Anda di halaman 1dari 29

EVALUASI SEDIAAN FARMASI

NAMA : EUGENIA SHEPANY

NIM : 1911012040

KELAS :B

PENGUJIAN MUTU (QC) FISIK

WAKTU HANCUR

Uji waktu hancur, dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur
yang tertera dalam masing-masing monografi, Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa
sediaan atau bahan aktifnya terlarut sempurna. Sediaan dinyatakan hancur sempurna bila sisa
sediaan, yang tertinggal pada kasa alat uji merupakan massa lunak yang tidak mempunyai inti
yang jelas. Kecuali bagian dari penyalut atau cangkang kapsul yang tidak larut.

Nama Uji Waktu hancur


Jumlah Sampel 6 tablet + 12 tablet = 18 tablet
Lengkap
Nama Alat Disintegration tester
Kondisi Uji -
Prosedur Ringkas Masukkan 1 tablet pada masing-masing 6 tabung dari keranjang, jika
dinyatakan masukkan 1 cakram pada tiap tabung. Jalankan alat,
gunakan air bersuhu 37 ±2o sebagai media kecuali dinyatakan
menggunakan cairan lain dalam masing-masing monografi. Pada akhir
batas waktu seperti tertera pada monografi, angkat keranjang dan amati
semua tablet: semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 atau 2 tablet
tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya:
tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.
Persyaratan Kecuali dinyatakan lain semua tablet harus hancur tidak lebih dari 15
menit untuk tablet yang tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit
untuk tablet salut selaput (FI VI, 2020; 2119)
KEKERASAN

Nama Uji Kekerasan


Jumlah Sampel 10 tablet
Lengkap
Nama Alat Hardness tester: Stokes – Monsanto
Kondisi Uji -
Prosedur Ringkas a. Letakkan sebuah tablet diantara pengapit tetap dengan plat
datar yang diam, tablet tersebut dijepit dengan memutar alat
penekan. Alat yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk pada
skala dinyatakan sebagai titik nol.
b. Alat penekan diputar kembali sampai tablet retak atau pecah.
Angka pada skala dicatat pada saat ini, maka kekerasan tablet
adalah selisih antara angka pada saat pecahnya tablet dengan
angkat yang dianggap pada titik nol.
c. Kekerasan tablet diukur terhadap luas permukaan tablet,
dengan menggunakan dalam kilogram. Satuan kekerasan
adalah kg/cm2. Semua tablet dilakukan pengukuran dan rata-
rata dihitung maka akan didapatkan kekerasan tablet yang
sebenarnya. Dari semua tablet dapat juga ditentukan standar
deviasinya
Persyaratan Kekerasan antara 4-8 kg (USP 35, 2011)
FRIABILITAS

Nama Uji Friabilitas (kerapuhan tablet)


Jumlah Sampel Untuk tablet dengan bobot <650 mg, gunakan seluruh tablet. Jika
Lengkap bobot tablet > 650 mg, gunakan 10 tablet
Nama Alat Friabilator Roche (alat ini memperlakukan sejumlah tablet terhadap
gabungan pengaruh goresan dan gunvangan dengan memakai sejenis
roda plastic yang berputar dengan kecepatan 25 rpm)
Kondisi Uji
Prosedur Ringkas Timbang tablet yang akan diuji, lalu dimasukkan kedalam alat,
kemudian dijalankan 100 putaran
Persyaratan Kehilangan bobot yang diizinkan adalah 1% (USP 28, 2005)
KESERAGAMAN UKURAN

Nama Uji Keseragaman ukuran


Jumlah Sampel 20 tablet
Lengkap
Nama Alat Jangka sorong atau micrometer
Kondisi Uji -
Prosedur Ringkas Pengukuran dilakukan terhadap tablet menggunakan alat micrometer
atau jangka sorong yang bersifat manual. Lakukan pengukuran
terhadap 20 tablet tersebut, catat dan ambil rata-ratanya, maka rata-rata
tersebut merupakan ukuran diameter tablet yang dimaksudkan.
Persyaratan Kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak boleh melebihi tiga kali
dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet (FI III, 1979)
VOLUME TERPINDAHKAN

