Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Pertemuan I

Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar kompetensi Kode kompetensi Kompetensi Dasar Alokasi Waktu Indikator

: SMK KRISTEN 2 KUPANG : BETON PRACETAK : XII/I : Melaksanakan Pekerjaan Beton Pracetak : 003 KK 13 : Mendeskripsikan Beton Pracetak : 2 X 45 Menit. :

1. Menjelaskan sejarah perkembangan sistem pracetak. 2. Mejelaskan tentang pengertian pekerjaan beton pracetak.
Durasi Pembelajaran : I. Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti proses pembelajaran ini siswa diharapkan dapat :

1. Mengetahui sejarah perkembangan sistem beton pracetak di Indonesia dan di dunia. 2. Mengatahui permasalahan dalam perkembangan sistem pracetak. 3. Menjelaskan pengertian beton pracetak. 4. Mengetahui penerapan beton pracetak di lapangan. 5. Menjelaskan perbandingan kualitatif antara struktur kayu, baja serta beton konvensional dan
pracetak I. Materi Pembelajaran :

1. Mejelaskan sejarah perkembangan sistem beton pracetak di Indonesia dan di dunia. 2. Mejelaskan permasalahan dalam perkembangan sistem pracetak. 3. Menjelaskan pengertian beton pracetak. 4. Menjelaskan penerapan beton pracetak di lapangan. 5. Menjelaskan perbandingan kualitatif antara struktur kayu, baja serta beton konvensional dan
pracetak

I.

Metode Pembelajaran

1. Tanya Jawab
2. Ceramah 3. Demostrasi

I.

Kegiatan Pembelajaran :

1. Kegiatan awal (15) a. Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa mengenai : Absen siswa Kompetensi dasar yang akan diajarkan selama satu tahun, dan mengarahkan siswa
pada pelajaran yang akan di ajar sekarang

Menanyakan sejauh mana pengetahuan siswa tentang beton pracetak. Guru memberikan contoh konkrit tentang beton pracetak 1. Kegiatan inti (60) a. Guru menjelaskan tentang : A. Sejarah Perkembangan Beton Pracetak a. Sejarah Perkembangan Beton Pracetak Didunia. Sistem pracetak jaman modern berkembang mula-mula di Negara Eropa. Struktur pracetak pertama kali digunakan adalah sebagai balok beton precetak untuk Casino di Biarritz, yang dibangun oleh kontraktor Coignet, Paris 1891. Pondasi beton bertulang diperkenalkan oleh sebuah perusahaan Jerman, Wayss & Freytag di Hamburg dan mulai digunakan tahun 1906. Th 1912 beberapa bangunan bertingkat menggunakan system pracetak berbentuk komponenkomponen, seperti dinding .kolom dan lantai diperkenalkan oleh John.E.Conzelmann. Struktur komponen pracetak beton bertulang juga diperkenalkan di Jerman oleh Philip Holzmann AG, Dyckerhoff & Widmann G Wayss & Freytag KG, Prteussag, Loser dll. Sstem pracetak taha gempa dipelopori pengembangannya di Selandia Baru. Amerika dan Jepang yang dikenal sebagai Negara maju di dunia, ternyata baru melakukan penelitian intensif tentangt system pracetak tahan gempa

pada tahun 1991. Dengan membuat program penelitian bersama yang dinamakan PRESS ( Precast seismic Structure System).

b. Sejarah Perkembangan Beton Pracetak Didunia. Indonesia telah mengenal system pracetak yang berbentuk komponen, seperti tiang pancang, balok jembatan, kolom dan plat lantai sejak tahun 1970an. Sistem pracetak semakin berkembang dengan ditandai munculnya berbagai inovasi seperti Sistem Column Slab (1996), Sistem L-Shape Wall (1996), Sistem All Load Bearing Wall (1997), Sistem Beam Column Slab (1998), Sistem Jasubakim (1999), Sistem Bresphaka (1999) dan siste4m T-Cap (2000). A. Permasalahan umum pada perkembangan sistem pracetak. Ada tiga masalah utama dalam pengembangan system pracetak : 1. 2. 3. Keandalan sambungan antar komponen Belum adanya suatu pedoman perencanaan khusus untuk system struktur pracetak Kerjasama dengan pertencana di bidang lain yang terkait, terutama dengan pihak arsitektur dan mekanikal/elektrikal/plumbing. Permasalahan mendasar dalam perkembangan system pracetak di Indonesia saat ini adalah : 1. Sistem ini relative baru 2. Kurang tersosialisasikan jenisnya, produk dan kemampuan system pracetak yang telah ada 3. Serta keandalan sambungan antarkomponen untuk system pracetak terhadap beban gempa yang selalu menjadi kenyataan 4. Belum adanya pedoman resmi mengenai tatacara analisis, perencanaan serta tingkat kendalan khusus untuk system pracetak yang dapat dijadikan pedoman bagi pelaku konstruksi.

a. Siswa menyimak penjelasan guru b. Guru menjelaskan secara detail tentang sejarah perkembangan pracetak dan
permasalahan dalam pengembangannya.

c. Siswa memahami dan dapat menjelaskan kembali tentang sejarah dan permasalahan
perkembangan beton pracetak.

1. Kegiatan akhir (15 mnt) a. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan . b. Guru menyimpulkan tentang materi yang diajarkan. I.
Sumber Belajar

1. Struktur Konstruksi Bangunan, Arief Rahman


2. http://www.google.co.id/search?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US %3Aofficial&channel=s&hl=id&source=hp&q=tentang+beton+pracetak&meta=&btnG=Pen elusuran+Google

I.

Media / Alat / Bahan

1. Papan tulis (White Board) 2. Spidol (Board Marker)


3. Penghapus 4. Laptop[ 5. LCD I.
II.

Penilaian

Jawaban siswa atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. 1.1.Pada tahun berapa struktur pracetak pertama kali digunakan? 1.2.Sekitar tahun berapa Indonesia menggunakan sistem pracetak? 1.3.Permasalahan apakah yang dapat menghambat perkembangan sistem pracetak di
Indonesia?

III. Keaktifan siswa dalam mengikuti KBM.

1. Jawaban 2.1.Kontraktor Coignet, Paris 1891 2.2.Tahun 1970an 2.3.Permasalahannya adalah : Sistem ini relative baru Kurang tersosialisasikan jenisnya, produk dan kemampuan system pracetak yang telah ada Serta keandalan sambungan antarkomponen untuk system pracetak terhadap beban gempa yang selalu menjadi kenyataan Belum adanya pedoman resmi mengenai tatacara analisis, perencanaan serta tingkat kendalan khusus untuk system pracetak yang dapat dijadikan pedoman bagi pelaku konstruksi.

Calon Guru

Petrus Nong Beribe NIM. 0701110901

Dosen Pembimbing

Guru Pamong

Jakobis J. Mesakh, S.Pd, M.Si

Benedicta M. P. Assan, S.Pd.

NIP. 19740623 200604 1 001

NIP.19710504 200604 2 010

Anda mungkin juga menyukai