PRAKTIKUM
DASAR KOMPUTER & PEMROGRAMAN
(MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN C)
Yoga Aswari
Langkah 2
Cuci tangan dan keringkan untuk menghindari keringat dan kotoran yang mungkin
ada di tangan karena bisa menyebabkan karat pada komponen PC. Pastikan listrik
telah dibumikan (ground) atau gunakan gelang antistatik dan sandal karet. Gelang
antistatik adalah gelang berkabel yang salah satu ujungnya menempel pada cashing
PC. Jangan berdiri dengan telapak kaki telanjang atau menginjak sesuatu yang
menghantarkan listrik, seperti lembar vinyl atau lembaran plastik.
Langkah 3
Buka cashing yang akan digunakan (buka kedua tutup sampingnya jika
menggunakan cashing model tower) dengan melepas keempat baut pengunci
cashing dan simpanlah kedua penutup cashing ditempat yang aman dan tidak
mengganggu.
Langkah 4
Pasanglah swicthing power supply unit (PSU) adapter pada tempat yang telah
disediakan. Pada model tower dan middle tower, biasanya tempatnya di sisi paling
atas. Lalu rekatkan dengan empat buah baut. Langkah ini dapat diabaikan bila
casing yang di beli telah menyertakan PSU di dalamnya.
Langkah 8
Pasangkan heatsink fan pada chip prosesor agar prosesor tidak cepat panas dan tahan
lama. Oleskan sedikit thermal paste atau pasta pendingin di atasnya, lalu tempelkan
heatsink fan di atasnya. Kuncilah kipas prosesor dengan menekan dua pengaitnya
secara bergantian dan hati-hati. Jangan sampai Anda menekan terlalu keras pada sisi
atas kipas.
Langkah 9
Tancapkan kabel power untuk kipas ke motherboard. Letak soketnya biasanya
berada di sebelah soket prosesor, umumnya diberi tanda dengan tulisan CPU FAN.
Langkah 10
Berikutnya pasang kartu memori (RAM) pada slot DIMM sesuai dengan yang telah
disediakan. Sesuaikan jenis RAM dengan motherboard yang Anda gunakan. Lihatlah
jenis Motherboard dengan memperhatikan bentuk slot memori pada mobo. Bila slot
tersebut memiliki dua pembatas antar pin, berarti jenis RAM yang dipakai SD-RAM.
Sebaliknya, bila hanya ada satu pembatas pin, berarti jenis RAM yang dipakai DDR-
RAM. Untuk memasangnya, buka terlebih dahulu kait pengunci kartu memori, lalu
tancapkan kartu dengan benar. Pastikan seluruh kaki kartu tertancap pada slot.
Kemudian kunci posisinya dengan memasukkan pengait pada tuas penguncinya ke
lubang pada kartu memori.
Langkah 11
Beralih ke cashing, pasang baut alas untuk mobo pada pelatnya. Warna bautnya
biasanya kuning keemasan dan berlubang. Baut ini biasanya disertakan pada saat
membeli casing PC. Bila tidak ada, maka bisa dibeli di toko aksesori komputer.
Pastikan penempatannya sesuai dengan jumlah dan posisi lubang baut yang
dimiliki mobo. Kemudian kencangkan baut tersebut dengan menggunakan tang.
Langkah 12
Siapkan juga pelat penutup belakang, sebagai tempat munculnya port PS/2, USB,
COM, paralel dan soundcard. Plat ini juga disertakan saat Anda membeli cashing
PC. Pasanglah pada sisi belakang casing, posisinya di bawah power supply. Setelah
itu, pasanglah bautnya.
Langkah 13
Angkat motherboard dan letakkan ke dalam cashing. Posisikan mobo tepat dengan
lubang bautnya di atas baut-baut alas. Kemudian pasang baut-baut mobo yang telah
diberi cincin isolator. Penggunaan cincin isolator hanya untuk menghindari adanya
hubungan arus pendek antara jalur-jalur motherboard dengan baut.
Namun demikian, desain mobo yang ada saat ini telah mencegah adanya jalur
elektronik ke seputar lubang baut. Setelah terpasang semuanya, kencangkan satu
persatu dengan menggunakan obeng.
Langkah 14
Pasang konektor yang berasal dari lampu LED, speaker, tombol power dan tombol
reset PC ke mobo. Letak pinnya biasanya berada di depan slot PCI. Meski harus
berhati-hati, Tak perlu merasa khawatir pemasangan konektornya terbolak-balik.
