Metode Penelitian Korelasional
Metode Penelitian Korelasional
Semua metode atau bentuk penelitian ini tentu dikenal oleh para peneliti
dan kalangan akademisi. Sebab akan sangat dipelajari sekaligus
dipraktekan setiap kali melakukan kegiatan penelitian. Selain kenal otomatis
juga bisa mempraktekannya, sekaligus paham betul bagaimana memilih
metode penelitian agar sesuai.
1. Gay
2. Emzir
1
Dijelaskan pula oleh Emzir bahwa metode korelasional umumnya hanya
menafsirkan hubungan antara dua variabel saja. Sehingga tidak sampai
meneliti hubungan kausalitas. Meskipun demikian, hasil penelitian dengan
metode ini bisa dikembangkan untuk diteliti kembali.
3. Suryabrata
Pendapat yang disampaikan oleh para ahli tersebut memang terlihat tidak
berbeda terlalu jauh satu sama lain. Namun secara sederhana dan diambil
poin utamanya, penelitian dengan metode korelasi ini bisa diartikan sebagai
penelitian yang ditujukan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau
lebih.
2
Hubungan dalam Penelitian Korelasional
Memahami bahwa penelitian korelasional ini akan membandingkan dan
menentukan hubungan yang terjalin antara dua variabel atau lebih. Maka
hasil penelitian kemudian akan memunculkan tiga kemungkinan, yang
menjelaskan hubungan dari variabel yang diteliti hubungannya dengan
subjek dan objek penelitian. Yaitu:
1. Korelasi Positif
Jenis korelasi yang terbentuk dari variabel yang terdapat pada penelitian
adalah korelasi positif. Yakni terjadi pada saat variabel mengalami
perubahan maka akan ikut mempengaruhi perubahan variabel yang lain.
Misalnya variabel satu menurun maka variabel kedua akan ikut menurun.
2. Korelasi Negatif
Kemungkinan yang kedua adalah terjadi korelasi negatif, yakni kebalikan
dari korelasi positif. Artinya variabel satu dengan yang lainnya memiliki
pengaruh berkebalikan. Jika variabel satu mengalami kenaikan maka pada
variabel kedua dan seterusnya bisa mengalami penurunan.
1. Studi Hubungan
Jenis yang pertama dari penelitian korelasi ini adalah studi hubungan, dan
sesuai dengan namanya. Studi hubungan dilakukan untuk mendapatkan
data faktor apa saja atau variabel apa saja yang saling berhubungan
dengan variabel lain yang struktur maupun sifatnya lebih rumit atau
kompleks.
Sehingga ada dua variabel dalam kondisi tersebut, pertama bisa disebut
variabel yang sifatnya sederhana. Kemudian diteliti apakah memiliki
hubungan dengan variabel lain yang sifatnya cenderung lebih rumit atau
kompleks. Misalnya saja studi mengenai pengembangan diri dengan
psikologi dan motivasi.
2. Studi Prediksi
Berikutnya adalah studi prediksi, dan sekali lagi sesuai dengan namanya
pada jenis penelitian korelasi ini akan bisa ditentukan karakter variabel lain.
Sehingga ketika satu karakter variabel didapatkan maka peneliti bisa
memprediksi karakter variabel lain pasti atau kemungkinan besar memang
sama.
3. Korelasi Multivariat
4
Jenis ketiga dalam penelitian korelasional adalah penelitian korelasi
multivariat. Yakni penelitian yang dilakukan dengan teknik multivariat, untuk
mengukur dan menyelidiki tingkat hubungan antara kombinasi dari tiga
variabel atau lebih. Teknik multivariat sendiri kemudian ada beberapa
bentuk, diantaranya adalah:
Teknik pertama adalah teknik regresi ganda yang disebut juga dengan
istilah multiple regression. Yakni teknik yang digunakan untuk memprediksi
fenomena yang kompleks.
Teknik kedua dalam korelasi multivariat adalah teknik korelasi kanonik dan
pada dasarnya teknik yang digunakan nyaris sama dengan regresi ganda.
