Anda di halaman 1dari 12

JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 2 NO.

2 DESEMBER 2014

PERANCANGAN APLIKASI REKAM DATA CUACA HASIL PENGAMATAN


OBSERVER STASIUN METEOROLOGI BMKG BERBASIS WEBSITE
(Studi Kasus : Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak)

Agung Sasongko
Program Studi Manajemen Informatika AMIK ‚BSI Pontianak‛
Jl. Abdurahman Saleh No.18A, Pontianak, Indonesia
agung.ako@bsi.ac.id

Abstract
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) is one of the Indonesian government-
owned entity that specifically address the issue of climate and weather in Indonesia. Information of
weather data are needed both by government and the public, it relates to the planning of work
activities that depend on weather conditions, such as agriculture, shipping, fishing, flight, and so
forth. Observer is the officer who specifically collect information each time weather conditions. The
data from the observer is then further processed to become the weather information and forecast
weather. Often the work of the observer becomes longer because besides entry the data, the observer
must also do codefication and recreate reports from the data ME-48. This writing discusses the
development of applications to assist observers in processing weather data record using SDLC
development methods as well as qualitative descriptive research method. Results of application
development shows that the application can process the data ME-48 into a form reports like ME-
45, WXREV, Rain Card, Climatology and average monthly weather elements that usually must be
done manually by the observer, is now using the application does not require long time to generate
all the reports.

Keywords: Observer, Website, Weather Application.

1. PENDAHULUAN terjadinya perubahan iklim ataupun


Informasi prakiraan cuaca maupun cuaca pada suatu wilayah tertentu. Hal
iklim merupakan salah satu kebutuhan ini juga dimanfaatkan apabila akan
bagi sebagian kalangan masyarakat terjadinya cuaca buruk, maka akan
yang kegiatan aktifitasnya dipengaruhi segera diambil keputusan untuk
oleh iklim ataupun cuaca agar memberikan peringatan dini kepada
aktifitasnya dapat terencana dengan publik.
baik. Badan Meteorologi Klimatologi Pada praktiknya pekerjaan para
dan Geofisika (BMKG) merupakan pengamat cuaca (observer) yang berjalan
badan pemerintah yang bertugas untuk saat ini masih semi terkomputerisasi.
menyediakan informasi cuaca atau iklim Data yang telah didapat dari hasil
yang sedang maupun yang akan terjadi. pengamatan berkala kemudian
Salah satu tugas BMKG yaitu dimasukkan ke file Excel yang
melakukan pengamatan perubahan selanjutnya dilakukan langkah
aktifitas cuaca secara berkala. kodefikasi secara manual. Pada tahapan
Perubahan-perubahan aktifitas cuaca Kodefikasi ini observer harus menghapal
yang terjadi harus direkam kemudian beberapa konstanta konversi data.
dilakukan analisis data terlebih dahulu Pekerjaan inilah yang menjadi objek
sehingga didapati pola aktifitas cuaca penelitian penulis untuk merancang
yang selanjutnya menjadi prediksi akan aplikasi berbasis website untuk

