Anda di halaman 1dari 19
LAPORAN BUDAYA KESELAMATAN RUMAH SAKIT MITRA SIAGA TEGAL TAHUN 2021 W/ MITRASIAGA or 531 Pala Raya 4 Tegal, Java Tengah | (023) 322 580, Far (O23) 381 518. | ess tegab@gmail com | www mitrasiaga cod Laporan Budaya Keselamatan rahun 2021 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DEFINISI.. Budaya Keselamatan Pasien Rumah Sakit.. BABII. METODE PENELITIAN..... BABIV., HASIL BABV.. PENUTUP... iJRSMS Laporan Budaya Keselamatan Tahun 2021 BABI PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keselamatan Pasien/KP (Patient Safety) merupakan isu global dan nasional bagi rumah sakit, Komponen penting dari mutu layanan kesehatan, prinsip dasar dari pelayanan pasien dan komponen kritis dari manajemen mutu WHO (2004). Dalam lingkup nasional, sejak bulan Agustus 2005, Menteri Kesehatan RI telah mencanangkan Gerakan Nasional Keselamatan Pasien (GNKP) Rumah Sakit (RS). Penerapan budaya keselamatan pasien akan mendatangkan keuntungan bagi pasien dan pihak penyedia pelayanan kesehatan. Penerapan budaya keselamatan pasien akan mendeteksi kesalahan yang akan terjadi atau jika kesalahan terjadi. Budaya keselamatan pasien akan meningkatkan kesadaran untuk mencegah error dan melaporkan jika ada kesalahan. Budaya keselamatan pasien juga akan mengurangi pengeluaran finansial yang diakibatkan oleh kejadian keselamatan pasien (Beginta, 2012) Definisi budaya keselamatan pasien suatu organisasi menurut Agency for Healthcare Research and quality (AHRQ, 2004) adalah produk dari nilai, sikap, persepsi, kompetensi, dan pola perilaku individu dan kelompok, perilaku dan keterampilan, manajemen keschatan dan keselamatan organisasi. Organisasi dengan budaya keselamatan positif dicirikan oleh komunikasi yang didasarkan pada saling percaya, oleh persepsi bersama tentang pentingnya keselamatan, dan dengan keyakinan akan kemanjuran tindakan pencegahan, Budaya keselamatan pasien menurut AHRQ dapat diukur dari segi perspektif staf rumah sakit yang terdiri dari 12 dimensi diantaranya : harapan dan tindakan manajer mempromosikan kesclamatan pasien, organizational learning perbaikan berkelanjutan, kerja sama dalam unit di rumah sakit, Komunikasi terbuka, umpan balik dan komunikasi mengenai kesalahan, respon non-punitive terhadap kesalahan, staffing, dukungan manajemen terhadap upaya keselamatan pasien, kerja sama antar unit di rumah sakit, handsoff dan transisi pasien, persepsi keseluruhan staf di rumah sakit terkait keselamatan pasien, dan frekuensi pelaporan kejadian (AHRQ, 2004), Membangun budaya keselamatan pasien di rumah sakit adalah kewajiban dan tanggung jawab seluruh staf yang bekerja di rumah sakit lebih utamaya para profesional pemberi asuhan yang berinteraksi langsung dengan pasien yang memungkinkan untuk menemukan dan mengalami risiko kesalahan pelayanan, ‘Terkait dengan upaya-upaya KP untuk menekan angka KTD di RS, diyakini bahwa upaya menciptakan atau membangun budaya keselamatan safety culture merupakan langkah pertama dalam langkah-langkah mencapai KP, sebagaimana tercantum pula dalam langkah pertama dari konsep "Tujuh Langkah Menuju KP RS” di Indonesia, yaitu "Bangun Kesadaran akan Nilai KP. 2IRSMS Laporan Budaya Keselamatan Tahun 2021 Di lingkup organisasi layanan kesehatan, penelitian tentang budaya keselamatan pasien adalah suatu area penelitian yang sedang tumbuh pesat untuk menguji bagaimana nilai, sikap, persepsi, Kompetensi individu dan perilaku