Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP-KONSEP INOVASI PENDIDIKAN

(Mata Kuliah: Inovasi Pendidikan )

DOSEN PENGASUH

Edi Sahputra Siagian, S.Ag., M.Pd.I

DISUSUN OLEH

(Kelompok 1)

Asriani Rambe (1901020021)

Fahmi Nurjannah Hsb (1901020054)

Firman Amanda Matondang (1901020061)

FAKULTAS TARBIYAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEMESTER VII PAI-A REG

INSTITUT AGAMA ISLAM DAAR AL ULUUM

ASAHAN-KISARAN

2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas limpahan rahmat dan
hidayah Nya yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan dari Nya
tentunya kami tidak akan mampu untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat berangkaikan salam, semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi
Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam, semoga dengan kita yang
selalu bershalawat kepadanya mendapatkan pengakuan kelak di yaumul mahsyar
kelak. Aamiin

Dan tak lupa pula mengucap syukur kepada Allah yang telah memberikan
kesehatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “KONSEP-KONSEP INOVASI PENDIDIKAN”, yang sekiranya
nanti makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Tentunya kami sangat menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan,baik dari penyusunan kalimat dan juga isi dari materi. Untuk
itu kami mengharapkan saran juga kritik kepada para pembaca, guna untuk
memperbaiki makalah ini.Terakhir kami berterimah kasih kepada semua pihak
yang telah mendukung adanya makalah ini.Demikian, semoga makalah ini dapat
memberikan maafaat.

Kisaran, 20 Oktober 2022

Penyusun

Kelompok Satu
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................1

C. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Teori-Teori Pendidikan..............................................................................3

B. Memahami Teori Perubahan Sosial..........................................................6

C. Pengertian Inovasi Pendidikan..................................................................8

D. Prinsip dan landasan inovasi pendidikan.................................................9

E. Inovasi Pembelajaran sebagai Bagian dari Inovasi Pendidikan..........10

BAB III..................................................................................................................12

PENUTUP.............................................................................................................12

Kesimpulan.......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan teknologi dan informasi yang cepat dalam berbagai
aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan, merupakan suatu
upaya untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang
dengan jalan memperkenalkan pembaharuan-pembaharuan yang
cenderung mengejar efisiensi dan efektivitas.
Pada masa reformasi ini, pendidikan di Indonesia tetap
membutuhkan perbaikan dan peningkatan mutu. Salah satunya dengan
melalukan inovasi-inovasi pendidikan, untuk memajukan kualitas
pendidikan di Indonesia. Apalagi pada masa globalisasi yang menuntut
kita untuk mampu bersaing di tengah-tengah bangsa lain yang mungkin
lebih maju, baik dalam hal pendidikan, maupun ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sebab, jika kita tidak mampu bersaing dan mengikuti
perkembangan jaman, maka generasi muda tidak mampu mengembangkan
potensi yang ada dalam bangsa dan negara, baik sumber daya manusia,
maupun sumber daya alam untuk kesejahteraan bangsa. Maka dalam hal
ini inovasi pendidikan sangat dibutuhkan.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang didapat yaitu:


1. Apa Saja Teori-teori Pendidikan ?
2. Bagaimana Memahami Teori Perubahan Sosial?
3. Apa Pengertian Inovasi Pendidikan?
4. Bagaimana Prinsip dan Landasan Inovasi Pendidikan?
5. Bagaimana Inovasi Pembelajaran sebagai bagian dari inovasi
pendidikan ?
2

C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui Apa Saja Teori-teori Pendidikan
2. Untuk mengetahui Bagaimana Memahami Teori Perubahan Sosial
3. Untuk mengetahui Apa Pengertian Inovasi Pendidikan
4. Untuk mengetahui apa Bagaimana Prinsip dan Landasan Inovasi
Pendidikan
5. Untuk mengetahui Bagaimana Inovasi Pembelajaran sebagai bagian
dari inovasi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori-Teori Pendidikan
Teori pendidikan merupakan landasan dan pijakan awal dalam
pengembangan praktik pendidikan, misalnya pengembangan kurikulum,
manajemen sekolah dan proses belajar-mengajar. Adapun dalam Al-Qur’an
terdapat teori pendidikan yang menjelaskan tentang teori fitrah, dimana teori
ini menjelaskan bahwa setiap orang membawa fitrah nya masing-masing
(potensi), tauhid atau agama. Allah Isyaratkan dalam Q.S. An-Nahl: 78 yaitu:

ۙ َ‫ص َر َوٱَأْل ْفـِٔ َدة‬ ِ ُ‫وٱللَّهُ َأ ْخرج ُكم ِّم ۢن بط‬


َ ‫ون َُّأم َٰهتِ ُك ْم اَل َت ْعلَ ُمو َن‬
َٰ ْ‫ٱلس ْم َع َوٱَأْلب‬
َّ ‫ش ْيـًٔا َو َج َع َل لَ ُك ُم‬ ُ ََ َ
‫ل ََعلَّ ُك ْم تَ ْش ُك ُرو َن‬

Artinya : “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.

Dalam Surah ini dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia melalui


Rahim ibu, Kemudian Allah berikan Pendengaran, Penglihatan dan hati.
Potensi Fitrah dan anugrah pendengaran, penglihatan, dan hati ini menjadi
modal dasar dalam mengembangkan potensi lain dan beragam. Sehingga
jika seseorang berada dalam keluarga, sekolah dan masyarakat yang
mengembangkan teori fitrah dengan baik, maka akan menghasilkan
manusia yang paripurna atau dalam Al-Qur‟an disebut Ulu al-Albab,
yaitu seseorang yang mempunyai kepribadian yang berpegang teguh pada
tauhid, beribadah dengan khusyu, bersosialisasi dan mencintai lingkungan
serta bertafakur atas penciptaan langit dan bumi.1

Terdapat 4 teori belajar yang populer di kalangan para pendidik 

1
Muhammad Mutawwali Asy-Sya’rawi, Tafsir Asy-Sya’rawi, h.1963
4

1. Teori Behavioristik

Teori ini lebih bertindak pada tingkah laku manusia yang memandang
individu atau sebagai makhluk reaktif yang memberi respons terhadap
lingkungannya. Seorang anak belum dapat dikatakan lulus berhitung jika
ia belum dapat mempraktikkan perhitungan dalam dunia nyata. Adanya
perubahan perilaku di dunia nyata, menurut teori behavioristik, menjadi
ukuran seseorang berhasil dalam belajar.2

2. Teori Kognitif

Teori kognitif mempercayai bahwa perilaku seseorang dapat


ditentukan oleh persepsi dan pemahamannya dalam melihat situasi yang
berhubungan dengan tujuan proses belajar mengajar. Teori ini juga
percaya bahwa belajar itu dihasilkan dari proses persepsi kemudian
membentuk hubungan antara pengalaman yang baru dan pengalaman yang
sudah tersimpan di dalam dirinya. Proses pembelajaran yang berkiblat
pada teori kognitif tidak hanya beroperasi secara terpisah-pisah, tetapi
melalui proses yang mengalir dan menyeluruh. Hal yang sangat
ditekankan dalam teori belajar kognitif adalah proses dari belajar bukan
hasil belajar.

3. Teori Konstruktivisme

Dalam teori ini ditekankan bahwa seseorang yang belajar memiliki


tujuan untuk menemukan bakatnya, menambah pengetahuan atau
teknologi, dan lain-lain yang dibutuhkan untuk mengembangkan dirinya.
Dari pengalaman-pengalaman yang telah dilewati oleh siswa, maka
mereka akan memiliki hidup yang lebih dinamis dan pengetahuan akan
bertambah. Dalam konteks belajar mengajar, teori belajar dan
pembelajaran konstruktivisme membebaskan siswa untuk membimbing
sendiri pengetahuan yang dimiliki berdasarkan pengalaman.