Cairan oral yang dikemas dengan volume yang tertera pada etiket tidak lebih dari 250
mL, yang tersedia dalam bentuk sediaan cair atau sediaan cair yang dikonstitusi dari bentuk
padat dengan penambahan bahan pembawa tertentu dengan volume yang ditentukan, jika
dipindahkan dari wadah asli, akan memberikan volume terpindahkan sediaan seperti tertera
pada etiket.Uji ini tidak ditujukan untuk sediaan wadah dosis tunggal, jika dalam monografi
tertera Keseragaman sediaan.
Nama Uji Volume terpindahkan
Jumlah Sampel 10 wadah + 20 wadah = 30 wadah
Lengkap
Nama Alat Gelas ukur, corong, wadah sediaan
Kondisi Uji
Prosedur Tuang perlahan-lahan isi dari tiap wadah ke dalam gelas ukur tidak
Ringkas lebih dari dua setengah kali volume yang diukur dan telah dikalibrasi,
secara hati-hati untuk menghindarkan pembentukan gelembung udara
pada waktu penuangan dan diamkan selama tidak lebih dari 30 menit
untuk wadah dosis ganda dan 5 menit untuk wadah dosis tunggal
kecuali dinyatakan lain dalam monografi.
Jika telah bebas dari gelembung udara, ukur volume dari tiap
campuran. Untuk sediaan volume kecil yang dikemas dalam wadah
dosis tunggal, volume dapat dihitung sebagai berikut: (1) keluarkan isi
dari wadah ke dalam wadah yang sesuai dan telah ditara (biarkan
mengalir sampai tidak lebih dari 5 detik); (2) tentukan bobot isi dari
wadah; dan (3) hitung volume setelah penetapan bobot jenis.
Persyaratan Gambar 1. Dosis ganda: Volume rata-rata cairan yang diperoleh dari 10
wadah tidak kurang dari 100%, dan tidak ada satu wadahpun
volumenya kurang dari 95% dari volume yang tertera pada etiket. Jika
A adalah volume rata-rata kurang dari 100% dari volume yang tertera
pada etiket, tetapi tidak ada satu wadahpun volumenya kurang dari 95%
dari volume yang tertera pada etiket, atau B adalah volume rata-rata
tidak kurang dari 100% dan tidak lebih dari satu wadah yang
volumenya kurang dari 95%, tetapi tidak kurang dari 90% dari volume
yang tertera pada etiket, lakukan uji terhadap 20 wadah tambahan.
Volume rata-rata cairan yang diperoleh dari 30 wadah tidak kurang dari
100% dari volume yang tertera pada etiket, dan volume cairan yang
diperoleh tidak lebih dari satu dari 30 wadah yang volumenya kurang
dari 95%, tetapi tidak kurang dari 90% dari volume yang tertera pada
etiket.
Gambar 2. Dosis tunggal: Volume rata-rata cairan yang diperoleh dari
10 wadah tidak kurang dari 100%, dan volume dari masing-masing
wadah dari 10 wadah terletak dalam rentang 95% sampai 110% dari
volume yang tertera pada etiket. Jika A adalah volume rata-rata kurang
dari 100% dari volume yang tertera pada etiket, tetapi tidak ada satu
wadah pun volumenya terletak diluar rentang 95% sampai 110% dari
volume yang tertera pada etiket, atau B adalah volume rata-rata tidak
kurang dari 100% dan tidak lebih dari satu wadah yang volumenya
diluar rentang 95% sampai 110%, tetapi dalam rentang 90% sampai
115%, lakukan uji terhadap 20 wadah tambahan. Volume rata-rata
cairan yang diperoleh dari 30 wadah tidak kurang dari 100% dari
volume yang tertera pada etiket, dan tidak lebih dari satu dari 30 wadah
volumenya diluar rentang 95% sampai 110%, tetapi masih dalam
rentang 90% sampai 115% dari volume yang tertera pada etiket (FI VI,
2020; 2121)
VISKOSITAS

Kekentalan adalah suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk
mengalir. Kekentalan didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk menggerakkan secara
berkesinambungan suatu permukaan datar melewati permukaan datar lain dalam kondisi
mapan tertentu bila ruang diantara permukaan tersebut diisi dengan cairan yang akan
ditentukan kekentalannya. Kekentalan adalah tekanan geser dibagi laju tegangan geser.
Satuan dasarnya yaitu poise; namun oleh karena kekentalan yang diukur umumnya
merupakan harga pecahan poise, maka lebih mudah digunakan satuan dasar sentipoise (1
poise = 100 sentipoise). Penentuan suhu penting karena kekentalan berubah sesuai suhu;
secara umum kekentalan menurun dengan naiknya suhu. Bila skala kekentalan mutlak diukur
dalam poise atau sentipoise, maka untuk memudahkan umumnya digunakan skala kinematik
dalam stoke dan sentistoke (1 stoke = 100 sentistoke). Untuk memperoleh kekentalan
kinematik dari kekentalan mutlak, kekentalan mutlak dibagi dengan kerapatan cairan pada
temperatur yang sama; yaitu kekentalan kinematik = (kekentalan mutlak)/kerapatan. Ukuran
satuan kekentalan dalam rentang normal dinyatakan dalam sentistoke. Perkiraan kekentalan
dalam sentistoke pada suhu kamar, untuk eter 0,2; air 1; minyak tanah 2,5; minyak mineral 20
hingga 70 dan madu, 10.000.

Pengukuran Kekentalan Metode yang umum digunakan untuk pengukuran


kekentalan meliputi penetapan waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah volume tertentu cairan
untuk mengalir melalui kapiler. Banyak jenis viskosimeter tabung kapiler telah dirancang,
tetapi viskosimeter Ostwald dan Ubbelohde adalah yang paling sering digunakan.

Nama Uji Viskositas


Jumlah Sampel Secukupnya
Lengkap
Nama Alat Viskometer Ostwald dan Brookfield
Kondisi Uji
Prosedur Ringkas Viscometer Ostwald:
1. Tuang sediaan ke dalam beaker glass.
2. Kemudian sediaan kita masukkan ke dalam viscometer
Ostwald.
3. Hisap menggunakan filler sampai batas garis M. Lalu biarkan
cairan sediaan mengalir sampai batas garis N.
4. Catat waktu akhirnya. Lalukan percobaan sebanyak 3x.

Viscometer Brookfield:

1. Siapkan bahan atau cairan di dalam beaker glass 500 mL


(pastikan bahan tersebut terisi dengan penuh di dalam baker).
2. Pasang spindel pada alat. Nomor spindel dipilih sesuai dengan
kebutuhan.
3. Kemudian putar revolver untuk menurunkan spindel sampai
terendam seluruhnya di dalam cairan.
4. Pilih kecepatan RPM untuk perputarannya.
5. Amati skala yang terlihat. Bila kecepatannya <10, anda bisa
naikkan RPM nya. sedangkan jika kecepatannya lebih dari 100
maka ganti spindelnya dengan nomor lebih besar dari
sebelumnya.
6. Amati kecepatan pada skala tiap 3 kali putaran.

Persyaratan Sesuai dengan monografi sediaan (FI VI, 2020; 2064)


PH SEDIAAN

Nama Uji Ph
Jumlah Sampel Secukupnya
Lengkap
Nama Alat pH meter yang telah dibakukan serta mampu mengukur harga pH
smapai 0,02 unit pH
Kondisi Uji -
Prosedur Ringkas 1. Siapkan alat pH meter, bersihkan elektroda pada alat
2. Masukkan larutan uji kedalam tabung reaksi
3. Celupkan elektroda kedalam larutan uji
4. Tunggu alat berhenti menghitung dan mengeluarkan suara
pertanda telah selesai menghitung, kemudian lihat hasil kadar
pH pada layer
Persyaratan Sesuai dengan pH pada monografi sediaan (FI VI, 2020;2066)

