Anda di halaman 1dari 9

BAHASA ROH:

APA DAN BAGAIMANA?


'Hermanto Suangfangi

PENDAHULUAN kepala clan Alkitab sebagai sumber a1'aran.


Apakah itu bahasa roh? perta- Oleh sebab itu Alkitab adalah satu-
nyaan ini adalah suatu pertanyaan satunya tolok ukur dalam membangun
retorika, karena setiap orang Kristen pasti doktrin atau dogma gereja, dan apabila
mempunyai suatu pengertian tentang ada dogma gereja yang tidak sesuai
istilah di atas. Istilah ini merupakan suatu Alkitab maka ajaran itu harus dibuang
pokok Alkitab yang seringkali menjadi dan ditolak. Sehingga pemahaman
perdebatan antara gereja-gereja, yaitu bahasa roh yang benar adalah benar jika
antar gereja yang tidak terlalu memikir- didasarkan kepada Alkitab, dan kita
kan atau mementingkan bahasa roh dan harus "Itock to the Bible". Background ini-
gereja yang menjadikan bahasa roh lah yang menjadi dasar dalam tulisan ini.
sebagai suatu bagian dalam ibadah
mereka. Fenomena-fenomena yang APAKAH BAHASA ROH ITU?
terjadi dalam gereja-gereja "Kharis-
matik", khususnya bahasa roh, seringkali Bahasa roh adalah suatu istilah
mengundang kritikan-kritikan tajam dari dalam jajaran karunia-karunia Roh itu
para teolog aliran Injili dan cikumenikal. sendiri. Istilah ini adalah istilah bahasa
Demikian juga sebaiiknya" seringkali ada Indonesia yang dalam bahasa Inggris
suatu pandangan yang Cilontarkan disebut (tongue), dan dalam bahasa
kepada gereja-gercja aliran Injili elan Yunani (glossaialia). Bahasa roh merupa-
Oikumenikal, bahr,-t'a gereja tanpa bahasa kan terjernahan dari istilah Yunani
roh adalah gereja yang suan1", gereja 1'ang "glossaltrlia".. yang dibangun dari dua
tanpa Roh Kudus. kaia yaitu "gLossa" clan "lalia". Istilah
"glossa" adalah kata Lrenda feminim, dan
Lalu bagain'ranakah seharusnya
bahasa roh itu, apakah bahasa roh itu bentuk jamaknya adaiah "glossai"yang
adalah suatu dogma, atau pengajaran mempunvai pengertian sebagai lidah, alat
yang ditentukan oleh aturan-aturan untuk berpidato, berbicara, alat untuk
gereja, sehingga setiap aliran lain atau mengucapkan atau mengungkapkan
denominasi lain harus mengritik dan stratu kaiimat (Mrk. 7:33,35; Ltk. 7:64,
mencelah gereja lain? Lalu apa stan- 16:24; I Kor. 14:9)2
darnya, apa dasarnya sehingga kita Kata glossa ini selain mempunyai
berani mencelah gereja lain? Bukankah pengertian sebagai lidah, juga bisa
semua yang namanya gereja adalali lahir diartikan sebagai karunia atau kemam-
dari satu kepala yaitu "Yesus Kristus", puan yang serupa dengan bahasa (Mrk.
dan Alkitab sebagai kitab sucinya, yarrg 16:17; I Kor.14:13,26)., Seiain pengertian-
akan menjacli tolok ukur dalam setiap prengertian di atas kata ini juga sebagai
doktrin atau ajaran yang dibangun alat untuk berbicara, alat untuk ber-
gereja? jika demikian gereja tidak se- khotbah, organ tubuh, dan juga sebagai
harusnya mencelah dan mengr.itik gerc.ja bahasa yang tidak dimengerti, sebab
lain, karcna scmrra ecrt'ja lr-rernpirnl;1 i diucapkan dalam bahasa-bahasa baru
satu sumber, yaitu Yeslrs Kristus sebagai yang tidak pernah clipelajar:i sebclurnnya.l

t1
Istilah glossa dalam bahasa Inggris sesuai, tetapi akan lebih tepat jika
adalah "tongue", mempunyai pengertian diterjemahkan "pembicaraan dengan
yang hampir sama dengan istilah lidah". Jadi istilah giossalalia adalah suatu
Yunaninya yaitu glossa itu sendiri di pembicaraan, perkataan, pengucapan
mana kata "tongrle" mempunyai arti dengan lidah atau juga bahasa yang
sebagai lidah atau bahasa.s Dari beberapa diucapkan, dibicarakan, diberitahukan,
pengertian di atas, kata glossa adalah dan dikhotbahkan dengan lidah, maka
suafu kata Yunani yang harus dimengerti "bahasa lidah" merupakan istilah paling
sebagai lidah atau sebagai bahasa, yaitu tepat dalam menerjemahkan glossalalia. 11
semacam karunia atau kemampuan. Istilah " glossa" terdapat sebanyak
Istilah kedua dari kata glossalalia lima puluh kali dalam Perjanjian Baru.
