Anda di halaman 1dari 52

MODUL

PRAKTIKUM
DASAR KOMPUTER & PEMROGRAMAN
(MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN C)

Dosen Pengampu Praktikum Kelas A:

Dian Yayan Sukma, ST., MT


Asisten Praktikum Kelas A:

Yoga Aswari

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S1


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2021
BAB I
MERAKIT PERSONAL KOMPUTER

A. Mempersiapkan Alat dan Bahan


1. Obeng Plus dan Obeng Minus
2. Tang Lancip / Tang Buaya
3. Baut dan Cincin Isolator
4. Thermal Paste / Pasta Pendingin
5. CD/DVD ROM
6. Kabel Data
7. Harddisk
8. Kartu Memory / RAM
9. Processor
10. Heat Sink / Kipas Pendingin Prosessor
11. Cooling Fan / Kipas Pendingin
12. Mainboard / Motherboard
13. Power Suplay Unit / PSU
14. Cashing
15. Floppy Disk Drive (Optional)
16. Kartu VGA / VGA Card (Optional)
17. Kartu Suara / Sound Card (Optional)
18. Kartu USB / USB Card (Optional)
19. Modem Internal (Optional)
20. Kartu Jaringan / LAN Card (Optional)
21. Buku Manual
22. Meja Workshop
23. Kursi Kerja
Langkah 1
Persiapkan semua alat dan bahan, letakan alat dan bahan pada meja workshop, gunakan
ruangan yang sesuai, tertutup dan bebas debu (idealnya ber-AC). No Smoking ! karena
abu rokok dapat mengotori dan merusak komponen PC terutama Prosesor. Gunakan
lampu penerangan yang cukup dan jika diperlukan tempatkan air minum ditempat yang
jauh dari meja workshop.

Langkah 2
Cuci tangan dan keringkan untuk menghindari keringat dan kotoran yang mungkin
ada di tangan karena bisa menyebabkan karat pada komponen PC. Pastikan listrik
telah dibumikan (ground) atau gunakan gelang antistatik dan sandal karet. Gelang
antistatik adalah gelang berkabel yang salah satu ujungnya menempel pada cashing
PC. Jangan berdiri dengan telapak kaki telanjang atau menginjak sesuatu yang
menghantarkan listrik, seperti lembar vinyl atau lembaran plastik.

B. Membuka Cashing dan Memasang Power Suplay Unit

Langkah 3

Buka cashing yang akan digunakan (buka kedua tutup sampingnya jika
menggunakan cashing model tower) dengan melepas keempat baut pengunci
cashing dan simpanlah kedua penutup cashing ditempat yang aman dan tidak
mengganggu.
Langkah 4
Pasanglah swicthing power supply unit (PSU) adapter pada tempat yang telah
disediakan. Pada model tower dan middle tower, biasanya tempatnya di sisi paling
atas. Lalu rekatkan dengan empat buah baut. Langkah ini dapat diabaikan bila
casing yang di beli telah menyertakan PSU di dalamnya.

C. Memasang CPU dan Motherboard


Langkah 5
Bukalah boks motherboard (mobo), keluarkan dan letakkan mobo tersebut di meja.
Namun sebelumnya, beri alas pada bagian bawah motherboard dengan gabus yang
tersedia dalam boksnya. Carilah soket chip prosesor pada motherboard. Soket
tersebut memiliki lubang sesuai dengan jumlah pin pada chip. Pada salah satu
sudutnya pasti ada dua lubang yang tertutup.
Langkah 6
Lepaskan tuas pengait prosesor dengan cara menekannya lalu tarik ke atas. Posisi
pengait tersebut harus benar-benar tegak lurus, sehingga lubang soket terbuka
seluruhnya. Ambillah prosesor, peganglah pada sisi-sinya. Lalu posisikan pada soket
prosesor, pastikan sudut yang bertanda segitiga berada di dekat pengait. Tancapkan
chip prosesor pada soket dan pastikan pinnya menancap semuanya. Berhati-hatilah,
jangan sampai pinnya bengkok atau patah.
Langkah 7
Setelah chip masuk dengan tepat ke dalam soket, turunkan kembali pengait dengan
cara menekannya ke bawah. Kaitkan hingga benar-benar terkunci agar chip prosesor
tidak lepas. Chip yang tidak terkunci bisa pula menimbulkan error saat komputer
dijalankan.

Langkah 8
Pasangkan heatsink fan pada chip prosesor agar prosesor tidak cepat panas dan tahan
lama. Oleskan sedikit thermal paste atau pasta pendingin di atasnya, lalu tempelkan
heatsink fan di atasnya. Kuncilah kipas prosesor dengan menekan dua pengaitnya
secara bergantian dan hati-hati. Jangan sampai Anda menekan terlalu keras pada sisi
atas kipas.

Langkah 9
Tancapkan kabel power untuk kipas ke motherboard. Letak soketnya biasanya
berada di sebelah soket prosesor, umumnya diberi tanda dengan tulisan CPU FAN.
Langkah 10
Berikutnya pasang kartu memori (RAM) pada slot DIMM sesuai dengan yang telah
disediakan. Sesuaikan jenis RAM dengan motherboard yang Anda gunakan. Lihatlah
jenis Motherboard dengan memperhatikan bentuk slot memori pada mobo. Bila slot
tersebut memiliki dua pembatas antar pin, berarti jenis RAM yang dipakai SD-RAM.
Sebaliknya, bila hanya ada satu pembatas pin, berarti jenis RAM yang dipakai DDR-
RAM. Untuk memasangnya, buka terlebih dahulu kait pengunci kartu memori, lalu
tancapkan kartu dengan benar. Pastikan seluruh kaki kartu tertancap pada slot.
Kemudian kunci posisinya dengan memasukkan pengait pada tuas penguncinya ke
lubang pada kartu memori.

Langkah 11
Beralih ke cashing, pasang baut alas untuk mobo pada pelatnya. Warna bautnya
biasanya kuning keemasan dan berlubang. Baut ini biasanya disertakan pada saat
membeli casing PC. Bila tidak ada, maka bisa dibeli di toko aksesori komputer.
Pastikan penempatannya sesuai dengan jumlah dan posisi lubang baut yang
dimiliki mobo. Kemudian kencangkan baut tersebut dengan menggunakan tang.
Langkah 12

Siapkan juga pelat penutup belakang, sebagai tempat munculnya port PS/2, USB,
COM, paralel dan soundcard. Plat ini juga disertakan saat Anda membeli cashing
PC. Pasanglah pada sisi belakang casing, posisinya di bawah power supply. Setelah
itu, pasanglah bautnya.

Langkah 13
Angkat motherboard dan letakkan ke dalam cashing. Posisikan mobo tepat dengan
lubang bautnya di atas baut-baut alas. Kemudian pasang baut-baut mobo yang telah
diberi cincin isolator. Penggunaan cincin isolator hanya untuk menghindari adanya
hubungan arus pendek antara jalur-jalur motherboard dengan baut.

