Bidang Ilmu: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Penelitian Kelompok
LAPORAN KEMAJUAN
PENELITIAN TERAPAN FAKULTAS
PENGEMBANGAN FUN GARDEN LITERACY BERBASIS WEBSITE
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN LITERASI
DAN KEKUATAN KARAKTER SISWA KELAS RENDAH
SEKOLAH DASAR
Tahun ke-1 dari Rencana 3 Tahun
TIM PENELITI
Dr. Gusti Yarmi, M.Pd. 57211237948
Dr. Herdi, M.Pd. 0005088401
Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ini Dibiayai Oleh DIPA BLU Alokasi LPPM UNJ.
Tahun 2021 Sesuai Dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Negeri Jakarta
Nomor: 364/UN39/HK.02/2022 dan Perjanjian Kontrak Nomor: 214/PPK-
FIP/KONTRAK-PENELITIAN/IV/2022 Tanggal 20 April 2022
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
OKTOBER, 2022LEMBAR PENGESAHAN
PENELITIAN TERAPAN FAKULTAS
Judul Penelitian Pengembangan Fun Garden _Literacy
Berbasis Website untuk Meningkatkan
Keterampilan Literasi_ dan Kekuatan
Karakter Siswa Kelas Rendah Sekolah
Dasar
Bidang Timu Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Identitas Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Dr. Gusti Yarmi, M.Pd.
b. NIDN + 0021086707
c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
4. Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
e. Nomor HP 2 081317839893
£ Alamat Surel (e-mail) 2 gustiyarmi@ymail.com
Identitas Anggota Peneliti 1
a. Nama Lengkap : Dr. Herdi, M.Pd.
b. NIDN 2 0005088401
c. Jabatan Fungsional 2 Lektor
d. Program Studi Bimbingan dan Konseling
Anggota Peneliti Mahasiswa —: 3 orang,
Biaya Penelitian Keseluruhan Rp. 40.000.000,- (Empat Puluh Jura Rupiah)
Jakarta, 26 September 2022
Mengetahui,
Fakultas_IImu Pendidikan, Ketua Peneliti,
Zs
gd
—Y
-
Dr. Gusti Yarmi, M.Pd.
NIP. 19670821 1993032014
Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Negeri Jakarta
Prof. Dr. Ucu Cahyana, M.Si.
NIP. 196608201994031002DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
RINGKASAN
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 State of Art Penelitian
1.3 Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Urgensi Penelitian
1.6 Target Temuan/Inovasi
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 State of Art Bidang yang Diteliti
2.1.1 Keterampilan Literasi
2.1.2 Kekuatan Karakter
2.1.3 Fun Garden Literacy Berba
2.2 Renstra Penelitian
2.3 Peta Jalan (Roadmap) Penelitian
2.4 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
3.2 Peta Jalan, Target, dan Indikator Capaian Penelitian
3.3 Prosedur Penelitian
3.4 Populasi Sampel Penelitian
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Teknik Analisis Data
3.7 Tugas Tim Pengusul
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Target Luaran Penelitian
4.3 Capaian Luaran Penelitian
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Luaran Pen
Lampiran 2: SPTB dan Laporan Keuangan
Lampiran 3: Jadwal Penelitian
Website
ian
Anau ARYwwoe
10
ir
u
13
13
14
15
15
15
15
15
16
16
16Lampiran 4: Biodata Peneliti
Lampiran 5: Surat Pernyataan Orisinalitas Penelitian oleh Peneliti
Lampiran 6: Surat Pemyataan Peneliti tentang Kesediaan Memperoleh Satu
Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi
Lampiran 7: Keterangan Kesediaan MahasiswaRINGKASAN EKSEKUTIF
Literasi (multliterasi) dan kekuatan karakter merupakan dua dari kompetensi
utama yang harus dikuasai oleh individu — termasuk siswa kelas rendah Sekolah Dasar
(SD) agar mampu bersaing dan mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya dan
prediktor kehidupan yang baik di era revolusi industri 4.0. Selain itu, keduanya
‘merupakan isu strategis nasional d bidang pendidikan yang menjadi modal dasar bagi
suatu bangsa untuk meningkatkan kualitas, daya saing, martabat, dan pembangunan
bangsa. Namun, kajian PISA tahun 2018 menunjukkan literasi siswa Indonesia cenderung
rendah dan hanya mampu menduduki peringkat ke-74 dari 79 negara yang disurvey
Begitupun dengan kekuatan karakternya yang cenderung rendah. ‘Di sisi lain,
pendidikan di era revoluasi industri 4.0 dan masa pandemi covid-19 menuntut
pendidik untuk mampu meramu dan mengintegritaskan teknologi cyber/daring
baik secara fisik maupun non fisik ke dalam pembelajaran.
Tujuan penelitian selama tiga tahun yaitu mengembangkan fun garden literacy
berbasis website untuk meningkatkan keterampilan literasi dan kekuatan karakter siswa
SD. Tujuan Penelitian tabun pertama, yaitu memperoleh: (1) instrumen baku dan profil
keterampilan literasi; (2) instrumen baku dan profil kekuatan karakter; dan (3) kebutuhan
tethadap website fun garden literacy.
Penelitian selama tiga tahun menggunakan metode Design Based Research.