adalah "lalia", kata ini berasal dari kata Setiap istilah ini dipakai harus dimengerti
kerja Yunani yaitu "laleo", yang berarti sebagai bahasa.12 Akan tetapi ada
saya bercakap, saya berbicara, atau saya pemakaian kata glossa dalam Kis. 2:3;
mengucapkan.6 Kata ini mempunyai Luk. 1,6:24 yang dimaksudkan sebagai
hubungan dengan kata "lego" dalam hal lidah, sehingga pemakaian kata glossa
pengertian dan hakekat, sehingga kata dalam Perjanjian Baru dapat diartikan a.
laleo tidak hanya dipergunakan oleh lidah b. bahasa. Tetapi dalam hubungan-
manusia saja tetapi juga binatang seperti nya dengan bahasa roh, maka kata ini
bumng.T Kata "lalia" ini adalah kata ben- harus dimengerti sebagai bahasa.
da dari kata laleo, di mana kata ini Bahasa roh, apakah bahasa vang
mempunyai pengertian sebagai perkata- dapat dimengerti ? bahasa roh atau
an, pembicaraan, perbincangan, juga bahasa lidah adalah suatu kemampuan
biasa diterjemahkan, suka berbicara, yang Roh Kudus yang berikan bagi
banyak berbicara, kesukaan berbicara, anggota tubuh Kristus untuk pembangu-
logat, cara berbicara, pengucapan lafal, nan tubuh itu sendiri sesuai dengan
dan cara pengucapan.8 Selain pengertian kehendak-Nyu. Bahasa semacam ini
di atas, kata ini bisa juga diartikan sebagai adalah bahasa yang tidak dimengerti
berkhotbah, cara berkhotbah, dan sikap karena tidak pernah dipelajari oleh
berkhotbah, dan kata ini berjenis kelamin pembicaranya.t' Juga bukan jenis bahasa
feminim.e yang bisa diuraikan secara ilmiah dan tak
Dengan bertolak dari pengertian di mungkin dikenal secara logis, tetapi
atas, maka kata "glossalalia" yang kedengarannya seperti bahasa biasa.l{
merupakan gabungan dari dua kata, yaitu Bahasa lidah atau bahasa roh
"glossa" dan "lalia", diterjernahkan adalah bahasa yang tidak dimengerti oleh
sebagai istilah "teflgue" dalam bahasa pembicaranya, tetapi juga orang )'ang
Inggris dan dalam bahasa Indonesia mendengarr.ya, sehingga rasul Paulus
sebagai "bahasa roh".1o Bahasa roh menganjurkan di jemaat Korintus agar
adalah suatu istilah yang tidak baru lagi bahasa yang asing itu perlu penaf-
bagi gereja-gereja yang beraliran sirannya, dan juga setiap orang ),ang
pantekosta dan kharismatik, akan tetapi berbahasa roh berdoa supaya mendapat
istilah ini kurang tepat, oleh karena kedua juga karunia penafsiran. Dalam konteks
kata yang membentuk "glossalalia" Perjanjian Baru istilah bahasa roh ada dua
adalah glossa sebagai lidah atau bahasa, macam. Bahasa roh dalam konteks Kisah
dan lalia sebagai pembicaraan, atau Para Rasul dan bahasa roh dalam konteks
perbincangan. Sehingga istilah bahasa roh Korintus, sehingga dalam penjelasannva
untuk menerjemahkan glossalalia kurang dibagi dua.

t8
Bahasa Roh dalam Kisah Fara Rasul Bahasa ttoh di Jernaat Korintus
Baha.sa roh, atau bahasa lidah Jemaat Korintus adalah jemaat
rfalam Kisah Para Rasul pasal 2, terjadi 1'ang kaya akan karunia-kamnia Roh
pada saat hari fumnnya Roh Kndus atair (kharismata), sehingga David L. Baker
yang dikenal dengan istilah "Pantekosta". menyebutnya sebagai jemaat yang
Per:istin'a itu adalah penggenapan dari "kharismatik".16 Paulus mengatakan
janji Tuhan Yesus sebelum Dia naik ke bahn'a mereka tidak kekurangan satu
sorga (Kis. 1:4,5). Pada saat itu terjadi karunia pun (I Kor. 1:7) Salah satu
pencurahan Roh Kudus, yang disertai karunia yang dimiliki oleh jemaat
dengan tanda-tanda ajaib seperti tiupan Korintus adalah karunia perkataan atau
angin keras, tampak seperti lidah-lidah karunia bahasa roh. Kekayaan mereka
. api, dan para rasul yarr[]-. ..L.le pada saaL akan beberapa karunia, bukannnya
itu rnenantikan janji l'uhan Yesus membangun jemaat tersebut, justru
berbicara dalam bahasa-bahasa baru, menimbuikan masalah-rnasalah yang
yaitu bahasa orang-orang yang hadir sangat serius. Salah satu masalah yang
pada saat itu. terjadi adalah masalah ibadah di mana
Bahasa-bahasa yang diucapkan dalam masalah ini dipicu oleh gnlongan-
oleh para rasui itu adalah bahasa roh, oleh golongan yang ada di jemaat itu sendiri
karena kemampuan Roh Kuduslah maka yang menyebut diri "golongan rohani".
mereka dapat berbicara dalam bahasa Mereka merasa hebat karena telah
audience, di mana ada lima belas bahasa memiliki karunia bahasa roh, nubuat, dan
vang diucapakan pada saat itu. Yang karunia vang bersifat rohani.
menarik di sini adalah mengapakah Perpecahan, perselisihan dalarn
mereka dapat berbahasa orang larn pada jernaat itu sendiri disebabkan oieh
saat ifu, apakah mereka telah mempelajari kernampuan-kemampuan karunia yang
sebelumnya? Jawabannya adalah mereka mereka miliki, dan yang lebih parah di sini
tidak pernah mempelajari, tetapi itri adalah mereka menjadi sombong, dan
semua terjadi oleh karena kuasa Roh rnerasa lebih unggul dari yang lainnva"17
Kudus yang rnemberikan kemampuan Mereka mengkiaim bahrva karunia
kepada para rasul Kristus. Istilah bahasa bahasa roh, nubuat, dan karunia yang
di sini yang dipakai aclalah "xenolalia" bersifat rohani merupakan tanda
yaitu bahasa asing.i5, Bahasa roh ini hadimya Roh Kudus.18 Jemaat Korintus
adalah bahasa roh yang dapat dimengerti, adalah jemaat yang ibadahnya tidak
bukan bahasa roh yang tidak dimengerti terikat, di mana masing-rnasing orang bisa
sebab bahasa yang mereka gunakan mengambil bagian sesua.i dengan
adalah bahasa manusia (xenolilia), yaitu kernampuan atau karunia yang mereka
"xenos" berati asing dan "lalia" berati miliki, dan justru keadaan ibadah seperi:i
pembicaraan" L,alu apakah masih- ada itulah vang menjadikan jemaat ini berad-a
bahasa roh seperti kasus yarrg terjadi dalam ketidakteraturan.
dalam Kisah Para Rasul ini? Jawabannya Pauius yang merupakan pendiri
adalah bahwa I{oh Kudus tidak mungkin jemaat Korintus merasa bertanggung
dilratasi bekerja, dan banyak peristiwa jawab atas jemaat tersebut, dan dia hanr,,,
yang terjadi jaman sekarang, seperti yang mengoreksi pengertian-pengertian
dialami oleh para rasnl ini, pada saat Injil mereka yang salah dan mengembalikan
akan diberitakan kepada manusia _vang kepada pengertian yang benar mengenai
belum meirdengarkannya dan pada karunia-karunia roh. Sehingga Paulus
prinsipnya Iloh Kr-rdus adalah berdaulai. rneririlis I Korintus 12-1,4, vang berisi

l9
penjelasan panjang lebar Pauius mengenai dimengerti untuk mengajar orang lain
karunia-karunia, dan yang menjadi juga, dari pada beribu-ribu kata dengan
penekanan Paulus adalah karunia bahasa bahasa roh. (I Kor. 14:19). Sehingga da-
roh. Bahasa roh di Jemaat Korintus lam menggunakan bahasa roh, tidak akan
masuk dalam daftar karunia yang Paulus mempunyai arti apa-apa jika tidak
sebutkan dalam dua tempat terpisah yaitu disertai karunia penafsiran.