orang dan kelompok menentukan komitmen, cara dan keablian ‘organisasi dalam manajemen kesehatan dan keselamatan. RS, Mitra Siaga melaksanakan pelayanan kesehatan selalu berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan pasien, Sejalan dengan hal tersebut telah dibentuk Komite Mutu Dan Keselamata Pasien (KMKP) yang didalamnya terdapat Sub Komite Mutu dan Sub Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Sub Komite keselamatan pasien bertugas menangani sistem keselamatan pasien di rumah sakit. Melihat permasalahan pelaporan insiden keselamatan pasien dan pentingnya penerapan budaya keselamatan pasien di RS Mitra Siaga , maka perlu dilakukan survey pengukuran budaya keselamatan pasien untuk mengetahui sampai sejauh mana komitmen staf di RS. Mitra Siaga dalam menciptakan iklim budaya keselamatan pasien. B. Tujuan Survey dan Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien 1. Tujuan Umum: Tujuan umum dari survey ini adalah untuk mengetahui gambaran budaya keselamatan pasien pada staf’ RS.Mitra Siaga pada periode bulan Januari-Juni 2022. 2. Tujuan Khusus : a. Meningkatkan kesadaran tentang budaya keselamatan pasien b. Mengidentifikasi area membutuhkan pengembangan dalam budaya keselamatan sesuai komponen Reason untuk menyusun program kerja selanjutnya. ©. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program keselamatanpasien khususnyapelaporaninsiden. d. Mengetahui karakteristik staf RS. Mitra Siaga @. Mengetahui budaya keselamatan pasien berdasarkan 12 dimensi 3)RSMS Laporan Budaya Keselamatan Tahun 2021 BABII DEFINISI ‘A. Keselamatan Pasien Keselamatan Pasien (Patient Safety) Rumah Sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman, Sistem tersebut meliputi : assesmen risiko, identfikasi dan pengelolaan hal yang bethubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan yang seharusnya dilakukan, 1, Tujuan Panduan Keselamatan Pasien a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit b. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat c. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit 4. Terlaksananya program-program pencegahan schingga tidak terjadi pengulangan kejadian yang tidak diharapkan 2. Tujuh (7) Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit Mengacupadastandarkeselamatan pasien (yangtelah diuraikan ebelumnya), maka rumah sakit harus merancang proses baru atau memperbaiki proses yang ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja ‘melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), dan ‘melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien. Proses perancangan tersebut harus mengacu pada visi, misi dan tujuan rumah sakit, kebutuhan pasien, petugas pelayanan kesehatan, kaidah klinis terkini, praktik bisnis yang sehat, dan faktor- faktor lain yang berpotensi risiko bagi pasien dengan menerapkan beberapa langkah secara bertahap yang dikenal dengan “Tujuh Langkah Keselamatan Pasien Rumah Sakit” Ketujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakittersebut adalah sebagai berikut a Bangun kesadaran akan nilai Keselamatan Pasien Ciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil b. Pimpin dan dukung staf anda Bangunlah komitmen dan fokus yang kuat dan jelas tentang keselamatan Pasien di rumah sakit ¢. Integrasikan aktivitas pengelolaanrisiko Kembangkan sistem dan proses pengelolaanrisiko, sera lakukan identifikasi dan assesmen hal yang potesial bermasalah 4. Kembangkan sistem pelaporan Pastikan stafandaagar dengan mudah dapat melaporkan kejadian/insiden, serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Keselamatan Pasein Rumah Sakit (KKPRS) €. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien Kembangkan cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien 4|RSMS Laporan Budaya Keselamatan Tahun 2021 f. Belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan Pasien Dorong staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itutimbul g Cegah cedera melalui implementasi sistem Keselamatan Pasien Gunakan informasi yang ada tentang kejadian/masalah untuk melakukan perubahan pada sistempelayanan. B. Budaya Keselamatan Pasien Rumah Sakit 1, Pengertian Budaya organisasi adalah suatu pola keyakinan, nilai-nilai perilaku, norma-norma yang disepakatiditerima dan melingkupi semua proses sehingga membentuk bagaimana seseorang berperilaku dan bekerja bersama, Budaya organisasi merupakan kekuatan yang sangat besar dan sesuatu ‘yang tetap ada walaupun terjadi perubahan tim dan perubahan personal Budaya keselamatan memiliki 4 pengertian utama: a. kesadaran (awareness) yangaktif dan konstan tentang potensiterjadinyakesalahan, b. terbuka danadil, . pendekatan sistem, 4, pembelanjaran dari pelaporan insiden. S|RSMS Laporan Budaya Keselamatan f Belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan Pasien Dorong staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimanadan mengapa kejadian itutimbul g. Cegah cedera melalui implementasi sistem Keselamatan Pasien Gunakan informasi yang ada tentang kejadian/masalah untuk melakukan perubahan pada sistempelayanan, B. Budaya Keselamatan Pasien Rumah Sakit 1. Pengertian Budaya organisasi adalah suatu pola keyakinan, nilai-nilai perilaku, norma-norma yang disepakati/diterima dan melingkupi semua proses sehingga membentuk bagaimana seseorang berperilaku dan bekerja bersama, Budaya organisasi merupakan kekuatan yang sangat besar dan sesuatu ‘yang tetap ada walaupun terjadi perubahan tim dan perubahan personal Budaya kesclamatan memiliki 4 pengertian utama: 2, kesadaran (awareness) yangaktifdan konstan tentang potensiterjadinyakesalahan, b. terbuka danadil, . pendekatan sistem, 4. pembelanjaran dari pelaporan insiden. SIRSMS Laporan Budaya Keselamatan Tahun 2021 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang metode yang digunakan dalam penelitian yang meliputi rancangan penelitian, variabel dan definisi operasional, subyek penelitian, tempat dan waktu penelitian, etika penelitian, alat pengumpul data penelitian dengan bentuk survey , prosedur pengumpulan data dan rencana analisis data. A. Rancangan Peneli Rancangan dalam Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, memberi suatu nama, situasi atau fenomena dalam ‘menemukan ide baru. 1. Subyek Penelitian 1) Populasi Populasi dalam survei ini adalah seluruh tenaga keschatan dan staf non kesehatan di RS. Mitra Siaga. 2) Sampel ‘Sampel adalah sebagian dari kescluruhan subyek yang diteliti dan dipilih dengan cara tertentu yang dianggap dapat mewakili populasi. Sample pada penelitian ini adalah perwakilan dari seluruh unit di RS. Mitra Siaga. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan seluruh unit yang ada di Rumah Sakit Mitra Siaga. 