Metode penelitian tahun pertama menggunakan survey. Sampel penelitian berjumlah 452
peserta didik SD kelas rendah, 37 kepala sekolah, dan 7 orang guru kelas yang dipilih
menggunakan_teknik incidental sampling. Pengumpulan data menggunakan tes
keterampilan literasi dan Character Strength Inventory versi adaptasi dan instramen
penilaian produk. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif (rata-rata dan
persentase),
Luaran wajib sampai laporan kemajuan tahun pertama yaitu draf artikel submitted
ke jurnal internasional bereputasi yaitu: Cakrawala Pendidikan atau jurnal lain yang
relevan, Luaran tambahan yang ditargetkan yaitu jurnal nasional terakreditasi sinta 2
yaitu Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, serta produk penelitian
siap didaftarkan untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual dengan Tingkat Kesiapan
‘Teknologi minimal, yaitu instrumen tes literasi dan kekuatan karakter peserta didik SD
kelas rendah, Buku Fun Garden Literacy.
Rencana penelitian tahun kedua difokuskan pada pengembangan, implementasi
dan evaluasi website fun garden literacy.
Kata kunei: fet garden literacy; kekuatan karakter; literasi
dasar; websiteBABL
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Literasi merupakan salah satu keterampilan utama yang harus dikuasai oleh
individu — termasuk siswa Kelas rendah Sekolah Dasar (SD) agar mampu bersaing dan
mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya dan predictor kehidupan yang baik di era
revolusi industri 4.0. Dalam pendidikan di era revolusi industri 4.0 dan pendidikan
abad ke-21, literasi mengalami perluasan arti yang lebih dari sekedar mampu
membaca dan menulis, tetapi memahami dunia dan mengungkapkan identitas, ide,
dan budaya. Artinya, literasi bukan lagi bermakna tunggal melainkan mengandung
beragam arti (multiliteracies), meliputi: literasi dasar, literasi saintifik, literasi
ekonomi, literasi teknologi, literasi visual, literasi informasi, literasi multibudaya,
dan Titerasi kesadaran global (Metiti Group, 2003; Kharizmi, 2015). Namun,
laporan the Programme for International Student Assessment (PISA, 2018)
menunjukkan bahwa keterampilan literasi siswa Indonesia cenderung rendah dan
hanya mampu berada pada peringkat ke-74 dari 79 negara yang disurvey (PISA,
2018; Hewi & Shaleh, 2019).
Sama halnya dengan fiterasi (multiliterasi), kekuatan karakter merupakan
salah satu prediktor kehidupan yang baik. Kekuatan karakter merupakan isu yang
menarik untuk dikaji sekaligus isu strategis nasional yang termasuk ke dalam
Rencana Induk Riset Nasional 2017-2045 (Kemristekdikti, 2017) dan fungsi
‘tujuan pendidikan nasional “mengembangkan dan memberuk karakter serta
peradaban bangsa yang bermartabat” (UU SISDIKNAS No. 20/2003). Kekuatan
karakter menempati posisi kunci dan penting untuk mengembangkan kualitas
hidup, daya saing, serta martabat dan kemajuan bangsa. Sebaliknya, kekuatan
karakter yang buruk dan rusak dapat membawa suatu bangsa pada kehancuran
(Lickona, 1991),
Penelitian menunjukkan bahwa kekuatan karakter berkorelasi dan
berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan hidup, emosi positif, dan
orientasi terhadap kebahagiaan (Brdar, Anic, & Rijavee, 2011; Heintz, Kramm, &
Ruch, 2017; Goodman, Kashdan, & Kauffman, 2017; Peterson, Ruch, Berman,Park, & Seligman, 2007), pemenuhan hidup (Solano & Cesentino, 2016),
keberfungsian diri secara utuh (Proctor, Tweed, & Morris, 2016). Hasil intervensi
menunjukkan bahwa kekuatan karakter dapat meningkatkan kepuasan hidup dan
kebahagiaan, serta mengurangi gejala depresi (Wellenzhon, Proyer, & Ruch,
2016; Proyer, Ruch, & Buschor, 2012; Bushor, Proyer, & Ruch, 2013). Kajian
Jainnya menunjukkan kekuatan karakter dapat meningkatkan kesejahteraan (Park,
Peterson, & Seligman, 2004; Miller & Kim, 2016; Harzer, 2016; Brdar &
Kashdan, 2010), dan berpengaruh positif signifikan pada kategori tinggi (R® = .54)
terhadap kebajikan dan perilaku sustainable (Corral-Vergudo, Tapia-Fonllem, &
Ortiz-Valdez, 2015),
Pendidikan karakter diharapkan menjadi fondasi utama_ keberhasilan
Indonesia Emas pada tahun 2025. Pendidikan karakter didefinisikan sebagai
pendekatan yang terencana dan sistematis. Elemen kurikulum tersembunyi yang
diadakan di sekolah adalah nilai-nilai, kepercayaan, sikap, dan norma-norma dan
nilai-nilai yang merupakan bagian penting dari fungsi pendidikan (Cubukcu,
2012) dan perlu ditanggapi dengan serius (Studies & Bilgiler, 2018; Suyitno,
2019). Nilai-nilai karakter dapat diintegrasikan tidak hanya di dalam kelas tetapi
juga di dalam budaya sekolah, Beberapa guru tidak terbiasa mengintegrasikan
nilai-nilai ini ke dalam budaya (Marini, 2017b, 2017a)
Pengembangan karakter sejak dini dapat menumbuhkan budaya karakter
nasional adalah kebutuhan mendesak bagi Indonesia (Anggraini, 2016),
Organisasi Pendidikan, IImu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada
2012 menyatakan bahwa indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001%.
Padahal, minat baca merupakan prasyarat mendapatkan kekuatan karakter cinta
belajar dan rasa ingin tahu dari kebajikan kearifan dan pengetahuan, Berbagai
penelitian melaporkan temuan yang serupa (Almerico, 2014; Budsankom et al.,
2015; Lintner, 2011; Siregar et al., 2018; Street et al., 2013; Temiz, 2019;
Wardhani et al., 2018; Yolcu, 2018; Zurgoni et al., 2018).