dalam I Korintus 12:8-77, dan 12:28-30. Bahasa roh dalam I Korintus 12-
Istlah glossalalia dalam I Korintus 1.4, di bagi dalam dua bagiair: a Bahasa
1.2-1.4 ini, merupakan bahasa roh atau rohyang digunakan di depanumum, yaitu
bahasa lidah yang mempunyai bahasa roh yang memerlukan penafsiran,
perbedaan dengan bahasa lidah atau sehingga apa yang diucapkan dapat
bahasa roh yang terjadi pada hari dimengerti oleh orang yang mendengar-
pentakosta (Kis. 2). Bahasa roh yang nya (I Kor. 13-19). b). Bahasa roh yang
terjadi pada hari pentakosta adalah bersifat doa pribadi, yang hanya meli-
bahasa yang dapat dimengerti oleh batkan pribadi seseorang dalam komu-
pendengarnya (xenolalia), tetapi apakah nikasi bahasa roh dan bahasa jenis ini
itu merupakan mujizat bahasa atau tidak memerlukan penafsiran, sebab
pendengaran bagi Lukas, tidak jelas tetapi hanya melibatkan pribadi seseorang
yang penting adalah bahwa bahasa yang dengan Allah (I Kor. 1.4:12). Ini sejalan
digunakan oleh rasul-rasul itu dapat dengan pandangan yang diberikan
dimengerti. Selain peristiwa pentakosta Stephen Tong bahwa bahasa roh dapat
(Kis. 2), bahasa roh juga terjadi di Kaisarea bersifat pribadi, yaitu hanya berkata-kata
(Kis. 10:44-48) dan Efesus (Kis. 19:6). secara pribadi dengan Allah, itu tidak
Kasus ini terjadi ketika Roh Kudus botreh dibawa ke depan jemaat. Tetapi
dicurahkan, dan merupakan pengalaman bahasa roh yang tlipakai di jemaat
mula-mula yang bersifat sementara dan haruslah dengan penafsiran sehingga
jemaat dapat dibangun.2o
tak dapat ditolak, tetapi di Korintus
merupakan karunia yang terus menerrls Sekarang, yang menjadi permasa-
diberikan, dan yang terletak di bawah lahan adalah bahasa roh r.ang dipakai rli
kuasa si pembicara dalam bahasa roh ihr depan urnllm. Lalu apakah at-rran r-ang
(I Kor" 14:27-28)"te Jadi bahasa roh atau diberikan rasul Paulus dalam I Korintus
74:26-28, masih relevan dengan zaman
bahasa lidah di Korintus adalah bahasa
sekarang, bukankah aturan itu timlrui
yang tak dapat dimengerti baik oleh yang
mengucapkannya maupun orang yang
pada saat terjadi kekacatran dan
ketidakteraturan dalarn ibadah di jemaat
mendengarnya (I Kor. 14:2,5,19).
Korintus, dan bukankah iiu hanr-a
BAGAIMANAKAH BAHASA persoalan lokal yang hanya teriadi di
ROH ITU? Koriutus? Perlu diketahui bahn'a kelre-
naran Alkitab adalah kebenaran mr.rtlak,
Oleh karena bahasa roh di kebenaran di atas kebenaran, )'ang
Korintus adalah bahasa roh yang tidak berlaku dari dulu sampai sekarang.
dapat dimengerti, tidak sepertibahasa roh Bukankah karunia bahasa roh
dalam konteks Kisah Para Rasul, yang masih ada sainpai sekarang? Sehingga
dapat dimengerti oleh semua orang yang prinsip yang rasul Paulus berikan dalam
mendengarnya. Inilah yang menjacli I Korinti.rs 12-11, masih berlaku dan akan
permasalahan dalam menggllnakannya, tetap berlakr.r. Kebenaran firman Ttihah
sehingga rasul Paulus berkata "aku lebih adalah kebenaran yang harus n'rengoreksi
suka mengucapkan lima kata yang dapat pikiran-pikiran jaman \iang kelirtr,

20
sehingga orang Reformed mengklaim nrt:miliki imon ynng semptrrn0 ttttttrk
bahwa keunggulan teologi reformed mcrnindnhknrl gtLtlutlg, tatnpi jikn nku titlnk
adalah tidak pernah berkompromi ntempurnlni knsih, nku ssnts seknli tidnk
( I Kor. 1 j :1 -2).
ber;4wtn "
dengan pikiran jaman. Tetapi justru jadi
berdiri sebagai hakim kepada pikiran-
pikian jaman yang tidak berpangkal pada Buah atau hasil pertama dari
kekekalan. Walaupun kelihatannya pekerjaan Roh Kudus dalam diri sese-
seolah-olah kurang sesuai dengan arus orang adalah kasih, tanpa kasih segala
jaman, tetapi sejarah telah membuktikan sesualu yang lain tak berguna, dan kasih
bahwa teologi-teologi yang berkompromi tidak lebih tinggi nilainya dari yang lain.22
dengan pikiran jaman akan segera Jadi bahasa roh harus disertai dengan
digugurkan oleh jaman berikutnya, kasih tanpa kasih tidak akan mempunyai
walaupun secara lahiriah lebih sesuai arti apa-apa, karena kasih, iman, dan
dengan jaman itu.21 Salah satu kelemah- pengharapan yang paling besar di
an gereja sekarang adalah membangun antaranya adalah kasih (I Kor.13:13).
