Komunikasi Budaya
Komunikasi Budaya
net/publication/362790021
CITATIONS READS
0 189
1 author:
Sadiyah El adawiyah
Universitas Muhammadiyah Jakarta
42 PUBLICATIONS 13 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Sadiyah El adawiyah on 19 August 2022.
Editor:
Dr. Sa’diyah El Adawiyah, S.Sos., M.Si.
Desain Cover:
Delphi Ramadhani
Sumber:
www.insancendekiamandiri.co.id
Penata Letak:
Reski Aminah
Proofreader:
Tim ICM
Ukuran:
x, 340 hlm., 14,8 x 21 cm
ISBN:
978-623-348-765-8
Cetakan Pertama:
April 2022
Perumahan Gardena Maisa 2, Blok A03, Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten
Solok, Provinsi Sumatra Barat-Indonesia 27361
HP/WA: 0813-7272-5118
Website: www.insancendekiamandiri.co.id
E-mail: insancendekiamandirigroup@gmail.com
Daftar Isi
Prakata...................................................................................... ix
Menumbuhkan Sikap Nasionalisme pada Generasi Z terhadap
Pengaruh Masuknya Budaya Asing di Era Globalisasi
Acasya Aretta Vernaputri ................................................................ 1
Komunikasi Antarbudaya di Era Modern Saat Ini
Three Bintang Nadeak.................................................................... 9
Komunikasi Antarbudaya yang Terjadi dalam Masyarakat
Multikultural pada Usia 17-21 Tahun di Kota Bogor
Syifarina Mutiara Oktaviani ............................................................ 23
Komunikasi Antarbudaya pada Film Marvel Shang Chi and The
Legend of Ten Rings
Sayyidatu Ahya An’Umillah ........................................................... 35
Fitur Media Sederhana Menjadi Daya Tarik Orang Tua
(Generasi X) untuk Mengenal Antarbudaya
Rafli Daffa Falih Adilah ................................................................. 49
Dampak Akulturasi Budaya terhadap Gaya Komunikasi
Mahasiswa Bandung
Muhammad Rofi Jamil .................................................................. 59
Penggunaan Media Sosial sebagai Alat untuk Berkomunikasi
Antarbudaya
Muhammad Rafie Alfaritzi ............................................................. 71
Perkembangan dan Kajian Komunikasi Antarbudaya di Tengah
Kemajuan Teknologi tang Terjadi di Era Saat Ini
Muhammad Imam Zuhri Saragih .................................................... 79
Pengaruh Bahasa Korea serta Budaya Korea Melalui Konten
Artis K-Pop terhadap Anak Muda Indonesia
Ghina Nur Amri ........................................................................... 89
Persepsi Publik Pribumi dalam Menyikapi Masyarakat
Pendatang di Karawang
Faisal Arfa .................................................................................. 97
v
Komunikasi Antarbudaya pada Pasangan yang Berbeda Suku
atau Etnis dan Pengaruhnya dalam Kehidupan
Erby Amando Aslin....................................................................... 103
Perbedaan Budaya Dapat Mendorong Manusia untuk Saling
Mengenal dan Memperkaya Pengetahuan Mengenai Wawasan
Budaya
Dilla Puspitasari ............................................................................ 111
Tanggapan dan Pengetahuan Generasi Z terhadap Gaya Busana
yang Berkaitan Erat dengan Komunikasi Antarbudaya
Chece Amelya Puteri ...................................................................... 123
Strategi Interaksi Sosial dan Komunikasi Multikultural pada
Masyarakat Indonesia dalam Antisipasi Konflik Antarbudaya
Bilqis Chumaira Matappa ............................................................... 133
Penggunaan Aplikasi Instagram di Era Digital sebagai Salah Satu
Platform untuk Berkomunikasi Antarbudaya
Asyifa Qurrota A’yun..................................................................... 141
Komunikasi Antarbudaya Antarmahasiswi Bersuku Betawi
dan Bersuku Sunda di Ruang Lingkup Pertemanan Kampus
Arya Wibowo Wirabumi ............................................................... 151
Kejahatan dalam Kedok Normalitas dalam Konflik Antarbudaya
Dilihat dari Perspektif Banalitas Kejahatan Hannah Arendt
Alifian Diaz Islamy ....................................................................... 163
Akulturasi Positif dan Pola Budaya dalam Komunikasi Budaya
Antaretnis Batak dan Etnis Jawa
Art Zahra Tzendra Semesta Fadilha.................................................. 171
Analisis Peran Media Sosial terhadap Pengalaman Multikultural
dan Wawasan Kebudayaan dalam Kanal YouTube Gita Savitri
Aprilia Permata Putri .................................................................... 181
Analisis Bentuk Komunikasi Pembelajaran Online yang Efektif
untuk Digunakan Selama Pandemi Covid-19 di Indonesia
Anisa Nurulia Imawati ................................................................... 189
Komunikasi Antarbudaya Melalui Media Sosial (Analisis
Komunikasi Antarbudaya dalam Konten YouTube Channel
NCT 127)
Alya Rahma Zahrani .................................................................... 199
ix
ini dituangkan melalui tulisan ringan dengan cara dan gaya
bahasa mahasiswa dengan menggunakan berbagai pen-
dekatan untuk disampaikan kepada pembaca.
Trilogy buku ini (bisa saya sebut seperti itu) sebagai
ucapan terima kasih kepada Telkom University yang sudah
memberikan kesempatan mengajak mahasiswa untuk ber-
kolaborasi dalam tulisan. Buku ini disusun dengan waktu yang
sangat terbatas dan singkat. Penulis menyadari buku ini masih
jauh dari kata sempurna. Namun, berharap semoga trilogy
buku ini bermanfaat untuk semua pihak, mahasiswa, pembaca,
dan lainnya.
1
budaya asing di kalangan remaja juga dikhawatirkan dapat
mengikis nilai-nilai budaya Indonesia. Maka dari itu penting
sekali untuk menanamkan rasa atau nilai-nilai nasionalisme
bagi remaja untuk membuat batasan dan menjaga eksistensi
budaya bangsa Indonesia. Nasionalisme merupakan perasaan
atau sikap cinta tanah air yang harus dimiliki warga negara.
Globalisasi
Globalisasi adalah berkembangnya dalam hubungan
internasional yaitu di mana setiap negara di dunia mem-
pertahankan identitas masing-masing, namun menjadi
ketergantungan dengan satu sama lain (Scholte). Sedangkan
menurut Achmad Suparman, globalisasi merupakan proses
jadinya suatu benda atau perilaku sebagai ciri tiap individu di
dunia tanpa dibatasi wilayah. Masuknya era globalisasi ini
dicirikan dengan adanya kemajuan dan perkembangan
teknologi di berbagai bidang dan adanya aktivitas pertukaran
budaya tanpa disadari.
Budaya
Triandis mengatakan bahwa budaya adalah seperangkat
elemen subjektif dan objektif yangdiciptakan oleh manusia di
masa lalu. Adanya budaya telah meningkatkan kemungkinan
untukbertahan hidup karena dengan adanya budaya manusia
dapat berkomunikasi satu sama lain karena memiliki bahasa
dan hidup di waktu dan tempat yang sama. Rodriguez
mengatakan bahwa budaya mempengaruhi bagaimana kita
berhubungan dengan orang lain, berpikir, berperilaku, dan
bagaimana persepsi kita terhadap dunia. Menurut Sowell
budaya juga memiliki fungsi yaitu untuk memenuhi kebutuhan
manusia yang praktis dan vital dan untuk mewariskan ilmu
pengetahuan dan pengalaman dari generasi sebelumnya
kepada generasi baruyang tidak memiliki pengalaman dengan
tujuan untuk menyelamatkan generasi baru dari kesalahan
yang terjadi sebelumnya. Selain itu, terdapat karakteristik
budaya, yaitu
9
berita, berupa media interpersonal yang digunakan secara
tatap muka maupun media massa yang digunakan untuk
khalayak umum. Sedangkan audience adalah perorangan atau
kelompok orang dan masyarkat yang menjadi sasaran
informasi atau yang menerima informasi. Selain tiga unsur ini,
yang terpenting dalam komunikasi adalah aktivitas memaknai
informasi yang disampaikan oleh sumber informasi dan
pemaknaan yang dibuat oleh audience terhadap informasi dan
pemaknaan yang dibuat oleh audience terhadap informasi
yang diterimanya. Pemaknaan terhadap informasi bersifat
subjektif dan kontekstual. Subjektif artinya masing-masing
pihak (sumber informasi dan audience) memiliki kapasitas
untuk memaknakan informasi yang disebarkan atau yang
diterimanya berdasarkan kepada apa yang dirasakan, diyakini,
dan ia mengerti serta berdasarkan pada tingkat pengetahuan
kedua belah pihak. Sedangkan sifat kontekstual adalah bahwa
pemaknaan itu berkaitan erat dengan kondisi waktu dan
tempat di mana informasi itu berada. Dengan demikian,
konteks sosial budaya ikut mewarnai kedua pihak dalam
memaknakan informasi yang disebarkan dan yang diterima.
Oleh karena itu sebuah proses komunikasi memiliki dimensi
yang sangat luas dalam pemaknaannya, karena dilakukan oleh
subjek-subjek yang beragam dan konteks sosial budaya yang
majemuk (Bungin, 2006: 57-58).
Komunikasi adalah proses di mana seseorang
(komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang
(biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk
mengubah tingkah laku orang lain. Komunikasi itu men-
yangkut semua prosedur melalui pikiran seseorang dapat
mempengaruhi orang lainnya. Komunikasi merupakan meka-
nisme untuk melaksanakan kekuasaan dan merupakan
aktivitas yang datang dari pihak lain untuk mempengaruhi
(Arifin, 2010: 26).
Sedangkan Rosmawaty dalam bukunya Mengenal Ilmu
Komunikasi (2010: 17), sebagaimana dikutip oleh Apriadi
Tamburaka menyatakan bahwa komunikasi atau commu-
nication berasal dari bahasa latin “Communis”. Communis atau
23
Hal tersebut sejalan dengan komunikasi antarbudaya
yaitu komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang
memiliki kebudayaan yang berbeda. Berdasarkan dari
penjelasan di atas, maka peneliti merumuskan masalah dalam
penelitian ini, yaitu bagaimana komunikasi antarbudaya yang
terjadi dalam masyarakat multikultural pada usia 17-21 tahun
di kota Bogor. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat ber-
manfaat untuk dijadikan bahan pembelajaran atau literasi
mengenai komunikasi antarbudaya dan masyarakat
multikultural. Dengan demilikian, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana pola pikir remaja yang berusia
17-21 tahun terhapad komunikasi antarbudaya yang terjadi
dalam masyarakat multikultural.
Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication
berasal dari kata Latin communication, membentuk kata benda
communio, yang dalam bahasa inggris disebut dengan
communion, yang berarti kebersamaan, persatuan, per-
sekutuan gabungan, pergaulan, atau hubungan. Karena untuk
melakukan communio diperlukan usaha dan kerja. Kata
communio dibuat kata kerja communicate yang berarti
membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, mem-
bicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu
kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran,
berhubungan, berteman. Jadi, komunikasi berarti pem-
beritahuan pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau
hubungan. West & Turner mengatakan bahwa komunikasi
adalah proses sosial di mana individu menggunakan simbol
untuk membentuk dan menafsirkan makna dalam lingkungan
mereka. (IDRIS, 2020)
Pengertian Budaya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya memiliki arti
akal budi, secara umum, budaya dapat diartikan sebagai suatu
cara hidup yang terdapat pada sekelompok manusia, yang
telah berkembang dan diturunkan dari generasi ke generasi
dari sesepuh kelompok tersebut.
35
mengumpulkan beberapa pasukan prajurit yang diberi nama
prajurit sepuluh cincin. Tugas prajurit untuk menaklukkan
banyak kerajaan, menyusup ke dalam pemerintahan, dan
menjalankan bisnis di beberapa wilayah di dunia dalam
periode bertahun-tahun.
Pada tahun 1996, Xu Wenwu menemukan kisah legenda
desa ajaib bernama Desa Ta Lo. Menurut legenda, desa Ta Lo
mempunyai kekuatan yang lbih hebat. Hal tesebut membuat
Xu Wenwu berambisi untuk memiliki desa tersebut. Namun,
perjalanan Xu Wenwu dalam menemukan Ta Lo, ia justru
bertemu seorang perempuan muda dan jatuh cinta kepadanya.
Perempuan tersebut bernama Ying Li, seorang penjaga desa Ta
Lo yang berhasil mengalahkan Xu Wenwu. Xu Wenwu
menikahi Ying Li hingga mempunyai dua anak, yakni anak laki-
laki bernama Shang-Chi dan anak perempuan bernama Xu
Xialing. Bersama keluarganya, Xu Wen Wu.
Sejak Ying Li meninggal dunia, suaminya yakni Xu Wen
Wu mendidik Shang-Chi menjadi pembunuh kelas kakap sejak
berusia tujuh tahun. Di sisi lain, Xialing mengikuti latihan yang
diberikan kepada kakaknya secara diam-diam. Ketika berusia
14 tahun, Shang- Chi diberi misi untuk membunuh pemimpin
Iron Gang. Namun, setelah menyelesaikan misi tersebut,
Shang-Chi kabur dan memutuskan memulai kehidupan baru
dengan nama baru yakni Shaun di San Fransisco, Amerika
Serikat. Di kota ini, Shaun menjadi pemuda mandiri yang
mampu 4 bahasa. Dia mempunyai pekerjaan baru dengan
menjadi petugas valet di sebuah hotel bintang lima bersama
sahabatnya yakni Katy (Awkwafina). Suatu hari, Shang-Chi
mendapatkan kartu pos anonim dengan alamat di Macau. Surat
tersebut mempunyai gambar berbentuk origami naga yang
pernah dibuat oleh ibunya ketika ia kecil. Shang-Chi berasumsi
bahwa kartu pos itu dari adiknya yang sudah lama tidak
bertemu dengannya. Beberapa hari kemudian, Shang-Chi dan
Katy mendapat serangan dari segerombolan orang tidak
dikenal ketika mereka menaiki bus umum. Mereka ingin
merebut kalung liontin Shang-Chi yang merupakan warisan
Ying Li. Namun, Shang-Chi melawan mereka dengan
Komunikasi Antarbudaya pada Film Marvel Shang Chi and The Legend of Ten Rings 37
hewa tersebut mulai banyak hingga ratusan. Akhirnya,
pasukan Xu Wen Wu dan penduduk Desa Ta Lo bersatu untuk
melawan mahluk tersebsut.
Shang-Chi berusaha untuk menyadarkan ayahnya untuk
berhenti meninju dinding tersebut, tapi tidak dihiraukan.
Hingga muncul induk dari makhluk tersebut yang mulai
memicu munculnya Naga asli Desa Talo. Naga tersebut belum
pernah keluar selama beribu-ribu tahun. Namun, Xu Wen Wu
kalah dan dimatikan oleh makhluk tersebut. Shang-Chi
diberikan gelang sepuluh cincin tersebut dan mulai
menyerang makhluk tersebut. Akhirnya, makhluk tersebut
mati di tangan Shang-Chi.
Komunikasi
Danil Vardiasnyah memberikan definisi komunikasi secara
istilah oleh ahli yakni Berelson & Stainer, komunikasi adalah
proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan
lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata,
gambar-gambar, angka-angka, dan lain-lain. Menurut Harold
Lasswell dalam Effendy, komunikasi merupakan proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan
menggunakan media yang akan memberikan efek tertentu.
Budaya
Menurut Yanto Subianto, kebudayaan merupakan hasil karya,
rasa dan cipta manusia dalam masyarakat. Karya adalah hasil
usaha manusia yang konkret dengan cara penggunaan budaya
seperti teknologi yang dapat dikategorikan dalam kebudayaan
kebendaan “Material Culture”. Rasa adalah jiwa manusia untuk
mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai
kemasyarakatan yang mengandung agama, ideologi, kesenian,
dan lain-lain.
Komunikasi Antarbudaya
Komunikasi antarbudaya merupakan proses pembagian
informasi, gagasan, atau perasaan di antara mereka yang
mempunyai latar belakang budaya berbeda. Proses pembagian
informasi itu dilakukan secara lisan dan tertulis, melalui
Komunikasi Antarbudaya pada Film Marvel Shang Chi and The Legend of Ten Rings 39
Kebudayaan Kung Fu
Dalam film Shang-Chi terdapat enam jenis Kung Fu yakni
Shaolin, Tai Chi, Bajiquan, Wing Chun, Hung Ga, Baquazhang.
Shaolinquan
Bajiquan
Komunikasi Antarbudaya pada Film Marvel Shang Chi and The Legend of Ten Rings 41
Jenis Kung Fu Wing Chun didirikan pertama kali pada
era Dinasti Qing oleh seorang biarawati Buddha bernama Ng
Mui. Wing Chun berasal dari Kuil Shaolin yang terkenal. Wing
Chun bertujuan untuk merancang metode bertarung yang
lebih efektif yang tidak bergantung pada kekuatan kasar untuk
menjadi efektif. Pada adegan ini dapat dilihat ketika Shang-Chi
melawan segerombolan orang di dalam bus umum dengan
tidak terlalu melakukan serangan seperti pukulan-berantai.
Namun, ia mengadapasi pertarungan jarak dekat, serangan
tengah, dan teknik menjebak sebagai komponen penting Wing
Chun.
Hung Ga
Komunikasi Antarbudaya pada Film Marvel Shang Chi and The Legend of Ten Rings 43
Kluckhohn and Strodtbeck’s (Orientasi Masa Lalu)
Dalam budaya orientasi masa lalu, sejarah, agama yang mapan,
serta tradisi mempunyai peran yang sangat penting. Terdapat
keyakinan kuat bahwa kontemporer mempersepsikan orang,
peristiwa, pengambilan keputusan, dan penentuan kebenaran
harus berdasarkan peristiwa di masa lalu. Pada film ini,
terdapat adegan ketika Jiang Nan memberikan pesan kepada
Shang- Chi bahwa untuk melawan peperangan nantinya harus
berpedoman dengan apa yang sudah dilakukan oleh
pendahulu pada 4000 tahun yang lalu.