115
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 2 NO. 2 DESEMBER 2014

membantu para observer dalam pengetahuan yang melakukan


merekam perubahan cuaca pada stasiun pengkajian terhadap keadaan umum
observasi iklim dan cuaca. atmosfer bumi yang terjadi dalam
Ruang lingkup Penelitian ini waktu singkat dan pada cakupan
membahas data hasil pengamatan iklim daerah tertentu. Contoh seperti hujan,
dan cuaca apa saja yang direkam oleh angin ribut, badai dan lain sebagainya.
observer pada stasiun Meteorologi Klimatologi merupakan bidang
Supadio Pontianak. Merancang serta ilmu pengetahuan yang mengkaji
mengembangkan aplikasi untuk keadaan atmosfer bumi dalam jangka
merekam data cuaca berbasis website waktu yang cukup lama (25-30 tahun)
agar nantinya data dapat diakses secara serta cakupan ruang yang luas di
online pada tiap-tiap stasiun permukaan bumi (Guswanto, 2011).
pengamatan. Contoh klimatologi adalah mengkaji
Tujuan dari penelitian ini adalah iklim suatu Negara.
menghasilkan aplikasi yang dapat
digunakan observer untuk merekam data 2.4. Observer
perubahan cuaca serta mendapatkan Observer adalah petugas yang
hasil kodefikasi maupun laporan- melakukan pengamatan pada stasiun
laporan yang sering dibutuhkan dari pengamatan meteorologi dan mencatat
hasil pengamatan observer yang dibuat hasil perubahan cuaca yang terjadi
secara terkomputerisasi. dalam rentang waktu berkala.
(www.bmkg.go.id)
2. DASAR TEORI DAN
PEMBAHASAN 2.5. Website
2.1 Aplikasi Komputer Website atau yang biasa dikenal
Aplikasi Komputer merupakan dengan istilah World Web Wide (W3)
pemberdayaan kemampuan komputer merupakan suatu media untuk
yang terdiri dari instruksi maupun menyampaikan informasi berupa teks,
pernyataan yang disusun sesuai gambar, dan multimedia pada jaringan
kebutuhan untuk mengelola data komputer (Sibero, 2013:11).
masukan (input) menjadi data keluaran Untuk menjalankan sebuah website
(output). (Jogianto, 2005:12). diperlukan seperangkat instrumen
seperti webserver dan webbrowser.
2.2 Cuaca Webserver digunakan untuk
Cuaca merupakan apa yang sedang memberikan pelayanan aplikasi web,
terjadi di udara saat ini yang meliputi sedangkan webbrowser untuk mengakses
perubahan suhu udara, curah hujan, layanan aplikasi web.
arah mata angin, serta pancaran sinar
matahari (Pertomo, 2013:5). 2.6. Basis Data
Definisi cuaca oleh Pertomo Basis data adalah kumpulan data
(2013:15) adalah keadaan atmosfer di yang tersimpan pada komputer dan
suatu wilayah dan dalam rentang waktu saling berhubungan satu data dengan
tertentu yang dihitung dalam kondisi data lainnya yang diperlukan suatu
harian. Unsurnya meliputi temperatur, perangkat lunak untuk memanipulasi
arah angin, tekanan udara (milibar), basis data (Junindar, 2008:19).
curah hujan dan kelembapan udara. Banyaknya ragam aplikasi basis data
yang saat ini beredar perlu dicermati
2.3 Meteorologi dan Klimatologi secara bijak dan disesuaikan dengan
Menurut Guswanto (2011), kebutuhannya. Aplikasi basis data yang
meteorologi merupakan bidang ilmu

