Anda di halaman 1dari 35

Fakultas Farmasi

Universitas Andalas
} MDI adalah alat terapi inhalasi dengan dosis
yang terukur yang disemprotkan dalam
bentuk gas ke dalam mulut dan dihirup.
} MDIs adalah sistem yang paling umum
digunakan selama lebih dari 50 tahun.
} Volume produk biasanya 25-100 µm, yang
dikemas dalam wadah kaleng kecil (canister).
} Dianggap metoda terbaik
} Teknik pemakaian nya harus benar
Metered Dose Inhaler (MDI)
} Propelan (zat pembawa) yang bertekanan tinggi
menjadi penggerak, menggunakan tabung
aluminium (kanister). Partikel yang dihasilkan
oleh MDI adalah partikel berukuran <5µm.
} Surfaktan juga digunakan utk memberi rasa yang
bisa diterima pemakaisepertilecithin, lecitsorbitol
trioleate atau oleic acid.
} Yang terpenting pada MDI adalahkatup terukur
(metered valve ) yang secara akurat melepaskan
partikel obat dengan dosis tertentu.
• Lepaskan penutup dari mouthpiece, kocok 3-
4 kali
• Letakkan mouthpiece ke dalam mulut dan
rapatkan bibir
• Tarik nafas melalui mulut
• Tekan inhaler tarik nafas melalui mulut
• Tahan nafas sekitar beberapa detik
• Bernafas seperti semula
} Mudah dibawa (baik untuk penanganan pada
saat kondisi pernafasan akut misalnya pada
pasien atshma)
} Lebih murah
} Tersegel baik dan meminimalkan oksidasi
terhadap bahan terapeutik dan kontaminasi
mikroba.
} Efektif untuk penanganan gangguan
pernafasan.
} MDI biasanya mengandung bahan obat
terdispersi dan masalah yang sering
timbul berkaitan dengan stabilitas
fisiknya.
} Seringnya obat menjadi kurang efektif.
} Efikasi klinik biasanya tergantung pada
kemampuan pasien menggunakan MDI
dengan baik dan benar.
} Manuvertidak mudah (koordinasi inhalasi dan
gerakanharus baik).
} Partikel MDI yang langsung ke mulut memiliki
kecepatan yang tinggi dan ukuran droplet yang
besar yang berakibat tingginya deposisi obat di
orofaring.
} Cara pakai dan kondisi optimal hanya sekitar 20%
dosis yang mencapai paru.
} Obat yang mengendap di tenggorokandan
tertelan, tidak banyak manfaatnya karena akan
dimetabolisme oleh hati menjadi metabolit yang
inaktif.
} Khlorofluorokarbon (CFC) merusak lapisan
ozon
} Perlu instruksi dan pelatihan cara
penggunaan alat.
} Kelembaban yang tinggi menjadi problem
karena obat dapat menggumpal dan MDI
tidak efektif pada temperature di bawah 5
derajat.
} Kurang koordinasi
} Terlalu cepat inspirasi
} Tidak menahan nafas selama 10 detik
} Tidak mengocok kanister sebelum digunakan
} Tidak berkumur setelah menggunakan MDI
} Posisi MDI terbalik
} Aerosol Inhalasi
} Bentuk sediaan untuk saluran
pernafasan dimana serbuk yang
mengandung bahan terapeutik di
hisap/hirup kedalam saluran
pernafasan. Aliran serbuk aktif saat
dihirup oleh pasien dan penggunaan
propelan tidak dibutuhkan.
1) Alat yang mudah digunakan, mudah untuk dibawa,
memiliki dosis ganda, melindungi obat dari kelembaban
dan mempunyai indikator dosis yang tersisa secara
audiovisual.
2) Penghantaran dosis yang akurat dan seragam meskipun
dengan laju pernapasan yang berbeda.
3) Penghantaran dosis yang konsisten selama masa pakai
inhaler.
4) Mempunyai ukuran partikel yang optimal untuk
penghantaran obat ke paru-paru.
5) Cocok untuk berbagai macam bahan aktif dan berbagai
macam dosis.
6) Adesi yang minimum antara formulasi obat dan alat DPI
7) Kestabilan produk di dalam alat DPI.
8) hemat (Cost effectiveness). 9) Memiliki mekanisme
9) feedback untuk menyampaikan informasi kepada pasien
mengenai pemberian dosis.
} Suatu produk DPI yang baik memiliki FPF (fine particle fraction)
dan ED yang tinggi, konsistensi dosis dan keseragaman dosis
yang tinggi.10 FPF merupakan fraksi partikel halus dan dosis
yang dihasilkan dari DPI. Distribusi ukuran partikel sebaiknya
yang relatif sempit dan siap untuk diaerosolisasi oleh gaya
dispersi aerodinamik yang relatif rendah.14 Serbuk kering untuk
inhalasi diformulasi dalam bentuk aglomerat longgar dari
partikel obat yang sudah termikronisasi dengan ukuran partikel
aerodinamik kurang dari 5 µm, atau dalam bentuk campuran
interaktif dengan partikel obat termikronisasi yang menempel
pada permukaan pembawa yang ukurannya lebih besar.16
Penghantaran obat untuk saluran pernafasan dengan partikel
yang berukuran 2-5 µm menghasilkan manfaat yang optimal,
sedangkan untuk menghasilkan efek sistemik, dibutuhkan
partikel yang berukuran kurang dari 2 µm.9 Menghirup sejumlah
besar serbuk dapat menyebabkan batuk, sehingga dosis diatur
kurang dari 10-20 mg
A. berdasarkan disain dosis
1. single-dose DPI
Ø secara individual berisi kapsul yang mengandung
satu dosis pengobatan
Ø dioperasikan dengan menggerakkan serbuk obat
dari suatu kapsul
Ø Contohnya adalah Aerolizer dan Handihaler
.Aerolizer digunakan untuk menghantarkan
formoterol dan Handihaler untuk menghantarkan
tiotropium bromid Walaupun keduanya berbeda
konfigurasi, prinsip kerjanya sama
} setiap kali digunakan pasien memasukkan
kapsul dalam drug holder. Kemudian pasien
menghirup obat dari alat ini

