Disusun oleh:
HARIS SUHARTONO, SH
YOGYAKARTA
2019
i
EXSECUTIVE SUMMARY
A. PENDAHULUAN
Sampai dengan akhir 2018 dari 392 desa yang ada di Wilayah 4 (empat)
kabupaten kecuali Kota Yogyakarta, belum ada satu desa pun yang telah menindak
lanjuti dan menyusun Peraturan Desa, sehingga proses perijinan tentang pemanfaatan
tanah desa menjadi terhambat. Untuk itu dalam rangka mempercepat proses perijinan
tentang pemanfaatan tanah desa perlu ada terobosan dengan memberikan pedoman bagi
Pemerintah Desa dalam menyusun Peraturan Desa tentang Pemanfaatan tanah desa,
Pedoman tentang Penyusunan Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa sebagai
acuan bagi Pemerintah Desa dalam menyusun Peraturan Desa.
B. KEGIATAN INOVASI
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka untuk mengatasi permasalahan tersebut
untuk jangka pendek/menengan meliputi:
1. Penyusunan Rencana Proyek Perubahan
2. Persiapan, dengan membentuk Tim Internal
3. Penyusunan Draf Rapergub tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Desa tentang
Pemanfaatan Tanah Desa.
ii
4. FGD dengan Pemerintah Desa se DIY terkait rencana Penyusunan Rapergub tentang
Pedoman Penyusunan Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa
5. Pengesahan Rapergub tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Desa tentang
Pemanfaatan Tanah Desa melalui Biro Hukum.
6. Monitoring dan Evaluasi.
C. OUTPUT KEGIATAN
Dalam Implementasi Proyek Perubahan ini dijangka pendek telah dihasikan:
1. Rancangan Proyek perubahan.
2. Terselengaranya FGD/Sosialisasi penyusunan Pedoman Peraturan Desa tentang
Pemanfaatan Tanah Desa.
3. Draf Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta tentang tentang Pedoman
Penyusunan Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa
4. Monitoring dan Evaluasi Implementasi Proyek Perubahan.
Proyek Leader
HARIS SUHARTONO,SH
iii
BAB I
PROYEK PERUBAHAN
Tanah Desa merupakan hak milik kasultanan atau hak milik Kadipaten yang
pemanfaatannya diserahkan kepada Pemerintah Desa dengan hak anggaduh.
Pemanfaatan Tanah Desa oleh Pemerintah Desa harus mendapatkan ijin tertulis dari
Kasultanan atau Kadipaten.
Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan Tanah Desa oleh Pemerintah Desa berdasarkan
Pasal 7 Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 34 Tahun 2017
tentang Pemanfaatan Tanah Desa, Pemerintah Desa harus menetapkan Peraturan Desa
tentang Pemanfaatan tanah Desa. Sampai dengan tahun 2019 Desa-desa yang berada di
wilayah Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang tersebar di 4 (empat)
Kabupaten berjumlah 392 desa belum menetapkan Peraturan Desa tentang Pemanfaatan
Tanah Desa, hal ini menyebabkan proses perijinan terkait pemanfaatan tanah desa
(sewa menyewa) menjadi terhambat, sudah ada sekitar 110 ijin pemanfaatan tanah desa
yang sampai sekarang belum bisa diproses. Disamping itu ada 41 berkas tukar menukar
Tanah Desa dengan Tanah milik warga yang belum bisa diselesaikan administrasinya
hal ini juga akan menimbulkan persoalan karena tanah milik warga sudah turun waris
dan menuntut untuk dapat diselesaikan, kalau tidak rawan akan gugatan ke Kasultanan
atau ke Kadipaten.
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, sesuai dengan Tugas dan Fungsi berdasarkan
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 67 Tahun 2018 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, Dan Tata Kerja Dinas Pertanahan dan
Tata Ruang (Kundha Niti Mandhala Sarta Tata Sasana), khususnya bidang pertanahan
mempunyai tugas memfasilitasi terkait dengan proses perizinan penggunaan Tanah
Desa, maka agar pelaksanaan proses perizinan dapat berjalan dengan lancar perlu ada
pedoman bagi pemerintah Desa terkait dengan penyusunan Peraturan Desa tentang
Pemanfaatan Tanah Desa. Berdasarkan Pasal 7 Peraturan Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 34 Tahun 2017 tersebut dinyatakan bahwa dalam rangka
Pemanfaatan Tanah Desa, harus disusun Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah
Desa. Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa sebagai persyaratan dalam hal
Ijin sewa menyewa, pelepasan tanah desa, dan tukar menukar tanah desa. Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang mempunyai tugas memfasilitasi Pemerintah Desa dalam
proses perijinan pemanfaatan tanah desa. Sampai saat ini dari 392 Desa yang tersebar di
4 (empat) Kabupaten belum ada satu pun yang menetapkan Peraturan Desa tentang
Pemanfaatan Tanah Desa, hal ini menyebabkan kendala dalam proses perijinan ke
kasultanan atau Kadipaten. Untuk itu dalam rangka mempercepat proses perijinan
pemanfaatan tanah desa diperlukan percepatan dalam penyusunan Peraturan Desa,
sehingga diperlukan templet pedoman penyusunan Peraturan Desa tentang Pemanfaatan
tanah Desa.
2. Bahan Pendukung Yang Terkait Langsung Dengan Proyek Perubahan
a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa
Yogyakarta.
b. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
d. Peraturan Daerah Istimewa DIY Nomor 1 Tahun 2013 tentang Kewenangan Dalam
Urusan Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
e. Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2017
tentang Pemanfaatan Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten.
f. Peraturan Daerah Istimewa DIY Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kelembagaan
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.
g. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 34 Tahun 2017 tentang
Pemanfaatan Tanah Desa.
h. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 67 Tahun 2018 tentang
Kedudukan Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandhala Sarta Tata Sasana).
Dari misi ini telah dijabarkan ke dalam “lima kemuliaan” atau “Panca Mulia” yakni:
1. Terwujudnya peningkatan kualitas hidup, kehidupan, penghidupan masyarakat
yang berkeadilan dan berkeadaban, melalui peningkatan kemampuan dan
peningkatan ketrampilan sumberdaya manusia jogja yang berdaya saing.
2. Terwujudnya peningkatan kualitas dan keragaman kegiatan perekonomian
masyarakat serta penguatan ekonomi yang berbasis pada sumberdaya local
(keunikan teritori ekonomi) untuk pertumbuhan pendapatan masyarakat sekaligus
pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan.
3. Terwujudnya peningkatan harmoni kehidupan bersama baik dalam lingkup
masyarakat maupun pada lingkup birokrasi atas dasar toleransi, tenggangrasa,
kesantunan, dan kebersamaan.
4. Terwujudnya tata dan perilaku penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis,
dan
5. Terwujudnya perilaku yang bermartabat dari para aparatur sipil penyelengara
pemerintahan atas dasar tegaknya nilai-nilai integritas yang menjunjung tingggi
kejujuran, nurani masa lalu, nurani rasa bersalah dan berdosa apabila melakukan
penyimpangan-penyimpangan yang berupa korupsi, kolusi dan nepotisme.
Berdasarkan hal tersebut, Panca Mulia dari misi Gubernur DIY, untuk Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang merumuskan ke dalam 2 (dua) misi pembangunan
DIY tahun 2017-2022 yang tercantum dalam RPJMD DIY 2017-2022, yaitu sebagai
berikut:
1. Meningkatkan Kualitas, Kehidupan dan Penghidupan Masyarakat yang
Berkeadilan dan Berkeadaban.
2. Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Demokratis.
c. Tujuan
Tujuan dalam Rencana Srategis Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa
Yogyakarta sesuai dengan Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2017-2022
bahwa Dinas Pertanahan dan Tata Ruang mempunyai tujuan yaitu “Meningkatnya
penyelenggaraan pengelolaan dan pemanfaatan pertanahan”.
d. Sasaran
Sasaran dalam Rencana Srategis Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa
Yogyakarta sesuai dengan Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2017-2022
bahwa Dinas Pertanahan dan Tata Ruang mempunyai sasaran yaitu “Meningkatnya
fasilitasi tertib administrasi tanah kasultanan, kadipaten, dan tanah desa”
e. Program
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, dalam rangka mendukung visi dan misi
Gubernur khususnya Bidang Pertanahan dilakukan melalui beberapa program yaitu:
1. Program Tertib Administrasi Pertanahan;
2. Program Pengelolaan Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten.
3. Program Pemanfataan Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten serta Tanah
Desa;
4. Program Perencanaan dan Pengendalian Urusan Pertanahan; dan
5. Program Sarana Prasarana Keistimewaan Urusan Pertanahan.
4. Uraian Tupoksi
Berdasarkan Pasal 23 Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 67
Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, ditegaskan bahwa:
(1) “Bidang Pemanfaatan, Penanganan Permasalahan, dan Pengawasan
Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan pemanfaatan, penanganan
permasalahan, dan pengawasan pertanahan untuk meningkatkan persentase desa
yang sudah mempunyai Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa dan
persentase pengajuan permohonan Serat Kekancingan yang ditindaklanjuti”.
(2) Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pemanfaatan, Penanganan Permasalahan, dan
Pengawasan Pertanahan mempunyai fungsi:
a. penyusunan program kerja Bidang Pemanfaatan, Penanganan Permasalahan,
dan Pengawasan Pertanahan;
b. penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis pemanfaatan, penanganan
permasalahan, dan pengawasan pertanahan;
c. penyiapan bahan dan fasilitasi pemanfaatan tanah kosong lintas daerah
kabupaten/kota;
d. pelaksanaan validasi data subyek dan obyek pemanfaatan tanah kosong;
e. fasilitasi pemanfaatan Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten;
f. fasilitasi pengawasan dan penertiban pemanfaatan Tanah Kasultanan dan Tanah
Kadipaten;
g. fasilitasi perlindungan terhadap Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten serta
Tanah Desa;
h. fasilitasi penggunaan pemanfaatan Tanah Desa;
i. fasilitasi pelepasan Tanah Desa untuk kepentingan umum;
j. fasilitasi dan koordinasi penyelesaian permasalahan, konflik dan sengketa
pertanahan;
k. pengkajian fungsi pertanahan;
l. penyiapan bahan pertimbangan teknis izin Tanah Desa;
m. fasilitasi penanganan dan penyelesaian permasalahan pertanahan;
n. fasilitasi penyelesaian sengketa tanah garapan lintas Daerah Kabupaten/Kota;
o. fasilitasi penataan dan pengawasan pemanfaatan pertanahan;
p. penyiapan bahan penetapan lokasi dan pemanfaatan Tanah Kasultanan dan
Tanah Kadipaten serta Tanah Desa;
q. fasilitasi pengawasan pemanfaatan tanah Kasultanan dan Kadipaten serta Tanah
Desa;
r. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan program Bidang Pemanfaatan,
Penanganan Permasalahan, dan Pengawasan Pertanahan; dan
s. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsi Dinas.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, ada beberapa kegiatan yang belum
dapat dilaksanakan secara optimal terkait dengan Pemanfaatan Tanah Desa dan
penyelesaian Tanah Desa terkait dengan tukar menukar, yang dikarenakan adanya
permasalahan sebagai berikut:
a. Belum ada PERATURAN DESA tentang Pemanfaatan Tanah Desa yang dapat
dijadikan sebagai acuan dalam pemanfaatan tanah desa.
b. Belum ada pedoman/templat terkait dengan PERATURAN DESA tentang
Pemanfaatan Tanah Desa.
c. Sumber Daya Manusia kurang memahami regulasi terkait dengan Pemanfaatan
Tanah Desa.
d. Belum adanya Sumber Daya Manusia yang paham akan Penyusunan Peraturan
Perundang-undangan.
Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Sekretaris
Untuk mengetahui prioritas masalah yang perlu diketahui dilakukan analisis dengan
menggunakan model/metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) adalah salah
satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Berdasarkan
tugas pokok dan fungsi terkait program yang bermasalah dapat ditentukan
permasalahan sebagaimana tersebut dalam tabel berikut:
No. U S G Total
1. Belum optimalnya penyiapan bahan dalam Fasilitasi 4 4 4 12
perijinan tentang Pemanfaatan Tanah Desa (Perdes)
yang dapat dijadikan sebagai acuan
2. Belum adanya pedoman/template terkait dengan 5 5 3 13
PERDES tentang Pemanfaatan Tanah Desa
3. Sumber Daya Manusia yang kurang memahami 4 4 2 10
regulasi terkait dengan Pemanfaatan Tanah Desa
4. Sumber Daya Manusia yang belum paham akan 4 4 1 9
Penyusunan Peraturan Perundang-undangan
STRATEGI
STRUKTUR SISTEM
NILAI
BERSAMA
STAF KEMAMPUAN
Style
GAYA
a. Shared Value
Bahwa dalam rangka melaksanakan visi dan misi Bapak Gubernur yang
diwujudkan dalam 5 (lima) Pancamulia, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang sesuai
dengan yang tercantum dalam RPJM 2017-2022, yaitu mendukung Terwujudkan
Tata Pemerintahan Yang Demokratis yang tergambar sebagai berikut:
b. Structure
Dalam struktur organisasi pemerintah daerah, berdasarkan Pergub Nomor 67
Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Dinas, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, dalam menjalankan
tugas Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, khususnya pada Bidang Pemanfaatan,
Penanganan Permasalahan, dan Pengawasan Pertanahan mempunyai fungsi antara
lain fasilitasi penggunaan pemanfaatan Tanah Desa.
Sumber daya manusia yang ada di Bidang Pemanfaatan, Penanganan
Permasalahan, dan Pengawasan Pertanahan berjumlah 10 (sepuluh) orang terdiri
dari 2 (dua) orang Seksi, masing-masing memiliki 2 (dua) orang Staf, serta
dibantu oleh 6 (orang) pegawai kontrak, adapun seksi tersebut yaitu:
1. Seksi Administrasi Pemanfaatan Pertanahan;
2. Seksi Penanganan Permasalahan, dan Pengawasan Pertanahan
Adapun tugas dari masing-masing Seksi adalah:
1. Seksi Administrasi Pemanfaatan Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan
administrasi pemanfaatan pertanahan. Dalam melaksanakan tugas tersebut seksi
Administrasi Pemanfaatan Pertanahan mempunyai fungsi:
a. Menyusun program kerja Bidang Pemanfaatan, Penanganan Permasalahan,
dan Pengawasan Pertanahan.
b. Penyiapan fasilitasi kebijakan teknis administrasi Pertanahan.
c. fasilitasi dan koordinasi administrasi penggunaan tanah desa.
d. Fasilitasi Pelepasan Tanah Desa untuk kepentingan umum.
e. Fasilitasi penataan dan penggunaan Tanah Desa.
f. Penyiapan bahan dan fasilitasi pemanfaatan tanah lintas Kabupaten/Kota.
g. Fasilitasi permohonan izin tukar menukar Tanah desa
h. Verifikasi dokumen permohonan tukar menukaar Tanah Desa.
i. Pemantauan dan evaluasi terhadap pemanfaatan tanah desa.
j. Pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan seksi Administrasi
pemanfaatan pertanahan;dan
k. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsi Dinas.
2. Seksi Penanganan Permasalahan, dan Pengawasan Pertanahan mempunyai tugas
melaksanakan penanganan permasalahan dan pengawasan pertanahan. Dalam
melaksanakan tugas Seksi Penanganan Permasalahan, dan Pengawasan
Pertanahan mempunyai fungsi:
a. Menyusun program kerja Bidang Penanganan Permasalahan, dan
Pengawasan Pertanahan.
b. Penyiapan fasilitasi kebijakan teknis Penanganan Permasalahan, dan
Pengawasan Pertanahan.
c. Fasilitasi dan koordinasi Penanganan Permasalahan, dan Pengawasan
Pertanahan.
d. Fasilitasi penyelesaian permasalahan tanah garapan lintas Kabupaten/Kota.
e. Fasilitasi pelindungan terhadap Tanah kasultanan dan Tanah kadipaten serta
Tanah Desa.
f. Fasilitasi pengawasan Tanah kasultanan dan Tanah kadipaten dan Tanah
Desa.
g. Pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan seksi Administrasi
pemanfaatan pertanahan;dan
h. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsi Dinas.
Adapun tugas staf sesuai dengan seksinya masing- masing yaitu melakukan
pengadministrasi Pemanfaatan Pertanahan dan Penanganan Permasalahan, dan
Pengawasan Pertanahan. Dari jumlah SDM yang ada dalam rangka menyusun
proyek perubahan perlu ada penambahan pegawai.
b. Staff
Sebagaimana kita ketahui bahwa di Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
terkait dengan jumlah Aparatur Sipil Negara sangat terbatas khususnya bidang
pemanfaatan, penanganan permasalahan dan pengawasan pertanahan, yang harus
memfasilitasi permohonan perijinan pemanfaatan tanah bagi 392 (tiga ratus
sembilan puluh dua) desa di wilayah DIY, dengan personil dan waktu yang terbatas
tidak bisa memberikan pelayanan yang maksimal dan intensif ke masing-masing
desa, sehingga ke depan diperlukan adanya penambahan pegawai.
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta, didukung oleh 38 Pegawai Negeri Sipil,
dengan rincian menurut sebaran pegawai berdasarkan unit kerja, jabaran
pangkat/golongan, dan tingkat pendidikan sebagai berikut:
No Unit Kerja Laki- Perempuan Jumlah
Laki (orang)
1. Sekretariat 8 2 10
2. Bidang Penatausahaan Pertanahan 3 5 8
3. Bidang Penyelesaian Permasalahan 1 5 6
Pertanahan
4. Bidang Pengaturan dan Pembinaan 3 3 6
Tata Ruang
5. Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan 3 2 5
Tata Ruang
6. Jabatan Fungsional Tertentu 3 0 3
JUMLAH 21 17 38
c. Skill
Secara umum, keahlian dan keterampilan pegawai Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang khususnya bidang Pemanfaatan, Penanganan Permasalahan dan
Pengawasan Peratanahan secara teknis dapat dikatakan sudah cukup terampil,
masing-masing pegawai sudah memahami deskripsi tugas dan fungsinya. Namun
demikian terkait dengan penyusunan produk hukum daerah mereka kurang
memahami sehingga perlu ditingkatkan baik dalam hal pengetahuan, keterampilan
dan keahlian serta motivasi kerja supaya bisa lebih berprestasi, begitu juga dalam
melayani masyarakat, sikap yang resposif sangat diperlukan dari para
pengelolanya.
d. Style
Dalam memberikan fasilitasi pelayanan perijinan pemanfaatan tanah desa,
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang diberi tanggungjawab dalam
memberikan rekomendasi secara penuh, dari aspek kewenangan. Dengan
kewenangan dan tanggung jawab yang ada, Pimpinan harus didukung oleh tim
manajemen yang solid dan punya visi serta misi yang sama. Briefing atau rapat
koordinasi terbatas mingguan rutin dilakukan untuk mengkomunikasikan
permasalahan dan rencana kegiatan masing-masing seksi. Konsolidasi pegawai
juga rutin dilakukan hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan budaya
kerja
e. System
Pimpinan Penyelenggara berkewajiban melaksanakan evaluasi terhadap
pelaksanaan Pelayanan Publik di lingkungan organisasinya. Terkait dengan
prosedur/proses fasilitasi perizinan pemanfaatan tanah desa dengan mendasarkasn
pada Peraturan Gubernur DIY Nomor 34 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan tanah
Desa.
