Anda di halaman 1dari 5
«fe KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN RSUP Dr. JOHANNES LEIMENA AMBON 31, Mr CHR Soplanit, Negeri Rumahtiga, Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon, Maluku, Kode Pos 97234 Email : rsupdrjleimena@gmail.com KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr JOHANNES LEIMENA AMBON NOMOR: HK.02.03/LV1/G}{(,/2022 TENTANG PENETAPAN KEBIJAKAN PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENCY KOMPREHENSIF (PONEK) 24 JAM DI RSUP Dr. JOHANNES LEIMENA AMBON Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. JOHANNES LEIMENA AMBON a. 3, bahwa dalam rangka mendukung program penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia khususnya di RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon, perlu kebijakan dilaksanakan melalui penyelenggaraan program Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 jam di Rumah Sakit; bahwa dalam rangka meningkatkan kesiapan rumah sakit sebagai fasilitas rujukan tersier yang bertanggung jawab dalam penyediaan sarana Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK), maka RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon mengembangkan dan melaksanakan proses pengelolaan khusus untuk pasien dengan kegawatdaruratan maternal dan neonatal; bahwa untuk maksud poin a dan b tersebut di atas dipandang perlu ditetapkan dalam bentuk Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon; Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512/ Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2019 tentang Organisasi ... Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA -2- Organisasi dan Tata Kerja RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon; 7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/1/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; 8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1051/MENKES/SK/X1/2008 tentang Pedoman Pelayanan Obstetri Emergency Komprehensif (PONEK) 24 Jam di Rumah Sakit; 9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 6104/SK/VIII/2008 tentang Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal pada Rumah Sakit Umum Kelas B, C dan D 10.Pedoman Rumah Sakit Pelayanan Obstetri_ Emergency Komprehensif (PONEK) 24 Jam Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2007 MEMUTUSKAN KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA TENTANG PENETAPAN KEBIJAKAN PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENCY KOMPREHENSIF (PONEK) 24 JAM DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. JOHANNES LEIMENA AMBON Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) 24 Jam adalah Rumah Sakit yang menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif dan terintegrasi 24 Jam/7 hari Kebijakan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU agar digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan program Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK] 24 Jam di RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan maka akan diubah sebagaimana mestinya, Ditetapkan di Ambon Pada tanggal 4 September 2022 DIREKTUR UTAMA, Lampiran Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon, Nomor HK.02.03/LV1/ 66/2022 Tanggal Q September 2022 Tentang Kebijakan Pelaksanaan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) 24 Jam di RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon KEBIJAKAN PELAKSANAAN PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL ENERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK) 24 JAM Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) bertujuan untuk meningkatkan kesiapan rumah sakit sebagai fasilitas rujukan yang bertanggung jawab dalam penyediaan saranan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensifserta meningkatkan jejaring sistem rujukan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif di tingkat Kabupaten/Kota. Program menurunkan angka kematian ibu dan bayi (maternal dan neonatal) serta meningkatkan pelayanan ibu dan bayi yang mempunyai masalah komplikasi persalinan dan kelahiran kurang bulan sangat diperlukan. Sehubungan hal tersebut perlu diperoleh dukungan faktor keterampilan tenaga keschatan khusus PONEK serta pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang berkualitas di Rumah Sakit. 1, Regionalisasi adalah Pelayanan Obstetri dan Neonatal adalah suatu sistem pembagian wilayah kerja rumah sakit dengan cakupan area pelayanan yang dapat dijangkau oleh masyarakat dalam waktu kurang dari 1 jam, agar dapat memberikan tindakan darurat sesuai standar. Regionalisasi menjamin agar sistem rujukan Kesehatan berjalan secara optimal. 2, Rujukan adalah pelimpahan tanggung jawab timbal balik dua arah dari sarana pelayanan primer kepada sarana Kesehatan sekunder dan tersier. 3. Rumah Sakit PONEK 24 Jam adalah Rumah Sakit yang menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif dan terintegrasi 24 jam/7 hari. Pada Konferensi Tingkat Tinggi Bangsa-Bangsa tahun 2000, disepakati bahwa terdapat 8 Tujuan Pembangunan (Millenium Development Goals), Dua diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indicator yang terkait dengan keschatan ibu, bayi dan anak, yaitu: 1, Mengurangi angka kematian bayi 24/100.000 penduduk pada tahun 2019 menjadi 20 dari 25/1000 kelahiran hidup. 2. Mengurangi angka kematian ibu sebesar 306/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2019 Upaya Pelayanan Ponek 1. Stabilisasi di IGD dan persiapan untuk pengobatan definitif 2. Penanganan kasus gawat darurat oleh Tim PONEK RS di ruang Tindakan 3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparatomi dan Sectio Caesaria 4. Perawatan intermediate dan intensif ibu dan bayi 5. Pelayanan Asuhan Ante Natal Risiko Tinggi Upaya Peningkatan PONEK di Rumah Sakit dilakukan melalui: 1. Upaya Pelatihan Tim PONEK Rumah Sakit Pemenuhan peralatan PONEK di Rumah Sakit Bimbingan Teknis Manajemen Pelayanan Keperawatan Pelayanan darah yang aman/ Bank Darah Rumah Sakit vy pern MENTOR DAN EVALUASI KINERJA 1. 2. Fasilitas fisik Kinerja kelompok kerja di unit gawat darurat, kamar bersalin, kamar operasi (harus mampu dilakukan operasi dalam waktu kurang 30 menit, setelah di putuskan) Case Fatality Rate, angka kematian penyakit yang harus menurun setiap tahun dengan percepatan 20% Angka rasio kematian ibu harus < 200/100.000 kelahiran hidup, rasio kematian perinatal ,20/1000 kelahiran hidup di rumah sakit Pencegahan kesakitak/kematian ibu harus diupayakan misalnya dengan perluasan cakupan peserta KB mencapai 75%, Hal ini dapat dilakukan dengan program PKBRS dan pelatihan petugas Kesehatan Audit di fasilitas Kesehatan (kasus kematian dan Near-missed/nyaris mati untuk maternal dan neonatal) © Audit Level 1 » Peer Review > Tim Maternal- Perinatal © Audit Level 2 > Lintas Disiplin » Komite Medik © Audit Level 3 > Narasumber luar/expert >» Komite Medik MEKANISME ALUR PASIEN RUJUKAN MATERNAL DAN NEONATAL DR. OBGYN. DOKTER/BIDAN INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) ADMINISTRAS! PENDAFTARAN INSTALASI FARMASI I i LABORATORIUM [ RUANG TINDAKAN RAWAT INAP/NIFAS ;->| KAMAR OPERAS! | RUANG VK / KAMAR BERSALIN BANGSAL PERINATOLOGI / Nicu Ditetapkan di Ambon Pada tanggal 9g September 2022

Anda mungkin juga menyukai