2
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Pustaka, 2009), h.92.
5

4. Teori Humanistik

Teori belajar ini lebih cenderung melihat perkembangan pengetahuan


dari sisi kepribadian manusia. Hal ini disebabkan karena humanistik itu
sendiri merupakan ilmu yang melihat segala sesuatu dari sisi kepribadian
manusia. Teori belajar humanistik juga memiliki tujuan untuk membangun
kepribadian siswa dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif.

Adapun Nana S. Sukmadinata mengemukakan 4 (empat ) teori


pendidikan, yaitu :

1. Pendidikan klasik,

Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafat klasik,


memandang bahwa pendidikan berfungsi sebagai upaya memelihara,
mengawetkan dan meneruskan warisan budaya. Teori ini lebih
menekankan peranan isi pendidikan dari pada proses.

2. Pendidikan pribadi

Teori pendidikan ini bertolak dari asumsi bahwa sejak dilahirkan anak


telah memiliki potensi-potensi tertentu. Pendidikan harus dapat
mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik dengan
bertolak dari kebutuhan dan minat peserta didik. Dalam hal ini, peserta
didik menjadi pelaku utama pendidikan, sedangkan pendidik hanya
menempati posisi kedua, yang lebih berperan sebagai pembimbing,
pendorong, fasilitator dan pelayan peserta didik.

3. Teknologi pendidikan,

Yaitu suatu konsep pendidikan yang mempunyai persamaan


dengan pendidikan klasik tentang peranan pendidikan dalam
menyampaikan informasi. Namun diantara keduanya ada yang
berbeda. Dalam teknologi pendidikan, lebih diutamakan adalah
pembentukan dan penguasaan kompetensi atau kemampuan-
6

kemampuan praktis, bukan pengawetan dan pemeliharaan budaya


lama.

4. Pendidikan interaksional

Yaitu suatu konsep pendidikan yang bertitik tolak dari pemikiran


manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan
bekerja sama dengan manusia lainnya. Pendidikan sebagai salah satu
bentuk kehidupan juga berintikan kerja sama dan interaksi. Dalam
pendidikan interaksional menekankan interaksi dua pihak dari guru
kepada peserta didik dan dari peserta didik kepada guru.3

B. Memahami Teori Perubahan Sosial


Setiap perubahan yang terjadi di masyarakat pasti disebabkan oleh adanya
suatu sebab-sebab yang ditimbulkannya. Demikian juga perubahan sosial.
Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat disebabkan oleh adanya beberapa
faktor yang meliputi faktor internal dan faktor eksternal . Faktor internal
adalah faktor penyebab yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri,
sedangkan faktor eksternal adalah faktor penyebab yang berasal dari luar
masyarakat setempat. Adapun faktor faktor penyebab timbulnya perubahan
sosial di masyarakat.

Memahami perubahan sosial dapat dilakukan dengan mempelajari teori-


teori yang membangun perubahan sosial. Ada empat jenis teori perubahan
sosial, yaitu: 4
1. Teori Evolusi
Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial terjadi akibat perubahan
cara pengorganisasian masyarakat, sistem kerja, perkembangan sosial, dan
sistem kerja. Di dalam teori ini perubahan sosial dibedakan menjadi
menjadi dua jenis, yaitu revolusi dan evolusi.

3
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan,
(Jakarta: Pustaka Al-Husna,1986),h.72.
4
Agus Suryono, Teori dan Strategi Perubahan Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2019), h.5-6.
7

Revolusi merupakan perubahan sosial yang terjadi secara cepat,


misalnya revolusi politik. Contohnya bisa kita lihat kondisi sebelum dan
sesudah pengunduran diri Soeharto. Setelah Orde Baru tumbang, rakyat
tak lagi takut mengkritisi pemerintahnya. Sedangkan evolusi merupakan
perubahan sosial yang terjadi secara lambat. Contohnya peralihan
penggunaan bahan bakar minyak menuju bahan bakar gas. Di Indonesia,
transisi ini berlangsung amat lama.
2. Teori konflik
Teori ini beranggapan bahwa masyarakat hidup dalam dualisme kelas
yang terbagi atas kelas borjuis dan kelas proletar, Sanksi sebagai Sarana
Pengendalian Sosial Adanya dualisme kelas tersebut akhirnya menjadi
pemicu terjadinya konflik sosial dalam wujud revolusi sosial yang
berdampak pada perubahan-perubahan sosial. Contohnya Revolusi
Perancis yang terjadi pada abad ke-18. Masyarakat yang miskin dan hidup
dalam kesusahan, menumbangkan rajanya yang hidup dalam kemewahan.
3. Teori Siklus
Teori ini menggambarkan bahwa perubahan sosial bagaikan roda yang
sedang berputar. Maksudnya adalah perputaran zaman merupakan sesuatu
yang tidak dapat dielakan oleh siapapun dan tidak dapat dikendalikan oleh
siapapun. Menurut teori ini, kebangkitan dan kemunduran peradaban
sebuah bangsa mempunyai hubungan korelasional antara satu dengan
lainnya, yaitu tantangan dan tanggapan. Misalnya, apabila kehidupan
masyarakat mampu merespon tantangan kehidupan dan mampu
menyesuaikan diri, maka masyarakat tersebut akan mengalami
perkembangan dan kemajuan. Sebaliknya, apabila masyarakat tersebut
tidak mampu merespon dan menyesuaikan diri terhadap tantangan, maka
masyarakat tersebut akan mengalami kemunduran, bahkan kehancuran.
Contohnya perkembangan teknologi yang berlangsung pesat sejak
pertengahan abad ke-20. Mereka yang menolak teknologi, akhirnya
tertinggal. Sementara yang menerima, hidupnya lebih mudah dan semakin
maju.
8

4. Teori fungsionalis
Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial diakibatkan adanya
ketidakpuasan masyarakat karena kondisi sosial yang berlaku pada masa
tertentu memengaruhi pribadi mereka. Menurut teori ini, setiap perubahan
tidak selalu membawa perubahan pada semua unsur sosial.
Ada beberapa unsur sosial yang tidak ikut berubah. Unsur yang tidak
berubah tersebut akan mengalami ketertinggalan yang berakibat pada
kesenjangan kebudayaan. Misalnya, telepon umum dibuat agar masyarakat
dapat melakukan komunikasi menggunakan pesawat telepon dengan
mudah. Akan tetapi, perubahan tersebut tidak diikuti oleh perubahan pola
sikap dan perilaku masyarakat. Hasilnya, telepon umum tersebut dalam
waktu singkat sudah tidak berguna. Bahkan sebagian besar telepon umum
yang sudah dipasang, koinnya dicuri oleh oknum yang tidak
bertanggungjawab.5

C. Pengertian Inovasi Pendidikan


Ibrahim mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah inovasi dalam
bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Yang
dimaksud dengan inovasi dalam bidang pendidikan adalah usaha mengadakan
perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang
pendidikan. 6
Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-
hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem
dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang lain,
maupun sistem dalam arti yang luas misalnya Sistem Pendidikan Nasional..7
Jadi dapat disimpulkan Inovasi Pendidikan adalah suatu perubahan yang baru,
serta diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna memecahkan masalah
dalam pendidikan.