2. Multiple unit-dose
} adalah DPI yang mengandung atau 8 delapan
dosis serbuk dalam satu disk
} Dosis dijaga secara terpisah dalam blister
aluminium sampai sebelum dihirup
} Salah satu contoh multiple unit-dose DPI adalah
Diskhaler.
} Digunakan untuk menghantarkan zanamivir
untuk terapi infeksi yang disebabkan oleh virus,
yaitu wadah berbentuk melingkar yang
mengandung empat atau delapan obat. Masing-
masing blister mempunyai mekanisme sendiri,
memungkinkan obat dapat dihisap melalui
mulut.
} Ketika menggunakan Diskhaler, alur pernapasan
} puncak pasien harus lebih besar dari 30
liter/menit agar obat dapat mencapai paru-paru.
} Multiple-dose DPI, mengukur dosis obat dari
reservoir. Contoh yang paling umum adalah
Twisthaler, Flexhaler dan Diskus.
} Twisthaler mengandung bahan aktif mometason
furoat,
} Flexhaler mengandung bahan aktif budesonid,
keduanya anti inflamasi, digunakan sebagai
preventer pada penderita asma.
} Diskus menghantarkan salmeterol, flutikason
atau kombinasi keduanya. Diskus mengandung
60 dosis dalam pengemas berupa strip
B. Berdasarkan Desain Alat
1. Generasi pertama
single dose DPI yang diaktivasi oleh pernapasan
pasien seperti Spinhaler yang menghantarkan
10

sodium kromoglikat sebagai pengontrol asma


(Gambar 1) dan Rotahaler. Penghantaran obatnya
terkait dengan ukuran partikel dan deaglomerasi
obat dengan pembawa (carrier) atau campuran
obatcarrier yang dihantarkan oleh aliran
inspirasi. Kekurangan generasi pertama ini
termasuk dosis tunggal, sehingga
penggunaannya membutuhkan waktu yang lama.
2. Generasi Kedua
DPI generasi kedua menggunakan teknologi yang lebih
baik, mencakup multi-unit dose (pendispersian dosis
individu yang sudah terukur di dalam blister, disk, dimple,
tube, dan strip dari pabriknya) dan multi-dose DPI
(pengukuran dosis dari reservoir serbuk). Semuanya
mempunyai komponen esensial yang terdapat pada alat
tersebut seperti drug holder, air inlet, kompartemen
deaglomerasi, dan mouthpiece. DPI didesain sedemikian
rupa agar dapat menginduksi turbulensi dan tabrakan
antar partikel yang mampu untuk menghasilkan pelepasan
partikel obat dari permukaan carrier atau deaglomerasi
partikel bahan aktif dari partikel pembawa besar yang
teraglomerasi. Contoh generasi kedua ini adalah Diskhaler
DPI generasi ketiga dikenal juga sebagai alat DPI
aktif, yang menggunakan gas bertekanan atau
impeller yang digerakkan oleh motor untuk
mendispersikan obat. Alat ini lebih rumit dalam
perancangannya namun user-friendly. Karena
adanya sumber energi, presisi dosis dan produksi
aerosol pada alat DPI aktif tidak bergantung pada
kekuatan pernapasan pasien.9 Contohnya Diskus
(Gambar 3) dan Accuhaler. Diskus mengandung
60 dosis dan penggunaan serta pengaturan
dosisnya lebih mudah daripada Rotahaler dan
Diskhaler
• ROTAHALER

