Anda di halaman 1dari 11

PATOFISIOLOGI

PENYAKIT
BERI-BERI
KELOMPOK V
1. TITIN HASNI (O1A118088)
2. NUR LAILI ANJUNI ISNAINI
(O1A118102)
3. ALAN FEBRIAN (O1A118110)
4. WIRDA ELVIRAMAHDANI (O1A118
5. ALFIANDRI PRASETYO
(O1A118114)
6. ZUNNURAIN (O1A118
Apa itu Beri-beri?

• Beri-beri merupakan suatu penyakit yang


diakibatkan oleh defisiensi thiamin
pyrophosphatase, yaitu bentuk aktif dari
thiamin atau vitamin B1.

• Beri-beri adalah penyakit yang disebabkan oleh


kekurangan vitamin B1 yang mempengaruhi
banyak sistem tubuh, termasuk otot, jantung,
dan sistem pencernaan. Akibat yang
ditimbulkan biasanya berupa bengkak-bengkak
dan pembesaran pada betis.
Penyebab Penyakit Beri-Beri
• Konsumsi makanan yang mengandung
enzim tiaminase, sulfit, faktor antitiamin
• Hipertiroidisme
• Konsumsi obat diuretik dengan dosis tinggi
• Hemodialisis
• Malabsorbsi
• Defisiensi asam folat
• Bayi yang disusui oleh ibu yang kekurangan
tiamin
Gambar penyakit Beri Beri
Klasifikasi Penyakit Beri-Beri

Beri-beri basah Beri-beri kering

Umumnya menyerang organ


jantung. Penyakit ini dibagi
Umumnya terjadi pada
menjadi 3 tahap yang saling
penderita dengan konsumsi
berkaitan, mulai dari potensi
kalori rendah dan minim
edema, cedera otot jantung,
olahraga yang mengakibatkan
hingga penyakit beri-beri
sistem saraf terganggu.
kardiovaskular akut
(Shoshin beri-beri)
Patofisiologi Beri-Beri
     

Piruvat dehidrogenase

ENZIM
TERGANGGU Alfa-ketoglutarat dehidrogenase

Transketolase
Skema Mekanisme penyakit beri
-beri
Gejala Penyakit Beri-Beri
Beri-beri Kering Beri-beri Basah

Kesulitan berjalan Napas pendek pada


aktivitas tertentu

Nyeri hingga kehilangan Kesulitan bernapas saat


fungsi otot tidur

Kehilangan sensitivitas di Denyut jantung


tangan atau kaki meningkat

Kelumpuhan tungkai Pembengkakan tungkai


bagian bawah bawah

Nastagmus atau
tremor/kejang pada mata

Kesulitan berbicara
• Pengobatan
Penyakit beri-beri secara umum dapat
disembuhkan menggunakan suplemen
tiamin, baik yang diminum secara oral atau
melalui suntikan untuk mengganti kandungan
tiamin yang kurang dalam tubuh.

• Pencegahan
1) Memakan makanan dengan kandungan
tiamin tinggi, diantaranya daging, ikan,
kacang-kacangan, biji-bijian, nasi, susu,
sereal, asparagus, bayam, dan taoge.
2) Usahakan untuk mengurangi konsumsi
makanan dan minuman dengan kandungan
antitiamin seperti teh, kopi dan kacang
pinang
3) Selain itu, karena tubuh tidak mampu
meresap tiamin dalam kondisi panas,
maka hindari konsumsi alkohol berlebih.
4) Bagi ibu yang memiliki bayi, pastikan untuk
memeriksa kandungan vitamin B1 dalam susu
formula bayi.
Obat Beri-beri
SEKIAN &
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai