Anda di halaman 1dari 8

Jurnal FishtecH

ISSN: 2302-6936 (Print), ISSN: 2625-1913 (Online)


(Online, http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/fishtech) Vol.11, No.2: 66-73 November 2022

Aktivitas Antioksidan dan Evaluasi Fisik Sediaan Body Scrub


dari Bubur Rumput Laut Boergesenia forbesii dan
Serbuk Kencur (Kaempferia galanga)

Antioxidant Activity and Physical Evaluation of Body Scrub Preparations from Boergesenia forbesii Porridge
and Kaempferia galanga Powder

Rini Yanuarti1*, Nurfitriyana1, Ginanjar Pratama2, Muhammad Zuhriyanto3


1
Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal,
Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11520, DKI Jakarta.
2
Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jl Raya Palka,
Serang, 42122, Indonesia
3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Institut Sains dan Teknologi
Al-Kamal, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11520, DKI Jakarta, Indonesia
*)
Penulis untuk korespondensi: riniy588@gmail.com

ABSTRACT

Seaweed has bioactive components that are very much needed in cosmetic preparations, in
addition to seaweed, natural ingredients that can be used are Kaempferia galanga. This study aims
to determine the best combination of Boergesenia forbesii porridge and K. galanga powder as a body
scrub preparation from the results of antioxidant activity and physical evaluation. This research
was conducted by looking at the difference in concentration between B. forbesii and K. galanga
with a ratio of 1:1 (R1 cream), 1:2 (R2 cream), and 2:1 (R3 cream) and without the addition of
seaweed and K. galanga (R0). The cream preparation was then tested for antioxidants and physical
evaluation of the preparation included pH, homogeneity, centrifugal test, and organoleptic
observations. The test results showed that all formulations of body scrub cream which were
given B. forbesii seaweed porridge and K. galanga powder had weak antioxidant activity. The
results of the evaluation of physical preparations showed good results for the skin, but the
formulation of R2 cream which is the best cream seen from the overall evaluation results.
Keywords: body scrub, Boergesenia forbesii, Kaempferia galanga

ABSTRAK

Rumput laut memiliki komponen bioaktif yang sangat dibutuhkan sediaan kosmetik, selain
rumput laut, bahan alam yang dapat digunakan yaitu kencur (Kaempferia galanga). Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan kombinasi bubur rumpur laut B. forbesii dan serbuk kencur (K.
galanga) terbaik sebagai sediaan body scrub dari hasil aktivitas antioksidan serta evaluasi fisiknya.
Penelitian ini dilakukan dengan melihat perbedaan konsentrasi antara rumput laut B. forbesii dan
kencur (K. galanga) dengan perbandingan 1:1 (krim R1), 1:2 (krim R2) dan 2:1 (krim R3) dan
tanpa penambahan rumput laut dan kencur (R0). Sediaan krim kemudian dilakukan pengujian
antioksidan dan evaluasi fisik sediaan yang meliputi pH, homogenitas, centrifugal test, dan
pengamatan organoleptik. Hasil pengujian menunjukkan semua formulasi sediaan krim body scrub
yang diberikan bubur rumput laut B. forbesii dan serbuk kencur (K. galanga) memiliki aktivitas
antioksidan yang lemah. Hasil evaluasi sediaan fisik menunjukan hasil yang baik untuk kulit,
tetapi formulasi krim R2 yang merupakan krim terbaik dilihat dari hasil keseluruhan evaluasi.
Kata kunci: body scrub, Boergesenia forbesii, Kaempferia galanga

Yanuarti et al. Aktivitas Antioksidan dan Evaluasi Fisik Sediaan Body Scrub
Yanuarti et al. Aktivitas Antioksidan dan Evaluasi Fisik Sediaan Body Scrub 67

PENDAHULUAN flavonoid, saponin, tannin, alkaloid,


terpenoid dan fenolik. Kencur (K. galanga)
sudah diketahui mengandung senyawa ester
Rumput laut merupakan biota laut yang
seperti ethyl p-methoxycinnamate, ethyl
keberadaannya amat sangat melimpah
cinnamate, dan minyak atsiri yang berpotensi
terutama di perairan Indonesia. Namun
sebagai antioksidan (Setyaningsih et al.
hanya beberapa jenis saja yang memiliki nilai
2018). Aktivitas antioksidan yang
ekonomis sehingga pengolahannya masih
ditemukan pada kencur (K. galanga)
belum optimal. Rumput laut selama ini
menunjukan aktivitas yang sangat kuat (IC50
diproduksi masih dalam bentuk kering dan
19,5 µg/ml) (Sahoo et al. 2014).
bentuk intermediernya seperti agar-agar,
Pengembangan produk kosmetik
karagenan dan alginat (Langford et al. 2021).
berbasis sumber daya alam mengalami
Salah satu metode untuk meningkatkan
peningkatan. Salah satu contoh kosmetik
pengembangan rumput laut yaitu dengan
yang sering digunakan adalah body scrub.
cara mengolahnya menjadi sediaan farmasi
Berdasarkan uraian tersebut rumput laut B.
dalam bentuk kosmetik (Yanuarti et al.
forbesii dan kencur (K. galanga) memiliki
2021a). Prospek rumput laut dibidang
potensi untuk dijadikan sebagai bahan dasar
industri kosmetik sangat menjanjikan, hal
scrub, mengingat kedua bahan tersebut
tersebut dikarenakan rumput laut memiliki
memiliki komponen bioaktif yang
komponen bioaktif yang sangat dibutuhkan
berpotensi untuk mejaga kesehatan kulit.
dalam kosmetik (Hafting et al. 2015).
Berdasarkan hal itu, tujuan dari penelitian
Salah satu jenis rumput laut yang belum
ini adalah menentukan kombinasi bubur
banyak dimanfaatkan tetapi memiliki
rumpur laut B. forbesii dan serbuk kencur (K.
potensi di bidang farmasi adalah rumput
galanga) terbaik sebagai sediaan body scrub
laut Boergesenia forbesii. Senyawa utama yang
dari hasil aktivitas antioksidan serta evaluasi
terdapat pada ekstrak rumput laut B. forbesii
fisiknya.
yaitu phytol, methyl stearate, methyl arachidonate
dan 9-octadecenamide (Melati 2021). Senyawa
phytol dan methyl stearate merupakan senyawa BAHAN DAN METODE
yang berperan sebagai antioksidan,
Bahan dan Alat
antimikroba dan antikanker. Senyawa methyl
Bahan baku utama yang digunakan
arachidonate memiliki potensi sebagai
dalam penelitian ini adalah rumput laut hijau
vascular reactivity (Abdel et al. 2017).
B. forbesii dan kencur (K. galanga). Rumput
Sedangkan senyawa 9-octadecenamide
laut B. forbesii berasasal dari Pantai
memiliki potensi sebagai antiinflamasi, dan
Cimandiri, Panggarangan, Kabupaten
antibakteri (Salah et al. 2015). Rumput laut
Lebak, Banten. Sedangkan kencur (K.
B. forbesii juga diketahui memiliki senyawa
galanga) didapatan dari pasar tradisional
minor yaitu squalene yang berpotensi sebagai
Cikande, Serang, Banten. Bahan lain yang
antioksidan dengan aktifitas kuat (IC50
digunakan yaitu asam stearate (WILMAR,
23ppm) (Spanova dan Daum, 2011).
Indonesia), setil alcohol (Brataco
Selain rumput laut, bahan alam yang
Chemistry, Indonesia), trietanolamin
dapat digunakan untuk sediaan farmasi
(Merck, Germany), propilenglikol (Merck,
seperti kosmetik adalah kencur (Kaempferia
Germany), nipagin (Merck, Germany),
galanga). Bagian yang dapat dimanfaatkan
aquades, dan 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil
adalah bagian rimpangnya (Vincent et.al
(DPPH) (Sigma Aldrich, Indonesia)
1992). Kencur (K. galanga) mengandung
Alat-alat yang dibutuhkan yaitu,
senyawa bioatif yang dapat digunakan
timbangan analitik (Merk Sartorius), mikro
sebagai zat antimikroba, antioksidan,
pipet (SL-1000), Erlenmeyer, orbital shaker
antialergi dan sebagai penyembuhan luka
(Wise Shaker), corong, labu ukur,
(Tara et al. 2006).
spektrofotometer UV-VIS, pH meter (CP-
Kencur (K. galanga) memiliki
kandungan senyawa bioaktif seperti

Jurnal FishtecH, Vol. 12 No. 2 Tahun 2022


68 Jurnal FishtecH, Vol. 11 No. 2 Tahun 2022

407), miskroskop (E-100 Nikon), centrifuse Rumput laut B. forbesii segar dilakukan
(HITACHI himac CT GE) pencucian dengan air demineralisasi,
kemudian diblender hingga menjadi
Metode Penelitian homogen (Yanuarti et al. 2021a).
Penelitian ini dilakukan dengan
melihat perbedaan konsentrasi antara Pembuatan Serbuk Kencur
rumput laut B. forbesii dan kencur (K. galanga) Sampel berupa rimpang kencur (K.
dengan perbandingan 1:1 (krim R1), 1:2 galanga) dilakukan pencucian dengan
(krim R2) dan 2:1 (krim R3) dan tanpa menggunakan air demineralisasi, kemudian
penambahan rumput laut dan kencur (R0). lakukan pengirisan untuk mempercepat
Analisis data dilakukan dengan proses pengeringan, proses pengeringan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap dilakukan di suhu ruang. Setelah sampel
satu faktor perlakuan (RAL) dengan 3 kali kering kemudian dihaluskan menggunakan
ualngan. Uji Kruskal-Wallis digunakan untuk blender sehingga menghasilkan serbuk
analisis data hasil pengujian organoleptic kencur (K. galanga) (Yanuarti et al. 2021b).
dengan jumlah panelis 30 orang (panelis
tidak terlatih). Pebuatan Formulasi Sediaan Body Scub
Bahan fase minyak dan fase air
Prosedur Kerja masing-masing dipanaskan pada suhu 70ºC.
Proses penelitian dilakukan dalam setelah kedua bahan tercampur selanjutnya
beberapa tahapan meliputi pembuatan tambahkan bubur rumput laut B. forbesii,
bubur rumput laut B. forbesii dan serbuk serbuk kencur (K. galanga), dan nipagin pada
kencur (K. galanga), kemudian pembuatan basis krim dengan suhu pencampuran 40ºC.
formulasi sediaan krim dengan kombinasi Sediaan yang sudah homogen selanjutnya
bubur rumput B. forbesii dan serbuk kencur disimpan pada wadah yang tidak tembus
(K. galanga). cahaya. Formulasi sediaan mengacu pada
penelitian Hairiyah dan Nuryati (2020)
dengan dimodifikasi. Formulasi sediaan body
scrub dapat dilihat pada Tabel 1.
Pembuatan Bubur Rumput Laut

Tabel 1. Formulasi sediaan body scrub


Konsentrasi
Komposisi Krim R0 Krim R1 Krim R2 Krim R3
Fase Minyak (%)
Asam stearate 15 15 15 15
Setil alcohol 1 1 1 1
Fase Air
Triethanolamine 1,2 1,2 1,2 1,2
Propilenglikol 5 5 5 5
Gliserin 5 5 5 5
Aquadest ad ad.100 ad.100 ad.100 ad.100
Bahan Tambahan
Fragrance 3 3 3 3
Nipagin 0,3 0,3 0,3 0,3
Tanpa 15 10 20
Rumput laut Boergesenia forbesii
penambahan 69
Tanpa 15 20 10
Serbuk kencur (K. galanga)
penambahan

Yanuarti et al. Aktivitas Antioksidan dan Evaluasi Fisik Sediaan Body Scrub
Yanuarti et al. Aktivitas Antioksidan dan Evaluasi Fisik Sediaan Body Scrub 71

Analisis Aktivitas Antioksdian HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengujian antioksidan dilakukan
Aktivitas Antioksidan
dengan melarutkan 10 mg sediaan dalam
Hasil analisis sidik ragam menunjukan
1000 µL DMSO. Kemudian larutan
bahwa penambahan konsentrasi rumput
tersebut dipipet kedalam microplate reader
laut B. forbesii dan serbuk kencur (K. galanga)
sebanyak 200 µL dan tambahkan DPPH
memberikan pengaruh yang berbeda nyata
sebanyak 100 µL. kemudian lakukan
terhadap aktivitas antioksidan sediaan krim
homogenisasi dan inkubasi selama 30 menit.
body scrub p<0.05 (Gambar 1). Hasil uji
Setelah itu lakukan pengukuran dengan
lanjut menunjukan bahwa aktivitas
panjang gelombang 517 nm (Molyneux
antioksidan pada formulasi krim R1 dan R2
2004). Persen inhibisi dihitung
berbeda nyata dengan formulasi krim R3.
menggunakan rumus:
Hasil pengujian menunjukan semua
% 𝑖𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 =
𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜−𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜
𝑋 100% formulasi sediaan krim body scrub yang
diberikan bubur rumput laut B. forbesii dan
Pengukuran pH serbuk kencur (K. galanga) memiliki aktivitas
Pengukuran pH pada body scrub antioksidan yang lemah. Nilai IC50 pada
menggunakan pH meter. Sebanyak 1 g masing-masing formulasi krim R1, R2 dan
sediaan krim diambil dan dibaca nilai pH R3 berturut-turut adalah 180,90±0,20
nya pada bagian monitor (Apriyantono et al. μg/mL, 180,33±0,33 μg/mL dan
2009) 185,70±0,24 μg/mL. Penambahan bubur
rumput laut B. forbesii dan serbuk kencur (K.
Pengamatan Homogenitas galanga) pada sediaan body scrub diduga
Pengamatan homogenitas dilakukan memberkan pengaruh terhadap nilai
dengan menimbang 1 g sediaan dan aktivitas antioksidan.
dioleskan pada kaca objek transparan
kemudian diamati jika terjadi pemisahan 187 185,75±0,24
b
fase (Tranggono dan Latifah, 2007). 186
Konsentrasi inhibisi 50% (ppm)

185
Pengujian Centrifugal Test 184
Sediaan krim sebanyak 10 g 183
dimasukan kedalam tabung sentrifugasi, 182
180,90±0,20a
kemudian dimasukan kedalam alat 181 180,33±0,33a
sentrifugator dengan kecepatan 3800 rpm 180
selama 5 jam. Krim tersebut diamati untuk 179
melihat adanya pemisahan fase atau tidak 178
(Rieger 2000). 177
Krim R1 Krim R2 Krim R3
Formulasi Krim
Pengamatan Organoleptik
Pengamatan organoleptik mengacu
Gambar 1. Hasil pengujian aktivitas
pada Yanuarti et al. (2017), parameter yang
antioksidan
diamati yaitu kenampakan, warna dan
aroma sediaan body scrub.
Evaluasi Fisik Sediaan Krim
Pengukuran pH
Analisis Data
Pengukuran nilai pH dilakukan pada
Analisis data yang digunakan adalah
semua sediaan body scrub. Nilai pH
pengaruh perlakuan menggunakan analisis
merupakan salah satu parameter yang
sidik ragam (ANOVA). Hasil analisis yang
dibutuhkan dalam pengujian kosmetik. pH
berpengaruh nyata akan dilakukn uji lanjut
memberikan informasi tentang penggunaan
BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan taraf
kosmetik karena setiap kulit memiliki
kepercayaan 5%. Uji Kruskal-Wallis
sensitifitas yang berbeda-beda. Nilai
digunakan untuk pengamatan organoleptik.

Jurnal FishtecH, Vol. 12 No. 2 Tahun 2022


70 Jurnal FishtecH, Vol. 11 No. 2 Tahun 2022

pHyang baik untuk kulit berkisar antara 5,5 Centrifugal test dilakukan pada semua
hingga 8,0 (Pereira 2018). sediaan krim body scrub yang bertujuan untuk
Hasil pengukuran nilai pH (Tabel 2) melihat kestabilan fisik dari krim tersebut
menunjukan semua formulasi body scrub (Yanuarti, 2017). Hasil uji Centrifugal test dari
memiliki nilai pH yang baik, yaitu berkisar sediaan body scrub bubur rumput laut B.
antara 5,74-6,67. Perbedaan nilai pH pada forbesii dan kencur (K. galanga) menunjukkan
masing-masing formulasi disebabkan oleh sediaan krim body scrub tetap stabil dan tidak
adanya senyawa dari bubur rumput laut B. adanya pemisahan fase krim. (Gambar 3).
forbesii dan serbuk kencur (K. galanga). Umar
et al. (2011) menyatakan penggunaan
rumput laut pada sediaan kosmetik akan
memberikan pengaruh terhadap penurunan
nilai pH. Pernyataan tersebut sesuai dengan
hasil pengukuran yang didapatkan yaitu
terjadinya penurunan nilai pH pada
formulasi krim R3 (2:1) yang memperoleh
nilai pH sebesaar 5,75.

