Anda di halaman 1dari 3

KOMUNIKASI EFEKTIF VIA TELEPON DENGAN

MENGGUNAKAN TEKNIK SBAR


(SITUATION BACKGROUND ASSESMENT RECOMMENDATION)

No. Dokumen: No Revisi : Halaman :


/RSM-NTB/ /2022 01 1/3
Direktur Rumah Sakit Mata
Nusa Tenggara Barat

STANDAR Tanggal Terbit


PROSEDUR 30 Januari 2022
OPERASIONAL
dr. Sriana Wulansari, Sp.M
Pembina Tk.I (IV/b)
NIP. 197108142002122003
PENGERTIAN Komunikasi efektif adalah komunikasi yang dilakukan oleh PPA
(perawat, dokter, dan petugas kesehatan lainnya) secara tepat
waktu, lengkap akurat, jelas dan dipahami oleh kedua pihak
(pemberi dan penerima informasi
TUJUAN 1. Mengurangi kesalahan komunikasi dan menghasilkan
peningkatan keselamatan pasien.
2. Meningkatkan mutu pelayanan
3. Untuk menjalin kerjasama dokter dan perawat
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Mata Nusa Tenggara Barat
Nomor: 188.4/118/RSM-NTB/I/2022 Tentang Panduan Komunikasi
Efektif Antara Pemberi Pelayanan
PROSEDUR 1. Persiapan alat :
a. Telepon
b. Alat Tulis
c. Rekam Medis pasien
d. Catatan SBAR
2. Pelaksanaan
a. Sampaikan salam
b. Perkenalkan diri dan asal ruangan/unit
c. Laporkan kondisi pasien dengan teknik SBAR sebagai berikut :
S : Situation :
Sebutkan nama pasien, umur, diagnosis medis dan tanggal
masuk dan Jelaskan secara singkat masalah kesehatan
pasien, perubahan/perkembangan keadaan, tanda vital.
“selamat pagi/siang/sore/malam Dok, saya… dari ruangan
… mau melaporkan pasien Bpk/Ibu/An/Bayi … saat ini kondisi
pasien … dengan tanda vital…”
B : Background
1). Sebutkan latar belakang pasien, alasan dirawat inap,
perawatan hari ke berapa
2). Sebutkan riwayat alergi, obat-obatan yang didapat
termasuk cairan infus yang digunakan
2). Jelaskan hasil pemeriksaan penunjang yang dianggap
ekstrim (nilai kritis)
KOMUNIKASI EFEKTIF VIA TELEPON DENGAN
MENGGUNAKAN TEKNIK SBAR
(SITUATION BACKGROUND ASSESMENT RECOMMENDATION)

No. Dokumen: No Revisi : Halaman :


/RSM-NTB/ /2022 01 2/3
5). Kondisi pasien sebelumnya dan Informasi klinik yang
mendukung
“pasien dengan diagnosis … perawatan hari ke… sudah
dilakukan tindakan… pengobatan………..
A : Assesment
1). Jelaskan penilaian kondisi klinis pasien
2). Nyatakan kemungkinan masalah yang akan timbul atau
berlanjut kekondisi yang lebih buruk
“saya rasa kondisi pasien mengarah ke….”
R : Recomendation
1). Mengusulkan kepada dokter untuk melihat pasien
2). Tanyakan kepada dokter langkah selanjutnya yang akan
dilakukan
“apa yang perlu dilakukan ? ada advice tambahan ?/ mohon
dokter segera datang
d. Jika ada instruksi dokter (DPJP) atau penerima pelaporan
hasil pemeriksaan kritis, maka petugas ruangan segera
membubuhkan stempel perintah lisan atau per telepon dan
lakukan TBaK (tulis lengkap kolom tanggal , jam dan
perintah DPJP)
e. Baca ulang secara lengkap isi perintah yang dberikan.
Konfirmasi apakah perintah sudah benar
“saya ulang instruksinya ya dok, (sebut ulang semua
instruksi dokter yang baru diberikan ). Apakah sudah
benar dok?”
f. Ucapkan terima kasih dan sampaikan “kami akan segera
tindak lanjuti dok”
g. Tulis dalam buku atau kolom komunikasi dan lembar integrasi
kemudian bubuhkan stempel TBAK (Tulis Baca Konfirmasi
Kembali yang artinya sudah dilakukan read back.
h. Bubuhkan tanda tangan dan nama penerima dan pelaksana
perintah
i. Semua perintah lisan atau telepon yang berhubungan dengan
pengobatan atau prosedur dan hasil pemeriksaan yang
disampaikan sebelumnya harus ditanda tangani oleh pemberi
perintah selambat-lambatnya 1x 24 jam.
j. Apabila jangka waktu 1x24 jam dokter DPJP belum datang
maka pasien bisa divisite oleh dokter spesialis yang lain atau
oleh dokter jaga bangsal yang didelegasikan dengan
persetujuan dokter DPJP yang pertama.
KOMUNIKASI EFEKTIF VIA TELEPON DENGAN
MENGGUNAKAN TEKNIK SBAR
(SITUATION BACKGROUND ASSESMENT RECOMMENDATION)

No. Dokumen: No Revisi : Halaman :


/RSM-NTB/ /2022 01 3/3
k. Bubuhkan stempel peralihan DPJP ke dokter yang
didelegasikan
l. Perintah lisan atau telpon untuk obat kategori LASA/NORUM
harus dieja dengan huruf Alfhabel Fonetik
m. Advise dokter didokumentasikan dalam elemen SBAR atau
lembar terintegrasi.
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Farmasi
4. Unit Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai