Anda di halaman 1dari 6
NAMA : Kota/Provinsi : Nomor Peserta : SMA Reyes? OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 x Praktikum Soal A Waktu: 2 jam Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Managemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah 2016 Praktieur (O5N 2018 is: NAMA ‘ Kota/Provinsi_ : Nomor Peserta : SMA i Soal A: UJI KATION dan ANION SKALA MINI Disediakan 13 zat kimia dalam Botol tetes mini bermomor 1-13. Setiap tabung berisi larutan zat dalam pelarut air, dengan konsentrasi ~1M, berumiah 3 mL. Setiap larutan dapat mengandung paling banyak 1 kation dan 1 anion. Kation yang mungkin ada dalam larutan adalah perak (\), kalium / natrium, barium, kromium (Ill) / (VI), tembaga (Il), besi (ll) / (il), kobalt (II), nikel (1), dan mangan (II), sedangkan anion yang mungkin ada adalah sulfat, Klorida, iodida, tiosianat, nitrat dan hidroksida. Pada percobaan ini tidak disediakan pereaksi lain, tetapi masing-masing zat dalam larutan tersebut dapat bertindak sebagai pereaksi, Sebagai contoh, lon perak (I) dapat bereaksi dengan ion klorida membentuk endapan putin perak klorida, ion sulfat dapat bereaksi dengan ion barium juga membentuk endapan putih barium sulfat. Atas dasar reaksi kimia yang dapat terjadi antara kation dan anion tersebut, ujilah kation dan anion apa yang terkandung dalam masing-masing tabung reaksi tersebut. Prosedur yang dapat dilakukan adalah sb’ 4. Ambil larutan dari botol pertama Jalu teteskan sebanyak 12 tetes di permukaan plastik mika yang telah disediakan, tambahkan 1 tetes larutan dari botol no 2-13 lainnya sebagai pereaksi 2. Amati apa yang terjadi dan catat pengamatan pada Tabel Pengamatan di lembar kerja dengan tanda ¥ jika terjadi reaksi 3. Lakukan langkah “1” dan "2" dengan mereaksikan larutan zat yang ada dalam botol kedua dan seterusnya sampai semua zat saling bereaksi, 4, Untuk mengetahui sifat asam basa larutan yang ada dalam semua botol, teteskan 1 tetes larutan yang akan diyji pada permukaan plastik mika, kemudian uji setiap larutan dengan dengan kertas indikator universal. 5. Dari pengamatan tersebut, simpulkan kation dan anion apa yang terkandung dalam larutan pada masing-masing tabung mini tersebut 6. _Lengkapi dengan persamaan reaksi penentu yang mendukung jawaban anda Prakticurn osn 2016 NAMA : Kota/Provinsi : Nomor Peserta : ‘SMA 8 Larutan-larutan yang tersedia dalam botol sampel dengan konsentrasi 1M sebagai berikut : * FeSO, © FeCh * CuSO, = NiSO, * CoCk © MnSO. = NaQH © BaCh - KI * KSCN + AgNO: © KxCrO, = KiFe(CN)s ¢¢Semoga Berhasil¢¢@ Praktikum . (OSN 2016 NAMA : Kota/Provinsi : Nomor Peserta : SMA Soal B: KINETIKA REAKSI SOLVOLISIS TERT-BUTIL KLORIDA Dalam percobaan ini dilakukan percobaan untuk mempelajari beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi solvolisis t-butil klorida di dalam sistem pelarut air-aseton, yang merupakan salah satu reaksi penting dalam kimia organik. Produk utama reaksi solvolisis t util klorida dalam air-aseton adalah t-butil alkohol yang disertai dengan adanya produk samping isobutena. Reaksi-reaksi yang terlibat dalam percobaan ini secara keselurunan adalah sebagai berikut (1) (CHa)sC-Cl + 2H,O — (CH3);C-OH + HO" + Cr (2) (CHs)C-Cl + HjO — (CHa)C=CH: + HO" + Cr Reaksi (1) adalah reaksi substitusi nukleofilik -OH menggantikan -Cl dalam t-butil Klorida, sedangkan reaksi (2) adalah reaksi eliminasi