Anda di halaman 1dari 8
Kelompok 4 Laporan Eksperimen Fisika Kisi Difraksi i SPAS eee Amanda Widya Anggreini 1803110539 Fisika - A Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan IImu Pengetahuan Alam Universitas Riau Pekanbaru 2020 bipindar dengan Uamscann KISI DIFRAKSI 1. Tujuan Adapun tujuan dari percobaan ini adaah sebagai berikut 1.1, Mengetahui prinsip peristiwa difraksi 1.2, Mampu menentukan panjang gelombang caha laser yang digunakan sebagai sumber di percobaan kisi difraksi 1.3. Mengetahui bagaimana pola gelap terang dapat terbentuk IL Alat Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut : 2.1. Laser merah 2.2. Penggaris 2.3. Gabus 2.4. Kertas 2.5. Kisi 600, 300, dan 100 @ ) Gambar 1. (a) Iustrasi difraksi cahaya (b) Kisi difraksi Dalam proses pengolahan citra pola difraksi, bentuk dari citra diambil informasinya yang berkaitan dengan panjang pixel yang digunakan antara pola terang pusat dengan terang pertama dalam pola difral Difraksi merupakan peristiwa cahaya monokromatis yang melewati sebuah penghalang sempit schingga terbentuk pola gelap terang. Pola difraksi ini dapat terbentuk dengan penghalang celah tunggal, dua celah, dan banyak celah (Viridi,2010), Kisi difraksi terdiri atas sebaris celah sempit yang saling berdekatan dalam jumlah banyak. Jika seberkas sinar dilewatkan kisi difraksi akan terdifraksi dan dapat ‘menghasilkan suatu pola difraksi di layar. Jarak antara celah yang berurutan (d) disebut tetapan kisi. Jika jumlah celah atau goresan tiap satuan panjang (cm) dinyatakan dengan n, maka bipindar dengan Uamscann D=1n Seberkas sinar tegak lurus kisi dan sebuah lensa konvergen digunakan untuk ‘mengumpulkan sinar-sinar tersebut ke titik p yang dikehendaki pada layar. Distribusi intensitas yang diamati pada layar merupakan gabungan dari efek interferensi dan raksi. S celah menghasilkan difraksi seperti yang telah diuraikan sebelumnya, dan sinar-sinar yang terdifraksi sebelumnya tersebut berinterferensi pada layar yang menghasilkan pola akhir (soekarno,1996). Kisi difraksi merupakan alat_ yang digunakan untuk mengukur panjang gelombang yang terdiri atas banyak celah sempit dengan jarak sama pada permukaan datar, Sinar yang datang secara tegak lurus terhadap kisi difraksi dapat dilihat pada Gambar 2. ! ! ; ue im Gambar 2. Sinar datang tegak lurus terhadap kisi difraksi: 6 merupakan sudut difraksi. Hasil interferensi konstruktif ke arah sudut 0 tersebut memenuhi persamaan dsin@ =m (1) dengan, d merupakan jarak antar kisi difraksi (m); } adalah panjang gelombang (m) dan m=1,2,3 .... adalah orde difraksi (Tipler,2001). ‘Suatu celah yang dikenai cahaya dari arah depan akan memproyeksikan bayangan terang yang sebentuk dengan celah tersebut di belakangnya. Tetapi di samping itu, terbentuk juga bayangan-bayangan terang yang lain dari celah tersebut di sebelah bayangn aslinya, dan semakin ke tepi, terangnya semakin merosot. Jadi seolah- olah sinar cahaya yang lolos lawat celah itu ada yang dilenturkan atau didifraksikan ke arah samping. Gejala difraksi demikian tak lain ialah interferensi sinar-sinar gelmbang elektromagnetik cahaya dari masing-masing bagian medan gelombang sebagai sumber