Dengan Peraturan Gubernur DIY dapat digunakan sebagai evaluasi
pelaksanaan kerja, apakah fasilitasi proses perijinan pemanfaatan tanah desa telah
sesuai dengan persyaratan yang telah di tetapkan berdasarkan pergub yang ada,
dengan Pergub ini digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan apakah
bisa diproses terus atau tidak. Sistem yang sekarang ada terkait dengan fasilitasi
proses perijinan pemanfaatan tanah desa sebenarnya sudah berjalan walaupun
belum ada Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa, namun dalam rangka
tertib admnistrasi yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Gubernur DIY
Nomor 34 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan tanah Desa, fasilitasi proses perizinan
untuk sementara dihentikan, sambil menunggu Pemerintah Desa untuk membuat
terlebih dahulu Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa, sehingga untuk
mengatasi hal tersebut dalam jangka pendek perlu dibuatkan pedoaman
penyusunan peraturan desa, sebagai acuan untuk mempercepat Pemerintah Desa
menyusun Peraturan Desa.
f. Strategy
Adapun Dinas Pertanahan dan Tata Ruang belum bisa memberikan fasilitasi
perijinan terkait pemanfaatan tanah desa secara maksimal karena belum adanya
regulasi yaitu Peraturan Desa, untuk mengatasi hal tersebut dalam rangka
percepatan pemanfaatan tanah desa dengan cara memberikan pedoman kepada
Pemerintah Desa terkait penyusunan Peraturan Desa.
Strategi adalah sejumlah pengambilan keputusan agar suatu perusahaan atau
organisasi dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Stategi yang telah
dilakukan terkait dengan permasalahan dalam proyek ini adalah melakukan rapat
koordinasi dengan Kasultanan dan Kadipaten selaku pemangku kepentingan terkait
pemanfaatan tanah desa, terhadap rencana penyusunan Peraturan Desa tentang
Pemanfaatan Tanah Desa, mekanisme klarifikasi terhadap Raperdes Pemanfaatan
tanah desa.
Dari permasalahan tersebut kemudian dilakukan analisis prioritas masalah dalam upaya
mengatasi isu strategis dengan menggunakan metode Aktual, Problematik,
Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL) sebagai berikut:
Tabel 3.
Analisis APKL untuk menentukan prioritas masalah dalam pelaksanaan Tupoksi
Berdasarkan analisis APKL diatas, maka prioritas masalah yang harus diselesaikan
adalah “Belum adanya templet/pedoman rancangan penyusunan Peraturan Desa
tentang Pemanfaatan Tanah Desa”.
Dari hasil analisis prioritas masalah, maka didapatkan permasalahan utama dalam
pelaksanaan tupoksi yang akan ditindaklanjuti dengan program proyek perubahan, yaitu
“Belum adanya templet/pedoman rancangan penyusunan Peraturan Desa tentang
Pemanfaatan Tanah Desa”.
Berdasarkan prioritas masalah terpilih diatas, maka perlu dikembangkan sebuah inovasi
yang tidak hanya menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam hal fasilitasi perijinan
pemanfaatan tanah desa, tapi juga menyentuh isu strategis terkait dengan pemanfaatan
tanah desa. Berdasarkan analisis bagan hubungan kondisi saat ini, kondisi yang
diharapkan, dan inovasi untuk merumuskan judul proyek perubahan terlihat sebagai
berikut:
Gambar 3. Bagan alur Pikir Proyek Perubahan
Inovasi
Pedoman Pemanfaatan Tanah Desa Dalam Rangka Fasilitasi Perijinan
Tanah Desa di Daerah Istimewa Yogyakarta.
C. TUJUAN PROYEK PERUBAHAN
Untuk menentukan kegiatan prioritas dilakukan teknik analisis tapisan. Teknik ini
digunakan untuk melihat derajat kemungkinan implementasi dari setiap yang dihasilkan, apakah
dapat dilaksanakan dalam jangka pendek, Jangka menengah, atau jangka panjang. Adapun
Indikator yang dipakai adalah E (Efektifitas), K (Kemudahan), W (waktu), M (Manfaat) dan B
(Biaya) sebagaimana Tabel berikut:
Tabel 4. Analisis Tapisan untuk menentukan Prioritas Kegiatan
Dari hasil analisis di atas maka dapat ditetapkan kegiatan jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang adalah sebagai berikut:
No Kegiatan Ranking Prioritas Strategis
1 penyusunan pedoman pemanfaatan tanah desa 1 Jangka Pendek
2. Sosialisasi Pedoman Pemanfaatan Tanah Desa 2 Jangka menengah
3. Bimtek penyusunan peraturan desa pemanfaatan 3 Jangka menengah
tanah desa sesuai dengan pedoman
4. Pendampingan penyusunan peraturan desa 4 Jangka Menengah
pemanfaatan tanah desa
5. Pembuatan buku saku pedoman pemanfaatan tanah desa 5 Jangka Panjang
Tujuan yang akan dicapai untuk jangka pendek (sampai batas waktu berakhirnya
Diklat), jangka menengah selama satu atau dua tahun, dan jangka panjang yang dicapai
lebih dari satu atau dua tahun dengan memperhatikan capaian-capaian yang akan diperoleh
dalam rencana perubahan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (Selama Diklat) Maret 2019-JUNI 2019:
- Memberikan panduan bagi pemerintah desa dan pihak terkait mengenai pemanfaatan
tanah desa untuk mempercepat proses pemanfaatan tanah desa
2. Jangka Menengah Juni 2019-Desember 2020 :
- Meningkatkan pemahaman aparat pemerintah desa mengenai teknis penyusunan
peraturan desa pemanfaatan tanah desa sesuai dengan pedoman yang berlaku di 4
(empat) Kabupaten yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten
Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul.
- Memperdalam kompetensi apparat pemerintah desa mengenai teknis penyusunan
peraturan desa tentang pemanfaatan tanah desa di 4 (empat) Kabupaten yaitu
Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Bantul dan Kabupaten
Gunung Kidul.
- Meningkatkan pemahaman apparat pemerintah desa mengenai Pedoman Pemanfaatan
Tanah Desa di seluruh wilayah DIY
3. Jangka Panjang 2021-2022)
- Memudahkan pihak-pihak yang membutuhkan pedoman pemanfaatan tanah desa
dalam memanfaatkan pedoman.
- Mewujudkan Tata Kelola pemanfaatan Tanah Desa yang Akuntabel.
D. MANFAAT
Manfaat dapat dibedakan antara manfaat yang bisa dirasakan oleh organisasi (Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang dan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat/organisasi lain.
