Anda di halaman 1dari 27

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG -2-

TAHUN 2009 NOMOR 06


c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai-
mana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG
perlu membentuk Peratuan Daerah tentang
Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di
NOMOR 06 TAHUN 2009
Kabupaten Tabalong;
TENTANG
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1965 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II Tanah Laut,
SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Daerah Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat
DI KABUPATEN TABALONG
II Tabalong (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 51,Tambahan
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2756);
BUPATI TABALONG,
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Menimbang : a. bahwa untuk menjamin penyelenggaraan tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lem-
dan pemerataan akses, peningkatan mutu baran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
dan kualitas masyarakat Tabalong yang Nomor 78. Tambahan Lembaran Negara
agamis, demokratis, cerdas, terampil, ber- Republik Indonesia Nomor 4301) ;
budaya dan berdaya saing berdasarkan 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004
Pancasila dan Undang-Undang Dasar tentang Pembentukan Peraturan Perundangan-
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undangan (Lembaran Negara Republik
Undang-Undang Sistem Pendidikan Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
Nasional, maka perlu pengaturan Sistem Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Penyelenggaraan Pendidikan di Daerah ; 4389);
b. bahwa sistem penyelenggaraan pendidikan 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
harus tetap terintegrasi dengan sistem tentang Pemerinthan Daerah (Lembaran
pendidikan nasional yang memberi pe- Negara Republik Indonesia Tahun 2004
merataan kesempatan pendidikan pening- Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
katan mutu serta relevansi dan efisiensi Republik Indonesia Nomor 4437) sebagai-
manajemen pendidikan untuk menghadapi mana telah diubah beberapa kali, terakhir
tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
kehidupan ; 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
/ c.bahwa................ / Undang-.................
-3- -4-

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang 10. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara tentang Wajib Belajar (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90,
Tambahan Lembaran Negara Republik Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4548); Indonesia Nomor 4863);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang 11. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah tentang Pedoman Pendidikan (Lembaran
Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Republik Indonesia Nomor 4864);
Indonesia Nomor 4438); 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
tentang Pengesahan Internasional Covenant Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Economic, Social And Cultural Right (Kovenan Menengah;
Internasional Tentang Hak-hak, Ekonomi, 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Sosial dan Budaya) (Lembaran Negara Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 118); Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan
7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Dasar dan Menengah;
tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Tambahan Lembaran Negara Republik Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Indonesia Nomor 4586); Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lem- Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan
baran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang
Nomor 41 Tambahan Lembaran Negara Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan
Republik Indonesia Nomor 4496); Pendidikan Dasar dan Menengah, sebagai-
mana telah diubah dengan Peraturan Menteri
9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007
Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007;
tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan (Lembaran Negara Republik 15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Pengawas Sekolah/Madrasah;
4769);
/ 16. Peraturan...............
/ 10. Peraturan.............
-5- -6-

16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor


13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/ Dengan Persetujuan Bersama
Madrasah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan KABUPATEN TABALONG
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan dan
Menengah;
BUPATI TABALONG
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian MEMUTUSKAN :
Pendidikan;
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG SISTEM
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI
49 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
KABUPATEN TABALONG.
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Non Formal;
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor BAB I
50 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Pemerintah Daerah; KETENTUAN UMUM
21. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
162/U/2003 tentang Pedoman Penugasan Guru Pasal 1
Sebagai Kepala Sekolah;
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
22. Peraturan Daerah Kabupaten Tabalong Nomor 09
1. Daerah adalah Kabupaten Tabalong.
Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten Tabalong (Lembaran Daerah 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah
Kabupaten Tabalong Tahun 2007 Nomor 09, sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten 3. Bupati adalah Bupati Tabalong.
Tabalong Nomor 03); 4. Dinas adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong.
23. Peraturan Daerah Kabupaten Tabalong Nomor 10 5. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
Kabupaten Tabalong (Lembaran Daerah Kabupa- peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
ten Tabalong Tahun 2007 Nomor 10, Tambahan untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengen-
Lembaran Daerah Kabupaten Tabalong Nomor dalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
04); keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
/ Dengan............
/ 6. Sistem.................
-7- -8-

6. Sistem Penyelenggaraan Pendidikan adalah satu kesatuan 14. Pendidikan Anak Usia Dini, yang selanjutnya disebut
dari seluruh komponen yang saling terkait dalam suatu PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
penyelenggaraan pendidikan secara terpadu untuk mencapai kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang
tujuan pendidikan. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
7. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan pendidikan lebih lanjut.
tertentu. 15. Pendidikan Jarak Jauh adalah pendidikan yang peserta
8. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, menggunakan berbagai sumber belajar malalui teknologi
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain komunikasi, informasi, dan media lainnya.
yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi 16. Wajib Belajar adalah program pendidikan minimal yang
dalam menyelenggarakan pendidikan. harus diikuti oleh seluruh masyarakat di Daerah atas
tanggungjawab Pemerintah Daerah.
9. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang 17. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
penyelenggaraan pendidikan. mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
10. Kualifikasi Akademik adalah ijazah jenjang pendidikan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
akademik yang harus dimiliki oleh pendidik sesuai dengan
jenis, jenjang dan satuan pendidikan formal di tempat 18. Muatan Lokal adalah seperangkat rencana pembelajaran
penugasan. pendidikan yang berbasis keunggulan potensi lokal yang
meliputi aspek sejarah, nilai tradisional, kepurbakalaan,
11. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan permusiuman, dan sastra sebagai penunjang kurikulum
yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nasional.
nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis
pendidikan. 19. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
12. Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur
20. Evaluasi Pendidikan adalah kegiatan pengendalian,
dan berjenjang, yang terdiri atas pendidikan dasar,
penjaminan dan penetapan mutu pendidikan terhadap
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang
13. Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan di luar dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban
pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara penyelenggaraan pendidikan.
terstruktur dan berjenjang.
21. Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program
dalam satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah
/ 14. Pendidikan...............
ditetapkan.

