TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA
NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
WALIKOTA SURABAYA,
MEMUTUSKAN :
Pasal I
Pasal 1
26. Izin Tinggal Terbatas adalah izin tinggal yang diberikan kepada
Orang Asing untuk tinggal di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dalam jangka waktu yang terbatas sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
27. Izin Tinggal Tetap adalah izin tinggal yang diberikan kepada
Orang Asing untuk tinggal menetap di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
7
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 7
Pasal 9
Pasal 13
c. surat pengantar dari Ketua RT dan Ketua RW, yang antara lain
menerangkan mengenai alamat domisili penduduk WNI atau
penduduk orang asing tinggal tetap;
b. Paspor;
a. KK lama;
b. KK yang rusak;
Pasal 14
(6) Dalam KTP-el dimuat pas photo berwarna dari penduduk yang
bersangkutan, dengan ketentuan :
Pasal 15
Pasal 16
(1) Dalam hal terjadi perubahan elemen data, rusak, atau hilang,
Penduduk pemilik KTP-el wajib melaporkan kepada Instansi
Pelaksana untuk dilakukan perubahan atau penggantian.
(2) Dalam hal KTP-el rusak atau hilang, Penduduk pemilik KTP-el
wajib melapor kepada Instansi Pelaksana melalui Camat atau
Lurah paling lambat 14 (empat belas) hari dan melengkapi surat
pernyataan penyebab terjadinya rusak atau hilang.
Pasal 20
Pasal 21
a. KTP;
Pasal 22
(1) Setiap penduduk WNI yang tinggal sementara di daerah dan telah
memiliki Surat Keterangan Tinggal Sementara apabila pindah
antar Kelurahan/Kecamatan wajib melapor ke Kelurahan melalui
RT setempat paling lambat 7 (tujuh) hari guna diterbitkan Surat
Keterangan Tinggal Sementara oleh Camat.
(2) Setiap penduduk WNI yang tinggal sementara di daerah dan telah
memiliki Surat Keterangan Tinggal Sementara yang kembali ke
14
Pasal 38
Pasal 39
Pasal 53
Pasal 58
(1) Pengakuan anak wajib dilaporkan oleh orang tua pada Instansi
Pelaksana paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal surat
pengakuan anak oleh ayah dan disetujui oleh ibu dari anak
yang bersangkutan.
(2) Pengakuan anak hanya berlaku bagi anak yang orang tuanya
telah melaksanakan perkawinan sah menurut hukum agama,
tetapi belum sah menurut hukum negara.
Pasal 59
(2) Pengesahan anak hanya berlaku bagi anak yang orang tuanya
telah melaksanakan perkawinan sah menurut hukum agama
dan hukum negara.
Pasal 67
a. nomor KK;
b. NIK;
c. nama lengkap;
d. jenis kelamin;
e. tempat lahir;
f. tanggal/bulan/tahun lahir;
g. golongan darah;
h. agama/kepercayaan;
i. status perkawinan;
l. pendidikan terakhir;
m. jenis pekerjaan;
p. NIK ayah;
q. nama ayah;
r. alamat sebelumnya;
17
s. alamat sekarang;
x. tanggal perkawinan;
a. pelayanan publik;
b. perencanaan pembangunan;
c. alokasi anggaran;
Pasal 68
a. Biodata Penduduk:
b. KK;
c. KTP;
18
Pasal 73
a. kelahiran;
b. kematian;
c. perkawinan;
d. perceraian;
f. pengesahan anak.
Pasal 74
Pasal 75
Pasal 75A
Pasal 76
Pasal 87
b. sidik jari;
c. iris mata;
Pasal 88
Pasal 89
Pasal 90
Pasal 92
Pasal 93
Dihapus
24
Pasal 94
Pasal 95
33. Diantara Bab X dan Bab XI disisipkan 1 (satu) Bab yakni Bab XA
dan diantara Pasal 94 dan Pasal 95 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni
Pasal 95A, sehingga berbunyi sebagai berikut :
BAB XA
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
PEJABAT STRUKTURAL
Pasal 95A
Pasal 97
Pasal 98A
Pasal II
Ditetapkan di Surabaya
pada tanggal
WALIKOTA SURABAYA,
TRI RISMAHARINI