Anda di halaman 1dari 6

1

Rangkuman II
Merancang Bisnis dengan
Business Model Canvas

Revenue Stream

Definisi & Tujuan Revenue Stream

Revenue stream merupakan cara value proposition menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Apakah
dengan sales saja atau dapat ditambahkan cara lainnya. Revenue Streams merepresentasikan cash yang
di-generate dari tiap customer segment, sehingga perusahaan harus mengetahui value apa yang
membuat customer segment mau membayar. Karena revenue stream adalah sumber-sumber
pendapatan perusahaan. Sehingga perusahaan membutuhkan revenue stream supaya tetap bertahan
dan berkembang.

Secara umum sebuah business model dapat memiliki dua jenis revenue stream yaitu:

● Revenue one-time customer payments atau bersifat sekali bayar. Untuk jenis ini, perusahaan akan
men-charge lebih mahal untuk menjaga kas perusahaan bertahan lebih lama.

● Revenue berulang yang dihasilkan dari pembayaran terus-menerus. Untuk jenis ini, perusahaan akan
memberi harga yang relatif lebih murah karena akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan di
masa depan serta menjaga agar customer berlangganan secara berkelanjutan

Kategori Revenue Stream

Ada beberapa revenue stream yang dapat dipilih sesuai value dan customer segment produk kita.
Diantaranya adalah :

● Asset Sale : biaya penjualan produk secara fisik.

● Usage Fee : biaya lamanya menggunakan produk/jasa.

● Subscription Fees : biaya berlangganan.

● Lending/renting/leasing: biaya peminjaman/pemakaian/penggunaan sementara.

● Licensing : biaya ijin pakai jasa / produk.

1
2

Cara Pengisian Revenue Stream pada BMC

Untuk mengisi blok revenue stream pada BMC, kita perlu memperhatikan kembali blok value proposition
dan customer segment. Karena ketiga blok ini harus terjadi koneksi dengan clear. Dengan mengetahui
value apa yang ditawarkan, dan bagian customer segment mana yang membayar value tersebut, kita bisa
menentukan bagaimana revenue stream-nya.

Key Activities

Definisi & Tujuan Key Activities

Kolom key activities harus diisi dengan kegiatan wajib yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan value proposition yang ditawarkan. Dalam proses penciptaan nilai produk, setiap
perusahaan memiliki proses yang berbeda-beda dan mungkin proses tersebut yang menjadi nilai produk.
Oleh karena itu, perusahaan harus mengidentifikasi aktivitas kunci dari perusahaan dan menjaga aktivitas
tersebut tetap terjaga konsistensi dan kerahasiaannya.
Secara khusus tujuan key activities antara lain:
1. Menyalurkan value proposition kepada pelanggan.
2. Kegiatan untuk menjalin hubungan dengan pelanggan.
3. Kegiatan untuk menangani aliran pendapatan.

Kategori Key Activities


Dalam menentukan key activities, ada beberapa kategori yang dapat kita pilih untuk dimasukkan pada
BMC, yaitu:

● Production : aktivitas merancang, membuat, mengirimkan produk.


● Problem Solving : aktivitas operasi yang biasanya muncul pada perusahaan konsultan, rumah sakit,
organisasi penyedia jasa.
● Platform Network: menjadi tempat atau wadah bertemunya dua atau lebih segmen pasar untuk
saling berinteraksi/transaksi atau membangun network.

Cara Pengisian Key Activities pada BMC:


Untuk menciptakan key activities yang lebih baik dan kompetitif, tentunya ada beragam aktivitas kunci
untuk dapat menghasilkan value proposition sesuai dengan yang diharapkan. Cara pengisiannya adalah,
kita harus menganalisis kemungkinan key activities dari setiap value proposition yang telah ditetapkan
sebelumnya.