/ 22. Sertifikasi............
-9- - 10 -

22. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat kompetensi memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah/
akhir peserta didik sebagai tanda telah lulus dari satuan madrasah dan disahkan berlakunya oleh dinas. Pada
pendidikan. sekolah/madrasah swasta rencana kerja ini disahkan
23. Pelayanan Pendidikan adalah segala kegiatan berlakunya oleh penyelenggara sekolah/madrasah.
penyelengaraan pendidikan dalam rangka pemenuhan 30. Masyarakat adalah kelompok warga Tabalong non
kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak dasar setiap Pemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam
warganegara dan masyarakat atas suatu barang, jasa dan bidang pendidikan.
atau pelayanan administrasi yang disediakan dan terkait 31. Pendidikan umum adalah meliputi SD/MI/Paket A,
dengan kepentingan masyarakat. SMP/Mts/Paket B dan SMA/MA/Paket C atau bentuk lain
24. Standar Pelayanan Minimal Pendidikan adalah tolak ukur yang sederajat.
kinerja pelayanan Pendidikan Daerah yang mencakup 32. Pendidikan agama adalah Pendidikan yang memberikan
masukan, proses, hasil, keluaran dan manfaat pendidikan. pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan
25. Dewan Pendidikan Tabalong adalah lembaga mandiri yang ketrampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran
beranggotakan berbagai unsur masyarakat yang peduli agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui
pendidikan di Kabupaten Tabalong. mata pelajaran/kuliah pada semua jalur, jenjang dan jenis
26. Komite Sekolah/Madrasah adalah lembaga mandiri yang pendidikan.
mewadahi beranggotakan orang tua/wali peserta didik, 33. Pendidikan keagamaan adalah Pendidikan yang
komunitas sekolah serta tokoh masyarakat yang peduli mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan
pendidikan. peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang
27. Badan Pengelola Pendidikan adalah lembaga atau ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama dan
perorangan yang berbadan hukum dan mempunyai mengamalkan ajaran agamanya.
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dalam
penyelenggaraan pendidikan.
28. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk BAB II
selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan
tahunan Pemerintahan Daerah yang dibahas dan disetujui ASAS DAN TUJUAN
bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Pasal 2
29. Rencanan Kegiatan Anggaran Sekolah/Madrasah yang Sistem penyelenggaraan pendidikan berasaskan Pancasila dan
selanjutnya disingkat RKAS/M adalah rencana kerja Undang-Undang Dasar 1945.
tahunan yang dilaksanakan berdasarkan rencana jangka
menengah yang disetujui oleh rapat dewan pendidik setelah
/ Pasal 3................
/ memperhatikan...............
- 11 - - 12 -

Pasal 3 e. Pendidikan jarak jauh;


f. Pendidikan khusus dan layanan khusus
Sistem penyelenggaraan pendidikan bertujuan untuk memberi- g. Pendidikan luar sekolah
kan pelayanan terhadap :
a. Penyelenggaraan pendidikan berjalan secara demokratis Pasal 5
dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan men-
junjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai (1) Pendidikan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
kultural, dan kemajemukan bangsa; huruf a berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah
b. Pemerataan kesempatan memperoleh pelayanan pendidik- Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta
an, terutama bagi anak usia wajib belajar, anak berkelainan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah
khusus dan pendidikan luar sekolah; Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
c. Peningkatan kualitas dan kuantitas pembelajaran, tenaga (2) Pendidikan menengah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
pendidik dan kependidikan, sarana prasarana, pembiayaan 4 huruf b berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA),
dan pengelolaan satuan pendidikan berbasis masyarakat di Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan
daerah dalam rangka mewujudkan mutu pendidikan; (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau
d. Relevansi antara angka transisi, angka partisipasi kasar, bentuk lain yang sederajat.
angka partisipasi murni, angka melanjutkan dan manfaat (3) Pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam
lulusan terhadap dunia usaha dan dunia industri serta Pasal 4 huruf c diselenggarakan sebelum jenjang pendidik-
kehidupan yang mandiri; an dasar, meliputi jalur formal, non formal dan/atau
e. Transparansi anggaran pendidikan, dan akuntabilitas penye- informal :
lenggaraan pendidikan secara keseluruhan. a. jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak
(TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang
BAB III sederajat.
b. jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok
RUANG LINGKUP Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau
bentuk lain yang sederajat.
Pasal 4 c. jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan
keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh
Penyelenggaraan pendidikan yang diatur meliputi : lingkungan.
a. Pendidikan dasar;
b. Pendidikan menengah; (4) Pendidikan Keagamaan sebagaimana dimaksud dalam
c. Pendidikan anak usia dini; Pasal 4 huruf d berbentuk pendidikan diniyah, pesantren,
d. Pendidikan keagamaan; pasraman, pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis.

/ e. Pendidikan............. / (5) Pendidikan..............


- 13 - - 14 -

(5) Pendidikan jarak jauh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 (2) Satuan pendidikan yang memperoleh ijin harus melakukan
huruf e diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan registrasi untuk memperoleh Nomor Induk Satuan
cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar Pendidikan.
serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai (3) Pendirian Satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada
dengan standar nasional pendidikan. ayat (1) wajib memenuhi jaminan deposito sesuai dengan
(6) Pendidikan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 jenjang pendidikan.
huruf f merupakan pendidikan bagi peserta didik yang (4) Jaminan deposito sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses berlaku untuk :
pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, a. pendirian satuan pendidikan pra dasar;
sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat b. pendirian satuan pendidikan dasar; dan
istimewa, sedangkan pendidikan layanan khusus c. pendirian satuan pendidikan menengah.
merupakan pendidikan bagi peserta didik di Daerah
terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, (5) Tata cara dan syarat pendirian, besaran jaminan deposito,
dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan dan registrasi pendirian berpedoman pada peraturan
tidak mampu dari segi ekonomi. perundang-undangan yang berlaku.
(7) Pendidikan luar sekolah sebagaimana dimaksud dalam (6) Bagi Satuan Pendidikan yang sah ada pada saat Peraturan
Pasal 4 huruf g berbentuk pembinaan keolahragaan dan Daerah ini diundangkan belum mempunyai Jaminan
kebudayaan, paket A, paket B, paket C dan kursus. Deposito, tetap berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) selambat-lambatnya 3 (tiga) tahun sejak
BAB IV berlakunya Peraturan Daerah ini.

PENYELENGGARAAN SATUAN PENDIDIKAN Bagian Kedua


Pengelolaan
Bagian Kesatu
Pendirian Pasal 7

Pasal 6 (1) Satuan pendidikan yang didirikan oleh pemerintah dikelola


oleh Pemerintah Daerah atau lembaga perbantuan.
(1) Setiap badan atau perorangan dapat mendirikan satuan (2) Satuan pendidikan yang didirikan oleh masyarakat dikelola
pendidikan dan harus mendapat ijin dari Bupati atau oleh Badan Pengelola atau perorangan yang bersangkutan.
lembaga yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan
perundangan yang berlaku. (3) Pengelolaan satuan pendidikan dasar dan menengah
dipimpin oleh Kepala Sekolah.
/ (2) Satuan...........
/ (4) Pelaksanaan.............
- 15 - - 16 -

(4) Pelaksanaan pengelolaan satuan pendidikan oleh satuan BAB V


pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. PENDIRIAN, PENGGABUNGAN, DAN
PENUTUPAN SEKOLAH
Bagian Ketiga
Pasal 9
Pengawasan
(1) Pendirian sekolah adalah pembukaan sekolah baru yang
Pasal 8
dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat.
(1) Pengawasan pendidikan bertujuan untuk peningkatan, (2) Pendirian sekolah di dasarkan atas kebutuhan masyarakat
pengembangan mutu, dan pencegahan penyimpangan pada untuk memperoleh pendidikan dan rencana pengembangan
satuan pendidikan. Pendidikan di Daerah.
(2) Pengawasan pendidikan dilaksanakan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, masyarakat, dan satuan pendidikan. Pasal 10