5
Ibid, h.8.
6
Udin Saefudin Sa’ud, Inovasi Pendidikan, (Bandung: ALFABETA,2008),h.2.
7
Fuad Hasan, Dasar-Dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 192.
9

D. Prinsip dan landasan inovasi pendidikan


Peter M.Drucker dalam bukunya innovation and enterpreneurship,
mengemukakan beberapa prinsip inovasi, yaitu sebagai berikut:
1. Inovasi memerlukan analisis berbagai kesempatan dan kemungkinan yang
terbuka. Artinya, inovasi hanya dapat terjadi apabila mempunyai
kemampuan analisis.
2. Inovasi bersifat konseptual dan perseptual, artinya yang bermula dari
keinginan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang dapat diterima
masyarakat.
3. Inovasi harus dimulai dengan yang kecil. Tidak semua inovasi dimulai
dengan ide-ide besar yang tidak terjangkau oleh kehidupan nyata manusia.
Keinginan yang kecil untuk memperbaiki suatu kondisi atau kebutuhan
hidup ternyata kelak mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap
kehidupan manusia selanjutnya.
4. Inovasi diarahkan pada kepemimpinan atau kepeloporan. Inovasi selalu
diarahkan bahwa hasilnya akan menjadi pelopor dari suatu perubahan yang
diperlukan. Apabila tidak demikian maka intensi suatu inovasi kurang
jelas dan tidak memperoleh apresiasi dalam masyarakat.8
Landasan Inovasi pendidikan dalam Islam sudah tergambar dalam firman
Allah SWT Dalam Q.S. Al A’raaf : 179, yaitu

‫ب اَّل َي ْف َق ُه ْو َن بِ َه ۖا َول َُه ْم اَ ْعيُ ٌن اَّل‬


ٌ ‫سۖ ل َُه ْم ُقلُ ْو‬ ِ ‫ولََق ْد ذَرْأنَا لِج َهنَّم َكثِْيرا ِّمن ال‬
ِ ْ‫ْج ِّن َوااْلِ ن‬ َ ً َ َ َ َ
ٰۤ ۤ ٰ ُ‫صرو َن بِ َه ۖا ولَهم ٰاذَا ٌن اَّل يسمعو َن بِ َه ۗا ا‬ ِ
‫ض ُّل ۗ اُول ِٕى َك ُه ُم‬ َ َ‫ول ِٕى َك َكااْل َْن َع ِام بَ ْل ُه ْم ا‬ ُْ َ ْ َ ُْ َ ْ ُ ‫ُي ْب‬
‫الْ ٰغ ِفلُ ْو َن‬

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam


kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai
mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan

8
Haeran dkk, Gagasan Konsep Inovasi pendidikan, (Jawa Barat: EDU
PUBLISHER,2020),h.17.
10

Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk


mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan
mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”
Ayat diatas menjelaskan bahwa setiap manusia harus berpikir kritis
dengan menggunakan panca indra yang telah diberikan oleh Allah swt. Hal ini
menunjukkan adanya inovasi dalam berpikir tersebut. Pendidikan Islam
berperan mengarahkan cara berpikir manusia agar dapat berpikir secara kritis
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.9
Dari Ibnu ‘Abbas bahwasanya Rasulullah saw meletakkan tangannya pada
pundaknya, kemudian Rasulullah saw berdoa:
“Ya Allah berikanlah kepadanya pemahaman yang mendalam tentang
agama dan ajarilah dia takwil (al-Qur’an)” HR Ahmad.
Hadis ini membolehkan mengajari anak-anak untuk membaca al-Qur’an
meskipun dalam usia dini, bahkan adakalanya disunnahkan atau diwajibkan.
Hadis ini menunjukkan kurikulum disusun berdasarkan aspek akal dan dasar
religi.10

E. Inovasi Pembelajaran sebagai Bagian dari Inovasi Pendidikan

Inovasi pembelajaran merupakan sebuah upaya pembaharuan terhadap


berbagai komponen yang diperlukan dalam penyampaian materi pelajaran
berupa ilmu pengetahuandari tenaga pendidik kepada para peserta didik
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang berlangsung.

