Refrat Interna
Refrat Interna
Oleh :
Septyen Tri Damayanti 21360104
Richard Eldrige langingi 21360192
Elsa Rizki Lilian N.S 21360062
Preseptor :
dr. Yenni Sp.PD
Laporan Kasus
Oleh:
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan
Klinik di bagian ilmu penyakit dalam RSUD Jendral Ahmad Yani Metro.
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang
Bagian/Departemen bagian ilmu penyakit dalam RSUD Jendral Ahmad Yani Metro.
laporan kasus ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis
Tim Penulis
II
III
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iv
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
LAMPIRAN............................................................................................................................18
IV
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Etiologi
Etiologi AKI dibagi menjadi 3 kelompok utama berdasarkan patogenesis AKI, yakni
(1) penyakit yang menyebabkan hipoperfusi ginjal tanpa menyebabkan gangguan pada
parenkim ginjal (AKI prarenal,~55%)
(2) penyakit yang secara langsung menyebabkan gangguan pada parenkim ginjal (AKI
renal/intrinsik,~40%)
(3) penyakit yang terkait dengan obstruksi saluran kemih (AKI pascarenal,~5%). Angka
kejadian penyebab AKI sangat tergantung dari tempat terjadinya AKI.
5
Tabel 2. Klasifikasi
etiologi AKI
6
7
C. Klasifikasi
Klasifikasi CKD didasarkan atas dua hal yaitu atas dasar derajat penyakit dan
atas dasar diagnosis etiologi. Klasifikasi atas dasar derajat penyakit, dibuat atas dasar
LFG yang dihitung dengan mempergunakan rumus Kockroft-Gault sebagai berikut:
D. Penatalaksanaan
Menurut definisi, AKI prerenal adalah reversibel pada koreksi kelainan
utama hemodinamik, dan AKI postrenal dengan menghilangkan obstruksi.
Sampai saat ini, tidak ada terapi khusus untuk mendirikan AKI intrinsik renal
karena iskemia atau nefrotoksisitas. Manajemen gangguan ini harus fokus pada
penghapusan hemodinamik kelainan penyebab atau toksin, menghindari gejala
tambahan, dan pencegahan dan pengobatan komplikasi. Pengobatan khusus dari
penyebab lain dari AKI renal tergantung pada patologi yang mendasari. 13
E. Komplikasi
Komplikasi terkait AKI tergantung dari keberatan AKI dan kondisi terkait AKI
yang ringan dan sedang mungkin secara keseluruhan asimtomatik khususnya saat
7
8
awal. Pada tabel berikut dijelaskan komplikasi yang sering terjadi dan penangannya
untuk AKI.
F. Prognosis
Mortalitas akibat GGA bergantung keadaan klinik dan derajat gagal ginjal.
Perlu diperhatikan faktor usia, makin tua makin jelek prognosanya, adanya infeksi
yang menyertai, perdarahan gastrointestinal, penyebab yang berat akan
memperburuk prognosa. Penyebab kematian tersering adalah infeksi (30-50%),
perdarahan terutama saluran cerna (10-20%), jantung (10-20%), gagal nafas (15%),
dan gagal multiorgan dengan kombinasi hipotensi, septikemia, dan sebagainya.
Pasien dengan GGA yang menjalani dialysis angka kematiannya sebesar 50-60%,
karena itu pencegahan, diagnosis dini, dan terapi dini perlu ditekankan. 12
G. Pencegahan
Pencegahan AKI terbaik adalah dengan memperhatikan status hemodinamik
seorang pasien, mempertahankan keseimbangan cairan dan mencegah penggunaan
zat nefrotoksik maupun obat yang dapat mengganggu kompensasi ginjal pada
seseorang dengan gangguan fungsi ginjal. Dopamin dosis ginjal maupun diuretik
8
9