Anda di halaman 1dari 27

PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA

KECAMATAN PEJAWARAN
PEMERINTAH DESA GIRITIRTA
Jl. Desa Giritirta, Komplek Lapangan, HP. 0852 2722 6765
Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara Kode Pos 53454

PERATURAN DESA GIRITIRTA


NOMOR : 143/02/2013

TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA(RPJMDesa)

KEPALA DESA GIRITIRTA

Menimbang :
a. Bahwa untuk menjamin tercapainya tujuan pemerintah desa dan
agar kegiatan pembangunan desa berjalan efektif, efisien dan
terarah dalam jangka waktu 5 (lima) tahun dan sebagai penjabaran
visi, misi dan program Kepala Desa perlu disusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Desa Giritirta
Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjarnegara.

B. Bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a diatas perlu ditetapkan


dengan Peraturan Desa tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJMDesa) Desa Giritirta Kecamatan Pejawaran
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013 2018.
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan dengan Undang
Undang Nomor 8 Tahun 2005;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa;

4. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006


tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah
dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Program
Jawa Tengah;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 7 tahun 2007


tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Banjarnegara 2006-2011;

6. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor4 Tahun 2013 Tentang


Pedoman Penyusunan APBDesa, Perubahan APBDesa dan
Pertanggungjawaban APBDesa;

7. Peraturan Desa Giritirta Nomor 143/04/2007 tentang Susunan


Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa.

1
DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA GIRITIRTA
DAN
KEPALA DESA GIRITIRTA

MEMUTUSKAN
Menetapkan : Peraturan Desa tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDesa) Desa Giritirta Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2013 2018.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peratuan Desa ini yang di maksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Banjarnegara.
2. Bupati adalah Bupati Banjarnegara.
3. Kecamatan adalah Kecamatan Pejawaran
4. Kepala Desa adalah Pimpinan Pemerintah Desa di Desa Giritirta Kecamatan Pejawaran,
Kabupaten Banjarnegara.
5. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan
perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintah Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintah Desa di Desa Giritirta, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten
Banjarnegara.
6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang mewakili batas-batas wilayah yang
berwewenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan RI dan berada di Kabupaten Banjarnegara.
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan RI.
8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggaraan
Pemerintah Desa.
9. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2006-2011 yang selanjutnya
disebut RPJMD adalah dokumen rencana pembangunan menengah daerah untuk periode 5
(lima) tahun terhitung sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2011.
10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa tahun 2013 2018 yang selanjutnya disebut
RPJM Desa adalah dokumen perencanaan pembangunan desa untuk periode 5 (lima) tahun
terhitung sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2018.
11. Rencana pembangunan tahunan desa, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja
Pembangunan Desa (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan desa untuk
periode 1 (satu) tahun.

2
BAB II
SISTEMATIKA
Pasal 2
1. RPJMDesa Giritirta Tahun 2013 2012 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
a. Bab I : Pendahuluan.
b. Bab II : Gambaran Umum Kondisi Desa.
c. Bab III : Visi dan Misi.
d. Bab IV : Startegi Pembangunan Desa.
e. Bab V : Arah Kebijakan Keuangan Desa.
f. Bab VI : Arah Kebijakan Umum Desa.
g. Bab VII : Program Pembangunan Desa.
h. Bab VIII : Penutup.
2. RPJMDesa Giritirta Tahun 2013 2012 sebagaimana ayat (1) merupakan arah pembangunan
yang ingin dicapai dalam jangka waktu masa bakti Kepala Desa yang disusun berdasarkan
visi, misi dan program Kepala Desa.
Pasal 3
Isi dan uraian RPJMDesa sebagaimana disebut pasal 2 ayat (1) terdapat dalam lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan desa ini.
Pasal 4
Penjabaran lebih lanjut Peraturan Desa tentang RPJMDesa ini dalam bentuk Rencana Kerja
Pemerintah Desa atau disebut RKPD.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 5
Hal-hal yang merupakan pelaksanaan Peraturan Desa ini akan diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Kepala Desa atau Keputusan Kepala Desa.

Pasal 6
Peraturan Desa ini mulai berlaku sejak pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Giritirta
Pada tanggal 1 Juli 2013
Kepala Desa Giritirta

MISTER M YUSUF

3
Lampiran : Peraturan Desa Giritirta
Nomor : 143/02/2013
Tanggal : 1 Juli 2013

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Reformasi penyelenggaraan otonomi pemerintahan dengan berlakunya Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 yang
kemudian diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004, yang selanjutnya diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2005. Inti dari reformasi penyelengaraan pemerintahan adalah adanya perubahan tatanan
sistem pemerintahan menuju tata pemerintahan yang baik (good governance).
Desa adalah unit pemerintahan terbawah dalam struktur organisasi Pemerintahan
Negara Republik Indonesia. Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa desa pada hakekatnya
merupakan gambaran riil kehidupan bangsa dan negara di bidang ideologi, politik, sosial,
budaya, pertahanan, keamanan dan agama. Apabila melihat kenyataan bahwa kurang lebih
70% penduduk tinggal di desa-desa, maka keberhasilan pembangunan masyarakat didesa
akan memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap keberhasilan pelaksanaan
otonomi daerah.
Sehubungan dengan hal itu maka penyelengggaraan pemerintahan desa harus terus
diupayakan untuk mengoptimalkan pelaksanaan kewenangan yang dimilikinya, baik yang
mencakup urusan pemerintahan yang ada berdasarkan hak asal usul desa, urusan yang
menjadi kewenangan desa karena pelimpahan dari kabupaten/ kota, tugas pembantuan,
maupun urusan pemerintahan lainnya yang diserahkan kepada desa berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) merupakan dokumen
perencanaan yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Desa (hasil
pemilihan kepala desa secara langsung oleh rakyat) yang penyusunannya berpedoman
kepada RPJMDaerah dan memperhatikan aspirasi yang berkembang dalam masyarakat
desa.
Secara subtansial RPJMDesa merupakan rencana pembangunan untuk jangka waktu
5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman kepada RPJMDaerah dan
memperhatikan aspirasi masyarakat desa yang memuat arah kebijakan, keuangan desa
strategi pembangunan desa, kebijakan umum yang disertai dengan rencana kerja dalam
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
RPJMDesa ini disusun dengan berpedoman kepada Peraturan Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 7 Tahun 2007 tentang RPJMDaerah Kabupaten Banjarnegara 2006-
2011 dan Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor : 4 TAHUN 2008 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Dalam penyusunan mempertimbangkan agenda-agenda pembangunan sebelumnya
yang dirasa kinerja saat ini belum seluruhnya tuntas penyelesaian masalahnya seperti
pendidikan, ekonomi, rakyat, kesehatan, infrasturktur, lingkungan, kemiskinan,
pengangguran, pemerintahan dsb.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud penyusunan RPJMDesa Giritirta Kecamatan Pejawaran Kabupaten
Banjarnegara adalah sebagai upaya kongkrit untuk penyiapan dokumen perencanaan di
tingkat desa dalam rangka pencapaian mewujudkan masyarakat desa yang bermartabat
menuju masyarakat sejahtera yang beriman dan bertakwa.
Adapun tujuan penyusunan RPJMDesa tersebut adalah :
1. Menjabarkan visi, misi dan program Kepala Desa kedalam program dan kegiatan
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun 2013 2018.

4
2. Memberikan pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan yang dituangkan
dalam Rencana Kerja Pembangunan .
3. Memberikan pedoman dalam penyusunan instrumen pengendalian, pengawasan dan
evaluasi pembangunan.

C. LANDASAN HUKUM
Penyusunan RPJMDesa ini berpedoman/ mengacu pada peraturan perundang-
undangan yang meliputi :

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana


telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 3
Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan dengan Undang Undang Nomor 8 Tahun
2005;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka


Panjang Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa;

4. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Program Jawa Tengah;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 7 tahun 2007 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjarnegara 2006-
2011;

6. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor : 4 TAHUN 2013 Tentang Pedoman


Penyusunan APBDesa, Perubahan APBDesa dan Pertanggungjawaban APBDesa;

7. Peraturan Desa Giritirta Nomor 143/03/2013 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Pemerintah Desa.

D. SISTEMATIKA
RPJMDesa Giritirta disajikan dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Memuat latar belakang menyebut dan tujuan, landasan hukum dan sistematika
penulisan.
Bab II : Gambaran Uraian Kondisi Desa
Memuat kondisi geografis perekonomian desa, sosial budaya desa, prasarana
dan sarana desa, pemeritahan umum, isue startegis dan permasalahan
pembangunan desa.
Bab III : Visi dan Misi
Memuat visi dan misi Kepala Desa
Bab IV : Startegi Pembangunan Desa
Memuat kebijakan untuk mengimpletasikan program Kepala Desa dalam
rangka mewujudkan visi dan misi.
Bab V : Arah Kebijakan Keuangan Desa
Memuat arah pengelolaan pendapatan Desa, arah pengelolaan belanja desa dan
Kebijakan Umum Anggaran Desa.
Bab VI : Arah Kebijakan Umum

5
Memuat kebijakan-kebijakan guna mencapai kinerja sesuai tujuan dan
fungsinya.
Bab VII : Program Pembangunan Desa
Memuat program pembangunan desa dan rencana kerja.
Bab VIII : Penutup
Memuat program transisi dan kaidah pelaksanaan.
Lampiran-lampiran.

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DESA

A. GAMBARAN KEBERHASILAN PEMBANGUNAN


Pencapaian visi diupayakan melalui sesuatu tahapan misi yang berperan
sebagai akseleresasi pembangunan dan perwujudannya melalui pencerminan sesuatu
yang kongkrit dan dapat diukur/ komulatif.
Sejalan dengan itu maka dalam akseleresasi tersebut adanya suatu tindakan
yang dapat digunakan sebagai acuan pendapatan visi secara makro, indikator ini
terdiri dari indikator pendidikan, kesehatan dan perekonomian sebagai indikator
keberhasilan (outcome) pembangunan di Desa Giritirta selama 5 (lima) tahun
kedepan diasumsikan sebagai berikut :
1. Indikator pendidikan
Meningkatnya indikator pendidikan diasumsikan dengan adanya meningkatnya
tingkat pendidikan masyarakat, tuntas pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun, dan
peningkatan sarana dan prasarana pendidikan
2. Indikator kesehatan
Meningkatnya indikator kesehatan diasumsikan dengan adanya peningkatan
sarana dan prasarana kesehatan, peningkatan pencapaian desa sehat dan
terpenuhinya masyarakat desa dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang
prima.
3. Indikator ekonomi
Meningkatnya indikator ekonomi di asumsikan adanya peningkatan perekonomian
desa yang sekaligus mempengaruhi terhadap peningkatan pendapatan masyarakat.
Selama 5 (lima) tahun kedepan diprogramkan kegiatankegiatan yang mengarah
pada ekonomi produktif yang memanfaatkan potensi-potensi yang ada di setiap
desa.

B. ORGANISASI DAN TATA LAKSANA PEMERINTAHAN DESA.


1. Pemerintahan desa terdiri dari pemerintah desa dan BPD.
2. Pemerintah desa terdiri dari kepala desa dan perangkat desa yang mencakup
Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya yang terdiri dari 5 (lima) Kepala
Dusun dan 5 (lima) Kepala Urusan, 1 Staf Urusan Umum serta 2 pelaksana teknis
yaitu Kayim dan Ulu-Ulu (sesuai dengan SOT masing-masing desa).
3. Kepala desa memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kegiatan
yang ditetapkan bersama BPD.
4. Kepala desa memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada
Bupati, memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD serta
menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada
masyarakat.

6
5. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sekretaris desa, kepala dusun dan
pelaksana teknis lapangan bertanggung jawab kepada kepala desa.
6. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya staf urusan bertanggung jawab kepada
kepala urusan dan kepala urusan bertanggung jawab kepada sekretaris desa.
7. Dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan, kepala desa dapat dibantu lembaga kemasyarakatan desa yang
ada.
C. KONDISI GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
1. Luas dan batas desa.
Desa Giritirta mempunyai luas wilayah 256.053 hektar dengan batas-batas:
Sebelah selatan : Desa Biting
Sebelah barat : Desa Sarwodadi
Sebelah utara : Desa Grogol
Sebelah timur : Desa Penusupan
2. Tata guna tanah.
Tata guna tanah Desa Giritirta sbb :

PENGGUNA TANAH LUAS TANAH


Tanah Sawah :
a. Irigasi
b. Irigasi
c. Sederhana
d. Tadah Hujan
Tanah Kering :
a. Pekarangan dan Bangunan 11,960 Ha
b. Tegalan 218.393 Ha
c. Kolam 4.300 Ha
d. Lain-lain 21.400 Ha
JUMLAH 256,053 Ha

3. Potensi Sumber Daya Manusia.

Jumlah penduduk Desa Giritirta terdiri dari laki-laki 1.358 orang dan perempuan
1.318 orang. Jumlah penduduk menurut kelompok umur sebagai berikut :

UMUR JUMLAH PENDUDUK


0 - 4 tahun 206 Orang
5 - 9 tahun 365 Orang
10 - 14 tahun 367 Orang
15 - 24 tahun 436 Orang
25 - 54 tahun 872 Orang
55 tahun ke atas 346 Orang
Jumlah 2.763 Orang

7
Sedangkan distribusi penduduk menurut jenis pekerjaan sebagai berikut :

JENIS PEKERJAAN JUMLAH


Belum bekerja/pelajar 1.022 orang
Petani sendiri 917 orang
Buruh tani 249 orang
Pedagang/ pengusaha 158 orang
Buruh industri 24 orang
Buruh bangunan 144 orang
Pengangkutan 16 orang
TNI/POLRI/PNS 7 orang
Pensiunan 5 orang
Lain-lain 134 orang
JUMLAH 2.676 orang

Sementara itu distribusi penduduk menurut jenis pendidikan sebagai berikut :

TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH


Tamat PT 21 orang
Tamat akademi 3 orang
Tamat SLTA 51 orang
Tamat SLTP 267 orang
Tamat SD 894 orang
Belum tamat SD 755 orang
Tidak tamat SD 657 orang
Tidak Sekolah 28 orang
JUMLAH 2.676 orang

4. Perekonomian Desa
Kegiatan perekonomian desa dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain
jumlah prasarana ekonomi, kekayaan desa dan perkembangan kelompok usaha
ekonomi desa. Jumlah prasarana ekonomi desa antara lain :

PRASARANA EKONOMI JUMLAH


Toko/ Kios 2 orang
Warung 35 orang
Koperasi - orang
Lumbung desa - orang
Mobil pick kup 9 orang
Truk/ col 2 orang
Lain-lain - orang
JUMLAH 48 orang

Sedangkan kekayaan desa antara lain :


8
ASET DESA LUAS
Tanah kas desa untuk bengkok Kades dan Perangkat 8,2 Ha
Tanah kas desa untuk pembangunan desa - Ha
Bangunan desa 1,3 Ha
Pasar desa - Ha

JUMLAH 9,5 Ha
Sementara untuk perkembangan usaha ekonomi desa sebagai berikut :
Desa sangat membutuhkan pengadaan/perbaikan sarana dan prasarana,
penambahan modal usaha, serta pendidikan/pelatihan ketrampilan yang bisa
menunjang peningkatan ekonomi masyarakat desa.
5. Sosial Budaya
Aspek sosial budaya mencakup pendidikan, kesejahteraan sosial, kesehatan,
agama, pemuda dan olahraga.
a. Aspek Pendidikan
Aspek pendidikan mencakup jumlah prasarana pendidikan, rasio guru dan
murid, angka partisipasi sekolah, penurunan jumlah penduduk yang buta huruf
dan angka kelulusan pada semua level sekolah. Sebagai terlihat pada tabel
sebagai berikut :
INDIKATOR PENDIDIKAN JUMLAH
Angka Partisipasi kasar/ murni SD/MI 395
Angka Partisipasi Kasar/ Murni SLTP/ MTs 180
Angka Partisipasi kasar/ murni SLTA/ 60
Rasio guru/ murid TK 3 : 70
Rasio guru/ murid SD 9 : 395
Rasio guru/ murid SLTP 2 : 180
Rasio guru/ murid SLTA 1 : 60
Jumlah TK 4
Jumlah SD/MI 3
Jumlah SLTP -
Jumlah SLTA -
Angka kelulusan tahun 2013 99 %
Angka melek buta huruf 97 %

b. Aspek kesejahteraan Sosial


Pada aspek kesejahteraan sosial, mencakup banyaknya penyandang masalah
sosial menurut jenisnya sebagai berikut :
- Pengemis, gelandangan dan orang terlantar : - orang
- Tuna susila : - orang
- Tuna Netra : 2 orang
- Bisu / tuli : 19 orang
- Yatim piatu dan anak terlantar : 2 orang
- Orang jompo : 32 orang
- Keluarga pra sejahtera : 297 orang
- Keluarga sejahtera I : 294 orang
- Keluarga sejahtera II : 49 orang
- Keluarga sejahtera III : 60 orang
- Keluarga sejahtera III + : 15 orang

c. Aspek Kesehatan

9
Pada aspek kesehatan mencakup beberapa indikator pembangunan bidang
kesehatan sebagai berikut :
i. Angka kematian bayi 3 dari jumlah bayi hidup 41 orang pada tahun 2007.
ii. Angka harapan hidup 65 tahun.
iii. Angka kematian ibu melahirkan 1 orang dari jumlah ibu yang melahirkan
41 orang.
iv. Kondisi anak dengan kategori gizi buruk 0,4 %
v. Jumlah posyandu :5
vi. Jumlah Bidan Desa :1
vii. Jumlah jamban 15 dari kepala keluarga berjumlah 715

d. Aspek Agama
Pada aspek agama mencakup struktur penduduk berdasarkan pemeluk agama,
sebagian besar penduduk adalah pemeluk agama Islam. Data selanjutnya dapat
dilihat sebagai berikut :
- Islam : 2.763 orang
- Katolik : - orang
- Prostestan : - orang
- Hindu : - orang
- Budha : - orang
- Lain-lain : - orang
prasarana Keagamaan meliputi masjid 5 buah langgar / mushola 6 Buah,
vihara/ pura - buah,/ kerukunan umat beragama didesa cukup mantap.

e. Aspek pemuda dan olah raga


Pada aspek pemuda dan olahraga mengandung pengertian bahwa struktur
penduduk di desa di dominasi oleh pemuda. Oleh karena itu, pembinaan dan
penyediaan fasilitas untuk perkembangan kreatifitas dan olahraga menjadi
agenda utama dalam pengembangan pemuda. Fasilitas/ prasarana yang
disediakan untuk kegiatan kepemudaan dan olah raga serta kesenian meliputi :
i. Lapangan olah raga : 3 tempat
ii. Lapangan bulu tangkis : 1 tempat
iii. Padepokan lapangan pencak silat : - tempat
iv. Tenis Meja : 2 set

f. Aspek Kebudayaan
Kegiatan kebudayaan yang pernah dilakukan di desa ini meliputi
pengembangan dan pelestarian. Kegiatan yang dilakukan antara lain : seni
budaya, kudalumping, karawitan, kosidah, drumband dan lain-lain

g. Aspek sarana dan prasarana.

10
Aspek prasarana dan sarana Desa meliputi prasarana jalan, prasarana
pengairan dan prasarana komunikasi. Prasarana jalan yang ada meliputi jalan
desa sepanjang 2.710 meter dengan kondisi 70 % sudah beraspal. Jalan Dusun
sepanjang 1.300 meter dengan kondisi 60 % sudah beraspal. Prasarana
pengairan beberapa teralisasi lapangan irigrasi pedesaan, sedangkan prasarana
komunikasi menggunakan telepon seluler dari telkomsel, indosat dan
sebagainya

h. Pemerintahan Umum
Kegiatan pemerintahan umum di desa menyangkut pelayanan administrasi
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Prasarana pemerintahan
yang ada secara umum masih layak dan dapat difungsikan terutama dalam
pemberian pelayanan kepada masyarakat.

i. Isue Startegis
Mendasarkan kondisi objektif di daerah dan desa masih menunjukan
banyaknya masalah dan tantangan dalam pelaksanaan pembangunan desa. Isue
startegis yang harus segera diatasi adalah meliputi :
i. Masih tingginya pengangguran terbuka
ii. Masih besarnya jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan.
iii. Rendahnya produktivitas pertanian dalam arti luas dan belum
terkelolanya sumber daya alam dan potensi energi terbarukan secara
optimal.
iv. Kualitas pendidikan dan kesehatan rakyat masih relatif rendah.
v. Penegakan hukum dan reformasi belum didukung secara optimal.
vi. Belum memadainya kemampuan dalam menangani bencana.
vii. Masih perlunya upaya pengurangan kesenjangan antara wilayah
khusunya di desa perbatasan dan wilayah terisolir.
viii. Dukungan infrastruktur desa harus masih belum memadai.

j. Permasalahan pembangunan
Permasalahan mendasar pembangunan desa yang perlu segera ditangani
meliputi : kemiskinan, pengangguran, rendahnya derajat kesehatan
masyarakat, rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, rendahnya daya beli
masyarakat dan kemampuan keuangan desa, lambatnya proses pemulihan
ekonomi desa dan kesenjangan pertumbuhnan antar desa.