Jika dihubungkan, antara inovasi pembelajaran dengan pendidikan maka


akan membentuk pengertian tersendiri tentang inovasi pendidikan, yaitu
sebuah pembaharuan atau perubahan yang mencakup hal-hal yang
berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam arti
sekolah, perguruan tinggi, atau lembaga pendidikan yang lain.

9
Imam Muchlash, Al-Qur’an Berbicara, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1996), h. 117.

10
Ahmad ibn Hanbal Abu Abdullah alSyiyabaani, tt: 266.
11

Manusia sebagai makhluk sosial yang dinamis dan tak puas dengan apa
yang sudah ada akan selalu mencoba, menggali dan menciptakan sesuatu yang
baru atau lain dari biasanya, begitu pula masalah inovasi yang erat kaitannya
dengan proses pendidikan dan pembelajaran. Di mana proses pembelajaran
melibatkan manusia dan memiliki karakteristik yang khas yaitu keinginan
untuk mengembangkan diri untuk maju dan berprestasi.

Penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal
sebelumnya baik berupa gagasan, metode atau alat yang digunakan dalam
proses belajar mengajar nampak bahwa, inovasi itu identik dengan sesuatu
yang baru baik berupa alat gagasan maupun metode. Pembelajaran dengan
menggunakan metode sebagai sarana yang mendukung untuk tercapainya
tujuan pembelajaran. Perlu disadari bahwa pembelajaran merupakan suatu
interaksi yang bersifat kompleks dan timbal-balik antara guru dengan siswa
atau siswa dengan siswa. Selayaknya siswa diberi kesempatan yang memadai
untuk ikut ambil bagian dan diperlakukan secara tepat dalam sebuah proses
pembelajaran.

Inovasi pembelajaran termasuk dari Inovasi pendidikan. Dikarenakan


pendidikan dan pembelajaran berkaitan sangat erat. Dalam pendidikan sudah
semestinya terdapat pembelajaran di dalamnya. Dimana inovasi pembelajaran
merupakan sebuah upaya dalam pembaharuan terhadap berbagai komponen
yang diperlukan dalam penyampaian materi pembelajaran, dimana berupa
ilmu pengetahuan yang diberikan pendidikan kepada peserta didik dengan
tujuan meningkatkan kualitas pendidikan. Maka dari itu, inovasi
pembelajaran sangat diperlukan di dalam Inovasi pendidikan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Teori pendidikan merupakan landasan dan pijakan awal dalam
pengembangan praktik pendidikan, misalnya pengembangan kurikulum,
manajemen sekolah dan proses belajar-mengajar.

2. Setiap perubahan yang terjadi di masyarakat pasti disebabkan oleh adanya


suatu sebab-sebab yang ditimbulkannya.Perubahan sosial yang terjadi di
masyarakat disebabkan oleh adanya beberapa faktor yang meliputi faktor
internal dan faktor eksternal.

3. Inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi


untuk memecahkan masalah pendidikan. Yang dimaksud dengan inovasi
dalam bidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan
tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan.

4. Inovasi pembelajaran termasuk dari Inovasi pendidikan. Dikarenakan


pendidikan dan pembelajaran berkaitan sangat erat. Dalam pendidikan sudah
semestinya terdapat pembelajaran di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Fuad. 2008. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.


Hasan Langgulung. 1986. Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisa Psikologi dan
Pendidikan. Jakarta: Pustaka Al-Husna.
Haeran dkk. 2020. Gagasan Konsep Inovasi pendidikan. Jawa Barat: EDU
PUBLISHER.
Muchlash, Imam.1996. Al-Qur’an Berbicara. Surabaya: Pustaka Progresif.
Muhammad Mutawwali Asy-Sya’rawi. Tafsir Asy-Sya’rawi.
Saefudin Sa’ud, Saud. 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung: ALFABETA.
Suryono, Agus. 2019. Teori dan Strategi Perubahan Sosial. Jakarta: Bumi
Aksara.
Syah, Muhibin. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka.

13

Anda mungkin juga menyukai