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan dan analisis di atas, dapat
disimpulkan bahwa film Marvel: Shang- Chi and The Legend of
Komunikasi Antarbudaya pada Film Marvel Shang Chi and The Legend of Ten Rings 45
Daftar Pustaka
Zhu, H., Ren, Y., & Chen, S. 2021. The Influence of Marvel in the
Chinese Teenagers. In 2021 5th International Seminar on
Education, Management and Social Sciences (ISEMSS
2021) (pp. 692-695). Atlantis Press.
Komunikasi Antarbudaya pada Film Marvel Shang Chi and The Legend of Ten Rings 47
48 Komunikasi Antarbudaya Ragam Colore
Fitur Media Sederhana Menjadi Daya Tarik
Orang Tua (Generasi X) untuk Mengenal
Antarbudaya
Rafli Daffa Falih Adilah
49
pengguna media, setiap pengguna dikelompokkan ke dalam
beberapa generasi yang mana tiap generasinya memiliki
ketertarikan yang berbeda dengan generasi lainnya. Oleh
karena itu, artikel ini bertujuan untuk membahas salah satu
ketertarikan pada generasi X yakni generasi dengan rentang
usia 50-55 tahun yang cenderung masih beradaptasi akan
adanya media baru. Selain itu, artikel ini juga bertujuan untuk
membuktikan bahwa faktor kesederhanaan fitur dalam setiap
media baru mempengaruhi daya tarik pengguna (generasi X)
dalam menggunakan media.
Komunikasi Antarbudaya
Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-
orang yang berbeda kebudayaan. Misalnya antara suku
bangsa, etnik, ras, dan kelas sosial. Sementara menurut Guo
Ming Chen dan Willian J. Starosta sebagaimana dikutip oleh
Deddy Mulyana (2003: xii) berpendapat bahwa komunikasi
antar budaya adalah proses negosiasi atau pertukaran sistem
simbolik yang membimbing perilaku manusia dan membatasi
mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok
(Heryadi dan Silvana 2013: 97). Selanjutnya, komunikasi antar
budaya (intercultural communication) adalah proses per-
tukaran pikiran dan makna antar orang-orang berbeda
budaya. Ketika komunikasi terjadi antar orang-orang berbeda
bangsa, kelompok, ras, atau komunikasi bahasa, komunikasi
tersebut disebut komunikasi antarbudaya (Heryadi dan
Silvana 2013: 97)
Fitur
Menurut Kotler & Keller (2012:8) “Fitur merupakan
karakteristik produk yang menjadi pelengkap fungsi dasar
produk.” Sedangkan menurut Tjiptono (2008:25) “Fitur
merupakan karakteristik sekunder atau pelengkap barang dan
jasa.” Dari beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa
fitur merupakan karakteristik yang dibuat oleh sebuah
perusahaan dalam produknya untuk memberikan nilai
tambahan yang akan ditujukan kepada konsumen yang
nantinya akan dijadikan pembeda dari pesaing lainnya. Seperti
Fitur Media Sederhana Menjadi Daya Tarik Orang Tua (Generasi X)… 51
Oleh karena itu, WhatsApp menjadi media sosial yang memiliki
rating tertinggi dibandingkan media sosial lainnya.
Generasi
Menurut Kupperschmidt (2000) (dalam Putra, 2016) generasi
adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan tahun
lahir, umur, lokasi dan juga pengalaman historis atau kejadian-
kejadian dalam individu tersebut yang sama yang memiliki
pengaruh signifikan dalam fase pertumbuhan mereka. Jadi,
dapat dikatakan pula bahwa generasi adalah sekelompok
individu yang mengalami peristiwa–peristiwa yang sama
dalam kurun waktu yang sama pula. Perbedaan yang sangat
signifikan mengenai generasi X, Y, Z adalah dalam penguasaan
informasi dan teknologi. Generasi X adalah orang-orang yang
lahir di antara tahun 1965-1980. Kata X pada generasi ini
dipopulerkan novel yang berjudul Generation X: Tales for an
Accelerated Culture yang ditulis Douglas Coupland. Melihat
pola asuh kedua orang tuanya yang banyak menghabiskan
waktu untuk bekerja, generasi X pun mengikuti jejak tersebut.
Generasi ini adalah generasi di mana pertama kali men-
yaksikan pengenalan internet, telepon seluler dan komputer.
Selain itu juga, generasi X merupakan generasi yang menyukai
pekerjaan yang tidak formal atau menjadi pengusaha. Generasi
X tidak menyukai basa-basi dalam berkomunikasi tetapi
langsung ke inti pembahasan
Hasil dan Pembahasan
Lebih memilih menggunakan YouTube dalam mengenal
antarbudaya. Berdasarkan data dari hasil analisis kepada 100
responden (generasi X) dengan rentang usia 50—55 tahun
menunjukkan tingkat penggunaan dari beberapa media yang
memiliki fungsi yang sama namun memiliki tingkat pen-
ggunaan yang berbeda. Dalam penelitian ini penulis
membandingkan 4 media baru yakni
1. Tingkat Penggunaan WhatsApp dan Line
Berdasarkan data hasil analisis pada 100 responden
generasi X dengan rentang usia 50—55 tahun
menunjukkan hasil sebagai berikut:
Fitur Media Sederhana Menjadi Daya Tarik Orang Tua (Generasi X)… 53
media Line jauh lebih besar kapasitas nya sehingga
membutuhkan ruang penyimpanan yang cukup besar
untuk telepon seluler. Sedangkan pada media WhatsApp
memiliki kapasitas penyimpanan yang jauh lebih kecil serta
sudah cukup memenuhi kebutuhan generasi X dalam
berkomunikasi.
2. Tingkat Penggunaan YouTube dan TikTok
Berdasarkan data hasil analisis pada 100 responden
generasi X dengan rentang usia 50—55 tahun
menunjukkan hasil sebagai berikut:
Fitur Media Sederhana Menjadi Daya Tarik Orang Tua (Generasi X)… 55
generasi X butuhkan telah terpenuhi oleh YouTube. Maka,
faktor kebutuhan juga memiliki pengaruh besar terhadap
penggunaan media baru. Apabila kebutuhan dalam suatu
media dengan fitur sederhana telah terpenuhi maka generasi
X tidak membutuhkan media dengan fitur yang lengkap namun
tidak terlalu penting baginya.
Fitur Media Sederhana Menjadi Daya Tarik Orang Tua (Generasi X)… 57
UIN Maulana Malik Ibrahim. 2011. Persepsi mahasiswa
akuntansi dalam pemilihan karier menjadi praktisi
akuntansi syariah: Studi empiris mahasiswa akuntansi
angkatan 2011 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
(Undergraduate).
59
perspektif komunikasi antarbudaya, hal ini membutuhkan
komunikasi agar tujuan tercapai.
Penelitian ini menjadi menarik untuk dikaji lebih lanjut
karena terjadinya akulturasi budaya sehingga adanya per-
geseran bahasa Indonesia menjadi sebuah bahasa yang biasa
digunakan oleh kelompok tertentu atau disebut bahasa
gaul/slang. Pada umumnya, penggunaan bahasa slang ini
ditujukan untuk kalangan muda, seperti teman, kerabat, atau
orang yang lebih muda. Namun, tak sedikit pun remaja yang
salah menempatkan bahasa tersebut ke kalangan yang lebih
tua. Selain itu, dampak dari akulurasi budaya ini adalah
pergeseran bahasa Indonesia telah menciptakan adanya suatu
proses dan pembentukan bahasa slang yang berpeluang
menjadi gaya komunikasi terbaru, khususnya mahasiswa yang
berkuliah di Bandung.
Atas dasar itu, persoalan yang akan dikaji adalah
bagaimana dampak akulturasi budaya terhadap gaya
komunikasi mahasiswa Bandung. sehingga penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak dari
akulturasi budaya terkait gaya komunikasi mahasiswa baik
dari daerah Bandung mupun luar Bandung bahkan mahasiswa
mancanegara yang berkuliah di universitas yang ada di
Bandung. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan men-
yumbangkan kontribusi bagi dunia pendidikan serta pen-
gembangan ilmu sosial. Tak hanya itu, penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi ataupun
sumber informasi bagi penelitian sejenis, mahasiswa, pem-
baca, dan masyarakat. Berdasarkan latar belakang di atas,
maka dapat diambil fokus penelitian tentang bagaimana
dampak akulturasi budaya terhadap gaya komunikasi
mahasiswa Bandung.
Akulturasi Budaya
Secara etimologi, akulturasi merupakan kata yang berasal dari
bahasa Latin yakni acculturate yang berarti “Berkembang dan
tumbuh bersama”. Akulturasi dapat dimakan sebagai usaha
untuk perkembangan dan tumbuh bersama. Berawal
Pendahuluan
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi
(pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada
umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Komunikasi adalah
bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial. Menurut asal katanya
tersebut, arti komunikasi adalah proses penyampaian makna
dari satu entitas atau kelompok ke kelompok lainnya melalui
penggunaan tanda, simbol, dan aturan semiotika yang
dipahami bersama. Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem
agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Dengan itu, maka adanya
komunikasi antarbudaya, yaitu komunikasi yang terjadi di
antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda
ras, etnik, atau sosial ekonomi.
Di era sekarang, komunikasi sudah bisa dilakukan
dengan menggunakan media sosial, yaitu sebuah media online,
dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,
wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial, dan wiki
merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan
oleh masyarakat di seluruh dunia.
Apakah di era sekarang ini, orang-orang menggunakan
media sosial juga sebagai alat berkomunikasi antar budaya?
Oleh karena itu, saya ingin menganalisa adakah orang-orang
menggunakan media sosial sebagai alat berkomunikasi antar
budaya. Metode yang saya lakukan untuk penelitian dan
mengobservasi yaitu secara kuantitatif yaitu dengan
71
menggunakan google forms dan memberikan beberapa
pertanyaan mengenai penggunaan media sosial untuk meneliti
dan menganalisis para partisipan tersebut.
Tinjauan Pustaka
1. Komunikasi
Komunikasi adalah proses di mana seseorang
(komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang
(biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata)
untuk mengubah tingkah laku orang lain. Komunikasi itu
menyangkut semua prosedur melalui pikiran seseorang
dapat mempengaruhi orang lainnya. Komunikasi me-
rupakan mekanisme untuk melaksanakan kekuasaan dan
merupakan aktivitas yang datang dari pihak lain untuk
mempengaruhi (Arifin, 2010: 26). Sedangkan Rosmawaty
dalam bukunya Mengenal Ilmu Komunikasi (2010: 17),
sebagaimana dikutip oleh Apriadi Tamburaka menyatakan
bahwa komunikasi atau communication berasal dari
bahasa latin “Communis”. Communi atau dalam bahasa
Inggris disebut dengan kata “Common” berarti sama. Oleh
karena itu, jika kita berkomunikasi (to communicate), ini
berarti bahwa kita berada dalam keadaan berusaha untuk
menimbulkan suatu persamaan (commIonness) dalam hal
sikap dengan seseorang. Dengan demikian komunikasi
adalah sebagai proses menghubungi atau mengadakan
perhubungan. Atau dapat dijelaskan bahwa komunikasi
adalah merupakan proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan melalui media yang dapat
menimbulkan efek tertentu.
2. Komunikasi Antarbudaya
Komunikasi antarbudaya terjadi ketika dua atau lebih
orang dengan latar belakang budaya yang berbeda
berinteraksi. Perbedaan tersebut dapat berupa perbedaan
ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosio-ekonomi. Tiga
faktor yang mendorong perkembangan komunikasi
antarbudaya, yakni faktor internasional, domestik; dan
individu. Tiga prinsip penting komunikasi antarbudaya,
Kesimpulan
Komunikasi antarbudaya terjadi ketika dua atau lebih orang
dengan latar belakang budaya yang berbeda berinteraksi.
Perbedaan tersebut dapat berupa perbedaan ras, etnik, atau
perbedaan-perbedaan sosio-ekonomi dan media sosial, yaitu
sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi
blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Dengan
79
dibesarkan, sehingga kemungkinan terjadinya pertukaran
budaya sangat tinggi. Budaya berakar dalam dirinya,
menimbulkan konflik. Tetapi, konflik dapat dikurangi dengan
meningkatkan kesadaran bahwa setiap orang harus dapat
memahami budaya orang lain yang berbeda dari Anda.Tentu
budaya memiliki kaitan yang erat dengan komunikasi karena
dengan komunikasi kita bisa mempertahankan dan mengubah
suatu budaya. Setiap kita ingin memahami suatu budaya pasti
ada yang namanya proses komunikasi, ada bahasa yang
menjadi sebuah indikasi utama bahwa budaya itu ada.
Semakin berkembangnya teknologi di era saat ini, komunikasi
antarbudaya ini juga ikut berubah untuk menyesuaikan.
sehingga ia harus berbagi ruang dengan orang lain di budaya
lain. Namun, pertukaran budaya ini juga dapat
Teknologi yang berkembang pesat ini menghasilkan
sebuah era globalisasi. Teknologi informasi yang semakin
canggih memungkinkan setiap orang mengenggam infromasi.
Hanya dalam hitungan menit bahkan detik, misalnya ketika
kita mengirimkan informasi dari Amerika bisa diterima oleh
orang Indonesia. Tidak hanya dalam segi komunikasi dan
penyampaian informasi, kecanggihan teknologi juga
berkembang di bidang transportasi memungkinkan setiap
orang berkunjung ke setiap negara berbeda hanya dalam
waktu beberapa jam. Sedangkan teknologi Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah teknologi adalah ilmu
pengetahuan untuk mencapai suatu tujuan praktis, ilmu
terapan, atau segala cara untuk menyediakan barang-barang
yang diperlukan bagi kelangsungan hidup dan kenyamanan
hidup manusia. Teknologi juga berkembang dari waktu ke
waktu, termasuk banyak penemuan-penemuan yang
dilakukan oleh para ahli dalam pembuatan robot atau alat
yang dapat mendukung dan memudahkan aktivitas manusia.
Kemajuan teknologi membawa banyak manfaat dan
memudahkan pekerjaan dan aktivitas masyarakat sehari-hari.
Selain membawa dampak positif pada keberlangsungan hidup
manusia, perkembangan teknologi yang semakin maju juga
Korean pop atau pop Korea (Hangul: 케이팝; RR: Keipab) atau
yang bisa disebut K-pop adalah jenis lagu popular yang berasal
dari Korea Selatan. K-pop dan K-drama adalah dua bagian yang
tidak terpisahkan dari gelombang Korea (Korean Wave) di
berbagai belahan negara seluruh dunia. Muncul sebuah genre
lagu baru di Korea yang disebut changga, sebuah lagu dengan
alunan instrumental modern seperti gitar, flute, drum, dan
lainnya pada tahun 1885. Lagu tersebut adalah lagu adaptasi
dari pop barat dan memakai lirik bahasa Korea, beberapa di
antaranya merupakan memang lagu barat yang diaransemen
dan diartikan ke bahasa Korea. Contohnya “Oh My Darling,
Clementine” yang diaransemen dan diartikan menjadi
“Simcheongga”. Lagu bergenre ini dipakai untuk mem-
perlihatkan kesedihan, kepedihan, dan harapan penduduk
Korea pada saat Penjajahan Jepang atas Korea (1910-1945).
Tetapi, Jepang menyita koleksi changga yang tersedia dan
menerbitkan buku liriknya sendiri. Musik yang popular dan
dikenal sampai sekarang salah satunya yaitu “Humaingga”
(희망가) adalah artinya harapan.
Awalnya pada era 60-an lagu pop Korea dibagi menjadi
genre yang berbeda-beda, pertama yaitu genre “Oldies” yang
dipengaruhi lagu barat dan popular. Lagu rock diperkenalkan
dengan pionirnya adalah Cho Yong-pil pada tahun 1970-an.
Lagu Trot juga cukup digemari, lagu ini adalah hasil akulturasi
lagu tradisional Korea dengan lagu Kerohanian/Gospel. Gaya
lagu ini lalu diadaptasi kembali oleh composer Masao Koga dan
dikenal dengan lagu enka di Jepang.
Pada tahun 1992 debut penampilan grup Seo Taiji and
Boys menandakan awal mula lagu pop modern di Korea yang
89
memberi warna baru dengan genre music rock, techno
Amerika, dan rap. Berhasilnya kelompok Seo Taiji and Boys
diikuti kelompok lagu lain contohnya Deux dan Panic. Populer
lagu ini juga membuahkan banyak kelompok lagu dan musisi
berkualitas lain hingga sekarang. Lagu pop dekade 90-an
cenderung bergenre hip hop dan dance. Target utamanya
adalah remaja sehingga dekade ini muncul banyak kelompok
T idol” yang sangat diidolakan seperti CLON, H.O.T, Sechs Kies,
S.E.S, Fin.K.L dan g.o.d. Kebanyakan dari grup lagu ini sudah
bubar dan anggota-anggotanya bersolo-karier.
Pendatang-pendatang baru berbakat mulai ber-
munculan pada tahun 2000-an. MC Mong, 1TYM, Rain, Super
Junior, Big Bang yang cukup sukses di Korea dan luar negeri
bergenre R&B serta hip-hop yang berkiblat ke Amerika adalah
artis-artis yang dicetak. Beberapa artis underground seperti
Drunken Tiger, Tasha (Yoon Mi-rae) juga mempopulerkan
warna lagu kulit hitam tersebut. Lagu rock masih tetap disukai
di Korea ditambah dengan kembalinya Seo Taiji yang bersolo
karier menjadi musisi rock serta Yoon Do Hyun Band yang
selalu menyanyikan musik-musik tentang nasionalisme dan
kecintaan terhadap Negara. Nuansa modern yang ada di lagu
techno yang tidak hanya digemari di Korea saja, penyanyi Kim
Hyun-Joong dan Lee Jung-Hyun bahkan mendapat pengakuan
di Jepang dan Cina. Pendengar yang paling banyak umumnya
mendengar lagu balada. Lagu balada Korea biasanya dikenal
dengan lirik sedih tentang percintaan, Baek Ji Young, KCM, SG
Wannabe, dan sebagainya. Lagu balada umumnya disukai
karena selalu dijadikan soundtrack drama-drama televise
yang popular contohnya Winter Sonata, Sorry I Love You,
Starirway to Heaven, dan lain-lain. Bermacam artis Korea
menelan keberhasilan di dunia internasional contohnya BoA
yang menembus Jepang dan disukai di banyak belahan Negara
lainnya. Lalu, artis-artis lain contohnya Rain, Se7en, Ryu Shi-
won, dan lainnya berlomba-lomba untuk menaklukkan pasar
lagu di Jepang. Rain tercatat sebagai artis Asia pertama yang
melakukan konser internasional bertema RAINY DAY 2005
Tour, di Madison Square Garden.