1. Pegang mouthpiece rotahaler secara vertikal.


Tangan lain memutar rotahaler sampai maksimal.
2. Masukkan rotacap
3. Pegang rotahaler secara horizontal dengan titik
putih berada di atas
4. Putar badan rotahaler berlawanan arah untuk
membuka rotacap
5. Kosongkan paru, letakkan mouthpiece rotahaler
diantara gigi dan bibir, kepala agak ditengadahkan
6. Hirup kuat, tahan beberapa detik.
7. Keluarkan rotahaler dari mulut dan bernafas
seperti biasa
• DISKHALER

1. Pasang rotadisk dengan cara melepas tutup


pelindung.
2. Pegang kedua sudut diskhaler, tarik sampai tombol
terlihat.
3. Tekan kedua tombol dan keluarkan diskhaler beserta
rodanya.
4. Letakkan rotadisk pada roda.
5. Angka 2 dan 3 terletak di depan mouthpiece
6. Masukkan kembali diskhaler.
7. Untuk menggunakannya letakkan diskhaler mendatar
dan tarik penutup sampai posisi tegak lurus
8. Tutup kembali
9. Kosongkan paru, masukkan diskhaler antara mulut
dan gigi, tarik nafas melalui mulut
10. Tahan nafas
11. Putar rotadisk berikut dengan menarik rotadisk keluar
dan masukkan kembali
• DISKUS

a. Mengisi Dosis
1. Untuk membuka diskus tekan bagian dekat indikator
(thumbgrip)selebar jempol sampai terdengar bunyi “klik”
kemudian mouthpiece akan terlihat.
2. Dorong tuas diskus sejauh mungkin

b. Menghisap Obat
1. Pegang diskus dengan posisi setinggi mulut, kosongkan
paru dan jangan meniupkan nafas ke dalam diskus.
2. Letakkan mouthpiece diantara bibir dan gigi tarik nafas
melalui mulut
3. Keluarkan diskus
4. Tahan nafas beberapa detik
5. Tutup diskus kembalikan thumbgrip ke posisi semula
6. Berkumurlah dengan air bila menggunakan
kortikosteroid
• TURBUHALER

a. Menyiapkan dosis obat


1. Putar tutup turbuhaler dan lepaskan
2. Mouthpiece berada diatas
3. Putar pegangan ke kanan hingga maksimum
kemudian putar lagi ke kiri sampai terdengar bunyi
“klik”

b. Menghisap obat
1. Kosongkan paru. Letakkan mouthpiece diantara bibir
dan gigi. Tarik nafas.
2. Tahan nafas, keluarkan turbuhaler.
3. Kembalikan pegangan ke posisi semula.
4. Jaga turbuhaler agar tetap kering
} penggunaannya layaknya bernapas biasa
sehingga tidak dibutuhkan koordinasi antara
penekanan alat dengan pernapasan,
} formulanya lebih stabil daripada MDI dan
Nebulizer,
} kemasannya kecil12 sehingga mudah dibawa,
} penggunaannya cepat dan ramah lingkungan
} stabilitasnya dipengaruhi kelembaban,
} rentang dosisnya terbatas
} efisiensinya bergantung pada aliran
pernapasan pasien.
} MDI membutuhkan koordinasi tangan/paru
yang tinggi
} Banyak anak dan usia lanjut yang sulit
menggunakan MDI secara benar
} Latihan berulang agar terampil dalam
menggunakan MDI
} DPI tidak menggunakan campuran propelan

Anda mungkin juga menyukai