Harga pH adalah harga yang diberikan oleh alat potensiometrik (pH meter) yang sesuai, yang
telah dibakukan sebagaimana mestinya, yang mampu mengukur harga pH sampai 0,02 unit
pH menggunakan elektrode indikator yang peka, elektroda kaca, dan elektrode pembanding
yang sesuai.
KEJERNIHAN SAMPEL

Nama Uji Kejernihan sampel


Jumlah Sampel Secukupnya
Lengkap
Nama Alat -
Kondisi Uji -
Prosedur Ringkas Metode visual: Lakukan penetapan menggunakan tabung reaksi alas
datar dengan diameter dalam 15-25 mm, tidak berwarna, transparan,
dan terbuat dari kaca netral. Bandingkan larutan uji dengan larutan
suspensi padanan yang dibuat segar, setinggi 40 mm. Bandingkan
kedua larutan di bawah cahaya yang terdifusi 5 menit setelah
pembuatan suspensi padanan, dengan tegak lurus ke arah bawah
tabung menggunakan latar belakang berwarna hitam.
Persyaratan Larutan dianggap jernih apabila sama dengan air atau larutan yang
digunakan dalam pengujian dengan kondisi yang dipersyaratkan, atau
jika opalesen tidak lebih dari dari suspensi padanan I.

KEBOCORAN AMPUL

Menurut CPOB, ada 2 metode untuk pemeriksaan kebocoran ampul, yaitu:

- Uji dengan larutan warna (Dye Bath Test) Cara ini tidak cocok untuk sediaan dengan
larutan berwarna dan larutan yang mengandung senyawa reduktor.
- Metode penarikan vakum ganda (The Double Vacuum Pull Method)

Nama Uji Kebocoran ampul


Jumlah Sampel Seluruh ampul dari satu bets
Lengkap
Nama Alat Pemeriksaan dapat dilakukan dalam otoklaf dengan menggunakan fase
vakum tanpa pemanasan. Untuk otoklaf yang belum dilengkapi sistem
vakum, uji kebocoran dapat dilakukan terpisah.
Kondisi Uji Vakum
Prosedur Ringkas Ampul diletakkan pada posisi terbalik dalam otoklaf. Ampul yang
tidak tertutup rapat (bocor) akan kosong dan akan terdeteksi pada saat
pemeriksaan visual ampul.
Persyaratan Jumlah sediaan dalam ampul sama seperti sebelum pengujian (CPOB,
2021 jilid 2; 677)

PENGUJIAN MUTU (QC) KIMIA

DISOLUSI
Nama Uji Disolusi
Jumlah Sampel 6 tablet + 6 tablet + 12 tablet = 24 tablet
Lengkap
Nama Alat Dissolution tester
Kondisi Uji Disesuaikan dengan monografi zat aktif
Prosedur Ringkas 6 tablet dimasukkan dalam chamber yang telah berisi medium yang
sesuai dengan monografi zat aktif, medium disesuaikan suhunya pada
37°C±0,5 ( karena menyesuaikan suhu tubuh kita). Sampling pada
waktu 5, 10, 15 dan 30 menit.
Persyaratan

(FI VI, 2020; 2111)

Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang
tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan yang digunakan secara oral.
PENETAPAN KADAR ZAT AKTIF

Nama Uji Penetapan kadar zat aktif


Jumlah Sampel 20 tablet
Lengkap
Nama Alat Spektrofotometri, HPLC
Kondisi Uji -
Prosedur Ringkas Penentuan kadar obat dalam tablet atau dikenal juga dengan
keseragaman kadar dilakukan pengujian terhadap 20 tablet yang
ditimbang, kemudian digerus halus dan merata, setelah itu ditimbang
seberat 1 tabletdan dilarutkan dalam pelarut yang sesuai (tergantung
zat khasiat/aktiv) yang digunakan. Kemudian disaring, dilakukan
pengenceran dengan pelarut yang sesuai dan diukur serapannya pada
panjang gelombang maksimumnya, dengan menggunakan
spektrofotometer.
Persyaratan Persyaratan farmakope (Farmakope Amerika, USP tentang “content of
uniformity”) yang diberikan adalah, tidak boleh lebih dari 2 tablet
yang kadarnya diluar rentang 85 - 115 % dari kadar rata-rata dan tidak
boleh lebih dari 1 tablet yang kadarnya diluar rentang 75 – 125 % dari
kadar rata-rata (USP, 905)
KESERAGAMAN KANDUNGAN