Pengaruh Bahasa Korea serta Budaya Korea Melalui Konten Artis K-Pop… 91
menjelaskan bahwa tentang arti kebudayaan yang melingkupi
semua kejadian individu: “Kebudayaan meliputi wawasan,
kepercayaan, seni, moral, hukum, serta daya tamping dan
perilaku lainnya yang diterima atau dipelajari oleh individu
yang adalah anggota warganya”. Dari arti ini dapat diucapkan
bahwa keunikan kebudayaan dalam kehidupan manusia
didapatkan dan bergantung dari pembelajaran individu
terhadap sesuatu yang berintegrasi di lingkungan sekitarnya.
Kemudian kebudayaan mencakup semua system ide, tindakan,
serta hasil karya individu dalam kehidupan warga yang
dijadikan milik diri individu itu tersebut dengan belajar. Kita
tidak menurunkan kebudayaan melalui DNA contohnya
menurunkan bentuk karakter fisik dari orang tua ataupun
generasi nenek moyang. Namun, kita mendapatkan
kebudayaan melalui proses enkultuasi yang merupakan
proses interaksi manusia di mana dia belajar dan lalu
menerima latar belakang budayanya. Manusia mendapatkan
budayanya baik sadar maupun tak sadar, melewati interaksi
tak langsung. Antropolog mengategorikan beberapa pem-
belajaran di antaranya adalah, tipe pertama disebut dengan
situational learning atau pembelajaran dengan cara
mengamati situasi dan kondisi lingkungan sekitar kita dan
memahami hal tersebut serta menyesuaikan diri berdasarkan
kejadian langsung.
Paradigma teori pilihan rasional menganjurkan hal
umum dari mekanisme tersebut di antara peristiwa-peristiwa.
Dengan mengasumsikan bahwa manusia dalam latar belakang
sosial dan budaya yang berbeda membuat opsi tindakan atau
keputusan berdasarkan kepercayaan dan tujuan mereka
sendiri. Teori ini berarti berguna dapat menjelaskan sejumlah
jawaban dari masalah sosial (social arrangement) sebagai
dampak keseluruhan dari pilihan tersebut (Coleman, 2012).
Salah satu negara yang sedang terkena ‘demam Korea’ adalah
Indonesia dan juga internet di Negara Indonesia sekarang
sering memperlihatkan untuk mempertontonkan atau
menginformasikan setiap berita Korea. Di televisi sangat
sering menayangkan setiap Korea, misalnya film, lagu, dan
Pengaruh Bahasa Korea serta Budaya Korea Melalui Konten Artis K-Pop… 93
kerja sama seluruh pihak yang terlibat, dengan pemerintah
yang peduli dan bisa melihat serta mengoptimalkan peluang
yang ada. Efek budaya K-pop dalam kehidupan warga Negara
Indonesia disadari atau tidak yang melingkup segala aspek
dari lagu, film, hingga gaya hidup. Fenomena tersebut dapat
dilihat dari banyaknya fans yang ada, baik di dunia sosial
media dan dunia nyata mencintai budaya Negara Korea di
Negara Indonesia. Hal ini merupakan dampak dari peng-
konsumsian media massa pada kebanyakan generasi muda di
Indonesia, menjadikan faktor penentu bagaimana Korean
wave dapat menyebar dan akhirnya muncul sejumlah
organisasi perkumpulan yang anggotanya berbagai kota di
Indonesia. Kebudayaan dari Negara Korea yang masuk ke
Negara Indonesia membawa efek positif dan negatif bagi
konsumen-konsumen budaya tersebut. Dari hasil penelitian,
ada beberapa efek positif dan negatif dihasilkan dari
mengkonsumsi budaya K-pop pada generasi muda di berbagai
kota di Indonesia.
Adanya efek positif ketika para generasi muda di kota
dapat menghasilkan suatu hal yang kreatif di bidang musik
seperti menjadi komposer, selain itu dapat mengenal
kebudayaan Negara lain serta mempelajarinya adalah contoh
dari kejadian konsumsi budaya K-Pop ini. Cara persaingan
dalam lingkungan pendidikan yang positif dengan kualitas
belajar yang baik yang seringkali diperlihatkan dalam konten
K-Pop. Lalu, selain efek positif tentu saja ada juga efek negatif
yang dibuahkan ketika para generasi muda mengkonsumsi K-
Pop. Pertama adalah tingkah laku yang kurang menghargai
karya cipta dalam negeri seperti lagu, film, dan lain-lain. Selain
itu, mengakibatkan sifat ketergantungan yang mewajibkan
para pecinta budaya K-Pop guna mempunyai setiap barang
Korea yang ada. Juga ketika menonton drama Korea akan ada
waktu yang terbuang, yang seharusnya bisa dipakai guna
melakukan kegiatan lain contohnya belajar, karena dapat
diketahui saat menonton artis K-pop sebagai penggemarnya
akan sangat merasa rugi jika tidak langsung menonton artis K-
pop yang disukainya. Dari berbagai efek positif dan negatif
Pengaruh Bahasa Korea serta Budaya Korea Melalui Konten Artis K-Pop… 95
individu. Jadi, jelas bahwa media di sini bukan faktor prioritas
utama dalam menentukan tingkah laku masyarakat yang aktif
bersosial media. Banyak pertimbangan-pertimbangan yang
menjadi halangan bagi media untuk mempengaruhi kemauan
individu-individu.
Daftar Pustaka
Rendell, et al. 2010. Why Copy Others? Insights from the Social
Learning Strategies Tournament. AAAS. New York,
Washington.
97
hubungan sosial antara masyarakat pribumi dan masyaraka
pendatang dalam bersosialisasi di lingkungan, terutama yang
terjadi di Kota Karawang. Karawang saat ini merupakan kota
industri terbesar di Indonesia, tepatnya berada di Provinsi
Jawa Barat, Indonesia. Terdapat 5 kawasan industri yang
tersebar di berbagai penjuru daerah Karawang, seperti KIIC
(Karawang International Industrial City), BIIC (Bengle
International Industry City), KII (Kawasan Industri Indotensei),
KITP (Kawasan Industri Timor Putra) dan KIM (Kawasan
Industri Mitra Karawang). Pengembangan industri dinilai
memilki dampak positif untuk sebagian besar masyarakat
dalam jangka waktu yang sangat panjang. Dengan terpusatnya
suatu kegiatan ekonomi seperti ini di suatu daerah tentu
menjadi acuan bagi masyarakat untuk mencari lapangan
pekerjaan yang tersedia. Sehingga tidak dapat terhindarkan di
kemudian hari terjadinya migrasi besar-besaran yang
dilakukan oleh sebagian besar penduduk atau masyarakat
yang berada di luar jawa barat khususnya untuk mencari
peluang baru di Kota Karawang.
Hal yang kemudian menjadi sorotan adalah dengan
hadirnya para pendatang baru terhadap daerah tersebut, tentu
akan menimbulkan perbedaan karakter suatu identitas
budaya dari masing-masing masyarakat itu sendiri mengingat
seperti kita ketahui bersama bahwa Indonesia memiliki
banyak sekali ras, suku, dan budaya yang beragam pada setiap
daerahnya. Meskipun kita sudah diajarkan bahwa nilai
keberagaman di Indonesia lekat dengan persatuan, namun
tidak dapat dipungkiri perbedaan dari hal di atas akan tetap
mendasari persepsi-persepsi baru yang akan muncul di dalam
lingkup masyarakat pribumi atau masyarakat asli daerah
tersebut dan juga bagaimana mereka akan menyikapinya
tentang kian banyaknya para pendatang yang menjajaki
daerah asal tempat mereka berada. Dengan demikian,
berdasarkan uraian di atas jika menilik lebih dalam pada
persoalan ini akan terdapat pro dan kontra di dalamnya yang
dilandasi dengan perbedaan nilai-nilai budaya pada setiap
individunya dalam bersosialisasi, dan bagaimana akhirnya
Daftar Pustaka
Swistantoro, Murpa Ali. Hubungan Sosial Masyarakat
Tempatan dengan Masyarakat Pendatang di Desa Koto
Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar.
Di akses oleh penulis pada 15 Desember 2021.
https://repository.unri.ac.id/jspui/bitstream/1234567
89/1024/1/jurnal.pdf
103
istri sedang hamil tetapi jika di suku-suku yang lain belum
tentu acara tersebut ada dan hal tersebut bisa menyebabkan
masalah dalam rumah tangga tergantung kebudayaan masing-
masing, lalu ada hal yang sangat sulit dilakukan oleh para
pasangan yaitu beradaptasi dengan lingkungan dan kebiasaan
baru karena perbedaan suku tersebut. Semua hal tersebut
sangat penting dalam keberlangsungan rumah tangga para
pasangan yang berbeda suku, karena satu sama lain wajib
saling mengenal budaya masing-masing dan menghormati
budaya tersebut tanpa adanya permasalahan dalam rumah
tangganya. Karena itu komunikasi antarbudaya adalah hal
yang sangat penting dalam hal ini.
A. Komunikasi Antarbudaya
Komunikasi dan kebudayaan tidak hanya dua kata tapi dua
konsep yang tidak bisa dipisahkan, harus dicatat bahwa studi
komunikasi antarbudaya dapat diartikan sebagai studi yang
menekankan pada efek kebudayaan terhadap komunikasi
(William B.Hart II, 1996).
Menurut Alo Liliweri dalam bukunya yaitu dasar-dasar
komunikasi antar budaya, komunikasi antarbudaya adalah
menambah kata budaya ke dalam pernyataan “komunikasi
antara dua orang atau lebih yang berbeda latar belakang
kebudayaan”. Beberapa ahli komunikasi antarbudaya
mengemukakan pendapatnya tentang definisi komunikasi
antarbudaya dengan penjelasannya masing-masing, yaitu
sebagai berikut:
1. Andrea L.Rich dan Dennis M.Ogawa menyatakan dalam
buku Intercultural Communication, A Reader bahwa
komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-
orang yang berbeda kebudayaannya, misalnya antara suku
bangsa, etnik, ras dan kelas sosial (Larry A. Samovar dan
Richard Porter,1976:25).
2. Samovar dan Porter (1976:4) juga menyatakan komunikasi
antarbudaya terjadi di antara produsen pesan dan
penerima pesan yang latar belakang kebudayaannya
berbeda.
B. Pernikahan
Pernikahan adalah upacara atau acara pengikatan janji nikah
di antara dua orang laki-laki dan perempuan yang
dilaksanakan dengan maksud untuk meresmikan ikatan per-
nikahan mereka dengan norma-norma yang ada. Pernikahan
juga memiliki banyak ragamnya tergantung dengan suku
bangsa, agama, atau budaya yang sedang menikah. Pem-
bahasan kali ini termasuk dengan komunikasi antar budaya
yang mana mengambil tema tentang pernikahan antara dua
suku yang berbeda. Pada acara pernikahan antara dua suku
yang berbeda tersebut juga kadang terdapat penggunaan adat
atau aturan-aturan tertentu yang kadang berkaitan dengan
aturan hukum agama-agama tertentu. Contohnya seperti
orang Jawa dan orang Sunda yang kebanyakan menggunakan
aturan dengan hukum agama Islam berbeda dengan
kebanyakan orang-orang Sumatera atau bisa kita sebut
sebagai suku Batak, mereka lebih mayoritas Kristen dan
Katolik.
Komunikasi Antarbudaya pada Pasangan yang Berbeda Suku atau Etnis… 105
Pernikahan di Indonesia juga mempunyai syarat-syarat
ada banyak hal yang perlu kita penuhi jika ingin melaksanakan
sebuah pernikahan. Syarat-syarat tersebut yaitu
1. Ada persetujuan dari kedua belah pihak.
2. Untuk yang belum berumur 21 tahun, harus mendapat izin
dari kedua orang tua. Atau jika salah seorang dari kedua
orang tua telah meninggal atau tidak mampu menyatakan
kehendaknya, maka izin dapat diperoleh dari orang tua
yang masih hidup atau orang tua yang mampu menyatakan
kehendaknya.
3. Bila orang tua telah meninggal dunia atau tidak mampu
menyatakan kehendaknya, maka izin diperoleh dari wali,
orang yang memelihara atau keluarga yang mempunyai
hubungan darah dalam garis keturunan lurus ke atas.
Dalam pernikahan juga tak jarang ada yang terjadi
pernikahan gagal dikarenakan tidak adanya persetujuan dari
orang tua kedua belah pihak atau salah satu pihak tersebut.
Banyak juga terjadi kasus-kasus di mana anak di bawah umur
sudah menikah di Indonesia walaupun di dalam aturan
undang-undang tidak terdapat larangan untuk anak di bawah
umur tetapi hal tersebut masih menjadi hal yang tabu di
negara kita. Terlebih lagi jika pernikahan tersebut adalah hasil
nikah paksa karena salah satu pihak mempunyai masalah atau
hutang yang tidak dapat dilunasi dan hanya bisa dilunaskan
dengan cara menikahkan anaknya. Maka dari itu banyak
terjadi permasalahan dalam rumah tangga orang-orang yang
menikah karena paksaan, dan bisa jadi hal tersebut adalah
karena perbedaan suku dan budaya mereka.
Komunikasi Antarbudaya pada Pasangan yang Berbeda Suku atau Etnis… 107
masing. Laki-lakinya juga sudah terlebih dahulu bisa dan fasih
untuk berbicara bahasa sang wanita. Mereka adalah pasangan
dari suku Banjar dan Sunda. Perbedaan tersebut tidak
membuat mereka gentar dan terjadi masalah di kehidupan
mereka tetapi perbedaan tersebut malah saling meng-
untungkan untuk mereka karena mereka bisa mempelajari
budaya masing-masing.
Dengan mewawancarai mereka saya sebagai penulis jadi
lebih mengetahui tentang bagaimana kehidupan jika kita
memiliki pasangan yang berbeda suku atau etnis. Dari kedua
jawaban dua pasangan yang telah saya wawancarai, dapat saya
simpulkan bahwa jika kita memang mempunyai pasangan
yang berbeda suku atau budaya, kita sebaiknya harus saling
mengetahui budaya-budaya tersebut walaupun kita berbeda
suku tapi kita hidup di Indonesia yang mana kita menganut
Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti berbeda-beda tetapi tetap
satu jua, termasuk dalam komunikasi antarbudaya ini, terlebih
lagi di dalam pernikahan yang pasangannya berbeda suku.
Kesimpulan
Di sini kesimpulan yang dapat saya ambil adalah bahwa
komunikasi antar budaya dalam pasangan yang berbeda suku
dan budaya adalah hal yang sangat penting di mana kita wajib
mengetahui tentang pasangan kita terlebih dahulu agar
keberlangsungan rumah tangga menjadi hal yang mudah dan
Membuat hubungan rumah tangga menjadi semakin baik dan
lebih baik lagi ke depannya.
Tak hanya itu komunikasi antar budaya juga sangat
penting untuk keberlangsungan hidup karena kita hidup di
Indonesia di mana semua rakyatnya mempunyai suku yang
berbeda-beda jadi kita harus lebih paham mengenai semua
suku agar kita bisa lebih menghormati budaya mereka dan
mereka juga bisa menghormati budaya kita karena
komunikasi antar budaya adalah hal yang sangat penting jadi
hal tersebut wajib kita jadikan skill dari diri kita sendiri agar
kita bisa lebih berbaur kepada suku-suku lain tanpa merasa
terganggu akan perbedaan budayanya dan menjadi lebih
Daftar Pustaka
Komunikasi Antarbudaya pada Pasangan yang Berbeda Suku atau Etnis… 109
110 Komunikasi Antarbudaya Ragam Colore
Perbedaan Budaya Dapat Mendorong
Manusia untuk Saling Mengenal dan
Memperkaya Pengetahuan Mengenai
Wawasan Budaya
Dilla Puspitasari
111
resolution conflict (kerja sama dan penyelesaian konflik),
kindness, care and affection/emphatic skill (keramahan, per-
hatian, dan kasih saying) (Cangara Hafied, 2011). Komunikasi
antarbudaya yang secara optimal ada beberapa hal yang harus
dicermati, yaitu (1) menghormati dan menghargai anggota
budaya lain sebagai manusia; (2) menghormati dan meng-
hargai budaya lain sebagaimana apa adanya dan bukan
sebagaimana yang diinginkan; (3) menghormati dan meng-
hargai hak anggota budaya lain untuk bersikap berbeda dari
cara bersikap; dan (4) komunikator lintas budaya yang
kompeten harus belajar menghargai hidup bersama orang dari
budaya lain.
Yang sangat penting dalam komunikasi adalah aktivitas
memaknai informasi yang disampaikan oleh sumber informasi
dan pemaknaan yang dibuat oleh audience terhadap informasi
yang diterimanya. Pemaknaan terhadap informasi bersifat
kontekstual dan subjektif, yang artinya masing-masing pihak
(sumber informasi dan audience) mempunyai wadah untuk
memaknakan informasi yang disebarkan atau yang
diterimanya berdasarkan kepada apa yang diyakini, dirasakan,
dan mengerti serta berdasarkan pada tingkat pengetahuan
kedua belah pihak sedangkan sifat dari kontekstual yaitu
pemaknaan itu berkaitan erat dengan kondisi tempat dan
waktu di mana informasi tersebut berada. Sebagai itu, konteks
sosial budaya ikut masuk kedua belah pihak dalam meng-
artikan informasi yang disebarkan dan yang diterima. Oleh
karena itu, sebuah proses komunikasi memiliki dimensi yang
amat luas dalam pemaknaannya, karena dilakukan oleh
subjek-subjek yang beragam dan konteks sosial budaya yang
majemuk. Komunikasi antar budaya tidak hanya terdapat di
lingkungan masyarakat secara umum, tapi terdapat juga di
lingkungan pendidikan contohnya universitas/kampus,
institut, bahkan sekolah. Dalam perkuliahan terjadi proses
komunikasi antar mahasiswa baik yang sesame etnik maupun
dengan yang berbeda etnik. Tetapi ada kalanya, saat
menjalankan komunikasi yang baik dan benar secara langsung
maupun memakai media dari dua individu yang berbeda latar
123
penelitian dengan judul Tanggapan dan Pengetahuan Generasi
Z terhadap Gaya Busana yang Berkaitan Erat dengan
Komunikasi Antarbudaya untuk mengetahui tanggapan dan
pengetahuan generasi Z mengenai gaya busana dengan
komunikasi antar budaya.
