Sehat spiritual terjadi ketika individu menemukan keseimbangan antara nilai- nilai dalam kehidupannya, tujuan, dan kepercayaan dirinya dengan orang lain. Penelitian-penelitian menunjukan hubungan antara jiwa, daya pikir, dan tubuh. Kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan fisik seseorang (Potter, 2010: 166-170). Dalam konteks pelayanan kesehatan di rumah sakit, pelayanan spiritual merupakan konsep dari pelayanan integral keperawatan. Manusia sebagai individu pada dasarnya adalah manusia yang religius. Pelayanan spiritual meliputi pendampingan terhadap seseorang atau pasien dalam mencapai atau mempertahankan suatu relasi yang harmonis dengan Tuhan. Sentuhan terhadap pengalaman pasien tentang relasinya dengan Tuhan sangat berguna untuk menemukan makna hidup dan melihat masa depan dengan tenang. Dalam relasi dengan pasien, perawat dapat menjadi lebih menyadari nilai budaya dan spiritualnya sendiri melalui aktifitas klarifikasi nilai budaya proses relasi tersebut. Interaksi nilai budaya yang terjadi dalam proses perawatan dapat memengaruhi hasil akhir dari proses perawatan terhadap pasien (www.jurnalteologi.net. Diakses tanggal 26 September 2016). 2. Perawatan Keluarga Keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan intervensi keperawatan sering bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi informasi dengan perawat untuk menyampaikan terapi yang dianjurkan. Menjamin kesehatan klien dan membantu keluarga untuk aktif dalam proses penyembuhan klien merupakan tugas penting anggota keluarga. Menunjukkan perawatan keluarga dan perhatian pada klien membuat suatu keterbukaan yang kemudian dapat membentuk hubungan dengan keluarga (Potter, 2010:170).