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah pengembangan
kekuatan karakter siswa melalui pemanfaatan fun garden literacy berbasis
website. Ini merupakan upaya strategis dalam merespon tuntutan revolusi industri4.0 dan pembelajaran daring di masa pandemi covid-19 yang sedang berlangsung.
Pembelajaran berbasis internet dan website mencapai momentum yang tepat saat
ini, Penelitian menunjukkan bahwa fun garden literacy memberikan pengalaman
otentik dan mencapai hasil akademik positif dalam pembelajaran siswa SD
(Valentine et al., 2016; Yarmi & Wardhani, 2020). Oleh karena itu, penelitian ini
difokuskan pada pengembangan fun garden literacy berbasis website untuk
meningkatkan keterampilan literasi dan kekuatan karakter siswa SD.
1.2 State of Art Penelitian
State of art penelitian ini yaitu literasi, kekuatan karakter, dan fun garden
literacy. Teori literasi menggunakan Meriti Group (2003) bahwa literasi bersifat
jamak, meliputi: iterasi dasar, literasi saintifik, literasi ekonomi, literasi
teknologi, literasi visual, literasi informasi, literasi_ multibudaya, dan literasi
kesadaran global. Kekuatan karakter dalam penelitian ini merujuk pada grand theory
character strength (Peterson & Seligman, 2004). Kekuatan karakter adalah citi-ciri
pribadi yang merefleksikan pikiran, perasaan, dan perilaku yang positif meliputi 24 jenis
yang diklasifikasikan menjadi enam kebajikan moral utama, yaitu: kearifan dan
pengetahuan, keberanian, kemanusiaan, keadilan, kesederhanaan, dan transendensi.
‘Terakhir, teori garden-based learning/fun garden literacy dari Center for Ecoliteracy
2007).
1.3 Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah
Rumusan masalah penelitian adalah “bagaimanakah fun garden literacy
berbasis website yang efektif untuk mengembangkan keterampilan literasi dan
kekuatan karakter siswa kelas rendah SD?” Rumusan masalah tersebut dijabarkan
ke dalam pertanyaan penelitian berikut.
1, Bagaimanakah gambaran keterampilan literasi siswa kelas rendah SD di
Provinsi DKI Jakarta?
2. Bagaimanakah gambaran kekuatan karakter siswa kelas rendah SD di
Provinsi DKI Jakarta?3. Bagaimanakah model fun garden literacy berbasis website yang efektif
untuk mengembangkan Keterampilan literasi dan kekuatan karakter
siswa kelas rendah SD?
4. Bagaimanakah pengaruh fun garden literacy terhadap keterampilan
literasi dan kekuatan karakter siswa kelas rendah SD?
Penelitian ini dibatasi pada pengembangan fun garden literacy berbasis
website yang efektif untuk mengembangkan keterampilan literasi dan kekuatan
karakter siswa kelas rendah SD.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian selama tiga tahun yaitu mendapatkan fun garden literacy
berbasis website yang efektif untuk mengembangkan keterampilan literasi dan
kekuatan karakter siswa kelas rendah SD. Tujuan Khusus penelitian ini, yaitu
mendapatkan gambaran tentang
1. keterampilan literasi siswa kelas rendah SD di Provinsi DKI Jakarta;
2. _kekuatan karakter siswa kelas rendah SD di Provinsi DKI Jakarta;
fun garden literacy berbasis website yang efektif untuk mengembangkan
keterampilan literasi dan kekuatan karakter siswa kelas rendah SD; dan
4. pengaruh fun garden literacy terhadap keterampilan literasi dan kekuatan
karakter siswa kelas rendah SD.
1.5 Urgensi Penelitian
Urgensi penelitian ini di antaranya sebagai berikut. Pertama, penelitian ini
merupakan respon nyata terhadap roadmap, RIP, dan IKU Penelitian UNJ tahun
2021-2025 dan penyelenggaraan pendidikan di era revoluasi industri 4.0, terutama
menghasilkan media fun garden literacy berbasis website yang mengintegritaskan
teknologi cyber baik secara fisik maupun non fisik ke dalam pembelajaran.
Kedua, penelitian ini merupakan respon nyata untuk merealisasikan kebijakan
pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan terutama pengembangan
keterampilan literasi dan kekuatan karakter rasa ingin tahu siswa SD, Hal ini
didasarkan pada fakta masih rendahnya literasi siswa Indonesia yang berada padat ke-74 dari 79 negara yang disurvey (PISA, 2018; Hewi & Shaleh,
1.6 Target Temuan/Inovasi
Temuan inovatif yan ditargetkan dari penelitian ini, yaitu: Pertama, fun
garden literacy berbasis website yan efektif untuk mengembangkan keterampilan
literasi dan kekuatan karakter rasa ingin tahu siswa kelas rendah SD. Kedua,
instrumen tes keterampilan literasi dan kekuatan karakter siswa kelas rendah SD.
