Anda di halaman 1dari 10

REFERAT

TERAPI PENGGANTI GINJAL PADA AKI

Oleh :
Septyen Tri Damayanti 21360104
Richard Eldrige langingi 21360192
Elsa Rizki Lilian N.S 21360062

Preseptor :
dr. Yenni Sp.PD

SMF ILMU PENYAKIT DALAM


RUMAH SAKIT JENDRAL AHMAD YANI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kasus

Terapi pengganti ginjal pada AKI

Oleh:

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan

Klinik di bagian ilmu penyakit dalam RSUD Jendral Ahmad Yani Metro.

Metro , oktober 2022

dr. Yenni, Sp.PD

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas

berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang

berjudul ”TERAPI PENGGANTI GINJAL PADA AKI”.

Laporan kasus ini merupakan salah satu syarat Kepaniteraan Klinik di

Bagian/Departemen bagian ilmu penyakit dalam RSUD Jendral Ahmad Yani Metro.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Yenni Sp.PD selaku

pembimbing yang telah memberikan bimbingan selama penulisan dan penyusunan

laporan kasus ini.Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan

laporan kasus ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca.

Metro , Oktober 2022

Tim Penulis

II
III
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iv

BAB I STATUS PASIEN......................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................ 5

BAB III KESIMPULAN........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16

LAMPIRAN............................................................................................................................18

IV
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Acute Kidney Injury ( AKI )


A. Definisi
Acute Kidney Injury (AKI) merupakan salah satu komplikasi serius yang muncul pada
pasien pasien kritis. AKI adalah salah satu dari kondisi patologis yang memengaruhi
struktur dan fungsi ginjal. Hal ini berkaitan erat dengan meningkatnya angka mortalitas dan
risiko untuk terjadinya chronic kidney disease (CKD). AKI adalah penurunan fungsi ginjal
yang terjadi secara mendadak yang meliputi, namun tidak terbatas pada acute renal failure
(ARF). Hal tersebut merupakan suatu sindrom klinis yang luas yang mencakup berbagai
etiologi, termasuk penyakit ginjal tertentu (misalnya nefritis interstisial akut, penyakit
ginjal glomerulus akut dan vaskulitis) kondisi tidak spesifik (misalnya iskemia, cedera
toksik); serta patologi ekstrarenal (misalnya, azotemia prerenal, dan akut nefropati
obstruktif postrenal).

Menurut kriteria RIFLE, AKI didefinisikan sebagai peningkatan serum kreatinin


>50% dari nilai awal dan atau penurunan GFR >25% dan atau penurunan produksi urin
kurang dari 0,5 cc/kgbb dalam 6 jam atau lebih yang terjadi dalam kurun waktu kurang dari
7 hari. Setelah munculnya klasifikasi RIFLE, beberapa penelitian tentang AKI mulai
berkembang pesat. Penelitian pada 9210 pasien menunjukkan peningkatan serum kreatinin
>0.3 mg/dL berhubungan dengan peningkatan mortalitas pasien AKI. Hal ini memicu acute
kidney injury network (AKIN) mengeluarkan klasifikasi AKI menjadi 3 stadium pada tahun
2007. Pada tahun 2012, kidney disease improving global outcomes (KDIGO) mengeluarkan
panduan untuk tentang AKI yang mengkolaborasikan dua kriteria AKI sebelumnya.

B. Etiologi
Etiologi AKI dibagi menjadi 3 kelompok utama berdasarkan patogenesis AKI, yakni
(1) penyakit yang menyebabkan hipoperfusi ginjal tanpa menyebabkan gangguan pada
parenkim ginjal (AKI prarenal,~55%)
(2) penyakit yang secara langsung menyebabkan gangguan pada parenkim ginjal (AKI
renal/intrinsik,~40%)
(3) penyakit yang terkait dengan obstruksi saluran kemih (AKI pascarenal,~5%). Angka
kejadian penyebab AKI sangat tergantung dari tempat terjadinya AKI.
5
Tabel 2. Klasifikasi
etiologi AKI

6
7

C. Klasifikasi
Klasifikasi CKD didasarkan atas dua hal yaitu atas dasar derajat penyakit dan
atas dasar diagnosis etiologi. Klasifikasi atas dasar derajat penyakit, dibuat atas dasar
LFG yang dihitung dengan mempergunakan rumus Kockroft-Gault sebagai berikut:

LFG (ml/menit/1,73m2) = (140 – umur) x berat badan (kg)

72 x kreatinin plasma (mg/dl)

Pada perempuan, rumus tersebut dikalikan 0,85. Rumus Kockroft-Gault tidak


berlaku pada umur di bawah 18 tahun atau di atas 80 tahun, berat badan di bawah 40 kg
atau di atas 100 kg, wanita hamil, pasien penderita Acute Kidney Injury (AKI),
kerusakan otot yang luas (crush syndrome, tetraparesis), atau ada anggota tubuh yang
tidak lengkap (amputasi).1 National Kidney Foundation merekomendasikan
menggunakan CKD-EPI dan MDRD yang terdiri atas beberapa item yang harus diisi
yaitu umur, jenis kelamin, ras dan serum kreatinin kemudian akan dikalkulasikan
sehingga didapatkan GFR. 10

D. Penatalaksanaan
Menurut definisi, AKI prerenal adalah reversibel pada koreksi kelainan
utama hemodinamik, dan AKI postrenal dengan menghilangkan obstruksi.
Sampai saat ini, tidak ada terapi khusus untuk mendirikan AKI intrinsik renal
karena iskemia atau nefrotoksisitas. Manajemen gangguan ini harus fokus pada
penghapusan hemodinamik kelainan penyebab atau toksin, menghindari gejala
tambahan, dan pencegahan dan pengobatan komplikasi. Pengobatan khusus dari
penyebab lain dari AKI renal tergantung pada patologi yang mendasari. 13

E. Komplikasi
Komplikasi terkait AKI tergantung dari keberatan AKI dan kondisi terkait AKI
yang ringan dan sedang mungkin secara keseluruhan asimtomatik khususnya saat

7
8

awal. Pada tabel berikut dijelaskan komplikasi yang sering terjadi dan penangannya
untuk AKI.
F. Prognosis
Mortalitas akibat GGA bergantung keadaan klinik dan derajat gagal ginjal.
Perlu diperhatikan faktor usia, makin tua makin jelek prognosanya, adanya infeksi
yang menyertai, perdarahan gastrointestinal, penyebab yang berat akan
memperburuk prognosa. Penyebab kematian tersering adalah infeksi (30-50%),
perdarahan terutama saluran cerna (10-20%), jantung (10-20%), gagal nafas (15%),
dan gagal multiorgan dengan kombinasi hipotensi, septikemia, dan sebagainya.
Pasien dengan GGA yang menjalani dialysis angka kematiannya sebesar 50-60%,
karena itu pencegahan, diagnosis dini, dan terapi dini perlu ditekankan. 12
G. Pencegahan
Pencegahan AKI terbaik adalah dengan memperhatikan status hemodinamik
seorang pasien, mempertahankan keseimbangan cairan dan mencegah penggunaan
zat nefrotoksik maupun obat yang dapat mengganggu kompensasi ginjal pada
seseorang dengan gangguan fungsi ginjal. Dopamin dosis ginjal maupun diuretik

tidak terbukti efektif mencegah terjadinya AKI.12

8
9

Anda mungkin juga menyukai