11
BAB III
VISI DAN MISI

A. VISI
Visi dalam hal ini adalah visi pemerintahan desa, yaitu visi Kepala Desa. Visi
pemeritahan desa pada dasarnya merupakan gambaran masa depan yang akan diwujudkan
oleh pemerintah desa dalam periode 2013 - 2012. fungsi visi pemerintah desa, terutama
sebagai arah bagi perjalanan pemerintah desa dalam mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Visi bukan mimpi dan bukan slogan tetapi visi harus diwujudkan dan dapat
diarahkan ketercapaiannya.
Berdasarkan uraian pada Bab II gambaran umum kondisi desa dapat disimpulkan
bahwa di desa Giritirta masih dijumpai masalah masalah yang perlu ditangani sungguh
sungguh pada periode 2013 - 2012 yaitu pada bidang : ekonomi rakyat, pendidikan,
kesehatan, infra struktur, lingkungan, kemiskinan, pengangguran, dan pemerintahan.
Berdasarkan masalah potensi dan harapan masa depan maka pemerintah desa Giritirta
Dalam periode 2013 - 2012 menetapkan Visi sebagai berikut :
Terwujudnya Desa Giritirta Mandiri, Sehat, Sejahtera dan Bermartabat.
Dari visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Mandiri
Kemandirian dalam hal ini meliputi 2 (dua) sisi yaitu pemerintah desa dan masyarakat.
Oleh karena itu ketercapaian kemandirian dapat dilihat dari adanya peningkatan
kemampuan pemerintah desa dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan desa.
2. Sehat
Masyarakat yang sehat dalam hal ini adalah masyarakat yang sehat dari rumah,
lingkungan dan tercukupinya kebutuhan pangan yang bergizi.
3. Sejahtera
Masyarakat yang sejahtera merupakan kondisi masyarakat yang berkecukupan secara
lahir dan batin. Secara awam sejahtera berkaitan dengan urusan kenyang, sehat, nyaman
dan agama atau dalam pengembangan adalah ekonomi, kesehatan, pendidikan,
lingkungan dan agama.
4. Bermartabat
Martabat berkaitan dengan nilai manusia. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling
sempurna dari makhluk lain dan mendapatkan tugas dan wewenang mengurus dunia
untuk kesejahteraannya. Sebagai makhluk yang lebih sempurna, maka manusia dituntut
untuk selalu menjaga martabatnya dalam setiap posisi dan kegiatan apa saja. Oleh
karena itu semua kebijakan pembangunan dan kiprahnya harus selalu berorientasi
kepada penjagaan martabat manusia.
Dari uraian tersebut diatas, maka ketercapaian visi Kepala Desa dapat diuraikan sebagai
berikut :
a. Makin kuatnya kelembagaan pemerintahan desa.
b. Makin meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan.
c. Makin baiknya kebijakan-kebijakan pemerintah desa dalam penyelengaraan
pemerintahan desa.
d. Makin baiknya kualitas pembangunan desa.
e. Makin meningkatnya kesejahteraan kehidupan dari masyarakat

12
B. MISI
Misi dalam hal ini adalah misi Kepala Desa. Misi pada dasarnya merupakan
penjabaran atau operasionalisasi dari visi . Misi merupakan bidang bidang yang akan
diarungi untuk menuju tercapainya visi yang telah ditetapkan. Misi juga berapa output
output yang pernah diciptakan terlebih dahulu untuk mewujudkan visi. Misi pada dasarnya
merupakan beban yang akan dipikul dan diselesaikan agar visi dapat terwujud.
Untuk mewujudkan visi Kepala Desa sebagaimana rumusan dimuka, maka
dirumuskan misi (beban kinerja yang harus dilaksanakan) sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan pemerintahan desa yang efisien, efektif, dan bersih dengan
mengutamakan masyarakat .
2. Meningkatkan sumber sumber pendanaan pemerintahan dan pembangunan desa.
3. Mengembangkan pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dalam pelaksanaan
pembangunan desa.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pembangunan desa yang
berkelanjutan.
5. Mengembangkan perekonomian desa.
6. Menciptakan rasa aman, tentram, dalam suasana kehidupan desa yang demokratis dan
agamis.
Rumusan Misi tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Misi 1 : Menyelenggarakan pemerataan desa yang efisien, efektif dan bersih.
Tujuan pemerintah secara garis besar ada 3 hal yaitu membina/ mengembangkan,
membangun/ memberdayakan dan melindungi seluruh masyarakat. Untuk
mewujudkan 3 tujuan tersebut maka diciptakan suatu kelembagaan pemerintahan
yang mengacu kepada prinsip prinsip manajemen antara lain efisien dan efektif
serta prinsip Clean Government yaitu pemerintah yang bersih, oleh karena itu
aparat pemerintah desa dalam menjalankan tugas dan fungsinya harus secara
profesional, produktif, dan transparan serta akuntabel.
Misi 2 : Meningkatkan sumber sumber pendanaan pemerintahan dan pembangunan Desa.
Dana bagi penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan elemen yang mutlak
harus ada. Visi dan Misi tidak akan terwujud tanpa tersedianya dana. Oleh karena
itu pemerintahan yang kuat ditandai oleh cukup dan beragamnya sumber-sumber
dana yang dimilikinya.
Tujuan pokok dalam kaitannya dengan penyediaan sumber dana adalah
mengembangkan sumber pendanaan pemerintahan dan pembangunan desa dengan
menggali, mengoptimalkan pendapatan asli desa dan menggerakkan swadaya
masyarakat desa serta melakukan koordinasi dengan pemerintah atas desa.
Misi 3 : Mengembangkan pemberdayaan masyarakat desa dan kemitraan dalam
pelaksanaan pembangunan desa.
Pembangunan pada dasarnya merupakan tugas pemerintah dan masyarakat. Dalam
alam demokrasi diharapkan peranan masyarakat lebih dominan dalam
pelaksanaan pembangunan desa. Sebagai upaya menuju sasaran tersebut, maka
salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah pemberdayaan masyarakat lebih
terprogram dan terarah. Di sisi lain untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
perlu kemitraan dengan pihak lain. Kemitraan tidak hanya akan memperkuat
dalam hal pendanaan, tetapi dalam kemitraan akan terjadi transfer pengetahuan,
teknologi dan manajemen yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dan kualitas usaha.
Misi 4: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pembangunan desa yang
berkelanjutan
Pembangunan pada dasarnya merupakan hasil interaksi antara sumber daya,
teknologi dan kebijakan. Sumber daya terdiri dari sumber daya manusia dan
sumber daya non manusia. Sebagai sumber daya sekaligus sebagai pengambil
manfaat dari pembangunan maka diperlukan manusia-manusia yang cerdas dan
memiliki moral yang tinggi. Upaya kongkrit untuk meningkatkan kualitas sumber
13
daya manusia antara lain dengan meningkatkan pendidikan, kesehatan dan
pendapatannya.
Misi 5 : Mengembangkan perekonomian desa
Salah satu masalah yang mendasar yang dihadapi dalam pembangunan desa,
sebagai dampak krisis ekonomi adalah besarnya tingkat pengangguran yang
bermuara dengan makin meningkatnya jumlah penduduk miskin. Upaya yang
dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan mendasar tersebut adalah
menggerakkan sektor perekonomian desa dengan memperluas akses masyarakat
desa ke sumber sumber daya produktif, untuk pengembangan usaha seperti lahan,
prasarana sosial ekonomi, permodalan, informasi, teknologi dan pasar.
Misi 6 : Menciptakan rasa aman dan tentram dalam suasana kehidupan masyarakat desa
yang demokrasi dan agamis.
Pembangunan demokrasi umumnya akan menyentuh lapangan antara lain politik/
kekuasaan, hak dan kewajiban serta HAM. Sedangkan pembangunan di bidang
keagamaan adalah untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang agamis yang
akan bermuara pada terbentuknya moral masyarakat yang tinggi. Namun demikian
2 kehidupan tersebut tidak bisa berkembang manakala selalu ada gangguan baik
gangguan alam maupun konflik dalam masyarakat atau dengan kata lain
masyarakat tidak ada rasa aman dan tentram. Selain itu rasa aman dan tentram
juga mendorong produktivitas masyarakat lebih tinggi.

