Anda di halaman 1dari 231

Perkiraan Masa Penawaran Awal : 13- 20 Juni 2019 Perkiraan Periode Perdagangan Waran Seri I

Perkiraan Tanggal Efektif : 27 Juni 2019 - Pasar Reguler & Negosiasi : 11 Juli 2019 – 6 Juli 2022
Perkiraan Masa Penawaran Umum : 1-4 Juli 2019 Perkiraan Periode Perdagangan Waran Seri I
Perkiraan Tanggal Penjatahan : 8 Juli 2019 - Pasar Tunai : 11 Juli 2019 - 8 Juli 2022
Perkiraan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 10 Juli 2019 Perkiraan Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 13 Januari 2020 – 11 Juli 2022
Perkiraan Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I Secara Elektronik : 10 Juli 2019 Perkiraan Akhir Masa Berlakunya Waran Seri I : 11 Juli 2022
Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham dan Waran seri I pada BEI : 11 Juli 2019

INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN /ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS
PROSPEKTUS AWAL JASA KEUANGAN, NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN EFEKTIF DARI OTORITAS JASA KEUANGAN. DOKUMEN INI HANYA DAPAT DIGUNAKAN DALAM RANGKA
PENAWARAN AWAL TERHADAP EFEK INI. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA
KEUANGAN MENJADI EFEKTIF. PEMESANAN MEMBELI EFEK INI HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SETELAH CALON PEMBELI ATAU PEMESAN MENERIMA ATAU MEMPUNYAI
KESEMPATAN UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS.

OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU
KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA
BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI TBK DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA,
ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (“BEI”)

PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI TBK


Kegiatan Usaha Utama :
Bergerak dalam bidang industri kemasan dan kotak
Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten
Kantor Pusat:
Kawasan Industri Benua Permai Lestari
Jl. Raya Serang Km 25,6, Desa Cisereh, Tigaraksa
Tangerang 15720
Telepon: +6221 5950988
Faksimili: +6221 5950089
Website: www.satyamitra.com
Email: satyamitra@satyamira.com

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM


Sebanyak-banyaknya 1.300.000.000 (satu miliar tiga ratus juta) lembar Saham Biasa Atas Nama atau sebesar 32,10% (tiga puluh dua koma satu nol) dari modal yang telah ditempatkan dan disetor
penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan, yang merupakan saham baru dan dikeluarkan dari Portepel Perseroan dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah)
setiap lembar saham, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp● (●Rupiah) setiap lembar saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir
Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum ini adalah sebesar Rp● (● Rupiah).
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 13 April 2019 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan akan melaksanakan program Alokasi Saham Karyawan
(Employee Stock Allocation atau “ESA”) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 10,0 % (sepuluh koma nol persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran
Umum Saham Perdana atau sebanyak-banyaknya sebesar 130.000.000 (seratus tiga puluh juta) saham dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Informasi lebih
lengkap mengenai program ESA dapat dilihat pada Bab I Prospektus.
Bersamaan dengan Penawaran Umum ini, Perseroan juga sebanyak-banyaknya 260.000.000 (dua ratus juta enam puluh ribu) Waran Seri I atau sebanyak-banyaknya 9,45% (sembilan koma empat
lima) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan, yang dapat dikonversi menjadi
Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel. Waran Seri I diberikan kepada setiap pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam DPS pada Tanggal Penjatahan secara cuma-cuma dengan
ketentuan bahwa setiap pemegang 5 (lima) Saham Baru yang namanya tercatat di DPS pada Tanggal Penjatahan akan memperoleh 1 (satu) Waran Seri I.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli Saham Baru Perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) dengan
Harga Pelaksanaan sebesar Rp● (● Rupiah), sehingga nilai seluruhnya adalah sebesar Rp● (● Rupiah), yang dapat dilaksanakan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu 6 (enam) bulan atau
lebih sejak efek diterbitkan, yaitu mulai tanggal 13 Januari 2020 sampai 11 Juli 2022, dimana setiap pemegang 5 (lima) Saham Baru berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I dimana setiap 1 (satu)
Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru Perseroan yang dikeluarkan dari portepel. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa
berlakunya, maka periode pelaksanaan Waran Seri I tersebut tidak dapat diperpanjang dan waran tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku.
Seluruh Pemegang Saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai dengan
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”).
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini menjamin seluruh penawaran umum secara Kesanggupan penuh (Full Commitment) sesuai
porsi penjaminan saham masing-masing.

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Kresna Sekuritas

PENJAMIN EMISI EFEK


Akan ditentukan kemudian

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TIDAK DIPERPANJANGNYA KONTRAK PELANGGAN BESAR, KETIDAKMAMPUAN PERSEROAN UNTUK
MEMPERPANJANG ATAU MEMPERBAHARUI KONTRAK DENGAN PARA PELANGGAN BESAR DAPAT MEMBAWA DAMPAK NEGATIF TERHADAP USAHA, KONDISI KEUANGAN,
HASIL OPERASIONAL DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI RELATIF TERBATAS, MAKA TERDAPAT RISIKO PERDAGANGAN SAHAM-SAHAM YANG
DITAWARKAN TERSEBUT DI BURSA EFEK MENJADI TERBATAS ATAU SAHAM-SAHAM TERSEBUT MENJADI KURANG LIKUID.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN
DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (”KSEI”).

Prospektus Awal ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 18 Juni 2019


Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum ini kepada
Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta pada tanggal 22 April 2019 dengan surat Nomor 068/SKL/FA-Exim/IV/2019, sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang
Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 64 tahun 1995, Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 64 tahun 1995, Tambahan Nomor 3608, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya (“selanjutnya disebut
“UUPM”).

Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, direncanakan akan dicatatkan pada BEI, sesuai
Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI pada tanggal 16 Mei 2019
yang dibuat di bawah tangan, apabila memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI. Jika syarat-syarat
pencatatan saham di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum ini dibatalkan dan uang pemesanan yang telah
diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM.

Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek, dan Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka
Penawaran Umum perdana ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua keterangan, data, laporan, dan
kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma, dan
standar profesinya masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap Pihak Terafiliasi tidak diperkenankan memberikan keterangan
atau membuat pernyataan apapun mengenai data atau hal-hal yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa
sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan Perseroan sedangkan Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal lainnya
dengan tegas menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung,
sesuai definisi Afiliasi dalam UUPM.

PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN


LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI REPUBLIK INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH REPUBLIK
INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI
DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM INI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN
SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU
DI NEGARA ATAU YURIDIKSI DI LUAR INDONESIA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH


MASYARAKAT DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI MATERIAL YANG BELUM DIUNGKAPKAN
SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

DEFINISI DAN SINGKATAN iii

RINGKASAN viii

1. Riwayat Singkat viii


2. Kegiatan Usaha dan Prospek Usaha ix
3. Penawaran Umum Saham Perdana ix
4. Rencana Penggunaan Dana yang Diperoleh dari Penawaran Umum x
5. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Perseroan x
6. Ikhtisar Data Keuangan Penting xi
7. Risiko Usaha xii
8. Kebijakan Dividen xiii

I. PENAWARAN UMUM 1

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM 12

III. PERNYATAAN UTANG 14

IV. IKHTISAR KEUANGAN PENTING 21

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 24

1. Umum 24
2. Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Signifikan 24
3. Hasil Usaha 25
4. Hasil Operasional Usaha 25
5. Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas 27
6. Likuiditas dan Sumber Pendanaan 29
7. Analisa Rasio Keuangan 31
8. Kewajiban Kontinjensi dan Perjanjian Off-balance Sheet 32
9. Operasi Per Segmen 32
10. Transaksi yang Tidak Normal atau Jarang Terjadi 33
11. Dampak Perubahan Harga terhadap Penjualan 33
12. Perubahan Kebijakan Akuntansi 33
13. Manajemen Risiko Keuangan 34

VI. FAKTOR RISIKO 35

A. RISIKO UTAMA 35
B. RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN
TIDAK LANGSUNG YANG DAPAT MEMPENGARUHI HASIL USAHA DAN
KONDISI KEUANGAN PERSEROAN 35
C. RISIKO UMUM 36

i
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 38

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN


PROSPEK USAHA 39

1. Riwayat Singkat Perseroan 39


2. Perizinan 40
3. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan 41
4. Kepengurusan dan Pengawasan 43
5. Tata Kelola Perseroan 46
6. Aset 51
7. Struktur Organisasi Perseroan 57
8. Sumber Daya Manusia 57
9. Hubungan Kepemilikan serta Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dan Pemegang Saham
Berbentuk Badan Hukum 59
10. Keterangan Singkat tentang Pemegang Saham Berbadan Hukum 61
A. PT Satyamitra Investindo Pratama 61
B. PT Kawan Inti Cemerlang 62
11. Transaksi dengan Pihak Afiliasi 63
12. Perjanjian dengan Pihak Terafiliasi 63
13. Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga 63
14. Perkara yang Dihadapi Perseroan Dan Entitas Anak, serta Direksi Dan Dewan Komisaris
Perseroan dan Entitas Anak 65
15. Kegiatan Usaha 65
16. Persaingan Usaha, Strategi Usaha dan Keunggulan Kompetitif 71
17. Prospek Industri dan Usaha 72

IX. EKUITAS 73

X. KEBIJAKAN DIVIDEN 75

XI. PERPAJAKAN 76

XII. PENJAMINAN EMISI EFEK 78

XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 80

XIV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR 82

XV. TATA CARA PEMESANAN SAHAM 93

XVI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM 98

XVII. LAPORAN PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 99

XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN 133

ii
DEFINISI DAN SINGKATAN

Addendum Perjanjian : Berarti setiap perubahan-perubahan, penambahan-penambahan dan/atau


pembaharuan-pembaharuan terhadap Perjanjian Penjaminan Emisi Efek
(termasuk yang akan dibuat di kemudian hari)
Afiliasi : Pihak-Pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang
Pasar Modal, yaitu:
(a) hubungan karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik
secara horisontal maupun vertikal;
(b) hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau Komisaris dari
pihak tersebut;
(c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat satu (1) atau lebih
anggota Direksi atau Komisaris yang sama;
(d) hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun
tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;
(e) hubungan antara dua (2) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung
maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau
(f) hubungan antara perusahaan dan Pemegang Saham Utama.
Agen Penjualan : Berarti pihak yang membantu menjual Saham Yang Ditawarkan dalam
Penawaran Umum tanpa perjanjian dengan Perseroan dan tanpa kewajiban
untuk membeli Saham sebagaimana disebutkan dalam Prospektus yang
merupakan lembaga dan agen penjualan yang sah dari siapa Prospektus dapat
diperoleh masyarakat.
Akta Pendirian : Akta Pendirian PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk Nomor 12 tanggal 26 Juli 2001,
dibuat di hadapan Juniaty Tedjaputera, S.H., Notaris di Tangerang, yang telah
mendapat pengesahan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
dengan Keputusan Nomor: C-09833 HT.01.01.TH.2001 tanggal 3 Oktober 2001,
dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. TDP 300617402163 di
kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Tangerang Nomor 0208/BH3006/VII/2004
tanggal 23 Juli 2004, sebagaimana telah tertuang dalam Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 5 Agustus 2005 Nomor 62 Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 8296.
BAPEPAM : Berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal atau para pengganti dan
penerima hak dan kewajibannya.
Bapepam dan LK : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober
2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.
Biro Administrasi Efek atau : Berarti pihak yang ditunjuk oleh Perseroan untuk melaksanakan Administrasi
BAE Saham dalam Penawaran Umum Perseroan yang dalam hal ini adalah
Perseroan Terbatas PT Adimitra Jasa Korpora, berkedudukan di Jakarta.
Bursa Efek atau BEI : Berarti PT Bursa Efek Indonesia berkedudukan di Jakarta, atau bursa efek
penggantinya yang dibentuk di kemudian hari, tempat dimana saham Perseroan
dicatatkan.
Daftar Pemegang Saham : Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang
kepemilikan saham oleh para pemegang saham dalam Penitipan Kolektif di KSEI
berdasarkan data yang diberikan oleh pemegang rekening di KSEI.

iii
Daftar Pemesanan : Berarti daftar yang memuat nama-nama pemesan Saham Yang Ditawarkan dan
Pembelian Saham atau jumlah Saham Yang Ditawarkan yang dipesan dan disusun berdasarkan Formulir
DPPS Pemesanan Pembelian Saham yang dibuat oleh masing-masing Agen Penjualan
(apabila ada) dan/atau para Penjamin Emisi Efek.
Emisi : Berarti tindakan Perseroan untuk menawarkan Saham Yang Ditawarkan kepada
Masyarakat melalui Penawaran Umum.
Formulir Konfirmasi : Berarti formulir konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda
Penjatahan Saham bukti pemilikan atas bagian dari Saham Yang Ditawarkan di Pasar Perdana.
Formulir Pemesanan : Berarti formulir pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan, asli atau salinan
Pembelian Saham atau dari formulir tersebut yang disiapkan oleh Perseroan dan/atau Penjamin
FPPS Pelaksana Emisi Efek dan harus dibuat dalam rangkap 5 (lima) dan masing-
masing harus diisi secara lengkap, ditandatangani oleh pemesan dan diajukan
oleh pemesan kepada Agen Penjualan (apabila ada) dan/atau para Penjamin
Emisi Efek pada waktu memesan Saham Yang Ditawarkan.
Harga Penawaran : Berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan melalui Penawaran Umum ini,
yang besarnya akan ditentukan dan disepakati oleh Perseroan bersama-sama
dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang akan dicantumkan dalam
Addendum Perjanjian dan syarat- syarat dalam Perjanjian.
Hari Bank : Berarti hari di mana Bank Indonesia menyelenggarakan kliring antar bank.
Hari Bursa : Berarti hari diselenggarakannya perdagangan efek di Bursa Efek.
Hari Kalender : Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa
kecuali termasuk hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional yang ditetapkan
sewaktu-waktu oleh Pemerintah.
Hari Kerja : Berarti hari-hari kerja nasional kecuali hari Sabtu, hari Minggu, dan hari libur
nasional di Republik Indonesia.
KSEI : Berarti Perseroan Terbatas PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan
di Jakarta, yang merupakan Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sesuai
Undang-Undang Pasar Modal
Masa Penawaran : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat melakukan pemesanan atas
Saham Yang Ditawarkan dengan cara sebagaimana yang diatur dalam
Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham, kecuali jika masa
penawaran itu ditutup lebih awal, sebagaimana diatur dalam Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek dengan ketentuan masa penawaran tidak boleh kurang
dari 1 (satu) Hari Kerja dan tidak boleh lebih dari 5 (lima) Hari Kerja.
Masyarakat : Berarti perorangan, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing,
dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum
asing, yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia atau
berkedudukan hukum di luar negeri dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Menkumham : Berarti singkatan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia
Para Pemesan Khusus : Berarti karyawan Perseroan (tidak termasuk anggota Dewan Komisaris, Direksi,
dan pemegang saham utama Perseroan), yang selama Masa Penawaran
mengajukan pemesanan Saham kepada Perseroan sebanyak sejumlah 10%
(sepuluh persen) dari Saham yang ditawarkan Perseroan kepada Masyarakat,
sesuai Peraturan Nomor IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan

iv
dalam rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.
Pasar Perdana : Berarti penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan oleh Perseroan
kepada Masyarakat selama Masa Penawaran sebelum Saham Yang Ditawarkan
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek.
Pasar Sekunder : Berarti perdagangan Saham di Bursa Efek yang dilakukan setelah Masa
Penawaran.
Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek di KSEI, yaitu
Bank Kustodian dan/atau perusahaan efek beserta nama pihak yang tercantum
sebagai pemegang sub-rekening efek tersebut.
Penawaran Awal : Berarti ajakan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan Prospektus Awal yang antara lain bertujuan untuk mengetahui
minat calon pembeli atas efek yang akan ditawarkan dan/atau perkiraan harga
penawaran efek, sesuai dengan POJK No. 23/POJK.04/2017 Tentang
Prospektus Awal dan Info Memo.
Penawaran Umum : Berarti penawaran atas Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat
berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal dan
peraturan-peraturan di bidang pasar modal.
Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak
yang kepentingannya diwakili oleh kustodian, sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 angka 16 UUPM.
Penjamin Emisi Efek : Pihak-pihak yang melaksanakan Penawaran Umum atas nama Perseroan dan
melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum kepada Perseroan berdasarkan
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Perjanjian Pendaftaran Efek : Berarti dokumen Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI
Perjanjian Penjaminan : Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 42 pada tanggal 18 April
Emisi Efek 2019, sebagaimana diubah dan dinyatakan kembali berdasarkan Akta
Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 28 tanggal 14 Mei 2019, yang
dibuat di hadapan Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta.
Pernyataan Pendaftaran : Berarti dokumen yang wajib disampaikan oleh Perseroan kepada Otoritas Jasa
Keuangan dalam rangka Penawaran Umum kepada Masyarakat sesuai
ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya.
Pernyataan Pendaftaran : Berarti efektifnya Pernyataan Pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam
menjadi Efektif Peraturan Nomor IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum, (untuk selanjutnya disebut “Peraturan Nomor IX.A.2”), yaitu:
1. Atas dasar lewatnya waktu, yakni:
a. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran
diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria
yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan
Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana dan peraturan
dengan Penawaran Umum Perdana; atau
b. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang
disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau
2. Atas dasar Pernyataan Efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan
dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.
Perseroan : Berarti PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk, suatu perseroan terbatas yang
didirikan dan diatur berdasarkan hukum negara Republik Indonesia,
berkedudukan di Kabupaten Tangerang dan berkantor pusat di Kawasan Industri

v
Benua Permai Lestari, Jalan Raya Serang KM 25.6 Desa Cisereh, Kecamatan
Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten 15720.
Peraturan OJK No. 8/2017 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk
dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat
Ekuitas
Peraturan OJK No. 30/2015 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2015 tentang
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
Peraturan OJK No. 32/2014 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang
Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan
Terbuka.
Peraturan OJK No. 33/2014 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang tentang
Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
Peraturan OJK No. 34/2014 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite
Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.
Peraturan OJK No. 35/2014 : Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 tentang
Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Terbuka.
Prospektus : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan
tujuan agar Pihak lain membeli Efek yang dalam bentuk dan isi sesuai dengan
Peraturan Otoritas jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2017 tertanggal 14 Maret
2017.
Prospektus Awal : Berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan dan memuat seluruh
informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada Otoritas Jasa keuangan
sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran bentuk dan isi yang sesuai dengan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2017 tertanggal 14 Maret
2017.
Rekening IPO : Berarti rekening pada bank penerima atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek
sebagaimana yang akan ditentukan dalam Addendum Perjanjian.
RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, UUPT, UUPM, dan peraturan-
peraturan pelaksanaannya.
Saham : Berarti seluruh saham-saham atas nama Perseroan baik yang telah dikeluarkan
maupun yang akan dikeluarkan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek,
dan diambil bagian dan disetor penuh oleh para pemegang saham.
Saham Baru : Berarti saham biasa atas nama yang akan dikeluarkan dari simpanan (portepel)
Perseroan dalam jumlah sebanyak 1.300.000.000 saham untuk ditawarkan dan
dijual kepada Masyarakat dalam Penawaran Umum dan akan dicatatkan pada
Bursa Efek.
Saham Yang Ditawarkan : Berarti saham biasa atas nama, yang akan 1.300.000.000 lembar Saham Biasa
Atas Nama yang merupakan saham baru, yang dilakukan menurut Perjanjian
Penjamin Emisi Efek dan akan dicatatkan pada Bursa Efek.

Sertifikat Jumbo : Berarti sertifikat saham jumbo yang dikeluarkan Perseroan atas nama KSEI
untuk kepentingan pemegang saham dengan memperhatikan ketentuan Undang-
Undang Pasar Modal dan ketentuan KSEI.

vi
Sindikasi : Berarti Penjamin Emisi Efek lainnya (di luar PT Kresna Sekuritas), yang dibentuk
oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan tercantum dalam Bab XII.
Suku Bunga : Berarti tarif suku bunga per tahun untuk deposito berjangka 3 (tiga) bulan yang
berlaku di Bank Penerima yang bersangkutan.
Surat Kolektif Saham : Berarti Surat Saham atau Surat Kolektif Saham sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar Perseroan.
Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pada saat hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan pada Pasar
Perdana harus dibayar dan disetorkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek
kepada Perseroan sesuai ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan Saham untuk diperdagangkan pada Bursa Efek dalam
waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Penyerahan Efek
Tanggal Pengembalian : Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang
Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan melalui para Penjamin
Emisi Efek lainnya, selain Perseroan Terbatas, PT Kresna Sekuritas atau Agen
Penjualan (apabila ada), kepada para pemesan, dan oleh Perseroan kepada
para pemesan khusus yang sebagian atau seluruh pesanannya tidak dapat
dipenuhi karena adanya penjatahan atau dalam hal Penawaran Umum
dibatalkan, uang pemesanan harus dikembalikan oleh Manajer Penjatahan atau
Agen Penjualan Efek kepada para pemesan, pada 2 (dua) hari kerja sesudah
tanggal penjatahan atau 2 (dua) hari kerja setelah tanggal diumumkannya
pembatalan Penawaran Umum tersebut.
Tanggal Penjatahan : Berarti tanggal penjatahan sesuai Peraturan Nomor IX.A.7 tentang Tanggung
Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek
dalam Penawaran Umum, yaitu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah
berakhirnya Masa Penawaran, yang akan ditentukan dalam Prospektus.
Tanggal Penyerahan Efek : Berarti tanggal dilakukannya distribusi Saham Yang Ditawarkan, yang telah
dipenuhi pembayarannya oleh masing-masing pemesan dan telah diterima ke
dalam Rekening Penerima, secara elektronik ke dalam rekening efek pemesan.
Tanggal Penyerahan : Berarti tanggal penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham yang
Formulir Konfirmasi merupakan pula Tanggal Penyerahan Efek.
Penjatahan
Undang-Undang Pasar : Berarti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal atau UUPM Modal yang dimuat dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.
3608, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 No. 64, berikut
peraturan-peraturan pelaksanaannya.
Undang-Undang Perseroan : Berarti Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Terbatas atau UUPT Perseroan Terbatas yang dimuat dalam Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4756, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No.
106, berikut peraturan-peraturan pelaksanaannya.

vii
RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan
yang lebih rinci dan laporan keuangan konsolidasian serta catatan-catatan yang tercantum dalam Prospektus ini.
Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua
informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang rupiah dan telah disajikan sesuai Prinsip Akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.

1. Riwayat Singkat

Perseroan pertama kali didirikan pada tanggal 26 Juli 2001 dengan nama PT Satyamitra Kemas Lestari di Kabupaten
Tangerang, berdasarkan Akta Pendirian No. 12 tanggal 26 Juli 2001, yang dibuat di hadapan Juniaty Tedjaputera, S.H.,
Notaris di Tangerang. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. C-09833 HT.01.01.TH.2001 tanggal 3 Oktober 2001, dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan No. TDP 300617402163 di kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Tangerang Nomor 0208/BH3006/VII/2004
tanggal 23 Juli 2004, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 5 Agustus 2005, Tambahan
Berita Negara Republik Indonesia No. 8296.

Sesuai dengan Pasal 3 dalam Anggaran Dasar Perseroan yang dimuat dalam Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa Perseroan No. 41 tanggal 16 April 2019, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. No. AHU-
0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan
dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208993 tanggal 16 April 2019,
perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor
AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-
0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan adalah bergerak
dalam bidang:
● Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton;
● Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
A. Kegiatan usaha utama Perseroan, yaitu:
a. usaha pembuatan segala macam kemasan dan kotak dari kertas/karton yang digunakan untuk
pembungkus/pengepakan, termasuk juga pembuatan kotak untuk rokok dan barang lainnya. Misalnya kemasan
dan kotak dari kertas dan papan kertas bergelombang, kemasan dan kotak papan kertas yang dapat dilipat,
kemasan dan kotak dari papan padat, kemasan dan kotak lain dari kertas dan papan kertas, sak dan kantong
kertas dan kotak file kantor dan barang sejenisnya.
b. usaha pembuatan barang dari kertas dan papan kertas atau karton yang belum tercakup dalam sub golongan lain,
seperti industri kertas tulis dan kertas cetak siap pakai, industri kertas print out komputer siap pakai, industri kertas
kopi siap pakai, industri kertas tempel atau berperekat siap pakai, industri buku register, buku akuntansi, binder,
album dan alat-alat tulis baik yang bersifat komersial atau untuk pendidikan sejenisnya, industry kotak, kantong,
dompet dan buku catatan yang mengandung susunan kertas, industri wallpaper (kertas dinding) dan jenis pelapis
dinding lainnya, termasuk wallpaper berlapis vinyl dan tekstil, industri label, industri kertas filter dan papan kertas
filter, industri gulungan kertas dan papan kertas, gelendong kertas dan papan kertas dan sebagainya, industri
tempat telur dan barang lainnya yang dibuat dari cetakan bubur kertas dan sebagainya, dan industri kertas kreasi
baru. Termasuk di sini pengerjaan kertas dan karton dengan segala cara, seperti coating, glazing, gumming,
laminating, pembuatan kertas karbon dan kertas stensil sheet dalam bentuk potongan siap dijual ke konsumen.
Termasuk juga pembuatan alat tulis kantor (stationeries) yang tidak dicetak, seperti amplop, kertas surat, kertas
pembersih, dinnerware dari kertas dan sejenisnya. Pembuatan alat tulis kantor dan kartu yang dicetak
dimasukkan dalam kelompok 58110.
B. Kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama, yaitu:
a. melakukan kegiatan penyimpanan barang sementara sebelum barang tersebut dikirim ke tujuan akhir, dengan
tujuan komersial.
b. usaha pengiriman dan pengepakan barang dalam volume besar lainnya, selain yang tercakup dalam kelompok
52291 sampai dengan 52294, seperti jasa kapal pengangkut benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam.
Jasa pengepakan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan
pengangkutan dimasukkan dalam Jasa Pengepakan (82920).

viii
2. Kegiatan Usaha dan Prospek Usaha

Kegiatan Usaha
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan merupakan salah satu perusahaan penyedia kemasan karton yang
terintegrasi dan logistik dengan solusi kemasan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Perseroan berlokasi
bertempat strategis di kawasan industri di Tangerang, Banten. Dalam perkembangannya, Perseroan juga melebarkan lini
usahanya dengan menambah layanan-layanan baru penyewaan truk, logistik untuk pengangkutan untuk memberikan
solusi manajemen transportasi terbaik kepada pelanggannya, sehingga pelanggan dapat berkonsentrasi pada bisnis inti.

Perseroan saat ini mempunyai Kantor dan Pabrik di Jalan Kawasan Industri Benua Permai Lestari Jl Raya Serang km 25.6
Desa Cisereh Tigaraksa, Tangerang, Banten. Luas lahan/tanah untuk pabrik dan kantor adalah 14 Ha dengan bangunan
fisik 120.000 m2.

Perkembangan perseroan dengan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi produk-produk yang dihasilkan dilandasi dengan
pandangan yaitu Integrated Packaging Logistics Manufacturing (IPLM); Complete Paper Packaging Solution, Reduce Your
overall Logistics cost, No Logistics without Packaging, sehingga Perseroan senantiasa menjaga kualitas produk dan
melahirkan berbagai inovasi, yang tujuannya untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan para pelanggan yang spesifik.

Pada saat ini Perseroan memproduksi karton gelombang (Corrugated Carton Box) dan kemasan offset untuk berbagai
industri di bidang makanan minuman, elektronik, telekomunikasi, sepatu dan lain sebagainya yang memerlukan kotak
kemasan untuk memasarkan produk-produknya. Dalam melakukan proses produksi kemasan, setiap pemesanan
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, baik dari sisi desain dan bahan baku yang diperlukan.

Prospek Usaha

Pertumbuhan perekonomian Indonesia yang terus berkembang dan melaju serta jumlah penduduk Indonesia yang saat ini
berjumlah 251 juta, dimana terdapat kelas konsumen sebanyak 45 juta dan usia produktif sekitar 65%, dalam
perkembangannya ke depan dalam 10 tahun jumlah penduduk Indonesia mencapai diatas 300 juta dan kelompok usia
produktif 15-64 tahun mencapai 66 % atau 165 juta. Merupakan kesempatan dan peluang konsumsi yang luar biasa besar
dan laju pertumbuhannya cukup tinggi. Kelompok dibawah 15 tahun yang cukup besar yaitu 70 juta.

Dengan keyakinan akan pertumbuhan ekonomi di Indonesia di masa mendatang dan pertambahan jumlah penduduk
Indonesia yang diimbangi dengan kenaikan pendapatan per kapita penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, maka
permintaan akan barang konsumsi akan terus meningkat, sehingga pertumbuhan dalam industri pengemasan juga akan
meningkat. Sehingga secara langsung akan memberikan peluang bagi Perseroan untuk terus berkembang dan peningkatan
penjualannya dalam setiap tahunnya.

3. Penawaran Umum Saham Perdana

Berikut merupakan ringkasan struktur Penawaran Umum Perseroan:


1. Jumlah Saham yang Ditawarkan : Sebanyak- banyaknya 1.300.000.000 (satu miliar tiga ratus) Saham
biasa atas nama atau sebesar 32,10% (tiga puluh dua koma satu nol
persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah
pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.
2. Nilai Nominal : Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham
3. Harga Penawaran : Rp ● (● Rupiah) setiap saham
4. Jumlah Saham yang Dicatatkan : 4.050.000.000 lembar Saham
5. Nilai Penawaran Umum : Rp ● (● Rupiah)
6. Waran : Bersamaan dengan penawaran perdana ini, diterbitkan juga sebanyak-
banyaknya 260.000.000 (dua ratus juta enam puluh ribu) Waran Seri I
atau sebanyak-banyaknya 9,45% (sembilan koma empat lima) dari total
jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan
pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini
disampaikan, yang dapat dikonversi menjadi Saham Baru yang
dikeluarkan dari portepel. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma
sebagai insentif bagi para pemegang Saham baru yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada saat tanggal
penjatahan. Setiap pemegang 5 (lima) Saham Baru Perseroan berhak
memperoleh 1 (satu) Waran Seri I, dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I
memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham

ix
Baru yang akan dikeluarkan dari portepel. Waran Seri I yang diterbitkan
mempunyai jangka waktu selama 6 (enam) bulan dengan harga
pelaksanaan sebesar Rp●,- (● Rupiah) yang dapat dilakukan selama
masa berlakunya pelaksanaan yang dimulai tanggal 13 Januari 2020
sampai dengan tanggal 11 Juli 2022. Nilai dari pelaksanaan Waran Seri
I secara keseluruhan adalah sebanyak-banyaknya Rp●,- (● Rupiah).

4. Rencana Penggunaan Dana yang Diperoleh dari Penawaran Umum

Seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Saham Perdana ini, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, akan digunakan untuk:

a. Sekitar 40% akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yang digunakan untuk meningkatkan persediaan
bahan baku kertas baik impor maupun lokal serta untuk penyelesaian implementasi sistem SAP (System
Application and Product) yang saat ini sedang berjalan.
b. Sekitar 30% akan digunakan untuk pelunasan sebagian hutang bank, dengan rincian sebagai berikut:
- Pinjaman Bank berupa Kredit Lokal dari Bank Central Asia, sebesar Rp 80.000.000.000,- dengan tingkat
suku bunga 10% pa., Jatuh tempo 24 Maret 2020.
c. Sekitar 30% akan digunakan untuk pembelian mesin dan lokasi baru pabrik.

Sedangkan dana yang diperoleh dari hasil Pelaksanaan Waran Seri I agan digunakan seluruhnya untuk tambahan modal
kerja.

Penjelasan lebih lengkap mengenai Rencana Penggunaan Dana dari hasil Penawaran Umum Saham Perdana dapat dilihat
pada Bab II Prospektus ini.

5. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Perseroan

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagaimana
tercantum dalam Akta No. 41 tanggal 16 April 2019, yaitu sebagai berikut:

Struktur permodalan dan susunan pemegang Saham Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal
Pemegang Saham Jumlah Saham %
(Rp100,00 per saham)
Modal Dasar 11.000.000.000 1.1000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
● PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 99.00
● PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 1.00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.750.000.000 275.000.000.000 100.00
Jumlah Saham Dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000

Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan permodalan dan
pemegang Saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp 100 per Saham


Sebelum Penawaran Umum Setelah Penawaran Umum
Keterangan
Jumlah Jumlah
Jumlah Saham % Jumlah Saham %
Nilai Nominal (Rp) Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000 11.000.000.000 1.100.000.000.000
Pemegang Saham:
• PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 99,00 2.722.500.000 272.250.000.000 67,22
• PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 1,00 27.500.000 2.750.000.000 0,68
• Masyarakat - - - 1.300.000.000 130.000.000.000 32,10
Modal Ditempatkan dan Disetor 2.750.000.000 275.000.000.000 100,00 4.050.000.000 405.000.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000 6.950.000.000 695.000.000.000

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 13 tanggal 13 April 2019, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH
Notaris di Jakarta, dan Surat Keputusan Direksi No. 105/SKL/FA-Exim/V/2019 pada tanggal 13 Mei 2019 para pemegang
saham Perseroan telah menyetujui rencana Program ESA. Program ESA ini dialokasikan sebanyak-banyaknya 10,0%
(sepuluh koma nol persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sebanyak-banyaknya

x
sejumlah 130.000.000 (seratus tiga puluh juta) saham. Apabila terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian oleh
karyawan Perseroan, maka sisa saham tersebut akan ditawarkan kepada masyarakat.

Dengan terjualnya seluruh Saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, dan dengan
dilaksanakannya Program ESA, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum Penawaran Umum
dan ESA serta setelah Penawaran Umum dan ESA, secara proforma menjadi sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp 100 per Saham


Sebelum Penawaran Umum Perdana dan ESA Setelah Penawaran Umum dan Setelah ESA
Keterangan
Jumlah Jumlah
Jumlah Saham % Jumlah Saham %
Nilai Nominal (Rp) Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000 11.000.000.000 1.100.000.000.000
Pemegang Saham:
• PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 99,00 2.722.500.000 272.250.000.000 67,22
• PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 1,00 27.500.000 2.750.000.000 0,86
• Masyarakat - - - 1.170.000.000 117.000.000.000 28,89
• ESA - - - 130.000.00 13.000.000.000 3,21
Modal Ditempatkan dan Disetor 2.750.000.000 275.000.000.000 100,00 4.050.000.000 405.000.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000 6.950.000.000 695.000.000.000

Dalam rangka Penawaran Umum ini, Perseroan secara bersamaan akan menerbitkan dan mencatatkan sebanyak-
banyaknya 260.000.000 (dua ratus enam puluh juta) lembar Waran Seri I Atas Nama atau Bersamaan dengan penawaran
perdana ini, diterbitkan juga sebanyak-banyaknya 260.000.000 (dua ratus juta enam puluh ribu) Waran Seri I atau
sebanyak-banyaknya 9,45% (sembilan koma empat lima) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat
pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan, yang dapat dikonversi menjadi
Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel.

Jika diasumsikan dalam masa pelaksanaan Waran seluruh Pemegang Waran melaksanakan Waran menjadi saham, maka
akan terjadi peningkatan modal disetor dan ditempatkan sebesar 260.000.000 (dua ratus juta enam puluh juta) saham baru.
Pencatatan Waran Seri I dilakukan bersamaan pencatatan saham di bursa. maka proforma struktur permodalan dan
kepemilikan saham dalam Perseroan sebelum dan setelah pelaksanaan waran seri I adalah sebagai berikut

Nilai Nominal Rp 100 per Saham


Setelah Penawaran Umum Perdana Saham Setelah Penawaran Umum Perdana Saham
dan ESA dan Sebelum Pelaksanaan Waran dan ESA dan Setelah Pelaksanaan Waran
Keterangan
Seri I Seri I
Jumlah Jumlah
Jumlah Saham % Jumlah Saham %
Nilai Nominal (Rp) Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000 11.000.000.000 1.100.000.000.000
Pemegang Saham:
• PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 67,22 2.722.500.000 272.250.000.000 63,17
• PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 0,68 27.500.000 2.750.000.000 0,64
• Masyarakat 1.170.000.000 117.000.000.000 28,89 1.170.000.000 117.000.000.000 27,15
• ESA 130.000.000 1.300.000.000 3,21 130.000.00 13.000.000.000 3,02
• Pemegang Waran Seri I - - - 260.000.000 26.000.000.000 6,03
Modal Ditempatkan dan Disetor 4.050.000.000 405.000.000.000 100,00 4.310.000.000 431.000.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 6.950.000.000 695.000.000.000 6.690.000.000 669.000.000.000

6. Ikhtisar Data Keuangan Penting

Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disusun berdasarkan laporan posisi
keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017
dan 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Data-data keuangan penting tersebut berasal dari
Laporan Keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara dan ditandatangani oleh Riani sebagai Akuntan Publik dengan opini
tanpa modifikasian dan tambahan paragraf hal-hal lain mengenai (a) laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, yang disajikan sebagai angka-angka komparatif terhadap
laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, diaudit oleh auditor independen lain, (b)
laporan keuangan diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran
umum saham perdana Perseroan, serta tidak ditujukan, dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain, dan (c)
penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan, dan Laporan Keuangan Perseroan tanggal-tanggal 31 Desember 2017

xi
dan 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan dan ditandatangani oleh Johannes Mau, SE, Ak, CPA, CA sebagai Akuntan
Publik dengan opini tanpa modifikasian.

(dalam Rupiah)
31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016
Total Aset 1.720.523.692.299 1.513.833.882.712 1.141.309.430.297
Total Liabilitas 1.193.147.699.031 1.130.013.481.515 785.612.188.167
Total Ekuitas 527.375.993.268 383.820.401.197 355.697.242.130

(dalam Rupiah)
31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016
Total Penjualan 2.178.697.950.787 1.666.578.965.038 1.354.485.414.646
Total Beban Pokok Penjualan (1.792.280.115.030) (1.296.969.828.113) (1.079.167.570.933)
Laba Usaha 147.256.109.104 117.682.600.216 141.795.791.038
Laba Tahun Berjalan 44.742.938.303 33.178.203.668 64.207.894.486
Laba Komprehensif Tahun Berjalan 131.435.592.071 28.123.159.067 219.629.408.680

Rasio Keuangan
31 Desember
Rasio
2018 2017 2016
Rasio Usaha (%)
Laba tahun berjalan / Penjualan 2.05 1.99 4.74
Laba tahun berjalan / Total ekuitas 8.48 8.64 18.05
Laba tahun berjalan / Total aset 2.60 2.19 5.63
Laba komprehensif tahun berjalan / Penjualan 6.03 1.69 16.21
Laba komprehensif tahun berjalan / Total ekuitas 24.92 7.33 61.75
Laba komprehensif tahun berjalan / Total aset 7.64 1.86 19.24

Rasio Keuangan (x)


Total liabilitas / Total ekuitas 2.26 2.94 2.21
Total liabilitas / Total aset 0.69 0.75 0.69
Total aset lancar / Total liabilitas jangka pendek 0.95 0.99 0.84

7. Risiko Usaha

Risiko yang disajikan berikut ini telah disusun berdasarkan bobot risiko yang akan memiliki dampak paling besar hingga
dampak paling kecil bagi Perseroan.

Sebagaimana halnya dengan bidang-bidang usaha lainnya, dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko
yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan. Adapun beberapa risiko usaha yang penting dihadapi Perseroan
yang perlu dipertimbangkan oleh para calon investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi pada
Perseroan dalam rangka Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut:

A. Risiko Utama
Risiko Tidak Diperpanjangnya Kontrak Pelanggan Besar

B. Risiko Usaha yang Bersifat Material Baik secara Langsung Maupun Tidak Langsung yang Dapat Mempengaruhi Hasil
Usaha dan Kondisi Keuangan Perseroan

1. Risiko Pemasok Bahan Baku


2. Risiko Pemogokan Tenaga Kerja
3. Risiko Persaingan Usaha
4. Risiko Terjadinya Kerusakan Pada Mesin Utama Yang Digunakan Dalam Memproduksi Hasil Cetakan
5. Risiko Teknologi
6. Risiko Kehilangan Karyawan Kunci

xii
C. Risiko Umum
1. Risiko Tuntutan atau Gugatan Hukum
2. Risiko Kebakaran
3. Risiko Kurs Mata Uang Asing
4. Risiko Politik Dan Ekonomi
5. Risiko Kebijakan Pemerintah
6. Risiko Investasi atau Aksi Korporasi

8. Kebijakan Dividen

Dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan Perseroan dari waktu ke waktu, Perseroan merencanakan untuk membayar
dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen yang akan
dibagikan dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat
kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan
Anggaran Dasar Perseroan.

Mulai tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan seterusnya, manajemen Perseroan mempunyai rencana
untuk mengusulkan pembagian dividen tunai kepada pemegang saham yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang
Saham sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari Laba Bersih Perseroan setelah Pajak dan kebijakan Perseroan
dalam pembagian dividen tersebut akan diputuskan oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) yang diadakan setiap tahun.

Kebijakan dividen selengkapnya dapat dilihat pada Bab X Prospektus ini.

xiii
Halaman ini sengaja dikosongkan

xiv
I. PENAWARAN UMUM
Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum sebanyak-banyaknya 1.300.000.000 (satu miliar
tiga ratus juta) lembar Saham Biasa Atas Nama atau sebesar 32,10% (tiga puluh dua koma satu nol persen) dari modal
yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap
lembar Saham. Keseluruhan saham tersebut ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp● (● Rupiah)
setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS). Total
Penawaran Umum Saham Perdana ini adalah sebesar Rp● (● Rupiah).

Dalam rangka Penawaran Umum ini, Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan adalah seluruhnya dari Saham Baru yang
berasal dari saham portepel yang akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal
dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen.
Saham yang ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan
kepada pihak manapun, serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain.

Seluruh Pemegang Saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham yang lainnya
dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (”UUPT”).

Para Penjamin Emisi Efek menjamin seluruh penawaran Saham secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment) sesuai
porsi penjaminan saham masing-masing.

Kegiatan Usaha Utama:


Bergerak dalam bidang industri kemasan dan kotak

Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten

Kantor Pusat & Pabrik:


Kawasan Industri Benua Permai Lestari
Jl Raya Serang Km 25,6, Desa Cisereh, Tigaraksa
Tangerang 15720
Telepon: +6-21 5950988
Faksimili: +6221 5950089
Website: www.satyamitra.com
Email: satyamitra@satyamitra.com

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TIDAK DIPERPANJANGNYA KONTRAK
PELANGGAN BESAR, KETIDAKMAMPUAN PERSEROAN UNTUK MEMPERPANJANG ATAU
MEMPERBAHARUI KONTRAK DENGAN PARA PELANGGAN BESAR DAPAT MEMBAWA DAMPAK NEGATIF
TERHADAP USAHA, KONDISI KEUANGAN, HASIL OPERASIONAL DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN.
RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN ADALAH HARGA SAHAM PERSEROAN DAPAT
BERFLUKTUASI CUKUP JAUH SERTA RISIKO TERKAIT LIKUIDITAS. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA
SAHAM PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DALAM PROSPEKTUS

1
STRUKTUR PENAWARAN UMUM

1. Jumlah Saham yang Ditawarkan : Sebanyak- banyaknya 1.300.000.000 (satu miliar tiga ratus) Saham
biasa atas nama atau sebesar 32,10% (tiga puluh dua koma satu nol
persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah
pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.
2. Nilai Nominal : Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham
3. Harga Penawaran : Rp ● (● Rupiah) setiap saham
4. Jumlah Saham yang Dicatatkan : 4.050.000.000 lembar Saham
5. Nilai Penawaran Umum : Rp ● (● Rupiah)
6. Waran : Bersamaan dengan penawaran perdana ini, diterbitkan juga sebanyak-
banyaknya 260.000.000 (dua ratus juta enam puluh ribu) Waran Seri I
atau sebanyak-banyaknya 9,45% (sembilan koma empat lima) dari total
jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan
pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini
disampaikan, yang dapat dikonversi menjadi Saham Baru yang
dikeluarkan dari portepel. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma
sebagai insentif bagi para pemegang Saham baru yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada saat tanggal
penjatahan. Setiap pemegang 5 (lima) Saham Baru Perseroan berhak
memperoleh 1 (satu) Waran Seri I, dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I
memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham
Baru yang akan dikeluarkan dari portepel. Waran Seri I yang diterbitkan
mempunyai jangka waktu selama 6 (enam) bulan dengan harga
pelaksanaan sebesar Rp●,- (● Rupiah) yang dapat dilakukan selama
masa berlakunya pelaksanaan yang dimulai tanggal 13 Januari 2020
sampai dengan tanggal 11 Juli 2022. Nilai dari pelaksanaan Waran Seri
I secara keseluruhan adalah sebanyak-banyaknya Rp●,- (● Rupiah).

Struktur permodalan dan susunan pemegang Saham Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp 100 per Saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000
Pemegang Saham:
• PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 99,00
• PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 1,00
Modal Ditempatkan dan Disetor 2.750.000.000 275.000.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000

Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan permodalan dan
pemegang Saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp 100 per Saham


Sebelum Penawaran Umum Setelah Penawaran Umum
Keterangan Jumlah
Jumlah
Jumlah Saham % Jumlah Saham Nilai Nominal %
Nilai Nominal (Rp)
(Rp)
Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000 11.000.000.000 1.100.000.000.000
Pemegang Saham:
• PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 99,00 2.722.500.000 272.250.000.00 67,22
• PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 1,00 27.500.000 2.750.000.000 0,68
• Masyarakat - - - 1.300.000.000 130.000.000.000 32,10
Modal Ditempatkan dan Disetor 2.750.000.000 275.000.000.000 100,00 4.050.000.000 405.000.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000 6.950.000.000 695.000.000.000

2
Semua saham yang ditawarkan ini akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal
dengan saham biasa atas nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak
atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus, dan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Program Kepemilikan Saham Perseroan oleh Karyawan melalui Penjatahan Saham untuk Karyawan (Employee
Stock Allocation atau ESA)

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 13 tanggal 13 April 2019, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH
Notaris di Jakarta, dan Surat Keputusan Direksi No. 105/SKL/FA-Exim/V/2019 pada tanggal 13 Mei 2019 para pemegang
saham Perseroan telah menyetujui rencana Program ESA. Program ESA ini dialokasikan sebanyak-banyaknya 10,0%
(sepuluh koma nol persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sebanyak-banyaknya
sejumlah 130.000.000 (seratus tiga puluh juta) saham. Apabila terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian oleh
karyawan Perseroan, maka sisa saham tersebut akan ditawarkan kepada masyarakat.

Jumlah saham dalam Program ESA adalah sebesar 10% dari jumlah saham yang akan ditawarkan dalam Penawaran
Umum Saham Perdana dan akan dialokasikan dalam Saham Jatah Pasti untuk memberi kesempatan bagi karyawan
membeli saham kepada peserta yang berhak sesuai kriteria dan ketentuan yang ditetapkan Perseroan. Saham Jatah Pasti
yang dialokasikan kepada peserta tidak bersifat mandatory, dengan demikian apabila terdapat sisa saham yang tidak
diambil bagian oleh peserta, maka sisa saham tersebut akan ditawarkan kepada Masyarakat.

Saham Jatah Pasti

Saham Jatah Pasti, yaitu alokasi jatah pasti untuk membeli saham kepada karyawan Perseroan dapat membeli Saham
Jatah Pasti dengan jumlah alokasi yang diterimanya dengan membayar secara penuh sesuai harga Penawaran Umum.
Peserta program ESA membeli Saham Jatah Pasti dengan harga yang sama dengan Harga Penawaran saham kepada
Masyarakat. Segala biaya yang timbul sehubungan dengan alokasi Saham Jatah Pasti menjadi beban masing-masing
peserta Program ESA yang bersangkutan.

Pihak yang bertanggung jawab atas Program ESA dari Perseroan adalah Divisi Sumber Daya Manusia Perseroan.

Tujuan pelaksanaan Program ESA adalah:

● Mempertahankan pegawai yang ada dan berkualitas akan menjadi lebih mudah jika mereka memiliki penyertaan
modal.
● Menjadikan pegawai bagian dari Perseroan akan meningkatkan kinerja dan motivasi pegawai yang pada akhirnya akan
meningkatkan kinerja Perseroan secara keseluruhan.
● Dengan dilibatkannya pegawai dalam program ESA, akan meningkatkan jiwa kebersamaan dan kerja tim, dimana
seluruh pegawai bekerjasama memfokuskan pada tujuan kinerja Perseroan. Pegawai akan menjadi lebih peka
terhadap kebutuhan Perseroan.

Pengurus dan Penanggung Jawab Program ESA

Pengurus dan penanggung jawab Program ESA adalah Direktur Utama dibawah pengawasan Dewan Komisaris dan akan
dilaporkan dalam RUPS. Program ESA akan dilaksanakan dan dilaporkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Direksi Perseroan telah menunjuk pejabat Divisi Sumber Daya Manusia Perseroan untuk menjadi pengelola ESA.

Syarat Kepesertaan

Jumlah karyawan Perseroan yang berhak mengikuti program ESA akan diatur lebih lanjut (jika belum ada angka pasti
jumlah karyawan yang akan ikut dengan tidak mengurangi ketentuan Direksi ini.

Pegawai yang dapat diikutsertakan dalam program ESA adalah pegawai yang memenuhi persyaratan kepesertaan sebagai
berikut:
• Berstatus pegawai tetap dan masih aktif bekerja pada tanggal 1 Mei 2019.
• Memenuhi tingkat pencapaian kinerja tertentu sesuai dengan standar penilaian kinerja yang ditetapkan oleh
Perseroan.
• Karyawan Tidak dalam status terkena sanksi administratif pada saat implementasi program ESA.

3
Pengurus dan Penanggung Jawab Program ESA

Pengurus dan penanggung jawab Program ESA adalah Direktur Utama dibawah pengawasan Dewan Komisaris dan akan
dilaporkan dalam RUPS. Program ESA akan dilaksanakan dan dilaporkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Tata Cara Pembagian Penjatahan Saham Program ESA

• Pembagian penjatahan Saham diberikan Perseroan kepada pegawai yang telah memenuhi persyaratan atas nama
masing-masing peserta.
• Dasar alokasi penjatahan Saham kepada masing-masing pegawai meliputi peringkat jabatan, prestasi kerja dan masa
kerja pegawai.
• Pegawai yang mendapatkan alokasi penjatahan Saham harus melaksanakan ketentuan dibawah ini:
Ͳ Mentaati ketentuan peraturan kepemilikan saham ESA yang ditetapkan Perseroan dan peraturan pasar modal
Indonesia.
Ͳ Melakukan pendaftaran sebagai peminat saham ESA melalui bagian SDM masing-masing Unit Kerja ditempat
pegawai peserta ditugaskan Perseroan.
• Bagian SDM Unit Kerja mendata, merekapitulasi dan melaporkan pegawai peserta peminat saham ESA kepada SDM
Perseroan Kantor Pusat.

Prosedur Pelaksanaan Program ESA

Perseroan akan menerbitkan formulir penjatahan saham untuk para karyawan yang berhak mendapatkan penjatahan
saham untuk Program ESA. Formulir penjatahan saham ini akan diteruskan ke Biro Administrasi Efek (BAE) untuk
selanjutnya digunakan sebagai dasar distribusi saham pada tanggal distribusi.

Aspek Perpajakan Program ESA

Bagi peserta program ESA yang melakukan transaksi penjualan saham melalui bursa efek atau diluar bursa efek maka
pajak penghasilan akan dibebankan kepada masing-masing peserta program ESA. Atas pelaksanaan penjualan tersebut,
berlaku ketentuan perpajakan sebagai berikut:
● Untuk pelaksanaan penjualan melalui bursa efek akan dikenakan pajak yang bersifat final yang besarnya 0,1% (nol
koma satu persen) dari nilai transaksi.
● Untuk pelaksanaan penjualan saham diluar bursa efek akan dikenakan pajak yang diperhitungkan dari capital gain
yang diterima oleh peserta dan akan dikenakan pajak progresif sesuai dengan tarif yang berlaku.

Dengan terjualnya seluruh Saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, dan dengan
dilaksanakannya Program ESA, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum Penawaran Umum
dan ESA serta setelah Penawaran Umum dan ESA, secara proforma menjadi sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp 100 per Saham


Sebelum Penawaran Umum Perdana dan ESA Setelah Penawaran Umum dan Setelah ESA
Keterangan
Jumlah Jumlah
Jumlah Saham % Jumlah Saham %
Nilai Nominal (Rp) Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000 11.000.000.000 1.100.000.000.000
Pemegang Saham:
• PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 99,00 2.722.500.000 272.250.000.000 67,22
• PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 1,00 27.500.000 2.750.000.000 0,86
• Masyarakat - - - 1.170.000.000 117.000.000.000 28,89
• ESA - - - 130.000.00 13.000.000.000 3,21
Modal Ditempatkan dan Disetor 2.750.000.000 275.000.000.000 100,00 4.050.000.000 405.000.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000 6.950.000.000 695.000.000.000

PENERBITAN WARAN SERI I

Dalam rangka Penawaran Umum ini, Perseroan secara bersamaan akan menerbitkan dan mencatatkan sebanyak-
banyaknya 260.000.000 (dua ratus enam puluh juta) lembar Waran Seri I Atas Nama atau Bersamaan dengan penawaran
perdana ini, diterbitkan juga sebanyak-banyaknya 260.000.000 (dua ratus juta enam puluh ribu) Waran Seri I atau
sebanyak-banyaknya 9,45% (sembilan koma empat lima) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat
pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan, yang dapat dikonversi menjadi

4
Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para
pemegang Saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada saat tanggal penjatahan.
Setiap pemegang 5 (lima) Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I, dimana setiap 1 (satu) Waran
Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang akan dikeluarkan dari portepel.
Waran Seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama 6 (enam) bulan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp●,-
(● Rupiah) yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yang dimulai tanggal 13 Januari 2020 sampai
dengan tanggal 11 Juli 2022. Nilai dari pelaksanaan Waran Seri I secara keseluruhan adalah sebanyak-banyaknya Rp●,-
(● Rupiah).. Waran seri I ini diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang saham baru perseroan yang namanya
tercatat dalam Penjatahan Penawaran Umum yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Efek Pelaksana Emisi Efek pada
tanggal penjatahan yaitu 8 Juli 2019. Waran Seri I tersebut diterbitkan berdasarkan Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri
I dalam Rangka Penawaran Umum PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk No. 44 tanggal 18 April 2019 yang dibuat di hadapan
Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta.

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan setiap 1 (satu) Waran Seri I
yang dimiliki menjadi 1 (satu) saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah), yang seluruhnya akan
dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan Rp●,- (●) per saham selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu
mulai 13 Januari 2020- 11 Juli 2022. Nilai dari pelaksanaan Waran Seri I secara keseluruhan adalah sebesar Rp●,- (●).
Pemegang Waran tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak atas dividen selama Waran tersebut
belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran tersebut
menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang. Faktor-faktor
yang mempengaruhi likuiditas Waran:

1. Kondisi perekonomian secara makro dan mikro.


2. Prospek usaha Perusahaan.
3. Pergerakan harga saham induknya, dimana bila harga saham naik dapat meningkatkan likuiditas waran begitu juga
sebaliknya bila harga saham induknya turun maka dapat menurunkan tingkat likuiditas waran.

Jika diasumsikan dalam masa pelaksanaan Waran seluruh Pemegang Waran melaksanakan Waran menjadi saham, maka
akan terjadi peningkatan modal disetor dan ditempatkan sebesar 260.000.000 (dua ratus juta enam puluh juta) saham baru.
Pencatatan Waran Seri I dilakukan bersamaan pencatatan saham di bursa. maka proforma struktur permodalan dan
kepemilikan saham dalam Perseroan sebelum dan setelah pelaksanaan waran seri I adalah sebagai berikut

Nilai Nominal Rp 100 per Saham


Setelah Penawaran Umum Perdana Saham
Setelah Penawaran Umum Perdana Saham dan
dan ESA dan Setelah Pelaksanaan Waran
Keterangan ESA dan Sebelum Pelaksanaan Waran Seri I
Seri I
Jumlah Jumlah
Jumlah Saham % Jumlah Saham %
Nilai Nominal (Rp) Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000 11.000.000.000 1.100.000.000.000
Pemegang Saham:
• PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000 67,22 2.722.500.000 272.250.000.000 63,17
• PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 0,68 27.500.000 2.750.000.000 0,64
• Masyarakat 1.170.000.000 117.000.000.000 28,89 1.170.000.000 117.000.000.000 27,15
• ESA 130.000.000 1.300.000.000 3,21 130.000.00 13.000.000.000 3,02
• Pemegang Waran Seri I - - - 260.000.000 26.000.000.000 6,03
Modal Ditempatkan dan Disetor 4.050.000.000 405.000.000.000 100,00 4.310.000.000 431.000.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 6.950.000.000 695.000.000.000 6.690.000.000 669.000.000.000

Keterangan mengenai Waran Seri I di bawah ini merupakan rangkuman dari Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I dan
perubahannya, namun bukan merupakan salinan selengkapnya dari keseluruhan ketentuan dan persyaratan yang
tercantum di dalam akta tersebut. Adapun salinan selengkapnya dapat diperoleh atau dibaca di kantor Perseroan dan
kantor Pengelola Administrasi Waran Seri I pada setiap hari dan jam kerja.

A. Definisi

Waran Seri I berarti Surat kepemilikan Waran Seri I atau bukti kepemilikan yang merupakan tanda bukti yang memberikan
hak kepada pemegangnya yang untuk pertama kalinya merupakan pemegang saham yang berasal dari saham yang
ditawarkan/dijual melalui penawaran umum, untuk membeli saham hasil pelaksanaan sesuai dengan syarat dan kondisi
serta penerbitan Waran Seri I dan dengan memperhatikan peraturan pasar modal dan ketentuan Kustodian Sentral Efek
Indonesia yang berlaku. Surat Kolektif Waran Seri I berarti bukti pemilikan sejumlah Waran Seri I dalam kelipatan tertentu

5
yang diterbitkan oleh Perseroan yang memuat nama, alamat, dan jumlah Waran Seri I serta keterangan-keterangan lain
sehubungan dengan Waran Seri I.

Pelaksanaan Waran Seri I berarti pelaksanaan hak beli Saham baru oleh Pemegang Waran Seri I. Harga pelaksanaan
berarti harga setiap saham yang harus dibayar pada saat pelaksanaan Waran Seri I dan sebagai harga awal pelaksanaan
sebesar Rp●,- (● Rupiah). Terhadap harga awal pelaksanaan tersebut dapat terjadi perubahan apabila terjadi penyesuaian
harga pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Penerbitan Waran Seri I.

Saham Hasil Pelaksanaan berarti Saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan sebagai hasil Pelaksanaan Waran
Seri I dan merupakan Saham yang telah disetor penuh Perseroan, yang menjadi bagian dari modal Saham Perseroan serta
memberikan kepada pemegangnya yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham yang mempunyai
hak-hak yang sama dengan hak-hak pemegang saham Perseroan lainnya, dengan memperhatikan ketentuan Kustodian
Sentral Efek Indonesia yang berlaku.

B. Jangka Waktu Pelaksanaan (Periode Pelaksanaan Waran)

Berarti jangka waktu dapat dilaksanakan Waran Seri I yaitu tanggal 13 Januari 2020 sampai dengan 11 Juli 2022.

C. Hak Atas Waran Seri I

Setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) lembar saham yang namanya tercatat dalam Daftar Penjatahan Penawaran
Umum yang dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada Tanggal Penjatahan yaitu tanggal 8 Juli 2019
memperoleh 1 (satu) Waran Seri I yang diberikan cuma- cuma.

Selama Waran Seri I belum dilaksanakan (belum di-exercise) menjadi saham baru, pemegang Waran Seri I tidak
mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, tidak mempunyai hak atas pembagian dividen
Perseroan, tidak berhak atas saham bonus yang berasal dari agio dan saham dividen yang berasal dari kapitalisasi laba,
dengan demikian juga tidak mempunyai haK memesan efek terlebih dahulu yang akan dikeluarkan Perseroan di kemudian
hari.

Jika pemegang saham Perseroan tidak melaksanakan haknya atas waran seri I sesuai dengan porsi sahamnya, maka porsi
kepemilikan sahamnya dalam Perseroan akan mengalami dilusi sampai dengan maksimum 6,03% (enam koma nol tiga)
setelah berakhirnya pelaksanaan Waran seri I.

D. Bentuk Waran Seri I

Seluruh Waran Seri I yang diterbitkan oleh Perseroan dalam Penawaran Umum ini dalam bentuk scripless (tanpa warkat).

Setelah lewat Periode Pelaksanaan Waran, maka setiap Waran yang belum dilaksanakan menjadi kadaluarsa, tidak bernilai
dan tidak berlaku lagi untuk keperluan apapun juga dan Pemegang Waran tersebut tidak dapat menuntut ganti rugi maupun
kompensasi apapun dalam jumlah berapapun dan dengan alasan kepada Perseroan dan Perseroan tidak lagi mempunyai
kewajiban untuk menerbitkan Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran. Selama Pelaksanaan Waran Seri I belum dilakukan
oleh Pemegang Waran Seri I menjadi Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I, maka Pemegang Waran Seri I tidak
berhak untuk mengikuti dan tidak mempunyai hak suara dalam rapat umum pemegang saham Perseroan dan tidak berhak
menerima dividen dalam bentuk apapun juga serta hak lain yang terkait pada Saham.

E. Prosedur Pelaksanaan Waran Seri I

Untuk Waran Seri I dalam bentuk elektronik (dalam penitipan kolektif KSEI):

● Pemegang Waran Seri I dapat mengajukan permohonan pelaksanaan waran melalui Anggota Bursa (pemegang
rekening KSEI) kepada KSEI dengan menyediakan dana serta waran miliknya di account/sub account pada saat
pengajuan permohonan pelaksanaan kepada KSEI pada jam kerja Pada pukul 09.00 WIB s.d. 15.00 WIB.
● Pada Hari Bursa yang sama dengan saat permohonan diajukan, KSEI akan melakukan pemeriksaan persyaratan
pelaksanaan tersebut dan memasukkan dananya ke rekening KSEI di bank yang digunakannya.
● Pada Hari Bursa berikutnya setelah permohonan diajukan, KSEI akan melakukan transfer dana dari rekening KSEI ke
rekening Perseroan dengan menggunakan fasilitas RTGS (dana akan efektif pada hari yang sama).
● Pada Hari Bursa yang sama saat KSEI melakukan transfer dana ke rekening Perseroan, KSEI akan menyampaikan
kepada BAE:

6
- Daftar rincian instruksi pelaksanaan yang diterima KSEI 1 (satu) Hari Bursa sebelumnya, berikut lampiran data
lengkap (nomor identitas, nama, alamat, status kewarganegaraan, dan domisili) pemegang waran yang
melaksanakan waran miliknya;
- Surat atau bukti transfer dana ke rekening Perseroan dengan fasilitas RTGS oleh KSEI;
- Instruksi deposit saham hasil pelaksanaan ke dalam rekening khusus yang telah disediakan KSEI.
● BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pelaksanaan dan bukti transfer yang diterima berdasarkan
rekening koran Perseroan dari bank yang ditunjuk oleh Perseroan Rekonsiliasi dana dari rekening koran yang
diberikan oleh KSEI.
● BAE memberikan laporan kepada Perseroan atas permohonan pelaksanaan waran.
● Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan diterima dari KSEI dan dananya telah efektif di rekening
Perseroan:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Bursa Efek, Jakarta Pusat


Atas Nama : PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk Nomor Rekening: ●

BAE akan menerbitkan/mendepositkan saham hasil pelaksanaan waran tersebut ke rekening khusus yang telah
disiapkan KSEI dan KSEI akan langsung mendistribusikan saham tersebut melalui sistem C-BEST.
● Pemegang Waran Seri I dapat mengajukan permohonan pelaksanaan waran seri I melalui Anggota Bursa (pemegang
rekening KSEI) kepada KSEI dengan menyediakan dana serta waran miliknya di account/sub account pada saat
pengajuan permohonan pelaksanaan kepada KSEI pada jam kerja pada pukul 09.00 WIB s.d. 15.00 WIB.
● Pada jam kerja yaitu 09.00 WIB s.d. 15.00 WIB selama Jangka Waktu Pelaksanaan, setiap Pemegang Waran Seri I
dapat melakukan Pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham baru hasil pelaksanaan Waran II berdasarkan syarat dan
ketentuan dalam Akta Penerbitan Waran Seri I.
● Pelaksanaan Waran Seri I dapat dilakukan di kantor pusat Pengelola Administrasi Waran Seri I.
● Pada Tanggal Pelaksanaan, para Pemegang Waran Seri I yang bermaksud untuk melaksanakan Waran Seri I yang
dimilikinya menjadi saham baru, wajib untuk menyerahkan Dokumen Pelaksanaan kepada Bank Kustodian dan/atau
Perusahaan Efek untuk diserahkan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I:
I. Formulir Pelaksanaan yang dilekatkan pada setiap Surat Kolektip Waran Seri I dengan memperhatikan
ketentuan KSEI.
II. Bukti Pembayaran Harga Pelaksanaan, sebagai bukti telah dibayarnya Harga Pelaksanaan oleh Pemegang
Waran Seri I kepada Perseroan.
● Atas penyerahan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib menyerahkan bukti telah
diterimanya Dokumen Pelaksanaan (selanjutnya akan disebut “Bukti Penerimaan Dokumen Pelaksanaan”).
● Dokumen Pelaksanaan yang telah diterima oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I tidak dapat dibatalkan dan ditarik
kembali.
● Pemegang Waran Seri I yang tidak menyerahkan Dokumen Pelaksanaan selama masa pelaksanaan tidak berhak lagi
melaksanakan Waran Seri I menjadi saham.
● Dalam jangka waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima Dokumen
Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan melakukan penelitian terhadap kelengkapan Dokumen
Pelaksanaan serta kebenaran tentang terdaftarnya Pemegang Waran Seri I dalam Daftar Pemegang Waran Seri I.
● Pada Hari Kerja berikutnya, Pengelola Administrasi Waran Seri I meminta konfirmasi dari bank dimana Perseroan
membuka rekening khusus mengenai pembayaran atas Harga Pelaksanaan telah diterima dengan baik (in good
funds) dan meminta persetujuan Perseroan mengenai dapat atau tidaknya Waran Seri I dilaksanakan dan Perseroan
pada Hari Kerja selanjutnya harus sudah memberikan persetujuan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I
mengenai hal-hal tersebut di atas.
● Dalam 3 (tiga) Hari Kerja setelah tanggal penerimaan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I
akan memberikan konfirmasi kepada Pemegang Waran Seri I mengenai diterima atau ditolaknya permohonan untuk
melakukan pelaksanaan.
● Selambat-lambatnya 4 (empat) Hari Kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima persetujuan
Perseroan, para Pemegang Waran Seri I dapat menukarkan Bukti Penerimaan Dokumen Pelaksanaan dengan
Saham Hasil Pelaksanaan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I dan Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib
mendistribusikan Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri I kedalam rekening efek pemegang saham pada penitipan
kolektif KSEI.
● Untuk keperluan penerimaan atas pembayaran Harga Pelaksanaan dan biaya-biaya lain sehubungan dengan
Pelaksanaan Waran, Perseroan membuka rekening khusus dan apabila terjadi perubahan rekening khusus maka
Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I akan memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri I sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam Syarat dan Kondisi dalam hal pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri
I.
● Dalam hal pelaksanaan sebagian jumlah Waran Seri I yang diwakili dalam Surat Kolektif Waran Seri I, terlebih dahulu
harus diadakan pemecahan atas sertifikat tersebut maka pemecahan atas sertifikat tersebut menjadi biaya Pemegang

7
Waran Seri I yang bersangkutan. Pengelola Administrasi Waran Seri I selanjutnya menerbitkan Surat Kolektif Waran
Seri I baru atas nama Pemegang Waran Seri I dalam jumlah yang sesuai dengan Waran Seri I yang belum atau tidak
dilaksanakan berdasarkan ketentuan dalam Syarat dan Kondisi prosedur Pelaksanaan Waran Seri I.
● Saham Hasil Pelaksanaan yang dimiliki oleh pemegangnya yang sah memiliki hak yang sama dan sederajat dengan
saham lainnya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.
● Perseroan berkewajiban membayar biaya-biaya antara lain biaya percetakan, meterai atau pungutan lain sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku sehubungan dengan penerbitan Waran, dan pembuatan akta
Penerbitan Waran. Pemegang Waran berkewajiban membayar Harga Pelaksanaan, biaya meterai atau pungutan
lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku sehubungan dengan Pelaksanaan Waran yang dipegang
oleh Pemegang Waran yang bersangkutan.
● Apabila terjadi penyesuaian terhadap rasio Pelaksanaan Waran Seri I sebagaimana diatur dalam Syarat dan Kondisi
Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan jumlah Waran Seri I, Perseroan wajib segera memberitahukan secara tertulis
kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I mengenai rasio Pelaksanaan Waran Seri I (berikut pernyataan singkat
mengenai fakta-fakta sehingga diperlukannya penyesuaian tersebut). Pemberitahuan tersebut disampaikan dalam
jangka waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterimanya fakta-fakta yang menyebabkan
penyesuaian tersebut, penyesuaian dimaksud berlaku efektif sesuai dengan Syarat dan Kondisi Pemberitahuan
Kepada Pemegang Waran Seri I.
● Setelah Tanggal Jatuh Tempo Pelaksanaan Waran Seri I, apabila Waran Seri I tersebut masih belum dilaksanakan
maka Pemegang Waran Seri I tersebut tidak dapat melaksanakan haknya menuntut ganti rugi maupun kompensasi
berupa apapun kepada Perseroan.

F. Hal-hal yang mengakibatkan konversi waran seri I menjadi saham ditolak

● Pemegang waran seri I belum melakukan pembayaran atas pelaksanaan waran seri I.
● Waran seri I telah jatuh tempo.
● Pemegang Waran seri I Tidak menyerahkan dokumen pelaksanaan selama masa pelaksanaan.

G. Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan Jumlah Waran Seri I

Berikut adalah hal-hal yang menyebabkan penyesuaian terhadap Waran Seri I:


● Perubahan nilai nominal saham Perseroan karena penggabungan (reverse stock) atau pemecahan saham (stock
split), maka :

Harga Pelaksanaan Baru =

Jumlah Waran Seri I Baru =

A = Harga Pelaksanaan Waran Seri I


B = Jumlah awal Waran Seri I yang Beredar

Penyesuaian tersebut mulai berlaku efektif pada saat dimulai perdagangan di Bursa Efek dengan nilai nominal
yang baru yang diumumkan di dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran
yang luas.

Penyesuaian harga dan jumlah Waran Seri I tersebut di atas harus dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia dan Anggaran Dasar Emiten, khususnya bahwa harga pelaksanaan Waran Seri I tidak
boleh kurang dari harga teoritis saham.

H. Pengalihan Hak Atas Waran Seri I

Pemegang Waran Seri I dapat mengalihkan hak atas Waran Seri I dengan melakukan jual-beli, hibah dan warisan. Dengan
melakukan transaksi jual beli di Bursa setiap orang dapat memperoleh hak atas Waran Seri I dan dapat didaftarkan sebagai
Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan bukti-bukti yang sah mengenai hak yang diperolehnya dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Setiap orang yang memperoleh hak atas Waran Seri I karena hibah maupun pewarisan akibat kematian dari seorang
Pemegang Waran Seri I atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan Waran Seri beralih, dapat mengajukan
permohonan secara tertulis kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I yang bertindak untuk dan atas nama Perseroan,
untuk didaftarkan sebagai Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan bukti-bukti haknya dan dengan membayar biaya

8
administrasi dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk pengalihan Waran Seri I, permohonan tersebut harus mendapat
persetujuan dari Perseroan.

Apabila terjadi peralihan hak atas Waran Seri I yang dikarenakan hal-hal tersebut di atas yang mengakibatkan kepemilikan
Waran Seri I oleh beberapa orang dan/atau badan maka kepada orang atau pihak atau badan hukum yang memiliki secara
bersama-sama tersebut berkewajiban untuk menunjuk secara tertulis salah seorang di antara mereka sebagai wakil mereka
bersama dan hanya nama wakil tersebut yang akan dimasukkan ke dalam Daftar Pemegang Waran Seri I dan wakil ini akan
dianggap sebagai pemegang yang sah dari Waran Seri I yang bersangkutan dan berhak untuk melaksanakan dan
menggunakan semua hak yang diberikan kepada Pemegang Waran Seri I.

Pengelola Administrasi Waran Seri I hanya dapat melakukan pendaftaran pada Daftar Pemegang Waran Seri I apabila telah
menerima dokumen pendukung dengan baik dan disetujui oleh Perseroan dengan memperhatikan peraturan Pasar modal
yang berlaku.

Pendaftaran peralihan hak atas Waran Seri I hanya dapat dilakukan oleh Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran
Seri I yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan dengan memberikan catatan mengenai peralihan hak tersebut di
dalam Daftar Pemegang Waran Seri I berdasarkan surat-surat yang cukup membuktikan mengenai pengalihan hak
termasuk bukti akta hibah yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan telah disetujui oleh Direksi Perseroan dengan
memperhatikan peraturan Pasar Modal.

Peralihan hak atas Waran Seri I harus dicatat di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I maupun pada Surat Kolektip Waran
Seri I yang bersangkutan, dan mulai berlaku setelah pendaftaran dari peralihan tersebut tercatat di dalam Daftar Pemegang
Waran Seri I.

I. Penggantian Waran Seri I

Apabila Surat Kolektip Waran Seri I rusak atau tidak dapat dipakai lagi atau karena sebab lain yang ditetapkan oleh
Perseroan atas permintaan tertulis dari yang berkepentingan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I, maka Pengelola
Administrasi Waran Seri I, akan memberikan pengganti Surat Kolektip Waran Seri I yang sudah tidak dapat dipakai lagi
dengan yang baru, dimana Surat Kolektip Waran Seri I yang asli harus dikembalikan kepada Perseroan.

Jika Surat Kolektip Waran Seri I hilang atau musnah maka untuk Surat Kolektip Waran Seri I tersebut akan diterbitkan Surat
Kolektip Waran Seri I yang baru dengan terlebih dahulu menyerahkan bukti-bukti yang cukup dengan jaminan-jaminan yang
dianggap perlu oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I serta diumumkan di Bursa Efek dengan memperhatikan peraturan
Pasar Modal.

Perseroan dan atau Pengelola Administrasi Waran Seri I berhak untuk menetapkan dan menerima jaminan-jaminan tentang
pembuktian dan penggantian kerugian kepada pihak yang meminta pengeluaran penggantian Surat Kolektip Waran Seri I
yang dianggap perlu untuk mencegah kerugian yang akan diderita Perseroan.

Perseroan berkewajiban menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada OJK mengenai setiap penggantian Surat Kolektip
Waran Seri I yang hilang atau rusak. Dalam hal ini, semua biaya yang berhubungan dengan pengeluaran penggantian Surat
Kolektip Waran Seri I yang hilang atau rusak ditanggung dan dibayar oleh mereka yang meminta pengeluaran pengganti
Surat Kolektip Waran Seri I tersebut.

J. Pengelola Administrasi Waran Seri I

Perseroan telah menunjuk Pengelolaan Administrasi Waran Seri I sebagai berikut:

PT Adimitra Jasa Korpora


Kirana Boutique Office
Jln. Kirana Avenue III Blok F3 No.5 Jakarta 14250
Tel : +6221 29745222 Fax: +6221 29289961

Dalam hal ini Pengelola Administrasi Waran Seri I bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran Seri I dan
pengelolaan administrasi Saham Hasil pelaksanaan Waran Seri I.

9
K. Status Saham Hasil Pelaksanaan

Saham Hasil Pelaksanaan yang dikeluarkan dari portepel Perseroan atas Pelaksanaan Waran Seri I diperlukan sebagai
saham yang telah disetor penuh yang menjadi bagian dari modal saham Perseroan, serta memberi hak kepada
pemegangnya yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan yang mempunyai hak yang
sama seperti pemegang saham Perseroan lainnya sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan.

Pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri I dalam Daftar Pemegang saham dilakukan pada tanggal pelaksanaan.

L. Penggabungan, Peleburan dan Likuidasi

a. Apabila dalam jangka waktu Waran Seri I terjadi penggabungan, peleburan dan likuidasi, maka dalam waktu
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah keputusan tersebut diambil Perseroan berkewajiban
memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri I.
b. Dalam hal Perseroan melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain maka perusahaan yang
menerima penggabungan atau peleburan yang merupakan hasil penggabungan atau peleburan dengan
Perseroan wajib bertanggung jawab dan tunduk pada syarat- syarat dan ketentuan-ketentuan Waran Seri I yang
berlaku.

M. Pemberitahuan Kepada Pemegang Waran Seri I

Setiap pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri I adalah sah jika diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar berbahasa
Indonesia, satu di antaranya berperedaran nasional dalam jangka waktu yang telah ditentukan dalam Penerbitan Waran
Seri I dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal, atau apabila tidak ditentukan lain dalam
jangka waktu sedikit-dikitnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum suatu tindakan atau peristiwa yang mensyaratkan
adanya pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri I menjadi efektif. Pemberitahuan tersebut di atas wajib dilakukan
oleh Perseroan.

Setiap pemberitahuan dianggap telah disampaikan kepada Pemegang Waran Seri I pada tanggal pertama kali diumumkan
dalam surat kabar tersebut di atas.

N. Pernyataan dan Kewajiban Perseroan

a. Perseroan dengan ini menyatakan dan menyetujui bahwa setiap Pemegang Waran Seri I berhak atas segala
manfaat dari semua janji dan kewajiban sebagaimana tersebut dalam Penerbitan Waran Seri I dan Peraturan
Pasar Modal dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia.
b. Perseroan dengan ini menyatakan bahwa atas Pelaksanaan Waran Seri I, baik sebagian maupun seluruh Waran
Seri I, setiap waktu selama Jangka Waktu Pelaksanaan, Perseroan wajib menerbitkan, menyerahkan dan
menyediakan Saham Hasil Pelaksanaan dalam jumlah yang cukup atau jumlah yang sesuai dengan Penerbitan
Waran Seri I dengan memperhatikan ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I dan ketentuan Kustodian Sentral
Efek Indonesia jika masuk dalam Penitipan Kolektif.

O. Pengubahan

Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Perseroan dapat mengubah Penerbitan Waran Seri I
kecuali mengenai Jangka Waktu Pelaksanaan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Persetujuan Pemegang Waran Seri I yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) dari Waran Seri I.
b. Perseroan wajib mengumumkan setiap pengubahan Penerbitan Waran Seri I di dalam 2 (dua) surat kabar harian
berbahasa Indonesia selambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum ditandatangani
Pengubahan Penerbitan Waran Seri I, dan bilamana selambatnya dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kalender
setelah pengumuman tersebut, Pemegang Waran Seri I lebih dari 50% tidak menyatakan keberatan secara
tertulis atau tidak memberikan tanggapan secara tertulis maka pemegang Waran Seri I dianggap telah menyetujui
usulan perubahan tersebut.
c. Setiap pengubahan Pernyataan Penerbitan Waran Seri I harus dilakukan dengan akta yang dibuat secara notariil
dan pengubahan tersebut mengikat Perseroan dan Pemegang Waran Seri I sejak akta pengubahan bersangkutan
dibuat dengan memperhatikan syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I dan syarat dan
kondisi serta Peraturan Pasar Modal dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia.

10
P. Hukum Yang Berlaku

Tunduk pada hukum yang berlaku di Republik Indonesia.

Pencatatan Saham Perseroan di BEI

Bersamaan dengan pencatatan saham baru yang berasal dari Penawaran Umum sebanyak-banyaknya 1.300.000.000 (satu
miliar tiga ratus juta) Saham Biasa Atas Nama atau sebanyak – banyaknya 32,10% (tiga puluh dua koma satu nol persen)
dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sesudah Penawaran Umum ini, maka Perseroan juga akan mencatatkan
seluruh saham biasa atas nama pemegang saham sebelum Penawaran Umum Perdana Saham sejumlah 2.750.000.000
(dua miliar tujuh ratus lima puluh juta) saham. Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI
adalah sejumlah 4.050.000.000 (empat miliar lima puluh juta) saham, atau sejumlah 100% (seratus persen) dari jumlah
modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum Perdana ini.

Pembatasan Atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum

Seluruh pihak di bawah ini setuju untuk tidak mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas Efek bersifat ekuitas
Emiten sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif:

1. PT Satyamitra Investindo Pratama sebanyak 2.722.500.000 saham


2. PT Kawan Inti Cemerlang sebanyak 27.500.000 saham

11
II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM
Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi untuk memperkuat
struktur permodalan yang akan digunakan untuk:

a. Sekitar 40% akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yang digunakan untuk meningkatkan persediaan
bahan baku kertas baik impor maupun lokal serta untuk penyelesaian implementasi sistem SAP (System
Application and Product) yang saat ini sedang berjalan.
b. Sekitar 30% akan digunakan untuk pelunasan sebagian hutang bank, dengan rincian sebagai berikut:

Pinjaman Bank

Keterangan mengenai Kreditur : PT Bank Central Asia Tbk (BCA)


Sifat hubungan (afiliasi) dengan kreditur : Tidak terafiliasi
(jika ada)
Nilai pinjaman atau jumlah utang saat ini : Fasilitas A: Rp 80.000.000.000
Tingkat bunga : 10.25% pa
Jatuh tempo : 24 Maret 2020
Penggunaan pinjaman dari utang yang : - Modal kerja.
akan dilunasi - Pembalian bahan baku
- Membiayai pembelian/refinancing mesin produksi pendukung
antara lain mesin Heidelberg yang merupajan mesih offset
printing.
- Membiayai/ refinancing perluasan Tanah dan Bangunan Pabrik.
Riwayat Utang : Perpanjangan dan perubahan serta pengembangan dari Kredit
Investasi, dengan perubahan terakhir tertanggal 28 Maret 2019.
Prosedur dan persyaratan pelunasan atau : Setiap waktu
pembayaran

c. Sekitar 30% akan digunakan untuk pembelian mesin dan lokasi baru pabrik. Saat ini lokasi baru pabrik yang
dimaksud masih dalam proses pencaraian, adapun saat ini Perseroan sedang menjajaki lokasi yang dianggap
strategis, yaitu di daerah Jawa Tengah atau Kawasan Industri Benua Permai Lestari, Banten.

Sedangkan dana yang diperoleh dari hasil Pelaksanaan Waran Seri I agan digunakan seluruhnya untuk tambahan modal
kerja.

Apabila dana hasil Penawaran Umum belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara atas dana hasil
penawaran umum tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas, serta dapat
memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan dan sesuai dengan ketentuan peraturan serta perundang-
undangan yang berlaku.

Apabila dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini tidak mencukupi untuk rencana penggunaan dana sebagaimana
dimaksud di atas, Perseroan akan membiayai tujuan penggunaan dana tersebut melalui kas internal yang diperoleh dari
kegiatan operasi serta dengan pinjaman Bank.

Sesuai dengan POJK No. 30/2015, Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran
Umum Perdana Saham ini kepada OJK dan wajib mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran
Umum Perdana Saham ini dalam RUPS Tahunan Perseroan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana
Saham yang telah direalisasikan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara
berkala setiap 6 (enam) bulan (Juni dan Desember) sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham
ini telah terealisasikan. Perseroan akan menyampaikan laporan tersebut selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya.

Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah penggunaan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini, rencana
tersebut harus dilaporkan kepada OJK dengan mengemukakan pertimbangan maupun alasannya setelah terlebih dahulu
memperoleh persetujuan dari RUPS atas perubahan penggunaan dana dimaksud.

Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham
yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu dan/atau transaksi material, Perseroan akan
memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1 dan/atau IX.E.2.

12
Sesuai dengan Peraturan POJK No. 8/2017, total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan dalam Penawaran
Umum ini adalah sekitar ●% dari nilai dana hasil Penawaran Umum yang meliputi:

1. Biaya Penjamin Pelaksana Emisi Efek ●%, yang terdiri dari :


● Biaya jasa penyelenggaraan (Management fee) sebesar ●%
● Biaya jasa penjaminan (Underwriting fee) sebesar ●%
● Biaya jasa penjualan (Selling fee) sebesar ●%
2. Biaya jasa Profesi Penunjang Pasar Modal yang terdiri dari biaya jasa Akuntan Publik sebesar ●%, Konsultan Hukum
sebesar ●%, Notaris sebesar ●%, dan Perusahaan Penilai sebesar ●%
3. Biaya jasa Lembaga Penunjang Pasar Modal sebesar ●% yang merupakan biaya jasa Biro Administrasi Efek
4. Biaya Pendaftaran ke OJK ●%, biaya Bursa Efek Indonesia sebesar ●%, dan biaya KSEI ●%
5. Biaya lain-lain (antara lain: paparan publik dan due diligence meeting, road show, akomodasi perjalanan, percetakan
buku prospektus, buku riset, material bahan presentasi, iklan surat kabar, fotokopi dan lain-lain yang terkait) ●%

13
III. PERNYATAAN UTANG
Berdasarkan laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara dan ditandatangani oleh Riani sebagai Akuntan Publik
dengan opini tanpa modifikasian dan tambahan paragraf hal-hal lain, per tanggal 31 Desember 2018, Perseroan
mempunyai jumlah liabilitas sebesar Rp 1.193.147.699.031 dengan rincian sebagai berikut:

Perincian jumlah liabilitas Grup pada tanggal 31 Desember 2018 diperlihatkan pada tabel berikut ini:
(dalam Rupiah)
31 Desember 2018
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek 491.297.090.417
Utang usaha
Pihak ketiga 302.557.094.559
Pihak berelasi 4.882.334.629
Utang lain-lain 34.856.041.184
Beban masih harus dibayar 5.561.633.146
Utang pajak 4.842.158.891
Uang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun:
Utang bank jangka panjang 81.659.421.821
Utang sewa pembiayaan konsumen 4.619.690.310
Wesel bayar jangka menengah 2.800.252.716
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 933.084.971.901

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Utang jangka panjang- setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Utang bank jangka panjang 134.583.432.846
Utang sewa pembiayaan 9.470.894.261
Utang pembiayaan konsumen 1.553.001.042
Wesel bayar jangka menengah 74.980.669.260
Liabilitas imbalan pasca kerja 39.474.729.721
Total Liabilitas Jangka Panjang 260.062.727.130

TOTAL LIABILITAS 1.193.147.699.031

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang Bank Jangka Pendek

Saldo utang bank jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp491.297.090.417, dengan
rincian sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2018
Rupiah
Time Loan Revolving 245.000.000.000
Kredit Multi Fasilitas
Time Loan Revolving 162.112.501.630
Kredit Lokal 61.361.593.104
Mata uang asing
Kredit Multi Fasilitas - Usance L/C 22.822.995.683
Jumlah utang bank jangka pendek 491.297.090.417

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 93 tanggal 24 Desember 2004 yang dibuat di hadapan Dr. Fulgensius Jimmy Hardjo
Lukito Thje, SH, MH, Notaris di Jakarta, yang selanjutnya telah diubah dan diperpanjang beberapa kali, terakhir
berdasarkan:
- Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 143 tanggal 30 Juni 2016 yang dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, SH,
MKn, Notaris di Jakarta.
- Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 21 tanggal 9 November 2017 yang dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana,
SH, MKn, Notaris di Jakarta.
- Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 03 tanggal 18 Juli 2018 yang dibuat di hadapan Veronica Sandra Irawaty
Purnadi, SH, Notaris di Jakarta.

14
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) dengan rincian sebagai berikut:
a. Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek:
− Fasilitas Time Loan Revolving untuk membiayai modal kerja Perusahaan sebesar Rp 245.000.000.000 pada
tahun 2018 dan 2017 dan Rp 172.500.000.000 pada tahun 2016.
− Fasilitas Kredit Multi Fasilitas yang terdiri dari fasilitas Time Loan Revolving, Trust Receipt, Sight/Usance Letter of
Credit (“L/C”) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (“SKBDN”) yang dapat ditarik dalam Rupiah atau mata
uang asing. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan dan pembelian bahan baku, mesin
dan suku cadang, dengan jumlah maksimum sebagai berikut:

Jenis Fasilitas Jumlah
Time Loan Revolving Rp 250.000.000.000
Trust Receipt Rp 100.000.000.000
Sight/Usance LC dan SKBDN
untuk:
- Pembelian bahan baku Rp 200.000.000.000
- Pembelian mesin dan suku USD 1.500.000
cadang

− Fasilitas Kredit Lokal untuk membiayai modal kerja Perusahaan sebesar Rp 80.000.000.000 pada tahun 2016
sampai 2018.

b. Fasilitas Pinjaman Jangka Panjang:

Jangka Jadwal Pelunasan


Jenis Fasilitas Tujuan Penggunaan Jumlah Waktu Setiap Bulan
Kredit Investasi (“KI”) IV Pembelian mesin 50.000.000.000 7 tahun Sampai dengan April 2017
KI V Pembelian mesin 50.000.000.000 7 tahun Dialihkan ke KI XIII
KI VI Pembelian mesin 44.000.000.000 7 tahun Dialihkan ke KI XIII
KI VII Pembelian mesin 31.000.000.000 7 tahun Dialihkan ke KI XIII
KI VIII Pembelian mesin 70.000.000.000 7 tahun Dialihkan ke KI XIV
KI IX Pembelian mesin 100.000.000.000 5 tahun Dialihkan ke KI XIV
KI X Pembelian mesin 130.000.000.000 7 tahun Sampai dengan Juni 2024
KI XI Pembelian tanah dan 90.000.000.000 8 tahun Fasilitas belum digunakan
bangunan
KI XII Pembelian mesin 48.000.000.000 7 tahun Fasilitas belum digunakan
KI XIII Pembelian mesin 30.863.800.356 7 tahun Sampai dengan Oktober 2019
KI XIV Pembelian mesin 51.663.795.189 7 tahun Sampai dengan Maret 2020
KI XV Perluasan tanah dan 100.000.000.000 8 tahun Fasilitas belum digunakan
bangunan pabrik
Installment Loan Modal kerja 75.000.000.000 5 tahun Sampai dengan
November 2022

c. Fasilitas Forex Line untuk transaksi jual beli valuta asing sebesar USD 8.000.000 pada tahun 2016 sampai 2018.

Fasilitas pinjaman jangka pendek dan Forex Line berlaku sampai dengan tanggal 24 Maret 2020.

Seluruh fasilitas kredit tersebut di atas dikenakan tingkat suku bunga tahunan masing-masing sebesar 9,75% sampai
dengan 10,25% pada tahun 2018.

Fasilitas-fasilitas kredit tersebut dijamin dengan:


- Tanah dan bangunan milik Perusahaan.
- Mesin berikut peralatan dan perlengkapannya milik Perusahaan dan yang dibiayai oleh fasilitas Kredit Investasi.
- Piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan masing-masing sebesar Rp 250 miliar dan Rp 150 miliar.
- Jaminan pribadi Direktur Utama Perusahaan.

Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan BCA, Perusahaan wajib memenuhi rasio keuangan dan syarat-syarat non-
keuangan tertentu. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA, antara lain membatasi hak Perusahaan untuk:
- Memperoleh pinjaman atau kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai penjamin atau penanggung
dalam bentuk dan dengan nama apapun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain,
termasuk afiliasi;

15
- Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka
menjalankan usaha sehari-hari;
- Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada;
- Melakukan pemisahan, peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran usaha; dan
- Membagikan dividen.

Selanjutnya, berdasarkan Surat No. 40153/GBK/2019 tanggal 29 Maret 2019, BCA menyetujui Rencana Penawaran
Umum Saham Perusahaan kepada Masyarakat (“IPO”) termasuk pelaksanaan transaksi dan tindakan yang diperlukan
terkait pelaksanaan IPO termasuk rencana penggunaan dana, perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan
peraturan yang berlaku dan pembagian dividen.

Pada tanggal 31 Desember 2018, manajemen berkeyakinan Perusahaan telah mematuhi pembatasan atas utang bank
dan memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman.

Sehubungan dengan jaminan pribadi yang diberikan oleh Direktur Utama Perusahaan, tidak terdapat syarat dan ketentuan
yang harus dipenuhi Perusahaan kepada Direktur Utama Perusahaan tersebut.

Utang Usaha

Saldo utang usaha Perseroan pada 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 307.439.429.188, yang terdiri dari utang usaha
kepada pihak ketiga sebesar Rp 302.557.094.559 dan utang usaha kepada pihak berelasi sebesar Rp 4.882.334.629.
Utang usaha timbul dari pembelian bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang kepada para pemasok.

Rincian utang usaha berdasarkan nama pemasok adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018


Pihak ketiga
Pemasok dalam negeri 302.547.379.700
Pemasok luar negeri 9.714.859
Jumlah utang usaha - pihak ketiga 302.557.094.559
Pihak berelasi
PT Purbayasa Putra Perkasa 4.882.334.629
Jumlah utang usaha - pihak berelasi 4.882.334.629
Jumlah Utang Usaha 307.439.429.188

Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018


Pihak ketiga:
Belum jatuh tempo: 151.037.325.276
Telah jatuh tempo:
1 - 30 hari 125.847.155.382
31 - 60 hari 10.453.748.707
61 - 90 hari 1.383.262.090
Lebih dari 90 hari 13.835.603.104
Jumlah pihak ketiga 302.557.094.559
Pihak berelasi:
Belum jatuh tempo: 2.315.381.918
Telah jatuh tempo:
1 - 30 hari 2.566.952.711
Jumlah pihak berelasi 4.882.334.629
Jumlah utang usaha 307.439.429.188

Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018


Rupiah 307.429.714.329
Dolar Amerika Serikat 9.714.859
Jumlah utang usaha 307.439.429.188

16
Utang Lain-lain

Rincian utang lain-lain berdasarkan jenis transaksi adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018


Utang perolehan aset tetap 23.841.576.827
Utang komisi penjualan 10.467.166.291
Uang muka pelanggan 521.275.563
Lain-lain 26.022.503
Jumlah utang lain-lain 34.856.041.184

Rincian utang lain-lain berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018


Rupiah 21.927.444.873
Dolar Amerika Serikat 11.114.549.654
Euro Eropa 1.752.488.866
Yuan China 61.557.791
Jumlah utang lain-lain 34.856.041.184

Beban Akrual

Saldo beban masih harus dibayar Perseroan pada 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp5.561.633.146, dengan rincian
sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018


Bunga 2.510.569.662
Gaji 1.661.621.552
Jasa profesional 599.673.805
Asuransi 489.331.820
Sewa 75.000.000
Lain-lain 225.436.307
Jumlah beban akrual 5.561.633.146

Seluruh beban akrual dalam mata uang Rupiah.

Utang Pajak

Saldo utang pajak pada 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp4.842.158.891, dengan rincian sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018


Pajak penghasilan
Pasal 21 1.722.483.136
Pasal 23 344.871.969
Pasal 25 591.995.104
Pasal 26 1.037.946.865
Pasal 29 836.346.533
Pajak Pertambahan Nilai 308.515.284
Jumlah utang pajak 4.842.158.891

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang Bank Jangka Panjang

Saldo utang bank jangka panjang Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 216.242.854.667, dengan
rincian sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018


Rupiah
Kredit investasi 157.492.854.667
Installmetn loan 58.750.000.000
Total utang bank jangka panjang 216.242.854.667

17
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun (81.659.421.821)
Total utang bank jangka panjang - bagian jangka panjang 134.583.432.846

Seluruh fasilitas pinjaman bank jangka pendek diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk sebagaimana telah dijelaskan pada
penjelasan Utang Bank Jangka Pendek.

Utang Sewa Pembiayaan Jangka Panjang

Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Orix Indonesia Finance sehubungan dengan perolehan
kendaraan dengan jangka waktu sewa selama 4 (empat) tahun. Rincian utang sewa pembiayaan jangka panjang pada
tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018

Utang sewa pembiayaan jangka panjang 14.090.584.571


Dikurangi bagian utang sewa pembiayaan jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (4.619.690.310)

Bagian jangka panjang 9.470.894.261

Pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 5,75% per tahun.

Utang Pembiayaan Konsumen Jangka Panjang

Perusahaan memiliki perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT BCA Finance sehubungan dengan perolehan kendaraan
dengan jangka waktu pembiayaan selama 3 (tiga) sampai 4 (empat) tahun. Rincian utang pembiayaan konsumen jangka
panjang pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018

Utang pembiayaan konsumen 4.353.253.758


Dikurangi bagian utang pembiayaan konsumen jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (2.800.252.716)

Bagian jangka panjang 1.553.001.042

Pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dan dikenakan tingkat suku bunga berkisar antara 3,5% sampai dengan 4,8% per
tahun.

Wesel Bayar Jangka Menengah

Saldo wesel bayar jangka menengah pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 74.989.923.488, dengan rincian
sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018


Wesel bayar jangka menengah 75.000.000.000
Dikurangi biaya penerbitan (10.076.512)
Jumlah - neto 74.989.923.488
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (9.254.228)
Bagian jangka panjang 74.980.669.260

Pada bulan Januari 2017, Perusahaan menerbitkan Wesel Bayar Jangka Menengah I atau Medium Term Notes I (“MTN I”)
dengan cara penempatan terbatas (private placement) dalam bentuk Sertifikat Jumbo dengan jumlah pokok sebesar Rp
75.000.000.000. MTN I ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Januari 2020 dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 12%
per tahun serta akan dibayarkan setiap bulan. Pada tanggal 27 Januari 2020, Perseroan harus melunasi seluruh pokok dan
bunga MTN I.

Pihak-pihak yang terkait dalam penerbitan MTN I antara lain, Perusahaan sebagai penerbit, PT Kresna Sekuritas selaku
agen penempatan, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai agen pembayaran bunga dan jumlah pokok, dan PT Bank

18
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten selaku agen pemantau atas kinerja Perusahaan dan penggunaan dana
selama periode penerbitan MTN I.

Penerbitan MTN I tersebut digunakan Perusahaan untuk pembiayaan modal kerja operasional.

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Pada tanggal 31 Desember 2018, Perseroan mencatat penyisihan imbalan pasca kerja karyawan berdasarkan perhitungan
aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Bestama Aktuaria, aktuaria independen, dalam laporannya tertanggal 21 Maret
2019 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan
asumsi-asumsi sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018


Tingkat diskonto per tahun 8,4%
Kenaikan gaji rata-rata per tahun 10%
Usia pensiun normal 56 Tahun
Tingkat mortalitas TMI 2011
Tingkat cacat 5% TMI 2011

Rincian beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018


Beban jasa kini 6.269.083.047
Beban bunga 2.661.775.716
Jumlah 8.930.858.763

Rincian pengukuran kembali program imbalan pasti yang diakui pada ekuitas dalam penghasilan komprehensif lain adalah
sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018


Keuntungan aktuarial yang timbul dari:
Pengukuran kembali aset program 26.481.494
Perubahan asumsi keuangan (6.203.532.893)
Penyesuaian berdasarkan pengalaman liabilitas program (1.306.604.685)
Jumlah (7.483.656.084)

Mutasi liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018


Saldo awal tahun 39.910.891.015
Beban imbalan kerja tahun berjalan 8.930.858.763
Pengukuran kembali program imbalan pasti (7.483.656.084)
Pembayaran manfaat (483.363.973)
Iuran Perusahaan (1.400.000.000)
Jumlah 39.474.729.721

Analisis sensitivitas dari perubahan asumsi-asumsi utama terhadap liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Keterangan 31 Desember 2018


Tingkat diskonto -1% 5.580.219.554
Tingkat diskonto +1% (4.569.375.076)

PERIKATAN, PERJANJIAN PENTING, DAN KONTIJENSI

Perjanjian Pemasaran

Perusahaan menandatangani beberapa Perjanjian Pemasaran dengan pihak ketiga untuk mendukung Perusahaan dalam
memperoleh pesanan yang kontinyu dari pelanggan tertentu. Sehubungan dengan jasa pemasaran yang diberikan,
Perusahaan setuju untuk membayar komisi penjualan sesuai kesepakatan dalam perjanjian. Perjanjian-perjanjian ini
berlaku untuk periode antara 2 (dua) sampai 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

19
Perjanjian Sewa

Pada tanggal 12 November 2018, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dan bangunan untuk
digunakan sebagai gudang, yang terletak di Delta Silicon 3 Industrial Park, Cikarang, Bekasi dengan pihak ketiga. Jangka
waktu sewa adalah sejak tanggal 1 April 2019 sampai dengan 31 Maret 2021. Perusahaan diwajibkan untuk membayar
sewa sebesar Rp 3.360.000.000 untuk periode sewa tersebut.

Perjanjian Jual Beli dengan Pelanggan dan Pemasok

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli dengan pelanggan dan pemasok tertentu
dimana Perusahaan menyetujui untuk melakukan penjualan produk kepada pelanggan dan pembelian bahan baku dari
pemasok selama periode tertentu dengan syarat dan ketentuan yang disepakati dalam perjanjian tersebut.

SELURUH KEWAJIBAN PERSEROAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM
PROSPEKTUS INI. SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TELAH
MELUNASI SELURUH KEWAJIBANNYA YANG TELAH JATUH TEMPO.

SETELAH TANGGAL 31 DESEMBER 2018 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN,
DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN EFEKTIFNYA
PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI KEWAJIBAN DAN IKATAN LAIN, KECUALI
KEWAJIBAN YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA KEWAJIBAN YANG
TELAH DINYATAKAN DALAM PROSPEKTUS DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN
KEUANGAN PERSEROAN YANG MERUPAKAN BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI PROSPEKTUS
INI.

DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS ASET DAN KEWAJIBAN SERTA
PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG, PERSEROAN MENYATAKAN
KESANGGUPANNYA UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBANNYA SESUAI DENGAN
PERSYARATAN LIABILITAS YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN SERTA
DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

SAMPAI DENGAN PROSPEKTUS INI DITERBITKAN TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN-PEMBATASAN


(NEGATIVE COVENANTS) YANG AKAN MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK.

TIDAK ADA FAKTA MATERIAL YANG MENGAKIBATKAN PERUBAHAN SIGNIFIKAN PADA LIABILITAS
DAN/ATAU PERIKATAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN
TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK.

TIDAK ADA FAKTA MATERIAL YANG MENGAKIBATKAN PERUBAHAN SIGNIFIKAN PADA LIABILITAS
DAN/ATAU PERIKATAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SAMPAI DENGAN TANGGAL
EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN.

TIDAK ADA PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DILAKUKAN
OLEH PERSEROAN YANG BERDAMPAK MATERIAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN.

TIDAK ADA KELALAIAN ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN SETELAH
TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN
PENDAFTARAN.

20
IV. IKHTISAR KEUANGAN PENTING
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disusun berdasarkan laporan posisi
keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017
dan 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Data-data keuangan penting tersebut berasal dari
Laporan Keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara dan ditandatangani oleh Riani sebagai Akuntan Publik dengan opini
tanpa modifikasian dan tambahan paragraf hal-hal lain mengenai (a) laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, yang disajikan sebagai angka-angka komparatif terhadap
laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, diaudit oleh auditor independen lain, (b)
laporan keuangan diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran
umum saham perdana Perseroan, serta tidak ditujukan, dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain, dan (c)
penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan, dan Laporan Keuangan Perseroan tanggal-tanggal 31 Desember 2017
dan 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan dan ditandatangani oleh Johannes Mau, SE, Ak, CPA, CA sebagai Akuntan
Publik dengan opini tanpa modifikasian.

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Desember
KETERANGAN
2018 2017 2016
ASET
ASET LANCAR
Kas dan bank 11.963.915.242 6.042.506.259 2.472.153.912
Piutang usaha 543.978.327.383 459.936.934.488 307.507.940.375
Piutang lain-lain 1.554.032.284 699.604.974 772.000.887
Persediaan 279.864.954.969 262.101.695.150 175.426.705.796
Uang muka dan beban dibayar di muka 17.795.248.490 20.132.467.985 34.529.413.695
Pajak dibayar di muka 28.127.284.519 68.318.110.770 26.435.898.619
Total Aset Lancar 883.283.762.887 817.231.319.626 547.144.113.284
ASET TIDAK LANCAR
Taksiran tagihan restitusi pajak 51.606.021.413 5.175.931.131 15.369.483.636
Uang muka perolehan aset tetap 10.399.553.790 6.528.337.179 4.514.570.394
Aset pajak tangguhan 9.934.741.941 10.294.752.974 7.092.196.409
Aset tetap - neto 764.553.458.777 674.054.466.802 566.956.666.574
Setoran jaminan 746.153.491 549.075.000 232.400.000
Jumlah Aset Tidak Lancar 837.239.929.412 696.877.005.184 594.654.811.327
TOTAL ASET 1.720.523.692.299 1.513.833.882.712 1.141.309.430.297

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek 491.297.090.417 421.116.305.344 400.341.723.596
Utang usaha 307.439.429.188 248.775.010.744 165.833.617.797
Utang lain-lain 34.856.041.184 74.271.880.937 20.741.222.395
Beban Akrual 5.561.633.146 1.014.044.430 181.204.083
Utang pajak 4.842.158.891 1.806.378.157 12.323.087.541
Uang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu
tahun:

21
31 Desember
KETERANGAN
2018 2017 2016

Utang bank jangka panjang 81.659.421.821 75.182.243.251 50.890.755.489

Utang sewa pembiayaan 4.619.690.310 2.871.557.917 -

Utang pembiayaan konsumen 2.800.252.716 3.727.416.958 3.205.644.046

Wesel bayar jangka menengah 9.254.228 8.211.578 -

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 933.084.971.901 828.773.049.316 653.517.254.947

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Utang jangka oanjang- setelah dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam satu tahun
Utang bank jangka panjang 134.583.432.846 174.028.833.176 100.785.612.249
Uang sewa pembiayaan 9.470.894.261 8.881.291.104 -
Uang pembiayaan konsumen 1.553.001.042 3.445.916.572 4.141.485.096
Wesel bayar jangka menengah 74.980.669.260 74.973.500.332 -
Liabilitas imbalan pasca kerja 39.474.729.721 39.910.891.015 27.167.835.875
Jumlah liabilitas Jangka Panjang 260.062.727.130 301.240.432.199 132.094.933.220

JUMLAH LIABILITAS 1.193.147.699.031 1.130.013.481.515 785.612.188.167

EKUITAS
Modal Saham 115.000.000.000 115.000.000.000 115.000.000.000

Setoran modal lainnya 35.000.000.000 - -


Penghasilan komprehensif lain 235.894.839.081 149.202.185.313 154.257.229.914
Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya 141.481.154.187 119.618.215.884 86.440.012.216
TOTAL EKUITAS 527.375.993.268 383.820.401.197 355.697.242.130
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1.720.523.692.299 1.513.833.882.712 1.141.309.430.297

31 Desember
KETERANGAN
2018 2017 2016

PENJUALAN 2.178.697.950.787 1.666.578.965.038 1.354.485.414.646


BEBAN POKOK PENJUALAN (1.792.280.115.030) (1.296.969.828.113) (1.079.167.570.933)
LABA KOTOR 386.417.835.757 369.609.136.925 275.317.843.713
Beban usaha (254.389.654.391) (252.370.861.929) (148.578.048.988)
Laba (rugi) selisih kurs- neto 5.658.341.314 (2.172.542.746) 8.197.591.521
Beban operasi lain (3.346.525.394) (6.513.760.020) -
Pendapatan Operasi Lain 12.916.111.818 9.130.627.986 6.858.404.792
LABA USAHA 147.256.109.104 117.682.600.216 141.795.791.038
Pendapatan keuangan 9.441.932 8.250.676 4.817.176
Biaya keuangan (84.086.645.300) (70.424.504.922) (55.531.541.688)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 63.178.905.736 47.266.345.970 86.269.066.526
PENGHASILAN

22
31 Desember
KETERANGAN
2018 2017 2016
PAJAK PENGHASILAN (18.435.967.433) (14.088.142.302) (22.061.172.040)
LABA TAHUN BERJALAN 44.742.938.303 33.178.203.668 64.207.894.486
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Penghasilan (beban) komprehensif


lain yang tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi periode berikutnya:
Surplus atas revaluasi asset tetap 81.079.911.705 - 160.746.462.368

Beban pajak terkait surplus atas - -- (4.822.393.871)


revaluasi asset tetap
Pengukuran kembali atas program 7.483.656.084 (6.740.059.468) (670.072.404)
manfaat pasti
Beban pajak terkait program manfaat (1.870.914.021) 1.685.014.867 167.518.101
pasti
Penghasilan komprehensif lain- neto 86.692.653.768 (5.055.044.601) 155.421.514.194
setelah pajak
JUMLAH PENGHASILAN 131.435.592.768 28.123.159.067 219.629.408.680
KOMPREHENSIFNTAHUN BERJALAN

31 Desember
asio
2018 2017 2016
Rasio Usaha (%)
Laba (Rugi) tahun berjalan / Penjualan 2.05 1.99 4.74
Laba (Rugi) tahun berjalan / Total ekuitas 8.48 8.64 18.05
Laba (Rugi) tahun berjalan / Total aset 2.60 2.19 5.63
Laba (Rugi) komprehensif tahun berjalan / Penjualan 6.03 1.69 16.21
Laba (Rugi) komprehensif tahun berjalan / Total ekuitas 24.92 7.33 61.75
Laba (Rugi) komprehensif tahun berjalan / Total aset 7.64 1.86 19.24

Rasio Keuangan (x)


Total liabilitas / Total ekuitas 2.26 2.94 2.21
Total liabilitas / Total aset 0.69 0.75 0.69
Total aset lancar / Total liabilitas jangka pendek 1.09 1.09 2.70

Tidak terdapat rasio keuangan yang melampaui sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam perjanjian utang Perseroan.

Adapun rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian utang yang dimiliki Perseroan termasuk tingkat
pemenuhannya pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

No Rasio Keuangan Rasio yang disyaratkan Rasio 31 Desember 2018 Tingkat pemenuhan
1. EBITDA ÷ (Bunga + angsuran pokok) Minimum 1,25x 1,62 Memenuhi
2. (AR + Inventory) ÷ (Working capital loan + account
Minimum 1x 1,03 Memenuhi
payable)
3. Interest bearing debt ÷ (Equity + subordinated
Maksimal 2,5x 1,52 Memenuhi
shareholder loan)

23
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Analisis dan pembahasan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan
disusun berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara dan ditandatangani oleh Riani sebagai
Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian dan tambahan paragraf hal-hal lain mengenai (a) laporan keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, yang disajikan sebagai angka-
angka komparatif terhadap laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, diaudit oleh
auditor independen lain, (b) laporan keuangan diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan
dengan rencana penawaran umum saham perdana Perseroan, serta tidak ditujukan, dan tidak diperkenankan untuk
digunakan untuk tujuan lain, dan (c) penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan, dan Laporan Keuangan Perseroan
tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan dan ditandatangani oleh Johannes Mau,
SE, Ak, CPA, CA sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian.

1. Umum

Perseroan didirikan di Kabupaten Tangerang dengan nama PT Satyamitra Kemas Lestari berdasarkan Akta Pendirian No.
12 tanggal 26 Juli 2001 yang dibuat di hadapan Juniaty Tedjaputra, SH, MKn Notaris di Tangerang, yang telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No.C-09833.HT.01.01.th.2001 tanggal 03 Oktober 2001 dan telah didaftarkan pada Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3
Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 300617402163 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota
Tangerang No. 0208/BH-3006/VII/2004 tanggal 23 Juli 2004, serta diumumkan dalam BNRI No. 62 tanggal 5 Agustus
2005, Tambahan No. 8269. Status perusahaan mengalami perubahan dari perusahaan perseroan terbatas biasa menjadi
perusahaan perseroan terbatas dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan akta Notaris No. 14
tanggal 12 April 2005, dibuat oleh Julijanti Sundjaja, SH, MKn., Notaris di Tangerang, dan telah mendapat pengesahan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-16308HT.01.04.TH.2005 tanggal 14 Juni 2005. Anggaran Dasar Perseroan
telah diubah untuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 120 tanggal 2008, dibuat di hadapan
DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah ditegaskan dengan Akta Perubahan Nomor
137 tanggal 30 Oktober 2009, dibuat di hadapan DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang
persetujuan perubahan anggaran dasarnya telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
dengan Keputusan Nomor AHU-59237.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 3 Desember 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan Nomor AHU-0080931.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 3 Desember 2009.

Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, Perseroan melakukan perubahan Anggaran Dasar
terakhir kali dengan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 41 tanggal 16 April 2019 dibuat di
hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta yang menyetujui: perubahan anggaran dasar, pengeluaran saham dalam
simpanan Perseroan, pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan tindakan sehubungan dengan
Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO), perubahan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, dan
pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana tersebut
sebagaimana dinyatakan dalam akta. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
dalam Surat Keputusan No. AHU-0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemberitahuan perubahan
anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-
AH.01.03-0208993 tanggal 16 April 2019, perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem
Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan No. AHU-0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019.

Bidang Usaha Perseroan berdasarkan Anggaran Dasar Pasal 3 adalah bergerak dalam bidang:
• Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton;
• Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya.

Perseroan berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten dan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 2001.

2. Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Signifikan

Dalam penerapan kebijakan akuntansi, manajemen Perseroan diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan
asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait
didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari
estimasi tersebut.

24
3. Hasil Usaha

Tabel berikut berisi rincian atas hasil operasi Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018, 2017,
dan 2016 yang diambil dari laporan keuangan Perseroan yang tercantum dalam Prospektus ini.

31 Desember
KETERANGAN
2018 2017 2016
PENJUALAN 2.178.697.950.787 1.666.578.965.038 1.354.485.414.646
BEBAN POKOK PENJUALAN (1.792.280.115.030) (1.296.969.828.113) (1.079.167.570.933)
LABA KOTOR 386.417.835.757 369.609.136.925 275.317.843.713
Beban usaha (254.389.654.391) (252.370.861.929) (148.578.048.988)
Laba (rugi) selisih kurs- neto 5.658.341.314 (2.172.542.746) 8.197.591.521
Beban operasi lain (3.346.525.394) (6.513.760.020) -
Pendapatan Operasi Lain 12.916.111.818 9.130.627.986 6.858.404.792
LABA USAHA 147.256.109.104 117.682.600.216 141.795.791.038
Pendapatan keuangan 9.441.932 8.250.676 4.817.176
Biaya keuangan (84.086.645.300) (70.424.504.922) (55.531.541.688)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 63.178.905.736 47.266.345.970 86.269.066.526
PENGHASILAN
PAJAK PENGHASILAN (18.435.967.433) (14.088.142.302) (22.061.172.040)
LABA TAHUN BERJALAN 44.742.938.303 33.178.203.668 64.207.894.486
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Penghasilan (beban) komprehensif


lain yang tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi periode berikutnya:
Surplus atas revaluasi asset tetap 81.079.911.705 - 160.746.462.368

Beban pajak terkait surplus atas - - (4.822.393.871)


revaluasi asset tetap
Pengukuran kembali atas program 7.483.656.084 (6.740.059.468) (670.072.404)
manfaat pasti
Beban pajak terkait program manfaat (1.870.914.021) 1.685.014.867 167.518.101
pasti
Penghasilan komprehensif lain- neto 86.692.653.768 (5.055.044.601) 155.421.514.194
setelah pajak
JUMLAH PENGHASILAN
131.435.592.768 28.123.159.067 219.629.408.680
KOMPREHENSIFNTAHUN BERJALAN

4. Hasil Operasional Usaha

Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2018 Dibandingkan Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2017

Penjualan

Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 meningkat sebesarRp 512.118.985.749
atau 30,73% dari Rp 1.666.578.965.038 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp
2.178.697.950.787 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan
kuantitas penjualan pada produk carton box serta peningkatan penjualan pada produk pre-print dan rigid box.

25
Beban Pokok Penjualan

Beban Pokok Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp
495.310.286.917 atau 38,19% dari Rp 1.296.969.828.113 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi
sebesar Rp 1.792.280.115.030 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh
kenaikan jumlah pembelian yang disebabkan terutama kenaikan harga bahan baku serta kenaikan tenaga kerja langsung
dan beban pabrikasi yang disebabkan kenaikan kapasitas produksi Perseroan.

Laba Bruto

Laba Bruto Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 16.808.698.832
atau 4,55% dari Rp 369.609.136.925 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp
386.417.835.757 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan
jumlah penjualan.

Beban Usaha

Beban Usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 2.018.792.462 atau
0,80% dari Rp 252.370.861.929 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 254.389.654.391
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban gaji dan
tunjangan karyawan dan beban penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha.

Laba Usaha

Laba Usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 29.573.508.886 atau
25,13% dari Rp 117.682.600.216 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 147.256.109.102
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan laba bruto Perseroan.

Laba Sebelum Pajak Penghasilan

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 meningkat sebesar
Rp 15.912.559.764 atau 33,67% dari Rp 47.266.345.970 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi
sebesar Rp 63.178.905.734 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh
kenaikan laba usaha Perseroan.

Laba Tahun Berjalan

Laba Tahun Berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 meningkat sebesar Rp 11.564.734.635
atau 34,86% dari Rp 33.178.203.668 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp
44.742.938.303 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan laba
sebelum pajak penghasilan.

Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2017 Dibandingkan Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2016

Penjualan

Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 meningkat sebesar Rp 312.093.550.392
atau 23,04% dari Rp 1.354.485.414.646 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp
1.666.578.965.038 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh
peningkatan kuantitas penjualan pada produk carton box serta penjualan produk pre-print dan rigid box yang mulai
dilakukan sejak tahun 2017.

Beban Pokok Penjualan

Beban Pokok Penjualan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 meningkat sebesar
Rp 217.802.257.180 atau 20,18% dari Rp 1.079.167.570.933 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 menjadi
sebesar Rp 1.296.969.828.113 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh
kenaikan jumlah pembelian, beban tenaga kerja langsung dan beban pabrikasi yang disebabkan kenaikan kapasitas
produksi Perseroan.

26
Laba Bruto

Laba Bruto Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 meningkat sebesar Rp 94.291.293.212
atau 34,25% dari Rp 275.317.843.713 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 menjadi sebesar
Rp 369.609.136.925 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan
jumlah penjualan.

Beban Usaha

Beban Usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 meningkat sebesar Rp 103.792.812.941 atau
69,86% dari Rp 148.578.048.988 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 menjadi sebesar
Rp 252.370.861.929 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan
beban komisi penjualan, beban gaji dan tunjangan karyawan dan beban perbaikan dan pemeliharaan.

Laba Usaha

Laba Usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menurun sebesar Rp 24.113.190.822 atau
17,01% dari Rp 141.795.791.038 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp 117.682.600.216
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban usaha
Perseroan.

Laba Sebelum Pajak Penghasilan

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 menurun sebesar Rp
39.002.720.556 atau 45,21% dari Rp 86.269.066.526 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 menjadi sebesar
Rp 47.266.345.970 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017. Penurunan ini terutama disebabkan oleh
penurunan laba usaha dan kenaikan biaya keuangan.

Laba Tahun Berjalan

Laba Tahun Berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 menurun sebesar Rp 31.029.690.818
atau 48,33% dari Rp 64.207.894.486 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp
33.178.203.668 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan
laba sebelum pajak penghasilan

5. Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas

POSISI KEUANGAN

31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016
Total Aset 1.720.523.692.299 1.513.833.882.712 1.141.309.430.297
Total Liabilitas 1.193.147.699.031 1.130.013.481.515 785.612.188.167
Total Ekuitas 527.375.993.268 383.820.401.197 355.697.242.130

Pada 31 Desember 2018 Dibandingkan dengan 31 Desember 2017

Pertumbuhan Aset

Pada 31 Desember 2018, Perseroan memiliki total aset sebesar Rp 1.720.523.692.299, meningkat sebesar Rp
206.689.809.587 atau 13,65% dibandingkan total aset total aset pada 31 Desember 2017 sebesar Rp 1.513.833.882.712.
Peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan total aset tidak lancar dari Rp 696.602.563.086 pada 31 Desember 2017
menjadi Rp 837.239.929.412 pada 31 Desember 2018.

Pertumbuhan Liabilitas

Pada 31 Desember 2018, Perseroan memiliki total liabilitas sebesar Rp 1.193.147.699.031, meningkat sebesar Rp
63.134.217.516 atau 5,59% dibandingkan total liabilitas total liabilitas pada 31 Desember 2017 sebesar Rp
1.130.013.481.515. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan total liabilitas jangka pendek, dari Rp
828.773.049.316 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 933.084.971.901 pada 31 Desember 2018.

27
Pertumbuhan Ekuitas

Total ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 527.375.993.268 meningkat sebesar Rp
143.555.592.071 atau sebesar 37,40%, dibandingkan total ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2017 sebesar Rp
383.820.401.197, yang peningkatan terutama disebabkan oleh kenaikan penghasilan komprehensif lain, dari Rp
149.202.185.313 pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 235.894.839.081 pada 31 Desember 2018

Pada 31 Desember 2017 Dibandingkan dengan 31 Desember 2016

Pertumbuhan Aset

Pada 31 Desember 2017, Perseroan memiliki total aset sebesar Rp 1.513.833.882.712, meningkat sebesar Rp
372.524.452.415 atau 32,64% dibandingkan total aset pada 31 Desember 2016 sebesar Rp 1.141.309.430.297.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan total aset lancar, dari Rp 547.144.113.284 pada 31 Desember 2016
menjadi Rp 817.231.319.626 pada 31 Desember 2017.

Pertumbuhan Liabilitas

Pada 31 Desember 2017, Perseroan memiliki total liabilitas sebesar Rp 1.130.013.481.515, meningkat sebesar Rp
344.401.293.348 atau 43,83% dibandingkan total liabilitas pada 31 Desember 2016 sebesar Rp 785.612.188.167.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah liabilitas jangka pendek, dari Rp 653.517.254.947 pada 31
Desember 2016 menjadi Rp 828.773.049.316 pada 31 Desember 2017

Pertumbuhan Ekuitas

Total ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 383.820.401.197 meningkat sebesar Rp
28.123.159.067 atau 7,91%, dibandingkan total ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2016 sebesar Rp 355.697.242.130,
peningkatan terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah saldo laba, dari Rp 86.440.012.216 pada 31 Desember 2016
menjadi Rp 119.618.215.884 pada 31 Desember 2017.

31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016
Total Aset Lancar 883.283.762.887 817.231.319.626 546.144.113.284
Total Aset Tidak Lancar 837.239.929.412 696.602.563.086 594.165.317.013
Total Liabilitas Jangka Pendek 933.084.971.901 828.773.049.316 653.517.254.947
Total Liabilitas Jangka Panjang 260.062.727.130 301.240.432.199 132.094.933.220

Pada 31 Desember 2018 Dibandingkan dengan 31 Desember 2017

Pertumbuhan Total Aset Lancar

Pada 31 Desember 2018, Perseroan memiliki total aset lancar sebesar Rp 883.048.137.887, meningkat sebesar Rp
65.816.818.261 atau 8,05% dibandingkan total aset lancar sebesar Rp 817.231.319.626 pada 31 Desember 2017.
Peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan piutang usaha, dari Rp 459.936.934.488 pada 31 Desember 2017 menjadi
Rp 543.978.327.383 pada 31 Desember 2018, serta kenaikan persediaan, dari Rp 262.101.695.150 pada 31 Desember
2017 menjadi Rp 279.864.954.969 pada 31 Desember 2018.

Kenaikan piutang usaha pada 31 Desember 2018 sebesar Rp 84.041.392.895 atau 18,27% jika dibanding 31 Desember
2017 sebagian besar disebabkan karena adanya peningkatan piutang usaha kepada pelanggan terutama PT Unilever
Indonesia, PT Parkland World Indonesia dan PT Purbayasa Putra Perkasa (pihak berelasi).

Kenaikan persediaan pada 31 Desember 2018 sebesar Rp 17.763.259.819 atau 6,78% jika dibanding 31 Desember 2017
sebagian besar disebabkan karena terdapat peningkatan pada jumlah persediaan barang jadi dari Rp 60.163.851.768 pada
31 Desember 2017 menjadi Rp 69.947.508.623 pada 31 Desember 2018. Kenaikan persediaan barang jadi dikarenakan
manajemen memberikan layanan penyimpanan di gudang milik Perseroan, dimana barang dikirim menggunakan sistem just
in time.

28
Pertumbuhan Total Aset Tidak Lancar

Pada 31 Desember 2018, Perseroan memiliki total aset tidak lancar sebesar Rp 837.239.929.412, meningkat sebesar Rp
140.637.366.326 atau 20,19% dibandingkan total aset tidak lancar sebesar Rp 696.602.563.086 pada 31 Desember 2017.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan aset tetap dan taksiran tagihan restitusi pajak.

Aset tetap mengalami peningkatan sebesar Rp 90.498.991.975 atau 13,43%, dari Rp 674.054.466.802 pada 31 Desember
2017 menjadi Rp 764.553.458.777 pada 31 Desember 2018, terutama berasal dari peningkatan nilai tanah dan bangunan
karena revaluasi aset tetap.

Kenaikan taksiran tagihan restitusi pajak pada 31 Desember 2018 sebesar Rp 46.430.090.282 atau 897,04% jika
dibandingkan pada 31 Desember 2017, dikarenakan pada tahun 2018, Perusahaan melakukan restitusi untuk lebih bayar
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp 46.412.601.449.

Pertumbuhan Total Liabilitas Jangka Pendek

Pada 31 Desember 2018, Perseroan memiliki total liabilitas jangka pendek sebesar Rp 933.084.971.901 meningkat sebesar
Rp 104.311.922.585 atau 12,59% dibandingkan dengan total liabilitas jangka pendek sebesar Rp 828.773.049.316 pada 31
Desember 2017. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan utang bank jangka pendek dan utang usaha.

Kenaikan utang bank jangka pendek sebesar Rp 70.180.785.063 atau 16,67%, dari Rp 421.116.305.344 pada 31
Desember 2017 menjadi Rp 491.297.090.407 pada 31 Desember 2018, terutama disebabkan Perseroan melakukan
penarikan atas fasilitas time loan untuk menunjang keperluan modal kerja Perseroan.

Kenaikan utang usaha sebesar Rp 58.664.418.444 atau 23,58%, dari Rp 248.775.010.744 pada 31 Desember 2017
menjadi Rp 307.439.429.188 pada 31 Desember 2018 terutama, disebabkan oleh peningkatan jumlah pembelian dari
pemasok.

Pertumbuhan Total Liabilitas Jangka Panjang

Pada 31 Desember 2018, Perseroan memiliki total liabilitas jangka panjang sebesar Rp 260.062.727.130, menurun sebesar
Rp 41.177.705.069 atau 13,67% dibandingkan total liabilitas jangka panjang sebesar Rp 301.240.432.199 pada 31
Desember 2017. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya utang bank jangka panjang. Utang bank jangka
panjang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun menurun sebesar Rp 39.445.400.330 dari sebelumnya Rp 174.028.833.176
pada 31 Desember 2017 menjadi Rp 134.583.432.846 pada 31 Desember 2018 yang disebabkan oleh pembayaran utang
bank jangka panjang selama tahun 2018.

6. Likuiditas dan Sumber Pendanaan

Likuiditas menggambarkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas keuangan jangka pendeknya. Kebutuhan
likuiditas Perseroan terutama diperlukan untuk modal kerja dan meningkatkan lini usaha Perseroan yang meliputi riset dan
pengembangan produk baru untuk ekspansi Perseroan. Sedangkan, sumber utama likuiditas Perseroan berasal dari
penerimaan kas dari pelanggan.

Perseroan memiliki tingkat likuiditas keuangan yang baik. Hal ini ditunjukan oleh rasio lancar (total aset lancar/total liabilitas
jangka pendek), untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing
sebesar 0,95x, 0,98x, dan 0,84x.

Sumber likuiditas Perseroan dapat diperoleh secara internal maupun eksternal yang berasal dari aktivitas operasi maupun
aktivitas pendanaan. Per 31 Desember 2018, Perseroan memiliki utang bank jangka pendek senilai Rp 491.297.090.417
dan utang usaha senilai Rp 307.439.429.188.

Perseroan tidak memiliki sumber likuiditas material yang belum digunakan.

Perseroan tidak melihat adanya kecenderungan yang diketahui, permintaan, perikatan atau komitmen, kejadian dan/atau
ketidakpastian di luar rencana penawaran umum perdana saham yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau
penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan. Kedepannya, Perseroan akan terus mengandalkan arus kas dari
kegiatan operasi, kas dan setara kas, deposito yang dijaminkan, dan fasilitas kredit bank untuk terus mendanai kegiatan
operasi dan belanja modal Perseroan. Selain itu, diharapkan pertumbuhan laba yang terus meningkat, terkait dengan
rencana ekspansi usaha, juga akan semakin meningkatkan tingkat likuiditas Perseroan.

29
Atas dasar ini, Perseroan berkeyakinan memiliki likuiditas yang cukup untuk mendanai modal kerja dan pembelanjaan
barang modal.

31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016
Kas Bersih yang Digunakan untuk
84.029.811.770 (48.497.859.336) 13.370.314.320
Aktivitas Operasi
Kas Bersih yang Diperoleh dari
(118.961.321.878) (132.140.232.163) (46.392.441.154)
(Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas
40.852.919.091 184.208.443.846 33.631.511.933
Pendanaan

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus kas bersih dari aktivitas operasi terdiri dari penerimaan dari pelanggan, kegiatan operasi lainnya, pembayaran kepada
pemasok, pembayaran kepada karyawan, pembayaran bunga, pembayaran pajak, dan pembayaran beban usaha serta
lainnya.

Rincian kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi adalah sebagai berikut:

31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016
Penerimaan kas dari pelanggan 2.090.404.947.467 1.512.241.477.443 1.315.907.302.206
Pembayaran kas kepada pemasok (1.534.673.330.864) (1.067.702.564.877) (994.201.877.271)
Pembayaran kas kepada karyawan (210.107.089.417) (150.526.201.031) (114.806.152.478)
Pembayaran kas untuk beban usaha dan lainnya (179.809.548.509) (264.457.355.398) (123.893.171.153)
Pembayaran pajak penghasilan badan (19.844.036.243) (28.510.080.961) (16.146.073.394)
Pembayaran biaya keuangan (81.867.010.161) (73.534.278.732) (55.531.541.688)
Penerimaan taksiran tagihan restitusi pajak 7.869.077.787 15.294.050.088 -
Penerimaan pendapatan keuangan 9.441.932 8.250.676 4.817.176
Penerimaan dari kegiatan operasi lainnya 12.047.359.778 8.688.843.456 6.858.404.793
Pembayaran pajak penghasilan terkait surplus revaluasi aset
tetap - - (4.822.393.871)
Kas Neto yang Diperoleh dari (Digunakan) untuk Aktivitas Operasi 84.029.811.770 (48.497.859.336) 13.369.314.320

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Kas bersih yang dari untuk aktivitas investasi terdiri dari perolehan aset tetap, uang muka pembelian aset tetap,
pembayaran utang perolehan aset tetap, dan penjualan aset tetap.

Rincian kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebagai berikut:

31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016
Hasil penjualan aset tetap 293.700.000 446.000.000 -
Perolehan aset tetap (57.575.059.022) (109.063.293.077) (41.876.870.760)
Pembayaran uang muka perolehan aset tetap (51.280.409.066) (16.994.601.907) -
Pembayaran utang perolehan aset tetap (10.399.553.790) (6.528.337.179) (4.514.570.394)
Kas Neto yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (118.961.321.878) (132.140.232.163) (46.391.441.154)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan terdiri dari penerimaan utang bank jangka panjang dan jangka pendek,
penerimaan setoran modal lainnya, pembayaran utang bank jangka panjang, pembayaran utang sewa pembiayaan,
pembayaran utang pembiayaan konsumen, penerimaan wesel bayar jangka menengah, penjualan penyertaan saham dan
pembayaran deviden kas.

30
Rincian kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah sebagai berikut:

31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016
Penerimaan utang bank jangka panjang 44.192.403.831 153.921.613.297 -
Setoran modal lainnya 12.120.000.000 - -
Pembayaran utang bank jangka panjang (77.160.625.591) (56.386.904.608) (54.553.342.040)
Penerimaan utang bank jangka pendek - neto 70.180.785.073 20.774.581.748 2.709.607.631
Pembayaran utang sewa pembiayaan (4.488.264.450) (3.652.150.979) -
Pembayaran utang pembiayaan konsumen (3.991.379.772) (5.448.695.612) (7.274.753.658)
Penerimaan dari wesel bayar jangka menengah - 75.000.000.000 -
Setoran modal saham - - 100.000.000.000
Penjualan penyertaan saham - - 17.750.000.000
Pembayaran dividen kas - - (25.000.000.000)
Kas Neto yang Diperoleh dari Aktivitas 40.852.919.091 184.208.443.846 33.631.511.933
Pendanaan

7. Analisa Rasio Keuangan

Tabel rasio keuangan:

Rasio 2018 2017 2016


Solvabilitas aset (x) 0,69 0,75 0,69
Solvabilitas ekuitas (x) 2,26 2,94 2,21
Marjin laba bersih (%) 2,05 1,99 4,74
Imbal hasil aset (%) 2,60 2,19 5,63
Imbal hasil ekuitas (%) 8,48 8,64 18,5

Solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh liabilitas dengan menggunakan seluruh aset atau ekuitas. Rasio
solvabilitas dapat dihitung dengan dua pendekatan sebagai berikut:

1. Total Liabilitas dibagi Total Ekuitas (Solvabilitas Ekuitas), Rasio Solvabilitas Ekuitas Perseroan pada tanggal-tanggal 31
Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing sebesar 2,26x; 2,94x; dan 2,21x.

Pada 31 Desember 2018, solvabilitas ekuitas Perseroan mengalami penurunan menjadi 2,26x dibanding 2,94x pada 31
Desember 2017, terutama disebabkan oleh kenaikan total ekuitas, dari Rp 383.820.401.197 pada 31 Desember 2017
menjadi Rp 527.375.993.268 pada 31 Desember 2018.

Pada 31 Desember 2017, solvabilitas ekuitas Perseroan mengalami kenaikan menjadi 2,94x dibanding 2,21x pada 31
Desember 2016, terutama disebabkan oleh kenaikan total liabilitas, dari Rp 785.612.188.167 pada 31 Desember 2016
menjadi Rp 1.130.013.481.515 pada 31 Desember 2017.

2. Total Liabilitas dibagi Total Aset (Solvabilitas Aset), Rasio Solvabilitas Aset Perseroan pada tanggal-tanggal 31 Desember
2018, 2017 dan 2016 masing-masing sebesar 0,69x; 0,75x; dan 0,69x.

Pada 31 Desember 2018, solvabilitas aset Perseroan mengalami penurunan menjadi 0,69x dibanding 0,75x pada 31
Desember 2017, terutama disebabkan oleh kenaikan piutang usaha, dari Rp 459.936.934.488 pada 31 Desember 2017
menjadi Rp 543.978.327.383 pada 31 Desember 2018, dan Kenaikan aset tetap, dari Rp 674.054.466.802 pada 31
Desember 2017 menjadi Rp 764.553.458.777 pada 31 Desember 2018.

Pada 31 Desember 2017, solvabilitas aset Perseroan mengalami kenaikan menjadi 0,75x dibanding 0,69x pada 31
Desember 2016, terutama disebabkan oleh kenaikan utang bank dan utang usaha, masing-masing dari Rp
552.018.091.334 dan Rp 165.833.617.796 pada 31 Desember 2016 menjadi masing-masing Rp 670.327.381.771 dan
Rp 248.775.010.744 pada 31 Desember 2017.

Profitabilitas

Profitabilitas antara lain diukur dengan rasio-rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), Imbal Hasil Aset (Return on
Assets) dan Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity). Rasio ini menggambarkan kemampuan Perseroan untuk
mendapatkan keuntungan pada suatu masa tertentu.

31
1. Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin) adalah rasio dari laba bersih terhadap penjualan Perseroan. Marjin Laba Bersih
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah
2,05%, 1,99%, 4,74%.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, marjin laba bersih Perseroan mengalami peningkatan
menjadi 2,05% dibanding 1,99% pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, terutama disebabkan oleh
peningkatan penjualan dan beban usaha yang relatif stabil dibanding tahun sebelumnya.

Pada tahun 2017, marjin laba bersih Perseroan mengalami penurunan menjadi 1,99% dibanding 4,74% pada tahun 2016,
terutama disebabkan oleh peningkatan beban pokok penjualan dan beban usaha, dari masing-masing Rp
1.079.167.570.933 dan Rp 148.578.048.988 pada tahun 2016 menjadi masing-masing Rp 1.296.969.828.113 dan Rp
252.370.861.929 pada tahun 2017.

2. Imbal Hasil Aset (Return on Assets) adalah rasio dari perputaran aset dalam menghasilkan laba. Imbal Hasil Aset
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah
2.60%, 2.19%, 5.63%.

Pada tahun 2018, imbal hasil aset Perseroan mengalami peningkatan menjadi 2,60% dibanding 2,19% pada tahun 2017
terutama disebabkan oleh peningkatan marjin laba bersih, dari 1,99% pada tahun 2017 menjadi 2,05% pada tahun 2018,
dan peningkatan total aset, dari Rp 1.513.833.882.712 pada tahun 2017 menjadi Rp 1.720.523.692.299 pada tahun
2018.

Pada tahun 2017, imbal hasil aset Perseroan mengalami penurunan menjadi 2,19% dibanding 5,63% pada tahun 2016
terutama disebabkan oleh penurunan marjin laba bersih, dari 4,74% pada tahun 2016 menjadi 1,99% pada tahun 2017,
dan peningkatan total aset, dari Rp 1.141.309.430.297 pada tahun 2016 menjadi Rp 1.513.833.882.712 pada tahun
2017.

3. Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity) adalah rasio dari laba bersih terhadap ekuitas. Imbal Hasil Ekuitas Perseroan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah 8,48%,
8,64% dan 18,05%.

Pada tahun 2018, imbal hasil ekuitas Perseroan mengalami penurunan menjadi 8,48% dibanding 8,64% pada periode
yang sama tahun 2017 terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah ekuitas sebesar 37,40%, dari Rp 383.820.401.197
pada tahun 2017 menjadi Rp 527.375.993.268 pada tahun 2018.

Pada tahun 2017, imbal hasil ekuitas Perseroan mengalami penurunan menjadi 8,64% dibanding 18,05% pada periode
yang sama tahun 2016 terutama disebabkan oleh penurunan laba bersih sebesar 48,3% dari Rp 64.207.894.486 pada
tahun 2016 menjadi Rp 33.178.203.668 pada tahun 2017.

8. Kewajiban Kontinjensi dan Perjanjian Off-balance Sheet

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki perjanjian off-balance sheet maupun kewajiban kontinjensi

9. Operasi Per Segmen

Informasi segmen di bawah ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen Perseroan untuk
mengevaluasi kinerja setiap segmen usaha dan di dalam mengalokasikan sumber daya. Tidak terdapat segmen geografis
karena saat ini kegiatan bisnis Perseroan berada di satu wilayah. Segmen operasi yang signifikan yang diidentifikasi adalah
Carton Box. Offset, Pre-print dan Rigid Box yang merupakan sumber utama penjualan Perseroan.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018:


(dalam Rupiah)
Keterangan Carton Box Offset Pre-Print Rigid Box Jumlah
Penjualan 1.195.379.268.560 432.940.219.003 393.146.720.795 157.231.742.429 2.178.697.950.787
Hasil segmen 221.435.657.906 72.639.136.733 65.962.544.376 26.380.496.742 386.417.835.757
Aset Segmen 562.510.232.886 227.873.320.668 195.780.084.245 124.668.659.389 1.110.832.297.189
Liabilitas
Segmen 152.831.486.482 115.054.767.489 65.346.093.598 247.809.275 333.480.156.843

32
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017:
(dalam Rupiah)
Keterangan Carton Box Offset Pre-Print Rigid Box Jumlah
Penjualan 1.079.308.571.955 478.811.762.736 69.354.449.596 39.104.180.751 1.666.578.965.038
Hasil segmen 239.365.981.525 106.189.509.220 15.381.232.330 8.672.413.850 369.609.136.925
Aset Segmen 479.192.568.274 234.516.601.762 174.561.700.982 101.185.516.133 989.456.387.151
Liabilitas
Segmen 170.863.251.125 97.036.163.075 8.318.406.425 4.690.174.463 280.907.995.088

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016:


(dalam Rupiah)
Keterangan Carton Box Offset Pre-Print Rigid Box Jumlah
Penjualan 869.153.545.350 485.331.869.296 - - 1.354.485.414.646
Hasil segmen 176.667.446.820 98.650.396.893 - - 275.317.843.713
Aset Segmen 409.432.418.092 276.404.016.742 - - 685.836.434.834
Liabilitas Segmen 84.517.127.314 35.117.332.881 - - 119.634.460.195

10. Transaksi yang Tidak Normal atau Jarang Terjadi

Tidak terdapat kejadian yang sifatnya luar biasa yang terjadi sehubungan dengan kegiatan usaha yang dilakukan oleh
Perseroan yang mana berpotensi untuk dapat berulang lagi di masa yang akan datang.

11. Dampak Perubahan Harga terhadap Penjualan

Tidak ada dampak yang material dari perubahan harga terhadap penjualan Perseroan serta laba operasi Perseroan selama
3 (tiga) tahun terakhir atau selama Perseroan menjalankan usahanya, serta tidak ada dampak yang material dari inflasi dan
perubahan kurs valuta asing.

12. Perubahan Kebijakan Akuntansi

Berikut ini adalah perubahan standar akuntansi keuangan yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Institut Akuntan Indonesia yang berlaku efektif untuk 3 (tiga) tahun buku terakhir:
Periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016:

- Amendemen PSAK 4 (2015), “Laporan Keuangan Tersendiri” tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri;
- Amandemen PSAK 15 (2015), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi;
- Amandemen PSAK 16 (2015), “Aset Tetap” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi;
- Amandemen PSAK 19 (2015), “Aset Takberwujud” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan
dan Amortisasi;
- Amandemen PSAK 24 (2015), “Imbalan Kerja” tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja;
- Amandemen PSAK 65 (2015), “Laporan Keuangan Konsolidasian” tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi;
- Amandemen PSAK 66 (2015), “Pengaturan Bersama” tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi
Bersama;
- Amandemen PSAK 67 (2015), “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi;
- ISAK 30 , “Pungutan”;
- PSAK 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi”;
- PSAK 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”;
- PSAK 13 (Penyesuaian 2015), “Properti Investasi”;
- PSAK 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap”;
- PSAK 19 (Penyesuaian 2015), “Aset Takberwujud”;
- PSAK 22 (Penyesuaian 2015), “Kombinasi Bisnis”;
- PSAK 25 (Penyesuaian 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”;
- PSAK 53 (Penyesuaian 2015), “Pembayaran Berbasis Saham”;
- PSAK 68 (Penyesuaian 2015), “Pengukuran Nilai Wajar”;
- PSAK 70, “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”.

33
Periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017:
Amandemen PSAK (2015), “Penyajian Laporan Keuangan” tentang Prakarsa Pengungkapan;
- PSAK 3 (Penyesuaian 2016), “Laporan Keuangan Interim”;
- PSAK 24 (Penyesuaian 2016), “Imbalan Kerja”;
- PSAK 58 (Penyesuaian 2016), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”;
- PSAK 60 (Penyesuaian 2016), “Instrumen Keuangan - Pengungkapan”;
- ISAK 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”;
- ISAK 32, “Definisi dan Hirarki Standar Akuntansi Keuangan”.

Periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018:


Amandemen PSAK 2 (2016), “Laporan Arus Kas” tentang Prakarsa Pengungkapan;
- PSAK 15 (Penyesuaian 2015), “ Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”;
- Amandemen PSAK 46 (2016), “Pajak Penghasilan” tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang
Belum Direalisasi;
- PSAK 67 (Penyesuaian 2017), “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.

Penerapan PSAK tersebut di atas tidak menimbulkan perubahan yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan
pengungkapan dalam laporan keuangan maupun kinerja keuangan dari Perseroan.

13. Manajemen Risiko Keuangan


Risiko Kredit
Risiko kredit yang dihadapi Perseroan terutama berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi
risiko ini, Perseroan menerapkan kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya ditujukan kepada pelanggan yang
dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Perseroan menetapkan kebijakan bahwa semua
pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, saldo
piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih.

Perseroan juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank. Untuk mengatasi risiko ini, Perseroan
memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank yang mempunyai reputasi yang baik dan memiliki
peringkat kredit yang tinggi.

Risiko Tingkat Suku Bunga


Eksposur Perseroan terhadap risiko perubahan tingkat suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank jangka
pendek dan jangka panjang, utang sewa pembiayaan, utang pembiayaan konsumen dan wesel bayar menengah. Fluktuasi
tingkat suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo utang Perseroan yang dikenakan tingkat
suku bunga mengambang.

Untuk pinjaman bank, Perseroan berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunga dengan cara mendapatkan struktur
pinjaman dengan tingkat suku bunga kompetitif. Untuk utang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen, Perseroan
mengelola risiko tingkat suku bunga dengan mengalihkannya kepada para pelanggan. Perusahaan melakukan pengawasan
terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perseroan.

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing


Perseroan mengelola risiko nilai tukar mata uang asing dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata
uang asing secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko nilai tukar mata
uang asing.

Risiko Likuiditas
Perseroan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat membiayai pengeluaran modalnya dan membayar kewajiban yang
jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan ketersediaan pendanaan.

Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk
memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran kewajiban yang jatuh tempo Secara umum,
kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.

34
VI. FAKTOR RISIKO
Risiko yang disajikan berikut ini telah disusun berdasarkan bobot risiko yang akan memiliki dampak paling besar hingga
dampak paling kecil bagi Perseroan.

Sama halnya dengan bidang usaha lainnya, dalam menjalankan usahanya Perseroan juga tidak terlepas dari risiko-risiko
baik secara mikro maupun makro yang mungkin dapat mempengaruhi hasil usaha dan laba Perseroan apabila tidak
diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Risiko yang akan diungkapkan dalam uraian berikut merupakan
risiko usaha yang bersifat material baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi hasil usaha dan
kondisi keuangan Perseroan.

A. RISIKO UTAMA

Risiko Tidak Diperpanjangnya Kontrak Pelanggan Besar

Dalam beberapa kontrak atau perjanjian, Perseroan melakukan kontrak dengan sebagian besar pelanggan dengan jangka
waktu berkisar antara 1 (satu) hingga 5 (lima) tahun. Ketidakmampuan Perseroan untuk memperpanjang atau
memperbaharui kontrak dengan para pelanggan utama atau pelanggan besar dapat membawa dampak negatif terhadap
usaha, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek usaha Perseroan.

B. RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG YANG
DAPAT MEMPENGARUHI HASIL USAHA DAN KONDISI KEUANGAN PERSEROAN

1. Risiko Pemasok Bahan Baku

Untuk menghasilkan produk dibutuhkan bahan baku berupa kertas dan bahan pembantu lainnya. Terganggunya pasokan
bahan baku akan mengganggu proses produksi dan berdampak terhadap pendapatan Perseroan.

Saat ini Perseroan memiliki lebih dari 10 (sepuluh) pemasok utama (pabrik kertas), dimana hal ini mengurangi risiko supply
ke Perseroan. Perseroan juga telah melakukan impor bahan baku, namun hal ini dilakukan Perseroan hanya pada saat
harga bahan baku (kertas) di dalam negeri sangat tinggi dan pola impor ini hanya dilakukan untuk dapat menekan harga
supply kertas lokal agar turun.

2. Risiko Pemogokan Tenaga Kerja

Saat ini Perseroan mempekerjakan sekitar 1296 (seribu dua ratus sembilan puluh enam) tenaga kerja (pegawai tetap dan
pegawai lepas). Perseroan selama ini selalu memenuhi kewajiban yang ditetapkan oleh Pemerintah seperti Upah Minimum
Regional (UMR). Bila pemogokan tenaga kerja terjadi dapat menyebabkan tergantungnya proses produksi sehingga
mengurangi pendapatan Perseroan.

Saat ini Perseroan telah memiliki Serikat Pekerja dimana aspirasi dari tenaga kerja dapat disampaikan kepada manajemen
secara formal. Hal ini dapat menghindari adanya pemogokan tenaga kerja yang notabene akan merugikan Perseroan.

3. Risiko Persaingan Usaha

Persaingan yang dihadapi Perseroan adalah perusahaan-perusahaan sejenis yang memiliki fasilitas produksi yang lebih
besar dan modern. Persaingan yang ketat dan ketidakmampuan dalam mengantisipasi risiko ini dapat berdampak pada
penurunan penjualan Perseroan.

Perseroan selama kurun tiga tahun terakhir telah melakukan ekspansi usaha dengan memperbesar kapasitas produksi dan
modernisasi mesin. Selain itu, Perseroan dalam proyeksi ke depan akan melakukan ekspansi lebih besar untuk menaikan
kapasitas produksi dan modernisasi mesin sehingga menjadikan Perseroan lebih kompetitif dan menjadi salah satu
pimpinan di industri kemasan karton bergelombang dan percetakan offset.

4. Risiko Terjadinya Kerusakan Pada Mesin Utama Yang Digunakan Dalam Memproduksi Hasil Cetakan

Perseroan saat ini memiliki berbagai mesin utama yang dipergunakan untuk melakukan percetakan sebagaimana dijelaskan
dalam proses produksi percetakan offset dan corrugated. Proses produksi percetakan ini dilakukan melalui serangkaian
proses dengan mempergunakan beberapa mesin tersebut. Apabila terdapat kerusakan pada salah satu mesin tersebut

35
maka hal ini dapat memperlambat atau bahkan menghentikan proses produksi. Perseroan dan hal ini dapat berdampak
negatif dan material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja usaha dan prospek usaha Perseroan.

5. Risiko Teknologi

Tertinggalnya teknologi mesin-mesin dalam industri yang membuat daya saing melemah dan berdampak terhadap
penjualan dengan menurunnya penjualan akan mempengaruhi pendapatan Perseroan.

Perseroan dalam kurun waktu 3 tahun kebelakang telah melakukan pengkinian teknologi mesin-mesin produksi dan sampai
dengan proyeksi lima tahun kedepan, sehingga Perseroan memiliki kapasitas produksi yang meningkat dan memiliki daya
saing yang cukup kuat di pasar. Perseroan setiap tahun juga mengikuti exhibition yang diadakan di luar negeri berkaitan
dengan mesin-mesin penunjang Perseroan.

6. Risiko Kehilangan Karyawan Kunci

Kesuksesan Perseroan bergantung pada komitmen yang berkelanjutan dari manajemen kunci dan tenaga teknis serta
kemampuan Perseroan dalam memotivasi dan mempertahankan pegawai yang berkualitas. Faktor eksternal seperti tingkat
pengangguran, perubahan demografi, upah minimum dan peraturan ketenagakerjaan lain terkait jam kerja minimum dan
pemutusan hubungan kerja, dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk memenuhi kebutuhan dan pengendalian
biaya tenaga kerja. Apabila Perseroan tidak dapat menarik dan mempertahankan pegawai yang berkualitas, maka hal ini
dapat mempengaruhi fokus bisnis Perseroan sehingga terdapat kemungkinan bahwa Perseroan tidak bisa mengidentifikasi
serta memanfaatkan peluang yang potensial, seperti memperluas jaringan pemasaran. Apabila Perseroan tidak mampu
mempertahankan kecukupan jumlah karyawan yang sesuai dengan kapasitas produksi yang dimiliki Perseroan saat ini,
atau Perseroan tidak merekrut tambahan karyawan untuk memenuhi rencana ekspansi, maka kegiatan usaha, kondisi
keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan dapat terpengaruh dan Perseroan mungkin tidak dapat berhasil
menerapkan strategi ekspansi.

C. RISIKO UMUM

1. Risiko Gugatan Hukum

Perseroan merupakan perusahaan yang dalam kegiatan sehari-hari banyak berhubungan dengan berbagai pihak maka
akan memiliki potensi gugatan hukum baik dari pihak ketiga, afiliasi, Pemerintah, dan karyawan sendiri. Dampak yang akan
terjadi terhadap Perseroan adalah terhentinya proses produksi dan kegiatan usaha yang akhirnya akan mengurangi
pendapatan Perseroan.

Perseroan saat ini telah menunjuk konsultan hukum untuk menangani masalah hukum yang dihadapi oleh Perseroan.

2. Risiko Kebakaran

Produk barang jadi yang dihasilkan Perseroan beserta bahan bakunya termasuk dalam kategori benda yang mudah
terbakar. Sehingga jika terjadi kebakaran di Perseroan akan menyebabkan hilangnya pendapatan Perseroan.

Perseroan telah memiliki sistem APAR yang selalu di review setiap tahun dengan bantuan dan pelatihan dari dinas
kebakaran, selain itu semua aset Perseroan sudah di cover oleh asuransi.

3. Risiko Kurs Mata Uang Asing

Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing terutama dollar Amerika Serikat akan mempengaruhi harga
pembelian bahan baku. Dengan naiknya harga bahan baku maka biaya akan naik dan mempengaruhi laba bersih
Perseroan.

Bahan baku utama Perseroan yaitu kertas industri, sesuai dengan karakter kertas di Indonesia, bahwa bahan baku kertas
industri di Indonesia adalah menggunakan daur ulang (Recycling) sehingga risiko Perseroan terhadap gejolak nilai tukar
rupiah terhadap US dollar tidak terlalu besar. Pada umumnya di dalam industri pengemasan bahwa peningkatan harga
dapat langsung di teruskan ke pelanggan Perseroan, sehingga risiko peningkatan harga akan lebih dapat di mitigasi sejak
dini.

36
4. Risiko Politik Dan Ekonomi

Ketidakstabilan politik dan ekonomi dapat menimbulkan kerawanan sosial terutama yang terjadi disekitar Perseroan,
sehingga kerawanan sosial tersebut dapat mengganggu proses produksi Perseroan dan dapat pula mengganggu jalur
distribusi Perseroan bila terjadi kerawanan sosial di daerah pemasaran Perseroan. Terganggunya jalur distribusi
mempengaruhi pendapatan Perseroan.

5. Risiko Kebijakan Permerintah

Kegagalan dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah dan otoritas moneter dapat mempengaruhi kegiatan dan kinerja
Perseroan.

6. Risiko Investasi atau Aksi Korporasi

Risiko investasi atau aksi korporasi merupakan risiko yang dapat timbul akibat aksi korporasi yang dilakukan atau akan
dilakukan oleh Perseroan yang dapat berdampak langsung terhadap investor dan pemegang saham. Keputusan investasi
atau ekspansi usaha yang kurang tepat dapat memiliki dampak yang negatif terhadap kinerja Perseroan sehingga dapat
mempengaruhi penilaian investor terhadap Perseroan.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MENGENAI RISIKO YANG MATERIAL DALAM
MENJALANKAN KEGIATAN USAHANYA

37
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN
Tidak terdapat kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha
Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 13 Mei 2019 atas laporan keuangan
Perseroan tanggal 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara dan ditandatangani oleh Riani sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian
dan tambahan paragraf hal-hal lain mengenai (a) laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, yang disajikan sebagai angka-angka komparatif terhadap laporan keuangan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, diaudit oleh auditor independen lain, (b) laporan keuangan diterbitkan
dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana
Perseroan, serta tidak ditujukan, dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain, dan (c) penerbitan kembali
laporan keuangan Perseroan.

38
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA
KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA
1. Riwayat Singkat Perseroan

Perseroan didirikan di Kabupaten Tangerang dengan nama PT Satyamitra Kemas Lestari berdasarkan Akta Pendirian No.
12 tanggal 26 Juli 2001 yang dibuat di hadapan Juniaty Tedjaputra, SH, MKn Notaris di Tangerang, yang telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No.C-09833.HT.01.01.th.2001 tanggal 03 Oktober 2001 dan telah didaftarkan pada Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3
Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 300617402163 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota
Tangerang No. 0208/BH-3006/VII/2004 tanggal 23 Juli 2004, serta diumumkan dalam BNRI No. 62 tanggal 5 Agustus
2005, Tambahan No. 8269. Status perusahaan mengalami perubahan dari perusahaan perseroan terbatas biasa menjadi
perusahaan perseroan terbatas dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan akta Notaris No. 14
tanggal 12 April 2005, dibuat oleh Julijanti Sundjaja, SH, MKn., Notaris di Tangerang, dan telah mendapat pengesahan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-16308HT.01.04.TH.2005 tanggal 14 Juni 2005. Anggaran Dasar Perseroan
telah diubah untuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 120 tanggal 2008, dibuat di hadapan
DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah ditegaskan dengan Akta Perubahan Nomor
137 tanggal 30 Oktober 2009, dibuat di hadapan DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang
persetujuan perubahan anggaran dasarnya telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
dengan Keputusan Nomor AHU-59237.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 3 Desember 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan Nomor AHU-0080931.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 3 Desember 2009.

Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Nomor 12 tanggal 26 Juli 2001, struktur permodalan dan susunan Pemegang
Saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp500.000,00 per Saham


Pemegang Saham
Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %
Modal Dasar 20.000 10.000.000.000
Conny Budiman 1.000 500.000.000 20,00
Jotje Wantah 875 437.500.000 17,50
PT Rindonata Mandiri 875 437.500.000 17,50
Ang Kinardo 1.000 500.000.000 20,00
Kihary Angdias 750 375.000.000 15,00
Yunardi Angdias 500 250.000.000 10,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 5.000 2.500.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 15.000 7.500.000.000

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta Nomor 41 tanggal 16 April 2019,
maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang:
• Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton;
• Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya.

Selanjutnya sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Ayat (2) Anggaran Dasar, untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di
atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
A. Kegiatan usaha utama Perseroan, yaitu:
a. usaha pembuatan segala macam kemasan dan kotak dari kertas/karton yang digunakan untuk
pembungkus/pengepakan, termasuk juga pembuatan kotak untuk rokok dan barang lainnya. Misalnya kemasan
dan kotak dari kertas dan papan kertas bergelombang, kemasan dan kotak papan kertas yang dapat dilipat,
kemasan dan kotak dari papan padat, kemasan dan kotak lain dari kertas dan papan kertas, sak dan kantong
kertas dan kotak file kantor dan barang sejenisnya.
b. usaha pembuatan barang dari kertas dan papan kertas atau karton yang belum tercakup dalam sub golongan lain,
seperti industri kertas tulis dan kertas cetak siap pakai, industri kertas print out komputer siap pakai, industri kertas
kopi siap pakai, industri kertas tempel atau berperekat siap pakai, industri buku register, buku akuntansi, binder,
album dan alat-alat tulis baik yang bersifat komersial atau untuk pendidikan sejenisnya, industry kotak, kantong,
dompet dan buku catatan yang mengandung susunan kertas, industri wallpaper (kertas dinding) dan jenis pelapis
dinding lainnya, termasuk wallpaper berlapis vinyl dan tekstil, industri label, industri kertas filter dan papan kertas
filter, industri gulungan kertas dan papan kertas, gelendong kertas dan papan kertas dan sebagainya, industri
tempat telur dan barang lainnya yang dibuat dari cetakan bubur kertas dan sebagainya, dan industri kertas kreasi

39
baru. Termasuk di sini pengerjaan kertas dan karton dengan segala cara, seperti coating, glazing, gumming,
laminating, pembuatan kertas karbon dan kertas stensil sheet dalam bentuk potongan siap dijual ke konsumen.
Termasuk juga pembuatan alat tulis kantor (stationeries) yang tidak dicetak, seperti amplop, kertas surat, kertas
pembersih, dinnerware dari kertas dan sejenisnya. Pembuatan alat tulis kantor dan kartu yang dicetak
dimasukkan dalam kelompok 58110.
B. Kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama, yaitu:
a. melakukan kegiatan penyimpanan barang sementara sebelum barang tersebut dikirim ke tujuan akhir, dengan
tujuan komersial.
b. usaha pengiriman dan pengepakan barang dalam volume besar lainnya, selain yang tercakup dalam kelompok
52291 sampai dengan 52294, seperti jasa kapal pengangkut benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam.
Jasa pengepakan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan
pengangkutan dimasukkan dalam Jasa Pengepakan (82920).

Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, Perseroan melakukan perubahan Anggaran Dasar
terakhir kali dengan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 41 tanggal 16 April 2019 dibuat di
hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta yang menyetujui: perubahan anggaran dasar, pengeluaran saham dalam
simpanan Perseroan, pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan tindakan sehubungan dengan
Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO), perubahan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, dan
pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana tersebut
sebagaimana dinyatakan dalam akta. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
dalam Surat Keputusan No.AHU-0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemberitahuan perubahan
anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-
AH.01.03-0208993 tanggal 16 April 2019, perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem
Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan No. AHU-0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019.

Perseroan berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten. Perseroan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 2001.
Dalam menjalankan kegiatan dan aktivitas usaha di bidang perindustrian, Perseroan telah memiliki izin dari Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yaitu Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi Banten No.
03/36/IU/II/PMDN/Industri/2011 tentang Izin Usaha tanggal 18 Februari 2011, diberikan kepada Perseroan beralamat di
Kawasan Industri Benua Permai Lestari Kav. L, Jalan Raya Serang Km. 25, Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa,
Kabupaten Tangerang, tidak terdapat jangka waktu, dan telah memperoleh Izin Usaha Industri yang diterbitkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia c.q. Lembaga Pengelola dan Penyelenggara Online Single Submission (“OSS”) pada
tanggal 16 Oktober 2018 dengan Nomor Induk Berusaha 8120215061363.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan merupakan salah satu perusahaan penyedia kemasan karton yang
terintegrasi dan logistik dengan solusi kemasan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam
perkembangannya, Perseroan juga melebarkan lini usahanya dengan menambah layanan-layanan baru penyewaan truk,
logistik untuk pengangkutan untuk memberikan solusi manajemen transportasi terbaik kepada pelanggannya, sehingga
pelanggan dapat berkonsentrasi pada bisnis inti.

Perseroan memproduksi karton gelombang (Corrugated Carton Box) dan kemasan offset untuk berbagai industri di bidang
makanan minuman, elektronik, telekomunikasi, sepatu dan lain sebagainya yang memerlukan kotak kemasan untuk
memasarkan produk-produknya. Dalam melakukan proses produksi kemasan, setiap pemesanan mempunyai karakteristik
yang berbeda-beda, baik dari sisi desain dan bahan baku yang diperlukan.

2. Perizinan
Dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan telah memperoleh izin-izin dan persetujuan yang diperlukan dari
instansi-instansi pemerintah yang berwenang, sebagaimana diwajibkan menurut ketentuan peraturan perundangan yang
berlaku, antara lain adalah sebagai berikut:
No. Izin Keterangan
1 Nomor Pokok Wajib Pajak No. 02.093.167.1-415.000
2 Surat Keterangan Terdaftar No. PEM-347/WPJ.08/KP.0703/2008
3 Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak No. PEM-606/WPJ.08/KP.0703/2008
4 Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 503/685/X/PU/2018
5 Nomor Induk Berusaha (NIB) No. 8120215061363
6 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) SIUP-Besar Nomor: 0051/PB/VII/2004
7 Izin Lingkungan diberikan dengan sistem yang terintegrasi secara elektronik lewat
Lembaga Online Submission System (OSS), dengan mengacu
pada NIB Perseroan

40
3. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan

Perkembangan riwayat permodalan dan kepemilikan saham Perseroan 3 (tiga) tahun terhitung sejak 2016 sampai dengan
tanggal diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai berikut:

Tahun 2016

Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham Perseroan No. 122 tertanggal 29 November 2016, dibuat di
hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan Keputusan No. AHU-0025211.AH.01.02 Tahun 2016 tertanggal
27 Desember 2016, Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0112324 tertanggal
27 Desember 2016, Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Perseroan No. AHU-AH.01.03-0112325
tertanggal 27 Desember 2016, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0155533.AH.01.11.Tahun 2016
tanggal 27 Desember 2016.

Akta ini di antaranya menyetujui sebagai berikut:


• Pengalihan saham dalam Perseroan sebagai berikut:
a. 5.850 (lima ribu delapan ratus lima puluh) saham dari Ang Kinardo kepada PT Satyamitra Investindo Pratama;
b. 150 (seratus lima puluh) saham dari Ang Kinardo kepada PT Kawan Inti Cemerlang;
c. 5.850 (lima ribu delapan ratus lima puluh) saham dari Conny Budiman kepada PT Satyamitra Investindo
Pratama;
d. 150 (seratus lima puluh) saham dari Conny Budiman kepada PT Kawan Inti Cemerlang;
e. 5.250 (lima ribu dua ratus lima puluh) saham dari Jotje Wantah kepada PT Satyamitra Investindo Pratama;
f. 5.250 (lima ribu dua ratus lima puluh) saham dari PT Rindonata Mandiri kepada PT Satyamitra Investindo
Pratama;
g. 4.500 (empat ribu lima ratus) saham dari Kihary Angdias kepada PT Satyamitra Investindo Pratama;
h. 3.000 (tiga ribu) saham dari Yunardi Angdias kepada PT Satyamitra Investindo Pratama.
• Pemecahan nilai nominal saham dalam Perseroan yaitu 1:5 (satu banding lima), dengan demikian 1 (satu) saham
menjadi 5 (lima) saham.
• Perubahan modal dasar Perseroan dari semula sebesar Rp42.500.000.000 (empat puluh dua miliar lima ratus juta
rupiah), terbagi atas 85.000 (delapan puluh lima ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp500.000,00
(lima ratus ribu rupiah), menjadi sebesar Rp400.000.000.000,00 (empat ratus miliar rupiah), terdiri atas 4.000.000
(empat juta) saham yang masing-masing bernilai Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah). Serta perubahan modal
ditempatkan dan disetor Perseroan dari semula sebesar Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah), terbagi atas
30.000 (tiga puluh ribu) saham masing-masing saham bernilai nominal Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah),
menjadi sebesar Rp115.000.000.000,00 (seratus lima belas miliar rupiah), terdiri atas 1.150.000 (satu juta seratus
lima puluh ribu) saham yang masing-masing bernilai Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah).

Selanjutnya, struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100.000,00 per Saham


Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham Nilai Jumlah Saham (Rp) %
Modal Dasar – Rp400.000.000.000,00 4.000.000 400.000.000.000,00 100,00
Pemegang Saham:
• PT Satyamitra Investindo Pratama 1.138.500 113.850.000.000,00 99,00
• PT Kawan Inti Cemerlang 11.500 1.150.000.000,00 1,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 1.150.000 115.000.000.000,00 100,00
Saham dalam Portepel 2.850.000 285.000.000.000,00

Tahun 2017

Tidak ada perubahan struktur permodalan dan susunan pemegang saham dalam Perseroan.

Tahun 2018

Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 171 tanggal 27 Desember 2018, dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H.,
M.Kn., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem

41
Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0051123 tanggal 25 Januari 2019 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0013366.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 25 Januari 2019.

Akta ini menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari semula sebesar Rp115.000.000.000,00
(seratus lima belas miliar rupiah), terdiri atas 1.150.000 (satu juta seratus lima puluh ribu) saham, menjadi sebesar
Rp150.000.000.000,00 (seratus lima puluh miliar rupiah) yang terdiri dari 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu) saham, yang
diperoleh berdasarkan:

• Setoran modal, yaitu:


(1) PT Satyamitra Investindo Pratama, sebanyak 120.000 (seratus dua puluh ribu) saham atau sebesar
Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar rupiah);
(2) PT Kawan Inti Cemerlang, sebanyak 1.200 (seribu dua ratus) saham atau sebesar Rp120.000.000,00 (seratus
dua puluh juta rupiah).
• Saldo laba tahun 2017 yang akan disetor ke modal, yaitu:
(1) PT Satyamitra Investindo Pratama, sebanyak 226.512 (dua ratus dua puluh enam ribu lima ratus dua belas)
saham atau sebesar Rp22.651.200.000,00 (dua puluh dua miliar enam ratus lima puluh satu juta dua ratus ribu
rupiah);
(2) PT Kawan Inti Cemerlang, sebanyak 2.288 (dua ribu dua ratus delapan puluh delapan) saham atau sebesar
Rp228.800.000,00 (dua ratus dua puluh delapan juta delapan ratus ribu rupiah).

Selanjutnya, struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100.000,00 per Saham


Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham Nilai Jumlah Saham (Rp) %
Modal Dasar – Rp400.000.000.000,00 4.000.000 400.000.000.000,00 100,00
Pemegang Saham:
• PT Satyamitra Investindo Pratama 1.485.012 148.501.200.000,00 99,00
• PT Kawan Inti Cemerlang 14.988 1.498.800.000,00 1,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 1.500.000 150.000.000.000,00 100,00
Saham dalam Portepel 2.500.000 250.000.000.000,00

Tahun 2019

Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 16 April 2019, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta,
akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. AHU-
0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan
dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208993 tanggal 16 April 2019,
perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor
AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-
0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019.

Akta ini di antaranya menyetujui sebagai berikut:


a. Perubahan nilai nominal setiap saham dari semula Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) menjadi Rp100,00 (seratus
rupiah) setiap saham.
b. Peningkatan modal dasar Perseroan yang semula berjumlah Rp400.000.000.000,00 (empat ratus miliar rupiah) yang
terbagi atas 4.000.000 (empat juta) saham, masing masing bernilai Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) menjadi
Rp1.100.000.000.000,00 (satu triliun seratus miliar rupiah) yang terbagi atas 11.000.000.000 (sebelas miliar) saham,
masing-masing saham bernilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah).
c. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari sebesar Rp150.000.000.000,00 (seratus lima puluh miliar
rupiah) yang terbagi atas 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal
Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) menjadi sebesar Rp275.000.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh lima miliar rupiah)
terbagi atas 2.750.000.000 (dua miliar tujuh ratus lima puluh juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal
Rp100,00 (seratus rupiah).

42
Peningkatan modal disetor sebesar Rp125.000.000.000,00 (seratus dua puluh lima miliar rupiah) yaitu Kapitalisasi Saldo
Laba berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi
& Tamara sesuai surat Nomor 00272/2.0853/AU.1/4.0264-1/1/IV/2019 tanggal 12 April 2019 yang telah disahkan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2018, yang dibagikan secara profesional sesuai
dengan persentase kepemilikan saham masing-masing pemegang saham, dengan pembagian sebagai berikut:

a. PT Satyamitra Investindo Pratama, sejumlah 1.237.488.000 (satu miliar dua ratus tiga puluh tujuh juta empat ratus
delapan puluh delapan ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah) atau dengan
nilai nominal seluruhnya Rp123.748.800.000,00 (seratus dua puluh tiga miliar tujuh ratus empat puluh delapan juta
delapan ratus ribu rupiah);
b. PT Kawan Inti Cemerlang, sejumlah 12.512.000 (dua belas juta lima ratus dua belas ribu) saham, masing-masing
saham bernilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya Rp1.251.200.000,00 (satu
miliar dua ratus lima puluh satu juta dua ratus ribu rupiah).

Selanjutnya, struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,00 per Saham


Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham Nilai Jumlah Saham (Rp) %
Modal Dasar – Rp1.100.000.000.000,00 11.000.000.000 1.100.000.000.000,00 100,00
Pemegang Saham:
• PT Satyamitra Investindo Pratama 2.722.500.000 272.250.000.000,00 99,00
• PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000,00 1,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 2.750.000.000 275.000.000.000,00 100,00
Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000,00

4. Kepengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 16 April 2019, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H.,
Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat
keputusan No. AHU-0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya
telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208993 tanggal
16 April 2019, perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan
Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-
0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, susunan kepengurusan Perseroan pada tanggal Prospektus ini
diterbitkan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Rachman Sastra
Komisaris : Kihary Angdias
Komisaris Independen : Bambang Suryana

Direksi
Direktur Utama : Ang Kinardo
Direktur : Tan Franco Agung
Direktur : Herryanto Setiono Hidayat
Direktur : Hanafi Budiman

Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut dilakukan berdasarkan ketentuan Anggaran
Dasar Perseroan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik.

Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Komisaris dan Direksi Perseroan.

43
Komisaris:

Rachman Sastra, Komisaris Utama

Warga Negara Indonesia, 77 tahun. Meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari
Universitas Baperki pada tahun 1962. Memiliki pengalaman karir sebagai
Komisaris PT Bangun Indo Tiga (1967-saat ini), Komisaris PT Indotigatama
(1982- saat ini), Komisaris PT Rinnai Indonesia (1988-saat ini), Komisaris
PT Tri Telaga Teguh (1989-saat ini), Komisaris PT Hijau Teduh Asri (1990-
saat ini), Komisaris PT Mega Indotex (1991- saat ini), Komisaris PT Tripacific
Electrindo (1991- saat ini), Komisaris PT Sari Delta Mega Indah (1992- saat
ini), Komisaris PT Sekawan Arsitek Kreatif (1993- saat ini), Komisaris
PT Daindo Finance (1995- saat ini), Komisaris PT Tirta Intimizu Nusantara
(1996- saat ini). Dalam Perseroan memegang jabatan sebagai Komisaris
Utama sejak tahun 2001 hingga saat ini.

Kihary Angdias, Komisaris

Warga Negara Indonesia, 66 tahun. Menyelesaikan pendidikan dari SMA


Katolik Cendrawasih pada tahun 1973. Memiliki pengalaman karir di FA. Asia
Raya Trd. Sebagai karyawan (1973-1977), memulai usaha home industri
kantongan plastik (1977-1980), mendirikan PD Sari Indah Packaging Indutsri
yang bergerak di bidang industri plastic dan cetak etiket plastik (1980),
mendirikan pabrik corrugated karton box PD. Sari Indah packaging Industri,
sebagai Direktur Utama PT Sari Makassar Indah yang bergerak di bidang
property (1996- saat ini), sebagai Direktur Utama PT Sari Indah Packaging
Industri (2006- saat ini), sebagai Komisaris PT Mutiara Property, Makassar
(2012- saat ini). Dalam Perseroan memegang jabatan sebagai Komisaris
sejak tahun 2004 hingga saat ini.

Bambang Suryana, Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, 57 tahun. Meraih gelar Sarjana Hukum dari


Universitas Indonesia pada tahun 1989. Memiliki pengalaman karir di PT
Bank Prima Ekspress sebagai Assistant Legal Manager (1987-1990),
sebagai Legal Manager di Napan Group (1990-1991), sebagai Vice President
Legal di Sinarmas Group Agribusiness Division (1991- saat ini). Memegang
jabatan sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2018 hingga
saat ini.

44
Direktur :

Ang Kinardo, Direktur Utama

Warga Negara Indonesia, 59 tahun. Meraih gelar Bachelor of Science dalam


bidang International Finance dari University of Southern California USA pada
tahun 1983. Memiliki pegalaman karir di PT Sulawesi Agung Jaya, Surabaya
sebagai Direktur (1983 -1990), sebagai Direktur Utama di PT Pancamitra
Packindo (1990 – saat ini). Memegang jabatan sebagai Direktur Utama
Perseroan sejak tahun 2004 hingga saat ini.

Herryanto Setiono Hidayat, Direktur

Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari


Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1981. Memiliki pengalaman karir di
PT Kertas Bekasi Teguh sebagai Manajer Umum (1981-1991), sebagai
Direktur di PT Purofa Indah (1987 – 1990), sebagai Direktur di PT Indah Kiat
Pulp & Paper Tbk. (1991 – 2012). Memegang jabatan sebagai Direktur
Perseroan sejak 2014 hingga saat ini.

Hanafi Budiman, Direktur


Warga Negara Indonesia, 62. Memperoleh pendidikan di Universitas
Tarumanagara pada fakultas Arsitektur dari 1975 hingga 1980. Memiliki
pengalaman karir di PT Nabicon sebagai System Support/Programmer (1981
– 1983), sebagai Marketing Director di PT Sarana Kemas Utama (1983 –
1994), sebagai Mill Head/Factory Director di PT Purinusa Eka Persada (1994
– 2004). Memegang jabatan sebagai Direktur Perseroan sejak 2004 hingga
saat ini.

Tan Franco Agung, Direktur

Warga Negara Indonesia, 43 tahun. Memperoleh gelar Bachelor of Science


dari University of Queensland, Australia pada tahun 2000. Memiliki
pengalaman karir di PT Orix Indonesia Finance sebagai Marketing (1997 –
1998), sebagai marketing di PT Pancamitra Packindo (2000 – saat ini).
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 2004 hingga saat ini.

45
5. Tata Kelola Perseroan

Perseroan senantiasa memperhatikan dan mematuhi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance) sebagaimana diatur dalam peraturan OJK dan Bursa Efek. Perseroan telah memiliki alat-alat kelengkapan
seperti Komisaris Independen, Sekretaris Perusahaan dan Komite Audit. Perseroan juga telah memiliki Unit Audit Internal
yang berfungsi untuk melakukan pengawasan dan implementasi dari kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen
Perseroan serta Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertugas untuk mengkaji dan merekomendasikan susunan Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan serta sistem remunerasi yang kompetitif.

Dewan Komisaris
Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengadakan rapat dewan komisaris sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap 2 (dua)
bulan. Selama tahun 2017, Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat sebanyak 6 (enam) kali yang seluruhnya dihadiri
secara lengkap oleh Dewan Komisaris. Sepanjang tahun 2017, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas-tugasnya,
mencakup pengadaan rapat terkait pembahasan persoalan yang berhubungan dengan manajemen Perseroan dan
mengevaluasi kinerja Perseroan.

Selain itu Dewan Komisaris merekomendasikan pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan baik,
upaya untuk mencari peluang baru dalam perluasan usaha Perseroan, dan memanfaatkan kemajuan perkembangan
teknologi.

Direksi
Direksi Perseroan diwajibkan untuk mengadakan rapat direksi sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap bulan. Selama tahun
2017, Direksi Perseroan telah melaksanakan rapat sebanyak 12 (dua belas) kali yang seluruhnya dihadiri secara lengkap
oleh Direksi.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi Direktur Perusahaan, Perseroan membuka peluang seluas-luasnya untuk Direksi
mengikuti beragam program pelatihan, di antaranya pelatihan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance).

Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)


Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau
Perusahaan Publik dan berdasarkan Surat Keputusan No. 072/SKL/FA-Exim/IV/2019 tanggal 18 April 2019, Perseroan
telah menunjuk Thie David, sebagai Sekretaris Perusahaan, dengan bidang tugas Sekretaris Perusahaan, antara lain:

1. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan lembaga regulator pasar modal yakni OJK serta Bursa Efek Indonesia;
dan pemangku kepentingan umum lainnya
2. Sebagai pusat informasi bagi para pemegang saham dan seluruh stakeholders yang memerlukan informasi-informasi
penting yang berkaitan dengan kegiatan dan perkembangan Perseroan;
3. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya Peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal
4. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan agar tindakan korporat yang dilakukan Direksi maupun transaksi yang
dilakukan oleh korporat sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku di pasar modal, anggaran dasar
Perseroan dan peraturan serta perundangan yang berlaku di Republik Indonesia;
5. Melaksanakan penyelenggaraan RUPS Perseroan, Rapat Direksi dan Rapat Komisaris dan melakukan penelaahan
dari aspek legal atas dokumen transaksi Perseroan.
6. Mengawasi jalannya aplikasi peraturan yang berlaku dengan tetap berpedoman pada prinsip GCG.
7. Menata-usahakan serta menyimpan dokumen-dokumen Perseroan.
8. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atau shareholder atas informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan
dengan kondisi Perseroan::
a. Laporan Keuangan Tahunan (Audited)
b. Laporan Kinerja Perusahaan Tahunan (Annual Report)
c. Informasi Material
d. Produk atau penemuan yang berarti (penghargaan, proyek unggulan, penemuan metode khusus, dan lain-lain)
e. Perubahan dalam sistem pengendalian atau perubahan penting dalam manajemen.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi Sekretaris Perusahaan, Perseroan berencana untuk melakukan program-program
pelatihan seperti pelatihan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance).

46
Keterangan mengenai Sekretaris Perusahaan Perseroan:

• Alamat : Kawasan Industri Benua Permai Lestari


Jl Raya Serang Km 25,6, Desa Cisereh
Tigaraksa, Tangerang 15720
• No. Telepon : (+6221) 5950988
• Faksimile : (+6221) 5950089
• Alamat Email : david@satyamitra.com

Thie David
Warga Negara Indonesia
• Usia 50 tahun
• Pengalaman kerja:
Ͳ 1991 - 1993 Bank International Indonesia (Staff Ekspor-Impor)
Ͳ 1993 - 1995 Bank Tiara Asia (Asisten Manager Marketing)
Ͳ 1995 - 1997 PT Danasakti Sekuritas (Finance Manager)
Ͳ 1997 - 2005 PT Amantara Securities (Finance Manager)
Ͳ 2005 - saat ini PT Satyamitra Kemas Lestari (Accounting & Finance Manager)

Remunerasi dan Kompensasi

Dasar penetapan remunerasi Direksi Perseroan ditentukan oleh Keputusan Pemegang Saham Perseroan yang dilimpahkan
kepada Dewan Komisaris Perseroan.

Sedangkan penetapan remunerasi Dewan Komisaris ditentukan oleh Keputusan Pemegang Saham Perseroan. Hal ini
dilakukan demi menghindari konflik kepentingan dimana Dewan Komisaris bisa menentukan remunerasinya sendiri.

Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Direksi Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31
Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016


Deskripsi
Jumlah (Rp) Persen Jumlah (Rp) Persen Jumlah (Rp) Persen

Imbalan kerja jangka pendek 5.260.444.311 15,71% 2.788.929.080 11,11% 2.577.191.087 12,55%

*Persentase terhadap total beban gaji

Komite Audit

Komite Audit Perseroan dan Piagam Komite Audit telah dibentuk sesuai dengan ketentuan POJK No. 55/POJK.04/2015
Tentang Pembentukan dan Pedoman pelaksanaan Kerja Komite Audit berdasarkan Surat Penetapan Komite Audit Nomor :
079/SKL/FA-Exim/IV/2019 tanggal 18 April 2018 tentang Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Audit, dengan susunan
anggota Komite Audit sebagai berikut:

Ketua : Bambang Suryana


Anggota : Yulia Sardjono
Anggota : Christiana Devitasari

47
Yulia Sardjono
Warga Negara Indonesia
• Usia 40 tahun
• Pengalaman kerja:
- 2002 - 2004 PT Columbus Cakrawala Informatika
- 2004 - 2008 PT Welcomm Indo Pratama
- 2008 - 2012 SFConsulting
- 2012 - saat ini PT Pancamitra Packindo

Christiana Devitasari
Warga Negara Indonesia
• Usia 43 tahun
• Pengalaman kerja:
Ͳ 1944- 2002 PT Putramakmur Aditama (Supervisor of Accounting & Finance)
Ͳ 2002- 2003 PT Skyputra Pancasurya (Assitant Supervisor Accounting & Finance)
Ͳ 2003- 2004 PT Istana Romantik Dekorindo (Staff Finance)
Ͳ 2004- 2005 PT Trina Sakti (Staff Accounting)
Ͳ 2006- 2014 PT Satyamitra Kemas Lestari (Head of Finance Department)
Ͳ 2015- saat ini PT Purbayasa Putraperkasa

Masa Tugas anggota Komite Audit adalah 5 Tahun dan tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris.

Rapat anggota Komite Audit dan Dewan Komisaris dilakukan setiap 3 (tiga) bulan dan rapat tersebut dihadiri oleh seluruh
anggota Komite Audit.

Tugas, wewenang dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana termaktub dalam POJK No. 55/POJK.04/2015 yang
mengatur hal-hal sebagai berikut:

• Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan atau Perusahaan Publik kepada
Publik dan/atau pihak otoritas antara laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi
keuangan Perseroan atau Perusahaan Publik
• Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan
Perseroan atau Perusahaan Publik.
• Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara Manajemen dan Akuntan atas jasa
yang diberikannya.
• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada
independensi, ruang lingkup, penugasan, dan fee.
• Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut
oleh Direksi atas semua temuan auditor internal.
• Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan
atau Perusahaan Publik tidak memiliki fungsi pemantau risiko dibawah Dewan Komisaris.
• Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan atau Perusahaan
Publik.
• Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan
Perseroan atau Perusahaan Publik dan
• Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan atau Perusahaan Publik.

Komite Audit telah menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawab seperti yang termaktub dalam POJK terkait.

Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit mempunyai wewenang sebagai berikut:

• Mengakses dokumen, data dan informasi Perseroan atau Perusahaan Publik tentang karyawan, dana, aset dan
sumber data perusahaan yang diperlukan.
• Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal,
manajemen risiko, dan akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit.

48
• Melibatkan pihak independen di luar komite audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika
diperlukan); dan
• Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

Komite Nominasi dan Remunerasi

Untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan telah memiliki fungsi remunerasi dan nominasi
yang dijalankan oleh Dewan Komisaris Perseroan, Perseroan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris tentang
Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi No. 035/DIR/SKL/IV/2019 tanggal 18 April 2019 menetapkan Komite
Nominasi dan Remunerasi sebagai berikut:

o Ketua merangkap Anggota : Bambang Suryana


o Anggota : Kihary Angdias
o Anggota : Ahmad Fauzi, S.E., M.M.

Pelaksanaan fungsi Remunerasi dan Nominasi telah dilakukan sesuai dengan POJK No. 34/POJK.04/2014.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut:

a) Terkait dengan fungsi Nominasi :


i) Memberi rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :
(1) Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
(2) Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi;
(3) Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
ii) Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;
iii) Memberi rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan bagi
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan
iv) Memberi usulan mengenai calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang
Saham.
b) Terkait dengan fungsi Remunerasi :
i) Memberi rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :
(1) Struktur Remunerasi;
(2) Kebijakan atas Remunerasi;
(3) Besaran atas Remunerasi.
ii) Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima
masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

Unit Audit Internal

Unit Audit Internal merupakan suatu unit kerja dalam Perseroan yang menjalankan fungsi audit internal, sebagaimana yang
disyaratkan dalam ketentuan Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan
Piagam Unit Audit Internal. Direksi Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal dibawah Kendali Satuan Pengawasan
Internal, menyusun dan memberlakukan Piagam Audit Internal tanggal 18 April 2019. Sesuai Surat keputusan No.
076/SKL/FA-Exim/IV/2019 tanggal 18 April 2019 Direksi Perseroan mengangkat Sdr. Ferdi sebagai Kepala Satuan
Pengawas Internal Perseroan.

Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal meliputi:

• Membantu Direksi, Komisaris dan/atau Komite Audit dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik yang
meliputi pemeriksaan, penilaian, penyajian, evaluasi, saran perbaikan serta mengadakan kegiatan assurance dan
konsultasi kepada unit kerja untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara efektif dan efisiensi sesuai
dengan kebijakan yang ditentukan oleh perusahaan dan rapat umum pemegang saham.
• Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan berdasarkan hasil analisis risiko yang dihadapi
manajemen dalam pencapaian misi, visi, strategi perusahaan dan strategi bisnis.
• Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan
perusahaan.

49
• Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas sistem serta prosedur dalam bidang: Keuangan,
Akuntansi, Operasional, Pemasaran, Sumber Daya Manusia, IT dan kegiatan aktivitas lainnya.
• Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat
manajemen;
• Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris
dan/atau Komite Audit;
• Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut (corrective action) perbaikan yang telah
disarankan;
• Bekerja sama dengan Komite Audit;
• Melakukan fungsi koordinasi dengan group internal audit lainnya atau yang tidak mempunyai internal audit sendiri;
• Melaksanakan pemeriksaan khusus dalam lingkup pengendalian internal yang ditugaskan oleh Direksi, Dewan
Komisaris, dan/atau Komite Audit; dan
• Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya.

Unit Audit Internal mempunyai kewenangan dalam hal:

1. Menyusun, mengubah dan melaksanakan kebijakan audit internal termasuk untuk mengalokasikan sumber daya audit,
menentukan fokus, prosedur, ruang lingkup dan jadwal pelaksanaan pekerjaan audit serta menerapkan teknik yang
dipandang perlu untuk mencapai tujuan audit;
2. Memperoleh semua dokumen dan catatan yang relevan tentang perusahaan, dan meminta keterangan dan informasi
terkait atas obyek audit yang dilaksanakannya, baik secara lisan, tertulis, maupun real time;
3. Melakukan verifikasi dan uji kehandalan terhadap informasi yang diperolehnya, dalam kaitan dengan penilaian
efektivitas sistem yang diauditnya;
4. Memastikan bahwa manajemen telah melaksanakan tindak lanjut atas rekomendasi hasil laporan;
5. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit serta anggota dari
Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit;
6. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit; dan
7. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal.

Unit Audit Internal tidak mempunyai kewenangan pelaksanaan dan tanggung jawab atas aktivitas yang direview/diaudit,
tetapi tanggung jawabnya terletak pada penilaian dan analisa atas aktivitas tersebut.

Pengelolaan Risiko

Perseroan melaksanakan Manajemen Risiko dengan:

1. Pengawasan yang aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi atas seluruh kinerja dan aktivitas Perseroan.
2. Melakukan evaluasi, pembaharuan dan pengadaan kebijakan-kebijakan, peraturan dan Standard Operating Procedure
(SOP).
3. Melakukan identifikasi, pengukuran serta pemantauan potensi-potensi risiko yang dihadapi oleh Perseroan.
4. Penerapan sistem informasi manajemen dalam hal pengendalian internal yang menyeluruh.

Perseroan dalam menerapkan pengendalian risikonya, ditujukan untuk memperoleh efektivitas dari kinerja Perseroan
termasuk didalamnya pengelolaan terhadap risiko pasar dan risiko kredit. Dengan demikian setiap keputusan yang diambil
selalu mengacu pada hasil analisa atas hasil dari penerapan pengelolaan risiko Perseroan.

Kepatuhan dan proses pengendalian internal dipantau melalui rambu-rambu SOP (Standard Operating Procedure) yang
telah ditetapkan oleh Perseroan.

Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility)

Perusahaan-perusahaan yang sustainable adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha serta peduli dengan
kepentingan stakeholder-stakeholder dari perusahaan. Perseroan percaya untuk mempertahankan sustainability
perusahaan, bukan hanya memenuhi kepentingan shareholder saja, tetapi juga memenuhi kebutuhan stakeholder.
Lingkungan sosial merupakan stakeholder Perseroan dan Perseroan berusaha keras untuk menjalankan bisnisnya secara
bertanggung jawab yang meliputi pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Tidak hanya berpengaruh terhadap
brand perusahaan, tetapi Perseroan meyakini bahwa dengan program tanggung jawab sosial ini secara tidak langsung
dapat berkontribusi dalam pertumbuhan dan pembangunan Indonesia. Perseroan secara konsisten melaksanakan kegiatan
CSR sebagai wujud apresiasi dan upaya pendekatan kepada komunitas dalam rangka penguatan ekonomi masyarakat di
lingkungan sekitar. Kegiatan tersebut merupakan bentuk investasi Perseroan untuk mendapatkan dukungan penuh dari

50
masyarakat dalam rangka kelangsungan usaha. Secara umum, pelaksanaan program CSR Perseroan telah mengacu pada
ketentuan hukum yang berlaku antara lain Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.

6. Aset

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan Perseroan memiliki dan/atau menguasai aset material dengan total nilai aset tetap
sebesar Rp764.553.458.777, berdasarkan laporan keuangan Perseroan per tanggal 31 Desember 2018, dengan uraian
sebagai berikut:

Tanah

Aset tetap milik Perseroan berupa tanah dijadikan sebagai agunan atas Fasilitas Kredit yang diterima Perseroan dari Bank
Central Asia (BCA) berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Nomor 93 tanggal 24 Desember 2004 yang dibuat di hadapan Doktor
Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito Tjhe, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah diubah beberapa kali, antara lain
diubah dengan keseluruhannya dengan Akta Perjanjian Kredit Nomor 79 tanggal 23 Maret 2009 yang dibuat di hadapan Dr.
Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito Tjhe, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit
Nomor 21 tanggal 9 November 2017 yang dibuat di hadapan Notaris Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., terakhir diubah
dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 03 tanggal 18 Juli 2018 yang dibuat di hadapan Notaris Veronica Sandra
Irawaty Purnadi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan (selanjutnya Akta Perjanjian Kredit tersebut berikut segenap perubahan,
penambahan dan perpanjangannya dari waktu ke waktu disebut “Perjanjian Kredit”).

Berikut adalah daftar aset tetap berupa tanah milik Perseroan dan terdaftar atas nama Perseroan yang diagunkan
berdasarkan Perjanjian Kredit:

Nomor HGB Luas dan Lokasi Aset Masa Berlaku HGB


Purwakarta
Sertifikat Hak Guna Bangunan (”SHGB”) Luas 49.918 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Sampai dengan 22 Oktober 2027
No. 2 tanggal 24 Oktober 1997. Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
SHGB No. 00036 tanggal 23 April 1981. Luas 10.795 m2. Lokasi di Desa Cibatu, Kecamatan Sampai dengan 1 April 2030
Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
SHGB No. 00040 tanggal 13 Februari 1994. Luas 3.310 m2. Lokasi di Desa Ciparungsari, Kecamatan Sampai dengan 1 April 2030
Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
SHGB No. 00061 tanggal 11 September Luas 7.030 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Sampai dengan 1 April 2030
1996. Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
SHGB No. 00064 tanggal 27 Agustus 2015. Luas 20.269 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Sampai dengan 25 September 2027
Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
SHGB No. 00068 tanggal 1 April 2016. Luas 9.182 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Sampai dengan 29 Maret 2046
Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
SHGB No. 00069 tanggal 1 April 2016. Luas 13.330 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Sampai dengan 29 Maret 2046
Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
SHGB No. 00070 tanggal 20 April 2016. Luas 18.310 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Sampai dengan 19 April 2046
Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
SHGB No. 00071 tanggal 20 April 2016. Luas 18.067 m2. Lokasi di Desa Karyamekar, Kecamatan Sampai dengan 19 April 2046
Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Tangerang
SHGB No. 00031 tanggal 12 Juli 2002. Luas 60.000 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Sampai dengan 28 Juli 2030
Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.
SHGB No. 00128 tanggal 14 Juli 2011. Luas 43.270 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Sampai dengan 28 Juli 2030
Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.
SHGB No. 00056 tanggal 18 Februari 2008. Luas 2.492 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Sampai dengan 28 Juli 2030
Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.
SHGB No. 00057 tanggal 18 Februari 2008. Luas 15.201 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Sampai dengan 28 Juli 2030
Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.
SHGB No. 00058 tanggal 18 Februari 2008. Luas 1.837 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Sampai dengan 20 Oktober 2036
Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.
SHGB No. 00059 tanggal 18 Februari 2008. Luas 194 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Sampai dengan 20 Oktober 2036
Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.
SHGB No. 00084 tanggal 26 November Luas 148 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Sampai dengan 28 Juli 2030
2008. Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

51
SHGB No. 00086 tanggal 24 Desember Luas 1.615 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Sampai dengan 30 Mei 2038
2008. Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

SHGB No. 00087 tanggal 24 Desember Luas 18.544 m2. Lokasi di Desa Cisereh, Kecamatan Sampai dengan 30 Mei 2038
2008. Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.
Bekasi
SHGB No. 43 tanggal 27 Agustus 1996. Luas 2.374 m2. Lokasi di Desa Karang Baru, Kecamatan Sampai dengan 24 September
Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 2023
SHGB No. 71 tanggal 28 Juli 1997 Luas 1.882 m2. Lokasi di Desa Karang Baru, Kecamatan Sampai dengan 24 September
Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 2023

Mesin dan Alat Berat

Perseroan memiliki dan/atau menguasai 332 (tiga ratus tiga puluh dua) mesin-mesin dan alat-alat berat yang terpasang di 2
(dua) pabrik Perseroan dalam satu wilayah yang sama. Mesin dan alat berat utama produksi Perseroan sebagaimana
dalam daftar berikut:

a. SKL 1
Pabrik Perseroan yang terletak di Jl. Raya Serang KM 25.6 Kawasan Industri Benua Permai, Cisereh, Kecamatan
Tigaraksa, Tangerang, Banten:

Spesifikasi
No. Nama Alat
Merk Type

1 1 - Unit Mesin Double Wall Corrugated Cardboad Making Hsieh Hsu Machinery, Taiwan HH-C 300-22D
Tahun 2004

2 1 - Unit Mesin Double Wall Corrugated Cardboad Making Hsieh Hsu Machinery, Taiwan HHC-300-22s
(II) Tahun 2011

3 1 - Unit Mesin Single Face Corrugated Cardboard Making Hsieh Hsu Machinery, Taiwan MRS-V4, No. Seri DH-08-0010
(III) Tahun 2008

4 1 - Unit Mesin Single Face Corrugated Cardboard Making Hsieh Hsu Machinery, Taiwan MSC-30P, No. Seri HH-110133
(IV) Tahun 2011

5 1 - Unit Mesin Five Colour Flexo For Wall Corrugated Chyan Jye, Taiwan PSFG-280 (5 Warna), No. Seri
Carton Box Tahun 2007 PSFG-3795

6 1 - Unit Mesin Automatic Bed Die Cutter with Stripping Unit Lih-Sheng, Taiwan LS-1670S, No. Seri 269
Tahun 2008

7 1 - Unit Mesin Four Colour Flexo Printer & Slotter Tahun Chyan Jye, Taiwan PS-280 (4 Warna)
2005

8 1 - Unit Mesin Four Colour Flexo Printer Rotary Die Cutter Chyan Jye, Taiwan PS-480 (4 Warna)
Tahun 2005

9 1 - Unit Mesin Three Colour Flexo Printer Slotter & Die Chyan Jye, Taiwan PS-580 A (3 Warna)
Cutter Tahun 2005

10 1 - Unit Flexo Folder Gluer & Slotter 4 Colour, Tahun 2011 Lian Tiee, Taiwan AFG-1500 (4 Warna)

11 1 - Unit Mesin Three Colour Flexo Printer Slotter & Die Chyan Jye, Taiwan PS-580 (3 Warna)
Cutter Tahun 2009

12 1 - Unit Mesin Five Colour Flexo Printer & Dryer Tahun Chyan Jye, Taiwan PD-480 (5 Warna)
2010

13 1 - Unit Mesin Five Colour Flexo Folder Tahun 2010 Lian Tiee, Taiwan AFG-1500 (5 Warna)

14 1 - Unit Mesin Automatic Folder Gluer & Stitcher Tahun Insun, buatan Korea S-24

52
Spesifikasi
No. Nama Alat
Merk Type

2010

15 1 - Unit Mesin Fully Automatic Starch Kitchen System Cheun Huah, Taiwan NC-AK-1923-A2T No. Seri 078
Tahun 2009

16 1 - Lot Conveyor Board Handling System Tahun 2005 Endurance, Taiwan -

17 1 - Lot Conveyor Board Handling System Tahun 2009 Taiwan Endurance -

18 1 - Unit Mesin Auto Folder Stitcher/Gluer Tahun 2011 Tan Chen, Taiwan -

19 10 - Unit Mesin Corrugating Roll Tahun 2011 Hisue Hsu, Taiwan -

20 1 - Unit Mesin Automatic Flat Bed Die Cutter Tahun 2012 Li Sheng, Taiwan LS-1670 S

21 1 - Unit Mesin Automatic Folder Gluer Tahun 2013 Hsie-Hsu, Taiwan GM-1700, No. Seri 373

22 1 - Unit Mesin Flexo Printer Equipment (4 Warna) Tahun Sunrise Pacific, Taiwan S1628-BV, No. Seri 418
2012

23 1 - Unit Mesin Automatic Flat Bed Die Cutter Li Seng, Taiwan LS-1050 SF

24 2 - Unit Mesin Automatic Flat Bed Die Cutter Li Seng, Taiwan LS-1050 SF

25 1 - Unit Mesin Automatic Partition Assembling Tahun 2013 Roda Andax, Swiss Duplex-850, No. Seri 106324

26 1 - Unit Mesin Twin Rotary High-Speed Sheeter tahun 2013 Goodstrong, Taiwan Eva GMC-TC, No. Seri 33373

27 1 - Unit Mesin Super Combi 13 Basic Tahun 2013 Roda Andax, Swiss Combi 13 Basic Unit

28 1 - Lot Conveyor Board Handling System Tahun 2005 Endurance, Taiwan -

29 1 - Lot Free Roller Conveyor Tahun 2005 Chun Pang, Taiwan -

30 1 - Lot Slat Conveyor Incline Plate of Mill Roll Tahun 2013 CP Roller, Taiwan -

31 1 - Line Single Face Production Equipment Tahun 2014 Hsieh Hsu, Taiwan -

32 1 - Unit Mesin Super Combi 130 Basic Tahun 2014 Roda Andax, Swiss Combi 130 Basic Unit

33 1 - Unit Mesin Folder Gluer 2014 Chayn Jye, Taiwan Crest-FX2.4

34 1 - Unit Mesin Five Colour Flexo Printer Inline 2014 Chayn Jye, Taiwan PSFG-280 (5 Warna)

35 1 - Unit Mesin Automatic Strapping Tahun 2015 Mosca, Jerman MCB 2/1600, No. Seri 108481

36 1 - Unit Mesin Semi Auto Stitcher Tahun 2015 Tan Chen, Taiwan AS-016B

37 1 - Unit Mesin Three Colours Flexo Printer Tahun 2015 Chyan Jye, Taiwan PSRD-720 (3 Warna)

38 1 - Unit Mesin Off-Line Auto Folder Gluer Tahun 2016 Oshitani, Jepang Super Crest 2700 x 1240

39 1 - Unit Mesin Flexo Printer Tahun 2016 Sunrise Pacific, Taiwan S-1622BV

40 1 - Unit Mesin Off-Line Auto Folder Gluer Tahun 2016 Oshitani, Jepang Super Crest 3000 x 1400

41 1 - Unit Automatic Balling Press Tahun 2017 Godswill, Taiwan 1108F-2204 Hydraulic System

42 1 - Unit Mesin Fully Automatic Starch Kitchen System Chuen Huah, Taiwan NC-AK-1923-A2T (CHC
Tahun 2017 HYBRID A2T)

53
Spesifikasi
No. Nama Alat
Merk Type

43 1 - Unit Mesin Five Colour Printing & Rotary Die Cutter Chyan Jye, Taiwan PD-480
Flexo Tahun 2017

44 1 Unit Mesin Bundle Stacker Tahun 2017 Lian Tiee, Taiwan BS-1624T

45 1 - Unit Generating Set Tahun 2014 Cummins, Inggris C1100-DSB & KTA-38 GS

46 1 - Unit Steam Boiler Batu Bara Tahun 2006 Alsthom Thompson, Inggris 471-L

47 1 - Unit Steam Boiler Batu Bara Tahun 2013 Alsthom Thompson, Inggris -

b. SKL 2
Pabrik Perseroan yang terletak di Jl. Raya Serang KM 25.6 Kawasan Industri Benua Permai, Cisereh, Kecamatan
Tigaraksa, Tangerang, Banten:

Spesifikasi
No. Nama Alat
Merk Type

1 1 – Unit Mesin Suprasetter Tahun 2012 Heidelberg, Jerman Suprasetter 162, No. Seri
PG000042

2 1 – Unit Mesin Laser Cutting System Tahun 2012 Lasercomb, Jerman PTS-n-3020R-DC-015, No. Seri
23118

3 1 – Unit Mesin High Speed Cutter Tahun 2012 Polar, Jerman -

4 1 – Unit Mesin Offset Printing (2 Warna) Tahun 2003 Heidelberg, Jerman CD.102-2, No. Seri 545332

5 1 – Unit Mesin Offset Printing (4 Warna) Tahun 2009 Heidelberg, Jerman CD.102-4+LX, No. Seri 544505

6 1 – Unit Mesin Offset Printing (6 Warna) Tahun 2011 Heidelberg, Jerman CD.102-6+LYX, No. Seri 542381

7 1 – Unit Mesin Offset Printing (6 Warna) Tahun 2012 Heidelberg, Jerman XL 162-6+L

8 2 – Unit Mesin Auto Flute Laminator Tahun 2010 Chunsunyang, Taiwan Aspire-MF-1416, No. Seri 990019
& 9990081

9 2 – Unit Mesin Auto Flute Laminator Tahun 2012 Chunsunyang, Taiwan Midas-MF-1600X, No. Seri
2012012 & 2013013

10 1 – Unit Mesin Auto Platern Press Tahun 2009 Bobst, Swiss Novacut 106-E, No. Seri
053806501

11 1 - Unit Mesin Auto Platern Press Tahun 2010 Bobst, Swiss Novacut 106-E, No. Seri
0564200064

12 1 – Unit Mesin Auto Platern Press Tahun 2013 Bobst, Swiss Vision 160-PR

13 2 – Unit Mesin Automatic Bed Die Cutter with Stripping Unit Li Senq, Taiwan LS-1050SF
Tahun 2010

14 3 – Unit Mesin Automatic Bed Die Cutter with Stripping Unit Li Senq, Taiwan LS-1050SF
Tahun 2012

15 1 – Unit Mesin Automatic Flat Bed Die Cutter Tahun 2012 Li Senq, Taiwan LS-1670S

16 2 – Unit Mesin Automatic Die Cutter Tahun 2013 Li Senq, Taiwan LS-1670SF

54
Spesifikasi
No. Nama Alat
Merk Type

17 4 – Unit Mesin Manual Stretch Pallet Wrapping Tahun 2010 Zhejiang Cathaya, Taiwan -

18 1 – Unit Mesin High Speed Automatic Folder Gluer Tahun Jinnyeu, Taiwan JK-1000-PCF, No. Seri 0922212
2010

19 1 – Unit Mesin Lamina Glueline Tahun 2012 Lamina, Swedia 3000-GLL, No. Seri 60112914

20 1 – Unit Mesin Lamina Glueline Tahun 2013 Lamina, Swedia 3000-GLL, No. Seri 60113513

21 1 – Unit Mesin Fully Automatic Film Laminating (Oil Heating Mountain, Taiwan LWII-120-SCD, No. Seri 011009
System) Tahun 2012

22 1 – Unit Mesin Automatic Balling Press Tahun 2012 Godswill, Taiwan GB-1108F-2206

23 1 – Unit Electric Roller Cart System (Power Transfer Cart) ATG, Taiwan ATC-7618
Tahun 2012

24 2 – Unit Mesin Flip Flop For Flute Laminator Tahun 2014 Paktek, Taiwan PT-1450

25 1 – Unit Mesin Auto Platern Press Tahun 2014 Bobst, Swiss Novacut 106-E

26 2 – Unit Mesin Flip Flop For Flute Laminator Tahun 2014 Paktek, Taiwan PT-1450

27 1 – Unit Mesin Auto Platern Press Tahun 2014 Bobst, Swiss SP-104BM

28 1 – Unit Mesin Auto Platen Press Tahun 2014 Bobst, Swiss Novacut 106-E

29 1 – Unit Automatic Folder Gluer Tahun 2014 Paktek, Taiwan GM-1100

30 1 – Unit Automatic Folder Gluer Tahun 2014 Paktek, Taiwan GM-1100

31 1 – Unit Mesin Auto Platen Press Tahun 2015 Bobst, Swiss Visioncut PR

32 1 – Unit Mesin Collater Tahun 2015 Superior, Amerika -

33 1 – Unit Mesin Automatic Spot UV Varnishing Tahun 2015 Chyuan, Taiwan KYU-9W-A

34 1 – Unit Mesin Auto Platen Press Tahun 2015 Bobst, Swiss Novacut 106-E

35 1 – Unit Mesin Offset Press Printing with Coating System (8 Heidelberg, Jerman Speedmaster XL 106-8+L, No.
Warna) Tahun 2017 Seri FS002121

36 1 – Unit Mesin Automatic Hot Foil Tahun 2017 Shezhen Xing Yixin, Taiwan HSC-900

37 1 – Unit Mesin High Speed-High Quality Automatic UV/Water Kuan Ming, Taiwan KMAUW-D1060
Base Spot Varnishing Tahun 2017

38 1 – Unit Mesin Automatic Hot Foil Tahun 2017 Shezhen Xing Yixin, Taiwan HSC-900

39 1 – Unit Package Airconditioning Tahun 2017 Avery Weight, Inggris H-500/B120

40 1 – Unit Mesin High Speed-High Quality Automatic UV/Water Kuan Ming, Taiwan KMAUW-D1060
Base Spot Varnishing Tahun 2017

41 1 – Unit Mesin Offset Printing with Coating System (6 Heidelberg, Jerman CD 102-6+L, No. Seri 551764
Warna) Tahun 2017

42 1 – Unit Mesin Auto Platen Press Tahun 2017 Bobst, Swiss Novacut 106-ER

43 1 – Unit Mesin Trendsetter Tahun 2017 Kodak, Jepang Trensetter Q800F

55
Spesifikasi
No. Nama Alat
Merk Type

44 2 – Unit Mesin High Speed Cutter Tahun 2017 Polar, Jerman N 137 PLUS

45 4 – Unit Mesin Automatic Rigid Box Making Tahun 2017 Whenzou Zhongke, China ZK-660CN

46 8 – Unit Mesin Rigid Box Pressing Tahun 2017 Dong Guan Hongming, China YB-300B

47 8 – Unit Mesin Rigid Box Notching Tahun 2017 Dong Guan Hongming, China HM-1200D

48 2 – Unit Mesin Automatic Rigid Box Making Tahun 2017 Dong Guan Hongming, China HM-ZD350A

49 2 – Unit Mesin Automatic Rigid Box Making Tahun 2017 Whenzou Zhongke, China -

50 1 – Unit Mesin Sheet Feeding Paper Bag Making Tahun Zhejiang Zenbo, China ZB1200CS-430
2017

51 2 – Unit Generating Set Tahun 2012 Stamford, Amerika & Cummins, P1734D1, No. Seri: X11H340400
Inggris & X11H340407
KTA-50G8, No. Seri: 25373181 &
25374933

Total nilai mesin-mesin dan alat-alat berat Perseroan sebagaimana dalam Laporan Penilaian Nomor 01060/2.0072-
00/PI/07/0022/1/XII/2018 oleh KJPP Felix Sutandar & Rekan (“Appraisal SKL I”) dan Laporan Penilaian Nomor
01061/2.0072-00/PI/07/0022/1/XII/2018 (“Appraisal SKL II”), yakni sebagai berikut:

Apraisal Biaya Pengganti Baru Indikasi Nilai Pasar

Apraisal I Rp440.043.800.000,00 Rp291.779.700.000,00

Apraisal II Rp386.383.000.000,00 Rp306.002.854.000,00

Total Rp826.426.800.000,00 Rp597.782.554.000,00

Seluruh mesin dan perlengkapan Perseroan tersebut di atas dijadikan sebagai agunan atas Fasilitas Kredit yang diterima
Perseroan dari Bank Central Asia (BCA) berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Nomor 93 tanggal 24 Desember 2004 yang
dibuat di hadapan Doktor Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito Tjhe, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah diubah
beberapa kali, antara lain diubah dengan keseluruhannya dengan Akta Perjanjian Kredit Nomor 79 tanggal 23 Maret 2009
yang dibuat di hadapan Dr. Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito Tjhe, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, diubah dengan Akta
Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 21 tanggal 9 November 2017 yang dibuat di hadapan Notaris Sri Buena Brahmana,
S.H., M.Kn., terakhir diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 03 tanggal 18 Juli 2018 yang dibuat di
hadapan Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan (selanjutnya Akta Perjanjian Kredit
tersebut berikut segenap perubahan, penambahan dan perpanjangannya dari waktu ke waktu disebut “Perjanjian Kredit”).

Mesin-mesin dan perlengkapan produksi Perseroan tersebut di atas dilindungi oleh asuransi dengan keterangan sebagai
berikut:
a. Asuransi FPG dengan Nomor Polis FPG.12.01.09.19.00189 untuk periode 11 Desember 2018 sampai dengan 11 Juni
2020 dengan cakupan Kerusuhan, Pemogokan, Kerusakan Berbahaya dan Keributan Sipil, Banjir, Angin Topan,
Kerusakan Air, Tanah Longsor, dan tanah amblas;
b. Asuransi FPG dengan Nomor Polis FPG.12.0153.19.00101 untuk periode 11 Desember 2018 sampai dengan 11 Juni
2020 dengan cakupan Gempa Bumi, Letusan Gunung Berapi dan Tsunami; yang diperuntukkan bagi mesin-mesin dan
perlengkapan Perseroan yang berada di lokasi:
- Kawasan Industri Benua Permai Lestari, Tigaraksa Tangerang dengan ruang lingkup corrugated cardboard
manufacturer, offset print plant dan warehouse;
- Kawasan Industri Jabebeka 1 Blok V 9-0 B&C dengan ruang lingkup Warehouse;
- Kawasan Delta Silikon III-Blok F No. 3, Cikarang, dengan ruang lingkup Warehouse (Gudang Sewa).

56
7. Struktur Organisasi Perseroan

8. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan hal yang vital bagi Perseroan sebagai mitra untuk mencapai keberhasilan pada setiap
kegiatan usahanya. Perseroan menempatkan pengembangan sumber daya manusia sebagai bagian yang sangat penting
untuk mendorong pertumbuhan Perseroan. Khususnya di industri yang digital, kualitas sumber daya manusia krusial untuk
bersaing sehingga manajemen Perseroan menaruh perhatian besar terhadap sumber daya manusia dengan memberikan
pelatihan dasar mencangkup skill individu hingga kerja sama tim.

Perseroan juga menunjang sumber daya manusia dengan memenuhi peraturan-peraturan terkait yang berlaku seperti
pemberian gaji yang sesuai dengan Upah Minimum Regional, Biaya Pengobatan serta Jaminan Sosial Tenaga Kerja hingga
mengembangkan kemampuan sumber daya manusia dengan pelatihan seperti yang sudah disebutkan.

Komposisi Jumlah Karyawan

Pada tanggal 31 Desember 2018 Perseroan memiliki 1.296 (seribu dua ratus sembilan puluh enam) orang karyawan.
Perseroan mempekerjakan 1 (satu) orang tenaga kerja asing. Dalam hal kebijakan penggajian dan remunerasi, perseroan
telah sepenuhnya mengikuti dan mematuhi ketentuan tentang Upah Minimum Regional (UMR) berlaku.

Tabel berikut di bawah ini menggambarkan komposisi pegawai Perseroan berdasarkan masing-masing segmentasi

Menurut Jenjang Manajemen

31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016


Jenjang Manajemen
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Manager 38 2,93% 36 3,22% 34 3,14%
Supervisor 297 22,92% 314 28,11% 346 31,92%
Staff 961 74,15% 767 68,67% 704 64,94%
Total 1.296 100,00% 1.117 100,00% 1.084 100,00%

57
Menurut Jenjang Usia

31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016


Jenjang Usia
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
>55 tahun 8 0,62% 8 0,72% 8 0,74%
45 - 54 61 4,71% 52 4,66% 43 3,97%
35 - 44 220 16,98% 190 17,01% 177 16,33%
25 - 34 695 53,63% 591 52,91% 550 50,74%
18 - 24 312 24,07% 276 24,71% 306 28,23%
Total 1.296 100,00% 1.117 100,00% 1.084 100,00%

Menurut Jenjang Pendidikan

31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016


Jenjang Pendidikan
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
S2 3 0,23% 1 0,09% 0 0,00%
S1 50 3,86% 35 3,13% 22 2,03%
Diploma (D1 – D3) 13 1,00% 11 0,98% 12 1,11%
SD, SMP, SMU 1.230 94,91% 1.070 95,79% 1.050 96,86%
Total 1.296 100,00% 1.117 100,00% 1.084 100,00%

Berdasarkan Status

31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016


Jenjang Status
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Tetap 917 71,00% 946 85,00% 961 89,00%
Tidak Tetap 379 29,00% 171 15,00% 123 11,00%
Total 1.296 100,00% 1.117 100,00% 1.084 100,00%

Seluruh karyawan Perseroan berada di Kawasan Industri Benua Permai Lestari, Jl. Raya Serang Km 25,6, Desa Cisereh,
Tigaraksa, Tangerang 15720.

Tenaga Kerja Asing

Perseroan mempekerjakan 1 (satu) orang Tenaga Kerja Asing (TKA) berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
tertanggal 31 Mei 2018 antara Perseroan dan TKA, yang berlaku untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan terhitung sejak 1
Juni 2018 dan akan berakhir dengan sendirinya pada 31 Mei 2019.

Penggunaan TKA dimaksud telah memperoleh izin-izin yang diperlukan sebagai berikut:
a. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) No: KEP 13264/PPTK/PTA/2018 tertanggal 11 Mei 2018 yang
berlaku sampai dengan 31 Juli 2019.
b. Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) No: KEP.041667/MEN/P/IMTA/2018 tanggal 21 Mei 2018. IMTA
berlaku dari 10 Agustus 2018 sampai dengan 31 Juli 2019.

Tenaga Kerja Asing yang dipekerjakan Perseroan telah memiliki izin tinggal sementara sebagai berikut:
a. Izin Tinggal Terbatas Elektronik Nomor 2C21AF2260-S, diterbitkan oleh Kantor Imigrasi Klas I Tangerang pada tanggal
4 Juni 2018 dan berakhir pada 31 Juli 2019;
b. Izin Tinggal Terbatas Elektronik Bekerja Nomor 2C21AF2260-S, diterbitkan oleh Kantor Imigrasi Klas I Tangerang pada
tanggal 4 Juni 2018 dan berakhir pada 31 Juli 2019.

Tenaga Ahli
Perseroan tidak mempekerjakan tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus di bidangnya yang apabila karyawan
berkeahlian khusus tersebut tidak ada, tidak akan mengganggu kegiatan operasional Perseroan.

Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB)


a. SP/SB yang tercatat di Perseroan adalah Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) sebagaimana Tanda Bukti
Pencatatan Nomor 153/Disnakertrans/XI/2012 tanggal 14 November 2012
b. Susunan Pengurus dan Personalia Unit Kerja SPSI Perseroan sebagaimana telah disahkan oleh Dewan Pimpinan
Cabang Konfederasi SPSI Kabupaten Tangerang dengan Surat Keputusan Nomor: Kep.08/DPC-KONFEDERASI
SPSI/XI/2015 tanggal 28 November 2015, yang menjabat untuk periode 2015 – 2019;

58
c. LKS Bipartit di Perseroan telah dibentuk dan dicatat oleh Dinas Tenaga Keja Kabupaten Tangerang berdasarkan
Tanda Bukti Pencatatan Nomor: 560/3761-Disnaker/2018 tanggal 30 Oktober 2018, yang berlaku sejak 30 Agustus
2018 sampai dengan 29 Agustus 2020.

9. Hubungan Kepemilikan serta Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dan Pemegang Saham Berbentuk Badan
Hukum

Struktur Kepemilikan Perseroan


Berikut ini adalah struktur kepemilikan Perseroan secara vertikal mulai dari pemegang saham individu sampai dengan
Entitas Anak pada tingkat paling akhir dan posisi Perseroan secara horizontal:

Ada pada halaman berikutnya.

59
60
Keterangan :
AK : Ang Kinardo RA : Ryando Angdias
BW : Benny Wantah LS : Lenbach Sastra
CB : Conny Budiman SA : Simon Angdias
HSM : Henny Susan Mokoginta SR : Suwarti Rusli
HW : Hengky Wantah SW : Sonny Wantah
JW : Jotje Wantah TFA : Tan Franco Agung
KA : Kihary Angdias TSM : Tan San Mei
KipA : Kipnara Angdias TW : Tommy Wantah
PT IMB : PT Inti Makmur Bersama YA YUnardi Angdias

Pemegang saham pengendali Perseroan dan ultimate shareholder Perseroan dilakukan bersama-sama oleh Ang Kinardo, Conny Budiman, Jotje Wantah, Lenbach Sastra, Kihary Angdias, dan
Yunardi Angdias.
10. Keterangan Singkat tentang Pemegang Saham Berbadan Hukum

A. PT Satyamitra Investindo Pratama

Riwayat Singkat

Perusahaan didirikan dengan nama PT Satyamitra Investindo Pratama berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT
Satyamitra Investindo Pratama No. 141 tanggal 24 Februari 2016 dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn.,
Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana dimaksud
dalam Surat Keputusan No. AHU-0010855.AH.01.01.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016, telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan No. AHU-0025823.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016 (“Akta Pendirian PT Satyamitra Investindo
Pratama”).

Perubahan terakhir Anggaran Dasar PT Satyamitra Investindo Pratama sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Satyamitra Investindo Pratama No. 123 tanggal 29 November 2016, dibuat di hadapan Sri Buena
Brahmana, SH, MKn., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
sebagaimana dinyatakan dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0025218.AH.01.02.Tahun
2016 tanggal 27 Desember 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0155564.AH.01.11.Tahun 2016
tanggal 27 Februari 2016 (“Akta No. 123/2016”).

Anggaran dasar PT Satyamitra Investindo Pratama yang berlaku adalah:


1. Akta Pendirian PT Satyamitra Investindo Pratama.
2. Akta No. 123/2016.

Maksud dan Tujuan


Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar PT Satyamitra Investindo Pratama, maksud dan tujuan perusahaan adalah
berusaha dalam bidang perdagangan umum. Untuk melaksanakan maksud dan tujuan tersebut, PT Satyamitra Investindo
Pratama melakukan kegiatan usaha perdagangan barang.

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, PT Satyamitra Investindo Pratama belum beroperasi secara komersial.

Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta No. 123/2016, struktur permodalan dan Pemegang Saham PT Satyamitra Investindo Pratama terakhir
adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal
Pemegang Saham Jumlah Saham %
(Rp100.000,- per saham)
Modal Dasar 4.000.000 400.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
• PT Triraya Mustika Manunggal 272.000 27.200.000.000 20,00
• PT Mustika Gemilang Abadi 272.000 27.200.000.000 20,00
• PT Rindonata Mandiri 238.000 23.800.000.000 17,50
• PT Asiapacific Investindo 238.000 23.800.000.000 17,50
• PT Sari Perkasa Investama 204.000 20.400.000.000 15,00
• PT Asia Raya Investama 136.000 13.600.000.000 10,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.360.000 136.000.000.000 100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel 2.640.000 264.000.000.000

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pendirian Satyamitra Investindo Pratama, maka susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Jotje Wantah
Komisaris : Conny Budiman
Komisaris : Yunardi Angdias

61
Direksi
Direktur Utama : Ang Kinardo
Direktur : Tan Franco Agung

Ikhtisar Data Keuangan


(dalam rupiah)
Keterangan 2018
Total Asset 158.688.192.840
Total Liabilities -
Total Ekuitas 158.688.192.840
Laba tahun berjalam 22.670.933.941

B. PT Kawan Inti Cemerlang

Riwayat Singkat

PT Kawan Inti Cemerlang berkedudukan di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, didirikan berdasarkan Akta Pendirian
Perseroan Terbatas PT Kawan Inti Cemerlang No. 142 tanggal 24 Februari 2016, dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana,
S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0010802.AH.01.01.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016 dan telah didaftarkan
pada Daftar Perseroan No. AHU-0025691.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016 (“Akta Pendirian Kawan Inti
Cemerlang”).

Perubahan terakhir Anggaran Dasar PT Kawan Inti Cemerlang sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan
Rapat PT Kawan Inti Cemerlang No. 172 tanggal 27 Desember 2018, dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn.,
Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana
dinyatakan dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.03-0551185 tanggal 25 Januari 2019
dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0013384.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 25 Januari 2019 (“Akta No.
172/2018”).
Anggaran dasar PT Kawan Inti Cemerlang yang berlaku adalah:

1. Akta Pendirian PT Kawan Inti Cemerlang.


2. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 128 tanggal 29 November 2016, dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H.,
M.Kn., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
sebagaimana dinyatakan dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-
0025244.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-
0155660.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016.
3. Akta No. 172/2018.

Maksud dan Tujuan

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar PT Kawan Inti Cemerlang, maksud dan tujuan perusahaan adalah
berusaha dalam bidang perdagangan umum. Untuk melaksanakan maksud dan tujuan tersebut, PT Kawan Inti Cemerlang
melakukan kegiatan usaha perdagangan barang.

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, PT Kawan Inti Cemerlang belum beroperasi secara komersial.

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pendirian PT Kawan Inti Cemerlang, maka susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi adalah
sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Tan Franco Agung


Komisaris : Simon Angdias

62
Direksi

Direktur Utama : Ferdy Wantah


Direktur : Ryando Angdias

Struktur Permodalan

Berdasarkan Akta No. 172/2018, struktur permodalan dan Pemegang Saham PT Kawan Inti Cemerlang terakhir adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal
Pemegang Saham Jumlah Saham %
(Rp500.000,00 per saham)
Modal Dasar 10.000 5.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
• Tan Franco Agung 715 357.500.000 25,00
• Simon Angdias 715 357.500.000 25,00
• Ferdy Wantah 715 357.500.000 25,00
• Ryando Angdias 715 357.500.000 25,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.860 1.430.000.000 100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel 7.140 3.570.000.000

Ikhtisar Data Keuangan


(dalam rupiah)
Keterangan 2018
Total Asset 1.626.332.504
Total Liabilities 1.200.000
Total Ekuitas 1.625.132.504
Laba tahun berjalam 194.944.767

11. Transaksi dengan Pihak Afiliasi

Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Perusahaan tidak melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak
afiliasi.

12. Perjanjian dengan Pihak Terafiliasi

Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Perseroan tidak mengadakan perjanjian dengan Pihak Terafiliasi.

13. Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan mengadakan perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga untuk
mendukung kegiatan Perseroan dengan rincian sebagai berikut:

Perjanjian Kerja Sama

No Dokumen Para Pihak Ruang Lingkup Keterangan

1 Perjanjian Kerja Sama dan Bantuan Teknis Perseroan; Pengalihan keterampilan dan Berlaku sampai dengan 15
tanggal 15 Februari 2017 Dongguan Runxin Gift teknologi untuk menghasilkan Februari 2022
Box Co., Ltd. produk kemasan dari kertas
berupa kemasan OPPO

2 Perjanjian Kerjasama Penyediaan Perseroan; Pembelian Kemasan Karton Berlaku sampai 31 Desember
Kemasan Karton Produk Pelumas Federal PT Federal Karyatama 2019
Oil No. FK/06-019/ 0012/EXT/013/10/ 2017
tanggal 1 Juli 2017

3 ● Head Agreement Nomor Perseroan; Penyediaan produk kemasan Kerja sama masih berlangsung
MA201711000077 tertanggal 1 PT Selalu Bahagia smartphone android OPPO mengacu pada purchase order
Desember 2017 Bersama yang telah diperiksa
● Supplier Agreement Nomor

63
No Dokumen Para Pihak Ruang Lingkup Keterangan

SOW201711000098 tertanggal 1
Desember 2017

4 The Business Cooperation Agreement Perseroan; Perjanjian bisnis yang Kerja sama masih berlangsung
PT Vivo Mobile mengatur hubungan kerja mengacu pada purchase order
Indonesia sama penyediaan bahan yang telah diperiksa
pengemas ponsel Vivo

5 Perjanjian Pemasokan dengan PT L&E Perseroan; Pemasokan produk berupa 28 Februari 2017 (tahap awal)
International Indonesia tertanggal 04 PT L&E International inner shoe boxes, outer dan terus berlaku secara
Januari 2016 Indonesia corrugated footwear packing otomatis diperpanjang tahunan
cartons dan appeal packing
cartons, label, label gantung,
kertas tissue, aksesoris
kemasan dan ball boxes,
kepada pelanggan/ produsen
sepatu Adidas dan merek
lainnya

6 Perjanjian tertanggal 16 Januari 2013 Perseroan; Pemasokan/penyediaan 16 Januari 2013 dan otomatis
L&E International LTD. produk-produk kemasan diperpanjang untuk 5 tahun
untuk merek sepatu dan berikutnya
desain produk kemasan

7 Perjanjian Jual Beli No. Perseroan; Pemasokan Corrugated Januari – April 2019
010/XI/2018/SPK/CPE-NFP tertanggal 23 PT Indofood Sukses Carton Box untuk produk- Perjanjian sudah habis masa
November 2018 Makmur Tbk. produk Indofood, antara lain berlakunya, namun kerja sama
Indolakto (susu, es krim), antara Para Pihak masih
SIMP Jakarta (minyak berlangsung dan Para Pihak
bimoli), dll sedang berdiskusi dan
bernegosiasi untuk
memperpanjang Perjanjian ini.

8 Kontrak Ketentuan Khusus (Special Terms Perseroan; Syarat dan ketentuan untuk Kerja sama masih berlangsung
Contract/STC) Perjanjian Tingkat Mutu dan PT Unilever Tbk. kontrak yang ada maupun mengacu pada purchase order
Layanan No. 01/SKL/STC/11/2017 jo. No. yang akan ada mengenai yang telah diperiksa
02/SKL/STC/ 11/2017 12 Desember 2017 ketentuan produksi kemasan
atas produk-produk Unilever

Tidak ada pembatasan-pembatasan (negative covenant) dalam perjanjian-perjanjian di atas yang dapat merugikan
pemegang saham minoritas dan menghambat Penawaran Umum.

Perjanjian Kredit

Perseroan menerima Fasilitas Kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor 93 tertanggal 24
Desember 2004 (“Perjanjian Kredit 2004”) yang telah diubah beberapa kali, antara lain pernyataan kembali seluruh isi
perjanjian berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Nomor 79 tertanggal 23 Maret 2009 (“Perjanjian Kredit 2009”), dan terakhir
diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 3 tertanggal 18 Juli 2018; selanjutnya akta Perjanjian Kredit
tersebut, berikut surat dan/atau akta-akta perubahan, penambahan dan perpanjangannya disebut “Perjanjian Kredit”).

Atas fasilitas kredit yang diterima Perseroan dari Bank BCA, Perseroan menjaminkan tanah-tanah Perseroan berdasarkan
akta pembebanan hak tanggungan dan mesin-mesin dan alat berat berdasarkan akta jaminan fidusia yang sampai saat ini
tersimpan di Bank BCA. Tanah dan mesin yang dijaminkan sudah dilindungi oleh perusahaan asuransi yang sudah disetujui
oleh Bank BCA.

Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan BCA, Perusahaan wajib memenuhi rasio keuangan dan syarat-syarat non-
keuangan tertentu. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA, antara lain membatasi hak Perusahaan untuk:
• Memperoleh pinjaman atau kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai penjamin atau
penanggung dalam bentuk dan dengan nama apapun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Perusahaan
kepada pihak lain, termasuk afiliasi;

64
• Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka
menjalankan usaha sehari-hari;
• Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada;
• Melakukan pemisahan, peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran usaha; dan
• Membagikan dividen.

Sehubungan dengan proses penawaran umum saham perdana oleh Perseroan yang akan mempengaruhi status Perseroan
yang sebelumnya tertutup menjadi terbuka, termasuk perubahan susunan direksi, dewan komisaris dan pemegang saham
Perseroan, maka berdasarkan ketentuan dalam Perjanjian Kredit mengenai persetujuan tertulis dari BCA berdasarkan Surat
Nomor 40331/GBK/2019 tertanggal 23 Mei 2019, Perseroan telah memperoleh persetujuan dari BCA sehubungan tindakan
korporasi Perseroan dimaksud dan tindakan/perubahan yang perlu dilakukan antara lain:
1) Menjaga & mempertahankan mayoritas kepemilikan saham PT Satyamitra Investindo Pratama dan PT Kawan Inti
cemerlang dalam SKL baik langsung maupun tidak langsung min 65%.
2) Kebijakan pembagian Dividen SKL selaku perusahaan publik dengan persetujuan RUPS selama financial
covenant terpenuhi dan tidak dalam kondisi default.
3) Pencabutan Personal Guarantee Ang Kinardo.
4) Ang Kinardo tetap berperan sebagai key management pada perusahaan.

14. Perkara yang Dihadapi Perseroan Dan Entitas Anak, serta Direksi Dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas
Anak

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak, serta Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan
Entitas Anak, tidak sedang terlibat perkara-perkara perdata, pidana, dan/atau perselisihan di lembaga peradilan dan/atau di
lembaga arbitrase baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang
berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan
masalah perburuhan/hubungan industrial atau tidak pernah dinyatakan pailit yang dapat mempengaruhi secara material
kegiatan usaha dan/atau kelangsungan kegiatan usaha Perseroan serta rencana Penawaran Umum Saham Perdana ini.

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak ada somasi yang berpotensi menjadi perkara, baik yang dihadapi Perseroan
dan Entitas Anak, serta Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak.

15. Kegiatan Usaha

Perseroan adalah salah satu perusahaan penyedia kemasan karton yang terintegrasi dan logistik dengan solusi kemasan
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Perseroan berlokasi bertempat strategis di kawasan industri di
Kabupaten Tangerang, Banten. Dalam perkembangannya selain dari yang telah dijelaskan di atas, Perseroan juga
melebarkan lini usahanya dengan menambah layanan-layanan baru penyewaan truk, logistik untuk pengangkutan untuk
memberikan solusi manajemen transportasi terbaik kepada pelanggannya, sehingga pelanggan dapat berkonsentrasi pada
bisnis inti.
Perseroan saat ini mempunyai Kantor dan Pabrik di Jalan Kawasan Industri Benua Permai Lestari Jl Raya Serang km 25.6
Desa Cisereh Tigaraksa, Tangerang, Banten. Luas lahan/tanah untuk pabrik dan kantor adalah 14 Ha dengan bangunan
fisik 120.000 m2.

Pada saat ini Perseroan memiliki mesin-mesin guna mendukung kegiatan usahanya sebagai penyedia kemasan karton
yang terintegrasi diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Corrugated Box Corrugator : Hsieh Hsu, Taiwan


Flexo Printing : Sun Rise, Lian The Taiwan
Die Cut : Bobst Swiss
b. Offset Printing
Pre Press : Heidelberg Germany
Press : Heidelberg Germany
Laminator : Dingshung Taiwan
Die Cut : Bobst Swiss
Folder Gluer : Pak Tek Taiwan & Lamina Swedia

Perkembangan perseroan dengan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi produk-produk yang dihasilkan dilandasi dengan
pandangan yaitu Integrated Packaging Logistics Manufacturing (IPLM); Complete Paper Packaging Solution, Reduce Your
overall Logistics cost, No Logistics without Packaging, sehingga Perseroan senantiasa menjaga kualitas produk dan
melahirkan berbagai inovasi, yang tujuannya untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan para pelanggan yang spesifik.

65
SKEMA INTEGRATED PACKAGING LOGISTICS MANUFACTURING

Pada saat ini Perseroan memproduksi karton gelombang (Corrugated Carton Box) dan kemasan offset untuk berbagai
industri di bidang makanan minuman, elektronik, telekomunikasi, sepatu dan lain sebagainya yang memerlukan kotak
kemasan untuk memasarkan produk-produknya. Dalam melakukan proses produksi kemasan, setiap pemesanan
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, baik dari sisi desain dan bahan bakunya yang diperlukan.

Proses Alur

Perseroan untuk menghasilkan produk cetak corrugated dan offset memiliki dua tahapan yang berbeda.
Secara umum tahapan produksi atau alur produksi corrugated packaging adalah sebagai berikut :

Contoh Hasil Corrugated Packaging

66
Untuk proses produksi offset packaging adalah sebagai berikut :

Contoh Hasil Offset Packaging

Fasilitas Produksi

Perseroan memiliki berbagai macam mesin untuk menunjang jalannya proses produksi untuk kegiatan produksi offset dan
karton gelombang sebagai berikut:

a. Mesin-mesin untuk Offset

- Mesin sebelum proses cetak, yaitu Computer to Plate (CTP) yang berguna untuk mentransfer hasil final design grafis
yang telah dibuat ke film cetak atau plate.
- Mesin Utama, yaitu mesin cetak yang membuat hasil cetakan dari desain grafis tersebut. Perseroan menggunakan
mesin cetak dengan merek Heidelberg Germany yang berasal dari Jerman, yang merupakan terbaik dengan hasil
cetak berkualitas terbaik.

b. Mesin-mesin untuk Karton Gelombang

- Mesin utamanya adalah mesin pembuat karton gelombang (Corrugator Machine), saat ini Perseroan memiliki mesin-
mesin tersebut merek Hsieh Hsu dari Negara Taiwan.
- Mesin cetak karton (Flexo Machine), digunakan untuk mencetak lembaran karton sesuai ukuran dan kebutuhan para
pelanggan.

c. Mesin Penunjang dan Finishing, yaitu mesin-mesin yang digunakan tahapan setelah selesai mesin cetak hingga
proses akhir produksi, yaitu diantara mesin potong, mesin varnish, mesin UV, mesin lem dan mesin kipat, kebanyakan
dari mesin-mesin penunjang ini dibeli dari Negara Swiss, Swedia dan Taiwan.

67
Proses Pemesanan Dari Pelanggan/Customer

Purchase Order
Delivery Schedule Agreement
Customer Replenishment Items

Sales Management System, Sales Order Processing


Customer Service System; Stock Balance and Available Balance Inquiry
Production Management System; Generate Work Order based on required schedule

SKL
Step 1
Production Management System; Confirmation to Customer on simulated production estimated delivery dates

Customer

Production Management System; Converting schedule and order process floor tracking

SKL
Step 2

Customer Service System; Delivery Instruction


Delivery Monitoring; GPS Satellite Mobile Phone

SKL
Step 3

Daily Delivery Report to Customer


Monthly Delivery Review
Monthly Quality Review

SKL
Step 4

Produk-produk Perseroan:

I. Integrated Packaging

a. SKL Corrugated Carton Box Packaging

Corrugated Carton Box atau kotak kertas karton bergelombang adalah packaging/kemasan paling populer untuk untuk
media pengiriman atau penyimpanan. Pada umumnya Corrugated Carton Box berwarna cokelat, berukuran besar dan
mempunyai sifat yang tahan banting serta ringan. Fungsi utama dari Corrugated Box adalah sebagai media pengiriman
produk lain atau media penyimpanan produk di gudang yang bertujuan untuk melindungi produk dari benturan, cuaca (hujan
atau panas), jatuh, kelalaian dalam pemindahan produk serta kerusakan lainnya. Contoh kegunaan Corrugated Carton Box
dapat diterapkan terhadap produk air minum botol, gelas, biskuit, buah-buahan, alat elektronik hingga furniture rumah
tangga. Corrugated Box biasanya disebut sebagai outer box karena tidak langsung bersentuhan dengan produk tersebut
tetapi bersentuhan dengan inner box dari produk tertentu.

68
Corrugator Machine

10 Pelanggan Besar dari produk Corrugated Carton:


• Unilever Group
• Adidas
• Indofood Group
• Mayora Group
• Haier - Sanyo
• Nutricia Indonesia
• Great Giant Pineapple
• Samsung
• Nestle Indonesia
• Djojonegoro C-1000

b. SKL Offset Packaging


Packaging/kemasan yang diproduksi dengan teknik cetak dimana citra gambar (image) bertinta di-transfer (atau di- “offset”)
dari data digital ke lembaran plat dan diteruskan ke lembaran karet mesin pencetak/printing ke permukaan yang akan di
cetak dalam hal ini berupa kertas. Memiliki fungsi utama yang sama dengan Corrugated Box dimana untuk melindungi
produk pada saat pengiriman dan penyimpanan produk di gudang. Perbedaan nya adalah Offset Packaging digunakan
sebagai inner box dimana langsung bersentuhan dengan produk tertentu dan Offset Packaging memiliki nilai tambah/value
added pada masa kini terutama dalam segi marketing dan penjualan produk. Seiring dengan perkembangan jaman, Offset
Packaging dijadikan sebagai salah satu wadah yang digunakan untuk menarik perhatian konsumen karena desain nya yang
menarik dengan gambar dan warna yang menarik sehingga memberikan nilai tambah bagi produk tertentu.

69
10 Pelanggan Besar dari produk Offset Packaging:
• Adidas Indonesia
• Epson Indonesia
• Dollar General(Giftbox/Export)
• Ecco Indonesia
• Wallgreen (Giftbox)
• Unilever Indonesia
• Jco Donut & Coffee
• Mayora
• Samsung Electronics
• Samindo Electronics

c. SKL Rigid Box


SKL Rigid Box merupakan hasil produksi PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk lainnya yang bergerak dalam bidang kemasan.
Tetapi Box ini mempunyai bahan yang lebih keras dan ditujukan untuk barang-barang pecah belah serta barang yang
memiliki nilai jual tinggi. Rigid Box memiliki ciri-ciri yang tidak mudah basah, penyok dan rusak. Contoh dari Rigid Box
adalah kotak handphone, kotak jam tangan, kotak pulpen dan lain-lain.

4 Pelanggan Besar dari produk Rigid Box:


• Oppo
• Lenovo
• Smartfren
• Polytron

II. SKL Express – Logistik


PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk sadar bahwa produk jadi Perseroan bukan hanya Carton Box tetapi untuk memenuhi
kebutuhan konsumen yang bersifat B2B (business to business), Perseroan harus mempunyai jalur distribusi yang baik, oleh
karena itu SKL Express merupakan salah satu produk Perseroan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Saat ini
Perseroan memiliki 120 armada yang dapat melakukan pendistribusian Carton Box yang tersebar di Jawa Barat dan Jawa
Timur untuk memenuhi kebutuhan produksi konsumen Perseroan.
SKL Express 1 : Jababeka Cikarang
SKL Express 2 : Delta Silicon, Cikarang
SKL Express 3 : Gresik, Surabaya
Truk : 170 unit dengan GPS

70
Pengembangan Produk Perseroan
Beberapa produk yang akan dikembangkan oleh Perseroan di masa yang akan mendatang adalah sebagai berikut:
• Pre –Print
• Litho laminated corrugated box
• Paper Cup
• Paper Bag
• Giftwrap
• Lunch Box
• Rigid Box
• Jewelry box
• Premium gift products
• Stationery box

Mekanisme Dan Strategi Pemasaran


Dalam mempertahankan posisi sebagai pemain utama pada setiap bisnis unit baik dalam kuantitas dan kualitas layanan,
Perseroan mengembangkan network channel dan business unit. Transportation Management System menjadi salah satu
konsep solusi yang ditawarkan kepada pelanggan untuk mengelola sistem transportasi mereka dengan tujuan
meningkatkan utilisasi unit, efisiensi biaya dan perbaikan yang berkesinambungan menuju operational excellence.
• Quality assurance
• On Time Delivery In Full (OTIF) > 99%
• Saving/Reduce Cost
• Day On Hands/SKL Express
• VMI
• Consignment
• JIT/Kanban
• Compliance

16. Persaingan Usaha, Strategi Usaha dan Keunggulan Kompetitif

Strategi Perseroan

Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya memiliki beberapa strategi usaha. Strategi usaha tersebut dimaksudkan
sebagai acuan yang harus diambil dalam menghadapi persaingan usaha serta mempertahankan kelangsungan dan
perkembangan usaha Perseroan di masa mendatang. Adapun strategi yang dimiliki adalah sebagai berikut:

▪ Struktur keuangan yang kuat dan solid


▪ Kepuasan pelanggan yang tinggi
▪ Business Innovation - Memberikan produk inovatif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
▪ Operational excellence - Memiliki standar kualitas pelayanan yang tinggi

71
▪ Business Solution – Perseroan packaging supply chain solution Perseroan lainnya
▪ Strong network – Memiliki jaringan yang kuat
▪ Memiliki sistem manajemen & teknologi yang baik
▪ Memiliki tim yang solid, kompeten di bidang industrinya dan mempunyai motivasi yang tinggi

Persaingan Usaha Perseroan

Didalam melakukan kegiatan usahanya, tentu Perseroan memiliki para pesaing dalam industri kemasan kotak karton ini
yang sangat kompetitif, dimana ada kurang lebih 10 perusahaan sejenis yang bergerak dalam bidang usaha yang sama.
Jika diukur dalam kapasitas produksi, maka Perseroan berada dalam urutan 3 dari 10 perusahaan tersebut berdasarkan
produksi, dimana estimasi Produksi untuk tahun 2016 berada pada kisaran 100.000 ton, sedangkan untuk urutan 1
memproduksi sekitar 168.000 ton dan urutan no. 2 dengan angka produksi sekitar 120.000 ton.

Untuk memenangkan persaingan dengan para kompetitornya, Perseroan aktif melakukan pemasaran untuk mendapatkan
klien-klien besar berskala internasional dan mempertahankan klien-klien besar yang sudah ada dengan memberikan
pelayanan yang bermutu dan inovasi sesuai dengan perkembangan kebutuhan mereka saat ini maupun dimasa
mendatang, sehingga kapasitas produksi terus meningkat.

Melakukan penambahan mesin-mesin terbaru dengan teknologi yang terkini dari merek-merek mesin yang terkenal dan
melakukan modernisasi terhadap mesin-mesin lama yang masih berfungsi dengan baik.

Dengan komitmen yang tinggi dan kuat yang mengutamakan kebutuhan para Pelanggannya, Perseroan memadukan
integrasi produksi kemasan karton terpadu yang ditopang dengan logistik pengangkutannya yaitu SKL Express, sehingga
kebutuhan pelanggan bisa terpenuhi dari sisi biaya atau harga, kualitas produk dan ketepatan waktu pengiriman kepada
pelanggan. Dengan integrasi terpadu tersebut dan komitmen tersebut, membuat Perseroan mampu dan percaya diri dalam
menghadapi persaingan bisnis yang ketat.

Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh Perseroan adalah sebagai berikut:

• Perseroan memiliki kapasitas produksi yang lengkap, meliputi industri offset printing dan karton gelombang.
• Perseroan memiliki pelanggan-pelanggan yang merupakan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia seperti di
antaranya Unilever Indonesia, Adidas, Samsung, Epson Indonesia, Indofood Group, Mayora Group, dan lain – lain.
• Perseroan memiliki komitmen yang tinggi dan kuat yang mengutamakan pada kebutuhan pelanggan dengan
memadukan integrasi produksi kemasan karton terpadu ditopang dengan logistic pengangkutannya yaitu SKL
Ekspress sehingga kebutuhan pelanggan bisa terpenuhi dari biaya atau harga, kualitas produk dan ketepatan waktu
pengiriman.
• Perseroan sudah menerapkan standarisasi Management System ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 dan TUV
Rheindland Certified ID 9105082837.

17. Prospek Industri dan Usaha

Pertumbuhan perekonomian Indonesia yang terus berkembang dan melaju serta jumlah penduduk Indonesia yang saat ini
berjumlah 251 juta, dimana terdapat kelas konsumen sebanyak 45 juta dan usia produktif sekitar 65%, dalam
perkembangannya ke depan dalam 10 tahun jumlah penduduk Indonesia mencapai diatas 300 juta dan kelompok usia
produktif 15-64 tahun mencapai 66 % atau 165 juta. Merupakan kesempatan dan peluang konsumsi yang luar biasa besar
dan laju pertumbuhannya cukup tinggi. Kelompok dibawah 15 tahun yang cukup besar yaitu 70 juta.

Dengan keyakinan akan pertumbuhan ekonomi di Indonesia di masa mendatang dan pertambahan jumlah penduduk
Indonesia yang diimbangi dengan kenaikan pendapatan per kapita penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, maka
permintaan akan barang konsumsi akan terus meningkat, sehingga pertumbuhan dalam industri pengemasan juga akan
meningkat. Sehingga secara langsung akan memberikan peluang bagi Perseroan untuk terus berkembang dan peningkatan
penjualannya dalam setiap tahunnya.

Dalam perkembangan, kemasan sebuah produk memiliki peranan penting bagi nilai produk itu sendiri. Tidak hanya sebagai
pembungkus maupun pelindung sebuat produk, namun kini barang kemasan menjadi sebuah senjata bagi para produsen
untuk dapat menarik minat pembeli agar mengkonsumsi barang dagangannya. Bahkan di negara berkembang kemasan
menjadi nilai krusial terhadap sebuah keputusan konsumsi oleh pelanggan. Kemasan sebuah produk menjadi aspek penting
sebagai ciri khas suatu produk pada mayoritas barang konsumsi.

72
IX. EKUITAS
Tabel di bawah ini menyajikan perkembangan posisi ekuitas Perseroan yang bersumber dari laporan perubahan ekuitas
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Tjahjadi & Tamara dan ditandatangani oleh Riani sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian dan tambahan
paragraf hal-hal lain mengenai (a) laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31
Desember 2017 dan 2016, yang disajikan sebagai angka-angka komparatif terhadap laporan keuangan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, diaudit oleh auditor independen lain, (b) laporan keuangan diterbitkan dengan
tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perseroan,
serta tidak ditujukan, dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain, dan (c) penerbitan kembali laporan
keuangan Perseroan, dan laporan perubahan ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017
dan 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan dan ditandatangani
oleh Johannes Mau, SE, Ak, CPA, CA sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian.

31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016

EKUITAS

Modal Saham 115.000.000.000 115.000.000.000 115.000.000.000

Tambahan modal disetor 35.000.000.000 - -

Penghasilan komprehensif lain 235.894.839.081 149.202.185.313 154.257.229.914

Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya 141.481.154.187 119.618.215.884 86.440.012.216

JUMLAH EKUITAS 527.375.993.268 383.820.401.197 355.697.242.130

Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 41 tanggal 16 April 2019 yang dibuat di
hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia dengan surat keputusan No. AHU-0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemberitahuan
perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor
AHU-AH.01.03-0208993 tanggal 16 April 2019, perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem
Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan No. AHU-0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemegang Saham menyetujui
rencana perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan dalam rangka menjadi Perusahaan Terbuka, antara lain perubahan
nama menjadi PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk, serta mengubah struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp1.100.000.000.000,00 (satu triliun seratus miliar rupiah) terdiri atas 11.000.000.000 (sebelas
miliar) saham, masing-masing dengan nilai nominal sebesar Rp100,00 (seratus rupiah).

Modal Ditempatkan : 25% (dua puluh lima persen) dari Modal Dasar atau sejumlah Rp275.000.000.000,00 (dua ratus
tujuh puluh lima miliar rupiah) yang terdiri dari 2.750.000.000 (dua miliar tujuh ratus lima puluh
juta) saham yang masing-masing bernilai Rp100,00 (seratus rupiah);

Modal Disetor : Rp275.000.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh lima miliar rupiah) yang terdiri dari 2.750.000.000
(dua miliar tujuh ratus lima puluh juta) saham yang masing-masing bernilai Rp100,00 (seratus
rupiah).

Tabel Proforma Ekuitas

Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum sebanyak 1.300.000.000 (satu miliar tiga ratus juta) Saham biasa atas
nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per Saham yang mewakili 32,10% (tiga puluh dua koma nol satu
persen) dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum.

Harga penawaran seluruh Saham di atas adalah sebesar Rp●(● Rupiah) per Saham yang harus dibayar penuh pada saat
mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham.

73
Seandainya perubahan ekuitas Perseroan karena adanya Penawaran Umum Saham kepada masyarakat sebanyak
1.300.000.000 (satu miliar tiga ratus juta) Saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap
Saham dengan harga penawaran sebesar Rp ●(● Rupiah) setiap Saham terjadi pada tanggal 31 Desember 2018, maka
Proforma Ekuitas Perseroan pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut:

Perubahan ekuitas setelah 31


Desember 2018 jika diasumsikan
Posisi ekuitas pada tanggal tersebut terjadi:
Penambahan
menurut laporan Penawaran Umum sebesar Proforma ekuitas pada
modal
Uraian dan Keterangan posisi keuangan 1.300.000.000 Saham Biasa Atas tanggal 31 Desember 2018
ditempatkan dan
pada Nama dengan nilai nominal Rp100 setelah Penawaran Umum
disetor
31 Desember 2018 per saham dengan Harga
Penawaran Rp●per saham
Modal ditempatkan dan
disetor penuh 115.000.000.000 - 1.300.000.000 118.300.000.000
Tambahan modal disetor 35.000.000.000 - ● ●
Penghasilan
Komprehensif lain 235.894.839.081 - - ●
Biaya Emisi - - (●) (●)
Saldo Laba 141.481.154.187 - - ●
TOTAL EKUITAS 527.375.993.268 ● ● ●

74
X. KEBIJAKAN DIVIDEN
Para pemegang Saham Baru yang berasal dari Penawaran Umum ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam
segala hal dengan pemegang Saham lama Perseroan termasuk hak atas pembagian dividen sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan Perseroan dari waktu ke waktu, Perseroan merencanakan untuk membayar
dividen tunai secara kas atau dalam bentuk uang kepada seluruh pemegang Saham sekurang-kurangnya sekali dalam
setahun. Besarnya dividen yang akan dibagikan dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang
bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak RUPS
Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.

Berdasarkan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, keputusan pembayaran dividen mengacu
pada ketentuan-ketentuan yang terdapat pada anggaran Dasar Perseroan dan persetujuan pemegang saham pada RUPS
berdasarkan rekomendasi Direksi Perseroan. Ketentuan dalam pembagian dividen sebagaimana diatur dalam Undang-
undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 72 adalah:

(1) Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perseroan berakhir sepanjang diatur dalam
anggaran dasar Perseroan;
(2) Pembagian dividen interim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan apabila jumlah kekayaan bersih
Perseroan tidak menjadi lebih kecil daripada jumlah modal ditempatkan dan disetor ditambah cadangan wajib;
(3) Pembagian dividen interim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak boleh mengganggu kegiatan Perseroan;
(4) Pembagian dividen interim ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi setelah memperoleh persetujuan Dewan
Komisaris, dengan memperhatikan ketentuan pada ayat (2) dan ayat (3);
(5) Dalam hal setelah tahun buku berakhir ternyata Perseroan menderita kerugian, dividen interim yang telah dibagikan
harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan;
(6) Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan, dalam hal
pemegang saham tidak dapat mengembalikan dividen interim sebagaimana dimaksud pada ayat (5).

Mulai tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan seterusnya, Perseroan akan membagikan dividen
tunai secara kas atau dalam bentuk uang sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari Laba Bersih Perseroan setelah
Pajak dan kebijakan Perseroan dalam pembagian dividen tersebut akan diputuskan oleh para Pemegang Saham dalam
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan setiap tahun.

Dividen akan dibayar dalam mata uang Rupiah. Pemegang saham Perseroan pada suatu tanggal tertentu akan berhak
menerima dividen kas sejumlah yang telah disetujui secara penuh yang akan dipotong pajak penghasilan sesuai ketentuan
yang berlaku.

75
XI. PERPAJAKAN
PERPAJAKAN UNTUK PEMEGANG SAHAM

A. Pajak Penjualan Saham

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tanggal 29 Mei 1997 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang “Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di
Bursa Efek” dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal “Pelaksanaan
Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek” yang mengubah Surat
Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995 perihal ”Pengenaan Pajak Penghasilan
atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek“, telah diatur sebagai berikut:

1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek
dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Pembayaran
dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat
pelunasan transaksi penjualan saham.
2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan Final sebesar 0,50% dari nilai saham Perseroan pada
saat Penawaran Umum Perdana. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan final dilakukan oleh Perseroan atas nama
pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di Bursa Efek.
3. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak bermaksud untuk membayar tambahan pajak penghasilan final di atas,
maka pemilik saham pendiri terhutang pajak penghasilan atas capital gain pada saat penjualan saham pendiri.
Penghitungan Pajak Penghasilan tersebut sesuai dengan tarif umum sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 Undang-
Undang No. 36 tahun 2008.

B. Pajak Penghasilan Atas Dividen

Pajak Penghasilan atas dividen yang berasal dari kepemilikan saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.36 tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009)
mengenai perubahan keempat atas Undang-Undang No.7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau pembagian
keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, Koperasi, Badan Usaha Milik Negara
atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di
Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini terpenuhi:

1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan


2. Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen,
kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.234/PMK.03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang “Bidang Penanaman
Modal Tertentu yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak
Penghasilan”, penghasilan yang diterima Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dari
penanaman modal berupa dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat pada bursa efek di Indonesia
dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan.

Sesuai dengan pasal 17 ayat 2(c) Undang-Undang No. 36 tahun 2008. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2009,
penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dikenai pajak
Penghasilan sebesar 10% dan bersifat final.

Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri (termasuk Bentuk Usaha Tetap) yang tidak memenuhi
ketentuan Pasal 4 ayat 3 huruf (f) Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 di atas, maka atas pembayaran dividen
tersebut dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar 15% dari jumlah bruto sebagaimana diatur di dalam
Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang No. 36 Tahun 2008. Lebih lanjut, sesuai ketentuan Pasal 23 ayat (1a) maka apabila Wajib Pajak yang
menerima atau memperoleh penghasilan dividen tersebut tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif
pemotongan adalah lebih tinggi 100% dari tarif yang semula dimaksud atau sebesar 30% dari penerimaan brutonya.

Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dikenakan tarif 20% dari kas yang dibayarkan (dalam hal
dividen tunai) atau 20% dari nilai pari (dalam hal dividen saham) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dividen
dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu Negara yang telah menandatangani Perjanjian

76
Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan Indonesia, dengan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur di dalam
Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak
Berganda, sebagaimana telah diubah dengan PER-24/PJ/2010.

Agar Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) tersebut dapat menerapkan tarif sesuai P3B, maka sesuai dengan Peraturan Direktur
Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda,
sebagaimana telah diubah dengan PER-24/PJ/2010, Wajib Pajak Luar Negeri diwajibkan untuk melampirkan Surat
Keterangan Domisili (SKD)/Certificate of Domicile of Non-Resident for Indonesia Tax Withholding yaitu:

1. Form-DGT 1 atau;
2. Form-DGT 2 untuk bank dan WPLN yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui kustodian sehubungan
dengan penghasilan dari transaksi pengalihan saham atau obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan di pasar
modal di Indonesia selain bunga dan dividen serta WPLN yang berbentuk dana pensiun yang pendiriannya sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di negara mitra dan merupakan subjek pajak di negara mitra;
3. Form SKD yang lazim diterbitkan oleh negara mitra dalam hal Competent Authority di negara mitra tidak berkenan
menandatangani Form DGT-1 / DGT-2, dengan syarat:
• Form SKD tersebut diterbitkan menggunakan Bahasa Inggris;
• Diterbitkan pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010;
• Berupa dokumen asli atau dokumen fotokopi yang telah dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat salah
satu Pemotong/Pemungut Pajak terdaftar sebagai Wajib Pajak;
• Sekurang-kurangnya mencantumkan informasi mengenai nama WPLN; dan
• Mencantumkan tanda tangan pejabat yang berwenang, wakilnya yang sah, atau pejabat kantor pajak yang
berwenang di negara mitra P3B atau tanda yang setara dengan tanda tangan sesuai dengan kelaziman di negara
mitra P3B dan nama pejabat dimaksud.

Di samping persyaratan Form-DGT1 atau Form DGT-2 atau Form SKD Negara Mitra maka sesuai dengan Peraturan
Direktur Jenderal Pajak No. PER-62/PJ/2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak
Berganda sebagaimana telah diubah dengan PER-25/PJ/2010 tanggal 30 April 2010 maka WPLN wajib memenuhi
persyaratan sebagai Beneficial Owner atau pemilik yang sebenarnya atas manfaat ekonomis dari penghasilan.

PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN OLEH PERSEROAN

Sebagai Wajib Pajak secara umum Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya
sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan tanggal Prospektus ini
diterbitkan, telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan rincian sebagai
berikut:

- Utang pajak Perseroan per 31 Desember 2018 sebesar Rp 4.842.158.891 yang berasal dari SPT pajak badan tahun
2018.
- Perseroan telah memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan
perpajakan yang berlaku untuk tiga tahun terakhir yaitu tahun 2016, 2017 dan 2018.

CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI
DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI
PEMBELIAN, PEMILIKAN, MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI.

77
XII. PENJAMINAN EMISI EFEK
1. Keterangan Tentang Penjaminan Emisi Efek

Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 42
pada tanggal 18 April 2019, Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No.28 tanggal 14 Mei 2019 yang
semuanya dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di
bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat secara kesanggupan penuh (full commitment) emisi
sebesar 1.300.000.000 (satu miliar tiga ratus juta) Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan oleh Perseroan dalam
Penawaran Umum ini dengan cara menawarkan dan menjual Saham Perseroan kepada masyarakat sebesar bagian dari
penjaminannya dan mengikat diri untuk membeli sisa Saham yang tidak habis terjual dengan harga penawaran pada
tanggal penutupan Masa Penawaran sesuai dengan proporsi penjaminan masing-masing.

Perjanjian tersebut di atas merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang
mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian dan setelah itu tidak ada lagi Perjanjian
yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian ini.

Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut dalam Penjaminan Emisi Efek Perseroan telah sepakat untuk
melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan Nomor IX.A.7.

Susunan dan jumlah porsi serta persentase dari anggota Sindikasi Penjamin Emisi Efek adalah sebagai berikut:

Porsi Penjaminan Jumlah (Rp) Persentase


No. Penjamin Emisi Efek
Jumlah Saham (lembar) (%)

Penjamin Pelaksana Emisi Efek

1. PT Kresna Sekuritas ● ● ●

Penjamin Emisi Efek

1. PT ● Sekuritas ● ● ●

2. PT ● Sekuritas ● ● ●

3. PT ●Sekuritas ● ● ●

Total ● ● 100,00

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, yang
dimaksud dengan Afiliasi adalah Pihak (orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi atau kelompok yang
terorganisasi) yang mempunyai:

a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
b. Hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari pihak tersebut;
c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang
sama;
d. Hubungan antara perusahaan dengan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan
oleh perusahaan tersebut;
e. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang
sama; atau
f. Hubungan antara perusahaan dengan pemegang Saham utama.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek (kecuali PT Kresna Sekuritas) dan para Penjamin Emisi Efek lainnya dengan tegas
menyatakan tidak menjadi pihak terafiliasi atau terasosiasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung.

78
2. Penentuan Harga Penawaran Pada Pasar Perdana

Harga Penawaran untuk Saham ini ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi pemegang Saham, Perseroan
dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil penawaran awal (bookbuilding) yang dilakukan pada
tanggal ●

Berdasarkan hasil penawaran awal (bookbuilding) jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh Penjamin Pelaksana
Emisi Efek, berada pada kisaran Rp●(●Rupiah) sampai dengan Rp●(● Rupiah) per Saham. Dengan mempertimbangkan
hasil penawaran awal tersebut diatas maka berdasarkan kesepakatan antara para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan
Perseroan ditetapkan harga penawaran sebesar Rp● (●Rupiah) per lembar. Penentuan harga ini juga telah
mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

1. Kondisi pasar pada saat pelaksanaan bookbuilding.


2. Kinerja keuangan Perseroan.
3. Data dan informasi mengenai Perseroan, baik dari sisi kinerja perseroan, sejarah perseroan, prospek usaha dan
keterangan mengenai industri asuransi itu sendiri.
4. Penilaian terhadap manajemen Perseroan, operasi dan kinerja Perseroan, baik dimasa lampau maupun pada saat
sekarang, serta prospek pendapatan Perseroan di masa datang.
5. Status dan perkembangan kondisi terakhir dari Perseroan.
6. Mempertimbangkan kinerja Saham pada pasar sekunder.

Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, harga saham Perseroan akan terus berada di
atas Harga Penawaran atau perdagangan Saham Perseroan akan terus berkembang secara aktif di Bursa Efek dimana
Saham tersebut dicatatkan.

79
XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam penawaran umum ini adalah sebagai berikut:

Akuntan Publik : Tjahjadi & Tamara


Gedung Jaya Lantai 4,
Jl MH Thamrin No. 12
Jakarta 10340 - Indonesia
STTD : No. STTD.AP-361/PM.22/2018 atas nama Riani
Surat Penunjukkan : No. 048/JT/X/2018 tertanggal 17 Oktober 2018
Asosiasi : Institut Akuntan Publik Indonesia
Pedoman kerja : Standar Audit
Tugas Pokok : Fungsi utama Akuntan Publik dalam Penawaran Umum ini adalah untuk melaksanakan
audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit
agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah
saji material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan
keuangan yang diaudit. Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik meliputi pemeriksaan
atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan
dalam laporan keuangan. Juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan
dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan. Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat
mengenai kewajaran dari laporan keuangan Perseroan.

Konsultan Hukum : Lex Regis Agustinus Dawarja & Partners


Jl. Jalur Sutera Timur 1A No. 11 Alam Sutera
Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang
Kota Tangerang - 15144
Surat Penunjukan : No. 161/SKL/FA-EXIM/V/19 tanggal 21 Februari 2019
STTD : No. STTD.KH-71/PM.2/2018 atas nama Agustinus Dawarja
Keanggotaan Asosiasi : Kartu Tanda Pengenal Advokat No. 97.10837
Anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No.200207
Pedoman Kerja : Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Lampiran dari Keputusan Himpunan
Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.02/HKHPM/VIII/2018 tanggal 8 Agustus 2018
Tugas Pokok : Memberikan Pendapat Hukum mengenai Perseroan dalam rangka Penawaran Umum ini.
Konsultan Hukum melakukan pemeriksaan dan penelitian (dari segi hukum) atas fakta
yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu
sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah
dimuat dalam Laporan Pemeriksaan Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum
yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas lainnya
adalah meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi
hukum. Tugas dan Fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan disini adalah sesuai dengan
Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip
keterbukaan.

Perusahaan Penilai : Felix Sutandar dan Rekan


Jl Balikpapan I No. 6, Petojo Utara
Jakarta 10130
Surat Penunjukkan : No. 001/SKL/FA-EXIM/II/2019 tanggal 21 Februari 2019
STTD : STTD.PPD-31/PM.2/2018 atas nama Felix Sutandar
Tugas Pokok : Melakukan pemeriksaan fisik secara langsung di masing-masing lokasi, penelitian,
penganalisaan data untuk menentukan nilai pasar dari aktiva tetap yang dimiliki
Perseroan. Dalam melaksanakan tugas penilaian untuk mengungkapkan suatu pendapat
mengenai nilai pasar atas aktiva tetap Perseroan, Perusahaan Penilai senantiasa
mengacu pada Kode Etik Penilai Indonesia dan Standar Penilaian Indonesia serta
peraturan Pasar Modal yang berlaku.

80
Biro Administrasi Efek : PT Adimitra Jasa Korpora
Kirana Boutique Office
Jl Kirana Avenue III Blok F3 No. 5
Jakarta 14250
Surat Penunjukan : No. 160/SKL/FA-EXIM/V/2019, tanggal 21 Februari 2019
Surat Ijin BAE : No. Kep-41/D.04/2014 Tanggal 23 Mei 2018
Tugas Pokok : Sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, Biro
Administrasi Efek (”BAE”) melakukan tugas yang meliputi: penerimaan pemesanan
Saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham (”DPPS”) dan Formulir Pemesanan
Pembelian Saham (”FPPS”) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana
disyaratkan dalam pemesanan Saham dan telah mendapat persetujuan dari Penjamin
Pelaksana Emisi Efek sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan
Saham. Melakukan administrasi pemesanan Saham sesuai dengan aplikasi yang
tersedia pada BAE. Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, BAE
mempunyai hak untuk menolak pemesanan Saham yang tidak memenuhi persyaratan
pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Selain itu BAE juga
membuat laporan untuk penjatahan, menyiapkan daftar pembayaran kembali (refund),
mendistribusikan saham-saham secara elektronik ke dalam Penitipan Kolektif KSEI atas
nama Pemegang Rekening KSEI bagi pemesan yang mendapatkan penjatahan dan
menyusun laporan kegiatan Penawaran Umum Perdana sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

Notaris : Fathiah Helmi, SH


Jl HR Rasuna Said Kav. 1 -2
Kuningan Timur
Jakarta 12950 - Indonesia
Surat Penunjukan : No. 159/SKL/FA-EXIM/V/2019 tanggal 21 Februari 2019
STTD : No. 02/STTD-N/PM/1996
Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia 060.2.021.150152
PedomanKerja : Undang-Undang No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan
Notaris Indonesia.
Tugas Pokok : Membuat Akta-Akta dalam rangka Penawaran Umum, antara lain Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham serta Akta-Akta
pengubahannya, sesuai dengan peraturan jabatan dan kode etik Notaris.

Profesi Penunjang Pasar Modal bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam
UUPM.

81
XIV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR
Ketentuan penting dalam bab ini bersumber Anggaran Dasar Perseroan terakhir sebagaimana termasuk dalam Akta Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 41 tanggal 16 April 2019, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H.,
Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat
keputusan No. AHU-0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019, pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya
telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208993 tanggal
16 April 2019, perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan
Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-
0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019. Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah sesuai dengan Peraturan
No. IX.J.1, Peraturan OJK No. 31/2014, Peraturan OJK No. 33/2014, Peraturan OJK No. 8/2017, serta UUPT.

Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha

Maksud dan tujuan Perseroan adalah bergerak dalam bidang:


• Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton;
• Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
A. Kegiatan usaha utama Perseroan, yaitu:
a. usaha pembuatan segala macam kemasan dan kotak dari kertas/karton yang digunakan untuk
pembungkus/pengepakan, termasuk juga pembuatan kotak untuk rokok dan barang lainnya. Misalnya kemasan
dan kotak dari kertas dan papan kertas bergelombang, kemasan dan kotak papan kertas yang dapat dilipat,
kemasan dan kotak dari papan padat, kemasan dan kotak lain dari kertas dan papan kertas, sak dan kantong
kertas dan kotak file kantor dan barang sejenisnya.
b. usaha pembuatan barang dari kertas dan papan kertas atau karton yang belum tercakup dalam sub golongan lain,
seperti industri kertas tulis dan kertas cetak siap pakai, industri kertas print out komputer siap pakai, industri kertas
kopi siap pakai, industri kertas tempel atau berperekat siap pakai, industri buku register, buku akuntansi, binder,
album dan alat-alat tulis baik yang bersifat komersial atau untuk pendidikan sejenisnya, industry kotak, kantong,
dompet dan buku catatan yang mengandung susunan kertas, industri wallpaper (kertas dinding) dan jenis pelapis
dinding lainnya, termasuk wallpaper berlapis vinyl dan tekstil, industri label, industri kertas filter dan papan kertas
filter, industri gulungan kertas dan papan kertas, gelendong kertas dan papan kertas dan sebagainya, industri
tempat telur dan barang lainnya yang dibuat dari cetakan bubur kertas dan sebagainya, dan industri kertas kreasi
baru. Termasuk di sini pengerjaan kertas dan karton dengan segala cara, seperti coating, glazing, gumming,
laminating, pembuatan kertas karbon dan kertas stensil sheet dalam bentuk potongan siap dijual ke konsumen.
Termasuk juga pembuatan alat tulis kantor (stationeries) yang tidak dicetak, seperti amplop, kertas surat, kertas
pembersih, dinnerware dari kertas dan sejenisnya. Pembuatan alat tulis kantor dan kartu yang dicetak
dimasukkan dalam kelompok 58110.
B. Kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama, yaitu:
a. melakukan kegiatan penyimpanan barang sementara sebelum barang tersebut dikirim ke tujuan akhir, dengan
tujuan komersial.
b. usaha pengiriman dan pengepakan barang dalam volume besar lainnya, selain yang tercakup dalam kelompok
52291 sampai dengan 52294, seperti jasa kapal pengangkut benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam.
Jasa pengepakan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan
pengangkutan dimasukkan dalam Jasa Pengepakan (82920).

Ketentuan Mengenai Perubahan Permodalan

Modal

1. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan RUPS dengan syarat
dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dan harga tersebut tidak di bawah nilai nominal, dengan
mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar, Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan
perubahan/penggantinya, dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Indonesia, serta peraturan
Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan. Setiap saham dalam simpanan yang dikeluarkan
lebih lanjut harus disetor penuh.

2. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas adalah Saham, Efek yang
dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham dari Perseroan selaku
penerbit), dilakukan dengan:

82
a. memberikan HMETD yaitu hak yang melekat pada saham yang memberikan kesempatan pemegang saham yang
bersangkutan untuk membeli saham dan/atau efek bersifat ekuitas lainnya yang dapat dikonversikan menjadi
saham atau yang memberikan hak untuk membeli saham, sebelum ditawarkan kepada pihak lain.
b. pengeluaran saham/penambahan modal dengan HMETD atau tanpa HMETD dilakukan dengan persetujuan
RUPS dan sesuai dengan ketentuan di bidang Pasar Modal.
c. pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukar dengan saham atau
Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan RUPS
Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut.
d. Perseroan wajib mengadakan alokasi saham dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang tidak dipesan pada
harga pemesanan yang sama kepada semua pemegang saham yang menyatakan berminat untuk membeli
tambahan saham dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya pada periode pelaksanaan HMETD dimaksud.
e. HMETD tersebut dapat dijual dan dialihkan kepada pihak lain, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.
f. Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham
sebagaimana dimaksud dalam butir d di atas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek Bersifat Ekuitas
tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan
syarat-syarat yang sama.
g. Jika Perseroan bermaksud melakukan penambahan modal yang penggunaan dananya digunakan untuk
melakukan transaksi dengan nilai tertentu yang telah ditetapkan, dalam penambahan modal dimaksud wajib
terdapat pembeli siaga yang menjamin untuk membeli sisa saham dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya paling
rendah pada harga penawaran atas saham dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya, yang tidak dilaksanakan oleh
pemegang HMETD.
h. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran dan saham yang diterbitkan mempunyai
hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan
dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia.
i. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas/penambahan modal tanpa memberikan HMETD, dapat dilakukan dalam hal
pengeluaran saham:
1) Ditujukan kepada karyawan Perseroan; dan/atau
2) Ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham, yang telah
dikeluarkan dengan persetujuan RUPS; dan/atau
3) Dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui RUPS; dan/atau
4) Dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal tanpa
HMETD.

3. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek
yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan RUPS Perseroan
terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar
ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di
tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

4. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS. Perubahan anggaran
dasar dalam rangka perubahan modal dasar harus disetujui oleh Menkumham.

5. Perseroan dapat membeli kembali saham-saham yang telah dibayar penuh dan pembelian kembali saham tersebut
dengan memperhatikan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya peraturan Pasar
Modal.

Penambahan Modal Dasar Perseroan

1. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS. Perubahan anggaran
dasar dalam rangka perubahan modal dasar harus disetujui oleh Menkumham.
2. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang dari 25% (dua puluh
lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang:
a. telah memperoleh persetujuan RUPS untuk menambah modal dasar
b. telah mendapat persetujuan Menkumham;
c. penambahan modal ditempatkan dan disetor, sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari
modal dasar, wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menkumham
Republik Indonesia;

83
d. dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam angka 2 butir c di atas tidak terpenuhi
sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasarnya, sehingga modal ditempatkan dan
disetor paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dengan memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam angka 2 butir c
di atas tidak terpenuhi;
e. persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud dalam angka 5 butir a di atas, termasuk juga persetujuan untuk
mengubah Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam angka 2 butir d di atas.
3. Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran
modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling kurang 25% (dua puluh lima persen) dari modal
dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak
mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan anggaran dasar kepada Menkumham atas
pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.

Ketentuan Mengenai Pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa

RUPS Tahunan

1. RUPS Tahunan diselenggarakan tiap tahun, selambatnya 6 (enam) bulan setelah ditutupnya tahun buku Perseroan.

2. Dalam RUPS Tahunan, Direksi menyampaikan:


a) Laporan tahunan untuk mendapat persetujuan RUPS, termasuk pengesahan laporan keuangan tahunan serta
laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris, dan keputusan penggunaan laba ditetapkan oleh RUPS.
b) Usulan penggunaan Laba Perseroan apabila Perseroan mempunyai saldo laba positif;
c) Usulan Penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar di OJK untuk diputuskan dalam RUPS, dengan
mempetimbangkan usulan Dewan Komisaris;
d) Hal-hal lain yang diajukan secara sebagaimana mestinya dalam rapat sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

3. Persetujuan Laporan Tahunan oleh RUPS Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah
dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan kecuali perbuatan
penggelapan, penipuan, dan tindakan pidana lainnya.

RUPS Luar Biasa

1. RUPS Luar Biasa diadakan tiap-tiap kali, apabila dianggap perlu oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris dan/atau
Pemegang Saham, dengan memperhatikan dan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini dan peraturan
perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
2. Satu orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara, dapat meminta agar diselenggarakan RUPS. Permintaan tersebut diajukan kepada
Direksi dengan surat tercatat disertai alasannya.
3. Permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana di atas:
a. dilakukan dengan itikad baik;
b. mempertimbangkan kepentingan Perseroan;
c. merupakan permintaan yang membutuhkan keputusan RUPS;
d. disertai dengan alasan dan bahan terkait hal yang harus diputuskan dalam RUPS; dan
e. tidak bertentangan dengan peraturan perundang undangan dan anggaran dasar Perseroan.
4. Direksi wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima
belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir 3 ayat ini,
diterima Direksi.
5. Dalam hal Direksi tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada butir 4 ayat ini, pemegang
saham dapat mengajukan kembali permintaan penyelenggaraan RUPS kepada Dewan Komisaris.
6. Dewan Komisaris wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat
15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir 5
ayat ini diterima Dewan Komisaris.
7. Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS dalam jangka waktu sebagaimana
dimaksud di atas, Direksi atau Dewan Komisaris wajib mengumumkan:
a. terdapat permintaan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham; dan
b. alasan tidak diselenggarakannya RUPS; dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari sejak diterimanya
permintaan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham sebagaimana dimaksud
8. Pengumuman tersebut paling kurang melalui media:

84
a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;
b. situs web Bursa Efek; dan
c. situs web Perseroan, dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang
digunakan paling kurang bahasa Inggris.
9. Dalam hal Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir 6 ayat ini,
pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam butir 1 ayat ini, dapat mengajukan permintaan diselenggarakannya
RUPS, kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk
menetapkan pemberian izin diselenggarakannya RUPS.
10. Pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam butir 1 ayat ini wajib tidak mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam
jangka waktu paling sedikit 6 (enam) bulan sejak RUPS, jika permintaan penyelenggaraan RUPS dipenuhi oleh Direksi
atau Dewan Komisaris atau ditetapkan oleh pengadilan.

Tempat dan Pemanggilan RUPS


1. RUPS dapat diadakan di:
a. tempat kedudukan Perseroan;
b. tempat Perseroan menjalankan kegiatan usaha utamanya;
c. ibukota provinsi di mana tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha utama Perseroan; atau
d. provinsi tempat kedudukan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan dengan ketentuan RUPS
tersebut wajib diselenggarakan dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
2. Perseroan wajib terlebih dahulu menyampaikan pemberitahuan mata acara rapat kepada OJK paling lambat 5 (lima)
hari kerja sebelum pengumuman RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman RUPS, dalam hal
terdapat pengubahan mata acara rapat maka Perseroan wajib menyampaikan perubahan mata acara kepada OJK
paling lambat pada saat pemanggilan RUPS, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal.
3. Paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pemanggilan RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal
pengumuman dan tanggal pemanggilan, pihak yang berhak untuk memberikan pemanggilan, melakukan pengumuman
kepada para pemegang saham, paling kurang melalui media berikut:
a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;
b. situs web Bursa Efek; dan
c. situs web Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang
digunakan paling kurang bahasa Inggris, yang keduanya memuat informasi yang sama.
Pengumuman tersebut, paling kurang memuat:
a. ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS;
b. ketentuan pemegang saham yang berhak mengusulkan mata acara RUPS;
c. tanggal penyelenggaraan RUPS; dan
d. tanggal pemanggilan RUPS.
4. Pemanggilan RUPS wajib dilakukan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum tanggal RUPS, dengan tidak
memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. Pemanggilan untuk RUPS harus disampaikan kepada para
pemegang saham dengan pemuatan iklan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia, situs web Bursa
Efek, dan situs web Perseroan dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing dengan ketentuan bahasa asing yang
digunakan paling kurang bahasa Inggris.
5. Pemanggilan RUPS paling kurang memuat informasi mengenai, tanggal, waktu, tempat, ketentuan pemegang saham
yang berhak hadir dalam RUPS, dan mata acara rapat termasuk penjelasan atas setiap mata acara tersebut, dan
informasi yang menyatakan bahan terkait mata acara RUPS tersedia bagi pemegang saham sejak tanggal
dilakukannya pemanggilan RUPS sampai dengan RUPS diselenggarakan.
6. Usul dari pemegang saham akan dimasukkan dalam acara RUPS, jika:
a) usul tersebut diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh seorang atau lebih pemegang saham yang mewakili
1/20 (satu per dua puluh) atau lebih dari keseluruhan jumlah saham dengan hak suara yang sah; dan
b) usul tersebut diterima oleh Direksi sedikitnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal pemanggilan untuk RUPS yang
bersangkutan; dan
7. Usul tersebut, dilakukan dengan itikad baik mempertimbangkan kepentingan Perseroan, menyertakan alasan dan
bahan usulan mata acara RUPS, usul tersebut merupakan mata acara yang membutuhkan keputusan RUPS, serta
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

85
Hak, Preferensi, dan Pembatasan pada Masing-Masing Jenis saham

Saham

1. Semua saham yang dikeluarkan Perseroan adalah saham atas nama dan dikeluarkan atas nama pemiliknya yang
terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham.
2. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) pihak saja, baik perorangan maupun badan hukum sebagai pemilik
dari 1 (satu) saham, yaitu orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan
dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.
3. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu
diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang di antara mereka atau seorang lain sebagai kuasa mereka bersama
dan hanya nama dari yang ditunjuk atau diberi kuasa itu saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan
harus dianggap sebagai Pemegang Saham dari saham yang bersangkutan serta berhak mempergunakan semua hak
yang diberikan oleh hukum yang timbul atas saham-saham tersebut.
4. Selama ketentuan dalam angka 3 di atas belum dilaksanakan, maka para pemegang saham tersebut tidak berhak
mengeluarkan suara dalam RUPS, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan
5. Setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham atau lebih dengan sendirinya menurut hukum harus tunduk
kepada Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
6. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang
Pasar Modal serta Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas.
7. Bukti kepemilikan saham sebagai berikut:
a. Dalam hal saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian dan
Penyimpanan, maka Perseroan wajib memberikan bukti pemilikan saham berupa surat saham atau surat kolektif
saham kepada pemegang sahamnya.
b. Dalam hal saham Perseroan masuk dalam Penitipan Kolektif Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan, maka
Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan
sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan.
8. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham-saham yang dimiliki oleh
seorang pemegang saham.
9. Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan:
a. Nama dan alamat pemegang saham;
b. Nomor surat saham;
c. Tanggal pengeluaran surat saham;
d. Nilai Nominal saham.
11. Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan:
a. Nama dan alamat pemegang saham;
b. Nomor surat kolektif saham;
c. Nomor surat saham dan jumlah saham;
d. Nilai nominal saham;
e. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham.
12. Surat saham dan surat kolektif saham dan/atau Obligasi Konversi dan/atau Waran dan/atau Efek Bersifat Ekuitas
lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham dapat dicetak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, serta ditandatangani oleh seorang anggota Direksi dan seorang
anggota Dewan Komisaris, atau tanda tangan tersebut dicetak langsung pada surat saham dan surat kolektif saham
dan/atau Obligasi Konversi dan/atau Waran dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang bersangkutan, dengan
mengindahkan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

Surat Saham Pengganti

1. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika;
a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; dan
b. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak
2. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan pengganti surat saham yang nomornya
sama dengan nomor surat saham yang asli.
3. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:
a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut;
b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian RepubIik Indonesia atas hilangnya surat
saham tersebut;

86
c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang dipandang cukup oleh
Direksi Perseroan; dan
d. rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di tempat di mana
saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari sebelum pengeluaran pengganti
surat saham
4. Biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu harus ditanggung oleh pemegang saham yang bersangkutan.
5. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka (1), angka 2), angka (3), dan angka (4) mutatis mutandis berlaku bagi
pengeluaran pengganti surat kolektif saham atau Efek Bersifat Ekuitas.

Penitipan Kolektif

1. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat dalam Daftar
Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk kepentingan segenap
pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.
2. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dicatat dalam rekening Efek pada
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek untuk
kepentingan segenap pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut.
3. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas
nama Bank Kustodian untuk kepentingan segenap pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif tersebut.
4. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
sebagaimana yang dimaksud dalam angka 1 di atas atau Bank Kustodian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (3)
Pasal ini, sebagai tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.
5. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dalam Daftar Pemegang
Saham Perseroan menjadi atas nama pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank
Kustodian dimaksud. Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank
Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.
6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan konfirmasi
kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek.
7. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan Perseroan adalah sepadan
dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.
8. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut hilang atau musnah,
kecuali pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan atau jaminan yang cukup bahwa pihak
tersebut benar-benar sebagai pemegang saham dan surat saham tersebut benar-benar hilang atau musnah.
9. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan,
diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan Pengadilan, atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana.
10. Pemegang rekening Efek yang efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan atau mengeluarkan suara
dalam RUPS sesuai jumlah saham yang dimilikinya pada rekening Efek tersebut.
11. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan
yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari
kerja sebelum panggilan RUPS.
12. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam RUPS atas saham Perseroan yang termasuk dalam
Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dengan
ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut kepada Perseroan
paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum panggilan RUPS.
13. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus, atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus,
atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang
rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut.
14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus, atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada
Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio
Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian.

87
15. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus, atau hak-hak
lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh RUPS, dengan ketentuan
bahwa Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah
saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk
memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling
lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk
memperoleh dividen, saham bonus, atau hak-hak lainnya tersebut.

Pemindahan Hak atas Saham

1. Kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan khususnya peraturan di bidang Pasar Modal dan
Anggaran Dasar Perseroan ini, Pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan suatu dokumen yang
ditandatangani oleh atau atas nama Pihak yang memindahkan hak dan oleh atau atas nama Pihak yang menerima
pemindahan hak atas saham yang bersangkutan. Dokumen pemindahan hak atas saham harus berbentuk
sebagaimana ditentukan atau disetujui oleh Direksi.
2. Pemindahan Hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan pemindahbukuan dari
rekening Efek satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian dan
Perusahaan Efek. Dokumen pemindahan hak atas saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang
dapat diterima oleh Direksi dengan ketentuan, bahwa dokumen pemindahan hak atas saham-saham yang tercatat
pada Bursa Efek harus memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku pada Bursa Efek di tempat di mana saham-saham
tersebut dicatatkan, dengan tidak mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan yang
berlaku di tempat di mana saham saham Perseroan dicatatkan.
3. Pemindahan hak atas saham-saham yang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar ini atau
tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau tanpa persetujuan dari pihak yang berwenang
jika disyaratkan, tidak berlaku terhadap Perseroan.
4. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk
mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila ketentuan dalam Anggaran Dasar
ini tidak dipenuhi.
5. Apabila Direksi menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib mengirimkan
pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham
Perseroan tersebut dicatatkan.
6. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang
Saham dianggap tetap sebagai pemilik dari saham tersebut hingga nama dari pemilik baru tersebut telah tercatat
dalam Daftar Pemegang Saham, hal tersebut dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan
dicatatkan.
7. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang Pemegang Saham atau karena sebab
lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham berubah berdasarkan hukum, dapat dengan mengajukan bukti-bukti
haknya tersebut, sebagaimana sewaktu-waktu dapat disyaratkan oleh Direksi, mengajukan permohonan secara tertulis
untuk di daftar sebagai Pemegang Saham dari saham tersebut. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi
dapat menerima baik atas dasar bukti-bukti hak itu dan tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar
ini.
8. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal wajib memenuhi peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham tersebut
dicatatkan.
9. Pemegang saham yang meminta penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 9 butir (1)
wajib tidak mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu paling sedikit 6 (enam) bulan sejak RUPS jika
permintaan penyelenggaraan RUPS dipenuhi oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau ditetapkan oleh pengadilan dan
pemegang saham yang bersangkutan memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan pemblokiran
sahamnya.

88
Direksi

Direksi

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota Direksi,
seorang di antaranya diangkat sebagai Direktur Utama, bilamana diperlukan dapat diangkat seorang atau lebih Wakil
Direktur Utama, dan yang lainnya diangkat sebagai Direktur, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan
dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
2. Yang dapat menjadi anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan
perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
3. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana tersebut dalam ayat 3 Pasal 15, anggota Direksi wajib mengikuti peraturan
perundang-undangan lainnya.
4. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Pengangkatan anggota Direksi untuk jangka waktu
terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS
Tahunan ke-2 (ke-dua) pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud, dan dapat diangkat kembali sesuai
5. ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal, namun demikian dengan tidak mengurangi hak RUPS tersebut untuk memberhentikan anggota
Direksi tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar
ini.
6. Anggota Direksi setelah masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS.
7. Bilamana jabatan seorang anggota Direksi lowong karena sebab apapun yang mengakibatkan jumlah anggota Direksi
kurang dari 2 (dua) orang sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini, maka selambat-lambatnya 90 (sembilan
puluh) hari kalender setelah lowongan itu, harus diadakan RUPS untuk mengisi lowongan tersebut, dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
8. Apabila jabatan Direktur Utama lowong dan selama penggantinya belum diangkat atau belum memangku jabatannya,
maka salah seorang Direktur yang ditunjuk oleh Rapat Direksi akan menjalankan kewajiban Direktur Utama dan
mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang sama sebagai Direktur Utama. Dalam hal seluruh anggota Direksi
lowong, maka berlaku ketentuan bahwa Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan (Pasal 19 ayat 12).
9. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir dengan
memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan.
10. Masa jabatan anggota Direksi dengan sendirinya berakhir, apabila anggota Direksi tersebut:
a. meninggal dunia;
b. ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu putusan pengadilan; atau
c. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku, dengan memperhatikan peraturan di bidang
pasar modal.

Tugas dan Wewenang Direksi


1. Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan
Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar
Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Direksi mewakili Perseroan secara sah dan secara langsung baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala
hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan serta
menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 16 ayat 14.
3. Direksi terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris, dengan mengindahkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar Perseroan, untuk:
a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan, dengan nilai melebihi jumlah batas yang ditetapkan
oleh Dewan Komisaris;
b. Mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri, dengan
nilai melebihi jumlah batas yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris;
c. Bertindak sebagai pemberi jaminan atau mengikat Perseroan (Corporate Guarantor);
d. Menjual harta kekayaan atau aset-aset milik Perseroan dalam bentuk benda tidak bergerak dengan nilai melebihi
jumlah batas yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris;
e. Untuk memperoleh dan/atau menjual/mengalihkan dan/ atau mempertanggungkan, menggadaikan, atau
menjaminkan seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan (aset-aset) baik dalam satu transaksi dan
atau beberapa transaksi, dengan nilai melebihi jumlah batas yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
4. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

89
5. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan
kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas
nama Direksi serta mewakili Perseroan.
6. Direksi wajib mengadakan rapat Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan dan Direksi wajib
mengadakan rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat)
bulan.
7. Direksi dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan
ketentuan bahwa semua anggota Direksi telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan
semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani
persetujuan tersebut.
Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil
dengan sah dalam Rapat Direksi.

Komisaris

Dewan Komisaris
1. Dewan Komisaris terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 1 (satu)
orang Komisaris atau lebih.
2. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, 1 (satu) di antaranya adalah
Komisaris Independen.
3. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri lebih dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, jumlah Komisaris Independen
wajib paling kurang 30% (tiga puluh persen) dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris.
4. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan
pada saat diangkat dan selama menjabat memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan dan
peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
5. Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris
untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada
penutupan RUPS Tahunan ke- 2 (dua) pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud, dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, namun demikian dengan tidak mengurangi hak RUPS tersebut
untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan
memperhatikan ketentuan anggaran dasar ini.
6. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir
dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan.
7. Bilamana jabatan seorang anggota Dewan Komisaris lowong sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan
Komisaris kurang dari 2 (dua) orang sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, maka RUPS harus diadakan
dalam waktu selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender sesudah terjadinya lowongan tersebut, untuk
mengisi lowongan tersebut dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar
Modal.
8. Apabila jabatan Komisaris Utama lowong dan selama penggantinya belum diangkat atau belum memangku
jabatannya, maka salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris akan
menjalankan kewajiban Komisaris Utama dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang sama sebagai
Komisaris Utama.
9. Masa jabatan anggota Direksi dengan sendirinya berakhir, apabila anggota Direksi tersebut:
a. meninggal dunia;
b. ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu putusan pengadilan; atau
c. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku, dengan memperhatikan peraturan di bidang
pasar modal.

Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris


1. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada
umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi, serta memberikan nasihat
kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja
dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta peraturan perundang-
undangan yang berlaku, kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
2. Dewan Komisaris berwenang untuk:
a. melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi, dan
lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan;
b. memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan;
c. meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut
pengelolaan Perseroan;

90
d. mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi;
e. meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat
Dewan Komisaris;
f. mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris jika dianggap perlu;
g. memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan;
h. membentuk Komite-komite selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan
Perseroan;
i. menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika
dianggap perlu;
j. melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundangan yang berlaku;
k. menghadiri Rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan;
l. melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

3. Dewan Komisaris berkewajiban untuk:


a. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan;
b. Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perseroan dan Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan;
c. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani
Laporan Tahunan;
d. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta;
e. Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan;
f. Membentuk Komite Audit;
g. Mengusulkan Akuntan Publik kepada RUPS;
h. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya;
i. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan tersebut
dan Perseroan lain;
j. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau
kepada RUPS;
k. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau Keputusan RUPS.
4. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara atau apabila karena sebab apapun Perseroan tidak
mempunyai seorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus
Perseroan. Dalam hal demikian, Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang
atau lebih di antara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.
5. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan.
6. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat
Dewan Komisaris, dengan ketentuan bahwa semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahukan secara tertulis
tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul
yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut.
Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil
dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.

Penggunaan Laba
1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah
disahkan oleh RUPS Tahunan, dan merupakan saldo laba yang positif dibagi menurut cara penggunaannya yang
ditentukan oleh RUPS tersebut.
2. Dividen-dividen hanya dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang
diambil dalam RUPS, dalam keputusan tersebut juga harus ditentukan waktu dan cara pembayaran dividen.
Dividen untuk suatu saham harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar dalam Daftar
Pemegang Saham dengan memperhatikan Pasal 9 Anggaran Dasar ini, yang akan ditentukan oleh atau atas
wewenang RUPS dalam mana keputusan untuk pembagian dividen diambil, satu dan lain dengan tidak mengurangi
ketentuan dari peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan.
3. Dalam hal RUPS Tahunan tidak menentukan penggunaan lain, maka laba bersih setelah dikurangi dengan cadangan
yang diwajibkan oleh UUPT dan Anggaran Dasar ini dapat dibagi sebagai dividen.
4. Dalam hal terdapat keputusan RUPS terkait dengan pembagian dividen tunai, Perseroan wajib melaksanakan
pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah
diumumkannya ringkasan risalah RUPS yang memutuskan pembagian dividen tunai.

91
5. Jikalau perhitungan laba rugi dari satu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana
cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dalam perhitungan laba rugi dan selanjutnya untuk tahun tahun
berikutnya Perseroan dianggap tidak memperoleh laba selama kerugian yang tercatat dalam perhitungan laba rugi itu
belum tertutup seluruhnya, dengan tidak mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Dividen yang tidak diambil setelah 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau,
dimasukkan ke dalam cadangan khusus, RUPS mengatur tata cara pengambilan dividen yang telah dimasukkan ke
dalam cadangan khusus tersebut. Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus sebagaimana tersebut di
atas dan tidak diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun akan menjadi hak Perseroan.
7. Mengenai saham-saham yang tercatat dalam Bursa Efek berlaku peraturan-peraturan Bursa Efek di tempat di mana
saham-saham Perseroan dicatatkan.

Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan


1. Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan ditetapkan oleh RUPS dengan ketentuan sebagaimana
tercantum dalam Pasal 14 ayat 2 butir (3) Anggaran Dasar ini.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan adalah sebagaimana
dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal.

Pembubaran, Likuidasi, dan Berakhirnya Status Badan Hukum

1. Pembubaran Perseroan dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS dengan ketentuan sebagaimana tercantum
dalam Pasal 14 ayat 2 butir (3) Anggaran Dasar ini.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembubaran, likuidasi dan berakhirnya status badan hukum adalah sebagaimana
dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal.

92
XV. TATA CARA PEMESANAN SAHAM
1. Pemesanan Pembelian Saham

Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Prospektus ini dan
FPPS. Pemesanan pembelian saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli yang dikeluarkan Penjamin Pelaksana
Emisi Efek yang dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum pada Bab XII dalam Prospektus ini.
Setelah FPPS dilengkapi oleh pemesan, pemesanan wajib disampaikan melalui anggota sindikasi Penjamin Emisi Efek
yang namanya tercantum pada Bab XII dalam Prospektus ini. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang
dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani.

Setiap pemesan saham harus memiliki rekening efek pada Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang
Rekening di KSEI.

2. Pemesan yang Berhak

Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah perorangan dan/atau lembaga/badan usaha
sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan No. IX.A.7.

3. Jumlah Pemesanan

Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yang berjumlah
100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus) saham.

4. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif

Saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek.

A. Dengan didaftarkannya Saham tersebut di KSEI maka atas Saham yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai
berikut:

1. Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum ini dalam bentuk Surat Kolektif Saham. Saham akan
didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Saham-saham hasil
Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek atas nama Pemegang Rekening selambat-
lambatnya pada tanggal 2 Juli 2019 setelah menerima konfirmasi registrasi saham tersebut atas nama KSEI dari
Perseroan atau BAE.

Sebelum Saham yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan di Bursa Efek, pemesan akan
memperoleh konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan
(”FKP”), yang sekaligus merupakan sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham
Perseroan atas saham-saham dalam Penitipan Kolektif.

2. KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada Pemegang Rekening
sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham. Konfirmasi Tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah
atas saham yang tercatat dalam rekening efek.

3. Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindah-bukuan antar Rekening Efek di KSEI.

4. Pemegang saham yang tercatat dalam Rekening Efek berhak atas dividen, saham bonus, hak memesan efek
terlebih dahulu, dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lainnya yang melekat pada saham.

5. Pembayaran dividen, saham bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang
saham dilaksanakan oleh Perseroan atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan melalui Rekening Efek di KSEI untuk
selanjutnya diteruskan kepada Pemilik Manfaat (Beneficial Owner) yang menjadi Pemegang Rekening efek di
Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.

6. Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang menghendaki
sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI setelah saham hasil
Penawaran Umum didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah
ditunjuk.

93
7. Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui
Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek.

8. Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Saham selambat-
lambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang
saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham.

9. Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas saham Perseroan wajib menunjuk
Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk
mengadministrasikan saham tersebut.

B. Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif Sahamnya tidak
dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan
saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan.

5. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham

Selama Masa Penawaran Umum, para pemesan yang berhak dapat mengajukan pemesanan pembelian saham selama jam
kerja yang umum berlaku dan sudah harus disampaikan kepada para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan, dimana
FPPS diperoleh, yaitu mulai pukul 09:00 sampai dengan pukul 15:00 WIB.

Setiap pihak hanya berhak mengajukan satu FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang bersangkutan dengan
melampirkan fotokopi identitas diri (KTP/paspor bagi perorangan dan anggaran dasar bagi badan hukum) dan membawa
tanda jati diri asli (KTP/paspor bagi perorangan, dan anggaran dasar bagi badan hukum) serta tanda bukti sebagai nasabah
anggota bursa dan melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan. Bagi pemesan asing, di samping melampirkan
fotokopi paspor, pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri dan/atau domisili hukum yang sah dari
pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sebesar jumlah pemesanan.

Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan pembelian saham
apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian saham termasuk persyaratan pihak
yang berhak melakukan pemesanan, tidak terpenuhi. Sedangkan pemesan, tidak dapat membatalkan pembelian sahamnya
apabila telah memenuhi persyaratan pemesanan pembelian.

6. Masa Penawaran

Masa Penawaran Umum Saham Perdana akan berlangsung pada tanggal 1 Juli 2019 dan ditutup pada tanggal 4 Juli 2019,
mulai pukul 09:00 sampai dengan pukul 15:00 WIB.

7. Persyaratan Pembayaran

Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata uang Rupiah dan
dibayarkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada waktu FPPS diajukan. Semua setoran harus dimasukan ke dalam
rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada:

Atas nama: PT Kresna Sekuritas – IPO PT Satyamitra Kemas Lestari


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
KCP Jakarta Bursa Efek
Nomor Rekening: ●

Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik pihak yang mengajukan
(menandatangani) FPPS. Cek milik/atas nama pihak ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran. Seluruh pembayaran
harus sudah diterima (in good funds) oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dari sindikasi, nasabah ritel, dan institusi
selambat-lambatnya pada tanggal 4 Juli 2019 pada rekening tersebut di atas. Apabila pembayaran tidak diterima pada
tanggal tersebut diatas maka FPPS yang diajukan dianggap batal dan tidak berhak atas penjatahan.

Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Semua
cek dan bilyet giro akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan cek atau bilyet giro ditolak oleh
bank tertarik, maka pemesanan saham yang bersangkutan otomatis menjadi batal. Untuk pembayaran melalui transfer

94
account dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Nota Kredit Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang
bersangkutan dan menyebutkan nomor FPPS/DPPS-nya.

8. Bukti Tanda Terima

Para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan FPPS akan menyerahkan kembali kepada
pemesan tembusan dari FPPS lembar ke-5 yang telah ditandatanganinya sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian
saham. Bukti tanda terima pemesanan pembelian saham ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. Bukti
tanda terima pemesanan saham tersebut harus disimpan untuk kelak diserahkan kembali pada saat pengembalian uang
pemesanan dan atau penerimaan FKP atas pemesanan pembelian saham.

9. Penjatahan Saham

Tanggal Penjatahan dimana penjatahan saham telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 8 Juli
2019

Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh PT Kresna Sekuritas selaku Manajer Penjatahan sesuai Peraturan No.IX.A.7.

i) Penjatahan Pasti (Fixed Allotment)

Penjatahan Pasti dibatasi di 99% (Sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah saham yang ditawarkan, yang akan
dialokasikan namun tidak terbatas pada dana pensiun, asuransi, reksadana, yayasan, institusi bentuk lain, baik
domestik maupun luar negeri.

Dalam hal penjatahan yang dilaksanakan dengan menggunakan sistem penjatahan pasti, maka penjatahan tersebut
hanya dapat dilakukan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Manajer Penjatahan menentukan besarnya persentase dan Pihak yang akan mendapatkan Penjatahan Pasti
dalam Penawaran Umum. Penentuan besarnya persentase Penjatahan Pasti wajib memperhatikan kepentingan
pemesan perorangan;
b. Jumlah Penjatahan Pasti sebagaimana dimaksud pada butir a) termasuk pula jatah bagi pegawai Emiten yang
melakukan pemesan dalam Penawaran Umum (jika ada) dengan jumlah paling banyak 10% (sepuluh persen) dari
jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum; dan
c. Penjatahan pasti dilarang diberikan kepada Pemesan, yaitu:
1. Direktur, komisaris, pegawai atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saja, dari suatu
Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum
Perdana Saham;
2. Direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; dan
3. Afiliasi dari pihak sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dan angka (2), yang bukan merupakan pihak yang
melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga.

ii) Penjatahan Terpusat (Pooling)

Penjatahan terpusat dibatasi sampai dengan 1% (satu persen) dari jumlah Saham yang Ditawarkan.

Jika jumlah efek yang dipesan melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan melalui suatu Penawaran Umum Perdana Saham,
maka Manajer Penjatahan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa efek setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti
sebagai berikut:

a. Jika setelah mengecualikan pemesan saham sesuai butir i.c) diatas yang bukan merupakan pihak yang
melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga dan terdapat sisa saham yang jumlahnya sama atau lebih
besar dari jumlah yang dipesan, maka: (i) pemesan yang tidak dikecualikan itu akan menerima seluruh jumlah
saham yang dipesan; dan (ii) dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan
sepenuhnya dan masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut dibagikan secara proporsional kepada
Pemesan Saham sesuai butir i.c).
b. Jika setelah mengecualikan pemesan saham sesuai butir a) diatas dan terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih
kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu akan dialokasikan
dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh 1 (satu) sampai dengan sebanyak-banyaknya 100
(seratus) satuan perdagangan di Bursa Efek, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam

95
hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi.
Jumlah saham yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan terbesar
yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana saham tersebut akan tercatat; dan
2) Apabila masih terdapat saham yang tersisa, maka setelah 1 (satu) sampai dengan sebanyak-banyaknya
100 (seratus) satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan yang tidak dikecualikan, kemudian
dialokasikan pembagian secara proporsional atas sisa saham yang tersisa dalam satuan perdagangan
menurut jumlah yang dipesan.

Sejalan dengan ketentuan dalam Peraturan No.IX.A.7, dalam hal terjadi kelebihan pemesanan saham dan terbukti bahwa
pihak tertentu mengajukan pemesanan saham melalui lebih dari satu FPPS untuk setiap Penawaran Umum Saham
Perdana, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat
mengikutsertakan satu FPPS yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.

Dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli dalam suatu Penawaran Umum Saham Perdana, maka Penjamin Emisi Efek,
atau Afiliasi dari Penjamin Emisi Efek dilarang membeli atau memiliki saham untuk portofolio saham mereka sendiri.

Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum Saham Perdana, maka Penjamin Emisi Efek, atau
Afiliasi dari Penjamin Emisi Efek dilarang menjual saham yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek sampai dengan saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum Saham Perdana kepada OJK paling
lambat lima Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.2.

Manajer Penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari
pelaksanaan penjatahan sesuai dengan Peraturan No.VIII.G.12, dan Peraturan No.IX.A.7 selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari sejak akhir Masa Penawaran Umum Saham Perdana.

10. Penundaan Masa Penawaran Umum Saham Perdana atau Pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana

Dalam jangka waktu sejak tanggal Efektif sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda
masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan
Penawaran Umum dan karenanya mengakhiri Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini dengan mengacu pada Peraturan No.
IX.A.2, dengan ketentuan:

a. Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi:

i. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) Hari Bursa
berturut-turut;
ii. Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap
kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau
iii. Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh
OJK berdasarkan Formulir No. IX.A.2.-11.

Apabila Pembatalan Penawaran Umum dilakukan sebelum Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif, maka Perseroan dan
Penjamin Pelaksanaan Emisi wajib memberitahukan secara tertulis kepada OJK.

b. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

i. Mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum Saham Perdana atau pembatalan Penawaran Umum
Saham Perdana dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran
nasional paling lambat satu hari kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban
mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa
lainnya;
ii. Menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum Saham Perdana atau pembatalan Penawaran
Umum Saham Perdana tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud
dalam butir (i);
iii. Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (i) kepada OJK paling lambat satu Hari
Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan
iv. Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum Saham Perdana atau membatalkan Penawaran Umum
Saham Perdana yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan saham telah dibayarkan maka Perseroan wajib

96
mengembalikan uang pemesanan saham kepada pemesan paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan
penundaan atau pembatalan tersebut.

c. Dalam hal Perseroan melakukan penundaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan akan memulai kembali masa
Penawaran Umum Saham Perdana berlaku ketentuan sebagai berikut:

i. Dalam hal penundaan masa Penawaran Umum Saham Perdana disebabkan oleh kondisi sebagaimana dimaksud
dalam huruf a butir (i), maka Perseroan wajib memulai kembali masa Penawaran Umum Saham Perdana paling
lambat 8 (delapan) hari kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan paling
sedikit 50% (lima puluh persen) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar
penundaan.
ii. Dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan kembali sebagaimana dimaksud
dalam huruf a butir (i), maka Perseroan dapat melakukan kembali penundaan masa Penawaran Umum Saham
Perdana.
iii. Wajib menyampaikan kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum Saham Perdana dan informasi
tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan Masa Penawaran Umum
Saham Perdana (jika ada) dan mempunyai peredaran nasional paling lambat satu Hari Kerja sebelum dimulainya
lagi Masa Penawaran Umum Saham Perdana. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar,
Perseroan dapat juga mengumumkan dalam media massa lainnya; dan
iv. Wajib menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (3) kepada OJK paling lambat 1
(satu) hari kerja setelah pengumuman dimaksud.

11. Pengembalian Uang Pemesanan

Dengan memperhatikan ketentuan mengenai penjatahan, apabila terjadi kelebihan pemesanan, maka masing-masing
Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab untuk mengembalikan uang pemesanan kepada para pemesan kepada siapa
FPPS diajukan oleh pemesan. Dalam hal terjadi penundaan atau pembatalan atas Penawaran Umum Saham Perdana,
maka apabila pengumuman penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana ini dilaksanakan sebelum
Tanggal Pembayaran, maka pengembalian atas uang pemesanan merupakan tanggung jawab dari para Penjamin Emisi
Efek. Namun, apabila pengumuman penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana ini dilaksanakan
setelah Tanggal Pembayaran, maka tanggung jawab untuk mengembalikan pembayaran pemesanan akan berada pada
pihak Perseroan. Pengembalian uang tersebut dilakukan 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau tanggal
diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana sesuai dengan Peraturan No. IX.A.2.

Pengembalian uang kepada pemesan dapat dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan
atau melalui instrumen pembayaran lainnya dalam bentuk cek atau bilyet giro yang dapat diambil langsung oleh pemesan
yang bersangkutan pada Penjamin Emisi Efek yang relevan kepada siapa FPPS semula diajukan, dengan menunjukkan
atau menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham Yang Ditawarkan dan bukti identitas diri.

Setiap pihak yang lalai dalam melakukan pengembalian uang pemesanan kepada pemesan, yang telah menyampaikan
pesanan kepada pihak tersebut, sehingga terjadi keterlambatan dalam pengembalian uang pemesanan tersebut, wajib
membayar denda kepada para pemesan yang bersangkutan untuk setiap hari keterlambatan yang dihitung berdasarkan
suku bunga rekening giro bank penerima dikalikan jumlah uang yang terlambat dibayar yang dihitung sejak hari ketiga
Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana secara
proporsional dengan jumlah hari keterlambatan, dengan ketentuan satu tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari
Kalender dan satu bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Bank penerima adalah bank di mana Penjamin Pelaksana
Emisi Efek membuka rekening bank atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk menerima uang pemesanan Saham
Yang Ditawarkan.

Apabila pengembalian atas pembayaran pemesanan telah tersedia namun pemesan tidak datang untuk mengambilnya
dalam waktu dua Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan
Penawaran Umum Saham Perdana, maka kesalahan itu bukan merupakan tanggung jawab para Penjamin Emisi Efek yang
bersangkutan.

12. Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan (”FKP”) atas Pemesanan Pembelian Saham

Distribusi saham ke masing-masing rekening efek di KSEI atas nama Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang ditunjuk
oleh pemesan saham untuk kepentingan pemesan saham akan dilaksanakan selambat-lambatnya dua Hari Kerja setelah
Tanggal Penjatahan. FKPS atas pemesanan pembelian saham tersebut dapat diambil pada kantor BAE yang ditunjuk,
dengan menunjukkan bukti identitas diri asli pemesan dan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian saham.

97
XVI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
PEMBELIAN SAHAM
Prospektus dan FPPS dapat diperoleh dari tanggal 1 Juli 2019 sampai dengan 4 Juli 2019 pada kantor para Penjamin Emisi
Efek serta para Agen Penjualan yang ditunjuk, yaitu Perantara Pedagang Efek yang menjadi anggota Bursa Efek berikut ini:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Kresna Sekuritas
Kresna Tower, Lt. 6
18 Parc Place SCBD
Jl Jendral Sudirman Kav 52-53
Jakarta 12190
Tel: +6221 2555-7000
Faksimili: +6221 2939-1957

PENJAMIN EMISI EFEK


Akan ditentukan kemudian

GERAI PENAWARAN UMUM


Lobby PT Bank Mandiri (Persero) - Cabang Jakarta Bursa Efek
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lt. 3
Jl Jend. Sudirman Kav 52-53
Jakarta 12190

98
XVII. LAPORAN PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
Berikut ini adalah salinan laporan pendapat dari segi hukum mengenai segala sesuatu yang
berkaitan dengan Perseroan, dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana, yang telah
disusun oleh Konsultan Hukum Lex Regis Agustinus Dawarja & Rekan.

99
Halaman ini sengaja dikosongkan

100
LexRegis ®

Since 2004


No. Ref.: 1903/LO/LexRegis/FB/05/19 Tangerang, 31 Mei 2019

Kepada:
PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (“Perseroan”)
Kawasan Industri Benua Permai Lestari
Jl. Raya Serang KM 25.6, Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten 15720

U.p. : Direktur

Perihal: PENDAPAT SEGI HUKUM ATAS PERSEROAN

Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (”OJK”), kami, LexRegis – Agustinus
Dawarja & Partners, suatu firma hukum di Tangerang, dalam hal ini diwakili oleh Agustinus
Dawarja, S.H., M.H., selaku Managing Partner dalam firma hukum tersebut, yang terdaftar
sebagai Konsultan Hukum Profesi Penunjang Pasar Modal pada OJK berdasarkan Surat Tanda
Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No. STTD.KH-71/PM.2/2018 tanggal 11 Mei 2018 dan
terdaftar sebagai anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 200207 yang berlaku
sampai dengan tanggal 31 Juli 2019, telah ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Surat Penunjukan
(Letter of Appointment) Ref. No. 1906/LOA/LexRegis/02/19 tanggal 27 Februari 2019 untuk
mempersiapkan Laporan Pemeriksaan Segi Hukum dan memberikan Pendapat Segi Hukum
(“Pendapat Segi Hukum”) sehubungan dengan rencana Perseroan untuk menerbitkan dan
menawarkan saham biasa atas nama yang merupakan saham baru dalam jumlah sebesar
1.300.000.000 (satu miliar tiga ratus juta) saham atau sebesar 32.10% (tiga puluh dua koma satu
persen) dari jumlah seluruh Modal Ditempatkan dan Disetor penuh dalam Perseroan setelah
penawaran umum perdana saham, dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah) per saham
untuk ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui Penawaran Umum (“Penawaran Umum
Perdana”).

Page 1 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

101
LexRegis ®

Since 2004


Pemegang saham Perseroan telah menyetujui program Employee Stock Allocation (“Program
ESA”) di mana komposisi jumlah saham yang dapat diberikan dalam Program ESA terdiri dari
sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran
Umum Perdana, serta penerbitan sebanyak-banyaknya 260.000.000 (dua ratus enam puluh juta)
Waran Seri I di mana setiap pemegang saham yang memilki 5 (lima) lembar saham yang namanya
tercatat dalam Daftar Penjatahan Penawaran Umum yang dilakukan oleh Penjamin Pelaksana
Emisi Efek pada Tanggal Penjatahan yaitu tanggal 1 Juli 2019 memperoleh 1 (satu) Waran Seri I
yang diberikan cuma-cuma, sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Nomor 41 tanggal 16 April 2019, yang dibuat di hadapan
Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta dan perjanjian-perjanjian lain terkait Penawaran Umum
Perdana ini.
Penawaran Umum Perdana ini dijamin oleh PT Kresna Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi
Efek dan Penjamin Emisi Efek dengan kesanggupan penuh (full commitment) sebagaimana dimuat
dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum dengan PT Kresna Sekuritas
sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor 42 tanggal 18 April 2019 akta mana telah diubah
berdasarkan Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum sebagaimana
tertuang dalam Akta Nomor 28 tanggal 14 Mei 2019, keduanya dibuat di hadapan Notaris Fathiah
Helmi, S.H., Notaris di Jakarta;
Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana ini, Perseroan juga telah menandatangani:
1. Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Penawaran Umum dengan PT Adimitra Jasa
Korpora sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor 43 tanggal 18 April 2019, yang dibuat di
hadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta;
2. Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Penawaran Umum sebagaimana tertuang dalam Akta
Nomor 44 tanggal 18 April 2019, akta mana telah diubah berdasarkan Perubahan I Pernyataan
Penerbitan Waran Seri I Penawaran Umum sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor 29
tanggal 14 Mei 2019, yang keduanya dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris
di Jakarta;
3. Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I Penawaran Umum dengan PT Adimitra Jasa
Korpora sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor 45 tanggal 18 April 2019, yang dibuat di
hadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta;

Page 2 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

102
LexRegis ®

Since 2004


4. Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Nomor Pendaftaran SP-035/SHM/KSEI/0419 tertanggal 8 Mei 2019.
Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini, perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan
sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana telah dibuat secara sah dan tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar Perseroan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga
seluruh perjanjian tersebut masih berlaku dan dengan demikian mengikat para pihak.

Perseroan secara bersamaan akan menerbitkan dan mencatatkan sebanyak-banyaknya 260.000.000


(dua ratus enam puluh juta) Waran Seri I Atas Nama atau sebanyak-banyakya 6,03% (enam koma
nol tiga persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh saat Pernyataan pendaftaran
Disampaikan. Rasio penerbitan dan pencatatannya adalah setiap pemegang saham yang memilki
5 (lima) lembar saham yang namanya tercatat dalam Daftar Penjatahan Penawaran Umum yang
dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada Tanggal Penjatahan yaitu tanggal 1 Juli 2019
memperoleh 1 (satu) Waran Seri I yang diberikan cuma-cuma oleh Perseroan dalam Penawaran
Umum serta penyesuaian jumlah Waran sebagaimana diatur dalam perjanjian-perjanjian terkait
Penawaran Umum Perseroan.

Rencana penerbitan dan pencatatan Waran Seri I Perseroan, termasuk ketentuan mengenai
penyesuaian jumlah dan harga Waran telah sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6 dan 7 POJK
No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana, setelah dikurangi biaya-biaya
emisi akan dipergunakan dengan perincian sebagai berikut:
1. Sekitar 40% akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yang digunakan untuk
meningkatkan persediaan bahan baku kertas baik impor maupun lokal serta untuk penyelesaian
implementasi sistem SAP (System Application and Product) yang saat ini sedang berjalan;

2. Sekitar 30% (tiga puluh persen) akan digunakan untuk pelunasan utang Fasilitas Kredit Bank
BCA;
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi
Prospektus dan Prospektus Ringkas dalam Rangka Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas,

Page 3 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

103
LexRegis ®

Since 2004


penggunaan dana hasil Penawaran Umum yang digunakan sebagai pembayaran utang
sebagian, berikut perincian utang Perseroan dimaksud:
a. Perjanjian Kredit

Keterangan mengenai Kreditur : PT Bank Central Asia Tbk (BCA)


Sifat hubungan afiliasi dengan : Tidak terafiliasi
kreditur (jika ada)
Nilai pinjaman atau jumlah utang : Fasilitas A: Rp80.000.000.000,00
saat ini
Tingkat bunga : 10.25% pa
Jatuh tempo : 24 Maret 2020
Penggunaan pinjaman dari utang : − Modal kerja;
yang akan dilunasi − Pembelian bahan baku;
− Membiayai pembelian/refinancing
mesin produksi/pendukung antara lain
mesin Heidelberg yang merupakan
mesin offset printing;
− Membiayai/refinancing perluasan
Tanah dan Bangunan Pabrik;
Riwayat utang : Perpanjangan dan perubahan serta
pengembangan dari Kredit Investasi, dengan
perubahan terakhir tertanggal 28 Maret 2019
Prosedur dan persyaratan pelunasan : Setiap waktu
atau pembayaran
Saldo utang (setelah dibayar : ±Rp50.000.000.000,00
sebagian)
Pelunasan lebih awal : Diperkenankan

3. Sekitar 30% akan digunakan untuk pembelian mesin dan lokasi baru pabrik. Saat ini lokasi
baru pabrik yang dimaksud masih dalam proses pencarian, adapun saat ini Perseroan sedang
menjajaki lokasi yang dianggap strategis, yaitu di daerah Jawa Tengah atau Kawasan Industri
Benua Permai Lestari, Banten.

Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Perseroan akan menyampaikan laporan
realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini kepada OJK paling lambat pada

Page 4 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

104
LexRegis ®

Since 2004


tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah tanggal laporan sampai dengan seluruh dana hasil
Penawaran Umum Perdana telah direalisasikan dan mempertanggungjawabkannya pada Rapat
Umum Pemegang Saham (“RUPS”) Tahunan Perseroan. Laporan realisasi penggunaan dana yang
disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan
30 Juni dan 31 Desember tahun berjalan.
Apabila di kemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil
Penawaran Umum Perdana ini, maka Perseroan akan terlebih dahulu menyampaikan rencana
tersebut kepada OJK dengan mengemukakan alasan dan pertimbangannya, serta perubahan
penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari para Pemegang Saham
Perseroan dalam RUPS.
Dalam hal Perseroan akan melakukan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran
Umum Perdana ini yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu
dan/atau transaksi material, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (“Bapepam-LK”) No. Kep-412/BL/2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu dan/atau Peraturan No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha
Utama.
Pendapat Segi Hukum ini disiapkan berdasarkan Laporan Pemeriksaan Segi Hukum yang
dilakukan atas Perseroan yang dibuat berdasarkan keadaan Perseroan hingga tanggal Pendapat
Segi Hukum ini dikeluarkan. Pendapat Segi Hukum ini dibuat berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh dari Perseroan sampai dengan tanggal 14 Mei 2019. Pendapat Segi Hukum ini disiapkan
dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar
Modal dan Standar Uji Tuntas dan Standar Pendapat Hukum yang dikeluarkan oleh Himpunan
Konsultan Hukum Pasar Modal (“HKHPM”) berdasarkan Keputusan HKHPM No.
KEP.02/HKHPM/VIII/2018 tanggal 8 Agustus 2018 dan telah memuat hal-hal yang diatur dalam
POJK No. 7/POJK.04/2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk dan POJK No. 8/POJK.04/2017
tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek
Bersifat Ekuitas.

Page 5 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

105
LexRegis ®

Since 2004


Pendapat Segi Hukum ini menggantikan secara keseluruhan Pendapat Segi Hukum yang telah
diberikan sebelumnya kepada OJK sebagaimana tercantum dalam surat kami No.
1901/LO/LexRegis/FB/04/19 tanggal 18 April 2019 dan No. 1902/LO/LexRegis/FB/05/19 tanggal
14 Mei 2019.

PENDAPAT SEGI HUKUM

Setelah memeriksa dan meneliti dokumen-dokumen yang akan diperinci lebih lanjut dalam
Laporan Pemeriksaan Segi Hukum serta berdasarkan asumsi-asumsi dan pembatasan yang
diuraikan di akhir Pendapat Segi Hukum ini, dengan ini kami memberikan Pendapat Segi Hukum
sebagai berikut:

1. Anggaran Dasar
PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (“Perseroan”), berkedudukan di Kabupaten Tangerang,
didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 12 tanggal 26 Juli 2001, dibuat di hadapan Juniaty
Tedjaputera, S.H., Notaris di Tangerang, yang telah mendapatkan pengesahan dari Departemen
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan Keputusan Nomor: C-09833 HT.01.01.TH.2001
tanggal 3 Oktober 2001, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. TDP
300617402163 di kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Tangerang Nomor
0208/BH3006/VII/2004 tanggal 23 Juli 2004, sebagaimana telah tertuang dalam Berita Negara
Republik Indonesia tanggal 5 Agustus 2005 Nomor 62 Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 8296 (“Akta Pendirian Perseroan”). Dengan telah disahkannya Akta
Pendirian oleh Departemen Kehakiman dan HAM, maka Perseroan telah didirikan secara sah
berdasarkan hukum Republik Indonesia.

Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta Pendirian tersebut telah mengalami beberapa kali
perubahan dan perubahan terakhir kali dimuat dalam Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No.
41 tanggal 16 April 2019, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang
telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan AHU-0021063.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 16 April 2019,
pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem

Page 6 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

106
LexRegis ®

Since 2004


Administrasi Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208993 tanggal 16 April
2019, perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi
Badan Hukum dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0208999 tanggal 16 April 2019, dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0063315.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 16
April 2019 (“Akta No. 41/2019”).

Berdasarkan Akta No. 41/2019, para Pemegang Saham Perseroan telah menyetujui antara lain:
a. Perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan antara lain:
− Perubahan anggaran dasar dalam rangka menjadi Perseroan Terbuka yaitu antara lain
perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka;
− Perubahan Pasal 4 ayat 1 dan ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan:
(1) Perubahan nilai nominal saham setiap saham dari semula Rp100.000,00 (seratus
ribu rupiah) menjadi Rp100,00 (seratus rupiah) setiap saham.
(2) Peningkatan Modal Dasar Perseroan yang semula berjumlah
Rp400.000.000.000,00 (empat ratus miliar rupiah) yang terbagi atas 4.000.000
(empat juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100.000,00 (seratus
ribu rupiah); menjadi Rp1.100.000.000.000,00 (satu triliun seratus miliar rupiah)
yang terbagi atas 11.000.000.000 (sebelas miliar) saham masing-masing saham
bernilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah).
(3) Menyetujui peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan dari sebesar
Rp150.000.000.000,00 (seratus lima puluh miliar rupiah) yang terbagi atas
1.500.000 (satu juta lima ratus ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal
Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) menjadi sebesar Rp275.000.000.000,00 (dua
ratus tujuh puluh lima miliar rupiah) terbagi atas 2.750.000.000 (dua miliar tujuh
ratus lima puluh juta) saham, masing-masing saham dengan nilai nominal
Rp100,00 (seratus rupiah) setiap saham.

Peningkatan modal disetor sebesar Rp125.000.000.000,00 (seratus dua puluh lima


miliar rupiah), yaitu kapitalisasi Saldo Laba berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan
Tahun Buku 2018 (dua ribu delapan belas) yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Tjahjadi & Tamara sesuai Laporan Nomor 00272/2.0853/AU.1/04/0264-
1/1/IV/2019 tanggal 12 April 2019 yang disahkan dalam RUPS Tahunan Perseroan

Page 7 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

107
LexRegis ®

Since 2004


untuk Tahun Buku 2018 (dua ribu delapan belas), yang dibagikan secara proporsional
sesuai dengan persentase kepemilikan saham masing-masing Pemegang Saham,
dengan pembagian sebagai berikut:
a. PT Satyamitra Investindo Pratama sejumlah 1.237.500.000 (satu miliar dua
ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu) saham, masing-masing saham dengan
nilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya
Rp123.750.000.000,00 (seratus dua puluh tiga miliar tujuh ratus lima puluh juta
rupiah);
b. PT Kawan Inti Cemerlang sejumlah 12.375.000 (dua belas juta tiga ratus tujuh
puluh lima ribu) saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp100,00
(seratus rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya Rp1.237.500.000,00 (satu
miliar dua ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah).

Dengan demikian komposisi kepemilikan Pemegang Saham Perseroan setelah


dilakukan kapitalisasi Saldo Laba tersebut adalah sebagai berikut:
a. PT Satyamitra Investindo Pratama sejumlah 2.722.500.000 (dua miliar tujuh
ratus dua puluh dua juta lima ratus ribu) saham, masing-masing saham dengan nilai
nominal Rp100,00 (seratus rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya
Rp272.250.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh dua miliar dua ratus lima puluh juta
rupiah);
b. PT Kawan Inti Cemerlang sejumlah 27.500.000 (dua puluh tujuh juta lima ratus
ribu) saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah)
atau dengan nilai nominal seluruhnya Rp2.750.000.000,00 (dua miliar tujuh ratus
lima puluh juta Rupiah);

− Menyetujui penyesuaian seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dengan


peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal termasuk Peraturan Bapepam
Nomor: IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan
Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, POJK Nomor:
32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka,
dan perubahannya yaitu POJK Nomor 10/POJK.04/2017 tentang Perubahan atas POJK
Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan

Page 8 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

108
LexRegis ®

Since 2004


Terbuka, dan POJK Nomor: 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik;

b. Menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan, yang merupakan saham baru
yang dikeluarkan dari portepel sebanyak-banyaknya sebesar 1.300.000.000 (satu miliar
tiga ratus juta) saham, masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp100,00
(seratus rupiah), yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Saham
Perdana Perseroan (Initial Public Offering/IPO), yang ditawarkan dengan Harga
Penawaran, yang di dalamnya termasuk pengalokasian saham baru sebanyak-banyaknya
10% (sepuluh persen) untuk program Employee Stock Allocation (“ESA”), termasuk
penerbitan sebanyak-banyaknya 260.000.000 (dua ratus enam puluh juta) Waran Seri I
yang diberikan secara cuma-cuma yang menyertai saham biasa atas nama yang ditawarkan
kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum, dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan peraturan Bursa
Efek Indonesia (BEI) yang berlaku di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan;

c. Menyetujui memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala


tindakan yang diperlukan sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana/IPO
Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada:
− menandatangani pernyataan pendaftaran untuk diajukan kepada OJK Republik
Indonesia;
− menegosiasikan dan menandatangani perjanjian-perjanjian lainnya terkait dengan
Penawaran Umum Saham Perdana/IPO Perseroan dengan syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan yang dianggap baik untuk Perseroan oleh Direksi Perseroan;
− menandatangani, mencetak dan/atau menerbitkan Prospektus Ringkas, Perbaikan
dan/atau Tambahan atas Prospektus Ringkas, Prospektus Awal, Prospektus, Info Memo
dan/atau dokumen-dokumen lain yang diperlukan bagi Penawaran Umum Saham
Perdana/IPO Perseroan melalui Pasar Modal;
− menetapkan Harga Penawaran;
− menetapkan penggunaan dana yang diperoleh melalui Penawaran Umum;
− menetapkan kepastian jumlah saham yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui
Penawaran Umum Saham Perdana/IPO Perseroan;

Page 9 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

109
LexRegis ®

Since 2004


− mendaftarkan saham Perseroan dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI) sesuai dengan peraturan KSEI; dan
− mencatatkan seluruh saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada
BEI dan dijual kepada masyarakat melalui pasar modal dan saham-saham yang dimiliki
oleh pemegang saham pada BEI di Indonesia;
− melakukan segala hal dan segala tindakan yang diperlukan untuk melaksanakan
Penawaran Umum Saham Perdana/IPO Perseroan kepada Masyarakat melalui Pasar
Modal, termasuk yang disyaratkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
− memohon persetujuan dan/atau memberitahukan perubahan seluruh Anggaran Dasar
dan/atau perubahan data Perseroan dan/atau mendaftarkan atau menyebabkan
didaftarkannya pada instansi-instansi yang berwenang yang relevan mengenai
keputusan Rapat;

d. Menyetujui Perubahan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, yaitu:


− memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat;
− mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, sebagai berikut:

Direksi
Direktur Utama : Tuan Ang Kinardo
Direktur : Tuan Tan Franco Agung
Direktur : Tuan Herryanto Setiono Hidayat
Direktur : Tuan Hanafi Budiman

Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Tuan Rachman Sastra
Komisaris : Tuan Kihary Angdias
Komisaris Independen : Tuan Bambang Suryana

Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut adalah terhitung sejak
ditutupnya Rapat sampai dengan penutupan RUPS Tahunan ke-5 (lima), dengan

Page 10 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

110
LexRegis ®

Since 2004


memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, namun
demikian dengan tidak mengurangi hak RUPS Perseroan untuk memberhentikan
anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa
jabatannya berakhir.

e. Menyetujui memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menyatakan


dalam akta Notaris tersendiri mengenai realisasi jumlah saham yang telah dikeluarkan
dalam Penawaran Umum Saham Perdana tersebut, dan peningkatan Modal Ditempatkan
dan Modal Disetor Perseroan, setelah Penawaran Umum Saham Perdana selesai
dilaksanakan dan saham hasil Penawaran Umum dicatatkan pada Bursa Efek dan dalam
Daftar Pemegang Saham Perseroan.

f. Menyetujui memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk
menyatakan sebagian atau seluruh keputusan Rapat ini termasuk untuk menyatakan
kembali seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam Akta Notaris (jika diperlukan)
dan mengajukan permohonan persetujuan, pemberitahuan atas perubahan Anggaran Dasar
Perseroan tersebut kepada Menkumham Republik Indonesia dan melakukan segala
tindakan yang diperlukan sehubungan dengan hal tersebut.

Akta pendirian dan seluruh perubahan anggaran dasar Perseroan telah berlaku secara sah dan
dibuat sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan serta telah memenuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk namun tidak terbatas pada Undang-
Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”). Adapun perubahan
anggaran dasar Perseroan terakhir sebagaimana Akta No. 41/2019 telah dibuat sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada Peraturan No. IX.J.1,
POJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan
Terbuka juncto POJK No. 10/POJK.04/2017 dan POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi
dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik (“POJK No. 33/2014”).

2. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Perseroan


Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam
Akta 41/2019, maksud dan tujuan Perseroan adalah menjalankan usaha dalam bidang:

Page 11 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

111
LexRegis ®

Since 2004


a. Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton;
b. Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya;

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melakukan kegiatan
usaha sebagai berikut:
a. Kegiatan usaha utama Perseroan, yaitu:
− pembuatan segala macam kemasan dan kotak dari kertas/karton yang digunakan untuk
pembungkus/pengepakan, termasuk juga pembuatan kotak untuk rokok dan barang
lainnya. Misalnya kemasan dan kotak dari kertas dan papan kertas bergelombang,
kemasan dan kotak papan kertas yang dapat dilipat, kemasan dan kotak dari papan
padat, kemasan dan kotak lain dari kertas dan papan kertas, sak dan kantong kertas dan
kotak file kantor dan barang sejenisnya.
− pembuatan barang dari kertas dan papan kertas atau karton yang belum tercakup dalam
sub golongan lain, seperti industri kertas tulis dan kertas cetak siap pakai, industri
kertas print out komputer siap pakai, industri kertas kopi siap pakai, industri kertas
tempel atau berperekat siap pakai, industri buku register, buku akuntansi, binder, album
dan alat-alat tulis baik yang bersifat komersil atau untuk pendidikan sejenisnya, industri
kotak, kantong, dompet dan buku catatan yang mengandung susunan kertas, industri
wallpaper (kertas dinding) dan jenis pelapis dinding lainnya, termasuk wallpaper
berlapis vinyl dan tekstil, industri label, industri kertas filter dan papan kertas filter,
industri gulungan kertas dan papan kertas, gelendong kertas dan papan kertas dan
sebagainya, industri tempat telur dan barang lainnya yang dibuat dari cetakan bubur
kertas dan sebagainya, dan industri kertas kreasi baru. Termasuk di sini pengerjaan
kertas dan karton dengan segala cara, seperti coating, glazing, gumming, laminating,
pembuatan kertas karbon dan kertas stensil sheet dalam bentuk potongan siap dijual ke
konsumen. Termasuk juga pembuatan alat tulis kantor (stationeries) yang tidak dicetak,
seperti amplop, kertas surat, kertas pembersih, dinner ware dari kertas dan sejenisnya.
Pembuatan alat tulis kantor dan kartu yang dicetak dimasukkan dalam kelompok
58110.

Page 12 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

112
LexRegis ®

Since 2004


b. Kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama, yaitu:
− melakukan kegiatan penyimpanan barang sementara sebelum barang tersebut di kirim
ketujuan akhir, dengan tujuan komersil.
− pengiriman dan pengepakan barang dalam volume besar lainnya, selain yang tercakup
dalam kelompok 52291 sampai dengan 52294, seperti jasa kapal pengangkut benda
berharga asal muatan kapal yang tenggelam. Jasa pengepakan atas dasar balas jasa (fee)
atau kontrak yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan pengangkutan dimasukkan
dalam Jasa Pengepakan (82920).
Kegiatan usaha yang dilakukan Perseroan saat ini telah sesuai dengan Maksud dan Tujuan
Perseroan sebagaimana dimuat dalam Anggaran Dasar Perseroan.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan
atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 95 Tahun 2015 tentang Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (“KBLI”), kegiatan usaha utama Perseroan termasuk kategori
KBLI 17022 Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton dan KBLI 17099 Industri
Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya.

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Daftar
Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang
Penanaman Modal (“DNI”), bidang usaha Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton
(KBLI 17022) dan Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya (KBLI 17099)
merupakan Bidang Usaha yang Terbuka 100% (seratus persen) bagi penanaman modal asing
karena tidak diatur dalam daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang
Terbuka Dengan Persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 3 DNI.

Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini dikeluarkan, Perseroan bukan merupakan perusahaan
penanaman modal asing dan tidak memiliki pemegang saham asing, oleh karenanya telah
sesuai dengan ketentuan DNI. Setelah Perseroan menjadi Perusahaan Terbuka yang sahamnya
tercatat di Bursa Efek Indonesia, penanam modal/investor asing dapat membeli saham
Perseroan melalui pasar modal dalam negeri.

Page 13 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

113
LexRegis ®

Since 2004


3. Struktur Permodalan, Ultimate Shareholders, Susunan Pemegang Saham dan Riwayat
Permodalan serta Pemegang Saham Perseroan

Struktur permodalan
Berdasarkan Akta No. 41/2019, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal Dasar
Rp1.100.000.000.000,00 (satu triliun seratus miliar rupiah), terbagi atas 11.000.000.000
(sebelas miliar) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah);

Modal Ditempatkan
Rp275.000.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh lima miliar rupiah), terbagi atas 2.750.000.000
(dua miliar tujuh ratus lima puluh juta) saham; dan

Modal Disetor
Rp275.000.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh lima miliar rupiah), terbagi atas 2.750.000.000
(dua miliar tujuh ratus lima puluh juta) saham atau 100% (seratus persen) dari nilai nominal
setiap saham yang telah ditempatkan oleh masing-masing pemegang saham.

Peningkatan modal disetor sebesar Rp125.000.000.000,00 (seratus dua puluh lima miliar
Rupiah) yaitu Kapitalisasi Saldo Laba berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku
2018 (dua ribu delapan belas) yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi &
Tamara sesuai Laporan Nomor 00272/2.0853/AU.1/04/0264-1/1/IV/2019 tanggal 12 April
2019 yang disahkan dalam RUPS Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2018 (dua ribu
delapan belas), yang dibagikan secara proposional sesuai dengan persentase kepemilikan
saham masing-masing Pemegang Saham Perseroan.

Ultimate Shareholders
Pemegang saham pengendali (ultimate shareholders) Perseroan dilakukan secara bersama-
sama oleh Ang Kinardo, Conny Budiman, Lenbach Sastra, Jotje Wantah, Kihary Angdias,
Yunardi Angdias. Pengendalian dilakukan melalui perseroan milik masing-masing individu

Page 14 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

114
LexRegis ®

Since 2004


dalam PT SIP. Tidak ada perjanjian di antara para pengendali tersebut di atas sehubungan
dengan pengendalian bersama dalam Perseroan.

Susunan Pemegang Saham


Susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham tanggal 16 April
2019 adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,00 per Saham


No. Pemegang Saham Jumlah Nilai Nominal
%
Saham (Rp)
Modal Dasar 11.000.000.000 1.100.000.000.000 100
1. PT Satyamitra Investindo
2.722.500.000 272.250.000.000 99
Pratama
2. PT Kawan Inti Cemerlang 27.500.000 2.750.000.000 1
Jumlah Modal Ditempatkan dan
2.750.000.000 275.000.000.000 100
Modal Disetor
Saham dalam Portepel 8.250.000.000 825.000.000.000

a. PT Satyamitra Investindo Pratama


PT Satyamitra Investindo Pratama (“PT SIP”) adalah Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia sebagaimana Akta Pendirian PT SIP
Nomor 141 tanggal 24 Februari 2016 dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn.,
Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia dengan surat keputusan Nomor AHU-0010855.AH.01.01.Tahun 2016 tanggal 26
Februari 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-
0025823.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016. (“Akta No. 141 tanggal 24
Februari 2016”).

Anggaran Dasar PT SIP terakhir kali diubah sebagaimana dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Nomor 123 tanggal 29 November 2016 dibuat di hadapan Sri Buena

Page 15 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

115
LexRegis ®

Since 2004


Brahmana, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang perubahan anggaran dasarnya telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan
Nomor AHU-0025218.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016, pemberitahuan
perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Admnistrasi Badan
Hukum Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat Nomor: AHU-AH.01.03-
0112343 tanggal 27 Desember 2016, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor
AHU-0155564.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016 (“Akta No. 123 tanggal
29 November 2016”).

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar PT SIP, maksud dan tujuan PT SIP adalah
berusaha dalam bidang Perdagangan Umum, dengan kegiatan usaha Perdagangan Barang.

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham PT SIP terakhir sebagaimana dalam
Akta No. 123 tanggal 29 November 2016, struktur permodalan PT SIP adalah sebagai
berikut:
Nilai Nominal Rp100.000,00 per Saham
No. Pemegang Saham Jumlah Nilai Nominal
%
Saham (Rp)
Modal Dasar 4.000.000 400.000.000.000 100
1. PT Triraya Mustika Manunggal 272.000 27.200.000.000 20
2. PT Mustika Gemilang Abadi 272.000 27.200.000.000 20
3. PT Rindonata Mandiri 238.000 23.800.000.000 17.5
4. PT Asiapacific Investindo 238.000 23.800.000.000 17.5
5. PT Sari Perkasa Investama 204.000 20.400.000.000 15
6. PT Asia Raya Investama 136.000 13.600.000.000 10
Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal
1.360.000 136.000.000.000 100
Disetor
Saham dalam Portepel 2.640.000 264.000.000.000

Page 16 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

116
LexRegis ®

Since 2004


Susunan Direksi dan Dewan Komisaris adalah sebagaimana termaktub dalam Akta PT SIP
No. 141 tanggal 24 Februari 2016 sebagai berikut:

Direksi
Direktur Utama : Ang Kinardo
Direktur : Tan Franco Agung
Dewan Komsiaris
Komisaris Utama : Jotje Wantah
Komisaris : Conny Budiman
Komisaris : Yunardi Angdias
Sebagaimana Pasal 13 ayat 3 dan Pasal 16 ayat 3 Anggaran Dasar PT SIP, anggota Direksi
dan Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dengan tidak
mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.

b. PT Kawan Inti Cemerlang


PT Kawan Inti Cemerlang (“PT KIC”) adalah Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia sebagaimana Akta Pendirian PT KIC
Nomor 142 tanggal 24 Februari 2016 dibuat di hadapan Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn.,
Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia dengan surat keputusan Nomor AHU-0010802.AH.01.01.Tahun 2016 tanggal 26
Februari 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-
0025691.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016. (“Akta No. 142 tanggal 24
Februari 2016”).

Anggaran Dasar PT KIC terakhir kali diubah sebagaimana dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Nomor 172 tanggal 27 Desember 2018 dibuat di hadapan Sri Buena
Brahmana, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan anggaran
dasarnya telah diterima dan dicatat dalam Sistem Admnistrasi Badan Hukum Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat Nomor: AHU-AH.01.03-0551185 tanggal 25
Januari 2019, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-
0013384.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 25 Januari 2019 (Akta No. 172 tanggal 27
Desember 2018”).

Page 17 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

117
LexRegis ®

Since 2004


Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan PT KIC adalah
berusaha dalam bidang Perdagangan Umum, dengan kegiatan usaha Perdagangan Barang.

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham PT KIC terakhir sebagaimana dalam
Akta No. 172 tanggal 27 Desember 2018, struktur permodalan PT KIC adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp500.000,00 per Saham


No. Pemegang Saham Jumlah Nilai Nominal
%
Saham (Rp)
Modal Dasar 10.000 5.000.000.000 100
1. Tan Franco Agung 715 357.500.000 25
2. Simon Angdias 715 357.500.000 25
3. Ferdy Wantah 715 357.500.000 25
4. Ryando Angdias 715 357.500.000 25
Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal
2.860 1.430.000.000 100
Disetor
Saham dalam Portepel 7.140 3.570.000.000

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris adalah sebagaimana termaktub dalam Akta PT KIC
No. 142 tanggal 24 Februari 2016 sebagai berikut:

Direksi
Direktur Utama : Ferdy Wantah
Direktur : Ryando Angdias

Dewan Komsiaris
Komisaris Utama : Tan Franco Agung
Komisaris : Simon Angdias

Page 18 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

118
LexRegis ®

Since 2004


Sebagimana Pasal 13 ayat 3 dan Pasal 16 ayat 3 Anggaran Dasar PT KIC, anggota Direksi
dan Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dengan tidak
mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.

Riwayat Permodalan dan Pemegang Saham Perseroan


Perubahan struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan selama ini telah
dilakukan secara sah, benar, dan berkesinambungan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
Perseroan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Riwayat Permodalan
dan perubahan pemegang saham Perseroan dalam 3 (tiga) tahun terakhir telah sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam POJK No. 7/POJK.04/2017 tentang Dokumen Pernyataan
Pendaftaran dalam Rangla Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang,
dan/atau Sukuk.

Mengacu pada anggaran dasar Perseroan, dalam jangka waktu 6 (enam) bulan tidak terdapat
pengalihan sebagian atau seluruh saham dalam Perseroan milik PT Satyamitra Investindo
Pratama dan PT Kawan Inti Cemerlang.
Untuk selanjutnya, berdasarkan POJK Nomor 25/POJK.04/2017 tentang Pembatasan atas
Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum, maka PT SIP dan PT KIC dilarang untuk
mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan saham dalam Perseroan sampai dengan 8
(delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif.

4. Direksi, Dewan Komisaris dan Unit Pelaksana Kerja


Berdasarkan Akta 41/2019, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai
berikut:

Direksi
Direktur Utama : Ang Kinardo
Direktur : Tan Franco Agung
Direktur : Herryanto Setiono Hidayat
Direktur : Hanafi Budiman

Page 19 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

119
LexRegis ®

Since 2004


Masa jabatan 5 (lima) tahun

Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Rachman Sastra
Komisaris : Kihary Angdias
Komisaris Independen : Bambang Suryana
Masa jabatan 5 (lima) tahun
Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut adalah sah dan telah dilakukan
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan karenanya sah bertindak dalam kewenangannya sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar Perseroan. Penunjukan dan pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan telah memenuhi ketentuan POJK No. 33/2014.

Daftar Khusus merupakan salah satu sumber informasi mengenai besarnya kepemilikan dan
kepentingan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan pada Perseroan yang
bersangkutan atau perseroan lain sehingga pertentangan kepentingan yang mungkin timbul
dapat ditekan sekecil mungkin. Ketentuan ini dilaksanakan mengacu pada Pasal 50 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”).

Perseroan telah menerbitkan Daftar Khusus Pemegang Saham yang mengungkapkan


kepemilikan saham dari Direksi dan Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan
sebagaimana diatur dalam Pasal 50 ayat (2) UUPT.

Perseroan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk
Nomor 079/SKL/FA-Exim/IV/2019 telah mengangkat anggota Komite Audit Perseroan
dengan susunan sebagai berikut:
Ketua : Bambang Suryana
Anggota : Yulia Sardjono
Anggota : Christina Devitasari

Page 20 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

120
LexRegis ®

Since 2004


Anggota Komite Audit Perseroan merupakan pihak independen dan susunan tersebut di atas
telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam POJK 55/POJK.04/2015 Tahun 2015 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (“POJK 55/2015”).

Perseroan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk
Nomor 035/DIR/SKL/IV/2019 tertanggal 18 April 2019 telah menetapkan Komite Nominasi
dan Remunerasi Perseroan dengan susunan sebagai berikut:
Ketua : Bambang Suryana
Anggota : Kihary Angdias
Anggota : Ahmad Fauzi, S.E., M.M.
Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi di atas telah sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam POJK 34/POJK.04/2014 Tahun 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten
atau Perusahaan Publik (“POJK 34/2014”).

Direksi melalui Surat Keputusan Direksi Perseroan Nomor 076/SKL/FA-Exim/IV/2019


tentang Pengangkatan Kepala Unit Audit Internal tertanggal 18 April 2019, keputusan mana
telah disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan, menyepakati untuk membentuk dan
mengesahkan Unit Audit Internal dan mengangkat Sdr. Ferdi sebagai Kepala Unit Audit
Internal Perseroan.

Pembentukan Komite Audit ini berdasarkan POJK 56/POJK.04/2015 Tahun 2015 tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

Direksi melalui Surat Keputusan Direksi Perseroan Nomor 072/SKL/FA-Exim/IV/2019


tertanggal 18 April 2019 tentang Pengangkatan Sekretaris Perusahaan Perseroan, mengangkat
Sdr. Thie David sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan.

Pengangkatan Sekretaris Perusahaan telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam POJK
35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten dan Perusahaan Publik.

Page 21 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

121
LexRegis ®

Since 2004


5. Penyertaan Saham Perseroan pada Perseroan Terbatas Lain
Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini, Perseroan tidak memiliki penyertaan saham pada
perusahaan-perusahaan lain baik langsung maupun tidak langsung.

6. Izin, Persetujuan dan Sertifikasi


Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini dikeluarkan, Perseroan telah memperoleh izin-izin dan
persetujuan penting dari pihak yang berwenang yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan
usahanya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
izin-izin dan persetujuan penting tersebut masih berlaku sampai dengan dikeluarkannya
Pendapat Segi Hukum ini, yakni sebagai berikut:

a. Izin Usaha Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri yang diterbitkan oleh Badan
Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Banten berdasarkan Keputusan
Kepala BKPMD Nomor 03/36/IU/II/PMDN/Industri/2011 tanggal 18 Februari 2011
kepada Perseroan untuk kegiatan usaha Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan
Karton (KBLI 17022) dengan jenis produksi Corrugated Sheet dan Carton Box. Izin ini
berlaku sepanjang Perseroan masih melakukan kegiatan usahanya;

b. Izin Usaha Industri yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia c.q. Lembaga
Pengelola dan Penyelenggara Online Single Submission (“OSS”) pada tanggal 16 Oktober
2018 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Berizinan Berusaha
secara Elektronik (“PP 24/2018”). Izin ini berlaku selama Perseroan menjalankan kegiatan
usahanya.
Sehubungan dengan perluasan usaha dan/atau penambahan bidang usaha berdasarkan Akta
41/2019, Perseroan telah memperoleh Izin Usaha dimaksud melalui OSS.

c. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) berdasarkan Keputusan Direktur


Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja No: KEP
13264/PPTK/PTA/2018 tertanggal 11 Mei 2018. RPTKA disahkan untuk 1 (satu) tahun
dari tahun 2018 sampai dengan 31 Juli 2019 untuk 1 (satu) orang TKA atas nama Wang
Changzong, warga negara Tionglok, selaku Marketing Manager dengan penempatan di

Page 22 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

122
LexRegis ®

Since 2004


kantor atau tempat kegiatan usaha Perseroan, antara lain di Tangerang (Kabupaten),
Tangerang (Kota), dan Bandung Barat (Kabupaten);

d. Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) berdasarkan Keputusan Menteri


Ketenagakerjaan Nomor: KEP.041667/MEN/P/IMTA/2018 tanggal 21 Mei 2018. IMTA
berlaku dari 10 Agustus 2018 sampai dengan 31 Juli 2019;

e. Certificate Standard ISO 9001:2015 Nomor 01 100 1535103 atas nama Perseroan dalam
bidang Manufacture and Development of Corrugated and Offset Packaging Product,
diterbitkan oleh TÜV Rheindland Cert GmbH pada tanggal 23 Agustus 2018 dan berlaku
sampai 30 Juni 2021, yang merupakan standar internasional dalam menerapkan prinsip-
prinsip manajemen mutu;

f. Certificate Standard ISO 14001:2015 Nomor 01 104 1535103 atas nama Perseroan, dalam
bidang Manufacture and Development of Corrugated and Offset Packaging Product,
diterbitkan oleh TÜV Rheindland Cert GmbH pada tanggal 27 Agustus 2018 dan berlaku
sampai 30 Juni 2021, yang merupakan standar internasional dalam menerapkan sistem
manajemen lingkungan;

g. Certificate Standard BS OHSAS 18001:2007 Nomor 01 113 1535103 atas nama PT


Satyamitra Kemas Lestari dalam bidang Manufacture and Development of Corrugated and
Offset Packaging Product, diterbitkan oleh TÜV Rheindland Cert GmbH pada tanggal 23
Agustus 2018 dan berlaku sampai 11 Maret 2021, yang merupakan standar internasional
dalam menerapkan sistem Kesehatan Keselamatan Kerja (K3);

BS OHSAS 18001 sudah diganti menjadi ISO 45001, standar internasional baru untuk
kesehatan dan keselamatan kerja. Setiap badan/organisasi yang sudah tersertifikasi dengan
standar BS OHSAS 18001 butuh untuk melakukan penyesuaian ke Standar ISO 145001
pada Maret 2021.

Page 23 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

123
LexRegis ®

Since 2004


7. Kewajiban-kewajiban Perseroan
Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini, Perseroan telah memenuhi kewajiban-kewajibannya
dalam menaati ketentuan yang berlaku sehubungan dengan aspek:
a. Pendaftaran perusahaan
(1) Nomor Induk Berusaha;
(2) Surat Keterangan Domisili Usaha;

b. Perpajakan
(1) Nomor Pokok Wajib Pajak;
(2) Surat Keterangan Terdaftar; dan
(3) Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;

c. Ketenagakerjaan
(1) Perjanjian Kerja Bersama;
(2) Wajib Lapor Ketenagakerjaan (“WLTK”);
(3) pembentukan Serikat Pekerja;
(4) kewajiban kepesertaan dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (“BPJS”)
Ketenagakerjaan dan Kesehatan;
(5) pemenuhan upah minimum regional;
(6) perizinan penggunaan tenaga kerja asing dan izin tinggal sementara tenaga kerja asing;
(7) Program Pensiun; dan
(8) Sistem Manajemen Terpadu Perseroan;

d. Keuangan
Laporan keuangan Perseroan dari Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara sesuai
Laporan Nomor 00272/2.0853/AU.1/04/0264-1/1/IV/2019 tanggal 12 April 2019;

e. Lingkungan hidup
Laporan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup;

f. Tanggung jawab sosial dan lingkungan

Page 24 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

124
LexRegis ®

Since 2004


g. Perdagangan
Perseroan telah memperoleh Izin Usaha (Surat Izin Usaha Perdagangan) melalui OSS yang
berlaku efektif selama Perseroan beroperasi/berkegiatan usaha, untuk aktivitas
pergudangan Perseroan atas Gudang karton box seluas bangunan 4.229 m2 (empat ribu dua
ratus dua puluh sembilan meter persegi) yang didirikan di atas tanah HGB Nomor
71/Cikarang dan Nomor 43/Cikarang yang merupakan milik Perseroan; terletak di dalam
Kawasan Industri Jababeka.
Gudang ini merupakan bagian dari proses produksi dari pabrik di Balaraja yang dilakukan
Perseroan dan berfungsi sebagai Gudang transit (transfer point) barang hasil produksi
untuk kemudian dikirimkan kepada pelanggan Perseroan di Kawasan Jababeka dan/atau
Cikarang, Bekasi.

8. Harta Kekayaan Perseroan


Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini, Perseroan memiliki dan/atau menguasai harta
kekayaan atau aset berupa:
a. Benda-benda Bergerak
Perseroan memiliki 45 (empat puluh lima) mobil yang merupakan kendaraan angkutan
pribadi dengan peruntukan operasional dan 162 (seratus enam puluh dua) truk
ekspedisi/pengangkutan.

Seluruh kendaraan Perseroan dilindungi oleh asuransi PT Avrist General Insurance dengan
Nomor Polis 0101-0211-18-001110 periode 16 November 2018 sampai dengan 16
November 2019.

b. Tanah
Tanah Perseroan dengan alas hak Sertifikat Hak Guna Bangunan terdiri dari:
− 9 (sembilan) tanah yang terletak di Kabupaten Purwakarta dengan total luas 132.144
m2 (seratus tiga puluh dua ribu seratus empat puluh empat meter persegi);
− 9 (sembilan) tanah yang terletak di Kabupaten Tangerang dengan total luas 133.301 m2
(seratus tiga puluh tiga ribu tiga ratus satu meter persegi); dan
− 2 (dua) tanah yang terletak di Kabupaten Bekasi dengan total luas 4.256 m2 (empat ribu
dua ratus lima puluh enam meter persegi)

Page 25 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

125
LexRegis ®

Since 2004



Seluruh tanah Perseroan tersebut di atas sedang dijaminkan sebagai agunan/jaminan


berdasarkan suatu Akta Pembebanan Hak Tanggungan oleh karena Perjanjian Kredit antara
Perseroan dengan PT Bank Central Asia Tbk.

Perseroan memiliki sebuah Gudang karton box pada tanah di Kabupaten Bekasi, dengan
total luas bangunan 4.229 m2 (empat ribu dua ratus dua puluh sembilan meter persegi)
sebagai penunjang kegiatan usahanya, yang diasuransikan oleh Perseroan berdasarkan
Indonesian Standard Earthquake Insurance – FPG Insurance dengan Nomor Polis
FPG.12.0153.19.00101 dengan nilai pertanggungan untuk Gudang dan Mesin sejumlah
Rp16.456.000.00,00 (enam belas miliar empat ratus lima puluh enam juta rupiah) yang
berlaku sejak 11 Desember 2018 sampai dengan 11 Juni 2020.

c. Mesin dan Alat Berat


Sampai dengan tanggal Pendapat Segi Hukum ini dibuat, Perseroan memiliki dan/atau
menguasai harta kekayaan berupa 332 (tiga ratus tiga puluh dua) yang terdiri dari mesin-
mesin dan alat-alat berat utama dan pendukung untuk produksi Perseroan yang terpasang
di 2 (dua) pabrik Perseroan di Kabupaten Tangerang.

Mesin-mesin dan alat-alat berat Perseroan tersebut di atas dijadikan sebagai agunan berupa
Jaminan Fidusia berdasarkan akta jaminan fidusia atas Fasilitas Kredit BCA yang diterima
Perseroan berdasarkan Perjanjian Kredit.

Mesin-mesin dan perlengkapan produksi Perseroan tersebut di atas dilindungi oleh


Asuransi FPG dengan Nomor Polis FPG.12.01.09.19.00189 untuk periode 11 Desember
2018 sampai dengan 11 Juni 2020 dan Asuransi FPG dengan Nomor Polis
FPG.12.0153.19.00101 untuk periode 11 Desember 2018 sampai dengan 11 Juni 2020.

Seluruh harta kekayaan Perseroan diperoleh berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat dibuktikan dengan dokumen-
dokumen yang sah.

Page 26 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

126
LexRegis ®

Since 2004


9. Perjanjian dengan Pihak Ketiga
Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini dikeluarkan, perjanjian-perjanjian yang dianggap
penting dan material, yaitu perjanjian-perjanjian yang perlu dibuat atau ditandatangani oleh
Perseroan agar dapat melaksanakan kegiatan usahanya dan dalam hal terdapat wanprestasi,
dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan secara material, telah dibuat oleh Perseroan
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan hukum yang berlaku, dan
karenanya perjanjian-perjanjian tersebut sah dan mengikat Perseroan, terbagi atas:

a. Perjanjian dengan Pelanggan


Berdasarkan keterangan Perseroan, kerja sama dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk
dan PT Unilever Tbk masih terus berlangsung dan sampai dengan tanggal Pendapat Hukum
ini, Perseroan sedang berdiskusi dan bernegosiasi, baik dengan PT Indofood Sukses
Makmur Tbk maupun PT Unilever Tbk, untuk memperpanjang Perjanjian ini.

b. Perjanjian dengan Pemasok Bahan Baku


Berdasarkan keterangan Perseroan, kerja sama dengan PT Fajar Surya Wisesa Tbk masih
terus berlangsung dan sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan sedang
berdiskusi dan bernegosiasi dengan PT Fajar Surya Wisesa Tbk untuk memperpanjang
Perjanjian ini.

c. Perjanjian Sewa Gudang

Perseroan tidak sedang dalam keadaan wanprestasi dan/atau lalai dalam melaksanakan hak dan
kewajiban berdasarkan perjanjian-perjanjian antara Perseroan dengan berbagai pihak ketiga
sebagaimana diuraikan secara terperinci dalam Laporan Pemeriksaan Segi Hukum.

Perjanjian-perjanjian yang telah ditandatangani oleh Perseroan dengan pihak ketiga tidak
mencakup hal-hal yang dapat menghalangi rencana Penawaran Umum Perdana dan rencana
penggunaan dana dalam rangka Penawaran Umum Perdana Perseroan serta tidak mengatur
pembatasan-pembatasan yang dapat merugikan hak-hak dan kepentingan pemegang saham
publik Perseroan.

Page 27 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

127
LexRegis ®

Since 2004


10. Utang Perseroan
a. Perjanjian Kredit PT Bank BCA Tbk
Perseroan menerima Fasilitas Kredit dari PT Bank Central Asia, Tbk., berdasarkan
Perjanjian Kredit Nomor 93 tertanggal 24 Desember 2004 (“Perjanjian Kredit 2004”) yang
telah diubah beberapa kali, antara lain pernyataan kembali seluruh isi perjanjian
berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Nomor 79 tertanggal 23 Maret 2009 (“Perjanjian
Kredit 2009”), dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 3
tertanggal 18 Juli 2018; selanjutnya akta Perjanjian Kredit tersebut, berikut surat dan/atau
akta-akta perubahan, penambahan dan perpanjangannya disebut “Perjanjian Kredit”).

Atas fasilitas kredit yang diterima Perseroan dari Bank BCA, Perseroan menjaminkan
tanah-tanah Perseroan berdasarkan akta pembebanan hak tanggungan dan mesin-mesin dan
alat berat berdasarkan akta jaminan fidusia yang sampai saat ini tersimpan di Bank BCA.
Tanah dan mesin yang dijaminkan sudah dilindungi oleh perusahaan asuransi yang sudah
disetujui oleh Bank BCA.

Tidak ada pembatasan-pembatasan berdasarkan Perjanjian Kredit BCA yang dapat


menghalangi rencana penawaran umum saham perdana/IPO Perseroan dan yang dapat
merugikan pemegang saham publik.

b. Medium Term Notes


Penerbitan Medium Term Notes I SKL Tahun 2017 terkait Kontrak Investasi Kolektif
Reksa Dana Penyertaan Terbatas (KIK RDPT) oleh Perseroan yang terbagi atas MTN Seri
A dan Seri B.

Perseroan tidak sedang dalam keadaan wanprestasi dan/atau lalai (default) dalam
melaksanakan hak dan kewajiban berdasarkan ketentuan MTN. Selanjutnya, Perseroan
telah memberitahukan perubahan anggaran dasar dan perubahan data Perseroan kepada PT
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk., selaku Wali Amanat, sehubungan
dengan proses penawaran umum saham perdana oleh Perseroan sesuai dengan ketentuan
dalam Pasal 6 ayat (3) huruf ix Perjanjian Penerbitan MTN I.

Page 28 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

128
LexRegis ®

Since 2004


11. Sewa Guna Usaha (Leasing)
Perseroan menerima fasilitas pembiayaan konsumen dari PT BCA Finance yang digunakan
untuk pembelian kendaraan berupa mobil beban dan mobil penumpang untuk menunjang
kegiatan usaha Perseroan berdasarkan perjanjian pembiayaan multiguna dengan cara
pembelian dengan pembiayaan secara angsuran (perjanjian pembiayaan konsumen).

Selain PT BCA Finance, Perseroan menerima fasilitas sewa pembiayaan dari PT Orix
Indonesia Finance yang digunakan untuk kendaraan/truk dan boks untuk menunjang kegiatan
usaha Perseroan berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan dengan cara pembelian dengan
pembiayaan secara angsuran (perjanjian pembiayaan investasi).

Tidak ada pembatasan khusus, baik oleh PT BCA Finance maupun PT Orix Indonesia Finance,
atas tindakan Perseroan yang dapat menghalangi proses penawaran umum saham perdana
Perseroan.

12. Sengketa/Perkara
a. Sampai dengan tanggal Pendapat Segi Hukum ini dikeluarkan, Perseroan tidak pernah atau
tidak sedang terlibat dalam atau pernah menghadapi perkara hukum, baik pada bidang
perdata, pidana dan/atau perselisihan lain di lembaga peradilan dan/atau di lembaga
arbitrase, baik di Indonesia maupun di luar negeri, atau perselisihan administratif dengan
instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban
perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan atau
kepailitan atau tidak pernah dinyatakan pailit atas permohonan pihak ketiga atau
mengajukan permohonan kepailitan terhadap diri sendiri atau mengajukan permohonan
penundaan pembayaran utang Perseroan yang dapat mempengaruhi secara berarti
kedudukan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan.

b. Berdasarkan hasil pemeriksaan kami, tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan yang sedang terlibat dalam suatu perkara perdata, pidana dan/atau perselisihan
di lembaga peradilan dan/atau di lembaga arbitrase baik di Indonesia maupun di luar negeri
atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk
perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang

Page 29 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

129
LexRegis ®

Since 2004


berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau tidak pernah
dinyatakan pailit yang dapat mempengaruhi secara berarti kedudukan peranan dan/atau
kelangsungan usaha Perseroan, atau menjadi anggota Direksi atau Komisaris yang
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit atau tidak sedang
menghadapi somasi yang dapat mempengaruhi secara berarti dan material kedudukan
peranan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan.

13. Informasi yang material terkait dengan aspek hukum sebagaimana diungkapkan dalam
Prospektus sebagai dokumen penawaran untuk Penawaran Umum Perdana telah memuat
informasi yang diungkapkan di dalam Laporan Uji Tuntas dan Pendapat Segi Hukum.

ASUMSI-ASUMSI DAN PEMBATASAN

Pendapat Segi Hukum ini diberikan dengan mendasarkan pada asumsi-asumsi dan pembatasan
sebagai berikut:
1. Bahwa tanda tangan atas semua dokumen asli yang diberikan atau diperlihatkan oleh
Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana diuraikan dalam
Pendapat Segi Hukum ini dan/atau pihak ketiga kepada kami dalam rangka Penawaran Umum
Perdana adalah asli, dan (i) dokumen-dokumen asli yang diberikan atau diperlihatkan kepada
kami adalah otentik; (ii) dokumen-dokumen yang diberikan kepada kami dalam bentuk
fotokopi atau salinan lainnya adalah sesuai dengan aslinya; (iii) dokumen-dokumen yang
diberikan kepada kami dalam bentuk rancangan telah ditandatangani dalam bentuk dan isi yang
sama dengan rancangan tersebut;

2. Bahwa dokumen-dokumen, pernyataan-pernyataan, data, fakta-fakta, informasi-informasi dan


keterangan-keterangan serta penegasan-penegasan, baik lisan maupun tulisan, yang diberikan
oleh Perseroan dan pihak ketiga kepada kami untuk tujuan pembuatan Pendapat Segi Hukum
adalah benar, akurat, lengkap, tidak menyesatkan dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya,
serta tidak mengalami perubahan sampai dengan tanggal Pendapat Segi Hukum;

Page 30 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

130
LexRegis ®

Since 2004


3. Pihak yang mengadakan perjanjian dengan Perseroan mempunyai kewenangan dan kekuasaan
untuk melakukan tindakan tersebut secara sah dan mengikat;

4. Para pejabat pemerintah yang mengeluarkan perizinan kepada, melakukan pendaftaran atau
pencatatan untuk kepentingan Perseroan: (i) mempunyai kewenangan dan kekuasaan untuk
melakukan tindakan tersebut secara sah dan mengikat; (ii) telah melakukan tindakannya sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan setiap permohonan perizinan atau dokumen
pendaftaran atau pencatatan telah memuat setiap dan seluruh prasyarat yang ditentukan
menurut peraturan perundang-undangan maupun kebijakan yang terkait;

5. Pernyataan, pendapat, dan keterangan tertulis atau lisan yang diberikan oleh anggota Direksi,
Dewan Komisaris, wakil-wakil lain dan/atau pegawai Perseroan secara langsung maupun tidak
langsung, pejabat pemerintah dan pihak lainnya adalah benar, lengkap dan sesuai dengan
keadaan yang sesungguhnya;

6. Bahwa sehubungan dengan pendapat hukum kami secara umum dan khususnya yang
menyangkut perizinan, harta kekayaan, atau perjanjian-perjanjian atau perkara/sengketa yang
akan kami uraikan dalam Laporan Uji Tuntas, kami menerapkan prinsip materialitas yang
umum berlaku dalam bidang Pasar Modal di Indonesia dan berdasarkan pandangan profesional
kami terhadap hal-hal yang dapat mempengaruhi secara berarti operasi dan kelangsungan
usaha dari Perseroan;

7. Pendapat Segi Hukum ini disusun dan disiapkan berdasarkan hasil pemeriksaan atas dokumen-
dokumen yang kami peroleh sampai dengan tanggal 31 Mei 2019;

8. Sesuai dengan Surat Keputusan HKHPM No. KEP.02/HKHPM/VIII/2018 tentang Standar


Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, kewajiban konsultan hukum untuk
memperoleh surat keterangan dari badan peradilan yang berwenang telah dicabut, dan oleh
karena itu, Pendapat Segi Hukum mengenai keterlibatan perkara Perseroan serta anggota
Direksi dan Dewan Komisaris didasarkan pada keterangan dan surat pernyataan dari Perseroan
serta masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisarisnya;

Page 31 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

131
LexRegis ®

Since 2004


9. Pendapat Segi Hukum ini diberikan berdasarkan hukum yang berlaku di Negara Republik
Indonesia, sehingga karenanya: (i) tidak dimaksudkan untuk berlaku atau dapat ditafsirkan
menurut hukum atau yurisdiksi hukum lain; dan (ii) tidak mencakup kepatuhan Perseroan atas
hukum atau yurisdiksi hukum lain maupun hukum internasional sehubungan dengan kegiatan
usaha maupun harta kekayaan Perseroan;

10. Informasi, fakta dan pendapat yang dimuat dalam Pendapat Segi Hukum dapat terpengaruh
apabila asumsi-asumsi dan pembatasan tersebut di atas tidak tepat atau tidak benar atau tidak
sesuai dengan kenyataannya;

11. Peraturan sehubungan dengan perizinan yang diterbitkan oleh pemerintah daerah di mana
Perseroan memiliki kegiatan operasional pada umumnya tidak menyimpang dari kerangka
peraturan hukum tentang hal yang sama yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.

Demikianlah Pendapat Segi Hukum ini kami persiapkan dalam kapasitas kami sebagai konsultan
hukum yang bebas dan mandiri, dengan penuh kejujuran dan tidak berpihak serta terlepas dari
kepentingan pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap usaha Perseroan dan
kami bertanggung jawab atas isi Pendapat Segi Hukum ini.

Hormat Kami,
LexRegis – Agustinus Dawarja & Partners

Ttd.
Agustinus Dawarja, S.H., M.H.
STTD.KH-71/PM.2/2018

Page 32 of 32
ALAM SUTERA (HEAD OFFICE) JAKARTA OFFICE
Down Town Jalur Sutera Timur Centennial Tower, 35th Floor
Blok 1A No. 11, Alam Sutera Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25
Tangerang - Banten, Indonesia 15144 Jakarta, Indonesia 12930
Phone : (+6221) 29779470/71
Fax : (+6221) 29779472
Website : www.lexregis.com

132
XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN
PERSEROAN

133
Halaman ini sengaja dikosongkan

134
135

135
Halaman ini sengaja dikosongkan

136
137

137
138

138
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2018 2017* 2016*

ASET

ASET LANCAR

Kas dan bank 2c,2m,4,35 11.963.915.242 6.042.506.259 2.472.153.912

Piutang usaha 2c,2m,5,35


Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai sebesar
Rp 4.136.731.244 pada tanggal
31 Desember 2018, Rp 592.875.542 pada
tanggal 31 Desember 2017 dan
Rp 1.200.949.759 pada tanggal
31 Desember 2016 497.173.267.740 423.978.168.076 288.734.291.138
Pihak berelasi 2d,31 46.805.059.643 35.958.766.412 18.773.649.237

Piutang lain-lain - pihak ketiga 2m,6,35 1.554.032.284 699.604.974 772.000.887

Persediaan - setelah dikurangi cadangan


kerugian penurunan nilai sebesar
Rp 264.238.043 pada tanggal
31 Desember 2018 2e,7 279.864.954.969 262.101.695.150 175.426.705.796

Uang muka dan biaya dibayar di muka 2f,2i,8 17.795.248.490 20.132.467.985 34.529.413.695

Pajak dibayar di muka 2l,16a 28.127.284.519 68.318.110.770 26.435.898.619

JUMLAH ASET LANCAR 883.283.762.887 817.231.319.626 547.144.113.284

ASET TIDAK LANCAR

Taksiran tagihan restitusi pajak 2l,16b 51.606.021.413 5.175.931.131 15.369.483.636

Uang muka perolehan aset tetap - pihak ketiga 9 10.399.553.790 6.528.337.179 4.514.570.394

Aset pajak tangguhan 2l,16d 9.934.741.941 10.294.752.974 7.092.196.409

Aset tetap - setelah dikurangi


akumulasi penyusutan sebesar
Rp 471.408.844.829 pada tanggal
31 Desember 2018, Rp 415.637.969.361
pada tanggal 31 Desember 2017 dan
Rp 338.859.620.232 pada tanggal
31 Desember 2016 2g,2h,10 764.553.458.777 674.054.466.802 566.956.666.574

Setoran jaminan 2m,11,35 746.153.491 549.075.000 232.400.000

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 837.239.929.412 696.602.563.086 594.165.317.013

JUMLAH ASET 1.720.523.692.299 1.513.833.882.712 1.141.309.430.297

*) Setelah reklasifikasi (Catatan 38).

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

1
139
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2018
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2018 2017* 2016*

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang bank jangka pendek 2c,2m,12,35 491.297.090.417 421.116.305.344 400.341.723.596
Utang usaha 2c,2m,13,35
Pihak ketiga 302.557.094.559 248.321.694.264 164.523.197.262
Pihak berelasi 2d,31 4.882.334.629 453.316.480 1.310.420.535
Utang lain-lain - pihak ketiga 2c,2m,14,35 34.856.041.184 74.271.880.937 20.741.222.395
Beban akrual 2m,15,35 5.561.633.146 1.014.044.430 181.204.083
Utang pajak 2l,16c 4.842.158.891 1.806.378.157 12.323.087.541
Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam
satu tahun:
Utang bank jangka panjang 2m,12,35 81.659.421.821 75.182.243.251 50.890.755.489
Utang sewa pembiayaan 2i,2m,17,35 4.619.690.310 2.871.557.917 -
Utang pembiayaan konsumen 2m,18,35 2.800.252.716 3.727.416.958 3.205.644.046
Wesel bayar jangka menengah 2m,19,35 9.254.228 8.211.578 -

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 933.084.971.901 828.773.049.316 653.517.254.947

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam satu tahun:
Utang bank jangka panjang 2m,12,35 134.583.432.846 174.028.833.176 100.785.612.249
Utang sewa pembiayaan 2i,2m,17,35 9.470.894.261 8.881.291.104 -
Utang pembiayaan konsumen 2m,18,35 1.553.001.042 3.445.916.572 4.141.485.096
Wesel bayar jangka menengah 2m,19,35 74.980.669.260 74.973.500.332 -
Liabilitas imbalan pasca kerja 2j,20 39.474.729.721 39.910.891.015 27.167.835.875

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 260.062.727.130 301.240.432.199 132.094.933.220

JUMLAH LIABILITAS 1.193.147.699.031 1.130.013.481.515 785.612.188.167

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp 100.000 per saham
Modal dasar - 4.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
1.150.000 saham 21 115.000.000.000 115.000.000.000 115.000.000.000
Setoran modal lainnya 22 35.000.000.000 - -
Penghasilan komprehensif lain 2g,2j,24 235.894.839.081 149.202.185.313 154.257.229.914
Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya 141.481.154.187 119.618.215.884 86.440.012.216

JUMLAH EKUITAS 527.375.993.268 383.820.401.197 355.697.242.130

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.720.523.692.299 1.513.833.882.712 1.141.309.430.297

*) Setelah reklasifikasi (Catatan 38).

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

2
140
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2018
dengan Angka Perbandingan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal
31 Desember 2017 dan 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2018 2017* 2016

PENJUALAN 2d,2k,25,31 2.178.697.950.787 1.666.578.965.038 1.354.485.414.646

BEBAN POKOK PENJUALAN 2d,2k,26,31 (1.792.280.115.030 ) (1.296.969.828.113 ) (1.079.167.570.933 )

LABA BRUTO 386.417.835.757 369.609.136.925 275.317.843.713

Beban usaha 2k,27 (254.389.654.391 ) (252.370.861.929 ) (148.578.048.988 )


Laba (rugi) selisih kurs - neto 2c 5.658.341.314 (2.172.542.746 ) 8.197.591.521
Beban operasi lain 2k,16b (3.346.525.394 ) (6.513.760.020 ) -
Pendapatan operasi lain 2k,28 12.916.111.816 9.130.627.986 6.858.404.792

LABA USAHA 147.256.109.102 117.682.600.216 141.795.791.038

Pendapatan keuangan 2k,4 9.441.932 8.250.676 4.817.176


Biaya keuangan 2k,29 (84.086.645.300 ) (70.424.504.922 ) (55.531.541.688 )

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 63.178.905.734 47.266.345.970 86.269.066.526

PAJAK PENGHASILAN 2l,16d (18.435.967.431 ) (14.088.142.302 ) (22.061.172.040 )

LABA TAHUN BERJALAN 44.742.938.303 33.178.203.668 64.207.894.486

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi:
Surplus revaluasi aset tetap 2g,10,24 81.079.911.705 - 160.746.462.368
Pajak penghasilan terkait surplus revaluasi
aset tetap 2l,10,24 - - (4.822.393.871 )
Pengukuran kembali program imbalan pasti 2j,20,24 7.483.656.084 (6.740.059.468) (670.072.404 )
Pajak penghasilan terkait pengukuran
kembali program imbalan pasti 2l,16d,24 (1.870.914.021) 1.685.014.867 167.518.101

Penghasilan komprehensif lain -


neto setelah pajak 86.692.653.768 (5.055.044.601) 155.421.514.194

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF


TAHUN BERJALAN 131.435.592.071 28.123.159.067 219.629.408.680

LABA PER SAHAM DASAR 2n,30 38.907 28.851 275.117

*) Setelah reklasifikasi (Catatan 38).

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

3
141
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2018
dengan Angka Perbandingan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal
31 Desember 2017 dan 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia, kecuali dinyatakan lain)

Modal Penghasilan Saldo Laba - Belum


Ditempatkan dan Setoran Modal Komperehensif Ditentukan Jumlah
Catatan Disetor Penuh Lainnya Lain Penggunaannya Ekuitas

Saldo 1 Januari 2016 15.000.000.000 - (1.164.284.280 ) 47.232.117.730 61.067.833.450

Tambahan modal disetor 21 100.000.000.000 - - - 100.000.000.000

Deklarasi dividen kas 23 - - - (25.000.000.000 ) (25.000.000.000 )

Laba tahun 2016 - - - 64.207.894.486 64.207.894.486

Penghasilan komprehensif lain 2g,2j,2l,10


tahun 2016 16d,20,24 - - 155.421.514.194 - 155.421.514.194

Saldo 31 Desember 2016 115.000.000.000 - 154.257.229.914 86.440.012.216 355.697.242.130

Laba tahun 2017 - - - 33.178.203.668 33.178.203.668

Penghasilan komprehensif lain 2j,2l,


tahun 2017 16d,20,24 - - (5.055.044.601 ) - (5.055.044.601 )

Saldo 31 Desember 2017 115.000.000.000 - 149.202.185.313 119.618.215.884 383.820.401.197

Tambahan setoran modal


lainnya:
- Setoran tunai 22 - 12.120.000.000 - - 12.120.000.000
- Kapitalisasi saldo laba 22 - 22.880.000.000 - (22.880.000.000 ) -

Laba tahun 2018 - - - 44.742.938.303 44.742.938.303

Penghasilan komprehensif lain 2g,2j,2l,10


tahun 2018 16d,20,24 - - 86.692.653.768 - 86.692.653.768

Saldo 31 Desember 2018 115.000.000.000 35.000.000.000 235.894.839.081 141.481.154.187 527.375.993.268

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

4
142
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2018
dengan Angka Perbandingan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal
31 Desember 2017 dan 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2018 2017 2016

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan kas dari pelanggan 2.090.404.947.467 1.512.241.477.443 1.315.907.302.206
Pembayaran kas kepada pemasok (1.534.673.330.864) (1.067.702.564.877 ) (994.201.877.271)
Pembayaran kas kepada karyawan (210.107.089.417) (150.526.201.031 ) (114.806.152.478)
Pembayaran kas untuk beban usaha dan lainnya (179.809.548.509) (264.457.355.398 ) (123.893.171.153)
Kas yang diperoleh dari operasi 165.814.978.677 29.555.356.137 83.006.101.304
Pembayaran pajak penghasilan badan (19.844.036.243) (28.510.080.961 ) (16.146.073.394)
Pembayaran biaya keuangan (81.867.010.161) (73.534.278.732 ) (55.531.541.688)
Penerimaan taksiran tagihan restitusi pajak 7.869.077.787 15.294.050.088 -
Penerimaan pendapatan keuangan 9.441.932 8.250.676 4.817.176
Penerimaan dari kegiatan operasi lainnya 12.047.359.778 8.688.843.456 6.858.404.793
Pembayaran pajak penghasilan terkait surplus
revaluasi aset tetap - - (4.822.393.871)
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi 84.029.811.770 (48.497.859.336 ) 13.369.314.320

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Hasil penjualan aset tetap 10 293.700.000 446.000.000 -
Perolehan aset tetap 10 (57.575.059.022) (109.063.293.077 ) (41.876.870.760 )
Pembayaran utang perolehan aset tetap 37 (51.280.409.066) (16.994.601.907 ) -
Pembayaran uang muka perolehan aset tetap 9 (10.399.553.790) (6.528.337.179 ) (4.514.570.394 )
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas
Investasi (118.961.321.878) (132.140.232.163 ) (46.391.441.154 )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan utang bank jangka panjang 44.192.403.831 153.921.613.297 -
Setoran modal lainnya 22 12.120.000.000 - -
Pembayaran utang bank jangka panjang 12 (77.160.625.591) (56.386.904.608) (54.553.342.040 )
Penerimaan utang bank jangka pendek - neto 37 70.180.785.073 20.774.581.748 2.709.607.631
Pembayaran utang sewa pembiayaan 37 (4.488.264.450 ) (3.652.150.979 ) -
Pembayaran utang pembiayaan konsumen 37 (3.991.379.772 ) (5.448.695.612 ) (7.274.753.658 )
Penerimaan dari wesel bayar jangka menengah 19 - 75.000.000.000 -
Setoran modal saham 21 - - 100.000.000.000
Penjualan penyertaan saham - - 17.750.000.000
Pembayaran dividen kas 23 - - (25.000.000.000 )
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas
Pendanaan 40.852.919.091 184.208.443.846 33.631.511.933
KENAIKAN NETO KAS DAN BANK 5.921.408.983 3.570.352.347 609.385.099

KAS DAN BANK AWAL TAHUN 6.042.506.259 2.472.153.912 1.862.768.813

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 4 11.963.915.242 6.042.506.259 2.472.153.912

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

5
143
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Juniaty
Tedjaputra, SH, No. 12 tanggal 26 Juli 2001. Akta pendirian Perusahaan tersebut telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. C-09833 HT.01.01.TH.2011 tanggal 3 Oktober 2001 serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 62 Tambahan No. 8296 tanggal 5 Agustus 2005. Anggaran dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Sri Buena
Brahmana, SH, MKn No. 122 tanggal 29 November 2016, antara lain mengenai perubahan nilai
nominal saham dan peningkatan modal dasar serta modal ditempatkan dan disetor penuh
Perusahaan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0025211.AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal
27 Desember 2016.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan
adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, perindustrian, pembangunan, kehutanan,
pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, pertambangan dan jasa. Saat ini, kegiatan usaha
Perusahaan adalah bergerak dalam bidang industri kemasan dari kertas.

Perusahaan berkedudukan di Kawasan Industri Benua Permai Lestari, Jalan Raya Serang
KM 25,6, Desa Cisereh, Tigaraksa, Tangerang, Banten. Perusahaan mulai beroperasi komersial
sejak tahun 2005.

PT Satyamitra Investindo Pratama adalah entitas induk akhir Perusahaan.

b. Dewan Komisaris dan Direksi dan Karyawan

Berdasarkan Akta No. 122 tanggal 29 November 2016 yang dibuat di hadapan Sri Buena
Brahmana, SH, MKn, Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0025211.AH.01.02.TAHUN 2016
tanggal 27 Desember 2016 dan telah dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Laporan Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dan Data Perusahaan No. AHU-AH.01.03-0112324
dan No. AHU-AH.01.03-0112325 masing-masing tertanggal 27 Desember 2016, susunan Dewan
Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Direksi
Komisaris Utama : Rachman Sastra Direktur Utama : Ang Kinardo
Komisaris : Kihary Angdias Direktur : Tan Franco Agung
Direktur : Herryanto Setiono Hidayat
Direktur : Hanafi Budiman

Manajemen kunci meliputi Dewan Komisaris dan Direksi.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, jumlah karyawan Perusahaan masing-
masing adalah sejumlah 1.296, 1.117 dan 1.084 karyawan (tidak diaudit).

c. Tanggung Jawab Manajemen dan Persetujuan atas Laporan Keuangan

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan
keuangan yang diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 12 April 2019.

6
144
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan oleh Perusahaan secara konsisten dalam penyusunan
laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:

a. Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan Standar Akuntansi Syariah
lkatan Akuntan Indonesia serta peraturan regulator Pasar Modal.

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan konsep akrual dengan
menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur
berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing
akun tersebut.

Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan
dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disusun dengan
menggunakan metode langsung.

Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia,
dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
- Penerapan kebijakan akuntansi;
- Jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi
pada tanggal laporan keuangan;
- Jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan
tindakan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Estimasi
dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi
diakui pada tahun dimana estimasi tersebut direvisi dan tahun yang akan datang yang
dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.

Pertimbangan, estimasi dan asumsi akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan
laporan keuangan Perusahaan diungkapkan pada Catatan 3.

Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan
mata uang fungsional Perusahaan.

7
145
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

b. Perubahan Standar Akuntansi Keuangan

Berikut ini adalah perubahan standar akuntansi keuangan yang telah diterbitkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Institut Akuntan Indonesia yang berlaku efektif untuk periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018:
- Amandemen PSAK 2 (2016), “Laporan Arus Kas”;
- Amandemen PSAK 13, “Properti Investasi”;
- PSAK 15 (Penyesuaian 2015), “ Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”;
- Amandemen PSAK 16 (2016), “Aset Tetap”;
- Amandemen PSAK 46 (2016), “Pajak Penghasilan”;
- Amandemen PSAK 53, “Pembayaran Berbasis Saham”;
- PSAK 67 (Penyesuaian 2017), “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”;
- PSAK 69, “Agrikultur”.

Penerapan PSAK tersebut di atas tidak menimbulkan perubahan yang signifikan terhadap
pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan Perusahaan.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan. Pada setiap akhir tahun pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah tanggal transaksi
perbankan terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi atas selisih kurs yang
timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam
mata uang asing diakui pada usaha tahun berjalan.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, kurs yang digunakan adalah sebagai
berikut:

2018 2017 2016


1 Euro Eropa (EUR) 16.559,75 16.173,62 14.161,55
1 Franc Swiss (CHF) 14.709,75 13.842,15 13.177,76
1 Dolar Amerika Serikat (USD) 14.481,00 13.548,00 13.436,00
1 Yuan China (CNY) 2.109,95 2.073,40 1.936,86
1 Yen Jepang (JPY) 131,12 120,22 115,40

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Perusahaan menerapkan PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, yang


mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk
komitmen, dalam laporan keuangan.