116
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 2 NO. 2 DESEMBER 2014

ada diantaranya SQLite, MS.SQL Server, d. Implementasi


MySQL, Oracle dan lain sebagainya. Implementasi yang dilakukan yaitu
dengan menempatkan web-bug pada
2.7. Unified Modeling Language (UML) laman web yang akan merekam
Salah satu alat untuk pemodelan aktifitas pengunjung web.
visual suatu perangkat lunak adalah
UML. Pemodelan dimaksudkan agar 4 PEMBAHASAN
semua orang yang terlibat dalam 4.1 Analisa Kebutuhan
pengembangan proyek perangkat lunak Untuk mengetahui persoalan
dapat saling memahami persoalan kebutuhan system, maka langkah
(Soliq, 2006:1). pertama yang harus dilakukan adalah
UML digunakan untuk merekam mengumpulkan informasi berupa
atau mendokumentasikan rancangan kebutuhan apa saja yang harus dapat
perangkat lunak secara visual. UML 1.0 dipenuhi oleh aplikasi yang akan
disahkan pada tahun 1997. Beberapa dikembangkan. Untuk menjabarkan apa
diagram UML diantaranya (Soliq, saja kebutuhan calon pengguna aplikasi,
2006:7) : maka penulis membuat uraian
a. Diagram Use Case kebutuhan berupa actor glossary dan
b. Diagram Aktifitas analisa kebutuhan fungsional serta non
c. Diagram Sekuensial fungsional.
d. Diagram Kolaborasi a. Actor Glossary
e. Diagram Kelas 1) Administrator
f. Diagram Statechart a) Kelola data stasiun
g. Diagram Komponen b) Kelola data Observer
h. Diagram Deployment c) Kelola data Barometer
d) Kelola data Awan
3 METODE PENELITIAN e) Kelola data Elevasi
Metode penelitian yang digunakan f) Kelola data Administrator
adalah deskriptif kualitatif, yaitu g) Kelola Akun Profil
metode penelitian yang melakukan 2) Observer
pendefinisian terhadap objek penelitian. a) Kelola data Pasang Surut
Sedangkan metode pengembangan b) Kelola data Suhu air
system menggunakan SDLC (software c) Kelola data Pias Barograph
development life cycle) dengan model d) Kelola data Hellman
Waterfall dengan tahapan: e) Kelola data Thunderstorm
a. Analisa f) Kelola Data ME-48
Pada tahapan ini penulis g) Laporan ME-45
menganalisa fitur web-bug yang h) Laporan Berita WXREV
akan dikembangkan. i) Laporan ME-48
b. Rancangan j) Laporan Pasang Surut
Perancangan yang dibuat meliputi k) Laporan Suhu Air Laut
rancangan cara kerja aplikasi dan l) Laporan Penakar Hujan
basis data untuk penyimpanan hasil m) Laporan Barograph.
tracking. n) Laporan Kartu Hujan
c. Pengkodean o) Laporan Thunderstorm
Setelah melakukan analisa p) Laporan Klimatologi
kemudian diterapkan berupa kode q) Laporan Rerata Bulanan
program yang dibuat menggunakan Unsur Cuaca
PHP.

117
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 2 NO. 2 DESEMBER 2014

b. Kebutuhan Fungsional 4.2 Rancangan Basis Data


1) Aplikasi diperasionalkan oleh 2 Basis data pada aplikasi ini sangat
jenis pengguna, yaitu diperlukan untuk memudahkan
administrator dan observer. pengembangan aplikasi agar dapat
2) Administrator hanya bertugas merekam seluruh data hasil observasi
untuk mengelola data-data meteorologi dengan baik. Desain basis
referensi serta pengguna data menentukan akomodirnya aplikasi
aplikasi. Untuk masuk ke untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
aplikasi sebagai administrator Berikut desain basis datanya:
maka pengguna harus login
sebagai administrator yang Tabel 1. Struktur Tabel ‚datasebaran‛
mana data akun harus telah No Field Type Size Key
tersedia di basis data aplikasi. 1 Id Int 11 PK
3) Observer adalah petugas yang 2 Idsta Int 11 FK
memasukkan data-data hasil 3 Tanggal Date
pengamatan cuaca. Hasil 4 Jam Time
masukan data dapat diolah oleh 5 Nilai Double
aplikasi untuk dicetak sesuai
6 Jenis Enum ‘H’, ’P’, ’S’,’B’
kebutuhan data yang
7 User_id Int 11
diinginkan oleh observer.
Laporan-laporan tersebut
Tabel 2. Struktur Tabel ‚referensi‛
nantinya akan diserahkan
No Field Type Size Key
kepada pimpinan stasiun
1 Id Int 11 PK
observasi meteorologi.
c. Kebutuhan Non-Fungsional 2 Sandi Varchar 8
1) Aplikasi yang dikembangkan 3 Jenis Varchar 180
diharapkan dapat diakses 4 Ket Text
secara jaringan. Untuk 'IW', 'IX', 'IE',
5 Reftype Enum
memenuhi kebutuhan tersebut, 'IR', 'C', 'CL'
maka desain aplikasi dibuat ,'CM', 'CH', 'E',
berbasis web yang 'WW' ,'W1', 'A',
menggunakan bahasa 'DG', 'ILP', 'TAP'
pemrograman PHP.
2) Data hasil observasi dapat Tabel 3. Struktur Tabel ‚stasiun‛
direkam dan dicari ulang, No Field Type Size Key
sehingga aplikasi 1 Idsta Varchar 11 PK
membutuhkan basis data. Basis 2 Nosta Varchar 7 UNI
data yang digunakan adalah 3 Nasta Varchar 100
MySQL. 4 NamaBalai Varchar 100
3) Infrastruktur jaringan berupa
5 Alamat Varchar 255
client/server yang mana
6 Propinsi Varchar 50
disediakan sebuah komputer
7 KotKab Varchar 25
server sebagai pusat data dan
8 Kec Varchar 25
komputer klien digunakan
untuk mengakses seluruh hasil 9 Lintang Varchar 20
rekaman observer pada 10 Bujur Varchar 20
komputer server. 11 Elevasi Varchar 20
12 Zona Varchar 5
13 Indicator Int 11

118
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 2 NO. 2 DESEMBER 2014

Tabel 4. Struktur Tabel ‚barometer‛ 35 idC2 int 11


No Field Type Size Key 36 hs2 float
1 Id Int 11 PK 37 n2 float
2 Idsta Int 11 FK 38 id_w1 int 11
3 Suhu Double
39 qff_inc float
4 korQFE Double
40 qfe_inc float
5 korQFE Double
41 bb float
42 lnisbih float
Tabel 5. Struktur Tabel ‚me48‛
No Field Type Size 43 tmin float
Key
1 Id bigint 8 44 rrr6 float
PK
45 tingdasCL float
2 tanggal date
46 NCL float
3 tanggalutc date
47 NCH float
4 wktlocal time
48 idarah_CH int 11
5 wktutc time
49 idC3 int 11
6 id_iw Int 11
50 hs3 float
7 visibility float
51 n3 float
8 id_ix Int 11
52 rad_total float
9 drjpanas float
53 catatan text
10 korQFF float
54 id_w2 int 11
11 korQFE float
55 id_tm int 11
12 bk float
56 id_ax int 11
13 td float
57 pp3 varchar(8)
14 tmax float
15 id_ir Int 11 58 pp24 varchar(8)

16 id_CL Int 11 59 rrr24 float

17 idarah_CL int 11 60 tingpunCL float

18 NCM float 61 id_CH Int 11

19 idarah_CM int 11 62 tingdasCH float

20 N float 63 idC4 int 11

21 idC1 int 11 64 hs4 float

22 hs1 float 65 n4 float

23 n1 float 66 s_matahari float

24 jlh_puap float 67 sandidata text

25 k_tanah tinyint 68 iduser int 11

26 windir float 69 idSta int 11

27 id_ww int 11 70 waktuCatat datetime

28 tekanan float 71 id_ie int 11

29 qff_mb float 72 winspeed float

30 qfe_mb float 73 ww varchar 2

31 rrr3 float 74 id_a varchar 2

32 ideCL int 11 75 tingpunCL2 float

33 id_CM int
34 tingdasCM float

119
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 2 NO. 2 DESEMBER 2014

4.3 Rancangan Sistem b. Diagram Use Case Observer


Pada tahapan SDLC berikut ini,
penulis membuatkan UML diagram Use
Case untuk memvisualisasikan apa saja
yang menjadi kebutuhan masing-
masing tingkatan pengguna, diagram
Class untuk menjabarkan data apa saja
yang akan dikelola pada aplikasi,
diagram activity untuk menggambarkan
proses bisnis aplikasi yang dibuat, serta
diagram deployment untuk
mengambarkan infrastruktur
pemasangan aplikasi pada saat nanti
akan digunakan.