Dari uraian tersebut diatas, maka pencapaian misi Kepala Desa dapat diindikasikan sebagai
berikut :
a. Terselenggaraanya tugas-tugas pemerintahan desa secara efektif.
b. Tersusunya program-program pembangunan desa secara efektif dan efisien
c. Penggunaan dana yang makin terarah dan efisien/ benar
d. Terlaksanaanya pengawasan melekat yang efektf.
e. Meningkatnya jumlah dan keragaman sumber - sumber pendanaan desa.
f. Meningkatnya kemandirian masyarakat, terutama dalam bidang pendanaan
pembangunan.
g. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan.
h. Meningkatnya kemampuan masyarakat mengakses ke sumber-sumber daya termasuk
informasi.
i. Meningkatnya usaha kemitraan yang dilakukan oleh masyarakat.
j. Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat.
k. Meningkatnya tingkat kesehatan masyarakat.
l. Berkembangnya produktivitas sektor pertanian dan sektor sektor rill ekonomi desa.

14
BAB IV
STRATEGI PEMBANGUNAN DESA

Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Pembangunan Desa 2013 - 2012, strategi
pembangunan desa yang dilaksanakan meliputi :
a. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa yang baik dan bersih (good governmence
and clean governance).
b. Meningkatkan kwalitas kelembagaan pemerintahan desa.
c. Meningkatkan sumber-sumber pendanaan pembangunan desa.
d. Meningkatkan kualitas manajemen keuangan desa dan administrasi desa.
e. Meningkatkan kualitas manajemen pengelolaan asset/ kekayaan desa.
f. Meningkatkan kualitas pelayanan umum
g. Meningkatkan kualitas pemberdayaan masyarakat.
h. Meningkatkan fungsi kelembagaan dalam masyarakat.
i. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyaraksat serta kewaspadaan terhadap bencana
alam.
j. Meningkatkan kualitas lingkungan.
k. Memfasilitasi dalam meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan pendapatan masyarakat desa.
l. Meningkatkan kualitas kehidupan keagamaan.
m. Meningkatkan kenyamanan menjalankan ibadah.
n. Meningkatkan kreatifitas dan produktifitas pemuda.
o. Meningkatkan infrastruktur sosial dan ekonomi pedesaan.
p. Meningkatkan budaya disiplin dalam masyarakat.
q. Meningkatkan ketaatan terhadap hukum peraturan.
r. Meningkatkan akses masyarakat ke sumber-sumber daya termasuk komunikasi

BAB V
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang
serta segala sesuatu baik berupa uang atau barang yang dapat dijadikan milik desa sehubungan
dengan pelayanan hak dan kewajiban desa.
Implementasi keuangan desa setiap tahun dituangkan dalam peraturan desa tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa). APB Desa merupakan alat akuntabilitas
dalam manajemen pemerintahan dan pembangunan desa.

A. ARAH PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA


Perkembangan realisasi pendapatan desa 5 (lima ) tahun sebelumnya, Tahun Anggaran 2004
s/d 2013 dapat dilihat tabel berikut, sebagai contoh :

15
Tabel 1.
REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DESA
TAHUN 2007 S/D 2012 (DALAM RIBUAN)
TAHUN
NO URAIAN
2003 2004 2005 2006 2007
1 PENDAPATAN DESA
Pendapatan asli desa
- Hasil usaha desa 250.000 - - - 150.000
- Hasil tanah kas desa - - - - -
- Hasil swadaya masyarakat 12.445.000 12.863.650 15.400.000 15.360.000 8.374.000
- lain-lain PAD yang sah - - - - -
2 Bagi Hasil Pajak Kabupaten - - - - -
3 Bagi Hasil Retribusi Kabupaten - - - - -
Bagian dari Perimbangan
4 Keuangan Pusat dan Daerah - - - - -
yang diterima Kabupaten
5 Bantuan Prov & Kabupaten
-Bangdes/DPDK/ADD 12.000.000 12.000.000 20.000.000 30.000.000 101.019.000
- Bantuan Fisik 39.950.000 129.000.000 270.000.000 70.000.000 -
6 Hibah - - - - -
7 Sumbangan dari Pihak Lain 6.570.00 7.848.000 14.388.350 14.388.350 71.848.000

Mengamati tabel diatas nampak bahwa pendapatan asli desa dalam kurun waktu 5 tahun
mengalami peningkatan rata-rata setiap tahunnya 3 %. Kemampuan pendapatan adalah desa
dalam menompang APBD hanya 15 % dari ketentuan total untuk membiayai
pembangunan. Dengan demikian pembiayaan pembangunan desa sangat membutuhkan
kucuran dari pemerintah baik tingkat kabupaten maupun tingkat pusat.
Sedangkan proyeksi pendapatan desa selama 5 tahun kedepan tampak pada tabel berikut :