Manfaat bagi Organisasi (Dinas Pertanahan dan Tata Ruang)
1. Jangka Pendek
- Terwujudnya kemudahan dalam rangka penyusunan Peraturan Desa tentang
Pemanfaatan tanah desa
2. Jangka Menengah
- Terwujudnya percepatan penyusunan peraturan desa tentang pemanfaatan tanah desa
di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
3. Jangka Panjang
- Terwujudnya Fasilitasi Proses Perijinan terkait dengan pemanfaatan tanah desa.
- Terselesaikannya permasalahan pertanahan terkait tukar menukar tanah desa dengan
tanah milik warga
- Terwujutnya Pemanfaatan Tanah Desa yang akuntabel.
Bagi Masyarakat / Pemerintah Desa
1. Jangka Pendek
- Pemerintah Desa dapat menggunakan pedoman baku dalam penyusunan peraturan
desa tentang pemanfaatan tanah desa
3. Jangka Menengah
- Masyarakat memahami mekanisme proses perijinan tentang pemanfaatan tanah desa.
- Terwujudnya kejelasan bagi masyarakat terkait dengan pemanfaatan tanah desa
4. Jangka Pangjang
- Mempermudah masyarakat dalam memanfaatkan tanah desa.
E. PENTAHAPAN DAN RENCANA JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Jangka Pendek
Waktu
No Kegiatan Pelaksanaan Target Waktu Feb 2019 Maret 2019 April 2019 Mei 2019 Juni 2019 Hasil Kegiatan Rencana Monev
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Milstone I:
Persiapan pelaksanaan proyek perubahan:
a. Konsultasi dengan Mentor dan 1 hari - Arahan dari Mentor Minggu ke 3
Kepala Dinas Project terkait dengan Proyek bulan Maret
(Mentor) terkait leader Perubahan 2019
- Foto
rencana pelaksanaan
Proyek Perubahan
b. Koordinasi Internal Project 1 hari - Pemahaman/Dukungan Minggu ke 3
Bidang Pemanfaatan, leader, Kasi, internal Bidang terkait bulan Maret
Penanganan dan Staf rencana implementasi 2019
proyek perubahan
Permasalahan dan
- Notulen Rapat
Pengawasan
Pertanahan dengan
Kasie dan Staf guna
penyampaikan
rencana pelaksanaan
proyek perubahan
c. Pembentukan Tim Mentor, 1 hari SK Kepala Dinas tentang Minggu ke 3
Proyek Perubahan Project Tim Proyek Perubahan bulan Maret
leader 2019
d. Konsultansi lanjutan Mentor, 1 hari Kesepakatan tentang Minggu ke 3
dengan mentor Project Area Perubahan bulan Maret
terkait rencana leader 2019
pelaksanaan Proyek
Perubahan
2. Milstone II:
Pembentukan Tim Penyusunan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Desa tentang Pemanfaatan
Tanah Desa
a. Koordinasi internal Project 1 hari Diperolehnya masukan Minggu ke 3
dengan Kasie dan leader, dari Kasie dan Staf bulan Maret
Staf terkait dengan Kasie dan tentang draf Tim 2019
rencana staf Penyusunan draf
Pembentukan Tim Rapergub (Notulen)
Penyusunan Draf
Rapergub tentang
Pedoman
Penyusunan
Peraturan Desa
tentang
Pemanfaatan Tanah
Desa
b.Pengajuan draf Tim Project 1 hari Diterimanya draf Tim Minggu ke IV
Penyusunan leader Penyusunan Rapergub Maret 2019
Rapergub kepada
Kepala Dinas PTR
3. Milstone III:
Pengesahan Tim Penyusunan Rapergub
Pengajuan Draf Tim Mentor 1 hari Disahkannya SK Tim Minggu ke IV
Penyusunan Rapergub Penyusunan Rapergub Maret 2019
Pedoman
4. Milstone IV:
Penyusunan Draf Awal Rapergub
6. Milestone VI:
Pengiriman draf Rapergub Pedoman Penyusunan Perdes tentang Pemanfaatan Tanah Desa ke Biro Hukum Sekretariat Daerah DIY
a. Penyusunan surat Project 1 hari Surat pengantar ke Biro Minggu ke tiga
pengantar leader Hukum mei 2019
b. Pengiriman draf Project 1 hari Tanda terima surat dan Minggu keempat
Rapergub leader draf Rapergub Mei 2019
Pedoman
Penyusunan
Perdes tentang
Pemanfaatan
Tanah Desa Ke
Biro Hukum Setda
DIY
7. Milstone VII:
Monev Implementasi Proyek Perubahan
a. Penyusunan Project 1 hari Laporan Implementasi Minggu keempat
Laporan leader Proyek Perubahan Juni 2019
Implementasi
Proyek Perubahan
Jangka Menengah dan Jangka Panjang
Waktu
No Kegiatan Pelaksanaan Target Waktu Juli 2019 Agustus 2019 Sept 2019 Okt 2019 Nop 2019 Hasil Kegiatan Rencana Monev
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Jangka Menengah
1. Milestone 1
Pengesahan Pergub tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa
- Penomoran Pergub Biro hukum 1 hari Pergub yang sudah Minggu ke 3 juli
tentang Pedoman dinomori 2019
Penyusunan Peraturan
Desa tentang
Pemanfaatan Tanah
Desa Oleh Biro Hukum
2. Milestone 2
Penggandaan pedoman
- Foto copy Pergub Project 1 hari Foto Copy Pergub Minggu ke 3 juli
tentang Pedoman Leader 2019
Penyusunan Peraturan
Desa tentang
Pemanfaatan Tanah
Desa
3. Milestone 3
Sosialisasi
- Sosialisasi di 4 Project 4 hari Pemahaman Minggu ke 4 juli
Kabupaten Leader Pemerintah Desa 2019 dan minggu
tentang ke 2,3 dan 4 2019
Pentingnya
Penyusunan
Perdes tentang
Pemanfaatan
tanah desa
4. Milestone 4
Bintek
- Bintek di 4 Kabupaten Project 4 hari Pemerintah Desa Minggu ke 1 dan
Leader mampu menyusun 2 Agustus 2019
Peraturan Desa dan Minggu ke 1
tentang dan 2 Oktober
Pemanfaatan 2019
tanah Desa
5 Milestone 5
Pendampingan
- Pendampingan Project Pemerintah Desa Minggu ke 1 dan
penyusunan perdes Leader yang masih belum 2 Agustus 2019
mampu menyusun dan Minggu ke 1
Peraturan Desa dan 2 Oktober
tentang 2019
Pemanfaatan
Tanah Desanya
semakin
memahami cara
penyusunannya
Waktu
No Kegiatan Pelaksanaan Target Waktu Januari 2020 Feb 2020 Maret 2020 April 2020 Mei 2020 Hasil Kegiatan Rencana Monev
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
a. Penyusunan Buku saku Project 5 hari Tersediannya Buku Tahun 2020
Pergub tentang Leader saku tentang
Pedoman Penyusunan Pedoman
Perdes Penyusunan
Peraturan Desa
tentang
Pemanfaatan
Tanah Desa agar
agar dapat dilihat
dibaca lebih
mudah
F. OUTPUT KUNCI (Key Project DELIVERABLES)
Nama Deskripsi
Jangka Pendek
1. Terlaksananya persiapan pelaksanaan Kegiatan yang dilaksanakan dimaksudkan
proyek perubahan untuk mewujudkan kesiapan implementasi
proyek perubahan dengan adanya
pemahaman Kasie dan staf serta mentor dan
tersusunnya 1 (satu) tim proyek perubahan
sebagai tim internal yang akan melaksanakan
tugas-tugas teknis terkait proyek perubahan
2. Terbentuknya Tim Pertimbangan teknis Keputusan Kepala Dinas PTR
izin penggunaan Tanah Kasultanan dan
Tanah Kadipaten
3. Tersusunnya draf awal Rapergub Rumusan atau konsep rancangan Peraturan
tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Pedoman penyusunan
Desa tentang Pemanfaatan tanah Desa Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah
Desa
4. Terbahasnya draf Rapergub tentang Menghimpun input atau masukan dari peserta
Pedoman Penyusunan Peraturan Desa FGD terhadap subtansi materi terkait dengan
tentang Pemanfaatan tanah Desa rancangan Peraturan Gubernur tentang
Pedoman penyusunan Peraturan Desa tentang
Pemanfaatan Tanah Desa
5. Terlaksananya simulasi penerapan Dengan simulasi ini diharapkan dapat
Rapergub Pedoman Penyusunan menyempurnakan kembali terhadap subtansi
Peraturan Desa tentang Pemanfaatan materi apabila Peraturan Gubernur
tanah Desa diberlakukan
6. Terkirimnya Rapergub ke Biro Hukum Rapergub diterima oleh Biro Hukum untuk
mendapatkan pembahasan lebih lanjut,
terutama dari aspek legal drafting.
Jangka Menengah
1. Terlaksananya pengesahan Rancangan Peraturan Gubernur yang sudah ditetapkan
Peraturan Gubernur menjadi Peraturan menjadi Pedoman dalam rangka penyusunan
Gubernur Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah
Desa
2. Terlaksananya penggandaan Peraturan Nantinya akan disebarkan kepada 392 (tiga
Gubernur tentang Pedoman Penyusunan ratus sembilan puluh dua) desa untuk
Peraturan Desa tentang Pemanfaatan dipedomani dalam penyusunan Peraturan
tanah Desa Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa
3. Terlaksananya sosialisasi Pergub Sosialisasi dilakukan terhadap 392 desa yang
Pedoman Penyusunan Perdes tentang belum menyusun perdes tentang pemanfaatan
pemanfaatan tanah desa tanah desa
4. Terlaksananya bimtek Pergub Pedoman Bimtek dilakukan terhadap 392 desa yang
Penyusunan Perdes tentang belum menyusun perdes tentang pemanfaatan
pemanfaatan tanah desa tanah desa
5. Terlaksananya pendampingan Pergub Pendampingan dilakukan terhadap 392 desa
Pedoman Penyusunan Perdes tentang yang belum menyusun perdes tentang
pemanfaatan tanah desa pemanfaatan tanah desa
Jangka Panjang
Tersusunnya buku saku pedoman Buku saku dimaksudkan untuk
penyusunan perdes tentang pemanfaatan mempermudah aparat pemerintah desa dalam
tanah desa memahami pedoman penyusunan perdes
tentang pemanfatan tanah desa. (dilaksanakan
di tahun 2020 blm ada anggaran di tahun
2019)
Project Leader
Sekretaris
I. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER
A. Stakeholder Internal Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
1. Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
2. Kepala Bidang Pemanfaatan, Penanganan Permasalahan, dan Pengawasan
Pertanahan
3. Kasie Administrasi Pemanfaatan Pertanahan
4. Kasie Penanganan Permasalahan dan Pengawasan Pertanahan
5. Kepala Bidang Penatausahaan dan Pengendalian Pertanahan
6. Kasie Penatausahaan Pertanahan
7. Kasie Pengendalian Pertanahan
B. Stakeholders Eksternal di luar Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Pemda DIY)
1. Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
2. Puro Pakualaman
3. Pani Radyo Pati
4. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah
5. Bappeda DIY
6. Biro Hukum Setda DIY
7. Biro Tata Pemerintahan Setda DIY
8. Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Kabupaten Sleman, Bantul,
Gunungkidul dan Kulon Progo
9. Dinas/Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Sleman, Bantul,
Gunungkidul dan Kulon Progo
C. Stakeholders Eksternal di luar Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (diluar Pemda)
1. Kanwil Kumham DIY
2. Masyarakat
Peran masing-masing stakeholder dalam proyek perubahan:
LATENTS PROMOTOR
APATHETICS DEFENDERS
Pengaruh rendah kepentingan rendah Pengaruh rendah kepentingan Tinggi
Gubernur ur +++ Sekda Kasultanan Kadipaten Kepala Dinas Biro Hukum Kabid
++++ ++++ ++++ PTR DIY ++++ ++++ PPPPP
++++
Bappeda
Kasie APP
++++
DPPKA
Kasie PPPP
Dinas PUESDM ++++
Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang
Kabupaten Kulon Kanwil Kumham
Progo ++
Dinas Pertanahan
Badan Pemberdayaan Biro Tata Tokoh
dan Tata Ruang
Paniradyopati Pemerintahan Masyarakat
Kabupaten Pemerintahan Masyarakat
Gunungkidul Desa Kabupaten Bantul
Keterangan:
Promotor Ekternal Defenders Garis Komando
Garis Koordinasi
Latens Ekternal Apathetics
A. DESKRIPSI IMPLEMENTASI
Oleh sebab itu maka guna pencapaian terhadap proyek perubahan terkait dengan pedoman
pemanfaatan Tanah Desa dalam rangka fasilitasi perijinan Tanah Desa di Daerah Istimewa
Yogyakarta, perlu dilakukan tahapan-tahapan, dimana dimasing-masing tahapan tersebut
dapat diukur keberhasilannya. Adapun tahapan (Milestone) sebagai berikut:
Dalam jangka Jangka Pendek
1. Milestone 1
Persiapan Pelaksanaan Proyek Perubahan
a. Koordinasi dan konsultasi dengan mentor tentang Proyek Perubahan, dilaksanakan
pada tanggal 20 Maret 2019, pada konsultasi ini Mentor sangat mendukung Proyek
Perubahan serta sekaligus memberikan arahan agar Proyek Perubahan segera
dilaksanakan dan dipercepat proses penyusunan Peraturan Gubernur DIY tentang
Pedoman Penyusunan Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa.