Namun demikian, desain mobo yang ada saat ini telah mencegah adanya jalur
elektronik ke seputar lubang baut. Setelah terpasang semuanya, kencangkan satu
persatu dengan menggunakan obeng.
Langkah 14
Pasang konektor yang berasal dari lampu LED, speaker, tombol power dan tombol
reset PC ke mobo. Letak pinnya biasanya berada di depan slot PCI. Meski harus
berhati-hati, Tak perlu merasa khawatir pemasangan konektornya terbolak-balik.
Masing-masing pin di mobo sudah ada namanya. Tinggal sesuaikan saja namanya
dengan nama konektor yang akan ditancapkan.

Langkah 15
Berikutnya, hubungkan konektor kabel power yang berasal dari PSU ke port power
yang berada di mobo. Port power biasanya berwarna putih dengan jumlah pin
sebanyak 12 buah. Biasanya letak port power berdampingan dengan soket floppy.
Model mobo modern seluruhnya telah menggunakan konektor ATX yang diberi
pengait, sehingga pemasangan konektor power tak mungkin terbalik.
Langkah 16
Tancapkan pula konektor power prosesor pada port power tambahan. Konektor
power tambahan ini diperlukan bila Anda memakai prosesor berbasis Pentium 4,
karena prosesor Pentium 4 memerlukan tenaga tambahan agar dapat berjalan
dengan optimal. Letak port power tambahan biasanya berada di sebelah slot kartu
VGA, berbentuk bujur sangkar dengan jumlah pin sebanyak empat buah.
Pemasangannya mudah, tinggal berpatokan pada pengaitnya saja.

D. Memasang Kartu VGA


Langkah 17
Ada dua tipe VGA, model AGP dan PCI. Model VGA yang menggunakan slot PCI
biasanya terdapat pada mobo komputer lama. Slot PCI pada mobo berwarna putih
dan lebih panjang dibanding slot AGP yang berwarna coklat gelap. Dalam panduan
ini menggunakan kartu VGA model AGP. Lepas plat penutup casing yang paling
dekat dengan port AGP. Gunakan tang jepit apabila pelat agak susah dibengkokkan.

Langkah 18
Tancapkan kartu VGA ke slotnya dengan perlahan dan tegak lurus. Pastikan
lempeng besi pada pangkal kartu VGA masuk pada celah yang telah dibuka
(Langkah 17).
Langkah 19
Pastikan kedudukan kartu grafis sudah mantap dan tidak miring. Tekan lagi secara
perlahan bila memang belum mantap. Biasanya, di samping slot AGP terdapat
sebuah pengait. Geser pengait tersebut untuk mengunci kartu grafis Anda. Beberapa
kartu VGA memiliki colokan untuk power tambahan. Jika ada, ambil konektor
power dari power supply dan colokan ke port power yang ada di kartu VGA.

Langkah 20
Setelah pemasangan kartu dengan kabel power-nya sudah selesai, pasangkan
bautnya untuk mengencangkan posisi kartu VGA pada rangka cashing. Pastikan
lagi posisi kartu tersebut tidak berubah dan tidak goyah dari slotnya.

E. Memasang Kartu Suara


Langkah 21
Umumnya, kartu suara atau sound card dipasang pada slot PCI yang tersedia di
motherboard. Sebelum dipasang, lepaskan dulu plat penutup casing di dekat slot
PCI yang diinginkan. Gunakanlah tang untuk membuka plat tersebut agar mudah.
Caranya sama seperti awal pemasangan kartu VGA. Putuskan penghubung plat
dengan casing dan cabutlah platnya. Sebaiknya, slot PCI yang digunakan untuk
pemasangan kartu suara ini posisinya tidak terlalu dekat dengan kartu VGA.

Langkah 22
Tancapkan kartu suara ke slot PCI tersebut secara perlahan dan tegak lurus. Pastikan
lempeng besi pada pangkal kartu VGA masuk dengan pas pada celah yang telah
dibuka (Langkah 21).
Langkah 23
Kencangkan posisinya dengan pemasangan baut.

F. Memasang Kartu Lainnya


Langkah 24
Kartu lainnya dapat dipasang pada slot PCI yang masih tersisa. Misalnya,
untuk memasang modem internal atau LAN card. Lakukan hal yang sama
seperti yang dilakukan pada Langkah 21 hingga 23.

Langkah 25
Biasanya mobo menyisakan dua pasang pin USB yang bisa dimanfaatkan
untuk memasang port USB tambahan di bagian depan PC. Jadi bila memiliki
kartu untuk memasang port USB/USB2 dan kartu Firewire tambahan, maka
pasangkan juga.
G. Memasang Fan / Kipas Tambahan
Langkah 26
Kipas tambahan dapat dipasang pada cashing untuk menjaga sirkulasi udara di dalam
PC tetap normal. Tambahkan dua kipas, masing-masing di muka dan satunya di
belakang. Kipas di muka berfungsi untuk menyedot udara, sedangkan kipas belakang
untuk mengeluarkan udara dari dalam PC. Gunakan baut yang sesuai dengan lubang
kipas untuk menguatkannya. Pasang konektor power-nya dengan konektor power
dari kotak power supply.

H. Memasang Hard Disk


Langkah 27
Siapkan hard disk. Pertama, aturlah jumper pada hard disk. Jumper ini ada di
bagian belakang hard disk dan memiliki lima pasang pin. Bila hard disk yang akan
dipasang cuma satu, maka setlah jumper ke posisi “MASTER”. Jika ada dua hard
disk, maka cabut jumper hard disk ke dua dan posisikan sebagai “SLAVE”.
Petunjuk pemasangan jumper biasanya ada pada sisi atas hard disk.
Langkah 28
Biasanya, posisi jumper pada hard disk baru akan langsung berada pada posisi
master. Jika belum, cabutlah jumper dengan tang. Kemudian pasang pada posisi
master. Pin untuk master dapat dikenali dengan melihat inisialnya. Biasanya pin
untuk master berinisial “DS (MASTER)”, atau sepasang pin paling kiri. Pasang
jumper secara vertikal dengan menancapkannya langsung ke pin.

Langkah 29
Pasang kabel data IDE jenis ATA/66 pada port data di belakang hard disk yang
punya 49 pin (24 pasang + 1 pin) atau jenis SATA. Pemasangannya cukup mudah.
Agar pemasangannya tepat, bagian yang tak berlubang dari ujung kabel data harus
ditempatkan ke bagian port yang tak ada pinnya. Cara lain yang lebih sederhana
yaitu dengan melihat penanda warna pada kabel. Bagian yang berwarna merah harus
ditempatkan dekat dengan soket power untuk hard disk. Lalu, pasang ujung satunya
dari kabel data tersebut pada soket IDE 1 atau primary IDE pada mobo (biasanya
berwarna biru dan ditandai dengan tulisan “IDE1 Primary”). Cara pemasangannya
sama dengan pemasangan ke hard disk.
Langkah 30
Pasanglah kabel power dari power supply ke hard disk. Port kabel power ini punya
4 pin berukuran besar. Pasang dengan pas hingga seluruh ujung konektornya
mentok.