qugus -C! menghasilkan suatu alkena. Dalam kedua reaksi tersebut terlihat bahwa ion hidronium terbentuk sebagai produk, sehingga pengamatan terhadap kedua reaksi tersebut dapat dilakukan dengan mengamati berapa lama waktu yang diperlukan untuk menetralkan ion hidronium dalam larutan ketika ditambahkan sejumiah tertentu larutan NaOH ke dalamnya. Penambahan indikator asam- basa dalam proses ini merupakan hal yang penting untuk mengamati reaksi penetralan ion hidronium oleh basa Cara Kerja Dalam percobaan ini telah tersedia: 30 mL larutan 0,1 M tbutil klorida dalam aseton (tersedia dalam botol tertutup. Catatan: pastikan botol tetap tertutup setelah digunakan), 10 ml larutan NaOH 0,1 M dalam air, 50 mL sistem pelarut air-aseton 7:3 (larutan 30% aseton dalam air, tersedia dalam botol tertutup yang telah disiapkan dengan cara menambahkan 21 mL air ke dalam 9 mL aseton); dan larutan indikator bromotimol biru 0,4%. Dalam percobaan ini jumlah natrium hidroksida yang ditambahkan ke dalam setiap campuran reaksi adalah 10% mol dari jumlah total ¢-butil klorida. ‘A. Pengukuran Waktu untuk Reaksi Solvolisis 10% t-Butil Klorida dalam Sistem Pelarut 70% Air - 30% Aseton Bilastah dua labu Erlenmeyer 25 mL dengan aseton dan keringkan di udara (catatan: tuangkan bekas bilasan ke dalam wadah berlabel “LIMBAH ORGANIK”) dan kemudian beri label masing-masing labu Erlenmeyer tersebut sebagai “Labu 1” dan ‘Labu 2". Pipet 0,30 mL (qunakan pipet ukur 1 mL) larutan 0,1 M NaOH ke dalam Labu 1, tambahkan 6,7 mL (gunakan gelas ukur 10 mL) aquadest bebas CO, dan tambahkan 1 tetes indikator bromotimo! biru 0.4%. Tambahkan pula 5 mL (gunakan gelas ukur) larutan 30% aseton dalam air. Ke dalam Labu 2 (letakkan diatas kertas putih), pipet 3,00 mL (qunakan pipet ukur § mL) larutan 0,1 M f-butil klorida dalam aseton, masukkan termometer (sandarkan pada ring stand). catat temperatumya dan biarkan termometer dalam labu tersebut sampai percobaan selesai. Segera tuangkan seluruh larutan dalam Labu 1 ke dalam Labu 2 sambil pada waktu bersamaan nyalakan stopwatch, kemudian secara kontinyu goyangkan campuran reaksi di dalam Labu 2 sambil mengamati wamanya di atas kertas putih. Hentikan stopwatch ketika larutan berubah wama dari biru menjadi kuning kehijauan. Catat waktunya dan amati temperatur akhir. Ulangi percobaan ini dua kali lagi, catat waktu dan temperatumya pada Tabel A di lembar jawaban. Praktikur 2 7 NAMA 5 KotaiProvinsi : Nomor Peserta : SMA 5 Pengukuran Waktu untuk Reaksi Solvolisis 10% #Butil Klorida dalam Sistem Pelarut 70% Air — 30% Aseton pada Konsentrasi Setengah dari Percobaan A Bilaslah dua labu Erlenmeyer 25 mL dengan aseton dan keringkan udara (Catatan: tuangkan bekas bilasan ke dalam wadah berlabel “LIMBAH ORGANIK”) dan kemudian beri label masing-masing labu Erlenmeyer tersebut sebagai “Labu 1" dan “Labu 2°. Pipet 0,15 mL (gunakan pipet ukur 1 mL) larutan 0,1 M NaOH ke dalam Labu 4, tambahkan 6,7 mL (gunakan gelas ukur 10 mL) aquadest bebas CO, dan tambahkan 1 tetes indikator bromotimol biru 0.4%. Tambahkan pula 5 ml (gunakan gelas ukur) larutan 30% aseton dalam air. Ke dalam Labu 2 (letakkan diatas kertas putih), pipet 1,50 mL (gunakan pipet ukur 5 mL) larutan 0,1 M tbutil klorida dalam aseton, masukkan termometer (sandarkan pada ring stand), catat temperatumya dan biarkan termometer dalam labu tersebut sampai percobaan