Masing-masing pin di mobo sudah ada namanya. Tinggal sesuaikan saja namanya
dengan nama konektor yang akan ditancapkan.
Langkah 15
Berikutnya, hubungkan konektor kabel power yang berasal dari PSU ke port power
yang berada di mobo. Port power biasanya berwarna putih dengan jumlah pin
sebanyak 12 buah. Biasanya letak port power berdampingan dengan soket floppy.
Model mobo modern seluruhnya telah menggunakan konektor ATX yang diberi
pengait, sehingga pemasangan konektor power tak mungkin terbalik.
Langkah 16
Tancapkan pula konektor power prosesor pada port power tambahan. Konektor
power tambahan ini diperlukan bila Anda memakai prosesor berbasis Pentium 4,
karena prosesor Pentium 4 memerlukan tenaga tambahan agar dapat berjalan
dengan optimal. Letak port power tambahan biasanya berada di sebelah slot kartu
VGA, berbentuk bujur sangkar dengan jumlah pin sebanyak empat buah.
Pemasangannya mudah, tinggal berpatokan pada pengaitnya saja.
Langkah 18
Tancapkan kartu VGA ke slotnya dengan perlahan dan tegak lurus. Pastikan
lempeng besi pada pangkal kartu VGA masuk pada celah yang telah dibuka
(Langkah 17).
Langkah 19
Pastikan kedudukan kartu grafis sudah mantap dan tidak miring. Tekan lagi secara
perlahan bila memang belum mantap. Biasanya, di samping slot AGP terdapat
sebuah pengait. Geser pengait tersebut untuk mengunci kartu grafis Anda. Beberapa
kartu VGA memiliki colokan untuk power tambahan. Jika ada, ambil konektor
power dari power supply dan colokan ke port power yang ada di kartu VGA.
Langkah 20
Setelah pemasangan kartu dengan kabel power-nya sudah selesai, pasangkan
bautnya untuk mengencangkan posisi kartu VGA pada rangka cashing. Pastikan
lagi posisi kartu tersebut tidak berubah dan tidak goyah dari slotnya.
Langkah 22
Tancapkan kartu suara ke slot PCI tersebut secara perlahan dan tegak lurus. Pastikan
lempeng besi pada pangkal kartu VGA masuk dengan pas pada celah yang telah
dibuka (Langkah 21).
Langkah 23
Kencangkan posisinya dengan pemasangan baut.
Langkah 25
Biasanya mobo menyisakan dua pasang pin USB yang bisa dimanfaatkan
untuk memasang port USB tambahan di bagian depan PC. Jadi bila memiliki
kartu untuk memasang port USB/USB2 dan kartu Firewire tambahan, maka
pasangkan juga.
G. Memasang Fan / Kipas Tambahan
Langkah 26
Kipas tambahan dapat dipasang pada cashing untuk menjaga sirkulasi udara di dalam
PC tetap normal. Tambahkan dua kipas, masing-masing di muka dan satunya di
belakang. Kipas di muka berfungsi untuk menyedot udara, sedangkan kipas belakang
untuk mengeluarkan udara dari dalam PC. Gunakan baut yang sesuai dengan lubang
kipas untuk menguatkannya. Pasang konektor power-nya dengan konektor power
dari kotak power supply.
Langkah 29
Pasang kabel data IDE jenis ATA/66 pada port data di belakang hard disk yang
punya 49 pin (24 pasang + 1 pin) atau jenis SATA. Pemasangannya cukup mudah.
Agar pemasangannya tepat, bagian yang tak berlubang dari ujung kabel data harus
ditempatkan ke bagian port yang tak ada pinnya. Cara lain yang lebih sederhana
yaitu dengan melihat penanda warna pada kabel. Bagian yang berwarna merah harus
ditempatkan dekat dengan soket power untuk hard disk. Lalu, pasang ujung satunya
dari kabel data tersebut pada soket IDE 1 atau primary IDE pada mobo (biasanya
berwarna biru dan ditandai dengan tulisan “IDE1 Primary”). Cara pemasangannya
sama dengan pemasangan ke hard disk.
Langkah 30
Pasanglah kabel power dari power supply ke hard disk. Port kabel power ini punya
4 pin berukuran besar. Pasang dengan pas hingga seluruh ujung konektornya
mentok.
