) di hitung dari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi

menjadi 3 trisemester, dimana trisemester pertama berlansung 12 minggu,

trisemester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), trisemester

ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2013).

Di minggu ke-16 trimester dua kehamilan bayi mulai menggenggam

dan menendang aktif bergerak dan berinteraksi didalam rahim ibu ukuran

janin pada minggu ini sekitar 16-18cm. (Persaud, 2016; Putrono, 2016). Pada

minggu ke-20 trimester dua janin semakin aktif dan berkembang di minggu

ini janin mulai tumbuh rambut, alis dan mulu mata ukuran janin sekitar

25cm, ibu akan mulai mengalami varises dan sering kram selain itu payudara

ibu juga mulai memproduksi kolostrum (Grégoire et al., 2018; Yulizawati et

al, 2018).
20

Pada minggu ke-24 kehamilan janin berkembang dengan cepat pada

kerangka tulang di minggu ini ibu akan lebih sering mengalami sakit

pinggang dan kram pada kaki selain itu kulit ibuuga mengalami perubahan

pigmen (Homer, 2019; Wahyuningsih, 2016).

D. Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester III

Trimester tiga sering disebut periode penantian dengan penuh

kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya

sebagai mahkluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar menanti kehadiran

sang bayi. Perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapan pun,

membuatnya berjaga- jaga dan memperhatikan serta menunggu tanda dan

gejala persalinan muncul (Rukiah, 2013).

Ibu akan merasa khawatir karena di masa ini terjadi perubahan peran

(persiapan ibu untuk menjadi orang tua). Selain khawatir karena perubahan

peran, ibu juga dikhawatir dengan kesehatan bayinya. Ibu khawatir jika

bayinya lahir cacat (tidak normal). Akan tetapi, kesibukan dalam

mempersiapkan kelahiran bayinya dapat mengurangi rasa sakit ini. Hasrat

seksual tidak seperti pada trimester sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh

perubahan bentuk perut yang semakin membesar dan adanya perasaan

khawatir terjadi sesuatu terhadap dirinya. (Hutahaean, 2013).

Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester

ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Di samping itu

ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan

perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu

memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.


21

E. Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan


1. Perdarahan.

a. Perdarahan pada saat hamil muda dapat

menyebabkan keguguran.

b. Perdarahan pada saat hamil tua dapat membahayakan keselamatan ibu

dan janin dalam kandungan.

2. Bengkak pada kaki, tangan, dan wajah, atau sakit kepala kadang kala

disertai kejang. Bengkak atau sakit kepala pada ibu hamil dapat

membahayakan keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan.

3. Demam tinggi. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh infeksi atau malaria.

Demam tinggi dapat membahayakan keselamatan ibu, menyebabkan

keguguran atau kelahiran kurang bulan.

4. Keluar air ketuban sebelum waktunya. Merupakan tanda adanya

gangguan pada kehamilan dan dapat membahayakan bayi dalam

kandungan.

5. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak.

Keadaan ini merupakan tanda bahaya pada janin.

F. Tanda-Tanda Persalinan

Tanda tanda permulaan persalinan sebelum terjadinya persalinan

yang sebenarnya, beberapa minggu sebelumnya, wanita memasuki “ bulan-

nya “ atau minggu-nya atau harinya. Yang disebut kala pendahuluan. Kala

pendahuluan memberikan tanda-tanda sebagai berikut (Mochtar,2011):

1. Lightening, atau dropping, yaitu kepala turun memasuki pintu atas

panggul, terutama pada primigravida.


22

2. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.

3. Sering buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh bagian

baawah janin.

4. Terasa nyeri diperut dan pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi

lemah uterus.

5. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah.