Uji Keseragaman kandungan dipersyaratkan untuk semua bentuk sediaan yang tidak
memenuhi kondisi di atas pada uji Keragaman bobot. Jika dipersyaratkan uji Keseragaman
kandungan,

Nama Uji Keseragaman kandungan


Jumlah Sampel 30 satuan
Lengkap
Nama Alat -
Kondisi Uji -
Prosedur Ringkas - Sediaan padat
Tetapkan kadar masing-masing 10 satuan menggunakan
metode analisis yang sesuai. Hitung nilai keberterimaan.
- Sediaan cair atau setengah padat
- Tetapkan kadar masing-masing 10 satuan menggunakan
metode analisis yang sesuai. Lakukan penetapan kadar pada
sejumlah tertentu bahan yang ditelah dikocok dan dipindahkan
dari masing-masing wadah dalam kondisi penggunaan yang
normal dan nyatakan hasil sebagai dosis terbagi.
- Perhitungan Nilai Keberterimaan

Persyaratan Gunakan kriteria berikut kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing


monografi.
Sediaan padat, setengah padat dan cair Keseragaman sediaan
memenuhi syarat jika nilai keberterimaan 10 unit sediaan pertama
tidak kurang atau sama dengan L1%. Jika nilai keberterimaan lebih
besar dari L1%, lakukan pengujian pada 20 unit sediaan tambahan, dan
hitung nilai keberterimaan. Memenuhi syarat jika nilai keberterimaan
akhir dari 30 unit sediaan lebih kecil atau sama dengan L1% dan tidak
ada satu unitpun kurang dari [1 – (0,01)(L2)]M atau tidak satu unitpun
lebih dari [1 + (0,01)(L2)]M seperti tertera pada Perhitungan nilai
keberterimaan dalam Keseragaman kandungan atau Keragaman
bobot. Kecuali dinyatakan lain L1 adalah 15,0 dan L2 adalah 25,0 (FI
VI, 2020; 2026).
KERAGAMAN BOBOT

Uji Keragaman bobot diterapkan pada bentuk sediaan berikut:


