Anda di halaman 1dari 12

LEVEL-LEVEL KOMUNIKASI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :


“Pengantar Ilmu Komunikasi”
Dosen Pengampu:
Siti Amanah M.S.i

Nama anggota :
1. Samia (933500716)
2. Djihan Umi Mardliyah (933501316)
3. Nuryaumil Intan (933501916)
4. Retno Elly Anggraini (933502116)
5. Arinda Sitya Nikmaturachmah (933502316)
6. Zainuddin Zuhri (933503016)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

JURUSAN USHULUDDIN DAN ILMU-ILMU SOSIAL

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI


2016

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah yang hanya dengan limpahan Rahmat, Taufik serta Ridlo-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Level-Level
Komunikasi”.

Solawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad


SAW. yang kita nantikan syafaatnya di hari akhir kelak.

Keberhasilan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, dan
pada kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih khususnya kepada:

1. Ibu Siti Amanah, M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah


Pengantar Ilmu Komunikasi yang telah mencurahkan segalanya demi
kesempurnaan makalah ini.
2. Segenap orang tua kami yang telah banyak mendukung kami.
3. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Dengan segala keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan


penulis dalam penulisan makalah ini, maka penulis yakin bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun yang dapat penulis jadikan pedoman penulisan di waktu
yang akan datang.

Akhirnya hanya kepada Allah penulis senantiasa mohon curahan berkah


dan rahmat-Nya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Kediri, November 2016

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………….i
Daftar Isi…………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………...1
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pola Proses Komunikasi……………………….……………………….2


B. Level-level Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi Intrapersona………………………………...3
2. Pengertian Komunikasi Interpersona………………………………...3
3. Pengertian Komunikasi Kelompok…………………………………..4
4. Pengertian Komunikasi Antarkelompok/Asosiasi..………………….5
5. Pengertian Organisasi………………………………………………..6
6. Pengertian Komunikasi dengan masyarakat luas……………………6
7. Tujuan dan Fungsi Tahap Komunikasi………………………………7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………...8
B. Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Ilmu komunikasi adalah suatu ilmu yang penting bagi setiap individu.
Seperti halnyan kita sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain
untuk berhubungan atau berinteraksi satu sama lain. 1 Komunikasi mempunyai
level-level atau tingkatan yang membedakan antara level komunikasi yang
satu dengan yang lain. Level-level komunikasi meliputi pola atau tingkatan
komunikasi, komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi
kelompok, komunikasi organisasi, Komunikasi antar organisasi dan
komunikasi dengan masyarakat secara luas.
Proses Komunikasi adalah proses peleburan makna dari lambing-lambang
yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Proses komunikasi
melibatkan banyak factor atau unsure yang ada didalamnya, yaitu pelaku atau
peserta, pesan (bentuk, isi, dan cara penyajiannya), saluran, media atau alat
yang digunakan untuk menyampaikan pesan, waktu, tempat, hasil atau akibat
yang terjadi, hambatan yang muncul, serta situasi atau kondisi saat
berlangsungnya proses komunikasi. Berikut adalag tahapan/level-level
komunikasi. 2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pola Proses Lomunikasi?
2. Apa saja level-level komunikasi?
3. Bagaimana tujuan dan fungsi dalam tingkatan komunikasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pola Proses Lomunikasi
2. Untuk mengetahui level-level komunikasi
3. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi tingkatan komunikasi

1
Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung:Pustaka Setia, 2015), hlm. 101
2
Suryanto, hlm. 203
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pola Proses Komunikasi


Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi, sehingga
dengan adanya berbagai macam model komunikasi dan bagian dari proses
komunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok dan mudah digunakan
dalam berkomunikasi. Pola komunikasi identik dengan proses komunikasi,
karena pola komunikasi merupakan bagian dari proses komunikasi. 3 Osgood
(1998) menjelaskan bahwa berdasarkan polanya proses komunikasi dibedakan
menjadi berikut ini 4 :
a. Pola komunikasi primer, Pola ini merupakan suatu proses penyampaian
pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu
simbol sebagai media atau saluran. Dalam pola ini terbagi menjadi dua
lambang yaitu verbal (Komunikasi menggunakan bahasa/berbicara
langsung) dan nonverbal (isyarat dengan anggota tubuh antara lain mata,
kepala, bibir, tangan dan Jari, selain itu gambar juga bisa termasuk).
b. Pola komunikasi secara sekunder, adalah proses penyampaian pesan
oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana
sebagai media. Contohnya : surat, poster, papan pengumuman, surat kabar,
radio, televisi, atau film.
c. Pola Komunikasi Linear, yaitu penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan sebagai titik terminal. Jadi dalam proses komunikasi
ini biasanya terjadi dalam komunikasi tatap muka (face to face), tetapi
juga ada kalanya komunikasi bermedia. Dalam proses komunikasi ini
pesan yang disampaikan akan efektif apabila ada perencanaan sebelum
melaksanakan komunikasi.
d. Pola Komunikasi Sirkular, yaitu terjadinya proses timbal balik antara
komunikator dengan komunikan. Contohnya biasa terjadi saat diskusi.

3
http://www.irmanfsp.com/2015/08/pola-pola-komunikasi.html?m=1 (06 Nov 2016 :
19.17)
4
Suryanto, hlm.204
B. Level / Tahapan Proses Komunikasi
Menurut Dennis McQuail (1987), Secara umum kegiatan/proses
komnikasi dalam masyarakat dapat berlangsung dalam enam tingkatan :
1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapribadi atau komunikasi intrapersonal adalah proses
penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi dalam diri komunikator, antara
diri sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara
aktif dari individu dalam pemprosesan simbolis dari pesan-pesan yang
diproduksi melalui proses pemikiran internal individu. Dalam komunikasi
intrapersonal, seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan,
memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang
berkelanjutan. 5
Dalam konteks komunikasi intrapersonal akan dijumpai cara seseorag
menerima informasi, mengelolahnya, menyimpannya, dan menghasilkannya
kembali sebagai sebuah proses yang berlangsung terus-menerus. Proses
pengolahan informasi itu disebut sebagai komunikasi intrapersonal, meliputi
sensasi, persepsi, memori,dan berpikir. 6

2. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal merupakan proses penyampaian pesan dari
seseorang kepada orang lain (pihak lain). Menurut pengertian tersebut,
komunikasi dikaitkan dengan pertukaran informasi yang bermakna dan harus
membawa hasil diantara orang-orang yang berkomunikasi. Komunikasi
interpersonal menghendaki informasi atau pesan dapat tersampaikan dan
hubungan orang yang berkomunikasi dapat terjalin. Oleh karena itu, setiap
orang dituntut memiliki keterampilan komunikasi interpersonal agar dapat
berbagi informasi, bergaul, dan menjalin kerjasama untuk bertahan hidup. 7
Keterampilan seseorang ini melekat pada setiap pribadi dalam
persentuhannya dengan masyarakat (baik individu maupun kelompok), yang
5
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi,Suatu Penganta, (Bandung: Rosda Karya, 2000), hlm. 79
6
Suryanto, hlm. 102-103
7
Suryanto, hlm. 110-111
dalam perwujudannya akan menampilkan sikap, tingkah laku, dan perbuatan
yang mencerminkan keakuratan dalam menunjang pelaksanaan tugas.
Keterampilan dasar perseorangan ini, meliputi:
1. Keterampilan mengamati (observing skill)
2. Keterampilan menggambarkan (describing skill)
3. Keterampilan mendengarkan (listening skill)
4. Keterampilan bertanya (questioning skill)
5. Keterampilan meringkas (summarizing skill)
6. Keterampilan member dan menerima umpan balik (feedback skill)