G. Ketidak Nyamanan Kehamilan TM III

Proses kehamilan akan menyebabkan ibu hamil mengalami

perubahan pada fisik dan psikologis. Perubahan pada ibu hamil tersebut

seringkali menimbulkan ketidaknyamanan yang akan dirasakan berbeda-

beda tiap trimester kehamilan. Beberapa perubahan pada tubuh

menyebabkan ketidaknyamanan, terutama pada trimester II dan III, seperti

sering buang air kecil, sesak napas, sakit punggung, mulas, sembelit,

insomnia, kesulitan bernapas, ketidaknyamanan perineum, kram otot betis,

varises, pergelangan tangan. edema, kaki , Kelelahan, kontraksi Braxton

Hicks, ketidakstabilan emosi dan peningkatan kecemasan. Pertambahan berat

badan, peningkatan tinggi fundus, dan perut membesar (Marmonis, 2022).

Ketidaknyamanan ibu hamil trimester III (Irianti, Bayu, dkk, 2013) :

a. Pusing

1. Cukup istirahat.

2. Menghindari berdiri secara tibatiba dari posisi duduk

3. Hindari berdiri pada waktu yang lama.

4. Jangan lewatkan waktu makan


23

5. Berbaring miring ke kiri.

b. Sering berkemih

1. Menyarankan ibu untuk banyak minum disiang hari dan

mengurangi minum pada malam hari

2. Menyarankan ibu untuk buang air keci secara teratur.

3. Menhindari penggunaan pakaian ketat.

c. Nyeri perut bawah

1. Menghhindari berdiri secara tibatiba dari posisi jongkok.

2. Mengajarkan ibu posisi tubuh yang baik.

d. Nyeri punggung

1. Memberitahu ibu untuk menjaga posisi tubuhnya.

2. Menganjurkan ibu untuk melakukan evcercise selama hamil.

3. Menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas serta menambah

istirahat.

e. Flek kehitaman pada wajah dan Sikatri

1. Anjurkan ibu untuk menggunakan lotion.

2. Menganjurkan ibu untuk menggunakan bra dengan ukuran besar.

3. Anjurkan ibu untuk diet seimbang

4. Anjurkan ibu untuk menggunakan pelembab kulit.

f. Sekret Berlebih

1. Mengganti celana dalam bila basah atau lembab

2. Memelihara kebersihan alat reproduksinya


24

g. Konstipasi

1. Mengkonsumsi makanan yang berserat

2. Memenuhi kebutuhan hidrasinya

3. Melakukan olahraga ringan secara rutin

h. Penambahan Berat Badan

1. Memberikan contoh makanan yang baik dikonsumsi.

2. Menghitung jumlah asupan kalori.

i. Pergerakan Janin

Mengajarkan kepada ibu untuk merasakan gerakan janin, misalnya

dengan menggunakan 2 wadah kosong dan manik-manik, kemudian

anjurkan pada ibu untuk memindahkan manik-manik tersebut ke

wadaah lainnya selama 2 jam dan merasakan gerakan janinnya.

j. Perubahan Psikologis

1. Memberikan ketenangan pada ibu dengan memverikan

informasi yang dibutuhkan ibu

2. Memberikan motivasi dan dukungan pada ibu

3. Melibatkan orang terdekat dan atau keluarga pada setiap

asuhan.

k. Mual muntah

Mual dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering terdapat pada

kehamlan trimester I dan awal trimester II.


25

H. Gizi Pada Ibu Hamil

Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung

nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak bearti makanan yang mahal

harganya. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori

protein, zat besi, dan minum cukup cairan (menu seimbang), sedang wanita

hamil memerlukan 2300 kalori sehari (Kusmiyati dkk, 2010).

Masa hamil merupakan saat dimana zat gizi diperlukan dalam jumlah yang

lebih banyak. Asupan gizi tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan

ibu dan juga untuk tumbuh kembang janin di kandungan.