Langkah 31
Setelah itu pasang hard disk pada drive bay berukuran 3,5 inci. Drive bay tersebut
biasanya juga cocok untuk memasukkan floppy drive. Jika sudah pas, pasanglah
bautnya di bagian kiri dan kanan.

J. Memasang CD/DVD ROM Drive


Langkah 32
Ruang untuk CD-ROM drive berukuran 5,25 inci dan berada di atas floppy drive dan
hard disk. Sebelum menempatkan CD drive, buka dulu penutup bay-nya. Biasanya
ada dua lapis penutup, penutup dari plastik dan lempengan logam. Untuk membuka
penutup plastik, tinggal tekan pentupnya dari bagian dalam. Sedangkan, untuk
membuka yang logam, diperlukan tang untuk memotongnya, karena penutup ini
menyambung dengan rangka casing.

Langkah 33
Sebelum memasang, pastikan posisi jumper. Port jumper di CD-ROM drive optik
terdiri dari tiga pasang pin. Jika ingin menjadikan drive tersebut menjadi drive
utama atau pertama, tempatkan jumper-nya pada bagian master. Sebaliknya, jika
ingin dijadikan drive sekunder atau slave, taruh jumper-nya pada posisi slave.

Langkah 34
Sekarang masukkan CD-ROM drive ke dalam bay yang telah disiapkan tadi.
Posisikan dengan tepat, sehingga posisi depan drive pas dengan permukaan depan
casing. Setelah itu pasanglah baut pengencang di bagian kiri dan kanannya.

Langkah 35
Pasanglah kabel data jenis Ultra ATA 33 untuk menghubungkan drive dengan
mobo. Jenisnya sama dengan kabel data untuk hard disk, maka cara
pemasangannya pun sama. Pasang salah satu ujung kabel ke port data di
belakang CD drive. Lalu, pasangkan ujung lainnya ke port IDE 2 atau secondary
IDE pada mobo (biasanya berwarna hitam dan posisinya di samping port IDE
primary).
Langkah 36
Pasang kabel CD audio (disediakan pada paket CD-ROM drive yang dibeli)
pada port audio di belakang CD-ROM drive yang memiliki empat pin kecil.
Kemudian pasangkan ujung lainnya pada kartu suara, tepatnya pada sepasang
pin yang bertuliskan”CD IN”.

Langkah 37
Setelah itu pasanglah kabel power untuk CD-ROM drive. Pemasangannya
sama saja dengan pemasangan kabel power untuk hard disk. Ambil saja salah
satu kabel power dari power supply dan pasangkan pada port power (dengan 4
pin besar) yang ada di belakang CD-ROM drive. Untuk pemasangan drive
optik lainnya seperti CD-RW drive, DVD-ROM drive, dan sebagainya,
prinsipnya sama.

K. Mengenal Port

1. Colokan mouse PS/2.


2. Colokan keyboard PS/2.
3. Colokan USB (Universal Serial Bus) untuk
peranti-peranti berkonektor USB, seperti USB
Flash Disk atau mouse USB.
4. Port COM (communication port) merupakan
colokan serial pada PC.
5. Port paralel atau LPT1, digunakan
untuk printer, scanner, dan peranti
lainnya.
6. Colokan VGA untuk dihubungkan ke monitor.
7. Port MIDI, bisa dipakai untuk joystick.
8. Audio Out warna hijau dan hitam ini untuk
speaker.
9. Audio In warna merah ini untuk microphone.
10. Line In pada modem untuk dihubungkan
dengan kabel telepon di rumah.
11. Audio In warna biru ini untuk peranti musik
lainnya, misalnya radio/tape.
BAB II
FUNGSI DASAR BAHASA C

2.1 Tujuan Praktikum


Setelah melakukan praktikum di harapkan mahasiswa dapat :
1. Mengetahui fungsi-fungsi yang ada dalam program C.
2. Menjelaskan tentang instruksi Input/Output.
3. Mengetahui Cara Penggunaan Variabel, dan Konstanta.
4. Mengetahui Tipe data Input/Output.

2.2 Landasan Teori


Pengenalan Bahasa C

Bahasa C merupakan perkembangan dari bahasa BCPL yang dikembangkan oleh


Martin Richards pada tahun 1967. Selanjutnya bahasa ini memberikan ide kepada Ken
Thompson yang kemudian mengembangkan bahasa yang disebut bahasa B pada tahun 1970.
Perkembangan selanjutnya dari bahasa B adalah bahasa C oleh Dennis Ricthie sekitar tahun
1970-an di Bell Telephone Laboratories Inc. (sekarang adalah AT&T Bell Laboratories).
Bahasa C pertama kali digunakan di computer Digital Equipment Corporation PDP-11 yang
menggunakan sistem operasi UNIX. Hingga saat ini penggunaan bahasa C telah merata di
seluruh dunia. Hampir semua perguruan tinggi di dunia menjadikan bahasa C sebagai salah
satu mata kuliah wajib. Selain itu, banyak bahasa pemrograman populer seperti PHP dan Java
menggunakan sintaks dasar yang mirip bahasa C. Oleh karena itu, kita juga sangat perlu
mempelajarinya.

Struktur dari Program C

Main() Fungsi utama


{
Statemen-statemen;
}
Fungsi_fungsi_lain()
{ Fungsi-fungsi lain yang ditulis oleh
pemrogram
Statemen-statemen;
Fungsi - Fungsi Dasar Pemrograman C

a. Fungsi main()
b. Fungsi printf()
c. Fungsi scanf()

Contoh :

#include <stdio.h>
main()
{
char nama;
printf(“nama :”);
scanf(“%s”, nama);
printf(“nama : %s\n”, nama);
}

2.3 Langkah – Langkah Praktikum

1. Hidupkan komputer .
2. Bukalah software Dev C++ (sesuai petunjuk instruktur/asisten).
3. Ketikkan kode program.
4. Compile program dengan menekan Alt + F9 atau pilih menu Project  Compile
5. Jalankan program dengan menekan Ctrl + F9 atau pilih menu Debug  Run
6. Ketikkan program di bawah ini, kemudian jalankan.