(3) Pengawasan pendidikan meliputi pengawasan manajemen Satuan pendidikan Formal yang di gabungkan harus memenuhi
dan akademik. ketentuan :
(4) Pengawasan manajemen dan akademik sebagaimana a. Penyelenggaraan satuan pendidikan formal tidak mampu
dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh : menyelenggarakan kegiatan pembelajaran;
a. Pengawas Satuan Pendidikan Taman Kanak-Kanak/ b. Jumlah peserta didik tidak memenuhi ketentuan minimal;
Raudatul Athfal (RA); Pengawas Satuan Pendidikan c. Satuan pendidikan yang digabungkan harus sesuai dengan
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah; Pengawas Satuan jenjang dan jenisnya;
Pendidikan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah d. Jarak antara satuan pendidikan yang berdekatan.
Tsanawiyah; Pengawas Satuan Pendidikan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah; Pengawas Satuan Pasal 11
Pendidikan Sekolah Kejuruan; Pengawas Satuan
Pendidikan Sekolah Luar biasa; Persyaratan dan tata cara pendirian dan penggabungan sekolah
b. Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) melakukan sebagaimana di maksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10 diatur lebih
pengawasan di sekolah/madrasah untuk mata pelajaran lanjut dengan Peraturan Bupati.
agama Islam;
c. Penilik melakukan pengawasan Pendidikan Luar Pasal 12
Sekolah, Pemuda dan Olahraga.
(1) Penutupan satuan pendidikan formal merupakan peng-
hentian kegiatan atau penghapusan satuan pendidikan.
/ BAB V...............
/ (2) Penutupan.............
- 17 - - 18 -

(2) Penutupan satuan pendidikan formal dilakukan apabila (2) Orang tua peserta didik pada setiap satuan pendidikan
satuan pendidikan tidak lagi memenuhi persyaratan wajib:
pendirian dan tidak lagi menyelenggarakan kegiatan a. Terlibat aktif dalam mewujudkan lingkungan sekolah
pembelajaran. yang kondusif;
b. Membantu penyediaan dana dan fasilitas penunjang
(3) Penutupan satuan pendidikan formal yang diselenggarakan
bagi peningkatan hasil belajar sesuai kemampuannya.
pemerintah, dilakukan oleh Bupati berdasarkan usul dari
kepala satuan kerja sesuai dengan jenjang dan jenis
pendidikan yang menjadi kewenangannya. Bagian Kedua
Hak dan Kewajiban Masyarakat
(4) Penutupan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
masyarakat ditetapkan oleh Bupati berdasarkan pengkajian Pasal 14
kepala satuan kerja sesuai dengan jenjang dan jenis
pendidikan yang menjadi kewenangannya, atas usulan dari (1) Masyarakat berhak :
penyelenggaraan satuan pendidikan formal dan atau hasil a. Memilih satuan pendidikan yang dikehendaki;
pengkajian tim penilai. b. Berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, penga-
wasan, dan evaluasi dalam program pendidikan;
BAB VI c. Memanfaatkan hasil pendidikan berupa :
1. Kerjasama dengan satuan pendidikan dalam penye-
HAK DAN KEWAJIBAN ORANG TUA, diaan lapangan kerja;
MASYARAKAT, SATUAN PENDIDIKAN, DAN 2. Kerjasama pengembangan jaringan informasi
PEMERINTAH DAERAH kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI);
d. Berhak menyelenggarakan pendidikan berbasis masya-
Bagian Kesatu rakat pada pendidikan formal dan non formal sesuai
Hak dan Kewajiban Orang Tua/ dengan kekhasan agama, lingkungan sosial dan budaya
Wali Peserta Didik untuk kepentingan masyarakat.
(2) Masyarakat berkewajiban :
Pasal 13
a. Menyekolahkan anaknya pada satuan pendidikan di
jenjang pendidikan dasar dan menengah;
(1) Orang tua peserta didik pada setiap satuan pendidikan
b. Memberikan dukungan sumberdaya dalam penye-
berhak :
lenggaraan pendidikan.
a. Berperan serta dalam peningkatan mutu pendidikan;
b. Memperoleh informasi tentang perkembangan pen-
didikan anaknya;
/ Bagian Ketiga............
c. Memperoleh keringanan dan/atau dibebaskan dari biaya
pendidikan, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
/ (2) Orang.............
- 19 - - 20 -

Bagian Ketiga (2) Pemerintah Daerah berkewajiban :


Hak dan Kewajiban Satuan Pendidikan a. Menanggung seluruh biaya pendidikan dalam menye-
lenggarakan pendidikan dasar dan menengah untuk
Pasal 15 biaya operasional, biaya investasi, beasiswa, dan
bantuan biaya pendidikan bagi peserta didik, berdasar-
(1) Satuan pendidikan berhak memperoleh pembinaan dan/ kan standar pelayanan minimal untuk mencapai standar
atau pendanaan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, nasional pendidikan;
Pemerintah Daerah dan masyarakat secara proporsional dan b. Memenuhi kebutuhan pendidikan dan tenaga
tanpa diskriminasi. kependidikan untuk menjamin keberlangsungan
pendidikan usia dini, pendidikan dasar dan menengah,
(2) Satuan pendidikan berkewajiban :
sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
a. Mewujudkan visi dan misi Pendidikan Daerah;
c. Memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin
b. Mewujudkan suasana keberagamaan dilingkungan
terselenggaranya pendidikan dasar dan menengah yang
satuan pendidikan;
bermutu bagi masyarakat tanpa diskriminasi;
c. Menjamin hak-hak peserta didik dalam memperoleh
d. Menjamin tersedianya infrastruktur pendidikan yang
pendidikan tanpa membedakan status sosial dan/atau
memadai, melalui bantuan keuangan secara hibah;
penghasilan/strata sosial ekonomi orang tua/wali siswa;
e. Melakukan pembinaan terhadap Badan Pengelola
d. Menjamin peningkatan hasil belajar dan pengembangan
Pendidikan;
manajemen berbasis sekolah;
f. Menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan
e. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan RKAS/M;
pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk
f. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah (MBS);
g. Menciptakan lingkungan sekitar satuan pendidikan dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf
Internasional;
sebagai masyarakat belajar.
g. Mengalokasikan dana pendidikan minimal 20 % (dua
puluh persen) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Bagian Keempat
Daerah;
Hak dan Kewajiban Pemerintah Daerah
h. Memberikan tunjangan kesejahteraan kepada tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan
Pasal 16
ketentuan peraturan perundang-undangan ;
i. Melakukan pembinaan pendidikan dasar, pendidikan
(1) Pemerintah Daerah berhak :
pemuda, olah raga dan seni budaya sesuai tugas pokok
a. Melakukan pengawasan dan pengendalian satuan
dan fungsinya;
pendidikan;
b. Meminta laporan penyelenggaraan satuan pendidikan; j. Mengelola pendidikan dasar, pendidikan menengah
serta satuan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal;
c. Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan satuan
pendidikan.
/ k. Memberikan............
/ (2) Pemerintah.............
- 21 - - 22 -