Tabel 2.1 Kebutuhan zat gizi ibu hamil

Zat Gizi Nilai Gizi


Trimester I Trimester II Trimester III
Energi (Kkal) + 180 + 300 + 300
Protein (g) + 17 + 17 + 17
Vitamin A (RE) + 300 + 300 + 300
Tiamin (mg) + 0,3 + 0,3 + 0,3
Riboflavin (mg) + 0,3 + 0,3 + 0,3
Niasin (mg) +4 +4 +4
Vitamin B12 + 0,2 + 0,2 + 0,2
(μg) + 200 + 200 + 200
Asam folat (μg) + 10 + 10 + 10
Vitamin C (mg) + 150 + 150 + 150
Kalsium (mg) +0 +0 +0
Fosfor (mg) +0 +0 +0
Besi (mg) + 1,7 + 1,7 + 1,7
Seng (mg) + 50 + 50 + 50

Sumber : Alimul (2008)

Pada kehamilan tubuh mengalami perubahan yang signifikan saat

hamil. Jumlah darah dalam tubuh meningkat sekitar 20%-30% sehingga

memerlukan peningkatan kebutuhan pasokan besi dan vitamin untuk


26

membuat hemoglobin. Ketika hamil, tubuh membuat lebih banyak darah

untuk berbagi dengan bayinya (Proverawati, 2011).


BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PADA NY “L” UMUR 31

TAHUN G1P3A0H0 UK 35-36 MINGGU DI POLI KIA

PUSKESMAS TIGO BALEH

KOTA BUKITTINGGI

Hari / tanggal penkajian : Kamis, 15 Desember 2022

Waktu pengkajian : 09.30 WIB

Tempat pengkajian : Puskesmas Tigo Baleh, Kota Bukittinggi

I. DATA SUBJEKTIF (S)


1) Identitas Pasien

Ibu Suami

Nama : Ny. L Tn. M

Umur : 31 Tahun 32 Tahun

Suku : Minang Minang

Agama : Islam Islam

Pendidikan : S1 SMA

Pekerjaan : IRT Wiraswasta

No telp : 081267690834

Alamat : Aur Kuning


28

2) Kunjungan Saat ini :

Keluhan utama : Ny. L mengatakan ingin memeriksakan

Kehamilannya.

3) Riwayat perkawinan

Kawin ke :1

Status perkawinan : sah

Setelah menikah berapa lama hamil : 4 Bulan

Usia saaat menikah : 30

4) RiwayatMenstruasi
Menarche : 12 tahun
Lama : 4-7 hari
Siklus : Teratur ( 28 hari )
Warna : Merah kecoklatan
Jenis : Encer
Keluhan : Tidak ada
HPHT : 09-04-2022
TP : 16-01-2023
UK : 35-36 Minggu

5) Riwayatkehamilan

a. Riwayat ANC : Ibu mengatakan memeriksakan kehamilan pertama


yaitu pada saat usia kehamilan 7 minggu

Frekuensi : Trimester I : 2 kali

Trimester II : 2 kali

Trimester III : 3 kali


29

b. Pergerakan janin pertama kali dirasakan : ibu mengatakan pertama kali

merasakan gerakan janin pada usia kehamilan 16 minggu

c. Pola Nutrisi

1. Pola Makan

Frekuensi : 3 x/ hari

Porsi : 1 piring

Jenis makanan : Nasi 1 piring, lauk 1 potong, sayur 2

sendok makan, buah 1 potong.

Keluhan : Tidak ada

2. Pola minum

Frekuensi : 6-8 gelas/ hari

Porsi : 1 gelas sedang

Jenis minuman : Air mineral, susu

Keluhan : Tidak ada

3. Pola Istirahat

Lama tidur malam : 6 jam/ hari

Lama tidur siang : 30 menit

Keluhan : sulit tidur karena sering BAK

4. Personal Hygiene

Mandi : 2x / hari

Keramas : 3 x/ seminggu

Sikat gigi : 2x / hari

Ganti baju : 2x / hari


30

5. Pola eliminasi

a) BAK

Frekuensi : 9-10 kali/ hari

Warna : kuning jernih

Bau : khas

Keluhan : Tidak ada

b) BAB

Frekuensi : 1x/hari

Warna : kuning kecoklatan

Bau : khas

Keluhan : tidak ada

c) Olahraga

Jenis : Tidak ada

Frekuensi :-

d) Pola aktivitas

Jenis aktivitas :Melakukan aktivitas sehari hari seperti :

mencuci piring, menyapu rumah, mencuci

baju dan lainnya

Keluhan : Tidak ada


31

6) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalau ( G1P0A0H0)