Generasi Z (1999-2012)
Generasi Z (13-26 tahun) adalah yang lahir pada era reformasi,
atau setelah berakhirnya orde baru. Era ini ditandai dengan
media massa seperti media cetak, radio, dan stasiun televisi
yang baru muncul. Generasi Z juga disebut generasi internet,
karena hadirnya smartphone yang dapat browsing, social
media, online game, dan lainnya. Generasi Z adalah generasi
yang akrab dengan teknologi canggih dan mengenal teknologi
gadget yang secara tidak langsung mempengaruhi kepribadian
mereka (Shahreza, 2017).
Gaya Busana (Fashion)
Gaya busana adalah gaya berpakaian yang dikenakan sehari-
hari oleh individu. Menurut Thomas Karlyle “Pakaian adalah
perlambang dari jiwa. Pakaian tidak dapat dipisah dari
perkembangan sejarah kehidupan dan budaya manusia.”
Artinya gaya busana mengandung sebuah simbol atau makna
yang menjadi kultur sosial. Melalui gaya busana kita dapat
melihat bahasa tubuh dari seseorang, karena gaya busana
mengandung makna yang mengarah pada konteks tindakan
sosial (Lestari, 2014).
Komunikasi Antarbudaya
Komunikasi Antarbudaya adalah sebuah interaksi yang
dilakukan oleh tiap individu yang memilki latar diri yang
berbeda (Dr. H. Aang Ridwan, 2016). Komunikasi antarbudaya
menampilkan sebuah keragaman kebudayaan, dalam interaksi
ini terjadi sebuah fenomena bagaimana individu dapat
membandingkan satu kebudayaan dengan kebudayaan lain.
Daftar Pustaka
133
penulis ingin membahas mengenai strategi komunikasi
multikultur yang dapat dijadikan sebagai jembatan dalam
membangun kebersamaan secara multietnik, multirasial, dan
multikultural, serta dapat mengantisipasi terjadinya konflik
antar budaya di Indonesia.
Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah bentuk umum dari sebuah proses sosial
karena interaksi sosial merupakan syarat wajib terjadinya
aktivitas-aktivitas sosial. Soerjono dalam Soekanto (2010)
menyebutkan bahwa, “Interaksi sosial merupakan hubungan-
hubungan sosial yang dinamis melibatkan hubungan antar
perorangan, antara kelompok manusia, ataupun antara orang-
perorangan dengan kelompok manusia”. Suatu interaksi sosial
di dalamnya terdapat berbagai komponen yang mendukung
terjadinya sebuah interaksi sosial, antara lain (Fitria, 2018):
1. Persepsi sosial, yaitu cara berpikir seseorang terhadap
orang lain. Proses persepsi sosial berlangsung ketika
seseorang melakukan interaksi dengan orang lain.
2. Motivasi sosial, motif yaitu konsistensi keadaan internal
seseorang, artinya sebuah kondisi yang menimbulkan
sebuah tingkah laku atau kecenderungan tingkah laku.
Dalam hal ini motif sosial lebih condong kepada keadaan
seseorang yang tidak dapat dilihat di lingkungan fisik.
Contohnya rasa lapar yang merupakan motif psikologis.
3. Social learning, yaitu proses berubahnya tingkah laku yang
melibatkan orang lain. Adapun elemen-elemen yang
dibutuhkan dalam proses social learning berupa motivasi di
mana seseorang ingin berubah, association dan stimulus
(rangsang) seseorang membutuhkan asosiasi antara situasi
kondisi learning dengan rangsangan yang menimbulkan
perubahan perilaku terjadi, serta reinforcement (pen-
guatan) penentu perilaku yang diubah dan cara perubahan
itu terjadi.
4. Sosialisasi. Fisher mengungkapkan bahwa sosialisasi
merupakan suatu proses kompleks di mana individu dapat
memperoleh kompetensi, keterampilan dan sikap-sikap
Starategi Interaksi Sosial dan Komunikasi Multikultural pada Masyarakat Indonesia… 135
etnopragmatik dalam kosakata diterapkan dalam komunikasi
masyarakat multikultural, kesalahpahaman dalam komunikasi
dapat dicegah jika diperhatikan tiga unsur penting dalam
komunikasi antarbudaya. Faktor yang menjadi hambatan
dalam proses komunikasi yaitu apabila adanya bahasa yang
dipergunakan dalam berkomunikasi yang tidak dimengerti
oleh orang lain sebagai penerima pesan komunikasi.
Kesalahan dalam menangkap pengertian terhadap bahasa atau
memahami maksud kalimat biasanya dapat terjadi karena
perbedaan latar belakang budaya.
Konflik Antarbudaya
Komunikasi antar budaya menjadi norma di tengah-tengah
masyarakat yang telah mengglobal. Tidak ada lagi batas-batas
regional dan hambatan budaya yang bergerak antara satu
orang dan yang lain. Namun dalam kenyataannya, perbedaan
budaya sering menyebabkan masalah dan bahkan mengarah
pada munculnya konflik sosial. Untuk menyelesaikan konflik
karena bahasa yang dianggap kurang tepat oleh budaya lain,
maka diperlukan adanya pemilihan bahasan yang dapat
diterima atau dimengerti oleh kedua belah pihak, dikarenakan
pentingnya peran bahasa dalam komunikasi. Peranan bahasa
menyelesaikan konflik dengan memberikan himbauan agar
konflik tidak meluas. Bahasa sangat berperan dalam
pelaksanaan mediasi konflik, ada kesepakatan-kesepakatan
itu dikomunikasikan dengan menggunakan bahasa yang sopan
dan santun dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling
efektif, tetapi bahasa dapat juga menjadi hambatan dalam
proses komunikasi apabila bahasa yang dipergunakan dalam
berkomunikasi tidak dimengerti oleh orang lain sebagai
penerima pesan, sehingga tidak diterimanya tujuan
komunikasi dengan baik.
Terdapat beberapa upaya dalam rangka mengantisipasi
konflik rasial pada masyarakat multikultural. Upaya tersebut
adalah konsep multikulturalisme, yaitu sebuah bentuk
pendekatan konseptual dan politik yang positif dan toleran
Starategi Interaksi Sosial dan Komunikasi Multikultural pada Masyarakat Indonesia… 137
reaksi, rangsangan dan respons individu dalam tindakan antar
komunikan dari budaya yang berbeda.
Salah satu strategi komunikasi (baik secara sederhana
ataupun multikultural) mempunyai tujuan agar dapat
menerima dan memahami pesan yang diterimanya. Terdapat
3 (tiga) teori dalam merancang dan mendesign sebuah pesan
komunikasi agar mudah diterima dan dipahami oleh individu.
Teori-teori tersebut ialah teori identifikasi, teori rencana serta
teori logika rancangan pesan. Teori identifikasi menjelaskan
mengenai konsep tindakan (action) serta konsep gerak
(voluntary). Teori rencana menjelaskan mengenai proses yang
dilewati individu dalam merencanakan tingkah laku
komunikasi mereka. Teori logika rancangan pesan men-
jelaskan mengenai perbedaan manusia dalam berpikir,
berkomunikasi, dan membuat pesan dengan logika yang
berbeda dengan manusia lainnya (Fitria, 2017). Oleh karena
itu pendekatan yang dilaksanakan di dalam komunikasi
multikultural ialah kesadaran jika pola pikir setiap partisipan
komunikasi dapat ditelaah berdasarkan kegiatan sosial yang
dilakukan sehingga terjadi adanya kesempatan belajar dan
saling mengenal budaya orang lain. Etnosentrisme ialah
egoisme cultural di mana sekelompok masyarakat ber-
anggapan dirinya paling hebat di antara yang lain sehingga
menimbulkan penilaian jika budayanya sendirilah budaya
yang terbaik. Maka etnosentrisme merupakan pemutusan
suatu kelompok masyarakat terhadap kebudayaan masya-
rakat lain dengan cara membandingkan atau menggunakan
standar kebudayaan sendiri. Semua penilaian berawal dari
ukuran budaya sendiri yang menimbulkan nilai jika yang
terbaik adalah budayanya sendiri, sedangkan budaya orang
lain dianggap lebih rendah (Fitria, 2018). Terkait banyaknya
bahasa dan adanya etnosentrisme, maka diperlukan adanya
pemahaman lebih luas terhadap beberapa bahasa yang
diterapkan dalam komunikasi yang sedang dilakukan.
Pemilihan bahasa yang baik harus diperhatikan guna untuk
memberi pemahaman kepada pihak penerima informasi
sehingga dapat memahami komunikasi yang dilakukan.
Starategi Interaksi Sosial dan Komunikasi Multikultural pada Masyarakat Indonesia… 139
Daftar Pustaka
141
Instagram
Media sosial merupakan salah satu bentuk dari perkembangan
internet. Salah satu contoh dari media social yaitu Instagram.
Instagram merupakan sebuah aplikasi di mana kita bisa
berbagi foto maupun video. Selain itu, kita juga bisa
berkomunikasi bersama pengguna Instagram lainnya, baik
yang sudah berteman ataupun belum berteman melalui direct
message. Menurut TNS, yaitu sebuah perusahaan riset dan
analisis dari Inggris. Masyarakat Indonesia senang meng-
gunakan Instagram untuk mencari inspirasi, membagi
pengalaman travelling, tren terbaru, dan komunitas mobile
first juga telah mendorong hasil bisnis yang berdampak bagi
besar maupun kecil di Indonesia (Prihatiningsih, 2017).
Era Digital
Seperti yang kita ketahui, kini kita sudah memasuki revolusi
industri 4.0 di mana perkembangan industri teknologi di dunia
ini memiliki perubahan dari berbagai sektor dan membuat
semua hal menjadi lebih efektif serta mudah diakses. Tentunya
revolusi industri ini menyebabkan kita masuk ke Era digital. Di
era digital ini, masyarakat secara umum memiliki gaya hidup
baru di mana kita semua tidak bisa lepas dari perangkat yang
serba elektronik. Era digital terlahir dengan kemunculan
digital, jaringan internet khususnya teknologi informasi
komputer. Media baru era digital memiliki karakteristik dapat
dimanipulasi, bersifat jaringan atau internet. Media massa
beralih ke media baru atau internet karena ada pergeseran
budaya dalam sebuah penyampaian informasi. Kemampuan
media era digital ini lebih memudahkan masyarakat dalam
menerima informasi lebih cepat. Dengan media internet
membuat media massa berbondong-bondong pindah haluan.
(Setiawan, 2017)
Komunikasi Antarbudaya
Budaya merupakan segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal
budi (pikiran) manusia, setiap manusia hidup dalam suatu
lingkungan sosial budaya tertentu dan budaya itu senantiasa
memberlakukan adanya nilai-nilai sosial budaya yang dianut
Penggunaan Aplikasi Instagram di Era Digital sebagai Salah Satu Platform… 143
Respons dari Para Responden Melalui Kuesioner G-forms
Pertanyaan 1
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Penggunaan Aplikasi Instagram di Era Digital sebagai Salah Satu Platform… 145
Berdasarkan Gambar 4.4, dapat dilihat bahwa dari total
50 responden, seluruh responden (100%) menjawab bahwa
mereka mengetahui tentang perbedaan latar budaya. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa seluruh responden yang
mengisi kuesioner dalam penelitian ini semuanya mengetahui
tentang perbedaan latar budaya.
Pertanyaan 5
Gambar 4.5
Berdasarkan Gambar 4.5, dapat dilihat bahwa dari total
50 responden, 45 responden (90%) menjawab iya bahwa
mereka pernah berkomunikasi dengan seseorang yang
memiliki perbedaan latar budaya melalui aplikasi Instagram,
sedangkan sisanya 5 responden (10%) menjawab bahwa
mereka tidak pernah berkomunikasi dengan seseorang yang
memiliki perbedaan latar budaya melalui aplikasi Instagram.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden
yang mengisi kuesioner dalam penelitian ini pernah ber-
komunikasi dengan seseorang yang memiliki perbedaan latar
budaya melalui aplikasi Instagram.
Gambar 4.6
Penggunaan Aplikasi Instagram di Era Digital sebagai Salah Satu Platform… 147
Pertanyaan 7
Gambar 4.7
Penggunaan Aplikasi Instagram di Era Digital sebagai Salah Satu Platform… 149
Daftar Pustaka
151
luas. Sementara menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia), budaya adalah sebuah pemikiran, akal budi atau
adat istiadat. Secara tata bahasa, arti kebudayaan diturunkan
dari kata budaya yang cenderung mengarah pada cara pikir
manusia. Terdapat beberapa aspek budaya yang menentukan
perilaku komunikatif. Unsur sosial budaya tersebut tersebar
dan mencangkup banyak kegiatan sosial manusia.
Komunikasi Antarbudaya adalah komunikasi yang
terjadi bila produsen pesan adalah anggota suatu budaya dan
penerima pesannya adalah anggota suatu budaya lainya.
Komunikasi antarbudaya adalah proses pembagian informasi,
gagasan atau perasaan di antara mereka yang berbeda latar
belakang budayanya. Proses pembagian informasi itu
dilakukan secara lisan dan tertulis, juga melalui bahasa tubuh,
gaya atau tampilan pribadi, atau bantuan hal lain dis ekitarnya
yang memperjelas pesan. Karena terjadinya perbedaan
budaya yang dilakukan antara komunikator dan komunikan
sering terjadi perselisihan pendapat yang dilakukan
dikarenakan masing-masing individu memiliki budaya yang
berbeda, karenanya kedua hal tersebut memiliki tujuan hidup
yang berbeda. Dalam komunikasi antar budaya menggunakan
bahasa verbal dapat disampaikan secara langsung dengan
berbicara atau menulis, bahasa adalah salah satu cara kita
untuk mengomunikasikan pikiran dan perasaan kita terhadap
orang lain.
Komunikasi antarbudaya tidak hanya terjadi di ruang
lingkup umum, namun juga banyak terjadi dalam ruang
lingkup pertemanan yang akan saya bahas antara hubungan
kedua teman saya yang berasal dari kebudayaan yang berbeda
baik dari suku Betawi dan dari suku Sunda yang dipertemukan
dalam hubungan kampus yang berada di Kota Bandung
sendiri, dalam ruang lingkup pertemanan selalu terjadi
interaksi yang dilakukan baik untuk mendapatkan informasi
maupun hanya sekadar mengobrol biasa, namun pada setiap
komunikasi yang dilakukan tidak selalu berjalan mulus
dikarenakan banyaknya perbedaan yang terjadi akibat latar
belakang budaya masing-masing sehingga nantinya akan
163
bahwa seharusnya dirinya mendapatkan kehormatan dari
negara, karena ketaatannya sebagai warga negara. Bahkan, ia
mengatakan bahwa penyesalan terbesarnya adalah tidak
dipromosikan ke pangkat yang lebih tinggi di SS Nazi Jerman
pada masa itu.
Arendt mengikuti sidang tersebut sampai selesai, dan
menurutnya, orang-orang biasa, dengan pikiran dan wajah
yang lurus, bisa melakukan kejahatan yang kejam terhadap
sesama manusia, tanpa adanya rasa benci ataupun rasa
bersalah. Hal inilah yang disebut oleh Hannah Arendt dalam
bukunya yang berjudul Eichmann in Jerusalem: A Report on the
Banality of Evil. Menurut Arendt, hal itu disebut sebagai
banalitas kejahatan.
Banalitas kejahatan merupakan sebuah istilah di mana
suatu kejahatan dianggap sebagai suatu hal yang biasa-biasa
saja, sesuatu yang wajar. Argumen ini ia dapatkan ketika
mengamati orang-orang Jerman biasa, yang tidak memiliki
pikiran jahat, bisa dan mampu untuk ikut andil dalam suatu
tindak kejahatan brutal, salah satunya Eichmann.
Menurut Arendt, Eichmann tidaklah bodoh, yang
menjadi masalah utamanya adalah ketidakberpikiran. Keti-
dakberpikiran sangat berbeda dengan bodoh. Keti-
dakberpikiran berarti tidak memakai pikiranya secara men-
yeluruh dan sistemik.
Karena ketidakberpikiran tersebut, seringkali orang
tidak sadar bahwa tindakannya merupakan sesuatu yang
kejam, suatu kejahatan brutal. Jadi, salah satu hal yang
mendasari terjadinya kejahatan/kejahatan brutal ialah
ketidakberpikiran tersebut. Arendt juga menambahkan bahwa
yang kurang dari Eichmann adalah imajinasi untuk bisa
membayangkan posisi mereka yang menjadi korbannya.
Pendapat dari Hannah Arendt di atas selaras dengan
berita mengenai konflik pada tahun 1998 antara warga
pribumi dengan etnis tionghoa. Pada saat itu, property milik
warga etnis tionghoa dirusak dan mereka pun menjadi sasaran
utama perusakan property. Parahnya lagi, menurut tim
relawan khusus yang terbentuk pada Mei 1998, lebih dari 150
Pendahuluan
Di dalam kehidupan manusia harus melakukan komunikasi hal
ini dikarenakan manusia merupakan makhluk sosial apabila
tidak ada komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara
perorangan, kelompok, maupun organisasi tidak mungkin
dapat terjadi manusia akan merasa kosong. Hakikatnya
manusia terlahir telah melakukan tindakan komunikasi. Tin-
dakan komunikasi tersebut dilakukan secara terus-menerus
selama proses kehidupannya. Sehingga, komunikasi dapat
dikatakan menjadi salah satu urgensi atau kebutuhan dalam
kehidupan manusia (Nugroho, 2012).
