Anda di halaman 1dari 17
PERATURAN DESA AMBALRESMI NOMOR 3 TAHUN 2022 TENTANG PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH KAS DESA DESA AMBALRESMI KECAMATAN AMBAL KABUPATEN KEBUMEN Menimbang Mengingat KEPALA DESA AMBALRESMI KABUPATEN KEBUMEN PERATURAN DESA AMBALRESMI NOMOR 3 TAHUN 2022 TENTANG PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH KAS DESA. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA AMBALRESMI, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 ayat 6 Peraturan Bupati Kebumen Nomor 152 Tahun 2021 tentang Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah Kas Desa, peru menetapkan Peraturan Desa tentang Penataan Dan Pemanfaatan Tanah Kas Desa Ambalresmi. 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495),sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomer 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakine dengan Undang-Undang Nomor 11 Tat i Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘ahun 2020 Nomor 245, Tambahi - Nomor 6673), vmbahan Lembaran Negara Republik Indonesia 6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah ‘Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyclenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717); 9, Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 53); 11, Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2007 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 1); 12. Peraturan Bupati Kebumen Nomor 90 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Desa ( Berita Daerah Kabupaten Kebumen ‘Tahun 2016 Nomor 90); 13, Peraturan Bupati nomor 152 tahun 2021 tentang Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah Kas Desa ( Berita Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2021 Nomor 152); 14, Peraturan Desa Nomor 5 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tahun 2019-2025 (Lembaran Desa Ambalresmi Tahun 2019 Nomor 5 }; 15, Peraturan Desa Nomor 4 Tahun 2021 tentang Rencana Kerja Pemerintahan Desa Tahun 2022 ( Lembaran Desa Ambalresmi ‘Tahun 2021 Nomor 4 }; 16, Peraturan Desa Nomor 6 Tahun 2021 tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Tahun 2022 ( Lembaran Desa ‘Ambalresmi Tahun 2021 Nomor 6 ): Dengan Kesepakatan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA AMBALRESMI dan KEPALA DESA AMBALRESMI MEMUTUSKAN ; Menetapkan _: PERATURAN DESA TENTANG PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN 5 2. 3. 10. ll. 12. 13. 14. 15. 16. TANAH KAS DESA AMBALRESMI. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan : Desa adalah Desa Ambalresmi Kepala Desa adalah Kepala Desa Ambalresmi Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asalusul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. Kepala Desa atau sebutan lain adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan Desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu kepala Desa dalam penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam sekretariat Desa, dan unsur pendukung tugas kepala Desa dalam pelaksanaan Kebijakan yang diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis dan unsur kewilayahan, Musyawarah Desa adalah musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan ‘oleh BPD untuk menyepakati hal yang bersifat strategis. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama BPD. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Desa, Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan Masyarakat Desa berdasarkan pr. 7 asal usul dan adat istiadat Desa. Prakarsa masyarakat, hake Kewenangan berdasarkan hak asal usul adalah warisan yang masih hidup dan prakarsa Desa atau peak masyuaiat Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat. ve Kewenangan lokal berskala Desa adalah kewenangan untuk mengatur 17, 18, 19, 20. 21, 22. 23. 24, 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. dan mengurus kepentingan masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh Desa atau mampu dan efektif dijalankan oleh Desa atau yang muncul karena perkembangan Desa dan prakarsa masyarakat Desa. . Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. Masyarakat marginal merupakan masyarakat yang tidak memiliki akses pada penentuan kebijakan pemanfaatan Tanah Kas Desa, seperti warga miskin, orang muda, buruh tani, petani pemilik lahan sempit, petani tidal memiliki lahan, perempuan kepala keluarga dan penyandang disabilitas, baik laki-laki dan perempuan. Rencana Kerja Pemerintah Desa adalah penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli milik Desa, dibeli atau diperoleh atas beban APB Desa atau perolehan hak lainnya yang sah. Kekayaan Milik Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa, barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APB Desa atau perolehan hak lainnya yang sah. Tanah kas Desa adalah semua tanah yang dimiliki dan/atau dikuasai Desa, baik Tanah Kemakmuran, Tanah Bengkok dan/atau tanah lainnya sebagai salah satu sumber pendapatan asli Desa dan/atau untuk kepentingan sosial. Tanah Bengkok adalah bagian dari tanah kas Desa sebagai bentuk palungguhan (imbalan atas jabatan) yang merupakan sumber tambahan penghasilan bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa atau mantan Kepala Desa dan mantan Perangkat Desa sesuai dengan hak asal usul desa. Tanah Kemakmuran atau sebutan nama lain adalah bagian dari tanah kas Desa yang merupakan salah satu sumber pendapatan Desa untuk membiayai bidang pemerintahan, pembangunan, — pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Tanah lainnya adalah bagian dari Tanah Kas Desa selain Tanah Bengkok dan Tanah Kemakmuran yang digunakan untuk fasilitas umum. Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang dalam menggunakan aset Desa yang sesuai dengan tugas dan fungsi. Pemanfaatan adalah pendayagunaan aset Desa secara tidak langsung dipergunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan Desa dan tidak mengubah status kepemilikan. Sewa adalah pemanfaatan Tanah Kas Desa oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan wang tunai, Kerja sama pemanfaatan adalah pemanfaatan Tanah Kas Desa oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka meningkatkan pendapatan Desa, Bangun guna serah adalah pemanfaatan barang milik desa berupa tanah oleh pihak Jain dengan cara mendirikan bangunan dan atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang disepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan atau sarana berlin fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu, Bangun serah guna adalah pemanfaatan barang mili oleh pihak lain dengan cara mendirikan angueun = ea aan berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya dises:tene kepada pemerintahan Desa untuk didayagunakan dale ne tertentu yang disepakati, Jangka waktu Pasal 2 (1) Tanah Desa yang berasal dari hak asal usul merupakan tanah milik Desa, (2) Pemanfaatan Tanah Desa ‘sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus ditetapkan melalui Peraturan Desa. Pasal 3 ‘Tanah Desa dimanfaatkan untuk : @, Tanah kas desa atau tanah kemakmuran; b, Bengkok; dan c. Fasilitas umum. BABII LETAK DAN LUASAN TANAH DESA Pasal 4 (1) Tanah Desa seluas 524.983 m?. Data keluasan tanah desa didasarkan dari data tanah Desa Ambalresmi dan informasi dari masyarakat Desa Ambalresmi. (2) Tanah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. tanah kas desa atau tanah kemakmuran seluas 130.684 m? b. tanah bengkok seluas 312.347 m? ¢. tanah untuk fasilitas umum seluas 81.952 m? Pasal 5 (1) Pemanfaatan Tanah Desa untuk Tanah Kas Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a, adalah sebagai sumber Pendapatan Desa untuk menunjang penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. (2) Rincian letak, luasan persil dan nomor sertifikat Tanah Kas Desa sebagaimana iimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini. Pasal 6 (1) Pemanfaatan Tanah Desa untuk Bengkok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b, adalah Tanah Desa yang digunakan untuk memberikan Penghasilan tambahan bagi Kepala Desa, Perangkat Desa dan Staf Desa. (2) Rincian letak, luasan persil dan nomor sertifikat Bengkok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam pasal 21 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini. Pasal 7 (1) Pemanfaatan Tanah Desa untuk Kepentingan Umum sebagaimana di dalam Pasal 4 ayat (2) huruf d, adalah Tanah Kas Desa yang digunaker weed Fasilitas Umum dan fasilitas Sosial. Snead (2) Rincian letak, Iuasan persil dan nomor sertifikat tanah desa wu umum sebageimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampeeen nee ‘merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini ‘iran Il yang BAB IIL ‘TATA CARA PEMANFAATAN TANAH DESA DAN ASET DESA LAINNYA Pasal 8 Pemanfaatan Tanah Desa dapat dilakukan dengan cara: a. digarap sendiri oleh Pemerintah Desa untuk : 1. pertanian; atau 2. non pertanian, b. disewakan; ©. kerjasama pemanfaatan; 4, ‘bangun guna serah atau bangun serah guna. Pasal 9 (1) Setiap pemanfaatan Tanah Kas Desa harus memperoleh ijin dari Kepala Desa yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. — (2) Ijin pemanfaatan Tanah Kas Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapatkan Persetujuan BPD yang ditetapkan dengan Keputusan BPD. (9) Dalam hal penggunaan Tanah Kas Desa digarap sendiri untuk pertanian maka tidak perlu mengajukan permohonan ijin sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Pasal 10 (1) Ijin pemanfaatan untuk kerjasama pemanfaatan, bangun guna serah dan bangua serah guna, demikian pula apabila dalam pemanfaatan tersebut menyebabkan terjadinya alih fungsi tanah desa, Pemerintah Desa mengajukan surat permohonan ijin kepada Bupati dengan tembusan kepada Dinas. (2) Surat permohonan jjin penggunaan Tanah Desa scbagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh Pemerintah Desa diajukan sesuai dengan Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Aset Desa. Pasal 11 (1) Besaran sewa Tanah Kas Desa berdasarkan hasil penilaian dari Penilai atau Penilai Publik, kecuali Tanah Kas Desa yang digunakan untuk kepentingan pemerintahan, sosial dan/atau biaya penilaian lebih besar dari biaya sewa. (2) Sewa Tanah Kas Desa yang digunakan untuk kepentingan pemerintahan, sosial dan/atau biaya penilaian lebih besar dari biaya sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan keringanan. (3) Keringanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) besarannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Desa mengenai besaran keringanan sewa Tanah Kas Desa. Pasal 12 (1) Sewa Tanah Kas Desa dituangkan dalam perjanjian sewa yang ditandatangani oleh Kepala Desa dan penyewa. (2 Perjanjan sewa sebagsimana dimaksud pada ayat (1), sekurang-kurangnya erisi a. identitas para pihak; b, luas dan letak tanah kas desa yang disewa; c. hak dan tanegung jawab para pihak; 4d, besaran sewa; c. jangka waktu sewa; f. tata cara pembayaran sewa; dan & penyelesaian jika terjadi sengketa. Pasal 13 (1) Pembayaran besaran sewa Tanah Kas Desa berakhimya jangka waktu sewa. dilakukan setiap tahun sampai (2) Pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat ( desa pada tanggal yang ditentukan dalam perjanjian sewa. (3) Penyewa harus menyerahkan bukti setoran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Bendahara Desa paling lambat 7 hari setelah pembayaran. Pasal 14 (Q) Jangka waktu sewa Tanah Kas Desa paling lama selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang. . (2) Dalam hal pe akan melakukan perpanjangan jangka waktu sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka penyewa mengajukan permohonan ijin perpanjangan sewa dan perubahan perjanjian paling lambat 6 (enam) bulan sebelum jangka waktu sewa habis. , (3) Sewa Tanah Kas Desa dilakukan evaluasi setiap 3 (tiga) tahun sekali. (4) Perpanjangan jangka waktu sewa Tanah Kas Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan ketentuan: : a. penyewaan Tanah Kas Desa memberikan manfaat yang dibuktikan dengan surat pernyataan dulungan dari masyarakat Desa, yang diwakili oleh paling sedikit 3 (tiga) orang yang berasal dari lembaga kemasyarakatan Desa dan tokoh masyarakat; dan b, masih sesuai dengan rencana tata ruang. Pasal 15 (1) Pemanfaatan aset Desa berupa pinjam pakai dilaksanakan antara Pemerintah Desa dengan Pemerintah Desa lainnya serta Lembaga Kemasyarakatan Desa. (2) Pinjam pakai aset Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikecualikan untuk tanah, bangunan dan aset bergerak berupa kendaraan bermotor. (3) Jangka waktu pinjam pakai aset Desa paling lama 7 (tujuh) hari dan dapat diperpanjang. (4) Pinjam pakai aset Desa dilaksanakan berdasarkan perjanjian yang paling sedikit memuat: para pihak yang terikat dalam perjanjian; jenis atau jumlah barang yang dipinjamkan; Jangka waitu pinjam pakai; ‘tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu peminjaman; hak dan kewajiban para pihak; Keadaan di luar kemampuan para pihak (force majeure}; dan &. persyaratan lain yang dianggap perlu. pore Pasal 16 (1) Kerjasama pemanfaatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf c, berupa tanah dan/atau bangunan dengan pihak lain dilaksanakan dalam rangka ; a, mengoptimalkan daya guna dan hasil guna aset Desa; dan a ropmeninekatkan pendapatan Desa, ‘erja Sama Pemanfaatan aset Desa berupa tanah dan/atau ban; pihak ain sebogaimana dimalisud pada ayat (1) dlaksanalcan cevoon rete ee a. tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam APB Desa untule memenuhi biaya operasional, pemeliharaan, dan/atau perbaikan 4, {ipetakan teshadap tanah dan bangunan tersebu eae . ak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarz jamin Toa up seb nando (lang nejaninian ata (3) Pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki kewajiben a tai a, membayar kontribusi tetap setiap tahun selama jangka walete wenn eo yang telah ditetapkan dan pembagian keuntungan havil heye ee 2 Pemanfaatan melalui rekening Kas Desa; Kerja Sama membayar semua biaya i aa a ‘ya Persiapan dan pelaksanaan kerja sama c. Jangka waktu kerjasama pemanfaatan paling lama 15 (lima belas) tahun sejak perjanjian ditandatangani dan dapat diperpanjang. (4) Pelaicoanaan kerjasama pemanfaatan ‘atas tanah dan/atau bangunan ditetapkan dalam surat perjanjian yang _memuat: para pihak yang terikat dalam perjanjian; objek kerjasama pemanfaatan; jangka waktu; hak dan kewajiban para pihalk; penyelesaian perselisihan; keadaan di luar kemampuan para pihak (force majeure); dan peninjauan pelaksanaan perjanjian. mrepoge Pasal 17 (1) Jangka waktu bangun guna serah atau bangun serah guna paling lama 20 (dua puluh) tahun dan dapat diperpanjang. (2) Perpanjangan waktu bangun guna serah atau bangun serah guna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah terlebih dahulu dilakukan evaluasi oleh Tim yang dibentuk Kepala Desa dan difasilitasi oleh Pemerintah Daerah. (3) Dalam hal jangka waktu bangun guna serah atau bangun serah guna diperpanjang, pemanfaatan dilakukan melalui Kerjasama Pemanfaatan sebagaimana diatur dalam Pasal 16. (4) Bangun guna serah atau bangun serah guna dilaksanakan berdasarkan surat perjanjian yang paling sedikit memuat: a. para pihak yang terikat dalam perjanjian; b. objek bangun guna serah; jangka waktu bangun para pihak yang terikat dalam perjanjian; penyelesaian perselisihan; keadaan diluar kemampuan para pihak (force majeure); dan persyaratan lain yang diangeap perlu; bangunan dan fasilitasnya yang menjadi bagian hasil dari pelaksanaan bangun guna serah atau bangun serah guna harus dilengkapi dengan Izin Mendirikan Bangunan atas nama Pemerintah Desa. mre ao Pasal 18 (1) Hasil pemanfaatan Tanah Kas Desa menjadi pendapatan Desa. (2) Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian dari keuangan Desa masuk lain-lain pendapatan Desa yang sah. (3) Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kas umum dan disetor dalam rekening kas desa. catat dalam buku Pasal 19 Bangunan yang didirikan di atas tanah desa oleh pihak-pihak yang mendapatkan ijin pemanfaatan tanah desa oleh Bupati harus memiliki jjin mendirikan bangunan dari pejabat yang berwenang. BABIV PENATAAN TANAH BENGKOK Pasal 20 Bengkok diberikan kepada : a. Kepala desa; b. Sekertaris Desa; c. Kepala Seksi/Kepala Urusan; d. Kepala Dusun; dan €. Perangkat desa yang menjadi staf desa. Pasal 21 (1) Bengkok sebagaimana dimaksud dalam Pasal ‘esaran dan letak sebagai berikut: a. Kepala Desa : 141.958 m% 20 diberikan dengan komposisi Letak: Blok Sepringan +: 12.040 m2 Persil: 7 Blok Kebonan 163,144 m2 Persil: 94 Blok Ngalur £21,174 m2 Persil: 100 Blok Dongkelan 21.300 m2 Persil: 101 Blok Jenggereng : 24.300 m2 Persil: 101 b. Sekertaris Desa: 41.125 m% Letak: Blok Sepringan 4.275 m2 Persil : 7b Blok Kebonan : 18,000 m2 Persil : 94 Blok Nealur 9,850 m2 Persil : 100 Blok Dongkelan. 4,500 m2 Persil : 101 Blok Jenggereng 4,500 m2 Persil : 101 c. Kepala Seksi Pemerintahan : 9.332 m% Letak: Blok Sepringan 1.510 m2 Persil : 7D Blok Kebonan 4,680 m2 Persil : 94 Blok Ngalur 1,062 m2 Persil : 100 Blok Dongkelan 1,050 m2 Persil : 101 Blok Jenggereng : 1,030 m2 Persil : 101 |. Kepala Seksi Kesejahteraan : 9.332 m* Letak: Blok Sepringan 1,510 m2 Persil Blok Kebonan + 4.680 m2 Persil : Blok Ngalur 1.062 m2 Persil Blok Dongkelan + 1,050 m2 Persil : Blok Jenggereng 1,030 m2 Persil : ec. Kepala Seksi Pelayanan : 9.332 m? Letak: Blok Sepringan 1.510 m2 Persil : Blok Kebonan 4.680 m2 Persil : Blok Ngalur 1.062 m2 Persil : Blok Dongkelan 1,050 m2 Persil Blok Jenggereng 1.030 m2 Persil {, Kepala Urusan Perencanaan : 9.332 m?; Letak: Blok Sepringan 1.510 m2 Persil Blok Kebonan 4.680 m2 Persil : 7 94 100 101 101 1 94 100 101 101 7 94 Blok Ngalur : 1,062 m2 Persil : 100 Blok Dongkelan 1,050 m2 Persil : 101 Blok Jenggereng : 1,030 m2 Persil : 101 Kepala Urusan Keuangan : 9,332 m?; Letak: Blok Sepringan 1,510 m2 Persil : 7b Blok Kebonan 4.680 m2 Persil : 94 Blok Ngalur 1.062 m2 Persil : 100 Blok Dongkelan 1.050 m2 Persil : 101 Blok Jenggereng 1.030 m2 Persil : 101 Kepala Urusan Tata Usaha Dan Umum : 9.332 m?% Letak: Blok Sepringan + 1,510 m2 Persil : 7b Blok Kebonan 4.680 m2 Persil : 95 Blok Ngalur 1.062 m2 Persil : 100 Blok Dongkelan + 1.050 m2 Persil : 101 Blok Jenggereng 1.030 m2 Persil : 101 Kepala Dusun Jogoresmen : 9.312 m? Letak: 1.510 m2 Persil : 7b 4.680 m2 Persil : 94 Blok Nealur 1,062 m2 Persil : 100 Blok Dongkelan 1.030 m2 Persil : 101 Blok Jenggereng : 1,030 m2 Persil : 101 |. Kepala Dusun Dukuh Karangtengah : 9.312 m’; Letak: Blok Sepringan Blok Kebonan Blok Sepringan 1.510 m2 Persil : 7b Blok Kebonan : 4,680 m2 Persil : 94 Blok Ngalur + 1,062 m2 Persil : 100 Blok Dongkelan 1,030 m2 Persil : 101 Blok Jenggereng + 1,030 m2 Persil : 101 . Kepala Dusun Kapung wetan : 9.312 m?; Letak: Blok Sepringan : 1,510 m2 Persil : 7b Blok Kebonan + 4.680 m2 Persil : 94 Blok Ngalur 1,062 m2 Persil : 100 Blok Dongkelan : 1,030 m2 Persil : 101 Blok Jenggereng : 1,030 m2 Persil : 101 Kepala Dusun Kapung lculon : 9.312 m’, Letak: Blok Sepringan : 1,510 m2 Persil : 7b Blok Kebonan : 4,680 m2 Persil : 94 Blok Ngalur : 1.062 m2 Persil : 100 Blok Dongkelan + 1,030 m2 Persil : 101 Blok Jenggereng {1,030 m2 Persil : 101 m, Kepala Dusun Sawahan : 9.312 m? Letak: Blok Sepringan + 1.510 m2 Persil : 7b Blok Kebonan + 4,680 m2 Persil : 95 Blok Ngalur : 1,062 m2 Persil : 100 Blok Dongkelan : 1,030 m2 Persil : 101 Blok Jenggereng + 1,030 m2 Persil : 101 n. Kepala Dusun Manisjangan : 9.312 m? Letak: 1.510 m2 Persi Blok Sepringan Blok Kebonan 4.680 m2 Persil : 94 Blok Ngalur + 1,062 m2 Persil : 100 Blok Dongkelan : 1.030 m2 Persil : 101 Blok Jenggereng + 1,030 m2 Persil : 101 o. Staf perangkat desa. |: - ms Letak 3-m2 (2) Bengkok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dengan Peraturan Desa, {@) Bengkok diberikan selama menduduki jabatan dan diserahkan Kembali, ke Pemerintah Desa setelah masa jabatan berakhir dengan berita acara penyerahan Bengkok. Pasal 22 (1) Bengkok dapat digunakan untuk kepentingan Pemerintah Desa. (2) Bengkok yang digunakan untuk kepentingan Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan tanah pengganti dari Tanah Kas Desa. BABV BENGKOK PENGHARGAAN Pasal 23 (1) Bengkok bagi Kepala Desa yang diberhentikan atau Karena meninggal dunia diberikan kepada ahli waris seluas 17.400 (tujuh belas ribu empat ratus) m2 dari Tuasan Bengkok yang bersangkutan selama masa jabatan Kepala Desa definitif. Pasal 24 (1) Bengkok bagi Kepala Desa yang beralhir masa jabatann} i , ya mendapatkan 17.4 (tujuh belas ribu empat ratus) m2 dari luasan Benj ao (ju betas ou emp ) m2 dari luasan Bengkok yang bersangkutan selama (2) Penghargaan bagi -—-Kepala__——Desa PROT POLRI/Penshanan/Purnawirawon maka diteriian scrent 59 pect dari Penghargaan Kepala Desa Non PNS. esar 50 persen Pasal 25 (1) Bengkok bagi Sekretaris Desa yang pura tugas dan diberhentilan soeara hormat vearena, meringal dunia, een penkhir masa jabatannya mendapatkan 18.850 ( delapan belae nibu delapan ratus lima puluh ) m2 dari luasan Bengkok yang Derspngieutan, ‘pemberiannya dengan ketentuan jangka waktu sclama 3 tahun bagi yang telah menjabat sclama minimal 4 tahun. 12) Bengkok bagi Perangkat Desa yang purna tugas dan diberhentikan secara hormiat Oren nega SE eee ehir masa jabatannya mendapatkan 3.122 ( tiga aaron ene faa puluh dua) m2 dari Iuasan Bengkok yang, bersangiatan, pemberiannya dengan ketentuan jangka waktu selama 3 tahun bagi yang telah menjabat sclama minimal 4 tahun. Pasal 26 Bengkok diserahkan Kembali ke Pemerintah Desa setelah beralchir jangla walt pemberian Bengkok disertai dengan berita acara penyerahan tanah benglok. BAB VI ‘TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM Pasal 27 ‘Tanah untuk kepentingan umum merupakan tanah desa yang dipergunakan untuk kepentingan umum atau masyarakat antara lain pasar desa, lapangan, jalan desa, gedung pemerintahan, tempat ibadah