/* program menghitung luas dan keliling lingkaran */


#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#define phi 3.14
int main()
{
float jari,luas,keliling;
clrscr();
printf("masukan jari-jari lingkaran = ");
scanf("%f", &jari);
luas=phi*jari*jari;
keliling=2*phi*jari;
printf("luas lingkaran = %f \n",luas);
printf("keliling lingkaran = %f \n",keliling);
getch();
}

2.4 Latihan
Salin dan Perbaiki Program di Bawah ini sehingga bisa di jalankan
/* program konversi suhu celcius*/
#include<studio.h>
main()
{
float c,f,k,r;
printf("masukan suhu dalam celcius = ");
scanf("%f", &c);
f=c*1.8+32;
k=c+273.15;
r=c*0.8;
printf("fahrenheit = %f \n",f);
printf("kelvin = %f \n",k);
printf("reamur = %f \n",r);
}

2.5 Tugas
Buatlah Program Bahasa C untuk Mencari rata-rata dari beberapa buah bilangan dengan
menggunakan input dan output.
BAB III
PERCABANGAN IF ELSE DAN IF ELSE BERTINGKAT

3.1 Tujuan Praktikum


Setelah melakukan praktikum di harapkan mahasisawa dapat :
1. Menjelaskan tentang operator kondisi (operator relasi dan logika)
2. Menjelaskan Penggunaan pernyataan if-else
3. Menjelaskan Penggunaan Pernyataan if-else Majemuk.
4. Menjelaskan penggunaan pernyataan if-else bertingkat (nested if).
5. Menjelaskan proses pengambilan keputusan pada program yang menggunakan
nested if.

3.2 Landasan Teori


Pernyataan if-else memiliki bentuk :

if(kondisi)
pernyataan-1;
else
pernyataan-2;

Gambar 2.1 Diagram Alir if-else

Arti dari pernyataan if-else :


- Jika kondisi benar, maka pernyataan-1 dijalankan.
- Sedangkan bila kondisi bernilai salah, maka pernyataan 2 yang dijalankan.
Masing-masing pernyataan 1 dan pernyataan 2 dapat berupa sebuah pernyataan
tunggal, pernyataan majemuk ataupun pernyataan kosong.

Contoh :

#include <stdio.h>
main()’=
{
float a, b;
printf(“masukkan nilai a: “);
scanf(“%f”, &a)
printf(“masukkan nilai b:”);
scanf(“%f”, &b);

if(b==0)
printf(“\n%g dibagi dengan nol = tidak berhingga\n”, a);
else
printf(“\n%g dibagi dengan %g = %g\n”, a, b a/b);
}

Didalam sebuah pernyataan if else bisa saja terdapat pernyataan if else yang lain.
Bentuk seperti ini dinamakan nested if. Secara umum bentuk dari pernyataan nested if adalah
sebagai berikut :

if(kondisi-1)
if(kondisi-2)
.
.
if(kondisi-n)
pernyataan;
else
pernyataan;
.
.
else
pernyataan;
else
pernyataan;
 kondisi yang akan diseleksi pertama kali adalah kondisi yang terluar (kondisi-1). Jika
kondisi-1 bernilai salah, maka statment else yang diluar (pasangan if yang
bersangkutan) yang diproses. Jika else (pasangannya tsb) tidak dituliskan, maka
penyeleksian kondisi akan dihentikan.
 Jika kondisi-1 bernilai benar, maka kondisi berikutnya yang lebih dalam yang
(kondisi-2) yang akan dproses. Jika kondisi-2 bernilai salah, maka statment else
pasangan if yang bersangkutan yang akan diproses. Jika else (untuk kondisi-2) tidak
dituliskan, maka penyeleksian kondisi akan dihentikan.
 Dengan cara yang sama, penyeleksia kondisi akan dilakukan sampai dengan kondisi-
n, jika kondisi kondisi sebelumnya benar.
Pernyataan nested if juga mempunyai bentuk yang mejemuk yang sering disebut if
bertingkat. Bentuk umumnya adalah sebagai berikut :

if (kondisi 1)
pernyataan 1;
else if (kondisi 2);
pernyataan 2;
else if(kondisi 3)
pernyataan 3;
else if(kondisi 4)
pernyataan 4;
...
...
else
pernyataan n;

Sesuai dengan bentuk umum diatas, maka dalam hakl ini jika kondisi 1 benar maka
pernyataan 1 yang akan dikerjakan dan apabila kondisi 1 tidak benar maka kondisi 2 yang
akan dilihat. Jika kondisi 2 benar maka pernyataan 2 yang akan dikerjakan dan apabila
kondisi 2 tidak benar maka kondisi 3 yang akan dilihat. Jika kondisi 3 benar maka pernyataan
3 yang akan dikerjakan dan apabila kondisi 3 tidak benar maka kondisi 4 yang akan dilihat.
Jika kondisi 4 benar maka pernyataan 4 yang akan dikerjakan dan apabila kondisi 4 tidak
benar maka pernyataan terakhir yang akan dikerjakan (sesuai bentuk diatas, pernyataan n
yang terakhir).
3.3 Langkah – Langkah Praktikum
1. Hidupkan komputer .
2. Bukalah software Dev C++ (sesuai petunjuk instruktur/asisten).
3. Ketikkan kode program.
4. Compile program dengan menekan Alt + F9 atau pilih menu Project  Compile
5. Jalankan program dengan menekan Ctrl + F9 atau pilih menu Debug  Run
6. Ketikkan program di bawah ini, kemudian jalankan!
IF ELSE

#include<stdio.h>

main()
{
char huruf;
printf("Masukkan sebuah huruf :");
huruf=getchar();
if(huruf=='A'||'i'||'U'||'E'||'O'||'a'||'i'||'u'||'e'||'o')
printf("\nhuruf %c adalah huruf vokal\n", huruf);
else
printf("\nhuruf %c adalah huruf konsonan\n", huruf);
}

IF ELSE BERTINGKAT
/*Program konversi nilai angka ke nilai huruf*/
#include <stdio.h>

main ()
{
float nilai=0;

printf("Masukkan nilai dalam angka :");


scanf("%f", &nilai );

if(nilai>85)
printf("Nilai = A");
else if(nilai>80 && nilai<=85)
printf("Nilai = A-");
else if(nilai>75 && nilai<=80)
printf("Nilai = B+");
else if(nilai>65 && nilai<=75)
printf("Nilai = B");
else if(nilai>60 && nilai<=65)
printf("Nilai = B-");
else if(nilai>55 && nilai <=60)
printf("Nilai = C+");
else if(nilai>50 && nilai<=55)
printf("Nilai = C");
else if(nilai>=45 && nilai<=50)
printf("Nilai = D");
else
printf("Nilai = E");
}

3.4 Latihan
Salin dan Perbaiki Program di Bawah ini sehingga bisa di jalankan.
IF ELSE
/*Program Perhitungan Diskon*/
#include <studio.h>

mainlaptop()
{
double hargabanyak, diskon20%, bayar;

printf("Total Harga Barang yang di Beli = Rp.");


scanf("%lf", &harga);

if(harga>=100000)
{
diskon=harga*0.1;
bayar=harga-diskon;
printf("Diskon = Rp.%8.2f\n", diskon);
printf("Total Bayar = Rp.%8.2f", bayar);
}
else
{
diskon=0;
bayar=harga-diskon;
printf("Total harga barang yang dibeli kurang dari Rp.100000
tidak ada diskon\n");
printf("Total Bayar = Rp.%8.2f", bayar);}
}

IF ELSE BERTINGKAT
/*program menghitung akar-akar persamaan ax^2+bx+c*/

#include <stdio.h>
#include <math.h>

main ()
{
float a,b,c,d=0;
double x1,x2,imajiner;
printf("Menghitung akar-akar persamaan ax^2+bx+c=0\n");
printf("\nMasukkan nilai a = "); scanf("%f", &a);
printf("Masukkan nilai b = "); scanf("%f", &b);
printf("Masukkan nilai c = "); scanf("%f", &c);

d=b*b-4*a*c;

if(d >= 0)
if(d == 0)
{
x1= -b/(2*a);
printf("\nDua akar real kembar, yaitu :\n");
printf("x1 = x2 = %f",x1);
}
else
{
x1= (-b + sqrt(d))/(2*a);
x2= (-b - sqrt(d))/(2*a);
printf("\nDua akar real berlainan, yaitu :\n");
printf("x1 = %f\n",x1);
printf("x2 = %f\n",x2);
}
else
{
imajiner = (sqrt(-d)/(2*a));
x1=-b/(2*a);
printf("\nDua akar imajiner berlainan, yaitu :\n");
printf("x1 = %f + %fi\n",x1,imajiner);
printf("x2 = %f - %fi\n",x2,imajiner);
}
}

3.5 Tugas
1. Buatlah Program Untuk menentukan kondisi yang terjadi pada air, dimana jika
suhunya 0 0C atau kurang dari nol air berkondisi beku, jika suhunya diantara 0 0C
dan 100 0C maka air berkondisi cair dan jika diatas 1000C maka kondisinya adalah
uap.
2. Buatlah sebuah program untuk menyeleksi penerimaan karyawan. Jika yang
melamar laki-laki maka akan lulus jika tinggi badan 175 keatas, jika tinggi badan
dibawah 175 tidak lulus. Sedangkan jika yang melamar perempuan maka kriteria
yang lulus adalah 165 cm. Dibawah 165 tidak lulus.
BAB IV
PERCABANGAN SWITCH

4.1 Tujuan Praktikum


Setelah melakukan praktikum di harapkan mahasisawa dapat :
1. Menjelaskan penggunaan pernyataan switch .
2. Menjelaskan proses pengambilan keputusan pada program yang menggunakan
switch.

4.2 Landasan Teori


Bentuk switch – case merupakan pernyataan yang dirancang khusus untuk menanggani
pengambilan keputusan yang melibatkan sejumlah atau banyak alternative. Pernyataan switch
– case ini memiliki kegunaan yang sama seperti if – else bertingkat, tetapi untuk memeriksa
data yang bertipe karakter atau integer. Setiap cabang akan dijalankan jika syarat nilai
konstanta terpenuhi dan default akan dijalankan jika semua cabang diatasnya tidak terpenuhi.
Pernyataan break menunjukkan siap keluar dari switch. jika pernyataan ini tidak ada, maka
program akan diteruskan ke cabang-cabang yang lainnya. Sintax penulisannya adalah sebagai
berikut :
switch(nilai) {
case(kondisi1):
{
Statement1
}
break;
case(kondisi2):
{
Statement2
}
break;
case(kondisi3):
{
Statement3
}
break;
}
Contoh :
#include <stdio.h>

main()
{
int nilai;
printf("Masukkan nilai : ");
scanf("%d",&nilai);

switch(nilai)
{
case(1):
printf("satu\n");break;
case(2):
printf("dua\n");break;
case(3):
printf("tiga\n");break;
default:printf("tidak ada nilai\n");break;
}
}

4.3 Langkah – Langkah Praktikum


1. Hidupkan komputer .
2. Bukalah software Dev C++ (sesuai petunjuk instruktur/asisten).
3. Ketikkan kode program.
4. Compile program dengan menekan Alt + F9 atau pilih menu Project  Compile
5. Jalankan program dengan menekan Ctrl + F9 atau pilih menu Debug  Run
6. Ketikkan program di bawah ini, kemudian jalankan
#include <stdio.h>

main()
{
float harga;
char barang, pilihan;

printf("Daftar Barang yang Tersedia\n");


printf("\nA. Pensil");
printf("\nB. Penghapus");
printf("\nC. Buku tulis");
printf("\nD. Tipe X");
printf("\nE. Penggaris");
printf("\nMasukkan no barang yang anda inginkan :\n");
scanf("%c", &pilihan);

switch(pilihan)
{
case 'a':
harga=1500;
printf("Barang yang anda pilih adalah Pensil dengan harga
Rp.%.2f", harga);
break;
case 'b':
harga=500;
printf("Barang yang anda pilih adalah Penghapus dengan
harga Rp.%.2f", harga);
break;
case 'c':
harga=5000;
printf("Barang yang anda pilih adalah Buku Tulis dengan
harga Rp.%.2f", harga);
break;
case 'd':
harga=3000;
printf("Barang yang anda pilih adalah Tipe X dengan harga
Rp.%.2f", harga);
break;
case 'e':
harga=2000;
printf("Barang yang anda pilih adalah Penggaris dengan
harga Rp.%.2f", harga);
break;
}
}
4.4 Latihan
Jalankan Program Berikut! Temukan dan Perbaiki Kesalahan yang terdapat di program.
#include <stdio.h>

main()
{
float bil1, bil2, hasil;
char pembanding;

printf("Masukkan dua buah bilangan dan satu operator


pembanding\n");
printf("bilangan pembanding bilangan\n");
scanf("%f %c %f", &bil1, &pembanding, &bil2);

switch(pembanding)
{
case '<': hasil = bil1 < bil2;break;
case '>': hasil = bil1 > bil2;break;
case '=': hasil = bil1 = bil2;break;
}
if(hasil)
printf("Hasil = Benar");
else
printf("Hasil = Tidak Benar");
}

4.5 Tugas
Buatlah program kalkulator sederhana dengan 2 buah bilangan masukan dan sebuah
operator yang bisa melaksanakan operasi ( +,-,*,/) dengan menggunakan fungsi switch
case.
BAB V
PERULANGAN DO WHILE, WHILE DAN FOR

5.1 Tujuan Pratikum


Setelah melakukan praktikum di harapkan mahasisawa dapat :
1. Menjelaskan penggunaan do while untuk perulangan.
2. Menjelaskan proses perulangan pada program yang menggunakan nested if.
3. Menjelaskan penggunaan pernyataan while dalam proses perulangan.
4. Menjelaskan penggunaan pernyataan for untuk perulangan.

5.2 Landasan Teori


PERULANGAN DO-WHILE
Perintah ini menyatakan pengulangan proses selama kondisi tertentu.
Bentuk umumnya adalah sebagai berikut :

Do
Pernyataan;
While (keadaan);
Atau
Do
{
pernyataan;
pernyataan;
}
while (keadaan)

Gambar 5.1 Diagram Alir Do-While


Setiap loop atau pengulangan dikerjakan maka kondisi akan dicek. Jika masih benar,
proses loop dilakukan lagi dan jika salah maka proses loop berhenti dan berlanjut pada
perintah selanjutnya.

Biasanya kondisi berupa counter angka tertentu yang setiap kali loop dilakukan
counter akan bertambah satu sampai kondisinya terpenuhi.

Contoh :
#include <stdio.h>

main()
{
int x=3;
do
{printf("Bahasa C\n");
x++;}
while(x<=10);
}

PERULANGAN WHILE
Pada pernyataan while, pengecekan terhadap loop dilakukan di bagian awal (sebelum
tubuh loop). Lebih jelasnya, bentuk pernyataan while adalah sebagai berikut :

While(kondisi)
Pernyataan;
Dengan pernyataan dapat berupa pernyataan tunggal, pernyataan majemuk ataupun
pernyataan kosong. Proses pengulangan terhadap pernyataan dijelaskan pada gambar berikut:
Dari diagram alir diatas dapat dilihat bahwa pada program while kondisi atau syarat
ditanya terlebih dahulu, ketika kondisi benar maka pernyataa atau statemant dijalankan
kemudian di Looping. Sedangkan ketika syarat tidak terpenuhi atau salah maka proses
Looping berhenti atau kluar loop. Tampak bahwa ada kemungkinan pernyataan yang
merupakan tubuh loop tidak dijalankan sama sekali, yaitu kalau hasil pengujian nilai while
yang pertama kali ternyata bernilai salah.

PERULANGAN FOR
Proses looping yang menggunakan penghitungan (counter) dapat dibuat menggunakan
pernyataan for. Pernyataan ini digunakan bila sudah tahu berapa kali akan mengulang satu
atau beberapa pernyataan.

Perintah ini merupakan salah satu perintah pengulangan yang seringkali digunakan
dan memiliki bentuk umum sebagai berikut :

For(ungkapan 1; keadaan; ungkapan 3)


{pernyataan;}

Bentuk diatas memiliki arti :

a. Ungkapan 1 adalah inisialisasi terhadap variabel pengendali looping


b. Keadaan adalah kondisi untuk keluar dari looping
c. Ungkapan 3 adalah pengatur kenaikan atau penurunan nilai variabel pengendali
looping.

Contoh 1 : Program cacah Naik

/* Program for cacah naik*/


#include <stdio.h>

main()
{
int x;

for(x=1;x<=10;x++)
{printf("%d\n", x);}
}
Contoh 2: program cacah Turun
/* Program for cacah turun*/
#include <stdio.h>

main()
{
int x;
for(x=10;x>=1;x--)
{printf("%d\n", x);}
}

5.3 Langkah Kerja


1. Hidupkan komputer .
2. Bukalah software Dev C++ (sesuai petunjuk instruktur/asisten).
3. Ketikkan kode program.
4. Compile program dengan menekan Alt + F9 atau pilih menu Project  Compile
5. Jalankan program dengan menekan Ctrl + F9 atau pilih menu Debug  Run
6. Ketikkan program di bawah ini, kemudian jalankan
DO WHILE
#include <stdio.h>

main()
{
float panjang, lebar, tinggi, volume;
int hitung=0;
do
{
printf("Masukkan panjang balok %d=", hitung+1);
scanf("%f",&panjang);
printf("Masukkan lebar balok %d=", hitung+1);
scanf("%f",&lebar);
printf("Masukkan tinggi balok %d=", hitung+1);
scanf("%f",&tinggi);

volume=panjang*lebar*tinggi;
printf("\nVolume balok = %f m^3\n\n\n", volume);
hitung++;}
while(hitung<5);
}

WHILE
#include <stdio.h>

main()
{
char pilih;
int pilihan_tepat;

printf("pilihlah Y atau T\n");

while((pilih=getchar())!=pilihan_tepat)
{
pilihan_tepat=(pilih=='y')||(pilih=='Y')||(pilih=='n')||(pi
lih=='N');
switch(pilih)
{case 'Y': case 'y':
puts("Pilihan anda adalah Y");break;
case 'N': case 'n':
puts("Pilihan Anda adalah N");break;}
}
}

FOR
#include <stdio.h>
main()
{
int i=0;
int awal,akhir,kelipatan;
printf("masukkan nilai awal pencacahan :");
scanf("%d", &awal);
printf("masukkan nilai akhir pencacahan :");
scanf("%d", &akhir);
printf("masukkan kelipatan pencacahan :");
scanf("%d", &kelipatan);
puts("");
printf("berikut hasil cacahan\n");
printf("---------------------\n");
for(i=awal;i<=akhir;i+=kelipatan)
{
printf("\n%d\n", i);
}
}

5.4 Latihan
Salin dan Perbaiki Program di Bawah ini sehingga bisa di jalankan.
DO WHILE
#include”conio.h"
main(include)
{
int n,jumlah_faktor;
char Z;
do{
printf("masukan angka: ");
scanf("%d",&n);
jumlah_faktor=0;
for(int i=1;i<=n;i++)
if(n%i==0)
jumlah_faktor++;
if(jumlah_faktor==2)
printf("angka %i termasuk bilangan prima\n", n);
else
{printf("angka %i bukan bilangan prima\n", n);

} printf ("anda mau mengulanginya lagi :");


scanf ("%s", & Z);}
while (Z=='y' || Z=='y');
}
WHILE
#include <studio.h>

main ()
{
char karrie;
int jumlahkar=0,jumlahspasi=0;
printf("Silahkan menulis beberapa kalimat dan akhiri dengan
menekan tombol enter\n");
printf("Program ini akan menghitung Jumlah Karakter dan Spasi
yang anda gunakan\n\n");
while((kar=getchar())!='\n')
{
jumlahkar++;
if(kar==' ')
jumlahspasi++;
}
printf("\nJumlah karakter = %d\n",jumlahkar);
printf("Jumlah Spasi = %d\n\n",jumlahspasi);
}

FOR
#include <stdio.h>
#define max 8

main(){
int baris, karina, hasil_kali;
for(baris=1;baris<=max;baris++)
{
for(kolom=1;kolom<=max;kolom++)
{
hasil_kali=baris*kolom;
printf(" %2d", hasil_kali);
}
printf("\n");
}
}
5.5 Tugas
1. Buatlah suatu program untuk mengetahui bilangan ganjil atau genap. Dan setelah
selsai pengecekan, akan muncul pertanyaan untuk melakukan pengecekan lagi pada
bilangan yang baru.
2. Buatlah sebuah program untuk membagi bilangan pertama dengan bilangan kedua.
Dan jika bilangan kedua yang dimasukkan = 0, maka permintaan untuk
memasukkan bilangan kedua akan di ulang lagi dengan menggunakan while!
3. Buatlah program untuk menampilkan hasil sebagai berikut dengan menggunakan
fungsi for !
5
44
333
2222
11111
BAB VI
PEMROGRAMAN MODULAR

6.1 Tujuan Pratikum


Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasisawa dapat :
1. Mengetahui bagaimana cara pemrograman modular.
2. Menjelaskan pengertian prosedur dan fungsi.
3. Mengetahui perbedaan prosedur dan fungsi.
4. Membuat prosedur dan fungsi.

6.2 Teori Dasar


Prosedur dan fungsi adalah program kecil yang berada dalam program utama yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah khusus dengan paramater yang diberikan. Beberapa
buku membedakan istilah prosedur dan fungsi terutama pada pemrograman C..
Letak perbedaan prosedur dan fungsi ada di pengembalian nilai. Pada prosedur nilai
yang diproses tidak dikembalikan atau diubah, nilai hanya diproses didalam prosedur dan
kembali kepada keadaan semula ketika keluar dari prosedur. Sedangkan pada fungsi, nilai
yang diproses akan berubah dan memiliki nilai keluaran.
Fungsi digunakan untuk membuat operasi-operasi yang tidak ada dalam fungsi utama.
Sedangkan, prosedur digunakan untuk menstrukturkan suatu program dan untuk memperbaiki
kejelasan dan keumumannya.
Bisa kita disimpulkan bahwa prosedur itu hanya berisi metode, langkah-langkah atau
tahap-tahap penyelesaian masalah sedangkan fungsi adalah berisi metode yang memproses
nilai dan mengubah nilai itu sendiri. Pada dasarnya setiap prosedur dikenali sebagai fungsi
dalam bahasa C karena struktur mereka sama.

Struktur Fungsi
Struktur fungsi secara umum
tipe nama (tipe1 argumen1, tipe2 argumen2, ... , tipe”n”
argumen”n”)
{ /*kode*/ }
Keuntungan Memakai Fungsi dan Prosedur
Ada beberapa keuntungan ketika kita memakai fungsi dalam program.
 Menguraikan tugas pemrograman rumit menjadi langkah-langkah yang lebih
sederhana atau kecil.
 Mengurangi duplikasi kode (kode yang sama ditulis berulang-ulang) dalam
program.
 Dapat menggunakan kode yang ditulis dalam berbagai program yang berbeda.
 Memecah program besar menjadi kecil sehingga dapat dikerjakan oleh
programmer-programmer atau dipecah menjadi beberapa tahap sehingga
mempermudah pengerjaan dalam sebuah projek
 Menyembunyikan informasi dari user sehingga mencegah adanya perbuatan iseng
seperti memodifikasi atau mengubah program yang kita buat
 Meningkatkan kemampuan pelacakan kesalahan, jika terjadi suatu kesalahan kita
tinggal mencari fungsi yang bersangkutan saja dan tak perlu mencari kesalahan
tersebut di seluruh program.

6.3 Langkah Kerja


1. Hidupkan komputer .
2. Bukalah software Dev C++ (sesuai petunjuk instruktur/asisten).
3. Ketikkan kode program.
4. Compile program dengan menekan Alt + F9 atau pilih menu Project  Compile
5. Jalankan program dengan menekan Ctrl + F9 atau pilih menu Debug  Run
6. Ketikkan program di bawah ini, kemudian jalankan.

Prosedur
#include <stdio.h>
void hitungluassegitiga();
main()
{
int i,n;
printf("jumlah segitiga =");
scanf("%f", &n);
for (i=0;i<n;i++)
hitungluassegitiga();
}
void hitungluassegitiga()
{
float alas,tinggi,luas;
printf ("\nMasukkan Alas = ");
scanf("%f", &alas);
printf("Masukkan Tinggi = ");
scanf("%f", &tinggi);
luas = 0.5 * alas * tinggi;
printf("luas segitiga = %f", luas);
puts("");
}

Fungsi
#include <stdio.h>
int minimum(int, int );
main()
{
int a, b, kecil;
printf("Masukkan nilai a : ");
scanf("%d", &a);
printf("Masukkan nilai b : ");
scanf("%d", &b);
kecil = minimum(a, b);
printf("\nBilangan terkecil antara %d dan %d adalah
%d\n\n", a, b, kecil);
}
int minimum(int x, int y)
{
if (x < y)
return(x);
else
return(y);
}

6.4 Latihan
Salin dan Perbaiki Program di Bawah ini sehingga bisa di jalankan, temukan dan
jelaskan kesalahan yang ada pada program!
Prosedur
#include <stdio.h>
void segitiga();
void segiempatpanjang();
void jajargenjang();

main()
{
char pilih;
printf("pilih jenis bangunan");
printf("\na. segitiga\n");
printf("b. segiempat\n");
printf("c. jajargenjang\n");
scanf("%s", &pilih);
printf("\n\n");
switch(pilih)
{
case a: segitiga();break;
case b: segiempat();break;
case c: jajargenjang();break;
}
}
void segitiga();
{
int i,j;
for(i=0;i<5;i++)
{
for(j=0;j<=i;j++)
{
printf("*");
}
printf("\n");
}
}
void segiempat();
{
int i,j;
for(i=0;i<5;i++)
{
for(j=0;j<5;j++)
{
printf("*");
}
printf("\n");
}
}
void jajargenjang();
{
int i,j,k;
for(i=0;i<5;i++)
{
for(k=0;k<i;k++)
{
printf(" ");
}
printselembar("*****\n");
}
}
Fungsi
#include <studio.h>
#include <conio.h>
int faktorial (int N);
main()
{
int N;
int fak;
printf ("berapa factorial ? ");scanf("%d",&N);
fak = faktorial(0);
printf("%d factorial = %d\n",N,fak);
getch();
}
int faktorial(int N)
{
int I;
int F=1;
if(N<=0)
return(0);
for(I=2;I<=Nt;I++)
{
F *= I;
}
return(F);
}

6.5 Tugas
1. Buatlah kalkulator sederhana dengan menggunakan prosedur!
2. Buatlah program untuk membuat deret bilangan fibbonanci ke-N dengan
menggunakan fungsi.
BAB VII
ARRAY

7.1 Tujuan Pratikum


Setelah melakukan praktikum di harapkan mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian array.
2. Mampu melakukan input data kedalam array.
3. Mampu melakukan pemanggilan data dari dalam array.

7.2 Teori Dasar


Pengertian Array
Array adalah suatu variabel yang terdiri dari sekumpulan data dimana data-data
tersebut mempunyai tipe data yang sama. Setiap data disimpan dalam alamat memori
yang berbeda-beda dan disebut dengan elemen array. Setiap elemen mempunyai nilai indeks
sesuai dengan urutannya. Melalui indeks inilah kita dapat mengakses data-data. Tersebut.