dogma di atas pengalaman bukan di atas
Firman Tuhan, sehingga seringkali berada 2. Dengan Dua atau Sebanyak-
dalam posisi yang melawan Firman banyaknya Tiga Orang
Tuhan. Prinsip dua atau sebayak-
banyaknya tiga orang adalah penekanan
Bagaimanakah Menggunakan Paulus dalam menggunakan bahasa roh,
Bahasa Roh? karena di jemaat Korintus rupanya tidak
Bahasa roh adalah berguna jika ada liturgi yang mengikat dalam ibadah
digunakan pada koridor-koridor y ar.g mereka. Meiainkan setiap peserta
sesungguhnya. Sebab apa gunanya jika (hekasto) mengambil bagian sesuai
sesorang menggunakan karunia bahasa dengan karunia yang diterimanya
roh tetapi orang yang mendengarnya masing-masing. Dan dalam pelayanan itu
tidak mengerti apa yang dikatakan orang bukan hanya dua, tiga orang yang
tersebut, itu semua akan menjadi sia-sia mengambil bagian dalam memimpin
tidak berguna apa-apa (I Kor.14:6-9). kebaktian, tetapi semua jemaat yang
bersedia mengambil peranan sesuai
1. Dengan Kasih dengan karunianya yang telah diberikan
Pada prinsipnya semua karunia oleh Roh Kudus.z3
harus didasarkan pada kasih, sebab kasih Dengan dasar inilah maka rasul
kekal adanya, kasih tidak akan pernah Paulus memberikan aturan dua atau
berkesudahan, bahasa roh akan berhenti, sebanyak-banyaknya tiga orang, supaya
nubuat akan berakhir pengetahuan akan apa yang disampaikannya berjalan
lenyap (I Kor. 13:8). Demikian juga bahasa dengan baik. Kebebasan untuk setiap
roh, tanpa kasih tidak akan berguna apa- orang yang berpartisipasi dalam kebak-
apa, bahkan rasul Paulus berkata tian seperti yang disebutkan dalam I Kor.
"sckaliTtun okt doTtnt Lterknts-knto tlengnn 14:26, jangan menjadi alasan untuk
senuto bshsss mnrtttsiq dort bshnss mnlniknt, menciptakan keadaan yang tidak
tatapi jikn sfut tidnk ntempwrtloi kasih, nku teratur.2a Jadi dua atau sebanyak-
snmo dengnn gong U0t1g bcrkumandnttg dnn banyaknya tiga orang, adalah bertujuan
clrrilnq ynng gnnt'rincin;4. Sekalipun nku srlpaya ada keteraturan dalarn ibadah,
tntt trr pt r ny a i kn r t t t i o t t r t t tk b a r n ub t n t d o n nk t t
r t
sehingga betul-betul dapat memuliakan
n1g11,47tolrui sagnlo rnltnsio dort ntemiliki
Allah.
scltrrrrlt ltt,ugctnltrrrt ti; d,t tt s&,tl itrrtr tt nktr

?l
3. Dengan Bcrgarttian ke dalam jemaat.27 Penggr.rnaan L-rahasa
Prinsip cltta atau seLranyak-ba- roh dalam suatu l-rertemtran jemaat
nyaknya tiga orang, sangat erat kaitannya tergantung kepada penafsiran, karena
dengan pokok ini. Dua atau tiga orang tanpa penafsiran tidak mungkin orang
itu dalam menggunakan bahasa roh, akan terbangun, sebab mereka tidak
bukan secara serentak, tetapi mereka mengerti apa yang mereka dengar. Jika
harus berbicara secara "bergantian". tanpa penafsiran maka bahasa roh itu
Istilah bergantian dalam bahasa Yunani hanya boleh digunakan secara personal
"arra meros" artinya seorang demi daiam berkata-kata kepada dirinya sendiri
seorang, secara bergantian, dan tidak dan kepada Allah (I Kor. 14:28).