dan makam. BAB VII PEMINDAHTANGANAN TANAH DESA Pasal 28 ‘Tanah Desa dapat dipindahtangankan untuk : a. tuker menukar untuk kepentingan umum; b. tukar menukar bukan untuk kepentingan umum; dan c. tukar menuker tanah kas Desa sclain untuk kepentingan umum dan bukan untuk kepentingan umum. Pasal 29 Ketentuan mengenai pemindahtanganan aset desa berpedoman pada Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Aset Desa. BAB VIIL PERLINDUNGAN DAN PENGAWASAN Pasal 30 (1) Perlindungan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pemanfaatan dilakcukan oleh Kepala Desa. Sea (2) Perlindungan dan pengawasan sebagaimana dimak melindungi dan mengawasi pelaksanaan pemanfaatan ‘anal, ayat (1) junttie BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 31 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini akan diatur lebih lanjut, Pasal 32 Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. ‘Agar setiap orang mengetabuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa Ambalresmi. Ditetapkan di Ambalresmi Pada tanggal 14 Juni 2022 Lampiran I Peraturan Desa Tentang Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah Kas Desa Nomor 3 Tahun 2022 Tanggal 14 Juni 2022 DAFTAR TANAH KAS DESA ATAU TANAH KEMAKMURAN DESA sUMLAH | LUASPER | TOTALLUAS No LETAK PERSIL BAGI BAGI (2) T._ | Kebonan wetan T TSmx 350m 3250 75m x375 2 | Kebonan Kulon 96 ae. m 15.930 4.680 Nealur T00b 3 Smx 120m 3.000 4 | Bex 107 10 ismx80m 12,000 Wetan Bet 107 3 Tmx 80m 1680 Pe leom LD =80 6 | Kathing 97 2 = 10.921 LB = 54m 7 | Siwana 70b 5 [25mx80m 70.000 3 | Sepringan 7b T TS10 @ | Tanah Brosengojo ai 68748 Tanah Desa Rt g_ | Mana bese 34 40 m x25 m 1.000 (001 Rw 002 Tanah Desa 10 396 Pasarsenen Tanah Desa u : 7 645, wetan Kathing Tamlak 130.684 Lampiran I Peraturan Desa Tentang Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah Kas Desa Nomor 3 Tahun 2022 Tanggal 14 Juni 2022 DAFTAR TANAH UNTUK FASILITAS UMUM RINCIAN | TOTAL LUAS xo LOKASI PERSIL | _LUAS (M2) P= 49,6 1, | Pasar Desa (Pasar 2 | D=286 Las ‘Tengok) m LB = 30m 2 | Pasar Hewan 7 s0mx 3.168 105 m 3 | Kampung Jawa 7 | %mxso 2.400 80 mx 4 | Lapangan Desa 70b ome 9,920 P= 46,5 m 8 | SDN2 Ambalresmi 37 | LD= 26m 1.267 LB = 28,5 m 13,7 MX Makam Mbah 26,8m 6 | Jogoresmi 30 5.419 TK, GOR, PAUD 84 mx 22,5 m 7 | Makam Mbah 2B 1927 Grumung 3 | Makam Mbah 5 247 Jogowiso 9 | Makam Kaljo 3250 10_| Makam Kranji 3.250 a1 | Makam Mbah 6 516 Dunung 12 [Tanah Kantor Desa | 38 3170 ‘Jumlah 45.952 BERITA ACARA KESEPAKATAN BERSAMA KEPALA DESA DAN BPD. Nomor : 07 /BPD -/ VI /2022 KESEPAKATAN BERSAMA KEPALA DESA DAN BPD DESA AMBALRESMI ‘TENTANG PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH KAS DESA AMBALRESMI Pada hari ini Selasa , tanggal Empat belas bulan Juni tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1. WAGINO : Kepala Desa Ambalresmi dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Desa Ambalresmi selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA 2. SURADI : Ketua / Wakil-Ketua / Anggota BPD Desa Ambalresmi dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Ambalresmi selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Menyatakan bahwa 1, PIHAK KEDUA telah membahas dan menyepakati Penataan dan Pemanfaatan ‘Tanah Kas Desa yang telah diajukan PIHAK PERTAMA 2. PIHAK PERTAMA akan menyampaikan kepada Camat Ambal untuk mendapat evaluasi selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja setelah tanggal ditandatangani Berita Acara ini Demikianlah Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihake dalam rangkap 2 (dua) untuk dapat dipergunaken sebagaimana mestinya

Anda mungkin juga menyukai