Hasil Observasi Lapangan
Hasil Observasi Lapangan
KETERCAPAIAN
ASPEK INDIKATOR KONDISI LAPANGAN
SK K C B SB
Desain Hijau, menggunakan Masyarakat sekitar membangun bangunan menggunakan material batu karang
sistem konstruksi dan material
Dimensi Lingkungan
sebagai pondasi bangunan sehingga memanfaatkan material lokal, selian itu juga
lokal. memproduksi batako sebagai bahan dinding rumah dan bangunan. Desain bangunan
cukup tanggap iklim dengan bukaan alami, namun orientasi bangunan menghadap ke
selatan dikarenakan menjadikan pantai sebagai orientasi utama , sehingga sisi
terpanjang bangunan menghadap timur - barat.
Sanitasi, pencegahan terhadap Sistem sanitasi yang terdapat pada area kampung nelayan masih kurang hal ini
material berbahaya dan berpolusi ditunjukkan dengan masih menggunakan MCK umum sebagai akomodasi untuk
keperluan sehari - hari, namun beberapa rumah sudah memiliki MCK pribadi dengan
menggunakan septictank sehingga sudah tidak mencemari lingkungan sekitar.
Penggunaan sumberdaya yang Banyak bangunan yang menggunakan sumberdaya terbarukan seperti energi
terjangkau matahari untuk listrik, kayu untuk memasak, material dari lingkungan sekitar,
sehingga meminimalisir emisi karbon di lingkungan
Peningkatan ketahanan dan Berdasarkan hasil observasi sudah banyak peningkatan ketahanan tempat tinggal
adaptasi tempat tinggal dengan adanya beberapa rumah yang direnovasi menggunakan material yang lebih
tahan lama.
Terdapat gapura pada area kampung menjadikan kesan komunitas kampung nelayan
Menciptakan rasa komunitas, menjadi lebih vokal dan juga terdapat area - area bersama untuk merajut jala serta
'sense of place' dan identitas melabuhkan perahu sehingga kesan dari kampung nelayan ini cukup kental. Belum
adanya dermaga memiliki dampak positif juga untuk warga sehingga setiap akan
melabuhkan perahu ke pantai mereka akan bergotong royong mendorong perahu
tersebut ke pantai.
Menyediakan akses ke Kurangnya akses infrastruktur menuju ke fasilitas publik terdekat ( kondisi jalan dari
infrastruktur dan ruang publik lokasi ke jalan arteri masih berupa kamadam dan sering terjadi genangan saat hujan
sehingga akses sedikit terisolir) Belum adanya penerangan dan sistem utilitas
kawasan.
Memastikan keterjangkauan Kelompok sosial pada area kampung nelayan relatif setara yaitu berprofesi sebagai
perumahan untuk berbagai nelayan dengan penghasilan rata - rata sama sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial
kelompok sosial. namun ada juga beberapa warga yang hanya singgah saja untuk melaut namun
memiliki hunian di tempat lain yang lebih terjangkau oleh akses publik. Sampai saat
ini perumahan dilokasi hanya dihuni oleh kelompok menengah kebawah.
Mempromosikan kepemilikan
lahan kecil dan perumahan swa-
bantu sampai saat ini lahan yang ditempati warga adalah lahan milik perhutani dikarenakan
di area tersebut juga terdapat area konservasi lutung jawa sehingga warga di area
tersebut masih menumpang diatas tanah perhutani dan belum memiliki legalitas hak
milik , hanya hak guna lahan saja.
Pengelolaan dan pemeliharaan area perumahan dikelola oleh warga secara swadaya
Guna peningkatan ketahanan banyak warga yang telah mengganti material bangunan
dari material semi permanen menjadi material permanen berupa batako.
Budaya gotong royong dan sosial yang tinggi menjadi karakter utama
dari masyarakat di permukiman ini , sehingga muncul dalam desain
permukiman dengan adanya ruang publik di bagian depan rumah untuk
ruang sosial . Desain permukiman dengan orientasi utama ke pantai Mengaktualisasikan budaya pesisir pada hunian , seperti
sangat responsif terhadap pola budaya pesisir yang menjadikan laut membangun rumah yang tanggap iklim pesisir yang cukup
sebagai area yang utama dalam kehidupan mereka, sehingga mereka beragam , seperti adanya angin darat , angin laut , pasang
mampu mendapatkan nafkah dari laut, serta menjaga laut untuk surut, dan gelombang tinggi. Melaksanakan program
keberlanjutan kehidupan mereka. konservasi laut dan sumberdaya hayati di dalamnya.
dengan penggunaan material lokal serta pemanfaatan bahan - bahan
sisa yang diolah oleh warga sebagai area bermain , serta masyarakat
sudah mampu mengekspresikan estetika lewat dekorasi rumah yang Penambahan warna pada fasilitas publik serta penggunaaan
cukup beragam dan menata kawasan sekitar dengan vegetasi dan street material lokal mampu memberikan nilai tambah pada
furniture yang cukup baik. estetika kawasan.
Masyarakat sudah cukup mengaktualisasikan kebutuhan diri akan Perlu adanya penambahan fasilitas oleh raga bersama dan
kreatifitas dengan membangun area bermain , area bersama serta ruang hiburan bersama terutama fasilitas internet untuk
baca publik sehingga menjadi sarana hiburan dan budaya yang menambah pengetahuan warga serta informasi tentang
terjangkau kenelayanan
Konsep perumahan landed house sudah cukup cocok untuk Masih belum memerlukan pemukiman vertikal atau
permukiman nelayan di lokasi tersebut ditunjukkan dengan kepadatan perumahan multi keluarga serta belum memerlukan
hunian terhadap lahan yang masih rendah. Sehingga belum diperlukan pemindahan masyarakat ke area kota, pengembangan
pemukiman atau perumahan multi keluarga seperti permukiman fasilitas yang terjangkau sudah mampu meningkatkan taraf
vertikal. hidup masyarakat setempat