Hamil Persalinan Nifas


ke- Tanggl Umur Jenis Penolo Jenis Komplikasi BB Lakt Kelainan
Lahir Kehamil Persli ng kehamila lahir asi
an nan n
Ibu Bayi

Ini

7) Riwayat kontrasepsi yang digunakan

a. Jenis Kontrasepsi yang digunakan : tidak pernah menggunakan

kontrasepsi

b. Lama penggunaan : tidak ada

c. Keluhan : tidak ada

8) Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Kesehatan yang pernah diderita

Ny. L mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit

menular, menurun dan menahun seperti dada berdebar-debar (Jantung),

sering makan, minum dan kencing (DM), sesak nafas (Asma), tekanan

darah >140/90 mmHg (Hipertensi), Sakit kuning (Hepatitis), Kejang

sampai keluar busa (Epilepsi) dan keputihan gatal-gatal (PMS). Ny. S

mengatakan tidak pernah mengalami operasi apapun

b. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ny. L mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang sedang dan pernah

menderita penyakit menular, menurun dan menahun seperti dada

berdebar-debar (Jantung), sering makan, minum dan kencing (DM),


32

sesak nafas (Asma), tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi), Sakit

kuning (Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi) dan keputihan

gatalgatal (PMS).

c. Riwayat Alergi

Ibu mengatakan tidak ada memiliki riwayat alergi

9) Riwayat psikososial spiritual

a) Kehamilan ini : Diinginkan

b) Penerimaan terhadap kehamilan saat ini : Diterima

c) Tanggapan keluarga terhadap kehamilan : Diinginkan

d) Ketaatan ibu beribadah : Baik

II. DATA OBJEKTIF (O)

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Tanda-tanda vital

Tekanandarah : 121/79 mmHg

Nadi : 83 x / menit

Pernafasan : 24 kali / menit

Suhu : 36,5ºC

4) Pengukuran antropometri

BB Sebelum hamil :55 kg

BB saat ini :61 kg

TB :155 cm

IMT : 25,4
33

Lila :28 cm

5) Pemeriksaan fisik

a) Kepala : Kulit bersih, rambut hitam, tidak rontok, tidak ada

ketombe

b) Muka : Bersih, tidak ada kloasma

c) Mata :Simetris, Konjungtiva tidak pucat, Sklera putih, reflek

pupil baik.

d) Hidung :Bersih, tidak ada polip, tidak ada secret, tidak ada

perdarahan

e) Mulut :Bibir tidak pucat, bersih, tidak ada karies gigi, gusi

Berdarah, bibir segar, tidak ada sariawan

f) Telinga :Bersih, simetris, tidak ada serumen,tidak ada perdarahan

g) Dada :Simetris, pernafasan teratur, tidak ada sesak nafas

tidak ada retraksi dinding dada.

h) Abdomen

a. Bekas : tidak ada

b. Bekas operasi : tidak ada

c. Linea Gravidarum: Linea Nigra

d. TFU : 3 jari dibawah px

Pemeriksaan Leopold

Leopold I :Teraba fundus uteri 3 jari dibawah px, bagian

tertinggi fundus teraba bulat, keras melenting

kemungkinan (kepala)
34

Leopold II :Pada bagian kanan perut ibu teraba tonjolan-

tonjolan kemungkinan (ektermitas) dan pada bagian

kiri perut ibu teraba bagia keras, memanjang seperti

papan kemungkinan ( punggung)

Leopold III :Bagian terbawah janin teraba bundar, lunak dan

tidak melenting kemungkinan (bokong)

Leopold IV :Bagian terbawah janin belum masuk PAP

TBBJ : (31 - 13) x 155 = 2790 gram

DJJ : Punctum maksimum kiri bawah pusat.

Frekuensi : 144X/menit

i. Ekstremitas

1. Atas :Simetris, kuku bersih, tidak ada oedema, tidak ada

Varises

2. Bawah : Simetris, kuku bersih, tidak ada oedema, tidak ada

varises

3. Kulit : Normal tidak ada dehidrasi

6) Pemeriksaan penunjang

Hb : tidak dilakukan

Gol darah :O

HIV : tidak dilakukan

Sifilis : tidak dilakukan

Hbsag : tidak dilakukan


35

III. ASSESMENT (A)

Ny. L 361 Tahun G1P0A0H0 UK 35-36 Minggu, janin hidup tunggal,

intrauterin, letkep , puki, KU ibu dan janin baik.