Tabel 2. Nilai pH sediaan body scrub


Formulasi
Parameter Krim Krim Krim Krim
R0 R1 R2 R3
pH 6,67 6,22 6,06 5,74 Gambar 3. Hasil centrifugal test

Homogenitas Manfaat centrifugal test yaitu untuk


Pengamatan homogenitas dilakukan mengetahui umur simpan sediaan krim.
untuk mengetahui penyebaran dari zat aktif Kestabilan sediaan krim berhubungan
pada sediaan body scrub (Yanuarti et al. 2021c). dengan daya simpan. Pemisahan fase tidak
Hasil pengamatan menunjukan (Gambar 2) terjadi karena zat aktif dan basis krim
sediaan krim body scrub yang diberkan bahan tercampur dengan homogen. Lachman et al.
tambahan bubur rumput laut B. forbesii dan (1994) menyatakan untuk mendapatkan
serbuk kencur (K. galanga) (Krim R1, Krim basis krim yang baik harus memperhatikan
R2, dan Krim R3) menunjukan hasil yang penggunaan dan pemilihan bahan
tidak homogen. Hal tersebut di duga karena pengemulsi. Pada penelitian ini yang
adanya penambahan serbuk kencur (K. berperan sebagai bahan pengemulsi adalah
galanga). Ketidakhomogenan tersebut sesuai asam stearate yang berperan sebagai
dengan fungsi serat yang terdapat pada emulgator menstabilkan emulsi pada
kencur (K. galanga) yang berfungsi sebagai sediaan body scrub, emulsi dapat mencegah
pengganti scrub dari polietilen (Matangi et al. terjadinya penyatuan tetesan-tetesan kecil
2014). menjadi satu fase tunggal yang berukuran
R0
lebih besar.
R1
Hasil yang diperoleh diduga bahawa
sediaan krim body scrub memiliki daya
simpan selama 1 tahun karena tidak terjadi
pemisahan fase setela diberikan efek gaya
R2 R3 sentrifugal dengan kecepatan 3800 rpm
selama 5 jam, hasilnya ekuivalen dengan
efek gravitasi selama satu tahun (Rodriguez
et al. 2012).

Gambar 2. Homogenitas sediaan body scrub Organoleptik Krim


Centrifugal Test

Yanuarti et al. Aktivitas Antioksidan dan Evaluasi Fisik Sediaan Body Scrub
Yanuarti et al. Aktivitas Antioksidan dan Evaluasi Fisik Sediaan Body Scrub 71

Uji organoleptic merupakan warna krim body scrub dengan formulasi R0


pengujian subjektif yang diimplementasikan berbeda nyata dengan formulasi R1, R2 dan
dengan menggunakan nilai kesukaan R3. Warna merupakan salah satu parameter
terhadap produk body scrub. Parameter yang yang dapat digunakan sebagai faktor
diamati yaitu kenampakan, warna dan penilaian dalam pemilihan suatu produk
aroma. Nilai rerata parameter organoleptic oleh konsumen (Yanuarti et al. 2017). Warna
pada body scrub dapat dilihat pada Tabel 3. yang lebih dominan pada sediaan krim body
Hasil organoleptik kenampakan scrub di duga dipengaruhi oleh konsentrasi
sediaan krim body scrub berkisar 5,29 -6,61, bubur rumput laut B. forbesii yang
nilai tersebut menunjukan panelis ditambahkan, sehingga dapat
memberikan penilaian agak suka sampai mempengaruhi warna pada sdiaan krim
suka. Hasil uji Kruskal Wallis menjunjukan yang dihasilkan. Yanuarti et al. (2017)
bahwa penambahan konsentrasi rumput menyatakan, warna yang terbentuk pada
laut B. forbesii dan serbuk kencur (K. galanga) sediaan krim dipengaruhi oleh bahan
memberikan pengaruh terhadap tingkat penyusunnya.
kesukaan pada parameter kenampakan krim Hasil organoleptik aroma pada
body scrub. Hasil uji lanjut menunjukan sediaan krim body scrub berkisar 5,72 sampai
bahawa kenampakan krim body scrub dengan 6,34. Niali tersebut menunjukkan bahwa
formulasi R0 berbeda nyata dengan panelis memberikan penilaian agak suka
formulasi R1, R2 dan R3 pada selang sampai suka. Hasil uji Kruskal-Wallis dengan
kepercayaan 95%. selang kepercayaan 95% menunjukan
Hasil organoleptik warna pada bahwa tidak ada pengaruh nyata pada tiap
sediaan krim body scrub berkisar 5,62-6,50. perlakuan aroma yang diberikan tambahan
Nilai tersebut menunjukan panelis bubur rumput laut B. forbesii dan serbuk
memberikan penilaian agak suka sampai kencur (K. galanga). Formulasi body scrub yang
suka. Hasil uji Kruskal-Wallis dengan selang paling disukai oleh panelis adalah krim R2
kepercayaan 95% menunjukan bahwa walaupun tidak ada perbedaan nyata antar
pemberian rumput laut B. forbesii dan serbuk perlakuan. Aroma merupajan salah satu
kencur (K. galanga) memberikan pengaruh faktor yang dapat mempengaruhi kesukaan
terhadap tingkat kesukaan warna krim body konsumen (Yanuarti, 2017).
scrub. Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa

Tabel 3. Nilai rerata parameter organoleptik body scrub


Konsentrasi krim body scrub
Parameter
R0 R1 R2 R3
c b
Kenampakan 6.61 ± 0.04 5.78 ± 0.07 5.29 ± 0.08a 5.82 ± 0.08ab
c b
Warna 6.41 ± 0.06 6.50 ± 0.04 5.81 ± 0.07a 5.62 ± 0.08ab
b a
Aroma 6.34± 0.05 5.80 ± 0.07 5.89 ± 0.06a 5.72 ± 0.06 a
Ket: Huruf superscript yang berbeda menunjukkan beda nyata tiap perlakuan (Krim R0, R1, R2,
dan R3) pada selang kepercayaan 95%

KESIMPULAN serbuk kencur (K. galanga). Selain itu sediaan


krim yang dihasilkan menunjukan sediaan
Berdasarkan hasil pengukuran aktivitas
krim stabil dan tidak ada pemisahan fase.
antioksidan pada sediaan krim body scrub
Pada pengujian organoleptik secara
didapatkan bahwa krim R1, R2 dan R3
keseluruhan berbeda nyata antar perlakuan.
memiliki aktivitas antioksidn lemah. Hasil
Krim R2 merupakan krim terbaik dilihat
pengujian seluruh perlakuan memiliki nilai
dari hasil keseluruhan evaluasi.
pH yang baik untuk kulit. Sediaan krim body
scrub yang dihasilkan menunjukan hasil yang
tidak homogen karena adanya penambahan

Jurnal FishtecH, Vol. 12 No. 2 Tahun 2022


72 Jurnal FishtecH, Vol. 11 No. 2 Tahun 2022

UCAPAN TERIMAKASIH (Harvey) Feldmann dari pantai


panjang Bengkulu. J Pengelolaan Lab
Ucapan terimakasih kami sampaiakn
Sains dan Teknol.1(1):10–24.
kepada Kementerian Pendidikan,
Molyneux P. 2004. The use of stable free
Kebudayaan, Riset dan Teknologi atas dana
radical diphenylpicrylhydrazyl
hibah yang diberikan melalui skema
(DPPH) for estimating antioksidan
Penelitian Dosen Pemula Tahun 2022.
activity. Songklanakarin Journal Science
Techology. 26(2): 211-219.
DAFTAR PUSTAKA
Pereira L 2018 Seaweeds as source of
Abdel-Hady H, Abdel-Gawad MM, El- bioactive substances and skin care
Wakil EA. 2017. Characterization therapy—cosmeceuticals,
and evaluation of the antioxidant algotheraphy, and thalassotherapy.
activity of Ocimum canum leaves and Cosmetics. 5(4): 1–41
its effeciency on Schistosoma mansoni Rieger M. 2000. Harry’s Cosmeticology (8th
larval stage. Indo Am J Pharm Edition). New York (US): Chemical
Res.7(11):978-994. Publishing Co Inc.
Apriyantono A, Fardiaz D, Puspitasari NL, Rodriguez M, Gutierrez GC, Flores MG,
Sedarnawati, Budiyanti S. 1089. Morena LA, Baltazar EH, Apam MA.
Analisis Pangan. Bogor (ID): Pusat 2012. Evaluation of the physical
Antar Universitas Pangan dan Gizi. stability of sunscreen: application of a
Institut Pertanian Bogor. canonical corelation analysis for
Hafting J, Craigie J, Stengel D, Loureiro R, relationg the temperature and
Buschmann A, Yarish C. 2015. extensibility. International Journal of
Prospects and challenges for Science and Technology. 1(9):1-7.
industrial production of seaweed Sahoo S, Parida R, Singh S, Padhy RN,
bioactives. J Phycol. 51(05):821–837. Nayak S. 2014. Evaluation of yield,
Hairiyah N, Nuryati N. 2020. Aplikasi beras quality and antioxidant activity of
ketan hitam (Oriza sativa var glutinous) essential oil of in vitro propagated
dan madu sebagai bahan dasar Kaempferia galanga Linn. J Acute Dis.
pembuatan body scrub. J Teknol 3(2):24–30.
Pertanian Andalas. 24(2):114–121. Salah AI, Ali HAM, Imad HH. 2015.
Lachman L, Lieberman HA, Kanig JL. Spectral analysis and anti-bacterial
1994. Teori dan Praktek Farmasi activity of methanolic fruit extract of
Industri. Jilid II. (Siti Suyatmi). Jakarta Citrullus colocynthis using Gas
(ID): UI Press. Chromatography-Mass
Langford A, Waldron S, Saleh H. 2021. Spectrometry. African J Biotechnol.
Monitoring the COVID-19-affected 14(46):31–58.
Indonesian seaweed industry using Setyaningsih D, Wijayanti PL, Muna N.
remote sensing data. Mar Policy. 2018. Application of mono-diacyl
127:1-10 glycerol from palm oil by product as
Matangi SP, Mamidi SA, Gulshan MD, emulsifier for body scrub. IOP Conf
Raghavamma STV, and Nadendla Ser Earth Environ Sci. 209(1).
RR. 2014. Formulation and Spanova M, Daum G. 2011. Squalene -
evaluation of anti aging poly herbal biochemistry, molecular biology,
cream. Int. J. Pharm. Sci. Rev. Res. process biotechnology, and
24:133–136 applications. 113(11):1299–1320.
Melati P. 2021. Uji aktivitas antioksidan, Tara V S, Chandrakala S, Sachidananda A,
sitotoksisitas dan GC-MS ekstrak Kurady BL, Smita S, Ganesh S. 2006.
metanol alga hijau Boergesenia forbesii Wound healing activity of
alcoholic extract of Kaempferia galanga in 50(4):84–90.
Wistar rats. Indian J Physiol Pharmacol. Tranggono, R I, Latifah F. 2007. Buku

Yanuarti et al. Aktivitas Antioksidan dan Evaluasi Fisik Sediaan Body Scrub
Yanuarti et al. Aktivitas Antioksidan dan Evaluasi Fisik Sediaan Body Scrub 73

Pegangan Ilmu Pengetahuan AF. 2021b . Formulation and


Kosmetik. Jakarta:PT Gramedia evaluation of sunscreen cream from
Pustaka Utama. Moringa oleifera and Turbinaria conoides.
Umar MI, Bin Asmawi MZ, Sadikun A, In: E3S Web of Conferences. 324(1).
Altaf R, and Iqbal MA 2011 African Yanuarti R, Nurjanah N, Anwar E, Pratama
J. Pharm. Pharmacol. 5: 1638–1647. G. 2017 Kandungan senyawa
Vincent KA, Mathew KM, Hariharan M. penangkal sinar ultra violet dari
1992. Micropropagation of ekstrak rumput laut Eucheuma cottonii
Kaempferia galanga L. - a medicinal dan Turbinaria conoides. Biosfera.
plant. Plant Cell Tissue Organ Cult. 34(2):51-58.
28(2):229–30. Yanuarti R, Nurjanah, Anwar E, Pratama G.
Yanuarti R, Komarudin D, Pratama G. 2021c. Evaluasi fisik seediaan krim
2021a. Aktivitas Antioksidan dan tabir surya dari bubur rumput laut
Evaluasi Fisik Sediaan Krim Tabir kappaphycus alvarezii dan Turbinaria
Surya dari Bubur Rumput Laut conoides. FishtecH. 10(1):1-8.
Turbinaria conoides dan Serbuk Daun Yanuarti R. 2017. Karakteristik Bubur
Kelor (Moringa oleifera). FishtecH. Rumput Laut Turbinaria conoides
10(2):1-9 dan Euchema cottonii sebagai Bahan
Yanuarti R, Nurfitriyana N, Zuchryanto M, Baku Krim Tabir Surya. [TESIS].
Pratama G, Munandar A, Ilhamdy Teknologi Hasil Perairan, Institut
Pertanian Bogor.

Jurnal FishtecH, Vol. 12 No. 2 Tahun 2022

Anda mungkin juga menyukai