k. Memberikan beasiswa bagi peserta didik yang g. Memperoleh penilaian hasil belajarnya;
berprestasi dari keluarga yang tidak mampu sampai h. Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan
selesai jenjang perguruan tinggi; kecepatan belajar masing-masing;
l. Menyediakan tempat ibadah pada setiap satuan i. Mendapatkan pelayanan dan perlakuan yang adil,
pendidikan dalam rangka pembinaan keimanan dan manusiawi dan perlindungan dari setiap gangguan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. ancaman;
j. Mendapatkan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
BAB VII (2) Peserta didik berkewajiban :
a. Mampu membaca dan menulis huruf Al Qur’an dengan
PESERTA DIDIK baik dan benar serta menghatamkan Al Qur’an bagi
peserta didik yang beragama Islam pada tingkat
Bagian Kesatu Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
Hak dan Kewajiban b. Mematuhi semua peraturan sekolah/madrasah;
c. Menghormati pendidik dan tenaga kependidikan;
Pasal 17 d. Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin
keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan;
(1) Peserta didik pada satuan pendidikan berhak : e. Ikut memelihara sarana dan prasarana di lingkungan
a. Mendapat pendidikan agama sesuai dengan agama yang satuan pendidikan.
dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama;
b. Memperoleh jaminan untuk menjalankan ibadah sesuai
Bagian Kedua
dengan keyakinannya;
Bea Siswa
c. Mendapat pelayanan pedidikan sesuai dengan bakat,
minat dan kemampuannya;
Pasal 18
d. Mendapat pelayanan khusus bagi peserta didik yang
mempunyai kelainan fisik, emosional, sosial, dan (1) Beasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2)
mental serta yang mempunyai kecerdasan dan huruf k diberikan kepada :
kemampuan istimewa; a. Peserta didik yang meraih prestasi akademik/
e. Dibebaskan dari pungutan biaya operasional pendidikan berprestasi;
bagi peserta didik pada jenjang pendidikan dasar, atau b. Peserta didik yang meraih prestasi non akademik;
anak usia wajib belajar dalam rangka pelayanan standar c. Peserta didik dari keluarga miskin/orangtuanya tidak
minimal pendidikan. mampu.
f. Pindah ke atau mengambil program pendidikan pada
satuan pendidikan yang sejajar pada jalur sekolah atau (2) Pemerintah Daerah mendorong partisipasi masyarakat dan
luar sekolah sesuai prinsip penyelenggaraan yang dunia usaha untuk berpartisipasi dalam pemberian
terbuka; beasiswa.
/ g. Memperoleh............ / (3) Ketentuan...........
- 23 - - 24 -

(3) Ketentuan pemberian beasiswa sebagaimana dimaksud Bagian Kedua


pada ayat (1) berpedoman pada ketentuan peraturan Hak dan Kewajiban
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 21
BAB VIII
(1) Dalam melaksanakan tugas profesional, pendidik dan
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN tenaga kependidikan berhak memperoleh :
a. Penghasilan diatas kebutuhan hidup minimun dan
Bagian Kesatu jaminan kesejahteraan sesuai ketentuan peraturan
Umum perundang-undangan;
b. Pembinaan karir berdasarkan prestasi kerja;
Pasal 19 c. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
(1) Pendidik wajib memenuhi kualifikasi akademik, berlaku;
kompetensi dan sertifikasi sesuai ketentuan peraturan d. Penghargaan sesuai tugas dan prestasi kerja;
perundang-undangan. e. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan
fasilitas pendidikan untuk kelancaran pelaksanaan
(2) Tenaga kependidikan wajib memenuhi kualifikasi
tugas;
akademik, dan kompetensi sesuai ketentuan peraturan
f. Hak-hak lain sesuai dengan ketentuan perundang-
perundang-undangan.
undangan.
Pasal 20 (2) Pendidik dan Tenaga Kependidikan berkewajiban :
a. Mewujudkan visi misi satuan pendidikan dan visi misi
(1) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, Pendidikan Daerah;
pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan b. Menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif,
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan efektif, aman, nyaman dan menyenangkan;
pendidikan. c. Mempunyai komitmen secara profesional untuk
meningkatkan kompetensi dan mutu pendidikan secara
(2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
berkelanjutan;
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
d. Menjadi teladan dan menjaga integritas moral terhadap
menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
profesi, lembaga, dan kedudukan sesuai dengan amanah
pelatihan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
yang diberikan;
undangan yang berlaku.
e. Kewajiban lain sesuai dengan ketentuan perundangan-
(3) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) undangan.
ditentukan berdasarkan struktur organisasi dan tata kerja
Dinas Pendidikan dan/atau Kantor Departemen Agama. / Bagian Ketiga...........
/ Bagian Kedua.............
- 25 -

Bagian Ketiga - 26 -
Promosi dan Rotasi

Pasal 22 Pasal 24

(1) Promosi dan rotasi bertujuan untuk mewujudkan (1) Masa tugas Kepala Sekolah/Madrasah setiap periode
pemerataan kualitas pendidikan dan penyegaran bagi selama 4 (empat) tahun dan dapat ditugaskan kembali.
pendidik dan tenaga kependidikan dengan memperhatikan (2) Masa tugas Kepala Sekolah/Madrasah paling lama 2 (dua)
kebutuhan, kualifikasi guru, masa tugas, dan wilayah kerja
periode.
berdasarkan pemetaan.
(3) Apabila tugas Kepala Sekolah/Madrasah dalam 2 (dua)
(2) Promosi dilakukan untuk peningkatan karier pendidik dan periode sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menunjukkan
tenaga kependidikan sebagai penghargaan atas prestasi prestasi luar biasa maka dapat diangkat kembali untuk satu
kerja yang dicapai. kali lagi masa kerja Kepala Sekolah/Madrasah di tempat
(3) Rotasi dilakukan dalam rangka pemerataan kualitas yang berbeda.
pendidikan dan penyegaran bagi pendidik dan tenaga (4) Kepala Sekolah/Madrasah yang masa tugasnya berakhir
kependidikan dengan memperhatikan masa tugas, wilayah dan/atau tidak lagi diberikan tugas sebagai Kepala
kerja, kualifikasi guru, formasi dan kebutuhan tenaga Sekolah/Madrasah, dapat menjadi tenaga pendidik.
kependidikan.
(5) Bagi Kepala Sekolah/Madrasah yang akan berakhir masa
(4) Promosi dan rotasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan tugasnya selambat-lambatnya 6 (enam) bulan wajib
dilakukan secara cermat, akurat, dan akuntabel berdasarkan memberitahukan kepada Kepala Dinas Pendidikan/Kepala
profesionalisme. Kantor Departemen Agama Kabupaten Tabalong tentang
berakhirnya masa tugasnya sebagai Kepala Sekolah/
Pasal 23 Madrasah.
(1) Pendidik yang memenuhi kualifikasi, kompetensi dan
Pasal 25
sertifikasi tertentu dapat diberi tugas tambahan sebagai
Kepala Sekolah/Madrasah. Ketentuan penugasan dan penempatan Kepala Sekolah/
(2) Kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi sebagaimana Madrasah berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
dimaksud pada ayat (1) berdasarkan latar belakang
pendidikan, pengalaman pengajar, kemampuan manajerial
dan prestasi kerja dalam pendidikan, dengan berpedoman
peraturan perundang-undangan. / BAB IX................