IV. PENATALAKSANAAN

a. Perencanaan

1) Beritahu ibu hasil pemeriksaan

2) Memberikan pendidikan kesehatan tentang asupan nutrisi untuk TM III

3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang personal hygiene.

4) Memberikan pendidikan kesehatan tentang kebutuhan istirahat yaitu

tidur siang

5) Memberitahu ibu tentang bahaya kehamilan TM III.

6) Memberikan pendidikan kesehatan tentang tanda-tanda persalinan

7) Memberi tahu ibu jadwal kunjungan ulang

b. Pelaksanaan

1) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin

baik.

TD :121/79 mmHg

Nadi : 83 x / menit

Pernafasan : 24 kali / menit

Suhu : 36,5ºC

Lila : 28 cm

Djj : 144x/menit

Usia Kehamilan Ibu : 35-36 minggu


36

2) Memberikan pendidikan kesehatan tentang asupan nutrisi untuk TM

III;

Ibu makan 3 x sehari dengan nasi 1 piring, sayur 1 mangkuk, lauk

(ikan, daging, ayam), tahu/tempe, buah- buahan. Minum air putih

minimal 8 gelas/hari, konsumsi vitamin A, D, E, K dan zat besi. Pada

saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi

bermutu tinggi meskipun tidak bearti makanan yang mahal harganya.

Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori protein,

zat besi, dan minum cukup cairan (menu seimbang), sedang wanita

hamil memerlukan 2300 kalori sehari.

3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang personal hygiene.

Ibu mandi 2 kali sehari, dan sikat gigi secara teratur minimal 2 kali

sehari, membersihkan alat genetalia selesai BAK/BAB dengan cara

membilas dari depan ke belakang dan mengganti celana dalam bila

lembab.

4) Memberikan pendidikan kesehatan tentang kebutuhan istirahat yaitu

tidur siang ± 2 jam dan tidur malam 8 jam.

5) Memberitahu ibu tentang bahaya kehamilan TM III.

a. Nyeri kepala hebat

b. Demam tinggi

c. Bengkak pada kaki dan tangan

d. Keluar ketuban belum pada waktunya

e. Perdarahan

f. Nyeri ulu hati


37

g. Gerakan janin berkurang

Ibu tidak boleh mengalami hal-hal tersebut, jika ada tanda -

tanda di atas maka ibu segera datang kepetugas kesehatan.

6) Memberikan pendidikan kesehatan tentang tanda-tanda persalinan

a. Nyeri/mules yang semakin kuat dan teratur

b. Keluar lendir bercampur darah

c. Keluar cairan air ketuban

d. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun

7) Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi bila ada keluhan

c. Evaluasi

1) Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan

2) ibu mengerti tentang penkes yang diberikan.

3) Ibu akan melakukan tentang penkes yang di berikan.

4) Ibu melakukan anjuran yang diberikan.

5) Ibu sudah mengerti bahaya kehamilan TM III.

6) Ibu sudah mengetahui tanda-tanda persalinan

7) Ibu sudah tau jadwal kunjungan ulang untuk pemeriksaan kehamilan


38

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal 16 Desember 2022 Pukul: 15:00 wib

S : Data Subyektif

a. Ibu mengatakan sudah mulai mengkonsumsi makanan

bergizi seperti yang dianjurkan

b. Ibu mengatakan sudah memperbaiki pola istirahat yaitu 8 jam

semalam

c. Ibu mengatakan sudah sering mengganti pakaian dalam karena ibu

sering BAK

d. Ibu mengatakan sudah mulai mempersiapkan untuk persalinannya

nanti

e. Ibu mengatakan terasa nyeri dibagian pinggang saat melakukan

aktivitas

O : Data Obyektif

a. Kesadaran Umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. TTV : TD : 110/80 mmHg

R : 25 x/menit

N : 83 x/menit

S : 36,5ºC

d. Mata :Conjungtiva merah, sklera putih.

e. Muka :Tidak ada oedema, tidak pucat, tidak ada

cloasma gravidarum.
39

A. Assasment :

Ny. L 31 Tahun G1P0A0H0 UK 35-36 Minggu, janin hidup

tunggal,intrauterin, letkep , puki, KU ibu dan janin baik, jalan lahir baik.