Tabel 2.
PROYEKSI ANGGARAN PENDAPATAN DESA
TAHUN 2013 S/D 2019 (DALAM RIBUAN)

TAHUN
NO URAIAN
2013 2009 2010 2011 2012
1 PENDAPATAN DESA
Pendapatan asli desa
- Hasil usaha desa 3.200.000 3.280.000 5.200.000 5.500.000 7.000.000
- Hasil tanah kas desa 2.000.000 3.350.000 3.000.000 3.500.000 4.000.000
- Hasil swadaya masyarakat 6.337.607 3.012.000 3.250.000 3.700.000 4.200.000
- lain-lain PAD yang sah 675.000 985.000 1.125.000 1.350.000 1.750.000
2 Bagi Hasil Pajak Kabupaten - - - - -
Bagi Hasil Retribusi
3 - - - - -
Kabupaten
Bagian dari Perimbangan
4 Keuangan Pusat dan Daerah - - - - -
yang diterima Kabupaten
5 Bantuan Prov/Kabupaten
-Bangdes/DPDK/ADD 101.051.000 103.156.000 131.979.000 150.000.000 175.000.000
- Bantuan Fisik 105.000.000 426.000.000 350.000.00 350.000.000 450.000.000
6 Hibah - - - - -
7 Sumbangan dari Pihak Lain - - - - -

Untuk memenuhi target pendapatan desa, maka arah kebijakan pengelolaan pendapatan desa
sebagai berikut :
1. Menggali dan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan asli desa.
2. Memobilisasi potensi sumber dana masyarakat secara kelanjutan.

16
3. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintahan Kabupaten untuk meningkatkan
pendapatan desa.

B. ARAH PENGELOLAAN BELANJA DESA


Pengelolaan Belanja Desa dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2002 s/d 2007) sebagai
berikut :
Tabel 3.
REALISASI ANGGARAN BELANJA DESA
DESA LIMA TAHUN TERAKHIR
TAHUN 2008 S/D 2012

TAHUN
NO URAIAN
2008 2009 2010 2011 2012

1 Belanja Tidak Langsung 27.045.000 29.768.750 33.288.350 34.265.000 108.108.210

2 Belanja Langsung 12.650.000 13.695.000 16.500.000 25.483.350 72.019.097.50

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pos pembelanjaan selama 5 (lima) terakhir
mengalami kenaikan rata rata setiap tahunnya sebesar 3 % sedangkan proyeksi belanja desa
untuk 5 (lima) tahun kedepan pada tabel 4 sebagai berikut :

Tabel 4
PROYEKSI ANGGARAN BELANJA DESA
DESA GIRITIRTA TAHUN 2013 S/D 2012
TAHUN
NO URAIAN
2013 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
I BELANJA TIDAK
LANGSUNG
1 Belanja Pegawai/ Penghasilan
96.300.000 96.300.000 105.000.000 105.000.000 110.000.000
Tetap
2 Belanja barang dan jasa 49.957.773 52.000.000 75.000.000 90.000.000 120.000.000
3 Belanja Modal 40.823.300 55.000.000 65.000.000 70.000.000 95.000.000
4 Belanja Subsidi
5 Belanja Hibah
6 Belanja Bantuan Sosial 10.000.000 17.500.000 20.000.000 25.000.000 45.000.000
7 Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Tak Terduga 1.500.000 2.000.000 2.500.000 2.500.000 3.500.000
II BELANJA LANGSUNG
1 Belanja Pegawai/ Honorarium
2 Belanja Langsung
3 Belanja Tidak Langsung

Agar pengelolaan belanja desa dapat efisien, dan efektif arah pengelolaan belanja desa
ditetapkan sebagai berikut :
1. Belanja desa diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan desa.

17
2. Belanja dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan desa digunakan untuk
melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi
kewajiban desa yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan,
kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem
jaminan sosial.
3. Belanja desa disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada
pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal tersebut bertujuan untuk
meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektivitas dan
efisien penggunaan anggaran.
4. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi desa, pemerintah desa supaya
memberikan perhatian yang maksimal terhadap upaya peningkatan pertumbuhan
ekonomi masyarakat desa melalui pemberdayaan masyarakat dan investasi di desa,
termasuk investasi bidang pendidikan.
5. Penyusunan belanja desa diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas
desa dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan desa yang menjadi tanggung
jawabnya. Peningkatan alokasi anggaran belanja yang direncanakan oleh desa harus
diukur yang diikuti dengan peningkatan kinerja pelayanan dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
6. Alokasi Dana Desa diperuntukan mendanai pemberdayaan masyarakat yang mengarah
pada upaya pengentasan kemiskinan.
7. Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan reboisasi hutan dan lahan, pemerintahan
desa supaya mengalokasikandana untuk reboisasi, penghijauan, pemeliharaan, pengayaan
tanaman serta pembuatan bangunan konservasi tanah secara vegetatif dan sipil teknis pada
lahan kritis dan tidak produktif.
BAB VI
ARAH KEBIJAKAN UMUM

Arah kebijakan umum merupakan kebijakan yang berkaitan dengan program Kepala Desa
terpilih sebagai arah bagi aparat pemerintah desa, guna mencapai kinerja sesuai tugas dan
fungsinya. Arah kebijakan umum, pada umumnya akan memuat arahan-arahan yang berorientasi
pada :
1. Peningkatan produktivitas sektor rill ekonomi desa.
2. Penguatan kelembagaan pemerintah desa.
3. Peningkatan peran lembaga-lembaga kemasyarakatan desa sebagai mitra pemerintah desa.
4. Peningkatan kualitas prasarana terhadap umum/ kenyamanan.
5. Peningkatan infrastruktur ekonomi desa
6. Peningkatan peran serta masyarakat
7. Peningkatan iman, taqwa dan moral
8. Peningkatan perlindungan anak terlantar, penyandang masalah sosial dan sejenisnya.
9. Peningkatan pendidikan dan kesehatan masyarakat.
10. Peningkatan aktivitas dan kreativitas pemuda.
11. Peningkatan keamanan dan ketertiban/ ketentraman dan kewaspadaan terhadap bencana.
12. Peningkatan kualitas informasi dan komunikasi.
13. Peningkatan budaya/ gerakan efisien, efektivitas, disiplin, berprestasi.
14. Peningkatan kualitas lingkungan.
15. Peningkatan kesempatan kerja/ lapangan kerja.
16. Kecukupan energi dan air besih.

18
17. Peningkatan peran gender.
18. Penguasaan informasi teknologi.

