Anda di halaman 1dari 12
BUPATI PEMALANG INSTRUKSI BUPATI PEMALANG SELAKU KETUA SATUAN TUGAS PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) KABUPATEN PEMALANG NOMOR 20 TAHUN 2021 TENTANG PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT LEVEL 2 CORONA VIRUS DISEASE 2019 Dl KABUPATEN PEMALANG BUPATI PEMALANG: SELAKU KETUA SATUAN TUGAS PENANGANAN COROWA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) KABUPATEN PEMALANG, Menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 Di Wilayah Jawa dan Bali, dan untuk melengkapi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM} yang mengoptimalkan posko penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan dalam rangka pengendelian penyebaran COVID-19 seria mendorong sinergitas kebijakan penanganan kasus Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Pemalang, maka dengan ini menginstruksikan: Kepada : 1, FORKOPIMDA Kabupaten Pemalang: 2. Pimpinan Instansi Vertikal di Wilayah Kabupaten Pemalang: 3. Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pemalang; 4, Kades/ Lurah se-Kabupaten Pemalang; 5. Pimpinan BUMN/ BUMD se-Kabupaten Pemalang; 6. Rektor/ Pitipinan Lembaga Pendidikan di Kabupaten Pemalang; 7, Pimpinan Ormas Keagamaan/ Sosial di Kabupaten Pemalang; 8. Felaku usaha se-Kabupaten Pemalang, Untuk KESATU : Melaksanakan pengetatan aktivitas masyarakat melalui pembatasan kegiatan masyarakat selama masa periode Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 (dua) dengan menerapkan: Jalan, Surohadikusumo No. 1 Pemalang 52312 Prov. Jawa Tengah Telp. (0284) 321068-321368 Faks. (0284) 322229 Website: vnw.Pemalangkab.co.id a. pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui pembelajaran tatap muka terbatas dan/ atau pembelajaran jarak jauh berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dat Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 TAHUN 2021, Nomor HK.01.08/MENKBS/4242/2021, Nomor 440-717 TAHUN 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Virus Risease 2019 (COVID-19) dan bagi satuan pendidikan yang melaksanakan pembelajaran tatap muka terbates dilaksanakan dengan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen), kecuali untuk: 1 SDLB, MILB, SMPLB dan SMLB, MALB maksimal 62% (enam puluh dua persen) sampai dengan 100% (seratus persen) dengan menjaga jarak minimal 1,5 m (satu koma lima meter) dan maksimal 5 (lima) peserta didik per kelas; dan . PAUD maksimal 33% (tiga puluh tiga persen} dengan menjaga jarak minimal 1,5 m (satu koma lima meter} dan maksimal 5 (lima) peserta didik per kelas. Pengaturan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan pembelajaran di Satuan Pendidikan, diatur oleh Kepala Dindikbud Kabupaten Pemalang; b. pelaksanaan kegiatan pada sektor non _ esensial diberlakukan maksimal 50% (lima puluh persen) Work From Office (WFO) bagi pegawai yang sudah divaksin dan wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi pada pintu akses masuk dan keluar tempat kerja; ©. pelaksanaan kegiatan pada sektor: 1. esensial seperti: a) keuangan dan perbankan hanya meliputi asuransi, bank, pegadaian, dana pensiun, dan lembaga pembiayaan (yang betorientasi pada pelayanan fisik dengan pelanggan [eustomen); d) telnologi informasi dan komunikasi meliputi operator seluler, data center, internet, pos, media terkait dengan penyebaran informasi kepada masyarakat; °) perhotelan non penanganan karantina; dan d) industri orientasi ekspor dan penunjangnya dimana pihak perusahaan harus menunjukkan bukti contoh dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) selama 12 (dua belas) bulan terakhir atau dokumen lain yang menunjukkan rencana ekspor dan wajib memiliki Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan industri ((OMKI)}; dapat beroperasi dengan ketentuan: a) untuk huruf a) dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal 75% (tujuh puluh lima persen) staf untuk lokasi yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat, serta 50% {lima puluh persen) untuk pelayanan administrasi. © perkantoran guna mendukung operasional; b) untuk huruf b) dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal 75% (tujuh puluh lima persen) staf: dan ¢) untuk hurufe¢): 1) wajib menggunakan aplikas! PeduliLindungi guna melakukan skrining terhadap semua pegawai dan pengunjung; 2) kapasitas maksimal S0% (lima puluh persen) dan hanya pengunjung dengan katcgori Hijau dan Kuning dalam aplikasi PeduliLindungi yang boleh masuk; 3) fasilitas pusat —kebugeran/gym, rang pertemuan/fuang rapat/meeting room, dan ruang pertemuan dengan kapasitas besar/Ballroom diiinkan buka dengan memakai —_aplikasi PeduliLindungi dan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen), serta penyediaan makanan dan minuman pada fasilitas ruang pertemuan /ruang rapat/ meeting room, dan ruang pertemuan dengan kapasitas besar/ ballroom disajikan dalam box dan tidak ada hidangan prasmanan; dan 4) anak usia dibawah 12 (dua belas) tahun harus menunjukkan hasil negatif Antigen (H-1)/PCR (H- 2); @) untuk burufd): 1) hanya dapat beroperasi dengan pengaturan shift dengan kapasitas maksimal 75% (tujuh puluh lima persen) staf untuk setiap shift hanya di fasilitas produksi /pabrik; 2) 50% (lima puluh persen) untuk pelayanan administrasi perkantoran guna mendukung ‘operasional; 3) angka (1) (satu) dan angka (2) (dua) dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatant 4) wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi, pengaturan masuk dan pulang; dan 5)_makan karyawan tidak bersamaan, 2. esensial pada scktor pemerintahan mengikuti ketentuan teknis yang dikeluarkanoleh._~—- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 4, kritikal seperti: a) kesehatan; b) keamanan dan ketertiban; ©) penanganan bencana; ik, transportasi dan distribusi terutama untuk kebutuhan pokok masyarakat; f) makanan dan minuman serta _penunjangnya, termasuk untuk temak/hewan peliharaan; 8) pupuk dan petrokimia; hh) semen dan bahan bangunan; i) obyek vital nasional; i) proyek strategis nasional; k) konstruksi (infrastruktur publikj; 1) utilitas dasar (listrik, air dan pengelolaan sampah); dapat beroperasi dengan ketentuan: a) untuk huruf a) dapat beroperasi 100% (seratus persen) staf tanpa ada pengecualian, termasuk didalamnya Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai bagian dari upaya pelayanan kesehatan esensial kepada masyarakat agar beroperasi 100% (seratus persen} tanpa ada pengecualian; b) untuk huruf b) dapat beroperasi 100% (seratus persen) staf tanpa ada pengecualian; ¢} untuk huruf c) sampai dengan huruf 1) dapat beroperasi 100% (seratus persen) maksimal staf, hanya pada fasilitas produksi/konstruksi/pelayanan kepada masyarakat dan untuk _ pelayanan administrasi perkantoran guna mendukung operasional, diberlakukan maksimal 50% (lima puluh persen) staf; 4) perusahaan yang termasuk dalam sektor pada huruf 4), e}, , g), h), kj, dan 1) wajib untuk mengeunakan aplikasi PeduliLindungi mulai tanggal 7 September 2021 guna melakukan skrining terhadap semua pegawai dan pengunjung yang masuk kepada fasilitas produksi/ konstruksi/ pelayanan dan wilayah administrasi perkantoran; dan e) perusahaan yang termasuk dalam kategori sektor sesuai huruf ¢ wajib mendapatkan rekomendasi dari kementerian teknis pembina sektornya sebelum dapat memperoleh akses untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi; 4. untuk supermarket, pasar tradisional, toke kelontong dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai Pukul 21.00 WIB dengan Kapasitas pengunjung 75% (tujuh puluh lima persen); 5. untuk supermarket wajib menggunakan _aplikasi PeduliLindungi yang dimulai sejak tanggal 14 September 2021, dan 6. untuk apotek dan toko obat dapat buka selama 24 (dua puluh empat) jam; d. pasar tradisional yang menjual barang non kebutuhan schari-hari dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal 75% (tujuh puluk lima persen) dan jam operasional sampai pukul 18.00 WIB: ¢. pedagang kaki lima, toko kelontong, agen/outlet voucher, barbershop/pangkas rambut, laundry, pedagang asongan, bengkel kecil, cucian kendaraan, dan lain-lain yang sejenis diizinkan buka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat sampai dengan pukul 21.00 WIB yang pengaturan teknisnya dilakukan oleh Kepala Diskoperindag Kabupaten Pemalang; f pelaksanaan kegiatan makan /minui ditempat umum: 1. warung makan/warteg, pedagang kali lima, lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan buka dengan protokol Keschatan yang ketat sampai dengan pukul 21.00 WIB dengan maksimal pengunjung makan 50% (lima puluh persen) dari kapasitas dan waktu makan maksimal 60 {enam puluh) menit; 2. restoran/rumah makan, kafe dengan lokasi yang berada dalam gedung/toko atau area terbuka baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berickasi pada pusat perbelanjaan/mall diizinkan buka dengan ketentuan sebagai berikut: a) dengan protokol kesehatan yang ketat sampai dengan Pukul 21.00 WIB; b) dengan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen); } waktu makan maksimal 60 (enam puluh) menit; dan 4) wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan sktining terhadap semua pengunjung dan pegawai. 3. restoran/rumah makan, kafe dengan jam operasional dimulai dari malam hari dapat beroperasi dengan ketentuan sebagai berikut: a) dengan protokel kesehatan yang ketat dan jam operasional pukul 18,00 WIB sampai dengan maksimal pukul 00.00 WIB; b) dengan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen); c} waktu makan maksimal 60 (enam puluh) menit; dan 4) wajib menggunaken aplikasi PeduLindungi untuk melakukan skrining terhadap semua pengunjung dan pegawai 4. pengaturan teknis pada angka 1 diatur oleh Kepala Diskoperindag Kabupaten Pemalang sedangkan angka 2 dan angka 3 diatur olch Kepala Disparpora Kabupaten Pemalang; kegiatan pada pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan dibuka dengan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) sampai dengan pukul 21.00 WIB dengan ketentuan sebagai perikut: 1. memperhatikan ketentuan dalam huruf c.4 dan f.2; 2. anak usia dibawah 12 (dua belas) tahun diperbolehkan masuk dengan syarat didampingi orang tua; 3, tempat bermain anak-anak, dan tempat hiburan dalam pusat perbélanjaan/ mall/ pusat perdagangan dibuka dengan syarat orang tua harus mencatatkan alamat dan nomor telepon untuk kebutuhan tracing; dan 4, wajib untuk’ menggunakan aplikasi Pedulilindungi untuk terhadap semua penguijung dan pegawai; . pelaksanaan kegiatan konstruksi untuk infrastruktur publik dan konstruksi swasta (tempat konstruksi dan lokasi proyek) beroperasi 100% {seratus persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat; tempat ibadah (Masjid, Musholla, Gereja, Pura, Vihara, dan Klenteng serta tempat Iainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah), dapat mengadakan kegiatan peribadatan/ keagamaan berjamaah selama masa penerapan PPKM Level 2 (dua) dengan makeimal 75% (tujuh puluh lima persen) Kapasitas atau 75 (tujuh puluh lima) orang dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih keiat dengan memperhatikan ketentuan teknis dari Kementerian Agama; -6- fasilitas umum (area publik, taman umum, tempat wisata umum dan area publik lainnya) diizinkan buka dengan kapasitas maksimal 25% (dua puluh lima persen) dengan menerapkan: 1. mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan/atau kementerian /lembaga terkait; 2, wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan skrining terhadap semua pengunjung dan pegawai; 3. anak usia dibawah 12 (dua belas) tahun diperbolehkan masuk di tempat wisata yang sudah menggunakan aplikasi PeduliLindungi dengan syarat didampingi orang tua; dan. 4. penerapan ganjil-genap di sepanjang jalan menuju dan dari lokasi tempat wisata mulai Jumat pukul 12.00 WiB sampai dengan Minggu pukul 18.00 WIB. . kegiatan seni, budaya, olahraga dan sosial kemasyarakatan (okasi seni, budaya, sarana olahraga dan kegiatan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan) diizinkan buka dengan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) dengan menerapkan protokol keschatan secara lebih ketat serta wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi; kegiatan di pusat kebugaran/gym diizinkan buka dengan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen} dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat serta wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi; . transportasi umum (kendaraan umum, angkutan masal, taksi (konvensional dan online| dan kendaraan sewa/rental) diberlakukan dengan pengaturan kapasitas maksimal 100% (scratus persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat; pelaksanaan resepsi pernikehan, khitanan, atau perayaan scjenis dapat diadakan dengan maksimal 50% (lima puluh persen) dari kapasitas ruangan dan tidak mengadakan makan ditempat; . pelaku perjalanan domestik yang menggunakan mobil pribadi, sepeda motor dan transportasi umum jarak jauh (bis dan kereta api) sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nasional; . tetap memakai masker dengan benar dan konsisten saat melaksanakan kegiatan diluar rumah serta tidak diizinkan penggunaan face shield tanpa menggunakan masker; |. pelaksanaan PPKM di tingkat RT/RW, Desa/ Kelurahan dan Kecamatan tetap diberlakukan dengan mengaktifkan Posko- Poske di setiap tingkatan dengan melihat kriteria zonasi pengendalian wilayah; melakukan input data setiap hari secara langsung: 1. hasil pelaksanaan vaksinasi baik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah maupun yang dilaksanakan bersama TNI, POLRI atau Komunitas pada aplikasi “P- CARE"; 2. realisasi stok dan penggunaan vaksin pada aplikasi “SMILE” yang akan dipertimbangkan oleh Gubernur sebagai dasar percepatan felaksanaan vaksin di Kabupaten Pemalang; KEDUA KETIGA ope s. mengoptimalkan anggaran pada APBD Kabupaten Pemalang dalam rangka percepatan vaksinasi dan memperkuat pelaksanaan Tes Lacak dan Isclasi (TLI); \. PPKM Level 2 agar dilaksanakan secara sinergis dan kolaboratif dengan melibatkan Forkopimda dalam hal: 1. melakukan sosialisasi, pelaksanaan dan pengawasan; 2 memastikan ketersediaan ruang perawalan isolasi termasuk ICU di rumah sakit, pelaksanaan kegiatan Karantina terpusat di Desa/ Kelurahan/ Keeamatan/ Kabupaten dengan prosedur operasi yang terstandar termasuk menjamin ketersediaan obat dan oksigen serta petugas Kesehatan atau tenaga lain yang telah dilatih dan diberi kewenangan; 3. memastikan kondisi BOR setiap rumah sakit dan BOR seluruh rumah sakit; 4. mempercepat pelaksanaan vaksinasi sesuai target sasaran yang telah ditetapkan; 5. melaksanakan testing dan tracing secara optimal sebagai bagian dari pencmuan kasus secara dini dan tindakan meminimalisir penyebaran; 6, melakukan rekayasa lalu lintas, pembatasan jam operasional dan operasi yustisi terhadap kegiatan operasional scktor perdagangan, esensial, non esensial dan Kritikal serta perilaku masyarakat dalam menaati protokol kesehatan. u. meningkatkan sosialisasi dan implementasi__aplikasi PeduliLindungi secara intensif khususnya pada sektor usaha esensial, non ¢scnsial, dan kritikal untuk memonitor dan mengendalikan kasus COVID-19 pada sektor-scktor usaha tersebut. Melarang setiap bentuk alktivitas/ kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan, Melaksanaken pengetatan aktivitas dan edukasi dengan prinsip sebagai berikut: a. COVID-19 paling menular pada kendisi_tertutup, pertemuan-pertemuan panjang (lebih dari 15 menit), interaksi jarak dekat, keramaian, aktivitas dengan bernapas kuat misalnya bernyanyi, berbicara dan tertawa dan tidak memakai masker seperti pada saat makan bersama: b. penggunaan masker dengan benar dan konsisten adalah protokol kesehatan paling minimal yang harus diterapkan setiap orang; c. mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer secara berulang terutama seielah menyentuh benda yang disentuh orang lain (seperti gagang pintu atau pegangan tangga), menyentuh dacrah wajah dengan tangan perlu dihindari; d. jenis masker yang lebih baik akan lebih melindungi dengan ponggunaan masker scbanyak 2 (dua) lapis merupakan pilthan yang baik. Masker sebaiknya perlu diganti setelah digunakan (>4 (lebih dari empat} jam); © penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan tmempertimbangkan faktor ventilasi udara, durasi, dan jarak interaksi, untuk meminimalisir risiko penularan dalam beraktivitas; §. pertimbangan jarak dapat diterapkan sebagai berikut. 1. beraktivitas dari rumah saja, dan berinteraksi hanya dengan orang-orang yang tinggal serumah; KEEMPAT 2, jika harus meninggalkan rumah, maka harus sclalu mengupayakan jarak minimal 2 (dua) meter dalam berinteraksi dengan orang lain, mengurangi/menghindari kontak dengan orang lain yang tidak tinggal serumah; dan 3. mensosialisasikan berbagai petunjuk visual di tempat umum terkait pencegahan dan penanganan COVID-19. g. pertimbangan durasi dapat diterapkan sebagai berikut: 1. jika hharus berinteraksi dengan orang lain atau menghadiri suatu kegiatan, dilakukan dengan durasi yang singkat untuk mengurangi risike penularan; dan 2. dalam perkantoran dan situasi berkegiatan lainnya, penjadwalan dan rotasi dapat membantu untuk mengurangi durasi interakei. h pertimbangan ventilasi dapat diterapkan sebagai berilat: berkegiatan di luar ruangan memiliki risiko penularan yang jauh lebih rendah dibandingkan di dalam ruangan; dan’ 2. ruangan harus selalu diupayakan untuk memiliki ventilasi udara yang baik. Membuka pintu, jendela dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penularan, dalam kondisi pintu atau jendela tidak dapat dibuka, maka air purifier dengan High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter dapat digunakan di dalam ruangan i. dalam kondisi penularan sudah meluas di komunitas, maka intervensi yang lebih ketat dengan membatasi mobilitas masyarakal sccara signifikan perlu dilakukan; j. penguatan 3T (testing, tracing, treatment) perlu terus diterapkan; i, upaya percepatan vaksinasi harus terus dilakukan untuk melindungi sebanyak mungkin orang dan upaya ini dilakukan untuk menurunkan laju penularan rta mengutamakan keselamatan mereka yang rentan untuk meninggal {seperti lansia, orang dengan komorbid) mengingat kapasitas kesehatan yang terbatas dan dampak jangka panjang dari infeksi COVID-19, Dalam rangka meningkatkan efektivitas penanganan Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Kabupaten Pemalang, maka Kepala Perangkat Daerah agar: a. Kepala Dinas Kesehatan untuk: 1. meningkatkan kegiatan pelacakan kontak minimal 15 (ima belas) orang pada setiap kasus baru dan memastikan percepatan pemeriksaan laboratorium PCR harian/mingguan; 2. memastikan distribusi vaksin dengan sistem “Rantai Dingin” sesuai ketentuan untuk menjaga mutu vaksin; 3. memastikan pelaksanaan vaksinasi diprioritaskan kepada kelompok rentan khususnya lanjut usia, disabilitas, ibu hamil dan kelompok rentan lainnya; dan 4. memastiken seluruh fasilitas pelayanan kesehatan untuk secara tertib dan real time memasukan data-data pelayanannya dengan menggunakan sistem /aplikasi yang telah disediakan, terutama data kasus konfirmasi Covid-i9 diinput pada aplikasi Corona Jateng yang sudah terintegrasi dengan aplikasi Allreeord TC-19. . Kepala Diskominfo untuk melakukan sosialisasi secara masif terkait pelaksanaan PPKM level 2 di Kabupaten Pemalang; . Kepala BKD dan Kepala Diskominfo dapat berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan untuk mengatur ASN dan Non ASN di luar Dinas Kesehatan utuk membantu amelakukan input data terkait dengan: 1. testing, tracing, dan vaksinasi di Fasyankes serta jumlah orang yang melaksanakan isolagi mandir, karantina terpusat dan kejadian kematian di wilayah masing- masing; dan 2. data vaksinasi meliputi logistik vaksin dan cakupan vaksinasi. Di rumah sakit rujukan COVID-19 dan Puskesmas secara real time. . Kepala Dinpermasdes untuk memaksimalkan Satgas Jogo Tonggo di tingkat Desa/Kelurahan dalam memantau perkembangan warga yang melakukan isolasi_ mandiri khususnya tingkat kerentanan dan kendisi kesehatannya bekerjasama dengan aparat TNI, POLRI, Dinas Kesehatan dan Desa/Kelurahan; . Kepala Satpol PP agar melakukean cdukasi kepada masyarakat dengan pendekatan secara persuasif terkait penerapan protokel keschatan Covid-19 khususnya aktifitas PKL, warung, rumah makan, toke, pasar, atau pusat perdagangan, daya tarik wisata, maupun fasilitas publik lainnya dalam rangka mengendalikan euforia perilaku masyarakat akibat perbaikan level kabupaten; Kepala Diskoperindag untuk: 1) mengoptimalkan peran “Polisi Covid” —berbasis masyarakat yang bertugas fiengingatkan kepada masyarakat dalam lingkungan pasar (pengunjung dan pembeli) terkait penerapan protokol kesehatan sebagai bagian konsep eling lan nyelingke kepada masyarakat: 2) pengaturan jarak lapak antar pedagang di dalam maupun di luar pasar, yang pengaturan tata tempat lapak dapat dilakukan secara inovatif sesuai dengan protokol kesehatan yang telah dilakukan oleh beberapa Kabupaten/Kota dalam pengelolaan pasar di masa pandemi; 3) mendorong petugas pemungut retribusi untuk ikut berperan mclakukan pendataan dan menghimbau pedagang lansia di lingkungan pasar untuk dilakukan vaksinasi; 4) berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan untuk pelaksanaan vaksinasi pedagang lansia di lingkungan pasar sesuai protokel keschatan; 5) memastikan agar warung/toko kelontong/PKL, dan usaha mikro/kecil/menengeh lainnya yang terdampak kebijakan PPKM mendapatkan program hantuan yang disediakan oleh pemerintah baik pusat maupun dacrah, -10- termasuk memfasilitasi UMKM untuk berpartisipasi sebagai penyedia dalam pengadaan barang dan jasa secara oniine di lingkungan pemerintah Kabupaten Pemalang; 6) mendorong _pelaksanaan gerakan _peningkatan kepedulian terhadap keberlangsungan ekonomi mikro di sektor rill dengan cara membeli/belanja/jajan produk UMK (kuliner, fashion, kerajinan tangan, hasil pertanian, petemakan, perikanan dan lain-lain) baik untuk dikonsumsi sendiri maupun diberikan kepada warga yaig membutuhkan; g. Kepala Disnaker untuk: 1. melakukan koordinasi dengan pengurus organisasi pengusaha terkait pelaksanaan aturan Werk From Office (WFO) di kegiatan usaha sektor esensial dan kritikal sesuai ketontuan termasuk kemungkinan dilakukannya pengaturan sistem kerja secara bergantian (shifting) sesuai dengan perkembangan Iciteria harian level wilayah kabupaten; 2. teknis pelaksanaan dan pengawasan kegiatan scktor esensial, non esensial dan kritikal mengacu pada ketentuan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2021; h. Kepala Dinsos KBPP untuk melakukan percepatan dan pemantauan realisasi penyaluran bantuan sosial dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang, berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dengan unsur TNI/Polri secara efektif dan tepat sasaran; i Camat untuk: 1. mengoptimalkan Pos = Komando —(Posko) _— di Desa/Kelurahan dan Kecamatan bersama Satgas Jogo Tonggo dan Satgas COVID-19 yang telah dibentwk dengan tugas melalukan pendataan dan melaporkan contact tracing (pelacakan kasus} di dalam wilayah desa/kelurahan, serta di luar wilayah desa/kelurahan dan berkoordinasi dengan Puskesmas, unsur TNI/Polti di wilayahnya dan Dinas Kesehatan secara berjenjang: 2. mengkoordinasikan Kepala Desaf Lurah untuk melakukan pemindahan warga masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di rumah menuju tempat isolasi_mandiri terpusat yang telah ditctapkan