624 1388 1 SM
624 1388 1 SM
Abstract. Tilapia fish (Oreochromis niloticus) is species which from Africa in the Nile
River and the surrounding lakes. Tilapia‘s body shape is elongated, flattened sideways and
swarthy white. For supplying feed needs artifical feed (pellet) which nutrient content is
suitable with tilapia‘s needs. This research aims for knowing the response of the growth and
gonads development and Maturation Level of Tilapia‘s gonad (Oreochromis niloticus) with
addition of taurine on artificial feed (pellet). The research was conducted on January-March
2013 in the Laboratories Moleculer Biology FMIPA Unila. The Parameters of observation
were Specific Growth Rate (SGR), body weight, body length, body circumference, Index
Gonad Somatic (IGS) and Gonads Maturation Level. From the observations that had been
doing for 30 days showed that tilapia which is fed pellets with addition of taurine had a mean
increasing in body weight, body length and body circumference larger than the control. The
highest increasing mean value of tilapia SGR in addition of taurine treatment on day 30 was
0.10%. the highest increasing mean value of SGR In the control treatment on day 20 was
0.10%. On gonad development, addition of taurine has no effect. Tilapia is fed pellet with
addition of taurine and control get gonads maturation level (TKG) V on day 30.
Measurement of water quality in the aquarium showed results still worthy to support the
growth of tilapia.
Tabel 2. Rerata penambahan panjang tubuh Tabel 3. Pertambahan rerata lingkar badan ikan
ikan nila (Oreochromis niloticus) nila (Oreochromis niloticus) per 10
per 10 hari selama pemeliharaan 30 hari selama 30 hari pada perlakuan
hari pada dua perlakuan yang kontrol dan pelet taurin
berbeda
Rerata Pertambahan Lingkar
Rerata Pertambahan Panjang Badan Nila per Perlakuan
Waktu
Tubuh Nila per Perlakuan (χ ± SEM) (cm)
Waktu Pengukuran
(χ ± SEM) (cm) Kontrol Penambahan
Pengukuran
Kontrol Penambahan Taurin
Taurin Hari Ke-10 0,50 ± 0,12 0,28 ± 0,09
Hari Ke-10 0,60 ± 0,17 0,70 ± 0,14* Hari Ke-20 0,51 ± 0,03 0,53 ± 0,08*
Hari Ke-20 0,68 ± 0,15 0,74 ± 0,28* Hari Ke-30 0,70 ± 0,05 0,79 ± 0,14*
Hari Ke-30 0,78 ± 0,04 0,82 ± 0,27*
Keterangan : (χ ± SEM) : Nilai rata-rata lingkar
Keterangan : (χ ± SEM) : Nilai rata-rata berat badan ± galat baku
tubuh ± galat baku * : Analisis T-test (α=5%) menunjukkan adanya
* : Analisis T-test (α = 5%) menunjukkan perbedaan yang signifikan
perbedaan yang signifikan
Pada Tabel 3, pertambahan lingkar
Antara perlakuan penambahan taurin badan ikan nila lebih tinggi pada perlakuan
dengan perlakuan kontrol rerata penambahan taurin dibanding pada
pertambahan panjang pada hari ke-10 perlakuan kontrol. Semakin banyak
memiliki perbedaan sebesar 0,10 g. Pada cadangan lemak tersimpan maka semakin
perlakuan penambahan taurin, rerata baik untuk perkembangan gonad, karena
pertambahan panjang yang paling tinggi lemak merupakan komponen penting
antara hari ke-20 dan hari ke-30 mengalami sebagai sumber energi yang diketahui dapat
kenaikan sebesar 0,08 g, sedangkan pada memicu pemijahan (O-fish, 2007).
perlakuan kontrol rerata pertambahan Pada pengukuran hari ke-10
panjang yang paling tinggi juga terjadi pertambahan rerata lingkar badan nila pada
antara hari ke-20 dan ke-30 sebesar 0,10 g. perlakuan penambahan taurin lebih kecil
Dengan demikian pertambahan rerata jika dibandingkan dengan perlakuan
panjang tertinggi ikan nila pada perlakuan kontrol. Namun untuk hari ke-20 dan ke-30
penambahan taurin dan kontrol terjadi pada pertambahan rerata lingkar badan lebih
hari ke-30. Namun, rerata pertambahan besar pada perlakuan penambahan taurin
panjang tubuh nila pada perlakuan dengan daripada perlakuan kontrol. Dari data
penambahan taurin lebih besar tersebut menunjukkan bahwa berat tubuh
dibandingkan perlakuan kontrol. Diduga selalu diikuti dengan pertambahan lingkar
penambahan taurin dimanfaatkan untuk badannya. Sehingga lingkar badan dapat
pemenuh kebutuhan protein melalui digunakan untuk mengetahui pendugaan
efisiensi pakannya. perkembangan gonad yang terletak di
Pengukuran lingkar badan berkaitan bagian perut tubuh ikan.
dengan pertumbuhan organ reproduksi yang Laju pertumbuhan ikan nila sangat
terdapat pada bagian perut ikan. Secara diperlukan dalam usaha budidaya. Laju
statistik dengan menggunakan uji T-test pertumbuhan ditentukan berdasarkan selisih
(dengan α=5%) menunjukkan adanya berat awal dan akhir per waktu
perbedaan yang nyata pada hari ke-10, hari pemeliharaan. Berdasarkan hasil
ke-20, dan hari ke-30. Rerata pertambahan pengukuran laju pertumbuhan spesifik
lingkar badan ikan nila pada kedua (SGR) ikan nila dari kedua perlakuan
perlakuan disajikan pada Tabel 3. disajikan pada Gambar 2.
TKG II pada gonad nila jantan ciri morfologi testis bagian belakang
mempunyai ciri-ciri morfologi permulaan kempis, bagian dekat pelepasan masih tiris,
gonad yang akan matang. Gonad mengisi gonad jantan berwarna putih, kadang-
seperempat rongga tubuh, warna gonad kadang dengan bintik cokelat. Pada TKG
pada ikan jantan kelabu atau putih dan V gonad sudah siap dikeluarkan untuk
berbentuk pipih. Pada gambar gonad nila terjadinya pemijahan (Cassie, 2009).
betina TKG II, dengan ciri-ciri morfologi
permulaan gonad yang akan matang. Gonad KESIMPULAN DAN SARAN
mengisi seperempat rongga tubuh,
berwarna kemerahan atau kuning dan Berdasarkan hasil penelitian dapat
berbentuk bulat, telur tidak tampak (Tester diambil kesimpulan sebagai berikut :
dan Takata, 1953). Senyawa osmolit organik taurin
Gonad nila betina mencapai TKG III berpengaruh pada pertambahan berat tubuh,
dengan ciri-ciri morfologi ovarium besar, panjang tubuh, dan lingkar perut ikan nila
berwarna gelap, dan ada oosit yang mulai (Oreochromis niloticus).
mengandung kuning telur. gonad nila Senyawa osmolit organik taurin tidak
jantan mencapai TKG III, dengan ciri-ciri berpengaruh terhadap perkembangan dan
morfologi gonad sudah hampir matang, kematangan gonad ikan nila.
gonad mengisi setengah rongga tubuh, dan
testis berwarna putih (Tester dan Takata, DAFTAR PUSTAKA
1953).
Ciri-ciri morfologi gonad nila betina Cassie, S. 2009. Replacement Of Fish
TKG IV yang terlihat adalah gonad mengisi Meal In Cobia Diets Using An
tiga perempat rongga tubuh. Gonad betina Organically Certified Protein.
berwarna kuning, hampir bening atau Aquaculture. 257
bening, telur mulai terlihat. Kadang- Direktorat Usaha, 2010. Budidaya Ikan
kadang dengan tekanan halus pada perutnya Nila. Ditjen Perikanan Budidaya
maka akan ada yang menonjol pada lubang Kementerian Kelautan danPerikanan
pelepasannya. Gonad nila jantan yang RI.Effendy, M. I. 1997. Biologi
memasuki TKG IV memiliki ciri-ciri Perikanan. Fakultas Perikanan IPB.
morfologi gonad mengisi tiga perempat Bogor.
rongga tubuh,testis berwarna putih
Dadzie dan Wangila. 1980. Perkembangan
kemerah-merahan, mengandung cairan
Gonad Ikan Balashark (Balantiochelius
putih jika ditekan perutnya keluar tetesan
melanopterus Blkr.). Agromedia
sperma (Tester dan takata, 1953).
Pustaka. Jakarta.
Gonad nila betina memasuki TKG V,
yaitu perkembangan gonad yang sudah Effendy, M. I. 2002. Biologi Perikanan.
mencapai kematangan, sehingga sudah siap Yayasan Pustaka Nustama.
untuk melakukan pemijahan. Ciri-ciri Yogyakarta.Fujaya, Y. 2004. Fisiologi
morfologi gonad betina memasuki TKG V Ikan “Dasar Pengembangan Teknik
adalah ovarium berwarna kuning terang, Perikanan”. Rineka Cipta. Jakarta.
ukurannya menjadi berkurang karena telah O-Fish. 2007. Kebutuhan Nutrisi Ikan.
dilepaskannya oosit yang matang. Ovarium http://www.O-fish.com (Diakses pada 2
berisi oogonia, oosit muda dan beberapa Desember 2012, 21.14 WIB).
oosit berwarna kuning telur serta banyak
dijumpai folikel yang pecah (Dadzie dan Preventionindonesia. 2009. Mencuri
Wangila, 1980). Perkembangan gonad nila Energi Dengan Taurin.
jantan yang memasuki TKG V dengan ciri- http://www.preventionindonesia.com/arti