Dasar2 Kesehatan Kerja
Dasar2 Kesehatan Kerja
2
Sudi Astono@2016
A. Latar belakang & permasalahan kesehatan kerja:
Penerapan norma kesehatan kerja merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari penerapan norma K3
Permasalahan & isu K3 yang banyak diangkat adalah kasus
kecelakaan kerja, sedangkan kasus PAK kurang banyak
diangkat atau ditemukan kasusnya
Estimasi ILO (2003), angka global: jml. pekerja mengalami
kec. Kerja ± 270 jt/th, dan jml. pekerja mengalami PAK ± 160
juta/th.
Di Indonesia, kasus kec kerja diklaim ke Jamsostek ± 105.000
kasus /th, tetapi kasus PAK yg diklaim hanya < 50
kasus/tahun.
Dapat di asumsikan bahwa kasus PAK di Indonesia banyak
yang tidak terdeteksi sehingga tidak diberikan kompensasi
3
1). INDUSTRIALISASI DAN DAMPAKNYA
Lingkungan :
PRODUKTIVITAS Perusahaan : • Pencemaran
(Kuantitas, Kualitas, • Bbg kerugian/Loss • Efek rumah kaca
Efisiensi) • Kualitas-kuantitas • Penyakit pd masy.
& produk
KESEJAHTERAAN • Kelangsungan usaha
Sudi Astono@2016 4
2). Terdapat berbagai kondisi bahaya di tempat kerja
Sudi Astono@2016 5
3). Berbagai efek Bahan Beracun & Berbahaya (B3) dan radiasi mengion
terhadap kesehatan reproduksi
TERATOGENIC
EFFECT TERATOGENIC
MUTAGENIC EFFECT
EFFECT TERATOGENIC
EFFECT
MOTHER egg
CHILD
zygote embryo fetus
MUTAGENIC
EFFECT
FATHER sperm Malformations
Sudi Astono@2016 7
• Setiap pekerja berhadapan dg risiko bahaya di tempat kerja
berisiko penyakit/ganguan kesehatan berupa :
1) Penyakit akibat kerja/PAK (occupational diseases)
2) Penyakit umum sesuai penyakit yg tjd di masyarakat umum
3) Penyakit terkait kerja (work related disease) penyakit yang
dicetuskan, dipermudah atau diperberat oleh pekerjaan atau potensi
bahaya di tempat kerja.
Pekerja menghadapi risiko ganda (dobel risiko) penyakit
• Pengobatan pada pekerja yang sakit harus menggunakan
pendekatan kesehatan kerja.
• Penempatan pekerja harus disesuaikan dengan kondisi
kesehatannya.
• Kondisi kesehatan pekerja sangat berpengaruh terhadap
kualitas SDM, produktifitas dan kelangsungan usaha suatu
perusahaan.
Sudi Astono@2016 8
B. Pengertian & Tujuan
KESEHATAN KERJA
Sudi Astono@2016 9
Tujuan Kesehatan Kerja menurut Joint ILO/WHO
Committee tahun 1995 :
1. Promosi dan pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan
sosial dari pekerja
2. Pencegahan gangguan kesehatan disebabkan oleh
kondisi kerja
3. Perlindungan pekerja dari resiko faktor-faktor yang
mengganggu kesehatan
4. Penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam
lingkungan kerja yang sesuai kemampuan fisik dan
psikologisnya
5. Penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap
manusia kepada pekerjaannya.
Sudi Astono@2016 10
Occupational health should aim at:
the promotion and maintenance of the highest degree of
physical, mental and social well-being of workers in all
occupations;
the prevention amongst workers of departures from health
caused by their working conditions;
the protection of workers in their employment from risks
resulting from factors adverse to health;
the placing and maintenance of the worker in an occupational
environment adapted to his physiological and psychological
capabilities; and,
to summarize, the adaptation of work to man and of each man
to his job.
Sudi Astono@2016 11
Fokus utama kesehatan kerja menurut
Joint ILO/WHO Committee tahun 1995 :
1. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pekerja dan
kapasitas kerjanya;
2. Peningkatan lingkungan dan kondisi kerja untuk menciptakan
situasi keselamatan dan kesehatan kerja yang kondusif; dan
3. Pengembangan organisasi dan budaya kerja yang mendukung :
a) keselamatan dan kesehatan kerja,
b) peningkatan situasi sosial yang positif,
c) kelancaran proses kerja dan
d) peningkatan produktivitas.
Sudi Astono@2016 12
C. Faktor-faktor Yg Mempengaruhi
Kesehatan & Produktivitas Tenaga Kerja
3.Kapasitas kerja
Pengetahuan & Keterampilan
Kesegaran jasmani & rohani
Status kesehatan/gizi
Usia
Jenis kelamin
Ukuran tubuh
Sudi Astono@2016 13
1. Optimalisasi beban kerja
2. Pengendalian lingkungan kerja
Teknis (eliminasi, substitusi, isolasi, enclosing, ventilasi,
penyempurnaan proses, housekeeping)
Administratif (pengurangan waktu kerja terpapar, rotasi)
Personal protektion : APD/PPE
3. Peningkatan kapasitas kerja
Sudi Astono@2016 14
merupakan upaya kesehatan kerja yang mencakup :
pencegahan (preventif),
peningkatan (promotif),
pengobatan (kuratif) dan
pemulihan (rehabilitatif)
dengan mempertimbangkan faktor2 bahaya yang ada
di tempat kerja yang berpengaruh terhadap kesehatan
tenaga kerja.
Sudi Astono@2016 15
E. PERATURAN PERUNDANGAN/NORMA
KESEHATAN KERJA & PENERAPANNYA
Sudi Astono@2016 16
1). UU yg mengamanatkan pengawasan Norma Kesehatan Kerja
Sudi Astono@2016 18
Penjelasan Pasal 86 :
Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan
dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja,
promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
Pasal 87
Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan
Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dengan Peraturan Pemerintah
Sudi Astono@2016 19
Wajib dipenuhi oleh pengurus perusahaan/tempat kerja:
1. Mencegah & (-) kecelakaan
2. Mencegah, (-) & memadamkan kebakaran,
3. Mencegah & (-) bahaya peledakan
4. Memberikan kesempatan atau jalan menyelamatkan diri dari keadaan
berbahaya
5. Memberikan P3K
6. Memberikan alat2 perlindungan diri pekerja
7. Mencegah & mengendalikan suhu, kelembaban, debu, asap, uap, gas,
radiasi, suara , getaran
8. Mencegah & mengendalikan timbulnya PAK
9. Penerangan yg cukup & sesuai
10. Suhu & kelembaban udara yg baik
11. Penyegaran udara yg cukup
12. Kebersihan, kesehatan ketertiban
13. Keserasian : tenaga kerja, lingk., cara dan proses kerja
14. Bongkar muat, perlakuan & penyimpanan barang
15. Mengamankan & memelihra segala jenis bangunan
16. Mencegah erkena aliran listrik berbahaya
17. Menyesuaikan & menyempurnakan pengamanan kerja
Sudi Astono@2016 20
Syarat-syarat K3 (UU No.1/70 pasal 3) yg berkaitan
dg Kesehatan Kerja & Lingkungan Kerja :
Ps 8 :
• Pemeriksaan kesehatan badan, kondisi mental &
kemampuan fisik TK yang akan diterima & akan
dipindahkan sesuai sifat pekerjaan
• Pemeriksaan kes TK secara berkala
• Pemeriksaan kesehatan TK dilakukan oleh dokter yg
ditunjuk pengusaha & dibenarkan oleh Direktur (Dirjen
Binwasnaker-Kemenaker)
Sudi Astono@2016 22
Pasal 9
(1)Pengurus wajib menunjukan dan menjelaskan kpd TK
baru :
• Kondisi2 & bahaya2 yg dapat timbul dalam tempat kerja
• Semua alat pengaman dan alat2 perlindungan yg diharuskan
• Alat2 perlindungan diri (APD) bagi tenaga kerja ybs.
• Cara2 dan sikap kerja yang aman
(2)Hanya mempekerjakan TK apabila sudah meyakini
bahwa tenaga kerja telah memahami syarat2 K3
(3)Pengurus wajib memberikan pembinaan K3
(4)Pengurus wajib memenuhi dan mentaati semua
ketentuan yang berlaku bagi usaha & tempat kerja yg
dijalankan
Pasal 10
Membentuk Panitia Pembina K3 Permenaker No. 04/Men/1987
Sudi Astono@2016 23
2). Norma yang khusus mengatur Kesehatan Kerja
Sudi Astono@2016 24
Norma Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja :
Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan
Kesehatan Kerja
Permenakertranskop No 01 tahun1976 tentang Kewajiban latihan
Hyperkes Bagi Dokter Perusahaan
Permenakertrans No 01 tahun 1979 tentang Kewajiban Latihan Hygiene
Perusahaan dan K3 Bagi Tenaga Para Medis
Kepdirjen Binwasnaker No. 22 Th 2008 ttg Juknis
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
Sudi Astono@2016 25
Norma Penanggulangan Penyakit Akibat Kerja :
Kepres R.I No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
Permenakertrans No. Per. 01/Men/1981 tentang Kewajiban
Melapor Penyakit Akibat Kerja
Permen Nakertrans No. Per 333/Men/1989 tentang Diagnosis dan
Pelaporan penyakit Akibat Kerja
Kepmenakertrans No. Kep. 25/Men/2008 tentang Pedoman Diagnosis
Dan Penilaian Cacat Karena Kecelakaan Dan Penyakit Akibat Kerja
Sudi Astono@2016 27
3). Norma yang sebagian mengatur Kesehatan Kerja
PP No. No. 7 tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan
Penggunaan Pestisida.
Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat
Kesehatan, Kebersihan, Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja
Permennaker No. Per. 03/Men/1985 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pemakaian Asbes
Permenaker No. Per. 03/Men/1986 tentang Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Di Tempat Kerja Yang Mengelola Pestisida
Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya Di Tempat Kerja
Permenakertrans No. 13 Men/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika dan Faktor Kimia Di Tempat Kerja
Instruksi menaker No. Ins. 01/Men/1988 tentang Peningkatan Pengawasan
dan Penertiban terhadap Pengadaan Kantin dan Toilet di Perusahaan
Sudi Astono@2016 28
4). Norma yang berkaitan dengan Kesehatan Kerja
Sudi Astono@2016 29
KERANGKA HUKUM PERLINDUNGAN K3 BIDANG KESEHATAN KERJA
PASAL 27 (2) UUD 1945
Setiap Warga Negara Berhak Atas Pekerjaan Dan Penghidupan Yang Layak
Bagi Kemanusiaan.
JUKLAK/JUKNIS :
Kepdirjen No 22 Th 2008 : Peny. Ply. Kes. Kerja
Kepdirjen No. 53 Th 2009 : Pelatihan & Lisensi Ptgs P3K
30
30
Sudi Astono@2016
Sudi Astono@2016 31
Prinsip-Prinsip Pemenuhan Persyaratan/Norma
Kesehatan Kerja
Sudi Astono@2016 32
1. SDM Kesehatan Kerja :
a. Utama (Medis) :
Dokter Perusahaan
Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja
Paramedis perusahaan
b. Pendukung (Non Medis) :
Petugas P3K di Tempat Kerja
Petugas Penyelenggara Makan Bagi Tenaga
Kerja
Ahli K3 Umum
Ahli K3 Kimia
Petugas K3
Dll.
Sudi Astono@2016 33
• Dokter Perusahaan
dokter yang ditunjuk atau bekerja di perusahaan yang
bertugas atau bertanggung jawab atas higiene
perusahaan keselamatan dan kesehatan kerja
(Permenakertrans No. 01 Th 1976)
• Paramedis perusahaan
tenaga paramedis yang ditunjuk atau ditugaskan untuk
melaksanakan atau membantu penyelenggaraan tugas-
tugas higiene perusahaan keselamatan dan kesehatan
kerja di perusahaan atas petunjuk dokter perusahaan.
(Permenakertrans No. 01 Th 1979)
Sudi Astono@2016 34
• Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja :
dokter yang ditunjuk oleh pengusaha yang telah
mengikuti training hiperkes dan dibenarkan/mendapat
pengesahan oleh Direktur Jenderal Binwasnaker, untuk
melakukan pemeriksa kesehatan tenaga kerja (ps 8 UU
No.1 Th 1970, Permenakertrans No. 02 Th 1980)
Sudi Astono@2016 35
Bentuk-Bentuk Pemenuhan Persyaratan/Norma
Kesehatan Kerja
Sudi Astono@2016 36
Bentuk-Bentuk Pemenuhan Persyaratan/Norma
Kesehatan Kerja
1. SDM Kesehatan Kerja
2. Fasilitas & SDM Kesehatan Kerja
3. Program Kesehatan Kerja (Preventif, Promotif,
Kuratif, Rehabilitatif)
a. Khusus :
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
Pemberian P3K
Penanganan penyakit/gangguan kesehatan
Promosi kesehatan kerja
Gizi Kerja dan peny. makan di tempat kerja
Program P2-HIV & AIDS di Tempat Kerja
Program P4GN di Tempat Kerja
b. Terkait:
Pengukuran lingkungan kerja
Penggunaan APD
Pengendalian lingkungan kerja
Sudi Astono@2016 37
1. Diselenggarakan oleh lembaga/unit K3 bidang kesehatan kerja
Pelayanan Kesehatan Kerja (Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982),
bekerjasama dg lembaga terkait :
P2K3 (Permenaker No. Per.04/Men/1987)
PJK3 Bidang Kesehatan Kerja (Permenaker No. Per. 04/Men/1995)
2. Dilaksanakan oleh personil yang memiliki kualifikasi dan
kompetensi yang sesuai.
Dokter dan paramedis dengan sertifikat hiperkes (Permennaker No. 01/1976,
Permennaker No. 01/1979)
3. Program /kegiatan bersifat komprehensif, meliputi :
Preventif
Promotif
Kuratif
rehabilitatif
Sudi Astono@2016 38
Sudi Astono@2016 39
1. Menjamin penegakkan hukum ketenagakerjaan mengenai:
Kondisi kerja &perlindungan TK
Waktu kerja
Pengupahan
Keselamatan Kerja
Kesehatan Kerja dan kesejahteraan
Tenaga kerja anak, perempuan dan masalah2 lain terkait.
2. Memberikan informasi ttg masalah2 teknis kpd pengusaha dan
pekerja mengena cara paling efektif untuk mentaati peraturan
perundang-undangan.
3. Memeberitahukan kepada pemerintah mengenai terjadinya
penyimpangan atau penyalahgunaan yang secara khusus tidak
diatur dalam perat. Perundangan yg berlaku
Sudi Astono@2016 40
• Pengawasan Norma Kesehatan Kerja :
Sudi Astono@2016 41
a. Menjamin hak perlindungan kesehatan bagi tenaga
kerja,
b. Mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja untuk
meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan pekerja,
c. Mengembangkan kebijakan dan peraturan perundangan di
bidang pengawasan K3 umumnya dan kesehatan kerja
khususnya.
Sudi Astono@2016 42
• Sumber2 bahaya di tempat kerja yang
mempengaruhi kesehatan pekerja (Potensial
Health Hazards)
• Pemenuhan terhadap Persyaratan/Norma
Kesehatan Kerja
Sudi Astono@2016 43
1. Peralatan dan bahan :
Mesin, perkakas, instalasi dll,
Bahan Baku, hasil produksi, hasil antara, hasil
sampingan, limbah.
2. Proses produksi :
penanganan bahan, pengolahan, pengemasan,
penyimpanan, pengangkutan, pemusnahan dll.
3. Kondisi pekerja :
pengetahuan, keterampilan, Cara kerja, sikap
kerja, kedisiplinan, kondisi kesehatan, tingkat
kelelahan dll
Sudi Astono@2016 44
• Setiap tenaga kerja selalu berhadapan dengan kondisi kerja yang
berisiko terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK)
• Untuk menjaga kondisi tenaga kerja agar tetap sehat dan produktif
dilakukan upaya kesehatan kerja secara komprehensif yang meliputi
upaya kesehatan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif
• Upaya kesehatan kerja dilakukan melalui penyelenggaraan
pelayanan kesehatan kerja dengan mengacu pada peraturan
perundangan K3 bidang Kesehatan Kerja
• Peraturan perundangan/norma kesehatan kerja dibuat sebagai
bentuk perlindungan kesehatan kepada semua pekerja dari berbagai
kondisi bahaya yang dihadapi.
• Penerapan perundangan/norma kesehatan kerja wajib dilaksanakan
oleh pengurus perusahaan/tempat kerja dan dilakukan pengawasan
oleh pengawas KK
45
Sudi Astono@2016 45
• Masih banyak perusahaan yang belum melaksanakan
norma kesehatan kerja…… bagaimana dg
perusahaan/intansi anda?
• Pelaksanaan norma kesehatan kerja masih banyak yang
belum sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Mengapa?
• Pelaksanaan norma kesehatan kerja masih belum intensif.
Mengapa ?
• Apa yang harus dilakukan selanjutnya?
Sudi Astono@2016 46
Budayakan terus K3 di Setiap Tempat Kerja
Menuju
“Kemandirian Masyarakat Indonesia
Berbudaya K3 2020”
Sudi Astono@2016 47
Dr. Sudi Astono, MS.
E-mail: sudik3.nakertrans@@gmail.com
Hp/WA: 0817898107
Dit. PNK3 Kemnaker RI
Gdg Kemnaker Blok B Lt 7
Jl. Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta
Sudi Astono@2016 48