Secara rinci arah kebijakan umum beberapa sektor penting adalah sebagai berikut :
1. Pertanian
Arah kebijakan umum pembangunan pertanian adalah kecukupan pangan, penganekaragaman
komoditas, fasilitasi pemberdayaan petani miskin dan peningkatan pendapatan petani.
2. Pendidikan
Arah kebijakan umum pembangunan pendidikan adalah peningkatan melek huruf, khususnya
wajib belajar 9 tahun dan fasilitasi sarana dan prasarana pendidikan .
3. Kesehatan
Arah kebijakan umum pembangunan kesehatan adalah penurunan angka kematian kasar (bayi
dan ibu hamil). Peningkatan gizi anak, peningkatan kesehatan lingkungan dan peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan masyarakat terutama keluarga miskin.
4. Perekonomian Desa
Arah kebijakan umum perekonomian desa adalah peningkatan lapangan kerja,
penganekaragaman usaha ekonomi dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan pemanfaatan
potensi ekonomi desa yang berkelanjutan.

5. Lingkungan hidup
Arah kebijakan umum pengembangan lingkungan hidup adalah peningkatan kualitas dan
kuantitas lingkungan hidup ditingkat desa.
6. Pemerintahan Desa
Arah kebijakan umum kegiatan pemerintahan desa adalah penataan kelembagaan pemerintah
desa, peningkatan kinerja aparatur pemeintah desa, efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan
pemerintahan desa, penguatan dalam pendanaan dan peningkatan pelayanan msyarakat.
7. Sosial budaya
Arah kebijakan umum di bidang sosial budaya adalah :
a. Terbentuknya masyarakat yang inovatif, kreatif dan informatif.
b. Terbentuknya masyarakat yang tentram, tertib dan disiplin, beretos kerja tinggi, agamis
dan bermoral.
c. Peningkatan peran wanita dalam pelaksanaan pembangunan desa.
d. Terbentuknya masyarakat yang bebas dari gangguan alam dan penyakit sosial.
e. Pemeliharaan adat istiadat dan seni budaya asli daerah

19
BAB VII

PROGRAM PEMBANGUNAN DESA

Program pembangunan desa pada dasarnya merupakan instrumen untuk mewujudkan visi
dan misi Kepala Desa. Program kerja disusun berdasarkan visi dan misi kepala desa serta
indikator pencapaian visi dan misi sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya dengan
memperhitungkan gambaran umum kondisi desa, strategi pembangunan desa, arah kebijakan
keuangan desa dan arah kebijakan umum yang telah ditetapkan.
Berdasarkan Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 316 tentang Pedoman Penyusunan
APB Desa, Perubahan APB Desa Pertanggungjawaban APB desa maka telah ditetapkan 5 (lima)
prioritas pembangunan desa sebagai berikut :
1. Peningkatan efektivitas penanggulangan kemiskinan.
Prioritas peningkatan efektivitas penanggulangan kemiskinan difokuskan pada stabilisasi
harga bahan pokok, mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin,
penyempurnaan dan perluasan cakupan program pembangunan berbasis masyarakat,
peningkatan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar dengan memperhatikan desa-
desa tertinggal dan terisolir. Pembangunan dan penyempurnaan sistem perlindungan sosial
bagi masyarakat miskin, revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan dan pembangunan
perdesaan.
2. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan.
Prioritas peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan difokuskan pada akselerasi
penuntasan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata dan bermutu,
peningkatan ketersediaan, kualitas dan kesejahteraan pendidik, peningkatan akses,
pemerataan dan relevansi pendidikan menengah dan tinggi yang berkualitas, peningkatan
pendidikan diluar sekolah, pemerataan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan
terutama bagi masyarakat miskin, ketersediaan tenaga medis dan paramedis terutama untuk
pelayanan kesehatan dasar di desa terpencil dan tertinggal, pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular, penanganan masalah gizi kurang dan gizi buruk pada ibu hamil, bayi dan
anak balita, peningkatan pemanfaatan obat generik esensial, pengawasan obat, makanan dan
keamanan pangan serta revitalisasi program keluarga berencana (KB).
3. Prioritas revitalisasi pertanian, perikanan, kehutanan dan pembagunan perdesaan.
Difokuskan pada peningkatan produksi pangan, akses rumah tangga terhadap pangan,
produktivitas, kualitas produk pertanian, perikanan, dan kehutanan, perluasan kesempatan
kerja, diversifikasi ekonomi perdesaan, kualitas pengelolaan hutan dan lingkungan,
pengembangan ekonomi perdesaan.
4. Pencepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan pengelolaan Sumber Daya
Alam.
Prioritas percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan pengelolaan sumber daya
alam difokuskan pada upaya untuk mempercepat proses pengentasan kemiskinan.
5. Peningkatan kualitas dan kinerja aparatur pemerintah desa .
Hali ini difokuskan pada upaya meningkatkan kemampuan managerial dan kemampuan
teknis aparatur pemerintah desa dalam rangka peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan
kepada masyarakat.

20
Untuk pencapaian program tersebut telah ditetapkan 5 (lima) grand strategic sebagai berikut :

1. Pembangunan bidang pendidikan


a. Penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.
b. Peningkatan tingkat pendidikan masyarakat.
c. Mengfasilitasi sarana dan prasarana pendidikan.
d. Pemberantasan buta aksara.
e. Peningkatan angka partisipasi sekolah.
2. Pembangunan bidang ekonomi rakyat
a. Pengembangan ekonomi lokal berbasis potensi desa.
b. Memfasilitasi penyediaan dana yang cukup.
c. Pemberdayaan kelompok usaha ekonomi pedesaan dan koperasi
d. Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
3. Pembangunan bidang kesehatan
a. Memfasilitasi kualitas pelayanan kesehatan masyarakat terutama keluarga miskin,
orang terlantar, dan orang jompo.
b. Memfasilitasi peningkatan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat desa.
c. Peningkatan kesehatan keluarga dan kwalitas kesehatan lingkungan.
4. Pembangunan Bidang Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur menyangkut peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur desa
seperti air minum, jalan, jembatan, irigrasi untuk memperluas aktivitas perekonomian desa.
5. Pembangunan Bidang Pemerintahan Desa
a. Peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur pemerintahan desa yang sesuai
dengan perkembangan zaman.
b. Pengembangan sikap aparatur pemerintah desa yang profesional, berakhlak mulia,
berbudi pekerti dan memiliki iman serta taqwa yang kuat.
c. Terwujudnya pelayanan masyarakat yang cepat, tepat, singkat dan murah.
d. Peningkatan kinerja pemerintah desa terciptanya good goverment and clean goverment
dalam rangka pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan desa dan pembinaan
masyarakat.

21
BAB VIII
PENUTUP

A. PROGRAM TRANSISI
Guna menjaga kelangsungan pelaksanaan pembangunan desa maka RPJMD yang
berlaku sebagai pedoman setelah berakhirnya masa jabatan Kepala Desa dan belum
terpilihnya Kepala Desa yang baru, perlu ada RPJMDesa transisi selama 1 (satu) tahun
setelah RPJMDesa berakhir.