3. Waktu Penelitian Penelitian dan pengisian kuesioner ini mulai dilaksanakan pada bulan Januari 2022 B, Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang dimodifikasi dari “Hospital Survey on Patient Safety Culture” (Survey Budaya Keselamatan Pasien Rumah Sakit) yang disusun oleh AHRQ dimanan kami mengambvil fokus pada keselamatan pasien dan pelaporan insiden. Survei ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, Ukuran sampel minimum yang disarankan sesuai ketentuan dari AHRQ, mengingat jumlah staf di rumah sakit dan juga respons yang diharapkan dengan asumsi tingkat respons 25 persen. Respon yang Diharapkan | Ukuran Sampel Minimum * Populasi Dokter dan Stat (Dengan asumsi 50% Response Rate) 300 atau lebih sedikit /Sensus (semua penyedia | Setidaknya 50% ___| dan staf) 501-999, 500 250 | 1000-2.999 600 300 _ [3000 atau lebih 800 400 = 6IRSMS Laporan Budaya Keselamatan Tahun 2021 ‘Alat pengumpulan data dalam survei ini adalah kuesioner budaya keselamatan pasien diadopsi dari kuesioner Hospital Survey on Patient Safety Culture dipublikasikan oleh The Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ) tahun 2004, instrumen kuesioner ini terdiri dari 42 pernyataan yang mencakup 12 dimensi budaya keselamatan pasien yang di desain untuk semua kalangan, valid dan reliabel dengan Alpha Cronbach > 0,60. Kuesioner pada survey ini menggunakan skala Likert, Data penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif menggunakan computer. Data disajikan dalam bentuk table frekuensi, disertai dengan narasi 7IRSMS Laporan Budaya Keselamatan Tahun 2021 BABIV HASIL, Umpan balik hasil survei di distribusi secara luas kepada Manajemen RS, Pemilik, Para Direktur, Komite — Komite di RS, Staf RS sampai ke unit — unit pelaksana. Semakin luas penyebaran hasil survei ini semakin bermanfaat untuk keterlibatan seluruh staf RS dalam meningkatkan budaya keselamatan Kategori budaya keselamatan pasien dibagi menjadi 3 kategori yaitu budaya lemah, budaya sedang dan budaya kuat berdasarkan pedoman pada Hospital Survey On Patient Saety Culture yang dilakukan AHRQ. Suatu budaya Keselamatan pasien dikatakan kuat apabila rata-rata responden yang memiliki respon positif 75% atau lebih, dikatakan sedang apabila rata-rata responden memiliki respon positif sebesar 50% - 75%, dikatakan budaya lemah apabila rata-rata jumlah responden yang memiliki respon positif kurang dari 0%. Respon positif adalah responden yang menjawab setuju dan sangat setuju pada pernyataan positif dan tidak setuju atau sangat tidak setuju pada pernyataan negatif. Yang dianalisa / dinilai adalah Bagian A (Dimensi Unit Kerja Anda), Bagian B (Dimensi Manajer / Supervisor / Ka. Instalasi Anda), Bagian C (Dimensi Komunikasi), Bagian D (Dimensi Frekuensi Pelaporan Insiden), Bagian E (Dimensi Level Keselamatan Pasien), sedangkan Bagian F (Dimensi RS Anda), Bagian G, Bagian H (Latar Belakang) digunakan sebagai data dari jenis latar belakang responden sebagai hasil pertimbangan. Hasil survey budaya keselamatan bisa dilihat dan dianalisa dari dua sudut pandang. Yang pertama yaitu melalui penilaian untuk tiap aspel/item dari satu Bagian / Dimensi dan yang kedua yaitu penilaian untuk seluruh kelompok aspek/item dalam satu Bagian / Dimensi. Penilaian tiap aspek / item dihitung untuk tiap aspek / item berapa persen yang menjawab sangat tidak setuju, tidak setuju, kadang-kadang, setuju, sangat setuju. Kita ambil 3 kategori a. Presentase yang sangat tidak setuju / tidak setuju b. Netral (Kadang-Kadang) . Sangat Setuju / Setuju Contoh : Untuk satu item / aspek dari 240 responden, 212 orang