Anda di halaman 1dari 7
PEMERINTAHKABUPATENLEBAK BADAN PENDAPATAN DAERAH Ji. Jenderal Ahmad Yani, No.9 Cibadak ® (0252) 201632 RANGKASBITUNG KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LEBAK Nomor —_ : 970/Kep. 25-Bapenda/VI/2021 Lampiran : I (satu) rangkap TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENAGIHAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LEBAK Menimbang Mengingat a. bahwa dalam rangka mewujudkan pelaksanaan penagihan Pajak Daerah yang efektif dan efisien dipandang perlu menetapkan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Petunjuk Pelaksanaan Penagihan Pajak Daerah dalam meningkatkan tata kelola penatausahaan keuangan yang kompatibel dan akuntabel; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Pendapatan Daerah; 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3686) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3987); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Menetapkan KESATU KEDUA 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Llembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 4, Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 6 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2010 Nomor 6) sebagaimana telah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 3 ‘Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2017 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Nomor 20173); 5. Peraturan Bupati Lebak Nomor 14 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah yang mengatur tentang kewajiban wajib pajak untuk mendaftarkan diri dan melaporkan usaha kepada Badan Pendapatan Daerah; 6. Peraturan Bupati Lebak Nomor 7 Tahun 2019 tentang Penerapan Sistem Aplikasi Lebak Smart Tax dalam Pengelolaan Pajak Daerah di Kabupaten Lebak; MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LEBAK TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENAGIHAN PAJAK DAERAH. Standar Operasional Prosedur mengenai penagihan pajak daerah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini Standar Operasional Prosedur sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU menjelaskan tata cara prosedur pelaksanaan penagihan pajak daerah dengan cara sebagai berikut : 1. Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi memerintahkan dan menugaskan Kepala Sub Bidang Penagihan beserta staf pelaksana untuk melaksanakan upaya penagihan secara persuasif sebelum jatuh tempo; 10. 1. 12. 13. Staf pelaksana menghubungi wajib pajak via telpon untuk menginformasikan kepada wajib pajak agar segera melaporkan omset/melakukan pembayaran pajak terhutang sebelum jatuh tempo; Staf pelaksana mencetak surat teguran dan melaporkan daftar WP yang belum membayar pajak setelah jatuh tempo kepada Kepala Sub Bidang Penagihan; Kepala Sub Bidang Penagihan memeriksa daftar piutang dan memaraf surat teguran; Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi menandatangani surat teguran dan memerintahkan staf pelaksana untuk melaksanakan penagihan dengan menyampaikan surat teguran kepada wajib pajak; Staf pelaksana menyampaikan surat teguran melalui pos maupun diantar langsung kepada wajib pajak dan membuat berita acara penagihan lapangan (BAPL) dengan didukung pendokumentasian yang ditandatangani oleh petugas lapangan dan pemilik/pengelola usaha; Staf pelaksana membuat laporan harian penagihan dan kartu kendali untuk disampaikan kepada kepala Sub Bidang Penagihan; Staf pelaksana menyampaikan laporan harian penagihan dan kartu kendali kepada kepala Sub Bidang Penagihan; Kepala Sub Bidang Penagihan melaporkan hasil penagihan kepada kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi; Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi memerintahkan dan menugaskan Kepala Sub Bidang Penagihan dan diteruskan ke staf pelaksana untuk melakukan upaya penagihan sampai jatuh tempo dibulan berikutnya; Staf pelaksana melakukan upaya penagihan sampai jatuh tempo dibulan berikutnya dan melaporkannya kepada Kepala Sub Bidang Penagihan; Staf pelaksana mencetak surat teguran ke-2 (dua), surat pemberitahuan penempelan stiker, dan surat perintah tugas apabila surat terguran pertama tidak dihiraukan; Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi menandatangani surat teguran ke-2, surat pemberitahuan penempelan stiker dan surat perintah tugas; KETIGA KEEMPAT Tembusan : Yth. Bupati Lebak; Yth. Inspektur Inspektorat Kabupaten Lebak; Yth, Kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kab. Lebak; Yth. Pimpinan Bank BJB Cabang Rangkasbitung; 1 2. 3. 4. 