Ketiga, menghasilkan artikel ilmiah yang akan dipublikasikan di jurnal
internasional bereputasi, seperti Elementary Education, International Electronic
Journal of Elementary Education, atau jurnal lain yang relevan. Keempat, produk
fun garden literacy berbasis website hasil penelitian yang granted di Hak
Kekayaan Intelektual dengan Tingkat Kesiapan Teknologi minimal 5.BAB2
TINJUAN PUSTAKA
2.1 State of Art Bidang yang Diteliti
2.1.1 Keterampilan Literasi
Literasi merupakan semua proses pembelajaran baca tulis yang dipelajari
seseorang termasuk di dalamnya empat keterampilan berbahasa (mendengar,
berbicara, membaca, dan menulis) (Kuder & Hasit, 2002). Secara komprehensif,
Metiri Group (2003) mengatakan bahwa literasi sangat berhubungan dengan
kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, dan mengolah
berbagai informasi yang diperoleh sampai kepada menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari
Dalam pendidikan di era revolusi industri 4.0 dan pendidikan abad ke-21,
literasi mengalami perluasan arti yang lebih dari sekedar mampu membaca dan
menulis, Kemampuan literasi yang tinggi adalah kemampuan yang
memungkinkan orang untuk membaca dunia bukan hanya kata, kalimat, paragr:
ataupun sebuah wacana, Literasi melibatkan penggunaan berbagai bentuk
komunikasi yang memberikan kita kesempatan lebih lanjut dan besar untuk
memajukan diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Literasi membantu
individu dalam memahami dunia dan mengungkapkan identitas, ide, dan budaya.
Dengan kata lain literasi bukan lagi bermakna tunggal melainkan mengandung
beragam arti (multiliteracies), meliputi: literasi dasar, literasi saintifik, literasi
ekonomi, literasi teknologi, literasi visual, literasi informasi, literasi multibudaya,
dan literasi kesadaran global (Metiri Group, 2003; Kharizmi, 2015).
1. Literasi dasar (basic literacy), yaitu: kemabiran berbahasa (Inggris) dan
numerik pada tingkat tertentu sesuai tuntutan kebutuhan dunia kerja dan
era digital,Literasi saintifik (scientific literacy), yaitu pengetahuan dan pemahaman
tentang konsep ilmiah dan proses yang diperlukan untuk pengembangan
pribadi, pengambilan keputusan, partisipasi dalam masyarakat dan
budaya, serta produktivitas ekonomi.
Literasi_ ekonomi (economic literacy), yaitu’ kemampuan untuk
mengidentifikasi berbagai masalah, alternative, biaya, dan keuntungan
ekonomi, menganalisis insentif kerja dalam situasi ekonomi tertentu,
menguji konsekuensi perubahan ekonomi dalam kondisi ekonomi dan
kebijakan public, serta mengumpulkan dan mengorganisasikan bukti
ekonomi, serta menimbang biaya dan keuntungan.
Literasi teknologi (technology literacy), yaitu pengetahuan tentang
makna, tujuan, dan cara kerja teknologi, serta cara memanfaatkan
teknologi secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu,
Literasi visual (visual literacy), —_yaitu.-kemampuan untuk
menginterpretasikan, menggunakan, mengapresiasi, dan mencipta
gambar dan video menggunakan media konvensional dan abad ke-21
sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan_ berpikir kritis,
pengambilan keputusan, komunikasi, dan belajar sepanjang hayat
Literasi_informasi (information literacy), yaitu kemampuan untuk
mengevaluasi berbagai informasi yang massif di berbagai_ media,
mengenali kapan informasi tertentu dibutuhkan; —menempatkan,
mensistensis, dan menggunakan informasi secara efektif; serta
menyelesaikan fungsi-fungsi ini menggunakan teknologi, jaringan
komunikasi, dan sumber daya elektronik.
Literasi multibudaya (multicultural literacy), yaitu kemampuan untuk
memahami dan mengapresiasi kesamaan dan perbedaan adat-istiadat,
nilai-nilai, dan keyakinan budaya sendiri dan budaya orang lain,8. Kesadaran global (global awareness), yaitu. kemampuan untuk
‘mengenali dan memahami kesalingterhubungan organisasi internasional,
negara-bangsa, entitas ekonomi publik dan swasta, kelompok sosial
budaya, dan lintas individual secara global.
2.1.2 Kekuatan Karakter
Kekuatan karakter dalam penelitian ini merujuk pada grand theory
character strength dari dari Peterson and Seligman (Peterson & Seligman, 2004).
Kekuatan karakter adalah ciri-ciri pribadi yang merefleksikan pikiran, perasaan,
dan perilaku yang positif meliputi 24 jenis yang diklasifikasikan menjadi enam
kebajikan moral utama, yaitu: kearifan dan pengetahuan, —keberanian,
kemanusiaan, keadilan, kesederhanaan, dan transendensi.
Kearifan dan pengetahuan adalah kekuatan kognitif yang diperlukan
untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan. Dimensi ini meliputi: (1)
(2)
kreativitas yakni berpikir dan menghasilkan produk yang baru dan asli;
keingintahuan yakni berminat dan memahami sesuatu yang baru dan terbuka
tethadap pengalaman; (3) keterbukaan pikiran yakni memiliki timbangan dan
berpikir kritis; (4) cinta belajar yakni menguasai pengetahuan dan keterampilan
baru; dan (5) perspektif yakni mampu memahami pandangan orang lain, dan
memberikan nasihat kepada orang lain secara bijaksana (p. 29).
Keberanian adalah kekuatan emosional yang melibatkan latihan untuk
mencapai tujuan, Dimensi ini meliputi: (1) keberanian untuk menghadapi
rintangan, berkata dan bertindak secara benar; (2) persistensi yakni ketekunan
untuk mengerjakan sesuatu sampai tuntas dan optimal; (3) integritas yakni
menampilkan keotentikan dan kejujuran, baik dalam berkata maupun bertindak;
(4) vitalitas yakni antusias dan bersemangat (p. 29).
Kemanusiaan adalah kekuatan untuk peduli tethadap orang lain, Kekuatan
karakter ini meliputi: (1) menyayangi orang lain; (2) bersahabat yakni
kedermawanan, pengasuhan, kepedulian, mengasihi, dan cinta altruistik; (3)
kecerd: l yakni menyadari motif dan perasaan diri sendiri dan orang lain
nsserta mengetahui apa yang harus dikerjakan dalam situasi sosial yang berbeda
(29).