gelombang cahaya (soedojo,2004). Peristiwa pembelokan cahaya ke belakang penghalang disebut peristiwa difraksi. Difraksi pertama kali diungkapkan oleh Fransesco Grimaldi (1618-1663), walaupun Newton tidak menerima kebenaran teori tentang gelombang cahaya, sedangkan Huygens tidak mempercayai difraksi ini walaupun dia yakin akan kebenaran teori gelombang cahaya . Huygen berpendapat bahwa gelombang sekunder bipindar dengan Uamscann hanya efekiir pada ttik-Uuk singgung dengan selubungnya saja, sehingga Udak memungkinkan terjadinya difraksi (Supramono, 2005). Kisi dapat dibuat dengan mesin presisi berupa garis-garis pararel yang sangat halus dan teliti di atas pelat kaca. Jarak yang tidak tergores di antara garis-garis tersebut berfungsi sebagai celah. Transparansi fotografis dari kisi yang asli bisa digunakan sebagai kisi yang murah, Kisi yang berisi 10.000 garis per sentimeter adalah umum saat ini dan sangat berguna untuk pengukuran panjang gelombang dengan tepat. Kisi ifraksi yang berisi celah-celah disebut kisi transmisi, Berkas cahaya yang melalui setiap celah tanpa pembelokkan (0-0 derajat) berinteferensi_ konstruktif untuk menghasilkan garis terang di tengah layar. Inteferensi konstruktif juga dapat terjadi pada sudut @ sedemikian rupa sehingga berkas dari celah yang bersisian menempun Jjarak ekstra sejaub selisih Ieperkallian orde dengan panjang gelombangnya, di mana m marupakan bilangan bulat. Jika d adalah jarak antara celah, maka selisih 1 adalah perkalian jarak lebar antara celah dengan sin @ = mD/ adalah kriteria untuk ‘mendapatkan maksimum terang di mana m = 0, 1, 2, dan seterusnya, Persamaan ini sama dengan situasi persamaan ganda, dan kembali m disebut orde dari pola tersebut (Giancoli, 2001). IV. Data Percobaan ‘Tabel data percobaan kisi difraksi adalah sebagai berikut : 4.1. Kisi 100 garivymm L(m) | N (garismm) | d(@m) Pm) cy) 0.1 100 10° TAx107 | 7.1.x 10% 02 100 10° TIx 10? [355% 10" 0,3 100 10° Tx 107 | 2.37x 10° 4.2. Kisi 300 garis/mm Lm) | N (garis/mm) Pim) 2(m) Or 300 215x107 | 6.45x 10” 02 300 215x107 | 3225x107 03 300 215x107 | 2.15x 10" bipindar dengan Uamscann 3. Kisi 600 garisinm No | Lim) | N(garivmm) | daw") [a | Pom) im) ry on 600 0.167 10° | 1 [435x107] 7.25x 107 2 | 02 600 0.167% 10° | 1 [435x107] 3.62x 10" 3 | 03 600 0.167x 10° | 1 | 435x107 | 2.416x 10° V. Perhitungan 5.1. Panjang gelombang laser merah untuk kisi 100 garis/nm_ (7.1x10-7)(10-5) Onda =7.1x 10% m © Untuk L=0.2m fey mm 1x1072)(10~ (0.2)(1) =3.55x10%m a © Untuk L=0.3 m Pa in (7.1x10-)(10-5) @30) =237x10%m 5.2. Panjang gelombang laser merah untuk kisi 300 garis‘nm ¢ Untuk L=0.1m Pa fe 21.5x1075)(0.3x10 ODa = 6.45 x 10? m e Untuk L=0.2m Pa tm (21.5x10~7) (0.3x10 (0.2)(1), =3.225x 10° m Untuk L 3m Pa Tm (21.5x10-2)(0.3x10 (0.3)() =2.15x10% m A bipindar dengan Uamscann 5.3. Panjang gelombang laser merah untuk kisi 600 garisvam © Untuk L=0.1m Muy im (s3ax10-5)(0.167210-3) Da =7.25 x 10? m Untuk L= 0.2m Pa tm (sa4x10-2)(0.167%10-5) @2)a) =3.62 x 10? m Untuk L = 0.3 m Pa tm __ (4aax10-2)(0.167210-5) a= aa) =2.416 x 10° m a VI. Pembahasan Percobaan kisi diffaksi ini menggunakan tiga kisi yang berbeda yaitu kisi 100 garivmm, kisi 300 garis/mm , dan kisi 600 garis/mm, Terlihat pada saat percobaan yang menggunakan kisi 600 garivmm jarak antar garis terangnya berjauhan, Pada percobaan yang menggunakan kisi 300 garis/mm jarak antar garis terangnya lebih dekat dibandingkan dengan yang menggunakan kisi 600 garis/mm. Sedangkan, percobaan dengan menggunakan kisi 100 garis/mm jarak antar garis terangnya cukup rapat. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui panjang gelombang dari cahaya yang digunakan sebagai sumber. Untuk mendapatkan nilai panjang gelombang dari cahaya tersebut maka beberapa parameter harus diketahui nilainya yaitu jarak dari sumber ke layar (L), jarak antar dua garis terang (p), orde pola difraksi (n), dan jarak dua garis kisi (konstanta kisi) (0). Pada percobaan dengan kisi 100 garis/mm dengan L = 0.1 m maka didapat nilai 2.=7.1 x 10° m, Pada L=0.2 maka didapat nilai 2 =3.55 x 10m, dan saat L= 0.3 m, maka nila 2. = 2.37 x 10 m, Selanjuinya, pada percobaan dengan kisi 300 garismm dengan L= 0.1 m maka didapat nilai .=6.45 x 10° m. Pada L = 0.2 maka didapat ni 2 =3.225 x 10° m, dan saat L = 0.3 m, maka nila 2 = 2.15 x 10? m. Lalu, pada percobaan dengan kisi 600 garis/mm dengan L= 0.1 m maka didapat nilai 2.= 7.25 x 10° m. Pada L.= 0.2 maka didapat nilai 4 =3.62 x 10°m, dan saat L= 0.3 m, maka nila 2.=2.416 x 10° m. Dalam percobaan ini digunakan laser merah sebagai sumber (cahaya monokromatis) sehingga saat cahay melewati kisi difraksi maka akan menimbulkan bipindar dengan Uamscann pola gelap teran pada layar. Pola terang terjadi Karena adanya interferensi antar gelombang cahaya yang bersifat saling membangun (konstruktif) karena sefase, Sedangkan, pola gelap pada layar terjadi karena adanya interferensi antar gelombang cahaya yang bersifatsaling mentiadakan (destruktif) karena fasenya yang berlawanan. VIL Kesimpulan Adapun kesimputan dari percobaan ini adalah sebagai berikut : 7.1. Difraksi merupakan peristiwa cahaya monokromatis yang melewati sebuah penghalang sempit sehingga terbentuk pola gelap terang. Pola difraksi ini dapat terbentuk dengan penghalang celah tunggal, dua celah, dan banyak celah 7.2. Semakin besar nilai konstanta kisi maka jarak antar dua gais terang semakin jauh, Nilai 2 dipengaruhi oleh jarak dari sumber ke layar (L), jarak antar dua garis terang (p), orde pola difraksi (n), dan jarak dua garis kisi (konstanta kisi) (d). 7.3. Pola terang terjadi karena adanya interferensi gelombang cahaya yang konstruktif. Sedangkan, pola gelap pada layar terjadi karena adanya interferensi anar gelombang cahaya yang bersifat destruktif 7.4. Semakin jauh jarak layar ke sumber cahay (L) maka panjang gelombang ( 2) semakin kecil bipindar dengan Uamscann Daftar Pustaka Giancoli, D, 2001, Fisika Universitas Edisi 5 Jilid 2 (terjemahan), Jakarta: Erlangga Soedojo, P, 2004. Fisika Dasar, Yogyakarta: Andi. Soekarno, 1996, Fisika Dasar, Jakarta: Balai Pustaka. ‘Supramono, E, 2005, Fisika Dasar If, Malang: UM Press. Tipler, 2001, Fisika Dasar untuk Sains dan Teknik (terjemahan),Jakarta: Erlangga. Viridi, S, 2010, Fisika Dasar, Bandung: Institut Teknologi Bandung. bipindar dengan Uamscann

Anda mungkin juga menyukai