oleh Bupati Pemalang, dengan melibatkan unsur TNI, Polri, dan unsur terkait lainnya KELIMA : Pendanaan untuk Pelaksanaan PPKM akibat Pandemi COVID- 19 yang bersumber dari APBD: a, dalam pelaksanaan PPKM akibat Pandemi COVID-19, Pemerintah Daerah dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya, yang selanjutnya diusulkan dalam rancangan perubahan APBD; b, pengeluaran scbagaimana dimaksud huruf a dilakukan dengan pembebanan langsung pada Belanja Tidak Terduga (BIT); KEENAM KETUJUH -11- dalam hal BIT tidak mencukupi, Pemerintah Daerah melakukan penjadwalan ulang capaian program dan kegiatan untuk pengutamaan penggunaan alokasi anggaran kegiatan tertentu dan/atau perubahan alokasi anggaran serta memanfaatkan uang kas yang tersedia melalui perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang APBD, dan memberitahukan kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan hasil alokasi anggaran penjadwalan ulang capaian program dan kegiatan dimaksud dialihkan untuk Belanja Tidak Terduga; dan tata cara penggunaan BTT dalam rangka pelaksanaan PPKM akibat Pandemi COVID-19 yang bersumber dari APBD berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2020. » untuk Pelaku Usaha, Restoran, Pusat Perbelanjaan, Transportasi Umum sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, dan hhuruf | yang tidak melaksanakan ketenituan sebagaimana diatur dalam Instruksi ini dikenakan sanksi administratif sampai dengan penutupan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan setiap orang dapat dikenakan sanksi bagi yang melakukan pelanggaran dalam rangka pengendalian wabah penyakit menular berdasarkan: 1. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 212 sampai dengan Pasal 218; 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular; 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan; 4. Peraturan Dacrah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Di Provinsi Jawa Tengah; Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Penyakit Menular Di Provinsi Jawa Tengah; 6. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 13 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Penyalct. w . Mengoptimalkan layanan call _center/hotline (BPBD Kabupaten Pemalang : 0284 323029, Dinkes Kabupaten Pemalang : 0284 321012, call center 119 atau website : www,infocorona.pemalangkab.go.id) dalam —rangka menyediakan layanan informasi kepada _masyarakat Khususnya terkait penanganan kasus Covid-19 di Kabupaten Pemalang antara lain menyangkut layanan Tujukan rumah sakit, konsultasi isolasi mandiri, layanan isolasi terpusat, ketersediaan ambulan, informasi vaksinasi, kebutuhan dan ketersediaan oksigen (Q2) medis, pemulasaran jenazah, © pelayanan bagi. = UMK, ketenagakerjaan, sosial, jogo tenggo dan informasi yang dibutuhkan masyarakat lainnya; melaksanakan koordinasi dan melaporkan pelaksanaan PPKM Level 2 secara berjenjang kepada Gubernur Jawa Tengah Cq, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah. 12- KEDELAPAN : Kepala Kepolisian Resor Pemalang, Komandan Distrik Militer 0711/Pemalang, Kepala Kejaksaan Negeri Pemalang, Pimpinan Instansi Vertikal di Kabupaten Pemalang, Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pcmalang, Pimpinan BUMN dan BUMD, Rektor/ Kepala Lembaga Pendidikan di Kabupaten Pemalang serta Pimpinan Ormas Keagamaan/Sosial di Kabupaten Pemalang agar mendukung pelaksanaan PPKM di lapangan sesuai kewcnangan masing- masing, KESEMBILAN : Instruksi Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 14 Desember 2021 sampai dengan 3 Januari 2022 Ditetapkan di Pemalang pada tanggal 14 Desember 2021 BUPATI PEMALANG 5 KETUA SATUAN TUGAS PEN: Cg INA VIRUS DISEASE 2019 [D- 1 IPATEN PEMALANG, a) \y) : RRAGUNG WIBOWO Tembusan: 1, Gubernur Jawa Tengah (sebagai laporan); 2. Sekretaris Dacrah Kabupaten Pemalang; 3. Kasubag Tala Usaha pada Bagian Umum Setda Kab. Pemalang.

Anda mungkin juga menyukai