Faktanya manusia dituntut untuk bisa berinteraksi antar
manusia satu dengan manusia lainnya. Hal itu ditunjukkan
dengan fenomena perbedaan latar belakang yang bisa me-
nimbulkan perbedaan dalam memaknai atau memahami
sesuatu. Interaksi sosial tetap berjalan baik secara individu
perorangan maupun kelompok. Ketika terjadi perbenturan
antara kepentingan perorangan dengan kepentingan
kelompok interaksi antar manusia tersebut akan lebih
menonjol. Faktor terjadinya proses interaksi, antara lain faktor
imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati. Manusia dituntut
untuk mampu berkomunikasi dengan manusia lainnya,
walaupun memiliki latar belakang budaya yang berbeda dan
bahasa yang berbeda. Komunikasi antarbudaya dilakukan agar
manusia mampu berinteraksi antar manusia yang memiliki
perbedaan latar belakang budaya dan bahasa.
Budaya itu sendiri biasanya merupakan adat istiadat
yang merupakan ciri khas suatu daerah atau etnis tertentu. Di
Indonesia sendiri terdiri dari beberapa etnis beberapa etnis
yang terbesar seperti Batak, Jawa, dan Tionghoa. Budaya dapat
171
didefinisikan sebagai sebuah nilai atau praktik sosial yang
berlaku dan dipertukarkan dalam hubungan antar manusia
baik secara individu maupun anggota masyarakat (Sitanggang,
2019). Sistem budaya merupakan bagian dari kebudayaan
yang diartikan pula adat istiadat. Adat istiadat mencakup
sistem nilai budaya, sistem norma, norma-norma menurut
pranata-pranata yang ada di dalam masyarakat yang ber-
sangkutan, termasuk norma agama.
Dalam proses komunikasi yang terjadi pertukaran
berbagai informasi antara satu individu dengan individu
lainnya. Salah satunya adalah pertukaran budaya yang dimiliki
masing-masing individu. Pada saat inilah terjadi berbagai
proses hubungan yang terjadi di antaranya adalah akulturasi
positif atau adanya penerimaan budaya satu sama lain tanpa
menghilangkan kebudayaan masing-masing. Oleh karena itu,
perlunya pembahasan mengenai bagaimana akulturasi positif
yang terjadi dalam komunikasi budaya antara etnis Jawa dan
etnis Batak. Serta memahami bagaimana pola komunikasi
yang terjadi dalam komunikasi budaya antar etnis Batak dan
etnis Jawa yang ada di Indonesia.
Komunikasi antarbudaya merupakan kegiatan ko-
munikasi antarpribadi yang dilangsungkan di antara para
anggota kebudayaan yang berbeda. Hamid Mowlana dalam
Sitanggang (2019) menyebutkan komunikasi antarbudaya
dengan contoh yaitu, keterlibatan suatu konferensi
internasional di mana bangsa-bangsa dari berbagai negara
berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi
antarbudaya dapat diartikan sebagai interaksi antarorang
yang memiliki perbedaan budaya. Komunikasi antar budaya
terjadi bila produsen pesan merupakan anggota suatu budaya
dan penerima pesannya merupakan anggota suatu budaya
lainnya. Budaya mempengaruhi orang yang berkomunikasi.
Budaya diwujudkan dengan seluruh perilaku komunikatif dan
tujuan dari setiap orang. Berbagai macam perilaku yang
dimiliki oleh dua orang yang memiliki budaya berbeda dapat
menimbulkan kesulitan. Pada dasarnya pemahaman ko-
munikasi antarbudaya dapat menghilangkan kesulitan-
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan
didapatkan kesimpulan bahwa proses akulturasi antara etnis
Jawa dan etnis Batak ini menjadi tambahan pengetahuan bagi
kedua etnis ini karena kedua etnis ini dapat belajar
kebudayaan dari masing-masing etnis. Selain daripada itu agar
proses akulturasi berjalan dengan baik dan tidak terjadinya
konflik, maka masyarakat melakukan komunikasi budaya
dengan baik dan memperkecil hal-hal yang dapat meng-
akibatkan terjadinya konflik antar masing-masing etnis.
Pola budaya yang dimiliki etnis dan etnis Jawa terdapat
perbedaan. Pola budaya yang dimiliki oleh mahasiswa suku
Batak adalah budaya Low Context dan budaya Masculinity atau
dapat dikatakan blak-blakan. Sedangkan pola budaya yang
dimiliki oleh etnis Jawa adalah budaya High Context dan
budaya Femininity atau penuh kehati-hatian dan perasaan.
Terjadinya pertemuan dan komunikasi antaretnis membuat
pola komunikasi yang terjalin antara etnis lebih mudah ber-
adaptasi dan dinamis. Adanya perbedaan budaya yang
mempengaruhi menjadikan komunikasi antar budaya antara
etnis Batak dan etnis Jawa tidak terlalu menjadi masalah, hal
tersebut menjadi suatu keberagaman pola komunikasi
antarbudaya.
181
YouTube bagaikan media massa berbasis web video sharing
dan juga YouTube bisa diakses lebih fleksibel daripada
Televisi.
Jerman dan Indonesia memiliki kultur yang amat
berbeda. Mulai dari benua, bahasa, gaya hidup, agama
mayoritas yang dianut, hingga nilai-nilai yang dianut. Saat ini
penelitian yang membahas tentang model komunikasi lintas
budaya lebih banyak dilakukan dengan model komunikasi
tatap muka, padahal saat ini komunikasi lintas budaya lebih
banyak dilakukan melalui media massa dan media sosial.
Artinya, model komunikasi antarbudaya melalui media sosial
belum banyak dibahas. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
menelusuri bagaimana media sosial, sebuah model ko-
munikasi antarbudaya melalui YouTube, bekerja. Penulis
menganalisis salah satu YouTuber yang menayangkan video
tentang perbedaan dan persamaan budaya Jerman yaitu Gita
Savitri atau sering dipanggil Gitasav. Kanal YouTubenya
bernama Gita Savitri Dewi. Youtuber ini merupakan
perempuan asal Indonesia yang membuat banyak konten
mengenai kehidupannya di Jerman.
Tinjauan Pustaka
Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai komunikasi.
Topik penelitian bervariasi, mulai dari antarsuku yang
berbeda di Indonesia, antara bangsa Indonesia dengan bangsa
lain, atau antar suku di luar Indonesia. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian juga berbeda secara kuantitatif
atau kualitatif dengan pendekatan yang berbeda seperti
fenomenologi dan studi kasus.
Komunikasi
Komunikasi adalah salah satu dari aktivitas manusia yang
dikenali oleh semua orang namun sangat sedikit yang dapat
mendefinisikannya secara memuaskan. Komunikasi memiliki
variasi definisi yang tidak 7 terhingga seperti saling berbicara
satu sama lain, televisi, penyebaran informasi (Fiske, 2012).
Analisis Peran Media Sosial terhadap Pengalaman Multikultural dan Wawasan… 183
Hasil dan Pembahasan
Kanal YouTube Gita Savitri Dewi
Gita Savitri Devi, sosok wanita berhijab yang merupakan
konten kreator video YouTube, penulis blog, influencer di
media sosial (medsos), sekaligus penulis buku yang sangat
menginspirasi. Gita Savitri Dewi atau yang biasa disebut
Gitasav dikenal dengan kehidupannya di Jerman yang
diabadikan melalui kanal YouTube pribadinya. Ia sudah
menetap di Jerman sejak ia umur 18 tahun saat memulai
studinya di bangku kuliah.
Melalui kanal YouTube pribadinya, Gitasav kuliah
jurusan Kimia Murni di Freie Universitas, Berlin, Jerman. Gita
yang lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) pada umur 17 tahun
di tahun 2009 itu, mengaku harus menunggu satu tahun untuk
kuliah di Jerman, karena persyaratan bagi calon mahasiswa di
bawah usia 18 tahun cukup rumit. Sehingga, dia berangkat ke
Jerman pada akhir 2010. Dirinya mulai serius membuat
berbagai macam konten YouTube pada tahun 2016, salah satu
konten videonya yang akan dibahas adalah segmen “Tentang
Jerman” di mana Ia membahas banyak kehidupannya di
Jerman dan berisikan banyak unsur komunikasi antarbudaya.
Analisis Peran Media Sosial terhadap Pengalaman Multikultural dan Wawasan… 185
5. Disiplin
Gitasav bercerita bahwa penduduk Jerman tidak akan jalan
pada saat lampu merah walaupun keadaan lalu lintas
kosong atau sepi. Namun hal tersebut dinilai kaku oleh
Gitasav dan temannya, Danu.
6. Bahasa
Danu bercerita bahwa bahasa Jerman adalah bahasa yang
sulit dipelajari.
7. Tidak Ada Azan
Azan di Jerman hanya ada di dalam masjidnya namun tanpa
toa seperti di Indonesia.
Dari konten tersebut memperlihatkan budaya Jerman
yang dapat menambah wawasan kebudayaan para penonton.
Serta terdapat pengalaman multikultural yang tidak langsung
berinteraksi dengan elemen dan/atau anggota budaya asing
namun melalui perantara orang lain yaitu Gitasav dan
temannya, Danu.
Dalam video tersebut terdapat stereotip, yakni meng-
generalisasi orang-orang berdasarkan sedikit informasi dan
membentuk asumsi mengenai mereka berdasarkan ke-
anggotaan mereka dalam suatu kelompok. Dengan kata lain,
penstereotipan adalah proses menempatkan orang-orang dan
objek-objek ke dalam kategori-kategori yang mapan, atau
penilaian mengenai orang-orang atau objek-objek ber-
dasarkan kategori-kategori yang dianggap sesuai, ketimbang
berdasarkan karakteristik individual mereka (Mulyana, 2014).
Stereotip tidak selalu negatif, misalnya stereotip terhadap
bangsa atau suku tertentu yang dikesankan pelit, jorok, bodoh,
malas, dan sebagainya. Stereotip bisa juga positif misalnya
orang berpikir bahwa etnik atau bangsa tertentu itu sebagai
bangsa yang rajin, pintar, pekerja keras, dan sebagainya
(Devito, 2009). Terlepas dari stereotip itu negatif atau positif,
sekali kita melakukan stereotip akan sulit menghilangkannya.
Stereotip kadang-kadang hadir di alam bawah sadar sehingga
orang tidak menyadarinya (Hybels & Weaver II, 2009).
Analisis Peran Media Sosial terhadap Pengalaman Multikultural dan Wawasan… 187
Daftar Pustaka
189
dan akurat dari peserta pembelajaran online? Melakukan guru
sengaja menyapanya atau memanggil namanya peserta didik
secara konsisten dan terus menerus? Apa jika pelajar tidak
merespon; bagaimana jika mereka? Merespon tetapi waktunya
relatif lama.
Peserta belajar online dapat dengan cepat menanggapi
guru mereka dengan suara, tetapi bagaimana jika mereka tidak
menunjukkan wajah dan mata mereka? Komunikasi tanpa
konten atau saluran apa pun (pasangan mengatakan tidak
terlihat) dari masing-masing peserta biasanya menghasilkan
bentuk, jenis, dan aliran informasi yang tidak muda untuk
dikendalikan dan dikelola dengan baik. Hal-hal seperti ini
adalah masalah yang menarik dan merupakan tantangan
untuk meneliti, memikirkan, dan menemukan solusi. Namun,
model pembelajaran online adalah dibutuhkan di masa depan
karena aspek positifnya pembelajaran online dapat mem-
buktikan untuk membuat belajar fleksibel, mendidik peserta
didik untuk terbiasa untuk menjadi mandiri, bertanggung
jawab, waktu efisiensi, dan energi (Eka & Wuryanta, 2013).
Dengan manfaat pembelajaran online, wajar jika
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ristekdikti men-
dorong pemanfaatan pembelajaran online dengan me-
mungkinkan beberapa universitas untuk menawarkan kursus
online dalam Sistem Pembelajaran Online /SPADA (Suciati,
2018). Makalah ini merupakan studi pendahuluan dari aspek
komunikasi saat pembelajaran dilakukan keluar online.
Elemen komunikasi yang biasanya menjadi media untuk
menyalurkan pesan dalam bentuk kombinasi verbal dan
nonverbal. Kecenderungannya, kami beralasan bahwa pesan-
pesan itu selalu dikirim dan diterima dalam bentuk lisan (lisan
atau tertulis). Faktanya, komunikasi jarang terjadi didukung
oleh satu saluran, seperti saluran verbal saja, tanpa berkolusi
dengan media nonverbal. Kami terbiasa menggunakan dua,
tiga, empat, atau lima saluran elemen secara kombinasi dan
simultan. Segala sesuatu yang dimiliki dan dilakukan setiap
peserta cenderung berkomunikasi, akan mengirimkan pesan
tertentu pesan.
Daftar Pustaka
Rashid, Y., Rashid, A., Warraich, M. A., Sabir, S. S., & Waseem, A.
2019. Case Study Method: A Step-by-Step Guide for
Business Researchers. International Journal of
Qualitative Methods, 18. https://doi.org/
10.1177/1609406919862424
199
semua pengguna internet global mengakses YouTube setiap
bulan. Di Indonesia, di lansir dari laporan digital 2021 yang
dirilis oleh data Reportal, sebanyak 93,8 persen dari 170 juta
pengguna internet di Indonesia merupakan pengguna
YouTube. Selain itu, dilansir dari Hootsuite dan We are Social,
menyatakan bahwa pengguna internet berusia 16-24 tahun
paling banyak menghabiskan waktunya menonton video
online di perangkat mereka.
Konten yang dibagikan di media sosial dapat dinikmati
oleh semua kalangan masyarakat di seluruh dunia. Sehingga
dapat membuka kemungkinan terjadinya interaksi
antarbudaya di kalangan pengguna. Hal tersebut dapat diman-
faatkan sebagai sarana untuk memperkenalkan dan bertukar
informasi mengenai budaya yang ada di setiap negara. Banyak
bidang yang dapat digunakan untuk memperkenalkan budaya,
salah satunya melalui industri hiburan di bidang musik. Korea
Selatan telah menerapkan hal tersebut sebagai suatu sarana
untuk memperkenalkan budaya Korea. Korea Selatan dengan
perlahan meraih popularitas dan dikenal secara internasional,
dikenal juga dengan gelombang Hallyu atau Korean wave.
Selain melalui drakor (drama Korea), melalui genre musik K-
Pop atau Korean pop, Korea Selatan mengajak pendengar dan
penikmat musik genre K-Pop untuk mengenal budaya Korea,
melalui music video, konten video, maupun siaran secara
langsung yang dilakukan oleh idol Korea. Di lansir dari situs
resmi Korea, Korean Wave tidak hanya menyebar di bidang
entertainment dan musiknya saja, melainkan budaya, literatur,
makanan, dan bahasa (Sari et al., 2020).
Tidak hanya memperkenalkan budaya Korea, para idol
juga mempelajari beberapa budaya negara para peng-
gemarnya sebagai salah satu cara untuk menarik minat dan
menyenangkan hati para penggemar. Salah satu sub unit NCT,
yaitu NCT 127 berkesempatan untuk mempelajari bahasa dan
beberapa budaya Indonesia yang ditayangkan melalui channel
YouTube NCT DAILY. Hal tersebut menjadi salah satu upaya
mereka untuk menyapa dan menjadi lebih dekat dengan
penggemar, terutama penggemar asal Indonesia. Di mana
209
ciri-ciri pada anak yang akan menyebabkan mereka menjadi
orang dewasa yang berfungsi dengan baik dan memberikan
kontribusi di masyarakat (Whiting dan Edwards dalam
Bornstein, 2002).
Kegiatan parenting diterapkan oleh orang tua kepada
anaknya sejak lahir hingga tumbuh dewasa. Kegiatan
parenting ini melibatkan penanaman nilai dan moral yang
akan berakibat pada pembentukan pola pikir, perilaku, dan
keadaan emosional anak. Efek-efek yang diakibatkan oleh
parenting akan berdampak pada pola komunikasi anak. Maka
dari itu, dibutuhkan ketepatan gaya parenting untuk me-
numbuhkan budaya yang baik pada anak sehingga
menghasilkan pola komunikasi yang baik juga.
Tinjauan Pustaka
Pola Asuh
Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan proses pengasuhan, artinya
bahwa selama proses pengasuhan orang tua memiliki peranan
sangat penting dalam pembentukan kepribadian anak,
mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi
anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-
norma yang ada dalam masyarakat.
Anak
Menurut WHO definisi anak adalah dihitung sejak seseorang di
dalam kandungan sampai dengan usia 19 tahun. Menurut
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2002
pasal 1 ayat 1 tentang perlindungan anak, anak adalah
seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk juga yang
masih di dalam kandungan. Anak merupakan aset bangsa yang
akan meneruskan perjuangan suatu bangsa, sehingga harus
diperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya (Depkes
RI, 2014).
Pola Pikir
Menurut bahasa, pola pikir terdiri dari dua kata yaitu “Pola”
dan “Pikir”. Dalam pengertiannya pola adalah cara, model atau
Peranan Ketepatan Pola Asuh Anak terhadap Pembentukan Pola Pikir, Perilaku… 211
tahun sehingga memiliki harapan lebih besar untuk ber-
perilaku sehat di masa mendatang (Mulqiah et al., 2017).
Pada anak usia dini, pemahaman terhadap situasi
terbatas dan tidak mampu mengendalikan diri sehingga anak
biasanya tidak dapat mengungkapkan perasaannya secara
verbal. Anak usia dini merupakan gambaran individu yang
mengalami proses perkembangan yang pesat dan sangat vital
bagi kehidupan akhirat. Anak juga egois, ingin tahu secara
alami, makhluk sosial, unik, penuh fantasi, rentang perhatian
pendek, dan masa belajar paling potensial. Menurut Hasan
(2009:29), dalam lima tahun pertama yang disebut sebagai
masa emas, anak memiliki potensi perkembangan yang besar.
Pada usia yang sangat muda, 90% tubuh dan otak anak sudah
terbentuk sehingga ini saat yang tepat untuk mulai
membimbing anak.
Menurut Alber Mahrabian dalam penelitiannya ter-
hadap anak-anak, 55% perasaan diungkapkan melalui isyarat
nonverbal, misalnya melalui ekspresi wajah dan bahasa tubuh,
38% perasaan yang tersisa disampaikan melalui nada suara,
sisanya lagi sebanyak 7% diungkapkan melalui kata-kata. Ini
sebabnya pada usia dini atau kanak-kanak cenderung memiliki
semangat yang besar untuk mengusai dunia. Anak selalu
berusaha menciptakan otonomi sendiri, yaitu ketika mereka
ingin melakukan segala hal yang ia inginkan meskipun mem-
buat orang tua sangat marah (Awaliah, 2012).