(B1) Larutan dalam wadah satuan dosis dan dalam kapsul lunak;
(B2) Sediaan padat (termasuk serbuk, granul dan sediaan padat steril) yang dikemas dalam
wadah dosis tunggal dan tidak mengandung zat tambahan aktif atau inaktif;
(B3) Sediaan padat (termasuk sediaan padat steril) yang dikemas dalam wadah dosis tunggal,
dengan atau tanpa zat tambahan aktif atau inaktif, yang disiapkan dari larutan asal dan
dibeku-keringkan dalam wadah akhir dan pada etiket dicantumkan metode pembuatan; dan
(B4) Kapsul keras, tablet tidak bersalut atau tablet salut selaput, mengandung zat aktif 25 mg
atau lebih yang merupakan 25% atau lebih terhadap bobot, satuan sediaan atau dalam kasus
kapsul keras, kandungan kapsul, kecuali keseragaman dari zat aktif lain yang tersedia dalam
bagian yang lebih kecil memenuhi persyaratan keseragaman kandungan.
Nama Uji Keragaman bobot
Jumlah Sampel 30 tablet
Lengkap
Nama Alat -
Kondisi Uji -
Prosedur Ringkas Lakukan penetapan kadar zat aktif pada contoh bets yang mewakili
menggunakan metode analisis yang sesuai. Nilai ini disebut hasil A,
dinyatakan dalam persen dari jumlah yang tertera pada etiket (seperti
tertera pada Perhitungan nilai peneriman), dengan asumsi kadar
(bobot zat aktif per bobot satuan sediaan) homogen. Ambil tidak
kurang dari 30 satuan sediaan dan lakukan seperti berikut untuk bentuk
sediaan yang dimaksud.
- Tablet tidak bersalut atau bersalut selaput Timbang saksama
10 tablet satu per satu. Hitung jumlah zat aktif dalam tiap tablet
yang dinyatakan dalam persen dari jumlah yang tertera pada
etiket darihasil Penetapan kadar masing-masing tablet. Hitung
nilai keberterimaan.
- Kapsul keras Timbang saksama 10 kapsul satu per satu, beri
identitas masing-masing kapsul. Keluarkan isi masing-masing
kapsul dengan cara yang sesuai. Timbang saksama tiap
cangkang kapsul kosong, dan hitung bobot bersih dari isi tiap
kapsul dengan cara mengurangkan bobot cangkang kapsul dari
masing-masing bobot bruto. Hitung jumlah zat aktif dalam tiap
kapsul dari hasil Penetapan kadar masing-masing isi kapsul.
Hitung nilai keberterimaan.
- Kapsul lunak Timbang saksama 10 kapsul utuh satu per satu
untuk memperoleh bobot kapsul, beri identitas tiap kapsul.
Kemudian buka kapsul dengan alat pemotong bersih dan kering
yang sesuai seperti gunting atau pisau tajam, keluarkan isi, dan
bilas dengan pelarut yang sesuai. Biarkan sisa pelarut menguap
dari cangkang kapsul pada suhu ruang dalam waktu lebih
kurang 30 menit, lindungi terhadap penarikan atau kehilangan
kelembaban. Timbang tiap cangkang kapsul, dan hitung bobot
bersih isi kapsul. Hitung jumlah zat aktif dalam tiap kapsul dari
hasil Penetapan kadar masing-masing isi kapsul. Hitung nilai
keberterimaan.
- Sediaan padat selain tablet dan kapsul Lakukan seperti
tertera pada Kapsul keras,. Hitung nilai keberterimaan.
- Sediaan cair Timbang saksama sejumlah cairan yang
dikeluarkan dari 10 wadah satu per satu seperti penggunaan
normal. Jika perlulakukan perhitungan kesetaraan volume
setelah penetapan bobot jenis. Hitung jumlah zat aktif dalam
tiap wadah dari hasil Penetapan kadar. Hitung nilai
keberterimaan.
- Perhitungan nilai keberterimaan Hitung nilai keberterimaan

Persyaratan Gunakan kriteria berikut kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing


monografi.
Sediaan padat, setengah padat dan cair Keseragaman sediaan
memenuhi syarat jika nilai keberterimaan 10 unit sediaan pertama
tidak kurang atau sama dengan L1%. Jika nilai keberterimaan lebih
besar dari L1%, lakukan pengujian pada 20 unit sediaan tambahan, dan
hitung nilai keberterimaan. Memenuhi syarat jika nilai keberterimaan
akhir dari 30 unit sediaan lebih kecil atau sama dengan L1% dan tidak
ada satu unitpun kurang dari [1 – (0,01)(L2)]M atau tidak satu unitpun
lebih dari [1 + (0,01)(L2)]M seperti tertera pada Perhitungan nilai
keberterimaan dalam Keseragaman kandungan atau Keragaman
bobot. Kecuali dinyatakan lain L1 adalah 15,0 dan L2 adalah 25,0 (FI
VI, 2020; 2026)
PENGUJIAN MUTU (QC) MIKROBIOLOGI (STERIL)

UJI PIROGEN

Uji pirogen dimaksudkan untuk membatasi risiko reaksi demam pada tingkat yang
dapat diterima oleh pasien pada pemberian sediaan injeksi. Pengujian meliputi pengukuran
kenaikan suhu kelinci setelah penyuntikan sediaan uji secara intravena dan ditujukan untuk
sediaan yang dapat ditoleransi oleh kelinci percobaan pada dosis tidak lebih dari 10 mL per
kg yang disuntikkan secara intravena dalam periode tidak lebih dari 10 menit.