serentak. Prinsip in adalah prinsip bahasa
roh yang dipakai di dePan umum. 5. Dengan Keteraturan
Apakah pada saat seseorang Apa pun bentuk karunia sese-
berbicara dalam bahasa roh dengan orang semuanya harus digunakan secara
kemampuan/kuasa dari Roh Kudus, teratur dalam ibadah jemaat (I Kor. 14:'10
tidak sadarkan diri? Baker meniawab, Demikian juga bahasa roh sebagai kanrnia
"kuasa Roh Kudus tidak meniadakan harus digunakan secara teratur. Allah
kuasa seseorang untuk mengendalikan tidak pernah menghendaki kekacarian,
diri, sehingga kekacauan tidak dapat tetapi damai sejahtera (I Kor. 1-1:33).
dibenarkan dengan alasan tidak sadar Seorang yang berkata-kata dengan
atau ilham Roh Kudus.25 Sangatlah jelas bahasa roh tidak mengucapkan bahasa
bahwa Roh Kudus tidak pernah membuat tersebut dalam keadaan ekstase, tetapi
orang ekstase dan berada dalam keadaan dapat menguasai diri dan mengikuti suahr
tak sadar diri. Paulus mengatakan bahwa tata tertib. Semua orang dengan karunia-
bahasa roh hendaknya digunakan nya dalam ibadah jemaat, ticlak boleh
seorang demi seorang atau secara membuat inspirasi Roh menjacli alasan
bergantian (I Kor. 14:27b). Stephen Tong untuk hal-hal yang keterlaluan atau hal-
dalam hal ini sangat tegas, di mana dia hai yang tidak sopan.2S 91"h 5gb2b itu
mengatakan bahwa kalau tidak mengikuti karunia bahasa roh dan semua karunia
prinsip ini, jangan sebab itu bukan ajaran lainnya harus digunakan secara teraltrr,
Alkitab.26 Jadi bahasa roh harus di- bukan' dengan kekacauan karena
gunakan seorang demi seorang atau kekaeauan bukan kehendak Tuhan.
secara bergantian, bukan serentak.
6. Dengan Kesopanan
4. Dengan Penafsiran Dalam I Korintus 14:39,10, meru-
Bahasa roh yang digunakan di pakan kesimpulan dari seluruh F'erkatan
depan tlmum tidak akan Pernah Paulus dalam seltrruh pasal 14, c1i mana
bermamfaat jika tidak dimengerti oleh dia menghimbatr dengan penuh lemah
pendengarnya, dan bahasa roh dapat lembut, kepada pembacanva l-rahrr-a
berguna jika disertai karr"rnia penafsiran berusahalah memPeroleh kartrnia
(I Kor. 14:1-5). Kata penafsiran dalam bernubuat sebab karunia trernttl-ruat
bahasa Yunani "diermenetleto" adalah mernbangun jemaat. Tetapi janganlah
bentuk imperatif present, orang ketiga melarang jika ada orang yang Lrerlrahasa
tLrnggal, yaitu trentuk perintah yang terus- roh. Kemudian ia melanjutkan trahn'a
menertls dilakukan oleh orang ketiga semtla itu boleh berlangsung tlengan
tunggal. Baker berkata bahrn'a perkataarr sopan dan teratur. Ini adalah prinsil-'
bahasa lidah hartts ditafsirkan, jika itu pertama dalam menjalankan karltnia-
tidak mungkin maka tidak boleh dibawa kalttnia roh.2'r

22
Y. C. Pfitzner mangatakan bahwa muncul dengan penekanan masing-
"kesopanan yang lazim tidak akan masing, asalkan karunia bahasa roh itu
membiarkan apa yang memalukan (I Kor. jangan digunakan sembarang, atau
14:36; Rom. 13:13). Perilaku yang layak seolah-olah Alkitablah yang mengikuti
dan ketertiban yang baik adalah bagian dogma gereja, bukan sebaliknya dogma
dari iman yang benar (Kol. 2:5; Flp. dibangun di atas dasar kebenaran Firman
4:8,9)".30 Perlu diingat bahwa bahwa I{oh Tuhan. Kesalahan-kesalahan seperti
Ktidus bekerja dalam kesopanan, inilah yang sering muncul di dalam
khususnya dalam ibadat-ibadat Kristen. kekristen, di mana worldviews gereja
Jika ada praktek-praktek dalam gereja dalam melihat Firman Tuhan seringkali
yang tidak sopan itu bukan pekerjaan Roh didasarkan atas experience semata.
Kudus, sebab prinsip ini ;,dalah prinsip Bahasa roh sekarang ada dalam
Firman Tuhan. gereja-gereja, tetapi bahasa roh bukan
safu-satunya karunia yang utama, tetapi
RELEVANSI hanyalah suatu karunia biasa yang tidak
Karunia adalah kemampuan yang akan berguna apa-apa tanpa disertai
diberikan Roh Kudus bagi gereja, sehingga
penafsiran. Gereja apa pun yang
mempraktekkan bahasa roh harus sesuai
gereja itu dapat mampu melaksanakan
misinya di dunia ini. Bahasa roh sebagai dengan I Korintus 1,2-14, karena gereja
karunia ada, dan tetap berlaku sepanjang yang sejati dan benar dibangun diatas
kebenaran Firman Tuhan bukan di atas
gereja masih melaksanakan misi tersebut,
dan akan berakhir jika semuanya sudah pengalaman.
disempurnakan (I Kor. 13:8-10).
PENUTUP
Jemaat Korintus adalah jemaat
yang kaya akan karunia-karunia rohani Apakah itu glossalalia? Glossalalia
sehingga rasul Paulus mengatakan bahrva adalah adalah kata 1.ang dibangun dari
mereka tidak kekuranga safu karunia pun dtra kata Cerika, yaitu " glossa" yang
(i Kor. 1:7). Jemaat Korintus adalah berarti bahasa atau lidah dan "lalia"
jemaat yang sangat mengagung-agung- artinva pembicaraan, perkataan. Sehing-
kan bahasa roh, dan rupanya jemaat ga "glossalalia" adalah suatu pembica-
Korintus tersebut mirip dengan Gereja raan dengan lidah, atau perkataan dengan
Kharismatik dan Pentakosta pada jaman lidah. Dari istilah inilah maka orang biasa
sekarang, di mana Gereja Kharismatik menyebutnya dengan bahasa roh dan
dan Pentakosta sangat menekankan bahasa lidah, di mana bahasa roh, atau
bahasa roh clalam ibadah mereka, hanya bahasa lidah adalah semacam bahasa
gereja aiiran seperti itulah yang mem- yang dengan kemampuan Roh Kudus
praktekkan bahasa roh. Rasul Paulus me- orang dapat mengucapkannya. Baik
ngatakan bahwa jika ada yang berbahasa dalam Korintus maupun dalam Kisah
roh janganlah melarang; mereka (I Kor. Para Rasul, sama-sama disebutbahasa roh
14:39). karena keduanya semacam bahasa yang
Kehadiran Gereja Kharismatik dan diucapkan dengan kemampuan dari ltc,r
Pentakosta dalam kekristenan mem- yang sama yaitu Roh Kudus.
berikan warna lain, dan ini mempakan Perbedaan bahasa lidah atau
kesatuan dalam kepelbagaian. Sebab bahasa roh yang ada daiam Kisah para
memang gereja sebagai tubuh masing- Rasul cian Korinfus, adalah bahr.t'a bahasa
masing anggotanya mempllnyai kanrnia roh dalarn Kisah Para Rasul dapat
yang trerlainan. Demikian juga gereja dimengerti oleh audience, karena

23
memang menggunakan bahasa manusia Rienecker, Fritz, Littguistic Ke1/ f o Thc Creek
dengan istilah (xenolalia). Dan bahasa neut Testnntettt Volttme 2. Crand
roh yang ada dalam Korintus aclalah Rapids, Michigan: Zondervan
bahasa yang tidak dimengerti baik oleh Publishing House, 1981.
speaker dan audience. Yang menjacli Tong, Stephcn, Bnptisntt dntt Knrurtin Rolr
Kudus. Jakarta: Lembaga Reformed
permasalahan adalah bahasa roh yang Injili Indonesia, 7996.
ada di Korintus, sebab bahasa roh itu Roh Kudus, Don dnn Keltnrtgrntnrt.
adalah bahasa yang tidak dimengerti oleh Jakarta: Lembaga Reformed Injili
audience. Itulah sebabnya sehingga Indonesia, 1995.
Paulus memberikan afuran bahwa bahasa Thayer, J. H., Tlrc Neu Thayer's Greek-
roh itu harus dilakukan dengan: a. kasih. English Lexicort of The New Testonwtt.
Indiana, Lafayette, 1981.
b. Dua atau sebanyak-banyaknira tiga Wenham, J. W. Bnhnsn Yunnni Koitte.
orang. c. Bergantian. d. Penafsiran. e. Malang: 5AAT,1977.
Keteraturan. f. Kesopanan.
(Footnotes)
KEPUSTAKAAN 1 Tlrc Grcek Nevv Testanrcnt Dictionary, s.v. "-elossa".
2 Wesley J. Pershbacher,Tlrc Nev, Arrulytical G reek
The Greek Neru Testatnent-Dictionnry. USA: Lexicort (USA: Hendrikckson Publrshers. 1990r.
Deutsche Bibelgesellschaft, D- 81.