b. Koordinasi internal bidang guna menyampaikan gagasan Proyek Perubahan,
dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2019, dengan hasil rapat sebagai berikut bahwa
semua staf mendukung terkait dengan Proyek Perubahan karena nantinya akan
menyelesaikan terkait dengan ijin-ijin pemanfaatan tanah desa yang belum
terselesaikan. Tim Proyek Perubahan Internal akan dibetuk dalam minggu ini.
c. Mencari data-data awal/pendukung terkait dengan Proyek Perubahan yang nantinya
akan digunakan sebagai alat nalisis terhadap kebijakan dan langkah-langkah yang
akan diambil dalam implementasi proyek perubahan.
d. Pembentukan Tim Proyek Perubahan, tanggal 21 Maret 2019 Tim Proyek perubahan
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, hal ini untuk
memberikan kepastian kepada semua personil untuk melaksanakan tugas.
e. Konsultasi lanjutan dengan mentor terkait implementasi proyek perubahan, tanggal
22 Maret 2019, dalam rangka percepatan penyusunan pedoman pemanfaatan tanah
desa.
2. Milestone 2
Pembentukan Tim Penyusunan Rancangan Peraturan Gubernur tentang
Pedoman Penyusunan Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa.
a. Koordinasi internal dengan Kasie dan Staf terkait pembentukan Tim Penyusunan Rapergub
Tentang Pedoman Pemanfaatan Tanah Desa lintas instansi pada hari Senin tanggal 25 Maret
2019.
b. Konsultasi dan pengajuan draf Tim Penyusunan Rapergub tentang Pedoman Penyusunan
Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa dengan Kepala Dinas tanggal 26 Maret 2019.
3. Milestone 3
Pengesahan Tim Penyusunan Rapergub
Pengesahan Keputusan Kepala Dinas tentang Pembentukan Tim Penyusunan Rancangan
Peraturan Gubernur tentang Penyusunan Pedoman Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah
Desa.
4. Milestone 4
Penyusunan Draf Awal Rapergub
a. Rapat koordinasi Persiapan penyusunan Draf awal dengan Tim Penyusunan Rapergub
tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa, terhadap
subtansi yang akan diatur dalam Rapergub, yang dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2019.
b. Melakukan FGD yang dilakukan pada tanggal 8 April 2019, yaitu dengan meminta masukan
dari berbagai instansi baik dari Pemda DIY, Pemda Kabupaten, maupun dari Pemerintah
Desa terkait dengan rencana penyusunan rancangan Peraturan Gubernur tentang Pedoman
Penyusunan Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa.
5. Milestone 5
Pembahasan Draf Rapergub Pedoman Penyusunan Peraturan Desa tentang Pemanfatan
Tanah Desa
a. Persiapan Pembahasan draf Rapergub tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Desa tentang
Pemanfaatan Tanah Desa, pada hari senin, tanggal 15 April 2019.
b. Pembahasan draf rapergub tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Desa tentang
Pemanfaatan Tanah Desa, pada hari Jum’at tanggal 15 April 2019, kamis, 18 April 2019,
Jum’at 19 April 2019, dan Senin 22 April 2019 finalisasi draf rapergub.
6. Milestone 6
Pengiriman draf Rapergub Pedoman Penyusunan Perdes tentang Pemanfaatan Tanah
Desa ke Biro Hukum Sekretariat Daerah DIY
a. Penyusunan surat pengantar ke Gubernur melalui Biro Hukum terkait pengajuan draf
Rapergub tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa
untuk mohon tanda tangan Gubernur, pada tanggal 20 Mei 2019
b. Pengiriman surat pengantar ke Gubernur melalui Biro Hukum terkait draf Rapergub tentang
Pedoman Penyusunan Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa untuk mohon tanda
tangan Gubernur, pada tanggal 20 Mei 2019.
7. Milestone 7
Monev Implementasi Proyek Perubahan
Penyusunan Laporan Implementasi Proyek Perubahan
Kendala yang yang dihadapi dalam proses implementasi adalah pada waktu pembahasan,
karena setiap yang duduk sebagai Tim masing-masing juga mempunyai kesibukan sendiri-
sendiri pada Instansinya sehingga sulit untuk duduk bersama melakukan pembahasan
sehingga solusi yang diambil dan dilakukan dengan melalui Telepon atau konsultasi
dengan mendatangi yang bersangkutan.