Nama Uji Uji pyrogen


Jumlah Sampel 8 ekor kelinci
Lengkap
Nama Alat -
Kondisi Uji
Prosedur Ringkas 1. Lakukan uji dalam ruang terpisah yang dirancang untuk
pengujian pirogen dan pada kondisi lingkungan yang sama
dengan ruang pemeliharaan hewan dan bebas dari gangguan
yang menimbulkan kegelisahan.
2. Kelinci tidak diberi makan selama pengujian. Boleh diberi
minum setiap saat, tetapi terbatas.
3. Jika termistor pengukur suhu rektum digunakan untuk
pengujian, kelinci diletakkan dalam penyekap yang dapat
menahan kelinci dengan leher yang longgar sehingga dapat
duduk dengan bebas.
4. Tetapkan suhu kontrol dari tiap kelinci tidak lebih dari 30
menit sebelum penyuntikan larutan uji. Suhu tersebut
digunakan sebagai awal untuk penetapan setiap kenaikan suhu
yang dihasilkan dari penyuntikan larutan uji.
5. Dalam setiap kelompok kelinci uji, gunakan kelinci yang
mempunyai perbedaan suhu kontrol antara satu dengan lainnya
tidak lebih dari 1°, dan suhu kontrol setiap kelinci tidak boleh
lebih dari 39,8°.
6. Kecuali dinyatakan lain pada masing-masing monografi,
suntikkan 10 mL larutan uji per kg berat badan kedalam vena
telinga setiap tiga kelinci, lakukan penyuntikan dalam waktu 10
menit. Larutan uji berupa sediaan yang perlu dikonstitusi sesuai
etiket, atau bahan uji yang diperlakukan seperti tertera pada
masing-masing monografi dan disuntikkan sesuai dosis
tersebut.
7. Untuk uji pirogen dari alat atau perangkat injeksi, gunakan
cucian atau bilasan permukaan yang kontak dengan bahan yang
diberikan secara parenteral, tempat penyuntikan atau jaringan
tubuh pasien.
8. Semua larutan uji harus terjamin bebas kontaminasi. Lakukan
penyuntikan setelah larutan uji dihangatkan pada suhu 37±2°.
Rekam suhu berturut-turut antara jam ke-1 dan ke-3 setelah
penyuntikan dengan selang waktu 30 menit.
Persyaratan Setiap penurunan suhu dianggap nol. Sediaan memenuhi syarat apabila
tidak ada satupun kelinci yang menunjukkan kenaikan suhu 0,5° atau
lebih. Bila ada kelinci yang menunjukkan kenaikan suhu 0,5° atau
lebih, lanjutkan uji menggunakan lima ekor kelinci lain. Sediaan
memenuhi syarat bebas pirogen bila tidak lebih dari 3 dari 8 ekor
masing-masing menunjukkan kenaikan suhu 0,5° atau lebih dan
jumlah kenaikan suhu maksimum 8 kelinci tidak melebihi 3,3°.(FI VI,
2020; 1897)
UJI STERILITAS

Prosedur farmakope ini didesain bukan untuk menjamin bahwa satu bets produk
adalah steril atau telah disterilkan. Hal ini terutama harus disertai dengan validasi proses
sterilisasi atau prosedur proses aseptik. Pengujian digunakan untuk bahan, sediaan, alat sesuai
dengan farmakope yang dipersyaratkan harus steril. Hasil yang diterima menunjukkan bahwa
tidak ada kontaminasi mikroba ditemukan dalam sampel di bawah kondisi pengujian.
Sebelum dilakukan uji sterilitas perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Pembuatan Media Cair Tioglikolat terutama digunakan untuk pertumbuhan bakteri
anaerob, termasuk juga untuk mendeteksi bakteri aerob. “Soybean-Casein Digest
Medium” sesuai untuk pertumbuhan kapang dan bakteri aerob.
2. Lakukan uji fertilitas (dilakukan dengan menginokulasikan media dengan sejumlah
mikroba), uji ini bertujuan untuk memastikan bahwa media yang digunakan dapat
menumbuhkan mikroba uji hingga waktu 7 hari. Media cair tioglikloat dan media
soybean casein digest diinkubasi maksimal 3 hari untuk bakteri dan maksimal 5 hari
untuk kapang
3. Uji kesesuaian metode, bertujuan untuk memastikan metode yang dipakai tidak
dipengaruhi oleh bahan-bahan yang ada dalam sediaan yang mungkin dapat
menghambat pertumbuhan mikroba yang mengkontaminasi sediaan (zat antimikroba).
Syarat: jika setelah diinkubasi terlihat pertumbuhan mikroba dibandingkan dengan
tabung yang tidak berisi sampel, maka sampel tidak mempunyai sifat antimikroba
pada kondisi uji (memenuhi syarat)