P : Planning

Tanggal 16 Desember 2022 Pukul 15:20 wib

A. Perencanaan

1. Mengobservasi KU dan TTV ibu

2. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan

3. Memotivasi ibu untuk meningkatkan pola makan-

makanan yang bergizi.

4. Memberi tahu ibu bahwa rasa nyeri pinggang yang dialami ibu hamil

adalah hal yang wajar pada ibu hamil TM III

5. Memberitahu ibu cara mengurangi rasa nyeri pada ibu

B. Pelaksanaan

1. Mengobservasi KU dan TTV ibu

2. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan

TD : 110/80 mmHg R : 25 x/menit

N : 83 x/menit S : 36,5ºC

3. Memotivasi ibu untuk meningkatkan pola makan dan minum sesuai

dengan pendkes yang diberikan

4. Memberi tahu ibu bahwa rasa nyeri pinggang yang dialami ibu hamil

adalah hal yang wajar pada ibu hamil TM III

Sakit pinggang saat hamil umumnya disebabkan oleh


40

perubahan pusat gravitasi tubuh. Karena perkembangan kandungan,

ibu hamil perlu menyesuaikan postur tubuhnya ketika berdiri dan

berjalan. Selain itu, perubahan hormon dan peregangan ligamen juga

dapat terjadi, sebagai proses alami tubuh dalam mempersiapkan

persalinan. Peregangan ini dapat memicu timbulnya tekanan dan rasa

sakit pada punggung bawah dan pinggang.

5. Memberitahu ibu cara mengatasinya

Perbaiki posisi tidur yang mungkin salah saat hamil, posisi tidur ibu

disarankan miring ke samping, bukan telentang. Saat tidur dengan

posisi miring, sebaiknya tekuk salah satu lutut dan tempatkan bantal

di bawahnya. Letakkan juga bantal di bawah perut dan di belakang

punggung. Gunakan juga bantal penyangga pada punggung saat

berbaring atau duduk dalam waktu lama. Hindari menggunakan

sepatu hak tinggi. Penyebab sakit pinggang saat hamil kemungkinan

bisa disebabkan oleh sikap tubuh yang salah ketika mengangkat

benda berat, mengambil barang, atau pada saat bangun dari posisi

tidur.

Ketika ingin mengambil benda yang lebih rendah ibu

dianjurkan jongkok dulu dan jangan langsung membungkuk karena

dengan jongkok kaki dan paha yang akan menopang berat tubuh dan

tegangan yang akan dapat mengurangi faktor resiko terjadinya nyeri

pinggang.
41

EVALUASI

Tanggal 16 Desember 2022 Pukul 16:00 wib

a) Hasil KU : Baik

b) Kesadaran : Composmentis

c) TTV

TD : 110/80 mmHg N: 83x/i

R : 25 x/menit S : 36,5ºC

1. Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan

2. Ibu bersedia untuk meningkatkan pola makanan yang bergizi

3. Ibu sudah mengetahui bahwa rasa nyeri yang dialaminya adalah hal

yang wajar

4. Ibu sudah tau cara mengurangi rasa nyeri yang dialaminya.


42

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal 17 Desember 2022 Pukul: 15:00 wib

S : Data Subyektif

a. Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi makanan bergizi seperti yang

dianjurkan

b. Ibu mengatakan sudah memperbaiki pola istirahat yaitu 8 jam

semalam

c. Ibu mengatakan sudah sering mengganti pakaian dalam karena ibu

sering BAK

d. Ibu mengatakan sudah mulai mempersiapkan untuk persalinannya

nanti

e. Ibu mengatakan rasa nyeri dibagian pinggang sudah bisa diatasi

O : Data Obyektif

1. Kesadaran Umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV :

TD : 110/70 mmHg R : 23 x/menit

N : 81 x/menit S : 36,5ºC

4. Mata :Conjungtiva merah, sklera putih.

5. Muka :Tidak ada oedema, tidak pucat, tidak ada

cloasma gravidarum.
43

B. Assasment :

Ny. L 31 Tahun G1P0A0H0 UK 35-36 Minggu, janin hidup

tunggal,intrauterin, letkep , puki, KU ibu dan janin baik, jalan lahir baik.

P : Planning

Tanggal 17 Desember 2022 Pukul 15:20 wib

A. Perencanaan

1. Mengobservasi KU dan TTV ibu

2. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan

3. Memotivasi ibu untuk meningkatkan pola makan-makanan yang

bergizi.

4. Jelaskan kepada ibu tentang kenaikan BB minimal selama hamil

sesuai grafik pertambahan berat badan ibu hamil pada buku KIA

i. Pelaksanaan

1. Mengobservasi KU dan TTV ibu

2. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan

TD : 110/70 mmHg R : 23 x/menit

N : 81 x/menit S : 36,5ºC

3. Memotivasi ibu untuk meningkatkan pola makan dan minum sesuai

dengan pendkes yang diberikan

4. Jelaskan kepada ibu tentang kenaikan BB minimal selama hamil

sesuai grafik pertambahan berat badan ibu hamil pada buku KIA
44

EVALUASI

Tanggal 17 Desember 2022 Pukul 16:00 wib

1. Hasil KU : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV

TD : 110/70 mmHg N: 81x/i

R : 23 x/menit S : 36,5ºC

4. Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan

5. Ibu bersedia untuk meningkatkan pola makanan yang bergizi

6. Ibu mengerti tentag penjelasan yang diberikan


45
BAB IV

PEMBAHASAN

Tanggal 15 Desember 2022 dilakukan pengkajian data Subjektif dan

Objektifd pada Ny. L 31 tahun, G1P0A0H0 dengan usia kehamilan 35-36

minggu. Dari hasil anamnesa HPHT pada tanggal 09-04-2022 usia kehamilan

35-36 minggu TP 16-012023. Ny L 31 tahun melakukan kunjungan ANC

selama kehamilan trimester I sebanyak 2 kali,Trimester II sebanyak 2 kali dan

Trimester III sebanyak 3 kali. Ibu mengatakan sudah melakukan kunjungan

ANC sebanyak 6 kali selama kehamilan, Pemeriksaan lab untuk ibu hamil

bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya resiko gangguan kesehatan pada

ibu hamil.

Pada kunjungan pertama ini ibu mengatakan ingin memeriksakan

kehamilan, setelah dilakukan pengkajian objektif dan subjektif maka

ditemukan bahwa ibu mengatakan kekurangan tidr karena seringnya BAK, ibu

mengatakan frekuensi BAK bisa sampai 10x/hari. Dengan frekuensi BAK yang

sampai 10x/hari itu, maka ibu dianjurkan untuk sering mengganti celana dalam

agar tetap nyaman dan bersih.

Ibu mengatakan mengalami nyeri pada pinggang dan merasa ketidak

nyamanan. Ibu sudah diberikan pendkes tentang rasa nyeri yang ibu alami

adalah hal yang normal diusia kehamilan TM III ini. Keluhan nyeri pada

pinggang yang ibu rasakan sudah diberikan pendkes cara mengatasinya.


46

Pada saat kunjungan rumah ibu sudah melakukan semua anjuran yang

diberikan
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. L usia 31 tahun

G1P0A0H0 UK 35-36 Minggu maka penulis menarik kesimpulan sebagai

berikut :

Pengkajian pada tanggal 15 Desember 2022 , langkah pertama

dikumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan kondisi pasien untuk

menunjuang penegakan diagnose berupa data subjektif dan data objektif.

