Oleh :
dr. Wahyu Agung Purnomo, Sp.P
dokterspesialisparujember@gmail.com
@dokterparujember
1
OUTLINE
• REVIEW MATERI:
ASMA, HEMOPTISIS
2
REVIEW MATERI
ASMA
Heterogen
- Karakteristik patofisiologi asma yang bervariasi
- Fenotipe asma : a. asma alergi d. asma dengan fixed airflow limitation
b. asma non-alergi e. asma pada obesitas
c. asma late onset
Inflamasi kronis saluran napas
- bronkokonstriksi, - penebalan dinding jalan napas
- edema dinding saluran napas, - hipersekresi mukus
Episodik
serangan yang hilang dan timbulterdapat periode bebas serangan
KONDISI a. Terkontrol
b. Terkontrol Sebagian
TERKONTROL c. Tidak Terkontrol
EKSASERBASI a. Ringan-Sedang
b. Berat
c. Mengancam Jiwa
REVIEW MATERI
ASMA KLASIFIKASI
Sekumpulan karakteristik yang dapat diamati dari
individu yang merupakan hasil interaksi antara
FENOTIP
genotip dengan lingkungan presentasi klinis yang berbeda.
1. Asma alergi : fenotip yg plg mudah dikenali, terjadi pada masa anak,
berhubungan dengan riwayat alergi pada keluarga atau di masa
lampau (eksim, rinitis alergi, alergi makanan/minuman). Berespon
baik dengan pemberian ICS.
2. Asma non alergi : tidak berhubungan dengan alergi, profil sel dari
sputum dapat neutrofilik/eosinofilik/pausigranulositik. Respon kurang
baik dengan ICS.
3. Asma late onset : muncul pertama kali pada usia dewasa. Cenderung
non-alergi, membutuhkan dosis ICS yang lebih tinggi.
4. Asma fixed airflow limitation: pasien dgn gejala asma persisten dan
ireversibel, kemungkinan disebabkan oleh remodeling jalan napas.
5. Asma dengan obesitas : keluhan respirasi meningkat, eosinofil sedikit
meningkat.
REVIEW MATERI
ASMA KLASIFIKASI
GEJALA KLINIS
REVIEW MATERI
ASMA KLASIFIKASI
DERAJAT KONTROL
REVIEW MATERI
ASMA KLASIFIKASI
EKSASERBASI
RINGAN-SEDANG BERAT MENGANCAM JIWA
- Bicara dalam frase - Bicara dalam kata - Mengantuk
- Memilih duduk - Duduk membungkuk - Kebingungan
daripada berbaring ke depan - Silent chest
- Tidak agitasi - Agitasi
- RR meningkat - RR>30x/mnt
- Otot bantu napas(-) - Otot bantu napas (+)
- HR : 100-120x/mnt - HR : >120x/mnt
- SaO2 : 90-95% - SaO2 <90%
- APE>50% dari nilai - APE≤50% dari nilai
prediktif prediktif
REVIEW MATERI
ASMA DIAGNOSIS
Kriteria diagnosis Asma:
• Anamnesis : Keluhan khas asma
• Pemeriksaan Fisik : Wheezing, Ekspirasi memanjang, silent chest
• Pemeriksaan Penunjang:
1. Spirometri:
FEV1/FVC <75% post BD: naik ≥12% atau 200ml
2. APE/PEFR: (normal : 400-500 ml) pada asma turunpost BD: naik ≥ 20%
3. Variasi diurnal : menunjukkan peningkatan/penurunan dari gejala dan fungsi paru.
mengukur APE pagi dan malam selama 2 minggu (variasi diurnal) nilai APE ≥ 20%
4. Uji Provokasi Bronku: (metakolin/histamin) Nilai PC 20 < 8 mg/ml Positif AHR
5. Eosinofil total : ≥ 300 (≥ 4%)
6. Uji kulit (skin prick test)
7. FeNo : Nilainya tinggi pada asma yang ditandai dengan inflamasi tipe 2
tapi jg terjadi pada kondisi non asma( bronkitis eosinofilik, atopy, rhinitis
alergi, eksim) dan tidak meningkat pada bbrp fenotip asma (cth, asma
neutrofilik).
REVIEW MATERI
ASMA
DIAGNOSIS
REVIEW MATERI
ASMA
DIAGNOSIS
KLASIFIKASI
• Non-massif : <100 mL/24 jam
• Massif : antara 200-1000 mL/24 jam
≥600 mL/24jam karena perdarahan >400 di alveolar gangguan pertukaran
gas
19
SIRKULASI DARAH PARU:
• Pulmoner : - mengatur pertukaran gas, bertekanan rendah
- berjalan sepanjang bronkus hanya memperdarahi
bronkiolus terminalis->bercabang ke alveolus ->
membentuk pembuluh darah kapiler paru->
berfungsi pertukaran gas
• Bronkial : - pemberi nutrisi paru dan saluran napas,
bertekanan sesuai tekanan sistemik-> cenderung
menyebabkan perdarahan hebat
- berperan penting dalam patofis batuk darah karena
memperdarahi sebagian besar jalan napas
Sistem Sirkulasi
Pulmoner (Cohlan dkk) : >600mL/24 jam
(5-10%) 1. TB Paru
2. Bronkiektasis
Sumber Sistem Sirkulasi 3. Pneumonia nekrotik kronik
Perdarahan Batuk Bronkial
(Lim dkk) : >150mL/24 jam
Darah Masif (90%) 1. TB Paru (40%)
2. Kanker Paru (10%)
Non-bronchial
Systemic collateral 3. Bronkiektasis (8%)
vessels 4. Sekuestrasi Paru (2%)
20
REVIEW MATERI
HEMOPTYSIS
MEKANISME PERDARAHAN
Bronkitis Pecah pembuluh darah superfisial di mukosa
TB Paru Robekan a. Pulmoner atau erosi a. Bronkialis
Inflamasi Kronik Inflamasi terjadi proliferasi a. Bronkialis
Kanker Paru Neovascularisasi rapuh mudah berdarah
21
REVIEW MATERI
HEMOPTYSIS
TATALAKSANA HEMOPTISIS
1. Posisi Trendelenberg
2. Miring ke posisi yg sakit
3. KIE untuk tidak takut membatukan
4. Terapi suportif : pemasangan iv line
5. Terapi medikamentosa : antitusif, hemostatik, sedasi
6. Transfusi jika Hb<10 g/dL
7. Cari dan atasi penyebabnya :
CXR, Bronkoskopi, CT Angiografi
Embolisasi atau pembedahan
22
REVIEW MATERI
HEMOPTYSIS
Dampak berbahaya hemoptisis obstruksi sal napas oleh bekuan darah asfiksia
dan gangguan pertukaran gas, kehilangan darahhipotensi dan syok
25
26
27
PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU
1. Garis Elli’s damouseaoux merupakan tanda pada efusi pleura yang didapatkan dengan
cara :
a. Pemeriksaan palpasi
b. Pemeriksaan perkusi
c. Pemeriksaan auskultasi
b. Fremitus raba meningkat pada lobus yang terkena pada paru kanan
c. Pelebaran ruang antar kosta pada paru kananincrease of vol. : effusion, mass
d. Ditemukan suara cakap egofoni + pada paru kananbagian atas dari efusi,
4. Succucio hypocrates (saat pasien digoncang ada suara cairan di thorax) ditemukan pada
kelainan berikut :
a. Pneumotoraks
b. Efusi pleura
c. Empyema
d. Fluido Pneumothoraks
e. Pneumonia
Phenomena Succusio Hipocrates :yaitu suara kocakan air dalam ruang yang
mengandung Udara
PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU
5. Kronig’s isthmus (lokasi perkusi untuk area apeks paru) yang menyempit pada perkusi
disebabkan adanya :
a. Pancoast tumor
b. Pneumonia
c. Pneumo thoraks
d. Efusi pleura
e. Bronchitis kronis
PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU
6. Emfisema adalah suatu keadaan dimana terjadi pelebaran asinus sebagian / seluruhnya disertai
kerusakan jaringan. Pada diagnosis fisik paru didapatkan :
a. Bentuk cembung, ruang antar iga melebar, fremitus suara menurun, hipersonor
b. Bentuk cekung, ruang antar iga menyempit, fremitis suara meningkat, redup
c. Bentuk cembung, ruang antar iga melebar, fremitus suara meningkat, hipersonor
d. Bentuk cekung, ruang antar iga menyempit, fremitus suara menurun, redup
e. Bentuk barrel chest, ruang antar iga menyempit, fremitus suara meningkat,
hipersonor
PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU
Skenario untuk Soal No 7-10
Pasien laki-laki umur 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk lama sekitar 3
minggu, dahak putih kadang bercampur darah, disertai penurunan berat badan, keringat malam
dan nafsu makan menurun. tidak ada riwayat penyakit paru. Pada pemeriksaan fisik dada
simetris, perkusi redup pada paru kanan bagian tengah dan atas, ronki kasar pada paru kanan
atas. Gambaran toraks foto : infiltrat serta fibrosis paru kanan.
7. Untuk menegakkan diagnosis pasti suatu TB paru pada kasus diatas, maka harus dilakukan
pemeriksaan :
A. darah rutin
B. USG dada
C. kadar Hb
D. Sputum BTA
E. analisis gas darah
PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU
8. Jika telah ditegakkan diagnosis TB paru pada kasus diatas, maka kasus tersebut diterapi
dengan OAT (Obat Anti TB) kategori :
A. Kategori I
B. Kategori II
C. Kategori III
D. Kategori IV
E. Kategori MDR (multi resisten obat)
PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU
9. Pada kasus diatas, paduan terapi OAT yang diberikan adalah :
A. 2RHZE/4RH
B. 2RHZE/2RH
C. 2RHZES,1RHZE
D. 2RHZE,5RHE
E. 2RHZES, 4RH
PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU
10. Bila ditemukan TB Paru kasus kambuh (kategori 2) Sensitif Rifampicin, maka paduan
obat untuk fase intensifnya adalah :
A. 2RHZES/1RHZE/5R3H3E3
B. 2RHZE
C. 2RHZES
D. 4RH
E. 4R3H3
PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU
11. Seorang anak perempuan 4 thn, dibawa oleh ibunya ke UGD RS krn tiba2 sesak nafas yg
bertambah akibat terjatuh dr tangga. Pemeriksaan foto thorax: adanya fraktur clavicula kanan
dgn fragmen fraktur yg merobek pleura hingga terjadi tension pneumothorax dgn gambaran
sbg berikut :
A. Hiperlusen avaskular dgn collaps paru kea rah lateral
12. Pada kasus asma, pemeriksaan penunjang selanjutnya untuk menegakkan diagnosis :
A. Pemeriksaan faal paru Kriteria diagnosis Asma:
21. Laki-laki usia 65 tahun yang mengalami emfisema, maka pemeriksaan fisik yang lazim
dijumpai adalah:
51
PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU
23. Berikut ini merupakan penyebab timbulnya atelektasis kompresi:
a. Pneumothoraks
b. Gumpalan dahak
c. Pneumonia
d. Batuk darah
e. Tumor intrabronkial
PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU
24. Seorang laki-laki 25 tahun datang dengan keluhan sesak napas sejak seminggu. Sesak
semakin memberat dan diperingan jika penderita tidur miring sisi kiri. Gerak napas
asimetris kiri tertinggal dan didapatkan pelebaran sela iga kiri. Fremitus raba kiri
menurun, perkusi kiri redup dan pada auskultasi suara napas menghilang pada sisi kiri dan
didapatkan egofoni positif. Diagnosis yang paling memungkinkan adalah:
b. Fluidopneumothoraks kanan
c. Preumothoraks kiri
e. Pneumothoraks kanan
PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU
25. Pemuda 18 tahun datang dengan keluhan sesak napas, wajah dan lengan bengkak, juga
didapatkan pembuluh darah vena prominen di area dada dan perut. Secara
epidemiologis, penyakit yang sering menimbulkan kumpulan gejala seperti tersebut adalah:
a. Pneumonia
b. Gagal napas
c. Tumor mediastinum
d. TB Paru
e. Tumor Paru
TERIMA KASIH
dokterspesialisparujember@gmail.com
@dokterparujember
55