Langkah 31
Setelah itu pasang hard disk pada drive bay berukuran 3,5 inci. Drive bay tersebut
biasanya juga cocok untuk memasukkan floppy drive. Jika sudah pas, pasanglah
bautnya di bagian kiri dan kanan.
Langkah 33
Sebelum memasang, pastikan posisi jumper. Port jumper di CD-ROM drive optik
terdiri dari tiga pasang pin. Jika ingin menjadikan drive tersebut menjadi drive
utama atau pertama, tempatkan jumper-nya pada bagian master. Sebaliknya, jika
ingin dijadikan drive sekunder atau slave, taruh jumper-nya pada posisi slave.
Langkah 34
Sekarang masukkan CD-ROM drive ke dalam bay yang telah disiapkan tadi.
Posisikan dengan tepat, sehingga posisi depan drive pas dengan permukaan depan
casing. Setelah itu pasanglah baut pengencang di bagian kiri dan kanannya.
Langkah 35
Pasanglah kabel data jenis Ultra ATA 33 untuk menghubungkan drive dengan
mobo. Jenisnya sama dengan kabel data untuk hard disk, maka cara
pemasangannya pun sama. Pasang salah satu ujung kabel ke port data di
belakang CD drive. Lalu, pasangkan ujung lainnya ke port IDE 2 atau secondary
IDE pada mobo (biasanya berwarna hitam dan posisinya di samping port IDE
primary).
Langkah 36
Pasang kabel CD audio (disediakan pada paket CD-ROM drive yang dibeli)
pada port audio di belakang CD-ROM drive yang memiliki empat pin kecil.
Kemudian pasangkan ujung lainnya pada kartu suara, tepatnya pada sepasang
pin yang bertuliskan”CD IN”.
Langkah 37
Setelah itu pasanglah kabel power untuk CD-ROM drive. Pemasangannya
sama saja dengan pemasangan kabel power untuk hard disk. Ambil saja salah
satu kabel power dari power supply dan pasangkan pada port power (dengan 4
pin besar) yang ada di belakang CD-ROM drive. Untuk pemasangan drive
optik lainnya seperti CD-RW drive, DVD-ROM drive, dan sebagainya,
prinsipnya sama.
K. Mengenal Port
a. Fungsi main()
b. Fungsi printf()
c. Fungsi scanf()
Contoh :
#include <stdio.h>
main()
{
char nama;
printf(“nama :”);
scanf(“%s”, nama);
printf(“nama : %s\n”, nama);
}
1. Hidupkan komputer .
2. Bukalah software Dev C++ (sesuai petunjuk instruktur/asisten).
3. Ketikkan kode program.
4. Compile program dengan menekan Alt + F9 atau pilih menu Project Compile
5. Jalankan program dengan menekan Ctrl + F9 atau pilih menu Debug Run
6. Ketikkan program di bawah ini, kemudian jalankan.
2.4 Latihan
Salin dan Perbaiki Program di Bawah ini sehingga bisa di jalankan
/* program konversi suhu celcius*/
#include<studio.h>
main()
{
float c,f,k,r;
printf("masukan suhu dalam celcius = ");
scanf("%f", &c);
f=c*1.8+32;
k=c+273.15;
r=c*0.8;
printf("fahrenheit = %f \n",f);
printf("kelvin = %f \n",k);
printf("reamur = %f \n",r);
}
2.5 Tugas
Buatlah Program Bahasa C untuk Mencari rata-rata dari beberapa buah bilangan dengan
menggunakan input dan output.
BAB III
PERCABANGAN IF ELSE DAN IF ELSE BERTINGKAT
if(kondisi)
pernyataan-1;
else
pernyataan-2;
Contoh :
#include <stdio.h>
main()’=
{
float a, b;
printf(“masukkan nilai a: “);
scanf(“%f”, &a)
printf(“masukkan nilai b:”);
scanf(“%f”, &b);
if(b==0)
printf(“\n%g dibagi dengan nol = tidak berhingga\n”, a);
else
printf(“\n%g dibagi dengan %g = %g\n”, a, b a/b);
}
Didalam sebuah pernyataan if else bisa saja terdapat pernyataan if else yang lain.
Bentuk seperti ini dinamakan nested if. Secara umum bentuk dari pernyataan nested if adalah
sebagai berikut :
if(kondisi-1)
if(kondisi-2)
.