Usia 0-6 tahun merupakan masa keemasan tumbuh
kembang anak, jika anak mendapatkan pendidikan dan
pengasuhan yang tepat pada saat itu, maka akan menjadi
modal penting bagi perkembangan anak di masa depan. Ketika
apa yang mereka inginkan tidak dapat tercapai, anak menjadi
terbiasa dan belajar menghadapi kekecewaan. Merasa kecewa,
marah, sedih, dll adalah perasaan yang wajar dan wajar
(Lestari et al., 2020). Namun, seringkali orang tua tanpa sadar
menahan emosi anaknya, misalnya ketika anak menangis
karena kecewa, orang tua akan menghibur, mengalihkan
perhatian, dan memarahi dengan berbagai cara agar anak
tidak menangis. Hal ini justru mencegah emosi anak ter-
Peranan Ketepatan Pola Asuh Anak terhadap Pembentukan Pola Pikir, Perilaku… 213
kembangan sesuai usia anak. Menurut model pola asuh
Baumrind (dalam Santrock, 2010), segala bentuk dan proses
interaksi antara orang tua dan anak dalam bentuk pola asuh
tertentu dalam keluarga akan berdampak pada perkembangan
kepribadian anak. Nilai-nilai kedisiplinan terdapat dalam pola
asuh. Disiplin adalah cara masyarakat mengajarkan perilaku
moral anak yang dapat diterima oleh kelompoknya. Tujuan
disiplin adalah untuk memberi tahu anak-anak apa yang baik
dan apa yang buruk, dan mendorong mereka untuk bertindak
sesuai dengan nilai-nilai standar yang berlaku di masyarakat
dan lingkungan sekitarnya (Hurlock, 2006).
Efek pengasuhan yang diberikan oleh ibu selaku orang
tua berpengaruh terhadap aspek-aspek moralitas dalam diri
anak. Berbagai macam karakteristik moralitas yang akan
diinternalisasi dalam diri anak, seperti orientasi sosial,
pengendalian diri, kepatuhan, harga diri, empati, hati nurani,
penalaran moral, dan altruisme tidak terlepas dari peran ibu
di dalamnya (Berkowitz & Grych, 1998). Oleh karena itu, aspek
moral yang harus diajarkan oleh orang tua kepada anak salah
satunya ialah membantu anak-anak belajar bagaimana anak
harus berhubungan dengan orang lain. Orang tua harus
membantu anak mempertahankan perilaku sosial yang sesuai
dan memfasilitasi anak agar interaksi sosial yang anak lakukan
menjadi efisien (Smetana, 1999).
Pola asuh yang demokratis akan memberikan ke-
sempatan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan
secara menyeluruh dan juga akan mempengaruhi per-
kembangan keterampilan sosial. Fungsi keterampilan sosial
adalah untuk memperoleh hubungan yang baik ketika
berinteraksi dengan orang lain, seperti membantu orang lain,
kerja sama, pengambilan keputusan, komunikasi, partisipasi,
dan simpati. Jika seorang anak dapat berkomunikasi dengan
baik dalam kelompok sesuai aturan (prosedur), maka ia
dianggap memiliki keterampilan sosial yang tinggi.
Pola asuh otoriter lebih menekankan pada perintah,
tidak menghargai pendapat anak, orang tua memaksakan
keinginannya sendiri, dan orang tua menetapkan batasan yang
Peranan Ketepatan Pola Asuh Anak terhadap Pembentukan Pola Pikir, Perilaku… 215
konsep diri positif atau negatif pada anak. Konsep diri inilah
yang akan memengaruhi pola komunikasi anak, baik komu-
nikasi kepada dirinya sendiri maupun dengan orang lain yang
berbeda budayanya.
Dengan demikian, dibutuhkan pola asuh orang tua
kepada anak yang tepat dalam melahirkan budaya yang baik
pada anak, sehingga membentuk konsep diri anak yang positif
dan tidak memengaruhi pola komunikasinya. Apabila ter-
bentuk konsep diri yang negatif pada anak sebagai akibat dari
pola asuh orang tua yang tidak tepat maka akan memengaruhi
pola komunikasi anak sehingga juga akan menghambat proses
sosialisasi anak kepada lingkungannya
Lestari, T., Mustika, I., & ... (2020). Pengaruh Pola Asuh
Terhadap Perkembangan Bahasa Anak. … Bahasa Dan
Sastra …, 3, 1–12. https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/
index.php/parole/article/view/4196
Mulqiah, Z., Santi, E., & Lestari, D. R. 2017. Pola Asuh Orang Tua
Dengan Perkembangan Bahasa Anak Prasekolah (Usia 3-
6 Tahun). Dunia Keperawatan, 5(1), 61. https://doi.org/
10.20527/dk.v5i1.3643
Peranan Ketepatan Pola Asuh Anak terhadap Pembentukan Pola Pikir, Perilaku… 217
Upton Penney. 2012. Psikologi Perkembangan. Jakarta:
Erlangga.
219
biasa. Seperti dua sisi mata uang antara keuntungan dan
kerugian merupakan hal masuk akal pada korelasi sosial.
Pluralisme budaya ketika dilihat sebagai kekayaan maka akan
menjadi nilai positif dalam hubungan sosial tetapi tampak
disintegrasi serta perbedaan interpretasi dengan latar
belakang budaya berbeda juga tidak bisa dihindari. Maka
solusi dari komunikasi antarbudaya dibutuhkan akan
memberi ruang baru pada komunikasi sehingga menjadi
media komunikasi bagi orang-orang yang berbeda budaya.
Perkembangan komunikasi antarbudaya secara keilmuan
cukup pesat tetapi pada tataran praktis masih menimbulkan
banyak dilema, sebab bagaimanapun tidak mudah untuk
menyamakan dan memaksa orang yang berbeda budaya untuk
menerima serta memahami budaya lainnya
Menurut Adang Martanto (2012: 1), internet berasal
dari istilah interkoneksi jaringan, yaitu hubungan antar
jaringan komputer. Melalui koneksi sistem peralatan kom-
puter, digunakan untuk lalu lintas data yang dibutuhkan oleh
jaringan. Komputer-komputer yang terhubung melalui suatu
jaringan dapat saling berkomunikasi dalam waktu dan wilayah
yang tidak terbatas, yang disebut dengan internet. Era
komputerisasi terus berkembang, dan teknologi internet
muncul pada saat yang bersejarah. Perkembangan teknologi
ini disebut “Unpredictable”. Internet begitu menakjubkan, dan
varian programnya berkembang begitu cepat sehingga planet
ini menguasai teknologinya (Kholil, 2011: 24).
Namun, kemajuan teknologi komunikasi tidak hanya
menguntungkan dalam segala aspek. Selain banyak kegunaan
dan kegunaannya, banyak pula akibat negatifnya. Tidak ada
habisnya hal-hal yang tidak pantas dilihat di antara anak-anak.
Akibatnya, banyak kasus perilaku tidak etis dan negatif lainnya
akibat akses internet (Nurudin, 2007: 61). Kemajuan teknologi
komunikasi tidak hanya mempengaruhi anak-anak, tetapi juga
mempengaruhi aspek masyarakat lainnya.
Perkembangan teknologi baru yang semakin banyak
memberikan pengaruh dan landasan bagi kajian komunikasi
lintas budaya. Proses komunikasi antarpribadi dengan
Pada era teknologi ini, semua menjadi serba instan dan akurat,
bersamaan dengan berkembangnya teknologi komunikasi,
meningkat pula kecemasan tentang efek media massa kepada
masyarakat (khalayak) di mana media menjadi patokan bagi
masyarakat untuk mendapatkan informasi, mereka mudah
mendapatkan informasi yang mereka butuhkan, salah satunya
Instagram, melalui sebuah postingan di Instagram masyarakat
dapat melihat perkembangan dari seluruh belahan dunia.
Di era post-modernitas ini, ciri masyarakat yang cukup
menonjol adalah perasaan ketinggalan zaman dan minder bila
tidak memiliki dan membeli produk terbaru yang dipersepsi
sebagai bagian dari identitas status masyarakat. Mereka
seolah ditekan oleh kebutuhan terus menerus untuk selalu
menunjukkan gaya hidup sesuai perkembangan zaman. Dalam
pandangan Baudillard, yang dikonsumsi masyarakat se-
sungguhnya adalah 9 tanda dibanding komoditas itu sendiri.
Artinya bahwa komoditas tidak lagi didefinisikan berdasarkan
kegunaannya melainkan berdasarkan apa yang dimaknai
masyarakat
Budaya
Transkultural nursing bermanfaat untuk membekalkan
perawat agar mampu memberikan minat terhadap perbedaan
kultur dan membuat perbedaan tersebut sebagai potensi dan
kekuatan pasien dalam mencapai derajat kesehatannya.
Budaya atau kebudayaan menurut Taylor (1871) dalam
karyanya yang berjudul Primitive Culture, adalah keseluruhan
pengetahuan, kesenian, hukum, adat istiadat, kepercayaan dan
setiap kemampuan dan kebiasaan yang dimiliki oleh setiap
manusia sebagai anggota suatu masyarakat. Selain mengetahui
231
pengertian kebudayaan, juga harus mengetahui unsure-unsur
kebudayaan manusia yaitu identitas sosial, peranan relasi,
sejarah kebudayaan, budaya material, etnosentrisme, perilaku
nonverbal, kesenian, konsep tentang waktu, pola pikir dan
aturan-aturan budaya.
Komunikasi Lintas Budaya
Liliweri (2003) mengatakan bahwa sebagai bagian dari
tuntutan globalisasi yang semakin tidak terkendali seperti saat
ini, sehingga membuat kita melakukan sebuah interaksi lintas
kelompok, lintas budaya, serta lintas sektoral. Bukan hanya hal
tersebut akan tetapi banyak perubahan yang semakin deras
dan menjadi bukti nyata bahwa semua orang harus mengerti
karakter komunikasi antar budaya secara mendalam. Saat
sekelompok orang dengan latar belakang budaya yang
berbeda melakukan interaksi maka terjadilah komunikasi
antar budaya. Hal ini sangat jarang berjalan dengan lancar,
karena kebanyakan situasi mereka yang melakukan interaksi
antar budaya tidak menggunakan bahasa yang 16 sama,
namun bahasa tetap bisa dipelajari. Terjadi masalah
komunikasi yang lebih besar dalam area baik nonverbal
maupun verbal. Pada komunikasi nonverbal sangatlah rumit,
dan kebanyakan merupakan proses yang spontan.
Hasil dan Pembahasan
Keberadaan smartphone saat ini jika diperhatikan berbagai
jenis smartphone yang beredar di masyarakat saat ini mena-
warkan fungsi (yang menurut saya tidak ada hubungannya
dengan alat komunikasi) adalah adanya kamera. Mulai dari
ukuran pixel terkecil hingga kamera yang dilengkapi dengan
lampu kilat. Dari sini, terlihat bahwa apa yang dikonsumsi oleh
masyarakat bukanlah objek melainkan tanda bahwa telepon
genggamnya memiliki kelebihan yaitu adanya kamera. Di sini
kapitalis mengambil alih pandangan bahwa hal itu tidak
penting dengan segera mengakomodirnya menjadi sebuah
media kapitalisme menciptakan media sekaligus mengubah
pola masyarakat terhadap penggunaan telepon genggamnya,
media yang saya maksud adalah Instagram. Media sosial ini
Kesimpulan
Perkembangan media informasi dan munculnya media-media
sosial dalam berbagai bentuknya membuat perubahan yang
radikal dalam kondisi sosial masyarakat saat ini. Pola
komunikasi berubah menjadi pola komunikasi maya dan
virtual. Interaksi yang terjadi merupakan simulasi-simulasi
dari realitas yang sebenarnya. Keberadaan Instagram
membuat masyarakat kini memiliki pola komunikasi visual
239
implikasi dan contoh diucapkan dalam sebuah pertemuan.
kebudayaan, yang meliputi pergaulan manusia. Banyak hal
yang dapat mempengaruhi siklus perubahan, seperti faktor
Komunikasi dalam asimilasi, khususnya faktor lingkungan
(intrapersonal), seperti atribut individu, inspirasi individu,
wawasan individu, informasi individu dan pengalaman masa
lalu, namun juga dipengaruhi oleh kemampuan relasional.
orang-orang dalam Komunikasi (relasional) yang ramah dan
budaya Komunikasi sosial yang baru.
Kesulitan dalam menyampaikan, bukan hanya kesulitan
dalam memahami bahasa mereka yang tidak kita kuasai, tetapi
juga harga diri kerangka, perilaku, dll. Memang, bahkan
kegagalan surat menyurat sering kali menyebabkan kesalahan,
malapetaka atau malapetaka. Hal ini sering dijumpai dalam
berhubungan dengan berbagai negara. Berdasarkan landasan
inilah pencipta akan memberikan judul penjelajahan ini adalah
Hambatan Komunikasi Antar Budaya Terhadap Pertukaran
Mahasiswa Beda Negara.
Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah seluruh teknik yang melaluinya renungan
seseorang dapat memengaruhi renungan orang lain.
Keberadaan manusia di planet ini tidak dapat dipisahkan dari
latihan Komunikasi karena Komunikasi adalah bagian dasar
dari kerangka dan permintaan aktivitas publik manusia dan
masyarakat. Latihan Komunikasi dapat ditemukan di setiap
bagian dari rutinitas manusia sehari-hari, khususnya dari
bangun tidur sampai orang beristirahat sekitar waktu malam
(Sanjaya, 2013).
Sudah pasti bahwa sebagian besar latihan hidup kita
menggunakan Komunikasi, baik Komunikasi verbal maupun
nonverbal. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
pesan yang dapat berupa pesan data, pikiran, perasaan,
kemampuan, dsb melalui gambar atau gambar yang dapat
menimbulkan dampak seperti yang dilakukan dengan media
tertentu.
247
(kemampuan menguraikan) adalah menguraikan 51 satuan
menjadi unit-unit terpisah, membagi satuan menjadi sub-sub
atau bagian, membedakan antara dua yang sama, memilih dan
mengenai perbedaan (di antara beberapa yang dalam satu
kesatuan)”.
Pengaruh
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015:1045), pengaruh
adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan
seseorang. Pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan
yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda serta
segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-
apa yang ada di sekitarnya (Yosin, 2012:1). Menurut
Surakhmad (2012: 1), pengaruh adalah kekuatan yang muncul
dari sesuatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang
dapat memberikan perubahan yang dapat membentuk
kepercayaan atau perubahan.
Aplikasi
Syani & Werstantia, 2019: 88) aplikasi adalah sebuah
perangkat lunak yang berisi sebuah coding atau perintah yang
di mana bisa diubah sesuai dengan keinginan. (Sari, 2017: 83)
aplikasi adalah sebuah perangkat lunak yang di mana
tujuannya adalah agar bisa melayani setiap aktivitas
komputerisasi yang dilakukan oleh pengguna. (Dinata et al.,
2015: 128) aplikasi adalah penerapan, menyimpan sesuatu
baik berupa data, permasalahan, pekerjaan kedalam suatu
sarana ataupun media yang bisa digunakan untuk diterapkan
menjadi sebuah bentuk yang baru.
TikTok
TikTok adalah sebuah jaringan sosial dan platform video
musik Tiongkok yang diluncurkan pada September 2016 oleh
Zhang Yiming, pendiri Toutiao. Aplikasi tersebut mem-
bolehkan para pemakai untuk membuat video musik pendek
mereka sendiri (Wikipedia).
Analisa terhadap Pengaruh dan Konflik yang Terjadi pada Aplikasi TikTok… 249
1. Tingginya tingkat emosional yang terjalin, serta pertukaran
pesan yang berkesinambungan dan berlangsung secara
terus-menerus.
2. Meliputi seri waktu, dalam hal ini dapat diartikan kaitannya
dengan masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
3. Partisipan menjalankan peran tertentu dalam proses
terjadinya komunikasi antarbudaya.
Hasil dan Pembahasan
Artikel yang saya buat ini menggunakan metode penelitian
kualitatif yaitu dengan menggunakan Google Form untuk
melihat masyarakat apakah mereka mengetahui perbedaan
latar budaya, dan bagaimana kontribusi mereka pada aplikasi
TikTok. Kuesioner ini disebar 15 Desember 2021 dan
mendapatkan 30 responden.
Dalam Google Form tersebut saya memberikan 7
pertanyaan mendasar mengenai perbedaan latar budaya pada
aplikasi TikTok.
Pertanyaan 1
Analisa terhadap Pengaruh dan Konflik yang Terjadi pada Aplikasi TikTok… 251
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
Pertanyaan 7
Analisa terhadap Pengaruh dan Konflik yang Terjadi pada Aplikasi TikTok… 253
saya Sebagian ada yang suka berinteraksi dengan budaya yang
berbeda seharusnya mereka mulai mencoba memperkenalkan
pada orang-orang tersebut. Dan padahal, sebetulnya res-
ponden saya tidak banyak yang terlibat dalam konflik
komunikasi antarbudaya.
Responden saya juga mengetahui perbedaan latar
budaya, maka dari itu mereka jarang terlibat konflik
komunikasi antarbudaya. Aplikasi ini dapat digunakan sebaik-
baiknya untuk memperkenalkan budaya nasional pada ranah
internasional. Dan juga dapat berinteraksi dengan sebaik
mungkin dengan masyarakat yang memiliki latar budaya yang
berbeda agar dapat bertukar pikiran.
Daftar Pustaka
255
dalam budaya keluarga masing-masing. Pengenalan nilai
budaya kepada anak tidak mudah, tentunya banyak sekali
hambatan hambatan yang terjadi dalam pembentukan sikap
dan perilaku anak.
Pada era modern ini, banyak nilai kebudayaan yang
sudah mulai luntur. Adanya perubahan sikap dan perilaku
kebudayaan anak ketika anak sudah beranjak dewasa.
Tentunya akan ada penyesuaian lingkungan dari luar
lingkungan keluarga. Tergantung bagaimana orang tua
menyikapi perubahan sikap dan perilaku anak yang terjadi.
Hal ini juga memberikan tantangan kepada setiap orang tua
dalam mewariskan budaya dalam bersikap dan berperilaku
anak.
Dari latar belakang di atas, hal inilah yang mendorong
penulis membuat artikel ini untuk melihat sejauh mana peran
orang tua membentuk sikap dan perilaku anak sesuai dengan
nilai budaya yang dimiliki oleh setiap keluarga dalam
komunikasi antar budaya.