Keadilan adalah kekuatan hukum untuk mendorong kesejahteraan hidup
masyarakat. Dimensi ini meliputi kekuatan karakter: (1) menjadi warga negara
yang baik dengan tanggung jawab sosial, loyalitas, dan kerja sama tim; (2)
memberikan rasa keadilan bagi orang lain; (3) kepemimpinan yang baik (p. 30).
Kesederhanaan adalah kekwatan untuk : (1) memaafkan orang lain; (2)
kerendahan hati dan kesopanan; (3) kebajikan; dan (4) regulasi diri (p. 30).
Transendensi adalah kekuatan untuk: (1) mengapresiasi keindahan dan
kehebatan; (2) bersyukur; (3) memiliki harapan yakni optimis, berorientasi dan
terbuka terhadap masa depan; (4) humoris; dan (5) spiritualitas (p. 30).
2.2.3 Fun Garden Literacy Berbasis Website
Penelitian menunjukkan bahwa fun garden literacy adalah salah satu
model literacy yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan literasi.
Kekuatan karakter dan minat membaca dan menulis siswa dipengaruhi secara
positif signifikan oleh keterampilan literasi dengan kontribusi sebesar 25%
. guru harus
memiliki pengetahuan tentang Kkonsep keaksaraan dan proses serta fase
(Carroll et al., 2018). Dalam mengembangkan keterampilan memba
pengembangan keaksaraan (Risko & Reid, 2019). Penelitian menunjukkan bahwa
program keaksaran berpengaruh positif signifikan terhadap literasi siswa (Clasen,
2017).
Penelitian empiris menunjukkan bahwa fun garden literacy memberikan
pengalaman otentik dan mencapai hasil akademik positif dalam pembelajaran
siswa SD (Valentine et al., 2016; Yarmi & Wardhani, 2020). Kajian lainnya
melaporkan bahwa taman sekolah memiliki pengaruh positif tethadap
pembelajaran, Taman sekolah dapat menjadi cara yang menarik dan efektif untuk
melibatkan siswa dengan pembelajaran (Passy, 2012; Hrneirik et al., 2017;
Mecarty, 2013).Pendidikan di era revolusi industry 4.0 dan kondisi covid-19 yang sedang
berlangsung menuntut pendidik untuk mampu meramu dan mengintegrasikan
teknologi cyber dan daring dalam proses pembelajaran, Oleh Karena itu,
pembelajaran berbasis internet dan website mencapai momentum yang tepat saat
ini, Pembelajaran daring memungkinkan pendidik dan siswa dapat berinteraksi
secara bersamaan menggunakan pesan teks, ruang obrolan, konferensi video atau
secara asinkron menggunakan e-mail atau ruang diskusi daring, Namun, demikian
kajian menunjukkan bahwa hanya sedikit siswa SD yang memanfaatkan teknologi
informasi untuk pembelajaran walaupun terlahir sebagai generasi digital dan
teknologi menjadi bagian dari kesehariannya (Coklar, Yaman, dan Yurdakul,
2017).
2.2 Renstra Penelitian
Penelitian ini si
wuai dengan, mengacu pada, dan respon nyata terhadap
roadmap, Rencana Induk Penelitian (RIP) dan Indikator Kinerja Utama Penelitian
(IKU) Universitas Negeri Jakarta (UNI) 2021-2025, terutama tema 1: teknologi
pendidikan, yaitu kekurangsiapan pendidik dan lembaga pendidikan dalam
melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh di era revolusi industri 4.0
(Cahyana, dkk., 2021).
Tema 1; Teknologi Pendidikan:
Tsu 2021-2022 2022-2023 2024-2025
R&D Teknologi Produk/Marketing
‘Kekurangsiapan ‘Analisis Kelayakan | Prototipe Bahan ajar yang
pendidik dan lembaga | bahan ajar seperti bbahan ajar seperti berbasis
pendidikan dalam | bahan ajar cetak, Dahan ajar cetak, riset sehingga dapat
melaksanakan proses | audio-visual, audio-visual, ddigunakan sebagai
pembelajaran jarak | praktikum, dan | praktikum, ddan } rujukan
Jauh di era revolusi | interaktif interakif untuk digunakan oleh
industri 40 Tembaga
penyelenggara
pendidikan2.3 Peta Jalan (Roadmap) Penelitian
Peta jalan penelitian ini disajikan pada gambar 1 menyajikan roadmap penelitian,
Jacana Tima s
Kerr Posrs Bik SD
esti Race "Gane aura da ied Slept
mp Kn Kaa Ket Ramder Poser
Posen Didi SD iis
2.4 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
Muttiliterasi (termasuk kekuatan karakter) siswa dipengaruhi secara positif
signifikan oleh keterampilan literasi dengan kontribusi sebesar 25% (Carroll et al.,2018). Penelitian menunjukkan bahwa program keaksaran berpengaruh positif’
signifikan tethadap literasi siswa (Clasen, 2017)
Penelitian empiris menunjukkan bahwa fun garden literacy memberikan
pengalaman otentik dan mencapai hasil akademik positif dalam pembelajaran
siswa SD (Valentine et al, 2016; Yarmi & Wardhani, 2020). Kajian lainnya
melaporkan bahwa taman sekolah memiliki pengaruh positif terhadap
pembelajaran, Taman sekolah dapat menjadi cara yang menarik dan efektif untuk
melibatkan siswa dengan pembelajaran (Passy, 2012; Hrncirik et al., 2017;
Mccarty, 2013). Selain itu, pendidikan di era revolusi industry 4.0 dan kondisi
covid-19 yang sedang berlangsung menuntut pendidik untuk mampu meramu dan
mengintegrasikan teknologi cyber dan daring dalam proses pembelajaran, Namun,
"Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Umu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta,
2Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas llmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta,
Jalan Rawamangun Muka, Jakarta Timur, DKI Jakarta, 13220, Indonesia
“Corresponding Author: Herdi@unj.ac.id
Abstrak: Penclitian ini difokuskan untuk mengadaptasi dan menguji properti_ psikometrik
Character Strength Inventory (CSD) bagi peserta didik sekolah dasar di Jakarta, Penelitian
‘menggunakan prosedur adaptasi instrumen dengan sampel uji pilot sebanyak 452 orang peserta
LI 1.05 1.07 Al
Ss -39 97 95 48
Ss 26 92 93 45
Ss 99, 1.03 1.07 40
Ss 86 112 1 46
Sy 34 1.00 7 52
Ss 08 88 81
So 59 98 95
Sw “121 1.02 88
Su “91 99 1.06
Se ~62 1.01 101
Sis -A3 83 80
Su 02 83 85
Sis 1.52 121 131
St 06 La 118.
