Anda di halaman 1dari 7

Musikalisasi Puisi

Ketika Kukira Aku Istimewa (Fiersa Besari) >< Lagu Bentuk Cinta

Aku tak tau apa yang lain

[kira hanya untukku dirimu]

Darimu hari ini

[Ternyata kau terbagi]

Apa itu karena sepatu flatmu

[kesegala penjuru, Sporadis beri]

Atau kukumu yang baru kau warnai

[angin surga pada kawanan pemangsa]

Pernahkah kau bertanya

[Masih kurang kah tlinga]

Seperti apa bentuk air tanpa wadah

[ini mendengar keluh kesah kamu?]

Pernahkah kau mengira

[Belum cukup kah waktu]

Seperti apa bentuk cinta

[ku untuk membalas semua]

Rambut warna warni bagai gulali

[aduanmu? Jika ku yang kau rasa]

Imut lucu walau tak terlalu tinggi

[menenangkanmu, Lantas mengapa ia]

Pipi chuby dan kulit putih

[yang menenangkanmu?! Siapa]


Senyum manis gigi kelinci

[gerangan ia? Dari mana]

Membuatku tersadar bentuk cinta itu

[datang nya? Mengapa aku tak melihatnya]

Ya kamu

[datang?]

Kini ku tau apa yang lain

[Tampaknya terlalu rapih kau]

Darimu hari ini

[sembunyikan musuhku]

Itu bukan karena sepatu flatmu

[di dalam selimut kamu, siapapun]

Atau kukumu yang baru kau warnai

[yang berusaha merengutmu akan]

Pernahkah kau bertanya

[kuanggap musuh aku]

Seperti apa bentuk air tanpa wadah

[Jadi selama ini, saat ku berharap]

Pernah pernahkah kau mengira

[mungkin saja kamu dan]

Seperti apa bentuk cinta

[ia sedang bermalam minggu]

Rambut warna warni bagai gulali

[Saat aku terbuai, mungkin saja]


Imut lucu walau tak terlalu tinggi

[kalian sedang bergandengan tangan]

Pipi chuby dan kulit putih

[Saat aku hendak membantu]

Senyum manis gigi kelinci

[masalah-masalahmu. Sudah]

Membuatku tersadar bentuk cinta itu

[ada dirinya yang menjadi kesatria]

Ya kamu

[untukmu]

Oh oh

Pernahkah kau bertanya

[Bravo! Luar Biasa]

Seperti apa bentuk air tanpa wadah

[Dan kalah sebelum berperang adalah]

Pernahkah kau mengira

[perasaan yang sangat]

Seperti apa bentuk cinta oh

[menyebal kan, hari ini mau]

Rambut warna warni bagai gulali

[tak mau harus aku pakai lagi]

Imut lucu walau tak terlalu tinggi

[topeng tersenyumku, kusimpan lagi]


Pipi chuby dan kulit putih

[perasaanku rapat-rapat]

Senyum manis gigi kelinci yeah

[Selamat kataku, Padahal]

Rambut warna warni bagai gulali

[bara bakar hati sembari hangus]

Imut lucu walau tak terlalu tinggi

[aku terus-menerus mengutuk diri]

Pipi chuby dan kulit putih

[Wahai kau yang berjubah api]

Senyum manis gigi kelinci

[puas kau jadikanku arang]

Membuatku tersadar bentuk cinta itu

[Sebenarnya cemburu yang menyakitkan]

Ya kamu hu oh

[adalah]

Cuma dirimu, untukku

[cemburu pada seorang]

Bentuk cinta itu kamu

[yang tidak peduli akan]

(Lagu selesai)

(sambung reff lagi)

Pernahkah kau bertanya

[perasaan kita]
Seperti apa bentuk air tanpa wadah

[Namun, ini bukan salahmu sungguh, Memang]

Pernahkah kau mengira

[aku saja yang tidak]

Seperti apa bentuk cinta

[tidak pernah cukup berani]

Rambut warna warni bagai gulali

[menjabarkan apa yang sepatutnya]

Imut lucu walau tak terlalu tinggi

[kamu ketahui. Selamat ulangku,]

Pipi chuby dan kulit putih

[dengan penuh kemunafikan,]

Senyum manis gigi kelinci

[Padahal diam-diam aku]

Membuatku tersadar bentuk cinta itu

[do'akan ia mati saja. Kau tersenyum,]

Ya kamu

[matamu]

Oh oh

Pernahkah kau bertanya

[berbinar. Entah lugu]

Seperti apa bentuk air tanpa wadah

[atau pura-pura tak mengerti mengenal]


Pernahkah kau mengira

[apa yang aku pendam]

Seperti apa bentuk cinta oh

[Dan aku yang bodoh ini]

Rambut warna warni bagai gulali

[terkunci rapat dalam labirinmu]

Imut lucu walau tak terlalu tinggi

[tak tau jalan tuk keluar. Secara]

Pipi chuby dan kulit putih

[terselubung kususupi]

Senyum manis gigi kelinci yeah

[hariku dengan pengharapan]

Rambut warna warni bagai gulali

[secerah harapan yang mampu hadir]

Imut lucu walau tak terlalu tinggi

[bahkan diruang tergelap. Tenang saja]

Pipi chuby dan kulit putih

[kau takkan kehilangan sgala]

Senyum manis gigi kelinci

[perhatianku, Aku hanya]

Membuatku tersadar bentuk cinta itu

[menyembunyikannya lebih rapi lagi. Ya]

Ya kamu hu oh

[ku ngalah]
Cuma dirimu hu

[aku mengalah]

(ngulang lirik lagi)

Pernahkah kau bertanya

[aku mengalah karna]

Seperti apa bentuk air tanpa wadah

[aku percaya kalau kau memang untukku]

Pernahkah kau mengira

[sejauh apapun]

Seperti apa bentuk cinta oh

[kaki kamu membawa lari]

Rambut warna warni bagai gulali

[jalan yang kau tempuh hanya akan]

Imut lucu walau tak terlalu tinggi

[membawa kamu kembali kepadaku]

(end)…

Anda mungkin juga menyukai