Stutgart, 1994. 3 J. Il. Thayer. The New Tlul:er 's Greek-Ettglish
Baker's. Grt'ek Nt'w Testnntent Librartl, Lexicon of Tlte New Testamett
Analytical Concordance of The Greek (U.S.A:Hendrickson Publishers. 1999), I 1 8.
New Testarnent, Valurze /. USA: Baker { Jhon M. Echols dan Hassa Shadily, Kanius Itt,qgris-
Book Housc Company, 7986.
Itulorrcsia (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum
Baker, Davicl L. Roh dnn Kerclnrtinrt Dnlnnt
Jakarta. 2000). 596.
lenmot. Jakarta; BPK Gunung Mulia 5 J. W. Stenham. Bolmsa Yunoui Kolrre (l\{alan":
1.995.
Bittlinger, Arnold, Gift and Grnces. Grand Seminari Alkitab Asia Tenggara. 1987). 8.
6 J. fI. 'fhayer, Tlte Tlutver
Rapids Michigan: 't'Villiam B.
7
Eerdmans Publishing Cornpany, Creek-Englislt Leticott ctl'Tlte Nev' Testatttertt
1972. (U.S.A: Hendrickson Publishers, 1999). 368.
Echols, John M., Shadilly, Flassan. Kutttts s Ibid.369,370.
Ittggris-Indortesto, e T'lta Greek New Testatnelr/. s.v. "lalia"
Jakarta: I'T.
Gramedia, 2000. '0 Istilah ini merupakan terjemahan dari Lembaga
Ertsikl op e d i Alkit nb Mns s Kini I il i d I. Jakarta : Alkitab Indonesia (LAl).
Yayasan Komunikasi Bina Kasih/ ri Istiiahbahasa lidah disarankan juga oleh David L.
o}'{F, 7992. Baker dalam bukunya "Roh dan kerohanian Dalam
Guthrie, Donald, Teologi Perjnnjinn Bnru.1 Jemaar, telbitan BPK, tahun 1991, unruk
Jakarta: BPK Gunung, Mulia, 1992. rnenerjemahkan glossalal ia.
Moulton, Harold K. The Annlyticnl Greck 12
Stephen Tong. Roli Kudus Dou dart Kebattguttcut
Lexicort Reaised. Grand Rapids (Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia [LRn],
Michigan: Sondervan Publishing
I{ouse, 1978. 1995),46.
r3
Kittel, G. Theologicnl Dictionory of Tlrc Niru J. H. Thayer.Tlte Tlnt'e t".s Greek-Errglislt Lericort
Testnntetft, Volttme IX. Grand Rapids of Tlte Nev: Te.ttanrent (U.S.A: Hendrickson
Michigan, Eerdmans Publishing Publishels. 1999). I 18.
r{ David
Coml''anY, 1931' L Baker. Rolt clatt Kerolnrtiuu Daltttrt
Perschbacher, Wesley J. The Artnlyticnl JetttcLut (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1991). 16.
Creek Lexicort. USA: Hendrikson 1'-lbid. 15. i6.
Publishers, 7999. I6lbid.2.
Pfitzner, V.C., Kr:sslunrr Dnlnnt rr lbid. 3.
Kepclltutnintt. lnknrtn: BPK Gununp5 rs
lbid.4.
Mulia, 2000. l')
Ensiklopccli Aikitrrb Masa Kini. s.t'."baltttsu tolr"

24
r0
Stephen Tong. Karuniu dtut Bolttisurt Roh Kwlus
(Jakarta: Lernbaga Retormed lnlili Indonesia ILRlIl.
1996), t37.
rr Kalimat ini merupakan statemenl. Pdt. Dr. Stephen
Tong, pada buku Theolclgia Sistematika karangan
Louis Berkhof pada kata pengantar yang beliau
sampaikan.
22
David L Baker, Roh dan Kerolmttian Dolant
l99l),97.
Jenmat (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
,3Ibid. 150.
24Ibid, 154.
15
David L. Baker, Roh dan Kerohanian Dalant
# ffi # Hermanto suangrangi
Mahasiswa STT Jaffray angkatan 1999
Jenmat, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, I99I), 157.
26
Stephen Tong, Roh Kudus, Doa, dan Kebartgunan,
(Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia, 1995),
49.
27
David L Baker, Rolt datt Kerolnnicur Dalant
J e nmat, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, I 99 I ), I 58.
28Ibid, l-58.
2e
Arnold Bittlinger, Gifts and Graces, (Grand Rapids
Michigan: William B. Eerdmans Publishing
Company. 1912),119.
r0 V. C. Pfitzner, Kesatuan Dalam Kepelbagaiart
(Jakarta BPK Gunung Mulia, 2000), 286.

Anda mungkin juga menyukai