Tujuan komunikasi interpersoanal sebagaimana dikemukakan DeVito


(1992:13-14), yaitu sebagai berikut 8 :

a. Mempelajari secara lebih baik dunia luar, seperti berbagai objek,


peristiwa, dan orang lain. Meskipun informasi tentang dunia luar itu
dikenal melalui media massa, hal itu sering didiskusikan, dipelajari,
diinternalisasi, melalui komunikasi interpersonal.
Selanjutnya, melalui komunikasi interpersonal, dapat mengevaluasi
keadaan untuk dibandingkan dengan kondisi sosial orang lain.
b. Memlihara hubungan dan mengembangkan kedekatan atau keakraban.
Melalui komunikasi interpersonal, adanya keinginan menjalin rasa
cinta dan kasih sayang.
c. Memengaruhi sikap-sikap dan perilaku orang lain. Upaya
memengaruhi pihak lain menjadi demikian penting bagi
pengawas/penilik kependidikan yang tugasnya melakukan pembinaan.
d. Menghibur diri atau bermain.

3. Komunikasi Kelompok
Yaitu, kegiatan komunikasi yang berlangsung diantara anggota suatu
kelompok. Pada tingkatan ini masing-masing individu berperan sesuai
kedudukannya dalam kelompok. Tipe komunikasi ini oleh banyak kalangan

8
Suryanto, hlm. 120
dinilai sebagai pengembangan dari komunikasi antar pribadi. Trenholm dan
jensen(1995: 26) mengatakan bahwa komunikasi antar dua orang yang
berlangsung secara tatap muka biasanya bersifat spontan dan informal. 9
Keberhasilan komunikasi kelompok di sebabkan oleh keterbukaan anggota
dalam menanggapi dan merasakan apa yang di rasakan anggota lain, serta
dengan senang hati menerima informasi/pendapat dari anggota lain. Situasi
kelompok yang mendukung komunikasi berlangsung efektif yaitu dengan
perasaan positif terhadap diri anggota kelompok. Doronggan terhadap orang
lain agar lebih aktif berpartisipasi dalam kelompok, yakni bahwa semua
anggota kelompok memiliki gagasan yang penting untuk yang di sumbangkan
kepada kelompok 10
Tujuan komunikasi kelompok yaitu masing-masing individu memiliki
tujuan yang pararel dengan tujuan kelompoknya. Oleh karena itu, anggota
anggota kelompok berusaha untuk mencapai keberhasilan tujuan kelompok
dan menghindari ke gagalan tujuan kelompok. Pergeseran resiko keputusan
yang di ambil kelompok akan lebih kecil mengandung resiko dari pada
keputusan itu di ambil oleh satu anggota kelompok. 11

4. Komunikasi Antar kelompok/asosiasi


yaitu kegiatan komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dan
kelompok lainnya, atau antara suatu asosiasi dan asosiasi lainnya Jumlah
pelaku yang terlibat dalam komunikasi jenis ini hanya dua orang atau
beberapa orang. Akan tetapi, masing- masing membawakan peran dan
kedudukannya sebagai wakil nya masing-masing.
Dengan demikian, pesan yang disampaikan menyangkut kepentingan
kelompok/ asosiasi. Misalnya, pertemuan antara pengurus Karang Taruna
Desa A dan Karang Taruna Desa B, atau pertemuan antara pengurus Ikatan
Sarjana Komunikasi Indonesia dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia.