Sv 23 93 94
Sis Aa 99 1.00
Sw 27 1.03 1.07
Sov “Ld 97 95
Sa -1.09 86 68
Sx -071 1.09 98.
Sx -87 112 1.20
Sos 19 63 57
DIF digunakan untuk mendeteksi bias item dalam kategori partisipan tertentu.
Item yang terdeteksi bias diketahui berdasarkan nilai probabilitas yang kurang dari 5%
(05) (Bond & Fox, 2015; Dimitrov, 2012; Linacre, 2019; Sumintono & Widhiarso, 2014;
2015). Hasil pengujian menampilkan seluruh (24) item tidak mengalami bias terhadap
Jjenis kelamin, etnis, fakultas, dan program studi tertentu. Berdasarkan ketiga kriteria
kelayakan item diperoleh 21 dari 24 item CSI versi Indonesia fit.
43Gambaran Kualitas Instrumen SCI
Unidimensionatitas diuji dengan analisis Komponen utama (Principle Component
Analysis [PCA] dari residual yakni mengukur tingkat uniformitas dari instrumen dalam
mengukur apa yang seharusnya diukur (Linacre, 2019; Sumintono & Widhiarso, 2014;
2015). Hasil pengukuran menampilkan raw variance sebesar 42.8% serta varians yang
tidak dapat dijelaskan oleh instrumen sebesar 8.4%. Hal ini berarti bahwa persyaratan
unidimensionalitas minimal 20% dan varians yang tidak dapat dijelaskan oleh instrumen
<< 15% terpenuhi (Bond & Fox, 2015; Linacre, 2019; Sumintono & Widhiarso, 2014;
2015).
Rating scale digunakan untuk memverifikasi pilihan peringkat yang digunakan
dalam CSI dapat membingungkan partisipan atau tidak (Bond & Fox, 2015; Linacre,
2019; Sumintono & Widhiarso, 2014; 2015). Hasil analisis menggunakan Rasch Model
menemukan bahwa rata-rata nilai pengamatan dimulai dari logit -2.51 untuk pilihan skor
1 (sering tidak seperti saya), logit .00 untuk pilihan skor 2 (kadang seperti saya), dan logit
2.51 untuk pilihan skor 3 (kebanyakan seperti saya). Hasil senada juga ditampilkan oleh
Andrich Threshold yang menguji kelayakan nilai politomi yang digunakan, Nilai tersebut
menunjukkan pergerakan dari NONE ke negatif (-1.37) dan terus mengarah ke positif
(1.37) secara berurutan, Artinya, pilihan skala peringkat yang digunakan sudah valid
dan tepat bagi serta tidak membingungkan partisipan.
Reliabilitas. Tabel 4.2 ringkasan statistik menampilkan person measure = +1.83
logit. Nilai rata-rata yang lebih tinggi dari logit .0 menunjukkan kecenderungan partisipan
yang lebih banyak menjawab tinggi pada setiap item. Nilai Alpha Cronbach untuk
mengukur reliabilitas tes yakni interaksi antara person dan item secara keseluruhan
menunjukkan 96 yang termasuk tinggi. Begitu juga dengan nilai person reliability
sebesar .88 dan item reliability .76 sehingga dapat disimpulkan bahwa konsistensi
Jjawaban partisipan dan seperangkat tes termasuk tinggi dan istimewa (Sumintono &
Widhiarso, 2014; 2015). Hasil senada ditampilkan oleh Infit dan Outfit Mnsq Mnsq untuk
‘person dan item, nilai rata-ratanya secara berurutan 1.00 dan 1.00 dan 1.00 dan 1.00 yang
mendekati nilai ideal 1.00. Demikian juga Mnfit dan Outfit Zstd menunjukkan nilai rata-
rata person dan item sebesar 1,00 dan .99 serta .0 dan .0 yang berarti baik sama dengan
0,
‘Tabel 2 Ringkasan Statistik
Output
Tem Reliabilitas tem
Nilai logit tertinggi 52 logit (Sis)
Nilai logit terendah 21 logit (Sie)
Person Reliabilitas person 88
Nilai logit tertinggi 45.87 logit
Nilai logit terendah -2.79 logit
Instrumen Cronbach's alpha 96
Raw variance yang dijelaskan oleh pengukuran 428
Variance yang tidak dijelaskan dalam kontras 8.4
pertama
Variance yang tidak dijelaskan dalam kontras kedua 7.9
Variance yang tidak dijelaskan dalam kontras ketiga 6.0
Variance yang tidak dijelaskan dalam kontras 5.4
keempat
Variance yang tidak dijelaskan dalam kontras 4.9
kelimaMemfinalisasi dan Penyusunan Manual —-Penggunaan. ‘Dengan
mempertimbangkan hasil pengujian kelayakan, maka seluruh (24) item CS/ versi peserta
idik sekolah dasar. Indonesia ditetapkan dalam penelitian ini. CSY diharapkan dapat
menjadi alat asesmen kekuatan karakter peserta didik sekolah dasar. Indonesia, Data ini
dapat digunakan sebagai dasar pengembangan program bimbingan dan konseling untuk
mengembangkan Kekuatan karakter peserta didik sekolah dasar. Indonesia. CST
merupakan alat ukur laporan diri dengan skala Likert 3 jenjang, mulai dari 1 = sangat
tidak seperti saya sampai dengan 3 = kebanyakan seperti saya,
Profil kekuatan karakter dianalisis menggunakan rata-rata dan_persentase.
