TALI TEMALI
Tali temali adalah suatu kegiatan menjalin / merangkai tali yang menghasilkan simpul,
anyaman dan ikatan dan merupakan salah satu ketrampilan manusia yang tertua.
Dalam tali temali kita sering mencampuradukan antara tali, simpul, anyaman dan ikatan, yang
sebenarnya berbeda satu dengan lainnya.
Tali : ialah bendanya (pintalan yang terbuat dari benang, nilon plastik, sintetik,
bambu, ijuk, katun dsb.)
Simpul : ialah hasil hubungan / lilitan antara tali dengan tali.
Anyaman : ialah hasil hubungan / lilitan antara tali dengan tali yang dijalin secara
diulang-ulang sehingga dapat membentuk hiasan/dekoratif
Ikatan : ialah hasil hubungan / lilitan antara tali dengan benda lain.
Macam-macam tali :
Tali Ijuk
Tali Rami / henap
Tali Bambu
Tali Katun
Tali Nilon
Tali Sintetik
Tali Plasik, dll.
Tipe-tipe tali
1. Tipe Kernmantel
Tipe tali ini sangat kuat tapi mudah putus jika terpotong pisau.
2. Tipe Tradisional
Tipe tali ini jalinannya tersusun atas tiga tali kecil yang dianyam (dipilin), jika satu terurai,
maka yang lain ikut terurai.
Simpulan Tali
Simpulan tali terdiri atas empat bagian/sambungan, yaitu :
1. Pacung
2. Sengkelit
3. Sosok
4. Simpulan
2. Simpul Mati
Gunanya :
a. untuk mengakhiri suatu ikatan;
b. untuk menyambung dua utas tali yang sama besarnya dalam keadaan kering.
3. Simpul Anyam
Gunanya untuk menyambung dua utas tali yang tidak sama besarnya dalam keadaan
kering
7. Simpul Kursi
Gunanya untuk mengangkat/menurunkan benda atau orang pingsan.
8. Simpul Laso
Gunanya untuk menjerat / berburu binatang yang sedang berlari.
Macam-macam ikatan
1. Ikatan Tambat
Gunanya :
a. menarik/menyeret balok, kayu, pohon, dll;
b. menambatkan tali pada tiang;
c. memulai ikatan.
2. Ikatan Pangkal
a. menambatkan tali pada tiang;
b. memulai ikatan;
c. membuat tandu.
4. Ikatan Tiang
Gunanya untuk mengikat leher binatang supaya tetap leluasa bergerak dan tidak mudah
tercekik.
5. Ikatan Tarik
Gunanya untuk mengikatkan tali pengikat leher binatang ke tiang atau pohon agar mudah
dilepas kembali. Bisa juga digunakan untuk turun ke jurang atau turun dari pohon.
7. Ikatan Palang
Gunanya untuk mengikat dua buah tongkat / tiang yang posisinya berpalangan / menyiku
(membentuk sudut 90 ).
8. Ikatan Silang
Gunanya untuk menyambung dua buah tongkat / tiang yang posisinya bersilangan
(membentuk sudut kurang atau lebih dari 90 )
9. Ikatan Canggah
Gunanya untuk menyambung dua buah tongkat / tiang atau lebih dengan posisi tegak
lurus dengan tujuan untuk memperpanjang tongkat / tiang.