9
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta:Grasindo,2008), hlm. 44-45
10
Wiryanto, hlm. 48
11
Wiryanto, hlm. 50
5. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi pada umumnya membahas struktur dan fungsi
organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian
serta budaya organisasi. Organisasi sebagai kerangka menunjukkan adanya
pembagian tugas antara orang-orang di dalam organisasi itu dan dapat
12
diklasifikasikansebagai tenaga pimpinan dan tenaga yang dipimpin.
Komunikasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang
sifatnya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertical
dan horizontal. Menurut para ahli organisasi merupakan suatu kesatuan atau
perkumpulan yang terdiri atas orang/bagian yang di dalamnya terdapat
aktivitas kerja sama berdasarkan pola dan aturan untuk mencapai tujuan
bersama. 13
Dalam komunikasi organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam
organisasi dan komunikasi antarorganisasi. Sifat komunikasi organisasi lebih
formal dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip efisiensi dalam melakukan
kegiatan komunikasinya. Misalnya, pertemuan antara direksi perusahaan A
dan para manajernya, surat menyurat antara perusahaan A dan perusahaan B,
atau pertemuan antara pimpinan perusahaan A dan pimpinan Departemen B. 14

6. Komunikasi dengan masyarakat secara luas


yaitu komunikasi yang ditujukan kepada masyarakat secara luas.
Bentuk kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara.
a. Komunikasi massa, yaitu komunikasi melalui media massa, seperti
radio, majalah, surat kabar, dan televise.
b. Tanpa melalui media massa, misalnya ceramah atau pidato di
lapangan terbuka. Sifat isi pesan komunikasi yang disampaikan
menyangkut kepentingan orang tidak bersifat pribadi.

12
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosdakarya,1997) 114-128
13
Suryanto, hlm. 320
14
Suryanto, hlm. 213
Keenam tingkatan tersebut oleh Dennis McQuail proses komunikasi
digambarkan sebagai Berikut 15:

C. Tujuan, Fungsi, dan Tahap Proses Komunikasi

Secara umum, menurut Wilbur Schramm (1974), tujuan komunikasi dapat


dilihat dari dua perspektif kepentingan, yaitu kepentingan
sumber/pengirim/komunikator dan kepentingan penerima/komunikan. Dengan
demikian, tujuan komunikasi yang ingin dicapai dapat digambarkan sebagai
berikut. 16

Harold D. Lasswell (1948) mengatakan bahwa komunikasi mempunyai tiga


fungsi sosial, yaitu 17:

1. pengawasan lingkungan
2. korelasi antarbagian dalam masyarakat untuk pencapaian konsensus
mengenai lingkungan
3. Sosialisasi (transmisi nilai-nilai/warisan sosial dari satu generasi ke
generasi selanjutnya)

15
Suryanto, hlm. 213
16
Suryanto, hlm. 214
17
Suryanto, hlm. 215
KESIMPULAN
Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi, sehingga
dengan adanya berbagai macam model komunikasi dan bagian dari proses
komunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok dan mudah digunakan dalam
berkomunikasi. Pola komunikasi identik dengan proses komunikasi, karena pola
komunikasi merupakan bagian dari proses komunikasi.
Proses komunikasi merupakan rangkaian dari aktivitas menyampaikan
pesan sehingga menghasilkan feedback dari penerima pesan. Dari proses
komunikasi, akan timbul pola, model, bentuk dan juga bagian-bagian kecil yang
berkaitan erat dengan proses komunikasi.
Menurut Dennis McQuail (1987), Secara umum kegiatan/proses
komunikasi dalam masyarakat dapat berlangsung dalam enam tingkatan :
yakni, Komunikasi Intrapersonal, Komunikasi Interpersonal, Komunikasi
kelompok, Komunikasi antarkelompok/asosiasi, Komunikasi organisasi, dan
Komunikasi massa, yang masing-masing memiliki tujuan dan fungsinya
sendiri dan berbeda-beda namun tetap dalam ruanglingkup komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA

- Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung:Pustaka Setia, 2015)

- Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta:Grasindo,2008)

- Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi,Suatu Penganta, (Bandung: Rosda Karya,


2000)

- Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung:


Remaja Rosdakarya,1997)

- http://www.irmanfsp.com/2015/08/pola-pola-komunikasi.html?m=1 (06 Nov


2016 : 19.17)

Anda mungkin juga menyukai