Yakni mengkombinasikan beberapa variabel untuk memprediksi variabel
kriteria.
Hanya saja, pada teknik regresi ganda biasanya hanya melibatkan satu
variabel kriteria. Sedangkan pada korelasi kanonik peneliti nantinya perlu
melibatkan dua atau lebih dari variabel kriteria tersebut. Sehingga korelasi
kanonik bisa disebut sebagai teknik perluasan dari regresi ganda.
5
Berikut adalah beberapa hal yang menjadi ciri-ciri atau ciri khas dari
penelitian korelasi secara umum:
6
Maka bisa disimpulkan bahwa penelitian tersebut belum selesai dan masih
perlu dilanjutkan kembali. Sehingga peneliti bisa mendapatkan penelitian
korelasional yang menunjukan tinggi rendahnya hubungan dari variabel
yang diteliti.
Baca Juga: 3 Kiat Menemukan Masalah Penelitian agar Tesis Cepat Selesai
1. Menentukan Masalah
Tahap pertama dalam menuliskan penelitian secara korelasional adalah
menentukan masalah, disebut juga dengan istilah merumuskan masalah.
Pada tahapan ini tentunya juga akan dijumpai pada penelitian lain. Sebab
tidak akan ada penelitian jika tidak ada masalah, masalah ini yang menjadi
topik penelitian tersebut.
7
Pada proses penentuan masalah, peneliti perlu memilih masalah atau
fenomena yang terbilang rumit atau kompleks. Mengetahui rumit tidaknya
suatu fenomena, bisa dilihat dari butuh tidaknya pemahaman peneliti. Jika
sangat rumit maka fenomena ini perlu dipahami betul baru kemudian dikaji
menjadi penelitian.
2. Studi Kepustakaan
Setelah masalah sudah ditentukan dan ditemukan, maka tahap selanjutnya
di dalam penelitian korelasional adalah studi pustaka. Jadi, peneliti di
tahap ini akan melakukan pencarian landasan teori dari berbagai literatur
dan referensi sumber lain yang memang relevan dan sesuai kebutuhan.
Referensi di dalam studi kepustakaan ini cukup beragam. Paling lumrah dan
tepat untuk digunakan adalah jurnal, laporan hasil penelitian, surat kabar,
majalah ilmiah, buku dengan tema yang relevan, hasil seminar, artikel
ilmiah, dan hasil wawancara dengan narasumber yang ahli di bidang yang
relevan.
3. Metodologi Penelitian
Tahap selanjutnya adalah menentukan metodologi penelitian atau
menentukan metode penelitian yang akan digunakan. Jadi, di tahap ini
peneliti nantinya perlu memutuskan metodologi mana yang sesuai dengan
penelitian yang dilakukan. Sehingga di tahap ini peneliti memiliki kewajiban
menentukan subjek penelitian.
4. Pengumpulan Data
Tahap berikutnya adalah pengumpulan data yang bisa dilakukan dengan
beberapa cara. Misalnya dengan kuesioner, angket, tes, pedoman interview,
8
pedoman observasi, dan lain sebagainya. Pada proses atau tahap ini,
dilakukan dalam waktu yang relatif sama kecuali untuk metode prediktif
yang wajib ada jeda waktu.
5. Analisis Data
Tahap berikutnya tentu saja melakukan analisis data, jadi dari semua data
penelitian yang sudah dikumpulkan nantinya akan dilakukan analisis untuk
mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Adapun
teknik analisis data yang bisa digunakan adalah menghubungkan hasil
penelitian dengan hasil lainnya.
6. Simpulan
Tahap akhir dari penelitian korelasional adalah simpulan atau menyusun
kesimpulan. Pada tahap ini peneliti akan memaparkan mengenai hasil
penelitian secara korelasional dengan bahasa yang mudah dipahami oleh
pembaca. Pada tahap ni pula, peneliti akan memaparkan hasil analisis data
dan pengamatan.