/ Pasal 24..............
- 27 -

- 28 -
BAB IX

DANA PENDIDIKAN DAN PEMBIAYAAN (3) Biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
PENDIDIKAN huruf b meliputi :
a. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan dan tunjangan
Bagian kesatu yang melekat pada gaji;
Dana Pendidikan b. Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai;
c. Biaya operasional tak langsung berupa daya listrik, air,
Pasal 26 telepon, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi.
(1) Sumber dana pendidikan berasal dari : (4) Biaya personal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a. Pemerintah; c merupakan biaya yang dikeluarkan peserta didik yang
b. Pemerintah Provinsi; meliputi pakaian, transport, buku pribadi, konsumsi dan
c. Pemerintah Daerah; akomodasi.
d. Masyarakat; dan
e. Sumber-sumber lain yang sah.
Pasal 28
(2) Dana pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertujuan untuk mencapai standar biaya pendidikan. (1) Satuan pendidikan dapat menghimpun swadaya biaya
investasi dan biaya operasional dari wali murid yang
Bagian Kedua terlebih dahulu mendapat ijin dari Bupati.
Pembiayaan Pendidikan (2) Sumbangan biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
Pasal 27 pendidikan.
(1) Pembiayaan pendidikan meliputi : (3) Ketentuan penetapan besaran sumbangan di tingkat satuan
a. Biaya investasi; pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
b. Biaya operasional; dan berdasarkan kesepakatan komite sekolah, wali murid,
c. Biaya personal. satuan pendidikan yang ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Dinas.
(2) Biaya investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a meliputi :
a. Biaya penyediaan sarana prasarana; BAB X..............
b. Pengembangan sumber daya manusia; dan
c. Modal kerja tetap.
/ (3) Biaya...............
- 29 -

BAB X - 30 -

DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE


SEKOLAH/MADRASAH (2) Dewan Pendidikan berkewajiban memberikan laporan
pertanggungjawaban kepada seluruh anggota melalui forum
Pasal 29 musyawarah sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar/
Anggaran Rumah Tangga Dewan Pendidikan.
(1) Masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan
pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan Pasal 31
evaluasi program pendidikan melalui Dewan Pendidikan
dan Komite Sekolah/Madrasah. (1) Komite Sekolah/Madrasah berhak :
a. Terlibat di dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan
(2) Dewan Pendidikan sebagai lembaga mandiri dibentuk dan
evaluasi satuan pendidikan di luar kegiatan belajar
berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan
mengajar;
dengan memberikan arahan dan dukungan tenaga sarana
b. Meminta keterangan dan pertanggungjawaban kepada
dan prasarana, serta pengawasan pendidikan.
satuan pendidikan yang terkait dengan pelaksanaan
(3) Komite Sekolah/Madrasah, sebagai lembaga mandiri, di- Rencana Kerja Anggaran Sekolah/Madrasah.
bentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan
(2) Komite Sekolah/Madrasah berkewajiban :
dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan
a. Menampung dan mewadahi aspirasi satuan pendidikan
tenaga, sarana, dan prasarana serta pengawasan pada
dan atau masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan,
tingkat satuan pendidikan.
dan evaluasi di setiap satuan pendidikan;
(4) Ketentuan mengenai pembentukan dewan pendidikan dan b. Menyusun program kerja berdasarkan rencana pengem-
komite sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat bangan satuan pendidikan;
(1), ayat (2) dan ayat (3) berpedoman pada Peraturan c. Menyelenggarakan rapat bersama orang tua peserta
Perundang-undangan. didik dalam pengambilan keputusan terkait dengan
Rencana Kerja Anggaran Sekolah/Madrasah disusun
Pasal 30 Kepala Sekolah;
d. Melaporkan pertanggungjawaban melalui musyawarah
(1) Dewan Pendidikan berhak : sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran
a. Berperan serta dalam perumusan kebijakan penye- Rumah Tangga Komite Sekolah.
lenggaraan Pendidikan di Daerah;
b. Memperoleh segala informasi yang dibutuhkan; dan
c. Memperoleh pendanaan dari APBD. / BAB XI............

/ (2) Dewan...........
- 31 - - 32 -

BAB XI (3) Penilaian Pendidikan dilakukan terhadap peserta didik,


satuan pendidikan, dan program pendidikan pada semua
KURIKULUM jalur, jenis dan jenjang pendidikan.

Pasal 32 Pasal 34

(1) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan (1) Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pen-
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan didik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan
satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik. hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
(2) Satuan pendidikan wajib menyelenggarakan kurikulum (2) Penilaian pendidikan peserta didik, satuan pendidikan, dan
muatan lokal yang sesuai dengan karakteristik daerah. program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri secara
berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematis untuk
(3) Standar kompetensi dan kompetensi dasar kurikulum
menilai ketercapaian.
muatan lokal ditetapkan oleh Bupati.
(3) Pelaksanaan Penilaian Pendidikan sesuai dengan ketentuan
(4) Kurikulum muatan lokal sebagaimana dimaksud pada ayat
Peraturan Perundang-undangan.
(3) disusun oleh Tim yang dibentuk dengan Keputusan
Bupati.
Bagian Kedua
Sertifikasi
BAB XII
Pasal 35
PENILAIAN PENDIDIKAN, DAN SERTIFIKASI
(1) Sertifikat berbentuk ijazah dan sertifikat kompetensi.
Bagian Kesatu
Penilaian Pendidikan (2) Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan
terhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu
Pasal 33 jenjang pendidikan setelah lulus ujian yang diseleng-
garakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi.
(1) Penilaian Pendidikan dilakukan dalam rangka pemantauan (3) Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara
dan pengendalian mutu Pendidikan di Daerah sebagai pendidikan dan lembaga pelatihan kepada peserta didik
bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada dan warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap
masyarakat. kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah
(2) Penilaian Pendidikan dilakukan pada semua jenjang mulai lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan dasar sampai dengan menengah. pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.

/ (3) Penilaian............ / BAB XIII................