FORMULIR IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN
JANGKA PENDEK
Nama Proyek Perubahan Mewujudkan Pedoman Pemanfaatan Tanah Desa Dalam Rangka fasilitasi Perijinan Tanah Desa di Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Rabu 20 Maret 2019 Koordinasi Internal Terpenuhinya rapat Pemahaman, 100% - - Undangan
Bidang Pemanfaatan, terkait proyek dukungan, - Daftar Hadir
Kasie dan Staf guna perubahan masukan, dan - Notulen Rapat
penyampaikan rencana komitmen - Foto
implementasi proyek
perubahan
3. Kamis 21 Maret 2019 Pembentukan Tim Terbentuknya Tim SK Tim Proyek 100% - SK Kepala Dinas
Proyek Perubahan Proyek Perubahan Perubahan tentang Tim Proyek
Perubahan
4. Jum’at 22 Maret 2019 Konsultasi lanjutan Terlaksananya Dukungan mentor 100% - - Notulen hasil
dengan mentor terkait konsultasi lanjutan dalam konsultasi
rencana pelaksanaan dengan mentor dan pelaksanaan - Foto
Proyek Perubahan dukungan mentor proyek perubahan
Milestone II :
Pembentukan Tim Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa
1. Senin 25 Maret 2019 Koordinasi internal Tersusunnya Draf Draf SK Tim 100% - - Undangan
dengan Kasie dan Staf Tim - Daftar hadir
terkait pembentukan - Notulen
Tim Penyusunan - Draf SK Tim
Rapergub Tentang Penyusunan
Pedoman Pemanfaatan Peraturan Gubernur
Tanah Desa - Foto
2. Selasa 26 Maret 2019 Pengajuan draf Tim Terwujudnya Draf Draf SK Tim 100% - - Notulen hasil
Penyusunan Rapergub Tim konsultasi
kepada Kepala Dinas - Draf final SK Tim
PTR Penyusunan
Rapergub
- Foto
Milestone III : Pengesahan Tim Penyusunan Rapergub
1. Kamis 27 Maret 2019 Pengajuan draf Tim Terwujudnya draf Draf SK Tim 100% - SK Tim Penyusunan
Penyusunan Rapergub Tim Penyusunan Rapergub yang sudah
kepada Kepala Dinas Rapergub kepada di tandatangani
PTR Kepala Dinas PTR
Milestone IV :
Penyusunan Draf Awal Rapergub
1. Jum’at, 29 Maret Persiapan Penyusunan Terlaksananya rapat Kesiapan 100% - - Undangan
2019 Draf Awal Rapergub persiapan penyusunan Draf - Daftar Hadir
penyusunan Draf awal Rapergub - Draf Rapergub
Rapergub - Notulen
- Foto
2. Senin 8 April 2019 Rapat Koordinasi/FGD Terlaksananya Masukan terhadap 100% - - Undangan
dengan stakeholder Rakor/FGD penyusunan draf - Daftar Hadir
untuk menjaring /Konsultasi Publik Rapergub - Draf Rapergub
masukan terhadap dalam rangka (Materi FGD)
substansi Rapergub penyusunan draf - Notulen
tentang Pedoman Rapergub tentang - Usulan Peserta
Penyusunan Peraturan Pedoman - Foto
Desa tentang Penyusunan
Pemanfaatan Tanah Peraturan Desa
Desa tentang Pemanfaatan
Tanah Desa
Milestone V :
Pembahasan Draf Rapergub Pedoman Penyusunan Peraturan Desa tentang Pemanfatan Tanah Desa
1. Senin 15 April Persiapan Terlaksananya Kesiapan 100% - Undangan
2019 pembahasan Draf persiapan pembahasan - Daftar hadir
Rapergub Pedoman pembahasan Draf draf Rapergub - Notulen
Penyusunan Rapergub Pedoman Pedoman - Pembagian kerja
Peraturan Desa Penyusunan Penyusunan - Foto
tentang Pemanfaatan Peraturan Desa Peraturan Desa
Tanah Desa tentang tentang
Pemanfaatan Tanah Pemanfaatan
Desa Tanah Desa
2 Kamis 18 April pembahasan Draf Terlaksananya Pembahasan 100% - Undangan
2019 Rapergub Pedoman pembahasan Draf draf Rapergub - Daftar Hadir
Penyusunan Rapergub Pedoman Pedoman - Notulen
Peraturan Desa Penyusunan Penyusunan - Foto
tentang Pemanfaatan Peraturan Desa Peraturan Desa - Draf Rapergub
Tanah Desa tentang tentang hasil pembahasan
Pemanfaatan Tanah Pemanfaatan
Desa Tanah Desa
3. Jum’at,19 April Lanjutan Terlaksananya Pembahasan 100% - Undangan
2019 pembahasan Draf pembahasan Draf draf Rapergub - Daftar Hadir
Rapergub Pedoman Rapergub Pedoman Pedoman - Notulen
Penyusunan Penyusunan Penyusunan - Foto
Peraturan Desa Peraturan Desa Peraturan Desa - Draf Rapergub
tentang Pemanfaatan tentang tentang hasil pembahasan
Tanah Desa Pemanfaatan Tanah Pemanfaatan
Desa Tanah Desa
4. Senin 22 April Sinkronisasi hasil Terlaksananya Pembahasan 100% - Undangan
2019 verifikasi Rancangan Sinkronisasi hasil draf Rapergub - Daftar Hadir
Peraturan Desa verifikasi Pedoman - Notulen
Rancangan Penyusunan - Foto
Peraturan Desa Peraturan Desa - Draf Rapergub
tentang hasil pembahasan
Pemanfaatan
Tanah Desa
Milestone VI :
Pengiriman draf Rapergub Pedoman Penyusunan Perdes tentang Pemanfaatan Tanah Desa ke Biro Hukum Sekretariat Daerah DIY
1. Jum’at 10 Mei Penyusunan surat Tersusunnya surat Draf surat 100% - Draf surat
2019 pengantar ke Biro pengantar ke Biro pengantar pengantar
Hukum terkait Hukum terkait
pengajuan draf permohonan tanda
Rapergub tentang tangan draf
Pedoman Rapergub tentang
Penyusunan Pedoman
Peraturan Desa Penyusunan
tentang Pemanfaatan Peraturan Desa
Tanah Desa tentang
Pemanfaatan Tanah
Desa
2. Senin 13 Mei 2019 Pengiriman surat Terkirimnya surat Surat pengantar 100% - - Surat pengantar
pengantar dan draf pengantar ke Biro dan draf final yang sudah di
Raperbup Pedoman Hukum terkait Rapergub tanda tangani
Penyusunan permohonan tanda diterima oleh - Draf final
Peraturan Desa tangan draf Biro Hukum Rapergub
tentang Pemanfaatan Rapergub tentang Setda DIY - Tanda terima dari
Tanah Desa ke Biro Pedoman Biro Hukum
Hukum Penyusunan
Peraturan Desa
tentang
Pemanfaatan Tanah
Desa
Milestone VII :
Monitoring, Evaluasi, dan Penyusunan Laporan Implementasi Proyek Perubahan
1. Selasa 28 Mei Rapat Monev Terlaksananya Laporan monev 100% - - Undangan
2019 monev - Daftar hadir
implementasi - Notulen
Proyek Perubahan - Paparan hasil
monev
- Foto
- Surat Dukungan/
Testimoni
Implementasi
Proyek
Perubahan
A. KESIMPULAN
Implementasi Proyek Perubahan Pedoman Pemanfaatan Tanah Desa Dalam
Rangka Fasilitasi perijinan Pemanfaatan Tanah Desa di Daerah Istimewa Yogyakarta,
diajukan sebagai salah satu tugas perorangan dalam Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat III pada Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY Tahun Anggaran
2019.
B. REKOMENDASI
1. Dengan Tersusunnya rancangan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa,
diharapka kepada Pemerintah Desa di seluruh Wilayah daerah Istimewa Yogyakarta
untuk dapat segera menyusun Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa.
2. Ketugasan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang khususnya Bidang Pertanahan yang
mempunyai tugas fasilitasi pemanfaatan Desa, dengan adanya pedoman ini diharap
proses perijinannya bisa berjalan dengan lancar.
3. Rancangan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Pedoman
Penyusunan Peraturan Desa tentang Pemanfaatan Tanah Desa untuk dapat segera
ditetapkan menjadi Peraturan Gubernur.
Peserta Diklat
HARIS SUHARTONO
MILESTONE 1
Persiapan Pelaksanaan Proyek Perubahan