menjawab sangat setuju dan setuju, 28 orang menjawab kadang-kadang, 0 orang sangat tidak setuju / tidak setuju Penilaian Tiap Aspek / Item. Aspek No.1 dari Bagian A unit kerja anda Karyawan di unit kami saling mendukung ‘Sangat Tidak Setyyw/Tidak Seay ‘Netral (Kadang-kadang) ‘Sangat SetyywSetuyu 0 11,67 88,33 Artinya : Di Unit yang dilakukan survei 88,49% mempunyai persepsi bahwa karyawan di unitnya saling mendukung. B|RSMS Laporan Budaya Keselamatan Tahun 2020" PENILAIAN UNTUK SATU BAGIAN (DIMENSI) Satu bagian / dimensi terdiri dari kumpulan aspek / item menggambarkan dimensi dari Budaya Keselamatan Dalam satu bagian / dimensi terdapat ada 2 macam item / aspek yaitu : aspek dengan pernyataan bersifat positif dan pernyataan yang bersifat negatif Untuk pernyataan yang negatif jawaban responden dengan tidak setuju / sangat tidak setuju merupakan respon positif atau sebaliknya Cara menghitung Jumlah respon positif dalam satu bagian/dimensi Total Jumlah respon (positif, netral, negatif) tiap aspek BAGIAN B MANAJER / SUPERVISOR / KEPALA INSTALASI ANDA No | Aspek - Aspek dalam Bagian | Respon | Respon | Netral | Total | Keterangan B Positif _| Negatif Respon Manajer/Kepala —_Instalasi/Kepala | 154. 42 44 (240 ruang di unit kami memberi pujian | | jika melihat pekerjaan diselesaikan | | sesuai prosedur keselamatan 1 | pasienyang beriaku | | | (Pemnyataan Positif) | 2 | Manajer Kepala Instalas/ Kepala 165 | 3 72 | 240 ruang dengan serius, mempertimbangkanmasukan staf Untuk meningkatkan keselamatan pasien (Pernyataan Positif) ‘3_| Manajer 7 Kepaia insialasi/ Kepala | 209 15 [16 | 240 ruang kami selalu mengabaikan | masalahKeselamatan Pasien yang terjadi beruiang kali di unit kami (Pernyataan Negatif) 4 | Bila beban Kerja tinggi, Mangjer | 150 | 24 46 | 240 Kepala Instalasi/ Kepaia ruang kami | meminta kami bekerja cepatmeski dengan mengambil jalan pintas (Pemnyataan Negatif) L - 678 | ‘960 Hasil analisa penilaian Bagian B ( Dimensi Manajer, Supervisor, dan Ka. Instalasi Anda ) 678 [9601] = 70071 % Makna penilaian : a. Angka diatas atau sama dengan 50% menunjukkan budaya safety yang kuat dan perlu dipertahankan b. Angka dibawah 50% memerlukan perbaikan sistem untuk bidang tersebut / aspek yang dinilai 9IRSMS Laporan Budaya Keselamatan Tahun 2021 Dimensi dan Kehandalan Budaya Keselamatan A. Variabel Latar Belakang ‘A. Apa unit utama kerja Anda di rumah sakit ini? 1. Berapa lama Anda bekerja di RS ini? 2. Berapa lama Anda bekerja di unit ini? 3. Tepatnya, berapa jam dalam seminggu Anda bekerja di RS ini? 4. Apa posisi /jabatan Anda di RS ini? 5. Dalam posisi /jabatan Anda, apakah Anda berhubungan langsung dengan pasien? 6. Berapa lama Anda bekerja, sesuai dengan profesi saat ini? B. Hasil ukuran Outcome 1, Frekuensi laporan kejadian No | Aspek - Aspek Respon | Respon | Netral | Total | Keterangan Positif | Negatif Respon - 1 | Bilaadakesalahan, {etapisempat 162 | 45 33 «| 240 diketahui dan dikoreksi sebelu berdampak pada _—_pasi ‘seberapa sering hal ini dilaporks 2. | Bila terjadi kesalahan, tetapi tidak 172 36 32 240 | berpotensi mencederai_pasien, |_| seberapa seing hal tu dilaporkan| 3 | Bila terjadi kesalahan , ya dapat _mencederai pasien tet ternyata tidak terjadi__cedera, seberapa sering hal ini terjadi 154 58 28 ~(| 240 21 720 Kehandalan dari dimensi ini ( 3 item ) = 67,91% 2. Persepsi keselamatan secara umum No | Aspek - Aspek Respon | Respon | Netral | Total | Keterangan | | a Positif | Negatif | Respon 7 | Prosedure dan system di nil 179 16 45 [240 kami sudah_—baik dala | mencegah terjadinya eror 2 | Insiden serius tidak terjadidiunit | 181 | 21 38 «| 240 kami 3 | Di Unit kami banyak masala 185 23 32 | 240 keselamatn pasien al 720 ] Kehandalan dari dimensi ini (3 item ) = 75,71% 1[RSMS faporan Budaya Kesclamatan 3. Tingkat Keselamatan Pasien E, Pilih tingkat Keselamatan Pasien pada unit Anda? Ukuran Tunggal : Tingkat A sampai E 4, Jumlah Kejadian yang Dilaporkan G. Dalam 12 bulan terakhir jumlah laporan kejadian yang telah Anda isi dan kirimkan’? Ukuran Tunggal C. Dimensi Budaya Keselamatan Tingkat Unit L.Ekspektasi. dan Kegiatan —Supervisor/Manajer yang mendukung Keselamatan No | Aspek — Aspek dalam Bagian | Respon | Respon | Netral | Total | Keterangan B Positif | Negatif Respon 1 | ManajerKepala__insialasiKepala| 154 | 42 44 | 240 ruang di unit kami memberi pulian Jka melinat pekerjaan diselesaikan sesuai prosedur —keselamatan ppasionyang berlaku | (Penyataan Positif) 2 | Manajer/ Kepala Instalasi/ Kepala|165_—| 3 ruang dengan —_serius, mempertimbangkanmasukan stat | tuntuk meningkatkan keselamatan | pasion | (Pernyataan Positif) 72 | 240 3 | Manajer / Kepala instalasi/ Kepala | 209 15 16 240 | ruang. Kemi selalu mengabaikan | masalahKeselamatan Pasien yang | terjadiberulang kali di unit kami (Pernyataan Negatif) 4 | Bila beban kerja tinggi, Mangjer/ | 150 24 46 | 240 Kepala Instalasi/ Kepala ruang kami meminta kami bekerja cepalmeski | | dengan mengambil jalan pintas (Pernyataan Negatif) 678 ‘960 Kehandalan dari dimensi ini (4 item) - 70,71% 2. Pembelajaran Organisasi-Perbaikan Terus Menerus No | Aspek - Aspek Respon | Respon | Netral | Total | Keterangan Positif _| Negatif _ Respon 1 | Unitkami secara aktif meiakukan 214 [7 19 ‘| 240 kegiatan untuk meningkatkar | keselamatan pasien 2 | Di unit kami, Kesalahan yang 231 2 7 240 terjadi digunakan untuk membuc perubahan ke arah yang positif | IRSMS Laporan Budaya Keselamatan Tahar 2021 3. | Sesudah membuat perubahan 1218 [6 16 | 240 ] perubahan untuk_meningkatka Keselamatan — Pasien, Ma lakukan —evaluasi__tentan efektivitasnya. [663 720 Kehandalan dari dimensi ini (3 item) = 3. Teamwork Dalam Unit RS No | Aspek - Aspek Respon | Respon | Netral | Total | Keterangan = Positif _Negatif __| Respon 1 |Karyawan di unit kami saling 203 0 37 140 mendukung 2 | Bila unit kami ada pekerjaan yand 221 0 lis [440 harus dilakukan dalam waktu cepat, maka karyawan di_ uni kami’ bekerja _bersama-sam ‘sebagai tim untuk menyelesail pekerjaan tersebut. |3 | Petugas di unit kami saling | 207 30 | menghargai. |@ Bila salah satu area di unit kam 196 | 6 38 140 || sangat sibuk, maka area lain dari | unit kami akan membantu 821 960 Kehandalan dari dimensi ini (4 item) = 5,53 % 4, _Keterbukaan Komunika: No | Aspek - Aspek dalam Bagian | Respon | Respon | Netral | Total | Keterangan B Positif _| Negatif Respon 1 [Karyawan diunitkamibebas [115 | 54 71 | 240 berbicara jika melihat sesuatu yang dapat berdampak negatif pada pelayanan pasien 2 | Karyawan diunitkamimerasa [114 | 59 67 ‘| 240 bebas untuk mempertanyakan keputusan atau tindakan yang diambil oleh atasannya 3 | Karyawan di unit kami takut 138 | 47 55 | 240 | bertanya jika terjadi hal yanc kelihatannya tidak benar { 367 | 720 Kehandalan dari dimensi ini (3 item) = 50,95% 5,_Umpan Balik dan Komui No | Aspek — Aspek i Tentang Error Respon | Netral | Total | Keterangan Negatif Respon 1 | Karyawan diunit kami mendapat| 183° | 14 43 | 240 umpan balik mengenai perubahan yang dilaksanakan atas dasar hasil laporan insiden 12]RSMS Le Budaya Keselamatan Takum 20210 2 | Karyawan di unit kami mendapat 168 | 19 53240 —«| | informasi mengenai insiden yan | terjadi di unit ini 3° [Di unit kami, didiskusikan cara 179 10 51 240 ~ | untuk mencegah agar insiden tidak terulang kembali _ _ 530 720 Kehandalan dari dimensi ini (3 item) = 73,57% 6._Respon Tidak Menghukum Terhadap Terjadinya Erorr No | Aspek - Aspek Respon | Respon | Netral | Total | Keterangan Positif_| Negatif Respon | 1 | Karyawan unit kami sering 143 | 32 65 | 240 merasa bahwa kesalahan ya mereka lakukan digunakan unt | menyalahkan mereka | 2 | Bila unit kami melaporkan suatu 151 | 21 jes | 240 insiden, yang dibicarakan adalal | pelakunya bukan masalahnya | 3 |Karyawan merasa khawati 158 [36 (46 | 240 kesalahan yang mereka | akan dicatat di berkas pribadi mereka | | 264 I 420 Kehandalan dari dimensi ini (3 item) = 62,85% 7. Staffing No | Aspek - Aspek Respon | Respon | Netral | Total | Keterangan Positif | Negatif Respon _ + | Unit kami memiiki cukup staf 109 | 54 7 | 240 untuk “menangani beban ker yang berlebih | 2 | Karyawan di unit kami bekerja 49 50 441 | 240 dengan waktu yang lebih lam dari normal untuk perawata | pasien. | | | { { 3 | Unit kami banyak menggunakan | 147 28 7A 240 | | tenaga melebihi normal/tambahan untuk | kegiatan pelayanan pasien. | I3]RSMS. Laporan Budaya Keselamatan Taka mun 2021 [4 | Kami bekerja seolah-olah dé 163 48 29 240 keadaan “Krisis", _ berusat bertidak berlebinan dan terlal cepat | Cc [462 [360 Kehandalan dari dimensi ini (4 item) = 48,12% 8, Dukungan Manajemen RS terhadap Keselamatan Pasien No | Aspek - Aspek Respon | Respon | Netral | Total | Keterangan Positif _| Negatif_ Respon 1 |Manajemen rumah sakit 1930 a7 [240 membuat suasana kerja _yai mendukung keselamatan pasien | | 2 | Tindakan — manajemen RS) 1823 55 | 240 ‘menunjukkan keselamatan_pasien merupakat Prioritas utama | 3 | Manajemen RS kelihatan tertari 1927 a1 | 240 pada Keselamatan Pasien hany Seman tered! KTO (Keledtan yang Tidak Diharapkan) [567 720 Kehandalan dari dimenst ini (3 item) = 78,8% D. Dimensi Budaya Keselamatan Tingkat Rumah Sakit 1._ Teamwork antar Unit di RS No | Aspek - Aspek Respon | Respon | Netral | Total | Keterangan __ Positif | Negatif Respon 1 | Terdapat kerjasama yang baik 191 | 5 44) 240 antar unit di RS yang dibutuhi untuk menyelesaikan peker bersama 2 (| Unit — unit di RS bekerjasama 198 6 36 240 dengan baik untuk menberkan pelayanan yang terbaik untul pasien 3” | Antar unit diRS kamitidak saling | 149 25 66 240 berkoordinasi dengan baik 4 | Terjadi hal tidak menyenangkan 142 2 86 | 240 | bekerja dengan staf dari unit lai AIRS ini | [ 680 960 Kehandalan dari dimensi ini (4 item) = 70,89 % 4IRSMS Laporan Budaya Keselamatan Tahun 2021 2._Handoffs dan Pergantian RS No | Aspok ~ Aspek Respon | Respon | Netral | Total | Keterangan Positif _| Negatif Respon 1 | Bila terjadi pemindahan pasien 162 | 17 ei | 140 dari unit satu ke unit lain, past menimbulkan masalah te ‘dengan informasi pasien 2 | Informasi _penting 168 16 56 | 240 | pelayanan pasien sering fi saat pergantian jaga (shift) 3° | Masalah sering timbul dalam | 172 8 60 240 Pertukaran informasi antar unit | di RS | | 4 | Pergantian Shift merupakar} 149 19 72 240 masalah bagi pasien — pasien di RS ini 651 ‘960 Kehandalan dari dimensi ini (4 item) = 67,91 % IS|RSMS 12 Laporan Budaya Keselamatan Tahar 3020 BABV PENUTUP a. Kesimpulan Hasil survey budaya keselamatan pasien rumah sakit Mitra Siaga sebagai berikut : 10. Kehandalan dari dimensi ini sebesar 67,91% artinya Frekuensi Laporan Kejadian memiliki budaya safety yang kuat dan perlu dipertahankan, Kehandalan dari dimensi ini sebesar 75.71% artinya Persepsi Keselamatan secara umum_ memiliki budaya safety yang kuat dan perlu dipertahankan, Kehandalan dari dimensi ini sebesar 70.71% artinya Ekspektasi dan Kegiatan Manajer/Kepala Ruang mendukung keselamatan memiliki budaya safety yang kuat dan perlu dipertahankan. Kehandalan dari dimensi ini sebesar 92,14% artinya Pembelajaran organisasi ~ Perbaikan berkelanjutan memiliki budaya safety yang kuat dan perlu dipertahankan. Kehandalan dari dimensi ini sebesar 85,53% artinya Teamwork dalam Unit RS memiliki budaya safety yang kuat dan perlu dipertahankan Kehandalan dari dimensi ini sebesar 50,95% artinya Keterbukaan Komunikasi memiliki budaya safety yang kuat dan perlu dipertahankan Kehandalan dari dimensi ini sebesar 73,57% artinya Umpan Balik dan Komunikasi tentang Eror memiliki budaya safety yang kuat dan perlu dipertahankan, Kehandalan dari dimensi ini sebesar 62,85% artinya Respon tidak Menghukum terhadap terjadinya Eror memiliki budaya safety yang kuat dan perlu dipertahankan. Kehandalan dari dimensi ini sebesar 48,12% artinya Staffing memiliki budaya safety yang kuat dan perlu dipertahankan. Kehandalan dari dimensi ini sebesar 78,82% artinya Dukungan Manajemen RS tethadap Kesclamatan Pasien memiliki budaya safety yang kuat dan perlu dipertahankan Kehandalan dari dimensi ini sebesar 70,89% artinya Teamwork antar Unit RS memiliki budaya safety yang kuat dan perlu dipertahankan Kehandalan dari dimensi ini sebesar 67,91% artinya Handofts dan Pergantian RS memiliki budaya safety yang kuat dan perlu dipertahankan. Hasil survey budaya keselamatan pasien rumah sakit bermamfaat untuk menyusun program kerja spesifik sesuai dengan karakteristik budaya keselamatan Rumah Sakit. Melalui survey budaya keselamatan pasien rumah sakit, rumah sakit dapat mengetahui perilaku-perilaku karyawan yang dapat mendukung dan juga mengetahui persepsi dan perilaku yang perlu dikembangkan untuk mewujudkan keselamatan pasien. Hasil survey budaya perlu diinformasikan kepada pimpinan sebagai bahan untuk menyusun strategi organisasi dalam mencapai budaya keselamatan, I6|RSMS Laporan Budaya Keselamatan Tahun 2021 ue b. Saran Disarankan bagi manajemen rumah sakit mempertahankan , mengembangkan dan menigkatkan program- program keselamatan pasien yang telah berjalan dan memelihara budaya keselamatan pasien yang telah berjalan serta melaksanakan evaluasi secara berkelanjutan_terhadap penerapan budaya keselamatan pasien secara menyeluruh dengan didukung oleh kebijakan dan ‘mengaktualisasikan program kesclamatan pasien secara sistematis di semua instalasi , unit, ruang secara berkesinambungan agar berjalan efektif dan efisien. Saran — saran yang ‘membangun dapat diterima untuk menjadi masukan dan berharap kedepannya RS. Mitra Siaga menjadi semakin terdepan dalam program budaya keselamatan. Mengetahui, Tegal, 10 Januari 2022 Ketua Komite Mutu & Keselamatan Pasien q dr. Fitria Rahmawati NIP. 213.29.01.88.279 Rumah Sakit Mitra Siaga NIP.205.30.08.63.000 I7]RSMS

Anda mungkin juga menyukai