.
if(kondisi-n)
pernyataan;
else
pernyataan;
.
.
else
pernyataan;
else
pernyataan;
kondisi yang akan diseleksi pertama kali adalah kondisi yang terluar (kondisi-1). Jika
kondisi-1 bernilai salah, maka statment else yang diluar (pasangan if yang
bersangkutan) yang diproses. Jika else (pasangannya tsb) tidak dituliskan, maka
penyeleksian kondisi akan dihentikan.
Jika kondisi-1 bernilai benar, maka kondisi berikutnya yang lebih dalam yang
(kondisi-2) yang akan dproses. Jika kondisi-2 bernilai salah, maka statment else
pasangan if yang bersangkutan yang akan diproses. Jika else (untuk kondisi-2) tidak
dituliskan, maka penyeleksian kondisi akan dihentikan.
Dengan cara yang sama, penyeleksia kondisi akan dilakukan sampai dengan kondisi-
n, jika kondisi kondisi sebelumnya benar.
Pernyataan nested if juga mempunyai bentuk yang mejemuk yang sering disebut if
bertingkat. Bentuk umumnya adalah sebagai berikut :
if (kondisi 1)
pernyataan 1;
else if (kondisi 2);
pernyataan 2;
else if(kondisi 3)
pernyataan 3;
else if(kondisi 4)
pernyataan 4;
...
...
else
pernyataan n;
Sesuai dengan bentuk umum diatas, maka dalam hakl ini jika kondisi 1 benar maka
pernyataan 1 yang akan dikerjakan dan apabila kondisi 1 tidak benar maka kondisi 2 yang
akan dilihat. Jika kondisi 2 benar maka pernyataan 2 yang akan dikerjakan dan apabila
kondisi 2 tidak benar maka kondisi 3 yang akan dilihat. Jika kondisi 3 benar maka pernyataan
3 yang akan dikerjakan dan apabila kondisi 3 tidak benar maka kondisi 4 yang akan dilihat.
Jika kondisi 4 benar maka pernyataan 4 yang akan dikerjakan dan apabila kondisi 4 tidak
benar maka pernyataan terakhir yang akan dikerjakan (sesuai bentuk diatas, pernyataan n
yang terakhir).
3.3 Langkah – Langkah Praktikum
1. Hidupkan komputer .
2. Bukalah software Dev C++ (sesuai petunjuk instruktur/asisten).
3. Ketikkan kode program.
4. Compile program dengan menekan Alt + F9 atau pilih menu Project Compile
5. Jalankan program dengan menekan Ctrl + F9 atau pilih menu Debug Run
6. Ketikkan program di bawah ini, kemudian jalankan!
IF ELSE
#include<stdio.h>
main()
{
char huruf;
printf("Masukkan sebuah huruf :");
huruf=getchar();
if(huruf=='A'||'i'||'U'||'E'||'O'||'a'||'i'||'u'||'e'||'o')
printf("\nhuruf %c adalah huruf vokal\n", huruf);
else
printf("\nhuruf %c adalah huruf konsonan\n", huruf);
}
IF ELSE BERTINGKAT
/*Program konversi nilai angka ke nilai huruf*/
#include <stdio.h>
main ()
{
float nilai=0;
if(nilai>85)
printf("Nilai = A");
else if(nilai>80 && nilai<=85)
printf("Nilai = A-");
else if(nilai>75 && nilai<=80)
printf("Nilai = B+");
else if(nilai>65 && nilai<=75)
printf("Nilai = B");
else if(nilai>60 && nilai<=65)
printf("Nilai = B-");
else if(nilai>55 && nilai <=60)
printf("Nilai = C+");
else if(nilai>50 && nilai<=55)
printf("Nilai = C");
else if(nilai>=45 && nilai<=50)
printf("Nilai = D");
else
printf("Nilai = E");
}
3.4 Latihan
Salin dan Perbaiki Program di Bawah ini sehingga bisa di jalankan.
