Anda di halaman 1dari 2

Adapun tanda-tanda orang-orang yang cinta kepada Allah adalah sebagai berikut:

Pertama,dia tidak ragu-ragu dalam menghadapi kematian, sebab ia benar-benar


menyadari bahwa dengan kematian dia akan bertemu dengan Yang dicintainya, yaitu
Allah. Sikapnya dalam mamandang kematian itu seperti halnya tekad nabi Ibrahim
alaihis salam yang diceritakan dalam suatu hadist, bahwa ketika malaikat maut datang
untuk mencabut rohnya, maka Ibrahim berkata kepada malaikat itu, “apakah layak
engkau, mencabut nyawa seseorang yang cinta kepada kekasihnya?” kekasih yang
dimaksud oleh Ibrahim adalah Allah. Pada saat itu maka turunlah wahyu kepada nabi
Ibrahim, “apakah engkau melihat bahwa seorang kekasih benci untuk bertemu dengan
yang dikasihi?”

Mendengar firman tersebut, maka tanpa ragu-ragu Ibrahim berkata kepada malaikat
maut “sekarang, silahkan engkau mencabut nyawaku!”

Kedua, orang yang cinta kepada Allah senantiasa berusaha mengendalikan hawa
nafsunya, dan memusatkan setiap perbuatannya yang lahir maupun batin untuk
mematuhi perintah Allah.

Ketiga,ingatannya tidak lepas pada tuhannya, yaitu dengan jalan memperbanyak


dzikriloh, membaca Al-Qur’an dan amalan-amalan yang sifatnya dapat mendekatkan
diri kepada Tuhan yang dicintainya.

Keempat, dia rajin berkhalwal dan menyendiri di tempat sepi untuk menenangkan
pikiran guna melihat Allah, memohon dan berdoa, mengerjakan sholat dengan
khusyuk,dan bershalat malam ketika orang sedang tertidur lelap,

Kelima,senantiasa mengadakan koreksi diri dari kelalaiannya. Ia seringkali menyesali


hidup dan waktunya yang dianggap terbuang sia-sia yang tidak dipergunakan untuk
amal ibadah.

Keenam,merasa berbahagia sekali jika dapat mengerjakan ibadah secara tertib, tidak
secara berat melakukannya.

Ketujuh bersikap ramah terhadap sesama muslim dan bersikap tegas terhadap orang
yang ingkar (kafir). Benci terhadap perbuatan-berbuatan maksiat dan marah terhadap
orang-orang yang melakukan kemaksiatan.

Kedelapan, mengerjakan amal ibadah bukan karena takut, melainkan dirasakan


sebagai suatu kewajiban.

Kesembilan, menyembunyikan amal ibadahnya agar tidak disaksikan orang dan tidak
menonjol-nonjolkan perbuatan baiknya agar dipuji orang lain.

Kesepuluh, senantiasa hatinya melekat kepada Allah dan iklash menerima cobaan
yang ditimpakan Allah kepadanya.

Anda mungkin juga menyukai