Bentuk Umum
Array dideklarasikan dengan tanda [ ] (Bracket), Bentuk umum dari tipe data array
adalah :
tipe_data nama_array[jumlah_elemen]
1. Array satu dimensi
 Setiap elemen array dapat diakses melalui index
 Index array secara default dimulai dari 0
 Deklarasi array : Tipe_array nama_array[ukuran]

2. Array dua dimensi


 Array dua dimensi merupakan array yang terdiri dari m buah baris dan n
buah buah kolom bentuknya dapat berupa matriks atau tabel.
 Deklarasi array : Tipe_array nama_array [baris][kolom]
3. Array Multidimensi
 Array multidimensi merupakan array yang mempunyai ukuran lebih dari dua.
Bentuk pendeklarasian array multidimensi sama saja dengan deklarasi array
dimensi satu maupun dimensi dua.
 Deklarasi array: tipe_array nama_array [ukuran 1][ukuran
2] . . . [ukuran n]

7.3 Langkah Kerja


1. Hidupkan komputer .
2. Bukalah software Dev C++ (sesuai petunjuk instruktur/asisten).
3. Ketikkan kode program.
4. Compile program dengan menekan Alt + F9 atau pilih menu Project  Compile
5. Jalankan program dengan menekan Ctrl + F9 atau pilih menu Debug  Run
6. Ketikkan program di bawah ini, kemudian jalankan.

Program array 1 dimensi


#include<stdio.h>
#include<conio.h>
int nilai[100];
main ()
{
int i,j,n;
printf("masukkan jumlah data =");scanf("%d", &n);
for(i=0;i<n;i++)
{
printf("data ke %d =", i+1);scanf("%d", &nilai[i]);
}
printf("\n-----Digram Batang-----\n");
for(i=0;i<n;i++)
{
printf("%2d|", nilai[i]);
for(j=1;j<=nilai[i];j++)
{
putchar('*');
}
printf("\n");
}
}
Program Array 2 dimensi
#include<stdio.h>
#include<stdlib.h>
int main(
{
int ba,ka,bb,kb;
int a,b,x,z;
printf("PROGRAM PERKALIAN MATRIKS\n\n");
printf("Masukkan Ordo Matriks Pertama (Matriks A)\n");
printf("Baris A: "); scanf("%d",&ba);
printf("Kolom A: "); scanf("%d",&ka);
do
{
printf("\nMasukkan Ordo Matriks Kedua (Matriks B)\n");
printf("Baris B: "); scanf("%d",&bb);
if(ka!=bb
{
printf("\nJumlah Kolom A Harus = Jumlah Baris B\n");
printf("Silahkan Ulangi Input Ordo Matriks B!\n");
}
}
while(ka!=bb);

printf("Kolom B: "); scanf("%d",&kb);

//deklarasi matriks berdasarkan inputan ordo


int A[ba][ka],
B[bb][kb],
C[ba][kb];

//input matriks A
printf("\nMasukkan Elemen-Elemen Matriks A\n");
for(a=0; a<ba; a++){
for(b=0; b<ka; b++){
printf("%d,%d = ",a+1,b+1);
scanf("%d",&A[a][b]);
}
}

//input matriks B
printf("\nMasukkan Elemen-Elemen Matriks B\n");
for(a=0; a<bb; a++){
for(b=0; b<kb; b++){
printf("%d,%d = ",a+1,b+1);
scanf("%d",&B[a][b]);
}
}
//pembersihan layar
system("cls");
//cetak matriks A
printf("Matriks A\n");
for(a=0; a<ba; a++){
for(b=0; b<ka; b++)
{
printf("%d ",A[a][b]);
}
printf("\n");
}

//cetak matriks B
printf("\nMatriks B\n");
for(a=0; a<bb; a++){
for(b=0; b<kb; b++){
printf("%d ",B[a][b]);
}
printf("\n");
}

//proses perkalian matrix


for(a=0; a<ba; a++){
for(b=0; b<kb; b++){
C[a][b];
z=0;
for(x=0; x<ka; x++)
{
A[a][x]; B[x][b];
z=z+A[a][x]*B[x][b];
}
C[a][b]=z;
}
}

//cetak hasil paerkalian matriks A dan Matriks B


printf("\nHasil Perkalian Matriks A x Matriks B\n");
for(a=0; a<ba; a++){
for(b=0; b<kb; b++){
printf("%d ",C[a][b]);
}
printf("\n");
}
system("pause");
return 0;
}
Array Multidimensi
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <stdlib.h>
#include <windows.h>
main()
{
int i,j,k;
static int huruf[11][8][8]=
{{{0,1,1,1,1,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,1,1,1,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,1,1,1,1,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{0,1,1,1,1,1,1,0},
{0,1,0,0,0,1,1,0},
{0,1,0,0,0,1,1,0},
{0,1,1,1,1,1,1,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}}
};

for(i=0;i<2;i++)
{
for(j=0;j<8;j++)
{
for(k=0;k<8;k++)
{
if(huruf[i][j][k])
putchar('\xDB');
else
putchar(' ');
}
puts("");
}
puts("");
}
}
7.4 Latihan
Salin dan Perbaiki Program di Bawah ini sehingga bisa di jalankan, temukan
danjelaskan kesalahan yang ada pada program!
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <stdlib.h>
#include <windows.h>
main()
{
int i,j,k;
static int informatika[11][8][8]=
{{{0,0,1,1,1,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,1,1,1,0,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,1,1,1,1,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,1,1,1,1,1,0,0},
{0,1,0,0,0,0,0,0},
{0,1,0,0,0,0,0,0},
{1,1,1,1,1,1,0,0},
{1,1,0,0,0,0,0,0},
{1,1,0,0,0,0,0,0},
{1,1,0,0,0,0,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,1,1,1,1,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,1,1,1,1,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,1,1,1,1,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,1,1,1,1,1,0},
{1,1,0,0,0,0,1,0},
{1,1,0,0,0,0,1,0},
{1,1,0,0,0,0,1,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,1,0,0,0,1,0,0},
{0,1,1,0,1,1,0,0},
{0,1,0,1,0,1,0,0},
{1,1,0,1,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,1,1,1,1,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,1,1,1,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,1,1,1,1,1,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,0,1,1,1,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,0,1,0,0,0,0},
{0,0,1,1,1,0,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,1,0,0,1,0,0,0},
{0,1,0,1,0,0,0,0},
{0,1,1,0,0,0,0,0},
{1,1,1,0,0,0,0,0},
{1,1,0,1,0,0,0,0},
{1,1,0,0,1,0,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
},
{{0,1,1,1,1,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{0,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,1,1,1,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{1,1,0,0,0,1,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0}
}};
for(i=0;i<11;i++)
{
for(j=0;j<8;j++)
{
for(k=0;k<8;k++)
{
if(informatika[i][j][k])
putchar('\xDB');
else
putchar(' ');
}
}
puts("");
Sleep(1000);
system("cls");
}
}

7.5 Tugas
Buatlah program simulasi seven segment untuk menampilkan nama anggota kelompok,
dengan mempunyai masukan yang berupa pilihan nama yang akan ditampilkan, buatlah
program dengan menggunakan program modular dan array.
BAB VIII
TUGAS AKHIR PROJECT

MEMBUAT PROGRAM JADI YANG MENYANGKUT DARI BAB 2 SAMPAI BAB 7

Anda mungkin juga menyukai