Nama Uji Uji sterilitas


Jumlah Sampel
Lengkap

Nama Alat -
Kondisi Uji Aseptik dibawah LAF
Prosedur Ringkas Filtrasi membrane: larutan dalam air, zat padat yang dapat larut,
minyak dan larutan minyak, dll
Inokulasi langsung: salep dan krim, zat padat, benang bedah, dll
1. Jika filtrasi membrane: Secara aseptik pindahkan sejumlah ml
sediaan dengan alat suntik kedalam satu membrane
2. Lakukan penyaringan
3. Jika sediaan mengandung antimikroba, cuci membrane tidak
kurang dari 3x dan setiap pencucian maksimal 5x dengan
volume pengencer cairan A untuk 5x <100 ml
4. Potong membrane menjadi dua bagian yang sama secara
aspetik. Jika inokulasi langsung: Setelah isi wadah atau isi
beberapa wadah yang diuji (gunakan helaian untuk benang
bedah dan alat-alat bedah yang digunakan dokter hewan)
dimasukkan ke dalam media, tambahkan sejumlah kecil
inokulum mikroba “viable” (tidak lebih dari 100 koloni) ke
dalam media.
5. Pindahkan masing-masing bagian kedalam 2 media yang sesuai
dengan pinset yang telah disterilkan
6. Volume tiap media harus sama
7. Inkubasi media maksimal selama 14 hari

Persyaratan Tidak terjadi pertumbuhan mikroba selama masa inkubasi


Pada interval waktu tertentu dan akhir periode inkubasi, amati secara
visual adanya pertumbuhan mikroba dalam media. Jika bahan uji
menimbulkan kekeruhan pada media sehingga tidak dapat ditetapkan
secara visual ada atau tidaknya pertumbuhan mikroba, 14 hari sejak
mulai inkubasi, pindahkan sejumlah media (tiap tabung tidak kurang
dari 1 mL) ke dalam media segar yang sama, kemudian inkubasi
bersama-sama tabung awal selama tidak kurang dari 4 hari.
Jika tidak terjadi pertumbuhan mikroba, maka bahan uji memenuhi
syarat sterilitas. Jika terbukti terjadi pertumbuhan mikroba, maka
bahan uji tidak memenuhi syarat sterilitas, kecuali dapat ditunjukkan
bahwa uji tidak absah disebabkan oleh hal yang tidak berhubungan
dengan bahan uji. Uji dikatakan tidak absah jika satu atau lebih kondisi
dibawah ini dipenuhi:
- Data pemantauan mikrobiologi terhadap fasilitas uji
sterilitas menunjukkan ketidaksesuaian
- Pengkajian prosedur uji yang digunakan selama pengujian
menunjukkan ketidaksesuaian
- Pertumbuhan mikroba ditemukan pada kontrol negatif
- Setelah dilakukan identifikasi mikroba yang diisolasi dari
hasil uji, pertumbuhan mikroba (beberapa mikroba) dapat
dianggap berasal dari kesalahan pada bahan uji, atau teknik
pengujian yang digunakan pada prosedur uji sterilitas.
Jika pengujian dinyatakan tidak absah, lakukan uji ulang dengan
jumlah bahan yang sama dengan uji awal. Jika tidak terbukti terjadi
pertumbuhan mikroba pada uji ulang, maka contoh memenuhi syarat
uji sterilitas. Jika ditemukan pertumbuhan mikroba pada uji ulang,
maka contoh tidak memenuhi syarat uji sterilitas (FI VI, 2020; 1835)

Anda mungkin juga menyukai