Komunikasi Pada Anak
Komunikasi Pada Anak
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sebagaimana dapat dilihat, kelangsungan hidup anak membutuhkan kerja
sama antar individu dalam berbagai tingkat struktur sosial, keluarga,
komunitas, dan sistem kesehatan untuk mengubah praktik-praktik mereka
yang berkaitan dengan kesehatan anak. Agar memiliki dampak, maka
praktik ini perlu dilakukan dengan benar dan mengikuti perkembangan
zaman. Hal ini karena, setiap anak dilahirkan dengan membawa potensi
kelebihan dan kekurangan. Ia adalah sosok pribadi mandiri dengan warna
potensi khas dari mereka sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
DEFINISI
Komunikasi adalah kontak atau hubungan atau penyampaian berita atau
penerimaan berita yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih yang
memungkinkan pesan atau berita itu bisa diterima atau dipahami. (kamus
penerbit Gita Media Press. Kenangan dari TIM PRIMA PENA). Komunikasi
terapeutik adalah hubungan interpersonal perawat-klien (anak) merupakan
proses belajar bersama dalam rangka memperbaiki pengalaman emosional
klien. (Stuart G. W. 1998). Secara umum komunikasi kesehatan merupakan
upaya sistematis yang secara positif mempengaruhi praktek-praktek
kesehatan populasi besar. Sasaran utama komunikasi kesehatan adalah
melakukan perbaikan kesehatan yang berkaitan dengan praktek dan pada
gilirannya status kesehatan. Komunikasi kesehatan yang efektif merupakan
suatu kombinasi antara seni dan ilmu.
Anak usia ini sangat peka terhadap stimulus yang dirasakannya akan
mengancam keutuhan tubuhnya. Oleh karena itu, apabila perawat akan
melakukan suatu tindakan ia akan bertanya apa yang dilakukan, untuk apa,
dan bagaimana cara dilakukan? Anak membutuhkan penjelasan atas
pertanyaannya. Gunakan bahasa yang dapat dimengerti anak dan berikan
contoh yang jelas sesuai dengan kemampuan kognitifnya.
Fase remaja adalah masa transisi atau peralihan dari akhir masa kanak-
kanak menuju masa dewasa. Dengan demikian, pola piker dan tingkah
lakunya merupakan peralihan dari anak-anak menjadi orang dewasa juga.
Anak harus diberi kesempatan untuk belajar memecahkan masalah secara
positif apabila anak merasa cemas atau stress, jelaskan bahwa ia dapat
memecahkan masalah tersebut.
Beri kesempatan lebih banyak pada klien untuk bicara. Perawat harus
menjadi pendengar yang aktif.
2. Pertanyaan Terbuka
Merupakan dasar utama dalam berkomunikasi, contoh “ apakah yang
sedang adik pikirkan ?”, “apa yang akan kita bicarakan hari ini?” beri
dorongan dengan cara mengatakan, “ saya mengerti”atau “Oooo”
3. Mengulang
Mengulang pokok pikiran yang diungkapkan klien, gunanya untuk
menguatkan ungkapan klien dan memberi indikasi perawat mengikuti
pembicaraan klien.
4. Klarifikasi
Dilakukan bila perawat ragu, tidak jelas, tidak mendengar, atau klien malu
mengemukakan informasi, informasi yang diperoleh tidak lengkap atau
mengemukakannya pidah-pindah.Contohnya, “ dapatkah adik jelaskan
kembali tentang … “, gunanya untuk kejelasan dan kesamaan ide, persepsi,
dan perasaan perawat dan klien.
5. Refleksi
6. Refleksi isi: memvalidasi apa yang didengar, klarifikasi ide
yang diekspresikan klien dengan pengertian perawat.
7. Refleksi Perasaan: memberi respon pada perasaan klien
terhadap isi pembicaraan agar klien mengetahui dan menerima ide
dan perasaannya.
Keuntungan dari feleksi ini adalah mengetahui dan menerima ide dan
perasaan, mengoraksi dan memberi keterangan lebih jelas. Kerugiannya
adalah mengulang terlalu sering hal yang sama dapat menimbulkan marah
dan frustasi.
6. Memfokuskan
Membantu klien berbicara pada topic yang telah dipilih dan yang penting
menjaga pembicaraan tetap pada tujuan, yaitu lebih spesifik, jelas, dan
berfokus pada realita dan tidak membuat anak menjadi bosan.
Contoh :
4. Hambatan mekanis
Dijumpai pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi
pada anak. Contohnya anak – anak menonton televisi seperti menonton
kartun, jadi ana – anak bisa mengenal dunia luar.
5. Hambatan ekologis
Yang terjadi disebabkan oleh gangguan lingkungan terhadap proses
berlangsungnya komunikasi. Misalnya ketika ada hujan dan disertai petir
pasti anak-anak akan terlihat takut mendengar suara petir. Di situasi itulah
komunikasi yang tidak menyenangkan ketika dapat di atasi kormunikator
dengan menghindarkannya jauh sebelum atau dengan mengatasi pada saat
ia sedang berkomunikasi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Komunikasi terapeutik pada anak dapat disimpulkan bahwa komunikasi
pada anak merupakan bagian penting dalam membangun kepercayaan diri
kita dengan anak. Secara umum pengertian komunikasi anak merupakan
proses pertukaran informasi yang disampaikan oleh anak kepada orang
lain dengan harapan orang yang diajak dalam pertukaran informasi
tersebut maupun memenuhi kebutuhannya. Dalam tinjauan ilmu
keperawatan anak, anak merupakan seseorang yang membutuhkan suatu
perhatian dan kasih sayang, sebagai kebutuhan khusus anak yang dapat
dipenuhi dengan cara komunikasi baik secara verbal maupun non verbal
yang dapat menumbuhkan kepercayaan pada anak sehingga tujuan
komunikasi dapat tercapai.
SARAN
Diharapkan mahasiswa dapat memahami makalah ini bisa memberikan
masukan bagi perawat terutama perawat yang bekerja pada ruang
keperawatan anak, sehingga kami menyarankan agar teman – teman
perawat membaca dan memahami isi makalah ini sehingga menjadi bekal
bila berinteraksi dengan anak sesuai perkembangan anak dan mengatasi
hambatan pada saat berkomunikasi kepada anak. Dan kami mohon maaf
sebanyak-banyaknya makalah ini sangat jauh dari kata sempurna untuk itu
kami meminta kritik dan sarannya agar makalah ini menjadi lebih baik
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://itha911.wordpress.com/kumpulan-makalah-2hambatan-
komunikasi/
https://hayyunaafy.wordpress.com/my-document/hambatan-komunikasi/
https://plus.google.com/114005558741998218601/posts/J7MuoyjoAP