selesai. Segera tuangkan seluruh larutan dalam Labu 1 ke dalam Labu 2 sambil pada waktu bersamaan nyalakan stopwatch, kemudian secara kontinyu goyangkan campuran reaksi di dalam Labu 2 sambil mengamati warnanya di atas kertas putih. Hentikan stopwatch ketika larutan berubsh wama dari biru menjadi kuning kehijauan. Catat waktunya dan amati temperatur akhir. Ulangi percobaan ini dua kali lagi, catat waktu dan temperatumya pada Tabel B di lembar jawaban. is t-Butil Klorida B. Pengaruh Temperatur terhadap Laju Reaksi Solvoli Siapkan wadah penangas air es (disediakan oleh petugas). Siapkan larutan di Labu 4 dan Labu 2 seperti prosedur pada Percobaan A dan tempatkan kedua labu tersebut di dalam penangas air es sampai temperatur larutan yang ada pada Labu 2 mencapai 10 °C i bawah temperatur kamar: Catat temperatumya. Keluarkan kedua labu dari penangas air es dan segera tuangkan seluruh larutan dalam Labu 1 ke dalam Labu 2 sambil pada waktu bersamaan nyalakan stopwatch, kemudian secara kontinyu goyangkan campuran reaksi di dalam Labu 2 sambil mengamati wamanya di atas kertas putin. Hentikan stopwatch ketika larutan berubah wama dari biru menjadi kuning kehijauan. Catat waktunya dan amati temperatur akhir. Ulangi percobaan ini dua kali lagi, catat waktu dan temperatumya pada Tabel C i lembar jawaban Siapkan pula wadah penangas air hangat (disediakan olen petugas). Siapkan kembali larutan di Labu 1 dan Labu 2 seperti prosedur pada Percobaan A dan tempatkan kedua labu tersebut di dalam wadah penangas air hangat sampai temperatur larutan dalam Labu 2 mencapai 10 °C di atas temperatur kamar. Catat temperatumya. Keluarkan kedua labu dari penangas dan segera tuangkan seluruh larutan dalam Labu 1 ke dalam Labu 2 sambil pada waktu bersamaan nyalakan stopwatch, kemudian secara kontinyy goyangkan campuran reaksi di dalam Labu 2 sambil mengamati wamanya di atas kertas putih. Hentikan stopwatch ketika larutan berubah wama dari biru menjadi kuning kehijauan Catat waktunya dan amati temperatur akhir. Ulangi percobaan ini dua kali lagi, catat waktu dan temperatumya pada Tabel D di lembar jawaban, Praktkur NAMA E KotaiProvinsi = Nomor Peserta : SMA i TUGAS 1. Hitung nilai tetapan laju reaksi k untuk masing-masing reaksi pada percobaan A, B dan C. menggunakan data waktu yang diperoleh pada Table A, B dan C (data waktu ini disebut waktu dari 10% reaksi atau tyne ), menggunakan persamaan hukum laju berikut: In A- in Ag = -kt a dengan A; adalah jumlah pereaksi yang tersisa setelah waktu t dan As adalah jumiah pereaksi awal sebelum direaksikan. Berdasarkan data pada Tabel E (yang diisi berdasarkan data nilai tetapan laju k dari Percobaan A dan C, alurkan grafik In k vs 1/T sesuai persamaan Arrhenius berikut Ink =-{EJR\T) + In A (2) dengan k adalah tetapan laju reaksi; E, adalah energi pengaktifan reaksi; A adalah faktor frekuensi tumbukan antarmolekul atau tetapan Arrhenius; T adalah temperatur dalam Kelvin dan R adalah tetapan gas = 8,314 J/mol*K. Gambarkan mekanisme reaksi solvolisis t-butil klorida dalam sistem pelarut air- aseton yang meliputi reaksi substitusi nukleofilik dan reaksi eliminasi-beta, dengan menggambarken struktur senyawa organik beserta tanda panah lengkung yang menunjukkan perjalanan elektronnya, yang bersesuaian dengan hukum laju reaksi yang diperoleh dari percobaan ini. #¢#Semoga Berhasil¢##

Anda mungkin juga menyukai