Maka didapatkan Ny. S usia 36 tahun mengatakan HPHT Tanggal 009-04-

2022 , TP 16-01-2023, G1P0AOH0. Sudah dilakukan sesuai dengan

kebijakan program pekayanan Asuhan Standar Minimal yaitu 14 T

diantaranya: timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah,

ukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet FE ( zat besi ), pemberian

imunisasi TT, pemeriksaan HB, pemeriksaan protein urine, pemeriksaan

urine reduksi, pemeriksaan payudara, senam hamil, pemberian obat malaria,

pemberian kapsul minyak yodium, temu wicara/konseling.

B. Saran

Disarankan agar mendapatkan pengalaman dan mempelajari kasus-kasus

pada saat praktik dalam bentuk SOAP serta menerapkan asuhan sesuai

standar pelayanan kebidanan yang telah ditetapkan sesuai dengan

kewenangan bidan yang telah diberikan profesi bidan. Serta diharap


48

kedepannya dapat meningkatkan lagi pengetahuan serta keterampilan

dalam melakukan asuhan kebidanan.


49

DAFTAR PUSTAKA

A. Ervina & D. Juliana. 2017. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil . Jurnal Obstetrika Scientia. J Obs Sci.
Ari, S. E. (2010). Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika.
Asrinah, d. (2010). Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Buku Kesehatan
Ibu dan Anak. (2020). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Damajanti M. Pedoman Penanggulangan KEK pada Ibu Hamil. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Direktorat bina gizi. 2015.
Hani, d. (2010). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba
Medika.
Harfiani, E., Amalia, M., dan Chairani, A. (2019). Buku Saku ANC (Ante Natal
Care) dan Pemanfaatan TOGA pada ibu hamil. Jakarta: FK UPNVJ-
LPPMPedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir
di Era Adaptasi Kebiasaan Baru. (2020). Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Hasanah, D.N., Febrianti, F., Minsarnawati, M. 2013. Kebiasaan Makan Menjadi
Salah satu Penyebab Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil di
Poli Kebidanan RSI&A Lestari Cirendeu Tangerang Selatan
Henri. (2018). Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. ”A” Di Praktik
Mandiri Bidan Ellna Palembang. Angewandte Chemie International Edition.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Pedoman Pelayanan
Antenatal Terpadu Edisi ke-2. Jakarta: Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu
dan Anak.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Angka Kematian Ibu (AKI).
Kusmiyati, Y. (2010). Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta:
Fitramaya.
Manuaba. (2010). Gawat Darurat Ginekologi dan Obstetri Ginekologi Sosial
untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC.
Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
Marmonis. (2022). Pengaruh Senam Hamil Terhadap Ketidaknyamanan Pada Ibu
Hamil Trimester II Dan III Di UPTD Puskesmas Baturetno 1. 3(April), 49–
58. 1.%09eprints.ukh.ac.id/id/eprint/3168/1/artikel marmonis.pdf
Mulyani, S., & Novianti, E. (2020). Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020 Jurnal Ilmiah
Kesehatan 2020. Jurnal Ilmiah Kesehatan.
50

Noftalina, E. (2021). Asuhan Kebidanan Pada Persalinan Dan Bayi Baru Lahir.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Praja, M. H., & Karyus, A. (2020). Penatalaksanaan Holistik Pada Ibu Hamil

Dengan Kurang Energi Kronis (KEK) Melalui Pendekatan Kedokteran

Keluarga. Medical Profession Journal of Lampung, 10, 496–501.

http://www.journalofmedula.com/index.php/medula/article/view/102

Profil Kesehatan Indonesia, 2019


RI, K. K. (2019). Riskesdas. Kementerian Kesehatan RI, 1(1), 1.
https://www.kemkes.go.id/article/view/19093000001/penyakit-jantung-penyebab-
kematian-terbanyak-ke-2-di-indonesia.html
Wahyuningsih, dkk. 2015. Modul Praktikum MK. Asuhan Kebidanan Kehamilan.
Yogyakarta : jurusan kebidanan
Wiknjosastro, H. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka sarwono
Prawirohardjo
51

DOKUMENTASI

( KUNJUNGAN KEDUA )

( KUNJUNGAN KETIGA )

Anda mungkin juga menyukai