14. Staf pelaksana menyampaikan surat teguran ke-2, surat pemberitahuan penempelan stiker dan membuat berita acara penagihan lapangan (BAPL) dengan didukung pendokumentasian yang ditandatangani oleh petugas lapangan dan pemilik/pengelola usaha; 15. Staf pelaksana melakukan penempelan stiker dan Unsur Tim Penagihan Standar Operasional Prosedur sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU dilaksanakan oleh petugas pelaksana fungsi penagihan pajak daerah dan dibantu oleh unsur UPT Badan Pendapatan Daerah dengan menggunakan Sistem Informasi Pajak Daerah Lainnya (SIMPaL). Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan diadakan perubahan dan/atau perbaikan sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan di dalam penetapannya. Ditetapkan di Rangkasbitung pada tanggal, 2 Juni 2021 KEPALA BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LHBAK Ay \ ((H. HARI SETIONO, S.Si, M.Si NIP. 19670211 199703 1 002 Tena] yeung *p ‘Qava) epueyip Sued uelseyuauinyopuad ueSuede7 ueyiseuag Suny ueBuap eieoy eiag “€ (ava) ueBuede; ueyieuad ueyiBeuag (14s) ese eyuaq yenqwau uep eve uerode7 - senj yeruuad reins °Z ‘yefed qifem epeday Sunssue) ueylgeuad ‘yeled Ck sequeip undnew sod injejaw epuay ney - t -M\ BueINId JEYEO “T ueun8ay_yeuns veyledweAuaw | 9 veins} | yeins ueyiedweAusw ueduap sean, sean ueyiaeuad ueyeuesyejaut yequuuag yeing ~ equuag yeuns yesg - ymun —ueyyequuauiau —uep ueunBayyeins o ueunay yeung yesg ~ ueunay yeuns juedueyepueua |S ~seBn sen, j — yequnagqeung ~ yequuag yeuns yea - | ueun8ay yesns jesewaut ueunBay yess 1 einai yeuns yesg~ | uep Sueynid seyep esyuawan |v T ~~ odwayymel| | sean seany ejaras yeled sekequiaw wnjaq yequpag ying - yeruuag eins yesg - « Sepa BueA dM Jeyep ueysodejau ueinay yeung - t ueunBay ens yesg_ uep ueunsay yeins yeioua | € Z a | ~ ‘odwisy ynief wiNjaqas Bueinyiay yefed ueseAequiad u0U dr ueynyejau/iaswo uexodejau evalas see yeled qulem epeday ueyiseuoyuiuaw ymuN vodjar t eI yeled qifem WungnysuaW |Z ~ a. T _ ; oduiay ymef winjagas yisensiad exes3s ueyeuad ededn ueyeuesyejaur veyseveg CL J ain ueyseBnuou wus - 1 ueyeuad WIL xs - uep ueqyewuawaw | T | (efiay ueH) NVAVHONSTIN | (VIVE ONVGIS ONvaIa nvonveaiay | NVA | /NVLvEVAS¥ad airvin | YNVOWE | ens vivaax| vives unaasoud NvIVEN ON eae nove RIN WNYSHVT3d HV¥aVG AviVd NVHIOVNAd Vu VLVL uenyewaquiag seam yewuiied yeins jeans uep ‘sayns uejadwauad zy zy uenyewiaquied yeins ‘7-34 L ueun8az3e4ns t ueun8ay eins yesg - ueun8ey yeuns jueBueyepueuain | ET i dS | dds yes - - - sayns ueyneuiuip | uejadwauad Jayns uejadwauad yepn = eweyad = ueun8ay | uenyewaquiag uenyemaquieg yeins ejgede se3m yeruuad | qeins yeuns yeig yeins uep ‘uayns uejadwaued w= ty uenyewaquied eins ‘{enp) | uesn$a jens t uesnay jens yesg 7-84 ueinBa} yess yeyoUaN | ZT —ueyseuag | uevey uesodey eAunyL9q ueyeuag seyodsuess ely - ueinqp odway ymef yedwes yepuay ney of IseyJunWoy yeIy | ueyfeuad eAedn ueynyejaw | IT ueyseuad a ‘eAuynyiaq uejngip oduiay uevie} uesodey | umef redwes ueyieuad ededn ueyideuag ueynyejaw mun ueyseBnuaw repuay mex t ssisodsig ep ueyyequuaway | OT I I ueyideuag ueyaeuad T a 7 ueve}y erode uee} uerode] - ueyideuag ueyieuag Suepig ejeday epeday yepuay ney t syepuay ney ueyeuag jiseH ueysodeaw | 6 ueyiseuag ueyseuag | ~~ ueygeuag| | uewey uesodey uevey uesodey - Suepig gns ejeday epeday ueyiseuag ueyseuad — yepuay myey ep ueyeuad epuay miey T yepuay muey - ueveH uesode) veyedweduaw | 8 ueyiseuag ueyseuag ueyieuag Suepig qns ejeday uele} uexodey, ueeHy uesodey - epeday ueyiedwesip —ynqun ueyiaeuad ueyeuag puay mex uep ueyiieuad epuay ney I yepuay muey - ueueH uesodey _yenqwaw | Z sekequisus uedns3uesay ueeyeAusag yeIns “9 eyesn ejoja8uad/y!j1wad uep ‘qeans ewiay epuel °S ueSuede| sefmad yajo iwesuer ZOOLEOLEGTTTZOLIET dIN SW “IS'S ‘NOS l¥vH “HO seoea unerog epee cen 1207 tune z ‘je88uey eped BunyigseBuey 1p ueyderaug { } ‘SWNT | ueylseuag— = = = 7 2 __wiansun = a = eee [ ia : - ADILLS NVT34WANId “Tayns uejadwiauag Ti uenyeqvaquiag ung °Z uekequaw uedn3auesay ueeyeAusag yeuns “9 ‘eins ea epuel °s eyesn ejoja8uad/yjwad uep ‘ueanBay yeang “py ueBuede| seSmjad yajo iuesuey “Gawa) epuevip Sued uelseyuawinyopuad ueuede] ueyBeuag ‘sunynpip ueduap eredy eysog “€ (ava) ueBuede; ueyjZeuad ueyiSeusg (ids) evese eweq yenquaw ueyey ueiodey - se8ny yequliag yeuns “2 uep —jayas —_uejadwaued ueyaeuad oyeled uenyewaqued jens ‘7-24 epuay muey - aufem Buernig seyea “T einai _yesns _ueyredweruay, das yer = - ids - Jayns uejadwauad Jaxns uenyeqaquiag uejadwauad yeuns yesg -

Anda mungkin juga menyukai