- 33 - - 34 -

BAB XIII Pasal 38

AKREDITASI Pemerintah Daerah bertanggungjawab untuk mengawasi dan


mengontrol standar mutu buku teks pelajaran.
Pasal 36
BAB XV
(1) Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program
dan satuan pendidikan. PELAYANAN PENDIDIKAN
(2) Kelayakan program dan satuan pendidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi kualifikasi dan kompetensi Bagian Kesatu
guru, kelengkapan sarana prasarana, manajemen sekolah/ Standar Pelayanan Minimal
madrasah, dan pembiayaan sekolah/madrasah.
Pasal 39
(3) Akreditasi dapat diajukan oleh setiap satuan pendidikan
paling lama 4 (empat) tahun sekali. Pemerintah Daerah dan satuan pendidikan menyusun dan
(4) Pelaksanaan akreditasi sesuai dengan ketentuan Peraturan menetapkan standar pelayanan minimal dengan memperhatikan
Perundangan-undangan. lingkungan, kepentingan, dan masukan dari Dewan Pendidikan,
Komite Sekolah/Madrasah, dan orang tua/wali peserta didik.
BAB XIV
Pasal 40
BUKU TEKS PELAJARAN
Standar Pelayanan Minimal Pendidikan meliputi :
Pasal 37 a. Dasar hukum Badan Pengelola dan status hak tanah;
b. Kepemilikan Personalia yang terdiri atas Kepala
(1) Buku teks digunakan sebagai acuan wajib oleh pendidik Sekolah/Madrasah, Tenaga Pendidik dan Kependidikan,
dan peserta didik dalam proses pembelajaran. ruang kelas, ruang tenaga pendidik dan kependidikan,
perpustakaan dan Mandi Cuci Kakus;
(2) Buku teks pelajaran tidak dapat dipakai lagi sebagai buku c. Kepemilikan sarana prasarana yang terdiri atas ruang kelas,
wajib oleh satuan pendidikan apabila tidak sesuai lagi ruang tenaga pendidikan dan kependidikan, perpustakaan
dengan kurikulum yang berlaku. dan kamar mandi, cuci, kakus;
(3) Buku teks untuk mata pelajaran muatan lokal sebagaimana d. Informasi program kerja dan/atau layanan masyarakat satu
dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) ditetapkan oleh Bupati. kali dalam setahun;
e. Pertangungjawaban oleh Kepala Sekolah/Madrasah atas
(4) Pendidik, tenaga kependidikan, satuan pendidikan, atau penyelenggaraan layanan pendidikan;
komite sekolah/madrasah tidak dibenarkan melakukan f. Standar biaya operasional;
penjualan buku kepada peserta didik.
/ g. Kualifikasi.............
/ Pasal 38.............
- 35 - - 36 -

g. Kualifikasi Kepala Sekolah/Madrasah sekurang-kurangnya BAB XVI


S-1 kependidikan dan/atau sederajat;
h. Pengawasan dilakukan oleh instansi sesuai dengan KERJASAMA PENDIDIKAN
kewenangannya;
i. Tata cara pengaduan, kritik dan saran ditindaklanjuti Pasal 43
Sekolah/Madrasah paling lambat 7 (tujuh) hari sejak per-
mohonan diterima. (1) Satuan Pendidikan dapat melakukan kerjasama dengan
masyarakat untuk menyelenggarakan program life skill.
Bagian Kedua (2) Kerjasama antar satuan pendidikan dapat dilakukan oleh
Maklumat Pelayanan Pendidikan berbagai satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas
pengelolaan satuan Pendidikan di Daerah.
Pasal 41
(3) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
(1) Maklumat pelayanan pendidikan disusun oleh Pemerintah pendidikan dan pelatihan serta pengembangan program
Daerah, Dewan Pendidikan, Komite Sekolah/Madrasah, pendidikan.
dan satuan pendidikan. (4) Kerjasama harus dituangkan ke dalam naskah perjanjian
(2) Maklumat pelayanan pendidikan sebagaimana dimaksud yang memuat hak dan kewajiban.
pada ayat (1) disusun dengan melibatkan peran serta orang
tua/wali peserta didik, LSM, dan perguruan tinggi. BAB XVII

Bagian ketiga PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN


Indeks Kepuasan Masyarakat BERTARAF INTERNASIONAL DAN/ATAU
KUALITAS LOKAL
Pasal 42
Pasal 44
(1) Indeks kepuasan masyarakat bertujuan mengetahui angka
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pendidikan. (1) Pemerintah Daerah dapat menyelenggarakan pendidikan
bertaraf Internasional dan/atau kualitas lokal berdasarkan
(2) Pemerintah Daerah dan lembaga mandiri melakukan survey ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pendidikan.
(2) Satuan Pendidikan yang telah memenuhi standar pelayanan
(3) Pedoman penyusunan kepuasan masyarakat disusun dalam minimal pendidikan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
bentuk indeks kepuasan masyarakat sesuai dengan pendidikan bertaraf Internasional dan/atau bersifat kualitas
ketentuan Peraturan Perundang-undangan. lokal dengan mempertimbangkan aspek sosial, budaya,
kebutuhan, manfaat, kurikulum, tenaga pendidikan, sarana
/ BAB XVI............... dan prasarana serta pertimbangan obyektif lainya.

/ (3) Pembentukan..........
- 37 - - 38 -

(4) Pemberian bantuan terhadap satuan pendidikan bertaraf


(3) Pembentukan Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud
Internasional dan/atau kualitas lokal yang bersumber dari
pada ayat (2) ditetapkan oleh Bupati.
masyarakat dan pihak ketiga lainnya sifatnya tidak
mengikat.
Pasal 45

(1) Pemerintah Daerah berkewajiban melaksanakan pembinaan BAB XVIII


dan mengevaluasi penyelenggaraan pendidikan bertaraf
Internasional dan/atau kualitas lokal yang dilaksanakan PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ASING
satuan pendidikan.
Pasal 47
(2) Pembinaan dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suatu (1) Penyelenggaran pendidikan asing dapat dilaksanakan di
badan/dewan pembina pendidikan yang dibentuk dengan Daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
Keputusan Bupati. undangan.
(2) Lembaga pendidikan asing wajib bekerjasama dengan
Pasal 46
Pemerintah Daerah dengan mengikutsertakan tenaga
pendidik dan pengelola Daerah.
(1) Satuan pendidikan bertaraf internasional dan/atau kualitas
lokal dapat memperoleh bantuan dana yang bersumber dari (3) Pendirian Lembaga pendidikan asing sebagaimana
Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, dimaksud pada ayat (1) harus menyesuaikan dengan
masyarakat dan pihak ketiga lainnya secara proporsional ketentuan peraturan perundang-undangan.
dan bertahap.
(2) Besaran bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) BAB XIX
dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan,
perkembangan ekonomi, kebutuhan penyelenggaraan DATA DAN INFORMASI
pendidikan, manfaat dan pertanggungjawabannya.
Pasal 48
(3) Satuan pendidikan bertaraf Internasional dan/atau kualitas
lokal yang menerima bantuan dan/atau sumbangan dalam (1) Data dan informasi disusun satuan pendidikan untuk
rangka penyelenggaraan pendidikan sebagaimana dimaksud menunjang pembangunan Pendidikan di Daerah.
pada ayat (1) berkewajiban melaporkan jumlah dana yang
(2) Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
telah diterima serta penggunaannya kepada Instansi terkait
secara berkala. berdasarkan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Kabupaten (SIMPendkab).
/ (4) Pemberian................
/ (3) SIMPendkab..............
- 39 - - 40 -

(3) SIMPendkab sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat Pasal 51


terbuka dan mudah diakses oleh pihak-pihak yang
berkepentingan. (1) Guru yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala
Sekolah apabila tidak dapat melaksanakan tugasnya sesuai
(4) Ketentuan mengenai SIMPendkab diatur lebih lanjut oleh
dengan ketentuan yang berlaku dapat diberi peringatan
Bupati.
tertulis dari atasan langsung.
BAB XX (2) Kepala Sekolah dapat diberhentikan dari jabatan sebagai
Kepala Sekolah bilamana telah mendapatkan peringatan
SANKSI ADMINISTRASI tertulis tiga kali berturut-turut.