IF ELSE
/*Program Perhitungan Diskon*/
#include <studio.h>
mainlaptop()
{
double hargabanyak, diskon20%, bayar;
if(harga>=100000)
{
diskon=harga*0.1;
bayar=harga-diskon;
printf("Diskon = Rp.%8.2f\n", diskon);
printf("Total Bayar = Rp.%8.2f", bayar);
}
else
{
diskon=0;
bayar=harga-diskon;
printf("Total harga barang yang dibeli kurang dari Rp.100000
tidak ada diskon\n");
printf("Total Bayar = Rp.%8.2f", bayar);}
}
IF ELSE BERTINGKAT
/*program menghitung akar-akar persamaan ax^2+bx+c*/
#include <stdio.h>
#include <math.h>
main ()
{
float a,b,c,d=0;
double x1,x2,imajiner;
printf("Menghitung akar-akar persamaan ax^2+bx+c=0\n");
printf("\nMasukkan nilai a = "); scanf("%f", &a);
printf("Masukkan nilai b = "); scanf("%f", &b);
printf("Masukkan nilai c = "); scanf("%f", &c);
d=b*b-4*a*c;
if(d >= 0)
if(d == 0)
{
x1= -b/(2*a);
printf("\nDua akar real kembar, yaitu :\n");
printf("x1 = x2 = %f",x1);
}
else
{
x1= (-b + sqrt(d))/(2*a);
x2= (-b - sqrt(d))/(2*a);
printf("\nDua akar real berlainan, yaitu :\n");
printf("x1 = %f\n",x1);
printf("x2 = %f\n",x2);
}
else
{
imajiner = (sqrt(-d)/(2*a));
x1=-b/(2*a);
printf("\nDua akar imajiner berlainan, yaitu :\n");
printf("x1 = %f + %fi\n",x1,imajiner);
printf("x2 = %f - %fi\n",x2,imajiner);
}
}
3.5 Tugas
1. Buatlah Program Untuk menentukan kondisi yang terjadi pada air, dimana jika
suhunya 0 0C atau kurang dari nol air berkondisi beku, jika suhunya diantara 0 0C
dan 100 0C maka air berkondisi cair dan jika diatas 1000C maka kondisinya adalah
uap.
2. Buatlah sebuah program untuk menyeleksi penerimaan karyawan. Jika yang
melamar laki-laki maka akan lulus jika tinggi badan 175 keatas, jika tinggi badan
dibawah 175 tidak lulus. Sedangkan jika yang melamar perempuan maka kriteria
yang lulus adalah 165 cm. Dibawah 165 tidak lulus.
BAB IV
PERCABANGAN SWITCH
main()
{
int nilai;
printf("Masukkan nilai : ");
scanf("%d",&nilai);
switch(nilai)
{
case(1):
printf("satu\n");break;
case(2):
printf("dua\n");break;
case(3):
printf("tiga\n");break;
default:printf("tidak ada nilai\n");break;
}
}
main()
{
float harga;
char barang, pilihan;
switch(pilihan)
{
case 'a':
harga=1500;
printf("Barang yang anda pilih adalah Pensil dengan harga
Rp.%.2f", harga);
break;
case 'b':
harga=500;
printf("Barang yang anda pilih adalah Penghapus dengan
harga Rp.%.2f", harga);
break;
case 'c':
harga=5000;
printf("Barang yang anda pilih adalah Buku Tulis dengan
harga Rp.%.2f", harga);
break;
case 'd':
harga=3000;
printf("Barang yang anda pilih adalah Tipe X dengan harga
Rp.%.2f", harga);
break;
case 'e':
harga=2000;
printf("Barang yang anda pilih adalah Penggaris dengan
harga Rp.%.2f", harga);
break;
}
}
4.4 Latihan
Jalankan Program Berikut! Temukan dan Perbaiki Kesalahan yang terdapat di program.
#include <stdio.h>
main()
{
float bil1, bil2, hasil;
char pembanding;
switch(pembanding)
{
case '<': hasil = bil1 < bil2;break;
case '>': hasil = bil1 > bil2;break;
case '=': hasil = bil1 = bil2;break;
}
if(hasil)
printf("Hasil = Benar");
else
printf("Hasil = Tidak Benar");
}
4.5 Tugas
Buatlah program kalkulator sederhana dengan 2 buah bilangan masukan dan sebuah
operator yang bisa melaksanakan operasi ( +,-,*,/) dengan menggunakan fungsi switch
case.
BAB V
PERULANGAN DO WHILE, WHILE DAN FOR
Do
Pernyataan;
While (keadaan);
Atau
Do
{
pernyataan;
pernyataan;
}
while (keadaan)
Biasanya kondisi berupa counter angka tertentu yang setiap kali loop dilakukan
counter akan bertambah satu sampai kondisinya terpenuhi.