B. KAIDAH PELAKSANAAN
Guna memenuhi ketentuan normatif tentang perencanaan sesuai ketentuan yang
berlaku maka perlu penjabaran pelaksanaannya tersusun dalam Rencana Kerja
Pembangunan Desa (RKPD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa pada setiap
tahunnya (APBDesa).
Selain sebagai pedoman dan penentu arah kebijakan lima tahunan, dokumen ini juga
berguna sebagai dasar evaluasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
Untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi diperlukan
pengukuran kinjerja yang didukung oleh tersedianya data kinerja yang akurat, lengkap,
tepat waktu dan serta indikator sasaran yang realitas dan akuntabel. Dengan demikian akan
dapat diketahui seberapa jauh tingkat keberhasilan maupun tingkat kegagalan yang terjadi
guna bahan evaluasi dengan membandingkan kinerja nyata dengan kinerja yang
direncanakan dan kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.
Keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan lima
tahun kedepan sebagaimana telah diuraikan dimuka, sangat ditentukan oleh kemampuan
kuat (good will) dan ketetapan hati (komitmen) dari semua komponen masyarakat desa dan
semua kemangku kepentingan (stakeholder) pembangunan serta adanya dukungan dan
pembangunan yang memadai.

Banjarnegara, 1 Juli 2013


KEPALA DESA GIRITIRTA

MISTER M YUSUF

22
LAMPIRAN
MATRIK PROGRAM LIMA TAHUNAN RPJMDesa
Desa : Giritirta
RPJMDesa periode : 2013 s/d 2018
Visi :
Misi : 1.
INDIKATOR KEGIATAN PAGU INDIKASI LIMA TAHUNAN
NO KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATOR KELUARAN KERANGKA KERANGKA DAN SATU TAHUN TRANSISI KETERANGAN
ANGGARAN REGULASI DANA (RP) SUMBER DANA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. 1.1. Peningkatan partisi- 1.1.1 Pendidikan Anak Usia -Tersedianya sarana belajar dan 1. Pembangunan - 350.000.000 APBD
pasi sekolah dari Dini alat praktek dan peraga yang Gedung TK
berbagai tingkat lebih baik 2. Pengadaan alat - 75.000.000 APBD
sekolah Praktek dan
Meningkatnya SDM tenaga
Peraga siswa
Pendidik dan murid
PAUD
- Terlaksananya pelaksanaan 3. Penambahan - 178.000.000 APBD
dan izin operasional bagi Kelas PAUD
TK/SD 4. Pelatihan - 35.000.000 APBD
kompetensi
tenaga pendidik
5. Penataan dan - 75.000.000 APBD
izin operasional
TK
6. Penambahan - 125.000.000 APBD
Meubelair TK
7. Rehabilitasi Gedung 275.000.000 APBD
TK
8. Pengadaan Alat 175.000.000 APBD
Bermain (Out Door)
9. Plasterisasi Halaman 125.000.000 APBD
TK dan PAUD
10. Pembangunan Pagar 225.000.000 APBD
Keliling Gedung TK
1.

1
INDIKATOR KEGIATAN PAGU INDIKASI LIMA TAHUNAN
NO KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATOR KELUARAN KERANGKA KERANGKA DAN SATU TAHUN TRANSISI KETERANGAN
ANGGARAN REGULASI DANA (RP) SUMBER DANA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. 1.2. 1.2.1 Pendidikan Anak Usia -Tersedianya sarana belajar dan 1. Pembangunan - 350.000.000 APBD
Peningkatan partisi-pasi Dini alat praktek dan peraga yang Gedung TK
sekolah dari berbagai lebih baik 2. Pengadaan alat - 75.000.000 APBD
tingkat sekolah Praktek dan
Meningkatnya SDM tenaga
Peraga siswa
Pendidik dan murid
PAUD
- Terlaksananya pelaksanaan 3. Penambahan - 178.000.000 APBD
dan izin operasional bagi Kelas PAUD
TK/SD 4. Pelatihan - 35.000.000 APBD
kompetensi
tenaga pendidik
5. Penataan dan - 75.000.000 APBD
izin operasional
TK
6. Penambahan - 125.000.000 APBD
Meubelair TK
7. Rehabilitasi Gedung 275.000.000 APBD
TK
8. Pengadaan Alat 175.000.000 APBD
Bermain (Out Door)
9. Plasterisasi Halaman 125.000.000 APBD
TK dan PAUD
10. Pembangunan Pagar 225.000.000 APBD
Keliling Gedung TK
2.

2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.2. Pensuksesan Wajar 1.2.1. Wajar Dikdas - Terwujudnya Prasarana dan 1. Pengadaan 350.000.000 APBD
Dikdas 9 Tahun Sarana Belajar yang lebih Mebelair SD/MI
baik.
2. Rehabilitasi 600.000.000 APBD
Meningkatnya SDM tenaga Ruang Kelas SD/MI
Pendidik dan Peserta Didik. 3. Penambahan 640.000.000 APBD
Ruang Kelas SD/MI
4. Laboratorium 450.000.000 APBD
Komputer SD/MI
5. Pengadaan Alat 200.000.000 APBD
Kesenian SD/MI
6. Pengadaan Alat Pe- 300.000.000 APBD
raga Pembelajaran
7. Pembangunan Unit 1.400.000.000 APBD
Sekolah Baru SLTP
8. Pelatihan MBS 50.000.000 APBD
2. Pelayanan Kesehatan 2.1. Upaya Kesehatan - Terwujudnya Prasarana dan 1. Rehabilitasi 90.000.000 APBD
Masyarakat Sarana serta pelayanan kese- Gedung PKD
hatan masyarakat yang lebih
2. Pembangunan 120.000.000 APBD/APBN
optimal.
Gedung Posyandu
- Tersedianya Tenaga Keseha- 3. Pelatihan Kesehatan 15.000.000 APBDes
tan di tingkat desa. Kader Posyandu
- 4. Pengadaan Almari 5.000.0000 APBDes
dan tempat tidur
pasien.
5. Pengadaan Sarana 850.000.000 APBD/APBN
Air Bersih
6. Pengadaan MCK 250.000.000 APBD
7. Perbaikan Gizi Balita 50.000.000 APBD/APBDes
8. Plasterisasi rumah 100.000.000 APBD
keluarga miskin

3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3. Peningkatan Sektor 4.1. Perekonimian Desa - Terwujudianya Prasarana 1. Pembangunan Irigasi 1.200.000.000 APBD/APBN
Ekonomi dan Sarana Perekonomian Sikalong
Masyarakat yang cukup.
2. Pengaspalan Jalan 1.800.000.000 APBD/APBN
Desa
3. Pembangunan Jalan 600.000.000 APBD/APBN
Baru Giritirta-Grogol
4. Pembangunan Jalan 400.000.000 APBD/APBN
Baru Melikan-Grogol

Giritirta, 30 Nopember 2010


KEPALA DESA GIRITIRTA

MISTER M YUSUF

4
5

Anda mungkin juga menyukai