Pasal 49 Pasal 52

(1) Satuan Pendidikan yang melanggar ketentuan sebagaimana (1) Orangtua atau wali murid yang tidak melaksanakan
dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) dikenakan sanksi berupa pendidikan dasar atau wajib belajar bagi anaknya dikenakan
teguran tertulis dari Bupati atau Pejabat yang ditunjuk. sanksi berupa teguran tertulis dari Bupati atau Pejabat yang
ditunjuk.
(2) Teguran tertulis dilakukan 3 kali dengan selang waku 7
(tujuh) hari untuk tiap teguran. (2) Teguran tertulis dilakukan 3 (tiga) kali dengan selang
waktu 7 (tujuh) hari untuk tiap teguran.
(3) Teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak
dilaksanakan maka Bupati atau pejabat yang ditunjuk dapat (3) Teguran tertulis sebagaimana dimaksud ayat (2) tidak
mencabut ijin pendirian. dilaksanakan maka Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dapat
mengumumkan kepada masyarakat.
Pasal 50

(1) Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang melanggar BAB XXI


ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19
dikenakan sanksi berupa teguran tertulis dari Bupati atau KETENTUAN PENUTUP
Pejabat yang ditunjuk.
(2) Teguran tertulis dilakukan 3 (tiga) kali dengan selang Pasal 53
waktu 7 (tujuh) hari untuk tiap teguran.
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
(3) Teguran tertulis sebagaimana dimaksud ayat (2) tidak
dilaksanakan maka Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dapat
menonaktifkan dari tugas.
/ Agar.................
/ Pasal 51............
- 41 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran
Daerah Kabupaten Tabalong.

Ditetapkan di Tanjung
pada tanggal 15 Mei 2009

BUPATI TABALONG,

Cap. ttd.

H. RACHMAN RAMSYI

Diundangkan di Tanjung
pada tanggal 15 Mei 2009
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN TABALONG,

ttd.

H. ABDEL FADILLAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG


TAHUN 2009 NOMOR 06
PENJELASAN -2-

ATAS Pendidikan di Kabupaten Tabalong merupakan


upaya perwujudan masyarakat Tabalong yang agamis,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG demokratis, cerdas, terampil, berbudaya dan berdaya saing.
Maka prinsip demokratis, partisipasi, pemerataan, keadilan,
NOMOR 06 TAHUN 2009 yang memperhatikan potensi dan keanekaragaman budaya
yang merupakan hakekat otonomi daerah yang perlu
TENTANG ditingkatkan dan ditumbuhkembangkan. Visi ini dirumus-
kan berdasarkan keyakinan bahwa pendidikan merupakan
SISTEM PEYELENGGARAAN PENDIDIKAN proses pemberdayaan peserta didik sebagai subyek dan
DI KABUPATEN TABALONG sekaligus obyek dalam membangun kehidupan yang
berharkat dan bermanfaat bagi dirinya, masyarakat, bangsa
dan negaranya. Di samping itu sistem penyelenggaraan
I. UMUM pendidikan di Tabalong diyakini akan mampu mencerahkan
dan memberdayakan pranata sosial lainnya (ekonomi,
Pada hakekatnya, Penyelenggaraan Pendidikan hukum, pemerintahan, sosial, budaya, agama dan
dalam konteks Daerah berfungsi mengembangkan sebagainya) bagi keberlangsungan hidup individu dan
kemampuan dan potensi peserta didik, dan membentuk masyarakat untuk menjawab tantangan pembangunan
watak serta budaya masyarakat Tabalong yang berbudaya daerah, nasional, dan global. Dengan demikian, terjadi
dan bermartabat, serta menerapkan nilai-niai religius guna interaksi secara fungsional antara peserta didik, lembaga
mewujudkan masyarakat Tabalong yang berakhlak mulia, pendidikan, dan pranata sosial terkait lainnya dalam satu
berilmu, dan memiliki kecakapan hidup melalui sinergitas tatanan sistem pendidikan nasional sebagai pranata sosial
penyelenggaraan pendidikan. yang sinergi dan produktif.
Peraturan Daerah ini bertujuan untuk memberikan Tujuan pendidikan Tabalong perlu dicapai melalui
pelayanan terhadap : (1) Penyelenggaraan Pendidikan di upaya sinergis dari semua pihak yang berkepentingan dan
Kabupaten Tabalong; (2) Pemerataan kesempatan mereka yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan
Pendidikan, terutama bagi usia wajib belajar sembilan pendidikan. Dengan tercapainya tujuan pendidikan,
tahun, dan anak penyandang cacat; (3) Peningkatan mutu masyarakat Tabalong akan mampu bertahan, berkembang,
pembelajaran, tenaga pendidik dan kependidikan, serta dan bersaing dalam percaturan nasional.
pengelolaan satuan pendidikan berbasis masyarakat di Sebagai upaya di atas, penyelenggaraan pendidikan
Kabupaten Tabalong; (4) Relevansi antara angka transisi, di Kabupaten Tabalong mengarah pada standar pelayanan
angka partisipasi murni dan manfaat lulusan tehadap dunia minimal pendidikan yang melandasi : (1) pencapaian target
usaha dunia industri, (5) Transparansi anggaran pendidikan, wajib belajar 9 tahun; (2) pengembangan dan pembangunan
dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan secara sarana dan prasarana pendidikan, kebudayaan, kepemudaan
keseluruhan.
/ dan.............
/ Pendidikan..........
-3- -4-

dan olah raga; (3) peningkatan profesionalisme dan tersebut masyarakat Tabalong mampu melakukan pem-
kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan. Untuk budayaan dan pemberdayaan sistem, iklim, dan proses
menunjang hal tersebut, maka Pemerintah Daerah pendidikan di Tabalong yang demokratis dan mengutama-
mengoptimalkan pembinaan agama sampai pada tataran kan mutu dalam perspektif daerah, nasional, internasional,
perilaku, menjadikan lembaga pendidikan sebagai pelayan dan global.
masyarakat untuk menghasilkan SDM yang mampu Akhirnya, mengacu pada visi, misi dan tujuan
menghormati perbedaan dan perubahan, meningkatkan Kabupaten Tabalong serta dalam rangka menjawab
fungsi lembaga pendidikan formal dan nonformal dalam tantangan pendidikan nasional, perlu disusun strategi
penerapan iptek menjadikan lembaga pendidikan sebagai
pembangunan dan pengembangan pendidikan melalui
wahana pelestarian budaya sebagai ekstra kurikuler wajib Peraturan Daerah yang akan dijadikan landasan penyeleng-
bagi setiap jenjang pendidikan, menjadikan lembaga garaan pendidikan di Kabupaten Tabalong.
pendidikan sebagai wahana pengembangan SDM yang
kreatif, peka terhadap lingkungan dan mampu membaca
II. PASAL DEMI PASAL
serta memanfaatkan peluang serta meningkatkan pembina-
an pemuda. Pasal 1
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pendidikan Cukup jelas
Daerah diperlukan acuan dasar bagi seluruh masyarakat Pasal 2
Tabalong. Acuan dasar yang dimaksud memiliki beberapa Cukup jelas
manfaat. Pertama. Masyarakat Tabalong diharapkan dapat Pasal 3
membangun komitmen dan menggerakkan segenap Cukup jelas
komponen masyarakat untuk membangun sistem Pasal 4
pendidikan sebagai salah satu pranata sosial yang agamis, Cukup jelas
demokratis, cerdas, terampil, berbudaya dan berdaya saing Pasal 5
sehingga mampu menghasilkan standar keunggulan yang Ayat (1)
berciri khas lokal. Pranata sosial yang demikian adalah Cukup jelas
yang didukung oleh sumber daya manusia profesional, Ayat (2)
infrastruktur dan sarana pendukung yang mendidik, dengan Cukup jelas
manajemen berasaskan keterbukaan yang dinamis dan Ayat (3)
mengutamakan peran serta masyarakat sehingga memiliki Cukup jelas
daya tawar yang kuat terhadap pranata-pranata sosial yang Ayat (4)
lain. Kedua, visi tersebut dapat menciptakan makna Pendidikan bentuk lain yang sejenis adalah
pendidikan bagi masyarakat dan dapat menjadi sarana Pendidikan Agama lain yang mendapat
untuk menjembatani keadaan sekarang dengan masa yang legalitas dari Menteri Agama.
akan datang. Ketiga, dalam jangka panjang, dengan visi
Ayat (5)..............
/ tersebut...............
-5- -6-