Contoh :
#include <stdio.h>
main()
{
int x=3;
do
{printf("Bahasa C\n");
x++;}
while(x<=10);
}
PERULANGAN WHILE
Pada pernyataan while, pengecekan terhadap loop dilakukan di bagian awal (sebelum
tubuh loop). Lebih jelasnya, bentuk pernyataan while adalah sebagai berikut :
While(kondisi)
Pernyataan;
Dengan pernyataan dapat berupa pernyataan tunggal, pernyataan majemuk ataupun
pernyataan kosong. Proses pengulangan terhadap pernyataan dijelaskan pada gambar berikut:
Dari diagram alir diatas dapat dilihat bahwa pada program while kondisi atau syarat
ditanya terlebih dahulu, ketika kondisi benar maka pernyataa atau statemant dijalankan
kemudian di Looping. Sedangkan ketika syarat tidak terpenuhi atau salah maka proses
Looping berhenti atau kluar loop. Tampak bahwa ada kemungkinan pernyataan yang
merupakan tubuh loop tidak dijalankan sama sekali, yaitu kalau hasil pengujian nilai while
yang pertama kali ternyata bernilai salah.
PERULANGAN FOR
Proses looping yang menggunakan penghitungan (counter) dapat dibuat menggunakan
pernyataan for. Pernyataan ini digunakan bila sudah tahu berapa kali akan mengulang satu
atau beberapa pernyataan.
Perintah ini merupakan salah satu perintah pengulangan yang seringkali digunakan
dan memiliki bentuk umum sebagai berikut :
main()
{
int x;
for(x=1;x<=10;x++)
{printf("%d\n", x);}
}
Contoh 2: program cacah Turun
/* Program for cacah turun*/
#include <stdio.h>
main()
{
int x;
for(x=10;x>=1;x--)
{printf("%d\n", x);}
}
main()
{
float panjang, lebar, tinggi, volume;
int hitung=0;
do
{
printf("Masukkan panjang balok %d=", hitung+1);
scanf("%f",&panjang);
printf("Masukkan lebar balok %d=", hitung+1);
scanf("%f",&lebar);
printf("Masukkan tinggi balok %d=", hitung+1);
scanf("%f",&tinggi);
volume=panjang*lebar*tinggi;
printf("\nVolume balok = %f m^3\n\n\n", volume);
hitung++;}
while(hitung<5);
}
WHILE
#include <stdio.h>
main()
{
char pilih;
int pilihan_tepat;
while((pilih=getchar())!=pilihan_tepat)
{
pilihan_tepat=(pilih=='y')||(pilih=='Y')||(pilih=='n')||(pi
lih=='N');
switch(pilih)
{case 'Y': case 'y':
puts("Pilihan anda adalah Y");break;
case 'N': case 'n':
puts("Pilihan Anda adalah N");break;}
}
}
FOR
#include <stdio.h>
main()
{
int i=0;
int awal,akhir,kelipatan;
printf("masukkan nilai awal pencacahan :");
scanf("%d", &awal);
printf("masukkan nilai akhir pencacahan :");
scanf("%d", &akhir);
printf("masukkan kelipatan pencacahan :");
scanf("%d", &kelipatan);
puts("");
printf("berikut hasil cacahan\n");
printf("---------------------\n");
for(i=awal;i<=akhir;i+=kelipatan)
{
printf("\n%d\n", i);
}
}
5.4 Latihan
Salin dan Perbaiki Program di Bawah ini sehingga bisa di jalankan.
DO WHILE
#include”conio.h"
main(include)
{
int n,jumlah_faktor;
char Z;
do{
printf("masukan angka: ");
scanf("%d",&n);
jumlah_faktor=0;
for(int i=1;i<=n;i++)
if(n%i==0)
jumlah_faktor++;
if(jumlah_faktor==2)
printf("angka %i termasuk bilangan prima\n", n);
else
{printf("angka %i bukan bilangan prima\n", n);
main ()
{
char karrie;
int jumlahkar=0,jumlahspasi=0;
printf("Silahkan menulis beberapa kalimat dan akhiri dengan
menekan tombol enter\n");
printf("Program ini akan menghitung Jumlah Karakter dan Spasi
yang anda gunakan\n\n");
while((kar=getchar())!='\n')
{
jumlahkar++;
if(kar==' ')
jumlahspasi++;
}
printf("\nJumlah karakter = %d\n",jumlahkar);
printf("Jumlah Spasi = %d\n\n",jumlahspasi);
}
FOR
#include <stdio.h>
#define max 8
main(){
int baris, karina, hasil_kali;
for(baris=1;baris<=max;baris++)
{
for(kolom=1;kolom<=max;kolom++)
{
hasil_kali=baris*kolom;
printf(" %2d", hasil_kali);
}
printf("\n");
}
}
5.5 Tugas
1. Buatlah suatu program untuk mengetahui bilangan ganjil atau genap. Dan setelah
selsai pengecekan, akan muncul pertanyaan untuk melakukan pengecekan lagi pada
bilangan yang baru.
2. Buatlah sebuah program untuk membagi bilangan pertama dengan bilangan kedua.
Dan jika bilangan kedua yang dimasukkan = 0, maka permintaan untuk
memasukkan bilangan kedua akan di ulang lagi dengan menggunakan while!
3. Buatlah program untuk menampilkan hasil sebagai berikut dengan menggunakan
fungsi for !
5
44
333
2222
11111
BAB VI
PEMROGRAMAN MODULAR
Struktur Fungsi
Struktur fungsi secara umum
tipe nama (tipe1 argumen1, tipe2 argumen2, ... , tipe”n”
argumen”n”)
{ /*kode*/ }
Keuntungan Memakai Fungsi dan Prosedur
Ada beberapa keuntungan ketika kita memakai fungsi dalam program.
Menguraikan tugas pemrograman rumit menjadi langkah-langkah yang lebih
sederhana atau kecil.
Mengurangi duplikasi kode (kode yang sama ditulis berulang-ulang) dalam
program.
Dapat menggunakan kode yang ditulis dalam berbagai program yang berbeda.
Memecah program besar menjadi kecil sehingga dapat dikerjakan oleh
programmer-programmer atau dipecah menjadi beberapa tahap sehingga
mempermudah pengerjaan dalam sebuah projek
Menyembunyikan informasi dari user sehingga mencegah adanya perbuatan iseng
seperti memodifikasi atau mengubah program yang kita buat
Meningkatkan kemampuan pelacakan kesalahan, jika terjadi suatu kesalahan kita
tinggal mencari fungsi yang bersangkutan saja dan tak perlu mencari kesalahan
tersebut di seluruh program.
Prosedur
#include <stdio.h>
void hitungluassegitiga();
main()
{
int i,n;
printf("jumlah segitiga =");
scanf("%f", &n);
for (i=0;i<n;i++)
hitungluassegitiga();
}
void hitungluassegitiga()
{
float alas,tinggi,luas;
printf ("\nMasukkan Alas = ");
scanf("%f", &alas);
printf("Masukkan Tinggi = ");
scanf("%f", &tinggi);
luas = 0.5 * alas * tinggi;
printf("luas segitiga = %f", luas);
puts("");
}
Fungsi
#include <stdio.h>
int minimum(int, int );
main()
{
int a, b, kecil;
printf("Masukkan nilai a : ");
scanf("%d", &a);
printf("Masukkan nilai b : ");
scanf("%d", &b);
kecil = minimum(a, b);
printf("\nBilangan terkecil antara %d dan %d adalah
%d\n\n", a, b, kecil);
}
int minimum(int x, int y)
{
if (x < y)
return(x);
else
return(y);
}
6.4 Latihan
Salin dan Perbaiki Program di Bawah ini sehingga bisa di jalankan, temukan dan
jelaskan kesalahan yang ada pada program!
Prosedur
#include <stdio.h>
void segitiga();
void segiempatpanjang();
void jajargenjang();
main()
{
char pilih;
printf("pilih jenis bangunan");
printf("\na. segitiga\n");
printf("b. segiempat\n");
printf("c. jajargenjang\n");
scanf("%s", &pilih);
printf("\n\n");
switch(pilih)
{
case a: segitiga();break;
case b: segiempat();break;
case c: jajargenjang();break;
}
}
void segitiga();
{
int i,j;
for(i=0;i<5;i++)
{
for(j=0;j<=i;j++)
{
printf("*");
}
printf("\n");
}
}
void segiempat();
{
int i,j;
for(i=0;i<5;i++)
{
for(j=0;j<5;j++)
{
printf("*");
}
printf("\n");
}
}
void jajargenjang();
{
int i,j,k;
for(i=0;i<5;i++)
{
for(k=0;k<i;k++)
{
printf(" ");
}
printselembar("*****\n");
}
}
Fungsi
#include <studio.h>
#include <conio.h>
int faktorial (int N);
main()
{
int N;
int fak;
printf ("berapa factorial ? ");scanf("%d",&N);
fak = faktorial(0);
printf("%d factorial = %d\n",N,fak);
getch();
}
int faktorial(int N)
{
int I;
int F=1;
if(N<=0)
return(0);
for(I=2;I<=Nt;I++)
{
F *= I;
}
return(F);
}
6.5 Tugas
1. Buatlah kalkulator sederhana dengan menggunakan prosedur!
2. Buatlah program untuk membuat deret bilangan fibbonanci ke-N dengan
menggunakan fungsi.
BAB VII
ARRAY
Bentuk Umum
Array dideklarasikan dengan tanda [ ] (Bracket), Bentuk umum dari tipe data array
adalah :
tipe_data nama_array[jumlah_elemen]
1. Array satu dimensi
Setiap elemen array dapat diakses melalui index
Index array secara default dimulai dari 0
Deklarasi array : Tipe_array nama_array[ukuran]
//input matriks A
printf("\nMasukkan Elemen-Elemen Matriks A\n");
for(a=0; a<ba; a++){
for(b=0; b<ka; b++){
printf("%d,%d = ",a+1,b+1);
scanf("%d",&A[a][b]);
}
}
//input matriks B
printf("\nMasukkan Elemen-Elemen Matriks B\n");
for(a=0; a<bb; a++){
for(b=0; b<kb; b++){
printf("%d,%d = ",a+1,b+1);
scanf("%d",&B[a][b]);
}
}
//pembersihan layar
system("cls");
//cetak matriks A
printf("Matriks A\n");
for(a=0; a<ba; a++){
for(b=0; b<ka; b++)
{
printf("%d ",A[a][b]);
}
printf("\n");
}
//cetak matriks B
printf("\nMatriks B\n");
for(a=0; a<bb; a++){
for(b=0; b<kb; b++){
printf("%d ",B[a][b]);
}
printf("\n");
}
for(i=0;i<2;i++)
{
for(j=0;j<8;j++)
{
for(k=0;k<8;k++)
{
if(huruf[i][j][k])
putchar('\xDB');
else
putchar(' ');
}
puts("");
}
puts("");
}
}
7.4 Latihan
Salin dan Perbaiki Program di Bawah ini sehingga bisa di jalankan, temukan
danjelaskan kesalahan yang ada pada program!
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <stdlib.h>
#include <windows.h>
main()
{
int i,j,k;
static int informatika[11][8][8]=
{{{0,0,1,1,1,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,1,1,1,0,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,1,1,1,1,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,1,1,1,1,1,0,0},
{0,1,0,0,0,0,0,0},
{0,1,0,0,0,0,0,0},
{1,1,1,1,1,1,0,0},
{1,1,0,0,0,0,0,0},
{1,1,0,0,0,0,0,0},
{1,1,0,0,0,0,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,1,1,1,1,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,1,1,1,1,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,1,1,1,1,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,1,1,1,1,1,0},
{1,1,0,0,0,0,1,0},
{1,1,0,0,0,0,1,0},
{1,1,0,0,0,0,1,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,1,0,0,0,1,0,0},
{0,1,1,0,1,1,0,0},
{0,1,0,1,0,1,0,0},
{1,1,0,1,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,1,1,1,1,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,1,1,1,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,1,1,1,1,1,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,0,1,1,1,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,1,1,1,0,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,1,0,0,1,0,0,0},
{0,1,0,1,0,0,0,0},
{0,1,1,0,0,0,0,0},
{1,1,1,0,0,0,0,0},
{1,1,0,1,0,0,0,0},
{1,1,0,0,1,0,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,1,1,1,1,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,1,1,1,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
}};
for(i=0;i<11;i++)
{
for(j=0;j<8;j++)
{
for(k=0;k<8;k++)
{
if(informatika[i][j][k])
putchar('\xDB');
else
putchar(' ');
}
}
puts("");
Sleep(1000);
system("cls");
}
}
7.5 Tugas
Buatlah program simulasi seven segment untuk menampilkan nama anggota kelompok,
dengan mempunyai masukan yang berupa pilihan nama yang akan ditampilkan, buatlah
program dengan menggunakan program modular dan array.
BAB VIII
TUGAS AKHIR PROJECT