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor, yang meliputi:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:
i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

8
146
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan)

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor, yang meliputi:
(lanjutan)
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya
entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana
entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah
satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor
adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga
berelasi dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam
huruf (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau
personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan.

e. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai
realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Nilai
realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi
biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.

Perusahaan menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan


berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.

f. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaat dengan
menggunakan metode garis lurus.

g. Aset Tetap

Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehan dan
biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen.

Perusahaan menerapkan kebijakan akuntansi model revaluasi untuk aset tetap berupa hak atas
tanah dan bangunan. Untuk aset tetap selain hak atas tanah dan bangunan menggunakan model
biaya.

9
147
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

g. Aset Tetap (lanjutan)

Hak atas tanah dan bangunan disajikan sebesar nilai wajar sedangkan untuk aset lainnya
disajikan dengan menggunakan biaya perolehan. Seluruh aset tetap disajikan dengan
menggunakan dasar pencatatan tersebut, dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan
penurunan nilai, apabila ada.
Penilaian terhadap hak atas tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai independen eksternal
yang telah memiliki sertifikasi. Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk
memastikan bahwa nilai wajar aset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan nilai
tercatatnya. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi dieliminasi terhadap nilai tercatat bruto
aset, dan nilai netonya disajikan kembali sebesar nilai revaluasian aset tetap.
Sesuai peraturan regulator pasar modal yang berlaku, aset tetap yang tidak mengalami
perubahan nilai wajar secara signifikan wajib direvaluasi paling kurang setiap 3 (tiga) tahun.
Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi hak atas tanah dan bangunan dicatat pada
penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas sebagai “Surplus Revaluasi Aset
Tetap”.
Surplus revaluasi aset tetap yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo
laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Penyusutan aset tetap, kecuali hak atas tanah, dimulai pada saat aset tersebut siap untuk
digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Tahun Tarif
_

Bangunan 15 - 20 5% - 6,67%
Mesin 8 12,5%
Peralatan pabrik 4 25%
Perlengkapan kantor 4 25%
Kendaraan 4 25%
Semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, diakui sebagai biaya
perolehan hak atas tanah. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama
kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau
pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang
umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Hak atas tanah tidak disusutkan kecuali terdapat bukti sebaliknya yang mengindikasikan bahwa
perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.
Jumlah tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat
tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara
jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan dalam
laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa
atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat
dipulihkan sepenuhnya.

10
148
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

g. Aset Tetap (lanjutan)

Pengeluaran yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti biaya perbaikan dan
pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat
terjadinya. Dalam situasi dimana dapat dibuktikan secara jelas bahwa pengeluaran tersebut
menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis yang diharapkan diperoleh dari penggunaan aset
tetap tersebut di masa datang yang melebihi kinerja normalnya, maka pengeluaran tersebut
dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.

Pada setiap akhir tahun pelaporan, nilai residu, manfaat ekonomis dan metode penyusutan
dievaluasi, dan jika sesuai keadaan, disesuaikan secara prospektif.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari
aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian dipindahkan ke masing-masing
aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan
sesuai dengan tujuannya. Aset dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk
digunakan.

h. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Pada setiap akhir tahun pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset
mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan
nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara
nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset
tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau
kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset atau UPK lebih besar daripada jumlah terpulihkannya,
maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan
menjadi sebesar jumlah terpulihkannya.

Penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi
penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin
telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan
aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya
dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah
terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat
aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat
aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan,
seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun
sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui pada laba rugi. Setelah pembalikan tersebut,
penyusutan aset tersebut disesuaikan di tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat
aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur
manfaatnya.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan potensial
atas nilai aset non-keuangan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016.

11
149
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

i. Sewa

Perusahaan mengklasifikasikan sewa sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada
bentuk kontraknya.

Sewa Pembiayaan - Perusahaan sebagai Lessee

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa pembiayaan.
Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa
minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku
bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke
operasi tahun berjalan.

Aset sewa pembiayaan yang dimiliki oleh Perusahaan disusutkan secara konsisten dengan
metode yang sama dengan aset kepemilikan langsung, atau disusutkan secara penuh selama
jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur masa manfaat sewaan, jika
tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada
akhir masa sewa.

Sewa Operasi - Perusahaan sebagai Lessee

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Dengan demikian,
pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-
line basis) selama masa sewa.

j. Imbalan Kerja
Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan kerja jangka pendek diakui sebagai liabilitas pada saat terutang kepada karyawan
berdasarkan metode akrual.

Imbalan pasca kerja

Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan
masa kerja kepada karyawannya sesuai dengan ketentuan dari Undang-Undang (“UU”)
Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. UU Ketenagakerjaan menentukan rumus
tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, sehingga pada dasarnya, program
pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program manfaat pasti.

Program pensiun manfaat pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan
pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan beberapa
faktor seperti usia, masa kerja atau kompensasi.

12
150
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

j. Imbalan Kerja (lanjutan)

Imbalan pasca kerja (lanjutan)

Sejak 17 Mei 2018, Perusahaan mengikuti Program Pensiun untuk Kompensasi Pesangon
(“PPUKP”) dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan Sinarmas MSIG. PPUKP ini memenuhi syarat
sebagai aset program imbalan pasca kerja Perusahaan.

Liabilitas manfaat pasti yang diakui di laporan posisi keuangan Perusahaan adalah nilai kini
kewajiban manfaat pasti dikurangi nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan.
Kewajiban manfaat pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan
metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban manfaat pasti ditentukan dengan
mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat suku bunga
Obligasi Pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan
dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo pensiun
yang bersangkutan.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan
asumsi aktuarial segera diakui seluruhnya melalui penghasilan komprehensif lain dalam tahun
terjadinya. Akumulasi saldo pengukuran kembali dilaporkan di saldo laba.

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto, yang diakui sebagai penghasilan
komprehensif lain, terdiri dari:
i. Keuntungan atau kerugian aktuarial;
ii. Imbal hasil atas aset program, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas
liabilitas (aset) imbalan pasti neto;
iii. Setiap perubahan dampak batas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga
neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto.

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto, yang diakui sebagai penghasilan
komprehensif lain tidak direklasifikasi ke laba rugi pada tahun-tahun berikutnya.

Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi.

Biaya jasa lalu yang timbul dari amandemen atau kurtailmen program diakui sebagai beban dalam
laba rugi pada saat terjadinya.

Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti diakui
ketika kurtailmen atau penyelesaian terjadi.

Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi:


i. Menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang
ditanggung oleh program; atau,
ii. Mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material
dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang
lebih rendah.

Penyelesaian program terjadi ketika Perusahaan melakukan transaksi yang menghapuskan


semua liabilitas hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program
imbalan pasti.

13
151
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pengakuan Pendapatan

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan
dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang
diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).

Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
- Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat
kepemilikan barang kepada pembeli;
- Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
- Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
- Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir
kepada Perusahaan tersebut; dan
- Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan
andal.

Pengakuan Beban

Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual).

Penghasilan (beban) bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok
terutang dan tingkat bunga yang sesuai.

l. Perpajakan

Pajak Kini

Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung
berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah
berlaku pada tanggal pelaporan dan penyesuaian terkait dengan utang atau restitusi pajak tahun
sebelumnya.

Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat
direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan.

Manajemen secara periodik melakukan evaluasi atas posisi yang diambil dalam pelaporan pajak
sehubungan dengan situasi di mana peraturan pajak terkait menjadi subyek interpretasi dan
menetapkan provisi bila diperlukan.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat diterimanya surat ketetapan pajak atau,
jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditetapkan.

14
152
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

l. Perpajakan (lanjutan)

Pajak Tangguhan

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer aset dan liabilitas antara
pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan sepanjang
perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan
untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan
berlaku pada periode saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan
peraturan pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif telah berlaku pada tanggal
pelaporan.

Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diturunkan apabila
laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset
pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan meninjau kembali aset pajak
tangguhan yang tidak diakui dan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui
apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk
pemulihannya.

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara
hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset
dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau entitas bermaksud untuk memulihkan
aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah PPN kecuali:
i. PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor
pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai
bagian dari beban yang terjadi; dan
ii. Piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN.

Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari kantor pajak disajikan sebagai pajak dibayar di muka
sedangan jumlah PPN yang direstitusikan ke kantor pajak disajikan sebagai bagian dari taksiran
tagihan restitusi pajak pada laporan posisi keuangan.

m. Instrumen Keuangan

i. Aset keuangan

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo,
aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan
pada saat pengakuan awal.

15
153
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan)

i. Aset keuangan (lanjutan)

Pengakuan awal dan pengukuran

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal
aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan
tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi
aset.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun
waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan
yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk
membeli atau menjual aset tersebut.

Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain dan
setoran jaminan. Perusahaan menetapkan bahwa semua aset keuangan tersebut
dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, Perusahaan tidak memiliki aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh
tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan
awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Penghentian pengakuan

Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang
berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak mereka
untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas
yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian
yang memenuhi kriteria “pass-through” dan (a) Perusahaan telah secara substansial
mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial
tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah
mentransfer kendali atas aset tersebut.

16
154
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan)


i. Aset keuangan (lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan
Pada setiap akhir tahun pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,
Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan
nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara
kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika
Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak,
maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara
kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual, dan untuk itu
kerugian penurunan nilai diakui, maka tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai atas
aset keuangan secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).
Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal
dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga
variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif
terkini.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan
jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Pendapatan keuangan tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi,
berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang,
bersama-sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat
kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi
atau telah dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, jumlah taksiran
kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi
setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya
diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun cadangan. Jika penghapusan
kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain.

ii. Liabilitas keuangan

Pengakuan awal dan pengukuran

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi, atau derivatif yang
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai
pada saat pengakuan awal. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan tersebut
pada saat pengakuan awal.

17
155
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan)

ii. Liabilitas keuangan (lanjutan)


Pengakuan awal dan pengukuran (lanjutan)

Pengakuan awal liabilitas keuangan dalam bentuk liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya amortisasi dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung.

Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-
lain, beban akrual dan utang jangka panjang yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan
yang diukur dengan biaya amortisasi.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi yang
dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta
melalui proses amortisasi.

Penghentian pengakuan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut
berakhir, yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau
kadaluwarsa.

Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi
pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi
secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau
modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan
pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

iii. Saling hapus instrumen keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan
posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan
saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan
tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

iv. Nilai wajar instrumen keuangan

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara
langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas
suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Perusahaan memperhitungkan
karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik
tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.

18
156
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

m. Instrumen Keuangan (lanjutan)


iv. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan)

Jika tersedia, Perusahaan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan
harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika
transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai untuk
menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan.
Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Perusahaan menggunakan teknik penilaian
dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan serta
meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dipilih
menggabungkan semua faktor yang diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam penentuan
harga transaksi.
Perusahaan menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen
keuangan:
 Tingkat 1: Harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas
yang identik;
 Tingkat 2: Teknik penilaian yang menggunakan input selain harga kuotasi yang termasuk di
dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik langsung (misalnya,
harga) maupun tidak langsung (misalnya, turunan dari harga); dan
 Tingkat 3: Teknik penilaian yang menggunakan input untuk aset dan liabilitas yang tidak
didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

n. Laba per Saham


Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Perubahan jumlah saham tanpa mengubah sumber daya diperlakukan secara retroaktif, sehingga
jumlah saham yang beredar pada tahun yang disajikan sebelumnya disesuaikan secara
proporsional seolah-olah perubahan jumlah saham tersebut telah terjadi sejak permulaan periode
paling awal yang disajikan.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal-
tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak
dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

o. Informasi Segmen

Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari entitas yang terlibat baik dalam
menyediakan produk-produk tertentu dan jasa (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk
dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan
yang berbeda dari segmen lainnya.
Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil
keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya
kepada segmen dan menilai kinerjanya.

19
157
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

o. Informasi Segmen (lanjutan)

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan
secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang
memadai untuk segmen tersebut.

Informasi keuangan dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam
mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya. Rincian
informasi segmen tersebut diungkapkan dalam Catatan 33.

p. Provisi

Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat
konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu yang besar kemungkinan penyelesaian kewajiban
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total
kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.

Provisi ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan
estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban
kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dipulihkan.

q. Kontinjensi

Liabilitas kontinjensi diungkapkan, kecuali jika arus keluar sumber daya yang mengandung
manfaat ekonomi kemungkinannya kecil (remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan
keuangan, tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat
ekonomi.

r. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi
mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa
penyesuaian), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi
setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuaian),
apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia


mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi
jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan dalam laporan keuangan serta
pengungkapan liabilitas kontinjensi. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat
mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan
berikutnya.

20
158
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN


(lanjutan)

Pertimbangan

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan:

Usaha yang Berkelanjutan

Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian atas kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan
kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya untuk
melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya
ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan
Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah
disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.

Penentuan Mata Uang Fungsional

Mata uang fungsional Perusahaan merupakan mata uang dalam lingkungan ekonomi utama di mana
Perusahaan beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan
beban Perusahaan. Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan, mata uang fungsional
Perusahaan adalah Rupiah.

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan
dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK 55
(Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai
dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2m.

Sewa

Perusahaan memiliki perjanjian sewa dimana Perusahaan bertindak sebagai lessee untuk sewa
kendaraan dan bangunan. Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang
signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”, yang
mensyaratkan Perusahaan untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan
manfaat terkait dengan kepemilikan aset sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti yang
diungkapkan dalam Catatan 2i.

Estimasi dan Asumsi

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir tahun
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset
dan liabilitas untuk tahun pelaporan keuangan berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan
mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan
disusun.

Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar
atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada
saat terjadinya.

21
159
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN


(lanjutan)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan)


Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha
Apabila terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas piutang usaha,
Perusahaan mengestimasi cadangan untuk kerugian penurunan nilai atas piutang usaha yang secara
khusus diidentifikasi ragu-ragu untuk ditagih. Tingkat cadangan ditelaah oleh manajemen dengan
dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut. Dalam kasus ini,
Perusahaan menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta-fakta terbaik yang tersedia dan situasi-
situasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada, lama hubungan Perusahaan dengan pelanggan dan
status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah
diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk
menurunkan piutang Perusahaan ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara
spesifik ini ditelaah dan disesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang dapat mempengaruhi
jumlah yang diestimasikan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang
tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual
pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan
dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah
yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap

Perusahaan mengestimasi masa manfaat dari aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang
diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan
perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Penentuan estimasi masa manfaat
dilakukan berdasarkan penelaahan Perusahaan secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi
teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit
setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya
dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau
pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi
dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh
perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Jumlah dan waktu dari beban yang dicatat untuk
setiap tahun akan terpengaruh oleh perubahan atas faktor-faktor dan situasi tersebut. Pengurangan
dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Perusahaan akan meningkatkan beban operasi dan
menurunkan nilai aset tidak lancar yang dicatat.
Nilai buku neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016
masing-masing adalah sebesar Rp 764.553.458.777, Rp 674.054.466.802 dan Rp 566.956.666.574.
Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 10.
Revaluasi Aset Tetap

Revaluasi aset tetap Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh penilai
independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: tingkat
diskonto, nilai tukar, tingkat inflasi dan tingkat kenaikan pendapatan dan biaya. Perusahaan
berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dalam asumsi
yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material nilai aset tetap yang direvaluasi.

22
160
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN


(lanjutan)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Imbalan Pasca Kerja

Penentuan beban dan liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi
yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut dengan
menggunakan metode projected unit credit. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto,
tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur
pensiun dan tingkat kematian. Seperti dijelaskan pada Catatan 2j, hasil aktual yang berbeda dari
asumsi Perusahaan diakui sebagai penghasilan komprehensif lain. Dikarenakan kompleksitas dari
penilaian, asumsi dan periode jangka panjang, kewajiban imbalan pasti sangat sensitif terhadap
perubahan asumsi. Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi yang ditetapkan adalah memadai dan
tepat, perbedaan signifikan dalam pengalaman aktual Perusahaan atau perubahan signifikan dalam
asumsi dapat mempengaruhi secara material beban dan liabilitas imbalan pasca kerja. Semua asumsi
ditelaah pada setiap tanggal pelaporan. Nilai tercatat atas liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar
Rp 39.474.729.721, Rp 39.910.891.015 dan Rp 27.167.835.875. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan
dalam Catatan 20.
Ketidakpastian Kewajiban Perpajakan

Dalam situasi tertentu, Perusahaan tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak
mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas
perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang
kompleks dan jumlah serta waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan
jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan menerapkan
pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang
harus diakui sesuai dengan PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset
Kontinjensi”. Perusahaan membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak
penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus
diakui. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah
akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat utang pajak penghasilan badan pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 836.346.533,
Rp 173.783.614 dan Rp 9.063.484.460, sedangkan nilai tercatat taksiran tagihan restitusi pajak
penghasilan badan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing adalah
sebesar Rp 5.193.419.962 dan Rp 5.175.931.131. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan
16c dan 16b.

Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan


Perusahaan melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir tahun
pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat
direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan
seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Perusahaan atas pengakuan
aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan
waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk tahun pelaporan berikutnya. Taksiran ini
berdasarkan hasil pencapaian Perusahaan di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap
pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan.

23
161
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN


(lanjutan)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan (lanjutan)

Nilai tercatat aset pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan
2016 masing-masing adalah sebesar Rp 9.934.741.941, Rp 10.294.752.974 dan Rp 7.092.196.409.
Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 16d.

4. KAS DAN BANK

Kas dan bank terdiri dari:

2018 2017 2016


Kas 491.085.028 503.619.132 254.599.233
Kas di bank
Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk 40.334.358 - -
PT Bank Central Asia Tbk Tbk
8.078.723 1.651.018 80.302.879
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Central Asia Tbk 11.424.417.133 5.537.236.109 2.137.251.800
Jumlah kas di bank 11.472.830.214 5.538.887.127 2.217.554.679
Jumlah kas dan bank 11.963.915.242 6.042.506.259 2.472.153.912

Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang sesuai dengan tingkat penawaran pada
masing-masing bank.

Semua rekening bank ditempatkan pada bank pihak ketiga.

Pendapatan bunga yang berasal dari kas di bank disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan
Keuangan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Tidak terdapat saldo kas di bank yang digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.

24
162
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. PIUTANG USAHA
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan pelanggan
2018 2017 2016
Pihak ketiga:
Industri barang konsumsi 120.069.945.219 103.749.187.945 90.366.264.197
Industri sepatu dan tekstil 114.906.051.058 92.551.605.131 86.343.340.132
Industri makanan dan minuman 113.452.624.372 88.803.701.101 46.309.362.933
Industri pengolahan 81.074.564.771 55.392.820.549 29.625.748.849
Industri elektronik 51.730.691.951 64.839.667.497 29.987.893.382
Lain-lain 20.076.121.613 19.234.061.395 7.302.631.404
Sub jumlah 501.309.998.984 424.571.043.618 289.935.240.897
Dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai (4.136.731.244 ) (592.875.542 ) (1.200.949.759 )
Jumlah pihak ketiga - neto 497.173.267.740 423.978.168.076 288.734.291.138
Pihak berelasi (Catatan 31) 46.805.059.643 35.958.766.412 18.773.649.237
Jumlah - Neto 543.978.327.383 459.936.934.488 307.507.940.375

b. Berdasarkan umur
2018 2017 2016
Pihak ketiga:
Belum jatuh tempo 363.157.357.990 149.810.922.579 115.310.692.256
Telah jatuh tempo:
1 - 30 hari 96.575.243.770 153.329.964.999 92.240.976.931
31 - 60 hari 12.751.991.795 61.096.987.873 40.468.909.285
61 - 90 hari 13.722.746.201 40.884.158.871 26.800.959.347
Lebih dari 90 hari 15.102.659.228 19.449.009.296 15.113.703.078
Sub jumlah 501.309.998.984 424.571.043.618 289.935.240.897
Dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai (4.136.731.244 ) (592.875.542 ) (1.200.949.759 )

Jumlah pihak ketiga - neto 497.173.267.740 423.978.168.076 288.734.291.138

Pihak berelasi:
Belum jatuh tempo 10.860.245.385 20.010.948.159 3.372.568.867
Telah jatuh tempo:
1 - 30 hari 20.712.348.440 6.017.359.120 3.803.976.353
31 - 60 hari 5.103.052.375 5.142.216.904 4.336.344.825
61 - 90 hari 4.907.404.327 4.172.963.685 3.428.646.967
Lebih dari 90 hari 5.222.009.116 615.278.544 3.832.112.225

Jumlah pihak berelasi 46.805.059.643 35.958.766.412 18.773.649.237

Jumlah - Neto 543.978.327.383 459.936.934.488 307.507.940.375

25
163
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: (lanjutan)

c. Berdasarkan mata uang

2018 2017 2016


Rupiah 409.070.843.949 351.983.475.495 279.305.168.560
Dolar Amerika Serikat 139.044.214.678 108.546.334.535 29.403.721.574
Sub jumlah 548.115.058.627 460.529.810.030 308.708.890.134
Dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai (4.136.731.244 ) (592.875.542 ) (1.200.949.759 )
Jumlah - Neto 543.978.327.383 459.936.934.488 307.507.940.375

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Saldo awal tahun 592.875.542 1.200.949.759 1.621.852.710
Penyisihan selama tahun berjalan
(Catatan 27) 3.543.855.702 - -
Pemulihan selama tahun berjalan
(Catatan 27)
)
- (608.074.217) (420.902.951)
Saldo akhir tahun 4.136.731.244 592.875.542 1.200.949.759

Berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan


pada tanggal pelaporan, manajemen membentuk cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan
analisis umur dan kolektibilitas piutang usaha yang diragukan karena pelanggan mengalami kesulitan
keuangan.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, manajemen tidak membentuk cadangan
kerugian penurunan nilai atas piutang usaha pihak berelasi karena manajemen berkeyakinan bahwa
tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai dan piutang usaha tersebut dapat tertagih seluruhnya.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, piutang usaha sebesar Rp 250 miliar
digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk
(Catatan 12).

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada tanggal
pelaporan dan dengan mempertimbangkan sejarah kredit, proses pembayaran piutang usaha, data
pasar dan kondisi pelanggan, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai
piutang usaha adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang
usaha.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan
atas piutang usaha kepada pihak ketiga.

26
164
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA

Rincian piutang lain-lain kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Piutang penjualan aset tetap 822.800.000 - -
Piutang karyawan 731.232.284 425.162.876 320.201.573
Lain-lain - 274.442.098 451.799.314
Jumlah 1.554.032.284 699.604.974 772.000.887

Piutang karyawan merupakan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan yang bukan personil
manajemen kunci Perusahaan. Pinjaman ini akan dilunasi secara periodik melalui pemotongan gaji
bulanan.

Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain akan dapat ditagih sehingga tidak
diperlukan pembentukan cadangan penurunan nilai pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017
dan 2016.

7. PERSEDIAAN

Rincian persediaan adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Bahan baku 189.169.674.001 182.358.455.384 122.375.845.131
Bahan pembantu dan suku cadang 17.970.615.145 16.772.706.707 9.821.227.637
Barang dalam proses 3.041.395.243 2.806.681.291 2.170.669.851
Barang jadi 69.947.508.623 60.163.851.768 41.058.963.177

Sub jumlah 280.129.193.012 262.101.695.150 175.426.705.796


Dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai (264.238.043) - -
Jumlah - Neto 279.864.954.969 262.101.695.150 175.426.705.796

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Saldo awal tahun - - -
Penyisihan selama tahun berjalan
(Catatan 27)
)
264.238.043 - -
Saldo akhir tahun 264.238.043 - -

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, persediaan sebesar Rp 150 miliar
digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk
(Catatan 12).

27
165
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. PERSEDIAAN (lanjutan)

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, persediaan telah diasuransikan kepada
PT Asuransi FPG Indonesia, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya
dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 235.491.398.697, Rp 84.000.000.000 dan
Rp 84.000.000.000. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, jumlah
persediaan yang dibebankan sebagai pemakaian bahan pada beban pokok penjualan masing-masing
adalah sebesar Rp 1.249.488.095.096, Rp 961.359.789.436 dan Rp 792.240.244.635 (Catatan 26).

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai realisasi neto dan kondisi fisik dari persediaan pada
tanggal 31 Desember 2018, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai
persediaan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian penurunan nilai yang mungkin
timbul.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan pada tanggal-
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi
penurunan nilai persediaan sehingga tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan
nilai persediaan.

8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA

Rincian uang muka dan biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Uang muka pemasok 9.415.865.959 14.437.887.903 32.582.002.502
Biaya dibayar di muka:
Sewa 3.435.740.741 - -
Provisi bank 3.400.708.333 3.109.773.810 -
Asuransi 1.542.933.457 2.584.806.272 1.947.411.193
Jumlah 17.795.248.490 20.132.467.985 34.529.413.695

Uang muka pemasok

Akun ini merupakan uang muka kepada pemasok pihak ketiga sehubungan dengan pembelian bahan
baku, bahan pembantu dan suku cadang yang akan direklasifikasikan ke akun persediaan pada saat
bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang tersebut diterima oleh Perusahaan.

Sewa

Sewa terutama merupakan pembayaran di muka atas sewa gudang di Cikarang, Bekasi (Catatan 34).

28
166
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. UANG MUKA PEROLEHAN ASET TETAP - PIHAK KETIGA

Akun ini merupakan pembayaran uang muka kepada pemasok pihak ketiga sehubungan dengan
perolehan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:

2018 2017 2016


Mesin 9.518.094.800 - -
Kendaraan 881.458.990 - -
Bangunan - 6.528.337.179 4.514.570.394
Jumlah 10.399.553.790 6.528.337.179 4.514.570.394

Mutasi uang muka perolehan aset tetap kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
2018 2017 2016
Saldo awal 6.528.337.179 4.514.570.394 -
Penambahan 10.399.553.790 6.528.337.179 4.514.570.394
Reklasifikasi ke aset tetap - bangunan
(Catatan 10) (6.528.337.179) (4.514.570.394) -
Saldo akhir 10.399.553.790 6.528.337.179 4.514.570.394

Manajemen memperkirakan uang muka perolehan mesin dan kendaraan akan diselesaikan pada
tahun 2019.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat hambatan yang dapat mempengaruhi penyelesaian
uang muka perolehan aset tetap.

10. ASET TETAP


Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
2018
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Eliminasi Saldo Revaluasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat
Pemilikan langsung
Tanah 228.061.400.000 - - - - 42.719.728.000 270.781.128.000
Bangunan 153.751.070.600 9.205.942.282 - 6.528.337.1794 (26.988.986.766 ) 38.360.183.705 180.856.547.000
Mesin 580.643.031.190 45.353.412.198 3.248.855.184 - - - 646.589.165.031
1)
23.841.576.827
Peralatan pabrik 29.371.806.693 1.456.578.344 - - - 30.828.385.037
Perlengkapan kantor 18.877.581.871 1.185.126.198 - - - - 20.062.708.069
Kendaraan 46.072.327.909 374.000.000 514.475.340 1.936.843.200 5) - - 47.868.695.769
Sewa pembiayaan
2)
Kendaraan 15.405.000.000 6.826.000.000 - - - - 22.231.000.000

Pembiayaan konsumen
3)
Kendaraan 17.510.217.900 1.171.300.000 - (1.936.843.200 )5) - - 16.744.674.700

4)
Jumlah Nilai Tercatat 1.089.692.436.163 57.575.059.022 3.763.330.524 6.528.337.179 (26.988.986.766 ) 81.079.911.705 1.235.962.303.606
1)
23.841.576.827
2)
6.826.000.000
3)
1.171.300.000

29
167
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. ASET TETAP (lanjutan)


Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan)
2018 (lanjutan)
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Eliminasi Saldo Revaluasi Saldo Akhir
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 17.383.456.238 9.605.530.528 - - (26.988.986.766 ) - -
Mesin 310.273.017.982 61.788.393.971 3.001.107.224 - - - 369.060.304.729
Peralatan pabrik 22.424.682.314 2.607.198.479 - - - - 25.031.880.793
Perlengkapan kantor 13.038.416.918 2.191.398.202 - - - - 15.229.815.120
Kendaraan 44.109.745.607 2.011.655.219 514.475.340 1.936.843.200 5) - - 47.543.768.686
Sewa pembiayaan
Kendaraan 1.832.895.833 4.619.354.167 - - - - 6.452.250.000
Pembiayaan konsumen
Kendaraan 6.575.754.469 3.451.914.232 - (1.936.843.200 )5) - - 8.090.825.501

Jumlah Akumulasi
Penyusutan 415.637.969.361 86.275.444.798 3.515.582.564 - (26.988.986.766 ) - 471.408.844.829

Nilai Buku Neto 674.054.466.802 764.553.458.777

2017
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat
Pemilikan langsung
Tanah 228.061.400.000 - - - 228.061.400.000
Bangunan 128.343.350.000 20.893.150.206 - 4.514.570.394 4) 153.751.070.600
Mesin 453.145.583.873 76.759.992.591 542.954.340 - 580.643.031.190
51.280.409.066 1)

Peralatan pabrik 23.652.135.502 5.719.671.191 29.371.806.693


Perlengkapan kantor 13.835.115.982 5.042.465.889 - - 18.877.581.871
5)
Kendaraan 45.518.024.349 648.013.200 1.119.068.840 1.025.359.200 46.072.327.909
Sewa pembiayaan
Kendaraan - 15.405.000.000 2)
- - 15.405.000.000
Pembiayaan konsumen
Kendaraan 13.260.677.100 5.274.900.000 3)
- (1.025.359.200)5) 17.510.217.900

Jumlah Nilai Tercatat 905.816.286.806 109.063.293.077 1.662.023.180 4.514.570.394 3) 1.089.692.436.163


51.280.409.066 1)

15.405.000.000 2)

5.274.900.000 3)

Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 8.958.717.083 8.424.739.155 - - 17.383.456.238
Mesin 251.444.744.966 59.367.011.886 538.738.870 - 310.273.017.982
Peralatan pabrik 20.639.198.422 1.785.483.892 - - 22.424.682.314
Perlengkapan kantor 11.415.041.183 1.623.375.735 - - 13.038.416.918
5)
Kendaraan 43.149.320.559 1.054.134.688 1.119.068.840 1.025.359.200 44.109.745.607
Sewa pembiayaan
Kendaraan - 1.832.895.833 - - 1.832.895.833
Pembiayaan konsumen
Kendaraan 3.252.598.019 4.348.515.650 - (1.025.359.200)5) 6.575.754.469

Jumlah Akumulasi
Penyusutan 338.859.620.232 78.436.156.839 1.657.807.710 - 415.637.969.361

Nilai Buku Neto 566.956.666.574 674.054.466.802

30
168
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. ASET TETAP (lanjutan)


Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan)

2016
Saldo Awal Eliminasi Saldo Revaluasi Penambahan Penyesuaian Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat
Pemilikan langsung
Tanah 97.929.728.450 - 130.181.671.550 - (50.000.000) - 228.061.400.000
Bangunan 122.525.475.122 (25.257.438.752) 31.075.313.630 - - - 128.343.350.000
Mesin 397.012.507.546 - - 39.138.474.420 - - 453.145.583.873
16.994.601.907 1)
Peralatan pabrik 21.728.148.765 - - 1.923.986.737 - - 23.652.135.502
Perlengkapan kantor 13.020.706.379 - - 814.409.603 - - 13.835.115.982
5)
Kendaraan 13.567.700.911 - - - - 31.950.323.438 45.518.024.349

Pembiayaan konsumen
Kendaraan 35.702.350.538 - - 9.508.650.000 3) - (31.950.323.438 )5) 13.260.677.100

Jumlah Nilai Tercatat 701.486.617.711 (25.257.438.752) 161.256.985.180 41.876.870.760 (50.000.000) - 905.816.286.806


16.994.601.907 1)
9.508.650.000 3)

Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 25.257.438.752 (25.257.438.752) 510.522.812 8.269.585.000 178.609.271 - 8.958.717.083
Mesin 205.360.649.843 - - 46.084.095.123 - - 251.444.744.966
Peralatan pabrik 18.367.170.458 - - 2.272.027.964 - - 20.639.198.422
Perlengkapan kantor 9.420.583.883 - - 1.994.457.300 - - 11.415.041.183
Kendaraan 8.356.207.143 - - 5.211.493.768 - 29.581.619.648 5) 43.149.320.559

Pembiayaan konsumen
Kendaraan 31.089.694.426 - - 1.744.523.241 - (29.581.619.648 )5) 3.252.598.019

Jumlah Akumulasi
Penyusutan 297.851.744.505 (25.257.438.752) 510.522.812 65.576.182.396 178.609.271 - 338.859.620.232

Nilai Buku Neto 403.634.873.206 566.956.666.574

Catatan:
1)
Perolehan aset tetap melalui utang perolehan aset tetap.
2)
Perolehan aset tetap melalui utang sewa pembiayaan.
3)
Perolehan aset tetap melalui utang pembiayaan konsumen.
4)
Reklasifikasi dari uang muka perolehan aset tetap (Catatan 9) ke aset tetap.
5)
Reklasifikasi dari aset pembiayaan konsumen ke aset kepemilikan langsung.

Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Harga jual aset tetap 1.116.500.000 446.000.000 -
Nilai buku neto aset tetap 247.747.960 4.215.470 -
Laba penjualan aset tetap (Catatan 28) 868.752.040 441.784.530 -

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

2018 2017 2016


Beban pokok penjualan (Catatan 26) 80.864.294.009 74.835.289.490 61.870.428.154
Beban usaha (Catatan 27) 5.411.150.789 3.600.867.349 3.705.754.242
Jumlah 86.275.444.798 78.436.156.839 65.576.182.396

31
169
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. ASET TETAP (lanjutan)

Jumlah biaya perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar
Rp 239.796.695.711, Rp 181.175.100.245 dan Rp 116.045.147.250.

Perusahaan memiliki hak atas tanah seluas 297.768 meter persegi dengan sertifikat Hak Guna
Bangunan (“HGB”) yang terletak di beberapa lokasi yaitu di Serang, Purwakarta dan Cikarang. HGB
tersebut akan berakhir pada tahun 2023 sampai dengan 2046. Manajemen berkeyakinan tidak
terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah
dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, aset tetap diasuransikan terhadap
seluruh risiko berdasarkan suatu polis kepada PT Asuransi FPG Indonesia dan PT Avrist General
Insurance, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 178.463.586.000
dan USD 46.570.569, Rp 77.692.400.000 dan USD 22.570.000, dan Rp 84.592.400.000 dan
USD 22.570.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, tanah, bangunan dan mesin tertentu
digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 12).

Penilaian Kembali Tanah dan Bangunan serta Surplus Revaluasi Aset Tetap

Pada tanggal 1 Januari 2016, Perusahaan melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas tanah dan
bangunan dari sebelumnya menggunakan model biaya menjadi model revaluasi.

Penilaian kembali atas tanah dan bangunan dilakukan pada tanggal 30 November 2015 oleh penilai
independen yang telah teregistrasi di OJK yaitu KJPP Felix Sutandar dan Rekan (“KJPP”).
Berdasarkan laporan KJPP No. FSR/PV-FS/120851/2015 tanggal 29 Desember 2015 dan No. FSR/
PV-FS/010002/2016 tanggal 4 Januari 2016, nilai wajar tanah dan bangunan masing-masing adalah
sebesar Rp 228.061.400.000 dan Rp 128.343.350.000.

Penilaian dilakukan berdasarkan standar penilaian Indonesia serta ditentukan berdasarkan transaksi
pasar terkini dan dilakukan dengan ketentuan-ketentuan yang lazim. Metode penilaian yang dipakai
adalah metode data pasar dan metode biaya. Elemen-elemen yang digunakan dalam perbandingan
data untuk menentukan nilai wajar aset antara lain:
a. Jenis dan hak yang melekat pada properti.
b. Kondisi pasar.
c. Lokasi.
d. Karakteristik fisik.
e. Karakteristik dalam menghasilkan pendapatan.
f. Karakteristik tanah.

32
170
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. ASET TETAP (lanjutan)

Penilaian Kembali Tanah dan Bangunan serta Surplus Revaluasi Aset Tetap (lanjutan)

Sehubungan dengan penilaian kembali tersebut di atas, Perusahaan mencatat selisih antara nilai
wajar tanah dan bangunan dengan nilai buku sebelum revaluasi pada tanggal 1 Januari 2016 dengan
rincian sebagai berikut:

Nilai buku
sebelum Surplus revaluasi
Aset tetap revaluasi Nilai wajar aset tetap
Tanah 97.929.728.450 228.061.400.000 130.181.671.550
Bangunan 97.778.559.182 128.343.350.000 30.564.790.818
Jumlah 195.708.287.632 356.404.750.000 160.746.462.368

Tidak terdapat penambahan perolehan tanah dan bangunan sejak tanggal 1 Desember 2015 sampai
31 Desember 2015.

Pada tanggal 1 Januari 2016, Perusahaan mencatat kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi
dicatat sebagai “Surplus Revaluasi Aset Tetap”, dan disajikan dalam penghasilan komprehensif lain
sebesar Rp 155.924.068.497, yang merupakan hasil surplus revaluasi sebesar Rp 160.746.462.368
dikurangi pajak final sebesar Rp 4.822.393.871.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 191/PMK.010/2015 tanggal 15 Oktober 2015


sebagaimana telah diubah dengan PMK No. 233/PMK.03/2015 tanggal 21 Desember 2015,
Perusahaan juga melakukan penilaian kembali atas tanah dan bangunan untuk tujuan perpajakan dan
menyetor pajak penghasilan atas selisih penilaian kembali tanah dan bangunan dengan jumlah
sebesar Rp 4.822.393.871. Penilaian kembali tanah dan bangunan untuk tujuan perpajakan telah
mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak dengan Surat Keputusan No. KEP-
241/WPJ.08/2016 pada tanggal 25 Januari 2016.

Sesuai ketentuan PSAK 16, “Aset Tetap” dan dengan mempertimbangkan nilai buku aset tetap
(tanah dan bangunan) yang telah dilakukan revaluasi pada tanggal 1 Januari 2016, maka pada
tanggal 31 Desember 2018, Perusahaan telah menugaskan perusahaan jasa penilai terdaftar untuk
melaksanakan penilaian aset tetap (tanah dan bangunan). Perusahaan melakukan penilaian kembali
atas tanah dan bangunan untuk bukan untuk tujuan perpajakan tetapi hanya untuk pemenuhan
ketentuan PSAK tersebut.

Penilaian kembali atas tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi
di OJK yaitu KJPP Felix Sutandar dan Rekan (“KJPP”) pada tanggal 31 Desember 2018. Berdasarkan
laporan KJPP No. 00640/2.0072-00/PI/04/0022/1/IV/2019, No. 00641/2.0072-00/PI/04/0022/1/IV/2019,
No. 00642/2072-00/PI/04/0022/1/IV/2019 dan No. 00643/2.0072-00/PI/04/0022/1/IV/2019 seluruhnya
tertanggal 8 April 2019, nilai wajar tanah dan bangunan masing-masing adalah sebesar
Rp 270.781.128.000 dan Rp 180.856.547.000.

33
171
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. ASET TETAP (lanjutan)

Penilaian Kembali Tanah dan Bangunan serta Surplus Revaluasi Aset Tetap (lanjutan)

Penilaian dilakukan berdasarkan standar penilaian Indonesia serta ditentukan berdasarkan transaksi
pasar terkini dan dilakukan dengan ketentuan-ketentuan yang lazim. Metode penilaian yang dipakai
adalah metode data pasar dan metode biaya. Elemen-elemen yang digunakan dalam perbandingan
data untuk menentukan nilai wajar aset antara lain:
a. Jenis dan hak yang melekat pada properti.
b. Kondisi pasar.
c. Lokasi.
d. Karakteristik fisik.
e. Karakteristik dalam menghasilkan pendapatan.
f. Karakteristik tanah.

Sehubungan dengan penilaian kembali tersebut di atas, Perusahaan mencatat selisih antara nilai
wajar tanah dan bangunan dengan nilai buku sebelum revaluasi dengan rincian sebagai berikut:

Nilai buku
sebelum Surplus revaluasi
Aset tetap revaluasi Nilai wajar aset tetap
Tanah 228.061.400.000 270.781.128.000 42.719.728.000
Bangunan 142.496.363.295 180.856.547.000 38.360.183.705
Jumlah 370.557.763.295 451.637.675.000 81.079.911.705

Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi dicatat sebagai “Surplus Revaluasi Aset Tetap”, dan
disajikan dalam penghasilan komprehensif lain sebesar Rp 81.079.911.705.

Jika tanah dan bangunan dicatat sebesar biaya perolehan, nilai buku neto tanah dan bangunan pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 (dengan memperhitungkan penambahan dan
reklasifikasi dari uang muka perolehan aset tetap menjadi bangunan pada tahun 2017 dan 2018)
adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Tanah 97.879.728.450 97.879.728.450 97.879.728.450
Bangunan
Harga perolehan 163.667.475.184 147.933.195.721 122.525.475.121
Akumulasi penyusutan (45.127.359.703) (37.665.140.419) (31.383.712.508 )
Nilai buku bangunan 118.540.115.481 110.268.055.302 91.141.762.613

Jumlah 216.419.843.931 208.147.783.752 189.021.491.063

34
172
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. ASET TETAP (lanjutan)

Penilaian Kembali Tanah dan Bangunan serta Surplus Revaluasi Aset Tetap (lanjutan)

Mutasi surplus revaluasi aset tetap adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Saldo awal 155.924.068.497 155.924.068.497 -
Penambahan 81.079.911.705 - 155.924.068.497

Saldo akhir (Catatan 24) 237.003.980.202 155.924.068.497 155.924.068.497

Pada tanggal 31 Desember 2018, selain tanah dan bangunan, tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara nilai wajar aset tetap dengan nilai tercatatnya.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, tidak terdapat aset tetap yang tidak dipakai
sementara atau dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk
dijual.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, tidak terdapat aset tetap yang berasal dari
hibah.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, berdasarkan penelaahan atas estimasi
umur manfaat, nilai residu dan metode penyusutan aset tetap, manajemen berkeyakinan bahwa tidak
terdapat perubahan atas estimasi masa manfaat, nilai residu dan metode penyusutan aset tetap.

11. SETORAN JAMINAN

Akun ini merupakan setoran jaminan atas pemakaian listrik kepada PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero) dan sewa bangunan.

12. UTANG BANK


Utang bank merupakan saldo fasilitas kredit jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari
PT Bank Central Asia Tbk dengan rincian sebagai berikut:

2018 2017 2016


Utang bank jangka pendek:
Rupiah
Time Loan Revolving 245.000.000.000 245.000.000.000 172.500.000.000
Kredit Multi Fasilitas
Time Loan Revolving 162.112.501.630 94.391.124.229 147.459.018.644
Trust Receipt - 9.576.711.689 10.286.834.224
Kredit Lokal 61.361.593.104 63.456.882.202 67.165.799.308
Mata uang asing
Kredit Multi Fasilitas - Usance L/C 22.822.995.683 8.691.587.224 2.930.071.420
Jumlah 491.297.090.417 421.116.305.344 400.341.723.596

35
173
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. UTANG BANK (lanjutan)

Utang bank merupakan saldo fasilitas kredit jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari
PT Bank Central Asia Tbk dengan rincian sebagai berikut: (lanjutan)

2018 2017 2016


Utang bank jangka panjang:
Rupiah
Kredit Investasi X 102.116.426.239 73.411.389.854 -
Installment Loan 58.750.000.000 73.750.000.000 -
Kredit Investasi XIV 36.418.147.794 - -
Kredit Investasi XIII 18.958.280.634 - -
Kredit Investasi IX - 36.667.646.653 51.743.682.634
Kredit Investasi VIII - 25.439.560.440 35.615.384.615
Kredit Investasi VI - 15.886.923.925 24.175.753.799
Kredit Investasi V - 14.583.333.333 22.916.666.667
Kredit Investasi VII - 9.472.222.222 14.638.888.889
Kredit Investasi IV - - 2.585.991.134

Jumlah 216.242.854.667 249.211.076.427 151.676.367.738


Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun (81.659.421.821) (75.182.243.251) (50.890.755.489 )

Bagian jangka panjang 134.583.432.846 174.028.833.176 100.785.612.249

Pembayaran yang dilakukan untuk masing-masing pinjaman jangka panjang selama tahun berjalan
adalah sebagai berikut:
2018 2017 2016
Installment Loan 15.000.000.000 1.250.000.000 -
Kredit Investasi X 14.792.923.013 3.711.348.443 -
Kredit Investasi XIV 12.139.382.598 - -
Kredit Investasi IX 8.461.764.612 16.874.910.981 14.830.714.589
Kredit Investasi XIII 7.583.312.253 - -
Kredit Investasi V 5.555.555.555 8.333.333.334 8.333.333.334
Kredit Investasi VI 5.525.886.583 8.288.829.874 8.288.829.874
Kredit Investasi VIII 5.087.912.088 10.175.824.175 10.175.824.175
Kredit Investasi VII 3.013.888.889 5.166.666.667 5.166.666.667
Kredit Investasi IV - 2.585.991.134 7.757.973.401
Jumlah 77.160.625.591 56.386.904.608 54.553.342.040

36
174
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. UTANG BANK (lanjutan)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 93 tanggal 24 Desember 2004 yang dibuat di hadapan
Dr. Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito Thje, SH, MH, Notaris di Jakarta, yang selanjutnya telah diubah
dan diperpanjang beberapa kali, terakhir berdasarkan:
- Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 143 tanggal 30 Juni 2016 yang dibuat di hadapan Sri Buena
Brahmana, SH, MKn, Notaris di Jakarta.
- Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 21 tanggal 9 November 2017 yang dibuat di hadapan Sri
Buena Brahmana, SH, MKn, Notaris di Jakarta.
- Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 03 tanggal 18 Juli 2018 yang dibuat di hadapan Veronica
Sandra Irawaty Purnadi, SH, Notaris di Jakarta.

Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) dengan rincian
sebagai berikut:
a. Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek:
- Fasilitas Time Loan Revolving untuk membiayai modal kerja Perusahaan sebesar
Rp 245.000.000.000 pada tahun 2018 dan 2017 dan Rp 172.500.000.000 pada tahun 2016.
- Fasilitas Kredit Multi Fasilitas yang terdiri dari fasilitas Time Loan Revolving, Trust Receipt,
Sight/Usance Letter of Credit (“L/C”) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (“SKBDN”)
yang dapat ditarik dalam Rupiah atau mata uang asing. Fasilitas ini digunakan untuk
membiayai modal kerja Perusahaan dan pembelian bahan baku, mesin dan suku cadang,
dengan jumlah maksimum sebagai berikut:
Jenis Fasilitas 2018 2017 2016
Time Loan Revolving Rp 250.000.000.000 Rp 125.000.000.000 Rp 150.000.000.000
Trust Receipt Rp 100.000.000.000 Rp 100.000.000.000 Rp 100.000.000.000
Sight/Usance LC dan SKBDN
untuk:
- Pembelian bahan baku Rp 200.000.000.000 USD 6.000.000 USD 6.000.000
- Pembelian mesin dan suku USD 1.500.000 USD 1.500.000 USD 1.500.000
cadang
- Fasilitas Kredit Lokal untuk membiayai modal kerja Perusahaan sebesar Rp 80.000.000.000
pada tahun 2016 sampai 2018.
b. Fasilitas Pinjaman Jangka Panjang:
Jangka Jadwal Pelunasan
Jenis Fasilitas Tujuan Penggunaan Jumlah Waktu Setiap Bulan
Kredit Investasi (“KI”) IV Pembelian mesin 50.000.000.000 7 tahun Sampai dengan April 2017
KI V Pembelian mesin 50.000.000.000 7 tahun Dialihkan ke KI XIII
KI VI Pembelian mesin 44.000.000.000 7 tahun Dialihkan ke KI XIII
KI VII Pembelian mesin 31.000.000.000 7 tahun Dialihkan ke KI XIII
KI VIII Pembelian mesin 70.000.000.000 7 tahun Dialihkan ke KI XIV
KI IX Pembelian mesin 100.000.000.000 5 tahun Dialihkan ke KI XIV
KI X Pembelian mesin 130.000.000.000 7 tahun Sampai dengan Juni 2024
KI XI Pembelian tanah dan 90.000.000.000 8 tahun Fasilitas belum digunakan
bangunan
KI XII Pembelian mesin 48.000.000.000 7 tahun Fasilitas belum digunakan
KI XIII Pembelian mesin 30.863.800.356 7 tahun Sampai dengan Oktober 2019
KI XIV Pembelian mesin 51.663.795.189 7 tahun Sampai dengan Maret 2020
KI XV Perluasan tanah dan 100.000.000.000 8 tahun Fasilitas belum digunakan
bangunan pabrik
Installment Loan Modal kerja 75.000.000.000 5 tahun Sampai dengan
November 2022
c. Fasilitas Forex Line untuk transaksi jual beli valuta asing sebesar USD 8.000.000 pada tahun 2016
sampai 2018.

37
175
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. UTANG BANK (lanjutan)

Fasilitas pinjaman jangka pendek dan Forex Line telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai
dengan tanggal 24 Maret 2019 (Catatan 41).

Seluruh fasilitas kredit tersebut di atas dikenakan tingkat suku bunga tahunan masing-masing
sebesar 9,75% sampai dengan 10,25% pada tahun 2018, 10,25% pada tahun 2017 dan 10,5% pada
tahun 2016.

Fasilitas-fasilitas kredit tersebut dijamin dengan:


- Tanah dan bangunan milik Perusahaan (Catatan 10).
- Mesin berikut peralatan dan perlengkapannya milik Perusahaan dan yang dibiayai oleh fasilitas
Kredit Investasi (Catatan 10).
- Piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan masing-masing sebesar Rp 250 miliar dan
Rp 150 miliar (Catatan 5 dan 7).
- Jaminan pribadi Direktur Utama Perusahaan.

Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan BCA, Perusahaan wajib memenuhi rasio keuangan dan
syarat-syarat non-keuangan tertentu. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk
tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA, antara lain
membatasi hak Perusahaan untuk:
- Memperoleh pinjaman atau kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai penjamin
atau penanggung dalam bentuk dan dengan nama apapun dan/atau mengagunkan harta
kekayaan Perusahaan kepada pihak lain, termasuk afiliasi;
- Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam
rangka menjalankan usaha sehari-hari;
- Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada;
- Melakukan pemisahan, peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran usaha; dan
- Membagikan dividen.

Selanjutnya, berdasarkan Surat No. 40153/GBK/2019 tanggal 29 Maret 2019, BCA menyetujui
Rencana Penawaran Umum Saham Perusahaan kepada Masyarakat (“IPO”) termasuk pelaksanaan
transaksi dan tindakan yang diperlukan terkait pelaksanaan IPO termasuk rencana penggunaan
dana, perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan pembagian
dividen.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, manajemen berkeyakinan Perusahaan
telah mematuhi pembatasan atas utang bank dan memenuhi semua rasio keuangan yang
dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman.

Sehubungan dengan jaminan pribadi yang diberikan oleh Direktur Utama Perusahaan, tidak terdapat
syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi Perusahaan kepada Direktur Utama Perusahaan tersebut.

38
176
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. UTANG USAHA

Rincian utang usaha adalah sebagai berikut:


a. Berdasarkan pemasok

2018 2017 2016


Pihak ketiga:
Pemasok dalam negeri 302.547.379.700 235.869.250.551 152.000.103.345
Pemasok luar negeri 9.714.859 12.452.443.713 12.523.093.917
Jumlah pihak ketiga 302.557.094.559 248.321.694.264 164.523.197.262
Pihak berelasi (Catatan 31) 4.882.334.629 453.316.480 1.310.420.535
Jumlah 307.439.429.188 248.775.010.744 165.833.617.797

b. Berdasarkan umur

2018 2017 2016


Pihak ketiga:
Belum jatuh tempo 151.037.325.276 66.470.279.328 29.603.481.889
Telah jatuh tempo:
1 - 30 hari 125.847.155.382 90.968.170.788 69.682.421.947
31 - 60 hari 10.453.748.707 62.842.009.138 43.489.700.953
61 - 90 hari 1.383.262.090 25.768.914.648 9.038.134.254
Lebih dari 90 hari 13.835.603.104 2.272.320.362 12.709.458.219
Jumlah pihak ketiga 302.557.094.559 248.321.694.264 164.523.197.262

Pihak berelasi:
Belum jatuh tempo 2.315.381.918 11.459.639 1.265.076.861
Telah jatuh tempo:
1 - 30 hari 2.566.952.711 244.817.968 45.343.674
31 - 60 hari - 197.038.873 -

Jumlah pihak berelasi 4.882.334.629 453.316.480 1.310.420.535

Jumlah 307.439.429.188 248.775.010.744 165.833.617.797

c. Berdasarkan mata uang

2018 2017 2016


Rupiah 307.429.714.329 236.322.567.031 153.803.658.544
Dolar Amerika Serikat 9.714.859 11.191.158.683 9.191.966.490
Yen Jepang - 217.426.300 2.218.930.688
Euro Eropa - 480.432.443 619.062.075
Yuan China - 563.426.287 -
Jumlah 307.439.429.188 248.775.010.744 165.833.617.797

39
177
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. UTANG USAHA (lanjutan)

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang
berkisar antara 30 sampai dengan 60 hari.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, tidak terdapat jaminan yang diberikan oleh
Perusahaan sehubungan dengan pembelian bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang kepada
pemasok.

14. UTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA

Rincian utang lain-lain kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan jenis transaksi:

2018 2017 2016


Utang perolehan aset tetap 23.841.576.827 51.280.409.066 16.994.601.907
Utang komisi penjualan
(Catatan 34) 10.467.166.291 21.761.419.082 -
Uang muka pelanggan 521.275.563 1.229.030.285 3.745.597.984
Lain-lain 26.022.503 1.022.504 1.022.504
Jumlah 34.856.041.184 74.271.880.937 20.741.222.395

Utang perolehan aset tetap

Utang perolehan aset tetap merupakan utang kepada pemasok pihak ketiga atas perolehan mesin.

b. Berdasarkan mata uang:

2018 2017 2016


Rupiah 21.927.444.873 26.330.343.566 7.319.304.162
Dolar Amerika Serikat 11.114.549.654 36.966.617.494 7.567.726.823
Euro Eropa 1.752.488.866 7.734.967.487 -
Yuan China 61.557.791 1.582.272.504 2.560.906.435
Franc Swiss - 1.657.679.886 3.293.284.975
Jumlah 34.856.041.184 74.271.880.937 20.741.222.395

40
178
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. BEBAN AKRUAL

Beban akrual terdiri dari:

2018 2017 2016


Bunga 2.510.569.662 - -
Imbalan kerja jangka pendek 1.661.621.552 - -
Jasa profesional 599.673.805 412.500.000 -
Asuransi 489.331.820 526.264.644 181.204.083
Sewa 75.000.000 - -
Lain-lain 225.436.307 75.279.786 -
Jumlah 5.561.633.146 1.014.044.430 181.204.083

Seluruh beban akrual dalam mata uang Rupiah.

16. PERPAJAKAN

a. Pajak Dibayar di Muka

Akun ini merupakan pajak pertambahan nilai masukan.

b. Taksiran Tagihan Restitusi Pajak

Akun ini merupakan tagihan restitusi pajak sebagai berikut:

2018 2017 2016


Pajak pertambahan nilai
- Juli 2017 sampai April 2018 29.747.296.648 - -
- Juli 2015 sampai Juni 2017 16.665.304.803 - -
- Juni 2015 - - 15.369.483.636
Pajak penghasilan badan tahun 2017
(Catatan 16d) 5.193.419.962 5.175.931.131 -
Jumlah 51.606.021.413 5.175.931.131 15.369.483.636

Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”)

- Masa Juli 2017 sampai April 2018 sejumlah Rp 29.747.296.648

Sehubungan dengan lebih bayar PPN untuk periode Juli 2017 sampai April 2018 sebesar
Rp 29.747.296.648, Perusahaan telah mengajukan restitusi kepada Kantor Pelayanan Pajak
(“KPP”) setempat. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, pemeriksaan pajak
atas restitusi tersebut masih dalam proses.

41
179
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Taksiran Tagihan Restitusi Pajak (lanjutan)

Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) (lanjutan)

- Masa Juli 2015 sampai Juni 2017 sejumlah Rp 16.665.304.803

Sehubungan dengan lebih bayar PPN untuk periode Juli 2015 sampai Juni 2017 sebesar
Rp 24.534.382.590, Perusahaan telah mengajukan restitusi kepada KPP setempat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, KPP telah menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(SKPLB) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pada tanggal 30 Juli 2018 dengan
jumlah restitusi neto yang disetujui sebesar Rp 7.869.077.787.

Pada tanggal 20 Agustus 2018, Perusahaan mengajukan keberatan atas restitusi PPN yang
tidak disetujui sebesar Rp 16.665.304.803. Pada bulan Februari 2019, permohonan keberatan
tersebut telah disetujui sebagian oleh Kantor Pajak sebesar Rp 11.810.662.534. Selanjutnya,
Perusahaan mengajukan permohonan pemindahbukuan atas keberatan yang tidak disetujui
sebesar Rp 4.854.642.269. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, proses
pemeriksaan pajak atas permohonan pemindahbukuan tersebut masih dalam proses.

- Masa Juni 2015 sejumlah Rp 15.369.483.636

Sehubungan dengan lebih bayar PPN untuk masa Juni 2015 sebesar Rp 15.369.483.636,
Perusahaan telah mengajukan restitusi kepada KPP setempat. Berdasarkan hasil pemeriksaan,
KPP telah menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pada tanggal 5 Januari
2017 dengan jumlah restitusi neto yang disetujui sebesar Rp 15.294.050.088. Selanjutnya,
Perusahaan membebankan jumlah restitusi PPN yang tidak disetujui sebesar Rp 75.433.548
sebagai bagian dari “Beban Operasi Lain” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

Pajak Penghasilan Badan Tahun 2017

Pada tanggal 25 April 2019, Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar (“SKPKB”) atas pajak penghasilan badan Perusahaan tahun 2017 yang menyesuaikan
jumlah lebih bayar pajak penghasilan badan dari Rp 5.193.419.962 menjadi kurang bayar pajak
penghasilan badan sebesar Rp 3.953.251.326. Selanjutnya, Perusahaan merencanakan untuk
mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut kepada Kantor Pajak. Sampai dengan tanggal
penyelesaian laporan keuangan, proses pengajuan keberatan tersebut masih dalam proses
(Catatan 41h).

Pemeriksaan Pajak

Sehubungan dengan pemeriksaan pajak selama tahun 2017 dan 2018, Perusahaan
membebankan restitusi yang tidak disetujui, kurang bayar pokok pajak serta denda bunga dan
administrasi masing-masing dengan jumlah sebesar Rp 3.346.525.934 dan Rp 6.513.760.020
sebagai “Beban Operasi Lain” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

42
180
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Utang Pajak
Akun ini terdiri dari:
2018 2017 2016
Pajak penghasilan badan:
Tahun 2018 836.346.533 - -
Tahun 2016 - 173.783.614 9.063.484.460
Pajak penghasilan lainnya:
Pasal 21 1.722.483.136 26.939.108 452.031.380
Pasal 23 344.871.969 471.420.419 681.924.508
Pasal 25 591.995.104 1.134.235.016 -
Pasal 26 1.037.946.865 - 63.147.193
Pasal 4 (2) - - 2.062.500.000
Pajak pertambahan nilai 308.515.284 - -
Jumlah 4.842.158.891 1.806.378.157 12.323.087.541

d. Pajak Penghasilan
Manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari:

2018 2017 2016


Pajak kini
Tahun berjalan (19.964.359.250 ) (15.605.684.000 ) (23.240.142.114 )
Tahun sebelumnya 17.488.831 - -
Jumlah pajak kini (19.946.870.419 ) (15.605.684.000 ) (23.240.142.114 )
Pajak tangguhan
Tahun berjalan 1.827.933.208 1.517.541.698 1.249.648.378
Tahun sebelumnya (317.030.220 ) - (70.678.304)
Jumlah pajak tangguhan 1.510.902.988 1.517.541.698 1.178.970.074
Beban pajak penghasilan - neto (18.435.967.431 ) (14.088.142.302 ) (22.061.172.040)

43
181
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Pajak Penghasilan (lanjutan)

Pajak kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain, dengan taksiran laba fiskal untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
2018 2017 2016
Laba sebelum pajak penghasilan
menurut laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain 63.178.905.734 47.266.345.970 86.269.066.526
Beda waktu:
Imbalan pasca kerja 7.047.494.790 6.678.241.008 5.419.496.461
Penyisihan kerugian penurunan nilai
persediaan 264.238.043 - -
Pemulihan kerugian penurunan
nilai piutang usaha - (608.074.217) (420.902.951)
Beda tetap:
Beban yang tidak dapat dikurangkan 9.376.240.418 9.094.474.227 1.697.725.593
Penghasilan yang sudah dikenakan
pajak final (9.441.932) (8.250.675) (4.817.176)
Taksiran laba fiskal tahun berjalan 79.857.437.053 62.422.736.313 92.960.568.453
Taksiran laba fiskal tahun berjalan -
79.857.437.000 62.422.736.000 92.960.568.000
dibulatkan

Beban pajak penghasilan kini 19.964.359.250 15.605.684.000 23.240.142.114


Dikurangi pajak penghasilan dibayar
di muka:
Pasal 22 (10.358.769.287) (8.463.977.017) (9.007.599.912 )
Pasal 23 (38.582.446) (20.276.980) (448.010.950 )
Pasal 25 (8.730.660.984) (12.297.361.134) (4.721.046.792 )
Jumlah pajak penghasilan
dibayar di muka (19.128.012.717) (20.781.615.131) (14.176.657.654 )
Utang pajak penghasilan badan
(Taksiran tagihan restitusi pajak
penghasilan) 836.346.533 (5.175.931.131) 9.063.484.460

Perhitungan laba kena pajak hasil rekonsiliasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018 akan digunakan sebagai dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan (“SPT”)
Tahunan Pajak Penghasilan Badan Perusahaan.

Laba kena pajak hasil rekonsiliasi tahun 2017 dan 2016 menjadi dasar dalam pengisian SPT
Tahunan PPh Badan.

44
182
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Pajak Penghasilan (lanjutan)

Pajak kini (lanjutan)

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan tahun 2017 yang telah
dilaporkan oleh Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak, Perusahaan menyesuaikan jumlah
taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan badan dari Rp 5.175.931.131 menjadi sebesar
Rp 5.193.419.962 karena adanya tambahan pajak penghasilan dibayar di muka setelah tahun
tersebut. Selisih sebesar Rp 17.488.831 telah dicatat sebagai penyesuaian atas “Beban Pajak
Penghasilan Kini” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun 2018.

Taksiran laba fiskal Perusahaan hasil rekonsiliasi untuk tahun 2016 sejumlah Rp 9.063.484.460
telah digunakan sebagai dasar dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan
yang telah dibayar dan dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak masing-masing sebesar
Rp 8.889.700.846 pada tanggal 28 April 2017 dan Rp 173.783.614 pada tanggal 3 Januari 2018.

Perusahaan tidak mengikuti program pengampunan pajak karena Perusahaan memiliki restitusi
tagihan pajak dalam jumlah signifikan dan sedang dalam proses pemeriksaan oleh KPP.

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang
berlaku yaitu sebesar 25% atas laba sebelum pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan
seperti disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai
berikut:

2018 2017 2016


Laba sebelum pajak penghasilan
menurut laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain 63.178.905.734 47.266.345.970 86.269.066.526
Beban pajak kini dengan tarif pajak
yang berlaku 15.794.726.434 11.816.586.493 21.567.266.632
Pengaruh pajak atas beda tetap 2.341.699.608 2.271.555.809 423.227.104
Pajak tangguhan tahun sebelumnya 317.030.220 - 70.678.304
Pajak kini tahun sebelumnya (17.488.831) - -
Jumlah beban pajak penghasilan 18.435.967.431 14.088.142.302 22.061.172.040

Pajak tangguhan
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat
aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak atas aset dan
liabilitas.