a. Diagram Use Case Administrator

Gambar 2. Use Case Diagram Observer

c. Diagram Class

Gambar 1. Use Case Diagram


Administrator

Gambar 3. Class Diagram Model


Aplikasi

120
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 2 NO. 2 DESEMBER 2014

d. Diagram Activity 4.3.1 Perhitungan Lembab Nisbih


Perhitungan lembab nisbih
dibutuhkan karena pada pengisian data
ME-48 diperlukan data lembab nisbih
guna keperluan pembuatan laporan-
laporan dari data ME-48. Rumus
Pencarian Lembab Nisbih:

( ) ( )
( ( ))

( )

Keterangan:
Ln = Lembab Nisbih
Sb = Saturasi Bola Basah
Sk = Saturasi Bola Kering
Gambar 4. Acticity Diagram Proses Bb = Bola Basah
Bisnis Aplikasi Bb = Bola Kering

e. Diagram Deployment 4.3.2 Perhitungan Titik Embun


Hampir seperti lembab nisbih, nilai
titik embun didapat juga dari data bola
basah dan bola kering. Berikut rumus
pencarian nilai titik embun:

( )

( ( )
Gambar 5. Deployment Diagram
( ) )
Pemasangan Aplikasi

Pada gambar deployment diagram


diatas, infrastruktur untuk menjalankan
aplikasi dapat terdiri dari 1 (satu) Keterangan:
komputer server, dan 1 (satu) computer Te = Titik Embun
klien. Aplikasi yang dibutuhkan pada Bb = Bola Basah
komputer Server adalah Apache 2.2.17 Bb = Bola Kering
dan MySQL 5.5.8. Math.E = 2.718281828459045
Tu = Tekanan Udara (1013.6)

121
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 2 NO. 2 DESEMBER 2014

4.3.3 Penyandian ME-48


Pendataan ME-48 oleh observer b. Tampilan Kelola Data Pasang surut
perlu dilakukan penyandian untuk Data pasang surut digunakan oleh
memastikan bahwa data yang telah observer untuk memasukkan data tinggi
diinputkan harus diverifikasi kembali, air laut / air sungai tiap jamnya.
sehingga apabila ada perubahan
inputan pada data ME-48, maka dapat
diketahui dari hasil penyandian ME-48.

DATA ME-48

…..

Sandi Sandi Sandi Sandi


1 2 1 26 Gambar 8. Halaman Entry Data
Pasang Surut
Gambar 6. Bagan Alur Penyandian

Masing-masing data ME-48


dilakukan pemilahan menjadi 26 blok.
Masing-masing blok memiliki
spesifikasi data sendiri yang berbeda
antara blok 1 dan blok lainnya. Masing-
masing blok biasanya dapat terdiri dari
1 s/d 5 digit angka atau karakter. Setelah
masing-masing blok selesai disusun
sandi data ME-48, maka kemudian
setiap blok disusun secara berurutan
seperti ilustrasi pada gambar 6 diatas.
Gambar 9. Halaman List Data
4.4 Implementasi Pasang Surut
Tahapan setelah perancangan
aplikasi adalah menerapkannya menjadi c. Tampilan Entry data Hellman
sebuah aplikasi jadi siap pakai. Berikut Data pias Hellman direkam oleh
beberapa tampilan aplikasi yang telah observer perhari (24 Jam). Data ini
dibuat: adalah hasil pengukuran curah hujan
secara otomatis. Sekali melakukan pe-
a. Tampilan Login
rekaman, observer langsung mengisikan
semua data dalam satu harinya.

Gambar 7. Halaman Login Sistem Gambar 10. Halaman Entry Data


Hellman

122
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 2 NO. 2 DESEMBER 2014

Gambar 11. Halaman List Data Hellman

d. Tampilan Entry Data Me-48 Gambar 13. Halaman Entry Data Me-48
Me-48 adalah data yang direkam Bagian 2
tiap jam oleh observer. Pengukuran
keadaan cuaca dimulai pada pukul e. Tampilan List Data Me-48
07.00wib s/d 22.00 wib. Data yang
direkam sebanyak 63 item.