Komunikasi
Komunikasi merupakan sebuah proses di mana sebuah
interaksi antara komunikan dan komunikator dalam per-
tukaran pesan yang terjadi secara langsung maupun tidak
langsung. Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial. Kata komunikasi berasal dari
bahasa latin “Communicare” yang artinya menyampaikan.
Berdasarkan artinya komunikasi adalah penyampaian pesan
dari satu orang kepada orang lain. Menurut Kreitner dan
Kinicki (2010) dalam Wibowo (2017: 165) komunikasi adalah
pertukaran informasi antara sender kepada receiver, dan
menarik kesimpulan sebagai persepsi tentang makna sesuatu
antara individu yang terlibat. Pesan dapat tersampaikan
dengan baik apabila pengirim pesan menyampaikan informasi
dengan baik dan bergantung pada kemampuan penerima
pesan dapat memahami informasi tersebut. Sedangkan dalam
buku (Effendy:2015), komunikasi adalah proses Dinamika
Komunikasi penyampaian suatu pesan seseorang kepada
Komunikasi Antarbudaya
Ketika adanya komunikasi di antara orang-orang yang
memiliki kebudayaan yang berbeda-beda di situlah terjadinya
komunikasi antar budaya.
Menurut Soyomukti (2016:330-331), komunikasi antar
budaya dapat dipahami dengan sejumlah definisi, di antaranya
adalah:
1. Komunikasi antarbudaya adalah seni untuk memahami dan
dipahami oleh khalayak yang memiliki kebudayaan lain;
2. komunikasi bersifat budaya apabila terjadi di antara orang-
orang yang memiliki kebudayaan berbeda;
3. komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi
dalam suatu kondisi yang menunjukkan adanya perbedaan
budaya, seperti bahasa, nilai-nilai, adat, dan kebiasaan;
4. komunikasi antarbudaya menunjuk pada suatu fenomena
komunikasi yang para pesertanya memiliki latar belakang
budaya berbeda terlibat dalam suatu kontak antara satu
dan lainnya, baik secara langsung atau tidak langsung.
5. Sikap
Sikap adalah segala perbuatan dan tindakan yang
berdasarkan pada pendirian dan keyakinan yang dimiliki.
Peran Orang Tua dalam Penanaman Sikap di Ruang Lingkup Budaya Keluarga… 257
Menurut Dimyati, dkk (2017 p.36), sikap merupakan suatu
ekspresi perasaan seseorang yang merefleksikan kesu-
kaannya atau ketidaksukaannya terhadap suatu objek.
Hasil dan Pembahasan
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan jenis penelitian
studi kasus. Dalam metode kualitatif ini, penulis menggunakan
teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara. Data
penelitian wawancara diperoleh dari 3 orang narasumber
yang berperan sebagai orang tua.
Pertanyaan yang diberikan kepada 3 orang narasumber:
1. Apakah anda mempunyai budaya bersikap dan berperilaku
di dalam keluarga Anda?
2. Kapan Anda pertama kali memperkenalkan budaya
keluarga Anda dalam bersikap dan perilaku pada anak
Anda?
3. Budaya keluarga apa yang pertama kali Anda perkenalkan
kepada anak Anda?
4. Bagaimana cara Anda memperkenalkan budaya keluarga
Anda dalam bersikap dan perilaku pertama kali kepada
anak Anda?
5. Apakah ada ketertarikan anak terhadap budaya keluarga
Anda dalam bersikap dan perilaku? Seperti bertanya dan
lainnya?
6. Apakah ada hambatan ketika memperkenalkan budaya
keluarga Anda dalam bersikap dan perilaku?
7. Apakah budaya keluarga anda dalam bersikap dan perilaku
yang telah Anda perkenalkan diterapkan dalam kehidupan
anak Anda?
8. Apakah ada ketimpangan antara budaya keluarga Anda
dengan budaya lingkungan luar anak Anda?
Budaya bersikap yang ada dalam keluarga adalah sikap
dan perilaku yang dilakukan dalam kegiatan di lingkungan
keluarga sehari-hari. Hasil wawancara dari ketiga narasumber
dapat disimpulkan bahwa setiap keluarga mempunyai budaya
bersikap masing-masing yang berbeda. Meskipun budaya
Peran Orang Tua dalam Penanaman Sikap di Ruang Lingkup Budaya Keluarga… 259
Dengan berperannya orang tua menanamkan sikap nilai
budaya keluarga sejak kecil, tentunya akan memberikan
dampak yang begitu besar. Penanaman sikap nilai budaya
tersebut akan menjadi sebuah kebiasaan. Sikap budaya dalam
keluarga yang melekat dan sudah menjadi kebiasaan, akan
dilakukan diluar lingkungan keluarga. Selain itu, sikap budaya
yang telah diperkenalkan oleh orang tuanya bisa diwariskan
kepada anaknya kelak ketika menjadi orang tua sehingga
budaya keluarganya dapat dilestarikan dan ditanamkan
dengan baik dari generasi ke generasi lainnya.
Berdasarkan hasil wawancara dari ketiga narasumber,
bahwa anak mereka menerapkan sikap dalam budaya
keluarganya bahkan hingga mereka dewasa. Meskipun
banyaknya ketimpangan budaya yang ada di luar lingkungan
keluarga seperti lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah,
maupun dalam pertemanan, sikap dalam budaya keluarga
tersebut tetap dilakukan karena terbiasanya bersikap dan
berperilaku sesuai dengan lingkungan keluarganya. Menurut
Gardiner & Kosmitzki bahwa definisi diri seseorang sebagai
individu yang berbeda dan terpisah, termasuk perilaku
kepercayaan dan sikap. Seorang anak sebagai individu yang
berada di dalam lingkungan keluarga yang mengajarkan
kebudayaan yang ada dalam keluarganya akan mengikuti
budaya tersebut karena adanya penanaman nilai.
Kesimpulan
Budaya bersikap yang ada dalam keluarga tentunya berbeda-
beda. Masing-masing keluarga pasti memiliki budaya bersikap
masing-masing yang menjadi sebuah identitas tersendiri.
Penelitian ini membuktikan bahwa orang tua sangat berperan
penting dalam komunikasi antar budaya karena dengan
adanya peran orang tua budaya bersikap dalam keluarga dapat
dilestarikan dan diwariskan dengan cara penanaman nilai
budaya sejak dini. Dengan penanaman budaya bersikap yang
ada dalam budaya diperlukan interaksi dengan komunikasi
antara anak dan orang tua. Interaksi tersebut dilakukan oleh
setiap orang tua dalam penanaman budaya bersikap tentunya
Daftar Pustaka
Peran Orang Tua dalam Penanaman Sikap di Ruang Lingkup Budaya Keluarga… 261
Rohmitriasih, Mimi. 2018. Pentingnya Mengenalkan Budaya
Pada Anak. Fimela.com https://m.fimela.
com/parenting/read/3684440/pentingnya-
mengenalkan-budaya-pada-anak-sejak-dini
263
dapat menghasilkan kajian atas suatu fenomena yang lebih
komprehensif. Sumber data yang digunakan dalam mekanisme
penulis, yaitu data sekunder yang diperoleh melalui dan
pengumpulan data yang tersedia terkait dengan materi yang
akan di bahas di dalam artikel ini.
Selain Stewart, Hamid Mowland juga berpendapat
bahwa komunikasi antarbudaya sebagai human stream across
public limits. Asumsi tersebut merupakan sekelompok
manusia yang menyebrangi lintas budaya. Seperti adanya
keterlibatan suatu konferensi internasional di mana bangsa-
bangsa dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi
satu sama lain. Dengan customized organization lain,
komunikasi antarbudaya ini akan terjadi ketika adanya
komunikasi antara orang-orang yang memiliki kebudayaan
yang berbeda-beda demi mencapainya suatu tujuan
komunikasi yang sama serta terjalin interaksi yang lancar
pada hakikatnya.
Sedangkan menurut para ahli yang lain ada yang
berpendapat seperti Sitaram (1970) yangmengatakan bahwa
komunikasi antarbudaya merupakan seni untuk memahami
dan saling pengertian antara khalayak yang berbeda
kebudayaan. Berbeda halnya dengan Srnover dan Porter
(1972) yang berpendapat bahwa komunikasi antarbudaya
terjadi manakala bagian yang terlibat dalam kegiatan
komunikasi tersebut mempunyai latar belakang budaya dan
pengalaman yang berbeda. Latar belakang tersebut men-
cerminkan nilai yang dianut oleh kelompoknya berupa
pengalaman, pengetahuan, dan nilai.
Kemudian, Rich (1974) menyimpulkan bahwa
komunikasi antarbudaya terjadi ketika orang-orang yang
berbeda kebudayaan dipertemukan. Sehingga, dapat ditarik
kesimpulan, bahwa komunikasi antar budaya ini merupakan
komunikasi yang terjadiketika kedua orang atau lebih sedang
expositions berkomunikasi, untuk mencapai pemahaman,
maupun pengertian yang terjadi di antara khalayak yang
berbeda kebudayaan. Oleh karena itu, kegiatan inilah yang
membawa keselarasan dalam berkomunikasi.
Memahami dan Menganalisis Dasar dari Komunikasi Antarbudaya dan Transisi… 265
Ketika hewan-hewan ini habis, mereka akan pindah ke
tempat lain seperti dahulu.
2. Penemuan Baru Proses Sosial dan Budaya Besar yang
Berlangsung Dalam Waktu Singkat Disebut Inovasi
Inovasi penemuan baru, yang merupakan penyebab
perubahan, dapat dibagi menjadi penemuan dan
penemuan. Discovery adalah penemuan unsur budaya baru
berupa alat atau ide buatan atau rangkaian kreasi pribadi.
Misalnya, penemuan mobil, kereta api dan rel kereta api,
dan telepon meningkatkan jumlah pusat kehidupan di
daerah pinggiran kota.
3. Konflik Masyarakat
Pada umumnya masyarakat tradisional di Indonesia ber-
sifat kolektif. Semua kegiatan didasarkan pada kepentingan
masyarakat. Kepentingan individu diakui, tetapi ada fungsi
sosial. Seringkali terjadi konflik antara kepentingan
individu dengan kepentingan kelompok, yang dalam
beberapa hal dapat menimbulkan perubahan.
4. Munculnya Pemberontakan atau Revolusi
Revolusi yang terjadi di Rusia pada Oktober 1917 men-
yebabkan perubahan serius di negara Rusia, yang awalnya
berbentuk pemerintahan absolut, berubah menjadi
kediktatoran proletariat berdasarkan doktrin Marxis. Dari
negara hingga keluarga Batik, semua pranata sosial telah
mengalami perubahan mendasar.
Perubahan sosial budaya juga dapat terjadi dari sebab-
sebab di luar masyarakat itu sendiri, antara lain:
Penyebab yang terjadi di lingkungan fisik seseorang
Pertempuran Pengaruh budaya masyarakat lain.
B. Migran dan Pendatang
Berbicara mengenai penyebab perubahan yang terjadi akibat
lingkungan fisik, yaitu Imigran dan pendatang. Migran adalah
seorang individu yang meninggalkan budaya utama di mana
dia dibesarkan dan pindah ke konteks budaya baru untuk
waktu yang lama, sedangkan Pendatang adalah orang yang
pindah ke konteks budaya baru untuk jangka waktu terbatas
Memahami dan Menganalisis Dasar dari Komunikasi Antarbudaya dan Transisi… 267
Adaptasi Budaya
1. Ilmu Kemasyarakatan
Peran karakteristik dan latar belakang migran individu;
teori kejutan budaya dan kejutan masuk kembali; hasil
adaptasi.
2. Nterpretatif
Analisis mendalam tentang pengalaman adaptasi.
3. Kritis
Pentingnya sejarah, politik, dan struktur masyarakat dalam
adaptasi dan identitas migran.
Adaptasi Terjadi Melalui Komunikasi
Artinya, migran berkomunikasi dengan individu di lingkungan
baru dan secara bertahap mengembangkan cara berpikir dan
berperilaku baru. Hasil potensial lain dari adaptasi adalah
pengembangan identitas antar budaya, konsep yang kompleks.
Macam Pendekatan Antar Budaya
1. Pendekatan Interpretatif
Pendekatan interpretatif berfokus tentang bagaimana
proses adaptasi, Para migran melalui fase yang cukup dapat
diprediksi dalam beradaptasi dengan situasi budaya baru.
Mereka pertama kali mengalami periode syok dan
disorientasi (bagian bawah kurva U). Kemudian mereka
secara bertahap beradaptasi dengan konteks budaya baru.
Meskipun tidak mewakili pengalaman setiap migran
sebagian besar migran mengalami fase-fase umum ini.
Teori ini menunjukkan bahwa pendatang, mengalami kurva
U lain saat kembali ke lingkungannya. Ketika migran
kembali ke lingkungannya untuk konteks budaya asli
mereka. Proses adaptasi yang sama terjadi dan mungkin
melibatkan budaya, atau masuk kembali, digambarkan oleh
model W-curve (Gullahorn &Gullahorn, 1963).
Media massa juga berperan dalam membantu para
imigran beradaptasi. Radio, televisi, film, dan sebagainya,
adalah pemancar nilai-nilai budaya yang berpengaruh dan
mudah diakses pendatang baru sebagai media sosialisasi.
Media massa memilki peran yang sangat penting dalam
Memahami dan Menganalisis Dasar dari Komunikasi Antarbudaya dan Transisi… 269
3. Mereka melibatkan kepemilikan kekuasaan politik. Dalam
beberapa masyarakat, kelompok dominan hampir me-
nentukan bagaimana kelompok non dominan dapat
bertindak. Di masyarakat lain, kelompok non dominan
sebagian besar bebas untuk menentukan pilihan mereka
sendiri
Kehidupan di perbatasan ketika migrasi internasional
meningkat, semakin banyak pula orang yang melakukan
perjalanan bolak-balik di antara budaya yang berbeda,
semakin banyak orang yang tinggal di perbatasan secara fisik,
dan sering melakukan perjalanan antar negara, atau tinggal di
perbatasan secara psikologis.
Memahami dan Menganalisis Dasar dari Komunikasi Antarbudaya dan Transisi… 271
lain yang diperoleh orang sebagai anggota masyarakat. (EB
Taylor) “Komunikasi antarbudaya adalah proses di mana ide
atau gagasan dari satu budaya ditransmisikan ke budaya lain
dan sebaliknya, yang dapat terjadi antara dua atau lebih
budaya yang terkait dan tujuannya adalah untuk saling
mempengaruhi demi kebaikan budaya. Atau mungkin
menghancurkan budaya, atau mungkin merupakan tahap awal
dalam proses adaptasi budaya (peleburan dua atau lebih
budaya untuk menciptakan yang baru). Komunikasi
antarbudaya memiliki beberapa jenis karakteristik:
1. Anggota dari lebih dari satu budaya terlibat dalam
komunikasi.
2. Pada akhirnya, ada jalan atau tujuan bersama untuk
menciptakan komunikasi ini.
3. Komunikasi Lintas Budaya menghasilkan keuntungan dan
kerugian di antara dua budaya atau lebih yang terlibat
4. Komunikasi lintas budaya dijalin baik secara individu
anggota masyarakat maupun dijalin secara berkelompok
atau dewasa ini dapat dilakukan melalui media
http://id.wikipedia.org/wiki/konflik.
http://nurkholifahhh17.blogspot.co.id/2016/12/makalah-
perubahan-budaya.html
http://www.apyusa .com/2015/10/contoh-makalah-konflik-
sosial-dan.htm
Memahami dan Menganalisis Dasar dari Komunikasi Antarbudaya dan Transisi… 273
274 Komunikasi Antarbudaya Ragam Colore
Partisipasi dalam Perkembangan di dalam
Keistimewaan Budaya Lokal di Tengah
Kehidupan Eksistensi Media Sosial
Masyarakat Lokal Maupun Interlokal
Denaya Ajeng Wrahasti
275
mendukung kebudayaan Indonesia dengan segenap hati agar
kita bisa mempresentasikan budaya Indonesia dengan baik
secara Internasional.
Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan
sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat
ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat
terhadap berbagai hal.
Dengan teknologi canggih, kita sebagai masyarakat
Indonesia juga harus turut andil dalam proses pelestariannya
supaya tidak termakan oleh zaman dan tidak menutup
kemungkinan akan kalah saing dengan budaya asing yang
masuk ke Indonesia. Zaman sekarang sudah memasuki zaman
yang canggih, media sosial sebagai alat komunikasi dan
informasi yang interaktif membuat banyak manfaat jika kita
menggunakannya dengan bijak.
Media sosial merupakan alat instan yang dapat diakses
oleh siapa pun. Upaya pelestarian budaya melalui publikasi di
media massa jenis ini merupakan cara yang efektif. Hal
tersebut berkaitan dengan sifat media massa yang mampu
menjangkau khalayak luas dalam waktu yang sangat cepat.
Banyak media sosial yang kita bisa manfaatkan kebe-
radaannya yaitu di antaranya Facebook, Instagram, Line,
WhatsApp, dan aplikasi lainnya. Upaya pengenalan dan
publikasi mengenai budaya lokal sangatlah penting. Dalam hal
ini, kita dapat memanfaatkan media massa salah satunya
media sosial.
Sebagai masyarakat Indonesia, partisipasi dalam men-
gembangkan budaya untuk lebih dikenal masyarakat
Indonesia sendiri dan juga mancanegara itu sangatlah penting.
Dengan cara itu, kita dapat melestarikan budaya yang
merupakan warisan dari masyarakat nusantara yang bahkan
sudah ada sebelum Indonesia ini sendiri.
Media sosial sendiri merupakan penunjang bagi peng-
gunanya untuk saling berinteraksi, bertukar informasi untuk
lebih mengetahui apa yang pengguna ingin tahu. Potensi media
sosial inilah juga bisa menjadi sarana pelestarian budaya lokal
Indonesia dengan berbagai cara. Kepedulian untuk me-
Daftar Pustaka
283
budayanya sendiri. Hal ini lah yang membuat suku Jawa
dengan suku Batak sangat bertolak belakang. Bahkan saat
berbicara dengan orang batak sering kali orang Jawa mengira
bahwa orang Batak ini suka marah-marah dengan nada
bicaranya yang memang keras. Dan tak jarang pula orang
batak yang menilai bahwa orang jawa terlihat lemah karena
terlalu lembut dan bahkan tidak bisa dibentak atau dimarahi.