45
183
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. PERPAJAKAN (lanjutan)


d. Pajak Penghasilan (lanjutan)

Pajak tangguhan (lanjutan)

Rincian aset pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:
Dikreditkan
(dibebankan) Dibebankan
ke laporan ke penghasilan
1 Januari 2018 laba rugi komprehensif lain 31 Desember 2018
Imbalan pasca kerja 10.146.534.088 1.593.062.363 (1.870.914.021 ) 9.868.682.430
Cadangan kerugian
penurunan nilai
persediaan - 66.059.511 - 66.059.511
Cadangan kerugian
penurunan nilai
piutang usaha 148.218.886 (148.218.886 ) - -
Jumlah 10.294.752.974 1.510.902.988 (1.870.914.021 ) 9.934.741.941

Dikreditkan
(dibebankan) Dikreditkan
ke laporan ke penghasilan
1 Januari 2017 laba rugi komprehensif lain 31 Desember 2017

Imbalan pasca kerja 6.791.958.969 1.669.560.252 1.685.014.867 10.146.534.088


Cadangan kerugian
penurunan nilai
piutang usaha 300.237.440 (152.018.554 ) - 148.218.886
Jumlah 7.092.196.409 1.517.541.698 1.685.014.867 10.294.752.974

Dikreditkan Dikreditkan ke
(dibebankan) penghasilan
ke laporan komprehensif
1 Januari 2016 laba rugi lain 31 Desember 2016

Imbalan pasca kerja 5.340.245.056 1.284.195.812 167.518.101 6.791.958.969


Cadangan kerugian
penurunan nilai
piutang usaha 405.463.178 (105.225.738 ) - 300.237.440
Jumlah 5.745.708.234 1.178.970.074 167.518.101 7.092.196.409

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah penghasilan kena pajak
pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang
dapat dikurangkan. Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat dimanfaatkan di
masa mendatang.
Administrasi
Perusahaan menyampaikan pajak tahunan atas dasar perhitungan sendiri (“self assessment”).
Sesuai dengan perubahan terakhir atas Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2008, Kantor Pajak dapat menetapkan atau
mengubah besarnya kewajiban pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal terutangnya
pajak.

46
184
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17. UTANG SEWA PEMBIAYAAN JANGKA PANJANG

Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Orix Indonesia Finance


sehubungan dengan perolehan kendaraan dengan jangka waktu sewa selama 4 (empat) tahun.
Pembayaran minimum sewa berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Dalam satu tahun 6.036.695.000
laba rugi dan penghasilan
4.276.528.000
komprehensif lain -
Lebih dari satu sampai dengan dua tahun 5.774.471.999 4.276.528.000 -
Lebih dari dua tahun 4.843.676.001 6.081.783.000 -

Jumlah pembayaran sewa masa depan 16.654.843.000 14.634.839.000 -


Dikurangi beban keuangan masa depan (2.564.258.429 ) (2.881.989.979 ) -
Nilai kini pembayaran minimum sewa 14.090.584.571 11.752.849.021 -
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam
satu tahun (4.619.690.310 ) (2.871.557.917 ) -
Bagian jangka panjang 9.470.894.261 8.881.291.104 -

Pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 5,75% per tahun.

18. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN JANGKA PANJANG

Perusahaan memiliki perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT BCA Finance sehubungan dengan
perolehan kendaraan dengan jangka waktu pembiayaan selama antara 3 (tiga) sampai 4 (empat)
tahun. Pembayaran minimum pembiayaan berdasarkan perjanjian pembiayaan konsumen adalah
sebagai berikut:

2018 2017 2016


Dalam satu tahun 3.382.132.400
laba rugi dan penghasilan
4.109.722.000
komprehensif
4.257.187.600
lain
Lebih dari satu sampai dengan dua tahun 1.142.896.800 2.818.257.400 3.240.904.400
Lebih dari dua tahun 668.654.200 959.242.000 1.829.474.530

Jumlah pembayaran pembiayaan masa


depan 5.193.683.400 7.887.221.400 9.327.566.530
Dikurangi beban keuangan masa depan (840.429.642 ) (713.887.870 ) (1.980.437.388)
Nilai kini pembayaran minimum
pembiayaan 4.353.253.758 7.173.333.530 7.347.129.142
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam
satu tahun (2.800.252.716 ) (3.727.416.958 ) (3.205.644.046)
Bagian jangka panjang 1.553.001.042 3.445.916.572 4.141.485.096

Pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dan dikenakan tingkat suku bunga berkisar antara 3,5% sampai
dengan 4,8% per tahun.

47
185
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH

Rincian wesel bayar jangka menengah adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Wesel bayar jangka menengah 75.000.000.000 75.000.000.000 -
Dikurangi biaya penerbitan (10.076.512 ) (18.288.090 ) -

Jumlah - neto 74.989.923.488 74.981.711.910 -


Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam
-
satu tahun (9.254.228 ) (8.211.578 )
Bagian jangka panjang 74.980.669.260 74.973.500.332 -

Pada bulan Januari 2017, Perusahaan menerbitkan Wesel Bayar Jangka Menengah I atau Medium
Term Notes I (“MTN I”) dengan cara penempatan terbatas (private placement) dalam bentuk Sertifikat
Jumbo dengan jumlah pokok sebesar Rp 75.000.000.000. MTN I ini akan jatuh tempo pada tanggal
27 Januari 2020 dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 12% per tahun serta akan dibayarkan
setiap bulan. Pada tanggal 27 Januari 2020, Perusahaan harus melunasi seluruh pokok dan bunga
MTN I.

Pihak-pihak yang terkait dalam penerbitan MTN I antara lain, Perusahaan sebagai penerbit,
PT Kresna Sekuritas selaku agen penempatan, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai agen
pembayaran bunga dan jumlah pokok, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
selaku agen pemantau atas kinerja Perusahaan dan penggunaan dana selama periode penerbitan
MTN I.

Penerbitan MTN I tersebut digunakan Perusahaan untuk pembiayaan modal kerja operasional.

20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja kepada karyawan tetap yang telah mencapai usia
pensiun normal pada umur 56 tahun sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003
tanggal 25 Maret 2003 dan mengakui liabilitas imbalan pasca kerja sesuai dengan PSAK 24 (Revisi
2015), “Imbalan Kerja”. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca-kerja tersebut pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing sejumlah 906, 835 dan 793
karyawan.

Sejak tanggal 17 Mei 2018, Perusahaan menyelenggarakan program dana pensiun manfaat pasti
untuk karyawan tetap yang berhak. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan
penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun Perusahaan dikelola oleh Dana
Pensiun Lembaga Keuangan Sinarmas MSIG, pihak ketiga, yang telah memperoleh izin operasi dari
Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Tabel berikut ini merangkum komponen-komponen atas beban imbalan pasca kerja yang diakui di
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di
laporan posisi keuangan berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Bestama Aktuaria,
aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 21 Maret 2019 dan 9 Juli
2018 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, dan PT Padma
Radya Aktuaria, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 22 Juni 2017 untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, seluruhnya dengan menggunakan metode projected
unit credit.

48
186
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)


a. Beban Imbalan Pasca Kerja
2018 2017 2016
Biaya jasa kini 6.269.083.047 4.457.771.837 3.908.765.770
Biaya bunga 2.661.775.716 2.024.670.945 1.510.730.691
Biaya pesangon - 195.798.226 -

Jumlah 8.930.858.763 6.678.241.008 5.419.496.461

b. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja


2018 2017 2016
Nilai kini kewajiban imbalan pasti 40.873.798.227 39.910.891.015 27.167.835.875
Nilai wajar aset program (1.399.068.506) - -

Liabilitas - Neto 39.474.729.721 39.910.891.015 27.167.835.875

Perubahan liabilitas imbalan pasca kerja selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
2018 2017 2016
Saldo awal tahun 39.910.891.015 27.167.835.875 21.360.980.223
Beban tahun berjalan (Catatan 27) 8.930.858.763 6.678.241.008 5.419.496.461
Pengukuran kembali program imbalan
pasti (7.483.656.084 ) 6.740.059.468 670.072.404
Pembayaran manfaat (483.363.973 ) (675.245.336 ) (282.713.213)
Iuran Perusahaan (1.400.000.000 ) - -
Saldo akhir tahun 39.474.729.721 39.910.891.015 27.167.835.875

Perubahan nilai kini kewajiban imbalan manfaat pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Saldo awal tahun 39.910.891.015 27.167.835.875 21.360.980.223
Biaya jasa kini 6.269.083.047 4.457.771.837 3.908.765.770
Biaya bunga 2.687.325.716 2.024.670.945 1.510.730.691
Biaya pesangon - 195.798.226 -
Pembayaran manfaat (483.363.973 ) (675.245.336 ) (282.713.213)
Pengukuran kembali liabilitas imbalan
pasti neto:
Kerugian (keuntungan) aktuarial yang
timbul dari perubahan asumsi
keuangan (6.203.532.893 ) 6.751.038.761 833.735.552
Kerugian aktuarial yang timbul dari
penyesuaian pengalaman (1.306.604.685 ) (10.979.293 ) (163.663.148 )
Saldo akhir tahun 40.873.798.227 39.910.891.015 27.167.835.875

49
187
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)

Perubahan nilai wajar aset program selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Saldo awal tahun - - -
Iuran Perusahaan 1.400.000.000 - -
Hasil yang diharapkan dari aset program 25.550.000 - -
Pengukuran kembali aset program (26.481.494 ) - -
Saldo akhir tahun 1.399.068.506 - -

Perusahaan merencanakan pembayaran iuran untuk tahun selanjutnya tidak berbeda secara material
dibandingkan dengan pembayaran aktual tahun sebelumnya.

Kerugian aktuarial kumulatif yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Saldo awal tahun 8.962.510.911 2.222.451.443 1.552.379.039
Kerugian (keuntungan) aktuarial
tahun berjalan (7.483.656.084 ) 6.740.059.468 670.072.404
Saldo akhir tahun (Catatan 24) 1.478.854.827 8.962.510.911 2.222.451.443

Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal-
tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
2018 2017 2016
Usia pensiun 56 Tahun 56 Tahun 56 Tahun
Tingkat diskonto per tahun 8,40% 7,30% 8,75%
Tingkat kenaikan gaji 10% 10% 10%
Tingkat mortalita TMI 2011 TMI 2011 TMI 2011
Tingkat cacat 5% TMI 2011 5% TMI 2011 5% TMI 2011

Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti karyawan adalah 14,94 tahun.

Rincian dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program, defisit program dan
penyesuaian pengalaman pada liabilitas program dan aset program untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2018 dan empat tahun sebelumnya (dalam ribuan Rupiah) adalah sebagai
berikut:

2018 2017 2016 2015 2014


Nilai kini kewajiban imbalan pasti 40.873.798 39.910.891 27.167.836 21.360.981 18.770.790
Nilai wajar aset program (1.399.068 ) - - - -
Defisit program 39.474.730 39.910.891 27.167.836 21.360.981 18.770.790

Penyesuaian pengalaman pada


liabilitas program (1.306.604 ) (10.979 ) (163.663 ) (296.380 ) 144.502
Penyesuaian pengalaman pada
aset program 26.481 - - - -

50
188
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)

Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Kurang dari satu tahun 6.200.645.609 5.701.413.558 -
Antara satu dan dua tahun 96.202.250 - 4.348.011.053
Antara dua dan lima tahun 2.344.099.383 1.605.438.404 3.996.361.807
Lebih dari lima tahun 32.232.850.985 32.604.029.054 18.823.463.015
Jumlah 40.873.798.227 39.910.881.016 27.167.835.875

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar,
dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap nilai kini kewajiban manfaat pasti pada tanggal-tanggal
31 Desember 2018, 2017 dan 2016:

2018 2017 2016


Kenaikan 1% (4.569.375.076 ) (4.865.173.786) (3.097.587.588)
Penurunan 1% 5.580.219.554 6.543.136.765 3.798.560.280

Manajemen telah mereviu asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut sudah
memadai. Manajemen berkeyakinan bahwa liabilitas imbalan pasca kerja tersebut telah memadai untuk
memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan sesuai dengan yang disyaratkan oleh Undang-
Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.

21. MODAL SAHAM

Susunan pemegang saham Perusahaan dan kepemilikan saham pada tanggal-tanggal 31 Desember
- 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Kepemilikan Jumlah

PT Satyamitra Investindo Pratama 1.138.500 99% 113.850.000.000


PT Kawan Inti Cemerlang 11.500 1% 1.150.000.000

Jumlah 1.150.000 100% 115.000.000.000

51
189
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21. MODAL SAHAM (lanjutan)

Berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan tanggal 28 November 2016, yang
dinyatakan dalam Akta Notaris Sri Buena Brahmana, SH, MKn, No. 122 tanggal 29 November 2016,
para pemegang saham Perusahaan memutuskan dan menyetujui hal-hal sebagai berikut:
a. Pengalihan saham milik Ang Kinardo sebanyak 6.000 saham masing-masing kepada:
- PT Satyamitra Investindo Pratama sebanyak 5.850 saham
- PT Kawan Inti Cemerlang sebanyak 150 saham
b. Pengalihan saham milik Conny Budiman sebanyak 6.000 saham masing-masing kepada:.
- PT Satyamitra Investindo Pratama sebanyak 5.850 saham
PT Kawan Inti Cemerlang sebanyak 150 saham
c. Pengalihan saham milik Jotje Wantah sebanyak 5.250 saham kepada PT Satyamitra Investindo
Pratama.
d. Pengalihan saham milik PT Rindonata Mandiri sebanyak 5.250 saham kepada PT Satyamitra
Investindo Pratama.
e. Pengalihan saham milik Kihary Angdias sebanyak 4.500 saham kepada PT Satyamitra Investindo
Pratama.
f. Pengalihan saham milik Yunardi Angdias sebanyak 3.000 saham kepada PT Satyamitra Investindo
Pratama.
g. Perubahan nilai nominal per saham yaitu dari sebesar Rp 500.000 menjadi Rp 100.000 per saham.
h. Peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 42.500.000.000 atau 425.000 saham menjadi
Rp 400.000.000.000 atau 4.000.000 saham.
i. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dari Rp 15.000.000.000 atau
150.000 saham menjadi Rp 115.000.000.000 atau 1.150.000 saham.
j. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan sebesar Rp 100.000.000.000 atau
1.000.000 saham yang diambil bagian masing-masing oleh:
- PT Satyamitra Investindo Pratama sebanyak 990.000 saham
- PT Kawan Inti Cemerlang sebanyak 10.000 saham
k. Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.

Perubahan anggaran dasar Perusahaan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-0025211.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016
dan telah dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia berdasarkan Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dan
Data Perusahaan No. AHU-AH.01.03-0112324 dan No. AHU-AH.01.03-0112325 masing-masing
tertanggal 27 Desember 2016.

Jual beli saham antara Ang Kinardo, Conny Budiman, Jotje Wantah, PT Rindonata Mandiri, Kihary
Angdias dan Yunardi Angdias dengan PT Satyamitra Investindo Pratama telah dinyatakan masing-
masing dalam Perjanjian Jual Beli Saham yang seluruhnya tertanggal 29 November 2016.

Jual beli saham antara Ang Kinardo dan Conny Budiman dengan PT Kawan Inti Cemerlang telah
dinyatakan masing-masing dalam Perjanjian Jual Beli Saham yang keduanya tertanggal 29 November
2016.

52
190
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. SETORAN MODAL LAINNYA

Berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan tanggal 27 Desember 2018,


yang dinyatakan dalam Akta Notaris Sri Buena Brahmana, SH, MKn, No. 171 pada tanggal yang
sama, para pemegang saham Perusahaan memutuskan dan menyetujui peningkatan modal
ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dari Rp 115.000.000.000 atau 1.150.000 saham menjadi
Rp 150.000.000.000 atau 1.500.000 saham. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh
Perusahaan sebesar Rp 35.000.000.000 atau 350.000 tersebut dilakukan melalui:
a. Setoran tunai sebesar Rp 12.120.000.000 yang diambil bagian oleh:
- PT Satyamitra Investindo Pratama sebesar Rp 12.000.000.000 atau 120.000 saham
- PT Kawan Inti Cemerlang sebesar Rp 120.000.000 atau 1.200 saham
b. Kapitalisasi saldo laba sebesar Rp 22.880.000.000 yang diambil bagian oleh:
- PT Satyamitra Investindo Pratama sebesar Rp 22.651.200.000 atau 226.512 saham
- PT Kawan Inti Cemerlang sebesar Rp 228.800.000 atau 2.288 saham

Pada tanggal 31 Desember 2018, peningkatan modal disetor tersebut di atas sejumlah
Rp 35.000.000.000 disajikan pada akun “Setoran Modal Lainnya” sehubungan dengan belum diterima,
dilaporkan dan dicatatnya perubahan anggaran dasar tersebut dalam Sistem Administrasi Badan
Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Selanjutnya, peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan tersebut telah diterima
dan dilaporkan serta dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia berdasarkan Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar
No. AHU-AH.01.03-0051123 tanggal 25 Januari 2019. Sejak tanggal tersebut setoran modal lainnya
telah disajikan sebagai modal saham Perusahaan.

23. DIVIDEN KAS

Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan tanggal 28 November 2016, para pemegang
saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp 25.000.000.000 atau
Rp 833.333 per saham. Dividen ini telah dibayarkan secara penuh pada bulan Desember 2016.

24. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Rincian penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Surplus revaluasi aset tetap (Catatan 10) 237.003.980.202 155.924.068.497 155.924.068.497
Pengukuran kembali program manfaat
pasti (Catatan 20) (1.478.854.827 ) (8.962.510.911) (2.222.451.443)
Pajak penghasilan terkait 369.713.706 2.240.627.727 555.612.860
Jumlah 235.894.839.081 149.202.185.313 154.257.229.914

53
191
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (lanjutan)

Mutasi penghasilan komprehensif lain selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Saldo awal tahun 149.202.185.313 154.257.229.914 (1.164.284.180 )
Penambahan 86.692.653.768 (5.055.044.601 ) 155.421.514.094
Saldo akhir tahun 235.894.839.081 149.202.185.313 154.257.229.914

25. PENJUALAN

Rincian penjualan adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan jenis produk

2018 2017 2016


Carton box 1.195.379.268.560 1.079.308.571.955 869.153.545.350
Offset 432.940.219.003 478.811.762.736 485.331.869.296
Pre-print 393.146.720.795 69.354.449.596 -
Rigid box 157.231.742.429 39.104.180.751 -
Jumlah 2.178.697.950.787 1.666.578.965.038 1.354.485.414.646

b. Berdasarkan pelanggan

2018 2017 2016


Pihak ketiga 2.105.609.689.759 1.605.784.492.306 1.315.994.409.205
Pihak berelasi (Catatan 31) 73.088.261.028 60.794.472.732 38.491.005.441
Jumlah 2.178.697.950.787 1.666.578.965.038 1.354.485.414.646

Rincian penjualan kepada pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 31.

Rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan neto untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
2018 2017 2016
PT Unilever Indonesia Tbk 307.994.852.157 258.976.893.059 243.439.535.151

54
192
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Pemakaian bahan baku:
Persediaan awal tahun 182.358.455.384 122.375.845.131 120.769.539.901
Pembelian (Catatan 31) 1.256.299.313.713 1.021.342.399.689 793.846.549.865
Persediaan akhir tahun (189.169.674.001) (182.358.455.384) (122.375.845.131)
Jumlah pemakaian bahan baku
(Catatan 7) 1.249.488.095.096 961.359.789.436 792.240.244.635
Tenaga kerja langsung 114.885.737.043 75.316.654.147 53.394.583.634
Beban pabrikasi:
Bahan pembantu dan suku cadang 192.470.486.164 69.816.054.045 64.229.573.363
Penyusutan aset tetap
(Catatan 10) 80.864.294.009 74.835.289.490 61.870.428.154
Tenaga kerja tidak langsung 62.610.412.039 49.335.317.771 40.280.360.496
Listrik, air dan gas 20.846.799.312 16.537.433.240 13.713.631.742
Perbaikan dan pemeliharaan 18.509.007.346 16.590.793.089 11.504.088.720
Perlengkapan pabrik 14.767.974.097 14.630.149.879 9.997.658.217
Asuransi 6.146.005.904 4.694.205.629 4.105.392.503
Klise 5.965.104.381 5.283.330.799 4.562.876.962
Lain-lain 35.744.570.446 28.311.710.619 23.368.699.343
Jumlah beban pabrikasi 437.924.653.698 280.034.284.561 169.403.136.137
Jumlah beban produksi 1.802.298.485.837 1.316.710.728.144 1.079.267.537.769
Persediaan barang dalam proses
Awal tahun 2.806.681.291 2.170.669.851 2.983.492.743
Akhir tahun (3.041.395.243 ) (2.806.681.291 ) (2.170.669.851 )
Beban pokok produksi 1.802.063.771.885 1.316.074.716.704 1.080.080.360.661
Persediaan barang jadi
Awal tahun 60.163.851.768 41.058.963.177 40.146.173.449
Akhir tahun (69.947.508.623 ) (60.163.851.768 ) (41.058.963.177 )
Beban pokok penjualan 1.792.280.115.030 1.296.969.828.113 1.079.167.570.933

Rincian pembelian dari pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 31.

Pembelian kepada pemasok yang nilainya melebihi 10% dari jumlah pembelian untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


PT Fajar Surya Wisesa Tbk 613.250.974.210 459.137.932.001 380.743.347.027
PT Cakrawala Mega Indah 282.220.931.084 219.801.336.783 -
Paperpak Global Co. Ltd. - - 122.896.911.786
Jumlah 895.471.905.294 678.939.268.784 503.640.258.813

55
193
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. BEBAN USAHA

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Beban penjualan
Komisi penjualan (Catatan 34) 161.325.361.409 192.502.518.944 101.801.615.689
Pengangkutan 20.873.747.510 6.419.020.699 3.391.397.563
Gaji dan tunjangan karyawan 10.044.938.552 7.528.206.742 6.158.488.069

Jumlah beban penjualan 192.244.047.471 206.449.746.385 111.351.501.321

Beban umum dan administrasi


Gaji dan tunjangan karyawan 23.438.189.954 17.565.815.732 14.369.805.493
Imbalan pasca kerja (Catatan 20) 8.930.858.763 6.678.241.008 5.419.496.461
Jasa profesional 6.539.762.587 4.884.603.338 4.243.875.185
Penyusutan aset tetap (Catatan 10) 5.411.150.789 3.600.867.349 3.705.754.242
Penyisihan kerugian penurunan
nilai piutang usaha (Catatan 5) 3.543.855.702 - -
Alat tulis kantor dan materai 2.498.825.845 1.771.339.081 1.289.417.215
Telepon dan listrik 1.982.337.203 1.842.076.804 1.661.499.496
Jamuan 1.530.649.200 1.450.958.731 794.754.899
Perijinan 1.523.906.466 1.586.575.641 2.074.328.999
Perjalanan dinas 1.438.877.913 1.327.097.511 1.158.713.056
Perbaikan dan pemeliharaan 1.398.214.174 3.126.914.494 1.022.077.734
Keperluan kantor 1.116.643.822 1.104.817.151 821.380.179
Pendidikan dan pelatihan 337.302.273 289.545.969 40.360.000
Asuransi 311.320.494 242.964.821 196.668.391
Penyisihan kerugian penurunan nilai
persediaan (Catatan 7) 264.238.043 - -
Sewa 153.408.612 199.678.200 156.333.022
Pemulihan kerugian penurunan
nilai piutang usaha (Catatan 5) - (608.074.217 ) (420.902.951)
Lain-lain 1.726.065.081 857.693.931 692.986.246

Jumlah beban umum dan administrasi 62.145.606.921 45.921.115.544 37.226.547.667

Jumlah 254.389.654.391 252.370.861.929 148.578.048.988

28. PENDAPATAN OPERASI LAIN

Rincian pendapatan operasi lain adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Pendapatan klaim 12.037.560.514 8.688.843.456 6.858.404.792
Laba penjualan aset tetap (Catatan 10) 868.752.040 441.784.530 -
Lain-lain 9.799.262 - -
Jumlah 12.916.111.816 9.130.627.986 6.858.404.792

56
194
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. BIAYA KEUANGAN

Rincian biaya keuangan adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Beban bunga
Utang bank 71.274.788.074 58.752.883.532 52.851.895.403
Wesel bayar jangka menengah 9.000.000.000 8.250.000.000 -
Sewa pembiayaan 1.398.780.212 596.631.917 -
Pembiayaan konsumen 994.936.773 676.042.647 597.464.245
Beban administrasi bank 1.418.140.241 2.148.946.826 2.082.182.040
Jumlah 84.086.645.300 70.424.504.922 55.531.541.688

30. LABA PER SAHAM DASAR


Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Laba tahun berjalan untuk
perhitungan laba per saham dasar 44.742.938.303 33.178.203.668 64.207.894.486
Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk
perhitungan laba per saham dasar 1.150.000 1.150.000 233.333
Laba per saham dasar 38.907 28.851 275.117

Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa
yang dilutif.

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan bukan usaha
dengan pihak-pihak berelasi, yang terafiliasi dengan Perusahaan melalui kepemilikan langsung dan
tak langsung, dan/atau di bawah kendali pihak yang sama, dan/atau melalui manajemen kunci yang
sama, pada tingkat harga dan persyaratan yang disetujui kedua belah pihak.

Saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Piutang usaha (Catatan 5)
PT Purbayasa Putra Perkasa 46.805.059.643 35.958.766.412 18.773.649.237
Persentase terhadap jumlah aset 2,72% 2,38% 1,64%

57
195
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)

2018 2017 2016


Utang usaha (Catatan 13)
PT Purbayasa Putra Perkasa 4.882.334.629 - 1.136.754.273
PT Satyamitra Label Jaya Pratama - 453.316.480 173.666.262
Jumlah 4.882.334.629 453.316.480 1.310.420.535

Persentase terhadap jumlah liabilitas 0,41% 0,04% 0,17%

Penjualan (Catatan 25)


PT Purbayasa Putra Perkasa 73.088.261.028 60.794.472.732 38.491.005.441

Persentase terhadap jumlah


penjualan 3,35% 3,65% 2,84%

Pembelian (Catatan 26)


PT Purbayasa Putra Perkasa 33.027.122.068 20.233.359.337 16.443.546.200
PT Satyamitra Label Jaya Pratama - 1.063.017.025 780.907.350
Jumlah 33.027.122.068 21.296.376.362 17.224.453.550

Persentase terhadap jumlah


pembelian 2,63% 2,09% 2,17%

Kompensasi kepada Dewan Komisaris


dan Direksi
Imbalan kerja jangka pendek
Dewan Komisaris - - -
Direksi 5.260.444.311 2.788.929.080 2.577.191.087
Imbalan pasca kerja
Dewan Komisaris - - -
Direksi - - -
Jumlah 5.260.444.311 2.788.929.080 2.577.191.087
Persentase terhadap jumlah beban
gaji dan tunjangan karyawan 15,71% 11,11% 12,55%

Tidak terdapat kompensasi imbalan kerja jangka pendek dan imbalan pasca kerja kepada Dewan
Komisaris Perusahaan.

Tidak terdapat kompensasi dalam bentuk imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan
kontrak kerja dan pembayaran berbasis saham kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.

Seluruh saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dalam mata uang Rupiah.

Seluruh saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.

58
196
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Pihak-pihak Berelasi Sifat Hubungan Berelasi Jenis Transaksi
PT Purbayasa Putra Perkasa Di bawah kendali yang sama Penjualan dan pembelian
PT Satyamitra Label Jaya Pertama Di bawah kendali yang sama Pembelian
(berelasi sampai dengan
tahun 2017)
Dewan Komisaris dan Direksi Manajemen kunci Imbalan kerja jangka pendek

32. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
M
Mata 2018 2017 2016
Uang Ekuivalen Ekuivalen Ekuivalen
Asing Jumlah Rupiah Jumlah Rupiah Jumlah Rupiah

Aset
Kas dan bank USD 788.925 11.424.417.133 408.712 5.537.236.109 159.069 2.137.251.800
Piutang usaha USD 9.601.838 139.044.214.678 8.011.982 108.546.334.535 2.188.428 29.403.721.574
Jumlah Aset 150.468.631.811 114.083.570.644 31.540.973.374

Liabilitas
Utang bank USD 1.576.065 22.822.995.683 - - 218.076 2.930.071.420
EUR - - 434.900 7.033.907.338 - -
CHF - - 119.756 1.657.679.886 - -
Utang usaha USD 671 9.714.859 826.038 11.191.158.683 684.130 9.191.966.490
JPY - - 1.808.570 217.426.300 19.228.169 2.218.930.688
EUR - - 29.705 480.432.443 43.714 619.062.075
CNY - - 271.740 563.426.287 - -
Utang lain-lain USD 767.526 11.114.549.654 2.728.566 36.966.617.494 563.243 7.567.726.823
EUR 105.828 1.752.488.866 478.246 7.734.967.487 - -
CNY 29.175 61.557.791 763.129 1.582.272.504 1.322.195 2.560.906.435
CHF - - 119.756 1.657.679.886 249.912 3.293.284.975
Jumlah Liabilitas 35.761.306.853 69.085.568.308 28.381.948.906
Jumlah Aset - Neto 114.707.324.958 44.998.002.336 3.159.024.468

Pada tanggal 12 April 2019, kurs tengah adalah sebesar Rp 14.153 untuk setiap 1 USD, Rp 15.977
untuk setiap 1 EUR, dan Rp 2.105 untuk setiap 1 CNY yang dihitung berdasarkan kurs rata-rata jual
dan beli untuk uang kertas asing dan/atau transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Jika aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2018 dijabarkan ke dalam
mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 12 April 2019 tersebut, maka
proforma laba selisih kurs dan jumlah laba komprehensif tahun berjalan akan menurun sebesar
Rp 2.577.485.086.

59
197
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. INFORMASI SEGMEN

Informasi segmen di bawah ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen
untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen usaha dan di dalam mengalokasikan sumber daya. Tidak
terdapat segmen geografis karena saat ini mayoritas kegiatan bisnis Perusahaan berada di satu
wilayah yaitu di wilayah Indonesia.

Segmen operasi signifikan yang diidentifikasi adalah untuk penjualan carton box, offset, pre-print dan
rigid box yang merupakan sumber utama pendapatan Perusahaan.
2018
Carton Box Offset Pre-Print Rigid Box Jumlah
Penjualan 1.195.379.268.560 432.940.219.003 393.146.720.795 157.231.742.429 2.178.697.950.787

Hasil segmen 221.435.657.906 72.639.136.733 65.962.544.376 26.380.496.742 386.417.835.757


Beban dan pendapatan yang
tidak dapat dialokasikan:
Beban usaha (254.389.654.391 )
Laba selisih kurs - neto 5.658.341.314
Beban operasi lain (3.346.525.394 )
Pendapatan operasi lain 12.916.111.816
Laba usaha 147.256.109.102
Pendapatan keuangan 9.441.932
Biaya keuangan (84.086.645.300 )
Pajak penghasilan (18.435.967.431)
Laba tahun berjalan 44.742.938.303
Penghasilan komprehensif
lain - neto 86.692.653.768
Jumlah laba komprehensif
tahun berjalan 131.435.592.071

ASET
Aset segmen 562.510.232.886 227.873.320.668 195.780.084.245 124.668.659.389 1.110.832.297.189
Aset yang tidak dapat
dialokasikan 609.691.395.110

Jumlah Aset 1.720.523.692.299

LIABILITAS

Liabilitas segmen 152.831.486.482 115.054.767.489 65.346.093.598 247.809.275 333.480.156.843

Liabilitas yang tidak dapat


dialokasikan 859.667.542.188

Jumlah Liabilitas 1.193.147.699.031

60
198
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

2017
Carton Box Offset Pre-Print Rigid Box Jumlah
Penjualan 1.079.308.571.955 478.811.762.736 69.354.449.596 39.104.180.751 1.666.578.965.038

Hasil segmen 239.365.981.525 106.189.509.220 15.381.232.330 8.672.413.850 369.609.136.925


Beban dan pendapatan yang
tidak dapat dialokasikan:
Beban usaha (252.370.861.929 )
Rugi selisih kurs - neto (2.172.542.746 )
Beban operasi lain (6.513.760.020 )
Pendapatan operasi lain 9.130.627.986
Laba usaha 117.682.600.216
Pendapatan keuangan 8.250.676
Biaya keuangan (70.424.504.922 )
Pajak penghasilan (14.088.142.302)
Laba tahun berjalan 33.178.203.668

Penghasilan komprehensif
lain - neto (5.055.044.601)

Jumlah laba komprehensif


tahun berjalan 28.123.159.067

ASET

Aset segmen 479.192.568.274 234.516.601.762 174.561.700.982 101.185.516.133 989.456.387.151


Aset yang tidak dapat
dialokasikan 524.377.495.561

Jumlah Aset 1.513.833.882.712


LIABILITAS

Liabilitas segmen 170.863.251.125 97.036.163.075 8.318.406.425 4.690.174.463 280.907.995.088

Liabilitas yang tidak dapat


dialokasikan 849.105.486.427

Jumlah Liabilitas 1.130.013.481.515

61
199
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

2016
Carton Box Offset Pre-Print Rigid Box Jumlah
Penjualan 869.153.545.350 485.331.869.296 - - 1.354.485.414.646

Hasil segmen 176.667.446.820 98.650.396.893 - - 275.317.843.713


Beban dan pendapatan yang
tidak dapat dialokasikan:
Beban usaha (148.578.048.988 )
Laba selisih kurs - neto 8.197.591.521
Pendapatan operasi lain 6.858.404.792
Laba usaha 141.795.791.038
Pendapatan keuangan 4.817.176
Biaya keuangan (55.531.541.688 )
Pajak penghasilan (22.061.172.040)
Laba tahun berjalan 64.207.894.486

Penghasilan komprehensif
lain - neto 155.421.514.194
Jumlah laba komprehensif
tahun berjalan 219.629.408.680

ASET

Aset segmen 409.432.418.092 276.404.016.742 - - 685.836.434.834


Aset yang tidak dapat
dialokasikan 455.472.995.463

Jumlah Aset 1.141.309.430.297


LIABILITAS

Liabilitas segmen 84.517.127.314 35.117.332.881 - - 119.634.460.195

Liabilitas yang tidak dapat


dialokasikan 665.977.727.972

Jumlah Liabilitas 785.612.188.167

62
200
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34. PERJANJIAN PENTING

Perjanjian Pemasaran
Perusahaan menandatangani beberapa Perjanjian Pemasaran dengan pihak ketiga untuk mendukung
Perusahaan dalam memperoleh pesanan yang kontinyu dari pelanggan tertentu. Sehubungan dengan
jasa pemasaran yang diberikan, Perusahaan setuju untuk membayar komisi penjualan sesuai
kesepakatan dalam perjanjian. Perjanjian-perjanjian ini berlaku untuk periode antara 2 (dua) sampai
5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Jumlah beban
komisi penjualan yang dibebankan atas jasa pemasaran untuk tahun yang berakhir pada tanggal-
tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp 161.325.361.409,
Rp 192.502.518.944 dan Rp 101.801.615.689 dan disajikan sebagai “Beban Komisi Penjualan” pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (Catatan 27). Saldo utang komisi penjualan pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp 10.467.166.291,
Rp 21.761.419.082 dan Rp Nihil dan disajikan sebagai bagian dari “Utang Lain-lain” pada laporan
posisi keuangan (Catatan 14).

Perjanjian Sewa

Pada tanggal 12 November 2018, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dan
bangunan untuk digunakan sebagai gudang, yang terletak di Delta Silicon 3 Industrial Park, Cikarang,
Bekasi dengan pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah sejak tanggal 1 April 2019 sampai dengan
31 Maret 2021. Perusahaan diwajibkan untuk membayar sewa sebesar Rp 3.360.000.000 untuk
periode sewa tersebut (Catatan 8).

Perjanjian Jual Beli dengan Pelanggan dan Pemasok

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli dengan pelanggan dan
pemasok tertentu dimana Perusahaan menyetujui untuk melakukan penjualan produk kepada
pelanggan dan pembelian bahan baku dari pemasok selama periode tertentu dengan syarat dan
ketentuan yang disepakati dalam perjanjian tersebut.

35. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan disajikan dalam jumlah di mana instrumen tersebut dapat
dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (willing parties) dan memiliki
pengetahuan, dalam suatu transaksi yang wajar dan bukanlah dalam penjualan akibat kesulitan
keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap
kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan:
Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek
Instrumen keuangan di atas jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset dan liabilitas
keuangan mendekati estimasi nilai wajarnya.

Aset keuangan tidak lancar lainnya

Nilai wajar dari setoran jaminan diasumsikan sama dengan nilai terutangnya karena instrumen
keuangan tersebut tidak mempunyai persyaratan pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan
untuk dikembalikan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah periode pelaporan.

63
201
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap
kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan: (lanjutan)

Liabilitas keuangan jangka panjang


- Nilai wajar dari utang bank jangka panjang mendekati nilai wajarnya disebabkan oleh penggunaan
suku bunga mengambang, dimana tingkat suku bunga tersebut selalu disesuaikan dengan pasar.
- Nilai wajar utang sewa pembiayaan, utang pembiayaan konsumen dan wesel bayar jangka
menengah diperkirakan dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat suku
bunga saat ini bagi pinjaman, yang mempersyaratkan risiko kredit dan sisa masa jatuh tempo yang
serupa.

Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas
keuangan Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016:

2018 2017 2016


Aset Keuangan
Aset keuangan lancar
Kas dan bank 11.963.915.242 6.042.506.259 2.472.153.912
Piutang usaha 543.978.327.383 459.936.934.488 307.507.940.375
Piutang lain-lain 1.554.032.284 699.604.974 772.000.887
Jumlah aset keuangan lancar 557.496.274.909 466.679.045.721 310.752.095.174
Aset keuangan tidak lancar
Setoran jaminan 746.153.491 549.075.000 232.400.000
Jumlah aset keuangan 558.242.428.400 467.228.120.721 310.984.495.174

Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan jangka pendek
Utang bank jangka pendek 491.297.090.417 421.116.305.344 400.341.723.596
Utang usaha 307.439.429.188 248.775.010.744 165.833.617.797
Utang lain-lain 34.856.041.184 74.271.880.937 20.741.222.395
Beban akrual 5.561.633.146 1.014.044.430 181.204.083
Utang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun:
Utang bank jangka panjang 81.659.421.821 75.182.243.251 50.890.755.489
Utang sewa pembiayaan 4.619.690.310 2.871.557.917 -
Utang pembiayaan konsumen 2.800.252.716 3.727.416.958 3.205.644.046
Wesel bayar jangka menengah 9.254.228 8.211.578 -
Jumlah liabilitas keuangan jangka pendek 928.242.813.010 826.966.671.159 641.194.167.406
Liabilitas keuangan jangka panjang
Utang jangka panjang setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu
tahun:
Utang bank jangka panjang 134.583.432.846 174.028.833.176 100.785.612.249
Utang pembiayaan konsumen 9.470.894.261 8.881.291.104 -
Utang sewa pembiayaan 1.553.001.042 3.445.916.572 4.141.485.096
Wesel bayar jangka menengah 74.980.669.260 74.973.500.332 -
Jumlah liabilitas keuangan jangka panjang 220.587.997.409 261.329.541.184 104.927.097.345
Jumlah liabilitas keuangan 1.148.830.810.419 1.088.296.212.343 746.121.264.751

64
202
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Manajemen Risiko

Liabilitas keuangan utama Perusahaan meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-
lain, beban akrual dan utang jangka panjang. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk
mengumpulkan dana untuk operasi Perusahaan. Perusahaan juga mempunyai berbagai aset
keuangan seperti kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain dan setoran jaminan yang dihasilkan
langsung dari kegiatan usahanya.

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa
sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi, pengembangan bisnis serta untuk
mengelola risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan yaitu risiko kredit, risiko nilai
tukar mata uang asing dan risiko likuiditas. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan
untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.

a. Risiko kredit

Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak terhadap suatu instrumen keuangan gagal
memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.

Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan terutama berasal dari kredit yang diberikan kepada
pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini, Perusahaan menerapkan kebijakan untuk memastikan
penjualan produk hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti
mempunyai sejarah kredit yang baik. Perusahaan menetapkan kebijakan bahwa semua
pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang
yang tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat
piutang sebagaimana diungkapkan pada Catatan 5.

Perusahaan juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank. Untuk
mengatasi risiko ini, Perusahaan memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-
bank yang mempunyai reputasi yang baik dan memiliki peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimal
eksposur terhadap risiko ini adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan sebagaimana
diungkapkan pada Catatan 4.

Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit
pada tingkat yang minimal. Tabel berikut menunjukkan eksposur maksimum risiko kredit yang
disajikan sejumlah nilai buku aset keuangan.
2018 2017 2016
Kas di bank 11.472.830.214 5.538.887.127 2.217.554.679
Piutang usaha 543.978.327.383 459.936.934.488 307.507.940.375
Piutang lain-lain 1.554.032.284 699.604.974 772.000.887
Setoran jaminan 746.153.491 549.075.000 232.400.000
Jumlah 557.751.343.372 466.724.501.589 310.729.895.941

65
203
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


Manajemen Risiko (lanjutan)
a. Risiko kredit (lanjutan)
Tabel di bawah ini menunjukkan analisa umur aset keuangan Perusahaan pada tanggal-tanggal
31 Desember 2018, 2017 dan 2016:
2018
Telah Jatuh Telah Jatuh
Lancar dan Tempo Namun Tempo dan/atau
Tidak Mengalami Tidak Mengalami Mengalami
Penurunan Nilai Penurunan Nilai Penurunan Nilai Jumlah
Kas di bank 11.472.830.214 - - 11.472.830.214
Piutang usaha 374.017.603.375 169.960.724.008 4.136.731.244 548.115.058.627
Piutang lain-lain 1.554.032.284 - - 1.554.032.284
Setoran jaminan 746.153.491 - - 746.153.491

Jumlah 387.790.619.364 169.960.724.008 4.136.731.244 561.888.074.616


Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai - - (4.136.731.244) (4.136.731.244)
Neto 387.790.619.364 169.960.724.008 - 557.751.343.372

2017
Telah Jatuh Telah Jatuh
Lancar dan Tempo Namun Tempo dan/atau
Tidak Mengalami Tidak Mengalami Mengalami
Penurunan Nilai Penurunan Nilai Penurunan Nilai Jumlah
Kas di bank 5.538.887.127 - - 5.538.887.127
Piutang usaha 163.609.756.941 296.327.177.547 592.875.542 460.529.810.030
Piutang lain-lain 699.604.974 - - 699.604.974
Setoran jaminan 549.075.000 - - 549.075.000

Jumlah 170.397.324.042 296.327.177.547 592.875.542 467.317.377.131


Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai - - (592.875.542) (592.875.542)
Neto 170.397.324.042 296.327.177.547 - 466.724.501.589

2016
Telah Jatuh Telah Jatuh
Lancar dan Tempo Namun Tempo dan/atau
Tidak Mengalami Tidak Mengalami Mengalami
Penurunan Nilai Penurunan Nilai Penurunan Nilai Jumlah
Kas di bank 2.217.554.679 - - 2.217.554.679
Piutang usaha 118.684.528.028 188.823.412.347 1.200.949.759 308.708.890.134
Piutang lain-lain 772.000.887 - - 772.000.887
Setoran jaminan 232.400.000 - - 232.400.000
Jumlah 121.906.483.594 188.823.412.347 1.200.949.759 311.930.845.700
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai - - (1.200.949.759) (1.200.949.759)
Neto 121.906.483.594 188.823.412.347 - 310.729.895.941

66
204
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Manajemen Risiko (lanjutan)

b. Risiko tingkat suku bunga


Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu
instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Eksposur
Perusahaan terhadap risiko perubahan tingkat suku bunga pasar terutama terkait dengan utang
bank jangka pendek dan jangka panjang, utang sewa pembiayaan, utang pembiayaan konsumen
dan wesel bayar jangka menengah. Fluktuasi tingkat suku bunga mempengaruhi biaya atas
pinjaman baru dan bunga atas saldo utang Perusahaan yang dikenakan tingkat suku bunga
mengambang.

Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai formal atas risiko tingkat suku
bunga. Untuk pinjaman bank, Perusahaan berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunga dengan
cara mendapatkan struktur pinjaman dengan tingkat suku bunga kompetitif. Untuk utang sewa
pembiayaan dan pembiayaan konsumen, Perusahaan mengelola risiko tingkat suku bunga
dengan mengalihkannya kepada para pelanggan. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap
dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.

Analisis Sensitivitas

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, jika tingkat suku bunga turun/naik
sebanyak 1% dengan semua variabel konstan, laba sebelum beban pajak penghasilan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 akan lebih
tinggi/rendah masing-masing sebesar Rp 2.982.037.863, Rp 3.375.800.838 dan
Rp 1.568.059.422.

c. Risiko nilai tukar mata uang asing

Risiko nilai tukar mata uang asing merupakan risiko fluktuasi nilai wajar dari arus kas masa depan
yang berasal dari instrumen keuangan akibat perubahan nilai tukar mata uang asing.

Perusahaan mengelola risiko nilai tukar mata uang asing dengan melakukan pengawasan
terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing secara terus menerus sehingga dapat melakukan
tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko nilai tukar mata uang asing.

Jumlah aset dan liabilitas moneter Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal-tanggal
31 Desember 2018, 2017 dan 2016 disajikan pada Catatan 32.

Berikut ini adalah analisis sensitivitas efek 1% perubahan kurs mata uang asing terhadap laba
tahun berjalan dengan semua variabel lain dianggap tetap:

2018 2017 2016


Kenaikan 1% 1.147.073.250 449.980.023 31.590.245
Penurunan 1% (1.147.073.250 ) (449.980.023 ) (31.590.245)

67
205
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


Manajemen Risiko (lanjutan)
d. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh
tempo. Perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat membiayai pengeluaran modalnya
dan membayar kewajiban yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan ketersediaan
pendanaan.
Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan
kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan
pembayaran kewajiban yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan
liabilitas jangka pendek yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
Tabel di bawah ini merupakan profil masa jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016:
2018
Jatuh tempo
Lebih dari Lebih dari
1 tahun sampai 3 tahun sampai Lebih dari
Jumlah Dalam 1 tahun dengan 3 tahun dengan 5 tahun 5 tahun
Utang bank jangka pendek 491.297.090.417 491.297.090.417 - - -
Utang usaha - pihak ketiga 307.439.429.188 307.439.429.188 - - -
Utang lain-lain - pihak ketiga 34.856.041.184 34.856.041.184 - - -
Beban akrual 5.561.633.146 5.561.633.146 - - -
Utang bank jangka panjang 216.242.854.667 81.659.421.801 74.416.875.464 50.883.245.926 9.283.311.476
Utang sewa pembiayaan 14.090.584.571 4.619.690.310 8.411.910.720 1.058.983.541 -
Utang pembiayaan konsumen 4.353.253.758 2.800.252.716 1.365.105.000 187.896.042 -
Wesel bayar jangka menengah 74.989.923.488 9.254.228 74.980.669.260 - -
Jumlah liabilitas keuangan 1.148.830.810.419 928.242.812.990 159.174.560.444 52.130.125.509 9.283.311.476

2017
Jatuh tempo
Lebih dari Lebih dari
1 tahun sampai 3 tahun sampai Lebih dari
Jumlah Dalam 1 tahun dengan 3 tahun dengan 5 tahun 5 tahun
Utang bank jangka pendek 421.116.305.344 421.116.305.344 - - -
Utang usaha - pihak ketiga 248.775.010.744 248.775.010.744 - - -
Utang lain-lain - pihak ketiga 74.271.880.937 74.271.880.937 - - -
Beban akrual 1.014.044.430 1.014.044.430 - - -
Utang bank jangka panjang 249.211.076.427 75.182.243.251 105.749.623.254 51.338.119.955 16.941.089.967
Utang sewa pembiayaan 11.752.849.021 2.871.557.917 3.434.479.637 5.446.811.467 -
Utang pembiayaan konsumen 7.173.333.530 3.727.416.958 2.563.205.105 882.711.467 -
Wesel bayar jangka menengah 74.981.711.910 8.211.578 74.973.500.332 - -
Jumlah liabilitas keuangan 1.088.296.212.343 826.966.671.159 186.720.808.328 57.667.642.889 16.941.089.967

2016
Jatuh tempo
Lebih dari Lebih dari
1 tahun sampai 3 tahun sampai Lebih dari
Jumlah Dalam 1 tahun dengan 3 tahun dengan 5 tahun 5 tahun
Utang bank jangka pendek 400.341.723.596 400.341.723.596 - - -
Utang usaha - pihak ketiga 165.833.617.797 165.833.617.797 - - -
Utang lain-lain - pihak ketiga 20.741.222.395 20.741.222.395 - - -
Beban akrual 181.204.083 181.204.083 - - -
Utang bank jangka panjang 151.676.367.738 50.890.755.489 92.974.348.443 7.811.263.806 -
Utang pembiayaan konsumen 7.347.129.142 3.205.644.046 3.273.312.057 868.173.039 -
Jumlah liabilitas keuangan 746.121.264.751 641.194.167.406 96.247.660.500 8.679.436.845 -

68
206
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Manajemen Modal

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha,
memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai
bagi pemegang saham.

Perusahaan secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola permodalannya untuk memastikan
struktur pengembalian modal yang optimal bagi pemegang saham, dengan mempertimbangkan
efisiensi penggunaan modal berdasarkan arus kas operasi dan belanja modal, serta
mempertimbangkan kebutuhan modal di masa yang akan datang. Dalam rangka mempertahankan
atau menyesuaikan struktur modal, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan
kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi
utang. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama tahun penyajian.

Untuk tujuan pengelolaan modal, manajemen menganggap jumlah ekuitas sebagai modal. Jumlah
modal pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 527.375.993.268 yang dianggap optimal
oleh manajemen setelah memperhatikan pengeluaran modal yang diproyeksikan dan proyeksi
peluang investasi strategis.

37. TRANSAKSI NONKAS

Rincian aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:

2018 2017 2016


Perolehan aset tetap melalui penambahan utang
perolehan aset tetap (Catatan 10 dan 14) 23.841.576.827 51.280.409.066 16.994.601.907
Peningkatan setoran modal lainnya melalui
kapitalisasi saldo laba (Catatan 22) 22.880.000.000 - -
Perolehan aset tetap melalui utang sewa
pembiayaan (Catatan 10 dan 17) 6.826.000.000 15.405.000.000 -
Perolehan aset tetap melalui utang
pembiayaan konsumen (Catatan 10 dan 18) 1.171.300.000
konsumen 5.274.900.000 9.508.650.000
Reklasifikasi uang muka perolehan aset tetap ke
aset tetap (Catatan 9 dan 10) 6.528.337.179 4.514.570.394 -

Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir pada laporan posisi keuangan untuk liabilitas yang timbul dari
aktivitas pendanaan adalah sebagai berikut:

Perubahan
nonkas -
31 Desember perolehan 31 Desember
2017 Arus kas aset tetap 2018
Utang bank jangka pendek 421.116.305.344 70.180.785.073 - 491.297.090.417
Utang bank jangka panjang 249.211.076.427 (32.968.221.760 ) - 216.242.854.667
Utang sewa pembiayaan 11.752.849.021 (4.488.264.450 ) 6.826.000.000 14.090.584.571
Utang pembiayaan konsumen 7.173.333.530 (3.991.379.772 ) 1.171.300.000 4.353.253.758
Utang perolehan aset tetap 51.280.409.066 (51.280.409.066 ) 23.841.576.827 23.841.576.827

Jumlah 740.533.973.388 (22.547.489.975 ) 31.838.876.827 749.825.360.240

69
207
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37. TRANSAKSI NONKAS (lanjutan)

Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir pada laporan posisi keuangan untuk liabilitas yang timbul dari
aktivitas pendanaan adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Perubahan
nonkas -
31 Desember perolehan 31 Desember
2016 Arus kas aset tetap 2017
Utang bank jangka pendek 400.341.723.596 20.774.581.748 - 421.116.305.344
Utang bank jangka panjang 151.676.367.738 97.534.708.689 - 249.211.076.427
Utang sewa pembiayaan - (3.652.150.979 ) 15.405.000.000 11.752.849.021
Utang pembiayaan konsumen 7.347.129.142 (5.448.695.612 ) 5.274.900.000 7.173.333.530
Utang perolehan aset tetap 16.994.601.907 (16.994.601.907 ) 51.280.409.066 51.280.409.066

Jumlah 576.359.822.383 92.213.841.939 71.960.309.066 740.533.973.388

Perubahan
nonkas -
31 Desember Perolehan 31 Desember
2015 Arus kas aset tetap 2016
Utang bank jangka pendek 397.632.115.965 2.709.607.631 - 400.341.723.596
Utang bank jangka panjang 206.229.709.778 (54.553.342.040 ) - 151.676.367.738
Utang pembiayaan konsumen 5.113.232.800 (7.274.753.658 ) 9.508.650.000 7.347.129.142
Utang perolehan aset tetap - - 16.994.601.907 16.994.601.907

Jumlah 608.975.058.543 (59.118.488.067 ) 26.503.251.907 576.359.822.383

38. REKLASIFIKASI AKUN

Berikut ini adalah akun-akun dalam laporan posisi keuangan Perusahaan tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 yang telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian akun
pada laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2018:

2017
Sebelum Setelah
Reklasifikasi Reklasifikasi Reklasifikasi
Aset lancar
Uang muka dan biaya dibayar di muka 26.660.805.164 (6.528.337.179) 20.132.467.985

Aset tidak lancar


Uang muka perolehan aset tetap - 6.528.337.179 6.528.337.179

Liabilitas jangka pendek


Utang bank jangka pendek - 421.116.305.344 421.116.305.344
Utang usaha 331.552.470.546 (82.777.459.802) 248.775.010.744
Utang lain-lain - 74.271.880.937 74.271.880.937
Beban akrual - 1.014.044.430 1.014.044.430
Utang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun:
Utang bank jangka panjang 487.606.961.371 (412.424.718.120) 75.182.243.251
Utang sewa pembiayaan 6.599.997.379 (3.727.416.958) 2.871.557.917
Utang pembiayaan konsumen - 3.727.416.958 3.727.416.958
Wesel bayar jangka menengah 10.076.513 (1.864.935) 8.211.578

70
208
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)

2017 (lanjutan)
Sebelum Setelah
Reklasifikasi Reklasifikasi Reklasifikasi
Liabilitas jangka panjang
Utang jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu
tahun:
Utang sewa pembiayaan 12.327.207.676 (3.445.916.572) 8.881.291.104
Utang pembiayaan konsumen - 3.445.916.572 3.445.916.572
Wesel bayar jangka menengah 74.971.635.397 1.864.935 74.973.500.332
Uang muka pelanggan 1.229.030.285 (1.229.030.285) -

2016
Sebelum Setelah
Reklasifikasi Reklasifikasi Reklasifikasi
Aset lancar
Piutang lain-lain 16.141.484.523 (15.369.483.636) 772.000.887
Uang muka dan biaya dibayar di muka 39.043.984.089 (4.514.570.394) 34.529.413.695
Aset tidak lancar
Taksiran tagihan restitusi pajak - 15.369.483.636 15.369.483.636
Uang muka perolehan aset tetap - 4.514.570.394 4.514.570.394

Liabilitas jangka pendek


Utang bank jangka pendek - 400.341.723.596 400.341.723.596
Utang usaha 185.939.495.207 (20.105.877.410) 165.833.617.797
Utang lain-lain - 20.741.222.395 20.741.222.395
Beban akrual - 181.204.083 181.204.083
Utang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun:
Utang bank jangka panjang 275.802.407.666 (224.911.652.177) 50.890.755.489
Utang sewa pembiayaan 3.205.644.046 (3.205.644.046) -
Utang pembiayaan konsumen - 3.205.644.046 3.205.644.046
Liabilitas jangka panjang
Utang jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu
tahun:
Utang bank jangka panjang 273.285.612.248 (172.499.999.999) 100.785.612.249
Utang sewa pembiayaan 4.141.485.096 (4.141.485.096) -
Utang pembiayaan konsumen - 4.141.485.096 4.141.485.096
Uang muka pelanggan 3.745.597.984 (3.745.597.984) -

Berikut ini adalah akun-akun dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perusahaan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang telah direklasifikasi untuk
menyesuaikan dengan penyajian akun pada laporan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018:
Sebelum Setelah
Reklasifikasi Reklasifikasi Reklasifikasi
Beban usaha 258.884.621.949 (6.513.760.020) 252.370.861.929
Beban operasi lain - 6.513.760.020 6.513.760.020

71
209
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. TUJUAN PENERBITAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan
dengan rencana penawaran umum saham perdana Perusahaan kepada masyarakat.

40. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan standar akuntansi
keuangan baru dan revisi, namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, dengan rincian sebagai berikut:

Standar akuntansi keuangan yang akan berlaku efektif pada 1 Januari 2019:
- ISAK 33, “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”;
- ISAK 34, “Ketidakpastian dalam Pengakuan Pajak Penghasilan”;
- Amandemen PSAK 24, “Imbalan Kerja”;
- Penyesuaian Tahunan PSAK 22, “Kombinasi Bisnis”;
- Penyesuaian Tahunan PSAK 26, “Biaya Pinjaman”;
- Penyesuaian Tahunan PSAK 46, “Pajak Penghasilan”;
- Penyesuaian Tahunan PSAK 66, “Pengendalian Bersama”.

Standar akuntansi keuangan yang akan berlaku efektif pada 1 Januari 2020:
- PSAK 71, “Instrumen Keuangan”;
- PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”;
- PSAK 73, “Sewa”;
- Amandemen PSAK 15, “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”;
- Amandemen PSAK 62, “Kontrak Asuransi”;
- Amandemen PSAK 71, “Instrumen Keuangan”.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dan
belum menetapkan dampak dari penerapan standar akuntansi keuangan baru dan revisi tersebut
terhadap laporan keuangan.

41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

a. Fasilitas Kredit dari PT Bank Central Asia Tbk

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 40151/GBK/2019 tanggal 28 Maret 2019
kepada Perusahaan, PT Bank Central Asia Tbk menyetujui hal-hal sebagai berikut:
- Perpanjangan Fasilitas Kredit Lokal, Time Loan Revolving, Kredit Multi dan Forex Line sampai
dengan tanggal 24 Maret 2020.
- Perpanjangan waktu penarikan Fasilitas Kredit Investasi XV sampai dengan tanggal 30 Juni
2020.
- Penambahan Fasiltas Kredit Investasi XVI sebesar USD 4.800.000 untuk membiayai
perolehan mesin produksi Perusahaan yang diberikan untuk jangka waktu 7 (tujuh) tahun
dengan jangka waktu penarikan selama 1 (satu) tahun sejak penandatanganan perjanjian
kredit.

Seluruh fasilitas kredit tersebut di atas dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,25%.

72
210
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)

a. Fasilitas Kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (lanjutan)

Fasilitas-fasilitas kredit tersebut dijamin dengan:


- Tanah dan bangunan milik Perusahaan (Catatan 10).
- Mesin berikut peralatan dan perlengkapannya milik Perusahaan dan yang dibiayai oleh fasilitas
Kredit Investasi (Catatan 10).
- Piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan masing-masing sebesar Rp 250 miliar dan
Rp 150 miliar (Catatan 5 dan 7).
- Jaminan pribadi Direktur Utama Perusahaan.

b. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 15 April 2019, para
pemegang saham Perusahaan menyetujui dan memutuskan, antara lain, hal-hal sebagai berikut:
- Menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan Perusahaan untuk tahun buku 2018 dan
selanjutnya memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit-et-
de-charge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan atas tindakan
pengurusan dan pengawasan yang mereka jalankan selama tahun buku tersebut.
- Menyetujui untuk mencadangkan saldo laba sejumlah Rp 2.000.000.000 sebagai cadangan
saldo laba untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.

c. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 16 April 2019,
yang dinyatakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH, No. 41 pada tanggal yang sama, para
pemegang saham Perusahaan menyetujui dan memutuskan, antara lain, hal-hal sebagai berikut:
- Perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka.
- Perubahan nilai nominal per saham yaitu semula sebesar Rp 100.000 menjadi Rp 100.
- Peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 400.000.000.000 atau 4.000.000 saham
dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham menjadi Rp 1.100.000.000.000 atau
11.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
- Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dari Rp 150.000.000.000 atau
1.500.000 saham dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham menjadi Rp 275.000.000.000
atau 2.750.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham, yang dilakukan melalui
kapitalisasi saldo laba yang diambil bagian secara proporsional oleh masing-masing
pemegang saham.
- Pengeluaran saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya 1.300.000.000
saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp 100, yang didalamnya termasuk
pengalokasian saham baru sebanyak-banyaknya 10% untuk program Empoyee Stock
Allocation (“ESA”) disertai sebanyak-banyaknya 260.000.000 Waran Seri I yang diberikan
secara cuma-cuma yang menyertai rencana penerbitan saham melalui Penawaran Umum
Perdana Saham kepada masyarakat.

73
211
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)

c. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan (lanjutan)

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 16 April 2019,
yang dinyatakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH, No. 41 pada tanggal yang sama, para
pemegang saham Perusahaan menyetujui dan memutuskan, antara lain, hal-hal sebagai berikut:
(lanjutan)
- Perubahan dan penyesuaian seluruh ketentuan anggaran dasar Perusahaan agar sesuai
dengan anggaran dasar yang diatur dalam peraturan dan ketentuan pasar modal yang berlaku.
- Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris Direksi

Komisaris Utama : Rachman Sastra Direktur Utama : Ang Kinardo


Komisaris : Kihary Angdias Direktur : Hanafi Budiman
Komisaris Independen : Bambang Suryana Direktur : Herryanto Setiano Hidayat
Direktur : Tan Franco Agung

Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut di atas telah disetujui oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-
0021063.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 16 April 2019 dan telah dicatat di dalam database
Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan
Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perusahaan No. AHU-AH.01.03-
0208993 dan No. AHU-AH.01.03-0208999 masing-masing keduanya tertanggal 16 April 2019.

d. Pembentukan Komite Audit

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 079/SKL/FA-Exim/IV/2019 tanggal 18 April


2019, Perusahaan telah membentuk Komite Audit, dengan susunan sebagai berikut:

Ketua merangkap anggota : Bambang Suryana


Anggota : Yulia Sardjono
Anggota : Christiana Devitasari

e. Pengangkatan Sekretaris Perusahaan dan Kepala Unit Audit Internal

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 072/SKL/FA-Exim/IV/2019 tanggal 18 April 2019,


Direksi memutuskan pengangkatan Thie David sebagai Sekretaris Perusahaan.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 076/SKL/FA-Exim/IV/2019 tanggal 18 April 2019,


Direksi memutuskan pengangkatan Ferdi sebagai Kepala Unit Audit Internal Perusahaan.

74
212
PT SATYAMITRA KEMAS LESTARI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
dengan Angka Perbandingan Tanggal-tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)

f. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek

Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dengan PT Kresna


Sekuritas yang dinyatakan dalam Akta No. 42 tanggal 18 April 2019 yang dibuat di hadapan
Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, sehubungan dengan penjaminan emisi efek Perusahaan
dalam rangka rencana penawaran umum saham perdana Perusahaan kepada masyarakat
sebanyak-banyaknya 1.300.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

g. Penyampaian Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum Saham Perdana


kepada Otoritas Jasa Keuangan

Pada tanggal 23 April 2019, Perusahaan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada
Otoritas Jasa Keuangan dalam rangka penawaran umum saham perdana Perusahaan kepada
masyarakat sebanyak-banyaknya 1.300.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

h. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun 2017

Pada tanggal 25 April 2019, Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar (“SKPKB”) atas pajak penghasilan badan Perusahaan tahun 2017 yang menyesuaikan
jumlah lebih bayar pajak penghasilan badan dari Rp 5.193.419.962 menjadi kurang bayar pajak
penghasilan badan sebesar Rp 3.953.251.326 (Catatan 16b). Selanjutnya, Perusahaan
merencanakan untuk mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut kepada Kantor Pajak. Sampai
dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, proses pengajuan keberatan tersebut masih
dalam proses.

42. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

Perusahaan sebelumnya telah menerbitkan laporan keuangan tanggal 31 Desember 2018 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dengan angka perbandingan tanggal-tanggal 31 Desember
2017 dan 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara dengan laporan auditor independen
No. 00272/2.0853/AU.1/04/0264-1/1/IV/2019 tanggal 12 April 2019. Sehubungan dengan rencana
Perusahaan untuk melakukan penawaran umum saham perdana dan untuk memenuhi ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan, Perusahaan menerbitkan kembali laporan keuangan tersebut di atas dengan
tambahan pengungkapan pada Catatan 2g, 7, 10, 16, 41 dan 42 atas laporan keuangan

75
213
Halaman ini sengaja dikosongkan

214
Kawasan Industri Benua Permai Lestari
Jl. Raya Serang Km 25,6, Desa Cisereh, Tigaraksa
Tangerang - 15720
Telepon: (021) 5950988
Faksimili: (021) 5950089
Website: www.satyamitra.com
Email: satyamitra@satyamitra.com

Anda mungkin juga menyukai