Gambar 14. Halaman List Entry


Data Me-48
Gambar 12. Halaman Entry Data Me-48
Bagian 1

f. Tampilan Laporan Me-48

Gambar 15. Laporan ME-48

123
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 2 NO. 2 DESEMBER 2014

g. Tampilan Laporan Penakar Huna j. Laporan Klimatologi

Gambar 16. Laporan Penakar Hujan

h. Tampilan Laporan Data


Thunderstorm

Gambar 19. Laporan Klimatologi

5. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan
Gambar 17. Laporan Data oleh penulis dalam pengembangan
ThunderStorm aplikasi perekaman data cuaca untuk
stasiun meteorologi dalam upaya
membantu kerja observer dapat ditarik
i. Tampilan Laporan WXREV kesimpulan sebagai berikut:
a. Aplikasi perekaman data cuaca ini
dapat membantu observer untuk
lebih cepat menyelesaikan tugasnya
karena sistem dapat melakukan
penyandian/kodefikasi hasil
perekaman data secara cepat dan
tepat sesuai dengan rumusan yang
telah ditentukan pada buku
Gambar 18. Tampilan Laporan
pedoman
WXREV
b. Aplikasi merekam dengan baik
data-data yang dimasukkan oleh
observer. Hal ini karena basisdata
yang dirancang sudah memenuhi
semua kebutuhan data observer.
c. Data ME-48 adalah data yang paling
banyak berperan dalam
menghasilkan berbagai laporan-

124
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 2 NO. 2 DESEMBER 2014

d. laporan observer, diantaranya aplikasi Penjualan Menggunakan


laporan ME-45, WXREV, Kartu VB Net. Mediakita: Jakarta
Hujan, Klimatologi dan rata-rata Purwanto. 2013. Aplikasi Informasi
bulan unsure cuaca. Cuaca dan Gempa Bumi Pada
e. Aplikasi yang dikembangkan BMKG Semarang Bebasis Sms
berbasis website memungkinkan Gateway. Skripsi Fakultas
aplikasi ini dapat diakses secara Teknologi Informasi Universitas
bersama-sama selama komputer STIKUBANG: Yogyakarta
klien terhubung pada satu jaringan http://eprints.unisbank.ac.id/1467/1/
yang sama dengan komputer server. 08.01.0016.pdf
Pertomo, Endar Setyo. 2013.
Adapun saran-saran pengembangan Perancangan Aplikasi Perkiraan
program selanjutnya adalah: Cuaca Wilayah Yogyakarta Berbasis
a. Akan lenbih bermanfaat lagi jika Android. Skripsi STMIK Amikom:
laporan pada aplikasi Yogyakarta
dikembangkan lagi agar dapat di http://repository.amikom.ac.id
ekspor ke file spreadsheet seperti MS Sibero, Alexander. 2013. Web
Excel. Programing Power Pack. Media
f. Membuatkan fitur untuk bisa Kom: Yogyakarta
mengirimkan hasil penyandian Soloiq. 2006. Pemodelan Sistem
secara langsung ke aplikasi utama Informasi Berorientasi Objek
milik BMKG, agar observer tidak dengan UML. Graha Ilmu:
perlu kerja tambahan dalam Yogyakarta
melakukan kodefikasi data.

DAFTAR PUSTAKA

BMKG. Diklat Observer Meteorologi


Penerbangan.
http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusa
t/Sestama/Humas/DIKLAT_OBSER
VER_METEOROLOGI_PENERBAN
GAN.bmkg (diaskses 12 Agustus
2014)
Guswanto. 2011. Sekilas Info Tentang
Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG). Balai Besar
Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika Wilayah II Ciputat.
http://www.scribd.com/doc/5782413
8/SEKILAS-TENTANG-BMKG
(diakses 23 Agustus 2014)
Jogiyanto, HM. 2005. Analisis & Desain
Sistem Informasi: Pendekatan
terstruktur Teori dan praktik
aplikasi. Anfi Offset : Yogyakarta.
Junidar.2008. Panduan Lengkap
Menjadi Programer Membuat

125
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 2 NO. 2 DESEMBER 2014

126

Anda mungkin juga menyukai