Karena perbedaan ciri khas dan kepribadian ini lah terkadang
muncul kesalahpahaman yang memicu terjadinya masalah
dalam komunikasi. Karena kurangnya pemahaman dan
pengertian antarsatu sama lainnya. Dalam artikel ini akan
dibahas masalah komunikasi yang terjadi dalam pacaran antar
pasangan suku jawa dengan suku batak. Penulis melakukan
penelitian ini karena penulis ingin tahu jika masalah
perbedaan ciri khas dan persepsi antar dua suku yang bertolak
belakang ini terjadi antarpasangan pacaran maka pen-
yelesaian konfliknya akan seperti apa.
Masalah pacaran tidak bisa lepas dari dunia remaja,
karena salah satu ciri remaja yang menonjol adalah rasa
senang kepada lawan jenis disertai keinginan untuk memiliki.
Pada masa ini, seorang remaja biasanya mulai “Naksir” lawan
jenisnya. Dikalangan remaja, pacaran menjadi identitas yang
sangat dibanggakan. Permulaan individu menjalani hubungan
ketika mulai tumbuh dorongan ketertarikan terhadap lawan
jenis. Menurut teori perkembangan Hurlock ketertarikan
(mengenal) lawan jenis merupakan salah satu tugas per-
kembangan remaja yang menunjukkan mulai berkembangnya
hormon seksualitas (Santrock, 2003). Pacaran dilakukan
antara dua individu laki-laki dengan perempuan. Tentunya
dalam hal ini terjadi komunikasi yang sangat intens.
Komunikasi antara dua orang individu disebut komunikasi
interpersonal. Menurut Berko, Wolvin, Wolvin (1998),
komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara dua
individu yang berusaha membina perhubungan. Komunikasi
interpersonal boleh dibina melalui perbulanan, temu bual, dan
perbincangan kumpulan kecil. Komunikasi interpersonal
dianggap sebagai suatu proses komunikasi yang amat baik. Ia
Ansar, J. 2017. Budaya dan ciri khas suku batak. (Studi Analisis
Semiotika Foto Cerita Jurnalistik, 1-2.
https://www.orami.co.id/magazine/pernikahan-adat-jawa/
https://www.indonesiana.id/read/139962/4-masalah-
utama-komunikasi-interpersonal
291
hidupnya dengan bunuh diri di samping kuburan ayahnya. Tak
henti-hentinya kasus kekerasan seksual kembali terjadi setiap
harinya bahkan sampai memakan korban. Dan masih banyak
lagi kasus diluar sana yang merugikan salah satu pihak
terutama peran perempuan yang terkadang dianggap lemah
oleh laki-laki sehingga dapat bersikap semaunya. Maka dari itu
tak sedikit pengguna sosial media yang mengetahui berita
kekerasan seksual yang beredar merasa geram dengan aksi
pelecehan seksual yang terjadi sehingga terciptalah komunitas
Indonesia butuh feminis, di mana ini adalah sebuah forum
akun perlawanan terhadap segala jenis bentuk kekerasan,
penindasan, suka menyentil manusia berprivilese yang tidak
sadar dan tidak empati. Feminisme sendiri adalah sebuah
gerakan yang salah satu tujuannya adalah melawan
ketertindasan wujud perlawanannya adalah melawan
patriarki.
Mengapa sih feminisme itu lekat dengan perjuangan
perempuan? Di Indonesia saat ini perempuan lekat dengan
yang namanya diskriminasi. Mulai dari tubuh dan apa yang
melekat padanya. Apapun yang dipakai perempuan, diatur
dalam budaya patriarki. Perempuan dihadapkan pada situasi
tidak bebas memilih dan penuh tekanan. Belum lagi membahas
persoalan tentang upah yang diskriminatif terhadap pekerja
perempuan, perempuan yang terkena victim blaming saat
terjadi kekerasan seksual atau objektifikasi badan perempuan
hanya karena dia perempuan. Adanya komunitas ini didasari
karena banyak nya kasus yang merugikan salah satu pihak
terutama perempuan dan berharap dengan adanya forum
akun ini banyak informasi yang dibagikan dapat bermanfaat
dan menjadi sebuah perlawanan yang diangkat ke media sosial
atas tindakan-tindakan yang kurang menyenangkan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana komunikasi antar
budaya forum feminis berperan penting terhadap kasus
kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi saat ini di
kehidupan maya maupun kehidupan.
Daftar Pustaka
299
membedakan bentuk-bentuk perilaku ke dalam tiga domain
yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan atau sering kita dengar
dengan istilah knowledge, attitude, practice.
Pada era digital seperti ini, manusia secara umum
memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari
perangkat yang serba elektronik. Teknologi menjadi alat yang
mampu membantu sebagian besar kebutuhan manusia. Era
digital telah membawa berbagai perubahan yang baik sebagai
dampak positif yang bisa gunakan sebaik-baiknya. Namun,
dalam waktu yang bersamaan, era digital juga membawa efek
baik dan tidak baik, sehingga menjadi tantangan baru dalam
kehidupan manusia di era digital ini.
Melihat perkembangan zaman sekarang banyak anak-
anak yang menggunakan teknologi untuk hiburan dan kurang
memiliki moral serta sosial yang kurang baik di masyarakat.
Terlebih, banyak juga kasus tentang cyberbullying yang terjadi
pada media digital. Kebanyakan dari pelaku dan korban adalah
anak-anak yang masih di bawah umur untuk menggunakan
media digital. Maka dari itu, dilakukan penelitian ini untuk
mencari tahu pengaruh dari media digital bagi anak-anak
dalam bersosialisasi antar budaya.
Hasil dan Pembahasan
Artikel ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu dengan
menggunakan Google Form sebagai wadah untuk melihat dari
pendapat masyarakat terhadap apa itu kejahatan dan apakah
kejahatan hanya terjadi pada pelaku yang berperilaku jahat.
Google Form ini disebar pada tanggal 14 Desember 2021 dan
mendapatkan 14 responden. Dalam Google Form, saya
menyediakan 8 pertanyaan mendasar mengenai kejahatan,
seperti di bawah ini:
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 6
Pertanyaan 7
309
interpersonal, teori konsep diri, dan juga teori perspectivism.
Siswa juga disebut sebagai agen perubahan, yang berarti siswa
adalah agen perubahan, sehingga mereka dapat men-
cerminkan masa depan padatitudes dan tindakan terhadap
LGBT. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk
mengungkapkan tanggapan dan pengetahuan siswa tentang
LGBT.
Pengetahuan
Mengetahui adalah salah satu proses dan pengetahuan
manusia yang paling penting adalah hasilnya. Yang berarti
bahwa pengetahuan dan pengetahuan telah menjadi subjek
permintaan manusia dari zaman kuno. Menurut Bolisani dan
Bratinau dalam jurnal mereka "The Elusive Definition of
Knowledge" (2018), pengetahuan tidak diciptakan apriori dan
tidak bawaan dalam bentuk deterministik. Ini dibuat melalui
antarmuka sensorik kita dengan dunia nyata, dan akhirnya
diproses oleh pikiran kita. John Locke melanjutkan bahwa
pendekatan menekankan bahwa objek memang ada di dunia
luar dan bahwa persepsi sensorik kita adalah sumber
pengetahuan kita yang paling penting.
Lorens Bagus pada "Kamus Filsafat" (2000) menjelaskan
bahwa definisi pengetahuan adalah proses kehidupan yang
dikenal manusia straight dari kesadarannya sendiri. Menurut
kamus Cambridge, secara terminologis, pengetahuan adalah
pemahaman atau informasi tentang subjek yang Anda
dapatkan dengan pengalaman atau studi, baik yang dikenal
oleh satu person atau oleh orang-orang pada umumnya.
Meringkas penjelasan di atas, definisi pengetahuan yang
sering diadopsi adalah "Keyakinan sejati yang dibenarkan"
(Nonaka dan Takeuchi, 1995; hal.87).
Kursus Pengetahuan
Mohammad Abid pada "Filsafat Ilmu" (2011) berpendapat
bahwa ada enam sumber pengetahuan, yaitu (i) pengalaman
indra; (ii) alasan, (iii) otoritas, (iv) intuition; (v) wahyu, dan
(vi) keyakinan.
Gambar 3.1
Berdasarkan Gambar 3.1, dapat dilihat bahwa dari
total 100 responden, 59 responden (59%) adalah wanita,
40 responden (40%) adalah pria, dan satu responden (1%)
memilih untuk tidak menjawab. Dapat disimpulkan bahwa
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dalam
Gambar 3.2
Dalam penelitian ini, responden target kami adalah
mahasiswa Telkom University yang aktif. Rentang usianya
hanya 17- 25 tahun. Berdasarkan gambar 3.2, dapat dilihat
bahwa dari total 100 responden, 45 responden (45%)
berusia 20 tahun, 25 tanggungjawab (25%) berusia 19
tahun, sepuluh responden (10%) berusia 18 tahun, delapan
responden (8%) berusia 21 tahun, tujuh responden (7%)
berusia 22 tahun, empat responden (4%) berusia 24 tahun,
dan satu responden (1%) berusia 17 tahun. Dapat
disimpulkan bahwa mayoritas responden yang mengisi
kuesioner ini paling banyak berusia 20 tahun.
Gambar 3.3
Telkom University memiliki tujuh fakultas, yaitu
Fakultas Teknik Elektro (FTE), Teknik Industri (FRI),
Komputasi (FI), Ekonomi &Bisnis (FEB), Komunikasi
&Bisnis (FKB), Industri Kreatif (FIK), dan Ilmu Terapan
(FIT).
Berdasarkan asal fakultas di Telkom University
dilihat dari angka 3,3, diketahui bahwa 57 responden (57%)
dari FKB, 13 responden (13%) dari FEB, sembilan
responden (9%) dari FIK, delapan responden (8%) dari
FRI, enam responden (6%) dari FIT, tiga responden (3%)
dari FTE, empat responden (4%) dari FI. Dapat disimpulkan
bahwa mayoritas responden yang mengisi kuesioner
didominasi oleh responden dari fakultas komunikasi dan
bisnis.
4. Pengetahuan Mahasiswa Telkom University tentang
LGBT
Dalam hal ini, pengetahuan tentang LGBT bertindak sebagai
sumber pengetahuan di mana ada kemampuan manusia
untuk menghasilkan pernyataan dalam bentuk pen-
getahuan. Untuk pengetahuan mahasiswa Telkom tentang
LGBT. Dari pertanyaan yang telah dijawab oleh responden
mengenai form yang kami sebarkan, dapat dilihat dari
tanggapan 100 responden, hingga formulir yang telah kami
Gambar 3.4
Berdasarkan hasil tanggapan 100 responden ter-
hadap formulir yang kami distribusikan terkait isu dari
LGBT, 65 tanggapan dari 100 responden menyatakan bahwa
mereka sangat akrab dengan istilah LGBT. dan 1 tanggapan
dari 100 respondents menjawab bahwa mereka tidak akrab
dengan isu-isu mengenai LGBT.
Gambar 3.5
Berdasarkan hasil tanggapan dari 100 responden
terhadap formulir yang kami distribusikan, tentang
kekhususan masalah LGBT 45 tanggapan dari 100
responden menyatakan bahwa mereka memahami masalah
LGBT, dan 5 tanggapan dari 100 responden menjawab
bahwa mereka tidak memahami masalah LGBT.
Gambar 3.7
Berdasarkan hasil tanggapan 100 responden ter-
hadap formulir yang kami distribusikan, 51 tanggapan dari
100 responden menjawab mendapatkan informasi dan isu
tentang LGBT dari internet, dan 1 tanggapan dari 100
responden menjawab, tidak mendapatkan informasi dan
isu tentang LGBT dari internet dan media massa.
Respons Mahasiswa Telkom University terhadap LGBT
Untuk bagian dari tanggapan siswa terhadap LGBT, kami
menyusun empat pernyataan.
Pernyataan ini didasarkan pada klasifikasi tanggapan
fungsi utama dari Kartini Kartono, di mana respon fungsi
Gambar 3.8
Pernyataan pertama adalah "Saya tidak keberatan
berteman dengan Lesbian/Gay/Biseksual/Transgender".
Sebanyak 29 responden sangat setuju, 35 responden setuju, 18
responden tidak setuju, dan 18 lainnya sangat setuju. Dapat
disimpulkan bahwa mayoritas responden (64) tidak keberatan
berteman dengan orang LGBT.
Gambar 3.9
Pernyataan kedua adalah "Saya memilih untuk tidak
bergaul dengan teman-teman Lesbian/Gay/Biseksual/
Transgender karena dapat mempengaruhi orientasi seksual
saya". 15 responden sangat setuju, 19 responden setuju, 35
tidak setuju, dan 31 sangat tidak setuju. Dari data tersebut,
mayoritas responden (66) masih memilih menjadi teman dan
orang LGBT karena Mereka tidak merasa bahwa ini akan
Gambar 3.10
Pernyataan ketiga adalah "Saya tidak merasa terganggu
ketika saya melihat pria yang terlihat seperti wanita atau
wanita yang terlihat seperti pria di sekitar saya". 24 responden
sangat setuju, 43 responden setuju, 16 responden tidak setuju,
17 responden sangat tidak setuju. Dari data ini, mayoritas
responden merasa bahwa itu tidak disturbed ketika mereka
melihat pria tampak seperti wanita atau wanita yang terlihat
seperti pria di sekitar mereka.
Gambar 3.11
Pernyataan terakhir adalah "Menurut pendapat saya,
pasangan Lesbian/Gay/Biseksual/Transgender seharusnya
tidak malu untuk mengungkapkan hubungan mereka di depan
umum, selama itu tidak membahayakan orang lain." Sebanyak
Daftar Pustaka
321
al., 2009: 287). Sementara di tempat lain Rob Brown
mengatakan bahwa internet telah membawa manusia modern
kedalam suatu proses komunikasi yang lebih berarti
dibandingkan dengan media lainnya (Brown, 2009:1). Padahal
penggunaan internet saat ini hampir mendominasi hampir
seluruh kegiatan manusia. Manusia tidak hanya mencari
informasi dari internet akan tetapi juga memperlakukannya
sebagai sebuah media komunikasi. Hal tersebut menguatkan
pendapat Mc Luhan tentang global village yaitu setiap manusia
di dunia ini dapat terhubung dan berkomunikasi tanpa
halangan waktu maupun jarak karena tergabung dalam suatu
komunitas maya (Tamburaka, 2013:75).
Perkembangan teknologi internet dan mobile phone
diiringi pula dengan pertumbuhan media sosial yang semakin
pesat. Dengan munculnya beragam media sosial, maka para
pengguna internet semakin dimudahkan untuk saling
berkomunikasi. Pada tahun 2004, media sosial Facebook yang
muncul langsung diikuti fenomena bergabungnya berjuta juta
orang dari berbagai belahan bumi ke dalam jejaring sosial
tersebut. Besarnya minat orang untuk menggunakan Facebook
member peluang bagi penyedia layanan situs internet untuk
mengembangkan media sosial lainnya, masing-masing
memiliki keunggulannya masing-masing yang menarik per-
hatian pengguna internet. Salah satu media sosial tersebut
adalah Twitter.
Twitter merupakan aplikasi jejaring sosial yang
memberikan layanan komunikasi untuk menghubungkan
teman, keluarga, maupun sesama penggunanya. Ke-
terhubungan para pengguna Twitter didukung oleh fitur
layanan microblogging, yang memungkinkan pengguna untuk
mengunggah pesan singkat yang dibatasi maksimal 140
karakter, baik dalam bentuk teks, foto, video, maupun audio.
Media sosial baru membuat proses komunikasi berjalan lebih
cepat dan mudah (Sari, 2018). Dari proses-proses komunikasi
yang dilakukan oleh setiap individu tersebut akan mem-
pengaruhi dan dipengaruhi oleh individu yang lainnya dalam
Daftar Pustaka
333
pendapat bahwa profesionalisme dan disiplin adalah
komponen pelengkap yang harus digabungkan. Selain itu,
mereka menunjukkan bahwa fitur-fitur ini harus diterapkan
dengan pendekatan praktis di tempat kerja dan di universitas,
karena siswa membutuhkan berbagai pengalaman dan
keragaman untuk mempersiapkan mereka menghadapi masa
depan yang tidak diketahui. Aspek penting lainnya adalah
bahwa kompetensi dianggap bersifat relasional dan
situasional, tergantung pada bagaimana masyarakat meng-
hitung orang (Lustig & Koester, 2003). Dengan demikian, IC
adalah fitur yang kuat dan tahan lama yang harus dipelajari
semua siswa. IC akan membantu siswa untuk mengembangkan
hubungan positif dengan orang lain, melakukan pekerjaan
profesional mereka secara efektif, dan mengatasi hambatan
yang terkait dengan komunikasi antar budaya.
Dalam penelitian sebelumnya, Fall, Kelly, MacDonald,
Primm, dan Holmes (2013) mengevaluasi ketakutan orang
yang ditimbulkan oleh dialog antarbudaya dan kemungkinan
hubungannya dengan kecerdasan emosional mereka dalam
penelitian pertama. Melibatkan 425 mahasiswa sarjana di
Southeastern University yang sedang belajar public speaking.
Responden mewakili beragam kelompok etnis, termasuk
Afrika, Latin, Asia, dan penduduk asli Amerika. Mereka
memperoleh data menggunakan dua peralatan. Intercultural
Communication Apprehension (ICA) dinilai menggunakan The
Neuliep and McCroskey's (1997) personal report, yang
mencakup 14 item tipe Likert, dan kecerdasan emosional
peserta dinilai menggunakan formulir singkat kuesioner
kecerdasan emosional sifat (Petrides & Furnham, 2006), yang
mencakup 30 item tipe Likert. Kedua instrumen menggunakan
skala respons tujuh poin mulai dari sangat setuju hingga
sangat tidak setuju.
Temuan penelitian ini menunjukkan adanya hubungan
negatif antara kecerdasan emosional dan kepedulian terhadap
komunikasi antarbudaya. Penelitian ini menyiratkan bahwa
orang dengan tingkat kecerdasan emosional yang lebih tinggi
mungkin dapat mengurangi kecemasan yang terkait dengan