2
3

Key Resources

Definisi & Tujuan Key Resources

Key resources berkaitan dengan bahan baku dan saluran pemasok yang dibutuhkan dalam proses
produksi. Ketersediaan dan kualitas bahan merupakan elemen penting dalam sebuah perusahaan. Nilai
produk juga dapat ditentukan dengan mengkomunikasikan bagaimana bahan baku diperoleh dan
bagaimana kualitas bahan baku mempengaruhi kualitas produk.

Kategori Key Resources


Dalam menentukan segmentasi pelanggan, ada beberapa kategori key resources yang dapat kita pilih
untuk dimasukkan pada BMC
● Physical asset: fasilitas pabrik, gedung-gedung, kendaraan, mesin-mesin.
● Intellectual: brand, hak paten, copyright, database customer dan database partnership, informasi
rahasia perusahaan.
● Human : tenaga kerja.
● Financial : sumber daya keuangan perusahaan cash, credit, obligasi, saham.

Cara Pengisian Key Resources pada BMC:


Cara pengisian blok key resources pada BMC adalah, kita bisa menganalisis daftar dari sumber daya utama
yang dibutuhkan untuk menunjang key activities agar dapat menghasilkan value proposition yang
diinginkan, untuk menghasilkan produk/jasa perusahaan.

Key Partnership

Definisi & Tujuan Key Partnership

Key partnership adalah mitra utama dalam bisnis, misalnya supplier, sehingga model bisnis dapat
berjalan. Perusahaan menjalin kerjasama untuk beberapa alasan dan jalinan kerjasama menjadi lkitasan
dari beberapa model bisnis. Perusahaan membuat aliansi untuk mengoptimasi model bisnisnya,
mengurangi risiko, atau memperoleh sumberdaya.

Tujuan partnership/ kemitraan antara lain:


1. Kemitraan untuk tujuan optimasi operasi.
2. Kemitraan dengan tujuan mendapatkan sumber daya yang tidak dimiliki.
3. Kemitraan dengan tujuan mendapatkan pengetahuan secara organisasi.

3
4

4. Kemitraan untuk tujuan akuisisi pasar, baik untuk mengembangkan ataupun membuka pasar baru.

Kategori Key Partnership


Dalam menentukan key partnership, ada beberapa kategori kemitraan yang dapat kita pilih untuk
dimasukkan pada BMC, yaitu:
● Strategic Alliance between non-competitors: kerjasama dengan perusahaan yg tidak sejenis.
● Coopetition: kerjasama dengan perusahaan kompetitor.
● Joint ventures to develop new business: kerjasama untuk membentuk usaha baru.
● Buyer supplier relationship: hubungan hanya sebagai pembeli dan penjual biasanya terjadi pada
motif optimization and economy of scale.

Cara Pengisian Key Partnership pada BMC


Cara pengisian blok key partnership pada BMC adalah, kita tinggal hanya menganalisis daftar
mitra/rekanan kunci di luar organisasi yang dapat mendongkrak performa key activities sehingga dapat
menghasilkan value proposition dengan lebih kompetitif lagi. Untuk keperluan yang diperlukan
perusahaan kita dalam menghasilkan produk/jasa.

Cost Structure
Definisi & Tujuan Cost Structure
Cost structure merupakan komponen-komponen biaya yang digunakan supaya organisasi atau
perusahaan bisa berjalan sesuai dengan model bisnisnya. Membuat dan meningkatkan nilai tambah,
berhubungan dengan pelanggan, dan mendapatkan penghasilan semuanya termasuk dalam komponen
biaya. Beberapa komponen biaya dapat dihitung setelah perusahaan mengetahui key resources, key
activities, dan key partnership.
Kategori Cost Structure:
Dalam menentukan cost structure, ada beberapa kategori yang dapat kita pilih untuk dimasukkan pada
BMC, yaitu:
● Cost-driven : sensitif terhadap harga bahan baku.
● Value-driven: perusahaan tidak terlalu memikirkan harga produksi/bahan baku karena yang dijual
adalah nilai/seni/status/gaya hidup.
● Fixed cost : biaya-biaya tetap yang muncul yang tidak tergantung pada jumlah produksi
● Variable cost: biaya-biaya yang muncul bervariasi sesuai jumlah yang diproduksi

4
5

Cara Pengisian Cost Structure pada BMC


Cost structure adalah daftar biaya yang dikeluarkan oleh organisasi bisnis dalam rangka menciptakan
value proposition kepada konsumen. Biasanya, cost structure ini ‘ditarik’ dari key activities. Cara
pengisian blok cost structure pada BMC adalah, kita tinggal hanya menganalisis biaya-biaya apa saja yang
terbentuk, ketika kita memproduksi dan memasarkan layanan (produk atau jasa).

Analisis dan Validasi Model Bisnis


Sebenarnya menyelesaikan BMC itu barulah langkah awal saja dalam perancangan bisnis. Karena
sebenarnya, apa yang sudah kita isikan di BMC itu adalah ‘hipotesis’ dan ‘asumsi’ subjektif yang dianggap
benar oleh si perencana bisnis. Pada kenyataannya, hipotesis ini perlu diuji apakah memang benar model
bisnis yang direncanakan tersebut akan berjalan sebagaimana mestinya.
Bagaimana cara mengujinya? Cara paling mudah adalah langsung bertanya ke konsumen yang ditarget,
berinteraksi secara langsung ke lapangan dan merasakan langsung apa yang dirasakan konsumen.
Dengan bertanya langsung ke segment consumer, secara tidak langsung kita telah melakukan validasi
terhadap BMC yang telah kita susun. Melalui interaksi yang dilakukan juga dapat memberikan banyak
insight baru dan membuat beberapa perubahan rencana pada BMC.
Business Model Canvas adalah sebuah tools yang sangat menarik untuk kita coba dalam rangka menguji
model bisnis kita. Dengan model bisnis yang sudah teruji, barulah kemudian kita mencoba membuat
business plan yang lebih detail sambil kemudian pitching kepada investor untuk meningkatkan skala
bisnis kita menjadi lebih besar.

Analisis Kompetitor Sebelum Memilih Bisnis


Analisa Pesaing
Ada beberapa cara untuk menganalisa laju pesaing dalam dunia bisnis, yaitu;
● Kelengkapan mutu, desain serta bentuk produk pesaing
● Harga yang ditawarkan pesaing
● Lokasi cabang atau saluran distribusi yang dimiliki oleh pesaing
● Promosi yang dijalankan oleh pesaing
● Bagaimana rencana kegiatan kompetitor ke depan

Identifikasi Pesaing
Pesaing bisa diidentifikasikan untuk mengetahui jumlahnya serta jenisnya termasuk juga kekuatan dan
kekurangan semua pesaing. Untuk mengidentifikasinya, kita perlu melakukan beberapa hal berikut ini;

5
6

● Mengenal dan mengetahui jenis produk atau jasa yang ditawarkan pesaing
● Melihat seberapa besar pasar yang dikuasai oleh pesaing
● Mengidentifikasi antara peluang dan ancaman dari perkembangan pesaing
● Mengidentifikasi keunggulan serta kelemahan pesaing.

Menentukan Sasaran Pesaing


Setelah kita berhasil mengidentifikasi pesaing, saatnya kita menentukan sasaran pesaing kita. Disini, kita
bisa membedakan pesaing sesuai dengan produk yang mereka tawarkan. Berdasarkan produk yang
mereka miliki, kita bisa membagi pesaing menjadi dua tipe, yakni;
● Pesaing dekat, yaitu perusahaan yang memiliki produk yang sama persis atau sejenis dengan produk
kita.
● Pesaing jauh, yaitu perusahaan yang memiliki produk yang hampir mirip dengan produk yang kita
tawarkan.
Kita harus bisa menemukan sasaran pesaing kita. Karena dengan menemukan sasaran pesaing
perusahaan kita, maka kita bisa menentukan arah gerak perusahaan untuk meningkatkan penjualan serta
menghambat laju perkembangan pesaing.

Anda mungkin juga menyukai