Klasifikasi kekuatan karakter, baik secara keseluruhan, per dimensi kebajikan utama, dan
Jjenis kekuatan karakter menggunakan kriteria, yaitu: X < 3 =rendah, > 3 X <4 = sedang,
dan X > 4 = tinggi. Skor yang tinggi merefleksikan tingkat kekuatan karakter yang lebih,
‘tinggi/baik, begitupun sebaliknya.
SIMPULAN
Penelitian rintis ini telah menghasilkan CSI versi adaptasi untuk mengukur tingkat dan
Jenis kekuatan karakter peserta didik sekolah dasar di Indonesia, Namun, SCI versi
adaptasi ini roperti psikometrik yang memuaskan. Hal ini terbukti dari kriteria
kelayakan item, unidimensionalitas, serta reliabilitas item, dan reliabilitas tes yang baik.
Kajian diperlukan untuk mengembangkan dan menguji CS7 versi CAT dengan melakukan
analisis faktor konfirmatoris pada partisipan bagi peserta didik sekolah dasar di Indonesia
yang lebih Iuas dan representatif berdasarkan faktor etno-sosio-demografinya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penghargaan yang tulus disampaikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang telah mendanai penelitian ini,
para partisipan penelitian, editor dan reviewer jurnal, serta pihak-pihak yang membantu
ublikasi artikel ini
REFERENSI
Andrea, B., Gabriella, H.-S., & Timea, Z. (2016). ¥ and Z generations in the workplaces. Journal
of Competitiveness, 8(3), 90-106.
Cahyana, U., Sugihartono, I, Lestari, I, Budi, S., Fatgehipon, A. H., Hemawan, H., ... Sarkadi
(2020). Rencana induk penelitian 2020-2024 Universitas Negeri Jakarta, Jakarta: LPPM
UNI.
Corral-Vergudo, V., Tapia-Fonllem, C., & Ortiz-Valdez, A. (2015). On the relationship between
strengths and sustainable behavior. SAGE: Enviromental and Behavior, 47(8), 877-901
Goodman, F.R., Kashdan, D., & Kauffman, S. B. 2017). Measuring well-being: A comparison of,
subjective well-being and PERMA. Journal of Positive Psychology.
Harzer, C. (2016). The eudaimonics of human strengths: The relations between character strengths
and well-being. In V. Joar, Handbook of eudaimonic well-being (pp. 307-322).
‘Switzerland: Springer.
Heintz, S., Kramm, C., & Ruch, W. 2017). A meta-analysis of gender differences in character
strengths and age, nation, and measure as moderators. Journal of Positive Psychology,
4), 1-27.
Howe, N., & Strauss, W. (2009). Millennials rising: The next great generations. Knopf:
Doubleday Publishing Group.
International Commission Test. (2016). The ICT guidelines for translating and adapting test (2nd
eds), www. intestcom.org.
45Joreskog, K. G., Olsson, U. H., & Wallentin, F. Y, (2016). Multivariate analysis with LISREL.
New York: Springer
Kemristekdilti. 2017). Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017-2045, Jakarta: Kemeistekdikti
(http:www.rim.ristekdikti.do.id.
Kinghorn, W.A. (2016). The politics of virtue: An Aristotelian-Thomistic engagement with the
VIA classification of character strengths, The Journal of Positive Psychology, 1-11
«doi:10,1080/17439760.20116.1228008.
Kinghorn, W.A., Keyes, K\M.L., Pamell, HE., Eagle, D.E., Bira, B.M., Amanya, C., Vann, V.
Kaza, V.G.K., Tzudir, S., Saddo, Y.B., Whetten, K., & Proeschold-Bell, RJ. (2019)
Putting virtues in context: engaging the VIA classification of character strengths in
caregiving for orphans and vulnerable children across cultures, The Journal of Positive
Psychology, 1-19. doi: 10.1080/17439760.2019.1579363
Lickona, T. (1991). Educating for character: How our school can teach respect and responsibility
‘New York: Bantan Books.
Linacre, J. M. (2019). A user's guide to Winsteps and Ministep: Rasch-Model computer programs.
Winsteps.com.
Miller, D. J., & Kim, J. H. (2016). Character strengths and virtues in relation to well-being in gay
‘and lesbian individuals. Mental Health in Family Medicine, 22(1), 156-164.
Park, N., Peterson, C., & Seligman, M. E. (2004). Sregnths of character and well-being. Jounal
‘of Social and Clinical Psychology, 235), 603-619.
Peterson, C., & Seligman, M. E. (2004), Character strengths and virtues: A handbook and
‘classification, Oxford: Oxford University Press.