Ayat (5) Pasal 11


Cukup jelas Cukup jelas
Ayat (6) Pasal 12
Cukup jelas Cukup jelas
Ayat (7) Pasal 13
Cukup jelas Ayat (1)
Pasal 6 Cukup jelas
Cukup jelas Ayat (2)
Pasal 7 huruf a
Ayat (1) Cukup jelas
Yang dimaksud Lembaga Perbantuan adalah huruf b
lembaga vertikal pemerintah, dalam hal ini Yang dimaksud dengan fasilitas
Kantor Departemen Agama. penunjang adalah seperti, alat tulis
Ayat (2) sekolah, termasuk kalkulator.
Cukup jelas Pasal 14
Ayat (3) Cukup jelas
Cukup jelas Pasal 15
Ayat (4) Cukup jelas
Cukup jelas Pasal 16
Pasal 8 Ayat (1)
Ayat (1) Cukup jelas
Yang dimaksud dengan Satuan Pendidikan Ayat (2)
adalah seperti pada tingkat TK, SD/MI. huruf a
Ayat (2) Cukup jelas
Cukup jelas huruf b
Ayat (3) Cukup jelas
Cukup jelas huruf c
Ayat (4) Cukup jelas
Cukup jelas huruf d
Pasal 9 Cukup jelas
Cukup jelas huruf e
Pasal 10 Cukup jelas
Cukup jelas

/ Pasal 11.............. / huruf f.............


-7- -8-

huruf f huruf f
Cukup jelas Cukup jelas
huruf g huruf g
Cukup jelas Cukup jelas
huruf h huruf h
Cukup jelas Cukup jelas
huruf i huruf i
Yang dimaksud Seni Budaya adalah Cukup jelas
Seni Budaya yang terkait dengan Ayat (2)
pendidikan. Cukup jelas
huruf j Pasal 18
Cukup jelas Cukup jelas
huruf k Pasal 19
Cukup jelas Cukup jelas
huruf l Pasal 20
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 17 Pasal 21
Ayat (1) Ayat (1)
huruf a huruf a
Cukup jelas Yang dimaksud dengan jaminan
huruf b kesejahteraan adalah sekurang-
Cukup jelas kurangnya 10 % (sepuluh persen)
huruf c setiap bulan dari UMK Tabalong
Cukup jelas yang mencakup semua tenaga
huruf d pendidik di setiap jenjang pendidikan
Cukup jelas dasar, pendidikan menengah, dan
huruf e pendidikan tinggi di Kabupaten
Yang dimaksud dengan dibebaskan Tabalong
dari pungutan biaya operasional huruf b
pendidikan adalah tidak termasuk Cukup jelas
bagi satuan pendidikan yang huruf c
dilembagakan menjadi sekolah Yang dimaksud perlindungan hukum
bertaraf internasional dan/atau adalah dalam proses harus mem-
berbasis keunggulan lokal. pertimbangkan tempat kejadian
perkara dan otonomi sekolah/
/ huruf f.............
/ madrasah............
-9- - 10 -

madrasah pada setiap tenaga Ayat (3)


pendidik atau tenaga kependidikan Cukup jelas
meskipun diluar masa tugas, Pasal 29
termasuk rasa aman. Cukup jelas
huruf d Pasal 30
Cukup jelas Cukup jelas
huruf e Pasal 31
Cukup jelas Cukup jelas
huruf f Pasal 32
Yang dimaksud dengan hak-hak lain
adalah seperti tugas belajar.
Ayat (2) Ayat (1)
Cukup jelas Yang dimaksud dengan prinsip diversifikasi
adalah keragaman sesuai dengan satuan
Pasal 22 pendidikan itu sendiri, misalnya SMK
Cukup jelas berbeda dengan SMA.
Pasal 23 Ayat (2)
Cukup jelas Yang dimaksud dengan karakteristik Daerah
Pasal 24 terdiri atas multi sektor yang meliputi
Cukup jelas industri, pertanian, perdagangan dan lainnya
Pasal 25 yang menjadi potensi Daerah.
Cukup jelas Ayat (3)
Pasal 26 Cukup jelas
Cukup jelas Ayat (4)
Pasal 27 Cukup jelas
Cukup jelas Pasal 33
Pasal 28 Cukup jelas
Ayat (1) Pasal 34
Yang dimaksud dengan izin dari Bupati Ayat (1)
adalah diberikan dalam bentuk Keputusan Cukup jelas
Bupati dan ketentuan ayat ini dikecualikan Ayat (2)
untuk satuan pendidikan yang diselenggara- Yang dimaksud dengan lembaga mandiri
kan oleh masyarakat. adalah Badan Standar Nasional Pendidikan
Ayat (2) atau Dunia Usaha Dunia Industri.
Cukup jelas
/ Ayat (3)........... / Ayat (3).............
- 11 - - 12 -

Ayat (3) Pasal 42


Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 35 Pasal 43
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 36 Pasal 44
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 37 Pasal 45
Ayat (1) Cukup jelas
Cukup jelas Pasal 46
Ayat (2) Cukup jelas
Cukup jelas Pasal 47
Ayat (3) Cukup jelas
Cukup jelas Pasal 48
Ayat (4) Cukup jelas
Penjualan buku pelajaran dapat diusahakan Pasal 49
oleh koperasi sekolah melalui rapat komite Cukup jelas
sekolah/madrasah berdasarkan standar harga Pasal 50
pasar dan bersifat tidak wajib atau sukarela. Cukup jelas
Pasal 38 Pasal 51
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 39 Pasal 52
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 40 Pasal 53
Cukup jelas Cukup jelas
Pasal 41 Pasal 54
Ayat (1) Cukup jelas
Yang dimaksud dengan maklumat adalah
dapat berbentuk pernyataan Kepala Dinas
Pendidikan, Kepala Kantor Departemen TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02
Agama, dan Dewan Pendidikan yang
dipublikasikan melalui media informasi di
Daerah setiap satu tahun ajaran.
Ayat (2)
Cukup jelas

/ Pasal 42...............

Anda mungkin juga menyukai