Peterson, C., Ruch, W., Beerman, U., Park, N., & Seligman, M. E. (2007). Strengths of character,
‘orientations to happiness, and life satisfaction. Journal of Positive Psychology, 21), 149-
156.
Proctor, C., Tweed, R., & Morris, D. (2016). The Rogerian fully functioning person: A positive
psychology perspective. Journal of Humanistic Psychology, 56(5), 503-529.
Ruch, W., Huber, A., Beermann, U., & Proyer, R. T. (2007). Character strengths as predictors of
the "good life” in Australia, Germany, and Switzerland. In Romanian Academy, Studies
«and research in social sciences (hal. 123-131). Cluj-Napaco, Romania: Argonaut Press.
‘Semiawan, C. R. (2011). Alih kepakaran, Jakarta: Gokara Press
‘Shogren, L.A. Shav, S.K, Raley, M.L. Wehmeyer, Ryan M. N.. & Megan, A. (2018). Assessing
‘character strengths in youth with intellectual disability: Reliability and factorial validity
ofthe VIA-Youth, Intellectual and Developmental Disabilities AAIDD, 56(1), 13-29,
Solano, A. C., & Cesentino, A. C. (2016). The relationships between character strengths and life
fulfillment int the view of lay-people in Argentina, Interdisciplinaria Revista de
Psicologia y Ciencias Afines, 33(1), 65-80.
Tari, A. 2011). Z generacio, Budapest: Tericum Kiado Kr
Wellenzhon, S., Proyer, R. T, & Ruch, W. (2016). Humor-based positive psychology
interventions: A randomized placebo-controlled long term trial. Journal of Positive
1(6), 584-594,
Raines, C., & Filipezak, B. (2000). Generations at work: Managing the class of
Veterans, Boomers, Xers, and Nexters in your workplace. New York: American
Management Association.47LAMPIRAN 3 JADWAL PENELITIAN
‘Tahun ke-1
Nama Kegiatan
Bulan
uf
Persiapan (proposal, kajian Iteratur)
Pengembangan instrumen
Validasi Instramen
Pengumpalan Data (Analisis dan Eksplorasip
Pengolahan Data Penelitian
x
‘Analisis Data Penclitian
x
Penyusunan Laporan Kemajuan
Penyusunan Artikel Timiah Hasil Penelitian
Publikasi Artikel Timiah Hasil Penelitian
be
Publikasi
Penulisan Laporan Penclitian Tahun 1
‘Tahun ke-2
Nama Kegiatan
Bulan
uti
Persiapan (proposal, Kajian lteratur)
Perancangan Produk Fun Garden Literacy Website
Validasi Produk Fun Garden Literacy (ke Pakar dan
Praktisi)
Evaluasi Produk Fim Garden Literacy
Pengolahan Data Penclitian
“Analisis Data Penelivian
Penyusunan Laporan Kemajuan
Peayusunan Avtikel Iimiah Hasil Penelitian
Publikasi Artikel Iimiah Hasil Penelitian
Publikasi
Penulisan Laporan Penelitian Tahun 2
‘Tahun ke-3
Nama Kegiatan
Bulan
ufi2
Persiapan (proposal, Kajian Titeratur)
Perancangan Produk Finn Garden Literacy Website
Validasi Produk Fun Garden Literacy (ke Pakar dan
Praktisi)
Evaluasi Produk Fim Garden Literacy
Pengolahan Data Penelitian
“Analisis Data Penelitian
48,Bulan
No Nama Kegiatan
1 wo] [12
7_| Penyusunan Laporan Kemajuan
8_ | Penyusunan Artikel Tmiah Hasil Penelitian x
| Publikasi Artikel limiah Hasil Penelitian 7
10 _| Publikast x
T1_| Penulisan Laporan Penelitian Tahun 3 x
49LAMPIRAN 4 BIODATA TIM PENELITI
BIODATA KETUA PENELITI
A. Identitas Diri
1. | Nama Lengkap Dr. Gusti Yarmi, M.Pd
2. | Jenis Kelamin’ Perempuan
3. | Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4. | NIP/Identitas Lainnya 196708211993032014
3._[ NIDN (0021086707
TD Scopus, ST2IDITIAB
1D Sinta 6139025
6, | Tempat dan Tanggal Lahir [21 Agustus 1967
7, | Alamat Rumah TI Suralaya dalam TIT No 51 Rt 03/Rw 04
Cilangkap Jakarta Timur
8. [Nomor Telepon/FakVHP _ | 021 8453856/081317839893
9. [ Alamat Kantor Tin, Setiabudi I Nomor 1 Jakarta Selatan
10. [ No. Telepon/Faks. 021 5254912
11. | Alamat E-Mail gustivarmi@ ymail.comygustivarmi67@gmail.com
12, | Lulusan yang Telah S-1= 196
Dihasilkan
13. | Matakuliah yang Diampu_ 1. Bahasa Indonesia
|2. Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Rendah
8. Apresiasi Sastra
4. Baskomi
IS. Pengembangan Kurikulum SD
lo. Micro Teaching
|7. Prakondisi Ke-SD-an.
B._Riwayat Pendidikan
Sa S2 S3
Nama Perguruan IKIP PADANG UNI UNS
Tinggi
Bidang Ilmu Pend. Bahasa dan Pendidikan Bahasa Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia
Tahun Masuk — 1987 - 1992 1999 - 2002 2010-2016
Lulus
Judul SkripsiThesis’ | Kalimat-Kalimat | Hubungan Sikap | Pembelajaran Menulis|
Disertasi Emosional dalam | Apresiatif terhadap | di SD
Novel“ Harimau-_| Sastra, (Penelitian Kualitatif-
50